BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf ·...

70
72 BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT Pada bab ini, peneliti akan mangambarkan perubahan-perubahan sosial masyarakat Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang selaku desa enclave, pasca ditetapkanya Taman Nasional Bromo Tenggar Semeru, serta bagaimana dampak dari perubahan sosial tersebut terhadap kesejahteraan masyarakat. Peneliti akan memaparkan analisis perubahan sosial yang terjadi melalui indikator berdasarkan teori perubahan sosial Max Weber yang dilihat dengan rasionalismenya. Sedangkan dalam analisis dampak perubahan sosial terhadap kesejahteraan sosial masyarakat, peneliti akan menggunakan kesejahteraan sosial menurut Kolle dalam menganalisa tingkat kesejahteraan masyarakat. 5.1 Perubahan Sosial Masyarakat Desa Ngadas Pada penelitian kali ini, peneliti akan memaparkan analisis terkait bentuk- bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas. Analisis yang dilakukan peneliti dengan mengunakan indikator dari teori perubahan sosial menurut Max Weber, perubahan sosial menurut Max Weber dilihat dari bentuk tindakan rasionalisme yang dimiliki, dan tipe rasionalisme Max Weber antara lain rasionalisme tradisional ( Tradisional Rationality) yang mengorientasikan pada perubahan adat, tradisi dan kebiasaan masyarakat, rasionalisme yang berorientasi pada nilai (Value Oriented Rationality) yang melihat perubahan dari tindakan rasional masyarakat yang

Transcript of BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf ·...

Page 1: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

72

BAB V

PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

MASYARAKAT

Pada bab ini, peneliti akan mangambarkan perubahan-perubahan sosial

masyarakat Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang selaku

desa enclave, pasca ditetapkanya Taman Nasional Bromo Tenggar Semeru, serta

bagaimana dampak dari perubahan sosial tersebut terhadap kesejahteraan

masyarakat. Peneliti akan memaparkan analisis perubahan sosial yang terjadi

melalui indikator berdasarkan teori perubahan sosial Max Weber yang dilihat

dengan rasionalismenya. Sedangkan dalam analisis dampak perubahan sosial

terhadap kesejahteraan sosial masyarakat, peneliti akan menggunakan

kesejahteraan sosial menurut Kolle dalam menganalisa tingkat kesejahteraan

masyarakat.

5.1 Perubahan Sosial Masyarakat Desa Ngadas

Pada penelitian kali ini, peneliti akan memaparkan analisis terkait bentuk-

bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat

Desa Ngadas. Analisis yang dilakukan peneliti dengan mengunakan indikator dari

teori perubahan sosial menurut Max Weber, perubahan sosial menurut Max

Weber dilihat dari bentuk tindakan rasionalisme yang dimiliki, dan tipe

rasionalisme Max Weber antara lain rasionalisme tradisional (Tradisional

Rationality) yang mengorientasikan pada perubahan adat, tradisi dan kebiasaan

masyarakat, rasionalisme yang berorientasi pada nilai (Value Oriented

Rationality) yang melihat perubahan dari tindakan rasional masyarakat yang

Page 2: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

73

mempertimbangkan manfaat, peneliti akan memfokuskan pada perubahan dalam

kerukunan yang terjalin serta etika dan kesopanan masyarakat, rasinalisme afektif

(Affective Rationality) melihat perubahan dari jalinan hubungan antar taman

nasional dengan masyarakat Desa Ngadas, serta melihat perubahan dari tindakan

rasional masyarakat yang secara sepontan akibat suatu peristiwa tertentu,

rasionalisme instrumental (Purposive Retionality atau Rationalitas Instrumental)

melihat perubahan dari tindakan rasional masyarakat yang penuh perhitungan

mulai perencanaan hingga hasil yang akan dicapai.

5.1.1 Tradisional Rationality

Dalam konteks ini, secara luas perubahan yang dilihat yakni dari tradisi

dan adat masyarakat Desa Ngadas, pasca Desa Ngadas menjadi desa enclave

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Adapun adat yang berkembang di Desa

Ngadas merupakan adat suku Tengger. Peneliti akan analisis terkait ada tidaknya

perubahan adat dan budaya masyarakat suku Tengger Desa Ngadas, selain itu

peneliti juga akan melihat penyebab ada tidaknya perubahan dari segi budaya dan

adat masyarakat Desa Ngadas tersebut.

Selain Desa Ngadas yang menggunakan adat tengger, masih ada 48 desa

yang juga menggunakan adat tengger. Akan tetapi menurut Pak Tri Baktio

diantara 48 desa lain, Desa Ngadas yang menjadi pusat adat tengger karena

kokohnya adat tengger dan Desa Ngadas merupakan yang paling dekat dengan

Gunung Bromo1. Selain itu menurut Pak Sutomo saat ini desa-desa yang

menggunakan adat tengger bisa dikatakan cuma 38, karena 10 desa lainnya sudah

1Op –Cit. Pak Tri Baktio.

Page 3: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

74

tidak mempunyai dukun adat yang menjadi tokoh maupun pelaksana adat tengger

sendiri2.

Desa Ngadas yang menjad i

salah satu dari desa suku tengger, dan

rutinitas dari masyarakat pun tidak

lepas dari adat budaya dari suku

tengger. Menurut penuturan Pak

Sutomo selaku dukun adat suku

tengger Desa Ngadas, upacara adat

masyarakat tengger Desa Ngadas

sangat banyak, hampir setiap kegiatan

masyarakat merupakan kegiatan adat suku tengger3. Sedangkan menurut Pak Tri

Baktio yang merupakan tokoh agama islam di Desa Ngadas, upacara besar adat

suku tengger diantaranya adalah upacara karo, kasada dan unan-unan4. Selain tiga

upacara besar adat tersebut masih ada banyak upacara-upacara adat lainnya,

diantaranya ada upacara adat yang diperingati setiap bulan-bulan tertentu dalam

kalender Suku Tengger dan ada pula upacara adat yang terjadi setelah terjadi

suatu peristiwa tertentu, seperti gempa bumi atau bencana alam lainnya.

Upacara adat suku tengger di Desa Ngadas masih tetap dijaga dan

dilestarikan, menurut Pak Sutomo, setiap bulannya ada acara adat masing-

2Loc-cit, Pak Sutomo.

3Loc-cit, Pak Sutomo.

4Loc-cit. Pak Tri Baktio.

Sumber : dokumentasi peneliti, 2017

Gambar : 5.1 : Pelaksanaan Adat Kasada

Page 4: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

75

masing5. Ada yang namanya upacara adat kasa yang merupakan bentuk upacara

bersih desa dalam memperingati bulan pertama dalam kalender jawa tengger, ada

pula upacara adat kesada yang memperingati bulan kedua belas, dan acara

puncaknya dilakukan di Gunung Bromo untuk memperingati pengorbanan Raden

Kusumo dalam sejarah Gunung Bromo. Selain itu ada pula upacara pujan yang

dilakukan dalam setahun 4 (empat) kali, diantaranya pada setiap tanggal 15 bulan

ke empat, bulan ke delapan, bulan kesembilan dan bulan ke dua belas dalam

kalender jawa tengger,

Selain kasada dan

kasa ada pula upacara karo

dan barian, untuk upacara

adat karo, itu di peringati

pada bulan kedua kalender

jawa tengger, dan untuk

upacara karo ini dilakukan

dilingkup Desa Ngadas

sendiri, puncak acara adat karo ini ditandai dengan upacara adat sadranan dan

sehari sebelum puncak upacara karo masyarakat tengger Desa Ngadas berkumpul

di rumah kepala desa dengan istilah namanya prepekan. Sedangkan untuk upacara

adat barian itu diadakan apabila terjadi suatu peristiwa bencana alam seperti

gempa ataupun gunung meletus. seperti hanya menurut Pak Sutomo selaku dukun

adat Desa Ngadas.

5Loc-cit, Pak Sutomo.

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2017

Gambar : 5.2 : Kangkaian Upacara Karo

Page 5: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

76

Sak niki ndugi sasi mawon wonten khajate kiambak-kiambak, mben niki

tanggal setunggal coro Ngadas sasi kasa, khajate nyapu desa (bersih desa), setunggale male sasi karo, niku slametan karo. Sasi niki tanggak gangsal welase, malem enem belas khajad pujan, soale mriki setunggal

tahun niku pujane peng sekawan karo sepindah, pujan kepapat, pujan kewolu, pujan kesonggo, lan pujan kesada, niku teos slametan karo. Lek

barian niku slametan bencama, misale wonten gempa bumi peng kale, wonten niku ten mriki di slameti barian.nek galungan niku slametan pupuh, pitung sasi sepindah niku di slameti galungang, soale tempate ten

pupuh galungan, niku mesti slametan galungan6.

“sekarang setiap pekan saja ada kegitan upacara masing-masing, besok ini tanggal 1, cara Ngadasbulan Kasa, upacara bersih desa, satu lagi bulan Karo, itu kegiatan upacara Karo, bulan ini tanggal 15, malam 16 upacara

pujan, soalnya disini dalam 1 tahun itu upacara pujan 4 kali, dan upacara karo 1 kali, upacara pujan kepapat, pujan kewolu, pujan kesonggo, dan

pujan kesada, habis itu upacara karo. Kalo upacara barian itu upacara keselamatan bencana, misalnya ada gempa bumi 2 kali, disini akan dilakukan upacara barian, kalo galungan itu upacara sedekah pupuh, tujuh

bulan sekali, itu ada upacara galungan, soalnya tempatnya di pupuh galungan, itu harus dilakukan upacara galungan”

Selain itu ada upacara adat unan-unan, yang merupakan puncak acara adat

dari suku tengger, yang diadakan dalam sewindu sekali7. Sewindu dalam kalender

tengger bukan delapan tahun melainkan cuma lima tahun, dan upacara adat unan-

unan tersebut dilaksanakan dalam rangka membersikan dan mensucikan desa dari

gangguan-gangguan mahluk halus. Selain itu ada juga upacara adat entas-entas,

yang merupakan upacara adat dalam memperingati seribu hari meningalnya

seseorang, dalam upacara adat tersebut membutuhkan dana yang besar, keluarga

harus menyembelih kerbau dan sebagian kerbau tersebut dikurbankan dan

sebagian dimakan8.

6Loc-cit, Pak Sutomo.

7Loc-cit, Pak Sutomo.

8Loc-cit. Pak Tri Baktio.

Page 6: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

77

Adat suku tengger di Desa Ngadas masih dipegang teguh oleh masyarakat,

selain adat tengger tersebut turun-temurun, adat tengger tersebut juga menjadi

patokan utama dalam setiap kegiatan masyarakat. Jadi selain upacara adat yang

dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh masyarakat Desa Ngadas, ada pula

upacara adat yang dilakukan secara individu di setiap keluarga masing-masing.

Menurut Pak Timbul kegiatan upacara adat tengger di Desa Ngadas ada yang

bersifat kumunal atau yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh masyarakat dan

ada pula yang bersifat pribadi atau individu9. Upacara adat tengger yang

dilakukan individu diantaranya ada entas-entas, mbobot atau kelahiran, upacara

tugel kuncung, upacara perkawinan dan upacara hajatan-hajatan lainnya.

Sedangkan upacara adat yang dilakukan oleh seluruh masyarakat desa diantaranya

ada adat karo, kasada, unan-unan, kasa, pujan, barian, galungan dan upacara adat

dibulan-bulan tertentu.

Tabel 5.1 Upacara Adat Tengger

Upacara Adat Kumunal Upacara Adat Individu

1 Adat Karo Adat Entas-Entas

2 Adat Kasada Adat Mbobot

3 Adat Barian Adat Tutugel Kuncung

4 Adat Unan-Unan Adat Perkawian

5 Adat Kasa Adat Hajatan-Hajatan lainnya

6 Adat Pujan

7 Mayu Desa

sumber : hasil olahan penulis

9Wawancara dengan Pak Timbul selaku tokoh agama hindu di Desa Ngadas (pada tanggal 20 juli

2017 pukul 10.11 WIB)

Page 7: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

78

Kehadiran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Desa Ngadas yang

menjadi salah satu kantung (enclave) tidak memberikan dampak signifikan

perubahan pada segi adat dan tradisi masyarakat. Pihak Taman Nasional hanya

sebatas memberikan sosialisasi dalam pelaksanaan upacara adat baik upacara

karo, kasada maupun unan-unan, sosialisasi tersebut ditujukan untuk menjalin

kerjasama serta memberikan pesan untuk tetap melestariakn adat10. Kokohnya

adat Tengger di Desa Ngadas karena pola masyarakat yang tradisional yang

mengedepankan pesan-pesan dari para leluhur mereka serta keberadaan dukun

adat yang menjadi tokoh panutan, menjadi salah satu alasan tidak berubahnya adat

dan tradisi masyarakat di Desa Ngadas. Kokohnya adat tengger tersebut juga

dapat dilihat dari setiap kegiatan hajatan masyarakat yang tidak lepas dari adat

dan tradisi tengger.

Kegiatan atau upacara adat dari masyarakat suku tengger tetap dilakukan

dengan tradisi yang sama, baik sebelum dan maupun sesudah adanya taman

nasional. Adat tengger di Desa Ngadas yang tidak mengalami perubahan tersebut

akibat dari kokohnya adat tradisi tengger itu sendiri, dan kokohnya adat tradisi

tengger tersebut karena setiap kegiatan masyarakat tidak lepas dari tradisi adat

tengger di Desa Ngadas. Pola perilaku masyarakat Desa Ngadas yang masih

tradisional membuat tradisi dan adat masih dapat dilestarikan dan belum terkikis

dengan adanya modernisasi yang berkembang saat ini.

10

Wawancara dengan Pak Bambang selaku kepala Resort coban trisula Taman Nasional Bromo

Tengger Semeru Pada 13 September 2017 pukul 20.09 WIB

Page 8: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

79

Perilaku masyarakat yang masih tradisional membuat setiap upacara adat

merupakan suatu hal yang menjadi prioritas utama masyarakat dari pada

kepercayaannya. Seperti menurut Pak Tri Baktio di Desa Ngadas yang

dikedepankan adalah adat tenggernya kalau di desa tengger lain agamanya yang

dikedepankan11. Salah satu bentuk contoh masyarakat yang masih teradisional dan

mengedepankan adatnya yakni dengan memakai udeng (ikat kepala) dan juga

memakai sarung itu dilakukan oleh seluruh masyarakat baik yang beragama islam,

budha maupun hindu. Maka kokohnya adat tengger di Desa Ngadas itu

disebabkan karena masyarakat lebih mengutamakan adat dari pada kepantingan

yang lain.

Selain itu ditetapkanya Desa Ngadas menjadi desa wisata adat oleh

pemerintah Kabupaten Malang, juga sebagai bentuk untuk melestariakn adat da n

tradisi tengger yang ada di Desa Ngadas. Adat tengger di Desa Ngadas menjadi

potensi wisata tersendiri, kokohnya adat serta tradisi upacara-upacara adat di Desa

Ngadas menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Ngadas. Pola

tindakan masyarakat yang masih memegang teguh adat dan tradisi tengger serta

kegiatan upacara tengger yang masih menjadi agenda rutin menjadi pemerkokoh

adat tengger. Perubahan sosial dalam segi adat dan tradisi tengger di Desa Ngadas

dalam segi ritual tidak mengalami perubahan, kegiatan ritual upacara adat tetap

dilakukan dengan seperti dulu karena setiap kegiatan memiliki makna masing-

masing dan kegiatan tersebut tidak akan diubah karena akan mempengaruhi

makna dari upacara tersebut.

11

Loc-cit. Pak Tri Baktio.

