BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada...

46

Transcript of BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada...

Page 1: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan
Page 2: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

BABVIII

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

POTENSI SUMBER DAYA PERTANIAN

Sejak Repelita VI sebagai awal pembangunan jangka panjang,

orientasi pembangunan pertanian mengalami perubahan yang mendasar

dari orientasi peningkatan produksi menjadi pembangunan pertanian

yang berorientasi agribisnis. Reorientasi arah pembangunan pertanian

tersebut pada dasarnya adalah rancangan strategis untuk dapat

menjawab pertanyaan masa depan, yang pada hakekatnya merupakan

antisipasi terhadap perubahan dalam negeri dan lingkungan global yang

berkembang secara cepat dan dinamis.

Strategi pembangunan pertanian yang akan datang perlu

berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan

kepada masyarakat lapisan menengah ke bawah di sektor pertanian dan

pedesaan yang dapat membentuk fundamental ekonomi nasional yang

lebih kokoh. Untuk itu diperlukan reorganisasi strategi di dalam

pembangunan wilayah berkelanjutan yang dilakukan secara bertahap,

yaitu: (a) redistribusi asset (tanah, kapital dan lain-lain); (b)

pengembangan lembaga dan pasar finansial di wilayah pedesaan; (c)

kebijaksanaan insentif lapangan kerja yang membatasi migrasi desa ke

kota; (d) kebijaksanaan mempertahankan nilai tukar (exchange rate)

yang mendorong ekspor pertanian yang selalu kompetitif; (e) secara

berangsur mengurangi ketergantungan kepada kapital dan bantuan luar

negeri; (f) pem-bangunan regional berbasis kepada pemanfaatan sumber

daya wilayah atau kawasan berdasarkan keunggulan komparatif masing-

masing wilayah; (g) kebijaksanaan insentif fiskal mendorong produksi dan

distribusi ke wilayah pedesaan; (h) pembayaran modal.

Page 3: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Sumberdaya manusia (human capital) dan modal sosial (social

capital) berbasis pedesaan yang lebih kuat dengan membangun trust

fund dan industrialisasi berbasis wilayah pedesaan/pertanian melalui

pembangunan sistem agropolitan yang meliputi industri pengolahan

makanan dan pakan, industri pengolahan pertanian lain, industri

peralatan dan input-input pertanian, serta barang konsumsi.

Dalam kondisi mengalami terpaan badai krisis moneter yang

berlanjut dalam krisis ekonomi berkepanjangan saat ini, sektor yang

mampu bertahan dalam badai tersebut umumnya hanyalah sektor yang

banyak menggunakan bahan baku sumberdaya domestik, serta sangat

minim menggunakan bahan impor. Salah satu sektor yang mampu

bertahan adalah sektor pertanian.

Strategi pembangunan ekonomi nasional dalam paradigma

pembangunan sistem agribisnis akan menyangkut 3 (tiga) isu pokok,

yaitu: peningkatan kemampuan atau produktifitas sumberdaya agribisnis

yang dimiliki/dikuasai rakyat; peningkatan kemampuan organisasi

ekonomi rakyat; dan menciptakan iklim yang kondusif bagi

berkembangnya agribisnis melalui peran pelayanan, pengaturan dan

pengawasan pemerintah.

Dalam konteks pembangunan ekonomi domestik, pembangunan

agribisnis diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional

dan mempercepat pembangunan ekonomi daerah dalam kerangka

keberhasilan otonomi daerah. Tuntutan peranan agribisnis dalam

mempercepat pembangunan ekonomi daerah ini menjadi sangat penting

disebabkan selain sumberdaya yang dimiliki setiap daerah adalah

sumberdaya agribisnis, juga disebabkan oleh sebagian besar kegiatan

ekonomi rakyat di daerah baik secara individu, ekonomi rumah tangga

maupun skala kecil, usaha menengah dan koperasi adalah kegiatan

ekonomi di sektor agribisnis.

Page 4: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Pembangunan ekonomi daerah melalui pembangunan sistem

agribisnis diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja dan

bermakna yang sesuai dengan kondisi daerah, meningkatkan nilai tambah

(added value) di daerah sedemikian rupa sehingga pendapatan daerah

dapat meningkat sebesar mungkin. Berkembangnya perekonomian daerah

ini pada gilirannya akan dapat mengurangi disparitas ekonomi antar

daerah maupun antar golongan di Indonesia. Disamping itu, pengentasan

kemiskinan di daerah juga dapat dicapai dengan efektif, partisipatif dan

berkesinambungan.

Untuk menghasilkan pembangunan sistem agribisnis daerah yang

merupakan basis perekonomian daerah, perlu dukungan sektor-sektor

lain. Pembangunan infrastruktur, teknologi, sumberdaya manusia,

perbankan, asuransi, transportasi dan lain-lain perlu diarahkan untuk

menopang pembangunan sistem agribisnis di setiap daerah. Oleh karena

itu peranan pemerintah daerah haruslah mampu “mengorkestra” hal-hal

di atas agar match dengan kebutuhan pembangunan daerah.

Seperti layaknya kegiatan usaha, suatu daerah akan berkembang

apabila daerah tersebut sanggup bersaing secara efektif dalam menjual

produk dan jasa ke berbagai pasar. Untuk itu pembangunan ekonomi

suatu daerah harus bermula dari pemberdayaan potensi ekonomi yang

dinilai unggul dan memiliki peluang ekspor. Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Lokal (PEML) berbasis komoditas atau local economic

comodity based development, pada prinsipnya merupakan suatu proses

yang melibatkan berbagai pihak di daerah, meliputi pemerintah daerah,

pihak swasta, masyarakat madani (community based organization) serta

masyarakat pedesaan (petani, peternak, nelayan atau kelompok industri

kecil lain) yang akan menjadi pemanfaat langsung pembangunan

ekonomi di daerah. Lebih lanjut dikemukakan bahwa hal yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan PEML berbasis komoditas adalah sebagai

berikut:

Page 5: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

a. Pemerintah lokal (daerah) sedapat mungkin mengembangkan atau

mengadopsi sejumlah kebijakan pembangunan ekonomi yang sesuai

dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing.

b. Pemerintah lokal perlu memfasilitasi kegiatan ekonomi yang

dilakukan di daerahnya.

c. Peraturan-peraturan daerah (Perda) sebaiknya bersifat efisien bagi

pasar.

d. Kelengkapan sarana dan pelayanan publik sebaiknya

mempertimbangkan kebutuhan permintaan.

e. Pendekatan keterkaitan desa – kota membutuhkan jaringan

kelembagaan yang dapat melibatkan lembaga-lembaga publik

maupun organisasi-organisasi swasta.

f. Sektor swasta sebaiknya secara aktif berkolaborasi dalam

perencanaan dan pembuatan keputusan.

g. Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan pelaksanaan yang lebih

merupakan persiapan terhadap rencana secara menyeluruh.

Keuntungan finansial adalah jumlah keuntungan bersih yang

diperoleh petani responden, yang diperolehnya dari selisih penerimaan

dikurangi seluruh biaya produksi, pajak dan sewa lahan dengan

menggunakan harga input dan output pada harga aktual. Sedangkan

keuntungan ekonomi adalah seluruh penerimaan yang diperoleh

dikurangi biaya produksi, dimana harga input dan output yang digunakan

adalah harga sosial. untuk bisa memiliki keunggulan komparatif, setiap

daerah (wilayah) juga harus didukung oleh potensi sumberdaya manusia

(tenaga kerja) sebagai resource edowment juga. Ini penting mengingat

ketersediaan tenaga kerja sektor pertanian di setiap wilayah juga

merupakan syarat mutlak bagi terciptanya daerah yang memiliki

keunggulan sumberdaya.

Page 6: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Dalam kaitannya dengan potensi sumberdaya pertanian di

Kabupaten pelalawan, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi

potensi pertanian tersebut. Potensi tersebut terkait dengan ketersediaan

lahan, produksi dan pengembangan, isu dan masalah, kebijakan dan

program pengembangannya.

