BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB...

37
67 BAB VI RINGKASAN Manggis merupakan tanaman buah yang berasal dari hutan tropis di kawasan Asia Tenggara. Komponen terbesar pada seluruh buah manggis yaitu kulitnya, kulit buah manggis dipercaya memiliki khasiat anti-inflamasi, analgesik, aktivitas antiviral, efek kardioprotektif, antijamur, antialergi, antibakteri, antituberkulosis, dan imunomodulasi. Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya kandungan antioksidan berupa tanin dan xanton. Xanton memiliki banyak derivat yaitu diantaranya mangostin, -mangostin, -mangostin, γ-mangostin, methoxy--mangostin, gartanin, 8-disoxygartanin, dan normangostin. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa ekstrak etanol kulit manggis memiliki aktivitas hipoglikemik dengan meningkatkan sel β pankreas. Banyaknya kandungan metabolit sekunder pada kulit buah manggis ini diharapkan juga mamput memberikan pengaruh pada peningkatan kadar insulin. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Pada pankreas insulin dibentuk oleh sel Langerhans, sehingga produksi dan sekresi insulin dipengaruhi oleh sel tersebut. Insulin bekerja pada pengaturan metabolisme glukosa melalui mekanisme penurunan kadar glukosa darah tubuh. Selain itu insulin juga mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Peranannya yang kompleks pada regulasi metabolisme zat-zat penting ini dapat terjadi jika terbentuk ikatan antara insulin dan reseptornya. Apabila terjadi gangguan sekresi insulin oleh sel beta Langerhans atau sensitivitas insulin terhadap reseptornya berkurang dan bahkan keduanya, maka menyebabkan suatu keadaan hiperglikemi serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang memicu terjadinya penyakit DM beserta komplikasinya. Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang berpotensi menimbulkan komplikasi kronik

Transcript of BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB...

Page 1: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

67

BAB VI

RINGKASAN

Manggis merupakan tanaman buah yang berasal dari hutan tropis di

kawasan Asia Tenggara. Komponen terbesar pada seluruh buah manggis yaitu

kulitnya, kulit buah manggis dipercaya memiliki khasiat anti-inflamasi, analgesik,

aktivitas antiviral, efek kardioprotektif, antijamur, antialergi, antibakteri,

antituberkulosis, dan imunomodulasi.

Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini

diduga karena banyaknya kandungan antioksidan berupa tanin dan xanton. Xanton

memiliki banyak derivat yaitu diantaranya mangostin, -mangostin, -mangostin,

γ-mangostin, methoxy--mangostin, gartanin, 8-disoxygartanin, dan

normangostin. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa

ekstrak etanol kulit manggis memiliki aktivitas hipoglikemik dengan

meningkatkan sel β pankreas. Banyaknya kandungan metabolit sekunder pada

kulit buah manggis ini diharapkan juga mamput memberikan pengaruh pada

peningkatan kadar insulin.

Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Pada pankreas

insulin dibentuk oleh sel Langerhans, sehingga produksi dan sekresi insulin

dipengaruhi oleh sel tersebut. Insulin bekerja pada pengaturan metabolisme

glukosa melalui mekanisme penurunan kadar glukosa darah tubuh. Selain itu

insulin juga mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

Peranannya yang kompleks pada regulasi metabolisme zat-zat penting ini dapat

terjadi jika terbentuk ikatan antara insulin dan reseptornya. Apabila terjadi

gangguan sekresi insulin oleh sel beta Langerhans atau sensitivitas insulin

terhadap reseptornya berkurang dan bahkan keduanya, maka menyebabkan suatu

keadaan hiperglikemi serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

yang memicu terjadinya penyakit DM beserta komplikasinya.

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, gangguan

kerja insulin atau keduanya, yang berpotensi menimbulkan komplikasi kronik

Page 2: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

68

pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah. Pada keadaan DM kadar HbA1c

atau hemoglobin terglikosilasi di atas 6,5%, glukosa darah saat puasa (GDP) di

atas 126 mg/dL dan saat 2 jam setelah makan di atas 200 mg/dL. Gejala penyakit

DM yaitu poliuria (sering berkemih dengan jumlah banyak), polidipsi (sering

haus), polifagia (sering merasa lapar) dan berat badan menurun.

DM merupakan penyakit kronis dengan prevalensi yang tinggi dan

berpotensi menimbulkan peningkatan kejadian komplikasi dan konsekuensi

peningkatan biaya kesehatan. Permasalahan lain yang timbul yaitu efek samping

pemakaian antihiperglikemi oral berupa hipoglikemi, gangguan pada organ hati,

ginjal, saluran cerna, atau saluran nafas biasanya muncul pada penggunaan jangka

panjang obat-obat tersebut mengingat DM merupakan penyakit kronis.

Banyaknya efek samping dari pengobatan tersebut, maka diperlukan penelitian

terhadap tanaman obat dengan efek samping yang lebih rendah.

Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol kulit manggis

mampu menurunkan kadar glukosa darah pada hewan uji yang dikondisikan DM

dengan dosis 50, 100, and 200 mg/kg dapat menurunkan kadar glukosa darah.

Sehingga diharapkan metabolit sekunder pada kulit manggis juga dapat

mempengaruhi insulin yang diekpresikan oleh pankreas dan berperan pada DM.

Penelitian ini dilakukan pengujian terhadap ekstrak dan kandungan

metabolit sekunder dari kulit manggis yaitu turunan xanton berupa senyawa -

mangostin, yang diujikan terhadap tikus uji dengan dosis kelompok ekstrak 25 mg

/200gr BB tikus, 50 mg /200gr BB tikus, 100 mg /200gr BB tikus, dan dosis

kelompok -mangostin 0,032 mg /200gr BB tikus, 0,064 mg /200gr BB tikus,

0,12 mg /200gr BB tikus, yang dibandingkan terhadap kelompok kontrol normal,

kontrol negatif dan kelompok kontrol positif yang diberi glibenklamid.

Pengujian aktivitas ekstrak kulit manggis dan senyawa -mangostin, tikus

uji dikelompokkan dengan jumlah tiap kelompok yaitu 5 tikus uji tiap kelompok.

Kemudian tikus uji diadaptasikan di kandang perlakuan dan untuk tikus kelompok

perlakuan dikondisikan hiperglikemik. Kondisi hiperglikemik diperoleh dengan

pemberian induksi STZ – Na. Induksi STZ – Na diberikan setelah dilakukan

pengukuran kadar glukosa dan kadar insulin pra perlakuan (keadaan normal).

Page 3: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

69

Kemuadian setelah 3 hari diinduksi dilakukan pengukuran kadar glukosa dan

insulin untuk diketahui apakah telah terjadi keadaan hiperglikemi. Setelah terjadi

kondisi hiperglikemi, tikus kelompok perlakuan diberi sediaan uji ekstrak,

senyawa -mangostin dan glibenklamid pada kelompok kontrol positif. Senyawa

uji diberikan secara oral dan diberikan sampai hari ke 28. Kemudian seluruh tikus

uji dilakukan pengukuran kadar glukosa dan kadar insulin post perlakuan untuk

diketahui pengaruhnya terhadap kadar glukosa dan kadar insulin.

