Bab10 Perilaku Tercela

download Bab10 Perilaku Tercela

of 54

Transcript of Bab10 Perilaku Tercela

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(PAI) SEMESTER GENAP KELAS X-4 TAHUN 2010/2011

Anggota kelompok iv

1. Dini tunas kholifah 2. Maulidio agusta purnomo 3. Putri indah eka sari 4. Risandy bayu setiawan 5. Yuningtyas nely kusuma dewi

MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

STANDAR KOMPETENSIMenghindari Perilaku Tercela

KOMPETENSI DASAR Menjelaskan pengertian hasud, aniaya, riya, dan

diskriminasi Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, aniaya, dan diskriminasi Menghindari hasud, riya, aniaya, dan diskriminasi dalam perilaku sehari - hari

Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzan. akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berarti:

"Telah timbul pelbagai kerusakan dan bencana alam di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleb tangan manusia. (Timbulnya yang demikian) karena Allah hendak merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)".

Kata hasud berasal dari bahasa arab Hasadun yang berarti dengki atau hasud. Hasud artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah.

HASUD

Orang yang membangkitkan hati orang lain supaya marah melawan dan memberontak, disebut penghasud

Allah berfirman :

Artinya : apakah (patut) mereka iri hati (dengki) kepada manusia (Muhammad) atas karunia yang diberikan Allah kepada mereka?(an-nisa 54 )

Ayat diatas mengajarkan kepada kita:Boleh kita iri hati bila ada orang yg mengerjakan kebaikan kebaikan, supaya kta mengerjakan kebaikan tersebut. 2. Janganlah kita saling iri hati kepada orang yg diberi kenikmatan 3. Janganlah kita suka mendengki kepada orang yg diberi kenikmatan. 4. Janganlah kita memutuskan tali silaturahmi kepada saudara kita, keluarga kita, dan tetangga kita berdekatan maupun yg agak jauh dari rumah kita.1.

Ada 2 macam hasud, yaitu :1. Hasud yang terlarang

Adalah hasud terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan kedengkian, dll. Yang dapat mengakibatkan timbulnya perbuatan tercela yang lainnya misalnya : Timbul kebencian, permusuhan, mencelakakan orang lain, merampok, menghancurkan hak milik orang lain dll. 2. Hasud yang diperbolehkan Adalah hasud kepada orang lain dalam hal : jika seseorang diberi harta benda kemudian dibelanjakan dijalan Allah Swt, dan jika seseorang diberi ilmu oleh Allah kemudian diamalkannya.

Penyebab pokok hasud adalah :a. Kalah bersaing dalam merebut simpati orang atau dalam usaha. b. Sifat kikir yang berlebihan c. Cinta dunia dan sejenisnya. d. Merasa sakit jika orang lain memiliki kelebihan e. Tidak beriman kepada qadha dan qadar.

Orang hasud telah menentang Allah s.w.t. dengan lima hal yaitu:

1. Karena ia membenci nikmat Allah s.w.t. terhadap orang lain 2. Dia tidak suka pembahagian Allah s.w.t. untuk dirinya seolah-olah ia berkata: Mengapa Engkau membagi begini? 3. ia bakhil terhadap kurniaan Allah s.w.t. 4. Dia membantu kepada iblis laknatullah

Adapun kerugian atau bahaya hasud atau iri hati adalah: dapat merusak iman seseorang yang hasad dapat merusak mental atau hati pendengki menyebabkan hati tidak tenang karena selalu akan

memikirkan bagaimana keadaan itu dapat hilang dari seseorang. Menghancurkan persatuan dan kesatuan, karena biasanya orang yang hasud akan mengadu domba dan suka menfitnah Menghancurkan kebaikan yang ada padanya.

Cara menghindari hasud antara lain sebagai berikut: Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT Menyadari bahwa pemberian dari Allah kepada manusia tidaklah

sama, sesuai dengan kehendaknya Menyadari bahwa hasud dapat menghapuskan kebaikan. Menumbuhkan kesadaran bahwa permusuhan dan kemarahan akan membawa petaka dan kesengsaraan baik lahir maupun bathin Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Jadilah orang yang mempunyai pendirian tidak mudah di provokasi. Mengamalkan ajaran agama. Berusaha untuk mensyukuri nikmat yg diberikan Allah swt Berpikir positif atas segala kejdian yg menimpa kita Menyadari bahwa masing-masing orang diberi kelebihan oleh Allah swt

RIYA'Riya artinya memperlihatkan (menampakkan) diri kepada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah swt. Termasuk ke dalam riya juga yaitu sumah, yakni agar orang lain mendengar apa yg kita akukan kita pun dipuji dan kita tenar. Hakikat riya sebenarnya ada dalam hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan, karena ada orang yang menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi contoh. Oleh karena itu hanya Allah-lah yang dapat menilai apakah perbuatan tersebut mengandung riya atau tidak ?