Page 9: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

80

Setiap upacara adat suku tengger dipimpin oleh seorang dukun adat, dan

dibantu oleh seorang sepuh dan legen. Seorang dukun adat merupakan tokoh adat

puncak adat, di bawahnya dukun ada seorang sepuh, dan dibawah sepuh ada

seorang legen. Tugasnya seorang sepuh yakni menyiapkan peralatan upacara adat

dan seorang lengen bertugas untuk menyiapkan sesajen sedangkan seorang dukun

bertugas untuk membacakan mantra dalam setiap upacara adat12. Menurut Pak

Sutomo seorang dukun harus turun-temurun, tapi misalkan saya tidak punya anak

yang mau menjadi dukun, maka saya harus mencari ponakan-ponakan saya, dan

harus seorang laki- laki13. Seorang yang hendak menjadi dukun harus menjalani

upacara megeng dukun terlebih dahulu, dan setelah itu dukun adat akan dilantik

oleh kepala desa, dan pelantikan seorang dukun dilaksanakan pada saat upacara

kasada dan bertempat di Gunung Bromo.

Terkait hukum adat di suku tengger khususnya di Desa Ngadas, tidak

berupa hukum tertulis melainkan hukum yang diturunkan dari para leluhur

melalui ucapan-ucapan atau pesan-pesan14. Hukuman adat di Desa Ngadas berupa

hukuman sanksi sosial, dengan bentuk dikucilkan dari masyarakat, dan

masyarakat Ngadas menyebutnya dengan istilah sirian, sedangkan tidak ada

bentuk sanksi hukum denda atau semacamnya. Masyarakat yang menerima sanksi

adat merupakan masyarakat yang bertindak kejahatan serta yang tidak mengikuti

12

Loc-cit, Pak Sutomo. 13

Loc-cit, Pak Sutomo. 14

Loc-cit, Pak Tri baktio

Page 10: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

81

upacara adat. Menurut penuturan Pak Sutomo, bahwa setiap kegiatan upacara adat

tengger tersebut harus di ikuti dan di hadiri oleh seluruh masyarakat desa 15.

Adat dan tradisi masyarakat suku tengger sangat kokoh, menurut Pak

Sutomo kokohnya adat suku tengger itu karena diawali dari kuatnya kerukunan

dan toleransi yang tinggi antar agama yang berkembang di Desa Ngadas16. Desa

Ngadas berkembang tiga agama diataranya agama budha, islam dan hindu.

Perkembangan ketiga agama tersebut tidak membuat terpecah bela dan adat

menjadi terkikis karena bersinggungan dengan ajaran dari setiap agama. Menurut

Pak Tri Baktio pola masyarakat yang merasa bahwa adat itu dimiliki setiap orang

yang lahir dan tinggal di Desa Ngadas, tetapi setiap orang yang lahir di Ngadas

belum tentu mempunyai keyakinan yang sama17. Oleh karena itu adat dan tradisi

tengger masih dipegang oleh seluruh masyarakat Desa Ngadas, dan toleransi dan

kerukunan sangat dijaga oleh masyarakat Desa Ngadas demi kuatnya adat tengger

tersebut.

Kokohnya adat suku tengger juga disebabkan karena adanya kelembagaan

para dukun adat tengger yang dinamakan Paruman Dukun. Paruman Dukun

dianggotai oleh seluruh dukun adat dari 48 desa di tengger, yang tersebar di

Kabupaten Malang, Pasuruan, probolinggo, dan Pasuruan. Kelembagaan dukun

adat tersebut melakukan perkumpulan rutin setiap tahunnya, dan perkumpulan

tersebut untuk menentukan tanggal dan bulan setiap pelaksanaan upacara

15

Loc-cit, Pak Sutomo. 16

Loc-cit, Pak Sutomo. 17

Loc-cit, Pak Tri baktio

Page 11: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

82

kasada18. Selain masyarakat yang masih tradisional dan mengedepankan adat dari

pada yang lain, keberadaan dukun juga penting dalam menjada kelestarian adat,

karena dukun adat merupakan aktor utama dalam setiap ritual adat.

Perubahan sosial yang terjadi semenjak adanya taman nasional dalam segi

adat tidak mengalami perubahan. Menurut penuturan Pak Sutomo, taman nasional

yang mengikuti adat tengger Desa Ngadas, bukan Desa Ngadas yang mengikuti

taman nasional19. Karena masyarakat mengangap bahwa taman nasional

merupakan pendatang, yang baru hadir disekitar wilayah desa sedangkan adat

tengger sudah ada jauh sebelum taman nasional hadir di Desa Ngadas, bahkan

semenjak Desa Ngadas ada, adat tengger yang sudah menjadi pedoman

masyarakat. Kokohnya dan kuatnya adat tengger yang menjadi pengaruh tidak

terjadinya perubahan sosial dari segi adat.

Peran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam melestariakan adat

tengger yang berkembang di Desa Ngadas. Taman nasional yang memiliki fungsi

untuk melestarikan kawasan tidak mungkin lepas dengan aspek sosial, ekonomi

dan ekologi. Pada aspek sosial peran taman nasional dalam melestariakan adat

tengger sangatlah penting, mengingat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

juga memiliki kata tengger dalam namanya, maka tengger merupakan bagian yang

dilindungi oleh taman nasional. Menurut Pak Bambang Rudy Rudi peran taman

nasional dalam melestarikan adat tengger dengan memberikan sosialisasi pada

18

Loc-cit, Pak Tri baktio 19

Loc-cit, Pak Sutomo.

Page 12: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

83

masyarakat setiap upacara adat tengger yang dilaksanakan20, seperti saat upacara

adat karo pihak taman nasional diundang pihak desa dan pada saat itu pula pihak

taman nasional memberikan sosialisasi pada masyarakat untuk tetap melestariakn

adat tengger itu sendiri.

Peran dari pihak taman nasional juga diwujudkan dengan mempromosikan

setiap kegiatan upacara adat, yang tujuanya untuk memperkenalkan Desa Wisata

Adat Ngadas. Selain itu taman nasional juga ikut mengsakralkan tempat-tempat

yang dianggap suci oleh masyarakat Desa Ngadas21. Salah satu tempat yang

disakralkan oleh taman nasional yakni lautan pasir, menurut masyarakat tengger

lautan pasir merupakan tempat suci. Mensakralkan tempat-tempat yang dianggap

suci oleh masyarakat adat tengger,bertujuan selain untuk konservasi juga untuk

menjaga kesakralan dalam pelaksanaan upacara adat ditempat tersebut.

Peran taman nasiona dalam melestarikan adat tengger khususnya di Desa

Ngadas dibuktikan dengan melakukan pengamanan kepada masyarakat yang akan

melaksanakan adat22. Bentuk pengamanan tersebut ditujukan untuk memberikan

kesempatan pada masyarakat dalam menjalankan upacara adat, supaya

pelaksanannya berjalan dengan hikmat. Peran taman nasional dalam melestarikan

adat tengger khususnya di Desa Ngadas masih terbilang minim, karena bentuk

pembentengan akan adat yang bisa saja terpengaruh dengan perkembangan diera

modern saat ini. Adat tengger di Desa Ngadas untuk saat ini masih kokoh karena

20

Op-cit,Pak Bambang. 21

Wawancara dengan Pak Tatag Selaku selaku Kasi II Resort Coban Trisula TNBTS Pada 13

september 2017 pukul 20.09 22

Wawancara Dengan Ibu Ika Kusuma Wardani Selaku Sub bagian P2 (pemanfaatan dan

Pelayanan) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Pada 13 Semtember 2017 pukul

13.42

Page 13: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

84

pola pikir dari masyarakat sendiri yang masih mengedepankan adat. Tindakan

antisipasi akan perubahan pola pikir dari masyarakat yang nantinya bisa saja

terpengaruh dengan budaya luar masih belum ada.

Perubahan sosial dalam segi tradisi dan adat di Desa Ngadas tidak

mengalami perubahan. Baik itu semenjak adanya taman nasional ataupun sebelum

adanya taman nasional. Semua ritual dan upacara adat tetap dilakukan dan

dijalankan sesuai dengan tradisi yang diturunkan oleh para lelurur. Seperti

penuturan dari Pak Tri Baktio bahwa adat dari segi ritualnya tidak ada perubahan,

dan perubahan hanya pada etika bermasyarakat masyarakatnya 23. Tradisi-tradisi

adat tengger yang disampaikan leluhur Desa Ngadas masih tetap dijalankan

hingga sekarang, perubahan dalam struktur masyarakat terjadi pada etika

masyarakat khususnya pada kesopanan dan sifat masyarakat dalam menyambut

tamu.

Tindakan rasional masyarakat Desa Ngadas dalam melestarikan adat dan

tradisi tengger dengan tetap menjalankan setiap upacara dan tradisi. Seluruh

masyarakat diwajibkan untuk mengikuti setiap upacara atau tradisi adat tengger

tersebut. Pola tindakan rasional masyarakat yang masih menganggap adat tengger

merupakan keharusan serta mementingkan adat tengger dari keyakian maupun

agaman yang menjadikan adat tengger di Ngadas masih sangat kokoh. Perubahan

sosial akan muncul melalui tindakan-tindakan masyarakat dalam melestarikan

adat, baik itu tindakan rasional yang mengupayakan tidak mengharap terjadinya

perubahan atau malah membentuk suatu perubahan

23

Loc-cit, Pak Tri Baktio.

Page 14: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

85

Pola tindakan masyarakat Desa Ngadas yang masih tradisional dan

memegang teguh ajaran serta melaksanakan upacara-upacara adat tengger,

menjadi pembendung perubahan dalam segi adat tengger di Desa Ngadas.

Kokohnya adat tengger di Desa Ngadas akibat dari pola tindakan masyarakat itu

sendiri. Pengaruh budaya asing belum bisa mempengaruhi budaya adat tengger

selama ini, masyarakat yang masih memegang adat sebagai kewajiban dan akan

menerima sanksi sosial dari masyarakat lainnya kalau dikala tidak mengikuti adat

tengger tersebut, dan sangsi sosial itu akan membuat tradisi yang terbentuk sekian

lama menjadi bagian yang mendarah daging bagi masyarakat Desa Ngadas.

Munculnya kehawatiran dari masyarakat akan berubahnya sosial budaya

masyarakat saat ini. Meskipun adat di Desa Ngadas saat ini masih kokoh dan tetap

dijalankan, tetapi adat tengger di Ngadas tidak diajarkan melainkan hanya

dipegang, sehingga pengetahuaman sebagian masyarakat akan makna dan sejerah

dari setiap riatual upacara pun kurang24. kehawatiran itu muncul karena hingga

saat ini belum ada langkah-langkah kongkrit dari pemerintah baik desa maupun

pemerintah daerah ataupun dari taman nasional dalam menjaga atau membentengi

budaya adat di Desa Ngadas, seperti membentuk lembaga adat, profil adat atau

upaya membentenggi dari pengaruh budaya asing. Menurut Pak Tri Baktio adat di

Desa Ngadas dilihat dari segi ritualnya memang tidak mengalami perubahan, dan

perubahan hanya terjadi pada etika masyararakat yakni pada segi kesopanan dan

keramahan masyarakatnya25.

24

Loc-cit, Pak Tri Baktio. 25

Loc-cit, Pak Tri Baktio

Page 15: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

86

5.1.2 Value Oriented Rationality (Wertrationalitat)

Perubahan sosial masyarakat dalam konteks ini yang menjadi fokus yakni

perubahan pada tindakan rasional masyarakat yang mengedepankan nilai dari

pada hasil yang akan dicapai atau lebih mempertimbangkan manfaat dari tindakan

tersebut. Perubahan dalam tindakan masyarakat yang menjadi fokus peneliti yakni

perubahan pada etika dan pola sikap masyarakat dalam menyikapi perkembangan

keyakinan di Desa Ngadas. Perubahan tersebut dilihat peneliti dari semenjak

adanya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan sekilias sebelum hadirnya

taman nasional.

Perubahan sosial masyarakat semenjak adanya Taman Naional Bromo

Tengger Semeru, salah satunya perubahan dalam aspek sifat dan perilaku

masyarakat yang dilihat dari cara bersosialnya. Cara bersosial masyarakat yang

dikenal akan kerukunan antar umat beragama ini masih dipegang teguh oleh

masyarakat, sedangkan perubahan terletak pada etika dan kesopanan masyarakat.

Perkembangan tiga agama di masyarakat yang akan menjadi tolak ukur dalam

terbentuknya kerukunan dan toleransi di Desa Ngadas. Terbentuknya kerukunan

menjadi dasar dalam perubahan sosial yang berawal dari berubahnya pola

tindakan rasional masyarakat. Peranan agama dalam perubahan sosial memiliki

kekuatan dan sulit ditandingi oleh keyakinan di luar keyakinan, baik berupa

doktrin maupun ideologi yang bersifat profan26. Perubahan dalam etika dan

kesopanan masyarakat dapat dilihat dari sikap masyarakat dalam menyambut

26

Nur Wahyuni, Peranan Agaman Dalan Perubahan Sosila , Makasar : Al Fikri, 2012, h lm 136

Page 16: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

87

tamu, yang saat ini tamu dianggap sebagai wisatawan yang akan berwisata ke

Gunung Bromo atau Semeru.

Perkembangan agama budha, islam dan hindu di Desa Ngadas, kalau

dilihat dari runtutan sejarahnya agama yang pertama kali berkembang di Desa

Ngadas yakni agama budha, sedangkan untuk agama islam dan hindu merupakan

agama baru yang berkembang di awal 1990 an27. Agama budha pun sebenarnya

bukan agama yang murni telah berkembang di Desa Ngadas, ajaran-ajaran budha

juga baru dikenal masyarakat Desa Ngadas bersamaan dengan awal masuknya

agama islam dan hindu. Maka sebelum islam dan hindu masuk di Desa Ngadas,

agama yang dianut masyarakat Desa Ngadas yakni adat tengger, sedangkan budha

merupakan pengakuan masyarakat yang menganggap setiap kegiatan adat tengger

itu merupakan agama budha, sedangkan ajaran-ajaran agama budha belum

dilakukan masyarakat saat itu. Karena faktor tersebut yang membuat terjadinya

perubahan sosial dalam segi keyakinan pada masyarakat Desa Ngadas. Seperti

hanya menurut tokoh agama islam Pak Tri Baktio

Pada tahun sebelum 1990 seluruh masyarakat harus beragama budha, dan semua memang beragama budha, termasuk saya. Tapi kalau ditanya budha

itu apa, budha itu gimana, dan gimana pelaksanaan budha itu, sumua pasti jawab tidak tahu. Mungkin dari kebinggungan saat itu mungkin warga pikir-pikir, untuk pindah agama. Dulu disini buhda semua, dan itu ajaran-

ajaran adat, jadi saya menyimpulkan budha sekarang dengan budha yang dulu disini tidak sama, sekarang budha agama seperti maitreya dan

sebagainya, tapi dikembalikan ke sebelumnya disini bukan budha agama melainkan budha kepercayaan adat28.

27

Loc-cit, Pak Tri Baktio 28

Loc-cit, Pak Tri Baktio

Page 17: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

88

Perkembangan ketiga agama tersebut awalnya mengalami penolakan dari

para masyarakat Desa Ngadas, menurut Pak Tri Baktio, pada tahun 1990 an islam

masuk penuh dengan penolakan oleh masyarakat, karena masyarakat menganggap

bahwa agama islam merupakan agama penjajah, tetapi untuk saat ini masyarakat

menerimah dan menganggap bahwa agama islam merupakan bagian dari agama

yang berkembang di Desa Ngadas29. Perkembangan agama islam di Desa Ngadas

saat ini sangat pesat, masyarakat yang menganut agama islam sekitar 40% dan

budha 45% sedang hindu 15%30.

Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepercayaan

NO Kepercayaan Jumlah Pengikut

1 Budha 924 orang

2 Islam 887 orang

3 Hindu 86 orang

Sumber : RPJMDes Ngadas Tahun 2014-2019

Perkembangan keyakinan di Desa Ngadas ini juga terjadi di Dusun Jarak

Ijo, yang membedakan perkembangan keyakinan antara Dusun Ngadas dengan

Dusun Jarak Ijo adalah cepatnya perubahan tersebut. Masyarakat dusun Jarak Ijo

yang semula juga sama dengan Ngadas yang perkembangan budha merupakan

mayoritas, tetapi saat ini terbalik dengan perkembangan agama islam yang

menjadi mayoritas. Menurut Pak Ngatrim, agama islam di Jarak Ijo telah

berkembang, bahkan saat ini kurang lebih 70% masyarakat Jarak Ijo memeluk

29

Loc-cit, Pak Tri Baktio 30

Loc-cit, Pak Mispu

Page 18: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

89

agama islam dan sisanya agama hindu dan budha31. Perbedaan perkembangan ini

karena pola tindakan masyarakat Dusun Jarak Ijo yang lebih terbuka dengan

budaya luar.

Perubahan sosial dalam segi keyakinan masyarakat ini tidak terpengaruh

karena adanya taman nasional, melainkan karena pengaruh dari budaya lain.

Masuknya agama islam dan hindu di Desa Ngadas ini terjadi di awal tahun

1990an, sedangkan taman nasional hadir pada tahun 1997. Masuknya islam dan

hindu akibat adanya pendatang dari luar desa yang datang ke Ngadas dan

mengembangkan ajaran-ajaran tersebut32. Hadirnya pendatang yang

mengembangkan kedua agama tersebut diawali karena pendatang tersebut

menikah dengan orang Ngadas dan menetap di Ngadas.

Desa Ngadas terkenal akan kerukunan dan keramahan dari masyarakatnya.

Sifat masyarakat yang saling menghargai satu sama lain atau toleransi yang

menjadi foktor utama dalam terbentuknya kerukunan di Desa Ngadas. Perubahan

masyarakat yang awalnya melakukan penolakan dan sekarang menerima akan

berkembangnya tiga agama tersebut dan bahkan toleransi antar umat beragama

tinggi. Perubahan tersebut dipengaruhi karena sifat masyarakat yang masih

memegang teguh ajaran adat dan bahkan agama budha yang menjadi agama

tunggal sebelum masuknya agama islam dan hindu, merupakan agama yang bukan

menganut ajaran-ajaran dari agama budha itu sendiri. melainkan ajaran-ajaran

adat yang digunakan sampai saat ini. Menurut Pak Tri Baktio bahwa

31

Wawancara Dengan Pak Ngatrim Selaku Tokoh Agama di Dusun Jarak Ijo Desa Ngadas Pada 13

September 2017 Pukul 18.12 WIB 32

Loc-cit, Pak Tri Baktio

Page 19: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

90

perkembangan ketiga agama tersebut bisa dikatakan bersamaan, karena budha

yang awalnya merupakan agama yang sudah berkembaang terlebih dahulu disini

tapi ajaran-ajaran budha masuk di Desa Ngadas bersamaan dengan masuknya

hindu dan islam di Ngadas33.

Perubahan masyarakat semenjak berkembangnya agama budha, islam dan

hindu di Ngadas tidak membuat masyarakat Desa Ngadas malah saling terpecah

belah, karena masyarakat tidak menjadikan agama sebagai kepentingan bersama

melainkan kepentingan individu. Menurut Pak Timbul agama merupakan urusan

individu masing-masing dengan sang pencipta, dan diluar itu bukan lagi urusan

soal agama34. Sedangkan kepentingan bersama masyarakat Desa Ngadas yakni

adat dari suku tengger, dan bisa dikatakan adat dari suku tengger itulah yang

menjadi pemersatu dari perkembangan agama budha, islam dan hindu di Desa

Ngadas.

Kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Desa Ngadas masih terus

terjaga dengan baik. Faktor salah satunya karena setiap kegiatan keagamaaan

masing-masing waktunya tidak mungkin bebarengan, menurut Pak Tri Baktio ada

semacam aturan meskipun tidak tertulis bahwa setiap kegiatan agama diharuskan

dan dipastikan waktunya tidak bersamaan, bahkan kalaupun bersamaan maka

masing-masing pihak akan saling mengalah, salah satu contohnya disaat bulan

ramadhan dan bebarengan dengan adanya perayaan waisa’, maka orang-orang

33

Loc-cit, Pak Tri Baktio. 34

Op-cit, Pak Timbul

Page 20: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

91

budha akan mengundang orang-orang islam di malam harinya35. Selain itu

menurut Pak Sutomo setiap pelaksanaan kegiatan upacara keagamaan di Ngadas,

baik di pura, wihara, maupun di masjid semua masyarakat Ngadas akan diundang,

baik yang hindu, budha maupun islam36.

Kerukunan dan toleransi di tengger khususnya di Desa Ngadas ini terjadi

lantaran adanya pesan-pesan leluhur tengger bahwa masalah keyakinan tidak

dijadikan masalah dalam bersaudara maupun bersosial37. Pandangan masyarakat

yang menilai bahwa kepercayaan merupakan urusan peribadi dengan tuhan, jadi

dalam bersosial urusan ketuhanan tidak menjadi prioritas bersama melainkan

urusan individu masing-masing. Menurut Pak Timbul masyarakat di Desa Ngadas

menganggap urusan agama adalah yang utama, tetapi disaat seseorang menghadap

ke sang pencipta, di luar itu, urusan agama bukan lagi urusan bersama dalam

bermasyarakat38. Kerukunan terbentuk karena masyarakat yang menganggap

bahwa agama bukan urusan dalam bermasyarakat melainkan urusan masing-

masing individu.

Kuatnya kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Desa Ngadas ini

juga dapat dilihat dari adanya beberapa keluarga yang perbedaan-perbedaan

agama. Seperti keluarga dari istri dari Pak Tri Baktio, bahwa saudara dari istri Pak

Tri ada yang beragama islam dan ada yang beragama budha, sedangkan sang ayah

beragama islam dan sang ibu beragama budha. Meskipun keluarga tersebut

35

Loc-cit, Pak Tri Baktio 36

Loc-cit, Pak Sutomo 37

Loc-cit, Pak Timbul 38

Loc-cit, Pak Timbul

Page 21: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

92

berbeda-beda kepercayaan tetapi kerukunan masih tetap terjaga, hal tersebut

menurut istri Pak Tri karena adanya saling menghargai satu sama lain dan agama

bukan menjadi pembahasan setiap pembicaraan dengan masing-masing

keluarga39.

Kerukunan di Desa Ngadas ini sangat kuat, dalam hal perkawinan di Desa

Ngadas sering terjadi perkawinan silang. Sistem perkawinan yang digunakan

yakni seseorang laki- laki yang menikahi seorang perempuan harus mengunakan

cara menikah dalam keyakinan sang perempuan40. Jadi dalam pernikahan yang

berbeda agama di Desa Ngadas, maka seorang laki- laki dan perempuan berbeda

agama, maka sistem perkawinan yang digunakan adalah sistem perkawinan dari

keyakinan seorang perempuannya. Menurut Pak Timbul yang menikah adalah

perempuan sedangkan seorang laki- laki adalah yang menerima nikahnya dari

seorang perempuan41. Sedangkan nanti pasca menikah agama yang pakai terserah

individunya masing-masing, karena masyarakat menganggap bahwa agama

urusan individu dengan tuhannya.

Pola tindakan masyarakat yang saling menghargai dan tingginya rasa

kebersamaan akan adat tengger menjadi bagian dalam membentuk kerukunan dan

toleransi antar umat beragama di Desa Ngadas. Pola perubahan dalam tindakan

masyarakat yang awalnya menolak perkembangan islam dan hindu dan saat ini

bisa menerima perkembangan agama tersebut, ini akibat munculnya kesadaran

masyarakat akan keyakinan merupakan urusan masing-masing individu dengan

39

Wawancara dengan Istri Pak Tri Bakt io Pada Tanggal 20 Juli 2017 pukul 14.29 WIB. 40

Loc-cit, Pak Timbul 41

Loc-cit, Pak Timbul.

Page 22: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

93

tuhannya. Perubahan pola tindakan rasional masyarakat tersebut berawal dari

evaluasi penderitaan dari etika keagamaan telah menjadi subjek bagi perubahan

tipikal yang melebihi sikap keragu-raguan42. Pola tindakan rasional masyarakat

dalam menangapi perkembangan keagamaan dengan menerima keterbukaan serta

menghilangkan ego dari masing-masing individu terhadap kepercayaannya.

Tindakan masyarakat tersebut yang menjadi pembentuk perubahan dalam

perkembangan keyakinan di Desa Ngadas.

Perubahan sosial masyarakat di Desa Ngadas selanjutnya yakni pada segi

etika bermasyarakat. Salah satu bentuk perubahan dalam segi et ika bermasarakat

yakni masyarakat yang dulunya sering berkunjung kesanak keluarga atau kerabat,

sekarang jarang berkunjung akibat adanya kecanggian teknologi43. Perubahan ini

terjadi karena masyarakat lebih memilih dan terlalu memanfaatkan langka yang

lebih mudah dalam menjalin hubungan dengan sanak keluarga melalui teknologi,

dan akibatnya tradisi-tradisi berkunjung kesanak keluarga yang sudah ada

sebelumnya akan terkikis bahkan ditinggalkan.

Perubahan sosial lainnya yang terjadi yakni pada sikap masyarakat suku

tengger khususnya pada masyarakat Desa Ngadas dalam hal menyambut tamu.

Sebelum adanya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masyarakat Desa

Ngadas mengangap setiap orang yang berkunjung ke Desa Ngadas merupakan

tamu, dan masyarakat menganggap tamu tersebut merupakan raja yang harus

dilayani dan disambut dengan baik, tetapi semenjak adanya taman nasional dan

42

Max Weber, Essays From Max Weber, Terjemahan Abdul Qodir Shaleh, Dkk, Teori Dasar

Analisis Kebudayaan, Jogjakarta : IRCISOD, 2013, hlm 13 43

Loc-cit,Pak Tri Baktio.

Page 23: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

94

Desa Ngadas menjadi salah satu objek wisata, masyarakat menganggap bahwa

seseorang yang berasal dari luar yang berkunjung di Desa Ngadas merupakan

wisatawan, dan kemudian akan dianggap memberikan penambahan pendapatan

masyarakat khususnya yang terjun pada sektor pariwisata 44.

Perubahan sosial terjadi dalam segi etika kesopanan masyarakat Desa

Ngadas dalam menyambut tamu atau wisatawan. Menurut oleh Pak Timbul ,

bahwa masyarakat saat ini dalam menyambut tamu yang berwisata ke Gunung

Bromo mengunakan cara-cara yang kurang sopan, karena cara yang digunakan

masyarakat dalam menyambut tamu dengan melakukan penyetopan kendaraan

pengunjung, serta masyarakat berebut dalam menawar-nawarkan fasilitas

pariwisata yang ada di Ngadas, baik berupa penyewaan jeep ataupun home stay45.

Cara tersebut yang membuat keramahan dan kesopanan masyarakat Ngadas

mengalami perubahan, meskipun perubahan tersebut tidak kesemua masyarakat,

melainkan sebagian masyarakat yang terjun ke sektor pariwisata.

Etika dan kesopanan masyarakat yang terbentuk di Desa Ngadas semenjak

dulu dan kini mulai terkikis akibat pengaruh modernisasi serta budaya asing. Pola

tindakan masyarakat Desa Ngadas yang dulunya menganggap tamu sebagai orang

yang diistimewakan, serta menganggap bahwa menyambut tamu dengan baik

akan memberikan dampak pada yang menyambut tamu juga akan disambut

dengan baik pula dikala bertamu, tapi pola tindakan etika masyarakat itu berubah

semenjak hadirnya pariwisata. Sebagian masyarakat saat ini menganggap tamu itu

44

Loc-cit, Pak Tri Baktio. 45

Loc-cit, Pak Timbul.

Page 24: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

95

merupakan wisatawan, dan berharap bisa memberikan tambahan pendapatan

dengan menawarkan fasilitas- fasilitas pariwisata. Perubahan pola tindakan

masyarakat ini karena dorongan akan kepentingan dalam mendapatkan

pendapatan dan meninggalkan etika sosial yang terbangun dengan tradisi tengger

itu sendiri.

Perubahan sosial masyarakat dalam segi perilaku, ini salah satunya

dipengaruhi karena perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi berbasis hand

phone menjadi salah satu sebab perubahan sosial masyarakat. Menurut Pak

Timbul masyarakat khususnya remaja di Desa Ngadas mengalami perubahan

dalam segi etika, contohnya remaja saat ini ada yang mewarnai rambut dan

memakai anting bagi yang laki- laki46. Bentuk tindakan masyarakat yang meniru

dari perkembangan modernisasi yang dilihat dari hand phone yang menjadi

pengaruh terbentuknya etika yang dianggap kurang baik dari segi adat dan tradisi

tengger sendiri. Pandangan Weber menyatakan bahwa, teknologi merupakan idea

atau pikiran manusia itu sendiri, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

manusia itu sendiri (bisa baik atau buruk)47.

5.1.3 Affective Rationality

Perubahan sosial dalam konteks kali ini, peneliti memfokuskan pada

perubahan hubungan masyarakat dengan taman nasional dan pandangan

masyarakat terkait adanya taman nasional. Perubahan sosial masyarakat akan

keberdaan taman nasional ini dapat dilihat dari tindakan dan hubungan antara

46

Loc-cit, Pak Timbul. 47

Loc-cit, Agus Salim. hlm 111.

Page 25: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

96

masyarakat Desa Ngadas dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Pandangan masyarakat akan hadirnya taman nasional yang menjadi pemicu

timbulnya perubahan dalam tindakan masyarakat. Perubahan sosial masyarakat

juga dapat dilihat dari konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pihak taman

nasional. Melalui tindakan tersebut akan memicu suatu konflik dan da ri konflik

tersebut akan memunculkan perubahan dalam cara pandang masyarakat. Selain itu

perubahan sosial masyarakat juga dilihat dari hubungan masyarakat dengan alam

sekitar, karena tujuan dari hadirnya taman nasional untuk melindungi dan

melestarikan alam maka akan menimbulkan tindakan masyarakat dalam hubungan

dengan alam yang sudah terbentuk jauh sebelum hadirnya taman nasional.

Hubungan masyarakat Desa Ngadas dengan Taman Nasional Bromo

Tengger Semeru bisa dibilang kurang baik, menurut Pak Tri Baktio hubungan

masyarakat dengan taman nasional rentang akan konflik, menurutnya dengan

bahasa cara jawanya gak kenean ono masalah titik, maksudnya setiap ada masalah

kecil bisa menjadi besar48. Hubungan yang kurang baik ini terjadi sejak awal

adanya taman nasional, karena sebagian masyarakat belum mengerti akan fungsi

hadirnya taman nasional, tapi hal itu berlahan telah berkurang semenjak

masyarakat bisa menikmati dari hadirnya taman nasional yang berdampak pada

adanya potensi wisata di Ngadas dan masyarakat berlahan bisa memahami akan

fungsi dari taman nasional.