Pengukuran kadar glukosa dan insulin pada tikus uji yang dikondisikan

hiperglikemi setelah diberi sediaan uji ekstrak dan -mangostin diperoleh hasil

memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah dan peningkatan

kadar insulin tikus uji yang berbeda nyata terhadap kelompok kontrol negatif

(p<0,05). Kemampuan ekstrak kulit manggis dan -mangostin dalam

meningkatan kadar insulin dan penurunan kadar glukosa darah ini dikaitkan

dengan adanya antioksidan berupa xanton yang bekerja mencegah penyerapan

glukosa melalui penghambatan enzim hidrolis karbohidrat, α-amilase, α-

glukosidase pada pencernaan, serta meregenerasi protein matriks ekstraselular

yang rusak dan pertumbuhan sel akibat ROS melalui glikasi protein nonenzimatik

dan auto oksidasi. Sehingga xanton melindungi dan memperbaiki sel beta

pankreas yang mengalami kerusakan akibat radikal bebas dan memicu

peningkatan sekresi insulin.

Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ni kelompok uji α-

mangostin dengan dosis 0,13 mg/200gr BB tikus memberikan hasil paling baik

dalam meningkatkan kadar insulin dan menurunkan kadar glukosa darah, dengan

hasil analisa statistik yang tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan kelompok

kontrol positif yang diberi glibenklamid pada pengukuran kadar insulin, dan

memberikan hasil penurunan kadar glukosa darah lebih baik, dengan hasil statistik

berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol positif (p<0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder kulit manggis (α-mangostin)

cenderung memiliki aktivitas hipoglikemi yang dominan dibandingkan dengan

ekstrak kulit manggis.

Page 4: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

70

DAFTAR PUSTAKA

[ADA] American Diabetes Association. 2012. Standards of Medical Care in

Dibetes 2012. Diabetes Care 35: S11.

[ADA] American Diabetes Association. 2015. Standards of Medical Care in

Diabetes-2015. The Journal of Clinical and Applied Research and

Education. Vol.38.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta:

Departemen Kesehatan Repulik Indonesia. hlm XXX, 12.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI.

Jakarta: Departemen Kesehatan Repulik Indonesia. hlm X.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2005. Pharmaceutical Care untuk Pasien

Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan

Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan. Jakarta.

[Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi dan

Analisis Diabetes. InfoDATIN (Pusat Data dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI). Jakarta Selatan.

[PERMENKES] Peraturan Menteri Kesehatan. 2016. Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No 6 Th 2016 Tentang Formularium Obat

Herbal Asli Indonesia. Departemen Kesehatan Repulik Indonesia.

[WHO] World Health Organization. 2006. Definition and Diagnosis of Diabetes

Mellitus and Intermediate Hyperglycaemia. Switzerland: WHO Press.

Adnan M, Mulyati T, Isworo JT. Hubungan indeks masa tubuh dengan kadar gula

darah penderita diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di RS tugu rejo

Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadyah Semarang; 2013. 2 (1):

18-24.

Alenzi, F.Q. 2009. Effect of Nicotinamide on Experimental Induced Diabetes.

Iran J Allergy Asthma Immunol 8(1): 11-18.

Anief.1997. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hlm 169-171.

Ansel HC. 1985. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke-4. Jakarta:

Indonesia University Press. hlm 605-606.

Page 5: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

71

Apriyadi, T.E. 2017. Potensi Kombucha Salak Suwaru sebagai Agen Terapi

Hiperglikemia pada Model Tikus Wistar Diabetes Mellitus. Tesis.

Universitas Brawijaya. Malang.

Babu, PVA, Liu, dan Gilbertc. 2013. Recent Avances in Understanding The Anti-

Diabetic Actions of Dietary Flavonoids. Journal of Nutritional

Biochemistry 24:11, 1777-1789.

Barbosa, DS. 2007. Green tea Polyphenolic Compounds and Human Health.

Journal fur Verbraucherschutz und Lebensmittelsicherheit. 2, 407-413

Bhushan, M. S., Rao C. H., Ojha, S. K., Vijayakumar, M., & Verma, A. 2010. An

analytical review of plants for anti diabetic activity with their

phytocontstituen & mechanism od action. LIPJR, Issue 1. Vol.1.

Dalimartha S, Adrian F. 2012. Makanan & Herbal Untuk Penderita Diabetes

Mellitus. Jakarta: Penebar Swadaya. hlm 9-10.

Dewi et al. 2013. Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.).

Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. 2008.

Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. Edisi ke-7. McGraw-

Hill. 1205.

DiPiro JT et al. 2011. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach.

8th Edition. New York: McGraw-Hill.

Dipiro JT et al. 2015. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. Ninth

Edition. McGraw-Hill. New York.

Elmalí E, Altan N, Bukan N. 2004. Effect of the sulphonylurea glibenclamide on

liver and kidney antioxidant enzymes in streptozocin-induced diabetic rats.

Drugs R D. 203–8.

Felicia, 2009. Efek Neuroterapi Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha

indica L.) Terhadap Saraf M Gastroknemius Katak. Jakarta. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Ghasemi A, Khalifi S, Jedi S. 2014. Streptozotocin-nicotinamide-induced rat

model of type 2 diabetes (Review). Acta Physiologica Hungaria, Vol.101

(4), pp. doi: 10.1556/APhysiol.101.2014.4.2, 408-420.

Goodman & Gilman. 2008. Dasar Farmakologi Terapi. Editor; Joel GH & Lee

EL, Konsultan editor; Alfred GG, Ahli bahasa; Tim alih bahasa Sekolah

Farmasi ITB, Editor bahasa Indonesia; Amalia Hanif et al. Edisi 10, Vol.2.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Goodman & Gilmans

The Pharmacological Basis of Therapeutics.

Page 6: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

72

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.

Bandung: Penerbit ITB

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Padmawinata K, Soediro I, Penerjemah;

Niksolihin S, editor. Bandung: ITB. Terjemahan dari Phytochemical

Methode.

Harmita, Radji M. 2004. Analisis Hayati. Jakarta: Departemen Farmasi FMIPA

Universitas Indonesia.

Harmita dan Radji M. 2005. Buku Ajar Analisis Hayati. Edisi ke III. Jakarta. EGC

Harvey RA & Pamela CC. 2013. Farmakologi, Ulasan Bergambar. Ahli bahasa:

Dian R, Husny M, Linda D & Luqman YR, Editor bahasa Indonesia: Adhy

T & Carolina S. Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari:

Lippincott’s illustrated reviews: pharmacology.

Hermawan IP. 2016. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia

mangostana L.) Terhadap Nekrosis Glomerulus Dan Tubulus Ginjal

Mencit Jantan (Mus musculus) Yang Di Papar Asap Rokok [SKRIPSI].

Surabaya: Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.

