Undang-undang Nomor 20 Tahun 2000 Tentang PERUBAHAN UNDANG-UNDANG BPHTB
BAB Ilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/RPJM-KOTA... · Web viewPENDAHULUAN Latar...
Transcript of BAB Ilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/RPJM-KOTA... · Web viewPENDAHULUAN Latar...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal
18 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemberian otonomi dimaksudkan untuk mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Dengan adanya otonomi daerah diharapkan pemerintah daerah mampu meningkatkan daya
saing, melalui prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan, meningkatkan
daya guna potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah. Walaupun undang-undang
secara jelas menyatakan bahwa Pemerintah Daerah mempunyai wewenangan untuk mengatur
dan mengurus pemerintahannya sendiri, namun dalam penyusunan perencanaan daerah tetap
harus memperhatikan antara perencanaan pemerintahan pusat, propinsi dan antar pemerintah
daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek
hubungan tersebut memperhatikan kewenangan yang diberikan baik yang terkait dengan
hubungan sumber daya alam dan sumber daya lainnya, pelayanan umum serta keuangan.
Sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, Pemerintah Daerah harus menyusun
rencana pembangunan yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah maupun Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan ke
Presiden.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, rencana
pembangunan dibagi menjadi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang
mencakup periode 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang
mencakup periode 5 tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang mencakup
rencana kerja tahunan.
Pada UU Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 5 Ayat (2) dinyatakan bahwa RPJM Daerah merupakan
penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
1
pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan
Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
Selanjutnya dalam rangka perencanaan pembangunan nasional, pemerintah daerah harus
memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan struktur tata
pemerintahan. Oleh karena itu tujuan dan sasaran pembangunan harus memperhatikan
permasalahan yang menjadi lingkup nasional maupun amanat pembangunan yang diberikan
oleh pemerintah pusat. Alokasi sumber daya daerah harus mendukung penyelesaian masalah
nasional disamping masalah yang ada di daerah masing-masing.
1.2. Maksud dan Tujuan
RPJM Kota Pekanbaru 2007 – 2011 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan
pembangunan yang memberikan arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, program pembangunan daerah serta sasaran-sasaran strategis yang
ingin dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan. Dengan demikian RPJM Kota Pekanbaru menjadi
landasan bagi semua dokumen perencanaan baik rencana pembangunan tahunan pemerintah
daerah maupun dokumen perencanaan Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru.
Tujuan penyusunan RPJM Kota Pekanbaru 2007 – 2011 adalah untuk menjabarkan visi, misi,
dan program Walikota Pekanbaru priode 2006-2011. Di era pemilihan kepala daerah secara
langsung, janji-janji politik di masa kampanye harus dipertanggungjawabkan. Sebagai
konsekuensinya apabila calon kepala daerah tersebut terpilih, maka janji-janji tersebut harus
dirumuskan sebagai perencanaan pembangunan dan direalisasikan dalam dokumen
perencanaan. Selain itu RPJM juga sebagai sarana untuk menampung aspirasi masyarakat
dan membangun konsensus antar ’stake holders’ untuk menentukan arah pembangunan Kota
Pekanbaru di masa yang akan datang yang penyusunannya mengacu kepada RPJM Nasional
dan Rencana Strategis Provinsi Riau.
1.3. Landasan Hukum
1.Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 18 ayat 2.
2.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
2
3.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
4.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Bab VII Pasal 150.
5.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
6.Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
7.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009.
8.Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 1 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis (RESTRA)
Provinsi Riau Tahun 2004-2008
9.Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal20 Agustus 2005 tentang
Petunjuk Penyusunan RPJP dan RPJM Daerah.
1.4. Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam UU No.25 tahun 2004, maka keberadaan RPJM Daerah Kota Pekanbaru
Tahun 2007-2011 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan
Pemerintah Kota Pekanbaru khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan.
Keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi SKPD untuk penyusunan Rencana Strategis
SKPD. Selanjutnya, untuk setiap tahunnya – selama periode perencanaan - akan dijabarkan
dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pekanbaru, yang selanjutnya
akan dijadikan acuan bagi SKPD untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD.
Dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 17
tahun 2003, maka penjabaran RPJM Daerah Kota kedalam RKPD Kota Pekanbaru untuk
setiap tahunnya, akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Pekanbaru.
Gambaran tentang hubungan antara RPJM Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011 dengan
dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan
maupun dengan sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar - 1.1.
Gambar 1.1. Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
3
1.5. Sistematika PenulisanBAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Landasan Hukum
1.4. Hubungan RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH2.1. Kondisi Geografis
2.2. Perekonomian Daerah
2.3. Sosial Budaya Daerah
2.4. Prasarana dan Sarana Daerah
2.5. Pemerintahan Umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
4
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN3.1 Visi
3.2 Misi
3.3 Tujuan
3.4 Sasaran
BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH5.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah
5.2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah
5.3. Kebijakan Umum Anggaran
BAB VI KEBIJAKAN UMUM6.1. Misi I : Mewujudkan Tata Kepemerintahan Yang Baik
6.2. Misi II : Meningkatkan Infrastruktur Perkotaan, Sistem Transfortasi Yang
Memadai Dan Kualitas Lingkungan Kota Serta Penataan Ruang
Yang Terintegrasi
6.3. Misi III : Meningkatkan Perekonomian Rakyat Dengan Dukungan
Fasilitas Yang Memadai Dan Iklim Usaha Yang Kondusif Serta
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
6.4. Misi IV : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui
Pelayanan Pendidikan Umum Dan Agama Yang Berkualitas Dan
Terjangkau, Pengembangan Kehidupan Beragama Dan Budaya
Melayu
6.5. Misi V : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Terjangkau
Bagi Masyarakat Kota, Serta Meningkatnya Pemahaman
Masyarakat Tentang Lingkungan Sehat Dan Perilaku Sehat
BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. Program Satuan Kerja Perangkat Daerah
BAB VIII PENUTUP 8.1. Program Transisi
8.2. Kaidah Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
5
BAB IIGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Kondisi Geografis
Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau dengan luas sekitar 632.26 km2 dan secara
astronomis terletak di antara 0° 25’ - 0° 45’ Lintang Utara dan 101° 14’ – 101° 34’ Bujur
Timur. Di bagian utara Pekanbaru berbatasan dengan Kabupaten Siak, di bagian timur
berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan, di bagian selatan berbatasan
dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kampar, sedangkan di bagian barat berbatasan
dengan Kabupaten Kampar. Selain berada di tengah Provinsi Riau, Pekanbaru juga berada di
lintasan jalur transportasi darat Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan Pekanbaru mempunyai
lokasi yang strategis, dan akan semakin strategis seiring dengan perkembangan pembangunan
di wilayah Sumatera maupun perkembangan di Malaysia dan Singapura.
Kota Pekanbaru mempunyai topografi yang bervariasi, yaitu landai, berombak sampai
bergelombang, dengan geologi lahan terdiri dari endapan alluvium muda yang terbentuk akibat
pengangkutan dan pengendapan sisa-sisa bahan induk oleh aliran sungai. Lahan jenis ini
mempunyai karakteristik yang rentan terhadap gangguan alami maupun pengolahan lahan
yang berlebihan. Sebagian lahan Kota Pekanbaru juga mempunyai ciri formasi minas yang
karakteristiknya lebih baik namun memiliki kandungan mineral lempung kaolinit yang
mempunyai sifat porositas tanah rendah, yang dapat menahan senyawa aluminium, sehingga
tanah bersifat asam dan sangat korosif terhadap material logam. Akibat kondisi geologi ini
jenis tanah di Kota Pekanbaru bervariasi, antara lain alluvial hidromorf, alluvial coklat
kekuningan, alluvial kelabu dan tanah-tanah yang berasosiasi, yaitu perpaduan dua jenis tanah
yang sulit dibedakan.
Sebagaimana daerah tropis lainnya, Pekanbaru mengenal 2 musim yaitu musim hujan dan
kemarau. Pada tahun 2004 jumlah hari hujan di Kota Pekanbaru sebanyak 209 hari, dengan
curah hujan rata-rata 306,39 mm dan temperatur berkisar antara minimum 26,9° C sampai
dengan maksimum 29,3° C (Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Tahun
2004).
Secara administrasi pemerintahan Kota Pekanbaru dikepalai oleh Walikota, yang berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2003 dimekarkan dari 8 wilayah administrasi kecamatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
6
menjadi 12 wilayah administrasi Kecamatan. Wilayah administrasi Kecamatan selanjutnya
terbagi lagi menjadi Kelurahan, yang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003,
dimekarkan dari 50 wilayah addministrasi kelurahan menjadi 58 wilayah administrasi kelurahan.
Wilayah administrasi kelurahan terbagi lagi menjadi 539 Rukun Warga (RW) dan 2.266 RT
(Rukun Tetangga). Populasi penduduk Kota Pekanbaru sampai dengan Tahun 2004 menurut
Dinas Pendaftaran Penduduk Kota Pekanbaru mencapai 711.130 jiwa, dengan demikian
tingkat kepadatan penduduk Kota Pekanbaru lebih kurang 1.125 jiwa/km2.
2.2. Perekonomian Daerah
2.2.1. Kondisi Makro Ekonomi
Kondisi ekonomi daerah secara umum dapat ditunjukkan oleh angka Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Investasi, Inflasi, pajak dan retribusi, pinjaman dan pelayanan bidang
ekonomi. Besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ini secara nyata mampu
memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi pada
suatu daerah dalam periode tertentu. Lebih jauh, perkembangan besaran nilai PDRB
merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan
pembangunan suatu daerah, atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat
tercermin melalui pertumbuhan nilai PDRB.
Berdasarkan data BPS Pekanbaru, perkembangan perekonomian kota Pekanbaru tahun 2001-
2004 menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup positif, masing-masing sebesar 10.74
persen (2001), 9.78 persen (2002), 10.87 persen (2003) dan 12.22 persen (2004). Data secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekanbaru Tahun 2001 s/d 2004
NO SEKTOR TAHUN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
7
Rata-rata2001 2002 2003 2004
1 2 3 4 5 6 7 1 Sektor Primer
Pertanian 6.62 5.48 3.95 5.99 5.51
Pertambangan dan Penggalian 10.51 10.20 8.86 19.45 12.26
2 Sektor Sekunder
Industri Pengolahan 9.65 9.05 10.86 13.48 10.76
Listrik, Gas dan Air Bersih 5.18 4.35 4.55 5.16 4.81
Konstruksi 14.12 14.29 12.70 15.94 14.26
3 Sektor Tersier
Perdagangan, Hotel dan Restoran 11.56 6.12 10.05 5.25 8.25
Pengangkutan dan Komunikasi 9.20 12.75 15.08 19.13 14.04
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 12.51 17.24 13.53 33.78 19.27
Jasa-jasa 9.09 9.18 8.29 10.63 9.30
PDRB 10.74 9.78 10.87 12.22 10.90
Sumber : Pendapatan Regional Kota Pekanbaru Menurut Lapangan Usaha Tahun 2001 – 2004.
Secara umum peranan sektoral perekonomian kota Pekanbaru pada tahun 2001-2004 rata-rata
didominasi oleh sektor tersier, kemudian diikuti oleh sektor sekunder. Besarnya peranan
sektor tersier tersebut disumbang oleh (i) sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
(19.27 persen), (ii) sektor peangkutan dan komunikasi (14.04 persen), (iii) sektor jasa-jasa
(9,30 persen), dan (iv) sektor perdagangan, hotel dan restoran (8.25 persen). Adapun peranan
sektor sekunder terutama disumbang oleh sektor konstruksi (14.26 persen).
Perkembangan sektor tersier di kota Pekanbaru dalam beberapa tahun terakhir tampaknya
semakin dominan apabila dibandingkan dengan dua sektor lainnya (primer dan sekunder), baik
dilihat dari sisi peranan maupun pertumbuhannya, Dengan demikian, berbagai aktivitas yang
ada dalam sektor tersier kedepan tampaknya akan memiliki trend yang cukup prospektif. Selain
itu, adanya perkembangan kondisi perekonomian tersebut tentunya akan menimbulkan suatu
tantangan untuk dapat memposisikan kota Pekanbaru sebagai kota yang benar-benar mampu
memberikan suatu kondisi lingkungan yang tidak hanya kondusif namun juga kompetitif bagi
perkembangan kota itu sendiri ketika harus dihadapkan pada perkembangan kota-kota lainnya,
baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri, terutama negara-negara yang berada di
wilayah segitiga pertumbuhan (Growth Triangle Zone) SIJORI.
Perkembangan sektor ekonomi berdampak langsung terhadap peningkatan PDRB dan nilai
PDRB perkapita yang pada hakekatnya menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat. Data
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
8
empat tahun terakhir menunjukkan adanya tren peningkatan kemampuan daya beli masyarakat
Kota Pekanbaru. Secara lengkap gambaran tentang PDRB dan nilai PDRB perkapita di Kota
Pekanbaru selama empat tahun terakhir (2001-2004) dapat dilihat pada Tabel 2.3 dibawah ini.
Tabel 2.2PDRB dan Nilai PDRB Perkapita ADHB Kota Pekanbaru Tahun 2001 – 2004
NO URAIANTAHUN
2001 2002 2003 20041 2 3 4 5 6 1 PDRB atas Harga Pasar (Rp. Juta) 2,833,269.35 4,171,822.16 4,547,942.64 4,970,924.32
2 Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 606,962 626,677 663,566 699,514
3 Nilai PDRB per Kapita (Rp.) 4,667,951.78 6,657,053.25 6,853,790.94 7,106,254.23
4 Pertumbuhan PDRB per Kapita (%) - 42.61 2.96 3.68
Sumber : Pekanbaru Dalam Angka 2004/2005.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari adanya perkembangan beberapa indikator perekonomian
Kota Pekanbaru sebagaimana diuraikan diatas adalah perkembangan perekonomian Kota
Pekanbaru pada saat ini terutama dipengaruhi oleh sektor sekunder, dalam hal ini konstruksi.
Namun kedepan perkembangan kota dipekirakan akan lebih dipengaruhi oleh sektor tersier
yang meliputi bidang perdagangan dan jasa. Hal ini selaras dengan keterbatasan Kota
Pekanbaru akan sumberdaya alam, baik yang terperbaharui (renewable natural resources)
mauapun tidak terperbaharui (unrenewable natural resources). Namun Kota Pekanbaru
mempunyai lokasi yang strategis, sebagai centre bagi daerah sekitarnya yang merupakan
daerah penghasil minyak bumi, perkebunan kelapa sawit dan lain-lain yangbernilai ekonomi
tinggi. Selanjutnya untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonominya, Kota
Pekanbaru harus dapat berkembang menjadi kota yang mempunyai kemampuan menyediakan
jasa dan pelayanan yang optimal dengan biaya yang relatif murah, sehingga mampu bersaing
dengan kota-kota lain yang juga akan berkembang ditingkat lokal maupun regional.
2.2.2. Investasi
Pertumbuhan ekonomi di Kota Pekanbaru diyakini banyak ditopang oleh adanya aliran
investasi masuk ke Kota Pekanbaru. Investasi sendiri secara sederhana dapat didefinisikan
sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
9
Dalam hal perkembangan investasi, secara akumulatif sejak tahun 2000 hingga tahun 2005,
angka persetujuan investasi baik PMA maupun PMDN yang dikeluarkan oleh Sekretariat
Daerah Kota Pekanbaru dalam hal ini Bagian Ekonomi, menunjukkan belum adanya tingkat
perkembangan investasi yang cukup stabil. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan
keseriusan dalam menarik investasi baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Secara lengkap perkembangan dari PMDN dan PMA tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4
dibawah ini.
Tabel 2.3Akumulasi Perkembangan Investasi PMDN dan PMA di Kota Pekanbaru
Tahun 2000 –2005
TahunPMDN PMA
Jumlah Proyek Nilai Investasi (Rp.) Jumlah
Proyek Nilai Investasi (US $)
1 2 3 4 52000 2 6,420,950,000.00 - -
2001 1 16,705,000,000.00 1 284,567.00
2002 - - 1 100.000.00
2003 1 280,000,000,000.00 7 3,122,500.00
2004 2 64,800,000,000.00 3 230,000.00
2005 - - 6 6,893,505.71
Sumber : Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Pekanbaru, 2006.
Untuk peningkatan investasi perlu senantiasa diciptakan iklim usaha yang kondusif yang dalam
hal ini merupakan elemen penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dengan
demikian, adanya kelengkapan infrastruktur yang memadai, kesiapan SDM yang berkualitas,
pemberian layanan perijinan yang prima serta jaminan stabilitas keamanan yang mantap serta
peraturan-peraturan daerah berikut aturan pendukungnya termasuk dalam
pengimplementasiannya, sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam mendorong pertumbuhan
investasi di kota Pekanbaru.
2.2.3. Kondisi Keuangan Daerah
Di bidang keuangan daerah, pendapatan Daerah Kota Pekanbaru selama 5 tahun terakhir, baik
secara absolut maupun relatif cenderung mengalami peningkatan, yaitu dari
Rp.346.226.974.774,- (2001) menjadi Rp.833.930.921.527 (2005), atau rata-rata setiap
tahunnya mengalami peningkatan sekitar 24,67.%. Peningkatan pendapatan daerah yang
relatif besar terjadi sejak Tahun 2001 sebagai dampak dilaksanakannya otonomi daerah
sebagai amanat Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah serta
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
10
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Keuangan Daerah.
Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD), meskipun selama 5 tahun terakhir peranannnya
masih pada posisi ke-2 setelah Dana Perimbangan namun memiliki perkembangan ( trend)
yang terus meningkat dari tahun ke tahun, yaitu dari Rp. 37.615.518.829,- pada Tahun 2001
menjadi Rp.86.945.155.571,- pada Tahun 2005, dan kenaikkan tersebut lebih didorong oleh
adanya kenaikkan yang dialami oleh hampir seluruh sub-sub komponen yang ada dalam PAD,
yaitu : Pajak Daerah; Retribusi Daerah dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah,
kecuali untuk sub komponen Hasil Perusahaan Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan mengalami penurunan dalam 2 tahun terakhir.
Untuk komponen Dana Perimbangan, peranannya selama 5 tahun terakhir dalam ikut
membentuk total Pendapatan Daerah cenderung menunjukkan peningkatan, yaitu dari
Rp.302.391.655.079,- Tahun 2001 menjadi Rp.604.549.843.045,- Tahun 2005. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan hampir semua unsur Dana Perimbangan, yaitu
Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak dan Dana Alokasi Umum. Bagi Hasil Pajak pada
Tahun 2001 berjumlah Rp.44.082.047.761,- meningkat menjadi Rp. 66.939.824.281,- pada
Tahun 2005, Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun 2001 berjumlah Rp.113.670.107.318,- meningkat
menjadi Rp.289.298.910.014,- pada Tahun 2005. Dana Alokasi Umum pada Tahun 2001
berjumlah Rp.143.007.500.000,- meningkat menjadi Rp.183.486.000.000,- pada Tahun 2005,
meski sempat mengalami penurunan pada Tahun 2002 dan 2003. Adapun Dana Alokasi
Khusus pada menunjukkan kondisi yang lebih fluktuatif. Gambaran realisasi dan komposisi
pendapatan daerah selama lima tahun terakhir (2001-2005) dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4Realisasi dan Komposisi Keuangan Daerah – Aspek Pendapatan
TAHUN ANGGARAN
NO URAIAN 2001 2002 2003 2004 20051 2 4 5 6 7 8
I BAGIAN SISA LEBIH
PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN YANG LALU
3,942,309,167 44,286,708,744 47,853,222,935 73,373,886,382 142,435,922,911
II BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
37,615,518,829 48,294,830,504 58,701,848,900 71,907,180,535 86,945,155,571
PERSENTASE KENAIKAN (%) 141.55 28.39 21.55 22.50 20.91 1 PAJAK DAERAH 17,296,660,141 22,727,379,016 30,153,079,667 38,215,443,365 46,745,678,201
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
11
2 RETRIBUSI DAERAH 18,565,827,173 21,305,755,598 22,733,003,208 24,523,135,441 29,243,571,359
3 BAGIAN LABA PERUSAHAAN MILIK DAERAH DAN HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN
160,134,693 782,553,503 1,669,007,712 1,512,212,557 533,426,176
4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
1,592,896,822 3,479,142,387 4,146,758,313 7,656,389,172 10,422,479,835
III BAGIAN DANA PERIMBANGAN
302,391,655,079 293,499,114,979 378,525,795,895 472,062,972,317 604,549,843,045
PERSENTASE KENAIKAN (%) 189.59 (2.94) 28.97 24.71 28.061 BAGI HASIL PAJAK 44,082,047,761 48,590,244,081 61,760,852,489 69,781,674,206 66,939,824,281
2 BAGI HASIL BUKAN PAJAK 113,670,107,318 99,764,314,398 112,612,448,186 188,002,938,676 289,298,910,014
3 DANA ALOKASI UMUM 143,007,500,000 144,171,424,500 161,800,000,000 166,469,340,510 183,486,000,000
4 DANA ALOKASI KHUSUS 1,632,000,000 973,132,000 3,416,384,000 - 2,038,180,300
IV BAGIAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH
- - - - -
V BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH
2,277,491,699 27,346,197,117 17,061,569,977 13,456,885,534 -
PERSENTASE KENAIKAN (%) 4.38 1,100.72 (37.61) (21.13) (100)1 PENERIMAAN DARI
PROPINSI
2 DANA KONTINGENSI/ PENYEIMBANG DARI PEMERINTAH PUSAT (AD HOC)
TOTAL 346,226,974,774 413,426,851,344 502,142,437,707 630,800,924,768 833,930,921,527
PERSENTASE KENAIKAN (%) 1
79.78 -
19.41 21.46 25.62 32.20
Sumber : Dinas Pendapatan Kota Pekanbaru, 2006
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari perkembangan fenomena pendapatan daerah
tersebut adalah sebagai berikut :
- PAD, mengalami peningkatan yang relatif konsisten, yaitu rata-rata 23,34 persen pertahun
selama Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2005. Peningkatan ini harus tetap dijaga
dengan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber Pendapatan Asli
Daerah tanpa mengabaikan kepentingan jangka panjang, yaitu meningkatkan peluang
investasi dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
- Dana perimbangan, dalam 5 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan, hal tersebut
terutama disebabkan oleh peningkatan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam).
Namun untuk jangka panjang sumber pendapatan ini bisa menurun mengingat Sumber
Daya Alam di Provinsi Riau yang utama adalah minyak bumi yang merupakan sumber daya
alam tidak dapat diperbaharui (unrenewable natural resources), sehingga pada waktunya
nanti akan habis. Berpijak dari hal tersebut, kedepan komponen dana perimbangan akan
sangat ditentukan oleh pos Bagi Hasil Pajak.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
12
2.3. Sosial Budaya DaerahSebagai kota metropolitan, Pekanbaru secara fisik dan ekonomi memang telah berkembang
secara luar biasa, tetapi yang menjadi masalah pertumbuhan kota yang ekspansif itu ternyata
masih perlu diimbangi oleh tingkat perkembangan bidang sosial budaya yang memadai, seperti
aspek kesehatan, pendidikan dan pertumbuhan kesempatan kerja bagi penduduk yang
bertambah cepat. Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan program pembangunan bidang
sosial-budaya di Kota Pekanbaru setidaknya harus berkaca pada dua hal. Pertama sejauh mana
kota itu telah mampu menyediakan layanan fasilitas publik dan lapangan pekerjaan yang
memadai bagi penduduknya, khususnya bagi penduduk miskin kota. Kedua sejauh mana
kebijakan dan kemajuan sebuah kota dapat sejajar dengan kepentingan upaya mengembangkan
kualitas pembangunan manusia. Sebuah kota yang tumbuh besar secara fisik dan ekonomi,
tetapi tetap memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan sosial masyarakat.
2.3.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Gambaran perkembangan kondisi sosial daerah merupakan salah satu tolok ukur untuk melihat
sejauhmana keberhasilan program pembangunan kesejahteraan sosial yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kota Pekanbaru. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan kondisi tersebut
adalah Indeks Pembangunan Manusia. Menurut United Nations Development Program (UNDP),
pembangunan manusia didefinisikan sebagai suatu proses memperbesar pilihan-pilihan bagi
penduduk. Dari definisi tersebut, ditegaskan bahwa fokus pembangunan yang sesungguhnya
adalah penduduk atau manusia itu sendiri. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa konsep
pembangunan manusia sebagai suatu upaya pembangunan kemampuan diri manusia yang
mengandung empat unsur, yaitu produktivitas, pemerataan, kesinambungan dan pemberdayaan.
Perkembangan IPM Kota Pekanbaru beserta komponen-komponennya, sebagaimana pada tabel
2.6 sebagai berikut :
Tabel 2.5Indeks Pembangunan Manusia Kota Pekanbaru Tahun 2002 – 2005
No Komponen 2002 2003 2004 2005Indeks Pembangunan Manusia
1 Angka Melek Huruf 99,3 99,5 99,5 99,7
2 Rata-rata Lama Sekolah 11,1 11 11,1 11,3
3 Angka Harapan Hidup 70,4 70,4 70,5 70,5
4 Paritas Daya Beli 591,7 602,6 619,6 621,4
Indeks Pembangunan Manusia 73,4 74,2 75,6 75,9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
13
Sumber: BPS Kota Pekanbaru,2006
Angka Melek Huruf (AMH), didefinisikan sebagai proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas
yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya, terhadap jumlah penduduk
usia 15 tahun atau lebih. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), adalah rata-rata lama
belajar yang telah ditempuh oleh penduduk 15 tahun keatas sepanjang hidupnya yang dimulai
dari pendidikan dasar, dengan uraian sebagai berikut : Perkembangan AMH sampai dengan
tahun 2005 mengalami kenaikkan menjadi sebesar 99.7% dari 99.3% pada tahun 2002.
Demikian juga halnya dengan RLS yang pada tahun 2005 mengalami kenaikan menjadi sebesar
11.3 tahun dari 11.1 tahun pada tahun 2002.
Pembentukan dan/atau perkembangan indikator AMH dan RLS tersebut tentunya tidak terlepas
dari perkembangan sejumlah indikator yang terangkum dala bidang pendidikan, seperti :
indikator akses pendidikan (Angka Partisipasi Murni/APM dan Angka Partisipasi Kasar/APK) dan
indikator mutu pendidikan (Angka Mengulang, Angka Putus Sekolah, dan Angka Lulusan). Ini
menunjukkan bahwa beberapa indikator akses pendidikan dan mutu pendidikan diyakini mampu
memberikan pengaruh dan/atau kontribusi terhadap pencapaian indikator Angka Melek Huruf
dan Rata-Rata Lama Sekolah.
2.3.2. KependudukanDibanding tahun 2000, pada tahun 2004 struktur demografi Kota Pekanbaru mengalami
perubahan yang sangat signifikan seperti terlihat pada grafik 2.1. dibawah.
Grafik 2.1.Perbandingan Distribusi Penduduk Kota Pekanbaru Menurut Kelompok Umur
Tahun 2000 dan 2004
Sumber: BPS Kota Pekanbaru,2006
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
14
Dari sisi komposisi penduduk, dari grafik diatas menunjukkan bahwa tahun 2000 mempunyai
komposisi penduduk yang sangat berbeda dengan tahun 2004. Tahun 2004 komposisi
penduduk usia produktif lebih besar dibanding tahun 2000. Hal ini mengindikasikan adanya
pertumbuhan penduduk yang didominasi oleh pertumbuhan tidak alami, dalam hal ini
urbanisasi. Untuk mengendalikan masalah kependudukan, Pemerinta Kota Pekanbaru telah
menetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pendaptaran penduduk.