Allah telah berfirman :

Artinya : Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Tanda-tanda penyakit hati ini pernah

dinyatakan oleh Ali bin Abi Thalib. Kata beliau, Orang yang riya itu memiliki tiga ciri, yaitu malas beramal ketika sendirian dan giat beramal ketika berada di tengah-tengah orang ramai, menambah amaliyahnya ketika dirinya dipuji, dan mengurangi amaliyahnya ketika dirinya dicela.

Suatu ibadah yg tercampuri oleh riya maka tidak lepas dari 3 keadaan, yaitu :

1. Riya dalam Niat Riya dalam niat, yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan karena Allah. Hanya sanjungan dan itulah yang akan dia peroleh. Nabi Muhammad SAW bersabda: ) ( Artinya: sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya. (HR Muslim)

2. Riya dalam PerbuatanRiya dalam perbuatan ini, Riya tersebut muncul di tengah pelaksanaan ibadah misalnya ketika mengerjakan shalat. Orang riya ini dalam mengerjakan shalat biasanya memperlihatkan kekhusyukannya jika dia berada di tengah-tengah orang atau jamaah. shalat dengan khusyuk itu mengharapkan perhatian, sanjungan dan pujian orang lain agar dia dianggap sebagai orang yang taat beribadah. Orang yang riya dalam shalatnya akan celaka diakhirat nanti. Allah berfirman :

Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (QS An Nisa : 142)

Riya dalam perbuatan atau riya ketika melaksanakan ibadah dibagi dalam 2 kondisi, yaitu : Jika bagian akhir ibadah tersebut tidak terikat atau tidak ada hubungannya dengan bagian awal ibadah maka ibadah yg bagian awal sah, sedangkan bagian yg terakhir batal. Jika bagian akhir ibadah tersebut terikat atau berhubungan dengan bagian awalnya maka hal ini juga terbagi dalam 2 keadaan : Kalau pelakunya melawan riya tersebut dan sama sekali tidak ingin terbuai serta berusaha bersungguh-sungguh untuk tetap ikhlas sampai ibadahnya selsesai maka bisikan riya ini tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap nilai ibadah tersebut. Pelakunya tidak berusaha melawan riya yg muncul bahkan larut dan terbuai di dalamnya. Yg demikian ini maka rusak dan gugur pahala ibadahnya.

3. Riya tersebut muncul setelah ibadah atau setelah melakukan pekerjaan itu selesai dilaksanakan. Yang demikian ini maka tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap ibadahnya tadi.

Diantara jenis riya ialah sebagai berikut: 1. Riya yg berkaitan dengan badan 2. Riya dari sisi pakaian 3. Riya dengan perkataan 4. Riya dengan perbuatan 5. Riya dengan kawan kawan dan tamu tamu

Riya dapat terjadi dalam 2 hal : 1. Riya dalam segi keagamaan yaitu perilaku seseorang yg mencerminkan nilai nilai agama mereka dalam hatinya tidak ada sedikitpun ingin mendapat ridho dari Allah swt., bahwa dalam hatinya tidak yakin akan adanya kebenaran dan nilai agama yg dilakukan, tetapi mereka hanya ingin mendapatkan pujian sanjungan dan pengakuan dari masyarakat. 2. Riya dalam segi keduniawian yaitu perilaku orang yg melakukan pekerjaan yg tidak dengan keridhaan Allah swt, tetapi hanya dilandasi dengan keinginan perubahan dunia semata.

