Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

45
TUGAS AKUNTANSI INTERNASIONAL “PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA” OLEH : KELOMPOK 11 1. SI LUH PUTU INDRAYANTI (1215644050) 2. AHMIDA AMALIA KUSUMAWATI (1215644094) KELAS : VI B / D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

description

Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

Transcript of Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

Page 1: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

TUGAS

AKUNTANSI INTERNASIONAL

“PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA”

OLEH :

KELOMPOK 11

1. SI LUH PUTU INDRAYANTI (1215644050)

2. AHMIDA AMALIA KUSUMAWATI (1215644094)

KELAS : VI B / D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

PROGRAM STUDI DIV AKUNTANSI MANAJERIAL

JURUSAN AKUNTANSI - POLITEKNIK NEGERI BALI

TAHUN 2015

Page 2: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara umum laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis

(Historical Cost Accounting), dengan asumsi bahwa nilai tukar stabil. Kondisi

inflasi menyebabkan penyusunan laporan keuangan berdasarkan nilai historis

tidak mencerminkan adanya perubahan daya beli. Sebagai konsekuensinya jika

terjadi perubahan daya beli maka laporan keuangan secara ekonomis tidaklah

relevan dan andal dalam penyajiannnya.

Kondisi perekonomian di hampir seluruh negara di dunia diwarnai dengan

situasi inflasi, yaitu kecenderungan harga-harga barang dan jasa termasuk faktor-

faktor produksi, yang diukur dengan satuan mata uang yang semakin menaik

secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga yang disebabkan oleh inflasi

bukan disebabkan oleh faktor teknologi atau pengaruh musim, misalnya harga

naik karena menjelang hari raya tetapi disebabkan oleh pengaruh mekanisme

pasar antara pihak-pihak yang bebas (supply and demand).

Dilihat dari sebab terjadinya, inflasi dapat diklasifikasikan menjadi dua

macam, yaitu inflasi yang disebabkan oleh naiknya biaya produksi atau faktor-

faktor produksi yang lazim disebut dengan cost push inflation; dan inflasi yang

disebabkan oleh kenaikan daya beli masyarakat sehingga meningkatkan tingkat

permintaan yang akibat selanjutnya adalah terjadi kenaikan harga secara umum

pada barang dan jasa. Jenis inflasi yang kedua ini disebut dengan demand pull

inflation.

Dengan melihat pemaparan diatas, dapat kita lihat pelaporan keuangan

sangat terkait dengan adanya perubahan harga. Karena selama perubahan harga

tersebut laporan keuangan dapat berpotensi untuk menyesatkan selama periode

perubahan harga tersebut. Maka dari itu dalam bahasan topik ini kami tertarik

untuk membahas menganai perubahan harga dan berbagai jenis penyesuaian

terhadap inflasi, serta pandangan dunia internasional terhadap akuntansi inflasi.

1

Page 3: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

BAB II

PEMBAHASAN

A. PELAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN

Sebelum membahas apa tujuan dari pelaporan keuangan, harus dibedakan

terlebih dahulu apa itu pengertian Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)

dan Laporan Keuangan(Financial Statements), berikut merupakan perbedaan

antara Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan :

1. Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan

informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak

langsung dengan informasi yang disediakan oleh system akuntansi keuangan,

seperti informasi tentang sumber daya perusahaan, earnings, current cost,

informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian integral dengan

tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan yang cukup.

Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by

Business Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:

a. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan

pengguna potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan

keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang

sejenis.

b. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan

pengguna potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah,

waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau

bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo

sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow)

pada perusahaan.

c. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas

sumber daya tersebut dan perubahannya.

2

Page 4: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

Rumusan tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-

aspek sebagai berikut:

a. Informasi yang berguna untuk keputusan kredit dan investasi.

b. Informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas.

c. Informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, klaim dan

perubahannya.