Hernani & Rahardjo M. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Heroes, Beauty. 2016. The ‘Queen Of The Fruits’ Mangosteen.

https://www.beauty-heroes.com/topic/ingredient-intel-mangosteen-fruit/

Hong et al. 2009. Interleukin-10 prevents diet-induced insulin resistance by

attenuating macrophage and cytokine response in skeletal muscle.

Diabetes. diabetesjournals.org, Vol. 58.

Iswari, K dan Sudaryono. 2007. Empat Jenis Olahan Manggis, Si Ratu Buah

Dunia dari Sumbar. Tabloid Sinar Tani. BPTP Sumatera Barat.

Iswari, K. 2011. Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi. Madya Centradifa. Jakarta.

Katzung BG, Susan BM, Anthony JT. 2015. Basic & Clinical Pharmacology. 13th

Edition. New York: McGraw-Hill.

Kahn et al, 2005. The metabolic syndrome: time for a critical appraisal: joint

statement from the American Diabetes Association and the European

Association for the Study of Diabetes.

King AJ. 2012. The use of animal models in diabetes research. British Journal of

Pharmacology, doi: 10.1111/j.1476-5381.2012.01911.x, 166, 877-894.

Kolesar J & Lee V. 2015. 2016/2017 Top 300 Pharmacy Drug Cards. New York:

McGraw-Hill.

Page 7: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

73

Kumari M, Jain S. 2012. Tannins: An antinutrient with positive effect to manage diabetes. Res J Recent Sci. 1:70–3.

Lazenby RB. 2011. Handbook of Pathophysiology. Fourth Edition. USA:

Lippincott Williams & Wilkins.

Lenzen S, Drinkgern J, Tiedge M. 1996. Low antioxidant enzyme gene expression

in pancreatic islets compared with various other mouse tissues. Free Rad

Biol Med.:463–6.

Longnecker D, MD. 2014. Anatomy and Histology of the Pancreas. The

Pancreapedia: Current Concepts Of Health and Disease, doi:

10.3998/panc.2014.3.

Magallanes. B. O., Perez, D. E., Chaverri, J. P. 2017. Medicinal Properties of

Mangosteen (Garcinia mangostana L.): A Comprehensive Update. Food and

Chemical Toxicology 109, 102-122

Maligan, J.M, Chairunnisa Fitri, Wulan, S.M. 2018. Peran Xanthon Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.) Sebagai Agen Antihiperglikemik.

Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian. Teknologi Pertainian,

Universitas Brawijaya. Vol. 2 No. 2. DOI:

http://doi.org/10.26877/jiphp.v2i2.2813

Marek R, Lenka G, Jiri D. 2007. Quaternary protoberberine alkaloids.

Phytochemistry 68: 150-175.

Merck. 1987. Buku Pedoman Kerja Kimia Klinik. Jakarta: EGC.

Neal MJ. 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

hlm 79.

Ndraha S. 2014. Diabetes melitus tipe 2 dan tatalaksana terkini. Medicinus, Vol.

27, No.2.

Nugroho AE. 2006. Review Hewan Percobaan Diabetes Mellitus: Patologi dan

Mekanisme Aksi Diabetogenik. Biodiversitas, Vol.7, ISSN: 1412-033X,

378-382.

Pasaribu F, Sitorus P, Bahri S. 2012. Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana .L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.

Journal of Pharmaceutics and Pharmacology. 1(1) : 1-8.

Patel DK, Kumar R, Laloo D, Hemalatha S. 2012. Diabetes mellitus: An overview

on its pharmacology aspects and reported medicinal plants having

antidiabetic activity. Asia Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 411-

420.

Pradeep Kumar S.V, S. B. Puranik dan Nandini B. N. 2017. Evaluation of Alpha-

Mangostin, Isolated and Purified from the Crude Extract of Garcinia

mangostana for the Anti-Diabetic, Anti-Inflammatory and Antioxidant

Page 8: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

74

Activity. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Care

(IJPPR). Vol 8 : 2.

Price SA & Lorraine MC. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Ahli bahasa; Bram UP et al. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Terjemahan dari: Pathophysiology; Clinical Concepts of Disease

Processes.

Putri DKSC, Bambang H, Tjitra W. 2014. Pengaruh Pemberian Infusum Daun

Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus (Rattus

norwegicus) yang Diinduksi Alloksan. Veterinaria Medika, Vol.7.

Rahadani A.A.D. 2017. Pola Terapi Insulin Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di

RSUD DR. Soetomo Surabaya pada Periode Februari 2015 – Maret 2015.

Surabaya. Profram Study Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga.

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

Ryu a H.W, Cho a J.Kn, Marcus J. Curtis-Long b, Yuk a H.J, Kim a Y.S, Jung a

S, Kim a Y.S, Lee c B.W, Park K.H. 2011. -Glucosidase inhibition and

antihyperglycemic activity of prenylated xanthones from Garcinia

mangostana. ELSEVIER. Phytochemistry 72 : 2148–2154

Sacher RA & Richard AM. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium. Ahli bahasa; Bram UP & Dewi W; Editor: Huriawati H.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Widmann’s clinical

interpretation of laboratory tests.

Savage DB, Kitt FP, Gerald IS. 2005. Mechanisms of insulin resistance in humans

and possible links with inflammation. Hypertension, doi:

10.1161/01.HYP.0000163475.04421.e4,

Simbala, Herny EI. 2009. Analisis Senyawa Alkaloid Beberapa Jenis Tumbuhan

Obat Sebagai Bahan aktif Fitofarmaka. Universitas Sam Ratulangi.

Manado. Pacific Journal. Vol 1 (4) ; 489-494

Soewondo P, Alessandra F, Dicky LT. 2013. Challenges in diabetes management

in Indonesia: a literatur review. Globalization and Health, 9:63.

Sugiyanto. 1995. Petunjuk Praktikum Farmakologi. Edisi IV. Yogyakarta.

Fakultas Farmasi UGM. Laboratorium Farmakologi & Toksikologi.

Szkudelski T. 2012. Streptozotocin-nicotinamide-induced diabetes in the rat.

Characteristics of the experimental model. Experimental Biology and

Medicine, doi: 10.1258/ebm. 2012.011372, 237: 481-490.

Tahara A, Akiko MY, Ryosuke N, Yuka S, Masayuki S. 2008. Hypoglycaemic

effects of antidiabetic drugs in streptozotocin-nicotinamide-induced mildly

diabetic and streptozotocin-induced severely diabetic rats. Journal

Page 9: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

75

compilation-Basic & Clinical Pharmacology & Toxicology, doi:

10.1111/j.1742-7843.2008.00321.x, 103, 560-568.

Taher, Muhammad, Tg Muhamad Faris Syafiq Tg Zakaria, Deny Susanti dan

Zainul Amiruddin Zakaria. (2016). Hypoglycaemic activity of ethanolic

extract of Garcinia mangostana Linn. in normoglycaemic and

streptozotocin-induced diabetic rats. Biomed 16:135.

Tjay TH, K Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-

efek Sampingnya. Edisi keenam. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia.