Kerjasama yang terjalin antara taman nasional dengan masyarakat maupun

Desa Ngadas berjalan kurang baik. Salah satu bentuk kerjasama yakni dalam

48

Loc-cit, Pak Tri Baktio.

Page 26: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

97

memanfaatkan zona wilayah pemanfaatan antara taman nasional dengan

masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang luasnya kurang lebih 25 hektar,

untuk dijadikan kios berdagang masyarakat. Kerjasama tersebut berjalan kurang

baik, menurut Pak Mujianto, karena lahan yang bisa dimanfaatkan masyarakat

masih berupa hutan, akses dan tempatnya juga masih berbukit49. Masyarakat

berharap taman nasional membuka hutan dan meratakan hutan tersebut hingga

masyarakat bisa membuka kios di daerah tersebut, tapi hingga saat ini masih

belum ada tindakan lanjut dari taman nasional.

Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam menjalin hubungan

dengan masyarakat Desa Ngadas hanya sebatas sosialisasi terkait konservasi.

Kerjasama antara pihak taman nasional langsung dengan masyarakat atau

Pemerintah Desa Ngadas jarangkali terjalin. Kerjasama dengan pihak Desa

Ngadas dilakukan dengan JIC, dan JIC melakukan kerjasama dengan taman

nasional dalam memanfaatkan zona pemanfaatan taman nasional. Kerjasama itu

dalam bentuk penanaman terong yang dijalin dengan masyarakat Desa Ngadas.

Kerjasama dalam pemanfaatan zona pemanfaatan tersebut ditujukan untuk

memberikan tambahan pendapatan masyarakat, selain itu menurut Pak Bambang

Rudy kerjasama itu untuk mengantisipasi perambahan lahan liar, karena bisa

menjadi tanda akan lahan pertanian masyarakat dengan kawasan konservasi taman

nasional50.

49

Loc-cit,Pak Mujianto. 50

Loc-cit, Pak Bambang

Page 27: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

98

Program pemberdayaan yang perna diadakan oleh pihak Taman Nasional

Bromo Tengger Semeru dengan masyarakat Desa Ngadas yakni memberikan

bantuan dalam pemberian bibit kentang multikultur51. Bantuan tersebut ditujuhkan

untuk memberdayakan masyarakat, dan pemberdayaan tersebut bertujuan untuk

menghilangkan tingkat ketergantungan masyarakat dengan alam. Program

pemberdayaan tersebut saat ini sudah tidak ada wujudnya lagi, karena dari taman

nasional sendiri tidak melakukan pendampingan dan kontrol dari program

tersebut. Efek dari pemberdayaan tersebut juga tidak dapat dilihat karena saat ini

masyarakat menyediakan bibit-bibit pertaniannya sendiri.

Hadirnya taman nasional disekitar wilayah Desa Ngadas belum

memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat. Program-program

pemberdayaan dari taman nasional juga belum dirasakan masyarakat. Menurut

Pak Mujianto bahwa selama ini belum ada pemberdayaan dari taman nasional

untuk desa, tapi taman nasional perna memberikan bantuan berupa 2 ekor sapi dan

itu dilakukan hanya sekali pada tahun 2002 dan setelah itu belum ada lagi bantuan

dari taman nasional untuk masyarakat52. Kehadiran taman nasional di wilayah

Desa Ngadas belum memberikan dampak yang berarti khususnya pada

kesejahteraan masyarakat desa.

Melihat Sasaran Strategis dari Kementrian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Tahun 2015 – 2019 salah satunya memanfaatkan potensi sumberdaya

hutan dan lingkungan hidup secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan

51

Loc-citPak Bambang 52

Loc-cit, Pak Mujianto.

Page 28: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

99

kesejahteraan masyarakat yang berkedilan53. Selain itu dalam rencana kerja

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru masih belum adanya progam

pemberdayaan yang dikhususkan untuk Desa Ngadas. Program pemberdayaan

hanya dilakukan di 14 desa penyangga, untuk desa enclave masih belum ada

program pemberdayaan.

Hadirnya taman nasional dianggap sebagian masyarakat malah

mengsengsarakan masyarakat bukan menyejahterakan masyarakat. Menurut

penuturan Pak Mujianto selaku Kepala Desa Ngadas bahwa, masyarakat serta

Pemerintah Desa Ngadas tidak mendapat kontribusi dari hadirnya taman

nasional54. Salah satu bentuk hadirnya taman nasional yang malah

mengsengsarakan masyarakat yakni dilihat dari loket masuk dari taman nasional

yang berada sebelum memasuki Desa Ngadas, dan masyarakat tidak mendapat

kontribusi dari loket masuk taman nasional tersebut. Hadirnya loket masuk

sebelum Desa Ngadas tersebut dapat mempengaruhi cara bersosial masyarakat,

pengaruh tersebut dalam bentuk tamu yang akan berkunjung ke Desa Ngadas,

terkadang tamu tersebut akan terkena tiket masuk ke Bromo, padahal mereka akan

berkunjung ke Desa Ngadas55.

Pihak taman nasional yang memindahkan loket penarikan tiket ke Gunung

Bromo yang asalnya berada di sebelah timur Desa Ngadas atau setelah Desa

Ngadas dan di tahun 2014 berpindah ke sebelah barat atau sebelum memasuki

53

Rencana kerja Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Tahun 2017. 54

Loc-cit, Pak Mujianto. 55

Wawancara dengan Pak Ngatono Selaku BPD Desa Ngadas Pada Tanggal 20 ju li 2017 pukul

15.31 WIB

Page 29: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

100

desa. Hal tersebut berdampak pada kegiatan bersosial masyarakat. Menurut Pak

Buasan hadirnya loket tersebut bisa mempengaruhi ke cara bersosial masyarakat,

karena masyarakat yang melakukan hajatan di Ngadas dan harus menghadirkan

sanak keluarga yang berada di luar Desa Ngadas terkadang akan terkena tiket56.

Desa Ngadas yang menjadi kantung (encave) taman nasional sedikit banyak akan

terisolasi dari dunia luar, karena setiap kali masyarakat luar yang akan berkunjung

ke Ngadas harus terhalang dengan adanya loket taman nasional tersebut, dan

harus memberikan alasan tujuan ke Desa Ngadas. Selain itu keberadaan loket

taman nasional juga dapat mempengaruhi perkembangan desa wisata yang ada di

Ngadas, karena pengunjung lebih memilih berwisata ke bromo dari pada ke

Ngadas.

Menurut Pak Mujianto hadirnya loket sebelum memasuki kawasan Ngadas

membuat masyarakat yang memiliki sanak keluarga dari luar wilayah yang ingin berkunjung ke Desa Ngadas harus terganggu dipihak loket karena terkadang juga harus membeli tiket masuk ke bromo. Seperti keluarga dari

Pak Joko selaku Kasun Dusun Jarak Ijo yang memiliki sanak keluarga dari Ponorogo, saat berkunjung ke Desa Ngadas harus terhalang di loket,

karena pihak petugas taman nasional tidak percaya kalau mereka akan ke Ngadas dan Pak Joko harus menjemput keluarganya ke loket tersebut. Salain itu keberadaan loket masuk ke bromo di areah sebelum Desa

Ngadas membuat para pengunjung yang akan berwisata ke Ngadas juga berkurang, karena para wisatawan merasa dari pada ke Desa Ngadas harus

terkena tiket yang sama dengan berwisata ke bromo, lebih baik wisatawan tersebut ke bromo57.

Hubungan yang kurang baik juga dapat dilihat dari kontribusi pihak taman

nasional dalam pembanguan insfrastruktur jalan. Menurut Pak Mujianto pihak

taman nasional sampai saat ini belum perna terlibat dalam pembangunan jalan di

56

Wawancara dengan Pak Buasan Selaku Kaur Umum Desa Ngadas pada Tanggal 13 juni 2017

Pukul 11.47 WIB 57

Loc-cit, Pak Mujianto.

Page 30: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

101

wilayah Desa Ngadas58. Bantuan pembangunan infrastruktur jalan hanya ada dari

pihak Pemerintah Kabupaten Malang. Menurut penuturan Pak Buasan selaku

Kaur Umum Desa Ngadas, bahwa dalam perawatan jalan poros dari loket hingga

jalan yang menuju kawasan bromo, dilakukan oleh masyarakat ser ta pemerintah

Desa Ngadas, pihak taman nasional tidak perna terlibat dalam perawatan tersebut,

bahkan dana yang digunakan selama ini menggunakan dana swadaya dari

masyarakat59. Hal tersebut membuat pandangan masyarakat yang mengangap

taman nasional hanya menyengsarakan masyarakat.

Hubungan yang kurang baik antara masyarakat dengan taman nasional

ditandai dengan konflik-konflik yang terjadi dengan pihak taman nasional. Salah

satu bentuk konflik yang terjadi yakni pada saat pemerintah Desa Ngadas akan

melebarkan jalan yang menghubungkan dengan Kabupaten Malang. Menurut Pak

Tri Baktio itu terjadi lantaran pihak taman nasional yang tidak setuju akan rencana

Pemerintah Desa Ngadas untuk melebarkan jalan, dan akhirnya muncul

perlawanan dari masyarakat hingga melakukan penghadangan kepada p ihak

petugas taman nasional60. Begitu juga menurut Pak Giman selaku ketua

paguyuban jeep di Desa Ngadas, konflik tersebut juga sampai membuat

masyarakat bertindak melakukan pembakaran pada mobil patroli petugas taman

nasional61. Selain itu Pak Tatang juga membenarkan akan konflik yang terjadi

58

Loc-cit, Pak Mujianto. 59

Op-cit, Pak Buasan 60

Loc-cit,Pak Tri Baktio 61

Wawancara dengan Pak Giman Selaku Ketua Paguyuban Jeep di Desa Ngadas Pada Tanggal 26

juli 2017 pukul 12.42.

Page 31: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

102

antara taman nasional dengan Desa Ngadas yang sampai melakukan perusakan

mobil patroli petugas.

Hubungan antara taman nasional dengan masyarakat Desa Ngadas yang

kurang baik tersebut memunculkan usaha dari taman nasional untuk membangun

dan merubah pola hubungan tersebut. Pihak taman nasional tidak semata-mata

menggunakan sanksi dari hukum atau aturan dari taman nasional melainkan

mengunakan hukum adat bagi pelaku penebangan pohon atau perambahan lahan.

Menurut Pak Bambang Rudy Rudi selaku kepala Resort Coban Trisula seperti

perna terjadi masyarakat yang mengambil kayu di kawasan hutan konservasi

taman nasional maka hukuman bagi pelaku tersebut diserahkan ke Pemerintah

Desa Ngadas dengan menggunakan hukuman adat62.

Hubungan yang kurang baik antara Taman Nasional dengan masyarakat

Desa Ngadas ini salah satu penyebabnya adalah dari pola kerjasama yang selama

ini di bangun dengan taman nasional. Pola kerjasama antara taman nasional

dengan masyarakat Desa Ngadas masih mengandalakan pihak luar, seperti JIC,

taman nasional menjalin kerja sama dengan JIC untuk mengelolah lahan hijau di

zona pemanfaatan. Sedangkan peran taman nasional langsung dengan masyarakat

jarang sekali dilakukan. Taman nasional dalam menciptakan program

pemberdayaan bukan muncul dari program taman nasional sendiri, melainkan

menunggu kebutuhan dari masyarakat. Dan kerjasama itu sulit terbangun karena

pola tindakan masyarakat yang masih kolot dan merasa tidak memerlukan

62

Loc-cit, Pak Bambang

Page 32: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

103

program pemberdayaan dari taman nasional, karena masyarakat lebih

mengantungkan dirinya pada alam dan pertanian daripada taman nasional.

Perubahan pola tindakan masyarakat Desa Ngadas semenjak hadirnya

taman nasional ini, dilihat dari pola hubungan yang terbangun. Pola hubungan

dengan taman nasional akan mempengaruhi tindakan masyarakat yang sepontan,

dan tindakan tersebut akan membentuk perubahan dalam struktur sosial

masyarakat. perubahan dalam struktur, diawali dari perubahan struktur ekonomi,

kemudian perubahan pada struktur sosial dan sampai pada perubahan ideological

super strukture.63 Perubahan struktur sosial diawali dari pola tindakan rasional

yang terbentuk dari berbagai aspet, tidak menutup kemungkinan pada aspek dari

luar seperti pengaruh hadirnya taman nasional. Pengaruh dari hubungan antara

masyarakat Desa Ngadas yang menganggap bahwa taman nasional tidak memberi

kontribusi bagi mereka, bahkan masyarakat menganggap kehadiran taman

nasional membatasi ruang gerak masyarakat yang dulunya bergantung pada hutan

dan alam.

Hubungan masyarakat dengan alam di kawasan tengger juga sangat kuat,

masyarakat menganggap bahwa Gunung Bromo dan Semeru merupakan tempat

yang suci. Keyakinan masyarakat Desa Ngadas bahwa akhirat itu terletak di

Gunung Bromo dan surga terletak di Gunung Semeru, dan hal tersebut dibuktikan

dengan semua makam di Desa Ngadas mengarah ke Gunung Semeru. Selain itu

hubungan masyarakat dengan alam dalam menjaga lingkungan dengan

mengkramatkan tempat-tempat tertentu dengan memberikan keyakinan bahwa

63

Loc,cit, Agus Salim. hlm 17

Page 33: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

104

tempat-tempat tersebut dihuni oleh mahluk-mahluk halus64. Menurut Pak Tri,

orang tengger yang pergi ke Gunung Bromo atau ke Semeru merupakan bentuk

berkunjung ke leluhurnya bukan untuk berkunjung kealam atau menikmati

alamnya65.

Hubungan masyarakat Ngadas dengan alam juga ditunjukan dengan pola

perilaku masyarakat yang tidak akan menjual tanah mereka keluar masyarakat

Desa Ngadas. Menurut Pak Tri Baktio, ada aturan yang tidak tertulis tapi sudah

dipegang teguh oleh masyarakat Desa Ngadas bahwa tanah dan ladang yang

berada di Desa Ngadas tidak boleh dijual ke orang selain warga Desa Ngadas, dan

selama ini masyarakat belum ada yang perna menjual tanah keluar dari

masyarakat Desa Ngadas sendiri66. Pola perilaku tersebut terjadi sejak dahulu, dan

aturan-atuaran tersebut hanya sebatas pesan-pesan dari leluhur mereka. Pola

perilaku masyarakat tersebut juga menjadi pembendung bagi investor luar untuk

melakukan investasi pembangunan di Desa Ngadas.

Kebiasaan masyarakat Desa Ngadas yang sering mengambil kayu kehutan

untuk dijadikan sebagai penghangat ataupun memasak, dan kini seiringnya waktu

sebagian warga telah meninggalkan kegiatan tersebut dan beralih ke alat yang

lebih praktis seperti minyak tanah atau gas. Seperti penuturan Pak Mistono selaku

tokoh agama budha di Desa Ngadas, bahwa saat ini pemanfaatan kayu bakar yang

diambil masyarakat dari hutan sudah kebanyakan ditinggalkan masyarakat dan

64

Loc-cit, Pak Tri Baktio. 65

Loc-cit, Pak Tri Baktio. 66

Loc-cit, Pak Tri Baktio.

Page 34: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

105

hampir 80% masyarakat beralih pada pengunaan LPG atau gas67. Penggunaan

kayu bakar juga sudah berkurang, sementara ini pengunaan kayu bakar hanya

sebatas untuk penghangat, sedangkan untuk memasak dan lainnya sudah

mengunakan gas. Tindakan masyarakat tersebut merupakan salah satu bentuk

menjaga dan melestarikan lingkungan di kawasan hutan sekitar Desa Ngadas.

