Bab Xii Spek

download Bab Xii Spek

of 94

Transcript of Bab Xii Spek

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    1/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 1

    BAB. XII SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

    A. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

    1. PENDAHULAN

    Yang dimaksud dengan persyaratan teknis umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secaraumum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan. Bagian pekerjaanyang diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen berikut dibawah ini.a. Gambar - gambar pelelangan / pelaksanaan.b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan.c. Perincian volume.d. Berita acara rapat penjelasan.

    Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan teknis umum ini tidak mencakup salah satu bagian yangdisebutkan di atas bisa diterapkan, maka bagian dari persyaratan teknis umum tersebut dianggap tidak

    berlaku.

    2. LINGKUP PEKERJAAN FISIK BANGUNAN

    Dengan tidak mengurangi lingkup pekerjaan yang diberikan pada persyaratan teknis khusus atau bagianpenjelasan lainnya (rapat penjelasan, surat-menyurat dan lain sebagainya) dibawah ini diperjelas bahwadalam lingkup pekerjaan termasuk :a. Pekerjaan persiapan meliputi :

    1) Pengukuran (uitzet)2) Pembuatan papan nama proyek3) Penerangan lokasi kerja4) Pembuatan bedeng / los-los kerja Pelaksana Pekejaan / Pemborong5) Mobilisasi peralatan6) Pembuatan foto-foto dan laporan pelaksanaan7) Pembuatan As-build-drawing8) Pembersihan tapak bangunan

    b. Pekerjaan Pondasi1) Yang dimaksud dengan penyediaan/pengadaan material, peralatan dan tenaga untuk pekerjaan

    pondasi disini adalah penyediaan / pengadaan material serta tenaga kerja yang sesuai dengankebutuhan proyek sesuai schedule yang ditetapkan.

    c. Pekerjaan Galian1) Galian tanah dilakukan sampai dengan kedalaman tertentu sesuai gambar rencana.

    2) Pembuangan tanah bekas galian yang tidak di pergunakand. Pekerjaan Konstruksi Fisik meliputi :A. Pekerjaan Struktur : Struktur Atap gedung konstruksi beton .B. Pekerjaan ArsitekturC. Pekerjaan M & E menyeluruh.

    3. REFERENSIReferensi seluruh bagian pekerjaan dalam kegiatan pekerjaan ini, kecuali jika secara khusus disyaratkanlain dalam satu atau lebih dalam dokumen pelelangan/pelaksanaan, juga berlaku :a. Undang-Undang R.I.b. Peraturan / Surat Keputusan dari instansi yang berwewenang.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    2/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 2

    c. Peraturan Pemerintah.d. Peraturan Pemerintah Daerah.e. Standard / Normalisasi/Pedoman di Indonesia.

    Dalam hal ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak termasuk dalam persyaratan teknisumum/khusus. Maka juga harus mengacu pada :a. Standard/Normalisasi/Kode/Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian pekerjaan bersangkutan,

    yang dikeluarkan oleh instansi/Institusi/Asosiasi Profesi/Asosiasi Produsen/Lembaga PengujianNasional dari negara lain, sejauh hal tersebut diperoleh kesepakatan dengan Konsultan Pengawas.

    b. Brosur teknis dari produsen yang di dukung sertifikat dari lembaga pengujian yang diakui BadanNasional/Internasional.

    4. PEMAKAIAN UKURANa. Sebelum pelaksanaan kontraktor mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-

    gambar yang ada (Arsitektur, Struktur dan M&E) & kondisi lapangan serta kebenaran dari ukuranukuran keseluruhan maupun bagian bagiannya dan segera memberitahukan Konsultan Pengawastentang setiap perbedaan yang ditemukan didalam pelaksanaan. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong

    baru diizinkan membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuantertulis dari Konsultan pengawas.c. Sebelum pelaksanaan juga wajib mengukur ulang site dan penempatan bangunan.

    5. PEMERIKSAAN DAN PENGETESANa. Yang dimaksud dengan pemeriksaan dan pengetesan disini, bahwa sebelum dan sesudah

    melakukan suatu pekerjaan, maka harus ada persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas. Adapunhasil yang dicapai harus tetap menjadi tanggungjawab Meskipun pekerjaan telah diperiksa olehKonsultan Pengawas, tanggung-jawab atas hasil pekerjaan tetap menjadi tanggungan PelaksanaPekerjaan/Pemborong.

    b.  Biaya-biaya yang diperlukan untuk pengetesan bahan, pengeluaran bahan-bahan yang tidak

    memenuhi syarat keluar lapangan dan perbaikan atau pembongkaran pekerjaan-pekerjaan yang tidakmemenuhi syarat menjadi tanggungjawab kontraktor

    6. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANAANa. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor menempatkan seorang penanggungjawab

    pelaksanaan seorang sarjana Arsitektur yang ahli dan berpengalaman dan sebagai pelaksanapekerjaan bangunan gedung. Penanggungjawab pelaksanaan selalu berada di lapangan yangbertindak sebagai wakil Pelaksana Pekerjaan/Pemborong di lapangan dan mempunyai kemampuanuntuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengan tanggung jawab penuh di lapangan untukmenerima segala instruksi dari Konsultan Pengawas.

    b. Penanggungjawab kontraktor terus menerus berada di tempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan

    saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki Konsultan Pengawas.

    7. TANGGUNG JAWAB ATAS PEKERJAAN YANG CACATa. Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul selama jangka

    waktu yang telah disetujui merupakan tanggungjawab kontraktor. Dan kontraktor mengadakanperbaikan sampai dianggap cukup oleh Konsultan Pengawas atas biaya PelaksanaPekerjaan/Pemborong.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    3/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 3

    b. Konsultan Pengawas juga berhak untuk setiap saat minta kepada Pelaksana Pekerjaan/Pemboronguntuk mengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Pelaksana Pekerjaan/Pemborong atas semuapekerjaan yang cacat yang timbul selama masa pemeliharaan.

    8. WEWENANG PEMBERI TUGAS UNTUK MEMASUKI TEMPAT PEKERJAAN

    Pemberi Tugas dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki tempat pekerjaan dan bengkelkerja atau tempat-tempat lainnya dimana Kontraktor melaksanakan pekerjaan, dan bilamana pekerjaanharus dilaksanakan di bengkel kerja atau tempat-tempat lain kepunyaan Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong, maka Pelaksana Pekerjaan/Pemborong menurut ketentuan-ketentuan dalam Sub-PelaksanaPekerjaan/Pemborong itu harus bisa mendapatkan jaminan agar Pemberi Tugas dan para wakilnyamempunyai wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan tempat lain kepunyaan Sub-PelaksanaPekerjaan/Pemborong.

    9. FASILITAS LAPANGAN

    a. Yang dimaksud dengan fasilitas lapangan adalah Kontraktor harus menyediakan atas biaya sendiri

    fasilitas-fasilitas penunjang yang dibutuhkan didalam pelaksanaan dan menyelesaikan pekerjaan,antara lain :1) Kantor Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.2) Kamar mandi dan WC lengkap dengan septic-tank untuk kebutuhan para pekerja Pelaksana

    Pekerjaan/Pemborong.3) Ruangan-ruangan lainnya seperti gudang bahan-bahan, tempat-tempat kerja, pos keamanan dll.

    Bangunan-bangunan yang disediakan harus kuat, cukup luas sesuai dengan kebutuhannya dandilaksanakan sesuai dengan gambar bestek, bersih, dan lengkap dengan peralatannya dan harusdengan persetujuan Konsultan Pengawas.Semua biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk dalam harga penawaran. Setelahdiselesaikannya pekerjaan, bahan-bahan bekas fasilitas penunjang tersebut tetap merupakan milik

    Pemberi Tugas.

    b. Dalam masa persiapan Kontraktor harus menyediakan fasilitas-fasilitas pembantu untukmelaksanakan pekerjaan, seperti:

    1) Listrik :Untuk melaksanakan pekerjaan, keamanan dan penerangan didalam bangunan-bangunansementara, halaman-halaman dan tempat-tempat pekerjaan yang dianggap perlu.

    2) Air bersih :Yang sesuai untuk kebutuhan, baik untuk pelaksanaan pekerjaan, air minum kebersihan, airhydrant dll.

    3) Alat-alat Pemadam Kebakaran :

    Diletakkan ditempat yang strategis dilokasi pekerjaan dan dilengkapi dilengkapi dengansirine/alarm untuk keadaan darurat (emergency).

    4) Alat-alat PPPK :Harus Lengkap guna keperluan pertolongan pertama pada kecelakaan dan harus selalu beradaditempat pekerjaan.

    10. PERLENGKAPAN KERJA/ALATYang dimaksud dengan perlengkapan kerja / alat adalah Kontraktor menyediakan atas biayanya sendiriuntuk melaksanakan tugasnya dalam Pelaksanaan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kerja sesuaikebutuhan untuk menunjang pelaksanaan fisik di lapangan antara lain : gen-set cadangan, jala pengaman

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    4/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 4

    (safety screen) dan lain sebagainya. Demikian pula alat-alat ukur penyipat datar (water-pass), theodolite,yang harus selalu tersedia di proyek.

    11. PENGATURAN LOKASI KERJAa. Dalam pengaturan dan penggunaan halaman kerja Kontraktor harus mendapat persetujuan

    Konsultan Pengawas. Kontraktor membuat rencana detail penempatan los-los kerja, tempatpenimbunan bahan dll,

    b. Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan halaman, kantor, gudang dan los-los kerja danbagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari bahan-bahanbekas, tumpukan tanah dan lain-lain.

    c. Dalam menempatkan barang-barang dan material-material kebutuhan pelaksanaan, baik di dalamgudang-gudang ataupun dihalaman terbuka, Kontraktor harus mengatur sedemikian rupa sehingga :1) Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum.2) Tidak menyumbat saluran air.3) Terjamin keamanannya.4) Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh Konsultan Pengawas.

    d. Kontraktor tidak memperkenankan :

    1) Buruh menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan izin Konsultan Pengawas. Bila izin khusustersebut diberikan,2) Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas izin Konsultan Pengawas.3) Memberikan izin masuk kepada penjual-penjual makanan, buah-buahan, minuman, rokok dsb.4) Tanpa seizin petugas keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali petugas dari Konsultan

    Pengawas/ Direksi, tidak dibenarkan untuk keluar masuk secara bebas ke lapangan.(Catatan: semua tamu proyek yang mendapat izin dari Konsultan Pengawas/ Direksi harus diberitanda pengenal yang disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong).

    g. Dalam penertiban dan pengamanan site Kontraktor melakukan koordinasi dengan bagian securitybersama-sama dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan akan dimulai.

    12. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

    a. Yang dimaksud dengan keamanan, dan keselamatan kerja disini adalah bahwa selama pelaksanaanpekerjaan, wajib mengadakan segala yang diperlukan untuk menjamin keamanan, keselamatan kerja.

    b. Harus juga wajib memenuhi segala peraturan tata-tertib, ordonansi pemerintah ataupun pemerintahsetempat.

    c. Harus bertanggungjawab atas biaya, kerugian atau tuntutan ganti rugi yang diakibatkan adanyakecelakaan selama pelaksanaan pekerjaan.

    d. Harus mengkoordinir keamanan dan keselamatan kerja proyek sampai dengan Serah Terima keduapekerjaan.

    e. Semua pekerja yang bekerja didaerah berbahaya harus memakai perlengkapan pengamanan kerja

    seperti Safety harnes / belt, Helm.

    13. TUGAS PELAKSANA PEKERJAAN / PEMBORONG DALAM PELAKSANAANa. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah Kerja (SPK) Kontraktor harus memulai

    dengan pekerjaan pembangunan fisik dalam arti kata yang nyata. Untuk itu syarat-syarat yangdiwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan, harus segera dipenuhi,

    b. Dalam pelaksanaan Kontraktor buat:1) Daftar/susunan Staf Pelaksana yang ditempatkan dilapangan.2) Daftar dan schedule peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    5/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 5

    3) Detail rencana waktu penyelesaian pekerjaan (Time Schedule)4) Schedule pengadaan meterial.5) Dan lain-lain yang diperlukan.

    c. Dalam beberapa item pekerjaan yang dikerjakan rekanan Kontraktor, maka harus melaksanakanpekerjaannya diselaraskan dengan jadwal pelaksanaan utama,.