Tyas M.R. 2016. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L) Dalam Menghambat Pertumbuhan Neisseria Gonorrhoeae

Secara In Vitro [SKRIPSI]. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas

Diponegoro.

Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V, diterjemahkan oleh

Soedani Noerono. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

Widyati. 2014. Praktik Farmasi Klinik, Fokus pada Pharmaceutical Care.

Surabaya: Brillian Internasional.

Williams L & Wilkins. 2009. Clinical Pharmacology Made Incredibly Easy!.

Edisi 3. Philadelphia

Yatman, E. 2011. Kulit Buah Manggis Mengandung Xanton Yang Berkhasiat

Tinggi.

Page 10: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

76

LAMPIRAN

L A M P I R A N

Page 11: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

77

Lampiran 1. Surat keterangan identifikasi tanaman buah manggis

Page 12: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

78

Lampiran 2. Ethical Clearance

Page 13: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

79

Lampiran 3. Hasil penetapan kadar air serbuk kulit manggis

Page 14: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

80

Lampiran 4. Hasil perhitungan rendemen ekstrak etanol kulit manggis

Rendemen ekstrak etanol kulit manggis:

No Berat serbuk (g) Berat ekstrak (g) Rendemen ekstrak (%)

1 2.000 95.24 4.76 %

2 1.600 71.63 4.48 %

3 1.400 63.13 4.51 %

Rata-rata 4,58 ± 0,16

Rumus perhitungan rendemen ekstrak (%):

Rendemen ekstrak = Berat ekstrak

Berat serbuk

Rendemen 1 = ,

,

Rendemen 2 = ,

,

Rendemen 3 = ,

,

Rata – rata = , , ,

,

- Jadi, presentase rata-rata rendemen ekstrak etanol kulit buah manggis yaitu

sebesar 4,58%.

Page 15: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

81

Lampiran 5. Hasil perhitungan rendemen isolat (-mangostin) dari ekstrak

etanol kulit manggis

Rendemen isolat dari ekstrak etanol kulit manggis:

Bobot ekstrak (g) Bobot isolat (g) Rendemen isolat (%)

110,00 0,80 0,72 %

120,00 0,70 0,58%

Rata-rata 0,65 %

Presentase rata-rata rendemen ekstrak etanol kulit buah manggis

Rendemen isolat = Berat isolat

Berat ekstrak kental x 100%

Rendemen 1 = ,

, ,

Rendemen 2 = ,

, ,

Rata – rata = , ,

,

- Jadi presentase rata-rata rendemen isolat dari ekstrak etanol kulit buah manggis

yaitu sebesar 0,65 %

Page 16: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

82

Lampiran 6. Gambar hasil identifikasi kandungan kimia ekstrak etanol

kulit buah manggis

a) b) c) d) e) f)

Keterangan

a) Flavonoid (lapisan merah)

b) Tanin (berwarna hijau kebiruan)

c) Kuinon (warna tidak berubah / tidak terbentuk warna merah)

d) Saponin (terbentuknya busa)

e) Alkaloid Mayer (warna tidak berubah / tidak terbentuk endapan putih)

f) Alkaloid Dragendrof (warna tidak berubah / tidak terbentuk endapan

coklat)

Page 17: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

83

Lampiran 7. Hasil identifikasi kandungan kimia ekstrak etanol kulit buah

manggis

Page 18: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

84

Lampiran 8. Identifikasi kandungan ekstrak etanol kulit manggis

Page 19: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

85

Lampiran 9. Spektrum FTIR isolat dari ekstrak etanol kulit manggis

C=C

C-C

O-H

C-H

C-O

34

19.9

4

32

59.8

4

30

60.2

0

29

59.9

0

29

20.3

5

28

59.5

9

27

24.5

7

17

22.5

1

16

43.4

2

16

11.5

9

15

83.6

3

14

55.3

5

13

76.2

7

12

80.7

9

12

32.5

7

11

92.0

6

10

75.3

6

10

49.3

2

10

07.8

5

98

5.6

7

94

2.2

7

90

0.8

0

85

2.5

7 80

8.2

1

78

0.2

4 6

86.6

9

65

7.7

5

62

3.0

3

58

4.4

6

53

1.4

1

45

2.3

3

105

%T

97.5

90

82.5

75

67.5

4000 HSR 2

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500 1/cm

Peak Intensity Corr. Intensity Base (H) Base (L) Area Corr. Area 1 452.33 97.02 0.834 468.72 447.5 0.154 0.024 2 531.41 95.797 4.228 555.52 500.55 0.508 0.496 3 584.46 94.711 5.588 601.82 562.27 0.41 0.466 4 623.03 96.495 3.776 643.29 601.82 0.317 0.365 5 657.75 98.396 2.053 672.22 643.29 0.099 0.155 6 686.69 99.143 1.447 719.48 672.22 0.007 0.146 7 780.24 96.364 2.694 795.67 759.99 0.345 0.204 8 808.21 96.126 3.009 825.57 795.67 0.325 0.22 9 852.57 94.077 6.09 879.58 825.57 0.8 0.838 10 900.8 97.689 2.189 916.23 879.58 0.186 0.185 11 942.27 96.002 2.68 962.52 916.23 0.542 0.288 12 985.67 94.695 1.5 995.31 962.52 0.566 0.101 13 1007.85 93.936 2.07 1028.1 995.31 0.717 0.167 14 1049.32 90.009 4.549 1062.82 1028.1 1.106 0.331 15 1075.36 88.541 4.214 1092.72 1062.82 1.279 0.297 16 1192.06 83.269 3.131 1212.31 1182.41 2.052 0.233 17 1232.57 85.019 3.045 1251.86 1213.28 2.438 0.311 18 1280.79 72.125 17.806 1351.19 1252.82 7.208 3.512 19 1376.27 90.25 6.763 1407.13 1352.16 1.455 0.755 20 1455.35 75.52 22.495 1527.69 1407.13 6.954 5.915 21 1583.63 81.526 4.422 1594.23 1528.65 2.693 0.332 22 1611.59 78.246 5.935 1627.99 1595.2 2.954 0.501 23 1643.42 79.177 8.717 1697.43 1627.99 3.211 0.829 24 1722.51 97.905 1.683 1823.77 1698.4 -0.509 -0.101 25 2724.57 96.742 0.421 2742.89 2623.3 1.376 0.032 26 2859.59 92.227 1.535 2886.6 2768.93 2.815 0.246 27 2920.35 88.865 4.252 2944.46 2887.56 2.383 0.607 28 2959.9 90.786 3.565 2980.15 2945.43 1.145 0.299 29 3060.2 97.711 0.675 3094.92 3015.83 0.652 0.105 30 3259.84 89.974 4.211 3347.6 3095.88 7.447 1.947 31 3419.94 85.701 8.621 3606.08 3348.57 6.284 2.278

Page 20: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

86

Lampiran 10. Spektrum C-NMR isolat dari ekstrak etanol kulit manggis

abun

danc

e

0

182.

112

161.