2.3.3. KesehatanKondisi Kesehatan warga kota sesuai dengan indikator pembangunan kesehatan sebagai
berikut:
a. Angka Kematian Bayi dibawah 10 per 1.000 Kelahiran Hidup Indikator ini
menggambarkan rata-rata jumlah kematian bayi pada setiap 1.000 kelahiran hidup.
Perkembangan Angka Kematian Bayi selama tahun 2002 sampai dengan tahun 2004
dapat dilihat pada grafik 2.5. berikut ini :
Grafik 2.2Perkembangan Angka Kematian Bayi di Kota Pekanbaru
Tahun 2002 – 2004
Data : Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, diolah
Pada tahun 2002 dan 2003 Angka Kematian Bayi di Kota Pekanbaru sebesar 0.05
kematian per 1.000 kelahiran hidup namun memasuki tahun 2004 Angka Kematian Bayi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
15
tersebut sedikit meningkat menjadi 0.06 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Secara umum Angka kematian Bayi Kota Pekanbaru tergolong baik karena dibawah
angka 10 per 1000 kelahiran hidup meski ada sedikit peningkatan. Hal ini
menggambarkan perlunya peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.
b. Balita Dengan Status Gizi Buruk kurang dari 1%
Indikator ini menggambarkan persentase jumlah balita yang memiliki status gizi buruk,
yang pengukurannya didasarkan pada jumlah balita dengan status gizi buruk dibagi
dengan total jumlah balita yang ada. Pada tahun 2002 dan 2003 tercatat sebesar 0.12%
balita yang berstatus gizi buruk, tahun 2004 turun menjadi 0.11%. Perkembangan ini
memperlihatkan bahwa persentase balita dengan status gizi buruk relatif mengalami
penurunan. Hal ini perlu ditingkatkan melalui peningkatan pelayanan kesehatan melalui
Posyandu.
Grafik 2.3Perkembangan Balita dengan Status Gizi Buruk di Kota Pekanbaru
Tahun 2002 – 2004
Data : Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, diolah
c. Angka Kematian Ibu Melahirkan dibawah 125 per 100.000
Indikator ini menggambarkan rata-rata jumlah kematian ibu melahirkan setiap 100.000
kelahiran. Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan selama periode 2002-2004,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
16
dapat dilihat pada grafik 2.4 berikut ini :
Grafik 2.4Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kota Pekanbaru
Tahun 2002 – 2004
Data : Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru, diolah
Pada tahun 2002, Angka Kematian Ibu Melahirkan sebesar 7 kematian per 100.000 ibu
melahirkan, tahun 2003 turun menjadi sebesar 2 per 100.000 ibu melahirkan, demikian
juga pada tahun 2004 Angka Kematian Ibu Melahirkan tetap 2 per 100.000 ibu melahirkan.
Perkembangan tersebut memperlihatkan bahwa Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kota
Pekanbaru cenderung mengalami penurunan. Capaian diatas menunjukkan bahwa
pelayanan kesehatan ibu melahirkan relatif telah terlaksana dengan baik.
2.3.4. Kondisi PendidikanUntuk mengetahui kondisi digunakan indikator Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka
Partisipasi Kasar (APK). Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Kota Pekanbaru menurut tingkat pendidikan tahun 2000-2005 dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.6Realisasi Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Pekanbaru
No Tingkat Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (%) Angka Partisipasi Kasar (%)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2000 2001 2002 2003 2004 2005
1 SD/MI 93.00 104.35 104.00 103.38 99.75 99.81 104.67 124.03 125.00 120.70 116.39 116.63
2 SMP/MTs 70.52 74.28 65.00 70.42 66.80 67.44 96.71 101.80 86.00 97.70 91.61 92.47
3 SMA/SMK/MA 65.63 60.64 61.00 58.13 54.82 53.00 88.52 88.46 86.00 81.27 76.95 76.00
Jumlah 76.38 79.76 76.67 77.31 73.79 73.42 96.63 104.76 99.00 99.89 94.98 95.03
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
17
per 100.000 Ibu Melahirkan
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006.
Dilihat dari perkembangan selama periode lima tahun terakhir ( 2000 – 2005 ), APM untuk
tingkat SD/MI meningkat dari 93.00% pada tahun 2000 menjadi 104.35% pada tahun 2004.
Namun angka tersebut menurun pada tahun 2002, 2003 dan 2004, dan kembali meningkat
pada tahun 2005 menjadi 99.81%.
Demikian juga APK pada tingkat SD/MI mengalami peningkatan dari 104.67% pada tahun
2000, menjadi 124.03% pada tahun 2001 dan 125% pada tahun 2002. Namun angka ini
menurun pada tahun 2003 dan tahun 2004, masing-masing menjadi 120.70% dan 116.39%,
kemudian meningkat menjadi 116.63% pada tahun 2005.
Data-data di atas menunjukkan masih adanya fluktuasi partisipasi pada tingkat SD/MI, untuk itu
perlu dilakukan berbagai kegiatan yang akan semakin memperluas akses pendidikan tingkat
SD/MI bagi masyarakat.
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk tingkat SMP/MTS juga
menunjukkan fluktuasi, dimana terjadi peningkatan dan penurunan secara berganti-ganti. Ini
menunjukkan adanya fluktuasi akses terhadap pendidikan tingkat SMP/MTs yang perlu
diperluas secara konstan dan konsisten oleh pemerintah di tahun-tahun mendatang.
Angka APM dan APK untuk tingkat SMA/SMK/MA menunjukkan kecenderungan menurun. Hal
ini mungkin disebabkan pendidikan tingkat lanjut belum memiliki makna sepenting pendidikan
dasar dan tingkat lanjutan pertama (wajar 9 tahun) bagi masyarakat sehingga pendidikan 9
tahun lebih diprioritaskan bila ada kendala ekonomi dalam keluarga, akibatnya APM dan APK
cenderung menurun seiring dan semakin beratnya kehidupan ekonomi masyarakat. Untuk itu
pemerintah kota perlu memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan tingkat
SMA/SMK/MA sebagaimana yang telah dilakukan untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs.
Perbaikan kualitas pembangunan bidang pendidikan dirasa hampir tercapai mengingat angka
APM dan APK yang cukup tinggi, namun ditingkat mikro ada banyak hal yang mesti dibenahi.
Dari data statistik bidang pendidikan mungkin benar bahwa angka mengulang kelas dan kasus
siswa putus sekolah tergolong kecil. Pada Garfik 2.5 dapat dilihat gambaran mengenai angka
Anak Putus Sekolah.
Grafik 2.5.Persentase Murid/Siswa Putus Sekolah Pada Tiap Tingkat Pendidikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
18
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun
Pers
en (%
)SD/MISMP/MTs
SMA/SMK/MA
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Angka Anak Putus Sekolah di tingkat SD/MI relatif rendah, yaitu rata-rata dibawah 0.10%
setiap tahun selama tahun 2000 sampai dengan 2005. Adapun untuk tingkat SMP/MTs lebih
tinggi, yaitu antara 0.40% - 0.50% namun relatif stabil pada tahun 2000-2003 dan kemudian
ada sedikit peningkatan pada tahun 2004 namun menurun pada tahun 2005.
Dalam rangka peningkatan akses, pemerataan dan kualitas pendidikan, beberapa kegiatan,
antara lain: optimalisasi sarana prasarana melalui pengadaan laboratorium, pengadaan buku
bahasa inggris, penambahan ruang kelas baru, revitalisasi gedung sekolah, pembinaan
pendidikan dasar melalui pemberian bantuan dana operasional dan pemeliharaan,
pembinaan pendayagunaan teknologi komunikasi untuk mendukung wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun, penyusunan pedoman penerimaan siswa baru, pemberian subsidi biaya
masuk sekolah baik untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA .
Pada tahun ajaran baru 2005 / 2006 Pemerintah Pusat memberikan bantuan dana berupa
Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ), dari adanya bantuan dana tersebut Pemerintah Kota
Pekanbaru berusaha menambah bantuan tersebut berupa kegiatan bantuan biaya sekolah
gratis SD/MI.
Tabel 2.7Jumlah Lembaga Sekolah Negeri dan Swasta per Jenjang Pendidikan
Tahun 2000-2005
No Tingkat Pendidikan
Sekolah Negeri Sekolah Swasta
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2000 2001 2002 2003 2004 20051 TK 2 2 2 2 2 2 97 112 124 126 139 171
2 SD/MI 220 213 213 204 205 205 38 41 43 43 44 49
3 SMP/MTs 27 27 29 31 31 33 48 48 47 47 49 51
4 SMA/SMK/MA 20 20 20 20 20 20 45 46 49 52 55 58
Jumlah 269 262 264 257 258 260 228 247 263 268 287 329
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
19
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Pekanbaru,2006
Dari tabel 2.7 diatas dapat dikatakan bahwa jumlah lembaga sekolah per jenjang pendidikan,
sudah bisa dikatakan merata dan selalu ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun
2005 jumlah sekolah untuk Tingkat Pendidikan Dasar SD/MI Negeri/Swasta sejumlah 254
lembaga, SMP/MTs Negeri/Swasta sejumlah 84 lembaga serta untuk tingkat Pendidikan
Menengah yaitu SMA/SMK/MA Negeri/Swasta sejumlah 78 lembaga dan untuk tingkat Pra
Sekolah yaitu TK Negeri / Swasta sejumlah 173 lembaga. Tetapi pada kecamatan-kecamatan
tertentu di Kota Pekanbaru ada yang belum mempunyai SMA Negeri maupun SMK Negeri
sehingga perlu adanya Usulan Sekolah Baru ( USB ) guna pencapaian akses untuk
kesekolah agar lebih dekat serta tidak banyak mengeluarkan biaya untuk transportasi ke
sekolah, tetapi hal itu juga harus melihat jumlah anak usia sekolah yang berada di kecamatan
tersebut.
Peningkatan pada kualitas pendidikan ada beberapa hal yang harus kita cermati bersama
sehingga kegiatan-kegiatan tersebut benar benar terarah dalam pencapaian tujuan
pendidikan secara keseluruhan. Salah satunya adalah perhatian pada banyaknya kondisi
gedung sekolah yang mengalami kerusakan. Pada Tabel 2.10 dibawah dapat dilihat berbagai
tingkat kerusakan per jenjang pendidikan pada tahun 2005.
Tabel 2.8Data Kondisi Ruang Kelas Tahun 2005
No Tingkat Pendidikan Baik (%) Rusak Ringan (%) Rusak Berat (%)
1 SD/MI 62,58 22,18 15,242 SMP/MTs 91,60 7,86 0,543 SMA/SMK/MA 98,74 0,91 0,35
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemrintah Kota Pekanbaru, 2006
Dari tabel 2.8 tersebut dapat dilihat kondisi ruang kelas yang perlu direhabilitasi guna
kelancaran proses belajar mengajar. Tingkat kerusakan tersebut sangat bervariasi, untuk
SD/MI total ruang kelas yang mengalami kerusakan baik ringan maupun berat hampir 40%,
untuk SMP/MTs tingkat kerusakan ringan dan berat tidak sampai 10% sedangkan kerusakan
ringan dan berat untuk tingkat SMA/SMK/MA tidak cukup banyak, tidak sampai 1.5%.
Selain kondisi ruang kelas yang baik, jumlah guru maupun tingkat kelayakan guru serta
kompetensi guru sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan disemua
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
20
jenjang pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.11 berikut ini :
Tabel 2.9Data Kelayakan Guru Mengajar Tahun 2005
No Tingkat Pendidikan Layak (%) Semi Layak (%) Tdk Layak (%)
1 SD/MI 80,71 14,91 4,38
2 SMP/MTs 81,72 7,27 11,01
3 SMA/SMK/MA 68,93 23,30 7,77Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Dari tabel 2.12. tersebut dapat dilihat bahwa kelayakan guru mengajar di setiap tingkat
pendidikan masih dirasa kurang karena kalau kita kaitkan dengan target yang ada di dalam
SPM Pendidikan yaitu 90% dari guru SD/MI, SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA harus memiliki
kualifikasi sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional. Untuk itu diperlukan
adanya kegiatan-kegiatan dalam peningkatan kualitas dan kompetensi guru, seperti kegiatan
Penyetaraan Guru, Peningkatan Jenjang dari PGSD/D3/S1 dan S2 untuk guru SMA/SMK/MA
yang sesuai dengan kompetensi/kualifikasi, ataupun diklat-diklat penjenjangan.
2.3.4.3. Program Perbaikan Kesejahteraan Keluarga Miskin Kota
Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang ada di Kota Pekanbaru
dapat dilihat pada Grafik 2.15 dibawah. Tahun 2002, jumlah PMKS mencapai 29.201 orang,
sementara tahun 2003 bertambah menjadi 31.805 orang dan tahun 2004 sampai dengan
2004 mencapai 33.242 orang.
Grafik 2.6Perkembangan PMKS di Kota Pekanbaru
Sumber: Dinas Sosial Pemerintah Kota Pekanbaru
Meskipun jumlah PMKS cenderung meningkat, akan tetapi peningkatan tersebut diikuti
dengan meningkatnya pembinaan terhadap PMKS.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
21
2.3.6 Program Pembangunan KetenagakerjaanKondidi dibidang ketenaga kerjaan diukur dengan indikator sebagai berikut :
1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK)
Indikator ini menggambarkan persentase penduduk usia kerja yang menjadi angkatan
kerja pada periode tertentu, dimana pengukurannya didasarkan pada perbandingan antara
jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja sebagaimana
dimaksud adalah penduduk dengan usia lebih dari 15 tahun, sedangkan yang dimaksud
dengan angkatan kerja adalah penduduk yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan.
TPAK di Kota Pekanbaru selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 menunjukkan
perkembangan sebagai berikut :
Pada tahun 2000 TPAK mencapai 54.55%, tahun 2003 turun menjadi 53.70% dan di tahun
2004, TPAK di Kota Pekanbaru menurun lagi menjadi 53.42%. Perkembangan tersebut
menunjukkan bahwa pada periode 2000-2004 TPAK di Kota Pekanbaru cenderung
menurun, hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain tingginya laju
pertumbuhan penduduk usia produktif sebagai dampak urbanisasi yang belum seimbang
dengan pertumbuhan lapangan kerja, masih banyaknya penduduk yang sedang bekerja
yang belum terdata serta masih banyaknya pengusaha yang belum melaporkan data
tentang tenaga kerja di perusahaannya.
Berikut ini adalah grafik perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota
Pekanbaru selama periode 2000-2004:
Tabel 2.10Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
di Kota Pekanbaru Periode 2000-2004
No Tahun % TPAK1 2000 54,55
2 2001 54,27
3 2002 53,98
4 2003 53,70
5 2004 53,42
Sumber: Hasil olahan Data Statistik Provinsi
Adapun perkembangan penyerapan/penempatan tenaga kerja di Kota Pekanbaru tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
22
2000-2004 belum dapat diketahui secara akurat karena belum memadainya data
ketenagakerjaan di sektor formal swasta maupun di sektor informal, yang keduanya
mempunyai kontribusi sangat besar di Kota Pekanbaru. Selanjutnya pada Tabel 2.11
dapat dilihat perkembangan penyerapan/penempatan tenaga kerja tahun 2000-2004 untuk
mekanisme antar kerja dan proyek APBN/APBD dan swasta.
Tabel 2.11Perkembangan Penyerapan / Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2002 – 2004
No URAIAN 2000 2001 2002 2003 2004 Sumber
1 Mekanisme Antar Kerja - 2075 (orang) 1080 (orang) 1863 (orang) 863 (orang) -
2Proyek APBN/APBD dan Swasta
- - - - 405 (orang) APBN
Total - 2075 (orang) 1080 (orang) 1863 (orang) 1268 (orang)
Sumber: Disnaker Pemerintah Kota Pekanbaru
2) Jumlah pemogokan kerja
Indikator ini menggambarkan banyaknya kasus pemogokan kerja selama periode tertentu,
dimana pengukurannya didasarkan pada jumlah kasus pemogokan karyawan pada
beberapa perusahaan yang terjadi setiap tahun.
Perkembangan jumlah kasus pemogokan di Kota Pekanbaru selama tahun 2002 sampai
dengan 2004 cenderung menunjukkan angka yang tidak terlalu besar. Pada tahun 2000,
jumlah kasus pemogokan hanya sebanyak 2 kasus dan naik menjadi sebanyak 4 kasus di
tahun 2001. Pada tahun 2002 kasus pemogokan meningkat tajam menjadi 9 kasus dan
kembali turun menjadi hanya 4 kasus pada tahun 2004.
Berikut ini adalah grafik perkembangan kasus pemogokan kerja di Kota Pekanbaru
periode 2002-September 2004 :
Grafik 2.7Perkembangan Kasus Pemogokan Kerja di Kota Pekanbaru
Periode 2002-2004
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
23
Sumber: Disnaker Pemerintah Kota Pekanbaru
3) Jumlah Kecelakaan Kerja
Indikator ini menggambarkan banyaknya kasus kecelakaan kerja selama periode tertentu,
dimana pengukurannya didasarkan pada jumlah kasus kecelakaan kerja karyawan pada
beberapa perusahaan yang terjadi setiap tahun.
Pada tahun 2001, jumlah kasus kecelakaan kerja sebanyak 209 kasus atau naik sekitar
11.76% dari 187 kasus di tahun 2000. Kemudian di tahun 2002 naik lagi menjadi 275
kasus dan kembali turun di tahun 2003 dan 2004, masing-masing sebanyak 178 dan 183
kasus. Perkembangan ini menunjukkan bahwa upaya perlindungan terhadap tenaga kerja
relatif cukup berhasil. Perkembangan jumlah kasus kecelakaan kerja dapat ditunjukkan
pada grafik berikut ini :
Grafik 2.8Perkembangan Kasus Kecelakaan Kerja di Kota Pekanbaru
Periode 2002- 2004
Sumber: Disnaker Pemerintah Kota Pekanbaru
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
24
2.4. Prasarana dan SaranaKondisi prasarana dan sarana Kota Pekanbaru dapat digambaran sebagai berikut :
2.4.1. Penataan Ruang
1. Rencana Tata Ruang
Luas wilayah Kota Pekanbaru berkisar 632,26 Km2 . Pemerintah kota Pekanbaru pada
tahun 1993 telah memiliki Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) yang dituangkan
dalam Perda No.4 tahun 1993, Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) pada Kawasan
sebagian Wilayah Kecamatan Tampan dengan ketetapan Hukum Perda No.5 tahun 1993,
Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) kawasan Rekreasi Lembah Sari (Perda No.6 tahun
1993), RTRK sebagian Kawasan Kecamatan Senapelan (Perda No.10 tahun 1993, RTRK
sebagian Kawasan Kecamatan Tampan (Perda No.11 tahun 1993) dan RTRK sebagian
Kawasan Kecamatan Bukitraya (Perda No.9 tahun 1993).
Kota Pekanbaru sesuai dengan Peraturan Daerah No.3 tahun 2004 tentang Pembentukan
Kecamatan baru dari 8 Kecamatan menjadi 12 Kecamatan dan Perda 4 tahun 2003 tentang
Pembentukan Kelurahan baru dari 50 Kelurahan menjadi 58 Kelurahan, untuk
mengantisipasi pemekaran wilayah Pemerintah Kota Pekanbaru pada tahun 2006
melakukan Revisi RUTRK untuk seluruh wilayah Kota Pekanbaru dan menyusun RDTRK
pada Kawasan Wilayah Pembangunan IV (Kecamatan Tampan, Marpoyan Damai dan
Payung Sekaki).
2. Perumahan Dan Permukiman
Pembangunan dibidang permukiman tidak berarti hanya membangun perumahan /
permukiman baru, akan tetapi juga bagaimana kualitas sarana prasarana permukiman itu
menjadi labih baik, lebih sehat dan tidak kumuh. Pemerintah Kota sangat menaruh
perhatian pada lingkungan permukiman ini, khususnya kawasan kumuh karena pada
umumnya sarana prasarana khususnya sanitasi kurang memadai sehingga berakibat serta
berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Perbaikan sarana prasarana di lingkungan
permukiman kumuh dilaksanakan melalui kegiatan Pembenahan Lingkungan
Perkampungan (PLP) dan Pembangunan Perumahan Permukiman (P2P) dalam bentuk
antara lain perbaikan saluran drainase, semenisasi jalan lingkungan dan penyediaan
sarana persampahan.
a. Perbaikan Lingkungan Perkampungan (PLP)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
25
Kegiatan ini melibatkan partisipasi masyarakat, dimana hasil pelaksanaan kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut:
Pada Tahun 2001 telah dilakukan perbaikan saluran drainase primer dan sekunder
sepanjang 8.811,55 m dan 9.482,20 m, dan juga pembuatan gorong-gorong sebanyak
18 unit. Pada Tahun 2004 drainase primer dan sekunder yang sudah diperbaiki
sepanjang 2.876 m dan 415 m dan juga pembuatan gorong-gorong sebanyak 12 unit.
Jadi total perbaikan saluran drainase primer dan sekunder yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kota Pekanbaru dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 berturut-turut
adalah sepanjang 22.377,5 m dan 11.229,20 m, sedangkan total gorong-gorong yang
dibuat sebanyak 95 unit.
b. Pembangunan Perumahan Permukiman (P2P)
Pada tahun 2001 Pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan semenisasi sepanjang
15.662,5 m, pada tahun 2002 sepanjang 7.100 m, dan pada tahun 2003 sepanjang
2.000 m, sehingga total semenisasi yang telah dilakukan Pemerintah kota Pekanbaru
adalah sepanjang 89.100 m.
2.4.2. Transportasi
Permasalahan transportasi di kota Pekanbaru saat ini meliputi : Keterbatasan sarana dan
prasarana transportasi, Kualitas pelayanan angkutan umum (bus kota) kurang memadai dan
masih didominasi angkutan berkapasitas kecil (mikrolet), masih dominannya penggunaan
kendaraan pribadi dan pertumbuhan kendaraan bermotor yang cukup tinggi, penyelenggaraan
parkir on street menjadi salah satu sumber PAD akan tetapi tidak sebanding dengan dampak
kemacetan yang ditimbulkannya, belum terlayaninya angkutan umum pada pengembangan
kawasan, masih adanya persimpangan yang berhimpitan dengan perlintasan sebidang, masih
lemahnya penegakan hukum dan masih rendahnya mutu pelayanan dibidang perijinan. Kondisi
dan permasalahan transportasi kota Pekanbaru dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.4.2.1. Perhubungan Darat
Jaringan jalan di kota Pekanbaru sampai dengan tahun 2004 memiliki panjang jalan
2.426.839 m. Sedangkan jalan negara dan provinsi sampai dengan tahun 2004 berturut turut
memiliki panjang 113.266 m dan 135.230 m.
Seperti kota-kota lainnya, Kota Pekanbaru juga menghadapi permasalahan transportasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
26
dikarenakan tingkat pertumbuhan kendaraan yang tinggi yang tidak diikuti dengan
pertumbuhan kapasitas dan jaringan jalan yang memadai. Hal ini dapat ditunjukkan dalam
Tabel 2.12 untuk data panjang jalan dan Tabel 2.13 untuk data jumlah kendaraan.
Tabel 2.12Data Jalan Raya di Kota Pekanbaru Tahun 2002 – 2004
No Status Jalan 2002 2003 2004
1 Jalan Negara 113.266 113.266 113.2662 Jalan Provinsi 135.230 135.230 135.2303 Jalan Kota 2.426.839 2.426.839 2.426.839
Jumlah 2.675.335 2.675.335 2.675.335
Sumber: Dinas Kimpraswil Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Tabel 2.13Data Jumlah Kendaraan di Kota Pekanbaru Tahun 2003 – 2005
No Jenis Kendaraan Jumlah (Unit)2003 2004 2005
1 Sepeda Motor 140.647 142.475 144.4752 Mobil Penumpang 19.337 19.588 19.7393 Mobil Barang 44.529 45.107 45.6554 Mobil Bus *Umum -Bus Besar 8.047 8.151 8.255 -Bus Sedang -Bus Kecil *Bukan Umum5 Kendaraan Khusus 413 467 5216 Mobil Penumpang Umum 5.848 5.924 6.0007 Kendaraan Roda 3 95 75 50
Jumlah 218.916 221.787 224.695
Sumber: Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Dalam rangka pengendalian penggunaan jalan bagi kendaraan angkutan umum dan
angkutan barang Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan wajib uji dengan realisasinya
tahun 2003-2005 dapat dilihat pada tabel 2.14.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
27
Tabel 2.14Data Jumlah Kendaraan Wajib Uji Di Kota Pekanbaru
No Jenis KendaraanJumlah (Unit)
2003 2004 2005Wajib uji Realisasi Wajib uji Realisasi Wajib uji Realisasi
1 Bus Umum -Ukuran Besar 1.128 705 1.192 695 993 542 -Ukuran Sedang 950 563 996 515 1.172 594 -Ukuran Kecil 2 Bus Bukan Umum 715 537 893 330 1.166 6103 Mobil Penumpang Umum 3.378 2.477 3.445 2.363 3.224 2.4344 Taksi 876 704 1.012 759 982 6875 Kendaraan Roda Tiga 75 4 75 2 75 6 Pick-Up 19.023 16.943 20.747 18.665 22.898 14.7277 Truck Sedang 14.972 12.739 16.113 12.172 17.073 9.7328 Truck Berat 4.379 2.727 4.491 2.327 4.668 2.6589 Kereta Gandengan 202 0 202 0 202 10 Kereta Tempelan 436 436 437 118 441 9011 Penarik (Tractor Head) 363 233 370 200 373 173
Jumlah 46.497 38.068 49.973 38.146 53.267 32.247
Sumber: Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan keselamatan pengguna jalan, Pemerintah Kota
Pekanbaru telah berupaya meningkatkan fasilitas transportasi antara lain dengan
penyediaan Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL) dan fasilitas penyebrangan yang
kondisi masing-masingnya sampai dengan tahun 2005 tercantum pada Tabel 2.15 dan
Tabel 2.16 dibawah.
Tabel 2.15Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) Tahun 2005
No Jenis Kendaraan Terpasang (Buah)
Kondisi (Buah)Berfungsi Tidak Berfungsi
1 Simpang 4 atau lebih 17 16 12 Simpang 3 8 7 13 Penyeberangan Jalan 2 1 1
4 Ruas Jalan (Lampu Kuning/Warning Light) - - -
Jumlah 27 24 3
Sumber: Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
28
Tabel 2.16Fasilitas Penyebrangan Di Kota Pekanbaru Tahun 2005
No Fasilitas Dibutuhkan (Buah)
Terpasang (Buah)
Berfungsi (Buah)
1 Zebra Cross 317 133 1332 Jembatan Penyebrangan 5 5 5
Jumlah 322 138 138
Sumber: Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Ruang parkir merupakan salah satu prasarana yang sangat membantu dalam kelancaran
lalu lintas, serta merupakan potensi Pendapatan Asli Daerah. Prasarana pendukung ini
dapat dilakukan di jalan yang membutuhkan tempat untuk berhenti, terutama jalan-jalan
yang melalui pusat-pusat perdagangan, perkantoran dan tempat aktivitas lainnya. Data
potensi parkir tepi jalan umum beserta potensi Pendapatan Asli Daerah dalam bentuk
retribusi parkir di Kota Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel 2.17.
