BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1.repository.upy.ac.id/915/6/Dokumen BAB VI dan...

28
71 BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang Perkawinan Terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Persepsi yang berkembang di masyarakat Desa Cipaku maupun Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga mengenai warisan adat istiadat tentang perkawinan terlarang yaitu hampir sebagian masyarakatnya sudah tidak mempercayai mitos tersebut. Era globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam semua aspek kehidupan baik itu ekonomi, sosial, pendidikan maupun teknologi. Hal itu terbukti dengan perubahan pada pola pikir masyarakat yang semakin modern dan dinamis sehingga mulai meninggalkan hal-hal mitos berbeda dengan masyarakat jaman dahulu yang masih memegang teguh mitos-mitos tersebut. 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Warisan Adat Istiadat tentang Perkawinan Terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Faktor pendorong dari persepsi masyarakat terhadap warisan adat istiadat tentang perkawinan terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga meliputi: pemikiran masyarakat

Transcript of BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1.repository.upy.ac.id/915/6/Dokumen BAB VI dan...

71

BAB VI

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang

Perkawinan Terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Persepsi yang berkembang di masyarakat Desa Cipaku maupun

Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga mengenai warisan

adat istiadat tentang perkawinan terlarang yaitu hampir sebagian

masyarakatnya sudah tidak mempercayai mitos tersebut. Era globalisasi

telah membawa banyak perubahan dalam semua aspek kehidupan baik itu

ekonomi, sosial, pendidikan maupun teknologi. Hal itu terbukti dengan

perubahan pada pola pikir masyarakat yang semakin modern dan dinamis

sehingga mulai meninggalkan hal-hal mitos berbeda dengan masyarakat

jaman dahulu yang masih memegang teguh mitos-mitos tersebut.

2. Faktor Pendorong dan Penghambat Warisan Adat Istiadat tentang

Perkawinan Terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Faktor pendorong dari persepsi masyarakat terhadap warisan adat

istiadat tentang perkawinan terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga meliputi: pemikiran masyarakat

72

masih kuno, sebagian besar masyarakat lebih percaya dengan tahayul, serta

aspek pendidikan, agama, dan teknologi belum berkembang ketika jaman

dahulu. Faktor penghambat dari persepsi masyarakat terhadap warisan adat

istiadat tentang perkawinan terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga antara lain: pola pikir

masyarakat semakin modern, pengetahuan agama semakin kuat, serta

adanya globalisasi telah membawa banyak perubahan bagi semua aspek

kehidupan manusia dari segi pengetahuan, agama, pendidikan maupun

teknologi.

B. Implikasi

Implikasi penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap warisan

adat istiadat tentang perkawinan terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa

Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga dapat menjadi reverensi

bahwa warisan adat istiadat tentang perkawinan terlarang di era modern sudah

semakin luntur keberadaannya dan masyarakat sebagai pewaris kebudayaan

mulai meninggalkan mitos warisan adat istiadat. Pola pikir masyarakat semakin

berkembang sehingga tidak lagi tersugesti akan adanya akibat-akibat yang

ditimbulkan apabila melanggar mitos warisan adat istiadat tentang perkawinan

terlarang karena masyarakat percaya bahwa dalam urusan rejeki, kematian dan

jodoh sudah ditentukan oleh Tuhan. Prosentase warga masyarakat Desa Cipaku

yang melakukan perkawinan dengan warga masyarakat Desa Onje Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga juga sudah semakin meningkat dalam setiap

tahunnya.

73

C. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain:

1. Masyarakat seharusnya percaya bahwa jodoh sudah ditentukan oleh Tuhan

bukan berdasarkan mitos.

2. Kepala Desa hendaknya memberikan ijin apabila antara warga masyarakat

Desa Cipaku dengan Desa Onje akan melakukan perkawinan.

74

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Abdulkadir Muhamad. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: CitraAditya Bakti.

Bagja Waluyo. 2009. Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakatuntuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan DepartemenPendidikan Nasional.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: RinekaCipta.

Burhan Bungin. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Carol Wade. 2002. Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Dewi Sulastri. 2015. Pengantar Hukum Adat. Bandung: Pustaka Setia.

Dewi Wulansari. 2012. Hukum Adat Indonesia: Suatu Pengantar. Bandung:Refika Aditama.

Elly M. Setiadi, dkk. 2013. Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:Kencana.

Hilman Hadikusuma. 2003. Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia. Bandung:Mandar Maju.

. 2007. Hukum Perkawinan Indonesia MenurutPerundangan, Hukum Adat, Hukum Agama. Bandung: Mandar Maju.

Jalaludin Rakhmat. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: RemajaRosdakarya.

Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Khundzalifah Dimyati. 2004. Teoritisasi Hukum: Studi tentang PerkembanganDemikian Hukum di Indonesia 1945-1990. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta.

Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

75

Lexy J. Moleong. 2000. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.

Pitus A Partanto. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Riani. 2011. Budaya Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ridwan. 2008. Al-Hikmah Modul Fiqih Kelas XI Semester Genap. Sragen:Akik Pusaka.

Ruswanto. 2009. Sosiologi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional.

Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Soetrisno Loekman. 2003. Konflik Sosial: Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta:Tarjidu Press.

Sri Warjiyati. 2006. Memahami Hukum Adat. Surabaya: IAIN Surabaya.

Stephen P Robbins. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prehallindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara.

Sulasman Setia Gumilar. 2013. Teori-Teori Kebudayaan. Bandung: PustakaSetia.

Sumardi Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak.

Tolib Setiady. 2009. Intisari Hukum Adat Indonesia (dalam KajianKepustakaan). Bandung: Alfabeta.