Kebiasaan masyarakat akan ketergantungan dengan hutan untuk diambil

kayu memang saat ini sudah mulai berkurang. Masuknya gas di Desa Ngadas

menjadi penyebab perubahan pola tindakan masyarakat lebih mengunakan alat

yang praktis. Meskipun begitu sebagian masyarakat masih memanfaatkan kayu

bakar untuk media penghangat tubuh dan sesekali juga untuk memasak. Masih

adanya tungku di dapur masyarakat menjadi bukti penggunaan kayu bakar masih

sebagian digunakan masyarakat. Tunggu tersebut masih digunakan untuk

memasak juga digunakan untuk penghangat tubuh.

Hadirnya taman nasional di tenggah-tenggah Desa Ngadas membawa

dampak yang positif dan negatif. Dampak negatifnya munculnya penyesalan dari

sebagian masyarakat, karena masyarakat yang mayoritas petani dan lahan

pertanian masyarakat akan tetap, sedangkan jumlah penduduk akan terus

bertambah, Sedangkan dampak positif hadirnya taman nasional yakni dapat

menimbulkan lahan pekerjaan baru bagi masyarakat dengan hadirnya pariwisata.

Dampak tersebut yang akan menimbulkan perubahan dalam pola perilaku

masyarakat, melihat dari dampak negatifnya pola perilaku masyarakat lebih

67

Wawancara dengan Pak Mistono Selaku Tokoh Agama Budha Desa Ngadas pada Tanggal 20

Juli 2017 Pukul 13.36

Page 35: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

106

mengarah pada hubungan dengan taman nasional yang kuarang baik, karena

kurang memahami akan fungsi dari taman nasional, sedangkan masyarakat yang

mengalami dampak positif dari adanya taman nasional masyarakat akan lebih

memahami akan fungsi dari taman nasional.

5.1.4 Purposive Retionality atau Rationalitas Instrumental

(aweckrationalitat)

Perubahan dalam konteks ini, peneliti akan memfokuskan pada perubahan

perilaku masyarakat dalam segi menentukan tindakan yang mementingkan tujuan

yang akan dicapai. Peneliti akan melihat perubahan-perubahan yang terjadi

semenjak adanya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru khususnya pada sektor

periwisata. Peneliti akan melihat perubahan pola tindakan masyarakat yang

memilih terjun ke sektor pariwisata dan masyarakat yang tetap mengadalkan

sektor pertanian dalam mata pencariannya. Peneliti juga akan melihat alasan

masyarakat yang tetap bekerja disektor pertanian maupun alasan masyarakat yang

terjun ke sektor pariwisata.

Perubahan sosial masyarakat Desa Ngadas pasca hadirnya Taman Nasional

Bromo Tengger Semeru yang terjadi pada sektor mata pencarian yakni,

masyarakat Desa Ngadas yang dulunya pekerjaan hanya pada sektor pertanian

kini sebagian telah merambat ke sektor pariwisata. Perubahan sosial masyarakat

yang ikut terjun ke sektor pariwisata lantaran pola perilaku masyarakat sudah

mengerti akan tanah atau lahan pertanian yang berada di Desa Ngadas akan tetap

sama, sedangkan jumlah penduduk akan terus meningkat. Seperti penuturan Pak

Suyak selaku Ketua Kelompok Jaringan Sadar Wisata (POKDARWIS), bahwa

Page 36: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

107

dalam jangka 5 sampai 10 tahun kedepan, lahan pertanian akan berkurang dan

penduduk akan semakin bertambah, contoh saya punya anak dua dan lahan saya 1

hektar maka lahan tersebut akan dibagi dua dengan anak saya dan seterusnya68.

Pengembangan desa wisata ini merupakan bentuk perubahan yang awalnya

pekerjaan masyarakat hanya disektor pertanian, kini berkembang ke sektor

pariwisata. Pembangunan Desa Wisata Adat Ngadas ini merupakan bentuk dari

pola tindakan masyarakat akan kesadaran adanya potensi wisata yang dimiliki di

Desa Ngadas. Menurut Soekanto, pembangunan merupakan bentuk perubahan

disegala bidang yang dilakukan secara sengaja dan direncanakan untuk

mengarahkan kehidupan manusia kearah yang lebih baik 69. Perubahan masyarakat

yang terjun kesektor pariwisata merupakan tindakan kesengajaan yang memiliki

tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik lagi.

Perubahan sosial masyarakat yang terjung ke sektor pariwisata dipengaruhi

karena tindakan rasional masyarakat yang merasa kalau Desa Ngadas merupakan

satu-satunya akses menuju bromo melalui jalur Kabupaten Malang, dan hal

tersebut menimbukan perilaku masyarakat dalam penyediaan fasilitas pariwisata.

Menurut Pak Giman selaku ketua paguyuban jeep, masyarakat merasa jalan Desa

Ngadas yang menjadi lalu lintas para wisatawan menuju bromo dan masyarakat

hanya kebagian dari asap kendaraannya, maka dari itu masyarakat bertindak untuk

menyediakan fasilitas- fasilitas wisata70. Pemahaman masyarakat akan keberadaan

68

Wawancara dengan Pak Suyak Selaku Ketua Pokdarwis Desa Ngadas pada Tanggal 19 ju li 2017

pukul 12.29 WIB. 69

Sudjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2007, hlm

358 70

Op-cit.Pak Giman

Page 37: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

108

dan potensi yang dimiliki Desa Ngadas sebagai satu-satunya desa yang berada

paling dekat dengan kawasan Bromo dan berada didalam kantung (enclave)

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang membentuk tindakan perubahan

tersebut.

Terbentuknya Desa Wisata Adat Ngadas ini awalnya karena pola tindakan

rasional dari masyarakat yang merasa bahwa Desa Ngadas memiliki potensi akan

pariwisata. Dukungan dari pihak Kabupaten Malang melalui dinas pariwisata juga

ditunjukan dengan pengakuan serta pelatihan-pelaihan yang dilakukan. Selain itu

menurut Pak Suyak, Dinas Pariwisata Kabupaten Malang juga mendorong untuk

mendirikan pengurus Pokdarwis serta mencari potensi-potensi desa yang bisa

dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata di Desa Ngadas71. Pariwisata di

Desa Ngadas hanya sebatas penyediaan fasilitas- fasilitas wisatawan yang akan ke

Bromo, karena minimnya destinasi wisata di Desa Ngadas yang hanya masih

sebatas pemandangan alam di sekitar Desa serta suasana pertanian dan suasana

pedesaannya.

Desa Wisata Adat Ngadas diresmikan oleh Kabupaten Malang pada tahun

2016 bulan Mei dan diresmikan oleh Bupati72. Berjalannya fasilitas-fasilitas

penunjang wisata semacam penyewaan jeep, ojek dan home stay sudah berjalan

jauh sebelum diresmikan. Peresmian Desa Wisata Adat Ngadas bertujuan untuk

menunjang perkembangan potensi wisata yang ada di Ngadas. Desa Ngadas

71

Op-cit,Pak Suyak. 72

Op-cit,Pak Suyak.

Page 38: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

109

mempunyai potensi wisata selain pemandangan alam juga potensi dibidang sosial

dan budaya masyarakat yang masih menglestarikan ritual-ritual adat tengger.

Ditetapkanya Desa Ngadas menjadi desa wisata ini karena melihat potensi

yang dimiliki Desa Ngadas. Potensi wisata yang dimiliki Desa Ngadas selain dari

pemandangan alamnya yang indah karena merupakan desa yang berada paling

dekat dengan kawasan Gunung Bromo dan berada di dalam kantung (enclave) dari

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, juga karena potensi adat tengger yang

masih dilestarikan di Desa Ngadas. Kokohnya adat dan tradisi tengger yang

digunakan masyarakat Desa Ngadas menjadi potensi tersendiri akan pariwisata di

Ngadas.

Ditetapkannya Desa Ngadas menjadi desa wisata adat menjadi salah satu

yang mendongkrak perkembangan perekonomian di Desa Ngadas.. Terbukanya

lahan pekerjaan baru disektor pariwisata membuat pendapatan masyarakat Desa

Ngadas juga bertamabah. Masyarakat saat ini tidak hanya bisa bekerja disektor

pertanian saja, pariwisata bisa menjadi alternatif pekerjaan masyarakat.

Masyarakat yang merasa kekuarangan lahan pertanian bisa bekerja disektor

pariwisata dalam penyediaan fasilitas- fasilitas wisatawan, baik jeep, home stay,

ojek atau berdagang.

Koordinasi dengan taman nasional akan hadirnya desa wisata di Desa

Ngadas belum terjalin, menurut Pak Suyak sempat akan ada koordinasi terkait

potensi wisata di coban manggis, dan sempat akan mengajukan proposal ke taman

nasional tetapi masyarakat belum 60% mendukung, tetapi untuk dari Pemerintah

Page 39: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

110

Desa Ngadas selalu mendukung akan desa wisata ini73. Kurangnya dukungan dari

masyarakat akan keberadaan desa wisata di Ngadas sebagai salah satu

penghambat akan perkembangan desa wisata tersebut. Pandangan masyarakat

yang masih lebih mementingkan sektor pertanian dari pada sektor wisata, menjadi

penyebab kurangnya dukungan tersebut.

Masyarakat yang bekerja disektor pariwisata di Desa Ngadas merupakan

seorang petani, dan pekerjaan disektor pertanian menjadi fokus utama masyarakat

dari pada bekerja disektor pariwisata. Oleh karena itu masyarakat sebagian

menganggap sektor wisata sebagai pekerjaan sampingan dari pekerjaan utama

sebagai petani. kesibukan masyarakat yang keladang pertanian menjadi prioritas

daripada terjun kesektor pariwisata. Menurut Pak Mispu terkadang pelaku wisata

dibidang penyewaan jeep atau ojek di Desa Ngadas mendapatkan tamu wisatawan

dan bersamaan dengan saat bekerja diladang, maka wisatawan tersebut diberikan

ke pelaku wisata yang sedang tidak bekerja diladang74. Tindakan masyarakat

tersebut terjadi karena masyarakat menganggap penghasilan dari sektor pertanian

lebih menguntungkan daripada sektor pariwisata.

Masyarakat yang kerja disektor pariwisata di Desa Ngadas saat ini terfokus

pada penyediaan fasilitas- fasilitas penunjang pariwisata. Fasilitas- fasilitas

pariwisata yang disediakan dan berada dinaungan Desa Wisata Adat Ngadas

(DEWI ADAS), diantaranya ada persewaan jeep, home stay, ojek, hingga PKL.

Menurut Pak Suyak ada 42 jeep yang ada di Ngadas, sedangkan ojek yang

73

Op-cit,Pak Suyak. 74

Loc-cit, Pak Mispu.

Page 40: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

111

terdaftar dalam paguyuban kurang lebih ada 70 tetapi yang beroprasi hanya

beberapa, sedangkan untuk PKL ada delapan75, sedangkan untuk yang home stay

terdapat 56 rumah tetapi yang aktif hanya sekitar 25 76. Penyediaan fasilitas

pariwisata tersebut yang menjadi salah satu pendongkrak pendapatan masyarakat

dari segi pariwisata.

Perkembangan potensi wisata di Desa Ngadas hanya berupa agro wisata77.

Agro wisata tersebut untuk saat ini masih belum bisa menjadi daya tarik tersendiri

bagi wisatawan untuk berkunjung ke Ngadas. Adat tengger juga merupakan

potensi tersendiri bagi pariwisata di Desa Ngadas. Berkembangnya Desa Wisata

Adat Ngadas menjadi daya tarik untuk para wisatawan, adat merupakan potensi

tersendiri karena melihat adat saat ini merupakan bentuk yang jarang ditemui oleh

para wisatawan. Perkembangan potensi wisata ini nantinya juga untuk mendorong

para wisatawan untuk bermalam atau berkunjung ke objek wisata di Ngadas tidak

hanya ke Bromo atau ke Semeru saja.

Hadirnya Desa Wisata Adat Ngadas bisa meningkatkan pendapatan

masyarakat karena memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.

Masyarakat bisa terjun ke sektor pelayanan fasilitas pariwisata baik itu sektor

penyewaan jeep maupun sektor penyewan home stay. Menurut Pak Giman,

pendapatan masyarakat dari sektor penyewaan jeep dalam satu bulan bisa

mendapat 10 juta78. Sedangkan menurut Pak Kartono pendapatan masyarakat

75

Loc-cit,Pak Suyak. 76

Wawancara Dengan Pak Kartono Selaku Ketua Paguyuban Home Stay Pada Tanggal 26 juli

2017 pukul 13.43 77

Loc-cit,Pak Suyak. 78

Op-cit,Pak Giman

Page 41: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

112

yang terjun ke penyewaan home stay bisa mendapatkan penghasilan rata-rata 2

sampai 5 juta perbulannya79. Pendapatan tersebut dinilai cukup besar karena

kebanyakan masyarakat yang bekerja disektor pariwisata hanya pekerjaan

sampingan dari sektor pertanian.

Keterlibatan masyarakat pada sektor periwisata masih kecil, menurut Pak

Kartono masyarakat yang terjun kesektor pariwisata hanya sekitar 30% dari total

penduduk Desa Ngadas80. Pandangan masyarakat akan pariwisata yang dianggap

kurang menguntungkan yang menjadi penyebab utama kurangnya masyarakat

yang terjun kesektor pariwisata. Dilihat dari segi pendapatan yang didapat oleh

para masyarakat yang terjun ke sektor pariwisata cukup besar, selain itu

masyarakat yang belum terjun ke sektor pariwisata juga karena masyarakat terlalu

disibukan dengan pekerjaan disektor pertanian, karena sektor pertaniaan

merupakan pekerjaan utama sedangkan pariwisata dianggap sebagai pekerjaan

penunjang atau sampingan.

Dukungan dari keseluruan masyarakat terkait terbentuknya desa wisata

dinilai kurang. Masyarakat yang masih kurang dalam mendukung terbentuknya

Desa Wisata Adat Ngadas karena perilaku masyarakat yang menganggap sektor

pertanian lebih menguntungkan dari sektor pariwisata. Pendapatan masyararakat

yang bekerja disektor pertanian dinilai cukup besar, menurut Pak Suyak petani

yang tinggi, yang sudah siap akan modal akan bibit dan pupuk dalam kurun waktu

79

Op-cit,Pak Kartono 80

Op-cit,Pak Kartono

Page 42: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

113

6 bulan bisa mendapat pinghasilan hingga 100 juta81. Karena alasan itu

masyarakat Desa Ngadas tidak terjun ke sektor pariwisata, karena sementara ini

pertanian bisa memberikan penghasilan yang lebih besar dari pada sektor

pariwisata.

Masyarakat yang masih kurang ikut terjun langsung ke sektor pariwisata.

Alasan masyarakat yang tidak ke sektor wisata dan tetap pada sektor pertanian

yakni karena masyarakat merasa cukup dengan hasil yang dicapai dari sektor

pertanian. Menurut Pak Kartono sektor pertaniaan saat ini di Desa Ngadas sangat

menjanjikan bagi masyarakat, terutama pada komoditi kentang karena harganya

yang relatif setabil dan lumayan mahal, sekitar 10 ribu per kilo 82. Maka pola

tindakan masyarakat menganggap sektor pariwisata merupakan pekerjaan

sampingan dan pekerjaan utama dari masyarakat yakni pada sektor pertanian.