    14. SUB PELAKSANA PEKERJAAN / PEMBORONG

    a Yang dimaksud dengan sub pelaksana pekerja / pemborong disini adalah keterlibatan pihak laindiluar kontrak yang ikut mengerjakan sebagian pekerjaan

    b. Apabila hasil kerja Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong tidak memenuhi semua persyaratanRencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS) ini ataupun tidak memenuhi target prestasiyang harus dicapai pada suatu tahap pekerjaan, maka Pelaksana Pekerjaan/Pemborong tidakdibenarkan untuk meninggalkan atau menyerahkan kontrak ini sebagian atau seluruhnya yangmenjadi kewajibannya kepada yang ahli (Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong) tanpa terlebihdahulu memberitahukan kepada Pemberi Tugas.

    c. Apabila tidak disebutkan didalam kontrak, maka Pelaksana Pekerjaan/Pemborong tidak dibenarkanuntuk mensubkan sebagian dari pekerjaan yang menjadi kewajibannya tanpa persetujuan PemberiTugas/Konsultan Pengawas. Dalam hal sudah mendapat persetujuan Pemberi Tugas/KonsultanPengawas, maka Pelaksana Pekerjaan/Pemborong Utama tetap bertanggung jawab penuh atas hasilpekerjaan dan segala kelalaian serta kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh Subnya.

    d. Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong adalah pihak yang mempunyai kontrak langsung denganPelaksana Pekerjaan/Pemborong, yaitu dalam menyediakan dan mengerjakan bagian-bagianpekerjaan khusus sesuai keahliannya.

    15. KOORDINASI PELAKSANAAN DI LAPANGAN

    a. Dalam melaksnakan pekerjaan wajib melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terkait dalam

    pelaksanaan pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini.Tugas koordinasi tersebut meliputi :1) Memberi petunjuk dan pengarahan mengenai saat dimulai dan diselesaikannya suatu bagian/

    keseluruhan pekerjaan dengan berpedoman kepada Master Schedule dan keadaan kondisilapangan.

    2) Mengatur dan memberi keleluasaan kerja kepada para Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborongdan memperhatikan urutan-urutan pekerjaan suatu Pelaksana Pekerjaan/Pemborong denganyang lainnya yang saling berkaitan agar keseluruhan pekerjaan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.

    3) Memberi data-data tentang suatu bagian pekerjaan dimana Sub-PelaksanaPekerjaan/Pemborong akan melakukan kegiatan mengenai pengukuran, Gambar detail dsb,sehingga Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong dapat mempersiapkan serta membuat rencana

    kerja terperinci yang tepat.4) Mengadakan rapat koordinasi antara semua Pelaksana Pekerjaan/Pemborong yang terlibat

    didalam proyek ini guna mencapai kesepakatan dan konsensus dalam rencana kerja dan/ataudalam mambahas suatu masalah yang timbul sebelum diajukan kedalam rapat lapangan.

    16. INSTRUKSI KONSULTAN PENGAWASa. Yang dimaksud dengan instruksi konsultan pengawas adalah semua instruksi / himbauan / perintah

    dari konsultan pengawas yang harus dilakukan selam tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuanyang berlaku.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    6/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 6

    b. Instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas tersebut dapat berupa :1) Teguran atas sesuatu cara pelaksanaan yang salah sehingga membahayakan bagi keteguhan

    konstruksi, atau pekerjaan finishing yang kurang baik atau hal-hal lain yang menyimpang daripersyaratan-peryaratan teknis dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan (RKS) dangambar pelaksanaan.

    2) Instruksi untuk menyingkirkan material/bahan yang tidak memenuhi syarat dan harus diangkutkeluar areal proyek.

    3) Instruksi untuk mengganti Pelaksana (foreman) dari Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong yangdianggap kurang mampu (un-skilled).

    4) Instruksi untuk suatu pekerjaan perubahan (pengurangan dan penambahan pekerjaan) yangsudah waktunya dilaksanakan dengan segera.

    5) Instruksi untuk mengganti Sub-Pelaksana Pekerjaan/Pemborong yang dianggap kurang mampu,baik dari segi mutu kerja maupun kecepatan kerja.

    6) Instruksi untuk mempercepat pelaksanaan suatu bagian pekerjaan.7) Dan instruksi-instruksi lainnya yang termasuk dalam lingkup tugas Pelaksana

    Pekerjaan/Pemborong.

    c. Bilamana ada instruksi lisan, Pelaksana Pekerjaan/Pemborong berhak untuk melaksanakanpekerjaan tersebut, atau mengadakan konfirmasi kepada Konsultan Pengawas. Tetapi sebaliknyaPelaksana Pekerjaan/Pemborong bertanggung-jawab penuh atas segala pekerjaan yang telahdilaksanakan tanpa adanya instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas.

    17. BAGAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN RENCANA KERJA

    Dalam melaksnakan pekerjaan, Kontraktor membuat bagan kemajuan pekerjaan dan rencana kerja,.Rencana kerja tersebut sesuaikan dengan bagan yang disusun dan dilengkapi :1) Barchart2) Network Planning

    3) Volume masing-masing pekerjaan4) Man-day’s (tenaga harian) yang diperlukan5) Peralatan yang diperlukan6) S-Curve7) Gambaran mengenai bobot dan harga setiap tahapan pekerjaan sesuai dengan schedule yang

    dibuat Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.

    18. LAPORAN-LAPORAN

    a.. Laporan harian yang berisi :1) Tahap berlangsungnya pekerjaan.

    2) Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub-Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong (jikadiizinkan).

    3) Catatan dan instruksi Konsultan Pengawas yang disampaikan tertulis maupun lisan.4) Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk dan yang ditolak).5) Keadaan cuaca.6) Jumlah tenaga kerja dan alat.7) Masalah yang terjadi.

    Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui oleh KonsultanPengawas.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    7/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 7

    b. Laporan MingguanLaporan mingguan dibuat berdasarkan laporan harian dan disampaikan langsung kepada KonsultanPengawas /Konsultan Pengawas. Penugasan-penugasan dan instruksi dari Konsultan Pengawas/Konsultan Pengawas baru dianggap berlaku dan mengikat apabila telah dimuat dalam laporan hariandan telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    c. Foto-foto kegiatan proyek dalam bagian atau tahapan kegiatan penting sebanyak 3 (tiga) set berikutalbum yang diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk setiap tahapan pelaksanaan.

    d. Laporan bulanan yang dibuat berdasarkan laporan mingguan.

    19. PENYERAHAN PEKERJAANa. Yang dimaksud dengan penyerahan pertama adalah serah terima pekerjaan yang dilaksanakan

    selambat-lambatnya pada tanggal yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan,sesuai dengan penjelasan tentang waktu penyelesaian yang ditetapkan dalam aanwijzing.

    b. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan-alasan tersebut sesuai denganalasan-alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan(RKS).

    c. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Konsultan Pengawas, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum tanggal yang dimaksud, dimana Konsultan Pengawas akanmengadakan pemeriksaan seksama atas hasil keseluruhan. Hasil pemeriksaan ini akan disampaikankepada Pelaksana Pekerjaan/Pemborong. Sebelum penyerahan pertama, pemeriksaan dapatdiadakan lebih dari satu kali. Pada saat-saat pemeriksaan maupun penyerahan dibuatkan BeritaAcara.

    d. Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan dalam mengajukan permohonan perpanjangan waktupenyelesaian atau pengunduran waktu penyerahan adalah keadaan-keadaan force majeure.

    e. Keadaan force majeure yang dimaksud adalah :1) hujan terus menerus dari hari kehari2) demonstrasi dan pemogokan yang langsung mempengaruhi jalannya pekerjaan3) dan lain-lain menurut pertimbangan Konsultan Pengawas dapat diterima.

    20. PENYELESAIAN DAN MASA PEMELIHARAANa. Yang dimaksud dengan penyelesaian dan masa pemeliharaan adalah setelah pekerjaan dianggap

    terlaksana 100%, maka pihak Konsultan Pengawas dan Pelaksana Pekerjaan/Pemborong bersama-sama menandatangani suatu Berita Acara Penyerahan-I. Bertepatan dengan ini berlangsunglahpenyerahan pekerjaan pertama.

    b. Masa pemeliharaan adalah 120 ( seratus dua puluh ) hari kalender, terhitung sejak tanggaldilakukannnya penyerahan pertama pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong kepadaPemberi Tugas.

    c. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong bertanggung jawab untuk mengganti atau memperbaiki cacat-cacatmaupun kekurangan-kekurangan yang timbul dalam masa pemeliharaan yang disebabkan oleh

    pemakaian bahan-bahan maupun kwalitas pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuandidalam kontrak. Penggantian ataupun perbaikan harus dilaksanakan secepat setelah ditemukannyacacat-cacat atau kekurangan-kekurangan tersebut. Apabila hal ini tidak segera dilakukan KonsultanPengawas berhak untuk menunjuk pihak lain untuk melaksanakan perbaikan tersebut dan biayauntuk itu merupakan beban Pelaksana Pekerjaan/Pemborong.

    d. Jika Pemberi Tugas menganggap perlu ia boleh mengeluarkan instruksi agar PelaksanaPekerjaan/Pemborong memperbaiki segala cacat, susut dan kesalahan lainnya yang disebabkan olehbahan-bahan dan cara-cara pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kontrak.

    e. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka dibuatkan Berita Acara.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    8/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 8

    f. Setelah masa pemeliharaan dilampaui dan sesudah semua perbaikan-perbaikan dilaksanakandengan baik, Konsultan Pengawas akan mengeluarkan Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan Perbaikan(SP3) yang berarti penyerahan kedua dari pihak Pelaksana Pekerjaan/Pemborong kepada Pemilik,merupakan berakhirnya masa pemeliharaan.

    21. PERATURAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN

    Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku peraturan-peraturan :a. AV. (Algemen Voor Waarden Voor De Uitvoering Bijaaneming Van Openbare Werken In Indonesia,

    tgl. 28 Mei 1941 No. 9 dan tambahan Lembaran Negara No. 14571).b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI.- 2/1971 dan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk

    Bangunan Gedung SK-SNI T-15-1991-03.c. Semua SNI yang terkait dengan mutu bahan bahan bangunan.d. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan NI. –3 /1956.e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI.- 5.f. Peraturan Umum Listrik (AVE) NI. - 6.

    g. Peraturan Umum Air Minum (AVWI-drink water).h. Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8 /1972.i. Peraturan Pengecatan NI. - 12. j. Peraturan Muatan Indonesia NI.-18.k. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977.l. Pedoman Beton Indonesia 1989.m. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983n. Pedoman Perencanaan Untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk

    Gedung 1983.1) Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada

    Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC : 699.81:624.04).2) Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983

    3) Peraturan-peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan Normalisasi di Indonesiayang belum tercantum diatas dan mendapat persetujuan Pengawas.

    4) Standard/Normalisasi/Kode/Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian pekerjaanbersangkutan, yang dikeluarkan oleh Instansi/Institusi/Asosiasi Profesi/AsosiasiProdusen/Lembaga Pengujian

    5) Nasional ataupun dari Negara lain, sejauh mana bahwa atas hal tersebut dianggap relevan.

    22. SURVEY LAPANGANa. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor melakukan survey lapangan untuk mengetahui dan

    mengamankan sistem jaringan air bersih, saluran air kotor/hujan, listrik, telepon, septic tank daninstalasi lainnya pada tapak (dibawah tanah). Semua hasil survey harus di buat laporannya dandiserahkan kepada Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas.

    b. Pemutusan atau penyesuaian jaringan/saluran/instalasi pada tapak dapat dilakukan PelaksanaPekerjaan/Pemborong setelah ada izin dari Pemilik.

