BAB XI Reliabilitas

14
BAB XI BAB XI RELIABILITAS RELIABILITAS Disusun oleh: Disusun oleh: 1. 1. Dwi Endah Ernawati Dwi Endah Ernawati (09108247011) (09108247011) 2. 2. Vita Dwiuntari Vita Dwiuntari (09108247025) (09108247025) 3. 3. Astuti Fajariyatun Astuti Fajariyatun (09108247027) (09108247027) 4. 4. Untung Subekti Untung Subekti (09108247074) (09108247074)

Transcript of BAB XI Reliabilitas

Page 1: BAB XI Reliabilitas

BAB XIBAB XIRELIABILITASRELIABILITAS

Disusun oleh:Disusun oleh:1.1. Dwi Endah Ernawati Dwi Endah Ernawati

(09108247011)(09108247011)2.2. Vita Dwiuntari Vita Dwiuntari

(09108247025)(09108247025)3.3. Astuti Fajariyatun Astuti Fajariyatun

(09108247027)(09108247027)4.4. Untung Subekti Untung Subekti

(09108247074)(09108247074)

Page 2: BAB XI Reliabilitas

RELIABILITASRELIABILITAS

RELIABILITARELIABILITASS

KEANDALAN ALAT UKURKEANDALAN ALAT UKURYANG MEMBERIKAN HASILYANG MEMBERIKAN HASILSTABIL DAN KONSISTENSTABIL DAN KONSISTENDALAM MENGUKUR OBJEKDALAM MENGUKUR OBJEKYANG SAMA DALAM WAKTUYANG SAMA DALAM WAKTUYANG BERBEDAYANG BERBEDA

Page 3: BAB XI Reliabilitas

A. CIRI UMUM RELIABILITASA. CIRI UMUM RELIABILITASALAT UKUR YANG RELIABEL ALAT UKUR YANG RELIABEL Harus mampu memberikanHarus mampu memberikan

Hasil yang Hasil yang konsistenkonsisten dan dan stabilstabil pada pengukuran berulang pada pengukuran berulang terhadap terhadap subjek yang samasubjek yang samadalam dalam waktu yang berbedawaktu yang berbeda

Page 4: BAB XI Reliabilitas

B. ASUMSI & INTERPRETASIB. ASUMSI & INTERPRETASI Kinerja individu melalui alat ukur Kinerja individu melalui alat ukur

dinyatakan dalam bentuk skor dinyatakan dalam bentuk skor Skor adalah nilai hasil jawaban peserta tesSkor adalah nilai hasil jawaban peserta tes Skor kuantitatif yang diperoleh dari hasil Skor kuantitatif yang diperoleh dari hasil

pengukuran dan belum diolah merupakan pengukuran dan belum diolah merupakan skor amatanskor amatan ((observed scoreobserved score)) yang yang disebutdisebut XX

Disamping skor amatan atau Disamping skor amatan atau XX, terdapat , terdapat skor murni skor murni atauatau TT

Setiap hasil pengukuran pasti ada Setiap hasil pengukuran pasti ada komponen kesalahan yangkomponen kesalahan yang dilambangkan dilambangkan EE

Page 5: BAB XI Reliabilitas

Asumsi – 1 : X = T + EAsumsi – 1 : X = T + E Asumsi – 2 : ε(X) = TAsumsi – 2 : ε(X) = T Asumsi – 3 : ρЕT = 0Asumsi – 3 : ρЕT = 0 Asumsi – 4 : ρЕ1E2 = 0Asumsi – 4 : ρЕ1E2 = 0 Asumsi – 5 : ρЕ1T2 = 0Asumsi – 5 : ρЕ1T2 = 0

Hubungan Hubungan XX, , TT, dan , dan EE menurut Allen menurut Allen & Yen (1979)& Yen (1979)

Page 6: BAB XI Reliabilitas

Konsep kesalahan pengukuran pada teori Konsep kesalahan pengukuran pada teori skor murni klasikal adalah penyimpangan skor murni klasikal adalah penyimpangan skor amatan dari skor harapan teoritik skor amatan dari skor harapan teoritik yang terjadi secara random atau tidak yang terjadi secara random atau tidak terjadi secara sistematik.terjadi secara sistematik.