Menurut Pak Mujianto selaku kepala Desa Ngadas bahwa masyarakat

sejahtera karena sektor pertanian yang menopang bukan karena sektor

pariwisata83. Hal tersebut karena masyarakat yang bekerja disektor pariwisata

dijadikan pekerjaan sampingan, dan sebagian dari hasil pertanian yang dijadikan

masyarakat untuk ikut bekerja di pariwisata, baik untuk membeli mobil untuk

disewakan atau untuk memperbaiki rumah supaya bisa dijadikan home stay.

Masyarakat yang bekerja disektor penyewaan jepp, ojek, PKL ataupun home stay

merupakan pekerjaan tambahan dan pekerjaan utamanya yakni petani.

81

Loc-cit,Pak Suyak 82

Op-cit,Pak Kartono 83

Loc-cit,Pak Mujianto

Page 43: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

114

Dukungan dari pihak taman nasional juga diwujudkan dengan memberikan

pelatihan-pelatihan kepada pemangku wisata, dan juga mempromosikan terkait

keberadaan Desa Wisata Adat Ngadas84. Berkembangnya pariwisata di Desa

Ngadas setelah hadirnya taman nasional, dengan terbukanya pariwisata ke

Gunung Bromo dan Semeru sebagai pemicu terbentuknya pariwisata di Desa

Ngadas. Penyediaan fasilitas pariwisata di Ngadas karena adanya pariwisata

Gunung Bromo dan Semeru. Peran dari taman nasional penting akan

berkembangnya penyediaan fasilitas pariwisata untuk wisatawan Bromo dan

Semeru, karena selain untuk perkembangan pariwisata yang ada juga untuk

memberikan pemberdayaan pada masyarakat.

Berbeda dengan masyarakat Dusun Ngadas, masyarakat Dusun Jarak Ijo

yang terjun ke pariwisata relatif sangat kecil. Masyarakat Dusun Jarak Ijo yang

terjun kepariwisata hanya pada fasilitas penyewaan Jeep, home stay di Dusun

Jarak Ijo sampai saat ini belum ada. Menurut Pak Ngatrim, di Dusun Jarak Ijo

yang ikut langsung ke pariwisata hanya ada satu dan itu berupa penyewaan Jeep85.

Pola tindakan masyarakat yang tidak terjun ke sektor pariwisata ini karena akses

dari Dusun Jarak Ijo merupakan akses jalan buntu, yang tidak bisa langsung

menuju Gunung Bromo atau Semeru, berbeda dengan Desun Ngadas yang

merupakan akses utama ke Gunung Bromo melalui jalur Malang. Selain itu akses

jalan dari Dusun Jarak Ijo dan Dusun Ngadas masih berupah jalan tanah, yang

sewaktu saat bisa terputus akibat hujan. Alasan tersebut yang membuat

masyarakat Jarak Ijo lebih memilih pertanian dari pada sektor pariwisata.

84

Loc-cit,Pak Tatang 85

Loc-Cit, Pak Ngatrim

Page 44: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

115

Perubahan yang dialamai masyarakat semenjak adanya taman nasional

khususnya pada sektor pertanian yakni masyarakat tidak bisa melakukan bongkar

pasang lahan pertanian. Menurut Pak Muspu selaku sekretaris desa dan ketua

kelompok tani, masyarakat tidak boleh melakukan bongkar pasang lahan dan saat

ini hanya mengelolah lahan pertanian yang sudah ada86. Sebelum adanya taman

nasional masyarakat juga memanfaatkan hutan untuk keperluan sehari-hari, tetapi

saat ini masyarakat tidak bisa melakukan hal tersebut, menurut Pak Mujianto,

masyarakat atau pengunjung yang masuk kawasan taman nasional tidak boleh

membawa dan meninggalkan apa-apa, hanya jejak kaki yang bole ditinggalkan87.

Perubahan lainnya yang terjadi disektor pertanian yakni dari hasil

komoditi pertaniannya. Perubahan tersebut dari yang dulunya komoditi hasil

pertaniannya yakni bawang, sekarang masyarakat berubah kearah komoditi

kentang88. Perubahan terjadi karena bawang selain perawatannya yang sulit harga

jualnya juga kurang stabil sedangkan untuk kentang sendiri lebih mudah

perawatannya dan juga harga jualnya relatif stabil. Perubahan tersebut yang

menjadikan pendapatan masyarakat disektor pertanian menjadi lebih besar dari

sebelumnya.

Kehadiran taman nasional di wilayah Desa Ngadas memberikan pengaruh

pada sektor pertanian masyarakat. Menurut Pak Ngatono sebagian masyarakat

merasa kekurangan lahan pertanian, karena jumlah penduduk saat ini sudah

86

Loc-cit,Pak Mispu. 87

Loc-cit,Pak Mujianto 88

Loc-cit,Pak Ngatono

Gambar : 5.3

Page 45: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

116

meningkat dan lahan

pertanian masyarakat

tetap sama89. Menurut

Pak Mispu juga selaku

ketua kelompok tani,

masyarakat yang sama

sekali tidak memiliki

lahan pertanian sendiri

berjumlah 35 Kepala Keluarga90. Kebiasaan masyarakat untuk memperkerjakan

masyarakaat yang kekurangan lahan dengan memberikan lahan garapan yang

nantinya hasil dari lahan garapan tersebut akan dibagi dua antara pemilik lahan

dengan pengarap lahan. kebiasaan tersebut memberikan dampak pada penurunan

tingkat kemiskinan yang ada di Desa Ngadas.

Peran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dibidang pertanian

masyarakat Desa Ngadas dalam bentuk menjaga perbatasan antara taman nasional

dengan lahan pertanian masyarakat. Lahan pertanian masyarakat yang berbatasan

lansung dengan zona pemanfaatan taman nasional bisa menjadi konflik antar

keduanya. Batas taman nasional berupa patok beton bisa dipindah oleh

masyarakat, untuk itu taman nasional dengan JIC menjalin kerjasama dalam

mengelolah lahan perbatasan tersebut untuk ditanami terong, selain untuk

pemberdayaan bagi masyarakat juga sebagai pembatas antara lahan pertanian

dengan kawasan konservasi.

89

Loc-cit,Pak Ngatono 90

Loc-cit,Pak Mispu.

Gambar 5.3 lahan pertanian masyarakat Desa Ngadas

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2017

Page 46: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

117

Masyarakat sebagian mempertanyakan terkait zona pemanfaatan taman

nasional, menurut Pak Suyak masyarakat sebagian tidak mengerti mengenai letak

pasti zona pemanfaatan tersebut dan masyarakat mempertanyakan apakah zona

pemanfaatan tersebut bisa dimanfaatkan warga atau hanya untuk dimanfaatkan

taman nasional91. Munculnya pertanyaan tersebut akibat sebagian masyarakat

yang merasa kekurangan lahan dalam sektor pertanian. Masyarakat

mempertanyakan hal tersebut karena selama ini masyarakat belum perna

mendapat sosialisasi akan hal tersebut.

Perkembangan tindakan rasionalisme masyarakat menurut konsepsi Weber

adalah bergerak dari jenis-jenis rasionalitas (pentahapan) tertentu. Pada awalnya,

model rasionalitas bermula dari masyarakat agraris (pertanian) ke arah masyarakat

industri92. Perubahan sosial masyarakat yang awalnya hanya bergerak disektor

pertanian kini mulai berkembang ke sektor pariwisata. Munculnya potensi

pariwisata menjadi pendorong pergerakan pola tindakan rasional masyarakat. Pola

tindakan rasional masyarakat yang menginginkan tambahan pendapatan dan juga

memanfaatkan potensi yang ada menjadi unsur terbentuknya perubahan.

5.2 Dampak Perubahan Sosial Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Perubahan sosial yang dialamai masyarakat Desa Ngadas Semenjak

penetapan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bisa memberikan dampak

positif pada kesejahteraan masyarakat atau malah negatif dengan dampak pada

kesenjangan sosial di masyarakat. Dalam konteks kali ini peneliti akan membahas

91

Loc-cit,Pak Suyak. 92

Loc-Cit, Agus Salim h lm 43

Page 47: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

118

perubahan yang dialami masyarakat yang berdampak positif pada kesejahteraan

masyarakat. Peneliti akan melihat perubahan sosial masyarakat Desa Ngadas dari

pola tindakan rasional masyarakat dengan dampak yang ditimbulkan. Peneliti

akan mengunakan konsep kesejahteraan sosial menurut Kolle dalam menganalisa

tingkat kesejahteraan masyarakat.

5.2.1. Kualitas Hidup Dari Segi Materi

Kualitas hidup dalam segi materi ini meliputi kualitas dari rumah serta

kondisi dan akses jalan. Perubahan dalam segi infrastruktur perumahan, serta

akses jalan menjadi bagian dari menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Semakin sulit akses yang ditempuh maka semakin susah mobilitas yang terjadi di

masyarakat tersebut. Selain itu kondisi perumahan masyarakat yang baik menjadi

salah satu unsur penilaian kualitas hidup masyarakat. Semakin baik kualitas hidup

masyarakat maka semakin baik juga tingkat kesejahteraan masyarakat.

Kondisi hunian menurut Panudju merupakan kebutuhan yang sangat

mendasar bagi kesejahteraan fisik, psikologi, sosial, dan ekonomi penduduk93.

Kondisi perumahan merupakan salah satu tolak ukur dalam menentukan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang memiliki hunian yang layak sampai

bisa dikatakan mewah menjadi unsur penilai kondisi ekonomi dari masyarakat.

Jika kebutuhan dasar manusia terpenuhi, maka manusia akan mengalihkan ke

kebutuhan lainnya, kebutuhan dasar masing-masing manusia berbeda, tetapi

93

Bambang Panudju, Pengadaan Perumahan Kota dengan Peran Serta Masyarakat

Berpenghasilan Rendah. 1999, Bandung : Alumni, hlm 16.

Page 48: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

119

kebutuhan paling dasar dari manusia tetap sama, yakni makan, pakaian dan

hunian.

Kualitas dan status kepemilikan rumah masyarakat Desa Ngadas menjadi

salah satu tolak ukur dalam menilai tingkat kesejahteraan masyarakat. Seluruh

masyarakat Desa Ngadas tidak ada yang menyewa rumah dan memiliki hak atas

rumah masing-masing. Selain itu kualitas rumah masyarakat juga bisa dibilang

cukup baik, menurut Pak Mujianto selaku Kepala Desa Ngadas, kualitas rumah

masyarakat yang masih beralaskan tanah di Desa Ngadas masih ada sekitar 9

rumah, dan ada 15 rumah yang temboknya belum beton dan masih terbuat dari

papan94. Kualitas rumah masyarakat Desa Ngadas bisa dibilang rata-rata cukup

baik. Kualitas rumah tersebut bisa dilihat dari jumlah keluarga yang ada di Desa

Ngadas yang mencapai 487 KK dan dibandingkan dengan kondisi rumah seperti

diatas, selain itu menurut Pak Mujianto bahan bangunan di Desa Ngadas harganya

cukup mahal, karena semua bahan bangunan di Desa Ngadas harus didatangkan

dari Kecamatan Poncokusumo dan melalui akses jalan yag terjal95.

Selain itu akses mobilitas masyarakat juga menjadi bagian dari tolak ukur

tingkat kesejahteraan masyarakat, dan akses mobilitas masyarakat dilihat dari

akses jalan yang ada. Kondisi jalan Desa Ngadas jika dibandingkan dulu sebelum

taman nasional hadir dan setelah taman nasional hadir jauh berbeda. Menurut Pak

Timbul dulu jauh sebelum taman nasional hadir di Desa Ngadas masyarakat yang

ingin menjual hasil panen atau belanja ke ibu kota kecamatan, masyarakat harus

94

Loc-cit, Pak Mujianto 95

Loc-cit, Pak Mujianto

Page 49: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

120

berjalan kaki menyusuri hutan dan waktu yang ditempuh kurang lebih 12 jam96.

Sedangkan saat ini akses yang menjadi penghubung Desa Ngadas dengan

Kecamatan maupun Kabupaten Malang sudah ada dan kondisinya juga sudah

aspal dan telah dilebarkan. Mobilitas masyarakat saat ini juga berjalan dengan

baik, dan hal itu dilihat dari akses masyarakat dalam menjual hasil pertanian juga

dapat ditempuh dengan jangka waktu kurang lebih 30 menit.

Kondisi jalan

dilingkup wilayah Desa

Ngadas saat ini rata-rata sudah

beton dan kondisinya juga

bagus. Menurut Pak Ngatono

jalan di Desa Ngadas yang

kondisinya rusak ada di jalan

akses menuju Dusun Jarak Ijo,

dan jalan yang rusak tersebut

panjangnya kurang lebih 4

KM97. Kondisi jalan tersebut

masih berupa tanah, dan dikala

hujan akses tersebut akan terputus dan masyarakat harus memutar dengan jarak

kurang lebih 10 KM. Dusun Jarak Ijo dengan Dusun Ngadas berjarak cukup jauh,

berkisar kurang lebih 10 kilometer. Kondisi jalan yang rusak dan jarak yang

96

Loc-cit,Pak Timbul 97

Loc-cit,Pak Ngatono

Gambar : 5.4 : Akses Jalan yang menghubungkan

Dusun Jarak ijo dengan Dusun Ngadas

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2017

Page 50: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

121

cukup jauh dengan Dusun Ngadas yang menjadi pusat pemerintah desa membuat

mobilitas masyarakat Dusun Jarak Ijo terhambat.

Melihat akses jalan ke Ngadas sebelum dan sesudah adanya taman

nasional, yang kondisinya saat ini sudah bagus. Bagusnya kondisi jalan tersebut

karena adanya perawatan dan pelebaran jalan dari masyarakat. Dalam konteks

pelebaran jalan, menurut Pak Tri Baktio perna terjadi konflik akan pelebaran jalan

tersebut, konflik tersebut terjadi lantaran pihak taman nasional yang tidak setujuh

kalau jalan tersebut dilebarkan oleh Pemerintah Desa Ngadas98. Selain itu menurut

Pak Giman taman nasional tidak setujuh karena taman nasional takut akan

merusak lingkungan dan ekosistem disekitar hutan99. Meskipun begitu

infrastruktur jalan menuju Desa Ngadas saat ini terbilang cukup bagus, hanya ada

sedikit jalan yang kondisinya saat ini rusak ringan khususnya di jalan Dusun Jarak

Ijo.

Pembangunan infrastruktur jalan akses di wilayah sebelum taman nasional

merupakan dari pihak Pemerintah Desa Ngadas, serta perawatannya juga dari

pihak pemerintah desa dan masyarakat Desa Ngadas, peran taman nasional dalam

keikutsertaan pembangunan serta perawatan jalan tersebut masih belum ada.

Menurut Pak Mujianto pihak Desa Ngadas perna meminta bantuan dalam

membersikan jalan sepanjang penghubung antara Desa Ngadas dengan

Kecamatan Poncokusumo kepada pihak taman nasional, tetapi sampai saat ini

98

Loc-cit,Pak Tri Baktio 99

Loc-cit,Pak Giman

Page 51: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

122

belum ada bantuan akan hal tersebut100. Akses jalan tersebut juga menjadi bagian

dari taman nasional, selain penghubung Desa Ngadas dengan Kecamatan

Poncokusumo jalan tersebut juga menjadi akses satu satunya ke Gunung Bromo

dan Semeru lewat Kabupaten Malang.

5.2.2. Kualitas Hidup Dari Segi Fisik

Tingkat kemiskinan dan kependudukan merupakan tolak ukur dalam

menentukan kualitas hidup masyarakat dalam segi fisik, dan juga menjadi salah

satu tolak ukur tingkat kesejahteraan sosial. Semakin rendah tingkat kemiskinan

maka semakin tinggi kesempatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Dalam mengukur tingkat kemiskinan masyarakat, dengan melihat tingkat

pendapatan masyarakat. Selain itu kependudukan menjadi tolak ukur tingkat

kesejahteraan sosial dengan melihat tingkat kepadatan masyarakat serta melihat

tingkat angkatan kerja. Semakin tinggi tingkat angkatan kerja maka semakin

tinggi kesempatan masyarakat yang bekerja, dan semakin tinggi masyarakat yang

bekerja maka semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperoleh masyarakat.

