BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Scene Menggunakan Kode ... · permintaannya membeli meja pingpong....
Transcript of BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Scene Menggunakan Kode ... · permintaannya membeli meja pingpong....
-
23
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Analisis Scene Menggunakan Kode Televisi John Fiske
Berdasarkan dari rumusan masalah peneliti yaitu bagaimana subordinasi laki-laki
dalam tayangan sitkom “Tetangga Masa Gitu?” yang tayang di Net TV dalam sesi 1 episode 1,
2, 7, 12 dan 14? Dengan tujuan mengetahui subordinasi laki-laki dalam tayangan sitkom
“Tetangga Masa Gitu?” episode 1, 2, 7, 12 dan 14, maka peneliti meneliti menggunakan teori
semiotika John Fiske berupa kode-kode televisi. Adapun scene yang dianalisa dipilih dengan
menyesuaikan kode ideologi, dalam hal ini peneliti menggunakan ideologi patriarki.
Berikut adalah hasil temuan-temuan yang dikumpulkan peneliti berdasarkan kode
televisi John Fiske yang terdiri dari level realitas, level representasi, dan level ideologi :
5.1.1 Episode 1 “Rumah Baru dan Meja Pingpong”
Scene 7
Gambar 5.1.1 (a)
-
24
Gambar 5.1.1 (b)
Level Realitas Kode make up dan kostum :
Angel menggunakan atasan yang ditutupi blazer dan
rok bermodel span, serta menggunakan sedikit riasan
pada wajah. Kostum yang digunakan Angel
merupakan kostum yang biasanya digunakan oleh
perempuan untuk pergi ke kantor.
Adi menggunakan atasan kaos dengan bawahan
celana panjang. Kaos merupakan baju yang biasanya
digunakan orang-orang saat berada di rumah atau
sedang bersantai.
Kode lingkungan : di rumah
Kode ekspresi atau perilaku:
Pada gambar 5.1.1(a) Angel melihat ke
bawah(menatap Adi) dengan alis naik. Ekpresi ini
menunjukkan Angel yang memberitahu sekaligus
meminta persetujuan dari Adi. Adi duduk di depan
kanfas lukis, membuka mulut sambil mengerutkan
alis. Ekspresi ini menunjukkan Adi yang tidak setuju
dengan Angel.
Pada gambar 5.1.1(b) Angel berjalan membelakangi
Adi dengan ekspresi salah satu ujung bibir yang
-
25
ditarik ke atas dan Adi menatap Angel. Perilaku ini
menunjukkan Angel yang tidak peduli dengan
keputusan Adi dan tetap ingin menjalankan
keputusannya.
Level Representasi Kode kamera :
Gambar 5.1.1(a) pada bagian Angel menggunakan
medium close up. Teknik ini digunakan untuk
memperlihatkan profil dan sasarannya adalah dari
atas hingga dada. Pada bagian Adi menggunakan
medium shot. Teknik ini sasarannya adalah dari
kepala hingga pinggang. Untuk teknik sudut
pengambilannya keduanya menggunakan eye level.
Teknik ini mengambil gambar sejajar dengan objek.
Gambar 5.1.1 (b) menggunakan long shot yang
bertujuan untuk memfokuskan pada satu objek
sekaligus pada latar belakangnya. Pada gambar ini
objek yang menjadi fokus adalah Angel karena
posisinya yang lebih di depan dibandingkan Adi yang
bertujuan menggambarkan Angel berjalan ke depan
dan meninggalkan dan mengabaikan Adi yang hanya
duduk terdiam.
Kode pencahayaan : cahaya lampu dalam ruangan.
Kode audio :
Angel : oh iya aku undang Bastian sama Bastian ya buat
makan malem.
Adi : ah males banget deh. Kamu tahu? Aku malam ini
rencananya mau finishing lukisan, dan kalau aku lagi
finishing lukisan, aku butuh konsentrasi yang sangat besar.
Nah sekarang kalau ada mereka gimana? Aku ga bisa
konsen dong.
Angel : lukis garis butuh konsentrasi?
Adi : emang susah ngomong sama orang yang ga ngerti seni.
Ga ya pokoknya ga ada deh undang-undang ke sini, titik.
-
26
Level Ideologi Ideologi patriarki : subordinasi dan stereotip
Ideologi yang ada dalam adegan di atas adalah subordinasi
dan stereotip.
Subordinasi adalah salah satu masalah ketimpangan gender
yang memposisikan perempuan lebih rendah dari laki-laki
karena perempuan dianggap tidak penting. Termasuk dalam
pengambilan keputusan dan bidang kerja. Stereotip menurut
Fakih (2012:74) adalah pelabelan negatif terhadap suatu
jenis kelamin tertentu yang menyebabkan diskriminasi.