Dalam paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus

menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut,

yaitu:

a. Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan

perusahaan (financial performance) selama suatu periode tertentu.

b. Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning

power dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat

berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.

c. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana

manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para

stakeholders-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah

dipercayakan kepada manajemen.

2. Laporan Keuangan (Financial Statement)

Laporan Keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan

oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal,

yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan

salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-

pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan merupakan seperangkat

laporan keuangan formal (full set) yang terdiri dari:

3

Page 5: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

a. Neraca (balance sheet), yang menggambarkan posisi keuangan dari satu

kesatuan usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva (assets),

utang (liabilities), dan modal (equity) pada suatu tanggal tertentu.

b. Laporan laba rugi (income statement) merupakan ikhtisar dari seluruh

pendapatan dan beban dari satu kesatuan usaha untuk satu periode

tertentu.

c. Laporan perubahan ekuitas (statement of change of equity) adalah

laporan perubahan modal dari satu kesatuan usaha selama satu periode

tertentu, yang meliputi laba komprehensif, investasi dan distribusi dari

dan kepada pemilik (investment by and distributions to owner’s)

d. Laporan arus kas (cash flow statement) berisi seluruh penerimaan dan

pengeluaran kas baik yang berasa dari aktivitas operasional, investasi

dan pendanaan dari satu kesatuan usaha selama satu peride tertentu.

e. Catatan atas pelaporan keuangan (notes of financial statement) berisi

informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan

keuangan di atas, yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosdur,

metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan

keuangan tersebut.

Menurut Trueblood Report tujuan laporan keuangan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tujuan dasar laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk

membuat dasar keputusan ekonomi.

b. Pemakai informasi memiliki keterbatasan wewenang informasi. Oleh

karena itu, bagaimana laporan keuangan tersebut harus dapat

menyajikan informasi kepada berbagai jenis pengguna yang memiliki

segala keterbatasan.

c. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh investor dan kreditor

dalam menaksir earning power dan aliran kas perusahaan, perbandingan

dan evaluasi aliran kas, baik jumlah dan ketidakpastian yang

meliputinya.

4

Page 6: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

d. Earning power adalah bukan semata-mata kemampuannya dalam

menghasilkan laba bersih semata (akuntansi) tetapi meliputi

kemampuan perusahaan untuk menghasilan kas.

Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang factual, akurat,

objektif, dan informative yang cukup untuk melakukan penafsiran tentang

transaksi-transaksi bisnis yang berguna untuk memprediksi, membandingkan

earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa informasi yang diperlukan

untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat subjektif, oleh

karena itu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari evaluasi dan

prediksi tersebut harus diungkapkan.

3. Pengguna Laporan Keuangan

Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap kinerja perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan, investor, bank

pemerintah (kantor pajak), dan sebagainya. Para pengguna laporan keuangan

digolongkan menjadi dua yaitu, pihak internal dan pihak eksternal.

a. Pihak Internal

Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi

perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer). Manajer

sebagai pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya

perusahaan. Banyaknya jenis data  yang dibutuhkan oleh seorang manajer

tergantung dari besar kecil perusahaan yang dikelolanya. Informasi ini

dibutuhkan oleh manajer untuk mengevaluasi kegiatan usaha yang akan

dijalankan.

b. Pihak Eksternal

Pihak eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan,

tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan

kebijakan operasional perusahaan. Pihak eksternal diantaranya sebagai

berikut:

5

Page 7: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

1) Pemillik perusahaan, memerlukan informasi akuntansi pada waktu

tertentu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaannya.

2) Investor & pemegang saham, memerlukan informasi akuntansi untuk

mengetahui status keuangan dan prospek perusahaan yang akan

datang. Informasi ini dijadikan pertimbangan dasar untuk

menanamkan modal atau tidak pada perusahaan tersebut.

3) Kreditor, memerlukan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam melunasi hutangnya.

4) Pemerintah, berkepentingan terhadap informasi akuntansi suatu

perusahaan berkaitan dengan masalah perpajakan. Dari laporan

keuangan yang ada, pemerintah dapat menentukan jumlah pajak dan

penetapan pajak dari perusahaan tersebut.

5) Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui

profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

6) Masyarakat, terutama yang berada disekitan perusahaan, karena

perusahaan berkepentingan dalam penyediaan lapangan kerja bagi

masyarakat sekitar.

4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam

laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik kualitatif

pokok yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

a. Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud

ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang

aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari

informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi

kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat

6

Page 8: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu

sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas

relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan

membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa

depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

c. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan

material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus

atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang

secara wajar diharapkan dapat disajikan.

d. Dapat Dibandingkan

Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah

bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang

digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan

serta pengaruh perubahan tersebut. Para pemakai harus dimungkinkan untuk

dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan

untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari

satu periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda. Ketaatan pada

standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi

yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian daya banding.

B. PERUBAHAN HARGA

1. Pengertian Perubahan Harga

Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan

jasa merupakan karakteristik yang tidak terpisahkan dalam bisnis internasional.

Untuk memahami istilah perubahan harga ( changing princes ), kita harus

7

Page 9: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik,

yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu.

a. Perubahan Harga Umum : terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh

barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan.

Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian

daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi

(inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi

(deflation).

b. Perubahan Harga Spesifik : mengacu pada perubahan dalam harga

barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam

permintaan dan penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu

negara mungkin berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit

apartemen dengan satu kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50%

selama periode yang sama.

2. Pengertian Akuntansi Inflasi

Akuntansi inflasi merupakan proses akuntansi untuk menghasilkan

informasi yang telah memperhitungkan tingkat perubahan harga. Penyajian

informasi keuangan berkaitan dengan adanya perubahan harga karena kondisi

inflasi ada beberapa konsep yang dapat diterapkan yaitu :

a. Konsep Akuntansi Biaya Berlaku (Current Cost Accounting). Konsep

ini mempertahankan satuan pengukuran tetapi menyimpang dari model

harga perolehan historis.

b. Konsep Akuntansi Tingkat Harga Umum (General Price Level).

Konsep ini merubah satuan pengukuran tetapi mempertahankan model

pelaporan atas dasar harga perolehan historis.

Manfaat Akuntansi Inflasi Bagi Manajemen

Manfaat penerapan akuntansi inflasi untuk penyajian informasi kepada

manajemen yang diterapkan oleh N.V. Philip di Belanda adalah:

8

Page 10: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

a. Dapat menciptakan manajemen modal kerja yang lebih efektif

b. Menghasilkan analisa profitabilitas produksi lebih realistis.

c. Memberikan perhatian yang lebih besar pada harga uang yang lebih

besar.

d. Manajemen aktiva tatap yang lebih baik.

e. Penentuan harga yang lebih baik.

f. Menigkatkan kemampuan penaksiran aliran kas dan tingkat pajak dan

dividen yang dibayarkan secara efektif.

Tujuan Akuntansi Inflasi

Tujuan akuntansi inflasi adalah untuk mengukur kinerja suatu perusahaan

dan memungkinkan setiap orang yang tertarik untuk mengukur jumlah, waktu

dan kemungkinan arus kas masa depan.

Daftar Istilah Akuntansi Inflasi

a. Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan

akuntansi. Contoh biaya histori atau biaya penggantian merupakan atribut

suatu aktiva.

b. Penyesuaian biaya kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam

harga tertentu.

c. Kekayaan yang dapat dihapuskan. Jumlah aktiva bersih suatu

perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva

bersih.

d. Mekanisme Penyesuaian. Menfaat berupa keuntungan daya beli

pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa

perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva

operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.

e. Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah uang yang telah disesuaikan

terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.