Tingkat kemiskinan masyarakat di Desa Ngadas relatif berkurang.

Menurut Pak Mujianto kemiskinan di Desa Ngadas semenjak hadirnya Taman

Nasional Bromo Tengger Semeru hingga saat ini berkurang 50%101. Tapi

berkurangnya kemiskinan itu bukan karena pengaruh langsung dari taman

nasional. Sebagian besar menurunnya tingkat kemiskinan masyarakat Desa

Ngadas disebabkan karena pertanian yang menyokong. Pendapatan masyarakat

100

Loc-cit,Pak Mujianto 101

Op-cit, Pak Mujianto

Page 52: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

123

yang besar dari sektor pertanian yang menjadikan tingkat kemiskinan masyarakat

berkurang. Perubahan komoditi pertanian yang awalnya bawang dan sekarang

berubah ke komoditi kentang menjadi faktor penunjang peningkatan pendapatan

masyarakat.

Pendapatan masyarakat pada sektor pertanian relatif tinggi. Menurut Pak

Suyak, pendapatan petani yang siap modal akan bibit maupun pupuk bisa

mencapai 100 juta dalam 6 bulan atau sekali panennya102. Sedangkan menurut Pak

Mispu pendapatan masyarakat yang bekerja disektor pertaniaan rata-rata berkisar

antara 25 hingga 75 juta disetiap panennya103. Pendapatan yang cukup tinggi

tersebut dipengaruhi karena hama tanaman tidak begitu menggangu pada tahun-

tahun terakhir ini serta harga dari komoditi kentang relatif tinggi dan stabil.

Selain itu sektor pariwisata juga ikut bagian dalam berkurangnya

kemiskinan di Desa Ngadas. Hadirnya pariwisata juga sebagian disebabkan

karena adanya taman nasional. Awal adanya pariwisata di Desa Ngadas juga

disebabkan karena hadirnya wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo

atau Gunung Semeru. Kedua objek wisata tersebut ada, akibat hadirnya taman

nasional. Hadirnya objek wisata tersebut menyebabkan hadrnya wisatawan dan

dari hadirnya wisatawan, masyarakat Desa Ngadas menyediakan fasilitas

penunjang bagi wisatawan yang akan berkunjung ke bromo atau semeru.

Penyediaan fasilitas tersebut melalui penyewaan jeep dan home stay dan

sebagainya. Menurut Pak Kartono selaku mantan kepala Desa Ngadas kemiskinan

102

Op-cit, Pak Suyak 103

Loc-cit, Pak Mispu

Page 53: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

124

di Desa Ngadas jika dibandingkan dulu saat awal hadirnya taman nasional dengan

sekarang sangat berkurang104. Salah satu faktornya yakni masyarakat yang tidak

hanya bekerja disektor partanian saja, adanya pariwisata yang menjadi salah satu

penyokong kurangnya kemiskinan di Ngadas.

Perubahan yang dialami masyarakat pasca hadirnya taman nasional dari

segi pendapatan dapat dikatakan meningkat. Menurut Pak Mispu peningkatan

pendapatan tersebut lebih dominan dari sektor pertanian105. Selain itu pendapatan

masyarakat juga dipengaruhi karena sektor pariwisata. Meskipun sektor pariwisata

dijadikan pekerjaan sampingan bagi masyarakat, tetapi peningkatan pendapatan

tersebut bisa dilihat dari pendapatan yang diperoleh masyarakat yang terjun ke

penyediaan fasilitas pariwisata. Menurut Pak Giman persewaan jeep bisa memberi

peningkatan pendapatan hingga 10 juta perbulan106. Sedangkan menurut Pak

Kartono masyarakat yang bekerja dipenyewaan home stay dapat memperoleh

pendapatan berkisar 2 juta perbulan107.

Peningkatan pendapatan masyarakat ini menjadi penentu berkurangnya

kemiskinan di Desa Ngadas. Semenjak adanya taman nasional pendapatan

masyarakat meningkat, peningkatan pendapatan tersebut selain disektor pertanian

juga dipengaruhi karena pendapatan tambahan dari sektor pariwisata. Menurut

Pak Mujianto Pendapatan rata-rata masyarakat Desa Ngadas saat ini berkisar di 19

104

Loc-cit, Pak Kartono 105

Loc-cit, Pak Mispu 106

Loc-cit, Pak Giman 107

Loc-cit, Pak Kartono

Page 54: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

125

jutaan108. Meningkatnya pendapatan tersebut dipengaruhi karena pola tindakan

masyarakat yang memilih untuk berubah kearah yang lebih menguntungkan

seperti merubah bentuk komoditi dari tanaman bawang ke tanaman kentang dan

perubahan tindakan rasional untuk ikut dalam mencari pendapatan tambahan

lewat sektor pariwisata.

Kemiskinan di Desa Ngadas berkurang juga dibuktikan dengan

kepemilikan kendaraan bermotor. Menurut Pak Suyak masyarakat memiliki

kendaraan bermotor di Desa Ngadas setiap keluarga lebih dari satu unit.

Kepemilikan kendaraan bermotor tersebut digunakan untuk menunjang pertanian

dengan dijadikan sebagai kendaraan untuk membawa hasil panen, dan juga

dijadikan warga untuk berkerja sebagai ojek wisata. Tetapi pekerjaan ojek wisata

tidak setiap waktu ada penumpang, dan masyarakat lebih memilih untuk bekerja

sebagai ojek pertanian dengan membawa hasil pertanian dari ladang ke jalan

besar.

Kepemilikan akan aset tanah masyarakat masih dinilai lebih dominan

dikuasai oleh sebagian besar masyarakat. Masyarakat yang tidak memiliki lahan

sama sekali ber jumlah 35 Kepala Keluarga, sedangkan masyarakat yang memiliki

lahan pertanian yang lebih dari 5 hektar ada sekitar 5 kepala keluarga 109. Tetapi

rasa solidaritas masyarakat juga terbilang tinggi, masyarakat yang tidak

mempunyai lahan pertanian akan mengarap lahan pertanian masyarakat yang

relatif besar, dan nantinya hasil dari lahan tersebut akan dibagi 25% untuk

108

Loc-cit, Pak Mujianto 109

Loc-cit, Pak Mispu.

Page 55: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

126

penggarap sedangkan 75% untuk pemilik lahan. Pemilik lahan akan mendapat

pembagian porsi yang lebih besar karena pemilik lahan juga yang akan

menyediakan bibit, pupuk serta obat peptisida untuk pertaniannya..

Jumlah masyarakat miskin di Desa Ngadas juga berkurang kalau dihitung

semenjak hadirnya taman nasional. Menurut Pak Kartono yang juga selaku

mantan Kepala Desa Ngadas sebelum Pak Mujianto, masyarakat miskin saat ini

dibandingkan dengan dulu sudah bisa dikatakan berkurang110. Selain itu menurut

Pak Mujianto dulu warga miskin pada tahun 2002 masyarakat miskin Desa

Ngadas berjumlah kurang lebih 202 KK. Sedangkan saat ini menurut Pak Mispu

masyarakat miskin Desa Ngadas saat ini berjumlah 76 KK111. Menurunnya tingkat

kemiskinan di Desa Ngadas ini dikarenakan tingkat pendapatan dari sektor

pertanian masyarakat tinggi, selain itu hadirnya pariwisata juga memberikan

dampak yang serupa pada sektor pendapatan masyarakat.

Pertumbuhan penduduk Desa Ngadas dibandingkan sebelum dan sesudah

ditetapkannya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru cenderung meningkat.

Peningkatan pertumbuhan penduduk terjadi lantaran tingkat kelahiran lebih tinggi

dari tingkat kematian dan juga tingkat pendatang yang lebih besar dari tingkat

masyarakat yang pindah. Semakin tinggi jumlah penduduk akan membuat

semakin tinggi pula tingkat kebutuhan penduduk. Semakin tinggi pula jumlah

penduduk maka dibutuhkan pula jumlah lapangan pekerjaan yang tinggi. Di Desa

Ngadas jumlah penduduk dengan lapangan pekerjaan cukup banyak. Menurut Pak

110

Loc-cit,Pak Kartono 111

Loc-cit, Pak Mispu

Page 56: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

127

Mujianto pekerjaan yang ada di Desa Ngadas cukup berlimpah bahkan

masyarakat tidak bisa ikut bekerja dengan orang lain, buruh bangunan dan buruh

pertanian di Desa Ngadas harus didatangkan dari desa lain diluar Desa Ngadas112.

Penduduk Desa Ngadas bejumalah 1897 jiwa dengan jumlah penduduk

laki- laki 966 dan jumlah penduduk perempuan 916 jiwa. Penduduk usia produktif

di Desa Ngadas cukup banyak menurut data kependudukan Desa Ngadas bahwa :

Tabel 5.3Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Presentase

1 0 – 12 bulan 59 Jiwa 6%

2 1 – 4 tahun 144 Jiwa 7%

3 5 – 6 tahun 111 Jiwa 5%

4 7 – 12 tahun 172 Jiwa 12%

5 13 – 15 tahun 170 Jiwa 12%

6 16 – 18 tahun 190 Jiwa 14%

7 19 – 25 tahun 170 Jiwa 7%

8 25 – 35 tahun 139 Jiwa 8%

9 36 – 45 tahun 232 Jiwa 8%

10 46 – 50 tahun 197 Jiwa 8%

11 51 – 60 tahun 132 Jiwa 5%

12 61 – 75 tahun 103 Jiwa 4%

13 >76 tahun 15 Jiwa 3%

J U M L A H 1897 Jiwa 100%

Sumber : RPJMDes Desa Ngadas Tahun 2014-2019

112

Loc-cit,Pak Mujianto.

Page 57: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

128

Dari data tersebut jumlah penduduk usia produktif yang dihitung dari

umur 15 sampai 60 tahun berjumlah 1060 jiwa. Semakin tinggi jumlah penduduk

usia produktif maka semakin tinggi pula masyarakat yang bekerja, dari semakin

tinggi masyarakat yang bekerja maka semakin tinggi tingkat pendapatan

masyarakat. Dari tingginya tingkat pendapatan masyarakat maka membuat tingkat

kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.

Ketimpangan jumlah penduduk dengan lapangan pekerjaan di Desa

Ngadas. Penduduk yang akan terus bertambah sedangkan lahan desa baik lahan

pemukiman dan lahan pertanian akan tetap sama. Hal tersebut bisa menyebabkan

padatnya penduduk dan lahan produktif semacam pertanian akan terus berkurang.

Masyarakat yang mayoritas petani akan mencoba beralih ke mata pencarian lain

untuk menyiasati akan lahan pertanian yang akan sama sedang jumlah penduduk

akan semakin bertambah.

Jumlah penduduk yang tinggi apabila tidak diimbangi dengan kualitas

penduduk akan menjadi kendala pembangunan. Jumlah penduduk yang tinggi

harus diimbangi dengan jumlah lahan untuk tempat tinggal, sarana pendidikan,

dan sarana kesehatan, selin itu juga dibutuhkannya jumlah lapangan pekerjaan

yang besar pula113. Jumlah penduduk yang tinggi ini akan mengakibatkan pada

jumlah angatan kerja yang tinggi. Tingkat angkatan kerja yang tinggi yang tidak

dibarengi dengan jumlah lapangan pekerjaan akan mempengaruhi tingginya

tingkat penganguran, dan tingkat penganguran yang tinggi bisa mempengaruhi

113

Jurnal indikator Kesejahteraan Rakyat yang di keluarkan BPS di unduh pada 18 september 2017

pukul 21.13

Page 58: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

129

tingginya tingkat kemiskinan. Selain itu juga menyebabkan kepadatan penduduk,

dan kepadatan penduduk akan mempengaruhi pada pemukiman yang padat pula,

dan bisa mengakibatakan terbentuknya pemukiman kumuh. Kondisi

kependudukan di Desa Ngadas ini dikatakan masih sedang karena meilihat dari

lahan desa yang mencapai 414 hektar, dan juga lapangan pekerjaan yang masih

melimpah.

5.2.3. Kualitas Hidup Dari Segi Mental

Tingkat pendidikan dan ketenagakerjaan merupakan tolak ukur dalam

menentukan kualitas hidup masyarakat dalam segi mental. Tingkat pendidikan

masyarakat menjadi salah satu tolak ukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Akses

dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat masyarakat memiliki kecakapan

dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Untuk mengukur tingkat

pendidikan masyarakat dilihat dari angka melek huruf, tingkat pendidikan, angka

partisipasi sekolah, angka partisipasi kasar, angka partisipasi murni dan juga

fasilitas pendidikan yang ada114. Lapangan pekerjaan juga menjadi salah satu tolak

ukur dalam menentukan tingkat kesejahteraan sosial, luasnya lapangan pekerjaan

menjadi salah satu faktor rendahnya pengangguran, dan rendahnya penganguran

akan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kesejahteraan juga dinilai dari semakin tingginya tingkat sumberdaya

manusianya. Tingkat suberdaya manusia dapat dilihat dari adanya faasilitas

pendidikan yang ada di daerah tersebut. Fasilitas pendidikan di Desa Ngadas

114

Loc-cit, Jurnal Kesejahteraan rakyat.

Page 59: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

130

hanya ada TK, SD dan SMP. Menurut Pak Tri Baktio untuk masyarakat yang

akan meneruskan ke SMA, harus ke ibukota kecamatan yang jarak dari Desa

Ngadas kurang lebih 20 kilometer115. Masyarakat Desa Ngadas saat ini hanya bisa

memenuhi dunia pendidikan di Desa Ngadas hanya sebatas sampai SMP sedang

masyarakat yang akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya harus menempuh jarak

yang cukup jauh. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin

tinggi pula tingkat sumberdaya manusianya dan semakin tinggi tingkat

sumberdaya manusia maka semakin tinggi pula tingkat kesempatan mendapatkan

pekerjaan.

Menurut Pak Suyak tahun 1985 sampai 1995 masyarakat masih sedikit

yang mengenyam dunia pendidikan, dulu hanya sampai SD, dan hanya 1 atau 2

warga yang sampai SMP, sedangkan sekarang sudah banyak yang lulus SMP dan

sebagian SMA dan sedikit ada yang sampai perguruan tinggi116. Berikut data

tingkat pendidikan masyarakat Desa Ngadas :

Tabel 5.4 Tamatan Sekolah Masyarakat

No Keterangan Jumlah Presentase

1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas 76 4 %

2 Tidak Tamat SD 57 3 %

3 Tamat Sekolah SD 1531 81,5 %

4 Tamat Sekolah SMP 305 8,5 %

5 Tamat Sekolah SMA 55 2,5 %

115

Loc-cit, Pak Tri Baktio. 116

Loc-cit, Pak Suyak.

Page 60: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

131

6 Tamat Sekolah PT/ Akademi 8 0.5 %

Jumlah Total 1897 100 %

Sumber : RPJMDes Desa Ngadas Tahun 2014-2019

Data tersebut menunjukan bahwa mayoritas masyarakat Desa Ngadas

hanya sebatas sampai sekolah dasar. Melihat jumlah penduduk yang mencapai

1897 dan penduduk yang mengeyam pendidikan sampai sekolah menengah atas

hingga sampai pada tamat perguruan tinggi masih sangat kecil. Selain itu

penduduk yang berbeda pada usia 16-18 sebesar 190 jiwa sedangkan masyarakat

yang tamat SMA hanya 55 jiwa, maka tidak hanya separuh masyarakat yang

mengeyam pendidikan sampai ke SMA. Bahkan yang mengeyam pendidikan

sampai perguruan tinggi hanya berjumlah 8 orang.