Menurut Fakih (2012:15) salah satu bentuk subordinasi terhadap perempuan adalah
dalam pengambilan keputusan dimana perempuan harus mengambil keputusan seizin suami
sedangkan laki-laki bisa mengambil keputusan sendiri. Dalam adegan di atas menunjukkan
Angel yang tetap mengambil keputusan sendiri dan tanpa persetujuan suaminya. Angel
mengatakan dirinya akan mengundang keluarga Bastian untuk makan malam namun Adi tidak
menyetujui dengan alasan akan mengganggunya menyelesaikan lukisan. Angel mengabaikan
alasan Adi terlihat dari perilaku Angel yang berjalan meninggalkan Adi menuju ke rumah
Bastian dan ekspresi Angel yang menarik salah satu ujung bibir ke atas dimana ini merupakan
ciri ekspresi meremehkan atau merendahkan (Antonius, 2015:22). Bahkan Adi masih
bersikeras mengatakan tidak mau mengundang Bastian namun Angel tetap berjalan tanpa
mendengarkan perkataan Adi.
Angel juga menggunakan kostum jas atau blazer yang digunakan seorang pengacara
saat berada di kantor. Seperti yang dikatakan oleh William Cane yang merupakan seorang
pengacara dalam artikelnya yang berjudul The Importance of a Womans Image In The
Workplace yang dikutip dari situs inilah.com (2014) bahwa seorang pengacara khususnya
perempuan wajib memiliki blazer untuk digunakan saat bekerja. Nurmalita yang juga
merupakan pengacara, dalam detik.com (2012) mengatakan jika ada peraturan tidak tertulis
untuk seorang pengacara yaitu harus berpenampilan yang baik yaitu rapi dan bersih. Hal inilah
yang ditunjukan Angel dalam adegan di atas yang menunjukan bahwa ia adalah seorang
pengacara seperti yang ia katakan saat berkenalan dengan keluarga Bastian dalam scene 3.
Sedangkan Adi hanya menggunakan kaos yang biasanya ia gunakan sehari-hari di rumah
sambil melukis. Adanya subordinasi dan stereotip juga menimbulkan adanya pembagian kerja
berdasarkan gender. Menurut Mutali’in dalam Rokhmansyah (2016:9) perempuan dengan sifat
-
27
feminin dianggap lebih layak bekerja dalam sektor domestik sedangkan laki-laki diberi
kepercayaan bekerja di sektor publik. Namun hal ini tidak berlaku untuk keluarga Angel,
dimana Angel bisa bekerja di sektor publik.
Dalam stereotip gender juga dikatakan bahwa feminin memiliki pemikiran yang artistik
sedangkan maskulin tidak artistik. Artistik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
berarti mempunyai nilai seni atau bakat dalam kesenian. Sedangkan pada adegan di atas
menunjukkan Adi memiliki bakat kesenian yaitu melukis sedangkan Angel sama sekali tidak
paham tentang lukisan.
Dari analisis di atas dengan mengacu pada kode televisi John Fiske menunjukkan
bahwa adegan pada scene 7 episode 1 bertolak belakang dengan subordinasi dan stereotip
gender yang berlaku di Indonesia. Dalam adegan di atas malah menunjukkan laki-laki yang
mengalami subordinasi karena pendapatnya yang dianggap tidak penting sehingga diabaikan
oleh istri dan stereotip yang disematkan pada kaum feminin yaitu artistik justru ada pada laki-
laki.
Scene 8
Gambar 5.1.2
Level Realitas Kode kostum :
Bintang menggunakan kaos berwarna merah sedangkan
Bastian menggunakan kaos berwarna biru dengan logo
superman. Pakaian yang mereka gunakan adalah pakaian
yang biasanya digunakan untuk bersantai atau sedang di
rumah.
-
28
Kode lingkungan : di rumah Angel dan Adi.
Kode ekspresi dan perilaku :
Bastian melihat ke arah Bintang dengan ekspresi alis turun ke
bawah dan bibir mengerut karena Bintang tidak menyetujui
permintaannya membeli meja pingpong. Bintang melihat ke
arah Bastian sambil memegang pundaknya untuk
menjelaskan alasan tidak perlu membeli meja pingpong.
Level Representasi Kode kamera :
Gambar 5.1.2 menggunakan teknik two shot. Teknik ini
bertujuan untuk memperlihatkan dua objek yang sedang
terlibat percakapan. Dengan teknik ini memperlihatkan
Bintang dan Bastian yang sedang bernegosiasi tentang
membeli meja pingpong.
Kode pencahayaan : cahaya lampu.
Kode audio :
Bastian : kamu setuju kan beli meja pingpong itu?
Bintang : emangnya kamu yakin mau beli meja pingpong
semahal itu?