9

Page 11: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

f. Keuntungan kepemilikan suatu investasi. Kenaikan biaya kini suatu

aktiva nonmoneter.

g. Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saaat tingkat

harga umum dalam suatu perkekonomian meningkat sebesar lebih dari

25% per tahun.

h. Inflasi. Keniakan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa

dalam suatu perkeonomian.

i. Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa

depan seperti kas atau piutang usaha.

j. Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang

terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.

k. Kewajiban Moneter. Suati kewajiban untuk membayar jumlah mata uang

tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga tetap.

l. Kerugiaan Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang

terjasi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.

m. Penyesuaian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus

terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha

dalam menjalankan operasinya.

n. Jumlah Nominal. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan dengan

perubahan harga.

o. Aktiva Moneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap

terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.

p. Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan

antara inflasi di Negara induk perusahaan dan perusahaan tuan rumah.

q. Kewaajiban Mometer. Suatu utang yang tidak mengharuskan

pembayaran jumlah kas tetap dimasa depan seperti uang muka pelanggan.

r. Aktiva Permanent. Istilah di Brasil utnuk aktiva tetap, gedung, investasi,

beban tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplasi atau

amortisasi.

10

Page 12: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

s. Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah

biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representative dalam

tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang

dan jasa yang sama pada tahun dasar.

t. Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk memperoleh

barang dan jasa.

u. Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.

v. Biaya Penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva

dalam keadaan normal usaha.

w. Mata Uang Pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan

dalam menyusun laporan keuangan.

x. Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu

induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar

negeri yang beralokasi disebuah lingkungan berinflasi.

y. Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas

khusus seperti persediaan atau peralatan.

z. Metode tranlasikan-nyatakan kembali. Suatu metode konsolidasi

pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak

prusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan kemudian

dinyatakan kembali jumlah yang ditraslasikan terhadap inflasi induk

perusahaan.

3. Laporan Keuangan Dapat Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan

Selama Periode Perubahan Harga

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi

awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya ( yang lebih tinggi ). Nilai

aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih

rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen,

ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang

didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar

11

Page 13: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi

pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada

gilirannya akan menyebabkan :

a. Kenaikan dalam proporsi pajak

b. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham

c. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja

d. Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan

pajak keuntungan yang sangat besar)

Kegagalan untuk menyesuaikan data keungan perusahaan terhadap

perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi

pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan

kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan

umumnya dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih

rendah (yaitu daya beli perode ini), yang kemudian diterapkan terhadap beban

terkait. Prosedur akuntansi yang konvensional juga mengabaikan keuntungan

dan kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas (ekuivalennya)

selama periode inflasi.

Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna

dilakukan karena :

a. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan

keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki

informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.

b. Mengelola masalah yang timbulkan oleh perubahan harga tergantung

pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut. Pemahaman yang

akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi

yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.

c. Laporan dari para menajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh

perubahan hatga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha

menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah

tersebut.

12

Page 14: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

Meskipun laju melambat, akuntansi perubahan harga tetap berguna karena

efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa waktu dapat signifikan.

Pengaruh distorsi inflasi masa lalu dapat juga bertahan selama bertahun-tahun,

mengingat umur panjang kebanyakan harta.

4. Jenis Penyesuaian Inflasi

Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap

ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan

ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi

untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai

model daya beli konstan biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga

khusus disebut sebagai model biaya kini.

a. Penyesuaian Tingkat Harga Umum

Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga

umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau

ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan

sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama

periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan di dalam

neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal.

Apabila biaya historisnya dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam

bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini,

ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi)

dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah

nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli

umum uang agar dapat ditandingkan dengan transaksi.

1) Indeks Harga

Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga

dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah p0q0  dimana p = harga suatu

barang tertentu dan q = kuantitas yang dikonsumsi. Suatu indeks harga

adalah rasio biaya. Contoh, jika sebuah keluarga yang terdiri dari empat

13

Page 15: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

orang menghabiskan uang $20.000 untuk membeli sebuah keranjang

barang dan jasa yang representive pada akhir tahun 1 (tahun dasar-awal

tahun 2) dan $22.000 untuk membeli keranjang yang sama setahun

kemudian (awal tahun 3), indeks harga akhir tahun pada tahun 2 adalah

$22.000/$20.000 atau 1,1. Angka ini menujukkan adanya laju inflasi

sebesar 10 % selama tahun 2.

