BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1...

15
BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULAN Kesimpulan adalah hasil analisa yang berupa temuan-temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitiannya adalah 1. Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta? 2. Elemen-elemen fisik apa saja yang terkait dengan sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta? 3. Bagaimana konsep atau arahan desain untuk meningkatkan sense of place kawasan titik nol kilometer Yogyakarta? 6.1.1 Sense of Place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta Sense of place terbagi menjadi 3 aspek, yaitu place identity, place attachment dan place dependance. Dari hasil analisa dan pembahasan didapatkan bahwa pengunjung atau wisatasan di titik nol kilometer Yogyakarta lebih merasakan place Identity ketika berkunjung ke kawasan tersebut. Artinya pengunjung lebih merasakan kesan yang terbentuk dari aspek fisik kawasan dari pada aspek yang lain (makna dan fungsi). Aspek fisik kawasan yang paling dirasakan oleh pengunjung adalah sense of history dan sense of uniqueness, artinya aspek yang paling dirasakan oleh pengunjung adalah aspek kesejarahan dan keunikan kawasan titik nol. Kesan bersejarah dan kesan unik yang dirasakan oleh pengunjung terkait dengan elemen-elemen fisik kawasan yaitu, Benteng Vredeburg, Monumen 1 Maret, andong dan orang nongkrong. Selain kesan yang muncul dari aspek fisik, pengunjung atau wisatawan juga merasakan kesan yang muncul dari aspek emosional, yaitu sense of pride dan sense Gambar 6.1 sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Transcript of BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1...

Page 1: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

BAB VI

KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN

6.1 KESIMPULAN

Kesimpulan adalah hasil analisa yang berupa temuan-temuan penelitian untuk

menjawab pertanyaan penelitian.

Pertanyaan penelitiannya adalah

1. Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

2. Elemen-elemen fisik apa saja yang terkait dengan sense of place pada kawasan

titik nol kilometer Yogyakarta?

3. Bagaimana konsep atau arahan desain untuk meningkatkan sense of place

kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

6.1.1 Sense of Place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Sense of place terbagi menjadi 3 aspek, yaitu place identity, place attachment

dan place dependance. Dari hasil analisa dan pembahasan didapatkan bahwa

pengunjung atau wisatasan di titik nol kilometer Yogyakarta lebih merasakan place

Identity ketika berkunjung ke kawasan tersebut. Artinya pengunjung lebih merasakan

kesan yang terbentuk dari aspek fisik kawasan dari pada aspek yang lain (makna dan

fungsi). Aspek fisik kawasan yang paling dirasakan oleh pengunjung adalah sense of

history dan sense of uniqueness, artinya aspek yang paling dirasakan oleh

pengunjung adalah aspek kesejarahan dan keunikan kawasan titik nol.

Kesan bersejarah dan kesan unik yang dirasakan oleh pengunjung terkait

dengan elemen-elemen fisik kawasan yaitu, Benteng Vredeburg, Monumen 1 Maret,

andong dan orang nongkrong.

Selain kesan yang muncul dari aspek fisik, pengunjung atau wisatawan juga

merasakan kesan yang muncul dari aspek emosional, yaitu sense of pride dan sense

Gambar 6.1 sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Page 2: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

of positive impression, yaitu kesan yang muncul dari aspek kebanggaan (terkenal) dan

kesan positif (santai dan ramai) dari kawasan titik nol kilometer Yogyakarta.

Kesan terkenal, santai dan ramai terkait dengan elemen-elemen fisik kawasan

titik nol kilometer yaitu, Benteng Vredeburg, Monumen 1 Maret, Andong, orang

nongkrong, Street Performance, Aktivitas Sosial dan Pengarah Jalan.

Variabel Indikator Parameter

Place Identity (49,4) Sense of history Bersejarah

Sense of uniqueness Khas

Sense of visual aesthetic Menarik

Place Attachment (35,125) Sense of pride Terkenal

Sense of positive impression Santai

ramai

Place Dependance (24,2) - -

Tabel 6.1 sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Maka bisa disimpulkan bahwa kawasan titik nol kilometer Yogyakarta adalah

sebuah kawasan yang memiliki kesan bersejarah, khas, menarik, terkenal, santai

dan ramai. Kesan yang dirasakan oleh pengunjung banyak dipengaruhi oleh faktor

fisik dan makna pada kawasan titik nol kilometer yang memiliki keterkaitan dengan

elemen-elemen fisik yang berupa Benteng Vredeburg, Monumen 1 maret, Andong,

orang nongkrong, street performance, aktivitas sosial dan pengarah jalan.

