BAB V_GA

2
BAB V ANALISIS KASUS Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis malunion fraktur 1/3 distal humerus sinistra dengan ASA I. Pasien dianjurkan untuk melakukan operasi reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF). Menjelang operasi pasien tampak sakit ringan, tenang, kesadaran kompos mentis. Pasien sudah dipuasakan selama lebih dari 7 jam. Pada operasi ini, digunakan anastesi umum dengan pemasangan cuff LMA dengan napas spontan dengan memastikan bahwa jalan napas selalu berada dalam kondisi terbuka dan mendapatkan ventilasi yang adekuat selama operasi, serta mencegah terjadinya aspirasi atau regurgitasi yang dapat menjadi penyulit semasa operasi. Tehnik anestesi ini dapat juga digunakan untuk operasi dengan durasi yang lama dan pada kondisi-kondisi yang sulit untuk mempertahankan jalan nafas bebas dengan sungkup muka. Sejak insisi pertama kali dilakukan hinggga jahitan terakhir telah tercapai triasanestesia dengan pemberian obat-obatan anestesi seperti : fentanyl sebagai analgesik, propofol sebagai induksi, dan 44

description

bab 5 ga

Transcript of BAB V_GA

Page 1: BAB V_GA

BAB V

ANALISIS KASUS

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang pasien didiagnosis malunion fraktur 1/3 distal humerus sinistra dengan

ASA I. Pasien dianjurkan untuk melakukan operasi reduksi terbuka dan fiksasi

internal (ORIF). Menjelang operasi pasien tampak sakit ringan, tenang, kesadaran

kompos mentis. Pasien sudah dipuasakan selama lebih dari 7 jam.

Pada operasi ini, digunakan anastesi umum dengan pemasangan cuff LMA

dengan napas spontan dengan memastikan bahwa jalan napas selalu berada dalam

kondisi terbuka dan mendapatkan ventilasi yang adekuat selama operasi, serta

mencegah terjadinya aspirasi atau regurgitasi yang dapat menjadi penyulit semasa

operasi. Tehnik anestesi ini dapat juga digunakan untuk operasi dengan durasi

yang lama dan pada kondisi-kondisi yang sulit untuk mempertahankan jalan nafas

bebas dengan sungkup muka.

Sejak insisi pertama kali dilakukan hinggga jahitan terakhir telah tercapai

triasanestesia dengan pemberian obat-obatan anestesi seperti : fentanyl sebagai

analgesik, propofol sebagai induksi, dan sevofluran sebagai obat anestesi inhalasi

dan juga sebagai maintenance anestesia bekerja dengan baik.

Setelah operasi selesai, pasien segera dipindahkan ke ruang recovery

room. Pasien segera diperiksa nilai kesadarannya menggunakan Aldrette score.

Penilaian tersebut mencakup penilaian terhadap kesadaran, warna kulit, aktivitas,

kardiovaskuler dan respirasi. Pasien ini mendapat nilai 10/10 yang berarti pasien

dapat dipindahkan ke ruang perawatan. Hasil tindakan anestesi yang baik

didapatkan dengan persiapan yang baik dan tepat dengan dimulainya praanestesi,

premedikasi, pemilihan teknik anestesi, pemilihan obat-obatan anestesi serta

melakukan pengawasan tanda-tanda vital selama operasi dan tindakan pasca

operasi.

44