Bastian : sayang, aku yakin banget sayang. Meja pingpong
itukan bagus buat olahraga. Kalau aku olahraga aku sehat .
Bintang : kamu ga bakal nyesel nantinya? Kayak bakal
sering dipake aja sih. Ga usah.
Bastian : nggak sayang, nggak, aku ga bakal nyesel sedikit
pun, nggak.
Bintang : kayaknya ga usah dulu lah Bas, kebutuhan kita kan
masih banyak. Kita kan baru pindah rumah.
Level Ideologi Ideologi patriarki (subordinasi)
Ideologi yang ada dalam adegan di atas adalah subordinasi.
Menurut Fakih (2012:73) dalam rumah tangga, masyarakat
maupun negara banyak kebijakan dibuat tanpa menganggap
penting perempuan. Hal ini merupakan salah satu bentuk
subordinasi.
-
29
Bastian menunjukan ekspresi marah yang ditandai alis ke bawah dan menyatu, bibir
menyempit, dan mata terbuka. Seseorang biasanya menunjukkan ekspresi ini ketika ada
ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan dan apa yang terjadi (Antonius, 2015:21). Hal ini
dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan Bastian dengan apa yang
terjadi, saat Bastian meminta persetujuan pada Bintang untuk membeli meja pingpong, Bintang
menolak dengan alasan masih banyak kebutuhan lain yang harus dibeli seperti yang
ditunjukkan pada kode audio di atas. Artinya untuk memutuskan sesuatu Bastian harus
meminta persetujuan istri dan tidak bisa seenaknya dalam mengambil keputusan sedangkan
dalam subordinasi dikatakan banyak kebijakan yang dibuat termasuk dalam keluarga tanpa
menganggap penting perempuan. Selain itu perempuan mengalami subordinasi karena
dianggap emosional (Fakih, 2012:15) sedangkan dari ekspresi yang ditunjukkan oleh Bastian
terlihat bahwa laki-laki lebih emosional. Hal ini menunjukkan bahwa dalam keluarga ini
perempuan dianggap penting bahkan perempuan yang lebih berhak mengambil keputusan. Dari
analisis di atas menggunakan kode televisi John Fiske, menunjukkan jika pandangan bahwa
perempuan dianggap tidak penting dalam membuat kebijakan seperti yang ada dalam Fakih
(2012:73) bertolak belakang dengan yang terjadi dalam keluarga Bintang dan Bastian dimana
dalam keluarga Bastian perempuan berhak untuk membuat kebijakan dan mengambil
keputusan.
5.1.2 Episode 2 “Cincin Kawin”
Scene 6
Gambar 5.1.3 (a)
-
30
Gambar 5.1.3 (b)
Level Realitas Kode kostum :
Angel menggunakan atasan blouse dengan rok
bermodel span, sepatu hak tinggi, dan tas jinjing (tas
tangan). Pakaian yang digunakan Angel biasanya
digunakan oleh perempuan untuk pergi ke kantor.
Adi menggunakan atasan kaos dengan bawahan
celana panjang. Kaos merupakan baju yang
biasanya digunakan orang-orang saat berada di
rumah atau sedang bersantai.
Kode lingkungan : di rumah
Kode ekspresi atau perilaku :
Gambar 5.1.3 (a)
Angel sedang menutup pintu yang menunjukkan ia
baru saja tiba di rumah.
Adi sedang duduk bersantai di rumah
Gambar 5.1.3 (b)
Angel berdiri dan melempar kotak berisi cincin ke
Adi yang sedang duduk
Kode Representasi Kode kamera : gambar 5.1.3 menggunakan very long shot.
Teknik ini memperlihatkan seluruh objek dan mencakup
area yang luas untuk mengikut-sertakan elemen yang ada di
sekitar objek.
-
31
Kode pencahayaan : cahaya lampu
Kode audio : suara percakapan dan suara efek ketawa
Kode ideologi Ideologi patriarki (subordinasi)
Dalam subordinasi perempuan seringkali dinomorduakan
sedangkan laki-laki adalah yang utama. Termasuk dalam
pembagian kerja. Perempuan dianggap lemah sehingga
dalam bidang kerja ditempatkan pada sektor domestik dan
pada adegan di atas terlihat adanya perbedaan pada bidang
kerja di antara Adi dan Angel. Selain itu terjadi subordinasi
melalui perilaku yang ditunjukkan Angel.
Pada adegan di atas menampilkan Angel yang masuk ke rumah dan menutup pintu.
Angel menggunakan rok dengan atasan blouse dan membawa handbag yang menunjukan
bahwa Angel yang merupakan seorang pengacara baru saja kembali dari kantor karena seperti
yang dikatakan Nurmalita dalam detik.com bahwa seorang pengacara harus menggunakan
pakaian yang rapi. Sedangkan Adi terlihat hanya duduk bersantai menunggu Angel pulang.