    23. PENGUKURAN TAPAK

    a. Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor mengukur kembali tapak tempat pekerjaandilaksanakan dengan menggunakan alat-alat yang akan ditera.

    b. Hasil pengukuran kembali tersebut dituangkan dalam bentuk gambar yang memperlihatkan secara jelas :1) batas-batas tapak.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    9/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 9

    2) bangunan-bangunan yang ada pada tapak, dilengkapi keterangan mengenai letak bangunandisekitarnya;

    3) instalasi-instalasi yang sudah ada, yang perlu diberi tanda yang jelas dan dilindungi darikerusakan-kerusakan yang mungkin timbul akibat pelaksanaan pekerjaan ini.

    24. KANTOR KONSULTAN PENGAWAS DAN PENGELOLA PROYEKa. Luas bangunan 2 x 60 m2= 120 m2.b. Atap asbesc. Rangka kayud. Dinding tripleke. Jendela nakof. Lantai dasar beton rabat di acig. Pintu triplek lengkap degan kuncih. Ruang rapat kapasitas 10 orang, lengkap dengan white board.i. Fasilitas lainnya adalah:

    • 2 Unit Komputer Pentium 4

    • 1 unit Printer HP• White board• Unit - unit AC 1 PK untuk Ruang Rapat & Ruang kerja• Unit meja kerja + kursi sesuai kebutuhan• Sepatu dan helm sesuai kebutuhan• Helem bagi tamu proyek• Rak dokumen• Jas hujan• Dispenser air air dingin & panas• Kebutuhan air minum• Penerangan Listrik sesuai kebutuhan.• 2 File Cabinet.

    • Kamar mandi & WC

    25. PENYEDIAAN AIR KERJA DAN LISTRIK KERJAa. Sebelum dan selama pelaksanaan Kontraktor dengan biaya sendiri menyediakan Air dan listrik kerja

    untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan.b. Untuk menunjang percepatan pelaksanaan Kontraktor menggunakan diesel untuk pengadaan daya

    listrik dengan seizin Konsultan Pengawas.c. Rencana pemasangan intalasi listrik dan air kerja selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum

    pelaksanaan harus diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.

    26. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PERATAAN TAPAKa. Sebelum pekerjaan diserahkan kepada Pemilik, Kontraktor membersihkan tapak sehingga bebas dari

    sampah, barang-barang/bahan-bahan bekas bongkaran, sisa-sisa beton, peralatan-peralatan.b. Termasuk dalam pekerjaan ini pula adalah kewajiban Kontraktor untuk membongkar, kantor

    Pelaksana Pekerjaan/Pemborong, los kerja, gudang.c. Kebersihan lapangan/pembuangan sampah dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan/ Pemborong

    struktur sampai dengan serah terima-I pekerjaan struktur.

    27. PENYIMPANAN BARANG-BARANG DAN MATERIALa. Dalam melaksanakan Pekerjaan dan Sub-sub Pelaksana Pekerjaan/Pemborong diwajibkan untuk

    menempatkan barang-barang dan material-material kebutuhan pelaksanaan baik diluar (terbuka)ataupun didalam gudang-gudang, sesuai dengan sifat-sifat barang-barang dan material tersebut, dan

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    10/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 10

    atas persetujuan Konsultan Pengawas sehingga akan menjamin keamanannya dan terhindar darikerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah.

    b. Barang-barang dan material-material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung padapekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site.

    28. KEBERSIHAN DAN KELELUASAAN HALAMAN

    Dalam pelaksanaan Kontraktor selalu menjaga keleluasaan halaman dengan menempatkan barang-barang dan material sedemikian rupa sehingga :a. Memudahkan pekerjaanb. Menjaga kebersihan dari sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing- puing, air yang

    menggenang)c. Tidak menyumbat saluran-saluran air.

    29. FASILITAS-FASILITAS LAPANGAN

    Yang dimaksud dengan fasilitas-fasilitas lapangan Kontraktor menyediakan sendiri :a. Listrik dan penerangan, untuk kebutuhan pelaksanaan dan keamanan.b. Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua

    petugas-petugas yang ada diproyek.c. Alat-alat pemadam kebakaran.d. Alat-alat PPPK.e. Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan.f. Selama masa konstruksi berlangsung bagi siapa saja tanpa kecuali , bagi mereka yang berada

    didalam lingkungan proyek diwajibkan untuk mengenakan helem.

    30. BARANG CONTOH (SAMPLE)

    a. Sebelum pelaksanaan pada beberapa material Kontraktor menyerahkan barang-barang contoh(sample) dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas,Konsultan Pengawas dan atau Konsultan Perencana.

    b. Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti/ sertifikat pengujian danspesifikasi teknis dari barang/material tersebut.

    c. Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui pemesanan), Kontraktormenyerahkan :1) Brosur2) Katalogue3) Gambar kerja atau shop drawing4) Monster dan sample5) Dan lain-lain yang dianggap perlu oleh Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas dan harus

    mendapat persetujuan

    31. PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAANa. Dalam pelaksanaan Kontraktor mengadakan pengujian atas mutu pekerjaan yang telah diselesaikan

    sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

    32. GAMBAR-GAMBAR “AS BUILT DRAWING”a. Yang dimaksud dengan gambar as built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan

    pekerjaan yang telah dilakukan di lapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan pemeriksaan

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    11/94

     Spesifikasi Teknis Umum | 11

    dan maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi Tugas,setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas /Konsultan Perencana (dibuat rangkap-5 (lima)).

    33. SHOP DRAWING

    Dalam hal-hal tertentu maka kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan suatu pekerjaan yangmembutuhkan penjelasan-penjelasan, dimana hal-hal tersebut tidak terdapat dalam gambar-gambar kerja,maka Kontraktor membuat gambar-gambar shop drawing untuk kebutuhan tersebut dan mendapatpersetujuan dari Konsultan Pengawas, dibuat rangkap-3 (tiga).

    34. FOTO-FOTO DOKUMENTASI PROYEKa. Yang dimaksud dengan foto-foto dolkumentasi foto-foto meliputi :

    1) Foto-foto kegiatan pekerjaan proyek, antara lain kegiatan dalam uitzet, penempatan peralatan-peralatan lapangan (beton-batcher), penempatan material, pengerasan jalan dll.

    2) Foto-foto tahapan pekerjaan yang penting antara lain pembesian, bekisting, pekerjaan beton

    sebelum dan sesudah pengecoran.3) Dan lain-lain kegiatan yang diangggap perlu oleh Konsultan Pengawas.b. Kondisi proyek pada progress pekerjaan mencapai 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan seterusnya

    sampai dengan 100% (setiap peningkatan progress 10%) dan kondisi pada waktu selesainya masapemeliharaan.

    c. Foto-foto dicetak dalam ukuran post card (dicetak berwarna)d. Tiap stage / tahap disyaratkan min. 36 (tiga puluh enam) foto.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    12/94

      Spesifikasi Arsitektur - 1

    SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR

    1 Adukan Semen Pasir1.1 Umum 1.1.1 Lingkup pekerjaan

    Spesifikasi teknis ini berlaku umum untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :a. Pekerjaan Pasangan Batub. Pekerjaan Pasangan Batac. Pekerjaan Plesterand. Pekerjaan lainnya yang memerlukan bahan adukan semen pasir untuk perekat pada

    pasangan/finishing suatu komponen bangunan.1.1.2 Ketentuan

    a. Tipe/klasifikasi adukan semen-pasirTipe Semen : pasirKedap air 1 : 3Biasa 1 : 5

    b. Adukan tipe kedap air digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pondasi dari pasangan batu, pasanganbata/plesteran pada toilet atau pada daerah berair/lembab.

    1.1.3 Peralatana. Dalam menunjang lancarnya pelaksanaan, maka kontraktor menyediakan peralatan-peralatan pokok

    untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas, peralatan tersebut antara lain:a) Mesin pengaduk (molen)

    Mesin pengaduk campuran semen pasir khusus dibuat untuk maksud tersebut di atas, berbentuktabung terbuka pada bagian atasnya, mempunyai bilah-bilah pengaduk yang terdapat di dalamnyaseperti layaknya mesin pengaduk untuk beton ready mix.

    b) Peralatan penakar campuran• Untuk pekerjaan dengan volume besar, peralatan penakarnya dibuat dengan ukuran volume

    minimal untuk 1 zak semen, terbuat dari kayu (papan) atau bahan lain yang sesuai dan

    memadai berfungsi sebagai penakar semen dan pasir, kokoh, kuat dan tahan lama.• Untuk pekerjaan dengan volume kecil penakaran dapat menggunakan ember yang terbuat dariplastik atau pelat besi.

    1.1.4 PenyerahanKontraktor harus menyerahkan contoh bahan yang akan dipergunakan seperti: Semen, Pasir, Air ataubahan-bahan lain yang diperlukan sebagai bahan campuran, guna penilaian dan persetujuan dariKonsultan Pengawas.

    1.2 Bahan 1.2.1 Portland Cement

    Semen yang digunakan dari Portland cement jenis II N.I.8 type I menurut A.S.T.M. “memenuhi S 400” danstandar dari Assosiasi Cement Indonesia atau memenuhi standar mutu dalam SNI.

    1.2.2 Pasira. Pasir yang digunakan adalah pasir beton, mempunyai karakter fisik keras dan tajam, kandungan

    lumpur tidak lebih dari 5%.b. Ukuran butir pasir

    • Pekerjaan yang memerlukan adukan semen pasir yang bersifat kasar, ukuran butir pasir maksimum5 mm.

    • Untuk plester halus di atas plester kasar, ukuran butir pasir maksimum 1 mm.

    1.2.3 Aira. Air yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan Adukan Semen Pasir adalah :

    • Air bebas dari bahan-bahan: organis, asam alkali, garam, atau bahan-bahan lain yang dapatmempengaruhi daya ikatan maupun mutu kekuatan adukan.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    13/94

      Spesifikasi Arsitektur - 2

    • Ph = 7• Kadar SO4 maksimum 5g/l• Kadar CL maksimum 15g/l

    b. Daya oksidasi terhadap bahan organis dengan memakai larutan KMnO4 tidak boleh lebih dari 1mg/l.

    1.3 Pelaksanaan1.3.1 Persiapan

    a. Pasir sebelum digunakan harus disaring/ayak terlebih dahulu dengan ayakan -ukuran bukaan 5 mmatau 1 mm yaitu sesuai dengan keperluan pemakaiannya.

    b. Bahan pasir yang akan dipakai harus dikumpulkan pada tempat tertentu dan dipisahkan antara pasirhalus dengan pasir kasar agar memudahkan pemakaiannya.

    c. Pencampuran dan Pengadukand. Semen, pasir dicampur dalam keadaan kering dengan menggunakan penakar volume dan diaduk

    hingga merata dengan alat pengaduk (molen),e. Selanjutnya, ditambahkan air kedalam campuran semen dan pasir tersebut di atas serta diaduk

    kembali hingga merata dan dicapai konsistensi adukan dalam bentuk adukan lembab atau plastissesuai dengan kebutuhan pemakaian.

    f. Lama pengadukan setelah dicampur air, minimum 1.5 menit.1.3.2 PengujianJika tidak digunakan air dari PAM, Air yang akan dipakai menurut Konsultan Pengawas diragukan (tidakmemenuhi persyaratan tersebut diatas) maka air tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium PDAM.

    1.4 Syarat Pemeliharaan1.4.1 Perbaikan

    Kontraktor tetap memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikan tersebut dilaksanakan hinggasempurna dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaannya, maka kontraktordiwajibkan memperbaiki kembali dan biaya yang ditimbulkan dengan pekerjaan perbaikan tersebut menjaditanggung jawab Kontraktor.