Bahaya riya Bahaya Riya terhadap diri sendiri, bahaya riya itu akan

dirasakan oleh dirinya berupa ketidak puasan, rasa hampa, sakit hati dan penyesalan. Bahaya riya terhadap orang lain akan diolok-olok dan dicaci oleh orang yang telah dibantu atau memberinya dengan riya itu. Menyia -nyiakan amal shalih, dari pengaruh baiknya dan tujuan luhurnya Riya adalah syirik khafi. Riya mewariskan kehinaan dan kekerdilan. Riya menghalangi pahala akhirat. Riya menambah kesesatan

Sifat riya dapat memberangus seluruh amal kebaikan, bagaikan air hujan yang menimpa debu di atas bebatuan. Allah SWT berfirman,

Artinya : Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23).

Cara menghindari riyaSudah diketahui bahwa bahaya riya sangatlah besar, dan kita sebagai umat muslim sudah selayaknya untuk menghindari perbuatan riya tersebut, diantaranya adalah dengan cara : Mempersiapkan niat hanya karena Allah saja, tidak menampakkan ibadah kecuali untuk memberi contoh dan diwaktu orang banyak melakukannya.

BEBERAPA PERKARA YANG BUKAN TERMASUK RIYA

Seseorang yang beramal dengan ikhlas, namun mendapatkan pujian dari manusia tanpa ia kehendaki. 2. Seseorang yang memperindah penampilan karena keindahan Islam. 3. Beramal karena memberikan teladan bagi orang lain. 4. Bukan termasuk riya pula bila ia semangat beramal ketika berada ditengah orang-orang yang lagi semangat beramal.1.

Dari ayat tersebut, dinyatakan bahwa hukuman bagi penganiaya diberlakukan sesuai dengan jenis perbuatan yg dilakukannya, yaitu sebagai berikut : Jika menganiaya dan membunuh korban serta mengambil hartanya, penganiaya dihukum dibunuh dan disalib. Jika ia hanya mengambil harta tanpa membunuh korabnnya maka hukumannya dihukum potong tangan dan kakinya dengan cara silang. Jika ia tidak mengambil harta dan membunuh korban karena tertangkap sebelum sempat melakukan sesuatu atau hanya menakut-nakuti saja maka hukumannya adalah penjara.

ANIAYAAniaya atau dhalim adalah tidak adil atau tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya, juga tidak dengan semestinya sesuai dengan ketentuan Allah swt. Aniaya atau bengis adalah tindakan yang tidak manusiawi yang bertentangan dengan hak asasi manusia. Aniaya termasuk akhlak madzmumah yang diharamkan dalam agama. Allah juga mengingatkan kepada kita tentang perbuatan aniaya, yg tertuang dalam firmannya :

Artinya : Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. ( Al-Baqarah 229)

Firman Allah swt:

Artinya : Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar, (al maidah 33)

Perbuatan aniaya dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu : Aniaya pada diri sendiri, yaitu berlaku

zalim kepada diri sendiri, misalnya tidak mengurus diri dengan baik, atau tidak melakukan perbuatan yang seharusnya diperbuat oleh diri sendiri. Aniaya pada orang lain, yaitu berlaku zalim kepada orang lain baik dengan perkataan, perbuatan dll, baik terhadap manusia, binatang, maupun tetumbuhan.

Sifat aniaya atau dhalim dapat dibagi menjadi beberapa macam diantaranya : a. Dhalim kepada Allah artinya tidak mau melaksanakan perintah-perintahNya dan tidak mau meninggalkan laranganlarangannya. b. Dhalim kepada diri sendiri artinya aniaya terhadap diri sendiri, membiasakan diri malas belajar akhirnya bodoh, miskin, meminum yang haram, menyalahgunakan obat terlarang, bunuh diri dan menyiksanya. c. Dhalim terhadap binatang artinya dengan cara menjadikan binatang sebagai sasaran untuk latihan menembak juga menyembelih binatang dengan cara pisau yang tumpul, atau juga tikus yang diberi minyak tanahlalu dibakar dibuat tontonan serta dengan cara membunuh binatang secara pelanpelan. d. Dhalim terhadap manusia artinya aniaya terhadap sesama manusia seperti membicarakan orang lain atau ghibah mengadu domba atau namimah, mencaci orang lain, memfitnah sodaranya atau sahabatnya, melakukan penyiksaan atau pembunuhan terhadap sesama manusia.