Gambar 6.2 elemen-elemen fisik yang terkait dengan sense of place

Page 3: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke kawasan titik nol kilometer

Yogyakarta memiliki latar belakang yang berbeda-beda, latar belakang pengunjung

dapat berpengaruh pada kesan yang mereka rasakan ketikan berada di titik nol

kilometer Yogyakarta. Pengunjung kawasan titik nol yang paling sensitif dalam

merasakan sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta adalah :

6.1.2 Arahan desain

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui sense of place pada

kawasan titik nol kilometer Yogyakarta dan elemen-elemen fisik yang terkait dengan

sense of place yang dirasakan oleh pengunjung. Penelitian ini diharapkan dapat

membuat arahan desain sebagai pertimbangan dalam mengembangkan kawasan

Malioboro khususnya pada kawasan titik nol kilometer agar sense of place yang sudah

terbentuk tidak hilang dan justru akan semakin kuat sehingga kawasan titik nol tidak

kehilangan daya tarik pengunjung.

Dari hasil penelitian atau kesimpulan, didapatkan bahwa kawasan titik nol

kilometer Yogyakarta memiliki kesan kesan bersejarah, khas, menarik, terkenal,

santai dan ramai Kesan yang dirasakan oleh pengunjung banyak dipengaruhi oleh

faktor fisik dan makna pada kawasan titik nol kilometer yang memiliki keterkaitan

dengan elemen-elemen fisik yang berupa Benteng Vredeburg, Monumen 1 maret,

Andong, orang nongkrong, street performance, aktivitas sosial dan pengarah

jalan.

Artinya, kawasan titik nol kilometer adalah kawasan yang bersejarah, memiliki

kekhasan tersendiri, menarik untuk dikunjungi, namun terasa santai dan memiliki

tingkat keramaian yang cukup tinggi.

Latar belakang Skor rata-rata

Jenis kelamin Laki-laki 0,7

Usia Remaja 0,5

Tempat tinggal Luar Yogyakarta 0,6

Pendidikan terakhir Sarjana 0,6

Pekerjaan Wiraswasta 0,8

Cara berkunjung Sendiri 0,7

Tujuan berkunjung Lainnya 0,8

Waktu berkunjung Sore 0,6

Frekuensi berkunjung Seminggu sekali 0,6

Tabel 6.2 pengunjung paling sensitif terhadap sense of place

Page 4: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Untuk memberikan arahan desain, maka dilakukan studi preseden terhadap

beberapa tempat yang memiliki kemiripan sense of place dengan kawasan titik nol ini,

beberapa diantaranya adalah kota tua jakarta dan vigan city filipina

Kota Tua merupakan kawasan penting di masa penjajahan dahulu. Kawasan

ini mencakup sebagian wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara, mulai dari Pelabuhan

Sunda Kelapa sampai Museum Bank Indonesia.

Pada masanya, Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan terbesar dan

tersibuk yang digunakan untuk kegiatan jual beli dalam perdagangan internasional.

Sedangkan kawasan sekitar Museum Bank Indonesia dan Museum Fatahilah adalah

salah satu pusat pemerintahan kolonial.

Sama seperti kawasan kota lama di beberapa kota di Indonesia bahkan dunia,

Kota Tua Jakarta ini dimanfaatkan sebagai tempat wisata bersejarah dengan

Gambar 6.3 aerial view kota tua Jakarta

Gambar 6.4 museum fatahillan kuta tua Jakarta

Page 5: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

mengubah fungsi bangunan lama menjadi museum yang menyimpan banyak

informasi berharga tentang sejarah kota.

The Heritage City of Vigan merupakan ibu kota dari Ilocos Sur, Filipina. Kota

ini merupakan kota tua peninggalan masa penjajahan kolonial Spanyol. Vigan masuk

daftar peninggalan UNESCO untuk Warisan Budaya Dunia. Arsitekturnya

menampilkan sentuhan-sentuhan budaya asli Filipina yang dikombinasikan dengan

elemen dari Cina dan Eropa.

Gambar 6.5 gedung jasindo kota tua Jakarta

Gambar 6.6 The Heritage City of Vigan

Page 6: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Di dalam kota Vigan, juga terdapat gereja tua peninggalan sejarah. Walaupun

sudah terlihat tua, namun Vigan Catedhral masih memiliki pesonanya sendiri.

Pemandangan yang disuguhkan oleh kota Tua Vigan begitu indah dengan

lampu-lampu yang menyala pada malam hari dan “Calesa” atau yang biasa dikenal

andong, siap berfungsi sebagai transportasi Anda untuk menelurusi keunikan kota Tua

Vigan.

