BAB VI HASIL PERANCANGAN -...

29
`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 204 BAB VI HASIL PERANCANGAN Revitalisasi kawasan wisata makam Kartini ini berlandaskan pada konsep simbolisme dari kalimat “Minazh zhulumati ilan nur” pada surat Al Baqarah 257. Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam disain akan mengarahkan pengunjung ke dalam sebuah pensucian diri. Simbolisme ini diterapkan sebagai wujud rasa peduli akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya dapat diwariskan di masa depan. Hasil perancangan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 6.1. Tapak Kawasan Revitalisasi dari kawasan wisata makam Kartini ini memunculkan simbolisme gelap menuju terang (Minazh zhulumati ilan nur). Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain adalah sebagai berikut:

Transcript of BAB VI HASIL PERANCANGAN -...

Page 1: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 204

BAB VI

HASIL PERANCANGAN

Revitalisasi kawasan wisata makam Kartini ini berlandaskan pada konsep

simbolisme dari kalimat “Minazh zhulumati ilan nur” pada surat Al Baqarah 257.

Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam disain akan mengarahkan pengunjung ke

dalam sebuah pensucian diri. Simbolisme ini diterapkan sebagai wujud rasa peduli

akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

dapat diwariskan di masa depan. Hasil perancangan yang telah dilakukan adalah

sebagai berikut:

6.1. Tapak Kawasan

Revitalisasi dari kawasan wisata makam Kartini ini memunculkan

simbolisme gelap menuju terang (Minazh zhulumati ilan nur). Hal ini dapat dilihat

dari beberapa aspek, antara lain adalah sebagai berikut:

Page 2: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 205

a. Suasana Kawasan

Sesuai konsep yang digunakan yaitu simbolisme gelap menuju terang,

kawasan wisata makam Kartini memunculkan suatu suasana kawasan yang

memiliki gradasi yang dimulai dari gaya arsitektur kolonial menuju gaya

arsitektur indis hingga arsitektur jawa. Suasana gelap ini terlihat pada koridor

yang diletakkan dalam bangunan galeri Kartini. warna kuning pekat pada

bangunan galeri Kartini menghasilkan gelap. Vegetasi yang rindang juga

dimunculkan pada awal bangunan untuk menciptakan efek gelap. Adanya selasar

juga memberikan kesan lorong, sehingga efek gelap semakin terasa.

Gambar 6.1 : Suasana Kawasan

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 3: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 206

Kesan semi tertutup terlihat pada bangunan tingkat kedua yaitu tempat

pendidikan ketrampilan, yang mana koridor berada di luar bangunan. Warna

kuning agak pekat ini digunakan sebagai perwujudan gradasi menuju terang.

Vegetasi yang di munculkan tidak terlalu lebat sebagai transisi menuju terang.

Bangunan makam terletak paling atas dibuat terbuka untuk menciptakan

kesan terang. Warna bangunan yang digunakan adalah kuning lebih muda

dibandingkan pada bangunan tingkat kedua, sehingga gradasi kawasan akan lebih

terasa.

b. Fungsi Bangunan

Kawasan ini memiliki tiga fungsi bangunan utama yang menyimbolkan

proses kehidupan manusia menuju sang khalik. Proses kehidupan manusia ini

dibagi menjadi tiga bagian, yaitu masa kecil (bermain), masa remaja (pencarian

jati diri), dan masa tua (pensucian diri). Masa bermain ini diwujudkan sebagai

Galeri, masa pencarian jati diri diwujudkan sebagai tempat pendidikan

ketrampilan yang meliputi seni batik, seni ukir, dan seni tari serta masa pensucian

diri diwujudkan sebagai makam. Adanya proses kehidupan ini menciptakan suatu

proses perubahan yang disimbolkan sebagai gelap menuju terang.

Gambar 6.2 : Fungsi Bangunan

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 4: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 207

c. Gaya Bangunan

Hasil perancangan gaya bangunan ini dimulai dari gaya arsitektur Indis,

percampuran Indis - Jawa hingga aritektur Jawa. Simbolisme gelap menuju

terang ini diwujudkan dengan mengacu pada sejarah pada masa penjajahan

Belanda. Bangunan dimulai dari gaya arsitektur kolonial menuju kearsitekturan

nusantara. Arsitektur nusantara dianggap sebagai simbol kemerdekaan, sebab

Indonesia memiliki ciri-ciri gaya arsitektur tersendiri yang membedakan suatu

Negara. Adanya bangunan bergradasi gaya arsitektur kolonial hingga arsitektur

nusantara yang kental ini memperkuat simbol gelap menuju terang.