    1.4.2 Pengamanan

    Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapatdihindarkan dari kerusakan.Biaya yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    1.5 Syarat PenerimaanKontraktor harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu pelaksanaannya, sesuai dengan pengarahanserta persetujuan Konsultan Pengawas.

    1.6 Pasangan Dinding Bata1.6.1 Umum

    a. Uraian Pekerjaana) Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding/sekat

    ruang yang menggunakan bata merah/bata ringan.

    b) Uraian/Persyaratan Teknis lain yang berkaitan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah PasalAdukan Semen Pasiir.

    b. Ketentuana) Pelaksanaan

    • Pasangan berapen (Pasangan bata di bawah permukaan tanah) memakai adukan semenpasir 1: 3.

    • Pasangan bata kedap air memakai adukan semen pasir 1:3, dipasang pada dinding-dindingdapur, pantry, kamar mandi dan daerah lembab/basah.

    • Pasangan bata biasa memakai adukan semen pasir 1 : 5.• Jika tidak ditentukan lain, sistim ikatan pasangan bata 1/2 batu adalah "Ikatan Silang" dimana

    lapisan satu dengan lapisan di bawahnya harus ber-beda setengah panjang bata.• Pada pasangan satu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun secara ikatan Vlaams.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    14/94

      Spesifikasi Arsitektur - 3

    b) Kualifikasi Tenaga Kerja• Untuk melaksanakan pekerjaan ini, kontraktor menggunakan atau mempekerjakan tenaga

    kerja yang benar-benar ahli di dalam teknik pemasangan batu dan bata.

    c. Peralatana) Pasangan bata harus tegak dan siku sesuai yang direncanakan, maka kontraktor menggunakan

    peralatan kerja yang memadai dan mencukupi seperti alat ukur teodolit, waterpass, selang danbenang ukur serta memasang Patok-patok/Papan Pedoman.

    b) Standarad dan Peraturan yang berlaku adalah :c) PUBBId) Peraturan Umum Bangunan Nasionale) SNI

    d. PenyerahanSebelum di laksanaan, Kontraktor harus menyerahkan :a) Contoh-contoh bahan yang akan dipakai di dalam Pelaksanaan.b) Contoh pasangan Bata.c) Contoh-contoh tertebut diperlukan untuk persetujuan pemakaian dan pelaksanaannya.

    e. Bahana) Pasangan bata biasa• Pasir yang digunakan sesuai dengan uraian pada pasal Adukan Semen Pasir• Air yang digunakan sesuai dengan uraian pada pasal Adukan Semen Pasir

    b) Semen PC• Semen PC yang digunakan sesuai dengan uraian pada pasal Adukan Semen Pasir• Bata merah bata merah berukuran 55 mm x 110 mm x 230 mm dengan mutu kekuatan kelas

    100 harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam Peraturan Umum BahanBangunan di Indonesia tahun 1982.

    1.6.2 Pelaksanaana. Pasangan bata dilaksanakan diatas permukaan pondasi/sloof beton sesuai elevasi dan jalur yang

    ditentukan dalam gambar rencana, permukaan bidang pasangan harus dalam keadaan bersih dari segala

    macam kotoran yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan tersebut.b. Pasangan bata biasa adukan semen pasir 1 : 3 atau 1 : 5 penggunaannya menurut ketentuan yang telah

    ditetapkan dalam gambar rencana, dengan siar pemasangan 1 cm.1.6.3 Teknis Pelaksanaan

    a. Sebagai pedoman untuk ketepatan pasangan, kontraktor melakukan pengukuran sertamembuat/memasang patok-patok/papan pedoman untuk pasangannya.

    b. Pasangan bata harus rapat adukan (diantara pasangan bata satu dengan lainnya tidak boleh ada ronggayang tidak terisi adukan).

    c. Untuk pedoman kedataran atau waterpas pasangan bata, tiap-tiap kali pemasangan benang pedomantidak boleh lebih dari 20 cm di atas pasangan.

    d. Tebalnya siar Pasangan bata biasa ± 1 cm (10 mm) dan siarnya dibuat cekung atau rata (tidak bolehmenonjol kepermukaan bata).

    e. Untuk pasangan bata yang sudah dikerjakan harus dilindungi dari pengaruh langsung sinar atau panasmatahari, serta harus dijaga kondisi kelembabannya dengan membasahi permukaan pasangan selama 7hari.

    f. Jika terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain lubang/bukaan dengan kosen kayu, pasanganbata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kosen selesai dan dipasang ditempat yang tepat.

    g. Untuk melanjutkan pekerjaan pasangan bata di tempat ini, semua rangka kayu/kosen harus terpasanglebih dahulu.

    h. Semua siar antara rangka kayu/kosen harus diisi dengan adukan sekurang-kurangnya tebal 1 cm.1.6.4 Lubang untuk instalasi dan alat-alat listrik

    a. Tempat-tempat yang harus dibuat lubang akan dipersiapkan dulu yaitu menyumbat lubang terebut denganpotongan pipa pvc baik diameter besar maupun kecil.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    15/94

      Spesifikasi Arsitektur - 4

    b. Dimana diperlukan pasangan pipa atau alat-alat yang ditanam dalam dinding, maka harus dibuat pahatansecukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester).

    c. Pada pahatan tersebut, setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yangdilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

    1.6.5 Angkur/stek Besi Betona. Pada pertemuan antara dinding bata dengan kolom/dinding beton pada arah vertikal harus dipasang

    angkur/stek besi beton yang ditanam ke dalam struktur beton dengan menggunakan angkur besi betonØ8 mm sepanjang 40 cm, dipasang setiap 40cm, ujung yang lainnya masuk ke dalam pasangan batasedalam 25 cm. Bila angkur tersebut di atas belum disiapkan bersamaan pada pelaksanaan pekerjaanbeton, sebagai gantinya digunakan besi strip berbentuk L ukuran 25 mm x 3 mm sepanjang 36 cm,dipasang pada kolom/dinding beton dengan menggunakan paku ramset minimal 2 (dua) buah.

    b. Besi strip L tersebut dipasang pada setiap 50 mm dengan besi yang masuk ke bata sepanjang 30cm.1.6.6 Sloof, Ring Balok, Kolom Praktis

    a. Sebagai penguat pasangan dinding bata, dipasang penguat berupa balok dan kolom praktis denganukuran penampang bujur sangkar setebal bata (+ 11 cm untuk pasangan 1/2 batu dan 22 cm untukpasangan 1 batu) dari Beton bertulang Mutu B.1 menurut PBI tahun 1971 dengan komposisi campuranvolume 1 semen : 2 pasir : 3 koral serta dengan tulangan besi beton U.24 sebanyak 4 x dia. 10 mm,

    sengkang

    8 mm jarak min. 20 cm.b. Letak pasangan kolom/balok beton praktis pada setiap persilangan/pertemuan pasangan dinding bata,tepipasangan dinding bata dan pertemuan dinding bata dengan kusen-kusen pintu/jendela.

    c. Ketentuan lain yang membatasi pasangan kolom/balok praktis adalah jarak pasangan kolom/balok yang

    terdekat maximum 4,00 M dan dengan luas pasangan dinding bata maksimum 12 M2

    .d. Pasangan kolom dan balok beton praktis tersebut harus diperkuat dengan angker pada ujung-ujung

    pertemuan balok, kolom atau lantai beton yang menjadi struktur utama dari bangunan.1.6.7 Persediaan Perletakan untuk Meja Beton Wastafel/Bak Cuci

    a. Untuk pelaksanaan pembuatan meja beton yang digunakan sebagai perletakan wastafel/bak cuci, padapasangan dinding harus dipasang balok/kolom praktis dari beton, lengkap dengan stek-stek besi betonsebagai persediaan untuk pembuatan meja beton atau dapat juga dikerjakan bersamaan denganpekerjaan pasangan dinding.

    1.6.8 Syarat Pemeliharaana. Perbaikan

    • Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang cacat, perbaikan dilaksanakan secara hati-hati danbenar hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

    • Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu Pelaksanaan, maka Kontraktordiwajibkan memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yangditimbulkan oleh pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    b. Pengamanan• Kontraktor wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat

    dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjaditanggung jawab Kontraktor.

    1.6.9 Syarat Penerimaana. Hasil pasangan dinding, plesteran dan acian harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus

    terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.

    2 Pekerjaan Plesteran2.1 Umum2.1.1 Lingkup Pekerjaan

    a. Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk Pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaandinding, lantai, langit-langit dari atap beton atau permukaan bidang lain yang harus diplester menurutketentuannya.

    b. Spesifikasi Teknis lain yang berlaku untuk Pelaksanaan Pekerjaan Adukan Semen Pasir.2.1.2 Ketentuan Pemakaian Adukan

    a. Adukan plester biasa

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    16/94

      Spesifikasi Arsitektur - 5

    Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan volume 1semen : 5 pasir digunakan pada semua permukaan dinding kecuali pada dinding-dinding kedap air.

    b. Adukan plester kedap aira) Adukan untuk plesteran kedap air menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan

    volume 1 semen : 3 pasir, digunakan pada permukaan dinding di daerah toilet atau dinding yangterpendam di dalam tanah.

    b) Adukan dengan spesi khusus dari produk pabrik jadi/instanc. Kualifikasi Tenaga Kerja

    Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor harus menggunakan/mempekerjakan tenaga kerja yangbenar-benar ahli dan berpengalaman di dalam bidangnya.

    d. PeralatanUntuk menjamin pekerjaan pasangan sesuai yang direncanakan, di dalam Pelaksanaan pekerjaanKontraktor harus menggunakan peralatan kerja yang memadai dan mencukupi, seperti peralatan khususuntuk membuat adukan semen pasir (molen) dan bak-bak ukur dari kayu (papan) cangkul.

    e. Standard dan PeraturanStandard dan Peraturan yang berlaku adalah :

    a) PUBBI

    b) Peraturan Umum Bangunan Nasionalc) SII

    2.2 Penyerahan2.2.1 Contoh

    Sebelum mulai Pelaksanaan harus menyerahkan :a. Contoh-contoh bahan yang akan dipakai di dalam pelaksanaan.

    a) Contoh pasangan Bata.Kesemuanya diserahkan Kepada Konsultan Pengawas guna pemeriksaan dan persetujuanpemakaian/pelaksanaannya.

    b) Bukti kesesuaianDisamping Contoh, juga harus menyerahkan bukti-bukti kesesuaian dari bahan-bahan/produk yang

    akan dipakai di dalam Pelaksanaan pekerjaan, dalam bentuk sertifikat uji bahan dari lembaga ujiyang diakui/disetujui.

    2.2.2 Bahana. Pasir dan air untuk Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan PUBBI th. 1982.b. Secara umum, pasir harus keras, bersih atau bebas dari bahan-bahan organis maupun lumpur.c. Semen PC

    Semen PC yang dipakai adalah dari tipe I mutu S.325 menurut NI-8 Persyaratan Semen Portland.Pelaksanaan pekerjaan menggunakan semen lebih dari 1 merk harus dengan persetujuan KonsultanPengawas.

    d. Bahan plesteran khususBahan plesteran menggunakan produk jadi setara PRIME MORTAR

    e. Paku beton

    Paku beton ukuran panjang 5 cm untuk mengikat anyaman kawat bronjong pada permukaan bidangpasangannya.

    f. Bahan Additive.Dalam hal diperlukan bahan additive seperti Calbond atau bahan-bahan tambahan lain yang diperlukanuntuk pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, penggunaannya harus dengan persetujuan KonsultanPengawas.

    2.3 Pelaksanaan2.3.1 Persiapan Bidang Dinding

    a. Permukaan dinding bata yang hedak diplester harus disiram/dibasahi hingga merata, khusus celah/siarpasangan batu bata harus dibuat cekungan kedalam lebih kurang 6 mm.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    17/94

      Spesifikasi Arsitektur - 6

    b. Permukaan dinding beton hendak diplester harus dikasarkan (dibuat kasar) agar plesterannya dapatmerekat.