Tabel 2.17Data Potensi Parkir Tepi Jalan Umum Di Kota Pekanbaru Tahun 2005
No Tahun Data Potensi Retribusi Parkir (Rp) Jumlah Lokasi Jumlah Juru Parkir
1 2002 1.650.000.000 100 2662 2003 1.650.000.000 104 2743 2004 1.650.000.000 107 2804 2005 1.650.000.000 111 288
Sumber: Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Potensi parkir Tepi Jalan Umum di wilayah Kota Pekanbaru pada tahun 2005 adalah
sebanyak 111 lokasi, bertambah sebanyak 11 lokasi dari tahun 2002, dengan jumlah juru
parkir menjadi sebanyak 288 orang.
Sistem jaringan angkutan umum penumpang meliputi rute trayek dan simpul transportasi
meliputi terminal dan sub terminal/pangkalan. Secara umum jaringan angkutan umum sudah
melayani seluruh wilayah Kota Pekanbaru dengan penyebaran relatif merata. Meskipun
demikian sebagian besar angkutan umum tersebut adalah berkapasitas kecil (s/d 12 orang).
Demikian juga bila ditinjau dari segi pelayanannya masih jauh dari memadai sebagai
angkutan umum perkotaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
29
Angkutan kota di Kota Pekanbaru terdiri dari 24 (dua puluh empat) trayek, terdiri dari 15
(lima belas) angkutan kota dan 9 (sembilan) trayek bus kota. Prasarana pendukung
angkutan umum meliputi terminal dan tempat henti/shelter di Kota Pekanbaru, untuk terminal
terdiri dari 2 (dua) macam terminal, yaitu:
a) Terminal type A
Terminal AKAP Bandaraya Payung sekaki, terletak di Jalan Tuanku Tambusai
Ujung Kecamatan Payung Sekaki
b) Terminal Type C
Terminal Mekarsari, terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Bukitraya.
Terminal Senapelan, terlletak di Jalan Ahmad Yani Kecamatan Senapelan,
berfungsi melayani Angkutan Kota.
Terminal Rumbai, terletak di Jalan Sekolah Kecamatan Rumbai, berfungsi
melayani Angkutan Kota.
Terminal Mayang Terurai terletak di Jalan Tuanku Tambusai yang juga
berfungsi melayani Angkutan Kota.
2.4.2.2. Perhubungan Laut
Secara umum kondisi perhubungan laut di Kota Pekanbaru adalah belum adanya
kewenangan bagi Pemerintah Kota Pekanbaru untuk melakukan pengelolaan, penataan serta
perijinan bagi perusahaan penunjang angkutan laut dan perusahaan pelayaran yang ada di
wilayah Kota Pekanbaru.
Sampai saat ini Kota Pekanbaru telah melakukan pengelolaan dan pengembangan berbagai
fasilitas di pelabuhan Sungai Duku, dalam rangka menigkatkan kapasitas pelayanan yang
mencakup keberangkatan/kedatangan penumpang dan barang dalam dan luar negeri. Selain
melayani penumpang dan barang untuk rute-rute daerah didalam Provinsi Riau, pelabuhan ini
juga melayani penumpang dan barang untuk dan dari Provinsi Kepulauan Riau bahkan Kota
Malaka-Malaysia. Namun untuk prasarana pelabuhan rakyat seperti Pelabuhan Pelita Pantai
belum dikelola oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
2.4.2.3. Perhubungan Udara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
30
Di bidang perhubungan udara, Kota Pekanbaru telah mempunyai bandar udara yang berada
di wilayah Kota Pekanbaru, namun belum diberikan kewenangan bagi Dinas Perhubungan
Kota untuk melakukan pembinaan serta pemberian ijin bagi angkutan kargo udara yang ada
di wilayah Kota Pekanbaru.
Pada saat ini sering dengan perkembangan Kota Pekanbaru, lokasi bandara menjadi berada
di daerah pemukiman. Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai relokasi dan
pengembangannya mengingat bandara ini harus terus berkembang karena arus lintas udara
yang semakin tinggi serta jumlah penumpang dan barang yang akan dilayani juga semakin
banyak. Selain hal tersebut diatas yang juga menjadi masalah adalah belum adanya
koordinasi yang jelas antar instansi dan daerah tentang pengendalian dan pengawasan
Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan.
2.4.3. Kualitas Lingkungan
Berbagai fakta menunjukkan bahwa kualitas lingkungan dari tahun ke tahun mengalami
penurunan dan permasalahan lingkungan hidup semakin kompleks. Permasalahan lingkungan
yang di hadapi warga Kota Pekanbaru saat ini adalah pencemaran udara karena kebakaran
hutan, ancaman bencana banjir, dan lingkungan perumahan yang rawan kebakaran.
Permasalahan utama berkaitan dengan lingkungan hidup, yang dihadapi Pemerintah Kota
Pekanbaru adalah:
1. Kualitas Udara
Permasalahan utama kualitas udara Kota Pekanbaru adalah pencemaran akibat
kebakaran hutan yang berada di luar wilayah Kota Pekanbaru. Akibatnya masalah ini
hanya bisa ditangani secara bersama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten lain yang mengalami kebakaran hutan.
Pada Tabel 2.26 dapat dilihat hasil pemantauan kondisi kualitas udara di Kota Pekanbaru
berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) selama periode 2002-2004,
yang menunjukkan perkembangan sebagai berikut :
Untuk kondisi kualitas udara baik, pada tahun 2002 selama bulan Januari-Desember
berlangsung selama 59 hari, tahun 2003 meningkat menjadi 61 hari dan di tahun
2004 kondisi kualitas udara baik telah berlangsung selama 181 hari.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
31
Untuk kondisi kualitas udara sedang, pada tahun 2002 berlangsung selama 239 hari,
tahun 2003 turun menjadi 156 hari dan di tahun 2004 kondisi kualitas udara sedang
telah berlangsung selama 117 hari.
Untuk kondisi kualitas udara tidak sehat, pada tahun 2002 berlangsung
selama 23 hari, tahun 2002 naik menjadi 47 hari dan di tahun 2004 turun menjadi 40
hari.
Tabel 2.18Kualitas Udara Ambien di Kota Pekanbaru
( Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara )
No Nilai ISPUJumlah Hari
2002 2003 2004Jumlah Hari % Jumlah Hari % Jumlah Hari %
1 1 - 50 BAIK 59 16,16% 61 16,71% 181 49,45%2 51 - 100 SEDANG 239 65,48% 156 42,74% 117 31,97%3 101 - 199 TIDAK SEHAT 23 6,30% 47 12,88% 40 10,93%
4 200 - 299 SANGAT TIDAK SEHAT 4 1,10% - - - -
5 300 - Lebih BERBAHAYA - - 1 0,27% - -6 TIDAK TERDATA 40 10,96% 100 27,40% 28 7,65%
Jumlah 365 100,00% 365 100,00% 366 100,00%Sumber: Bapedalda Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Grafik 2.9.Perkembangan Kondisi Kualitas Udara di Kota Pekanbaru Tahun 2002-2004
( Berdasarkan Data ISPU )
Sumber: Bapedalda Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Perkembangan kondisi kualitas udara diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah hari
dengan kualitas udara baik, pada tahun 2002 mencapai sebesar 16.16% dari total jumlah
hari selama 1 (satu) tahun, tahun 2003 naik menjadi 16.71% dan di tahun 2004 telah
mencapai 49.45%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa sampai dengan tahun 2003,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
32
kualitas udara di Kota Pekanbaru telah meningkat sekitar 0,05% dari kondisi tahun 2002
dan bahkan pada akhir tahun 2004 telah meningkat tajam sebesar lebih dari 200%.
Berikut ini adalah grafik perkembangan Kualitas Udara Baik, di Kota Pekanbaru selama
periode 2002-2004 :
Grafik 2.10Perkembangan Kualitas Udara Baik di Kota Pekanbaru Tahun 2002 – 2004
Sumber: Bapedalda Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
2. Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) adalah ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau
pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau
pemakaman, kawasan hijau pertanian, kawasan jalur hijau dan kawasan hijau
pekarangan yang pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman secara alamiah
maupun budidaya tanaman. Selama periode 2002 - 2004, Pemerintah Kota telah
melakukan penghijauan kota dalam bentuk penanaman pohon. Pada tahun 2002 telah
dilakukan penanaman pohon sebanyak 1.500 pohon. Tahun 2003 mengalami
peningkatan menjadi sebanyak 4.170 pohon, sedangkan pada tahun 2004 jumlah pohon
yang ditanam telah mencapai sebanyak 7.964 pohon. Dengan demikian selama tahun
2002-2004, telah ditanam sebanyak 13.634 pohon.
Sementara itu untuk RTH, luas yang ideal adalah sebesar 20% dari total luas Kota
Pekanbaru. Kondisi eksisting pada tahun 2002, lahan terbuka hijau yang tersedia adalah
3410,12 ha. Pada tahun 2003 meningkat menjadi seluas 3412,5 ha dan pada tahun 2004
telah menjadi seluas 3412,6 ha. Perluasan lahan terbuka hijau tersebut diantaranya
adalah median jalan dan taman. Khusus untuk areal pemakaman di Kota Pekanbaru
terdiri dari kawasan pemakaman umum dan Taman Makam Pahlawan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
33
Grafik 2.11Jumlah Penanaman Pohon di Kota Pekanbaru Tahun 2002-2004
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Grafik 2.12Perkembangan Luas RuangTerbuka Hijau di Kota Pekanbaru Tahun 2002-2004
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru
3. Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran
Data kebakaran di Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa angka kejadian terbesar adalah
pada bangunan perumahan daripada bangunan umum seperti dalam data di bawah ini.
Penyebabnyapun beragam antara lain api terbuka meliputi korek api, kompor, lilin, obat
nyamuk bakar dan minyak, sedangkan listrik meliputi hubungan pendek, beban lebih
maupun petir. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan penyuluhan kepada masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
34
tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Tabel 2.19Kejadian Kebakaran dan Penyebabnya di Kota Pekanbaru
No TahunYang Terbakar Penyebab
JumlahBP BI BU KD LN AT AM PL EN PK DP
1 2000 38 14 29 6 19 21 - 28 - - 57 106
2 2001 46 14 36 7 12 16 - 36 - - 63 115
3 2002 42 11 44 6 20 22 - 39 - - 62 123
4 2003 44 6 26 11 29 25 - 60 - - 31 116
5 2004 56 11 42 9 28 26 - 46 - - 74 146
Sumber : Dinas PMK, 2005
Keterangan :
BP : Bangunan Perumahan : Perkampungan, Real Estate, RUSUN, ApartemenBI : Bangunan Industri : Pabrik, Perusahaan, Industri, Home IndustriBU : Bangunan Umum : Hotel, Pasar, Pusat Perbelanjaan, Kantor, StasiunKD : Kendaraan : Mobil, Sepeda Motor, Kapal, Pesawat UdaraLN : Lain-lain : Yang tidak termasuk klasifikasi di atasAT : Api Terbuka : Korek Api, kompor, lilin, obat nyamuk bakar, minyakAM : Api Mekanik : Gesekan atau benturan antar bendaPL : Listrik : Hubungan pendek, beban lebih, petirEN : Energi : Mengeluarkan panas atau persenyawaan bahan kimiaPK : Panas kehidupan : Jamur minyak, jamur komposDP : Dalam Penyelidikan : Belum diketahui penyebabnya
Sementara itu kejadian kebakaran selama tahun 2000 sampai 2004 menunjukkan
perkembangan sebagai berikut :
Tabel 2.20Perkembangan Kejadian Kebakaran di Kota Pekanbaru
No Tahun Jumlah Kejadian
Tingkat Kerugian (Milliar Rp)
Luas Areal Kebakaran
Korban
Mati Luka-Luka
1 2000 106 10.305 15.275 - -2 2001 115 11.840 16.365 2 53 2002 123 36.695 85.676 2 -4 2003 116 11.250 18.387 5 25 2004 146 30.774 143.977 7 6
Sumber : Dinas PMK Pemerintah Kota Pekanbaru, 2006
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
35
Faktor utama penghambat akselerasi kecepatan unit pemadam kebakaran tiba di lokasi
bencana adalah kepadatan penduduk dan akses jalan di perkampungan kumuh/slum
area yang sempit serta pemasangan portal/polisi tidur, jumlah kendaraan dan kemacetan
lalu lintas. Faktor yang menyulitkan pemadaman adalah jauhnya hydran/saluran
air/sungai di sekitar tempat kejadian kebakaran.
Sampai dengan tahun 2004 Pemerintah Kota telah mempunyai 13 unit mobil pemadam
kebakaran yang hanya berfungsi 11 unit, 1 pos pembantu dan 50 fasilitas hidrant, yang
jika dibandingkan dengan standar memang masih belum memadai. Tersedianya hanya 1
pos pembantu sampai saat ini disebabkan karena sulitnya mencari lokasi yang tepat juga
biaya pembebasan yang mahal. Rendahnya kesadaran pada sebagian masyarakat
dalam membuat portal, menutup hydrant umum telah memberikan dampak tidak
optimalnya fungsi mobil pemadam kebakaran dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Terkait dengan adanya beberapa perilaku masyarakat yang telah menyalahgunakan
fasilitas umum – khususnya pada penutupan lokasi fasilitas hydrant – untuk kemudian
telah dimanfaatkan sebagai tempat usaha PKL ataupun bangunan-bangunan liar,
nampaknya juga harus mendapat perhatian yang cukup serius dari Pemerintah Kota.
Tabel 2.21Data Sumur Kebakaran
No Tahun Pos Pembantu HidrantSumur Kebakaran
Sumur Aktif Sumur Tidak Aktif1 2000 1 47 - -2 2001 - - - -3 2002 - - 1 -4 2003 - 3 - -5 2004 - - - -
Sumber : Dinas PMK Pemerintah Kota Pekanbaru, 2005
2.4.4. Pengelolaan dan Penanganan Kebersihan KotaPengelolaan kebersihan kota dilaksanakan baik oleh masyarakat melalui RT/RW dan
Pemerintah Kota. Keterlibatan RT/RW adalah dalam pengumpulan sampah dari daerah
permukiman untuk dibawa ke tempat penampungan sementara (TPS). Pemerintah Kota
melaksanakan pengumpulan/penyapuan didaerah komersial, juga pengangkutan dari TPS ke
tempat pembuangan akhir (TPA), termasuk pemusnahan di TPA. Perkiraan jumlah timbulan
sampah sesuai dengan sumbernya di Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut :
Dari segi kebersihan permukiman, sistem pengumpulan yang dilakukan oleh masyarakat
RT/RW saat ini dapat menghindari terjadinya tumpukan sampah di permukiman. Akan tetapi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
36
dari segi teknis dan hygienis, caracara yang dilakukan perlu ditingkatkan untuk menghindari
terjadinya peyebaran penyakit yang diakibatkan oleh kuman-kuman dalam sampah. Petugas
pengumpul sampah di RT/RW mengangkut sampah dengan memindahkan sampah dari
kotak sampah didepan rumah ke dalam gerobak, lalu kemudian memindahkan sampah dari
gerobak ke kontainer di TPS. Sewaktu petugas memindahkan secara berulang-ulang dengan
menggunakan peralatan keranjang, sekop/pacul dan sapu, maka sampah yang sudah mulai
membusuk dapat mencemari petugas bersangkutan dan juga menyebarkan kuman yang ada
dalam sampah tersebar ke lingkungan sekeliling. Cara-cara pemindahan sampah yang
demikian dapat membahayakan kesehatan sipetugas dan juga kesehatan lingkungan secara
keseluruhan. Pengelolaan TPS dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA yang dilakukan
oleh Dinas Kebersihan secara langsung maupun melalui kontrak kerja dengan pihak ketiga
masih mempunyai beberapa kendala.
Dengan meningkatnya kegiatan masyarakat, maka kebutuhan akan TPS juga meningkat.
Sampai saat ini belum seluruh wilayah kelurahan mempunyai TPS yang cukup dekat dengan
permukiman. Sehingga seringkali dijumpai TPS yang melebihi kapasitas, karena sudah
terlalu banyak yang menggunakan. Permasalahan semakin rumit karena mencari lahan untuk
TPS di kawasan permukiman tidak mudah. Kawasan padat di permukiman nyaris tidak
mempunyai lahan yang memadai untuk dijadikan TPS. Karena itulah seringkali dijumpai TPS
yang berada di tepi jalan.
Pengangkutan dari TPS ke TPA yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan seringkali kurang
memadai karena jumlah armada truk yang belum sesuai kebutuhan. Selain itu dari jumlah
yang belum memadai tersebut, banyak diantaranya memerlukan pemeliharaan dan
perawatan yang besar. Kondisi truk yang sudah tua juga mengurangi kinerja pengangkutan
yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan.
2.4.5. Program Penanganan BanjirBanjir di Kota Pekanbaru disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kondisi topografi Kota
Pekanbaru yang relatif rendah dibandingkan dengan permukaan air laut, bahkan sebagian
dataran merupakan cekungan. Dilain pihak terjadinya pergeseran peruntukan lahan yang
semula merupakan kawasan resapan berubah menjadi kawasan terbangun serta masih
adanya saluran yang berfungsi irigasi belum dirubah menjadi saluran pematusan.
2.5. Pemerintahan Umum2.5.1. Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
37
2.5.1.1 Ketertiban
Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan penataan lingkungan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kota Pekanbaru adalah penertiban terhadap pelaksanaan Perda. Pelaksanaan
penertiban ini dilaksanakan secara terpadu antara Instansi Pemerintah, yaitu Dinas Polisi
Pamong Praja dengan dinas-dinas terkait (Dinas Bangunan, Dinas Pendapatan, Bagian
Perekonomian, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Penanaman Modal, Dinas Sosial dan
Pemberdayaan Perempuan) serta Instansi vertikal lainnya, di antaranya dari unsur
Kepolisian, Korem 084 Bhaskara Jaya, Garnisun, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri dan
Kecamatan serta Kelurahan setempat.
Kegiatan penertiban yang ditangani meliputi 10 obyek penertiban, yaitu Penertiban terhadap
Pedagang Kaki Lima, pemasangan reklame, Ijin Mendirikan Bangunan, penertiban HO, anak
jalanan dan gepeng, Pekerja Seks Komersial, kebersihan, parkir dan hiburan malam, bilyard
maupun panti pijat
Di samping pelanggaran sebagaimana obyek yang telah ditertibkan, juga terdapat beberapa
pelanggaran potong pohon tanpa ijin telah terjadi 1 kali di bulan April, pejalan kaki / PKL
sebanyak 11 pelanggaran pada bulan April, 13 pelanggaran pada bulan Mei, 21 pelanggaran
pada bulan Juni.
2.5.2.2. KeamananSalah satu hak yang didapatkan oleh Warga Negara adalah perlindungan atau jaminan
keamanan atau jaminan keselamatan. Kota Pekanbaru dengan jumlah penduduk yang tinggi
dan pembangunan yang sangat pesat juga mempunyai permasalahan dalam bidang
keamanan. Berbagai upaya telah dilaksanakan demi terwujudnya keamanan, keselamatan
dan kenyamanan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
38
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Secara kongkrit tujuan pembangunan Kota Pekanbaru 5 tahun kedepan adalah berupaya melanjutkan
pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha mengatasi, memecahkan
masalah strategis daerah yang sampai saat ini terasa belum menunjukkan hasil maksimal. Hal
tersebut dituangkan menjadi isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru yang meliputi:
1. Isu ekonomi kerakyatan 2. Isu kualitas sumber daya manusia3. Isu ketenagakerjaan4. Isu infrastruktur perkotaan5. Isu sosial budaya6. Isu kinerja aparatur pemerintah7. Isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya
1. Ekonomi kerakyatan
Berdasarkan pendataan jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru tahun 2004 sebagaimana
tersebut diatas, menunjukkan bahwa penduduk miskin merupakan masalah yang harus
ditangani secara serius dan kontinyu yang harus diatasi melalui program pembangunan baik
yang bersumber dari dana APBD Kota Pekanbaru, maupun sumber dana lainnya untuk
program pengentasan kemiskinan. Dengan asumsi jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru
tidak berubah maka dengan menggunakan dana APBD Kota Pekanbaru, sharing pemerintah
provinsi dan dana pemerintah pusat, jumlah rumah tangga miskin di Kota Pekanbaru akan
dapat di kurangi sebanyak 4.486 ruta miskin atau kurang lebih 2,7 persen dari kondisi
saat ini.
Disisi lain program pembangunan ekonomi kerakyatan memberikan perhatian khusus kepada
upaya peningkatan ekonomi dan partisipasi rakyat, yang pada akhirnya merupakan bagian
dari upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di perkotaan. Perhatian khusus dalam
upaya ini, diwujudkan dalam langkah-langkah yang diarahkan secara langsung pada
perluasan akses masyarakat terhadap sumber daya pembangunan dengan disertai
penciptaan peluang-peluang bagi masyarakat dilapisan bawah untuk berpartisipasi secara
aktif dalam proses pembangunan sehingga mampu mengatasi kondisi keterbelakangan dan
memperkuat posisi daya saing ekonomi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
39
Pembangunan harus berpusat pada upaya mendorong percepatan perubahan struktur
ekonomi rakyat sehingga memperkuat kedudukan dan peran ekonomi rakyat. Perubahan
struktur ini meliputi proses perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi yang kuat dan
tangguh, dari ekonomi konservatif kearah ekonomi pasar yang tidak memihak hanya pada
golongan bermodal kuat.
Ekonomi kerakyatan juga dimaksudkan untuk dapat merubah kedudukan strategis
masyarakat dari yang selalu bersifat ketergantungan kepada kedudukan strategis masyarakat
yang mandiri dengan ketersedian pasar hasil produksi yang terjamin kontinuitasnya.
Di Kota Pekanbaru, bidang dan sub bidang yang tercakup ekonomi kerakyatan meliputi :
a. Perdagangan dan jasa
b. Industri kecil dan menengah
c. Koperasi dan pengusaha kecil
d. Pertanian tanaman pangan dan hortikultura
e. Peternakan
f. Perikanan
Pembangunan ekonomi kerakyatan diarahkan penekanannya pada pengaturan yang lebih
baik terhadap keberadaan pasar tradisional, agar tidak bersaing dengan pasar modern (mal
dan pusat perbelanjaan modern), tetapi justru saling komplementer untuk melahirkan
kemitraan yang hakiki. Selain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi
Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berusaha ditempat yang telah disediakan, tidak menggelar
barang dagangnya di badan-badan jalan, trotoar, di atas parit dan sebagainya, dan turut
mensukseskan program prioritas Kota Pekanbaru K3 (Kebersihan, Keindahan dan
Ketertiban).
Secara bertahap pembangunan pasar induk di pintu-pintu masuk Kota Pekanbaru menjadi
prioritas untuk dibangun baik melalui kerjasama dengan pihak ketiga maupun alokasi dana
APBD. Konsistensi terhadap Wilayah Pembangunan (WP) yang sudah ditetapkan, menjadi
bagian dari upaya pengembangan dan pemerataan wilayah. Rencana ini juga dimaksudkan
agar dapat menghidari bertumpuknya kegiatan usaha pada sentra-sentra ekonomi, yang
mengundang kemacetan dan kesemrawutan di pusat-pusat kota. Sementara itu,
pengembangan ekonomi rakyat diwilayah pinggiran kota diarahkan kepada pengembangan
komoditi-komoditi pertanian unggulan (sayur dan buah-buahan) yang terdapat dibeberapa
kecamatan, baik untuk mengisi pasar lokal maupun orientasi ekspor.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
40
2. Kualitas sumber daya manusia Permasalahan yang cukup serius yang dihadapi oleh Kota Pekanbaru pada masa
mendatang, adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnya kemampuan penduduk lokal dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha yang cenderung lebih banyak dimanfaatkan oleh pendatang.
Rendahnya kualitas tersebut disebabkan oleh faktor pendidikan dan sikap mental dalam
menghadapi persaingan.
Fokus utama peningkatan kualitas sdm adalah pemerataan pembangunan fasilitas
pendidikan di seluruh daerah, peningkatan pendidikan kejuruan dan entrepreneurship (kewirausahaan). Kemudahan akses, terjangkaunya biaya, dan kualitas pendidikan yang
didapatkan adalah permasalahan dunia pendidikan. Usaha untuk menyediakan sekolah
murah baik dari komponen uang sekolah, pakaian, transportasi, buku, alat tulis, serta biaya
tambahan lainnya jika tidak bisa dicarikan solusinya akan menyebabkan sebagian
masyarakat yang penghasilannya rendah tidak akan bisa mengenyam pendidikan. Untuk
itulah dalam 5 tahun kedepan, secara bertahap akan diupayakan untuk membebaskan
peserta didik (siswa) dari seluruh kewajiban yang harus ditanggungnya dalam memperoleh
pendidikan yang layak dan berkualitas.
Tujuan pendidikan yang hendak dicapai adalah pendidikan yang menciptakan perilaku
peserta didik yang memiliki akhlak baik dan dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bermanfaat. Artinya dimasa depan, dengan kebijakan pembangun pendidikan dimaksud
akan diperoleh SDM yang handal, berpendidikan tinggi, memiliki moral dan sikap, perilaku
dan integritas yang baik serta dilengkapi dengan keimanan dan ketakwaan.
Sub bidang yang tercakup dalam bidang sumber daya manusia adalah antara lain :
1. Infrastruktur pendidikan
2. Guru/tenaga pendidik
3. Kompentensi
4. Teknologi pendidikan
5. Pengembangan kurikulum
6. Manajemen dan sistim informasi pendidikan
3. Ketenagakerjaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
41
Permasalahan yang dihadapi dalam bidang kertenagakerjaan adalah kualitas tenaga kerja,
ketidak seimbangan antara kesempatan kerja yang tersedia dengan jumlah pencari kerja. Hal
ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya penyerapan tenaga kerja oleh dunia usaha dan
dunia industri, serta sektor publik lainnya. Dampak dari semua ini, adalah peningkatan
terhadap angka pengangguran terbuka.
Dari data yang tersedia, jumlah pencari kerja dari tahun ke tahun terus meningkat, jika pada
tahun 2002 jumlah pencari kerja dari berbagai tingkat pendidikan sebanyak 10.238 orang,
maka pada tahun 2004 meningkat menjadi 23.028 orang, atau mengalami pertumbuhan
sebesar 31,02%. Berdasarkan tingkat pendidikan pencari kerja didominasi oleh mereka yang
berpendidikan S1 (38,65%), kemudian diikuti yang berpendidikan SLTA (29,47%), sedangkan
yang sedikit adalah S2, yakni 0,17%. Dari jumlah pencari kerja seperti disebutkan diatas,
pada tahun 2004 hanya 3,75% saja yang dapat diterima untuk bekerja.
Tingginya angka pengangguran terdidik ini sebenarnya juga akibat tidak cukup
berkembangnya investasi memadai di sektor riel, yang secara signifikan diharapkan akan
mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam wilayah Kota Pekanbaru. Di sisi lain penerimaan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terbatas, demikian pula penyerapan tenaga kerja oleh
perusahaan-perusahaan swasta nasional, baik di bidang industri manufaktur, keuangan
perbankan, dan perdagangan.
