(Bab1-Konsep Ruang Luar)

18
Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year] Bab 1 Konsep Dasar Ruang Luar Ruang Manusia selalu berada dalam ruang, bergerak serta menghayati, berpikir dan juga menciptakan ruang untuk menyatakan bentuk dunianya. Ciptaan yang artistik disebut ruang arsitektur. Ruang arsitektur ini menyangkut interaksi antara ruang dalam dan ruang luar, yang saling mendukung dan memerlukan penataan lebih lanjut. Ruang mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia. Semua kehidupan dan kegiatan manusia sangat berkaitan dengan aspek ruang. Adanya hubungan antara manusia dengan suatu objek, baik secara visual maupun secara indra pendengar, indra perasa, indra penciuman akan selalu menimbulkan kesan ruang. Para pakar yang mencoba menafsirkan ruang, memberikan pandangan yang berbeda-beda. Imanuel Kant berpendapat bahwa ruang bukanlah sesuatu yang obejektif sebagai hasil pemikiran dan perasaan manusia. Sedangkan filsuf Plato 7

description

Bahan Ajar Perencanaan Tapak 1, terdiri dari 5 bab, hanya untuk pemakaian di lingkungan khusus, tidak untuk diperjual belikan.We do upload this material so that student could print it by themselves.

Transcript of (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Page 1: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Bab 1Konsep Dasar Ruang Luar

RuangManusia selalu berada dalam ruang, bergerak serta menghayati, berpikir dan juga menciptakan ruang untuk menyatakan bentuk dunianya. Ciptaan yang artistik disebut ruang arsitektur. Ruang arsitektur ini menyangkut interaksi antara ruang dalam dan ruang luar, yang saling mendukung dan memerlukan penataan lebih lanjut.

Ruang mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia. Semua kehidupan dan kegiatan manusia sangat berkaitan dengan aspek ruang. Adanya hubungan antara manusia dengan suatu objek, baik secara visual maupun secara indra pendengar, indra perasa, indra penciuman akan selalu menimbulkan kesan ruang. Para pakar yang mencoba menafsirkan ruang, memberikan pandangan yang berbeda-beda.

Imanuel Kant berpendapat bahwa ruang bukanlah sesuatu yang obejektif sebagai hasil pemikiran dan perasaan manusia. Sedangkan filsuf Plato berpendapat bahwa ruang adalah suatu kerangka atau wadah dimana objek dan kejadian tertentu berada1.

Terjadinya Ruang

1 Edward, Paul. (1972) The Encyclopedia of Philosophy. vol. 3 dan 4, Mac Millan Publiching. hal. 308

7

Page 2: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Pada dasarnya ruang terjadi karena adanya hubungan antara sebuah obyek dan manusia yang melihatnya. Hubungan itu mula-mula ditemukan oleh penglihatan, tetapai bila ditinjau dari pengertian ruang secara arsitektur, maka hubungan tersebut dapat dipengaruhi juga oleh penciuman, pendengaran dan perabaan. Ruang yang sama boleh saja mempunyai kesan atau suasana yang berbeda sama sekali. Keadaan itu terjadi kerena ruang dipengaruhi oleh adanya hujan, angin ataupun terik matahari dan sebagainya (gambar 1).

Gambar 1

Ruang yang sama memberikan kesan yang berbeda, bergantung pada faktor hujan, angin, atau sinar matahari yang menpengaruhinya

Contohnya bila satu keluarga sedang piknik dan ‘menggelar’ sebuah tikar di lapangan terbuka, maka akan terjadi sebuah tempat yang dapat digunakan untuk duduk-duduk. ‘Ruang’ tersebut terpisah dari alam. Apabila tikar tersebut digulung kembali, maka hilanglah ‘ruang’ sebelumnya yang sudah terbentuk, sehingga tinggallah lapangan terbuka seperti semula (gambar 2).

Gambar 2

ketika suatu keluarga sedang piknik dengan meggelar tikar di tempat terbuka, akan terbentuk ruang yang terpisah dari alam

Apabila seorang pria dan wanita berjalan di bawah payung pada waktu hujan, maka terciptalah sebuah ‘ruang’ di bawah payung tersebut. (gambar 3)

8

Page 3: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Gambar 3

Bila seorang pria dan wanita berjalan pada waktu hujan dengan menggunakan payung, maka mereka akan merasakan sebuah dunia ;hanya untukmu dan untukku’ di bawah payung tersebut.

