BAB V PENUTUP A. Kesimpulan - IAIN Kudusrepository.iainkudus.ac.id/2544/8/FILE 8 BAB V.pdf · 2019....

3
78 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa: 1. Praktek pembiayaan yang ada pada bank Konvensional yang ada di kecamatan Pucakwangi kabupaten Pati harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh lembaga (bank Konvensional), yaitu calon nasabah yang ingin melakukan pinjaman terlebih dahulu datang ke kantor untuk mencari informasi seputar kredit yang ada di bank tersebut pada castomer service, kemudian castomer service memberikan arahan dan pemahaman seputar kredit yang ada di bank serta mengisi permohonan pinjaman yang telah disediakan oleh bank dan diisi lengkap (dilengkapi pula dengan fotocopy KTP suami istri yang masih berlaku, fotocopy KK, surat keterangan usaha/SIUP/TDP, Fotocopy agunan sertifikat/BPKB asli), semua calon nasabah yang mengajukan pinjaman wajib menyertakan jaminan, kemudian dilakukan survey oleh staf marketing untuk mengetahui layak tidaknya kredit itu diberikan kepada calon nasabah yang mengajukan pinjaman kredit, Hasil survey lapangan yang dilakukan oleh staf marketing kemudian diberikan kepada kepala unit cabang bank untuk di periksa dan disetujui atau tidaknya pengajuan kredit, Jika disetujui oleh kepala unit maka uang akan dicairkan dan jika tidak disetujui pengajuan kredit diberikan kepada castomer service yang kemudian castomer service menghubungi calon nasabah dan menginformasikan kalau pengajuan pinjaman kreditnya ditolak. Pemberian kredit yang disetujui harus memenuhi prinsip 5C yaitu character (karakter), capacity (kemampuan mengembalikan utang), capital (modal), collateral (jaminan), condition (siruasi dan kondisi). Prinsip 5C ini diterapkan untuk mengetahui layak tidaknya nasabah yang mengajukan pinjaman pada bank untuk dicairkan pinjamannya atau ditolak.

Transcript of BAB V PENUTUP A. Kesimpulan - IAIN Kudusrepository.iainkudus.ac.id/2544/8/FILE 8 BAB V.pdf · 2019....

  • 78

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil

    sebuah kesimpulan bahwa:

    1. Praktek pembiayaan yang ada pada bank Konvensional yang ada di

    kecamatan Pucakwangi kabupaten Pati harus mengikuti prosedur yang

    telah ditetapkan oleh lembaga (bank Konvensional), yaitu calon nasabah

    yang ingin melakukan pinjaman terlebih dahulu datang ke kantor untuk

    mencari informasi seputar kredit yang ada di bank tersebut pada castomer

    service, kemudian castomer service memberikan arahan dan pemahaman

    seputar kredit yang ada di bank serta mengisi permohonan pinjaman yang

    telah disediakan oleh bank dan diisi lengkap (dilengkapi pula dengan

    fotocopy KTP suami istri yang masih berlaku, fotocopy KK, surat

    keterangan usaha/SIUP/TDP, Fotocopy agunan sertifikat/BPKB asli),

    semua calon nasabah yang mengajukan pinjaman wajib menyertakan

    jaminan, kemudian dilakukan survey oleh staf marketing untuk

    mengetahui layak tidaknya kredit itu diberikan kepada calon nasabah yang

    mengajukan pinjaman kredit, Hasil survey lapangan yang dilakukan oleh

    staf marketing kemudian diberikan kepada kepala unit cabang bank untuk

    di periksa dan disetujui atau tidaknya pengajuan kredit, Jika disetujui oleh

    kepala unit maka uang akan dicairkan dan jika tidak disetujui pengajuan

    kredit diberikan kepada castomer service yang kemudian castomer service

    menghubungi calon nasabah dan menginformasikan kalau pengajuan

    pinjaman kreditnya ditolak. Pemberian kredit yang disetujui harus

    memenuhi prinsip 5C yaitu character (karakter), capacity (kemampuan

    mengembalikan utang), capital (modal), collateral (jaminan), condition

    (siruasi dan kondisi). Prinsip 5C ini diterapkan untuk mengetahui layak

    tidaknya nasabah yang mengajukan pinjaman pada bank untuk dicairkan

    pinjamannya atau ditolak.