Disamping pengangguran, permasalahan lain dalam bidang ketenagakerjaan adalah
menyangkut :
1. Kualitas tenaga kerja, yang masih rendah.
2. Balai Latihan Kerja (BLK), yang kurang termanfaatkan.
3. Pasar tenaga kerja, yang kurang berkembang.
4. Insentif bagi dunia usaha untuk penggunaan tenaga kerja lokal, yang belum maksimal
dilaksanakan.
5. Program padat karya, yang masih bersifat insidentil.
4. Infrastruktur perkotaanSecara umum infrastruktur yang ada di Kota Pekanbaru masih perlu ditingkatkan, apalagi
dalam upaya untuk mengembangkan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang sedang dalam
persiapan. Ketersediaan infrastruktur khususnya sarana transportasi disamping akan mampu
mendorong investasi juga akan mampu mempersatukan wilayah dalam Kota Pekanbaru.
Pada sisi lain, banjir musiman di Pekanbaru masih merupakan permasalahan yang perlu
penanganan yang lebih serius dimasa depan. Karena banjir umumnya disebabkan oleh anak-
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
42
anak sungai sebagai saluran primer belum tertata dengan baik, jaringan drainase yang belum
tersambung seluruhnya, serta tidak lancarnya aliran pada saluran drainase yang ada.
Genangan air ini disebabkan karena tidak adanya atau tidak tuntasnya saluran drainase yang
mengalirkan air limpahan hujan ke anak sungai dan ke sungai. Selain itu, ada pula banjir
yang memang disebabkan oleh rendahnya permukaan tanah pada lokasi yang berdekatan
dengan Sungai Siak, Sungai Sago, Sungai Sail, dan Sungai Senapelan dengan ketinggian air
bervariasi antara 0,25 - 1,0 m. Sementara di daerah-daerah pusat perdagangan, drainase
kota sering dibuat tersumbat oleh tindakan masyarakat yang membuang sampah ke dalam
saluran. Dalam kondisi ini, penyelesaian masalah banjir erat kaitannya dengan penanganan
sampah perkotaan. Solusi yang akan di kembangkan ke depan adalah pembenahan aliran air
dan normalisasi anak sungai terus dilakukan untuk memperlancar aliran air.
Kota Pekanbaru yang dibelah oleh Sungai Siak, dihubungkan oleh Jembatan Siak I di tengah
dan Ssiak II di sebelah barat. Kondisi Jembatan Siak I yang semakin menurun kondisinya
tidak bisa dilewati oleh bus dan truk. Di samping itu volume lalu lintas semakin ramai karena
berkembangnya daerah Rumbai di utara kota. Jembatan-jembatan lain di dalam Kota
Pekanbaru dalam keadaan sempit dan rusak serta tidak mampu menampung volume lalu
lintas yang semakin meningkat. Pembangunan Jembatan Siak III dan perencanaan Jembatan
Siak IV disamping pembangunan kembali Jembatan Siak I, dalam jangka panjang penting
dilakukan untuk menyalurkan volume lalu lintas yang ramai di Jalan Yos Sudarso yang
menghubungkan daerah Rumbai dengan Kota Pekanbaru.
Disamping Terminal AKAP yang sudah beroperasi sejak Januari 2006, penyediaan
infrastruktur pendukung transportasi, juga perlu dikembangkan dengan pembangunan terminal barang/cargo, disamping upaya menyiapkan pembangunan pasar induk, dan grosir yang sampai saat ini masih belum ada di Pekanbaru, sehingga kegiatan yang mewakili
fungsi terminal, dapat dialihkan keluar kota.
Ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat membuka bentang kota pada seluruh kota
kecamatan dan kota lainnya. Selain itu, juga meningkatkan hubungan dan interaksi antar
masyarakat serta pelaku kegiatan ekonomi diberbagai wilayah dan merupakan prasyarat
penting dalam mendukung kegiatan investasi, sehingga mengundang masuknya investor.
Disamping transportasi (jalan dan jembatan), bidang dan sub bidang yang tercakup dalam
pembangunan infrastruktur adalah :
1. Kelistrikan, dengan mendorong investor swasta melalui pemanfaatan gas dan batubara.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
43
2. Informasi dan komunikasi, memaksimal jaringan transmisi.
3. Sumber daya air dan irigasi, melakukan pengembangan dan perluasan layanan air bersih
termasuk mencari investor baru.
4. Pemukiman dan pengembangan wilayah, memanfaatkan wilayah pengembangan dan
pemerataan penyebaran pemukiman penduduk.
5. Terminal, rencana pengembangan terminal cargo
6. Perparkiran
Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan selain memiliki fungsi sosial melalui
palayanan prasarana dasar kepada masyarakat, juga memiliki fungsi menggerakan potensi
daerah, sehingga aliran barang, jasa dan pelaku kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan
lancar, efektif dan efisien.
5. Sosial budaya
Arus migrasi dan heterogenitas penduduk yang relatif tinggi bila tidak dikelola dengan baik,
akan menimbulkan kerawanan sosial yang berdampak pada peningkatan tingkat kriminalitas
dan penyakit masyarakat. Kaum urban dengan skill dan kompetensi yang rendah, berpotensi
menjadi beban pembangunan. Sebagai sentra pertumbuhan yang berkembang cukup pesat,
Pekanbaru akan menjadi daerah tujuan urbanisasi, jika penataan kaum pendatang dengan
kemanpuan dan skill yang rendah, tidak mampu bersaing dan memiliki kecenderungan
meningkatkan angka kemiskinan perkotaan dengan bertambahnya gelandangan, pengemis,
tuna wisma dan orang gila dll.
Masalah sosial di Pekanbaru bermunculan, seperti banyaknya pengangguran, kurangnya
fasilitas perumahan, bertambahnya jumlah pedagang kaki lima yang tidak tertib, masalah
kebersihan kota, meningkatnya angka kriminalitas, prostitusi, pelecehan seksual, praktek
perjudian dan perdagangan anak dan wanita, serta penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu ke depan, pembangunan sosial masyarakat harus seirama dengan peningkatan
penyediaan lapangan kerja, penyediaan fasilitas umum, serta kemampuan dan komitmen
penyelenggara aparatur pemerintah kota dalam penanganan problema masyarakat kota.
Konsistensi dalam penegakan hukum diupayakan sejalan dengan perkembangan ekonomi
dan sosial budaya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
44
Disisi budaya, sebagai ibukota provinsi, dimana budaya melayu merupakan budaya
tempatan, dengan karakternya yang terbuka, toleran, moderat, maka merupakan hal yang
wajar bila Kota Pekanbaru merumuskan visi kota dengan menempatkan budaya melayu
sebagai jiwa/ruh dan spirit yang mengarahkan pembangunan kota ini ke depan. Ekspresi
budaya ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan kedepan dalam mewujudkannya
dalam keseharian pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan, kondisi dan keadaan
perkotaan, maupun ciri-ciri fisik Kota Pekanbaru.
Kebudayaan melayu sebagai kebudayaan dari masyarakat lokal, akan tetap dipertahankan
bahkan diupayakan akan terus dikembangkan di tengah-tengah masyarakat kota yang
tengah menuju kota metropolis baru. Pelestarian budaya melayu, tidak hanya diwujudkan
pada simbol-simbol dengan berpakaian melayu, arsitektur bangunan berbau melayu, akan
tetapi juga dilakukan dengan mendorong dinas/instansi terkait memasukkan pendidikan
kebudayaan dan bahasa melayu, sebagai muatan lokal dalam kurikulum setiap jenjang
pendidikan.
6. Kinerja Aparatur Daerah
Paradigma baru dalam tatanan pemerintahan adalah terciptanya pemerintahan yang bersih
dan berwibawa (good governtment governance). Upaya mewujudkan hal ini harus didukung
oleh peraturan perundangan dan komitment pemimpin beserta jajarannya melalui penegakan
hukum.
Terbitnya Inpres No.5 tahun 2005 tentang percepatan pemberantasan KKN, telah mulai
dilakukan. Kondisi birokrasi terutama perizinan yang dikeluarkan instansi pemerintah selalu
menjadi momok bagi masyarakat. Terdapat kesan bahwa dalam masa pelaksanaan otonomi
daerah, justru kualitas pelayanan aparatur masih memprihatinkan. Aparatur pemerintah yang
seharusnya menjadi pelayan publik ,justru masih meminta dilayani pada wilayah
kekuasaannya.
Untuk mencermati hal ini, solusi yang tepat adalah dengan kepemimpinan yang mampu
meningkatkan etos kerja pegawai, peningkatan disiplin, menciptakan good governance dan clean goverment. Keberadaan kantor Kantor Pelayanan Terpadu (KPT), merupakan langkah
awal dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima. Demikian juga dengan Unit Pelayanan
Umum Terpadu (UPUT) ditingkat kecamatan dan kelurahan, masih perlu dibenahi dan
ditingkattkan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
45
7. Pembangunan lingkungan dan faktor pendukung lainnya.
Keberhasilan pembangunan di Kota Pekanbaru tidak hanya ditentukan oleh lima sektor diatas
tersebut. Pembangunan di bidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya juga menentukan
keberhasilan dari suatu pembangunan. Karena ke enam sektor tersebut merupakan satu
kesatuan yang tidak boleh dipisah-pisahkan. Apabila hanya satu atau dua sektor yang
dikembangkan maka terjadi ketimpangan pembangunan. Jadi pembangunan disektor
lingkungan dan faktor pendukung lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
keberhasilan pembangunan di kota Pekanbaru.
Pembangunan dibidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya mencakup antara lain :
1. Pertanahan
2. Lembaga keuangan dan perbankan
3. Pariwisata
4. Kemanan dan ketertiban
5. Keindahan dan ruang terbuka hijau
6. Keuangan daerah
7. Pelayanan kesehatan dan pendidikan
8. Fasilitas umum dan sosial.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan
kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat Kota Pekanbaru antara lain
tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai dan mutu makanan yang
dikonsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan secara terarah dan terpadu dengan
memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Dimana perilaku masyarakat
sangat besar pula pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru di atas, ditetapkan visi, misi dan
program pembangunan Kota Pekanbaru kedepan dengan tetap berupaya melanjutkan
pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha mengatasi,
memecahkan masalah strategis daerah yang sampai saat ini belum menunjukkan hasil
maksimal dengan tetap mendukung Visi Kota Pekanbaru 2021, sehingga Rencana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
46
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011, menetapkan visi
yang ingin dicapai, yakni:
3.1 VISI PEMBANGUNAN KOTA PEKANBARU 2007-2011
Berdasarkan beberapa permasalahan pokok yang telah diuraikan, maka Visi pembangunan
Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011, adalah
TERWUJUDNYA KOTA PEKANBARU SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN, SERTA PUSAT KEBUDAYAAN MELAYU, MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA YANG BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA.
Visi dimaksud sesuai dengan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota
Pekanbaru Tahun 2006-2026.
Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut:
Pusat Perdagangan dan JasaPusat perdagangan dan jasa mengandung pengertian bahwa Pekanbaru memiliki kegiatan
perekonomian, perdagangan, dan jasa yang paling maju di Sumatera sehingga mampu menjadi
pusat kegiatan. Karena itu, upaya untuk memajukan perekonomian, perdagangan dan jasa
harus didukung dengan pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta;
memberdayakan kehidupan ekonomi masyarakat yang berbasis ekonomi kerakyatan; menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat; serta membangun sarana dan prasarana perkotaan.
Pusat PendidikanUntuk menjadi pusat pendidikan, harus dilakukan upaya untuk mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
globalisasi menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing untuk
bisa berperan di dalamnya. Kedudukan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau menjadikan
Pekanbaru sebagai acuan pendidikan di Riau, bahkan untuk mewujudkan Visi Riau 2020
peranan Pekanbaru sebagai pusat pendidikan menjadi lebih penting lagi.
Pusat Kebudayaan MelayuPusat Kebudayaan Melayu tercermin dari masyarakat yang berbudaya Melayu di mana Islam
menjadi referensinya. Penerapan budaya Melayu di dalam segala aspek kehidupan, baik etika,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
47
estetika, ilmu pengetahuan, sastra, dan aspek lainnya menjadi sangat penting untuk
menjadikan Pekanbaru sebagai pusat kebudayaan Melayu.
Masyarakat SejahteraMewujudkan masyarakat yang sejahtera adalah cita-cita dari pembangunan. Pelaksanaan
kegiatan pembangunan, aktivitas perekonomian, dan pendidikan ditujukan untuk
mensejahterakan masyarakat. Tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi
pakaian, makanan, perumahan, dan kesehatan merupakan penentu kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, keserasian dengan lingkungan perkotaan yang terus berkembang turut
mempengaruhi suasana kehidupan masyarakat, yaitu ketenangan, kedamaian, ketenteraman
yang secara tidak langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Karena itu,
mewujudkan suasana Kota Pekanbaru yang asri dengan taman kota, tempat rekreasi, dan
rileks bagi warga kota serta lingkungan yang lestari dengan tingkat pencemaran yang
terkontrol menjadi sangat penting.
Iman dan TaqwaVisi kota sebagai pusat perdagangan dan jasa, pendidikan, serta pusat kebudayaan Melayu,
menuju masyarakat sejahtera yang berlandaskan iman dan taqwa mengandung pengertian
bahwa iman dan taqwa menjadi dasar dan ruh bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan. Nilai-
nilai keimanan dan ketaqwaan yang merupakan nilai yang paling tinggi karena bersandarkan
pada tanggung jawab pada Allah Yang Maha Kuasa. Karena itu, penumbuhan masyarakat
yang beriman dan bertaqwa mutlak dilakukan untuk mendukung pembangunan yang dilakukan.
3.2. M I S I
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional organisasi (pemerintah) yang
diwujudkan dalam produk dan pelayanan, sehingga dapat mengikuti irama perubahan zaman
bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang. Untuk dapat mewujudkan visi
yang telah ditetapkan di atas, pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu yang
akan dilaksanakan untuk pencapaian visi tersebut. Dengan adanya pernyataan misi organisasi,
maka akan dapat dijelaskan mengapa organisasi eksis dan apa maknanya pada masa yang
akan datang.
Misi yang ditawarkan WaliKota Pekanbaru terpilih pada saat kampanye Pemilihan Kepala
Daerah, adalah:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
48
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, bermoral,
beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing ditingkat lokal, nasional maupun
internasional.
2. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dasar dan menengah termasuk sarana dan
prasarana pendidikan.
3. Menyediakan lembaga pendidikan murah dan membebaskan biaya pendidikan bagi
masyarakat miskin dan kurang mampu.
4. Membangun ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat Kota
Pekanbaru dalam upaya pengentasan kemiskinan.
5. Menekan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja baru melalui pembukaan
sentra-sentra ekonomi baru disamping mengupayakan serta memfasilitasi aksesibilitas
pencari kerja kepada dunia usaha dan industri, disamping mendorong pencari kerja untuk
meningkatkan kemampuan kewiraswastaannya.
6. Mengembangkan aksesibilitas perdagangan serta industri secara terpadu, dengan
menyediakan infrastruktur yang memadai, mempertahankan keberadaan pasar tradisional
serta menata pedagang kaki lima agar sejalan dengan pasar modern dan perkembangan
kota.
7. Memantapkan budaya Melayu, sebagai ciri masyarakat Pekanbaru berbudaya dan
beragama dengan mengupayakan validasi kurikulum pendidikan pada setiap tingkatan
pendidikan.
8. Mengembangkan kehidupan beragama melalui penambahan sarana ibadah dan kualitas
syiar agama termasuk penambahan sarana pendidikan agama sesuai dengan laju
pertumbuhan penduduk.
9. Membebaskan masyarakat Pekanbaru dari biaya untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang berkualitas di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Hasil telaahan lebih lanjut terhadap kesembilan pernyataan misi WaliKota Pekanbaru tersebut,
adalah:
1. Didalam penjelasan Visi pertama, sebagai pusat perdagangan dan jasa mengandung
pengertian bahwa Pekanbaru memiliki kegiatan perekonomian, perdagangan, dan jasa
yang paling maju di Sumatera sehingga mampu menjadi pusat kegiatan. Karena itu, upaya
untuk memajukan perekonomian, perdagangan dan jasa harus didukung dengan
pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta ; memberdayakan kehidupan ekonomi masyarakat yang berbasis ekonomi kerakyatan; menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat; serta membangun sarana dan prasarana perkotaan .
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
49
Pada sembilan misi yang telah dirumuskan bila dikaitkan dengan faktor-faktor pendukung
yang disebutkan diatas dan isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru, terdapat
beberapa hal yang belum tertampung, yaitu ;
pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta ;
menjamin keamanan dan ketertiban ;
Isu Kinerja Aparatur Pemerintahan
sarana dan prasarana perkotaan atau infrastruktur perkotaan ;
sistem transfortasi ; dan
Isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya.
Tiga hal yang pertama adalah berkaitan dengan masalah penyelenggaraan pemerintahan.
Oleh karena itu dapat dimasukkan dalam konteks “penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik” sehingga dapat diformulasikan dalam sebuah misi pertama yaitu :
“Mewujudkan penyelenggaraan tatakepemerintahan yang baik”
Sedangkan untuk tiga hal terakhir, yaitu sarana dan prasarana perkotaan atau insfrastruktur
perkotaan, sistem transfortasi, serta isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya, maka
dalam mendukung pencapaikan tujuan Visi, perlu dirumuskan misinya secara tersendiri.
Untuk itu formulasi pernyataan misi kedua adalah :
“Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi”
2. Misi ke-4, 5 dan 6 dapat digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :
Substansi pada misi ke-4 dan 6 mengandung makna yang sama dan saling
berkaitan/menunjang dalam pembangunan pada isu ekonomi kerakyatan dan
perekonomian masyarakat lebih luas.
Substansi misi ke-5 adalah upaya menekan angka penganggurann dengan
menciptakan berbagai peluang dan kesempatan berusaha serta peningkatan
kemampuan kewirausahaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
50
Semua pernyataan tersebut merupakan pencapaian tujuan pembangunan Kota
Pekanbaru dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan
ekonomi yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilai-nilai
keadilan dan kepentingan sosial. Pernyataan misi-misi tersebut adalah memberikan
perhatiann khusus kepada upaya: (i). peningkatan ekonomi rakyat sebagai bagian
dari upaya mempercepat akses Usaha Kecil Menengah dan Koperasi serta
pengentasan Kemiskinan di perkotaan, (ii). memperluas akses bagi masyarakat
lapisan bawah untuk memperkuat posisi daya saing ekonomi, (iii). pengaturan dan
peningkatan keberadaan pasar-pasar tradisional, (iv). Pengaturan pedagang kaki
lima, (v). menciptakan lembaga ekonomi yang dapat diakses masyarakat sebagai
lembaga permodalan alternatif, (vi). meningkatkan kemampuan kewirausahaan bagi
UKM, Koperasi, dan pelaku usaha lainnya, (vii) mengembangkan produk-produk
pertanian, dan (viii) meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan pertimbangan tersebut maka pennyataan misi ke-4, 5 dan 6 diformulasikan
dalam misi ketiga, yakni:
“Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial ”
3. Misi ke-1, 2, 3, 7 dan 8 dapat digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :
Substansi pada misi ke-1 adalah upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi yang tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu
bersaing ditingkat lokal, nasional, maupun internasional sehingga diharapkan akan
dapat memanfaatkan/menangkap berbagai peluang dan kesempatan yang ada.
Substansi dalam misi ke-2 dan 3 adalah sama, yaitu masalah peningkatan kualitas
pendidikan. Pernyataan biaya murah dan pembebasan biaya bagi masyarakat
miskin, dimaksudkan agar masyarakat miskin dapat memperoleh kesempatan untuk
mengikuti pendidikan yang berkualitas.
Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilakukan melalui
peningkatan bidang pendidikan, yaitu : (i) pembangunan dan peningkatan sarana
dan prasarana pendidikan yang berkualitas secara merata, (ii). meningkatkan
sekolah kejuruan, (iii). meningkatkan kesejahteraan pendidik, (iv) pengembangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
51
jaringan kerja sama kependidikan, (v). Meningkatkan keterampilan pemuda, putus
sekolah dan pengangguran dalam upaya melaksanakan amanah Perda No.4 tahun
2002 tentang Penempatan Tenaga Kerja Lokal, (vi), memantapkan program wajib
belajar 9 tahun dan mempersiapkan Wajib Belajar 12 tahun dengan mempedomani
keberhasilan pencapaian Angka Partisipasi Kotor (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM).
Pada misi ke-7 dan 8 mengandung substansi tentang perlunya pendidikan agama
dan budaya melayu sebagai budaya lokal serta mengembangkan kehidupan
beragama dan kualitas syiarnya agama baik melalui kegiatan yang bersifat fisik
maupun non fisik.
Dengan pertimbangan tersebut maka pernyataan misi ke-1, 2, 3, 7 dan 8 diformulasikan
dalam misi keempat, yakni:
“Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau, pengembangan kehidupan
beragama dan budaya melayu”
4. Misi ke-9 disempurnakan dengan pertimbangan sebagai berikut :
Pada misi ke-9 hanya tercantum tentang peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dengan bebas biaya. Untuk meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan
masyarakat juga terkait dengan aspek pemahaman masyarakat tentang lingkungan
sehat dan perilaku sehat.
Pernyataan misi ke-9 ini merupakan dalam upaya mendukung terwujudnya
“Pekanbaru Sehat 2010”. Upaya yang akan dilaksanakan meliputi peningkatan
sarana dan prasarana pelayananan kesehatan masyarakat terutama Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit menular, peningkatan promosi kesehatan, peningkatan
kualitas kesehatan lingkungan, dan peningkatan peran serta masyarakat dalam
mewujudkan perilaku hidup sehat. Untuk penduduk miskin dan kurang mampu akan
diberikan pelayanan yang gratis di Puskesmas-puskesmas tanpa mengurangi
kualitas pelayanan.
Dengan pertimbangan tersebut maka pernyataan misi ke-9 diformulasikan dalam misi kelima, sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
52
“Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau bagi Masyarakat Kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat
dan perilaku sehat”
Bertolak dari telaah misi yang telah diuraikan di atas, maka misi yang akan dijalankan dan
menjadi sasaran bagi segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh pelaku
pembangunan (stakeholders) selama lima tahun kedepan ( 2007– 2011 ) adalah:
1. Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan yang baik. Penjelasan :
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pelaksanaan pemerintahan
dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, responsibilitas,
berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien, akuntabel, dan penegakan
supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban
masyarakat serta kehidupan bermasyarakat yang demokratis. Penegakan supremasi
hukum dilakukan untuk menjaga norma/kaidah hukum dalam masyarakat serta
mempertahankan nilai-nilai sosial dan rasa keadilan masyarakat. Pemerintahan yang
baik mempunyai makna bahwa proses penyusunan kebijakan, dan perencanaan
pembangunan melalui proses yang demokratis dan transparan dengan mengikutsertakan
masyarakat sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah memenuhi azas
keadilan. Pemerintahan yang akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab
harapan masyarakat berupa pemerintahan yang bersih, profesional, dan mampu
memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga kota serta pertanggungjawaban secara
konstruktif dan proporsional.
2. Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi.Penjelasan :
Pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru dimasa datang diharapkan akan ditopang dari
sektor perdagangan dan jasa. Untuk itu perlu didukung infrastruktur, sistem transportasi
dan jaringan sistem teknologi yang memadai. Selain itu diharapkan terwujud sistem
penataan ruang yang terpadu antar Wilayah Pembangunan dan upaya penataan
lingkungan kota serta peningkatan fungsi maupun kapasitas sarana dan prasarana
lingkungan melalui kerja sama dan peran serta masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
53
3. Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.Penjelasan :
Dalam konteks ekonomi kerakyatan, Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan
penyangga ekonomi masyarakat Kota yang cukup signifikan sehingga kemampuan UKM
dari segi penataan, pengelolaan managemen, teknologi, dan permodalan perlu mendapat
perhatian. Pertumbuhan dunia usaha kecil menengah diharapkan dapat berjalan seiring
dengan perkembangan Pengusaha Besar. Untuk itu perlu didukung oleh iklim usaha
yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan investasi.
Dengan membaiknya kondisi perekonomian rakyat ini, diharapkan berbagai
permasalahan sosial dapat diselesaikan terutama yang diakibatkan pada kesejahteraan
sosial.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau, pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayuPenjelasan :
Mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi pusat Pendidikan merupakan upaya untuk
mewujudkan sumberdaya manusia yang memilki kompetensi dan daya saing melalui
pendidikan yang berkualitas, yaitu pendidikan yang mampu menyiapkan generasi
penerus yang cerdas, trampil, mandiri dan berwawasan global sehingga mampu
menghadapi perubahan serta tantangan perkembangan kemajuan zaman. Untuk
mewujudkan pemerataan kesempatan dan peluang memperoleh pendidikan, bagi
peserta didik (siswa) warga kota diupayakan memperoleh pendidikan murah, layak dan
berkualitas yang didasari unsur-unsur keadilan dan kepatutan.
Selain itu, misi ini bermaksud meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis,
toleran, berbudi pekerti luhur sebagai perwujudan dari nilai-nilai agama dan jatidiri
budaya melayu. Mengembangkan budaya dimaksudkan meningkatkan apresiasi dan
menghidupkan kembali budaya masyarakat terutama budaya melayu yang bernilai etika
dan estetika tinggi sebagai modal pembangunan dan jati diri masyarakat Pekanbaru.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
54
5. Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau bagi Masyarakat Kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat.Penjelasan :
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Pekanbaru Sehat 2010 melalui upaya prefentif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif.