Gambar 4

‘Ruang’ terbentuk oleh karena adanya sekelompok orang-orang yang berkumpul mengelilingi seorang pembicara

Contoh lainnya dapat kita perhatikan apabila sekelompok orang berkerumun mengelilingi seorang pembicara. Misalnya pembicara tersebut adalah seorang penjual obat yang berbicara di lapangan terbuka (gambar 4). Pada saat itu terjadi ‘ruang’. Apabila orang-orang di sekelilingnya bubar, maka makna ‘ruang’ akan hilang.

Melalui hal-hal tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa ruang pada hakikatnya sangat menarik untuk dipelajari. Lao Tzu mengatakan “meskipun tanah liat dapat dibentuk menjadi sebuah jambangan, tetapi arti sesungguhnya dari jambangan tersebut adalah ‘kekosongan’ yang terkandung di dalam bentuk jambangan itu sendiri”2. Kata-kata tersebut mengandung makna bahwa untuk menciptakan ‘ruang kosong’ di dalam jambangan itu tetap memerlukan tanah liat.

Komponen Pembentuk RuangSeorang arsitek menciptakan ruang dengan lantai, dinding dan langit-langit/atap/penutup. Lantai sebagai bidang alas memiliki pengaruh terhadap pembentukan ruang. Bidang ini erat hubungannya dengan fungsi ruang. Permukaan lantai pada ruang dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam bahan atau material, yaitu bahan keras dan bahan lunak. Contoh bahan keras yaitu batu, kerikil,

2 Lao Tzu, Yoshinobu Ashihara. Exterior Design in Architecture

9

Page 4: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

pasir, beton, dan aspal. Contoh bahan lunak yaitu jenis tanaman dan rumput. Sebidang lantai yang mempunyai sifat bahan berbeda dari permukaan lantai sekitarnya akan memberikan kesan tersendiri dan berbeda satu dengan lainnya (gambar 5).

Gambar 5

Pengaruh perbedaan bahan untuk membedakan fungsi-fungsi ruang luar

Perbedaan material lantai dan tinggi pada suatu bidang lantai akan membentuk kesan dan fungsi ruang yang baru tanpa mengganggu hubungan visual antara ruang-ruang tersebut (gambar 6).

Gambar 6

Pada ruang luar yang luas, perbedaan tinggi lantai pada sebahagian bidangnya dapat mengurangi kesan monoton. Konsep ruang luar seperti ini juga mampu untuk menciptakan kesan ruang yang manusiawi

Dinding sebagai pembatas ruang dapat disebut the verticals, yang boleh dibedakan menjadi dinding masif, transparan dan dinding semu (gambar 7-12).

Dinding Masif

10

Page 5: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Gambar 7

Permukaan tanah yang miring atau vertikal

Gambar 8

Dinding bangunan atau tembok berupa pasangan batu bata atau kayu dan sebagainya mempunyai sifat yang kuat dalam pembentukan ruang

Dinding Transparan

Gambar 9

Pagar bambu, logam, kayu yang tidak berkesan padat

Gambar 10

Pepohonan dan semak yang renggang.

Sifat dinding ini kurang kuat dalam pembentukan ruang

Dinding Semu

Dinding semu merupakan dinding yang dibentuk oleh perasaan pengamat setelah mengamati suatu obyek atau keadaan. Adapun dinding ini dapat terbentuk oleh garis-garis batas, misalnya garis batas air sungai, air laut, cakrawala, dan batas lantai trotoar. Kesan ruang juga dipengaruhi oleh tinggi pandangan mata yang erat hubungannya dengan tinggi dinding pembatas. Kesan ruang luar yang kuat (gambar 13-15) dikelompokkan menjadi (1) tinggi dinding yang rendah sekali (2) tinggi dinding sebatas mata manusia (3) tinggi dinding di atas kepala manusia.