Melihat preseden dari kota-kota lain yang memiliki karakter yang sama, maka

akan menjadi pertimbangan dalam merencanakan arahan desain untuk kawasan titik

nol kilometer Yogyakarta. Kesan bersejarah, khas, menarik, santai dan ramai adalah

karakter sense of place yang dapat dirasakan oleh pengunjung di kawasan titik nol

Yogyakarta, maka arahan yang sarankan adalah sebagai berikut:

Gambar 6.7 Vigan Catedhral

Gambar 6.8 bangunan tua di Vigan City

Page 7: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

A. Mempertahankan sense of place yang sudah terbentuk pada kawasan titik

nol kilometer Yogyakarta.

Sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta adalah kesan

bersejarah, khas, menarik, terkenal, santai dan ramai. Sense of place ini

dijadikan acuan pengembangan elemen-elemen fisik kawasan.

Variabel Indikator Parameter

Place Identity Sense of history Bersejarah

Sense of uniqueness Unik

Sense of visual aesthetic Menarik

Place Attachment Sense of pride Terkenal

Sense of positive impression Santai

Ramai

Tabel 6.3 sense of place kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

B. Mempertahankan elemen-elemen fisik kawasan yang memiliki keterkaitan

yang kuat terhadap sense of place kawasan titik nol kilometer Yogyakarta.

Kesan yang dirasakan oleh pengunjung banyak dipengaruhi oleh faktor

fisik dan makna pada kawasan titik nol kilometer yang memiliki keterkaitan dengan

elemen-elemen fisik yang berupa Benteng Vredeburg, Monumen 1 maret,

Andong, orang nongkrong, street performance, aktivitas sosial dan

pengarah jalan.

Elemen fix Elemen semi-fix Elemen non-fix

Benteng Vredeburg Pengarah jalan Andong

Monumen 1 Maret Orang nongkrong

Street performance

Aktivitas sosial Tabel 6.4 elemen fisik yang terkait dengan sense of place kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Page 8: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Elemen-elemen fisik diatas disarankan untuk dipertahankan, karena

elemen-elemen fisik diatas adalah elemen-elemen fisik yang memiliki keterkaitan

yang kuat terhadap sense of place kawasan titik nol.

C. Mengembangkan elemen-elemen fisik kawasan yang memiliki keterkaitan

dalam taraf sedang terhadap sense of place kawasan titik nol kilometer

Yogyakarta

Sense of place yang dirasakan oleh pengunjung adalah kesan bersejarah,

khas, menarik, santai dan ramai. Sehingga arahan desain yang disarankan adalah

mengembangkan elemen-elemen fisik kawasan (elemen fix. Semi-fix dan non-fix)

untuk mendukung sense of place yang telah terbentuk. Jika dilihat dari sense of

place yang dirasakan, maka kawasan titik nol ini sebaiknya diarahkan menjadi

kawasan yang memiliki citarasa kesejarahan khas Yogykarta yaitu perpaduan

antara arsitektur khas kolonial dan arsitektur khas keraton jawa ditambah dengan

kebudayaan jawa yang sangat kental di Yogyakarta.

Langkah yang dilakukan adalah dengan mengarahkan elemen-elemen

fisik kawasan yang terkait dengan taraf sedang terhadap sense of place kawasan

titik nol agar mendukung sense of place yang sudah terbentuk, yaitu dengan

Gambar 6.9 elemen fisik yang terkait dengan sense of place kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Page 9: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

melakukan pengembangan desain atau perubahan terhadap elemen-elemen fisik

kawasan dengan tema yang memiliki cita rasa kesejarahan khas Yogyakarta.

Dibawah ini adalah elemen-elemen fisik kawasan yang memiliki potensi

memperkuat sense of place kawasan titik nol.

Elemen fix Elemen semi-fix Elemen non-fix

Bank Indonesia Pkl Beringharjo Pkl Lesehan

Kantor Pos Nama Jalan

BNI 46 Bangku

Istana Negara Tempat duduk 1

Pasar Beringharjo Tempat duduk 2

Taman Pintar Tempat duduk 3

Gedung Tua Gapura

Sculpture

Lampu jalan

Lampu jalan malam

Street art 1

Street art 3

Ruang hijau 1

Ruang hijau 2

Tugu jam

Monumen batik Gambar 6.10 elemen fisik yang berpotensi memiliki keterkaitan dengan sense of place

kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Elemen-elemen fix yang memiliki potensi memperkuat sense of place

sebaiknya dilakukan pengembangan khususnya dalam hal fasad bangunan. Yaitu

dilakukan renovasi dengan menyamakan tema fasad bangunan khususnya dalam

hal pewarnaan bangunan dan penambahan ornamen-ornamen bangunan

sehingga dapat menyelaraskan tema kawasan yaitu arsitektur kolonial.