Konsep-konsep yang perlu diperhatikan Konsep-konsep yang perlu diperhatikan berdasarkan teori skor murni klasikal:berdasarkan teori skor murni klasikal:

1. Tes yang paralel1. Tes yang paralel : :skor murni tiap skor murni tiap subjek adalah sama pada kedua tes, subjek adalah sama pada kedua tes, T = T = T’T’. populasi subjek mempunyai varians . populasi subjek mempunyai varians kesalahan yang sama besar, kesalahan yang sama besar, σE² = σE’²σE² = σE’². .

2. Sifat 2. Sifat essentially essentially т-т-equivalentequivalent :: besarnya perbedaan skor murni tiap besarnya perbedaan skor murni tiap individu pada kedua tes selalu tetap. individu pada kedua tes selalu tetap. T1 T1 = T2 + C= T2 + C

Page 7: BAB XI Reliabilitas

Enam batasan interpretasi koefisien Enam batasan interpretasi koefisien

reliabilitas tes reliabilitas tes (ρχχ’)(ρχχ’) ( (Allen & Yen, 1979)Allen & Yen, 1979) 1.1. ρχχ’ = korelasi antara observed-scores dari dua ρχχ’ = korelasi antara observed-scores dari dua

tes yang paralel.tes yang paralel.

2.2. ρ²χχ’ = besarnya proporsi varians X yang ρ²χχ’ = besarnya proporsi varians X yang dijelaskan oleh hubungan linearnya dengan X’.dijelaskan oleh hubungan linearnya dengan X’.

3.3. ρχχ’ =ρχχ’ =

4.4. ρχχ’ =ρχχ’ =

5.5. ρχχ’ =ρχχ’ =

6.6. ρχχ’ =ρχχ’ =

2

2

X

T

22XTXT21 XE

2

2

1X

E

Page 8: BAB XI Reliabilitas

C. Jenis Koefisien ReliabilitasC. Jenis Koefisien ReliabilitasMetode untuk mengestimasi koefisien Metode untuk mengestimasi koefisien

reliabilitasreliabilitas1. Metode Test-Retest1. Metode Test-Retest

Memberi TMemberi Tes yang sama pada kelompok subjek yang es yang sama pada kelompok subjek yang sama dengan waksama dengan waktu yang berbedatu yang berbeda

KKoefisien reliabilitas, oefisien reliabilitas, dengan dengan rumus product rumus product moment Pearson:moment Pearson:

}{}{ 2222 YYNXXN

N

YXXY

rXY

Page 9: BAB XI Reliabilitas

2. Metode Parallel-Form2. Metode Parallel-Form dilakukan dengan menghitung korelasi skor amatan dilakukan dengan menghitung korelasi skor amatan

antara dua tes yang parallel pada subjek yang sama.antara dua tes yang parallel pada subjek yang sama. Karena tidak mungkin memperoleh dua test yang Karena tidak mungkin memperoleh dua test yang

parallel, maka digunakan parallel, maka digunakan alternate formsalternate forms Alternate formsAlternate forms adalah tes yang mengukur satu trait adalah tes yang mengukur satu trait

yang sama dan disusun separallel mungkin dan yang sama dan disusun separallel mungkin dan mempunyai distribusi skor amatan dengan rata-rata, mempunyai distribusi skor amatan dengan rata-rata, varians dan korelasi yang sama besar.varians dan korelasi yang sama besar.

Kelemahannya:Kelemahannya: sulit menyusun dua tes yang dapat sulit menyusun dua tes yang dapat dianggap alternate-formdianggap alternate-form

3. Metode Internal Consistency3. Metode Internal Consistency

Satu kali penyajian / single-trial administrationSatu kali penyajian / single-trial administration

Estimasi yang dihasilkan : estimasi reliabilitas Estimasi yang dihasilkan : estimasi reliabilitas split-halfsplit-half (belah dua). (belah dua).