Page 5: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 208

Gambar 6.3 : Gaya Bangunan

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 6: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 209

6.1.1. Sirkulasi Kawasan

Gambar 6.4 : Sirkulasi Kawasan

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Sirkulasi kawasan yang dihasilkan adalah linier. Alur sirkulasi ini dimulai

dari main entrance yang melewati seluruh bangunan, sehingga proses simbolisme

gelap menuju terang dapat dirasakan. Adanya perbedaan ketinggian ini juga

memberikan kesan kesakrakalan yang mendukung dalam proses penyimbolisasian

gelap menuju terang.

Page 7: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 210

6.1.2. Zoning Kawasan

Kawasan wisata makam Kartini memiliki zoning yang berimplikasi pada

simbolisme gelap menuju terang proses kehidupan manusia. Penzoningan tersebut

antara lain sebagai berikut:

a. Masa kecil (masa bermain)

Masa bermain ini diwujudkan adanya Galeri Kartini yang berisikan replika

peninggalan Kartini dan karya-karya masyarakat rembang yang layak untuk

dipamerkan. Galeri berfungsi sebagai tempat pamer, sedikit aktifitas yang

dilakukan dalam bangunan ini sehingga dapat disimbolkan sebagai masa bermain

b. Masa remaja (masa pencarian jati diri)

Tempat pendidikan ketrampilan ini disimbolkan sebagai masa pencarian

jati diri. Banyak aktifitas yang dilakukan terkait dengan kebudayaan masyarakat

Rembang diantaranya yaitu mengukir, menari, dan membatik.

c. Masa tua (masa pensucian diri)

Masa pensucian diri ini diwujudkan dengan bangunan makam Kartini.

Adanya makam ini mendorong ingatan manusian akan kematian, sehingga akan

menjadikan pengunjung lebih takwa terhadap Allah SWT.

Gambar 6.5 : Penzoningan Kawasan

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 8: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 211

Tiap-tiap zona memiliki ketinggian elevasi untuk menghasilkan kesan

kesakralan.perbedaan ketinggian ini akan mendukung proses pensimbolisasian

gelap menuju terang.

6.1.3. Vegetasi Kawasan

Gambar 6.6 : Vegetasai Kawasan

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Vegetasi pada kawasan wisata makam Kartini menggunakan tiga fungsi,

yaitu vegetasi sebagai peneduh (pemberi efek gelap), vegetasi sebagai penghias,

dan vegetasi sebagai pengarah. Penataan vegetasi sebagai peneduh (pemberi efek

gelap) ini meiliki gradasi yang dimulai dari awal bangunan dan semakin terang

pada paling atas bangunan. Gradasi penataan vegetasai ini sesuai dengan konsep

simbolisme gelap menuju terang.

Page 9: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 212

6.2. Bangunan Utama

Revitalisasi kawasan wisata makam Kartini ini menerapkan simbolisme

gelap menuju terang. Hasil rancangan dengan menyimbolkan sejarah pada masa

Kartini hingga masa menuju kemerdekaan merupakan salah satu wujud

penghargaan akan jasa-jasa R.A Kartini. Perbedaan ketinggian bangunan ini juga

memberikan simbol proses kehidupan manusia yang dimulai dari ma sa kecil

(bermain), masa remaja (pencarian jati diri), dan masa tua (pensucian diri).

Penerapan dalam simbolisasi pada bangunan adalah sebagai berikut:

6.2.1. Galeri Kartini

Gambar 6.7 : Galeri Kartini

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 10: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 213

Galeri ini menyerap gaya arsitektur Belanda pada waktu pertama kali

masuk Negara Indonesia. Bangunan ini menyerupai benteng dan bergaya eropa.

Kolom dan dinding yang berukuran besar yang mencirikan arsitektur kolonial.

Gambar 6.8 : Interior Galeri Kartini

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 11: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 214

Warna yang digunakan adalah warna kuning pekat dengan tujuan untuk

memuliakan Kartini atas jasa-jasa beliau. Warna kuning ini dipilih karena

memiliki makna kemuliaan cinta serta pengertian yang mendalam dalam

hubungan antar manusia. Kuning melambangkan kelincahan. Kelincahan ini

dimaksudkan menyerap dari sifat dan karakter Kartini yang meskipun beliau

dipingit namun tetap memperjuangkan persamaan hak atau gender.