8.1. Potensi dan Pengembangan Padi

8.1.1. Lahan Pengembangan Padi

Potensi lahan untuk pengembangan pertanian di Kabupaten

Pelalawan terdiri dari lahan sawah dan lahan kering. Potensi lahan sawah

sampai tahun 2008 di Kabupaten Pelalawan seluas 36.876 ha. Lawan

sawah tersebut terdiri dari lahan sawah dengan irigasi setengah teknis

seluas 358 ha (0,97%); lahan sawah irigasi sederhana seluas 605 ha

(1,64%); lahan sawah irigasi desa/non PU seluas 100 ha (0,27%); lahan

sawah tadah hujan seluas 9.858 ha (26,73%); lahan sawah pasang surut

seluas 22.520 ha (61,07%); lahan sawah lebak seluas 2.808 ha (7,61%);

dan lahan sawah lainnya seluas 627 ha (1,70%). Penggunaan lahan sawah

tersebut berdasarkan realisasi tanam untuk komoditas pertanian adalah

realisasi tanam dua kali setahun seluas 217 ha (0,59%); realisasi tanam

satu kali setahun seluas 11.437 ha (31,01%); tidak ditanami padi seluas

3.093 ha (8,39%); dan sementara tidak diusahakan seluas 22.129 ha

(60,01 %). Sementara potensi lahan pertanian di Kabupaten Pelalawan

berdasarkan Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 8.1.

Page 7: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 1. Luas Lahan Sawah Tahun 2008 Berdasarkan Kecamatan

No KecamatanPenggunaan Lahan Sawah (Ha)

IST IS ID TH PS L LA

Jumlah

(Ha)%

1. Kerumutan - 465 - 1905 - 1530 - 3.900 10,58

2. Kuala Kampar - - - - 9970 - - 9.970 27,04

3. Pelalawan - - - - 700 500 377 1.577 4,28

4. Pangkalan Kuras - 145 - 1340 - - - 1.480 4,01

5. Teluk Meranti - - - - 11850 - - 11.850 32,13

6. Bunut - - - 472 - 728 - 1.200 3,25

7. Bandar Petalangan

358 - - 2642 - - 250 3.250

8,81

8. Pangkalan Lesung

- - - 460 - - - 460

1,25

9. Bandar Seikijang - - - - - - - 0 0,00

10. Pangkalan Kerinci

- - - 50 - 50 - 100

0,27

11. Langgam - - 100 2264 - - - 2.364 6,41

12. Ukui - - - 725 - - - 725 1,97

Jumlah 358 605 100 9858 22520 2808 627 36.876 100

0,97 1,64 0,27 26,73 61,07 7,61 1,70 100,00

Sumber: Diolah dari Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, 2009Keterangan : IST = Irigasi Setengah Teknis; IS = Irigasi Sederhana; ID = Irigasi Desa;

TH=Tadah Hujan; PS= Pasang Surut; L = Lebak; LA = Lainnya

Page 8: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 8. 1. Sebaran Sawah Perkecamatan

Page 9: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Berdasarkan Tabel 8.1 menunjukkan bahwa penggunaan lahan sawah di

Kabupaten Pelalawan sebagian besar terdapat di Kecamatan Teluk Meranti

dan Kuala Kampar, masing-masing seluas 11.850 ha (32,13%) dan 9.970 ha

(27,04%). Sementara yang tidak memiliki lahan sawah adalah Kecamatan

Bandar Seikijang. Sedangkan dilihat dari penggunannya juga, lahan pasang

surut di Kabupaten Pelalawan merupakan lahan sawah yang memiliki

potensi untuk pengembangan padi. Penggunaan lahan sawah dengan

irigasi desa (0,27%) yang ada di daerah ini belum dimanfaatkan dan

dikelola dengan baik, dan irigasi setengah teknis (0,97%) hanya terdapat di

Kecamatan Bandar Petalangan. Untuk melihat realiasasi luas tanam dan

panen komoditas padi pada tahun 2008 di Kabupaten Pelalawan dapat

dilihat pada tabel 8.2.

Tabel 8. 2. Realisasi Luas Tanam dan Luas Panen Komoditas Padi Tahun 2008 di Kabupaten Pelalawan

No KecamatanPadi Sawah (Ha) Padi Ladang (Ha)

Luas Tanam Luas Panen Luas Tanam Luas Panen

1. Kerumutan 560 491 13 265

2. Kuala Kampar 9.124 7.844 0 0

3. Pelalawan 302 309 0 28

4. Pangkalan Kuras 66 49 35 20

5. Teluk Meranti 918 1.019 0 0

6. Bunut 50 0 409 421

7. Bandar Petalangan 0 0 30 20

8. Pangkalan Lesung 50 110 0 0

9. Bandar Seikijang 0 0 0 0

10. Pangkalan Kerinci 0 0 0 0

11. Langgam 0 0 69 107

12. Ukui 1 1 130 104

Jumlah 11.071 9.823 686 965

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, 2009

Page 10: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8.2. menunjukkan bahwa, luas tanam padi sawah di

Kabupaten Pelalawan lebih banyak dilakukan oleh petani dibandingkan

luas tanam dengan padi ladang. Luas tanam padi sawah sebagian besar

terdapat di Kecamatan Kuala Kampar 9.124 ha; Kecamatan Teluk Meranti

918 ha; Kecamatan Kerumutan 560 ha; dan Kecamatan Pelalawan 302

ha. Sementara daerah yang tidak memiliki potensi luas tanam padi sawah

adalah Kecamatan Bandar Petalangan, Bandar Seikijang, Pangkalan

Kerinci, dan Kecamatan Langgam. Sedangkan daerah yang tidak memiliki

potensi luas tanam dan panen padi ladangan adalah Kecamatan Kuala

Kampar, Teluk Meranti, pangkalan lesung, Bandar Sei Kijang, dan

Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Realisasi luas panen komoditas padi di Kabupaten Pelalawan

periode Januari – Mei tahun 2009 seluas 10.692 ha (padi sawah 10.061 ha

dan padi ladang 631 ha). Sementara sasaran luas tanam komoditas padi

pada tahun 2010 adalah seluas 14.792 ha (13.401 ha padi sawah dan

1.391 ha padi ladang). Untuk mengetahui sasaran dan realisasi luas

panen komoditas padi tahun 2009 periode bulan Januari – Mei dapat

dilihat pada Tabel 8.3.

Tabel 8. 3. Sasaran dan Realisasi Luas Panen Komoditas Padi Tahun 2009 Periode Januari – Mei

No Komoditas PadiLuas Panen (Ha)

Sasaran Realisasi Persentase

1 Padi Sawah 11.502 10.061 87,47

2 Padi Ladang 1.577 631 40,01

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Page 11: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Secara umum proses penggarapan lahan pertanian di Kabupaten

Pelalawan dimulai pada bulan May, biasanya pada bulan tersebut

masyarakat melakukan penyiapan lahan dalam bentuk penebasan dan

pemerunan.sedangkan untuk penanaman benih dimulai pada bulan

Agustus, dengan kisaran masa panen Bulan januari. Masa berladang/

bercocok tanam padi di daerah ini dilakukan berkisar satu kali sampai

dua kali dalam satu tahun.

Page 12: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 8. 2. Sebaran Tanaman Padi Perkecamatan

Page 13: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

8.1.2. Produksi Padi

Sistem pembudidayaan tanaman padi secara garis besar

dikelompokkan menjadi dua, yaitu padi sawah dan padi gogo (padi

ladang). Padi sistem sawah, tanaman padi sepanjang hidupnya selalu

dalam keadaan tergenang air. Sebaliknya, pada sistem gogo (padi

ladang), tanaman padi ditumbuhkan tidak dalam kondisi tergenang.

Kombinasi kedua sistem ini dikenal sebagai gogo rancah, yaitu padi

ditanam saat awal musim hujan pada petakan sawah, kemudian secara

perlahan digenangi dengan air hujan seiring dengan makin bertambahnya

curah hujan. Untuk di Kabupaten Pelalawan lebih dikenal dengan padi

sawah dan padi ladang.

Secara umum jenis padi yang ditanam oleh petani di Kabupaten

Pelalawan adalah padi bayak, padi buuk bakul, padi unggul, padi aceh,

padi onda, padi soai, padi siam, padi ekor kuda, padi pulau kijang, padi

ketitiran, padi bapal, padi anak ulat, pulut sabak, pulut cantik, pulut

boam, pulut sagu, pulut sopang, pulut laut, pulut opok, pulut hitam, dan

pulut belando. Masyarakat biasanya memilih benih sesuai apa yang cocok

dengan keinginan hatinya dengan benih-benih padi yang tersedia. Untuk

mengetahui produksi padi di Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada

tabel 8.4.