Van Dijk. 2006. Pengantar Hukum Adat Indonesia. Bandung: Mandar Maju.

76

B. Sumber Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

C. Sumber Internet

Reza Fahlefi. 2013. Perbedaan antara Hukum Adat Islam. (http://zza-likethis.blogspot.com./2013/04/perbedaan-antara-hukum-adat-islamdan.html, diunduh tanggal 14 Oktober 2015).

77

Surat Ijin Penelitian dari Universitas PGRI Yogyakarta

78

Surat Keterangan dari Desa Cipaku

79

Surat Keterangan dari Desa Onje

80

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Judul Penelitian : Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang

Perkawinan Terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Definisi Operasional : 1. Persepsi adalah pemahaman atau tanggapan terhadap

hal-hal atau peristiwa yang terjadi dilingkungannya.

2. Faktor Pendorong merupakan beberapa alasan yang

dapat mendorong seseorang untuk tetap melakukan

sesuatu yang diyakini.

3. Faktor Penghambat merupakan serangkaian alasan yang

logis mengapa seseorang sudah tidak lagi percaya

untuk melakukan sesuatu yang semula diyakini.

No Definisi Indikator Sub Indikator

1. Persepsi Sejarah - Sejarah munculnya warisan

adat istiadat

2. Persepsi - Persepsi masyarakat terhadap

warisan adat istiadat tentang

perkawinan terlarang

- Memunculkan rasa takut dan

akibat yang muncul ketika

melanggar

81

3. Faktor

Pendorong dan

Faktor

Penghambat

Faktor

Pendorong

- Faktor pendorong dari

persepsi yang berkembang di

tengah masyarakat

4. Faktor

Penghambat

- Faktor penghambat dari

persepsi yang berkembang di

tengah masyarakat

5. Prosentase Prosentase

dalam setiap

tahun

- Prosentase warga masyarakat

yang melaksanakan

perkawinan terlarang

6. Peran Peran dari

seorang Kepala

Desa

- Peran dari seorang Kepala

Desa untuk membuka

pemikiran masyarakat

82

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Kepala Desa Onje dan Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga

a. Bagaimana sejarah dan persepsi anda terhadap warisan adat istiadat tentang

perkawinan terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga?

b. Apa saja faktor pendorong dan penghambat persepsi masyarakat terhadap

warisan adat istiadat tentang perkawinan terlarang antara Desa Cipaku

dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga?

c. Berapa banyak prosentase warga masyarakat Desa Onje yang menikah

dengan warga masyarakat Desa Cipaku dalam setiap tahunnya?

d. Apa saja peran dari seorang kepala desa untuk membuka pemikiran pada

masyarakat bahwa di jaman modern sekarang ini sudah tidak perlu lagi

mempercayai adanya mitos-mitos tersebut?

2. Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Desa Onje dan Desa Cipaku Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga

a. Bagaimana sejarah munculnya warisan adat istiadat tentang perkawinan

terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga?

b. Bagaimana persepsi anda terhadap warisan adat istiadat tentang perkawinan

terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga?

83

c. Apa saja faktor pendorong dan penghambat persepsi masyarakat terhadap

warisan adat istiadat tentang perkawinan terlarang antara Desa Cipaku

dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga?

d. Sebagai seorang pegawai pencatat nikah dari data pernikahan yang masuk

dalam setiap tahunnya apakah pasti ada warga masyarakat Desa Onje yang

menikah dengan warga masyarakat Desa Cipaku?

3. Masyarakat Desa Onje dan Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga

a. Bagaimana sejarah munculnya warisan adat istiadat tentang perkawinan

terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga?

b. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap warisan adat istiadat tentang

perkawinan terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga?

c. Apa saja faktor pendorong dan penghambat persepsi masyarakat terhadap

warisan adat istiadat tentang perkawinan terlarang antara Desa Cipaku

dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga?

d. Sebagai warga masyarakat Desa Onje yang menikah dengan warga

masyarakat Desa Cipaku apakah anda tidak merasa takut atau merasakan

akibat yang ditimbulkan karena melanggar warisan adat istiadat tentang

perkawinan terlarang?

84

Akta Nikah Masyarakat Desa Cipaku Menikah dengan Masyarakat Desa Onje

85

Akta Nikah Masyarakat Desa Cipaku Menikah dengan Masyarakat Desa Onje

86

Identitas Narasumber dari Desa Onje

87

Identitas Narasumber dari Desa Cipaku

88

Kantor Kepala Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

89

Wawancara dengan Bapak Agus Triyanto selaku Perangkat Desa Onje

Wawancara dengan Bapak Ady Sugiyo selaku Perangkat Desa Onje

90

Wawancara dengan Bapak Mistoyo Selaku Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Desa Onje

Wawancara dengan Bapak Sudi Maksudi selaku kyai di Desa Onje

91

Wawancara dengan saudarai Lia Ratmika (Masyarakat Desa Onje)

Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

92

Wawancara dengan Bapak Cipto (Masyarakat Desa Cipaku)

Wawancara dengan Bapak Drajat Hidayat (Masyarakat Desa Cipaku)

93

Wawancara dengan saudari Nila Anggun Permata (Masyarakat Desa Cipaku)

Wawancara dengan saudara Slamet Riyadi (Masyarakat Desa Cipaku)

94

Wawancara dengan saudari Yani (Masyarakat Desa Cipaku)

Wawancara dengan Bapak Sutarmo (Pegawai Pencatat Nikah Desa Cipaku)

95

Blangko Konsultasi Bimbingan Penulisan Skripsi

96

97

Blangko Revisi Bimbingan Skripsi