11

Page 6: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Gambar 11

Ruang semu berupa trotoar yang terbentuk karena adanya dinding batas semu untuk membedakan fungsi trotoar dan jalan kendaraan

Gambar 12

Ruang semu berupa danau yang terbentuk karena

batas dinding tepian air

Gambar 13

Batas dinding dengan tinggi di bawah mata manusia memberikan kesan ruang yang kuat sebagai fungsi ‘pengarah’

Gambar 14

Batas dinding setinggi mata manusia memberikan kesan ruang yang jelas

Gambar 15

Batas dinding dengan tinggi di atas kepala manusia memberikan kesan ruang tertutup serta menghasilkan ruang ‘pengarah yang tegas’

Langit-langit/Atap/Penutup dapat disebut the overhead. Seperti halnya dengan dinding, penutup atap juga terdiri dari penutup atap yang masif (gambar 16) dan penutup atap yang transparan (gambar 17).

12

Page 7: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Gambar 16

Penutup atap yang masif boleh ditutup antara lain oleh susunan atap genteng, bidang plafond atau atap gua. Apabila manusia berada di bawah atap seperti itu memberikan kesan ‘terlindung’ dari udara luar serta membentuk ruang yang padat

Gambar 17

Penutup atap yang transparan antara lain boleh menggunakan susunan tajuk tanaman, atap pergola, genteng tembus pandang, dan sebagainya. Kesan ruang yang ditimbulkan dari pemakaian atap tersebut adalah kesan ruang yang luas, bebas, dan mendekati suasana alami

Batasan RuangBatasan ruang (gambar 18) terdiri dari (1) tinggi di atas mata, Fungsi ini sebagai ‘perlindungan’ ; (2) tinggi sebatas dada, fungsinya adalah untuk ‘membentuk ruang paling terasa’ ; (3) tinggi di bawah pinggang, fungsinya sebagai ‘pengatur lalu lintas’ ataupun ‘pembentuk pola sirkulasi’ ; (4) tinggi sebatas lutut, fungsinya sebagai ‘pola pengarah’ (5) tinggi sebatas telapak kaki sebagai ‘penutup tanah).

Gambar 18

Batasan ruang

Jenis RuangAdapun jenis ruang (gambar 19) terdiri dari (1) ruang berbentuk lorong; (2) ruang berbentuk linier ; (3) ruang berbentuk geometris; (4) ruang berbentuk mekanis (dipaksakan) ; (5) ruang monumental

13

Page 8: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

1.Ruang berbentuk lorong

Gambar 19. Jenis Ruang

Selain jenis ruang di atas, ada juga ruang positif dan negatif (gambar 20).

Gambar 20. Ruang positif dan negatif

Bila kita pandang ruang B di sektiar obyek A sebagai ruang penuh, kita dapat menganggap ruang B positif terhadap A dan diartikan sebagai ruang positif dalam hubungan dengan A --- Ruang P.

Bila kita pandang ruang B di sektiar obyek A sebagai ruang sebahagian dari alam dan di sana manusia tidak mempunyai kepentingan apa-apa, kita dapat menganggap ruang B negatif terhadap A dan diartikan sebagai ruang negatif dalam hubungannya dengan A --- Ruang N.

Ruang Monumental Ruang monumental terdiri dari : (1) ruang monumental yang dicapai dengan memencilkan satu obyek terhadap obyek-obyek lainnya (gambar 21). Ruang Monumental juga boleh terjadi karena elemen vertikal seperti tugu/obelisk atau menara di letakkan di tengah-tengah ruang N. Ruang monumental terjadi bila antara obyek dan ruang N tidak saling terdapat perembesan dan

14

Page 9: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

penembusan ruang. Ruang monumental menjadi semakin unik dan semakin tinggi kwalitasnya apabila terdapat keseimbangan antara obyek dan ruang N, sebagai ruang bayangannya. Tetapi bila ada obyek lain yang mengganggu ruang bayangan di sekitar monumen, maka keseimbangan tadi juga akan terganggu dan nilai monumentalnya akan berkurang drastis. (2) Ruang monumental terjadi dari suatu rencana dengan bangunan-bangunan yang dikelompokkan membentuk kelompok (cluster). Misalnya ada 2 obyek A dan B (gambar 22). Di antara A dan B terjadi ‘daya meruang’ yang bekerja secara timbal balik dan memberi nilai ruang---PN di antara A dan B ; jadi bukan ruang ---P atau ruang ---N saja. Di luar cluster A dan B terjadi ruang ---N.