Tabel 8. 4. Produksi Padi Kabupaten Pelalawan Per Kecamatan Tahun 2008

No KecamatanProduksi Padi (ton)

Padi Sawah Padi Ladang

Jumlah

(ton)Persentase

(%)

1. Kerumutan 1.707 592 2.298 6,33

2. Kuala Kampar 27.250 0 27.250 75,11

3. Pelalawan 1.073 63 1.136 3,13

4. Pangkalan Kuras 170 45 215 0,59

5. Teluk Meranti 3.540 0 3.540 9,76

6. Bunut 0 940 940 2,59

7. Bandar Petalangan 0 45 45 0,12

Page 14: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

No KecamatanProduksi Padi (ton)

Padi Sawah Padi Ladang

Jumlah

(ton)Persentase

(%)

1. Kerumutan 1.707 592 2.298 6,33

8. Pangkalan Lesung 383 0 383 1,06

9. Bandar Seikijang 0 0 0 0,00

10. Pangkalan Kerinci 0 0 0 0,00

11. Langgam 0 239 239 0,66

12. Ukui 3 232 236 0,65

Jumlah 34.126 2.156 36.282 100,00

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.4 menunjukkan bahwa produksi padi di

Kabupaten Pelalawan sebagian besar berasal dari padi sawah, yakni

sebanyak 34.126 ton (94,06%), sedangkan padi ladang sebanyak 2.156 ton

(5,94%). Produksi padi Kabupaten Pelalawan untuk tahun 2008 sebagian

besar berasal dari Kecamatan Kuala Kampar sebanyak 27.250 ton

(75,11%) dan daerah yang tidak penghasil padi adalah Kecamatan Bandar

Seikijang dan Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Produksi padi Kabupaten Pelalawan tahun 2009 (periode januari –

mei) tercatat sebanyak 46.016 ton, padi sawah 44.544 ton dan padi

ladang 1.472 ton. Sementara sasaran produksi padi Kabupaten Pelalawan

pada tahun 2010 adalah 50.842 ton (47.424 ton padi sawah dan 3.418 ton

padi ladang).

Page 15: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 8. 3. Potensi Tanaman Padi di Kecamatan Teluk Meranti

Page 16: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

8.2. Potensi dan Pengembangan Palawija

8.2.1. Lahan Pengembangan Palawija

Komoditas pertanian di Kabupaten Pelalawan, selain padi juga

terdapat potensi komoditas palawija, buah-buahan, sayur-sayuran, dan

obat-obatan. Untuk mengetahui realisasi luas tanam dan panen komoditas

palawija di Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada Tabel 8.5.

Tabel 8. 5. Realisasi Luas Tanam dan Luas Panen Komoditas Palawija Tahun 2008 Per Kecamatan di Kabupaten Pelalawan

No KecamatanLuas Areal Tanam (ha) Luas Areal Panen (ha)

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Kerumutan 150 1,37 142 1,26

2. Kuala Kampar 871 7,94 715 6,35

3. Pelalawan 113 1,03 56 0,50

4. Pangkalan Kuras 48 0,44 29 0,26

5. Teluk Meranti 9.381 85,55 10.022 89,02

6. Bunut 122 1,11 81 0,72

7. Bandar Petalangan 20 0,18 8 0,07

8. Pangkalan Lesung 33 0,30 32 0,28

9. Bandar Seikijang 15 0,14 12 0,11

10. Pangkalan Kerinci 64 0,58 36 0,32

11. Langgam 71 0,65 74 0,66

12. Ukui 78 0,71 51 0,45

Jumlah 10.966 100,00 11.258 100,00

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan tabel tersebut di atas, menunjukkan bahwa realisasi

luas tanam dan luas panen komoditas palawija di Kabupaten Pelalawan

yang berpotensi adalah di Kecamatan Teluk Meranti, yakni sebesar

85,55% luas tanam dan 89,02% luas panen dan potensi yang terendah

adalah di Kecamatan Bandar Seikijang. Sementara realisasi luas tanam

dan luas panen per komoditas dapat dilihat pada Tabel 8.6.

Page 17: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 6. Realisasi Luas Tanam dan Luas Panen Komoditas Palawija Tahun 2008 di Kabupaten Pelalawan

No Komoditas Palawija

Realisasi Luas Tanam Realisasi Luas Panen

Jumlah (ha) Persentase Jumlah (ha) Persentase

1. Jagung 10.584 96,52 10.885 96,69

2. Kedelai 25 0,23 20 0,18

3. Kacang Tanah 75 0,68 75 0,67

4. Kacang Hijau 13 0,12 11 0,10

5. Ubi Kayu 195 1,78 196 1,74

6. Ubi Jalar 64 0,58 64 0,57

7. Talas 10 0,09 7 0,06

Jumlah 10.966 100,00 11.258 100,00

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.6. menunjukkan bahwa potensi luas lahan

tanam dan panen komoditas palawija di Kabupaten Pelalawan yang

dominan adalah komoditas jagung seluas 10.584 ha (96,52%) untuk tanam

dan 10.885 ha (96,69%) luas panen. Sementara realisasi luas tanam dan

panen komoditas palawija yang sedikit adalah komoditas talas. Realisasi

luas tanam dan panen komoditas palawija sebagian besar terdapat di

Kecamatan Teluk Meranti (85,55% luas tanam dan 89,02% luas panen).

Selain Kecamatan Teluk Meranti, juga dapat dikembangkan di Kecamatan

Kuala Kampar dengan realisasi luas tanam 871 ha dan luas panen 715 ha.

Page 18: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Gambar 8. 4. Potensi Tanaman Jagung di Kecamatan Teluk Meranti

Page 19: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Sasaran tanam palawija Kabupaten Pelalawan pada tahun 2010 adalah

jagung 9.328 ha; kedelai 84 ha; kacang tanah 90 ha; kacang hijau 25 ha;

ubi kayu 247 ha; dan ubi jalar 98 ha. Sementara sasaran dan realisasi

luas panen tanaman palawija di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009

periode bulan Januari – Mei dapat dilihat pada Tabel 8.7.

Tabel 8. 7. Sasaran dan Realisasi Luas Panen Komoditas Palawija Tahun 2009 Periode Januari – Mei

No Komoditas PalawijaLuas Panen (Ha)

Sasaran Realisasi Persentase

1 Jagung 8.420 2.431 28,87

2 Kedelai 49 4 8,16

3 Kacang Tanah 85 29 34,12

4 Kacang Hijau 25 5 20,00

5 Ubi Kayu 238 77 32,35

6 Ubi Jalar 78 22 28,21

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

8.2.2. Produksi Palawija

Selain bercocok tanam padi ladang, masyarakat juga melakukan

bertanam palawija. Adapun tanaman palawija yang diusahakan

masyarakat di Kabupaten Pelalawan adalah jagung, kedelai, kacang

tanah, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, dan talas. Untuk mengetahui

perbandingan produksi palawija tahun 2009 terhadap tahun 2008 dapat

dilihat pada tabel 8.8.

Tabel 8. 8. Perbandingan Produksi Komoditas Palawija Kabupaten Pelalawan tahun 2009 terhadap tahun 2008

Page 20: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

No Komoditas PalawijaProduksi (Ton)

2009 2008 Persentase

1 Jagung 3.606 4.324 83,38

2 Kedelai 4 - -

3 Kacang Tanah 28 32 87,50

4 Kacang Hijau 5 4 125,00

5 Ubi Kayu 657 554 118,59

6 Ubi Jalar 106 135 78,51

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.8 menunjukkan bahwa produksi jagung,

kacang tanah, dan ubi jalar mengalami penurunan, sedangkan produksi

kedelai dan ubi kayu mengalami peningkatan. Sementara sasaran

produksi palawija yang diprogramkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Kabupaten Pelalawan pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 8.9.

Tabel 8. 9. Sasaran Produksi Palawija Tahun 2010 Kabupaten Pelalawan

No Komoditas Palawija Produksi (ton) Persentase

1 Jagung 19.502 84,70

2 Kedelai 59 0,26

3 Kacang Tanah 83 0,36

4 Kacang Hijau 25 0,11

5 Ubi Kayu 2.731 11,86

6 Ubi Jalar 625 2,71

Jumlah 23.025 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.9. menunjukkan bahwa sasaran produksi

palawija tahun 2010 di Kabupaten Pelalawan, jagung merupakan salah

satu komoditas yang memiliki potensi pengembangan. Hal ini tidak

terlepas sasaran program pertanian tanaman pangan Kabupaten

Pelalawan adalah komoditas padi dan jagung.