Dalam jurnal yang ditulis oleh Syafe’i (2015:146) adanya stereotip gender yang menganggap
perempuan lemah dan laki-laki kuat mengakibatkan peran perempuan dipinggirkan.
Perempuan ditempatkan dalam ranah domestik sedangkan laki-laki di ranah publik. Dalam
adegan di atas memang terlihat perbedaan penempatan kerja antara yang bekerja di luar rumah
dan yang di rumah, namun yang berada di luar adalah istri sedangkan yang di rumah adalah
suami. Selain itu pada gambar 5.1.3 (b) terlihat Angel yang sedang berdiri melempari Adi
dengan kotak yang berisi cincin sambil memarahi Adi karena membeli cincin palsu. Dari
perbandingan posisi Angel dan Adi menggambarkan bahwa Angel lebih di atas daripada Adi
dan tindakannya melempar Adi yang berada di bawahnya menunjukkan Angel memiliki kuasa
atas Adi. Dari analisis di atas berdasarkan kode televisi John Fiske menunjukkan adanya
pebedaan pada bagian subordinasi yang menomorduakan perempuan dan menempatkan
perempuan bekerja di rumah sedangkan pada adegan di atas menampilkan laki-laki yang
terlihat hanya berada di rumah sedangkan perempuan yang bekerja di sektor publik serta
adanya otoritas atau tindakan sewenang-wenang yang ditunjukkan Angel sebagai istri
sedangkan pada umumnya perempuan kehilangan otoritas dalam keluarga.
-
32
5.1.3 Episode 7 “Cemburu”
Scene 4
Gambar 5.1.4 (a)
Gambar 5.1.4 (b)
Level Realitas Kode kostum :
Bintang menggunakan casual dress dan slingbag
yang dipadukan dengan flat shoes. Kostum yang
dipakai Bintang biasanya digunakan perempuan
untuk pergi ke suatu acara santai/nonformal.
Bastian menggunakan kaos, celana jeans, dan sepatu
sneakers. Kostum yang dipakai Bastian biasanya
digunakan untuk pergi ke tempat santai.
Kode lingkungan : di depan rumah
-
33
Kode ekspresi atau perilaku :
Pada gambar 5.1.4 (b) Bastian menghadap
membelakangi Bintang, melipat tangan di dada,
dengan alis sedikit menurunkan alis dan
mengerutkan bibir. Ekspresi Bastian menunjukkan ia
kesal terhadap Bintang sehingga kepalanya
menghadap ke arah yang membelakangi Bintang.
Bintang berbicara sambil tertawa kecil dan menarik
salah satu ujung bibir menunjukkan jika tidak ada
masalah yang dirasakan.
Level Representasi Bintang : aduh Bas kamu tuh shallow banget sih, masa gara-
gara gitu aja ngambek.
Bastian : Bee, kamu catet ya, aku tuh ga ngambek. Aku tuh
cuma, lagi ga pengen deket-deket kamu aja.
Bintang : ya, ya itu kata lain dari ngambek Bas.
(efek suara ketawa)
Bastian : udah deh, pokoknya sekarang kamu masuk duluan,
aku lagi pengen sendiri. Sana !
Level Ideologi Ideologi patriarki (subordinasi)
Perempuan mengalami subordinasi karena dianggap
memiliki sifat emosional dan irrasional. Dalam kode audio
Bintang mengatakan kepada Bastian “masa gara-gara itu aja
ngambek” hal ini menunjukkan jika Bastian memiliki sifat
yang emosional karena marah terhadap Bintang yang
bertemu dan ngobrol dengan mantan pacarnya di depan
Bastian, bahkan ekspresi Bintang yang berbicara sambil
tertawa kecil juga menunjukkan jika sesuatu yang
dipermasalahkan Bastian, bukanlah suatu yang pantas untuk
jadi masalah.