Demikian pula halnya, apabila keranjang dalam contoh diatas

$23.500 bagi suatu keluarga yang terdiri dari 4 orang pada tahun 2

kemudian ( akhir tahun 3 ), maka indeks tingkat harga umum akan

menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang menunjukkan laju inflasi

17,5 % semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun dasar adalah

$20.000/$20.000 atau 1.

Penggunaan Indeks Harga

Angka indeks harga digunakan untuk mentraslasikan jumlah yang

dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada

akhir periode. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc

GPLc / GPLtd x Pendapatan Total = PPEc

Dimana :

GPL    = indeks harga umum

c          = periode kini

td         = tanggal transaksi

PPE     = ekuivalen daya beli umum

2) Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum

Secara tradisional, laba merupakan bagian dari kekayaan

perusahaan (yaitu aktiva bersih) yang dapat ditarik oleh perusahaan

selama suatu periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga

dibawah posisi awal. Dengan demikian, akuntansi konvensional

mengukur laba sebagai jumlah maksimum yang dapat ditarik dari

perusahaan tanpa mengurangi jumlah uang yang menjadi modal

14

Page 16: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

awalnya. Model daya beli konstan biaya historis menganggap selisih

perbedaan ini dengan mengukur laba sehingga perusahaan mampu

membayarkan seluruh labanya sebagai deviden, semetara memiliki daya

beli pada akhir periode yang sama besarnya dengan awal periode.

Dari mana datangnya kerugian moneter? Selama inflasi perusahaan

akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitaan dengan

kegiatan operasinya. Perubahan muncul dari aktiva atau kewajiban

moneter, kewajiban untuk membayarkan mata uang dengan jumlah

yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang

usaha yang umumnya akan menghilangkan daya beli selama periode

inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang yang

umumnya akan menimbulkan keuntungan daya beli selama periode

inflasi.

Berkebalikan dengan akuntansi konvensional, laba yang dihitung

dengan model daya beli konstan harga historis. Namun demikian,

sehingga memberikan kepada perusahaan daya beli yang sama pada

akhir periode dengan awal periode.

b. Penyesuaian Biaya Kini

Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua

aspek utama yaitu (1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya

historis. (2) Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh

perusahaan dalam suatu periode (tanpa pertimbangan komponen pajak),

namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik

perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan

menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk mencerminkan

perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.

Laba biaya kini sebesar merupakan jumlah yang dapat digunakan oleh

perusahaan tanpa mengurangi operasi usahanya. Dengan demikian, model

15

Page 17: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

biaya kini berupaya untu mempertahankan model fisik atau kapasitas

produksi perusahaan.

Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak dipengaruhi oleh

inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi oleh kenailan biaya operasi khusus dan

pengeluaran aktiva tetap. Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :

1) Persediaan : Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir,

keluar pertama dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya

penggantian atau manufaktur.

2) Harga Pokok Penjualan : Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan

nilai persediaan yang dinyataan ulang.

3) Aktiva Tetap : Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan

disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari

Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga

menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai

ahli independent, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian

dilakukan setelah tanggal tersebut.

4) Depresiasi : Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva

tetap, yang dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa manfaat

ditentukan oleh penilai independent.

5) Penyajian ulang ekuitas pemegang saham : Akun ini disajikan ulang

dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut

umur atau tanggal kontribusinya.

6) Keridakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham :

Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil

kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.

7) Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter : Pos ini menunjukka

perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal

selain inflasi.

16

Page 18: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

8) Akumulasi hasil moneter ekuitas : Pos ini merupakan hasil yang

berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.