Page 21: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

8.3. Potensi dan Pengembangan Holtikultura

Tanaman hortikultura berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari

dua kata yaitu hortus yang artinya kebun, halaman dan pekarangan dan

cultura yang berarti budidaya. Jadi tanaman hortikultura adalah

tanaman yang dibudidayakan di kebun, di halaman atau di pekarangan.

Secara umum tanaman hortikultura yang diusahakan masyarakat

Kabupaten Pelalawan adalah tanaman buah-buahan dan tanaman sayur-

sayuran. Tanaman ini sangat penting peranannya sebagai sumber gizi

bagi masyarakat dan menambah pendapatan keluarga. Sayur-sayuran

sebagai salah satu bagian dari tanaman hortikultura yang merupakan

makanan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena

tanaman ini mengandung berbagai vitamin dan merupakan sumber

karbohidrat, protein dan mineral.

Pola tanam adalah teknik budidaya dalam mengatur sumber daya

alam dengan memanfaatkan lahan secara optimal untuk mendapatkan

hasil yang maksimal per satuan luas dan per satuan waktu tanpa

mengabaikan pelestarian dan keseimbangan lingkungan. Hal ini berarti

pada suatu lahan pertanian ditanami berbagai jenis tanaman, baik secara

tumpang sari ataupun monokultur sepanjang tahun.

8.3.1. Tanaman Buah-buahan

Tanaman buah-buahan yang ditanam masyarakat di Kabupaten

Pelalawan terdiri dari tanaman buah-buahan tahunan dan tanaman buah-

buahan semusim. Tanaman buah-buahan semusim di Kabupaten

Pelalawan hanya semangka. Sementara tanaman buah-buahan tahunan

adalah alpukat, belimbing, duku, durian, jambu biji, jambu air, jeruk

siam, jeruk besar, mangga, manggis, nangka, nenas, pepaya, pisang,

sambutan, salak, sawo, markisa, dan sirsak.

Tanaman buah-buahan di daerah ini sebagian besar dikembangkan

skala rumah tangga. Untuk mengetahui luas areal tanam dan luas areal

Page 22: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

menghasilkan tanaman buah semangka dapat dilihat pada tabel 8.10.

Tanaman buah semangka di Kabupaten Pelalawan tersebar di Kecamatan

Kerumutan, Pelalawan, Pangkalan Lesung, Bandar Seikijang, Pangkalan

Kerinci, Langgam, dan Kecamatan Ukui.

Tabel 8. 10. Realisasi Luas Areal Tanam dan Luas Areal Tanaman Produktif Buah Semangka di Kabupaten Pelalawan Tahun 2008

No KecamatanLuas Areal Tanam (Ha) Luas Areal Panen (Ha)

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Kerumutan 9 21,95 6 17,65

2. Kuala Kampar 0 0,00 0 0,00

3. Pelalawan 6 14,63 5 14,71

4. Pangkalan Kuras 0 0,00 0 0,00

5. Teluk Meranti 0 0,00 0 0,00

6. Bunut 0 0,00 0 0,00

7. Bandar Petalangan 0 0,00 0 0,00

8. Pangkalan Lesung 2 4,88 2 5,88

9. Bandar Seikijang 9 21,95 5 14,71

10. Pangkalan Kerinci 1 2,44 2 5,88

11. Langgam 12 29,27 12 35,29

12. Ukui 2 4,88 2 5,88

Jumlah 41 100,00 34 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Luas areal tanam dan luas areal panen buah semangka sebagian

besar terdapat di Kecamatan Langgam, yakni seluas 12 ha. Kemudian

diikuti kecamatan Kerumutan, Bandar Seikijang, Pelalawan, Pangkalan

Kerinci dan Kecamatan Ukui. Sementara untuk mengetahui luas areal

tanam dan luas areal menghasilkan tanaman buah-buahan tahunan di

Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada tabel 8.11.

Page 23: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 11. Realisasi Luas Areal Tanam dan Luas Areal Tanaman Produktif Buah-buahan Tahunan di Kabupaten Pelalawan Tahun 2008

No Kecamatan

Luas Areal Tanam (pohon/rumpun)

Luas Areal Produktif (pohon/rumpun)

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Kerumutan 153 0,70 97510 22,73

2. Kuala Kampar 867 3,94 3740 0,87

3. Pelalawan 2867 13,03 13068 3,05

4. Pangkalan Kuras 3661 16,64 164087 38,25

5. Teluk Meranti 8 0,04 19995 4,66

6. Bunut 1531 6,96 24238 5,65

7. Bandar Petalangan 4368 19,85 9388 2,19

8. Pangkalan Lesung 20 0,09 29254 6,82

9. Bandar Seikijang 277 1,26 7468 1,74

10. Pangkalan Kerinci 298 1,35 1252 0,29

11. Langgam 5040 22,90 56914 13,27

12. Ukui 2915 13,25 2120 0,49

Jumlah 22.005 100,00 429034 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan tabel 8.11 menunjukkan bahwa luas areal tanam buah-

buahan tahunan di Kabupaten Pelalawan sebagian besar terdapat di

Kecamatan Langgam 22,90%; Kecamatan Kecamatan Bandar Petalangan

19,85%; Pangkalan Kuras 16,64%; Kecamatan Ukui 13,25%; dan

Kecamatan Pelalawan 13,03%. Sementara realisasi luas areal tanaman

produktif buah-buahan tahunan sebagian besar terdapat di Kecamatan

Pangkalan Kuras sebanyak 164.087 pohon/rumpun (38,25%); di

Kecamatan Kerumutan sebanyak 97.510 pohon/rumpun (22,73%); dan

Kecamatan Langgam sebanyak 56.914 pohon/rumpun (13,27%).

Kecamatan yang memiliki luas areal tanaman produktif buah-buahan

tahunan yang paling sedikit adalah Kecamatan Ukui, yakni sebanyak

2.120 pohon/rumpun (0,49%).

Page 24: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Luas areal tanam dan areal tanaman produktif per tanaman buah-

buahan tahunan di Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada Tabel 8.12.

Tabel 8. 12. Realisasi Luas Areal Tanam dan Luas Areal tanaman Produktif Tanaman Buah-buahan di Kabupaten Pelalawan Tahun 2008

No Buah-buahan

Luas Areal Tanam (pohon/rumpun)

Luas Areal Produktif (pohon/rumpun)

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Alpukat 574 2,61 1.916 0,45

2. Belimbing 30 0,14 1.813 0,42

3. Duku 162 0,74 669 0,16

4. Durian 878 3,99 5.930 1,38

5. Jambu Biji 37 0,17 5.911 1,38

6. Jambu Air 1.532 6,96 4.298 1,00

7. Jeruk Siam 83 0,38 23.821 5,55

8. Jeruk Besar 15 0,07 596 0,14

9. Mangga 1.537 6,98 8.412 1,96

10. Manggis 6.265 28,47 2.570 0,60

11. Nangka 119 0,54 14.002 3,26

12. Nenas 970 4,41 53.992 12,58

13. Pepaya 695 3,16 12.540 2,92

14. Pisang 1.687 7,67 228.246 53,20

15. Rambutan 414 1,88 56.713 13,22

16. Salak 5.320 24,18 3.686 0,86

17. Sawo 1.608 7,31 2.921 0,68

18. Markisa 0 0,00 80 0,02

19. Sirsak 79 0,36 918 0,21

Jumlah 22.005 100,00 429.034 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.12. menunjukkan bahwa luas areal tanam

tanaman buah-buahan yang terbanyak adalah tanaman manggis sebanyak

6.265 pohon/rumpun atau 28,47% dan tanaman salak sebanyak 5.320

pohon/rumpun atau 24,18%. Sementara jika dilihat dari realisasi luas

Page 25: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

areal produktif tanaman buah-buahan yang terbanyak adalah tamanan

pisang sebanyak 228.246 pohon/rumpun atau 53,20% dan tanaman

rambutan sebanyak 56.713 pohon/rumpun atau 13,22%. Untuk tanaman

pisang yang produktif sebagian besar (56,34%) berasal dari Kecamatan

Pangkalan Kuras dan tanaman rambutan (76,26%) berasal dari Kecamatan

Langgam.

Realisasi luas areal tanam dan luas areal tanaman produktif yang

menghasilkan tanaman buah-buahan akan berkorelasi dengan tingkat

produksi tanaman buah-buahan tersebut. Untuk mengetahui produksi

tanaman buah-buahan per kecamatan di Kabupaten Pelalawan dapat

dilihat pada Tabel 8.13.