Gambar 6.11 elemen-elemen fisik kawasan yang berpotensi memperkuat sense of place

Page 10: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Elemen-elemen semi-fix yang berpotensi memperkuat sense of place

kawasan titik nol kilometer Yogyakarta sebaiknya dilakukan pengembangan

dengan meredesain elemen-elemen semi-fix yang kebanyakan berupa street

furniture agar lebih sesuai dengan sense of place atau tema kawasan.

Tema kawasan titik nol diarahkan menjadi tema kolonial jawa, sehingga

pemilihan street furniture diarahkan agar sesuai seperti dijelaskan dibawah ini.

Elemen fix Eksisting Arahan

Pkl Beringharjo

Nama Jalan

Bangku

Tempat duduk 1

Page 11: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Tempat duduk 2

Tempat duduk 3

Gapura

Sculpture

Lampu jalan

Lampu jalan malam

Page 12: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Street art 1

Street art 3

Ruang hijau 1

Ruang hijau 2

Tugu jam

Monumen batik

Gambar 6.12 redesain elemen-elemen semi-fix pada kawasan titik nol

Page 13: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Elemen-elemen non-fix yang berpotensi memperkuat sense of place

kawasan titik nol kilometer Yogyakarta sebaiknya dilakukan pengembangan

dengan meredesain elemen-elemen non-fix yang berupa PKL lesehan, street

performance, komunitas, aktivitas sosial agar lebih sesuai dengan sense of place

atau tema kawasan.

Tema kawasan titik nol diarahkan menjadi tema kolonial jawa, sehingga

aktivitas yang terdapat di kawasan titik nol diarahkan agar sesuai seperti

dijelaskan dibawah ini.

Elemen non-fix Eksisting Arahan

Pkl lesehan

Komunitas

D. Mengganti elemen-elemen fisik kawasan yang tidak berkaitan dengan sense

of place kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Elemen-elemen yang tidak memiliki keterkaitan dengan sense of place

pada kawasan titik nol kilometer sebaiknya dihilangkan atau diganti dengan

elemen-elemen fisik yang lebih sesuai dengan sense of place kawsan titik nol

kilometer Yogyakarta. Dibawah ini adalah elemen-elemen fisik yang sebaiknya

diganti atau dihilangkan dari kawasan titik nol kilometer Yogyakrta karena tidak

sesuai dengan sense of place kawasan titik nol kilometer Yogakarta.

Elemen fix Elemen semi-fix Elemen non-fix

Gedung Agung Halte 1 Becak

BI Baru Halte 2 Pkl gerobak

Gedung Koni Pkl Akik Mobil

Hotel Pkl Kantor Pos Motor

Toko Pkl Mirota

Page 14: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

Toko Besi Rambu-rambu

Minimarket Street art 2

Kantor Street art 4

Kantor 2 Street art 5

Gedung Pagar benteng

Pagar istana

Pohon palem

Pohon beringin

Pot

Kotak pos

Pos polisi

Paving 1

Paving 2

Paving 3

Tvtrone

Baliho

Tiang bendera

Bollard

Tempat sampah 1

Tempat sampah 2

Tempat sampah 3

Toilet umum Tabel 6.5 elemen-elemen fisik kawasan yang tidak memiliki keterkaitan dengan sense of place

kawasan titik nol kilometer Yogyakarta

Saran

Penelitian ini masih jauh dari sempurna, mengingat masih terdapat keterbatasan-

keterbatasan antara lain, menyangkut:

1. Penelitian ini masih bersifat makro, artinya jika digali lebih detail, penelitian bisa lebih

fokus pada salah satu aspek sense of place saja.

2. Dalam menentukan item-item sense of place peneliti baru melakukan depth interview

terhadap 8 mahasiswa mdkb, mungkin bisa melakukan depth interview terhadap

dosen atau ahli kawasan.

3. Dalam menentukan elemen-elemen fisik kawasan yang dijadikan item-item kuisioner,

peneliti hanya melakukan grand scanning dan memasukkan semua elemen-elemen

fisik yang ada pada kawasan. Jika ingin lebih detail, mungkin bisa melihat relevansi

antara elemen-elemen fisik kawsan dengan item-item sense of place.

Page 15: BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN DESAIN 6.1 KESIMPULANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/99020/potongan/S2-2016... · Bagaimana sense of place pada kawasan titik nol kilometer Yogyakarta?

4. Peneliti hanya memilih responden penunjung kawasan, padahal masih ada potensi

responden yang menaiki kendaraan dsb.

Karena keterbatasan tersebut diatas hendaknya peneliti selanjutnya dapat lebih spesifik

dalam mengkaji sense of place kawasan titik nol.