Metode Mana Yang Terbaik

Para pendukung model daya beli biaya historis konstan berpendapat

bahwa model biaya kini melanggar kerangka dasar pengukuran biaya historis

karena tidak berdasarkan biaya akuisisi pada awalnya dan model tersebut

didasarkan pada biaya perkiraan hipotesis dan oleh karenanya adanya terlalu

subyektif dan sukar dilaksanakan dalam praktik. Mengabaikan perubahan

daya beli umum atas uang yang menyebabkan perbandingan antar periode

sukar diintepretasikan dan juga tidak mempertimbangkan keuntungan dan

kerugian dari kepemilikan pos-pos moneter seperti utang.

Model daya beli biaya kini konstan menggabungkan karakteristik model

daya beli biaya historis konstan dan model biaya kini. Kerangka dasar

campuran ini mengakui kenaikan dalam nilai kini aktiva sebagai keuntungan

kekayaan, dan dengan demikian memungkinkan dilakukannya perbandingan

antara laba kini dengan laba periode sebelumnya. Perusahaan dianggap akan

lebih baik hanya jika aktiva meningkat lebih besar daripada lau inflasi.

5. Sudut Pandang Internasional terhadap Akuntansi Inflasi

Beberapa negara telah mencoba metode akuntansi inflasi yang berbeda-beda

diantara sebagai berikut :

a. Amerika Serikat

Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SAFS ) No. 33

Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini

mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan

aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih

dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi

dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba

17

Page 19: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya

kini.

Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai

dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa :

1) Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan

2) Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar

3) Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu

bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini

Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapan informasi berikut

untuk masing-masing dari 5 tahun terkini :

1) Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.

2) Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.

3) Keuntungan atau kerugiaan daya beli ( moneter ) atas pos-poss

moneter bersih.

4) Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat

dipulihkan yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap,

bersih dari inlasi ( perubahan tingkat harga umum ).

5) Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan

biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.

6) Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.

7) Laba per saham ( dari operasi berjalan ) menurut dasar biaya kini.

8) Deviden per saham biasa.

9) Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.

10) Tingkat Indeks Harga Konsumen ( Consumer Price Index-CPI )

yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.

b. Inggris

Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-

ASC ) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement

of Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini”

18

Page 20: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda

dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :

1) Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini,

SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan

eksternal

2) Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan

biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca

biaya kini, beserta catatan penjelasan

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :

1) Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar

dengan akun-akun pelengkap biaya historis.

2) Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan

dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.

3) Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang

dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

c. Brasil

Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini

mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan, hukum perusahaan Brasil

dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai

dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent

dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang

diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang

local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban

tanguhan dan deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi

( termasuk setiap provisi kerugiaan yang terkait ). Akun-akun ekuitas

pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan

revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk

mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.

19

Page 21: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang

saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara

terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi

moneter. Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang

lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di

depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus

mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan

menggunakan mata uang fungsionalnya.

d. Akuntansi Inflasi di Indonesia

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) secara keseluruhan belum mengatur

tentang penerapan konsep akuntansi inflasi untuk pelaporan keuangan.

PAI menerapkan konsep nilai yang berlaku sebagai alternative penilaian

untuk pos-pos tertentu, misalnya untuk pos surat-surat berharga (investasi

jangka pendek) dan pos persediaan barang. Tetapi penerapan nilai yang

berlaku tersebut selalu dikaitkan dengan kondisi apabila terjadi penurunan

harga aktiva yang bersangkutan sampai lebih rendah dari harga

perolehannya, bukan disebabkan oleh kenaikan harga aktiva tersebut.

Sedangkan dalam penyajian nilai aktiva tetap, PAI tidak menerapkan

konsep nilai yang berlaku dalam kaitannya dengan kenaikan harga, tetapi

dalam hubungannya dengan penerapan dasar konservatisme dalam

pelaporan keuangan. Hal ini bertentangan dengan keadaan umum yang

menunjukkan kenaikan harga dan bukan penurunan harga.