Tabel 8. 13. Produksi Tanaman Buah-buahan (Kuintal) per Kecamatan di Kabupaten Pelalawan Tahun 2008

No KecamatanProduksi Tanaman

Buah-Buahan (Kuintal) Persentase

(%)1. Kerumutan 3840 9,802. Kuala Kampar - 0,003. Pelalawan - 0,004. Pangkalan Kuras 29841 76,195. Teluk Meranti 878 2,246. Bunut - 0,007. Bandar Petalangan - 0,008. Pangkalan Lesung 4048 10,349. Bandar Seikijang - 0,0010. Pangkalan Kerinci - 0,0011. Langgam 261 0,6712. Ukui 299 0,76

Jumlah 39167 100,00Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Page 26: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Berdasarkan Tabel 8.13 menunjukkan bahwa produksi tanaman

buah-buahan Kabupaten Pelalawan pada tahun 2008 sebesar 39.167

kuintal. Produksi buah-buahan tersebut berasal dari 6 (enam)

kecamatan, yakni Kecamatan Pangkalan Kuras (76,19%); Kecamatan

Pangkalan Lesung (10,34%); Kecamatan Kerumutan (9,80%); Kecamatan

Teluk Meranti (2,24%); Kecamatan Ukui (0,76%); dan Kecamatan Langgam

(0,67%). Sementara jika dilihat dari variasi tanaman buah-buahan, maka

Kecamatan Kerumutan dan Kecamatan Pangkalan Kuras merupakan

sentra tanaman buah-buahan ( masing-masing terdapat 13 jenis tanaman

buah-buahan). Adapun jenis tanaman buah-buahan yang menghasilkan di

Kecamatan Kerumutan adalah alpukat, belimbing, duku, jambu biji,

jambu air, jeruk siam, mangga, nangka, nenas, pepaya, pisang, salak

dan sawo. Jenis produksi tanaman buah-buahan di Kecamatan Pangkalan

Kuras adalah belimbing, durian, jambu biji, jambu air, jeruk siam,

mangga, nangka, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, dan sirsak.

Jenis tanaman buah-buahan yang terdapat di Kecamatan Pangkalan

Lesung adalah belimbing, jambu biji, jambu air, nangka, nenas, pepaya,

pisang, rambutan, sawo, dan sirsak.

Sementara jenis tanaman buah-buahan yang terdapat di

Kecamatan Teluk Meranti sebanyak 12 jenis, yakni buah belimbing,

durian, jambu biji, jambu air, mangga, nangka, nenas, pepaya, pisang,

rambutan, sawo, dan sirsak. Kemudian jenis tanaman buah-buahan yang

terdapat di Kecamatan Langgam sebanyak 9 jenis, yakni buah alpukat,

belimbing, nangka, nenas, pepaya, pisang, salak, sawo, dan buah sirsak.

Di Kecamatan Ukui terdapat 6 (enam) jenis tanaman buah-buahan, yakni

buah alpukat, belimbing, jambu biji, jambu air, jeruk siam dan buah

nangka. Untuk mengetahui produksi tanaman buah-buahan di Kabupaten

Pelalawan dapat dilihat pada tabel 8.14.

Page 27: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 14.Produksi Tanaman Buah-Buahan (Kuintal) Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2008

No Buah-Buahan Produksi (Kuintal Persentase (%)

1. Alpukat 290 0,74

2. Belimbing 326 0,83

3. Duku 125 0,32

4. Durian 52 0,13

5. Jambu Biji 357 0,91

6. Jambu Air 488 1,25

7. Jeruk Siam 612 1,56

8. Jeruk Besar 0 0,00

9. Mangga 307 0,78

10. Manggis 0 0,00

11. Nangka 2.336 5,96

12. Nenas 659 1,68

13. Pepaya 343 0,88

14. Pisang 26.487 67,63

15. Rambutan 6.563 16,76

16. Salak 14 0,04

17. Sawo 118 0,30

18. Markisa 0 0,00

19. Sirsak 90 0,23

Jumlah 39.167 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.14. menunjukkan bahwa produksi tanaman

buah-buahan yang terbanyak adalah tanaman buah pisang, yakni

sebanyak 26.487 kuintal (67,63%), kemudian diikuti oleh tanaman

rambutan sebanyak 6.653 kuintal (16,76%) dan nangka sebanyak 2.336

kuintal atau 5,96 %.

Page 28: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

8.3.2. Tanaman Sayur-sayuran

Tanaman sayur-sayuran yang diusahakan oleh petani di Kabupaten

Pelalawan terdari dua jenis, yakni tanaman sayuran tahunan (sukun,

melinjo, petai, jengkol) dan tanaman sayuran musiman (kacang panjang,

cabe besar, cabe rawit, terung, ketimun, kangkung, dan bayam). Untuk

mengetahui realisasi luas areal tanam tanaman sayuran tahunan di

Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada tabel 8.15.

Tabel 8. 15. Realisasi Luas Areal Tanam Tanaman Sayuran Tahunan Di Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2008

No Kecamatan Tanaman Sayuran Tahunan (pohon)

Sukun Melinjo

Petai Jengkol

Jumlah (pohon)

1. Kerumutan - - 6 10 16

2. Kuala Kampar - - 8 - 8

3. Pelalawan 592 - - - 592

4. Pangkalan Kuras 250 - 275 1.275 1.800

5. Teluk Meranti - - - - -

6. Bunut 75 - - - 75

7. Bandar Petalangan 225 - - - 225

8. Pangkalan Lesung - - - - -

9. Bandar Seikijang 10 - - - 10

10. Pangkalan Kerinci - - - 2 2

11. Langgam - - - - -

12. Ukui 454 130 30 110 724

Jumlah 1.606 130 319 1.397 3.452

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.15. menunjukkan bahwa luas areal tanam

tanaman sayuran tahunan di Kabupaten Pelalawan sebanyak 3.452 pohon

(46,52 % tanaman sukun; 40,47% tanaman jengkol; 9,24% tanaman petai;

dan 3,77% tanaman melinjo). Berdasarkan lokasi, Kecamatan Pangkalan

Kuras memiliki luas areal tanam tanaman sayuran tahunan terbanyak

dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Sementara kecamatan yang

Page 29: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

tidak memiliki areal tanam tanaman sayuran tahunan adalah Kecamatan

Teluk Meranti, Pangkalan Lesung dan Kecamatan Langgam. Kemudian

untuk melihat realisasi luas areal tanaman produktif tanaman sayuran

tahunan di Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada Tabel 8.16.

Tabel 8. 16. Realisasi Luas Areal Tanaman Produktif yang Menghasilkan Tanaman Sayuran Tahunan Di Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2008

No Kecamatan

Tanaman Sayuran Tahunan (pohon)

Sukun Melinjo

Petai Jengkol

Jumlah (pohon)

Persentase

( % )

1. Kerumutan - - 320 310 630 11,23

2. Kuala Kampar 5 6 20 - 31 0,55

3. Pelalawan 10 74 - 94 178 3,17

4. Pangkalan Kuras 67 575 - 559 1201 21,41

5. Teluk Meranti 3 - 6 50 59 1,05

6. Bunut - 10 10 - 20 0,36

7. Bandar Petalangan 10 36 13 184 243 4,33

8. Pangkalan Lesung 52 136 1.125 220 1533 27,33

9. Bandar Seikijang 176 - - - 176 3,14

10. Pangkalan Kerinci - - - 225 225 4,01

11. Langgam 124 191 142 356 813 14,49

12. Ukui 110 170 60 160 500 8,91

Jumlah 557 1.198 1.696 2.158 5.609 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Tabel 8.16 menunjukkan bahwa luas areal tanaman produktif yang

menghasilkan tanaman sayuran tahunan di Kabupaten Pelalawan

sebanyak 5.609 pohon (38,47% tanaman jengkol; 30,24% tanaman petai;

21,36% tanaman melinjo; dan 9,93 % tanaman sukun). Berdasarkan

lokasi, bahwa Kecamatan Pangkalan Lesung memiliki luas areal tanaman

produktif yang menghasilkan tanaman sayuran tahunan yang terbanyak

(27,33%) dibandingkan dengan kecamatan lainnya.