Allah swt sangat membenci terhadap perbuatan dhalim. Allah berfirman :

Artinya : Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. ( Al Isra 31 )

Adapun keburukan terhadap orang yang menganiaya adalah 1. Tidak akan disenangi oleh Allah dan dibenci oleh masyarakat. 2. Hidupnya tidak akan tenang sebab dirinya merasa bersalah. 3. Nama baiknya akan tercoreng di hadapan manusia khususnya masyarakat. 4. Apabila dirinya tidak bertaubat dengan sungguh-sungguh atau nasuha maka akan dimasukkan ke dalam api neraka

Beberapa persoalan yang pelu kita ketahui tentang aniaya : 1. Doa orang yang dianiaya itu sangat mustajab bila ia mempunyai rasa dengki 2. Mengalami kerugian apabila dianiaya itu berupa materi dengan contoh dirampok atau dirampas 3. Masyarakat tidak ada tentramnya apabila penganiayaan itu terjadi dimana-mana 4. Ketenangan yang kita idamkan tidak akan tercapai apabila sering mendengarkan berita penganiayaan.

Cara menghindari aniayaDalam upaya menghindari perbuatan aniaya ini hendaknya kita memperhatikan hak-hak diri sendiri, hak orang lain, hak binatang, alam, dsb. Selain itu pula kita hendaknya takut kepada dosa, karena Allah swt telah melarang kita berbuat aniaya, atau berbuat kerusakan di muka bumi ini.

DISKRIMINASIDiskriminasi adalah suatu sikap yang dalam memperlakukan secara pilih kasih dan secara tidak adil sesama manusia (membeda-bedakannya).Dalam islam, tidak ada perlakuan diskriminasi karena di hadapan Allah, manusia sama, yg membedakan adalah ketakwaan seseorang, tidak melihat pada kebangsawanan, keturunan, warna kulit, agama, golongan, suku dan faktor lainnya.

Firman Allah swt :

Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (al-hujurat 13)

Diskriminasi juga bisa terjadi dikarenakan adanya penyimpangan perilaku individual. Adapun bentuk penyimpangan perilaku individual menurut kadar penyimpangannya sbb : Penyimpangan karena melanggar norma norma umum yg berlaku

disebut pelanggar. Penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela disebut munafik. Penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yg kurang baik disebut pembandel. Penyimpangan karena tidak taat kepada peringatan orang orang sehingga disebut pembangkang. Penyimpangan karena mengabaikan norma norma umum sehinggga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya disebut perusuh atau penjahat.

Dampak negatif dari sikap Diskriminasi antara lain : Hilangnya rasa kasih sayang terhadap sesama. Dapat menumbuhkan sikap merendahkan harkat dan martabat manusia. Menghilangkan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap sesama. Dapat menghilangkan rasa keadilan terhadap sesama Memunculkan perseteruan antarkelompok Memicu munculnya memntingkan kesukuan atau kelompok atau sektarianisme Menghalangi tegaknya keadilan Menghambat kesejahteraan kehidupan

Menciptakan penindasan dan otoritarianisme dalam

kehidupan Mengundang masalah social baru Menjadi pintu kehancuran masyarakat. Mempersulit penyelesaian masalah Meningkatkan kezaliman dan kemaksiatan

Diskriminasi dapat dihilangkan dengan cara mengukuhkan persaudaraan, baik itu berbeda kelompok, ras, suku, ataupun jenis kelamin.

Perbuatan riya, aniaya, dan diskriminasi adalah perbuatan yg harus dihindari karena termasuk dalam perbuatan tercela. Menghindari perbuatan ini dengan cara : Tafahum adalah saling memahami kelebihan dan kekurangan serta kekuatn dan kelemahan masing masing sehingga segala macam bentuk keslah pahaman dapat dihindari. Takaful adalah saling memberikan jaminan sehingga menimbulkan rasa aman, tidak ada rasa kekhawatiran, dan kecemasan menghadapi hidup ini karena da jaminan dari sesama saudara untuk memberikan pertolonganyg diperlukan dalam menjalani kehidupan.

Taaruf adalah saling mengenal yang tidak hanya

bersifat fisik atau biodata ringkas belaka, tetapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, budaya, keagamaan, pemikiran, ide-ide, cita-cita, serta problema kehidupan yg dihadapi. Taawun adalah saling tolong-menolong, dimana yg kuat menolong yg lemah dan yg memiliki kelebihan menolong yg kekurangan. Dengan konsep ini maka kerja sama akan tercipta dengan baik dan saling menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing masing.