Menurut Fakih (2012:15) perempuan itu dianggap emosional dan irrasional. Hal ini
mengakibatkan munculnya anggapan perempuan tidak bisa memimpin dan menimbulkan
adanya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting. Pada adegan di
-
34
atas memperlihatkan Bastian yang sedang marah terlihat dari ucapan Bintang yang mengatakan
jika Bastian sedang ngambek. Dalam artikata.simomot.com ngambek merupakan salah satu
bahasa gaul yang memiliki arti yaitu marah. Marah merupakan salah satu contoh perilaku
emosional yang diungkapkan oleh Fehr et.all (1984) dan Shaver et.all (1987) dalam Suwendra
(2018:52). Sikap Bastian yang marah menunjukan contoh perilaku emosional seperti yang
dikatakan dalam Suwendra (2018:52). Meskipun Bastian mengatakan jika dirinya tidak marah,
namun ekspresi yang ditunjukkan Bastian mengerutkan bibir dan ujung alis diturunkan adalah
ekspresi yang sama seperti ciri-ciri kemarahan yang dikatakan Antonius (2015:21) yaitu bibir
menyempit, alis turun dan mata terbuka. Sedangkan dalam menanggapi kemarahan Bastian,
Bintang berbicara sambil tertawa kecil dan menarik salah satu ujung bibir ke atas. Seperti yang
telah diungkapkan sebelumnya bahwa menarik salah satu ujung bibir ke atas menandakan sikap
yang meremehkan atau merendahkan (Antonius, 2015:22). Dari kode ekspresi ini terlihat
Bintang yang meremehkan kemarahan Bastian dan menganggap Bastian memiliki pemikiran
yang dangkal dengan mengatakan “kamu shallow banget sih”. Dalam analisis di atas
berdasarkan kode televisi John Fiske menunjukkan bahwa perempuan yang dianggap
emosional sehingga mengalami subordinasi, tidak terjadi pada adegan di atas. Pada adegan di
atas malah si suami yang memiliki sifat yang emosional sehingga istri hanya meremehkan
kemarahan suaminya yang dianggap dangkal. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan
bahwa perempuan itu emosional dan irasional sehingga pantas untuk dinomorduakan atau
subordinasi.
Scene 6
Gambar 5.1.5 (a)
-
35
Gambar 5.1.5(b)
Level Realitas Kode kostum :
Angel menggunakan kaos tanpa lengan. Pakaian ini
biasanya digunakan untuk bersantai di rumah.
Adi menggunakan atasan kaos dan bawahan celana
panjang. Pakaian ini merupakan pakaian sehari-hari
yang digunakan Adi saat di rumah.
Kode lingkungan : di rumah
Kode ekspresi dan perilaku :
Gambar 5.1.5(a) Angel menunjukkan ekspresi marah
sambil salah satu tangannya naik untuk menyuruh
Adi pergi.
Gambar 5.1.5(b) Adi berjalan meninggalkan Angel
dan Bayu, sedangkan Angel tetap fokus pada
kesibukannya dan mengabaikan Adi.
Kode representasi Kode kamera :
Gambar 5.1.5(a) menggunakan teknik medium shot
yang memfokuskan sasaran gambar pada bagian
pinggang ke atas. Teknik ini memperjelas bagaimana
ekspresi Angel saat menyuruh Adi pergi.
Gambar 5.1.5(b) menggunakan teknik very long shot
yang menampilkan keseluruhan objek dengan
mencakup area yang luas. Dengan teknik ini
-
36
menunjukkan Adi yang berjalan meninggalkan Angel
tapi Angel tidak mengabaikan Adi dan tetap fokus
pada kegiatannya.
Kode pencahayaan : cahaya lampu
Kode audio :
Adi : veni vidi vici? Monokotil dikotil.
Angel : aduh ini orang gede lagi ngobrol, kamu mendingan
ke warung deh beli permen. Thank you ya.
Adi : oke.
Kode Ideologi Ideologi patriarki (subordinasi)
Dikatakan dalam subordinasi perempuan tidak memiliki
otoritas terhadap laki-laki dan laki-lakilah yang memegang
otoritas, otoritas termasuk dalam pembagian kerja. Dalam
adegan di atas menunjukkan jika Angel memiliki otoritas
terhadap Adi yang terlihat dari Angel menyuruh Adi untuk
pergi membeli permen ke warung dan Adi pun menuruti
perintah Angel.
Comte dalam Ollenburger dan Moore (2002:2) percaya bahwa wanita menjadi
subordinat laki-laki manakala mereka menikah. Perceraian ditiadakan bagi wanita, sebab
secara sederhana mereka adalah budak laki-laki manja. Dalam Ollenburger dan Moore
(2002:7) Lehmann mengatakan dalam keluarga, wanita kehilangan otoritas terhadap laki-laki,
atau laki-laki dianggap memegang otoritas karena keluarga membutuhkan seorang
“pemimpin”. Otoritas ini meliputi salah satunya adalah pembagian kerja secara seksusal dalam
keluarga yang menurunkan derajat wanita menjadi interior dan anak buah. Pada adegan di atas
Angel menyuruh Adi membeli permen dengan nada suara yang cukup tinggi sambil
mengangkat tangan tanpa memandang muka Adi. Adi langsung mengiyakan suruhan Angel
dan pergi tanpa melakukan penolakan. Otoriter dalam KBBI berarti berkuasa sendiri atau
sewenang-wenang. Dalam adegan di atas terlihat Angel menunjukan sikap sewenang-wenang
terhadap Adi dengan menyuruhnya pergi membeli permen karena menggap Adi mengganggu
diskusi. Dalam adegan di atas berdasarkan kode televisi John Fikse, menunjukkan bahwa
perempuan juga memiliki otoritas terhadap laki-laki termasuk dalam pembagian kerja. Adegan
di atas bertolak belakang dengan pernyataan Lehmann yang menyebutkan perempuan tidak
-
37
memiliki otoritas terhadap laki-laki. Laki-laki yang memegang otoritas dalam keluarga dan
dalam pembagian kerja perempuan ditempatkan sebagai anak buah.