    2.3.2 Sudut - Sudut PlesteranPlesteran bidang dinding yang membentuk sudut siku, baik sudut luar maupun dalam harus dilaksanakansecara sempurna, tegak lurus dan siku, khusus untuk sudut luar dibuat tumpul.

    2.3.3 Perbaikan Bidang PlesteranPlesteran yang bergelombang dan tidak dapat diperbaiki dengan cara pembobokan dan pemlesterankembali, harus dibongkar dan diganti dengan yang baru.

    2.3.4 Jumlah Lapisan Plestera. Jumlah lapisan plester pada tiap bidang permukaan adalah 2 (dua) lapis.b. Lapisan pertama adalah lapis plester setebal ± 10 mm, merupakan lapis plester untuk membentuk

    permukaan yang rata dan datar, menggunakan bahan untuk plesteran kasar.c. Lapisan kedua adalah lapis plester akhir guna mencapai permukaan dinding yang direncanakan, harus

    membentuk permukaan dinding yang halus, rata dan datar, menggunakan bahan untuk plesteran halus.d. Penghalusan permukaan plesteran dengan menggunakan acian semen, tidak diperlukan.

    2.3.5 Plesteran dengan bahan Semen Khusus

    Plesteran tersebut menggunakan bahan jadi yang ditambahkan air dan diaduk hingga merata hingga plastis.2.3.6 Plesteran pada Dinding max. 10mm.Bidang plesteran setelah kering diaci dengan bahan acian semen

    2.4 Syarat Pemeliharaan2.4.1 Perbaikan

    a. Kontraktor memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hinggatidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

    b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu Pelaksanan, maka Kontraktordiwajibkan memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas.

    2.4.2 PengamananKontraktor melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkandari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab

    Kontraktor.2.5 Syarat Penerimaan

    a.. Hasil pasangan dinding, plesteran dan acian harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurusterhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang, toleransi kemiringan untukpenerimaan pasangan dinding : 1 mm/m2 luas permukaan bidang kerja.

    3. Pasangan Homogeneous Tile3.1 U m u m3.1.1 Uraian Pekerjaan

    a. Lingkup PekerjaanUraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan homogeneous tilepada permukaan dinding dan lantai serta pengadaan bahan perekat termasuk tenaga kerja. Lokasipasangannya sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.

    b. Uraian pekerjaan lain yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah :Persyaratan teknis Pelaksanaan pekerjaan "Adukan Semen Pasir".

    3.1.2 Ketentuana. Tenaga kerja dan advis dari produsen

    Pemasangan homogeneous tile harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli dan berpengalamandalam bidang pekerjaan tersebut diatas.

    b. Dalam pelaksanaannya, kam meminta advis atau nasehat teknis kepada pabrik/produsen darihomogeneos tile yang dipakai, hal tersebut untuk mengetahui cara/sistem teknik pemasangannya.

    3.1.3 Peralatana. Pelaksana menyediakan peralatan potong khusus untuk homogenious tile yaitu mesin potong listrik.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    18/94

      Spesifikasi Arsitektur - 7

    b. Pemasangan homogeneous tile menggunakan alat bantu lain seperti palu dengan permukaan karet (untukmeratakan pasangan) termasuk juga kape (alat untuk pengisi bahan naad) dan harus didukung jugadengan teknik pemasangan yang benar dengan ketentuan/advis dari pabriknya.

    3.1.4 PenyerahanSebelum melaksanakan, Kontraktor akan menyerahkan :a. Contoh Homogeneous tileb. Bahan perekat homogeneous tilec. Bahan pengisi celah.d. Petunjuk pemasangan dari pabrik.e. Contoh pasangan pada suatu bidang tertentu, lokasi dapat ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

    3.2 Bahan3.2.1 Homogeneous Tile

    Homogeneous tile yang dipakai adalah ukuran 60 x 60 cm, 10 X 60 cm, atau ukuran sesuai ketentuan dalamgambar rencana dari kualitas satu, produk/merek ezenza / innesa / granito / setara, tipe dan warnaditentukan kemudian berdasarkan contoh/katalog yang diajukan.

    3.2.2 Adukan PerekatPasangan ubin homogeneous tile untuk lantai menggunakan perekat yang bersifat flexibel / perekat khusus

    homogeneous.

    3.2.3 Bahan Pengisi Celah PemasanganBahan pengisi celah/naad pemasangan adalah bahan produk jadi dari merek AM, Sikka, atau merek lainyang setara.

    3.3 Pelaksanaan3.3.1 Persiapan

    a. Persiapan bahan dan persiapan lokasi pasangan.b. Bahan homogeneous tile untuk dinding maupun lantai harus disortir atau dipilih terlebih dahulu sebelum

    dipasang pada posisinya.c. Bidang-bidang atau lokasi hendak dipasangan dengan homogeneous tile harus dibersihkan dari kotoran

    atau puing-puing yang dapat menghambat pemasangan bahan tersebut.

    3.3.2 Pasangan untuk lantaia. Lantai yang akan dipasang homogeneous tile harus diukur batasannya seperti pada ruangan-ruangan

    tertentu serta ketinggian lantai finish (level akhir) yang ditentukan dalam gambar rencana.b. Setelah terukur level akhir selanjutnya perkat/adukan dari bahan semen pasir digelar diratakan dan

    homogeneous tile diletakan sesuai dengan level yang telah ditentukan.c. Pemasangan menggunakan campuran semen pasir dan maksimal setiap 20 m2 dipasang flexible joint.

    3.3.3 Pemasangan sesuai dengan urut-urutan yaitua. Pemasangan awal untuk homogeneous tile dipasang datar sebaris pada arah vertikal dan horizontal yang

    merupakan patokan untuk jalur-jalur pasangan selanjutnya.b. Pasangan homogeneous tile pada lantai harus mengikuti alur-alur yang sudah ditentukan/disiapkan

    seperti tersebut diatas, agar pasangan tetap lurus dan datar harus dibantu dengan benang/tali ukur yangdiletakan diatas pasangan awal (kepala).

    c. Jika pasangan lantai homogeneous tile tersebut berpola, maka alur-alur dan warna ubin disesuaikandengan petunjuk dalam gambar rencana.

    d. Celah atau naad pasangan max 1 mm, naad tersebut dapat diisi setelah pasangan lantai mencapai waktuminimal 24 jam.

    e. Pengisian naad menggunakan bahan khusus dari produk AM, Sikka sebelum pengisian celah/naadterlebih dahulu dibersihkan dari semua kotoran seperti debu, butir-butir pasir dan kotoran lainnya yangdapat menghambat daya rekat bahan tersebut.

    f. Hasil pasangan secara keseluruhan harus datar/waterpas dan celah/naad terisi penuh, tidak terdapatgoresan/cacat pada permukaan bidang pasangannya.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    19/94

      Spesifikasi Arsitektur - 8

    3.4 Pasangan Untuk Dinding1. Bidang-bidang dinding yang dipasang dengan bahan homogeneous tile harus diplester kasar terlebih

    dahulu dan harus membentuk bidang yang saling tegak lurus atau sesuai dengan petunjuk dalam gambarrencana.

    2. Pasangan pada dinding dan lantai naadnya harus saling bertemu (jika ukuran homogeneous sama).3. Homogeneous tile dipasang pada bidang dinding menggunakan bahan perekat adukan semen dengan air.4. Pasangan awal (kepala) harus tegak/vertikal satu baris keatas sampai ketinggian tertentu (minimal sampai

    plafon).5. Selanjutnya homogeneous tile dipasang mengikuti pola pasangan awal dengan naad sebesar 1 mm.6. Pengisian naad setelah pasangan homogeneous tile cukup kuat minimal dibutuhkan waktu 24 jam,

    pengisian naad menggunakan bahan khusus dari produk AM.7. Hasil akhir pasangan homogeneous tile untuk dinding harus tegak lurus/vertikal, rata (tidak

    bergelombang), tidak cacat dan garis naad lurus baik pada arah horizontal maupun vertikal.4 Pasangan Keramik Tile4.1 Umum4.1.1 Lingkup Pekerjaan

    a. Uraian ini mencakup lingkup pelaksanaan pekerjaan pemasangan keramik pada permukaan dinding dan

    lantai serta pengadaan bahan perekat termasuk tenaga kerjanya, lokasi pasangan sesuai denganpetunjuk dalam gambar rencana.b. Uraian pekerjaan lain yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah : Persyaratan teknis untuk pelaksanaan

    pekerjaan "Adukan Semen Pasir".4.1.2 Ketentuan

    a. Tenaga kerja dan advis dari produsenb. Tenaga kerja untuk pemasangan keramik tile pada dinding dan lantai harus dilaksanakan oleh tenaga ahli

    dan berpengalaman.c. Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan tersebut diatas meminta advis atau nasehat teknis kepada

    pabrik/produsen dari keramik yang dipakai, guna mengetahui cara/sistim atau teknik pemasangannya.

    4.1.3 Peralatan

    a. Kontraktor menyediakan peralatan potong khusus untuk keramik tile yaitu berupa mesin potong listrik.b. Untuk pemasangan keramik tile menggunakan alat-alat bantu lain seperti palu dengan bahan elastis

    (karet) termasuk juga kape (alat untuk pengisi bahan naad) dan harus didukung juga dengan teknikpemasangan yang benar dan ke-tentuan/advis dari pabriknya.

    4.1.4 PenyerahanKontraktor menyerahkan contoh-contoh bahan seperti :a. Bahan keramik tile sesuai dengan ukuran yang disetujuib. Bahan perekat untuk keramik tilec. Bahan pengisi naad.d. Brosur/petunjuk pemasangan dari pabrik keramik.e. Contoh pasangan pada suatu bidang tertentu, lokasi ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.

    4.2 Bahan4.2.1 Keramik Tile

    Keramik tile yang dipakai ukuran, 60 x 60 , 30 x 30 cm dan 10 x 30 cm atau ukuran disesuaikan denganketentuan dalam gambar rencana dari mutu bahan kualitas satu (KW 1) produk/merk setara dengan Roman,Ikad, setara. Jenis/tipe dan warna ditentukan kemudian oleh Perencana / owner berdasarkan contoh bahanatau katalog yang diajukan.

    4.2.2 Adukan Perekata. Pasangan ubin keramik untuk lantai menggunakan campuran mortar .b. Pasangan keramik tile untuk dinding menggunakan campuran mortar.c. Bahan pengisi naad menggunakan produk/merek AM, sikka / setara.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    20/94

      Spesifikasi Arsitektur - 9

     4.3. Pelaksanaan4.3.1 Persiapan

    a. Persiapan lokasi dan bahan.Bahan keramik yang dipakai untuk pasangan dinding maupun lantai harus dipilih/disortir terlebih dahulusebelum dipasang pada lokasi yang telah ditentukan.

    b. Lokasi pasangan harus dibersihkan dari kotoran atau puing-puing yang dapat menghambat pemasangankeramik untuk lantai maupun dinding.

    c. Pasangan untuk lantaia) Bidang lantai sebelum dipasang harus diukur terlebih dahulu khususnya pada ketinggian lantai

    finish (level akhir) yang ditentukan dalam gambar rencana.b) Pola pasangan lantai keramik harus mengikuti gambar rencana.c) Pemasangan lantai keramik menggunakan perekat/adukan dari bahan semen pasir dengan

    perbandingan 1 PC : 4pasir dan naad atau celah pasangan lantai keramik 2 – 3 mm.d) Pedoman pasangan lantai adalah berupa pasangan satu buah keramik yang membentuk jalur-jalur

    kearah membujur dan melintang, selanjutnya jalur-jalur tersebut digunakan sebagai pedoman untukpemasangan lanjutan.

    e) Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam terlebih dahulu di dalam air sampai jenuh.f) Pengisian naad lantai keramik setelah kondisi lantai cukup keras minimal satu hari (24 jam) denganbahan khusus dari produk Prime Mortar, Mortar Utama, Lemkra / setara.