AnaniyahAnaniyah (egois) adalah suatu sikap yang hanya mementingkan diri sendiri, mau menang sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain.

Sikap ananiyah akan mendorong seseorang cenderung membanggakan dirinya sendiri di depan orang lain sehingga disebut sombong dan angkuh.

Allah swt sangat membenci orang orang yg sombong sebagaimana firmannya :

Artinya : sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karibkerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh ,dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,(an-nisa 36)

Menghindari perilaku ananiyah :a. Menyadari bahwa perilaku ananiyah apabila dibiarkan akan mengarah pada sikap takabur yang dibenci Allah swt. b. Menekan hawa nafsu dan memupuk sikap tenggang rasa

c. Menyadari bahwa perbuatan ananiyah dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain

GADABGadab (marah) adalah mengeluarkan kata-kata tidak senang yang dilontarkan secara emosional. Orang yang marah disebut gadib, artinya pemarah. Pemarah adalah sikap seseorang yng mudah marah karena tidak senang terhadap perlakuan atau perbuatan orang lain sehingga ia lupa bahwa perasaan yg berkembang pada dirinya telah dipengaruhi oleh hawa nafsunya. Kemarahan dianggap sebagai pintu segala kejahatan karena dapat menyebabkan timbulnya kejahatankejahatan, seperti membunuh, menganiaya, dsb.

Sifat mukmin yang baik adalah dapat menehan amarah dan saling memaafkan apabila terjadi kesalahan. Allah swt sangat menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan, sebagaimana firmannya :

Artinya : (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(al-imron 134)

Menghindari perilaku gadaba. Menyadari bahwa perilaku amarah sangat dibenci

oleh Allah swt.dan manusia b. Sebelum marah hendaknya berpikirlah terlebih dahulu dampak emosi yg dituruti c. Berusaha belajar memiliki sikap lapang dada dan mudah memaafkan orang lain

GIBAHGibah (menggunjing) adalah membicarakan kejelekan dan kekurangan orang lain dengan maksud mencari-cari kesalahannya. Gibah merupakan salah satu sifat paling hina dan dosa paling berat. Allah swt melarang keras perilaku gibah tersebut dan menyeru untuk menjauhinya karena gibah digambarkan dengan sesuatu yg menjijikkan.

Sebagaimana firman Allah :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (al-hujurat 12)

Menghindari perilaku gibaha. Kita harus selalu mengingat bahwa peruatan gibah

adalah penyebab kemarahan dan kemurkaan allah swt dan orang lain b. Kita harus selalu mengingat bahwasanya timbangan kebaikan gibah akan pundah kepada orang yg digunjingkannya c. Hendaknya mengingat terlebih dahulu aib dirinya sendiri dan segera berusaha memperbaikinya

NAMIMAHNamimah (adu domba) adalah menyebar fitnah antara seseorang dengan orang lain dengan tujuan agar saling bermusuhan. Namimah termasuk perbuatan tercela yang harus kita hindaridalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana larangan Allah swt dalam Al-quran surah al-Qalam 10-13:

Artinya : Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yg banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela yg kian kemari menghambur fitnah, yang sangat enggan berbuat baik, yg melampaui batas lagi banyak dosa, yg kaku kasar selain dari itu yg terkenal kejahatannya.

Menghindari perbuatan namimaha. Kita selalu tingkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Allah swt b. Kita tidak boleh iri hati dengan kebahagiaan yang dimilki orang lain c. Berusaha menghindari perkumpulan dan membuang waktu dengan teman teman yg suka menggunjing

Hikmah mengetahui akhlak tercela : Kita dapat menghindarkan diri dari perbuatan hasud, riya,

aniaya, dan diskriminasi. Belajar untuk ikhlas beribadah ataupun beraktifitas seharihari dalam urusan keduniaan hanya untuk mendapat ridloNya, tidak sekedar untuk mendapat pujian sesame. Luruskan niat dalam beribadah kepada-Nya. Berusaha melatih diri untuk mengasihi sesama sehinggga terhindar dari perbuatan aniaya dan diskriminasi. Tidak memandang rendah pada orang lain walaupun berbeda bangsa dan agama.

literatur LKS AGAMA AL-MUKLISIN KELAS X SEMESTER 2 BUKU PAKET PANDUAN AGAMA ISLAM LKS AGAMA AL-IKHLAS

WWW.GOOGLE.COM