Page 30: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Realisasi luas areal tanam sayuran musiman pada tahun 2008 di

Kabupaten Pelalawan mencapai 1.036 ha, yakni sayur kacang panjang

seluas 173 ha (16,70%); cabe besar 97 ha (9,36%); cabe rawit 105 ha

(10,14%); terung 95 ha (9,17%); ketimun 266 ha (25,68%); kangkung 155

ha (14,96%); dan sayuran bayam seluas 145 ha atau 14,00% (Tabel 8.17).

Tabel 8. 17. Realisasi Luas Areal Tanam Sayuran Semusim Tahun 2008 di Kabupaten Pelalawan

No Sayuran Semusim Jumlah (ha) Persentase (%)

1. Kacang Panjang 173 16,70

2. Cabe Besar 97 9,36

3. Cabe Rawit 105 10,14

4. Terung 95 9,17

5. Ketimun 266 25,68

6. Kangkung 155 14,96

7. Bayam 145 14,00

Jumlah 1.036 100,00Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan lokasi, bahwa potensi areal luas tanam sayuran

semusim sebagian besar terdapat di Kecamatan Pelalawan seluas 180 ha

(17,37%), Kecamatan Ukui seluas 144 ha (13,90%); dan Kecamatan

Kerumutan seluas 129 ha (12,45%). Sementara potensi areal luas tanam

sayuran semusim yang terendah terdapat di Kecamatan Bandar Seikijang,

yakni seluas 46 ha atau 4,44 % (Tabel 8.18).

Page 31: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 18. Realisasi Luas Areal Tanam Sayuran Semusim Tahun 2008 per Kecamatan di Kabupaten Pelalawan

No Kecamatan Sayuran Semusim (ha)

KP CB CR TR KT KK BYJumlah

(ha)

1. Kerumutan 20 9 14 20 20 24 22 129

2. Kuala Kampar 13 14 13 6 8 12 12 78

3. Pelalawan 11 6 9 2 140 6 6 180

4. Pangkalan Kuras 15 13 0 7 6 10 5 56

5. Teluk Meranti 10 2 7 4 8 9 9 49

6. Bunut 8 4 19 9 6 11 9 66

7. Bandar Petalangan 10 3 5 6 8 12 12 56

8. Pangkalan Lesung 11 5 2 5 10 11 12 56

9. Bandar Seikijang 12 5 5 7 6 6 5 46

10. Pangkalan Kerinci 15 8 7 9 15 15 16 85

11. Langgam 22 8 8 6 10 20 16 91

12. Ukui 26 20 15 14 29 19 21 144

Jumlah 173 97 105 95 266 155 145 1.036

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009Keterangan : KP = Kacang Panjang; CB = Cabe Besar; CR = Cabe Rawit; TR = Terung;

KT = Ketimun; KK = Kangkung; BY = Bayam.

Realisasi luas panen sayuran semusim di Kabupaten Pelalawan

menunjukkan bahwa luas areal panen sayuran ketimun terluas (260

ha/25,17%) dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya, yakni kacang

panjang seluas 166 ha atau 16,07%; kangkung seluas 161 ha (15,59 %);

bayam seluas 152 ha (14,71%); cabe rawit seluas 103 ha (9,97%); terung

seluas 97 ha (9,39%); dan luas areal panen sayuran cabe besar 94 ha atau

9,10% (Tabel 8.19).

Page 32: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 19. Realisasi Luas Areal Panen Sayuran Semusim Tahun 2008 di Kabupaten Pelalawan

No Sayuran Semusim Jumlah (ha) Persentase (%)

1. Kacang Panjang 166 16,07

2. Cabe Besar 94 9,10

3. Cabe Rawit 103 9,97

4. Terung 97 9,39

5. Ketimun 260 25,17

6. Kangkung 161 15,59

7. Bayam 152 14,71

Jumlah 1.033 100,00Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Produksi sayuran tahunan di Kabupaten Pelalawan pada tahun

2008 sebanyak 2.390 kuintal yang terdiri dari jengkol 2.200 kuintal

(92,05%); petai 162 kuintal (6,78 %); sukun 15 kuintal (0,63%); dan

Melinjo 13 kuintal (0,54%). Sementara berdasarkan lokasi, bahwa

tanaman sayuran tahunan di Kabupaten Pelalawan dihasilkan oleh lima

kecamatan, yakni Kecamatan Pangkalan Lesung 1.414 kuintal (59,16%);

Kecamatan Kerumutan 615 kuintal (25,73%); Kecamatan Pangkalan Kuras

324 kuintal (13,56%); Kecamatan Langgam 33 kuintal (1,38%); dan

Kecamatan Teluk Meranti 4 kuintal atau 0,17% (Tabel 8.20).

Page 33: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 20. Produksi Tanaman Sayuran Tahunan (Kuintal) Per Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2008

No Kecamatan

Tanaman Sayuran Tahunan (Kuintal)

Sukun Melinjo

Petai Jengkol Jumlah (kuintal)

Persentase

( % )

1. Kerumutan - - 150 465 615 25,73

2. Kuala Kampar - - - - - 0,00

3. Pelalawan - - - - - 0,00

4. Pangkalan Kuras 4 - - 320 324 13,56

5. Teluk Meranti 2 - - 2 4 0,17

6. Bunut - - - - - 0,00

7. Bandar Petalangan - - - - - 0,00

8. Pangkalan Lesung - 1 - 1.413 1.414 59,16

9. Bandar Seikijang - - - - - 0,00

10. Pangkalan Kerinci - - - - - 0,00

11. Langgam 9 12 12 - 33 1,38

12. Ukui - - - - - 0,00

Jumlah 15 13 162 2.200 2.390 100,00

Persentase (%) 0,63 0,54 6,78 92,05 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

8.4. Potensi dan Pengembangan Tanaman Obat-obatan

Kabupaten Pelalawan selain memiliki potensi padi, palawija, dan

holtikultura, juga memiliki potensi tanaman obat-obatan. Tanaman obat-

obatan di Kabupaten Pelalawan terdapat sebanyak 15 jenis tanaman

obat-obatan, yakni tanaman jahe, laos, kencur, kunyit, lempuyung, temu

lawak, temu ireng, temu kunci, dlingo kapulaga, mengkudu, mahkota

dewa, kejibiling, sambi loto, dan lidah buaya. Tanaman obat-obatan

tersebut tersebar di 11 kecamatan, Kecamatan Kerumutan yang tidak

memiliki potensi tanaman obat tersebut. Untuk mengetahui realisasi

tanam dan panen tanaman obat-obatan di Kabupaten Pelalawan dapat

dilihat pada tabel 8.21.

Page 34: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 21. Realisasi Luas Areal Tanam dan Luas Areal Panen Tanaman Obat-obatan di Kabupaten Pelalawan Tahun 2008

No Obat-obatanLuas Areal Tanam ( M2 ) Luas Areal Panen ( M2 )

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Jahe 7.309 18,15 19.806 15,79

2. Laos 7.548 18,74 24.414 19,46

3. Kencur 8.867 22,02 25.072 19,99

4. Kunyit 10.706 26,59 35.755 28,50

5. Lempuyung 3.874 9,62 5.641 4,50

6. Temu Lawak 531 1,32 2.351 1,87

7. Temu Ireng 14 0,03 2.852 2,27

8. Temu Kunci 11 0,03 540 0,43

9. Dlingo 102 0,25 1.025 0,82

10. Kapulaga 6 0,01 23 0,02

11. Mengkudu 250 0,62 417 0,33

12. Mahkota Dewa 514 1,28 150 0,12

13. Kejibeling 435 1,08 4.245 3,38

14. Sambi Loto 0 0,00 3.100 2,47

15. Lidah Buaya 100 0,25 62 0,05

Jumlah 40.267 100,00 125.453 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.21 menunjukkan bahwa realisasi luas areal

tanam dan areal panen tanaman obat-obatan adalah 42.267 M2 dan

125.453 M2. Dari luas areal tersebut, tanaman obat-obatan yang memiliki

luas di atas 10% adalah tanaman jahe, laos, kencur dan kunyit.

Sementara lokasi dan luas areal penyebaran tanaman obat-obatan di

Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada Tabel 8.22.