    4.3.2 Pasangan Keramik Dindinga. Persiapan permukaan pasangan

    Permukaan dinding bata atau beton yang ditutup dengan pasangan keramik harus diplester kasarterlebih dahulu agar diperoleh permukaan yang rata, lurus atau tegak.

    b. Permukaan dinding sebelum dipasang keramik harus dibersihkan dari segala kotor yang dapatmempengaruhi daya rekat pasangan keramik.

    4.3.3 Pengukurana. Pelaksanaan pemasangan keramik harus disertai pengukuran-pengukuran guna kecermatan dan

    ketepatan pemasangan.b. Pengukuran untuk menentukan letak-letak pasangan dan jumlah jajaran keramik yang dipasang,

    sehingga antara pasangan dinding dengan pasangan lantai menjadi satu kesatuan.4.3.4 Pemasangan

    a. Keramik kepalaGuna penentuan awal garis-garis siar pasangan yang berfungsi sebagai pedoman pola pasangan, perludipasang "keramik kepala" berupa lajur pasangan yang meliputi bidang pasangan dinding.

    b. Pemasangan keramika) Keramik dipasang pada permukaan dinding yang telah disiapkan lokasinya dengan plester kasar

    atau pada permukaan dinding beton yang sudah dikasarkan.b) Pemasangan keramik harus dilakukan dengan peralatan dan tata-cara yang benar sehingga didapat

    hasil pasangan yang baik.

    c) Untuk mendapatkan kelurusan dan kedataran bidang pasangan, proses pemasangan harusdikontrol dengan menggunakan benang dan selang ukur.

    d) pemasangan menggunakan sement instant dan maksimal setiap 20 m2 dipasang flexible joint.e) Pola pasangan keramik berdasarkan petunjuk dalam gambar rencana.

    c. Celah/Siar Pemasangan dan Pengisiannya.a) Siar/celah pasangan keramik, adalah antara 2 mm sampai 3 mm.b) Pasangan keramik yang telah stabil atau kuat, celah/siar pasangan harus segera diisi dengan

    bahan pengisi khusus produk lemkra / setara.c) Pengisian siar paling cepat 24 jam setelah keramik dipasang, celah antara keramik harus bersih dari

    debu dan kotoran sebelum diisi.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    21/94

      Spesifikasi Arsitektur - 10

    d) Pelaksanaan pengisian celah-celah pasangan keramik harus menutupi semua celah denganpadat/penuh, permukaan bidang pasangan yang sudah baik dan sempurna pengisiannya harussegera dibersihkan.

    4.3.5 PembersihanKelambatan membersihkan semen pengisi celah yang mengakibatkan kotornya permukaan keramik,pembersihan, perbaikan ataupun penggantian yang diperlukan menjadi beban dan tanggung jawabKontraktor sepenuhnya.

    5 Pekerjaan Waterproofing5.1 Umum5.1.1 Uraian Pekerjaan

    a. Lingkup PekerjaanPelaksanaan pekerjaan waterproofing meliputi pengadaan dan pelaksanaan lapisan kedap air dengansistem membrane pada lantai atap dan sistem coating pada permukaan lantai dan dinding toilet,termasuk penutup/pengaman waterproofing dengan lapisan screed sesuai dengan petunjuk dalamgambar rencana.

    b. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah/tersendiri adalah : Persyaratan Teknis PelaksanaanPekerjaan Adukan Semen Pasir.5.1.2 Ketentuan

    a. Tenaga kerjaKontraktor menggunakan tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman untuk pelaksanaan pekerjaantersebut di atas.

    b. PeralatanUntuk pelaksanaan pekerjaan waterproofing, Kontraktor menggunakan peralatan seperti kuas, alatpembersih debu, alat bakar untuk jenis membrane sistem bakar, tabung gas dan peralatan lainnya yangsesuai dengan kegunaannya.

    5.1.3 PenyerahanSebelum dilaksanakan, kontraktor menyerahkan beberapa contoh seperti:

    a. Contoh bahan ukuran 10 x 10 cm lengkap dengan aturan, prosedur, peralatan yang harus dipakai sertadata teknis yang berisi keterangan sifat dan ketahanan bahan.

    b. Contoh pelaksanaan pekerjaan termasuk pelindung/screed dalam komposisi lengkap.c. Contoh-contoh tersebut semua diperlukan untuk pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaannya.

    5.2 Bahan1. Bahan/Jenis Waterproofing2. Waterproofing jenis sistem membrane dipakai/digunakan untuk atap dari produk/merk Fosroc / setara3. Waterproofing jenis coating digunakan pada toilet, dari produk/merk Sika / setara.4. Pelindung waterproofing menggunakan screed/adukan semen pasir dengan perbandingan 1PC : 4Pasir.5. Kawat ayam dipakai untuk memperkuat screed/pelindung waterproofing, ukuran lubang kawat 1 x 1 cm,

    diameter kawat 1mm.5.3 Pelaksanaan

    5.3.1 Persiapana. Bahan dan peralatan serta petunjuk pelaksanaan yang dikeluarkan dari pabriknya harus dipersiapkan

    sebelum dikerjakan.b. Permukaan lantai yang akan dilapis dengan lapisan waterproofing harus ditentukan lokasi dan

    batasannya.5.3.2 Pelaksanaan Pelapisan Waterproofing

    a. Area kerja harus dibersihkan dari segala kotoran seperti puing-puing bekas bangunan, minyak dan debuyang dapat mempengaruhi daya rekat lapisan waterproofing.

    b. Bagian tepi dinding harus diwaterproofing 30 cm di atas muka lantai setempat.c. Waterproofing atap beton (sistem membrane)

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    22/94

      Spesifikasi Arsitektur - 11

    Bidang atap beton yang akan diwaterproofing selain bersih juga harus kering (tidak lembab), setelahlokasi benar-benar siap, kemudian pelaksanaannya dilakukan dengan cara bahan dasar primeirdikuaskan/dipoles pada lantai beton hingga merata sebagai dasar perekat lapisan membrane.

    d. Lembaran membrane salah satu sisinya dipanasi dengan cara dibakar dengan api gas sampai hampirleleh dan ditempel/direkatkan pada lantai beton yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

    e. Sambungan lembaran membrane satu dengan lainnya sesuai dengan persyaratan dari pabriknya, jikatidak disebutkan secara jelas maka sambungan ditentukan sebesar 8 cm.

    f. Pasangan lapisan waterproofing harus dilindungi screed/plesteran tebal minimal 4 cm, screedtersebut harus diperkuat dengan kawat ayam, cara pelaksanaannya adalah atap beton setelah dilapisdengan waterproofing diberi angkur dari paku beton tiap jarak 3.00 m kawat ayam diikatkan pada angkurtersebut selanjutnya diplester.

    g. Waterproofing toilet (sistem coating)Lantai dibersihkan dan dikeringkan.a) Bahan waterproofing dikuaskan/dioleskan pada permukaan lantai hingga merata dan khusus pada

    dinding diwaterproofing sampai pada ketinggian minimal 30 cm di atas muka lantai toilet.b) Setelah diwaterproofing seluruhnya kemudian discreed/diplester dengan adukan 1PC : 3 Pasir,

    tebalnya disesuaikan dengan leveling yang sudah ditentukan dan dikurangi dengan bahan finishing

    yang digunakan (tebal minimal 3 cm).c) Sistem waterproofing tersebut di atas baik membrane maupun coating, sebelum ditutup denganscreed harus direndam air selama 2 x 24 jam dan diperiksa terhadap kebocoran, jika benar-benartidak bocor/rembas selanjutnya dapat ditutup dengan pelindung screed.

    6 Rangka/Gantungan Langit - Langit dari metal6.1 Umum6.1.1 Lingkup Pekerjaan

    Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan rangka/gantungan dari bahan metal,rangka tersebut berfungsi sebagai penggantung langit-langit dari bahan gypsum, calsium silicate atau bahanpenutup langit-langit lainnya sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana.

    6.1.2 Ketentuana. Sistem

    Rangka penggantung langit-langit adalah produk jadi dari pabrik dan di desain khusus untukpenggantung langit-langit yang menjadi satu sistem rangkaian terpadu.

    b. Komponen-komponen dari rangka penggantung tersebut merupakan komponen lengkap untukkebutuhan penggantung langit-langit.

    c. Pelaksanaan dan perencanaan rangka/gantungan dibuat oleh Kontraktor dalam bentuk shop drawingberdasarkan gambar langit-langit yang dibuat oleh perencana.

    d. Tenaga ahliTenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas harus berpengalaman dan trampil dalammelaksanakannya, sesuai dengan rekomendasi dari pabrik-agen resminya.

    e. Peralatan dan tata-cara pemasanganPelaksanaan pekerjaan pemasangan rangka gantung langit langit harus dilaksanakan denganmenggunakan peralatan dan tata-cara yang ditentukan dari pabriknya.

    6.1.3 PenyerahanSebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan :a. Contoh dan katalog.b. Data-data teknis mengenai Bahan.c. Petunjuk pemasangan dan perbaikan.d. Shop drawing sistem gantungan, yang dibuat berdasarkan gambar rancangan.e. Contoh pemasangan pada suatu bidang pasangan.

    6.2 Bahan6.2.1 Rangka/Gantungan Penutup Langit-Langit

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    23/94

      Spesifikasi Arsitektur - 12

    Rangka/gantungan penutup langit-langit yang dipakai dari bahan metal anti karat produk jadi dari pabrik dandirekomendir oleh produsen bahan penutup langit-langit yang dipakai. Jika tidak ditentukan secara lengkaprangka gantung langit-langit yang digunakan dari merk/produk BMSystem / setara.

    6.2.2 Peralatan LainnyaPeralatan yang diperlukan untuk rangka/gantungan langit-langit merupakan kelengkapan dari pabrik, sepertibaut-baut, penggantung/pengikat/penyambung serta peralatan sambung lainnya. Dalam hal dipergunakanproduk lain, bahan/peralatan tersebut harus mendapat rekomendasi dari pabrik produsen sistem gantunganyang dipakai.

    6.3 Pelaksanaan6.3.1 Persiapan

    Kontraktor harus memeriksa kesiapan lokasi agar dapat dilaksanakan pekerjaan pemasanganrangka/gantungan dan menentukan posisi rangka penggantung yang harus dipasang.

    6.3.2 FabrikasiBerdasarkan kondisi lokasi dan shop drawing, selanjutnya dilakukan fabrikasi komponen-komponen utamarangka penggantung langit-langit, fabrikasi harus cermat dan tepat ukurannya.

    6.3.3 Pemasangan

    a. Rangka penggantung langit-langit dipasang pada lokasi yang sudah dipersiapkan, seperti pemasanganbracket, kawat penggantung dikaitkan pada bracket, sedangkan bracket tersebut dipasang pada dakbeton dengan meramset dak beton dipasang mur-baut, kawat dikaitkan pada bracket yang dibuat tiap jarak 120 cm.

    b. Plafon hanger/main frame dipasang tiap jarak 120 cm dan rangka profil lainnya dapat dikerjakan sesuaidengan ukuran/pola langit-langit yang tertera dalam gambar rencana, urutan pasangan rangkagantungan mengikuti ketentuan dari pabrik.

    c. Pemasangan penutup langit-langit disesuaikan dengan pola pasangan langit--langit yang ditentukandalam gambar rencana.