  • 79

    2. Praktek pembiayaan yang ada pada BMT yang ada di kecamatan

    Pucakwangi Kabupaten Pati harus mengikuti prosedur yang telah

    ditetapkan oleh lembaga (BMT) yaitu anggota maupun calon anggota yang

    mengajukan pinjaman (pembiayaan) diberikan formulir pengajuan

    pembiayaan yang disediakan oleh kantor dan diisi oleh anggota maupun

    calon anggota dengan membawa kelengakapan administrasi (seperti

    fotocopy kartu tanda penduduk suami-istri, fotocopy kartu keluarga, dan

    fotocopy agunan), Untuk semua anggota maupun anggota baru yang mau

    mengajukan pembiayaan harus bersedia untuk di survey, Pengajuan

    pembiayaan bagi anggota lama diatas nominal yang telah ditetapkan BMT

    wajib menyertakan agunan yaitu diatas nominal Rp. 1.000.000,- dan

    dibawah nominal Rp. 1.000.000 tidak dikenakan agunan, namun khusus

    untuk anggota baru yang mengajukan pembiayaan berapapun harus wajib

    menyertakan agunan, Apabila permohonan ditolak oleh komite

    pembiayaan maka akan diserahkan kembali kepada castomer service.

    Kemudian castomer service menghubungi nasabah untuk

    menginformasikannya.

    3. Perpindahan konsumen merupakan suatu kondisi dimana pelanggan

    berpindah dari satu penyedia jasa ke penyedia lain. Munculnya perilaku

    perpindahan konsumen dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor ekstrinsik

    (dalam diri konsumen) dan faktor intrinsik (dari luar diri konsumen).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan Nasabah pembiayaan

    Bank Konvensional menjadi nasabah BMT yang ada di Kecamatan

    Pucakwangi Kabupaten Pati di memiliki alasan tertentu baik berupa faktor

    internal dan faktor ketidakpuasan. Faktor internal adalah rasa ingin tahu

    masyarakat (nasabah) terhadap BMT yang tidak melakukan riba dan dalam

    BMT tidak menetapkan bunga. Sedangkan faktor ketidakpuasan adalah

    proses pengajuan pinjaman sebelumnya berbetit-belit atau persayaratannya

    sulit, dan pada bank sebelumnya saat ingin membayar angsuran pinjaman

    di kantor harus mengantri panjang terlebih dahulu.

  • 80

    B. Saran

    Berdasarkan hasil kesimpulan diatas dalam penelitian ini, maka saran

    yang dapat diberikan adalah:

    Perusahaan perbankan harus mampu mengidentifikasi yang diinginkan

    oleh nasabah (konsumen). Kegagalan pelayanan jasa inti adalah faktor yang

    mempengaruhi nasabah untuk berpindah ke penyedia jasa lain. Hal ini

    dikarenakan nasabah (konsumen) merasa tidak puas pada pelayanan yang

    diberikan. Khususnya pada BMT perlu meningkatkan pelayanan agar dapat

    menghindari perpindahan konsumen (nasabah) kembali ke jasa bank

    Konvensional. BMT harus mengetahui ekspektasi yang diinginkan oleh

    nasabah (konsumen) dalam meningkatkan pelayanan jasa inti pada BMT.

    Adanya peningkatan pelayanan jasa inti pada BMT membuat nasabah

    (konsumen) merasa puas, sehingga ketidakpuasan yang sering dialami oleh

    nasabah (konsumen) dapat teratasi dengan baik.

    Poin penting yang ada pada BMT adalah tidak adanya riba merupakan

    indikator yang menjadikan nasabah (konsumen) tertarik untuk lebih memilih

    menggunakan jasa BMT. Hal ini disebabkan oleh penduduk Indonesia yang

    mayoritas memeluk agama Islam khususnya di Kecamatan Pucakwangi

    Kabupaten Pati . Konsep yang digunakan bank Syariah menganut ajaran

    agama Islam dan tidah menerapkan unsur bungan atau riba.