5.1.4 Episode 12 “Berlomba dengan Kuis”
Scene 4
Gambar 5.1.6(a)
Gambar 5.1.6(b)
Level Realitas Kode kostum :
Bintang menggunakan atasan kaos dengan bawahan
rok. Kostum ini adalah pakaian sehari-hari yang
digunakan Bintang saat berada di rumah.
-
38
Bastian menggunakan kaos dengan celana pendek.
Kostum ini adalah pakaian yang digunakan orang
untuk bersantai dan menjadi pakaian sehari-hari
Bastian di rumah.
Kode lingkungan : di kamar.
Kode ekspresi dan perilaku gambar 5.1.6(b)
Bintang menunjukkan ekspresi senang dengan
tertawa karena berhasil menjawab pertanyaan kuis.
Bastian menunjukkan ekspresi kecewa karena tidak
bisa menjawab satupun pertanyaan kuis dengan
benar.
Level Representasi Kode kamera gambar 5.1.6(b) :
Teknik yang digunakan adalah teknik long shot. Teknik ini
digunakan untuk memperlihatkan objek sekaligus latar
belakangnya. Dengan teknik ini menunjukkan perbedaan
ekspresi yang signifikan antara Bastian dan Bintang sebagai
lawan.
Kode pencahayaan : cahaya lampu.
Kode audio : percakapan dan suara televisi.
Scene 9
-
39
Gambar 5.1.7
Gambar 5.1.8
Level Realitas Kode kostum :
Angel menggunakan tank top hitam. Pakaian ini
biasanya digunakan untuk di rumah sedangkan
Bintang menggunakan cardigan.
Adi dan Bastian menggunakan kaos yang biasa
mereka gunakan sehari-hari.
Kode lingkungan : di rumah Adi dan Angel.
Kode ekspresi atau perilaku :
Angel dan Bintang tersenyum lebar karena bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Bastian
dan Adi.
-
40
Adi membungkukkan badan karena tidak bisa
menjawab satu pertanyaan pun, sedangkan Bastian
melihat ke arah kiri bawah dengan ekspresi kecewa.
Keduanya kecewa karena tidak bisa menjawab
pertanyaan kuis.
Level Representasi Kode kamera :
Gambar 5.1.7 menggunakan teknik medium shot
dimana sasaran gambar adalah bagian pinggang ke
atas. Gambar diambil secara bergantian antara Angel
dan Bintang serta Adi dan Bastian untuk
memperlihatkan kekompakkan masing-masing tim
dalam bersaing memenangkan kuis.
Gambar 5.1.8 menggunakan teknik big close up.
Teknik ini digunakan untuk mempertegas adanya
perbandingan skor yang sangat signifikan antara tim
Angel dan tim Adi, dimana tim Angel mendapatkan
banyak skor sedangkan tim Adi belum mendapatkan
skor.
Kode pencahayaan : cahaya lampu.
Kode audio : percakapan dan efek suara ketawa.
Kode ideologi Ideologi patriarki (subordinasi) gambar 5.1.6 dan 5.1.7
Perempuan mengalami subordinasi juga disebabkan oleh
anggapan bahwa perempuan tidak bisa memimpin karena
intelektual yang rendah dibanding laki-laki. Dalam adegan di
atas menampilkan laki-laki yang tidak lebih pintar dari
perempuan yang menandakan intelektual laki-laki dalam
tayangan tersebut lebih rendah.
Gambar 5.1.8 menunjukkan perbedaan skor yang sangat drastis di
dapat oleh tim Angel yang sudah mencapai 26 sedangkan tim Adi mendapat skor 0.
Artinya Angel dan Bintang memiliki tingkat intelektual yang tinggi. Dari gambar tersebut
terlihat jelas bahwa Adi dan Bastian tidak bisa menjawab satupun pertanyaan sedangkan Angel
dan Bintang bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar. Ollenburger(2012:5) mengatakan
-
41
bahwa kaum positivis menyatakan perempuan memiliki otak yang lebih kecil dan kemampuan
intelektual yang lebih rendah. Ini merupakan salah satu alasan yang membuat perempuan
mengalami subordinasi. Namun dalam adegan di atas menunjukkan perempuan memiliki
kemampuan intelektual yang jauh lebih tinggi daripada laki-laki bahkan laki-laki digambarkan
tidak memiliki kemampuan intelektual karena tidak bisa menjawab satupun pertanyaan dengan
benar.