Tingkat sumberdaya masusia juga dapat dilihat dari cara pandang

masyarakat dalam menyikapi masa yang akan datang. Pola tindakan masyarakat

Desa Ngadas yang masih tradisional, dan belum mementingkan masa yang akan

datang dibuktikan dengan pandangan masyarakat yang belum mengerti akan

sektor pertanian dengan lahan yang akan tetap sama sedangkan tingkat penduduk

yang akan terus bertambah. Pandangan masyarakat tersebut akan menjadi salah

satu penghambat kesejahteraan di masa yang akan datang. Cara pandang

masyarakat yang hanya mementingkat kebutuhan sekarang ini dibuktikan dengan

minimnya masyarakat yang ikut terjun ke pariwisata. Pandangan masyarakat akan

lahan pertanian yang tidak mungkin bisa menenuhi kebutuhan di masa yang akan

datang dikala jumlah penduduk yang semakin tinggi membuat kesiapan

masyarakat dalam kesejahteraan di masa yang akan datang kurang. .

Page 61: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

132

Dampak dari perubahan sosial masyarakat semenjak adanya Taman

Nasional Bromo Tengger semeru berdamak positif dalam segi ketersediaan

lapangan pekerjaan. Karena hadirnya taman nasional dapat menimb ulkan

lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, khususnya dibidang pariwisata.

Menurut Pak Kartono dampak hadirnya taman nasional pada masyarakat Desa

Ngadas yakni dengan adanya pariwisata di Ngadas117. Taman nasional yang hadir

di Ngadas membuat masyarakat bisa menghadirkan fasilitas- fasilitas penunjang

pariwisata ke bromo maupun ke semeru. Masyarakat yang bekerja pada fasilitas-

fasilitas persewaan jeep dan home stay bisa meningkatkan pendapatan tambahan

mereka. Semakin tinggi pendapatan masyarakat maka akan membuat kebutuhan-

kebutuhan masyarakat terpenuhi, yang berdampak pula pada tingkat kesejahteraan

masyarakat.

Lapangan pekerjaan disektor pariwisata sebagai alternatif masyarakat Desa

Ngadas dalam meningkatkan pendapatan selain pada sektor pertanian. Tetapi

menurut Pak Kartono masyarakat yang terjun ke sektor pariwisata kurang lebih

hanya sebagian dari jumlah penduduk Desa Ngadas118. Total mayarakat yang

bekerja disektor pariwisata hanya sebanyak 185 dengan rincihan dipenyewaan

jeep sebanyak 42, home stay 56, ojek wisata 70 dan PKL 8 asongan 9 orang. Dan

semua pekerjaan tersebut menurut Pak Mujianto merupakan pekerjaan sampingan

dari pekerjaan masyarakat yang petani119.

117

Loc-cit,Pak Kartono 118

Loc-cit,Pak Kartono 119

Loc-cit, Pak Mujianto

Page 62: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

133

Tabel 5.5 Pekerjaan Masyarakat Desa Ngadas

No Pekerjaan Jumlah

1 Pertanian 1449

2 Jasa 14

3 Industri 4

4 Pariwisata 185

Sewa Jeep 42

Home Stay 56

Ojek wisata 70

PKL 8

Asongan 9

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2017

Luasnya lapangan pekerjaan ini mengakibatkan penganguran masyarakat

di Desa Ngadas hampir tidak ada, menurut Pak Mujianto, masyarakat di Desa

Ngadas tidak ada yang mengangur, bahkan buru bangunan maupun buru tani di

Desa Ngadas harus didatangkan dari luar desa, karena masyarakat tidak

mempunyai waktu untuk ikut bekerja dengan orang lain, dan lebih memilih untuk

mengolah lahan pertaniannya sendiri-sendiri120. Banyaknya lapangan pekerjaan

yang membuat masyarakat Desa Ngadas tidak ada yang mengangur. Sektor

pertanian yang menjadi pekerjaan mayoritas dari masyarakat Desa Ngadas.

Sedangkan pariwisata juga menjadi bagian dari pekerjaan masyarakat, meskipun

120

Loc-cit,Pak Mujianto

Page 63: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

134

pariwisata menjadi pekerjaan sampingan dari pertanian, tetapi pendapatan dari

sektor pariwiata juga relatif tinggi.

Banyaknya lapangan pekerjaan di Desa Ngadas menjadi salah satu

penyebab rendahnya penganguran di Desa Ngadas. Pekerja yang didatangkan dari

luar desa untuk bekerja di Ngadas menurut Pak Mujianto kurang lebih 100 orang

setiap harinya, baik pekerja bangunan maupun buru tani121. Hadirnya pariwista

menjadi salah satu sebab tingginya lapangan pekerjaan di Ngadas. Meskipun

pariwisata menjadi pekerjaan sampingan masyarakat, tapi masyarakat lebih

memilih bekerja disektor pariwisata dari pada ikut bekerja menjadi buru bangunan

atau buru tani.

Masyarakat Desa Ngadas memiliki tingkat pengangguran yang terbilang

sangat rendah dari total jumlah penduduk yang 1897 jiwa dengan total usia

produktif yang 1060 jiwa dan dibandingkan dengan total pekerja di Desa Ngadas

tersebut membuat masyarakat tidak ada yang menganggur, bahkan di luar usia

produktif masyarakat juga ada yang masih bekerja. Selain itu pekerjaan disektor

pariwisata dan jasa merupakan pekerjaan sampingan dari pekerjaan utama

masyarakat yakni petani, karena hal tersebut yang menjadi faktor utama dari

rendahnya tingkat penganguran di Desa Ngadas.

Jumlah angkatan kerja yang tinggi dan tidak dibarengi dengan

ketersediaan lapangan pekerjaan, menjadi masalah tersendiri. Masalah tersebut

karena bisa menimbulkan dampak pada tingginya pengganguran. Dengan

121

Loc-cit, Pak Mujianto

Page 64: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

135

rendahnya angka penganguran yang diimbangi dengan tinginya tingkat angakatan

kerja, maka akan menigkatkan pendapatan rata-rata masyarakat. Karena jumlah

angkatan kerja yang tinggi dan dibarengi dengan luas lapangan pekerjaan, maka

pendapatan masyarakat akan meningkat seiring dengan banyaknya kesempatan

masyarakat yang bekerja.

Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Ngadas merupakan petani. Menurut

Pak Mujianto masyarakat sejahtera karena sektor pertanian yang menopang122.

Sektor pertanian menjadi tonggak utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari, selain itu sektor pertanian menjadi unsur utama dalam menilai tingkat

pendapatan masyarakat. Selain pekerjaan mayoritas masyarakat, sektor pertanian

juga menjadi pekerjaan yang selama ini dilakukan masyarakat jauh sebelum

taman nasional hadir di Desa Ngadas. Bercocok taman merupakan pekerjaan

masyarakat sejak dulu.

5.2.4. Kualitas Hidup Dari Segi Spiritual

Tingkat ketentraman, hubungan sosial serta jangkauan akses informasi dan

komunikasi merupakan tolak ukur dalam menentukan kualitas hidup masyarakat

dalam segi mental. Tingkat kriminalitas menjadi salah satu faktor dalam

mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, karena semakin rendah tingkat

kriminalitas maka ketentraman dan keamanan masyarakat terjamin. Hubungan

sosial dilihat dari moralitas dan etika sosial masyarakat, rendahnya moralitas dan

etika sosial masyarakat menjadi pengaruh dari rendahnya kualitas hidup

122

Loc-cit,Pak Mujianto

Page 65: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

136

masyarakat dari segi spiritual. Selain itu akses jaringan informasi dan komunikasi

juga menjadi bagian dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, karena

semakin mudah jangkauan informasi dan komunikasi maka jangkauan masyatakat

akan dunia luar akan mudah di akses.

Perubahan etika bersosial masyarakat yang saat ini menjadi matrealistis.

Masyarakat yang dulunya menganggap tamu itu harus harus disambut dengan

baik, tapi saat ini berubah karena tamu dianggap sebagai wisatawan dan akan

memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat yang terjun ke pariwisata.

Keberadaan loket Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di

sebelum masuknya taman nasional ini membuat mobilitas masyarakat terganggu.

Selain itu masyarakat luar yang akan berkunjung ke Desa Ngadas akan terhalang

di loket masuk tersebut, dan ini mengakibatkan pola hubungan sosial masyarakat

terganggu.

Perubahan cara bersosial masyarakat yang terpengaruh dengan adanya

pariwisata membawa dampak pada etika sosial masyarakat. Masyarakat menjadi

matrealistis dan menganggap tamu yang berkunjung ke Desa Ngadas merupakan

wisatawan dan memberikan tambahan pendapatan bagi mereka, khususnya yang

bekerja di sektor pariwisata. Melihat dari segi pertumbuhan ekonomi, perubahan

tersebut membawa dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi

dilihat dari segi sosial masyarakat, perubahan tersebut melunturkan kebiasaan-

kebiasaan masyarakat yang telah terbangun sejak seiring perkembangan adat

tengger itu sendiri.

Page 66: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

137

Ditetapkanya desa wisata adat menjadi salah satu pendongkrak kelestarian

adat tengger di Desa Ngadas. Masyarakat lebih terdorong untuk menjaga dan

melestarikan adat tengger itu sendiri, Karena adat tengger menjadi bagian dari

destinasi pariwisata di Desa Ngadas. Selain itu juga ditetapkanya Desa Ngadas

sebagai desa wisata adat, menjadi sarana lapangan pekerjaan baru dan pendapatan

baru bagi masyarakat. Masyarakat Desa Ngadas bisa memanfaatkan

perkembangan pariwisata untuk mendongkak pendapatan mereka selain bekerja

disektor pertanian.

Perkembangan pariwisata di Desa Ngadas memberikan dampak yang

cukup besar dalam segi pendapatan masyarakat, tetapi mempengaruhi segi etika

bersosial masyarakat. Dalam segi adat dan tradisi tengger, Desa Ngadas masih

menjalankan dan melestarikan adat tengger tersebut. Kokohnya adat tengger di

Desa Ngadas menjadi potensi tersendiri akan perkembangan pariwisata. Pola

tindakan masyarakat yang masih menjalankan setiap kegiatan upacara adat

tengger menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Desa Ngadas. Semakin

banyak wisatawan yang berkunjung ke Desa Ngadas maka pedapatan masyarakat

yang terjun ke sektor pariwisata akan bertambah.

Keberadaan loket masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang

berada sebelum memasuki Desa Ngadas menjadi pengaruh dalam cara bersosial

masyarakat. Masyarakat merasa terisolasi akan kehidupan bersosial dengan

mayarakat luar. Pola hubungan dengan masyarakat Desa Ngadas dengan

masyarakat yang berada di luar Desa Ngadas terganggu akan keberadaan loket

taman nasional. Mayarakat luar Desa Ngadas yang akan berkunjung ke Desa

Page 67: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

138

Ngadas harus terhalang diloket, karena dianggap akan berwisata ke Bromo dan

harus menunjukan alasan berkunjung ke Ngadas. Pihak taman nasional yang

menanggap bahwa setiap orang yang melewati loket tersebut merupakan

wisatawan mengakibatkan pola hubungan masyarakat Desa Ngadas dengan

masyarakat luar menjadi terganggu.

Tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat Desa Ngadas terbilang

minim. Hal tersebut karena pola tindakan masyarakat yang masih tradisional dan

rasa solidaritasnya juga kuat. Menurut Pak Tri Baktio masyarakat yang bertindak

kejahatan akan dijahui dan merasa malu sendiri, menurut beliau juga masyarakat

yang telah dipanggil pihak pemerintah desa ke kantor desa atas kasus kejahatan

atau melangar tata tertib desa akan merasa malu sendiri karena masyarakat akan

menganggap bahwa yang bersangkutan melakukan perbuatan yang menjadi aib

bagi dirinya, sekaligus akan dikucilkan123. Selain itu tindakan kriminalitas di Desa

Ngadas juga selama ini belum perna terjadi, selain masyarakat merasa takut akan

sanksi yang akan didapatkan, masyarakat juga masih menjunjung nilai-nilai

kesopanan dan keramahan antar sesamanya.

Akses teknologi komunikasi di Desa Ngadas sudah dapat terjangkau.

Meskipun kondisi geografis Desa Ngadas yang berada di tenggah atau kantung

(enclave) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tetapi masih bisa dijangkau

jaringan teknologi komunikasi. Hal tersebut juga dipengaruhi karena hadirnya

objek wisata Gunung Bromo yang membuat jaringan telekomunikasi bisa masuk

ke Desa Ngadas. Masuknya akses jaringan komunikasi di Desa Ngadas membuat

123

Loc-cit,Pak Tri Baktio.

Page 68: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

139

aktifitas masyarakat tidak terbelenggu akan kemanjuan teknologi. Masyarakat bisa

memanfaatkan akses jaringan tersebut untuk berhubungan dengan sanak keluarga

yang bertempat tinggal jauh di luar Desa Ngadas.

Perkembngan teknologi komunikasi di Desa Ngadas sudah cukup

berkembang. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang

mengunakan teknologi berbasis gadget dan handphone. Masyarakat Desa Ngadas

dalam tradisi ataupun kebiasaan tetap tradisional tetapi pengguanan teknologi

komunikasi tetap berkembang dan bukan menjadi penghalang akan kelestarian

dan kekokohan adat tengger sendiri. Menurut Pak Tri Baktio masyarakat saat ini

telah bergantung dengan teknologi komunikasi, dan meninggalkan kebiasaan

untuk berkunjung kesanak keluarga.

Akses jaringan media di Desa Ngadas sudah dapat dijangkau oleh seluruh

masyarakat Desa Ngadas. Keberdaan masyarakat Desa Ngadas yang berada di

kantung (enclave) taman nasional tidak merasa terisolasi dari dunia luar.

Perkembangan masyarakat akan media massa dan kecanggian teknologi menjadi

suatu yang bisa dinikmati masyarakat Desa Ngadas. Masyarakat yang memegang

teguh adat istiadat tengger bukan berarti terbelenggu dari kecanggian teknologi.

Hal ini dapat dilihat dari penggunaan media sosial yang hampir sebagian

digunakan masyarakat.

Perkembangan teknologi di Desa Ngadas sama sekali tidak mempengaruhi

dari tradisi adat tengger yang menjadi pedoman masyarakat. Ritual-ritual adat

tengger sampai saat ini tetap dijalankan masyarakat Desa Ngadas. Menurut Pak

Page 69: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

140

Sutomo masyarakat wajib mengikuti setiap ritual-ritual adat tengger yang

dijalankan124. Masyarakat yang tidak mengikuti ritual- ritul tersebut akan

mendapatkan sanksi berupa dikucilakan dengan tidak diajak bicara serta menjadi

omongan bagi masyarakat lainnya atau istilahnya sirian. Keberadaan Desa Wisata

Adat Ngadas menjadi bentuk lembaga selain pariwisata juga pelestarian adat

tengger di Desa Ngadas sendiri.

124

Loc-cit, Pak Sutomo

Page 70: BAB V PERUBAHAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL …repository.ub.ac.id/6591/6/6. BAB V.pdf · bentuk perubahan berserta mengapa perubahan tersebut terjadi di masyarakat Desa Ngadas.

141