    6.3.4 Pemeriksaana. Pemasangan tiap komponen rangka/gantungan langit-langit harus diperiksa terhadap kelurusannya, rata

    atau waterpass dan jarak pasangan rangka disesuaikan dengan kebutuhan langit-langit.

    b. Pengukuran tinggi rangka penggantung harus sesuai elevasinya.c. Hasil akhir seluruh pasangan rangka penggantung langit-langit harus kuat, kokoh serta datar dan tidak

    bergelombang.7 Pekerjaan Langit - Langit Gypsum Board7.1 Umum7.1.1 Uraian Pekerjaan

    a. Lingkup PekerjaanUraian ini mencakup pengadaan dan pemasangan langit-langit dari bahan gypsum board dengan rangkametal stud, lokasi pasangan sesuai gambar rencana dan gambar detail.

    b. Persyaratan teknis lain yang berkaitan adalah pelaksanaan pekerjaan rangka/gantungan dari bahanmetal.

    c. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah/tersendiri adalah : Persyaratan teknis pelaksanaan

    pekerjaan pengecatan langit-langit.7.1.2 Tenaga Kerja

    Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang terlatih dan telah berpengalaman memasang langit-langit dari lembaran gypsum.

    7.1.3 Tata Cara PemasanganPemasangan lembaran gypsum ini harus menurut/mengikuti tata-cara atau metode yang direkomendir olehPabriknya. Ketentuan ini dijadikan dasar untuk pelaksanaan pekerjaan.

    7.1.4 PenyerahanSebelum pemasangan lembaran gypsum, Kontraktor harus menyerahkan data-data teknis berupa katalog,contoh komponen gypsum, alat penggantung dari metal dan tata cara pemasangannya.

    7.2 Bahan

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    24/94

      Spesifikasi Arsitektur - 13

    7.2.1 Lembaran Penutup Langit - Langita. Lembaran gypsum

    Lembaran gypsum board yang dipakai tebal 9mm dari produk/merk JAYABOARD / Elephant atau merklain yang setara dan disetujui Konsultan Pengawas.

    b. Khusus untuk langit-langit pada toilet digunakan calciboard kedap air/Waterresisten tebal 3mmproduk/merk seperti tersebut diatas.

    7.2.2 Rangka/GantunganRangka/gantungan dari metal produk/merk Boral Metal System / setara,

    7.2.3 CatFinishing langit-langit dicat dengan cat merk/produk Mowilex atau setara.

    7.2.4 Pemasangana. Lokasi pasangan lembaran gypsum harus diukur dan ditentukan tinggi dari lantai tersebut, sesuai

    dengan ketentuan dalam gambar rencana.b. Rangka penggantung dipasang pada dudukannya sesuai dengan urutan pasangan yaitu :

    a) Kawat penggantung diameter 5 mm dipasang tiap jarak 120 cm pada arah memanjang dan 180 cmarah melintang.

    b) Main frame dipasang pada jarak 120 cm.

    c) Cross frame dipasang tiap jarak 60 cm.c. Gypsum board dipasang pada rangka penggantung dengan disekrup tiap 60 cm.d. Sambungan plat gypsum board satu dengan lainnya ditutup dengan silotip khusus untuk keperluan

    pasangan gypsum.e. Bekas sekrup atau silotip dan cacat lainnya didempul dengan bahan gypsum yang merupakan dempul

    khusus untuk gypsum.f. Pemotongan atau pembuatan lubang atau bukaan pada lembaran gypsum harus menggunakan

    peralatan yang tepat seperti pisau pemotong (cutter), mesin bor atau peralatan lainnya yang sesuaidengan keperluan tersebut.

    g. Hasil pemotongan atau pembuatan bukaan/lubang pada lembaran gypsum harus rata, halus dan rapiserta pada tempat yang tepat dengan keperluannya.

    h. Pasangan langit-langit sebelum dicat harus diamplas terlebih dahulu terhadap dempul yang tidak rata

    sehingga seluruh permukaannya halus dan rata.i. Setelah seluruh pasangan lembaran gypsum terpasang secara benar dan rapih, tahapan selanjutnya

    dilakukan pengecatan minimal 3 x (lapis).

    7.3 Syarat Pemeliharaan7.3.1 Perbaikan

    Kontraktor harus memperbaiki jika ada yang rusak/cacat dalam masa pemeliharaan, Biaya yang ditimbulkankarena pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    7.3.2 PengamananKontraktor harus melakukan perlindungan terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dan dihindaridari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan akibat pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawabKontraktor.

    7.4 Syarat Penerimaan1. Kontraktor harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu pelaksanaan, sesuai dengan pengarahan

    dan persetujuan Konsultan Pengawas.2. Hasil pasangan permukaan langit-langit harus lurus, rata/waterpass tidak bergelombang.

    8 Pekerjaan Cat Langit - Langit8.1 Umum8.1.1 Lingkup Pekerjaan

    Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk Pelaksanaan pekerjaan pengecatan pada permukaan langit-langit dari bahan gypsum, atau klasiboard dan beton divinish dengan cat, ketentuan penggunaan sesuaidengan petunjuk dalam gambar rencana.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    25/94

      Spesifikasi Arsitektur - 14

    8.1.2 Ketentuana. Kualifikasi Kontraktor

    Pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman lebih dari 5 tahun, sertadirekomendir oleh pabrik pembuat bahan cat yang dipakai.

    b. Pelaksanaan pengecatan harus dilakukan menurut prosedur dan ketentuan dari pabrik pembuat cat,serta di bawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik pembuat cat tersebut.

    8.1.3 Peralatana. Peralatan yang digunakan untuk pengecatan harus disesuaikan dengan bidang cat yang dikerjakan.

    Peralatan utama pelaksanaan pekerjaan ini seperti roller untuk pengecatan bidang yang lebihbesar/luas, sedangkan untuk lokasi sempit/sulit menggunakan kuas.

    b. GaransiHasil pengecatan oleh Pelaksanaan Pekerjaan harus mendapat garansi/jaminan dari pabrik selama 2(dua) tahun terhitung dari saat serah terima pertama.

    c. Jaminan tersebut meliputi :a) Menjamurnya bidang cat.b) Terkelupasnya lapisan cat.

    c) Luntur/pudar dari warna asli.Jaminan tersebut harus berupa Surat Jaminan/Garansi yang dibuat di atas meterai Rp 6000,00(enam ribu rupiah)

    d) Segala penyimpangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan pemakaian bahan dan tata-cara pelaksanaan harus diperbaiki, perbaikan dan penggantiannya menjadi beban Kontraktorsepenuhnya.

    8.1.4 PenyerahanSebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor diminta untuk menyerahkan contoh, katalog dan data-teknis/petunjuk pemakaian dari bahan Cat yang akan dipakai, guna penentuan warna serta persetujuanpemakaiannya.

    8.2 Bahan

    8.2.1 Bahan CatPengecatan langit-langit digunakan cat merk Mowilex / setara tipe khusus warna putih, semua bahan catyang dimasukkan ke lapangan/proyek harus di dalam kaleng tertutup rapat dan kondisi kaleng/tempat catutuh (tidak rusak) dan mempunyai etiket yang jelas.

    8.2.2 Bahan - Bahan LainBahan lain yang diperlukan sebagai kelengkapan dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan seperti dempul,kompoun untuk gypsum dan lain-lainnya sesuai rekomendasi dari pabrik bahan cat yang dipakai.

    8.3 Pelaksanaan8.3.1 Persiapan

    a. Semua bidang pekerjaan yang akan dicat harus bersih dari kotor minyak, gemuk, lapisan organis ataukotoran lainnya yang dapat mempengaruhi daya rekat atau mutu kerja pengecatan.

    b. Permukaan bidang yang dicat harus dalam keadaan kering, dengan kelembaban maksimum 4% diukurdengan menggunakan peralatan ukur kelembaban.

    c. Retak-retak dan lain kerusakan pada bidang yang akan dicat, harus diperbaiki hingga rata dan halusdengan menggunakan bahan pengisi berupa dempul. Bahan dempul yang boleh dipakai adalah bahanyang mendapat rekomendasi dari pabrik cat.

    d. Khusus untuk permukaan bidang pengecatan dari beton sebelum pengecatan dilaksanakan terlebihdahulu harus diratakan permukaan bidang catnya dan dihaluskan dengan digurinda/amplas sehinggahalus dan rata/waterpass.

    8.3.2 Pengecatana. Prosedur dan tahapan pengecatan harus menurut petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik cat yang

    digunakan.b. Untuk Pelaksanaannya, Kontraktor supaya meminta pengawasan/supervisi tenaga ahli dari pabriknya.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    26/94

      Spesifikasi Arsitektur - 15

    c. Proses pengecatan dilakukan dengan cara :a) Setelah bidang yang akan dicat diyakini telah rata, halus, kering, serta bebas dari unsur minyak

    pada permukaannya, maka permukaan langit-langit tersebut dapat dicat.b) Pelaksanaan pekerjaan pengecatan pada langit-langit dilaksanakan 3 x (lapis).c) Pengecatan lapis pertama dan lapisan selanjutnya harus berselang waktu minimal 24 jam.d) Pelaksanaan pengecatan harus hati-hati dengan mempertimbangkan gangguan/kotor pada lantai

    maupun dinding akibat kegiatan pekerjaan pengecatan tersebut.

    8.3.3 PerbaikanPerbaikan kerusakan pada cat harus dilakukan dengan prosedur yang benar, hingga di dapat hasil kerjayang rata, halus serta memenuhi syarat pada umumnya.

    8.3.4 Hasil PengecatanHasil Pengecatan harus rata warnanya dan halus dalam tekstur, kuat dan tahan terhadap pengaruh udaradisekitarnya.

    8.4 Syarat Pemeliharaan8.4.1 Perbaikan

    Apabila pada permukaan dinding, lantai terkena noda cat harus segera dibersihkan, permukaan bidang yangtelah dicat apabila terkena kotoran harus pula segera dibersihkan.8.4.2 Pengamanan

    Kontraktor wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan agar dapat dihindaridari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawabKontraktor.

    8.4.3 Syarat PenerimaanHasil pengecatan pada setiap permukaan bidang cat harus rapih dan rata (tidak belang-belang), sesuaidengan aturan/cara yang direkomendasi pabrik serta arahan dari Konsultan Pengawas.

    9 Pekerjaan Cat Dinding9.1 Umum

    9.1.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan peralatan pengecatan serta pelaksanaan pekerjaan pengecatanpada permukaan dinding interior dan exterior sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.

    9.1.2 Ketentuana. Kualifikasi Kontraktor

    Pekerjaan Pengecatan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman dalam bidangnya,serta direkomendir oleh pabrik pembuat bahan cat tersebut.

    b. Pelaksanaan Pengecatan harus dilakukan menurut prosedur dan ketentuan dari pabriknya, sertadibawah pengawasan tenaga ahli dari pabrik pembuat cat yang bersangkutan.

    9.1.3 Peralatana. Untuk pelaksanaan pekerjaan cat tekstur dengan sistem semprot, Kontraktor harus menggunakan

    peralatan yang sesuai dan memadai, peralatan utama pelaksanaan pekerjaan ini adalah kompressor

    dan peralatan semprot untuk membentuk cat bertekstur serta roller.b. Garansi

    Hasil pelaksanaan pekerjaan ini harus mendapat jaminan atau garansi dari pabriknya, yang berlakuselama 2 (dua) tahun terhitung dari saat serah terima pertama.

    c. Jaminan tersebut meliputi :a) Menjamurnya bidang cat.b) Terkelupasnya lapisan cat.c) Lunturnya warna asli.d) Jaminan tersebut harus berupa Surat Jaminan/Garansi yang dibuat di atas meterai Rp 6000,00

    (enam ribu rupiah)e) Segala penyimpangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan pemakaian bahan dan tata-

    cara pelaksanaan, perbaikan dan penggantiannya menjadi beban Kontraktor sepenuhnya.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    27/94

      Spesifikasi Arsitektur - 16

     

    9.1.4 PenyerahanSebelum pelaksanaan pengecatan, Kontraktor diminta untuk menyerahkan contoh, katalog dan data-teknis/petunjuk pemakaian dari bahan cat yang dipakai, guna penentuan warna serta persetujuanpemakaiannya.

    9.2 Bahan9.2.1 Bahan Cat

    Bahan cat yang dipakai adalah dari produk merk Mowilex / setara, warna ditentuan kemudian oleh KonsultanPengawas/Perencana.