Gambar 6.9 : Sirkulasi Galeri Kartini

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Seperti halnya ciri umum pada bangunan kolonial bahwa koridor masuk

langsung terhubung dengan koridor luar. Sirkulasi ini diterapkan dengan maksud

untuk memberikan kesan gelap, sebab jalan utama kawasan ini melewati ruangan

galeri. Memasuki ruangan galeri terdapat patung Kartini yang dimaksudkan

sebagai ucapan penyambutan selamat datang bagi para pengunjung. Galeri ini

Page 12: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 215

berisi replika museum kartini dan karya yang dihasilkan dari tempat pendidikan

ketrampilan.

Galeri Kartini terletak pada elevasi paling bawah bangunan sebagai simbol

masa kecil(masa bermain). Bangunan dibuat tertutup dan dibelah oleh koridor

utama untuk menciptakan kesan gelap. Galeri ini berisi tentang segala hal yang

terkait tentang Kartini dan karya-karya budaya masyarakat Rembang.

6.2.2. Tempat Pendidikan Ketrampilan

Bangunan ini merupakan bangunan yang bergaya indis. Gaya indis dipilih

karena Kartini hidup dimasa itu. Pencampuran gaya indis dan arsitektur nusantara

ini dilakukan untuk menciptakan kesan masa transisi menuju perubahan atau

sebuah kemerdekaan. Bangunan ini dibuat setengah terbuka untuk mewujudkan

gradasi gelap menuju terang. Kesetangah terbukaannya ini dapat dilihat dari

koridor yang tidak melewati dalam bangunan. Hasil rancangan dari masing-

masing tempat pendidikan ketrampilan ini dijelaskan sebagai berikut:

6.2.2.1. Ruang Seni Ukir

Percampuran antara gaya indis dan gaya arsitektur nusantara dimaksudkan

sebagai masa transisi menuju sebuah perubahan atau kemerdekaan. Bangunan

sudah menggunakan bentukan bukaan yang lebar karena kondisi iklim Indonesia

yang panas. Kolom besar dipertahankan sebagai karakter dari kolonial Belanda.

Page 13: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 216

Gambar 6.10 : Ruang Ukir

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Atap joglo yang dikombinasikan dengan bangunan gaya indis memperkuat

konsep simbolisme gelap menuju terang. Elemen ukir dimasukkan sebagai

identitas fungsi bangunan. Perpaduan dua unsur gaya arsitektur menjadikan

bangunan tersebut modern, serta dengan ditambahkannya elemen-elemen gaya

modern menjadikan bangunan ini tidak lekang oleh waktu.

Karakter ruang ukir diwujudkan oleh pengolahan tekstur dinding serta pola

plafon dan lantai yang melengkung. Gaya arsitektur indis pada interior tampak

pada jendela dan benangan pada plafon yang bergaya kolonial.

Page 14: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 217

Gambar 6.10 : Interior Ruang Ukir

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 15: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 218

6.2.2.2. Ruang Seni Tari

Ciri dan gaya yang digunakan sama halnya dengan ruang ukir, yang

membedakan hanya bentuk identitas bangunan. Bentuk identitas dari ruang seni

tari ini menyerap dari gerak tari yang berarti dinamis sehingga elemen yang

digunakan pun dinamis yang berbentuk lengkung yang berulang.

Gambar 6.11: Ruang Tari

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Ruang ini dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu sebagai pengunjung

sementara dan anggota yang telah mengikuti program pelatihan. Ruangan

dikelilingi oleh cermin untuk memantau gerak tari yang dilakukan. Elemen

lengkung dimasukkan untuk mempertegas karakter seni tari yang dinamis, selain

itu juga menyerasikan bentukan antara fasade dengan interior.

Page 16: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 219

Gambar 6.12: Interior Ruang Tari

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 17: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 220

6.2.2.3. Ruang Seni Batik

Bentuk dan gaya bangunan juga sama seperti ruang seni ukir dan ruang

seni tari. Identitas bentuk bangunan ini ditunjukkan pada elemen batik yang

diterapkan dalam bangunan.

Gambar 6.13 : Ruang Batik

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 18: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 221

Bentuk dan gaya bangunan juga sama seperti ruang seni batik dan ruang

seni tari. Identitas bentuk bangunan ini ditunjukkan pada elemen batik yang

diterapkan dalam bangunan.

Gambar 6.14 : Interior Ruang Batik

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 19: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 222

6.2.2.4. Makam Kartini

Makam Kartini mengalami perubahan pada atap yaitu menjadi atap tajuk

tiga. Atap ini dirasa sesuai dengan konsep bangunan yaitu menuju proses

pensucian diri. Perubahan juga tampak pada kolom yang dibuat dengan

mengombinasikan bentukan lama dengan bentukan modern, sehingga bangunan

tidak terlihat kuno.