Dari analisis di atas menggunakan kode televisi John Fiske menunjukkan adegan di atas
bertolak belakang dengan pandangan yang mengatakan perempuan memiliki kemampuan
intelektual yang rendah dibanding laki-laki karena adegan di atas menggambarkan suami yang
memiliki kemampuan intelektual yang tidak lebih tinggi dari istrinya, bahkan jauh di bawah
istrinya.
5.1.5 Episode 14 “Suami-suami Jatuh Sakit”
Scene 9
Gambar 5.1.9 (a)
Gambar 5.1.9 (b)
-
42
Level Realitas Kode kostum :
Angel menggunakan atasan kaos dengan bawahan
rok span berwarna hitam karena baru saja kembali
dari kantor dan hanya mengganti atasan.
Adi menggunakan kaos hitam seperti yang ia gunakan
sehari-hari saat berada di rumah.
Kode lingkungan : di rumah
Kode ekspresi atau perilaku :
Gambar 5.1.9 (a) Angel berdiri sambil menyodorkan
gelas yang berisi jus sayur-sayuran untuk Adi dan
menyuruhnya meminum jus itu. Adi duduk dan
menutup muka karena tidak mau meminum jus
sayuran yang diberikan Angel.
Gambar 5.1.9 (b) Adi meminum jus yang diberikan
Angel sambil menutup hidung sedangkan Angel
memakan nasi goreng dengan santai.
Level Representasi Kode kamera : ketiga gambar di atas menggunakan teknik
two shot. Teknik ini menampilkan dua objek yang sedang
terlibat percakapan. Dengan teknik ini pada gambar 5.1.9 (a)
memperlihatkan Angel dan Adi yang sedang bercakap-cakap,
dimana Angel menyuruh Adi untuk meminum jus, sedangkan
gambar 5.1.9 (b) memperlihatkan adanya perbedaan antara
Angel dan Adi baik dari apa yang mereka konsumsi maupun
ekspresi atau perilaku mereka.
Kode pencahayaan : cahaya lampu.
Kode audio :
Angel : mulai hari ini kita harus jaga kesehatan Di. Gimana
caranya? Dengan makan makanan yang lebih bergizi, ya?
Nih minum.
Adi : apaan nih? Jus lumut?
Angel : itu semuanya ada di dalem, semua sayuran. Ada
brokoli, ada buncis, ada bayem, ada wortel, ada tomat, ada
apel, ada alpukat, enak kan? Ini semua untuk memenuhi
-
43
kebutuhan gizi kamu. Sekalian kamu detox badannya buang
racun.
Adi : week.
Angel : Di ayo Di.
Adi : nggak mau
Angel : ayo Di.
Adi : nggak mau. Nggak Angel baunya aja ga enak.
Angel : enak.
Adi : ga mau, nggak.
Angel : aduh, aduh duh duh. Kan sakit kan.
Adi : iya ya oke oke
Level Ideologi Ideologi patriarki (subordinasi)
Ideologi yang digunakan dalam adegan di atas adalah
subordinasi karena dalam adegan di atas terlihat Angel
memiliki otoritas dengan memaksa Adi untuk meminum jus
hingga akhirnya Adi mau menuruti perintah Angel dan
meminum jus. Dalam budaya patriarki perempuan
mengalami subordinasi dan menyebutkan jika perempuan
tidak memiliki otoritas terhadap laki-laki dalam keluarga
karena laki-laki yang memegang otoritas.
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa Lehmann dalam Ollenburger (2012:5)
mengatakan perempuan tidak memiliki otoritas terhadap laki-laki di dalam keluarga. Pada
adegan di atas Angel memberi Adi segelas jus sayur untuk diminum sebagai pengganti makan.
Adi menolak minuman tersebut dengan menutup muka karena tidak mau meminum jus
tersebut. Dari kode audio terlihat Angel yang terus memaksa Adi bahkan dengan intonasi suara
yang tinggi hingga akhirnya Adi mau meminum jus tersebut dengan terpaksa. Hal ini
menunjukkan Angel memiliki otoritas terhadap Adi dalam menentukan makanan apa yang
harus Adi makan sedangkan Adi tidak memiliki otoritas untuk menentukan makanannya. Pada
gambar 5.1.9 (b) juga sangat terlihat perbandingan ekspresi atau perilaku Adi dan Angel
dimana Adi harus meminum jus sayuran dengan susah payah sambil menutup hidung
sedangkan Angel dengan santai memakan nasi goreng tanpa mempedulikan Adi yang hanya
meminum jus sayuran yang tidak enak.