3.3. TUJUAN
Tujuan pembangunan Kota Pekanbaru dalam tahun 2006-2011 yang merupakan implementasi
dari pernyataan misi, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Misi Pertama : Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan yang baik
Tujuan:- Meningkatkan kapasitas Pemerintahan Kota
- Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan
- Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
- Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis
2. Misi Kedua : Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai
dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi
Tujuan:- Meningkatnya infrastruktur perkotaan, sarana dan prasarana transportasi yang
mendukung mobilitas perdagangan barang dan jasa
- Terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan Pekanbaru secara
terpadu
- Terwujudnya penataan lingkungan kota yang bersih, indah, tertib, sehat, hijau dan
nyaman
- Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang fisik dan prasarana
3. Misi Ketiga : Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang
memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial
Tujuan:- Meningkatnya jumlah pasar-pasar tradisional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
55
- Meningkatnya lembaga keuangan mikro dan permodalan bagi masyarakat ekonomi
lemah
- Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
- Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi
- Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan
- Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui pengembangan industri dan
perdagangan
- Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
- Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
- Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin
- Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang ekonomi
4. Misi Keempat : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau,
pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayu
Tujuan:- Meningkatnya kualitas Pendidikan Anak Usia Dini
- Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
- Terwujudnya pemerataan dan kesempatan pendidikan murah dan terjangkau
- Meningkatnya kualitas ketrampilan generasi muda dan prestasi olah raga
- Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu dan
mewujudkan dalam keseharian penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan kondisi
fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu
- Meningkatnya syiar agama, sarana dan prasarana beribadah dan lembaga pendidikan
agama untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa serta penerapan
kurikulum budaya melayu di setiap tingkatan pendidikan
- Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang sosial dan budaya
5. Misi Kelima : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi
masyarakat kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang
lingkungan sehat dan perilaku sehat
Tujuan:- Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
- Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
56
3.4 SASARAN
Dengan memperhatikan tujuan tersebut di atas, maka ditetapkan rumusan sasaran periode tahun
2006-2011 yang merupakan kondisi yang diinginkan pada akhir periode RPJMD (tahun 2011),
yakni:
Tujuan 1: Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan kota
Persentase SOT Satker yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai Visi dan Misi Kota PekanbaruPersentase Satker yang sistem dan prosedur kerjanya telah disederhanakanPersentase pengembangan Satuan Pelayanan TerpaduPersentase pembangunan jaringan teknologi informatika (Internet dan intranet)Persentase terbangunnya e-GovPersentase tenaga aparatur yang mengenal Teknologi InformatikaPersentase tenaga webmaster yang tersediaPersentase peningkatan sarana dan prasarana aparatur PemdaPersentase kesesuaian antara jumlah pejabat struktural yang memenuhi standard kompetensi dengan kualifikasi yang dibutuhkanPersentase tenaga teknis yang memenuhi standarPersentase formasi PNS yang telah terpenuhiJumlah PAD dari hasil pengelolaan kekayaan daerahPersentase kegiatan pembangunan yang berasal dari aspirasi masyarakat (Bottom up)Persentase jumlah Satker yang telah menerapkan sistem penganggaran berbasis kinerjaPersentase jumlah Satkeryang telah melaksanakan Sistem AKIP sesuai dengan Peraturan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
57
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Persentase arsip aktif dan inaktif yang terkelola sesuai standar pengelolaan arsip
2. Berkurangnya praktek KKN di birokrasi pemerintahan kota
Jumlah kasus KKN yang ditemukanJumlah kasus KKN yang diselesaikan secara hukumJumlah kerugian daerah yang diselamatkanPersentase temuan yang ditindaklanjutiJumlah kerugian daerah yang diselamatkanPersentase temuan yang ditindaklanjuti
3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Persentase jumlah aplikasi Teknologi Informasi yang terbangun dan terkelola dengan baik dalam rangka memberikan pelayanan informasi bagi masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunanJumlah keluhan masyarakat atas pelayanan publikPersentase keluhan masyarakat yang diselesaikandiselesaikan
Tujuan 2 : Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik
Jumlah aspirasi masyarakat yang diterima anggota DPRD
Persentase Lembaga dan Organisasi Masyarakat Kelurahan yang diberdayakan
Persentase penggunaan media masukan yang telah dimanfaatkan masyarakat
Persentase masukan dan pengaduan masyarakat yang diselesaikan
Tujuan 3 : Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
58
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya budaya hukum di lingkungan masyarakat
Persentase Penduduk yang memiliki dokumen kependudukanJumlah siskamling di kelurahan yang terbinaJumlah kasus pelanggaran Perda
Jumlah kasuspenyakit masyarakat
2. Meningkatnya kerukunan hidup bermasyarakat dan beragama
Jumlah potensi konflik suku, agama, ras, antar golongan (SARA)
3. Meningkatnya pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Jumlah koban akibat bencana alam (orang)
Tujuan 4 : Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya peran pers dan media massa untuk memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi
Jumlah berita di media yang dapat menjadi masukan bagi Pemerintah KotaFrekuensi berita opini dan kritikan terhadap kebijakan Pemerintah Kota di Media Massa
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik
Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu presiden dan wakil presiden (2009)Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu DPD, DPR dan DPRD (2009)Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (2008)Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Walikota dan Wakil Walikota (2011)
Tujuan 5 : Meningkatnya infrastruktur perkotaan, sarana dan prasarana transportasi yang mendukung mobilitas perdagangan barang dan jasa
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan
Panjang jalan yang terbangun (km)Jumlah jembatan yang terbangun (unit)Panjang jalan yang terpelihara (KM)Persentase kondisi jalan dengan kualifikasi baik
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
59
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Persentase kondisi jembatan dengan kualifikasi baik
2. Membangun dan meningkatkan fungsi saluran drainase.
Panjang talud yang dibangun.
Panjang talud yang dipeliharaPanjang sungai yang dinormalisasi
3. Pembangunan dan meningkatkan sarana dan prasarana pemukiman
Panjang jalan lingkungan yang disemenPanjang drainase primerJumlah sumur bor yang dibuat
4. Tersedianya dokumen kebijakan pengembangan sektor perhubungan
Dokumen Perencanaan, Kebijakan serta Monitoring pembangnan sektor perhub (bh)Pengelolaan terminal angkutan darat. (unit)
5. Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ dan pelabuhan
Pemeliharaan Fasilitas LLAJ dan Pelabuhan (unit)
6. Terlaksananya pelayanan angkutan dengan baik
Penyuluhan bagi para sopir angkutan umum dan peningkaan disiplin masyarakatPeningkatan kualitas pelayanan angkutan dan keselamatan angkutan darat Peningkatan kualitas pelayanan di terminal penumpang dengan menjamin keamanan, kenyamanan dan kebersihan
7. Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan
Gedung Terminal brg.HalteJembatan Penyeberangan
8. Tersedianya fasilitas pengendalian dan pengaman lalu lintas
Fasilitas LLAJ (unit)Rambu Sungai (unit)
9. Tersedianya perlengkapan dan sistem Pengujian Kenderaan Bermotor
Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (unit)Alat pengujian kendaraan bermotor (unit)
10. Meningkatkan pencegahan kebakaran elalui penyuluhan masyarakat
Jumlah RW yang menjadi sasaran penyuluhan (orang)Jumlah perusahaan yang menjadi sasaran penyuluhan (lembaga)Jumlah hotel/wisma yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)Jumlah Instansi Pemerintah yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)
11. Meningkatkan upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Jumlah tenaga teknis pemadam kebakaran (orang)Jumlah tenaga teknis yang mendapat pelatihan peningkatan keterampilan (orang)Jumlah tenaga Balakar (orang)Persentase ketersediaan sarana pemadam kebakaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
60
Tujuan 6 : Terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan Pekanbaru secara terpadu
SASARAN INDIKATOR SASARAN1. Terwujudnya keserasian pemanfaatan
dan pengendalian ruang dalam suatu 'sistem wilayah pembangunan yang berkelanjutan'.
Persentase luas wilayah yang memiliki RDTRPersentase luas wilayah yang memiliki RTBL
2. Tersedianya rencana detail dan teknis tata ruang
Jumlah rencana tata ruang
3. Tersedianya pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan
Jumlah pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan
4. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang kota
Jumlah pelanggaran pemanfaatan ruang kota
Tujuan 7 : Terwujudnya penataan lingkungan kota yang bersih, indah, tertib, sehat, hijau dan nyaman
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya pemahaman pemerintah, pengusaha dan masyarakat dalam menciptakan kota bersih, indah dan tertib
Peraihan AdipuraPelaksanaan ProkasihPelaksanaan Proper
2. Terlaksananya Pengkajian dampak lingkungan
Persentase pengawasan B3Persentase produk ramah lingkunganPersentase AMDAL/UKL-UPL
3. Tersedianya data kualitas udara ambient Kota Pekanbaru
Data ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara)
4. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
Sosialisasi penyelamatan flora dan faunaPengawasan pemanfaatan Air Bawah Tanah
5. Penyusunan program pembangunan pengendalian SDA dan LH
Terciptanya program pembangunan pengendalian SDA dan LH Kota Pekanbaru
6. Peningkatan persentase data potensi lingkungan hidup Kota Pekanbaru
Data Limbah Cair, Air Bawah Tanah, NSDH, Amdal, UKL/UPL, IPAL, Kegiatan Usaha/Industri
7. Meningkatkan partisipasi dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor
Baku mutu emisi gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor
8. Meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan limbah cair dan padat
Persentase pengusaha dan masyarakat yang membuang langsung limbah domestik ke media umumBaku mutu limbah cair kegiatan/industri yang dibuang ke media umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
61
SASARAN INDIKATOR SASARAN
9. Mengurangi kebakaran hutan / lahan di Kota Pekanbaru
Persentase terpetanya kawasan rawan kebakaran hutanSosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan
10. Meningkatnya sarana dan prasarana TPU
Jumlah lokasi pemakaman (lokasi) / (hektar)Jumlah fasilitas di TPU (lokasi)
11. Meningkatkan kebersihan kota Volume sampah yang terangkut (M3)Persentase sampah terangkut sesuai jadwalJumlah TPA yang dibangun (lokasi)Jumlah truk sampah yang diadakan (Unit)Jumlah alat berat yang diadakan (Unit)
12. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penghijauan kota dan taman-taman kota
Persentase tersedianya Taman KotaJumlah ruas jalan yang dimanfaatkan untuk penghijauan kotaJumlah populasi pohon penghijauanJumlah pohon yang ditanam oleh masyarakatLuas taman di di median jalan Luas taman kota yang terawatLuas taman kota yang dibuat oleh masyarakat
13. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerangan jalan yang terang, indah gemerlap
Jumlah penambahan titik lampu penerangan jalan
Jumlah titik lampu penerangan jalan yang terpeliharaJumlah penambahan lampu hias Jumlah titik lampu hias yang terpelihara Jumlah pemasangan lampu penerangan jalan/lampu hias oleh masyarakat
Tujuan 8 : Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang fisik dan prasarana
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang fisik dan prasarana
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana
Persentase kegiatan pembangunan di bidang fisik dan prasarana yang terkendali
Tujuan 9 : Meningkatnya jumlah pasar-pasar tradisional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
62
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Tersedianya sarana pasar yang memadai
Jumlah pasar yang dibangunTingkat hunian kios pasar oleh pedagang tradisional
2. Meningkatkan kemampuan berdagang pedagang tradisional
Persentase pedagang pasar tradisional yang dibina
Tujuan 10 : Meningkatnya lembaga keuangan mikro dan permodalan bagi masyarakat ekonomi lemah
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Terwujudnya lembaga keuangan yang sehat
Jumlah lembaga keuangan mikro
2. Mewujudkan kemitraan usaha dalam rangka penguatan permodalan pengusaha GEL
Persentase UMKM yang mendapat bantuan permodalan dari lembaga keuangan
Tujuan 11 : Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan ketenagakerjaan
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas SDM angkatan kerja
Jumlah pencari kerja yang dilatihJumlah yang ditempatkan oleh bursa tenaga kerjaJumlah tenaga kerja yang dilatih
2. Berkembangnya sistim hubungan industrial yang harmonis
Jumlah usaha yang mempekerjakan pekerjaJumlah masalah/ problem ketenagakerjaan
Tujuan 12 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jatidiri koperasi
Jumlah koperasi yang telah berbadan hukumPersentase koperasi yang aktif
Persentase koperasi aktif yang telah mengadakan RATPersentase koperasi aktif yang memiliki manajerPersentase koperasi aktif yang telah membagikan SHU
Tujuan 13 : Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
63
1. Meningkatnya produktivitas pertanian Produktivitas tanaman pangan dan holtikultura Produksi peternakanProduktivitas perikanan
Tujuan 14 : Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui pengembangan industri dan perdagangan
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Penguatan sektor industri Jumlah usaha industri kecilJumlah usaha industri menengahJumlah usaha industri besarJumlah pengembangan industri pariwisata
2. Penguatan sektor perdangan Jumlah usaha pedagang kecilJumlah usaha pedagang menengahJumlah usaha pedagang besarPersentase pedagang sektor informal
3. Meningkatkan umlah promosi produk unggulan dan investas
Jumlah penyelenggaraan pemeranJumlah penyebarluasan informasi investasiJumlah pengawasan bidang pertambanganJumlah pendataan potensi pertambanganJumlah koordinasi pengembangan ketenaga listrikanJumlah pendataan pengguna energi listrikJumlah partisipasi dalam event-event pariwisataJumlah partisipasi dalam event-event promosi pariwisata
Tujuan 15: Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Mengoptimalkan penerimaan asli daerah
Jumlah WP daerah dan retribusi daerahPersentase tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah yang berhasil ditagihLaju pertumbuhan PAD
Tujuan 16 : Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas hidup fakir miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)Jumlah PMKS yang mendapat pendidikan dan keterampilan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
64
umlah PMKS yang memerlukan pelayanan dan rehabilitasiJumlah anak terlantar yang mendapat pembinaanJumlah penyandang cacat dan Eks. Trauma yang memerlukan pembinaanJumlah anak panti asuhan dan orang tua yang memerlukan pembinaanJumlah Eks. Penyandang penyakit sosial yang mendapat pembinaanJumlah peserta penyuluhan pencegahan HIV/ AIDS
2. Pemberdayaan kelembagaan sosial (karang taruna, orsos dan Pekerja Sosial Masyarakat)
Jumlah karang taruna yang dibinaJumlah Organisasi Sosial yang dibinaJumlah Pekerja Sosial Masyarakat yang dibina
Tujuan 17 : Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Memperluas akses Rumah Tangga Miskin terhadap kesempatan berusaha/bekerja
Jumlah rumah tangga miskin penerima manfaat
2. Meningkatkan kualitas hidup bagi kelurga miskin
Jumlah rumah tangga miskin yang meningkat kualitas permukiman dan perumahannya
Tujuan 18 : Meningkatnya kualitas perencanaan di bidang ekonomi
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang ekonomi
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi
Persentase kegiatan pembangunan di bidang ekonomi
Tujuan 19 : Meningkatnya kualitas Pendidikan Anak Usia Dini
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya Prasarana, Sarana, kreativitas guru dan peserta PAUD
Jumlah pembinaan Lembaga PAUDJumlah Guru PAUD ikut lomba kreativitas PAUDJumlah Peserta PAUD yg ikut lomba kreativitas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
65
Persentase pembuatan Alat Pendidikan Educatif (APE) guru PAUDPersentase bantuan APE kelembaga PAUDPersentase pelatihan guru PAUD
Tujuan 20 : Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya persentase lulus peserta didik
Persentase siswa yang lulus SD/MIPersentase siswa yang lulus SMP/MTsPersentase siswa yang lulus SMA/SMK/MANilai rata-rata NEM siswa SMPNilai rata-rata NEM murid SMA/SMKPersentase lulusan SMA/MA yang diterima PTPersentase lulusan SMK yang diterima kerja
2. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Ratio jumlah guru terhadap murid SD/MIPersentase guru SD/MI yang berijazah minimal S1/D4Ratio jumlah guru terhadap murid SMPPersentase guru SMP/MTs yg berijazah minimal S1/D4Ratio jmlh guru terhadap siswa SMA/SMK/MAPersentase guru SMA SMK/MA yg berijazah minimal S1 /D4Ratio guru mata pelajaran terhadap jumlah jam pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK/MARatio guru kelas terhadap jumlah kelas SD/MIPersentase tenaga kependidikan terhadap mata pelajaran
3. Meningkatnya pembinaan tenaga pengajar pada pendidikan non formal
Jumlah tenaga tutor pada paket A,B,CJumlah tenaga tutor pada lembaga kursus
4. Meningkatnya Prasarana dan Sarana pada pendidikan non formal
Jumlah bantuan sarana pada lembaga kursusJumlah bantuan sarana pada paket A,B,C
5. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang putus sekolah
Jumlah peserta pelatihan kursus tenun songket pada anak putus sekolah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
66
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Jumlah peserta kursus bordir motif melayu pada anak putus sekolahJumlah peserta kursus montir pada anak putus sekolahJumlah peserta kursus komputer pada anak putus sekolah
6. Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pendidikan
Jumlah gedung SD/MI yg akan direvitalisasi Jumlah gedung SMP/MTs yg akan direvitalisasi Jumlah gedung SMA/MA yg akan direvitalisasi RKB gedung SMKJumlah Lab Kimia SMA/MA yang akan dibangunJumlah Lab Biologi SMA/MA yang akan dibangunJumlah Lab Fisika SMA/MA yang akan dibangunJumlah gedung Lab IPA SD/MI yg akan dibangunJumlah gedung Lab Bahasa SD/MI yg akan dibangun Jumlah Lab Biologi SMP/ MTs yang akan dibangunJumlah Lab Kimia SMP/ MTs yang akan dibangunJumlah Lab Fisika SMP/ MTs yang akan dibangunJumlah Lab bahasa SMP/ MTs yang akan dibangunJumlah Lab IPS SMP/ MTs yang akan dibangunJumlah buku pelajaran SD/MI yg dibutuhkanJumlah buku pelajaran SMP/MTs yg dibutuhkanJumlah alat peraga SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang dibutuhkanJumlah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yg memiliki perpustakaanJumlah SD/MI,SMP/MTs SMA/MA/SMK yg akan dibangunJumlah tempat ibadah yg akan dibangunJumlah meubilier SD/MI SMP/MTs,SMA/MA/SMK yang dibutuhkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
67
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Jumlah USB SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang dibangunJumlah Rumah Kasek,Guru dan penjaga sekolah Dasar yang akan dibangun
Tujuan 21 : Terwujudnya pemerataan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang murah, layak dan berkualitas bagi warga kota
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya penduduk yang dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun
Angka Partisipasi Kasar jenjang SD/MIAngka Partisipasi Murni jenjang SD/MIAngka melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTsAngka Putus Sekolah jenjang SD/MIAngka Partisipasi Kasar jenjang SMP/MTsAngka Partisipasi Murni jenjang SMP/MTsAngka Putus Sekolah jenjang SMP/MTs
2. Meningkatnya partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan menengah dan tinggi
Angka Partisipasi Kasar jenjang SMA/SMK/MAAngka Partisipasi Murni jenjang SMA/SMK/MAAngka Putus Sekolah jenjang SMA/SMK/MAAngka melanjutkan lulusan SMA/SMK/MA ke jenjang perguruan tinggiAngka Partisipasi Kasar jenjang Pendidikan Tinggi
Tujuan 22 : Meningkatnya kualitas keterampilan Pemuda dan prestasi Olahraga
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatkan kualitas siswa tingkat SMP,SMA SMK dan MA
Jumlah peserta pelatihan UKS, PMR, Osis, Paskibraka dan PramukaJumlah tenaga pembina UKS yang dilatih
2. Meningkatnya budaya olah raga dan prestasi olah raga
Jumlah sarana dan prasarana olah raga prestasi yang tersedia Jumlah tenaga pembina PMR yang dilatihJumlah tenaga pembina Pramuka yang dilatih
3. Meningkatnya kualitas OKP Jumlah peserta pelatihan WirausahaJumlah peserta pelatihan kepemimpinanJumlah peserta pelatihan keterampilan
4. Meningkatnya budaya olahraga dan prestasi olahraga
Sarana dan Prasarana Olahraga prestasi yang tersediaJumlah kecamatan yang mempunyai sarana dan prasarana olahraga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
68
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Persentase luas lapangan untuk olahraga terhadap luas wilayah kota.
5. Meningkatkanya pembinaan guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Jumlah Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang dilatihJumlah siswa yang dilatih/ dibina olahragaPelaksanaan pertandingan olahraga antar sekolah (SMP,SMA,SMK,MA)Pelaksanaan pertandingan olahraga antar sekolah tingkat SD
Tujuan 23 : Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu dan mewujudkan dalam keseharian penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu
Persentase instansi pemerintah yang menggunakan busana melayuPersentase instansi swasta yang menggunakan busana melayuPersentase hotel yang menyediakan makanan melayu Persentase rumah makan dan restoran yang menyediakan makanan melayu Persentase pegawai pemerintah yang mampu berbahasa melayuPersentase pegawai swasta yang mampu berbahasa melayu
2. Meningkatnya apresiasi seni peserta didik terhadap budaya melayu dalam kehidupan sehari hari
Porsentase Sekolah yang ikut Even Budaya MelayuPersentase Prasarana dan sarana alat sarana alat kesenian TK, SD, SMP, SMA, SMK yang tersediaSarana alat Aksesoris Tari SD, SMP, SMA, SMK yang tersediaPersentase duta seni pelajar antar PropinsiPersentase duta seni pelajar antar Negara
3 Terciptanya kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu
Persentase bangunan pemerintahan yang mempunyai ciri-ciri khas budaya melayuPersentase rumah masyarakat yang mempunyai ciri-ciri khas budaya melayu
Tujuan 24 : Meningkatnya syiar agama, sarana dan prasarana beribadah dan lembaga pendidikan agama untuk mewujudkan masyarakat yang beriman
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
69
dan bertaqwa serta penerapan kurikulum budaya melayu di setiap tingkatan pendidikan
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas nilai keagamaan di Lembaga pendidikan
Jumlah aktivitas keagamaan di sekolah
2. Meningkatnya penerapan nilai-nilai Budaya Melayu oleh pendidik dan peserta didik
Porsentase yang mampu tulis baca Arab Melayu di sekolahPorsentase lembaga pendidikan yang berbahasa, bertatakrama dan busana Melayu
Tujuan 25 : Meningkatnya kualitas perencanaan di bidang sosial budaya
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang sosial budaya
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya
Persentase kegiatan pembangunan di bidang sosial budaya
Tujuan 26 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan SehatPersentase Penduduk Yang Menjadi Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Dana Sehat)Persentase Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)Persentase bayi yang mendapat ASI EksklusifJumlah Dokter KeluargaPersentase remaja yang mengerti tentang kesehatan reproduksi, efek narkoba dan penyakit menular seksual
2. Terciptanya lingkungan fisik dan sosial yang sehat
Persentase rumah sehatPersentase tempat-Tempat Umum Sehat
3. Tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Angka Kematian Bayi (AKB) per-1000 kelahiran hidupAngka Kematian Balita per-1000 kelahiran hidup
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
70
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per-100 000 kelahiran hidupAngka Harapan HidupAngka KesakitanJumlah balita dengan kasus gizi burukPersentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi
4. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan
Persentase Penduduk yang Memanfaatkan PuskesmasPersentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah sakitPersentase diagnosa kesehatan yang cepat, tepat dan akurat serta ramahPersentase peserta KB PUS MudaPersentase peserta KB Mandiri
5. Meningkatkan pelayanan Kesehatan terjangkau dan bermutu (prima)
Persentase Ketersediaan ObatPersentase Persalinan oleh Tenaga KesehatanPersentase Cakupan Imunisasi pada bayi dan balita disetiap Kelurahan (Universal Child Immunization” - UCI)Persentase Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe (Tab besi)Persentase Murid Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulutPersentase Pekerja yang mendapat Pelayanan Kesehatan KerjaPersentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Akseptor Keluarga Berencana
6. Meningkatkan jumlah sumberdaya kesehatan profesional
Rasio Dokter Per -100 000 PendudukRasio Dokter Spesialis Per - 100.000 PendudukRasio Dokter Gigi per-100.000 PendudukRasio Apoteker Per-100.000 PendudukRasio Bidan Per- 100.000 PendudukRasio Perawat Per-100.000 PendudukRasio Sanitasi Per-100.000 PendudukRasio Ahli Kesehatan Masyarakat Per-100.000 Penduduk
7. Manajemen Kesehatan Modern Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kesehatan yang berbasis teknologiKota memiliki Profil KesehatanDewan Kesehatan KotaPersentase sarana dan prasarana kesehatan yang layak
Tujuan 27 : Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
71
SASARAN INDIKATOR SASARAN
1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang kesehatan
Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang kesehatan
2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang kesehatan
Persentase kegiatan pembangunan di bidang kesehatan yang terkendali
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
72
BAB IV
STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
MISI KESATU : MEWUJUDKAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
Tujuan akhir yang telah ditetapkan guna mewujudkan misi ini adalah (a) Meningkatkan kapasitas
pemerintah kota (b) Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan (c) Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (d)
Mewujudkan kehidupan yang bermasyarakat yang demokratis, maka strategi pembangunan yang
akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut :
1. Penataan sistim kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan
2. Peningkatan kinerja dan mutu layanan disemua aspek pelayanan publik
3. Memperluas kesempatan aparatur untuk mengikuti diklat penjenjangan, kursus-kursus dan
pelatihan kedinasan.
4. Optimalisasi sumber-sumber PAD dan penerimaan daerah lainnya
5. Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan
6. Menegakkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan
MISI KEDUA : MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN, SISTEM TRANSFORTASI YANG MEMADAI DAN KUALITAS LINGKUNGAN KOTA SERTA PENATAAN RUANG YANG TERINTEGRASI
Tujuan akhir yang telah ditetapkan guna mewujudkan misi ini adalah (a) Meningkatkan Infrastruktur
Perkotaan Sarana dan Prsarana Transportasi Yang Mendukung Mobilitas Perdagangan Barang dan
Jasa (b) Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Perkotaan Secara Terpadu (c)
Terwujudnya pentaan lingkungan kota yang bersih indah tertib, sehat, hijau dan nyaman, maka
strategi pembangunan yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Pemerliharaan dan fungsi sungai
2. Peningkatan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasana air bersih
3. Memelihara fasilitasi LLAJ untuk menjamin kualitas serta peningkatan pelayanan kepada
masyarakat
4. Melaksanakan pembangunan fasilitasi LLAJ dan rambu-rambu sungai
5. Penyusunan dan evaluasi rencana detail/teknis tata ruang
6. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
73
7. Meningkatkan pelayanan kebersihan
MISI KETIGA : MENINGKATKAN PEREKONOMIAN RAKYAT DENGAN DUKUNGAN FASILITAS YANG MEMADAI DAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF SERTA PENANGANAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
Tujuan akhir yang telah ditetapkan guna mewujudkan misi ini adalah (a) Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pasar-pasar tradisional (b) Meningkatnya lembaga keuangan mikro dan permodalan bagi
masyarakat ekonomi lemah (c) Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan
ketenaga kerjaan (d) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi (e)
Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan (f) Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui
pengembangan industri dan perdagangan (g) Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah
kesejahteraan sosial (h) Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman, maka strategi pembangunan
yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan sarana dan prasarana fasilitas publik
2. Peningkatan penyedian jaringan pendukung untuk UMKM dan petani
3. Peningkatan pembinaan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga
kerja.
4. Pembinaan dan pemberdayaan koperasi.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana serta kesejahteraan petani
6. Meningkatkan pemberdayaan PMKS
7. Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dunia usaha, perguruan tinggi dan Orsos/
LSM dalam penyelenggaraan pembinaan kesejahteraan sosial.
8. Pembangunan rumah layak huni
9. Membuat perencanaan yang sistematis di bidang ekonomi
MISI KEEMPAT : MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELAYANAN PENDIDIKAN UMUM DAN AGAMA YANG BERKUALITAS DAN TERJANGKAU, PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BUDAYA MELAYU
Tujuan akhir yang telah ditetapkan guna mewujudkan misi ini adalah (a) Meningkatkan kualitas
pendidikan Anak Usis Dini (PAUD) (b) Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (c) Terwujudnya pemerataan dan kesempatan
pendidikan murah dan terjangkau (d) Meningkatnya kualitas keterampilan pemuda dan olahraga (e)
Meningkatkan apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya (f) Meningkatnya siar agama,
sarana dan prasarana beribadah dan lembaga pendidikan agama untuk mewujudkan masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
74
yang beriman dan bertaqwa serta penerapan kurikulum budaya melayu di setiap tingkatan pendidikan
(g) Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang sosial dan budaya (pendidikan, keagamaan dan
kebudayaan), maka strategi pembangunan yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembinaan, bantuan peralatan serta melaksanakan kegiatan perlombaan bagi
anak-anak usia dini.
2. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan formal dan non formal baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
3. Pengaturan dan distribusi tenaga pendidik
4. Peningkatan kualitas tenaga pendidik untuk memenuhi standar kompetensi
5. Peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan
6. Meningkatkan kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan.
7. Memfasilitasi dan menumbuhkembangkan budaya olahraga
8. Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
9. Meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama kepada peserta
didik di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
10. Membuat perencanaan yang sistematis dan melaksanakan pengendalian pembangunan di
bidang pendidikan, keagamaan dan kebudayaan
MISI KELIMA : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT KOTA, SERTA MENINGKATNYA PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN PERILAKU SEHAT
Tujuan akhir yang telah ditetapkan guna mewujudkan misi ini adalah (a) Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat (b) Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang kesehatan, maka strategi
pembangunan yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut :
1. Optimalisasi kinerja pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis
2. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat
3. Melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dan penyebarluasan informasi tentang kesehatan
4. Membuat perencanaan yang sistematis di bidang sosial dan budaya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
75
BAB V
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
5.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah
Dalam pengelolaan anggaran pendapatan daerah harus diperhatikan upaya peningkatan
pendapatan pajak dan retribusi daerah tanpa harus menambah beban bagi masyarakat.
Pendapatan daerah dalam struktur mendukung penyelenggaraan pemerintah maupun
pemberian pelayanan publik kepada masyarakat. Apabila dikaitkan dengan pembiayaan, maka
mendukung program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik di Kota
Pekanbaru. Arah pengelolaan pendapatan daerah Kota Pekanbaru tahun 2007-2011 yaitu
mobilisasi sumber-sumber PAD penerimaan daerah lainnya.
5.2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah
Belanja daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja langsung disamping tetap
menjaga ekistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja daerah
harus megedepankan efisiensi, efektivitas dan penghematan sesuai dengan prioritas, yang
diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis daerah.
5.3. Arah Pembiayaan Daerah
Sebagaimana yang diatur pada penjelasan pasal 17 ayat 3 dalam undang-udang Nomor 17
tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan pasal 83 ayat 2 berikut penjelasannya dalam
undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah, maka jumlah kumulatif defisit anggaran tidak diperkenankan
melebihi 3 persen dari Produk Domestik Regional Bruto tahun bersangkutan
5.4. Kebijakan Umum Anggaran
5.4.1. Pendapatan Daerah
Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran pendapatan daerah akan
lebih difokuskan pada upaya untuk mobilisasi pendapatan asli daerah dan penerimaan
daerah lainnya. Kebijakan pendapatan daerah Kota Pekanbaru tahun 2007-2011
diperkirakan akan mengealami pertumbuhan rata-rata sekitar 11,85% dan pertumbuhan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
76
tersebut lebih disebabkan oleh adanya pertumbuhan komponen PAD dan dana
perimbangan yang masing-masing diperkirakan tumbuh sekitar 11,52% dan 11,84%.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011 78
5.4.2. Belanja Daerah
Kebijakan daerah sampai dengan 2011 diperkirakan akan didominasi belanja langsung
sekitar 69.51% sedangkan untuk belanja belanja tidak langsung, diperkirakan akan
menyerap rata-rata sekitar 30,49.
Dilihat dari sisi pertumbuhannya, komponen belanja adaerah tahun 2007-2011
diperkirakan akan mengalami pertumbuhan rata-rata untuk masing-masing komponen
belanja.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011
79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007-2011 80
BAB VI
KEBIJAKAN UMUM
6.1. MISI I : MEWUJUDKAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
6.1.1. Terwujudnya Tata Kepemerintahan Yang Baik dan Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dan Swasta Dalam Pemerintahan dan Pembangunan.
a. Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Kota
Pekanbaru:→ SOT Satker yang sesuai dengan kebutuhan dengan sistem dan prosedur kerja
yang telah disederhanakan dapat selesai 100 % dalam 5 tahun mendatang.
→ Pengembangan Satuan Pelayanan Terpadu
→ Terbangunya jaringan teknologi informatika (internet dan intranet) di semua
satker
→ Terbangunnya e-Goverment di Pemerintah Kota Pekanbaru
→ Peningkatan pengenalan SDM aparatur terhadap teknologi informatika mencapai
10 %.
→ Tersedianya tenaga webmaster di semua satker
→ Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana aparatur
→ Komposisi kesesuaian jumlah pejabat struktural yang memenuhi standar
kompetensi dengan kualifikasi yang dibutuhkan dapat dipenuhi
→ Meningkatnya tenaga teknis yang memenuhi standar
→ Meningkatkan jumlah penerimaan PAD dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
→ Meningkatnya persentase kegiatan pembangunan yang berasal dari aspirasi
masyarakat (bottom up)
→ Meningkatnya jumlah satker yang menerapkan sistem penganggaran berbasis
kinerja dan melaksanakan sistem AKIP.
→ Meningkatkan persentase pengelolaan arsip aktif dan in aktif sesuai standar
Berkurangnya Praktek KKN di Birokrasi → Berkurangnya jumlah kasus KKN yang ditemukan
→ Meningkatnya jumlah kasus KKN yang diselesaikan secara hukum
→ Meningkatkan jumlah kerugian daerah yang dapat diselamatkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
81
→ Meningkatkan persentase temuan yang ditindaklanjuti
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik→ Meningkatnya persentase jumlah aplikasi teknologi informasi dalam rangka
pemberian pelayanan informasi guna meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pembangunan.
→ Menurunnya jumlah keluhan masyarakat atas pelayanan publik
→ Meningkatnya jumlah keluhan masyarakat yang dapat diselesaikan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik→ Jumlah aspirasi masyarakat yang diterima anggota DPRD
→ Peningkatan pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat kelurahan
dalam lima tahun kedepan dapat mencapai 69,2 %.
→ Meningkatkan persentase penyelesaian terhadap masukan dan pengaduan
masyarakat
b. Kebijakan Menata kembali kelembagaan pemerintah agar dapat berfungsi secara lebih
memadai, efektif dengan struktur lebih proporsional, ramping, luwes dan responsif
Penataan dan peningkatan kapasitas SDM aparatur agar lebih profesional sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan pegawai
Penyempurnaan tertib administrasi pemerintahan.
Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan
Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong peningkatan
implementasinya pada seluruh satker.
Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan
layanan publik melalui mekanisme dialog dan musyawarah terbuka.
Optimalisasi pelestarian dokumen/ arsip daerah dalam pengelolaan tugas dan fungsi
pemerintahan.
Guna pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi pelayanan umum,
melalui program-program sebagai berikut :
Fungsi Pelayanan Umum :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
82
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program Penataan Daerah Otonomi Baru
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
Program Pendidikan Kedinasan
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kota
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa/Kelurahan
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
Program Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
Program Peningkatan Kualitas Pelayananan Informasi
Program Peningkatan Sistem Pengawsan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan
Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Program Mengintensifkan Penangan Pengaduan Masyarakat
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan/Kelurahan
6.1.2. Terwujudnya keamanan dan ketertiban serta kehidupan masyarakat yang demokratis
a. Sasaran Meningkatnya budaya hukum dilingkungan masyarakat :
→ Meningkatnya persentase penduduk yang memiliki dokumen kependudukan
hingga mencapai 90 %Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
83
→ Membina 200 siskamling di tingkat kelurahan
→ Menurunnya kasus pelanggaran perda, jika tahun 2007 terdapat 120 kasus maka
pada tahun 2011 diupayakan turun menjadi 40 kasus.
→ Menurunnya kasus penyakit masyarakat, jika tahun 2007 terdapat 60 kasus
maka pada tahun 2011 diupayakan hanya tinggal 20 kasus.
Meningkatnya Kerukunan Hidup Bermasyarakat dan Beragama Meminimalisir jumlah potensi konflik antar suku, agama, ras
dan antar golongan
Meningkatnya pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Penanganan untuk 2.000 orang korban bencana alam
Meningkatkan peran pers dan media massa untuk memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi
Jumlah berita di media yang dapat menjadi masukan bagi
Pemerintah Kota
Frekuensi berita opini dan kritikan terhadap kebijakan
Pemerintah Kota di Media Massa
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik :
→ Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden
tahun 2009 dapat mencapai 80 %
→ Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu DPD, DPR dan DPRD tahun 2009
dapat mencapai 80 %
→ Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
tahun 2008 dapat mencapai 80 %
→ Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
pada pilkada tahun 2011 dapat mencapai 80 %
b. Kebijakan Penyempurnaan sistim pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan
informasi kependudukan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
84
Mengembangkan budaya, kesadaran dan ketaatan hukum serta meningkatkan
swakarsa masyarakat dalam menjaga dan menciptakan keamanan.
Memberikan pemahaman dan pembinaan kepada masyarakat melalui pelatihan-
pelatihan.
Pemanfaatan media massa secara lebih luas untuk membuka peluang bagi
masyarakat untuk dapat mengakses informasi yang lebih luas secara cepat dan
akurat.
Meningkatkan etika dan moral budaya politik sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi melalui pendidikan politik masyarakat.
Guna pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi pelayanan umum
dan fungsi ketertiban dan ketentraman, melalui program-program sebagai berikut :
Fungsi Pelayanan Umum :
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Fungsi Ketertiban dan Ketentraman :
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Program Pemeliharaan Kantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
Program Pendidikan Politik Masyarakat
6.2. MISI II : MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN, SISTEM TRANSFORTASI YANG MEMADAI DAN KUALITAS LINGKUNGAN KOTA SERTA PENATAAN RUANG YANG TERINTEGRASI
6.2.1 Meningkatkan Infrastruktur Perkotaan Sarana dan Prsarana Transportasi Yang Mendukung Mobilitas Perdagangan Barang dan Jasaa. Sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan Panjang jalan yang terbangun menjadi sepanjang 393.755 km
Jumlah jemabatan yang terbangun sebanyak 38 unit
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
85
Panjang jalan yang terpelihara sepanjang 146.476 KM
Persentase kondisi jalan dengan kuaifkasi baik sebesar 63,90%
Persentase kondisi jembatan dengan kualifikasi baik
Membangun dan meningkatkan fungsi saluran drainase Panjang talud yang dibangun sepanjang 14.014 m
Panjang talud yang terpelihara sepanjang 10.041 m
Panjang sungai dinormalisasi sepanjang 173.117 m
Membangun dan meningkatkan sarana dan prsarana permukiman Panjang jalan yang disemeniasasi sepanjang 65.055 m
Panjang drainase primer sepanjang 67.936 m
Jumlah sumur bor yang dibuat sebanyak 40 unit
Tersedianya dokumen kebijakan pengembangan sektor perhubungan Dokumen perencanaan kebijakan serta monitoring pembangunan sektor
perhubungan sebanyak 21 buah
Pengelolaan terminal angkutan darat sebanyak 1 unit
Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ dan pelabuhan Pemeliharaan fasilitas LLAJ dan pelabuhan sebanyak 3.802 unit
Terlaksananya pelayanan angkutan dengan baik Penyuluhan bagi parasupir angkutan umum dan peningkatan disiplin masyarkat
sebanyak 25
Peningkatan kualitas pelayanan angkutan dan keselamatan angkutan darat
sebanyak 1 kegiatan
Peningkatan kualitas pelayanan diterminal penumpang dengan menjalin
keamanan, kenyamanan dan kebersihan sebanyak 1 kegiatan
Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan Gedung terminal barang sebanyak 1 unit
Halte sebanyak 70 unit
Jembatan penyeberangan sebanyak 5 unit
Tersedinya fasilitas pengendalian dan pengamanan lalu lintas
Fasilitas LLAJ sebanyak 7.068 unit
Rambu Sungai sebanyak 20 unit
Tersedianya perlengkapan dan sistem pengujian kenderaan bermotor
Balai Pengujian Kendaraan Bermotor sebanyak 3 unit
Alat pengujian kendaraan bermotor sebayak 1 unit
Komputer Administrasi PKB sebayak 12 unit
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
86
Meningkatkan pencegahan kebakaran melalui penyuluhan masyarakat
Jumlah RW yang menjadi sasaran penyuluhan sebanyak 548 orang
Jumlah perusahaan yang menjadi sasaran penyuluhan (lembaga)
Jumlah hotel/wisma yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)
Jumlah Instansi Pemerintah yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)
b. Kebijakan Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan konstruksi prasarana jalan dengan
prioritas tersebar merata ke wilyah pinggiran kota dan akses ke kawsan strategi dan
fasilitasi publik yang didukung dengan sistem informasi yang mantap
Meningkatkan pemeliharaan dan fungsi sungai
Mengembangkan perbankan dan penyehatan lingkungan permukiman dan
perumahan serta keindahan kota
Meningkatkan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih
Meningkatkan sistem transportasi dengan dukungan dokumen kebijakan, sarana
prasaranan , fasilitas dan pelayanan LLAJ serta sistem pengelolaan terminal
Memelihara fasilitas LLAJ untuk menjamin kualitas serta peningkatan pelayanan
pelayanan masyarakat
Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat
Peningakatan kualitas pelayanan angkutan umum dengan meningkatkan peran serta
komponen masyarakat pelaku teransportasi serta peningkatan keselamatan dengan
ditunjang prasarana yang memadai
Guna pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi perumahan dan
fasilitas umum, fungsi ekonomi, melalui program-program sebagai berikut :
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum
Program Pembangunan jalan dan jembatan
Program Pembangunan sistem informasi/ database jalan dan jembatan
Proram Peningkatan sarana prasarana kebinamargaan
Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Program Pembangunan turap/talud/bronjong
Program Rehabilitasi/ pemeliharaan talud/bronjong
Prgram Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan
jaringan pengairan lainnya
Program Pengembangan perumahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
87
Program Penyediaan dan pengelolaan air baku
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Fungsi ekonomi
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kenderaan Bermotor
6.2.2 Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Perkotaan Secara Terpadua. Sasaran
Terwujudnya keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam suatu sistem wilayah pembangunan yang berkelanjutan Persentase luas wilayah yang memiliki RDTR
Persentase luas wilayah yang memiliki RTBL
Tersedianya rencana detail dan teknis tata ruang Jumlah rencana tata ruang
Tersedianya pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan Jumlah pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan
Terawasinya pemanfaatan ruang kota Jumlah pelanggaran pemanfaatan ruang kota
b. Kebijakan Penyusunan dan evaluasi rencana detail / teknis tata ruang
Evaluasi dan Penyusunan Pedoman Teknis Perizinan
Melaksanakan kegiatan monitoring dan pengawasan
pemanfaatan ruang kota
Guna pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi lingkungan hidup
melalui program-program sebagai berikut :
Fungsi lingkungan hidup
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
88
Program Perencanaan Tata Ruang
Program Pemanfaatan Ruang
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
6.2.3 Terwujudnya pentaan lingkungan kota yang bersih indah tertib, sehat, hijau dan nyaman
a. Sasaran Meningkatnya pemahaman pemerintah, pengusaha dan masyarakat dalam
menciptakan kota bersih, indah dan tertib Peraihan Adipura
Pelaksanaan Prokasih
Pelaksanaan Proper
Terlaksananya Pengkajian dampak lingkungan Persentase pengawasan B3
Persentase produk ramah lingkungan
Persentase AMDAL/UKL-UPL
Tersedianya data kualitas udara ambient Kota Pekanbaru Data ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara)
Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem Sosialisasi penyelamatan flora dan fauna
Pengawasan pemanfaatan Air Bawah Tanah
Penyusunan program pembangunan pengendalian SDA dan LH Terciptanya program pembangunan pengendalian SDA dan LH Kota Pekanbaru
Peningkatan persentase data potensi lingkungan hidup Kota Pekanbaru Data Limbah Cair, Air Bawah Tanah, NSDH, Amdal, UKL/UPL, IPAL, Kegiatan
Usaha/Industri
Meningkatkan partisipasi dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor Baku mutu emisi gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor
Meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan limbah cair dan padat Persentase pengusaha dan masyarakat yang membuang langsung limbah
domestik ke media umum
Baku mutu limbah cair kegiatan/industri yang dibuang ke media umum
Mengurangi kebakaran hutan / lahan di Kota Pekanbaru
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
89
Persentase terpetanya kawasan rawan kebakaran hutan
Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan
Meningkatnya sarana dan prasarana TPU Jumlah lokasi pemakaman
Jumlah fasilitas di TPU
Meningkatkan kebersihan kota Volume sampah yang terangkut
Persentase sampah terangkut sesuai jadwal
Jumlah TPA yang dibangun
Jumlah truk sampah yang diadakan
Jumlah alat berat yang diadakan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penghijauan kota dan taman-taman kota Persentase tersedianya Taman Kota
Jumlah ruas jalan yang dimanfaatkan untuk penghijauan kota
Jumlah populasi pohon penghijauan
Jumlah pohon yang ditanam oleh masyarakat
Luas taman di di median jalan
Luas taman kota yang terawat
Luas taman kota yang dibuat oleh masyarakat
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerangan jalan yang terang, indah gemerlap Jumlah penambahan titik lampu penerangan jalan
Jumlah titik lampu penerangan jalan yang terpelihara
Jumlah penambahan lampu hias
Jumlah titik lampu hias yang terpelihara
Jumlah pemasangan lampu penerangan jalan/lampu hias oleh masyarakat
b. Kebijakan Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat
kegiatan pembangunan
Meningkakan pelayanan kebersihan
Guna pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi lingkungan hidup dan
fungsi perlindungan sosial, melalui program-program sebagai berikut :
Fungsi lingkungan hidup
Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
90
Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH
Program perlidungan dan konservasi sumber daya alam
Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH
Program peningkatan pengendalian polusi
Program pengendalian kebakaran hutan
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Program pengelolaan lampu penerangan jalan/lampu hias
Fungsi Perlindungan Sosial
Program pengembangan prasarana dan sarana pemakaman
6.3. MISI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN RAKYAT DENGAN DUKUNGAN FASILITAS YANG MEMADAI DAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF SERTA PENANGANAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
6.3.1. Peningkatan Perekonomian Rakyata. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna peningkatan perekonomian
rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif, adalah
sebagai berikut :
Tersedianya sarana pasar yang memadai :
→ Pembangunan pasar-pasar tradisonal sebanyak 3 unit
→ Tingkat hunian kios oleh pedagang tradisional 100 %
Pembinaan terhadap pedagang tradisional
Pembentukan lembaga keuangan mikro
UMKM yang dapat bantuan dari lembaga keuangan
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi :
→ Koperasi yang berbadan hukum meningkat menjadi 4.070 unit.
→ Koperasi yang aktif sebesar 86,6 %
→ Koperasi aktif yang melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) sebesar 54,8 %
→ Koperasi aktif yang memiliki manajer sebesar 10,9 %
→ Koperasi aktif yang membagikan SHU sebesar 100 %
Meningkatnya produktivitas pertanian :
→ Produktivitas tanaman pangan dan holtikultura :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
91
Tanaman pangan sebanyak 37 ton/ ha
Sayur-sayuran sebanyak 37 ton/ ha
Buah-buahan sebanyak 23 ton/ ha
→ Produksi peternakan (daging) :
Ternak besar sebanyak 14.000 ton
Ternak kecil sebanyak 900 ton
Unggas sebanyak 39.000 ton
→ Produksi perikanan sebanyak 6,2 ton/ ha.
Penguatan sektor Industri :
→ Industri kecil yang di bina sebanyak 50 unit usaha
→ Industri menengah yang di bina sebanyak 15 unit usaha
→ Industri besar yang di bina sebanyak 15 unit usaha
→ Pengembangan industri pariwisata sebanyak 15 paket
Penguatan sektro perdagangan :
→ Usaha pedagang kecil yang di bina sebanyak 35 unit usaha
→ Usaha pedagang menengah yang di bina sebanyak 25 unit usaha
→ Usaha pedagang besar yang di bina sebanyak 25 unit usaha
Meningkatkan promosi produk unggulan dan investasi :
→ Penyelenggaraan pameran :
Di dalam dan luar negeri sebanyak 20 kali
Di dalam negeri sebanyak 19 kali
Di luar negeri sebanyak 14 kali
→ Penyebarluasan informasi investasi sebanyak 6 kali.
→ Pelaksanaan pengawasan di bidang pertambangan sebanyak 5 paket
→ Pendataan potensi di bidang pertambangan sebanyak 3 paket
→ Melaksanakan koordinasi pengembangan ketenagalistrikan sebanyak 5 kali
→ Pendataan pengguna energi listrik sebanyak 2 paket
→ Keikutsertaan dalam kegiatan kepariwisataan sebanyak 36 event.
→ Keikutsertaan dalam kegiatan promosi pariwisata sebanyak 45 event.
Pembangunan rumah layak huni guna meningkatkan kualitas rumah tangga miskin
sebanyak 175 unit
Pembuatan dokumen perencanaan pembangunan di bidang ekonomi
b. Kebijakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
92
Dalam rangka mewujudkan sasaran diatas, peningkatan perekonomian rakyat dengan
dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif akan dilaksanakan
dalam kerangka arah kebijakan sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatkan kinerja anggota perkoperasian melalui pembinaan, pengawasan dan
evaluasi serta pemberian penghargaan bagi koperasi yang berprestasi.
Meningkatkan dan mengembangkan produksi pertanian.
Meningkatkan kemampuan teknologi dan penambahan sarana dan prasarana
pembenihan ikan di tingkat petani.
Melakukan pembinaan melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan terhadap
usaha-usaha yang bergerak di sektor industri dan perdagangan
Berdasarkan sasaran dan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka langkah-langkah
yang akan ditempuh dijabarkan melalui program-program yang terklasifikasi dalam
berbagai fungsi antara lain :
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum :
Program pembangunan infrastruktur perdesaan.
Program pengembangan perumahan
Fungsi Ekonomi :
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kempetitif usaha kecil
menengah.
Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil
Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Program peningkatan kesejahteraan petani
Program peningkatan ketahanan pangan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
Program peningkatan produkasi teknologi pertanian/ perkebunan
Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
Program perencanaan dan pengembangan hutan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
93
Program rehabilitasi hutan dan lahan
Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Program pemberdayaan penyuluh pertanian
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi
Program pengembangan industri kecil dan menengah
Program peningkatan kemampuan teknologi industri
Program penataan struktur industri
Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Program peningkatan kerjasama perdagangan internasional
Program peningkatan dan pengembangan eksport
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Program pembinaan dan pengembangan bidang kelistrikan
Fungsi Pariwisata dan Budaya :
Program pengembangan destinasi pariwisata
Program pengembangan pemasaran pariwisata
6.3.2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. SasaranSasaran yang akan dicapai guna mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam
lima tahun kedepan, adalah sebagai berikut :
Mempertahankan rata-rata pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
11,52% pertahun.
b. Kebijakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
94
Kebijakan yang diambil guna pencapaian sasaran diatas, lebih diarahkan kepada usaha-
usaha peningkatan dan pengembangan melalui fungsi pelayanan umum dengan program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
6.3.3. Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja dan Perlindungan Ketenagakerjaana. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna peningkatan perluasan
kesempatan kerja dan perlindungan ketenagakerjaan, adalah sebagai berikut :
Meningkatnya kualitas SDM angkatan kerja :
→ Pencari kerja yang terlatih pada tahun 2011 meningkat menjadi 10.600 orang
→ Penempatan tenaga kerja melalui bursa tenaga kerja meningkat menjadi 1.900
orang
→ Tenaga kerja yang terlatih meningkat menjadi 750 orang
Berkembangnya sistem hubungan industrial yang harmonis :
→ Jenis usaha yang mempekerjakan pekerja sebanyak 1.500 unit
→ Masalah/ problem ketenagakerjaan yang dapat diselesaikan sebanyak 895 kasus
b. KebijakanArah kebijakan guna pencapaian sasaran diatas, meliputi :
Mendorong kearah peningkatan kualitas SDM yang produktif melalui pelatihan dan
permagangan.
Mengembangkan kualitas dan membina hubungan industrial
Memberikan perlindungan serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi ekonomi, dengan
program-program sebagai berikut :
Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Program peningkatan kesempatan kerja
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
6.3.4. Peningkatan Kualitas Hidup Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosiala. Sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
95
Sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna meningkatkan kualitas hidup
fakir miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta
pemberdayaan lembaga-lembaga sosial, adalah sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas hidup fakir miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
→ PMKS yang mendapat pendidikan dan keterampilan sebanyak 2.815 orang
→ Pemberian layanan dan rehabilitasi kepada 2.690 orang PMKS
→ Pembinaan kepada 180 orang anak terlantar
→ Pembinaan kepada 145 orang penyandang cacat dan eks. Trauma
→ Pembinaan kepada 160 orang anak-anak panti asuhan dan orang tua
→ Pembinaan kepada 80 orang Eks. Penyandang penyakit sosial
→ Pelaksanaan penyuluhan pencegahan HIV/ AIDS kepada 400 orang peserta
Pemberdayaan kelembagaan sosial (karang taruna, orsos dan pekerja sosial
masyarakat)
→ Pembinaan terhadap 80 karang taruna
→ Pembinaan terhadap 60 organisasi sosial
→ Pembinaan kepada sebanyak 120 orang Pekerja Sosial Masyarakat
Meningkatkan kualitas hidup bagi keluarga miskin
→ Pembangunan rumah layak huni sebanyak 175 unit
b. KebijakanArah kebijakan guna pencapaian sasaran diatas, meliputi :
Meningkatkan kualitas hidup PMKS melalui peningkatan kualitas pelayanan,
pembinaan dan pemberdayaan.
Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi,
organisasi sosial dan LSM dalam penyelenggaraan pembinaan kesejahteraan sosial.
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi perlindungan sosial dan
fungsi perumahan dan fasilitas umum, dengan program-program sebagai berikut :
Fungsi Perlindungan Sosial :
Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
Program pembinaan para penyandang cacat dan eks. Trauma
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
96
Program pembinaan eks. Penyandang penyakit sosial (Eks. Narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum :
Program pengembangan perumahan
6.3.5. Meningkatnya Kualitas Pembangunan di Bidang Ekonomi
a. SasaranSasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di
bidang ekonomi
b. KebijakanKebijakan guna pencapaian sasaran diatas lebih diarahkan pada pembuatan dokumen-
dokumen perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kegiatan pembangunan, melalui
program prerencanaan pembangunan ekonomi yang terklasifikasi dalam fungsi
pelayanan umum.
6.4. MISI MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELAYANAN PENDIDIKAN UMUM DAN AGAMA YANG BERKUALITAS DAN TERJANGKAU, PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BUDAYA MELAYU
6.4.1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)a. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna peningkatan kualitas PAUD,
adalah meningkatnya prasarana, sarana, kreativitas guru dan peserta PAUD dengan
target sasaran :
Pembinaan terhadap 78 Lembaga PAUD
Guru PAUD yang diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas PAUD sebanyak 400 orang
Peserta PAUD yang diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas PAUD sebanyak 640
orang
Meningkatkan persentase Pembuatan Alat Pendidikan Edukatif (APE) guru PAUD
secara bertahap mulai dari tahun 2007 sebesar 40 % dan pada akhirnya tahun 2011
mencapai 120 %
Meningkatkan persentase bantuan Alat Pendidikan Edukatif (APE) kelembagaan
PAUD secara bertahap mulai dari tahun 2007 sebesar 40 % dan pada akhirnya tahun
2011 mencapai 120 %
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
97
Meningkatkan kualitas Guru PAUD
b. KebijakanArah kebijakan guna pencapaian sasaran diatas, meliputi :
Meningkatkan prasarana dan sarana PAUD
Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga dan guru PAUD
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui Program Pendidikan Anak Usia
Dini yang termasuk dalam klasifikasi fungsi pendidikan.
6.4.2. Meningkatnya Kualitas Pendidikan sesuai dengan Perkembangan Ilmu dan Teknologi
a. SasaranSasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan, adalah sebagai berikut :
Meningkatnya persentase kelulusan disetiap satuan tingkat pendidikan
→ Persentase tingkat kelulusan siswa SD/ MI pada tahun 2007 sebesar 83 % dan
secara bertahap akan mencapai 95 % pada tahun 2011.