Page 35: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 22. Realisasi Luas Areal Tanam dan Areal Panen Tanaman Obat-obatan Per Kecamatan di Kabupaten Pelalawan Tahun 2008

No KecamatanLuas Areal Tanam ( M2 ) Luas Areal Panen ( M2 )

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Kerumutan - 0,00 - 0,00

2. Kuala Kampar 505 1,25 1.000 0,85

3. Pelalawan 1.227 3,05 179 0,15

4. Pangkalan Kuras 402 1,00 - 0,00

5. Teluk Meranti 2.500 6,21 2.000 1,69

6. Bunut 1.732 4,30 26.630 22,56

7. Bandar Petalangan 146 0,36 9.095 7,70

8. Pangkalan Lesung 140 0,35 75 0,06

9. Bandar Seikijang 2.100 5,22 3.000 2,54

10. Pangkalan Kerinci 3.375 8,38 11.755 9,96

11. Langgam 425 1,06 4.844 4,10

12. Ukui 27.550 68,42 59.468 50,38

Jumlah 40.267 100,00 118.046 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Realisasi luas areal tanam dan areal panen tanaman obat-obatan

sebagian besar (68,42 % dan 50,38%) berasal dari Kecamatan Ukui,

sehingga daerah ini merupakan sentra pengembangan tanaman obat-

obatan di Kabupaten Pelalawan. Selain Kecamatan Ukui, juga di

Kecamatan Bunut, Pangkalan Kerinci, dan Bandar Petalangan memiliki

potensi luas areal tanam dan panen tanaman obat-obatan.

Dari 15 jenis tanaman obat-obatan di Kabupaten Pelalawan, hanya

7 jenis saja yang terealisasi produksi tanaman obat-obatan. Ketujuh

jenis tanaman obat-obatan tersebut adalah jahe, laos, kencur, kunyit,

lempuyang, temu lawak dan temu ireng. Untuk mengetahui realisasi

produksi tanaman obat-obatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.23.

Page 36: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 23. Realisasi Produksi Tanaman Obat-obatan Kabupaten Pelalawan Tahun 2008 (Kg).

No Obat-obatan Produksi (Kg) Persentase (%)

1. Jahe 4.231 16,70

2. Laos 5.542 21,87

3. Kencur 3.600 14,21

4. Kunyit 8.107 31,99

5. Lempuyang 1.100 4,34

6. Temu Lawak 260 1,03

7. Temu Ireng 2.500 9.87

Jumlah 25.340 100,00

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan Tabel 8.23 menunjukkan bahwa produksi tanaman

obat-obatan yang terbanyak adalah tanaman kunyit sebanyak 8.107 kg

(31,99%). Kemudian diikuti oleh tanaman laos 5.542 kg (21,87%); jahe

4.231 kg (16,70%); Kencur 3.600 kg (14,21%); Temu Ireng 2.500 kg

(9,87%); Lempuyang 1.100 kg (4,34%); dan Temu Lawak 260 kg (1,03%).

Produksi tanaman obat-obatan tersebut tersebar di 6 (enam) kecamatan,

yakni Kecamatan Ukui sebanyak 17.660 kg (69,69%); Kecamatan Bunut

4.230 kg (16,69%); Kecamatan Teluk Meranti 1.500 kg (5,92%);

Kecamatan Langgam 1.425 kg (5,62%); Kecamatan Pangkalan Lesung 285

kg (1,12%); dan Kecamatan Bandar Petalangan 240 kg (0,95%).

8.5. Kendala dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan

Secara kendala/permasalahan pengembangan pertanian tanaman

pangan di Kabupaten Pelalawan adalah (a) Ketersediaan lahan dan air,

degradasi dan laju konversi lahan; (b) Infrastruktur dan jaringan irigasi

masih terbatas; (c) jumlah dan kemampuan SDM kurang; (d) sarana dan

fasilitas pendukung kerja belum memadai; (e) Sosio kultur masyarakat

daerah yang sebagian masih belum termotivasi untuk bertani/terjun

dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura; (f) Tingkat adopsi

Page 37: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

petani terhadap teknologi masih rendah; (g) Kelembagaan petani masih

lemah; (h) Tingginya kehilangan hasil panen; (i) Sistem perencanaan,

keakuratan dan kelengkapan data/informasi masih kurang baik; dan (j)

Dampak fenomena iklim dan gangguan OPT.

Berdasarkan potensi dan pengembangan pertanian tanaman

pangan yang telah diuraikan di atas dapat diuraikan pengembangan

pertanian tanaman pangan sebagai berikut:

Berdasarkan realisasi areal tanam dan areal panen bahwa

pengembangan padi sawah dapat dilanjutkan dan dikembangkan di

Kecamatan Kuala Kampar, Teluk Meranti, Kerumutan, dan Kecamatan

Pelalawan. Realisasi luas tanam dan panen komoditas palawija sebagian

besar terdapat di Kecamatan Teluk Meranti (85,55% luas tanam dan

89,02% luas panen). Selain Kecamatan Teluk Meranti, juga dapat

dikembangkan di Kecamatan Kuala Kampar dengan realisasi luas tanam

871 ha dan luas panen 715 ha.

Rancangan lokasi peningkatan IP 200 di Kabupaten Pelalawan

terfokus di Kecamatan Teluk Meranti, Kuala Kampar, Pangkalan Kuras,

Bunut dan Kecamatan Kerumutan (Tabel 8.24).

Page 38: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 24. Rancangan Lokasi Peningkatan IP 200 Kabupaten Pelalawan

No Kecamatan Desa Jumlah (ha)

1. Teluk Meranti 1. Pulau Muda

2. Pangkalan Terap

3. Teluk Binjai

4. Kl Panduk

5. Teluk Meranti

100

50

100

100

50

2. Kuala Kampar 1. Sei Solok

2. Sei Upih

3. Teluk Bakau

1000

1200

50

3. Pangkalan Kuras Betung 75

4. Bunut Petani 75

5. Kerumutan Kerumutan 50

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa rancangan lokasi

peningkatan IP 200 di Kabupaten Pelalawan sebagian besar di arahkan di

Kecamatan Kuala Kampar dan Kecamatan Teluk Meranti. Sementara

rencana lokasi rehabilisasi sawah terlantar di Kabupaten Pelalawan

terkonsentrasi di empat kecamatan, yakni Kecamatan Teluk Meranti,

Kuala Kampar, Pangkalan Lesung dan Kecamatan Pangkalan Kuras. Untuk

mengetahui lokasi rehabilisasi sawah terlantar di Kabupaten Pelalawan

dapat dilihat pada Tabel 8.25.

Page 39: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 25. Lokasi Rehabilitasi Sawah Terlantar di Kabupaten Pelalawan

No Kecamatan Desa Jumlah (ha)

1. Teluk Meranti 1. Pulau Muda

2. Pangkalan Terap

500

100

2. Kuala Kampar 1. Serapung

2. Teluk Bakau

3. Teluk Beringin

140

437

250

3. Pangkalan Lesung 1. Tanjung Kuyo

2. Genduang

200

50

4. Pangkalan Kuras Betung 50

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Sementara rancangan lokasi cetak sawah baru di Kabupaten

Pelalawan terdapat di Kecamatan Teluk Meranti, Kecamatan Pangkalan

Kuras dan Kecamatan Bunut. Adapun luas rencana mencetak atau

membuka sawah baru dapat dilihat pada Tabel 8.26.

Tabel 8. 26. Rancangan Lokasi Cetak Sawah Baru di Kabupaten Pelalawan

No Kecamatan Desa Jumlah (ha)

1. Teluk Meranti 1. Teluk Meranti

2. Teluk Binjai

3. Pangkalan Terap

250

190

30

2. Kuala Kampar 4. Serapung

5. Teluk Bakau

6. Teluk Beringin

140

437

250

3. Pangkalan Kuras Betung 60

4. Bunut Lubuk Mandian Gajah 125

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Page 40: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Sedangkan rancangan lokasi PAT padi (IP 100) di Kabupaten Pelalawan di

arahkan di Kecamatan Kuala Kampar, yakni di Desa Sei Solok seluas 100

ha dan Desa Sei Upih seluas 100 ha. Sementara rancangan pengembangan

tanaman jagung IP 200 (tanam 2 kali) di arahkan di Kecamatan Teluk

Meranti dan tanaman jagung IP 100 di arahkan di Kecamatan Kuala

Kampar (Tabel 8.27).