Gambar 6.15 : Makam Kartini

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 20: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 223

6.3. Bangunan Penunjang

6.3.1. Ruang Administrasi

Kantor pengelola dibuat berbeda dengan tempat pendidikan ketrampilan.

Hal ini dikarenakan kantor pengelola berada pada zona tempat pendidikan

ketrampilan ini agar fungsi bangunan dapat dibedakan. Bangunan dibuat lebih

kontemporer, namun tetap ada unsur dari gaya bangunan indis.

Gambar 6.16 : Kantor Pengelola

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 21: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 224

6.3.2. Musholla

Atap Musholla ini dibuat Tajuk, sebab terletak pada paling atasa bangunan

atau dekat dengan Makam Kartini. Atap Tajuk ini memiliki makna bahwa puncak

tertinggi adalah Allah. Kolom besar juga dimasukkan sebagai bentuk penyerasian

dengan bangunan sebelumnya.

Gambar 6.17 : Musholla

(Sumber : Hasil Rancangan, 2012)

Page 22: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 225

6.3.3. Ruang Juru Kunci

Ruang juru kunci memiliki sebuah pendopo yang dapat digunakan bagi

pengunjung yang beristirahat. Atapa tajuk dibuat dengan maksud menyerasikan

dengan bangunan musholla dan makam kartini.

Gambar 6.18 : Ruang Juru Kunci

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)

Page 23: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 226

6.3.4. Gazebo

Gambar 6.19 : Gazebo

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)

Pengolahan bentuk atap tajuk dan joglo diterapkan pada gazebo dengan

tujuan untuk memberikan kesan kontemporer. Ditambahkannya dengan elemen-

elemen yang bergaya modern menjadikan gazebo ini bergaya kekinian.

6.3.5. Retail

Retail ini terletak pada dua tingkatan yang terhubung pada tingkatan

pertama dan tingkatan paling atas. Oleh sebab itu retail dibentuk menjadi dua

unsur gaya arsitektur. Pada tingkatan pertama bangunan bergaya kolonial dan

yang pada tingkatan atas bergaya Jawa Kontemporer. Dua bentuk gaya arsitektur

tersebut akan menjadikan keselarasan antar bangunan.

Page 24: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 227

Gambar 6.20 : Retail

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)

6.4. Utilitas

6.4.1. Sistem Penyediaan Air Bersih

Sistem penyediaan air bersih ini mengambil dari danau yang berada pada

sekitar kawasan. Danau ini berasal dari mata air gunung. Air dari danau dipompa

dan ditampung pada tendon dan kemudian disebarkan ke seluruh bangunan.

Page 25: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 228

Gambar 6.21 : Sistem Penyediaan Air Bersih

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)

6.4.2. Sistem Pembuangan Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor yang ada pada bangunan ini dilakukan

sebagai berikut:

Gambar 6.22 : Sistem Pembuangan Air Kotor

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)

Page 26: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 229

Gambar 6.23 : Sistem Plumbing

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)

Page 27: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 230

6.4.3. Sistem Elektrikal

Gambar 6.24 : Sistem Elektrikal

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)

Elektrikal

Telepon

Page 28: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 231

Kelistrikan pada kawasan wisata makam Kartini ini berawal dari PLN

yang disebarkan keseluruh panel pada bangunan. Sebagai cadangan saat terjadi

pemadaman listrik, sebagian listrik disimpan kedalam Genset.

6.5. Detail Arsitektural

Karakter dari suatu bangunan akan terlihat dengan adanya penanda pada

bangunan. Penanda tersebut dapat berupa elemen-elemen yang memiliki karakter

pada fungsi yang diwadahi. Revitalisasi kawasan wisata makam Kartini

menggunakan elemen-elemen yang sesuai dengan fungsi yang diwadahi. Pada

bangunan seni ukir terdapat elemen ukir pada interest sebagai pembentuk karakter

fungsi ruang seni ukir. Ruang seni tari menggunakan elemen-elemen lengkung

yang berulang dengan maksud menciptakan unsur dinamis seperti halnya gerak

pada tari. Sama halnya dengan ruang pada seni batik diberikan motif batik pada

interest sebagai penunjuk ruang seni batik.

Page 29: BAB VI HASIL PERANCANGAN - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/2327/10/06560039_Bab_6.pdf · akan jasa dan pengorbanan R.A Kartini, sehingga kegigihan dan perjuangannya

`Revitalisasi Kawasan Wisata Makam Kartini | 232

Gambar 6.25 : Detail Arsitektural

(Sumber : Hasil Rancangan, 2011)