Di antara dua bangunan terjadi daya pengaruh secara timbal balik

Di antara dua bangunan dengan bagian cembung dan cekung, cenderung terjadi ruang luar yang bersifat positif

Gambar 21Ruang Monumental (1)Bangunan yang berdiri terpencil cenderung menimbulkan kesan monumental karena keberadaanya boleh diinterpretasi sebagai sculpture

15

Page 10: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Gambar 22Ruang monumental yang cenderungsemakin tinggi, berkurang dan kompleks

Apabila obyek A dengan ruang bayangan B memberi keseimbangan yang bagus satu sama lain, maka monumentalnya cenderung semakin tinggi

Apabila ada obyek lain yang mengganggu, ruang bayangan B muncul di sekitar obyek A sebelumnya, maka nilai munumentalnya akan berkurang.

Gambar berikut menerangkan tentang ruang monumental yang kompleks. Kesan ruang monumental yang diterangkan sebelumnya berkesan sederhana, bersih dan polos, tanpa perembesan dan penembusan serta tidak melibatkan manusia. Sedangkan jenis ruang

monumental yang kompleks menghasilkan permainan gelap dan terang, merembes dan menembus, serta menyangkut nilai-nilai kemanusiaan (gambar 23).

Gambar 23Monumental kompleks : ruang (N+PN)

Sirkulasi pada RuangSistem sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan kegiatan/aktivitas dan pola penggunaan tanah. Sirkulasi merupakan pergerakan dari ruang yang

16

Page 11: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

satu ke ruang yang lain. Hubungan sirkulasi dan ruang dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam (gambar 24).

Jalur lalu lintas ‘melalui’ antar ruang. Integritas masing-masing ruang kuat dan bentuk alur cukup fleksibel.

Jalur ‘memotong’ ruang mengakibatkan terjadinya ruang gerak dan ruang diam

Jalur ‘berakhir’ pada ruang. Lokasi ruang menentukan arah dan sering digunakan pada ruang bernilai fungsional atau simbolis.

Gambar 24

Hubungan sirkulasi dan ruang

Dalam kaitannya dengan sistem sirkulasi, beberapa sistem pencapaian terhadap ruang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi pencapaian frontal (gambar 25), pencapaian ke samping (gambar 26), dan pencapaian memutar (gambar 27).

Gambar 25

Pencapaian Frontal

17

Page 12: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Sistem pencapaian langsung mengarah dan lurus ke obyek ruang yang dituju. Pandangan visual obyek yang dituju jelas terlihat dari jauh.

Gambar 26Pencapaian ke Samping

Memperkuat efek obyek perspektif yang dituju. Jalur pencapaian dapat dibelokkan berkali-kali untuk memperbanyak squence sebelum mencapai obyek.

Memperlambat pencapaian dan memperbanyak squence. Memperlihatkan tampak 3 (tiga) dimensi dari obyek dengan mengelilinginya

Ruang Makro dan Ruang Mikro

Apabila terdapat 4 (empat) pohon dalam posisi yang berhadapan atau membentuk segi empat, maka pohon tersebut akan membentuk ruang maya dengan sifat ruang yang transparan dan dapat pula membentuk ruang mikro (gambar 28).

Gambar 28Contoh ruang mikro

Apabila kelompok ruang mikro tersebut dipersatukan akan menjadi ruang makro (gambar 29).

Gambar 29Contoh ruang makro

18

Gambar 27Pencapaian Memutar

Page 13: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

Tugas 1 Membuat Foto Ruang-Ruang yang Tidak Masif

Ruang terdiri atas alas, dinding, dan atap. Tetapi alas, dinding, dan atap, tidak selalu berupa benda-benda massif yang padat seperti batu bata, keramik, kayu, seng, genteng, dan sebagainya.

Tugas Anda adalah mencari ruang-ruang yang terbentuk, BUKAN akibat benda/material massif, tetapi material lain seperti jalinan tali, bayangan pohon, atap dari tanaman merambat, dst yang membentuk RUANG.

Tugas dikerjakan berkelompok 3-4 orang. Produk yang dihasilkan berupa foto yang ditempel pada lembar sesudah ini, dengan menggunakan double tip, sebanyak 6-10 foto.

Berikan informasi tanggal pengembilan foto, lokasi, dan keterangan klain yang diperlukan.

19

Page 14: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

20

Page 15: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

21

Page 16: (Bab1-Konsep Ruang Luar)

Buku Ajar PERANCANGAN TAPAK - 1 [Year]

22