698

160.

659

155.

844

155.

119

154.

652

142.

629

137.

128

135.

717

132.

255

123.

236

121.

567

112.

242

108.

619

103.

680

101.

678

93.3

64

---- PROCESSING PARAMETERS ---- dc_balance( 0, FALSE ) sexp( 2.0[Hz], 0.0[s] )

trapezoid( 0[%], 0[%], 80[%], 100[%] ) zerofill( 1 ) fft( 1, TRUE, TRUE ) machinephase ppm

Derived from: HSR-2_HASRIYANI UHO_25JAN2019_c

200.0 190.0 180.0 170.0 160.0 150.0 140.0 130.0 120.0 110.0 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0

X : parts per Million : Carbon13

Filename = HSR-2_HASRIYANI UHO_25JAN2

Author = delta

Experiment = carbon.jxp

Sample_Id = HSR-2_HASRIYANI UHO_25JAN2

Solvent = CHLOROFORM-D

Creation_Time = 25-JAN-2019 11:41:25

Revision_Time = 28-JAN-2019 09:51:43

Current_Time = 28-JAN-2019 10:01:53

Comment = single pulse decoupled gat

Data_Format = 1D COMPLEX

Dim_Size = 26214

Dim_Title = Carbon13

Dim_Units = [ppm]

Dimensions = X

Site = JNM-ECS400

Spectrometer = DELTA2_NMR

Field_Strength = 9.389766[T] (400[MHz])

X_Acq_Duration = 1.04333312[s]

X_Domain = 13C

X_Freq = 100.52530333[MHz]

X_Offset = 100[ppm]

X_Points = 32768

X_Prescans = 4 X_Resolution = 0.95846665[Hz]

X_Sweep = 31.40703518[kHz]

X_Sweep_Clipped = 25.12562814[kHz]

Irr_Domain = Proton

Irr_Freq = 399.78219838[MHz]

Irr_Offset = 5[ppm]

Clipped = FALSE

Scans = 1500

Total_Scans = 1500

Relaxation_Delay = 2[s]

Recvr_Gain = 50

Temp_Get = 21.2[dC]

X_90_Width = 10.21[us]

X_Acq_Time = 1.04333312[s]

X_Angle = 30[deg]

X_Atn = 4.2[dB]

X_Pulse = 3.40333333[us]

Irr_Atn_Dec = 25.84[dB]

Irr_Atn_Noe = 25.84[dB]

Irr_Noise = WALTZ

Irr_Pwidth = 0.115[ms]

Decoupling = TRUE

0.1

0.2

0.3

77.4

32

77.1

17

76.7

93

62.1

29

26.6

50

25.9

54

25.9

26

21.5

30

18.3

17

18.0

12

Page 21: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

87

Lampiran 11. Perhitungan dosis ekstrak etanol kulit manggis

Dosis ekstrak yang digunakan 25 mg/kg BB tikus, 50 mg/kg BB tikus dan

100 mg/kg BB tikus. Pemberian ekstrak diberikan secara peroral, dengan volume

maksimum larutan yang dapat diberikan pada tikus sebesar 5,0 mL. Pada

pengujian ini digunakan volume larutan 2 mL, berikut perhitungan dosis yang

diberikan:

dosis mg kg gr BB tikus

gr mg mg

gr

gr mL ml

dosis mg kg gr BB tikus

gr mg mg

gr

gr mL ml

dosis mg kg gr BB tikus

gr mg mg

gr

gr mL ml

Page 22: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

88

Lampiran 12. Perhitungan dosis -mangostin berdasarkan rendemen isolat

Diperoleh :

Berat isolat = 1.500 mg

= 1,5 gram /230 gr Ekstrak etanol kulit manggis

Rendemen isolat = Berat isolat

Berat ekstrak x 100%

Rendemen isolat = , gram

gram x 100% = 0,65%

Dosis isolat = Dosis ekstrak 25 mg /kgBB x 0,65% = 0,16 mg /kgBB

= 0,16 mg /1000 gr

= 0,032 mg /200 gr BB tikus

Dosis isolat = Dosis ekstrak 50 mg /kgBB x 0,65% = 0,32 mg /kgBB

= 0,32 mg /1000 gr

= 0,064 mg /200 gr BB tikus

Dosis isolat = Dosis ekstrak 100mg /kgBB x 0,65% = 0,649 mg /kgBB

= 0,649 mg /1000 gr

= 0,13 mg /200 gr BB tikus

Syarat volume maksimal larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji tikus

dengan berat 200g secara peroral adalah 5,0 ml.

Pembuatan sediaan uji untuk 100ml =

x 0,13 mg = 6,5 mg. Ditimbang 6,5

mg serbuk isolat dan disuspensikan dengan CMC 1% hingga 100ml.

Page 23: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

89

Lampiran 13. Pembuatan suspensi Glibenklamid, ekstrak etanol kulit buah

manggis dan isolat dari ekstrak etanol kulit buah manggis

1. Pembuatan suspensi glibenklamid

Konversi dosis manusia dengan berat 70kg ke dosis untuk hewan uji Tikus

yakni 0,018. Syarat volume maksimal larutan sediaan uji yang diberikan

pada hewan uji tikus dengan berat 200g secara peroral adalah 5,0 ml.

Dosis glibenklamid untuk tikus dengan berat 200g, 5mg x 0,018 = 0,09mg

Pembuatan sediaan uji untuk 100ml =

Ditimbang 9 mg serbuk glibenklamid dan disuspensikan dengan CMC 1%

hingga 100ml.

Volume pemberian untuk tikus dengan berat 200g = 2ml.

Apabila berat tikus 250g maka

2. Pembuatan suspensi ekstrak etanol kulit buah manggis dan senyawa isolat

Dosis ekstrak etanol kulit buah manggis yang akan dibuat yakni 25mg/kgBB,

50mg/kgBB dan 100mg/kgBB.

Pembuatan suspensi ekstrak kulit buah manggis dosis 25mg/kgBB

Dosis untuk tikus 200g= 6,25 mg/kgBB, volume oral 2ml. Pembuatan

sediaan uji untuk 100ml =

Ditimbang 2500

mg ekstrak, disuspesikan dengan CMC 1% sampai 100ml.

Misal volume oral untuk tikus 300g = maka

Pembuatan suspensi ekstrak kulit buah manggis dosis 50 mg/kgBB

Dosis untuk tikus 200g= 10 mg/kgBB, volume oral 2ml. Pembuatan

sediaan uji untuk 100ml =

Ditimbang 500

mg ekstrak, disuspesikan dengan CMC 1% sampai 100ml.

Misal volume oral untuk tikus 300g = maka

Pembuatan suspensi ekstrak kulit buah manggis dosis 100 mg/kgBB.

Page 24: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

90

Dosis untuk tikus 200g= 20 mg/kgBB, volume oral 2ml. Pembuatan

sediaan uji untuk 100ml =

Ditimbang 500

mg ekstrak, disuspesikan dengan CMC 1% sampai 100ml.