    9.2.2 PeralatanPeralatan kerja yang dipakai sesuai dengan persyaratan teknis yang direkomendir oleh pabrik cat yangdipakai, pengecatan menggunakan peralatan roller dan sistem semprot (spray).

    9.2.3 Bahan-Bahan LainBahan yang diperlukan guna kelengkapan pelaksanaan pekerjaan pengecatan seperti dempul dan lain-lain

    bahan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik cat yang dipakai.9.3 Pelaksanaan9.3.1 Persiapan

    a. Semua bidang pekerjaan yang akan dicat harus bersih dari kotor minyak, gemuk, lapisan organis ataukotor-kotor lain yang dapat mempengaruhi daya lekat cat atau mutu kerja pengecatan.

    b. Permukaan bidang yang akan dicat harus dalam keadaan kering, dengan kelembaban maksimum 4%diukur dengan menggunakan peralatan ukur kelembaban. Pekerjaan pengecatan dapat dilaksanakansetelah persyaratan diatas dipenuhi.

    c. Lubang atau celah, retak dan lain kerusakan pada bidang dinding yang dicat, harus diperbaiki terlebihdahulu hingga rata dan halus.

    d. Bahan pengisi celah/retak berupa dempul, bahan tersebut dipakai sesuai rekomendasi dari pabrik catdinding yang dipergunakan.

    9.3.2 Pengecatana. Secara umum prosedur dan tahapan pengecatan harus menurut petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik

    cat yang dipakai. Kontraktor diminta untuk meminta pengawasan/supervisi tenaga ahli dari pabriknya.b. Pengecatan dilakukan 3 (tiga) lapis dengan methode pengecatan menggunakan alat rolc. Tahapan pengecatan :

    a) Lapis pertama dengan cat dasar/sealerb) Dua lapis kemudian dengan cat finish.

    9.3.3 PerbaikanPerbaikan kerusakan harus dilakukan dengan prosedur yang ditetapkan oleh pabriknya, supaya hasilperbaikan memenuhi syarat dari cat yang dipakai.

    9.3.4 Hasil PengecatanHasil pengecatan dinding harus merata warnanya dan halus dalam tekstur, kuat dan tahan terhadap

    pengaruh udara atau cuaca pada sekitarnya.

    9.4 Syarat Pemeliharaan9.4.1 Perbaikan

    Apabila pada permukaan dinding, lantai dan langit-langit terkena noda cat harus segera dibersihkan.

    9.4.2 PengamananKontraktor wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan agar dapat dihindaridari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawabKontraktor.

    9.5 Syarat Penerimaan

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    28/94

      Spesifikasi Arsitektur - 17

    1. Hasil pengecatan harus sesuai dengan prosedur dari pabrik cat yang dipakai.2. Seluruh permukaan dinding harus rapi dan rata (tidak belang-belang).

    10 Pekerjaan Pasangan Plint10.1 Umum10.1.1 Lingkup Pekerjaan

    a. Uraian pekerjaan ini meliputi semua kegiatan dan pelaksanaan pemasangan serta penyediaan bahanutama plint seperti keramik, homogeneous, kayu dan perlengkapan lainnya, menyiapkan tempat-tempatatau lokasi pasangan sesuai ketentuan dalam gambar rencana.

    b. Persyaratan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut diatas adalah:a) Persyaratan pekerjaan penyelesaian/finishing lantai.b) Persyaratan pekerjaan penyelesaian/finishing dinding.

    10.1.2 Ketentuana. Tenaga kerja

    Pekerjaan pemasangan plint harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang sudah berpengalaman dan ahlidalam bidangnya.

    b. PeralatanKegiatan pemasangan plint harus menggunakan alat-alat kerja yang tepat disesuaikan dengan bahan

    plint yang digunakan seperti alat potong/gergaji, alat ukur (meteran), benang ukur, waterpas dan alat-alat kerja lainnya.10.1.3 Penyerahan

    a. Sebelum pelaksanaan pemasangan plint secara menyeluruh oleh Pelaksana Pekerjaan diminta untukmenyerahkan contoh-contoh bahan sebagai berikut:

    b. Contoh bahan plint yang digunakan atau dipasang.c. Shop drawing yang menunjukan detail pasangan yang jelas berdasarkan gambar rancangan dan

    disesuaikan dengan kondisi lahan/lapangan.d. Contoh-contoh tersebut guna pemeriksaan dan persetujuan dari Konsultan Pengawas/Perencana.

    10.2 Bahan10.2.1 Bahan plint

    a. Hospital plint pada lantai homogenius tile.

    b. Perekat untuk sambungan plint sealant dipakai dan sekrup atau fisher.10.2.2 Bahan plint lainnya

    a. Bahan keramik, homogeneous, digunakan sebagai plint dengan persyaratan penggunaannya sesuaiketentuan dalam gambar rencana, jika dimensi tidak disebutkan dalam gambar, maka ukuran/dimensitersebut ditentukan sebagai berikut:

    b. Tinggi plint 10 cmPanjang plint untuk tiap satuannya sama dengan panjang satuan ubin pasangan lantai.

    c. Tipe, kualitas dan warna plint sama dengan finishing lantai yang saling berhubungan.

    10.3 Pelaksanaan10.3.1 Pasangan plint dari bahan Keramik, Homogeneous dan Granit.

    a. Pelaksanaan pemasangan plint dari bahan tersebut diatas pada dasarnya sama yaitu menggunakan

    adukan semen pasir (1PC : 4Ps).b. Pasangan permukaan plint dibuat rata dengan bidang dinding dan diberi naad 5 mm pada posisi antara

    plint dengan finishing dinding tersebut.

    10.4 Hasil akhirSeluruh pasangan harus rapih, kuat, permukaan pasangan plint rata dan naad pasangan plint satu garisdengan naad pasangan ubin lantai.

    11 Pekerjaan Pasangan Kaca11.1 Umum11.1.1 Uraian Pekerjaan

    a. Lingkup Pekerjaan

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    29/94

      Spesifikasi Arsitektur - 18

    Uraian ini meliputi persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan kaca secara umum,dipasang pada rangka pintu dan jendela rangka alluminium maupun rangka kayu serta pintu kacaframeless dengan kaca tempered. Pekerjaan pasangannya sesuai dengan lokasi yang tertera dalamgambar rencana.

    b. Uraian pekerjaan lain yang termasuk/dipakai di dalam pekerjaan ini adalah:a) Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan pintu dan jendela kayub) Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan pintu dan jendela alluminium

    11.1.2 Ketentuana. Tenaga ahli

    Pelaksanaan pemasangan kaca harus dikerjakan/dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telahberpengalaman dalam bidangnya.

    b. PeralatanPemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan peralatan yang khususdigunakan untuk maksud itu, antara lain peralatan potong khusus kaca, kop untuk alat pengangkatlembaran kaca dan lain-lain peralatan yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan.

    11.1.3 Penanganan Pekerjaana. Pengangkutan dan penyimpanan serta hasil pemasangan kaca harus dilindungi dari segala kemungkinankerusakan fisik maupun penyelesaian permukaannya.

    b. Kerusakan yang terjadi akibat dari kelalaian perlindungan pekerjaan, menjadi tanggung jawab Kontraktorsepenuhnya, baik dalam hal perbaikan maupun peng-gantian dengan pasangan baru.

    11.1.4 PenyerahanKontraktor harus menyerahkan contoh sebelum pengadaan bahan kaca secara menyeluruh seperti :a. Contoh Bahan Kaca biasa dan kaca tempered ukuran 10 cm x 10 cm.b. Katalog, data teknis lainnya.c. Contoh pasangan kaca terhadap frame aluminium dan sealantnya atau karet penjepit.

    11.2 Bahan

    11.2.1 Kacaa. Kaca yang dipergunakan didalam pelaksanaan pekerjan ini secara umum harus bebas dari cacat distorsi

    atau cacat-cacat fisik lainnya.b. Kaca yang dipakai adalah tipe Tinted glass dari jenis tempered tebal 12 mm dipakai untuk pintu kaca

    Frameless.c. Untuk daun jendela dan dinding kaca (khususnya curtain wall) dengan rangka/frame aluminium

    dipasangan pada exterior menggunakan kaca polos 8 mm.d. Daun pintu dan jendela rangka/frame aluminium dipasang pada bagian dalam (interior) menggunakan

    kaca polos dengan variasi ketebal 5 mm yang penggunaannya disesuaikan dengan petunjuk dalamgambar rencana.

    e. Kaca-kaca yang dipakai untuk pintu maupun jendela dari produk/merk ASAHI MAS, atau merk lain yangsetara.

    f. Joint sealant antar kaca menggunakan sealant type elastosil 121 transparant dari produk Dowcorning,.11.2.2 Peralatan Pelengkap Pemasangan Kaca

    Semua peralatan atau pelengkap untuk pemasangan kaca harus sesuai dengan kebutuhan rangka tempatdudukannya, tepat ukuran serta dari mutu yang terbaik.

    11.3 Pelaksanaan11.3.1 Pemeriksaan Keadaan Pekerjaan

    Sebelum mulai pemasangan, Kontraktor diminta untuk memeriksa keadaan lokasi pemasangan, baik dalamhal kesiapan maupun ketelitian dan kecermatan Pelaksanaan pekerjaan pendahulunya.

    11.3.2 PenyimpanganDalam hal terjadi penyimpangan pada pelaksanaan pekerjaan pendahulunya, Kontraktor diminta untuksegera melaporkan keadaan tersebut guna penyelesaian permasalahannya.

  • 8/18/2019 Bab Xii Spek

    30/94

      Spesifikasi Arsitektur - 19

    11.3.3 Pemotongan, Pengangkatan Dan Pemasangan Kacaa. Pemotongan kaca harus lurus, rapi dan halus, tepat ukuran, selanjutnya dipasang pada lokasinya

    dengan jepitan yang sesuai, terpasang kuat serta tepat dalam posisinya, baik dalam hal ketegakanataupun kemiringan sesuai dengan gambar rencana.

    b. Semua proses pemotongan, pelubangan atau segala sesuatu yang menimbulkan perubahan bentukpada fisik kaca harus dilakukan sebelum kaca dipasang/dilaksanakan.

    11.3.4 PembersihanPekerjaan kaca yang terpasang dengan benar harus dibersihkan, sehingga kaca tetap terlihat bersih danrapih.

    11.4 Syarat Pemeliharaan11.4.1 Perbaikan

    Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikan kerusakan yang bukan disebabkanoleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki sampai dinyatakanditerima oleh Konsultan Pengawas. Biaya yang ditimbulkan karena pekerjaan perbaikan tersebut menjaditanggung jawab Kontraktor.

    11.4.2 Pengamanan

    Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapatdihindarkan dari kerusakan. Biaya yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    11.5 Syarat Penerimaan1. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan dan gambar perencana, shop drawing dan

    pengarahan yang diberikan Konsultan Pengawas2. Dalam hal ditemukan adanya goresan pada permukaan kaca sekecil apapun adanya hal tersebut tidak

    dapat ditolelir dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

    12 Partisi, Rangka Aluminium Dan Pintu/Jendela Kaca12.1 Umum12.1.1 Uraian Pekerjaan

    a. Lingkup PekerjaanUraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan partisi rangka alluminium denganpintu/jendela kaca termasuk pemasangan penggantung dan pengunci pada ruang-ruang yangditentukan dalam gambar rencana. Lingkup Pekerjaan

    b. Pekerjaan sehubungan yang diuraian terpisah :a) Persyaratan teknis Pelaksanaan pekerjaan kacab) Persyaratan teknis Pelaksanaan pekerjaan kunci dan penggantung untuk pintu dan jendela.

    12.1.2 Persyaratana. Tenaga ahli

    Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman di dalam pelaksanaan pekerjaanini.

    b. PeralatanPelaksana pekerjaan ini harus menyediak