Beberapa penelitian mengenai penerapan konsep harga konstan untuk

menyesuaikan nilai pos-pos laporan keuangan karena adanya inflasi seperti

dalam penelitian yang dilakukan Prof. Hadibroto dalam (Inflation

Accounting) memberikan kesimpulan baiknya penerapan konsep tersebut

bagi pelaporan keuangan. Sehingga perlu dikaji kembali pentingnya

konsep akuntansi inflasi diterapkan dalam penyajian laporan keuangan

guna keandalan informasi dalam laporan keuangan tersebut.

20

Page 22: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

6. Badan Standar Akuntansi Internasional

IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja

operasi dalam mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam suatu

lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan

keuangan dalam perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya

merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama.

Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan

dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkann pada

kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai

dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.

Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya.

Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau

aktiva moneter bersih dimasukkan ke dalam laba kini. Perusahaan yang

melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:

a. Fakta bahwa penyajian ualng untuk perubahan dalam daya beli unit

pengukuran telah dilakukan.

b. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan

keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini).

c. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan

perubahannya selama periode pelaporan.

d. Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.

7. Isu-Isu Mengenai Inflasi

Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu

yaitu:

a. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur

pengaruh inflasi

b. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi

c. Akuntansi inflasi luar negeri

d. Menghindari fenomena kejatuhan ganda

21

Page 23: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

8. Keuntungan dan Kerugian Inflasi

Keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan

dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta

transaksi dalam seluruh aktiva dan kewajiban moneter ( termasuk utang jangka

panjang ). Angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan

ini memandang keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter sebagai hal yang

berbeda dari jenis pendapatan yang lain.

Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi

modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut

ditentukan melalui perubahan harga khusus ( dan bukan umum ). Mekanisme

penyesuaian mengindikasikan manfaat ( atau biaya ) kepada pemegang saham

berasal dari pembiayaan utama selama suatu periode perubahan harga. Angka-

angka ini ditambahkan atas ( dikurangi dari ) laba operasi biaya kini untuk

menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat dihapuskan yang disebut

sebagai “ Laba Biaya Kini Tertribusi Kepada Pemegang Saham “.

Pendekatan Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva

dan kewajiban kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam

hal nilai yang dapat direalisasi. Namun demikian, peyesuaian dan penyajian

bersih aktiva pemanen atau kerugian daya beli umum atas pendanaan modal

kerja yang berasal dari utang atau kewajiban. Penyesuaian aktiva permanen

yang melebihi penyesuaian ekuitas menunjukkan keuntungan daya beli.

Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang lebih besar dari penyesuaian aktiva

permanen menunjukkan adanya sebagai modal kerja yang didanai oleh ekuitas.

Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini selama periode inflasi.

9. Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan

Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :

a. Laba operasi ( perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber

daya yang dikonsumsi ).

22

Page 24: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

b. Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva

nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan

inflasi.

10. Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri

Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi

dengan mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan

ekspresimen dengan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan

pengungkapannya biaya kini. Oleh karena itu, investor memerlukan laporan

keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga spesifik ( model biaya kini

yang digunakan ) menentukan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh

perusahaan sebagai deviden ( kekayaan yang dapat dibagikan ) tanpa

mengurangi kapasitas produktifnya. Model biaya histories tetap saja adalah

model biaya historis.

Prosedur penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini :

a. Sajikan ulang laopran keuangan seluruh anak perusahaan, baik

domestic secara spesifik maupun asing, dan laporan induk perusahaan

untuk mencerminkan perubahan dalam harga spesifik (sebagai contoh

biaya kini).

b. Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam

nilai ekuivalen mata uang domestic dengan menggunakan suatu nilai

konstan (yaitu kurs valuta asing pada tahun dasar atau tahun sekarang).

c. Gunakanlah indeks harga spesifik yang relavan dengan apa yang

dikonsumsi oleh perusahaan dalam menghitung keuntungan atau

kerugiaan moneter.