-
44
Dalam analisis di atas berdasarkan kode televisi John Fiske, menunjukkan bahwa
perempuan juga memiliki otoritas terhadap laki-laki termasuk dalam keluarga. Adegan di atas
bertolak belakang dengan pernyataan bahwa perempuan tidak memiliki otoritas terhadap laki-
laki dan laki-laki yang memegang otoritas dalam keluarga karena adanya otoritas yang
ditunjukkan oleh Angel terhadap suaminya sedangkan suaminya hanya bisa menuruti. Sikap
tidak peduli yang ditunjukkan Angel terhadap Adi juga menggambarkan Angel yang
menganggap argumen Adi tidak penting padahal dalam subordinasi perempuanlah yang
dianggap tidak penting.
5.2 Penggambaran Subordinasi dalam Sitcom “Tetangga Masa Gitu?”
Penggambaran subordinasi berdasarkan premis-premis menurut Lehmann dan
Ollenburger dalam Ollenburger (2002:7) dan Fakih (2012:15) terlihat dalam adegan-adegan
sitcom “Tetangga Masa Gitu?” episode 1, 2, 7, 12, dan 14. Setelah melakukan analisis terdapat
5 premis subordinasi yang tergambar dalam sitcom “Tetangga Masa Gitu?” yaitu anggapan
bahwa perempuan itu irrasional dan emosional, dianggap lebih rendah atau tidak penting
dibanding laki-laki khususnya dalam mengambil kebijakan, perempuan kehilangan otoritas
karena dipegang oleh laki-laki yang meliputi kontrol sumber ekonomi, pembagian kerja secara
seksual dalam keluarga yang menurunkan derajat perempuan menjadi interior dan anak buah,
perempuan memiliki otak lebih kecil dan kemampuan intelektual rendah dibanding laki-laki,
perempuan akan bekerja di dapur. Berikut penjabaran dari keempat premis subordinasi yang
tergambar dalam sitcom “ Tetangga Masa Gitu?” “
1. Irrasional dan emosional
a. Penggambaran irrasional dan emosinal terdapat pada episode 1 scene 8 dimana
Bastian menunjukkan kemarahan terhadap Bintang melalui ekspresi karena
tidak mendapat persetujuan Bintang untuk membeli meja pingpong.
b. Penggambaran selanjutnya terdapat pada episode 7 scene 4 saat Bastian marah
kepada Bintang karena Bintang bertemu dan berbincang dengan mantan
pacarnya.
2. Dianggap tidak penting khususnya dalam mengambil kebijakan
a. Anggapan sebagai yang tidak penting digambarkan dalam episode 1 scene 7
dimana Adi menolak keputusan Angel mengundang keluarga Bastian makan
malam namun Angel tidak mempedulikan argumen Adi dan meninggalkannya.
-
45
b. Hal ini juga tergambar pada episode 1 scene 8 saat Bastian ingin membeli meja
pingpong tetapi tidak diperbolehkan Bintang. Bintang sebagai perempuan lebih
berhak mengambil kebijakan dibanding Bastian.
3. Kehilangan otoritas
a. Hilangnya otoritas tergambar dalam episode 7 scene 6 dimana Adi harus
menuruti perintah Angel untuk membeli permen agar tidak mengganggu Angel
yang sedang berdiskusi yang menunjukkan Adi seperti anak buah.
b. Hal ini juga digambarkan pada episode 14 scene 9 saat Angel mengatur
makanan yang harus dikonsumsi Adi yaitu meminum jus sayur setiap hari dan
Adi hanya bisa menuruti aturan Angel tanpa bisa memilih makanannya sendiri.
4. Otak lebih kecil sehingga intelektual lebih rendah
a. Penggamabaran intelektual rendah terdapat pada episode 12 scene 4 saat
Bastian mencoba menjawab semua pertanyaan dari kuis televisi namun semua
jawabannya salah sedangkan Bintang menjawab semua dengan benar.
b. Penggambaran selanjutnya juga terdapat pada scene 9 dimana Angel dan
Bintang melawan Bastian dan Adi dalam permainan kuis, tim Adi dan Bastian
tidak bisa menjawab satupun pertanyaan dengan benar sedangkan tim Angel
dan Bintang mendapat skor tinggi karena berhasil menjawab semua pertanyaan
dengan benar.
5. Ditempatkan bekerja di rumah
a. Penggambaran bekerja di rumah terlihat dalam episode 1 scene 7 dimana Angel
yang berbicara dengan Adi masih menggunakan pakaian kantor, sedangkan Adi
menggunakan kaos biasa sambil melukis.
b. Penggambaran bekerja di rumah juga terlihat dalam episode 2 scene 6 yang
memperlihatkan Angel yang baru pulang bekerja sedangkan Adi hanya duduk
bersantai di rumah dan dari kode lingkungan yang ditunjukkan.