Misal volume oral untuk tikus 300g = maka

Pembuatan suspensi senyawa -mangosten dosis 0,064 mg/200gBB

Pembuatan sediaan uji untuk 100ml =

Ditimbang

3,2mg ekstrak, disuspesikan dengan CMC 1% sampai 100ml.

Misal volume oral untuk tikus 300g = maka

Pembuatan suspensi senyawa -mangosten dosis 0,032 mg/200gBB

Pembuatan sediaan uji untuk 100ml =

Ditimbang 1,6 mg ekstrak, disuspesikan dengan CMC 1% sampai

100ml.

Misal volume oral untuk tikus 300g = maka

Pembuatan suspensi senyawa -mangosten dosis 0,13 mg/200gBB

Pembuatan sediaan uji untuk 100ml =

Ditimbang 6,5 mg ekstrak, disuspesikan dengan CMC 1% sampai

100ml.

Misal volume oral untuk tikus 300g = maka

Page 25: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

91

Lampiran 14. Dokumentasi alat dan bahan penelitian

Simplisia kering kulit manggis Serbuk halus kulit manggis

Alat Rotary evaporator Ekstrak kental kulit manggis

Alat Sentrifugasi Spektrofotometer

Page 26: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

92

Lampiran 15. Dokumentasi perlakuan pada tikus

Zat penginduksi STZ-NA Kandang hewan uji

Tikus dioral sediaan uji Pengambilan darah tikus

Page 27: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

93

Lampiran 16. Penentuan persen penurunan kadar glukosa darah

Kelompok Kadar glukosa (mg/dl) ± SD

Hari ke-0 (T0) Hari ke-3 (T1) Hari ke-28 (T2)

Kontrol normal 71,42 ± 6,22 72,78 ± 5,48 73,45 ± 5,28

Kontrol negatif 71,89 ± 4,51 258,87 ± 2,42 259,50 ± 2,39

Kontrol positif 73,45 ± 1,23 268,57 ± 6,64 101,07 ± 2,56

GME 25 mg/200gr BB Tikus 67,57 ± 3,06 265,94 ± 4,30 168,12 ± 5,12

GME 50 mg/200gr BB Tikus 71,92 ± 2,80 262,11 ± 4,27 132,10 ± 5,61

GME 100 mg/200gr BB Tikus 72,16 ± 2,30 262,18 ± 4,07 110,53 ± 2,94

-mangostin 0,032 mg 67,42 ± 1,02 264,93 ± 4,45 132,98 ± 3,18

-mangostin 0,064 mg 68,99 ± 1,86 260,36 ± 4,30 111,61 ± 2,27

-mangostin 0,13 mg 69,21 ± 2,07 259,50 ± 4,25 90,56 ± 2,35

Rumus perhitungan persentase penurunan kadar glukosa :

Rumus perhitungan = kadar glukosa T -kadar hari ke-n

kadar glukosa T -kadar glukosa T

Berdasarkan rumus diatas, diperoleh hasil perhitungan persentase penurunan

kadar glukosa sebagai berikut :