Page 10: BAB XI Reliabilitas

Langkah pertamaLangkah pertama Metode Internal ConsistencyMetode Internal Consistency adalah menghitung korelasi antara kedua belahan adalah menghitung korelasi antara kedua belahan dengan rumus korelasi produk momen dari Pearsondengan rumus korelasi produk momen dari Pearson

Langkah berikutnya memperhatikan distribusi kedua Langkah berikutnya memperhatikan distribusi kedua belahanbelahan

Untuk mengetahui distribusi masing-masing belahan, Untuk mengetahui distribusi masing-masing belahan, akan diuraikan beberapa pendapat para ahli akan diuraikan beberapa pendapat para ahli pengukuran.pengukuran.

1.1 Spearman-Brown Formula1.1 Spearman-Brown Formula

ρχχ’ ρχχ’ = =

1.2 Formula Rulon1.2 Formula Rulon

ρχχ’ ρχχ’ = =

12

12' 1

2

r

rrXX

2

2

1x

d

s

s

Page 11: BAB XI Reliabilitas

1.3 Koefisien Alpha1.3 Koefisien Alpha

distribusi skor pada belahan 1 dan 2 tidak distribusi skor pada belahan 1 dan 2 tidak memiliki varians yang sama untuk menganggap memiliki varians yang sama untuk menganggap kedua belahan tersebut paralelkedua belahan tersebut paralel

Formula koefisien alpha dapat digunakan Formula koefisien alpha dapat digunakan uuntuk ntuk estimasi tes yang dibelah menjadi estimasi tes yang dibelah menjadi JJ komponen komponen dengan menghitung varians skor tiap-tiap dengan menghitung varians skor tiap-tiap belahan serta varians skor total.belahan serta varians skor total.

2

22

21

2 )]([2

x

x

s

sss

]1[1 2

2

x

j

s

s

J

J

Page 12: BAB XI Reliabilitas

Formula Kuder-RichardsonFormula Kuder-Richardson Jika setiap komponen atau belahan tes merupakan butir Jika setiap komponen atau belahan tes merupakan butir

yang diberi skor dikotomi (dichotomous)yang diberi skor dikotomi (dichotomous) maka formula maka formula yang digunakan formula Kuder-Richardson-20 (KR-20, yang digunakan formula Kuder-Richardson-20 (KR-20, 1937) 1937)

untukuntuk menghitung reliabilitas tes yang terdiri atas item menghitung reliabilitas tes yang terdiri atas item dikotomidikotomi, dengan formula KR-21:, dengan formula KR-21:

])1(

1[1

202xs

PP

J

JKR ii

])1(

1[1

212

__

xs

PPJ

J

JKR

Page 13: BAB XI Reliabilitas

1.4 Formula Kristoff untuk tes Belah-Tiga1.4 Formula Kristoff untuk tes Belah-Tiga Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes

dibagi menjadi tiga bagian, kristoff (1974) dibagi menjadi tiga bagian, kristoff (1974) merumuskan formula dengan melakukan merumuskan formula dengan melakukan estimasi terhadap varians skor murniestimasi terhadap varians skor murni

1.5 Pendekatan Analisis Varians1.5 Pendekatan Analisis Varians Reliabilitas tes juga dapat diestimasi melalui Reliabilitas tes juga dapat diestimasi melalui

pendekatan analisis varians sepertipendekatan analisis varians seperti analisis analisis Hoyt (1941) Hoyt (1941)

ρχχ’ρχχ’==s

is

MK

MK1

Page 14: BAB XI Reliabilitas

1.6 Reliabilitas Belah Dua dengan panjang berbeda1.6 Reliabilitas Belah Dua dengan panjang berbeda

ρχχ’ρχχ’ = =

1.7 Reliabilitas dan Panjang Tes1.7 Reliabilitas dan Panjang Tes

1. 8 Reliabilitas Tes Uraian1. 8 Reliabilitas Tes Uraian

2

222

212

12

)(

4

xx s

sss

s

'

'' )1(1 YY

YYXX J

J

2

2

1[1 t

i

k

kr