Tabel 8. 27. Rancangan Pengembangan Tanaman Jagung

No Kecamatan Desa Jumlah (ha)

1. Teluk Meranti 1. Gambut Mutiara

2. Labuhan Bilik

3. Segamai

50

50

50

2. Kuala Kampar 1. Teluk Beringin

2. Teluk Bakau

3. Teluk

50

50

50

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Selain pengembangan padi dan jagung, pemerintah daerah

Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan telah

merancang lokasi program sejuta buah pada tahun 2010. Program

pengembangan ini diarahkan dilima kecamatan, yakni kecamatan Kuala

Kampar sebanyak 6000 batang, Kecamatan Teluk Meranti 5000 batang,

Kecamatan Bunut 2000 batang, Kecamatan Bandar Seikijang 5000 batang

dan Kecamatan Kerumutan 1000 batang (Tabel 8.28).

Page 41: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 28. Rancangan Lokasi Program Sejuta Buah 2010

No Kecamatan Desa Jumlah (batang)

1. Kuala Kampar 1. Teluk

2. Teluk Dalam

3. Teluk Beringin

4. Teluk Bakau

5. Tanjung Sum

6. Sei Solok

1000

1000

1000

1000

1000

1000

2. Teluk Meranti 1. Teluk Meranti

2. Kuala Panduk

3. Teluk Binjai

4. Gambut Mutiara

5. Pulau Muda

1000

1000

1000

1000

1000

3. Bunut 1. Sei Buluh

2. Lubuk Mas

1000

1000

4. Bandar Seikijang 1. Kiyab Jaya

2. Lubuk Ogung

3. Seikijang

4. Simpang Beringin

5. Muda Setia

1000

1000

1000

1000

1000

5. Kerumutan 1. Mak Teduh 1000

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Page 42: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Rencana pengembangan holtikultura di Kabupaten Pelalawan meliputi

tanaman salak pondoh, jeruk manis, tanaman sela durian, aneka

tanaman sayuran dan sayuran pola hamparan. Untuk mengetahui

rancangan lokasi pengembangan holtikultura di Kabupaten Pelalawan

dapat dilihat pada Tabel 8.29.

Tabel 8. 29. Rancangan Lokasi Pengembangan Holtikultura

No Komoditi Kecamatan Desa Luas (ha)

1 Salak Pondoh Bandar petalangan

Pangkalan Kerinci

Lubuk Keranji

Pkl Kerinci Timur

5

2

2 Jeruk Manis Kuala Kampar Sei Upih

Sei Solok

2

2

3 Tanaman Sela Durian Kuala Kampar Teluk Beringin 5

4 Aneka Tanaman Sayuran Bandar Seikijang

Bunut

Kiyab Jaya

Pangkalan Bunut

1

1

5 Sayuran Pola Hamparan Bandar Seikijang

Ukui

Langgam

Pangkalan Kuras

Kiyab Jaya

Lubuk Ogung

Ukui

Langgam

Sorek Satu

0,5

1

0,5

1

1

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Selain pengembangan holtikultura, dinas pertanian tanaman

pangan juga melakukan pemeliharaan holtikultura yang mencakup salak

pondoh tahun II, manggis tahun II, durian tahun I, kebun dinas dan kebun

plasma nutfah (Tabel 8.30).

Page 43: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

Tabel 8. 30. Lokasi Pemeliharaan Holtikultura di Kabupaten Pelalawan

No Komoditi Kecamatan Desa Luas (ha)1 Salak Pondoh Tahun II Bandar petalangan Lubuk Keranji 102 Manggis Tahun II Langgam Segati 593 Durian Tahun I Bunut

Kuala Kampar

KriungMerbauTeluk Beringin

24630

4 Kebun Dinas LanggamPelalawan Bunut

Tambak Lalang KabungBalam Merah

531

5 Kebun Plasma Nutfah Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci Barat

5

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Dalam pengembangan pertanian tanaman pangan seperti di atas juga

dibarengi dengan dukungan sarana prasarana pengembangan. Dukungan sarana

prasarana yang dimaksud adalah tata air mikro, hand tractor, dan corn sheller.

Untuk mengetahui dukungan sarana prasarana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. 31. Dukungan Sarana Prasarana Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Pelalawan

No Kecamatan Desa Tata Air Mikro

Hand Tractor

Corn Sheller

1 Teluk Meranti 1. Pulau Muda

2. Pkl Terap3. Teluk

Binjai4. Kl Panduk5. Teluk

Meranti6. Labuhan

Bilik

20050-100100

43442

3

3

2. Kuala Kampar 1. Sei Solok 2. Sei Upih 3. Tlk Bakau4. Teluk 5. Tlk Dalam6. Serapung

500500---300

40482

22

3. Pangkalan Kuras Betung - 3 -4. Kerumutan Tanjung Kuyo 100

Jumlah 1850 109 10

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan, 2009

Page 44: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

8.6. Kebijakan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Pelalawan

Dalam pengembangan pertanian tanaman pangan di Kabupaten

Pelalawan, terdapat beberapa peluang untuk pengembangan pertanian

tanaman pangan. Adapun peluang yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Potensi pengembangan lahan pangan masih sangat besar untuk

diusahakan (lahan basah untuk padi sawah masih ada 25.150 ha lagi

dan lahan kering seluas 20.520 ha.

b) Berdasarkan hasil kajian BPTP Riau pada tahun 2006 terhadap

kesesuaian lahan menunjukkan bahwa banyak wilayah yang cocok

untuk pengembangan 9 komoditi tanaman buah-buahan.

c) Peningkatan Provitas (senjang hasil antara petani dengan hasil

penelitian).

d) Alokasi dana pembangunan yang cukup besar, didukung concern

pemerintah daerah untuk mewujudkan pertanian yang unggul dalam

kerangka otonomi daerah yang berfokus pada percepatan

pembangunan pertanian dan pemberdayaan melalui ekonomi

kerakyatan.

Tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan Kabupaten

Pelalawan adalah (a) Meningkatkan produksi beras hingga mampu

swasembada beras lestari sebagai wujud dari kemandirian pangan; (b)

Tercapainya pengembangan holtikultura dan terbentuknya sentra buah-

buahan unggulan; (c) Berkembangnya kebun koleksi dan plasma nutfah

dinas dengan sarana prasarana dan teknologi yang memadai; dan (d)

Meningkatnya kemampuan penunjang untuk mempercepat pencapaian

target yang ditetapkan. Sedangkan sasaran pembangunan pertanian

tanaman pangan Kabupaten Pelalawan adalah sebagai berikut:

Page 45: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

a) Tercapainya swasembada beras yang berkelanjutan dengan capaian

20% dari konsumsi beras (surplus 8000 ton);

b) Tercapainya gerakan tanam sejuta buah hingga 50% (500.000 batang)

dan terbentuknya sentra manggis 400 ha dan durian 500 ha;

c) Tercapainya tanaman kebun koleksi sebanyak 135 jenis (60 jenis

tanaman langka) dengan jumlah tanaman tersedia 7500 batang; dan

d) Tercukupnya jumlah tenaga PPL, POPT PHP, kendaraan penyuluh,

infrastruktur dan alsintan.

Strategi pengembangan pertanian tanaman pangan di Kabupaten

Pelalawan adalah (a) Peningkatan produktivitas; (b) Perluasan areal

tanam; (c) Perlindungan dan pengamanan produksi; (d) Pemberdayaan

kelembagaan pertanian dan peningkatan SDM pertanian; (e) Peningkatan

sarana prasarana pertanian; dan (f) Peningkatan koordinasi dan

kerjasama dengan instansi/dinas terkait serta stakeholders.

_____________________

Page 46: BABpelalawankab.go.id/images/File/LapAkhir-SDA/8) Bab VIII Pertanian.pdf · berorientasi pada pembangunan ekonomi yang memberi kesempatan ... Penekanan sebaiknya pada tindakan-tindakan

411

Laporan AkhirKajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten PelalawanTahun 2009

8.1. Potensi dan Pengembangan Padi ............................................... 116

8.1.1. Lahan Pengembangan Padi ................................................. 116

8.1.2. Produksi Padi ........................................................................ 123

8.2. Potensi dan Pengembangan Palawija ......................................... 126

8.2.1. Lahan Pengembangan Palawija ............................................ 126

8.2.2. Produksi Palawija ................................................................. 129

8.3. Potensi dan Pengembangan Holtikultura .................................... 131

8.3.1. Tanaman Buah-buahan ......................................................... 131

8.3.2. Tanaman Sayur-sayuran ...................................................... 138

8.4. Potensi dan Pengembangan Tanaman Obat-obatan ................... 143

8.5. Kendala dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan .......... 146

8.6. Kebijakan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Pelalawan ........................................................................................... 154