Kelompok perlakuan Rata-rata prosentase

penurunan glukosa darah

Kontrol normal 0,00 ± 0,00

Kontrol negatif -0,34 ± 0,09

Kontrol positif 85,84 ± 1,40

GME 25 mg/200gr BB Tikus 49,31 ± 2,79

GME 50 mg/200gr BB Tikus 68,37 ± 2,80

GME 100 mg/200gr BB Tikus 79,81 ± 2,18

-mangostin 0,032 mg/200gr BB Tikus 66,80 ± 1,56

-mangostin 0,064 mg/200gr BB Tikus 77,73 ± 0,19

-mangostin 0,13 mg/200gr BB Tikus 88,78 ± 2,08

Page 28: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

94

Lampiran 17. Hasil pengukuran kadar glukosa darah pada T=0

Kelompok Kode hewan Standar Absorbansi Kadar Rata-rata ± SD

Kontrol

Normal

I.1

0.296

0.212 71.62

71.418 ± 6,22

I.2 0.180 60.81

I.3 0.223 75.34

I.4 0.226 76.35

I.5 0.216 72.97

Kontrol

Negatif

II.1

0.296

0.205 69.26

71.89 ± 4,51

II.2 0.195 65.88

II.3 0.213 71.96

II.4 0.228 77.03

II.5 0.223 75.34

Kontrol

Positif

III.1

0.296

0.222 75.00

73.44 ± 1,23

III.2 0.220 74.32

III.3 0.213 71.96

III.4 0.217 73.31

III.5 0.215 72.64

GME 25 mg

/200gr BB

Tikus

IV.1

0.296

0.193 65.20

67.568 ± 3,06

IV.2 0.215 72.64

IV.3 0.193 65.20

IV.4 0.198 66.89

IV.5 0.201 67.91

GME 50 mg

/200gr BB

Tikus

V.1

0.296

0.220 74.32

71.960 ± 2,8

V.2 0.214 72.30

V.3 0.222 75.00

V.4 0.204 68.92

V.5 0.205 69.26

GME 100

mg /200gr

BB Tikus

VI.1

0.296

0.223 75.34

72.16 ± 2,30

VI.2 0.218 73.65

VI.3 0.210 70.95

VI.4 0.206 69.59

VI.5 0.211 71.28

Mangostin

0,032 mg

/200gr BB

Tikus

VII.1

0,267

0.178 66.67

67,42 ± 1,02

VII.2 0.181 67.79

VII.3 0.184 68.91

VII.4 0.180 67.42

VII.5 0.177 66.29

Mangostin

0,064 mg

/200gr BB

Tikus

VIII.1

0,267

0.185 69.29

68,99 ± 1,86

VIII.2 0.187 70.04

VIII.3 0.189 70.79

VIII.4 0.176 65.92

VIII.5 0.184 68.91

Mangostin

0,13 mg

/200gr BB

Tikus

IX.1

0,267

0.182 68.16

69,21 ± 2,07

IX.2 0.188 70.41

IX.3 0.193 72.28

IX.4 0.181 67.79

IX.5 0.180 67.42

Page 29: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

95

Lampiran 18. Hasil pengukuran kadar glukosa darah pada T=1

Kelompok Kode hewan Standar Absorbansi Kadar Rata-rata ± SD

Kontrol

Normal

I.1

0.266

0.192 72.18

72,78 ± 5,48

I.2 0.170 63.91

I.3 0.204 76.69

I.4 0.207 77.82

I.5 0.195 73.31

Kontrol

Negatif

II.1

0.266

0.684 257.14

258,87 ± 2,42

II.2 0.690 259.40

II.3 0.683 256.77

II.4 0.699 262.78

II.5 0.687 258.27

Kontrol

Positif

III.1

0.266

0.703 264.29

268,57 ± 6,64

III.2 0.710 266.92

III.3 0.698 262.41

III.4 0.743 279.32

III.5 0.718 269.92

GME 25 mg

/200gr BB

Tikus

IV.1

0.266

0.699 262.78

265,94 ± 4,30

IV.2 0.715 268.80

IV.3 0.709 266.54

IV.4 0.721 271.05

IV.5 0.693 260.53

GME 50 mg

/200gr BB

Tikus

V.1

0.266

0.690 259.40

262,11 ± 4,27

V.2 0.714 268.42

V.3 0.688 258.65

V.4 0.690 259.40

V.5 0.704 264.66

GME 100

mg /200gr

BB Tikus

VI.1

0.266

0.708 266.17

262,18 ± 4,07

VI.2 0.710 266.92

VI.3 0.693 260.53

VI.4 0.689 259.02

VI.5 0.687 258.27

Mangostin

0,032 mg

/200gr BB

Tikus

VII.1

0,280

0.722 257.86

264,93 ± 4,45

VII.2 0.754 269.29

VII.3 0.744 265.71

VII.4 0.739 263.93

VII.5 0.750 267.86

Mangostin

0,064 mg

/200gr BB

Tikus

VIII.1

0,280

0.718 256.43

260,36 ± 4,30

VIII.2 0.749 267.50

VIII.3 0.726 259.29

VIII.4 0.722 257.86

VIII.5 0.730 260.71

Mangostin

0,13 mg

/200gr BB

Tikus

IX.1

0,280

0.713 254.64

259,50 ± 4,25

IX.2 0.724 258.57

IX.3 0.720 257.14

IX.4 0.732 261.43

IX.5 0.744 265.71

Page 30: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

96

Lampiran 19. Hasil pengukuran kadar glukosa darah pada T=2

Kelompok Kode hewan Standar Absorbansi Kadar Rata-rata ± SD

Kontrol

Normal

I.1

0.281

0.205 72.95

73,45 ± 5,28

I.2 0.182 64.77

I.3 0.216 76.87

I.4 0.220 78.29

I.5 0.209 74.38

Kontrol

Negatif

II.1

0.281

0.725 258.01

259,50 ± 2,39

II.2 0.731 260.14

II.3 0.723 257.30

II.4 0.740 263.35

II.5 0.727 258.72

Kontrol

Positif

III.1

0.281

0.287 102.14

101,07 ± 2,56

III.2 0.282 100.36

III.3 0.277 98.58

III.4 0.279 99.29

III.5 0.295 104.98

GME 25 mg

/200gr BB

Tikus

IV.1

0.281

0.462 164.41

168,12 ± 5,12

IV.2 0.476 169.40

IV.3 0.454 161.57

IV.4 0.480 170.82

IV.5 0.490 174.38

GME 50 mg

/200gr BB

Tikus

V.1

0.281

0.374 133.10

132,10 ± 5,61

V.2 0.391 139.15

V.3 0.350 124.56

V.4 0.362 128.83

V.5 0.379 134.88

GME 100

mg /200gr

BB Tikus

VI.1

0.281

0.301 107.12

110,53 ± 2,94

VI.2 0.322 114.59

VI.3 0.310 110.32

VI.4 0.315 112.10

VI.5 0.305 108.54

Mangostin

0,032 mg

/200gr BB

Tikus

VII.1

0.248

0.330 133.06

132,98 ± 3,18

VII.2 0.332 133.87

VII.3 0.340 137.10

VII.4 0.318 128.23

VII.5 0.329 132.66

Mangostin

0,064 mg

/200gr BB

Tikus

VIII.1

0.248

0.276 111.29

111,61 ± 2,27

VIII.2 0.283 114.11

VIII.3 0.280 112.90

VIII.4 0.268 108.06

VIII.5 0.277 111.69

Mangostin

0,13 mg

/200gr BB

Tikus

IX.1

0.248

0.231 93.15

90,56 ± 2,35

IX.2 0.220 88.71

IX.3 0.218 87.90

IX.4 0.224 90.32

IX.5 0.230 92.74

Page 31: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

97

Lampiran 20. Hasil pengukuran kadar insulin pada T=0

Kelompok Kode

hewan Standar Absorbansi Kadar

Kadar rata-rata ±

SD

Kontrol

Normal

I.1

0,098

0,548 560,87

563,54 ± 7,68

I.2 0,539 551,66

I.3 0,556 569,07

I.4 0,561 574,19

I.5 0,549 561,90

Kontrol

Negatif

II.1

0,098

0,530 542,44

550,63 ± 13,33

II.2 0,521 533,22

II.3 0,538 550,63

II.4 0,553 566,00

II.5 0,548 560,87

Kontrol

Positif

III.1

0,098

0,547 559,85

555,14 ± 3,29

III.2 0,544 556,78

III.3 0,539 551,66

III.4 0,542 554,73

III.5 0,540 552,68

GME 25 mg

/200gr BB

Tikus

IV.1

0,098

0,528 540,39

543,05 ± 7,30

IV.2 0,540 552,68

IV.3 0,526 538,34

IV.4 0,523 535,27

IV.5 0,536 548,58

GME 50 mg

/200gr BB

Tikus

V.1

0,098

0,545 557,80

549,81 ± 7,47

V.2 0,537 549,61

V.3 0,544 556,78

V.4 0,529 541,41

V.5 0,531 543,46

GME 100

mg /200gr

BB Tikus

VI.1

0,098

0,548 560,87

549,60 ± 6,64

VI.2 0,534 546,53

VI.3 0,536 548,58

VI.4 0,531 543,46

VI.5 0,536 548,58

Mangostin

0,032 mg

/200gr BB

Tikus

VII.1

0,096

0.538 563,33

562,91 ± 3,67

VII.2 0.540 565,42

VII.3 0.532 557,04

VII.4 0.537 562,28

VII.5 0.541 566,47

Mangostin

0,064 mg

/200gr BB

Tikus

VIII.1

0,096

0.536 561,23

561,65 ± 2,41

VIII.2 0.537 562,28

VIII.3 0.535 560,18

VIII.4 0.540 565,42

VIII.5 0.534 559,13

Mangostin

0,13 mg

/200gr BB

Tikus