→ Persentase tingkat kelulusan siswa SMP/ MTs pada tahun 2007 sebesar 80 %
dan secara bertahap akan mencapai 90 % pada tahun 2011.
→ Persentase tingkat kelulusan siswa SMA/ SMK/ MA pada tahun 2007 sebesar 72
% dan secara bertahap akan mencapai 85 % pada tahun 2011.
→ Meningkatkan nilai rata-rata NEM SMP, dari nilai rata-rata 6,18 pada tahun
dasar 2007 secara bertahap menjadi 6,91 pada tahun 2011.
→ Meningkatkan nilai rata-rata NEM SMA/ SMK, dari nilai rata-rata 6,20 pada
tahun dasar 2007 secara bertahap menjadi 6,65 pada tahun 2011.
→ Meningkatkan persentase lulusan SMA/ SMK yang diterima di Perguruan Tinggi,
tahun 2007 sebesar 52,15 % secara bertahap akan mencapai 60,00 % pada
tahun 2011.
→ Meningkatkan persentase lulusan SMA/ SMK yang diterima kerja, tahun 2007
sebesar 35,14 % secara bertahap akan mencapai 40,13 % pada tahun 2011.
Meningkatkan kualitas dan ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
→ Rasio jumlah guru terhadap siswa SD/ MI pada tahun 2007 dengan
perbandingan 1 orang guru untuk melayani 45 orang siswa maka secara
bertahap diharapkan pada tahun 2011 rasionya menjadi 1 orang guru berbanding
36 orang siswa.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
98
→ Meningkatkan persentase guru SD/ MI yang berijazah minimal S1/ D4, tahun
2007 sebesar 33,68 % secara bertahap pada tahun 2011 akan mencapai 75,35
%.
→ Rasio jumlah guru terhadap siswa SMP/ MTs pada tahun 2007 dengan
perbandingan 1 orang guru untuk melayani 44 orang siswa maka secara
bertahap diharapkan pada tahun 2011 rasionya menjadi 1 orang guru berbanding
36 orang siswa.
→ Meningkatkan persentase guru SD/ MI yang berijazah minimal S1/ D4, tahun
2007 sebesar 59,82 % secara bertahap pada tahun 2011 akan mencapai 87,15
%.
→ Rasio jumlah guru terhadap siswa SMA/ SMK/ MA pada tahun 2007 dengan
perbandingan 1 orang guru untuk melayani 44 orang siswa maka secara
bertahap diharapkan pada tahun 2011 rasionya menjadi 1 orang guru berbanding
36 orang siswa.
→ Meningkatkan persentase guru SD/ MI yang berijazah minimal S1/ D4, tahun
2007 sebesar 88,01 % secara bertahap pada tahun 2011 akan mencapai 94,36
%.
→ Rasio guru mata pelajaran terhadap jumlah jam pelajaran SMP/ MTs dan SMA/
SMK/ MA. Pada tahun 2007 dengan rasio 1 orang guru mengajar 30 jam, maka
pada tahun 2011 diharapkan 1 orang guru mengajar 24 jam.
→ Rasio guru kelas terhadap jumlah kelas SD/ MI pada tahun 2011 menjadi 1
berbanding 1.
Meningkatkan pembinaan tenaga pengajar pada pendidikan non formal
→ Pembinaan untuk 150 orang tenaga tutor pada Paket A, B dan Paket C
→ Pembinaan untuk 150 orang tenaga tutor pada lembaga kursus
Meningkatnya prasarana dan sarana pada pendidikan non formal
→ Jumlah bantuan sarana pada 75 lembaga kursus
→ Pemberian bantuan sarana pada Paket A, B dan Paket C .....
Meningkatkan kualitas SDM yang putus sekolah
→ Pelatihan kursus tenun songket sebanyak 240 orang
→ Pelatihan kursus bordir sebanyak 240 orang
→ Pelatihan kursus montir sebanyak 100 orang
→ Pelatihan kursus komputer sebanyak 100 orang
Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana pendidikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
99
→ Revitalisasi gedung SD/ MI sebanyak 52 unit
→ Revitalisasi gedung SMP/ MTs sebanyak 6 unit
→ Revitalisasi gedung SMA/ MA sebanyak 2 unit
→ Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) gedung SMK sebanyak 30 RKB
→ Pembangunan Laboratorium Kimia SMA/ MA sebanyak 36 unit
→ Pembangunan Laboratorium Biologi SMA/ MA sebanyak 35 unit
→ Pembangunan Laboratorium Fisika SMA/ MA sebanyak 35 unit
→ Pembangunan Laboratorium IPA SD/ MI sebanyak 50 unit
→ Pembangunan Laboratorium Bahasa SD/ MI sebanyak 50 unit
→ Pembangunan Laboratorium Biologi SMP/ MTs sebanyak 50 unit
→ Pembangunan Laboratorium Kimia SMP/ MTs sebanyak 50 unit
→ Pembangunan Laboratorium Fisika SMP/ MTs sebanyak 50 unit
→ Pembangunan Laboratorium Bahasa SMP/ MTs sebanyak 50 unit
→ Pembangunan Laboratorium IPS SMP/ MTs sebanyak 50 unit
→ Pengadaan buku pelajaran SD/ MI sebanyak 595.000 eksamplar
→ Pengadaan buku pelajaran SMP/ MTs sebanyak 510.836 eksamplar
→ Pengadaan alat peraga SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA/ SMK sebanyak 10 buah
→ Pembangunan perpustakaan SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA/ SMK sebanyak 46
unit
→ Pembangunan SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA/ SMK sebanyak 48 unit
→ Pembangunan tempat ibadah sebanyak 25 unit
→ Pengadaan meubelier SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA/ SMK sebanyak 40.290 unit
→ Pembangunan USB SMP/ MTs, SMA/ MA/ SMK sebanyak 15 unit
→ Pembangunan Rumah Kepala Sekolah, Guru dan Penjaga Sekolah Dasar
sebanyak 168 unit
b. KebijakanArah kebijakan guna pencapaian sasaran diatas, meliputi :
Memberi kesempatan bagi anak didik untuk memperoleh pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan perkembangan fisik dan fsikis anak.
Melaksanakan pendidikan lanjutan bagi tenaga pendidik.
Memberdayakan, membina dan memberikan bantuan kepada satuan-satuan
pendidikan non formal
Meningkatkan prasarana dan sarana pendidikan baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
100
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi pendidikan, dengan
program-program sebagai berikut :
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program Pendidikan Menengah
Program Pendidikan Non Formal
Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
6.4.3. Terwujudnya Pemerataan dan Kesempatan Pendidikan Murah dan Terjangkaua. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna mewujudkan pendidikan
murah dan terjangkau ini adalah :
Meningkatnya penduduk yang dapat menyelesaikan program wajib belajar sembilan
tahun. Hal ini dapat dilihat dari :
→ Meningkatnya angka partisipasi kasar pada jenjang SD/ MI. Jika pada tahun
2007 APK sebesar 116,63 % maka pada tahun 2011 APK tersebut dapat
mencapai 124,05 %.
→ Meningkatnya angka partisipasi murni pada jenjang SD/ MI. Jika pada tahun
2007 sebesar 99,81 % maka pada tahun 2011 angka tersebut dapat mencapai
104,14 %.
→ Meningkatnya persentase siswa SD/ MI yang melanjutkan ke jenjang SMP/ MTs.
Jika pada tahun 2007 sebesar 81,11 % maka diharapkan pada tahun 2011
persentasenya mencapai 90,11 %
→ Meningkatnya angka partisipasi kasar pada jenjang SMP/ MTs. Jika pada tahun
2007 APK sebesar 92,82 % maka pada tahun 2011 APK tersebut dapat
mencapai 99,11 %.
→ Meningkatnya angka partisipasi murni pada jenjang SMP/ MTs. Jika pada tahun
2007 sebesar 72,51 % maka pada tahun 2011 angka tersebut dapat mencapai
90,05 %.
→ Menurunkan persentase angka putus sekolah jenjang SMP/ MTs. Jika pada
tahun 2007 sebesar 0,19 % maka diharapkan pada tahun 2011 angka tersebut
turun menjadi 0,08 %
Meningkatkan partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan menengah dan
Perguruan Tinggi. Hal ini dapat dilihat dari :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
101
→ Meningkatnya angka partisipasi kasar pada jenjang SMA/ SMK/ MA. Jika
pada tahun 2007 APK sebesar 76,95 % maka pada tahun 2011 APK
tersebut dapat mencapai 83,00 %.
→ Meningkatnya angka partisipasi murni pada jenjang SMA/ SMK/ MA. Jika
pada tahun 2007 sebesar 54,82 % maka pada tahun 2011 angka tersebut
dapat mencapai 62,25 %.
→ Menurunkan persentase angka putus sekolah jenjang SMA/ SMK/ MA. Jika
pada tahun 2007 sebesar 0,49 % maka diharapkan pada tahun 2011 angka
tersebut turun menjadi 0,23 %
→ Meningkatnya persentase siswa SMA/ SMK/ MA yang melanjutkan ke
jenjang Perguruan Tinggi. Jika pada tahun 2007 sebesar 52,15 % maka
diharapkan pada tahun 2011 persentasenya mencapai 60,00 %
b. KebijakanKebijakan yang diambil guna pencapaian sasaran diatas lebih diarahkan kepada usaha-
usaha untuk menurunkan kesejangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat
dengan memberikan akses yang lebih besar terutama kepada kelompok masyarakat
miskin.
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi pendidikan, dengan
program-program sebagai berikut :
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program Pendidikan Menengah
6.4.4. Meningkatnya Kualitas Keterampilan Pemuda dan Olahraga
a. SasaranSasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna mencapai tujuan tersebut
adalah sebagai berikut :
Meningkatnya kualitas siswa tingkat SMP, SMA, SMK dan MA dari segi keterampilan
yang dimilikinya
→ Pelatihan UKS, PMR, OSIS, PASKIBRAKA dan Pramuka untuk 4.250 orang
siswa
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik
→ Pelatihan tenaga pembina UKS sebanyak 390 orang
→ Pelatihan tenaga pembina PMR sebanyak 475 orang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
102
→ Pelatihan tenaga pembina Pramuka sebanyak 300 orang
Meningkatkan kualitas Organisasi Kepemudaan (OKP)
→ Pelatihan kewirausahaan untuk 300 orang
→ Pelatihan kepemimpinan untuk 300 orang
→ Pelatihan keterampilan untuk 300 orang
Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga
→ Penyediaan prasarana dan sarana olahraga di 11 kecamatan
→ Pada tahun 2011 persentase ketersediaan lapangan untuk berolahraga terhadap
luas wilayah kota sebesar 0,30 %
Meningkatkan pembinaan guru pendidikan jasmani dan kesehatan
→ Pelatihan untuk 400 orang guru pendidikan jasmani dan kesehatan
→ Pembinaan dan pelatihan terhadap 1.040 orang siswa
→ Pertandingan olahraga antar sekolah SMP, SMA, SMK dan MA sebanyak 20
event
→ Pertandingan olahraga antar sekolah tingkat SD sebanyak 5 event
b. KebijakanKebijakan yang diambil guna pencapaian sasaran diatas antara lain :
Memperluas dan memberi kesempatan kepada pemuda untuk memperoleh
pendidikan dan pelatihan keterampilan
Meningkatkan prasarana dan sarana olahraga baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi pendidikan, dengan
program-program sebagai berikut :
Program peningkatan peran serta kepemudaan
Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda
Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga
Program pembinaan dan permasyarakatan olahraga
6.4.5. Meningkatkan Apresiasi dan Ekspresi Masyarakat terhadap Budaya Melayu
a. SasaranSasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna mencapai tujuan tersebut
adalah sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
103
Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain :
→ Instansi pemerintah yang menggunakan busana melayu pada hari-hari yang
telah ditentukan telah dapat dilaksanakan dengan baik
→ Instansi swasta yang menggunakan busana melayu pada hari-hari yang telah
ditentukan dilakukan secara bertahap, diharapkan pada tahun 2011
persentasenya dapat mencapai 100 %.
→ Pada tahun 2011 setiap pengusaha perhotelan di Pekanbaru dapat menjadikan
makanan melayu sebagai salah satu sajian dalam daftar menu hotel yang
dikelolanya.
→ Pada tahun 2011 setiap pengusaha restoran/ rumah makan di Pekanbaru dapat
menjadikan makanan melayu sebagai salah satu sajian dalam daftar menu
restoran/ rumah makan yang dikelolanya.
→ Pegawai instansi pemerintah yang mampu berbahasa melayu
→ Pegawai instansi pemerintah yang mampu berbahasa melayu
Meningkatkan apresiasi seni peserta didik terhadap budaya melayu dalam kehidupan
sehari-hari.
→ Keikutsertaan sekolah-sekolah dalam even-even budaya melayu yang
dilaksanakan. Jika pada tahun 2007 persentase keikutsertaanya sebesar 10 %
maka diharapkan pada tahun 2011 dapat meningkat menjadi 18 %.
→ Meningkatnya persentase ketersediaan prasarana dan sarana alat-alat kesenian
di SD, SMP, SMA dan SMK. Jika pada tahun 2007 persentase ketersediaanya
baru mencapai 24 %, maka pada tahun 2011 dapat meningkat menjadi 50 %.
→ Meningkatnya persentase duta seni pelajar antar propinsi, dari 2 % pada tahun
2007 kemudian meningkat menjadi 6 % pada tahun 2011.
→ Meningkatnya persentase duta seni pelajar antar negara, dari 1 % pada tahun
2007 kemudian meningkat menjadi 5 % pada tahun 2011.
Terciptanya kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu.
→ Persentase bangunan pemerintah yang mempunyai ciri-ciri khas budaya melayu
pada tahun 2011 dapat mencapai 95 %
b. KebijakanKebijakan yang diambil guna pencapaian sasaran diatas lebih diarahkan kepada
pelestarian, pembinaan dan pengembangan khasanah budaya melayu di tengah
masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
104
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi pariwisata dan budaya,
dengan program-program sebagai berikut :
Program pengembangan nilai budaya
Program pengelolaan kekayaan budaya
Program pengelolaan keragaman budaya
Program Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun
Program Pendidikan Sekolah Menengah
6.4.6. Meningkatnya Siar Agama Sarana dan Prasarana Beribadah dan Lembaga Pendidikan Agama untuk Mewujudkan Masyarakat yang Beriman dan Bertaqwa serta Penerapan Kurikulum Budaya Melayu disetiap tingkatan pendidikan
a. SasaranSasaran yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan guna mencapai tujuan tersebut
adalah sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas nilai keagamaan dilembaga pendidikan melalui pelaksanaan
aktivitas-aktivitas keagamaan di sekolah-sekolah. Jika pada tahun 2007 aktivitas
keagamaan tersebut dilaksanakan sebanyak 7 kali, maka pada tahun 2011
frekuensinya ditingkatkan menjadi 14 kali.
Meningkatkan penerapan nilai-nilai Budaya Melayu oleh pendidik dan peserta didik.
→ Jika pada tahun 2007 persentase siswa yang mampu tulis baca arab melayu di
sekolah sebesar 75 %, maka pada tahun 2011 ditargetkan dapat mencapai 100
%.
→ Terwujudnya lembaga pendidikan yang konsisten dalam menerapkan nilai-nilai
dan khasanah budaya melayu, baik dari segi pembelajaran bahasa melayu,
tatakrama dan penggunaan busana melayu pada hari-hari tertentu.
b. KebijakanKebijakan yang diambil guna pencapaian sasaran diatas antara lain :
Meningkatkan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama dii
sekolah-sekolah
Mengembangkan nilai-nilai budaya melalyu melalui kurikulum muatan lokal.
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi pendidikan, dengan
program-program sebagai berikut :
Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
105
Program Pendidikan Sekolah Menengah
6.4.7. Meningkatnya Kualitas Pembangunan di Bidang Sosial dan Budaya (Pendidikan, Keagamaan dan Kebudayaan)
a. SasaranSasaran yang akan dicapai dalam mkeningkatkan kualitas pembangunan di bidang sosial
dan budaya ini, adalah sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial dan
budaya.
Meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial dan
budaya.
b. KebijakanKebijakan guna pencapaian sasaran diatas lebih diarahkan pada pembuatan dokumen-
dokumen perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kegiatan pembangunan, melalui
program prerencanaan sosial budaya yang terklasifikasi dalam fungsi pelayanan umum.
6.5. MISI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT KOTA, SERTA MENINGKATNYA PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN PERILAKU SEHAT.
6.5.1. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
a. SasaranSasaran yang akan dicapai dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
adalah sebagai berikut :
Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatannya.
→ Meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Jika
pada tahun 2007 sebesar 5 % maka diharapkan pada tahun 2011 rumah tangga
yang berperilaku hidup sehat dan bersih meningkat menjadi 70 %
→ Meningkatnya persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan (dana sehat). Jika pada tahun 2007 sebesar 20,00 %
maka diharapkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 80,00 %.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
106
→ Meningkatkan persentase upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM). Jika
pada tahun 2007 sebesar 25,00 % ditargetkan pada tahun 2011 meningkat
menjadi 45,00 %
→ Meningkatkan persentase bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif. Jika pada tahun
2007 sebesar 50 % ditargetkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 80 %
→ Meningkatkan ketersediaan dokter keluarga. Jika pada tahun 2007 sebanyak 38
orang, maka pada tahun 2011 meningkat menjadi 300 orang
→ Meningkatnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, efek narkoba
dan penyakit menular sex lainnya. Jika pada tahun 2007 sebesar 23 %
ditargetkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 55 %
Meningkatnya lingkungan fisik dan sosial yang sehat.
→ Meningkatnya persentase rumah sehat. Jika pada tahun 2007 sebesar 70 %
ditargetkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 85 %
→ Meningkatnya persentase tempat-tempat umum sehat. Jika pada tahun 2007
sebesar 65 % ditargetkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 85 %
Tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa hal, antara lain :
→ Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup. Jika pada
tahun 2007 AKB dengan jumlah 65 orang, maka pada tahun 2011 diupayakan
AKB tersebut turun menjadi 35 orang.
→ Menurunnya Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran hidup. Jika pada tahun
2007 berkisar pada angka 170 orang balita, maka pada tahun 2011 diupayakan
angka tersebut turun menjadi 55 orang.
→ Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) Melahirkan per 100.000 kelahiran hidup.
Jika pada tahun 2007 AKI dengan jumlah 240 orang, maka pada tahun 2011
diupayakan AKI tersebut turun menjadi 145 orang.
→ Meningkatnya Angka Harapan Hidup, dari 66 orang pada tahun 2007 diupayakan
meningkat menjadi 72 orang pada tahun 2011.
→ Menurunnya Angka Kesakitan, dari 40 orang pada tahun 2007 diupayakan pada
tahun 2011 angka kesakitan tersebut menurun menjadi kurang dari 5 orang.
→ Menurunkan jumlah balita dengan kasus gizi buruk. Jika pada tahun 2007 berada
pada angka 1,3 %, pada tahun 2011 diupayakan angka tersebut menurun
menjadi 0,6 %.
→ Meningkatkan persentase kecamatan bebas rawan gizi, dari 70,8 % pada tahun
2007 meningkat menjadi 83,3 %
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
107
Meningkat akses dan mutu pelayanan.
→ Meningkatkan persentase masyarakat yang memanfaatkan jasa puskesma
dalam berobat. Jika pada tahun 2007 sebesar 12 %, maka pada tahun 2007
meningkat menjadi 16 %.
→ Diupayakan pada tahun 2010 persentase penduduk yang menggunakan jasa
rumah sakit menjadi 1,5 %.
→ Meningkatnya persentase diagnosa kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Jika
pada tahun 2007 sebesar 50 %, maka pada tahun 2007 meningkat menjadi 75
%.
→ Meningkatnya persentase peserta KB PUS Muda, dari 45 % pada tahun 2007
meningkat menjadi 65 % pada tahun 2011.
→ Meningkatnya persentase peserta KB Mandiri, dari 40 % pada tahun 2007
meningkat menjadi 60 % pada tahun 2011.
Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau (prima). Hal ini
dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain :
→ Meningkatkan ketersediaan obat di puskesmas-puskesmas, jika pada tahun
2007 ketersediaan obat tersebut baru mencapai 60 %, maka pada tahun 2011
diupayakan ketersediannya mencapai 100 %.
→ Meningkatnya persentase persalinan oleh tenaga kesehatan. Jika pada tahun
2007 proses persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan baru mencapai 95
%, maka diharapkan secara bertahap pada tahun 2011 seluruh proses
persalinan tersebut telah menggunakan tenaga kesehatan.
→ Terlaksananya imunisasi pada bayi dan balita di setiap kelurahan (Universal
Child Immunization/ UCI)
→ Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapat/ memperoleh Tablet Fe (tabt
besi), dan pada tahun 2011 diupayakan seluruh ibu hamil mendapatkan tablet Fe
tersebut.
→ Pada tahun 2010 diupayakan seluruh murid Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
telah mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut.
→ Meningkatkan persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja,
jika pada tahun 2007 baru mencapai angka 45 % diupayakan pada tahun 2011
angka tersebut meningkat menjadi 80 %.
→ Meningkatnya persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi akseptor KB., dari
i 66 % pada tahun 2007 diupayakan meningkat menjadi 72 % pada tahun 2011.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
108
Meningkatkan ketersediaan sumber daya kesehatan yang profesional
→ Meningkatkan rasio ketersediaan dokter per 100.000 penduduk. Jika pada tahun
2007 rasionya baru mencapai 33 orang per 100.000 penduduk, maka pada tahun
2001 diupayakan rasionya mencapai 42 orang per 100.000 penduduk.
→ Meningkatkan rasio ketersediaan dokter spesialis per 100.000 penduduk. Jika
pada tahun 2007 rasionya baru mencapai 4 orang per 100.000 penduduk, maka
pada tahun 2001 diupayakan rasionya mencapai 7 orang per 100.000 penduduk.
→ Meningkatkan rasio ketersediaan dokter gigi per 100.000 penduduk. Jika pada
tahun 2007 rasionya baru mencapai 7 orang per 100.000 penduduk, maka pada
tahun 2001 diupayakan rasionya mencapai 11 orang per 100.000 penduduk.
→ Meningkatkan rasio ketersediaan apoteker per 100.000 penduduk. Jika pada
tahun 2007 rasionya baru mencapai 5 orang per 100.000 penduduk, maka pada
tahun 2001 diupayakan rasionya mencapai 11 orang per 100.000 penduduk.
→ Meningkatkan rasio ketersediaan bidan per 100.000 penduduk. Jika pada tahun
2007 rasionya baru mencapai 50 orang per 100.000 penduduk, maka pada tahun
2001 diupayakan rasionya mencapai 101 orang per 100.000 penduduk.
→ Meningkatkan rasio ketersediaan perawat per 100.000 penduduk. Jika pada
tahun 2007 rasionya baru mencapai 50 orang per 100.000 penduduk, maka pada
tahun 2001 diupayakan rasionya mencapai 120 orang per 100.000 penduduk.
→ Meningkatkan rasio ketersediaan Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000
penduduk. Jika pada tahun 2007 rasionya baru mencapai 25 orang per 100.000
penduduk, maka pada tahun 2001 diupayakan rasionya mencapai 43 orang per
100.000 penduduk.
Pelaksanaan manajemen kesehatan moderen.
→ Meningkatkan ketersediaan sistem informasi manajemen kesehatan yang
berbasis teknologi. Jika pada tahun 2007 baru mencapai 30 %, diharapkan pada
tahun 2010 ketersediaan informasi tersebut bisa mencapai 100 %
→ Kota Pekanbaru memiliki profil kesehatan
→ Meningkatkan kinerja dewan kesehatan kota. Di upayakan pada tahun 2011
tersebut Dewan Kesehatan Kota telah memiliki :
Sistem kesehatan daerah
Contigency Plan
Distric Health Account
b. Kebijakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
109
Kebijakan guna pencapaian sasaran diatas lebih diarahkan pada :
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan lingkungan dan pola
hidup sehat
Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini.
Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar
Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
Meningkatkan manajemen pengelolaan kesehatan moderen
Pelaksanaan kebijakan tersebut dapat dijalankan melalui fungsi kesehatan, dengan
program-program sebagai berikut :
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Balita
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan jaringannya
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kelompok Kegiatan
Masyarakat
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU
Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan
Tumbuh Kembang Anak
Program Kesehatan Reproduksi Keluarga
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan
Reproduksi Remaja
Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, Penyakit Menular Seksual
termasuk HIV/ AIDS
Program Keluarga Berencana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
110
Program Pelayanan Kontrasepsi
Program Pembinaan Peranserta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/ KR yang mandiri
6.5.2. Meningkatnya Kualitas Pembangunan di Bidang Kesehatan
a. SasaranSasaran yang akan dicapai dalam mkeningkatkan kualitas pembangunan di bidang
kesehatan, adalah sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang kesehatan.
Meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang kesehatan.
b. KebijakanKebijakan guna pencapaian sasaran diatas lebih diarahkan pada pembuatan dokumen-
dokumen perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kegiatan pembangunan, melalui
program prerencanaan sosial budaya yang terklasifikasi dalam fungsi pelayanan umum.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
111
BAB VIIPROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
7.1. Program Satuan Kerja Perangkat DaerahBerkaitan dengan tugas pokok masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah maka program
yang dirumuskan telah diselaraskan dengan fungsi dan subfungsi yang ada dalam
pemerintahan. Dalam aspek pembiayaan, Indikasi rencana program telah mempertimbangkan
berbagai sumber pendanaan seperti APBD Kota, APBD Propinsi dan APBN, sesuai dengan
prediksi terhadap batas kapasitas fiskal. Secara sistematik, indikasii rencana program-program
yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun kedepan guna pencapaian misi-misi yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut :
7.1.1. MISI MEWUJUDKAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kenderaan dinas oprasional
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
2.Program Peningkatan Sarana dan Perasarana Aparatur Pembangunan gedung kantor
Pengadaan mobil jabatan
Pengadaan mebeleur
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional
Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan
3.Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan mesin/kartu absensi
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Pengadaan pakaian KORPRI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
112
4.Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Pendidikan dan pelatihan formal
Sosialisasi peraturan perundang undangan
Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
5.Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
Penyusunan pelaporan akhir tahun
6.Program Penataan Daerah Otonomi Baru Fasilitasi penyiapan dan informasi pendukung proses pemekaran daerah
Fasilitasi persepatan penyerahan P3D dari daerah induk ke daerah pemekaran
Fasilitasi pemantapan SOTK pemerintah daerah otonomi baru
7.Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Fasilitasi penyempurnaan peraturan peraturan perundangan penyiaran dan KMIP
Pengadaan alat studio
Pengkajian dan pengembangan sistem informasi
8.Program Faslitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi
9.Program Pendidikan Kedinasan Pendidikan dan pelatihan teknis
Pendidikan penjenjangan struktural
Pembuatan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
Pembuatan buku juknis/juklak
10. Program Peningkatan Kapsitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Peningktan kemampuan teknis aparat perencana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
113
Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah
11. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Penyusunan rencana pembinaan karir PNS
Seleksi penerimaan PNS
Penempatan PNS
Seleksi dan penetapan PNS untuk tugas belajar
12. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Penyusunan standar satuan harga
Penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah
Penyusunan sistem dan produsen pengelolaan keuangan daerah
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang penjabaran APBD
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang penjabaran perubahan APBD
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
Sosialiasasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah
Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah
Peningkatan manajemen aset/barang daerah
Penyusunan peraturan daerah tentang pokok pengelolaan keuangan daerah
13. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan
layanan publik
Penyusunan rancangan RPJMD
Penyusunan rancangan RKPD
Penyelenggaraan musren RKPD
Penetapan RKPD
Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintan daerah
Koordinasi penyusunan laporan keterangan pertanggung jawaban(LKPJ)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
114
Monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan rencana
pembangunan daerah
14. Program Pengembangan Data/Informasi Pengumpulan, Updating, dan analisis dan informasi capaian target kinerja dan
program
Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan kawasan
rawan bencana
Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan ekonomi
15. Program Kerjasama Pembangunan Koordinasi kerjasama wilayah perbatasan
Koordinasi kerjsama pembangunan antar daerah
Fasilitasi kerjsama dengan dunia usaha/lembaga
16. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa
Pelaksanaan musyawarah pembangunan desa
Pemberian stimulan pembangunan desa
17. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolan Keuangan Kabupaten/Kota Evaluasi rancangan peraturan daerah tentang APBD kabupaten/kota
Evaluasi rancangan peraturan daerah KDH tentang penjabaran APBD kabupaten/kota
18. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa Evaluasi racangan peraturan desa tentang APB Desa
Evaluasi racangan peraturan desa tentang pendapatan desa
19. Program Perbaikan Sistem Kearsipan Pembangunan data base informasi kearsipan
Pengumpulan data
Pengklasifikasian daa
Penyusunan sisten katalog data
20. Perogram Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
115
Pengadaan sarana pengelolaan dan penyimpanan arsip
Pendataan dan penataan dokumen arsip/daerah
Penduplikatan dokumen/arsip daerah dalam bentuk informatika
21. Program Pemeliharaan Rutin Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan Pemelihraan rutin berkala arsip daerah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan kondisi stuasi daerah
22. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Penyusunan dan penertiban naskah sumber arsip
Penyediaan sarana layanan informasi arsip
23. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah desa
Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH
Koordinasi pengawasan yang lebih kondusif
24. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Pelatiahan teknis pengawasan dan peilaian akuntabilitas kinerja
25. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan Penyusunan naskah akademis kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Penyusunan Kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
26. Program Kerjasama dan Informasi Degan Media Massa Peyebarluasan informasi pembangunan daerah
Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah
27. Program Optimalisasi Pemanpaatan Teknologi Informasi penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik
28. Program Mengintensifikasikan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
116
Pembentukan unit khusus penaganan pengaduan masyarakat
29. Program Peningkatan Kapsitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Pembahasan rancangan peraturan daerah
Hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh
masyarakat/tokoh agama
Rapat-rapat alat kelengkapan dewan
Rapat-rapat paripurna
Kegiatan reses
Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam Daerah
Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
30. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan
Penyelenggaraan deseminasi informasi bagi masyarka desa
31. Program Penataan Administrasi Kependudukan Pembangunan dan pengoprasian SIAK secara terpadu
Pelatihan pengelola SIAK
Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan
Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan
Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat
Peningkatan publik dalam bidang kependudukan
Pengembangan database kependudukan
Peningkatan kapasitas aparat kependudukan dan catatan sipil
32. Program Peningkatan Kemanan dan Kenyamanan Lingkungan Pembangunan pos jaga/ronda
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
Pengendalian kemanan lingkunngan
33. Program Pemberdaan Masyrakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Pembentukan satuan keamanan lingkungan dimasyarakat
34. Program Pemeliharaan Kantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Pengawasan dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
117
Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daera
35. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) Penyuluhan pencegahan peredaran uang palsu
Penyuluhan pencegahan dan penertiban aksi premanisme
Penyuluhan pencegahan praktek perjudian
36. Program Pendidikan Politik Masyarakat Penyuluhan kepada masyarakat
Penyusunan data base partai politik
Koordinasi forum-forum diskusi politik
37. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Peningkatan toleransi dan kerujunan dalam kehidupan beragama
Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat
38. Program Kemitaraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Seminar, talk sohw, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan
Pentas seni dan budaya, festifal, lomba cipta dalam upaya peningkatan wawasan
kebangsaan
39. Program Pencegahan Dini dan Penggulangan Korban Bencana Alam Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
Pengadaan tempat panampungan sementara dan evakuasi penduduk dari ancaman
korban bencana alam
7.1.2. MISI MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN, SISTEM TRANSFORTASI YANG MEMADAI DAN KUALITAS LINGKUNGAN KOTA SERTA PENATAAN RUANG YANG TERINTEGRASI
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Perencanaan pembangunan jalan
Pembangunan jalan
Perencanaan pembangunan jembatan
Pembangunan jembatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
118
2. Program pembangunan sistem informasi/ data base jalan dan jembatan Penyusunan sistem informasi/ data base jalan
Penyusunan sistem informasi/ data base Jembatan
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Pembangunan gedung balai latihan kebinamargaan
Pembangunan workshop
Pengadaan alat-alat berat
Rehabilitasi/pemeliharaan gedung balai latihan kebinamargaan
Rehabilitasi/pemeliharaan gedung workshop
Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat berat
4. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perencanaan rehabilitasi/pemelihraan jembatan
Rehabilitasi/pemelihraan jembatan
Perencanaan rehabilitasi/pemelihraan jalan
Rehabilitasi/pemelihraan jalan
5. Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong Perencanaan turap/talud/brongjong
Suvei kemiringan turap/talud/brongjong
Pembangunan turap/talud/brongjong
6. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Talud/ Bronjong Rehabilitasi/pemeliharaan talud/ bronjong
Monitoring dan evaluasi
7. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Perencanaan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Survei kontur saluran draiase/gorong-gorong
8. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Perencanaan pembangunan jaringan irigasi
Perencanaan pembangunan reservior
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
119
Perencanaan pembangunan pintu air
Pembangunan reservior
Pembangunan pintu air
Pemberdayaan petani pemkai air
9. Program Pengembangan Perumahan Pembangunan reservior pengendali banjir
Pembangunan sarana dan prasrana pantai
Pembangunan tanggul pemecah ombak
10. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Pembangunan sumur-sumur air tanah
Pembangunan sarana pengambilan dan saluran pembawa
Rehabilitasi prsarana pengambilan dan sauran pembawa
11. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas pembangunan
Penyusunan kebijakan, norma, standar dan prosedur bidang perhubungan
Sosialisasi kebijakan dibidang perhubungan
Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat
12. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kenderaan bermotor
Rehabilitasi/pemliharaan prasarana balai pengujian kenderaan bermotor
Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/perhubungan
13. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Penyuluhan bagi sopir/juru mudi untuk peningkatan keselamatan penumpang
Peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan
Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang
Pengendalian disiplin pengoprasian angkutan umum dijalan raya
Penciptaan disiplin dan pemeliharaan kebersihan dilingkungan terminal
Kegiatan penciptaan pelayanan cepat, tepet, murah dan mudah
Pengumpulan dan analisis data base pelayanan angkutan
Pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak kendaraan angkutan
umum teladan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
120
Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan
14. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Pembanguan gedung terminal
Pembangunan halte bus, taxi gedug terminal
15. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Pengadaan rambu-rambu lalu lintas
Pengadaan marka jalan
Pengadaan pagar pengaman jalan
16. Program Peningkatan Kelalaian Pengoperasian Kenderaan Bermotor Pembangunan balai pengujuan kenderaan bermotor
Pengadaan alat pengujian kenderaan bermotor
Pelaksanaan uji petik kenderaan bermotor
17. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran
Penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran
Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran
18. Program Perencanaan Tata Ruang Penyusunan rencana detailtata ruang kawasan
Revisi rencana tata ruang
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW
Survey dan pemetaan
19. Program Pemanfaatan Ruang Fasilitasi peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang
Survei dan pemetaan
Pelatihan aparat dalan pemanfaatan ruang
Penyusunan kebijakan perizinan pamanfatan ruang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
121
20. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
Pengawasan pemanfaatan ruang
Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
21. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup Koordinasi penilaian kota sehat adipura
Pemantauan kualitas lingkungan
Pengkajian dampak lingkungan
Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (proper)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
22. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air
Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
Koordinasi kebakaran hutan
23. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam Rehabilitasi hutan dan lahan
Pengembangan kelembagaan rehabilitasi hutan dan lahan
Penyusunan standar dan prosedur rehabilitasi terumbu karang, mangrove, dan
padang lamun
24. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Peningkatan edukasi dan Komunikasi masyarakat dibidang lingkungan
Pengembangan data dan informasi lingkungan
Penyusunan data sumberdaya alam dan Neraca Sumberdaya Hutan (NSDH) nasional dan
daerah
25. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Pengujian emisi kendaraan bermotor
Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi,
Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
122
26. Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan Dikawasan-Kawasan Konservasi Laut dan Hutan Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan konservasi
Pegembangan konservasi laut dan hutan wisat
27. Program Pengendalian Kebakaran Hutan Pengadaan alat pemadam kebakaran hutan
Pemetaan kawasan rawan kebakaran hutan
Koordinasi pengendalian kebakaran hutan
28. Program Pengelolaan Areal Pemakaman Kordinasi penataan areal pemakaman
Pemberian perjanjian pemakaman
Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman
29. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Peningkatan operasi dan pemeliharaan dan prasarana dan sarana
persampahan
Bimbingan teknis persampahan
Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan
30. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau(RTH) Penataan RTH
Pemeliharaan RTH
Pengembangan taan rekreasi
Pengawasan dan pengendalian RTH
31. Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Rehabilitasi/pemeliharaan jalan
32. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah
Koordinasi penetapan rencana tata ruang perbatasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
123
Penyusunan rencana pengembangan perbatasan
33. Program Pengembangan Wilayah Strategi dan Cepat Tumbuh Perencanaan pengembangan infrastruktur
Pembangunan/peningkatan infrastruktur
34. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan Besar Koordiansi penyelesaian permasalahan penangan samapah perkotaan
Koordinasi penyelesaian permasalahan transportasi perkotaan
Koordinasi penangan pusat-pusat industri
Koordinasi perencnaaan penangan perumahan
35. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam Koordinasi penyusunan masterplan prasarana perhubungan daerah
Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana
36. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana Koordiansi penyusunan profile daerah rawan bencana
Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana
7.1.3. MISI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN RAKYAT DENGAN DUKUNGAN FASILITAS YANG MEMADAI DAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF SERTA PENANGANAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
1. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
Pembangunan sarana dan prsarana air bersih perdesaan
Pembangunan pasar pedesaan
Rehabilitasi/pemeliharaan pasar perdesaan
2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Pelatihan keterampilan usaha budidaya tanaman
Pelatihan keterampilan manajemen badan usaha milik desa
Pelatihan keterampilan usaha industri kerajinan
3. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
124
Penyusunan database tenaga kerja daerah
Pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja
Penyusunan balai latihan kerja
Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
Peningkatan propesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK
4. Program Peningkatan Kesempatan Kerja Penyusunan informasi bursa tenaga kerja
Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
Pemberian fasilitas dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat
Penyiapan tenaga kerja siap pakai
5. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Fasilitas penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Fasilitas penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sesuai
ketenaga kerjaan
Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenaga kerjaan
Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja
6. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif Penyusunan kebijakan tentang usaha kecil menengah
Sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil menengah
Fasilitas pengembangan usaha kecil menengah
7. Program Pengembangan Kewirauasahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/ KUD
8. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Pengembangan klaster bisnis
Peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga
Penyelenggaraan promosi produk UMKM
Pemgembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
125
9. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Koordinasi pelaksanaan dan program pembangunan koperasi
Pembangunan sistem informasi perencanaan pembangunan perkoperasian
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoprasian
Pembinaan pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
Penyebaran model-model pola pengembangan koperasi
10. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Pelatihan dan pelaku agribisnis
Penyuluhan dan pendampingan da pelaku agribisnis
Peningkatan kemampuan lembaga petani
11. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) Penanganan daerah rawan pangan
Penyusunan data base potensi produksi pangan
Kajian rantai pasokan dan pemasyaran pangan
Koordinasi kebijakan perberasan
12. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi pertanian/perkebunan
masyarakat
13. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian /perkebunan tepat guna
14. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Program hutan tanaman
Pengembangan hasil hutan non-kayu
Optimalisasi PNBP
Pengelolaan dan pemanfatan hutan
15. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
126
Koordinasi penyelenggaraan roboisasi dan penghijauan hutan
Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata
16. Perlindungan dan Konservasi Suberdaya Hutan Pencegahan dan pegendalian kebakaran hutan dan lahan
Sosialisasi pecegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan
Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
17. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan Pengembangan hutan masyarakat adat
Pendamingan kelompok usahan perhutanan rakyat
18. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Pendataan masalah peternakan
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
Pengawasan perdagangan ternak antar daerah
19. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
Pembibitan dan perwatan ternak
Penyuluhan kualitas gizi dan pakan ternak
Pengembangan Agribisnis
20. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan
Penyuluhan pemasaran ternak
Promosi atas hasil produksi peternakan unggas daerah
21. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna
Pegadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna
22. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan Peningkatan pemberdayaan penyuluhan pertanian/perkebunan lapangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
127
Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
23. Program oengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit unggul
Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
24. Program pengembangan perikanan tangkap Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap
Pembangunan tempat pelelangan ikab
Pengembangan lembaga usaha perdagangan perikanan tangkap
25. Program Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Kajian optimalisasi pengolahan dan pemasyaran produksi perikanan
26. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Koordinasi ventura bagi industri berbasis tekenologi
Pengembangan sistem inovasi teknologi industri
Penguatan kemampuan industri berbasis teknologi
27. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil dan menengah
Pemberian kapasitas kemudahan akses perbankan bagi industri kecil dan menengah
Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan swasta
28. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Pembinaan kemempuan teknologi industri
Pengembangan dan pelayanan teknologi industri
Perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri
29. Program penataan struktur industri Kebijakan keterkaitan industri hulu-hilir
Penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri
Pembinaan keterkaitan produksi industri manufaktur
30. Program pengembagan sentra-sentra industri potensial
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
128
Pembangunan akses transportasi sentra-sentra industri
Penyediaan sarana informaso yang dapat diakses masyarakat
31. Program pegembangan destinasi pariwisata Pengemangan objek wisata unggulan
Pegembangan jenis dan paket wisata unggulan
Pengembangan daerah tujuan wisata
32. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamana Perdagangan Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen
Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
33. Program peningkatan kerjsama perdangan internasional Penyiapan data base kuota setiap jenis barang dan jasa
Fasilitasi penyelesaian sengketa dagang
Kordinasi pengelolaan isu-isu perdagangan internasional
34. Program peningkatan dan pengembangan ekspor Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengembangan industri
Pengembangan informasi peluar pasar perdagangan luar negeri
Pengembangan data base informasi potensi unggul
Membangun jejaring dna eksportir
35. Program Peningakatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional
Fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha
Pengembangan pasar lelang daerah
36. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Kegiatan pembinaan organisasi pedagang kakilima dan sopan
Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedangang kakilima dan asongan
Kegiatan fasilitasi modal usaha bagi pedagang kakilima dan asongan
37. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
129
Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman
modal
Peningkatan kuaitas SDM guna penigkatan pelayanan investasi
Penyelenggaran pameran investasi
38. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Penyusunan kebijakan investasi bai pembangunan fasilitas infrastruktur
Memfaslitasi dan koordinasi kerjsama bidang investasi
Kajian kebijakan penanaman modal
Pemberian investasi diwilayah tertinggal
39. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Penyusunan mengenai kegiatan penambangan bahan galian C
Sosialisasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C
Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian C
40. Program Pembinaan dan pengembangan bidang ketenaga listrikan Koordinasi pengembagangan ketenaga listrikan
41. Program Pengembangan Pemasaran pariwisata Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek wisata
Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata
Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
42. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pedapatan daerah
43. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin
Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
44. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Pelayanan perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan
anak
Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan,
anak cacat dan anak nakalRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
130
Pembentukan pusat informasi penyandang catat dan trauma center
45. Program Pembinaan Anak Terlantar Pembangunan sarana dan perasarana tempat penampungan anak terlantar
Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
Peningakatan keterampilan tenaga pelatihan dan pendidik
46. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Pendatangan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma
Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
47. Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo Operasional Pemeliharaan sarana dan perasana panti asuhan/jompo
Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo
48. Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit Sosial Lainnya) Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi penyandang penyakit sosial
Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial
Pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial
49. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat
Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial
50. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Penyusunan maserplan pembangunan ekonomi
Penyusunan indikator ekonomi daerah
Penyusunan tabel input output daerah
7.1.4. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PELAYANAN PENDIDIKAN UMUM DAN AGAMA YANG BERKUALITAS DAN TERJANGKAU, PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BUDAYA MELAYU
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
131
1. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidik Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi
Pembinaan kelompok kerja guru
Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi
Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan
Pengembangan sistem pengahargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidikan
Monitoring evaluasi dan pelaporan
2. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Pelaksanaan evaluasi hasil kerja bidang pendidikan
Pembinaan dewan pendidikan
Pembinaan komite sekolah
3. Program Pendidikan Anak Usia Dini Pembangunan gedung sekolah
Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
Pembangunan ruang kelas sekolah
Pembangunan jaringan listrik sekolah dan pelengkapannya
Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
Pelatihan tenaga pendidik
Pendidikan anak usia dini pengadaan pakaian seragam sekolah
Pengadaan alata praktek dan peraga siswa
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama pendidikan anak usia dini
Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini
4. Program Wajib belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pembangunan gedung sekolah
Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru dan penjaga sekolah
Pembangunan ruang sekolah
Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolahRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
132
Pembangunan ruang serba guna/aula
Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
Pembangunan perpustakaan sekolah
Pembangunan jaringan instansi lisrik sekolah dan perlengkapannya
Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
Pengadaan moubelier
Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru dan penjaga
sekolah.
Rehabilitasi sedang/berat jaringan listrik sekolah dan perlengkapannya
Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
Penyediaan dan pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP dan MTs
Penyelenggaraan paket B setara SMP
Penyelenggaraan paket A setara SD
Pembianaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan Penerapan
Manajemen Berbasis Sekolan (MBS) di satuan pendidikan dasar
Pembinaan bakat dan kreativitas siswa
5. Program Pendidikan Menengah Pembangunan gedung sekolah
Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium bahasa,
komputer, IPA, IPS dan lain-lain)
pembangunan gedung serba guna/aula
pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
pembangunan jaringan instansi listrik sekolah dan perlengkapannya
pengadaan alat praktek dan pengawasan
pengadaan moubelier
pengadaan perlengkan sekolah
rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
penyelenggaraan paket C setara SMU
Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan manajeman
berbasis sekolah (MBS)
Pengembangan metode belajar dan mengajar dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi
penyebarluasan dan sosialisasi berbagai pendidikan menengah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
133
6. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Pendataan potensi kepemudaan
Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan
Perlusan penyusunan rencana aksi daerah dibidang kepemudaan
Perumusan kebijakan kewira usahaan bagi pemuda
7. Program Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga Pembibitan dan pembinaan olahraga berbakat
Penyelenggaraan kompetisi olahraga
Pengembangan olahraga rekreasi
Pembinaan olahraga yang berkembang dimasyarakat
8. Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga Peningkatan pembangunan sarana dan perasarana olahraga
Pemantauan dan evaluasi pembangunan sarana dan prasaran olahraga
Peningkatan peran dunis usaha dalam pengembangan sarana dan prasarana olahraga
9. Program Pengembangan Nilai Budaya Pelestarian dan akuntabilitas adat budaya daerah
Penatagunaan naskah kuno nusantara
Pemantauan, evaluasi pelaksanaan program pengembangan nilai budaya
10. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Pengembangan kebudayaan dan pariwisata
Pengembangan database sistem informasi sejarah purbakala
Perumusan kebijakan sejarah dan pubakala
11. Program Pengelolaan Keragaman Budaya Pengembangan kesenian dan kekayaan budaya
Fasilitas perkembangan keragaman budaya daerah
Fasilitas penyelenggaraan festival budaya daerah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan keanekaragaman budaya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
134
7.1.5. MISI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG TERJANGKAU BAGI MASYARKAT KOTA, SERTA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MASYARKAT TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN PERILAKU SEHAT
1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
Peningakatan pendidikan tenaga penyuluhan kesehatan
2. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Penyusunan standar pelayanan kesehatan
Evaluasi dan pengembangan standar pelayaan kesehatan
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
3. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemitraan asuransi kesehtan masyarakat
Kemitraan penolahan limbah rumah sakit
Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sejahtera
5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pengkajian pengembangan lingkungan sehat.
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
Pengadaan vaksi penyakit menular
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Peningkatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
135
7. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
Perawatan secara berkala bagi ibu hamil bagi keluarga kurang mampu
Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu
8. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Pengadaan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial.
Peningkatan kesehatan masyarakat
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Penyelenggaran penyehatan lingkungan
9. Program Pelayanan Keseatan Penduduk Miskin Pelayanan operasi katarak
Pelayanan kesehtan THT
Penanggulangan ISPA
Pelayanan kesehatan akibat lupuh layu
10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan pemeliharaan kesehatan
Rekuitmen tenaga kesehatan
Pelayanan kesehatan
Pembangunan panti asuhan
11. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Pendidikan dan pelatihanprajabatan bagi PNS daerah
Pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS daerah
Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi PNS daerah
12. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
Peningkatan, pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Peningkatan mutu pelayanan farmasi kesehatan dan rumah sakit
Peningkatan mutu pengguanaan obat dan perbekalan kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
136
13. Program Pengawasan Obat dan Makanan Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat dibidang obat dan makanan
Peningkatan pengawasan keamanan pengan dan bahan berbahaya
Peningkatan kapaasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan
Peningkatan Penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Penyuluhan kesehatan anak balita
Imunisasi bagi anak balita
Pelatiahan dan pendidikan perawatan anak balita
Pembangunan Panti asuhan anak terlantar balita
15. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Pembangunan puskesmas
Pembangunan puskesmas pembantu
Pengadaan sarana dan prsarana puskesmas
Pemerlihataan rutin berkala sarana dan prasarana puskesmas
Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
16. Program Keluarga Berencana Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin
Pelayanan KIE
Pembinaan KB
Pengadaan sarana mobilitas tim KB keliling
17. Program Kesehatan Reproduksi Remaja Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Memperkuat dukugan dan partipasi masyarakat
18. Program Pelayanan Kontrasepsi Pelayanan konseling KB
Pengadaan alat kontrasepsi
Pelayanan KB medis operasi
19. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
137
Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB
20. Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok-Kelompok Kegiatan Masyarakat Penyuluhan bahan informasi tentang pengasuhan dan peminaan tubuh kembang anak
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
138
BAB VIII
P E N U T U P
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Walikota/Wakil Walikota Pekanbaru untuk 5 (lima)
Tahun mendatang sampai berakhirnya masa jabatan Walikota/Wakil Walikota Pekanbaru serta
mengacu kepada Renstra Provinsi Riau Tahun 2004-2008.
RPJM Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011 sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Startegis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra RKPD) Kota Pekanbaru dan setiap tahunnya akan menjadi
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pekanbaru. Disamping
itu, mengingat masa bakti Walikota/Wakil Walikota Pekanbaru Priode 2006-2011 akan berakhir pada
tahun 2011 maka untuk mengisi kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah yang ada
dipandang untuk mencantumkan rancangan program indikatif 1 (satu) tahun kedepan setelah priode
RPJM Daerah ini berakhir. Selanjutnya, terkait dengan itu semua perlu menetapkan program transisi
dan kaidah pelaksanaan, sebagai berikut :
8.1. Program TransisiDalam rangka menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada akhir
masa jabatan Walikota/Wakil Walikta Pekanbaru untuk masa bakti 2006-2011, maka dapat
dimuat rancangan program indikatif satu tahun kedepan bila diperlukan.
8.2. Kaidah Pelaksanaan
1. Pelaksanaan RPJM Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011 diarahkan dan dikendalikan
langsung oleh Walikota Pekanbaru dengan pelaksananaan Harian Sekretaris Daerah Kota
Pekanbaru;
2. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Walikota Pekanbaru
dibantu oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Kepala Bappeda) Kota
Pekanbaru;
3. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada dilingkungan Pemerintah Kota
Pekanbaru agar melaksanakan program-program dalam RPJM Daerah Kota Pekanbaru
tahun 2007-2011 dengan sebaik-baiknya;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
139
4. Setiap SKPD, baik yang berbentuk Badan, Dinas, Kantor, Bagian dan Camat berkewajiban
untuk menyusun Rencana Stategi SKPD (Renstra-SKPD) yang memuat Visi, Misi, Tujuan,
Strategi, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai degan tugas dan fungsi SKPD yang
disusun dengan berpedoman pada RPJM Daerah Kota Pekanbaru tahun 2007-2011;
5. Penjabaran lebih lanjut RPJM Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2006-2011 untuk setiap
tahunnya harus dilakukan melalui penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kota Pekanbaru;
6. Penyusunan RKPD Kota Pekanbaru harus Dilakukan melalui proses Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjejang, yaitu
mulai dari Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kota;
7. RKPD Kota Pekanbaru harus menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam Menyusun Rencana
Kerja SKPD (Renja-SKPD yang disusun dengan pendekatan perestasi kerja yang dicapai;
8. Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan RKPD Kota Pekanbaru
merupakan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) tahun anggaran berikutnya, utamnya sebagai rujukan dalam penyusunan
Kebiajkan Umum APBD serta Prioritas dan Pelafon Anggaran Sementara;
9. Renja SKPD yang disusun dengan pendekatan perestasi kerja yang akan dicapai harus
menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SPKD (RKA-SKPD)
10. Agar RPJM Daerah Kota Pekanbaru tahun 2006-2011 dapat dilaksanakan dan memberikan
hasil yang diharapkan, maka setiap SKPD perlu mengupayakan penguatan peran
stakeholders dalam mendukung pelaksanaan RPJM Daerah Kota Pekanbaru tahun 2007-
2011ini, disamping harus pula ditempuh melalui proses sosialisasi, baik kepada seluruh
komponen aparat yang ada dilingkungan Pemeritah Kota Pekanbaru, Instansi terkait
mepun masyarakat luas;
11. Dalam rangka efektivitas pelaksanaan RPJM Daerah Kota Pekanbaru tahun 2007-2011,
dipandang perlu untuk melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJM
Daerah Kota Pekanbaru tahun 2007-2011, sebagai berikut :
a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing
Pimpinan SKPD;
b. Kepala Bappeda Kota Pekanbaru menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing Pimpinan SKPD sesuai dengan
tugas dan kewenangan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
140
c. Kepala SKPD melaukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD
priode sebelumnya;
d. Kepala Bappeda Kota Pekanbaru menyusun evaluasi rencana pembangunan
berdasarkan hasil evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada
huruf (c);
e. Hasil Evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (d) menjadi bahan bagi penyusuan
Rencana pembangunan Daerah untuk priode berikutnya.
12. Apabila dalam priode pelaksanaan RPJM Daerah Kota Pekanbaru dihadapkan pada hal-hal
diluar kendali Pemerintah Kota Pekanbaru, maka konsepsi strategi yang telah
dikembangkan dapat ditinjau kembali dan hasilnya harus dikonsultasikan ke DPRD Kota
Pekanbaru untuk mendapatkan Pertimbangan lebih lanjut dalam proses pelaksanaannya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru Tahun 2007-2011
141