11. Menghindari Kejatuhan Ganda

Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar

negeri. Seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut

sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung

23

Page 25: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

berpengaruh kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi

mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal

suatu Negara dan nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan

bahwa hubungan seperti ini jarang sekali bertahan (paling tidak dalam jangka

pendek). Dengan demikian ukuran penyesuaian yang terjadi untuk

menghapuskan kejatuhan ganda akan berbeda-beda tergantung pada sejauh

mana kurs dan perbedaan inflasi berhubungan secara negative.

Contoh akuntansi persediaan berikut ini menunjukkan hubungan antara

inflasi dan translasi mata uang luar negeri. Perusahaan dalam contoh ini

menggunakan metode penilaian persediaan FIFO dan melakukan translasi

persediaan ke dalam dolar dengan kurs ini. Kita mengasumsikan beberapa hal

berikut ini :

a. Inflasi Negara local adalah 20 % selama tahun yang beru saja berakhir.

Inflasi di AS adalah sebesar 6 % selama tahun teersebut

b. Kurs nilai tukar pembukuan pada tanggal 1 Januari adalah LC1=$1,00

c. Kurs nilai tukar penutupan pada tanggal 31 Desember adalah

LC1=$0,88

d. Devaluasi mata uang selama tahun untuk mempertahankan paritas daya

beli adalah 12 %

e. Persediaan dalam mata uang local adalah sebesar LC200 pada tanggal 1

Januari dan LC240 pada tanggal 31 Desember

f.Tidak ada perubahan yang terjadi menyangkut jumlah fisik persediaan

selama tahun tersebut.

24

Page 26: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Perubahan harga merupakan fluktuasi pergerakan harga baik suatu

peningkatan maupun suatu penurunan. Peningkatan harga secara umum di kenal

dengan istilah inflasi, sedangkan penurunan harga secara umum dikenal dengan

istilah deflasi. Perubahan harga disini terdapat dua jenis perubahan harga umum

maupun perubahan harga spesifik. Perubahan harga umum merupakan perubahan

harga secara keseluruhan komoditi, sedangkan perubahan harga khusus

merupakan perubahan harga komoditi tertentu. Pada periode perubahan harga ini

laporan keuangan sangat teramat rentan terhadap resiko penyesatan para

penggunanya. Resiko ini terjadi karena adanya ketidak akuratan pengukuran yang

menyebabkan distorsi pada proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri

waktu historis, anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan data kinerja

yang tidak dapat mengisolasi pengaruh perubahan harga yang tidak dapat

dikendalikan. Resiko tersebut menimbulkan kesulitan para pembaca untuk

menginterpretasikan dan membandingkap laporan keuangan. Terdapa dua jenis

metode yang dapat dilakukan untuk melakukan penyesuaian terhadap inflasi, yaitu

(1) akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum yang

disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis, dan (2) akuntansi untuk

perubahan harga khusus yang disebut dengan model biaya kini.

Disetiap Negara memiliki perbedaan dalam hal penilaian biaya kini yang

dikaitkan terhadap inflasi di pemaparan diatas di jelaskan tentang sudut pandang

internasional terhadap akuntansi inflasi antara Negara Amerika Serikat, Inggris

dan Berasil. Dari itu semua ada keuntungan dan kerugiaan inflasi pada Negara

Amerika Serikat, Inggris dan Brasil dan juga Kepemilikan.

25

Page 27: Bab Vii - Makalah Pelaporan Keuangan & Perubahan Harga

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Laporan Keuangan. Di akses 6 mei 2015. Dari

http://maulidiyasarasati.blogspot.com/2014/03/laporan-keuangan.html

http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/pelaporan-keuangan-

dan-perubahan-harga.html

Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting.

Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

Arpan S. Jeffrey and Radebough H. Lee. 1985. International Accounting

and Multinational Enterprices. New york: John Wiley & Sons.

http://lhiyagemini.blogspot.com/2012/04/bab-7-resume-pelaporan-

keuangan-dan.html

http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/perubahan-

harga.html

26