IX.1

0,096

0.535 560,18

561,65 ± 3,20

IX.2 0.538 563,33

IX.3 0.540 565,42

IX.4 0.532 557,04

IX.5 0.537 562,28

Page 32: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

98

Lampiran 21. Hasil pengukuran kadar insulin pada T=1

Kelompok Kode hewan Standar Absorbansi Kadar Rata-rata ± SD

Kontrol

Normal

I.1

0,098

0,533 545,51

557,80 ± 8,27

I.2 0,551 563,95

I.3 0,554 567,02

I.4 0,549 561,90

I.5 0,538 550,63

Kontrol

Negatif

II.1

0,098

0,421 430,80

424,24 ± 8,22

II.2 0,424 433,87

II.3 0,413 422,60

II.4 0,404 413,38

II.5 0,411 420,55

Kontrol

Positif

III.1

0,098

0,410 419,53

422,81 ± 6,21

III.2 0,419 428,75

III.3 0,420 429,77

III.4 0,406 415,43

III.5 0,411 420,55

GME 25 mg

/200gr BB

Tikus

IV.1

0,098

0,420 429,77

423,42 ± 10,15

IV.2 0,422 431,82

IV.3 0,421 430,80

IV.4 0,402 411,33

IV.5 0,404 413,38

GME 50 mg

/200gr BB

Tikus

V.1

0,098

0,423 432,84

430,18 ± 2,77

V.2 0,420 429,77

V.3 0,422 431,82

V.4 0,416 425,67

V.5 0,421 430,80

GME 100

mg /200gr

BB Tikus

VI.1

0,098

0,419 428,75

425,67 ± 5,07

VI.2 0,422 431,82

VI.3 0,416 425,67

VI.4 0,414 423,63

VI.5 0,409 418,50

Mangostin

0,032 mg

/200gr BB

Tikus

VII.1

0,095

0,390 408,24

406,99 ± 4,28

VII.2 0,388 406,15

VII.3 0,384 401,96

VII.4 0,395 413,48

VII.5 0,387 405,10

Mangostin

0,064 mg

/200gr BB

Tikus

VIII.1

0,095

0,401 419,77

417,05 ± 7,05

VIII.2 0,398 416,63

VIII.3 0,404 422,91

VIII.4 0,402 420,82

VIII.5 0,387 405,10

Mangostin

0,13 mg

/200gr BB

Tikus

IX.1

0,095

0,399 417,67

410,55 ± 4,41

IX.2 0,391 409,29

IX.3 0.390 408,24

IX.4 0,393 411.39

IX.5 0,388 406,15

Page 33: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

99

Lampiran 22. Hasil pengukuran kadar insulin pada T=2

Kelompok Kode hewan Standar Absorbansi Kadar Rata-rata ± SD

Kontrol

Normal

I.1

0,098

0,520 532,20

532,09 ± 3,65

I.2 0,529 531,41

I.3 0,515 527,07

I.4 0,525 537,32

I.5 0,530 532,44

Kontrol

Negatif

II.1

0,098

0,399 402,26

403,06 ± 2,10

II.2 0,402 401,33

II.3 0,396 405,19

II.4 0,392 401,09

II.5 0,406 405,43

Kontrol

Positif

III.1

0,098

0,496 514,61

513,69 ± 2,54

III.2 0,500 511,71

III.3 0,492 510,52

III.4 0,505 516,83

III.5 0,503 514,78

GME 25 mg

/200gr BB

Tikus

IV.1

0,098

0,421 430,80

433,27 ± 3,46

IV.2 0,427 436,94

IV.3 0,430 436,01

IV.4 0,419 428,75

IV.5 0,424 433,87

GME 50 mg

/200gr BB

Tikus

V.1

0,098

0,456 466,64

468,49 ± 2,45

V.2 0,458 468,69

V.3 0,461 471,77

V.4 0,459 469,72

V.5 0,455 465,62

GME 100

mg /200gr

BB Tikus

VI.1

0,098

0,490 501,47

501,67 ± 5,19

VI.2 0,489 500,44

VI.3 0,497 508,64

VI.4 0,492 503,52

VI.5 0,483 494,30

Mangostin

0,032 mg

/200gr BB

Tikus

VII.1

0,096

0,431 451,21

443,45 ± 11,23

VII.2 0,419 438,63

VII.3 0,407 426,06

VII.4 0,433 453,30

VII.5 0,428 448,06

Mangostin

0,064 mg

/200gr BB

Tikus

VIII.1

0,096

0.445 465,87

474,67 ± 9,27

VIII.2 0.450 471,11

VIII.3 0,466 487,88

VIII.4 0,459 480,54

VIII.5 0,447 467,97

Mangostin

0,13 mg

/200gr BB

Tikus

IX.1

0,096

0,480 502,55

502,76 ± 4,99

IX.2 0,473 495,21

IX.3 0,484 506,74

IX.4 0,479 501,50

IX.5 0,485 507,79

Page 34: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

100

Lampiran 23. Hasil uji statistik kadar glukosa darah tikus

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kadar Glukosa Darah 45 131.1042 52.90993 64.77 263.35

Kelompok 45 5.0000 2.61116 1.00 9.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kadar Glukosa Darah Kelompok

N 45 45

Normal Parametersa,,b Mean 131.1042 5.0000

Std. Deviation 52.90993 2.61116

Most Extreme Differences Absolute .217 .111

Positive .217 .111

Negative -.114 -.111

Kolmogorov-Smirnov Z 1.458 .748

Asymp. Sig. (2-tailed) .028 .631

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Nilai Sig. (2-tailed). = .631 (> 0,05). Data terdistribusi normal

Test of Homogeneity of Variances

Kadar Glukosa Darah

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.397 8 36 .231

Nilai Sig. = .231 (> 0,05). Data homogen

Kadar Glukosa Darah

Tukey HSDa

Kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5 6 7

Kontrol Normal 5 73.4520

alfa mangostin 0.13 5 90.5640

Kontrol Positif 5 101.0700

GME 100 mg 5 110.5340

alfa mangostin 0.064 5 111.6100

GME 50 mg 5 132.1040

alfa mangostin 0.032 5 132.9840

GME 25 mg 5 168.1160

Kontrol Negatif 5 259.5040

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 35: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

101

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 161.853 16.569 9.769 .000

Kelompok -6.150 2.944 -.303 -2.089 .043

a. Dependent Variable: Kadar Glukosa Darah

Page 36: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

102

Lampiran 24. Hasil uji statistik kadar insulin

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kadar Insulin 45 474.7953 40.50344 401.09 537.32

Kelompok 45 5.0000 2.61116 1.00 9.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kadar Insulin Kelompok

N 45 45

Normal Parametersa,,b Mean 474.7953 5.0000

Std. Deviation 40.50344 2.61116

Most Extreme Differences Absolute .137 .111

Positive .081 .111

Negative -.137 -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .917 .748

Asymp. Sig. (2-tailed) .370 .631

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Nilai Sig. (2-tailed). = .631 (> 0,05). Data terdistribusi normal

Test of Homogeneity of Variances

Kadar Insulin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.224 8 36 .091

Nilai Sig. = .091 (> 0,05). Data homogen

Kadar Insulin

Tukey HSDa

Kelompok N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

Kontrol Negatif 5 403.0600

GME 25 mg 5 433.2740

alfa mangostin 0.032 mg 5 443.4520

GME 50 mg 5 468.4880

alfa mangostin 0.064 mg 5 474.6740

GME 100 mg 5 501.6740

alfa mangostin 0.13 mg 5 502.7580

Kontrol Positif 5 513.6900

Kontrol Normal 5 532.0880

Sig. 1.000 .163 .756 .055 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 37: BAB VI RINGKASAN - repository.setiabudi.ac.idrepository.setiabudi.ac.id/3462/5/BAB VI-LAMPIRAN.pdf · Kemampuan kulit manggis dalam memberikan efek farmakologi ini diduga karena banyaknya

103

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 472.675 13.306 35.522 .000

Kelompok .424 2.365 .027 .179 .859

a. Dependent Variable: Kadar Insulin