BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai...

22
BAB V MULTIVIBRATOR A. Pendahuluan 1. Deskripsi Judul bab ini adalah Multivibrator. Melalui bab ini pembaca khususnya mahasiswa akan mendapatkan gambaran tentang konsep dasar Multivibrator. Konsep dasar multivibrator meliputi pengertian multivibrator, jenis-jenis multivibrator, cara kerja multivibrator, karakteristik multivibrator dan aplikasi multivibrator dalam elektronika digita. 2. Manfaat Multivibrator merupakan salah satu komponen penting dalam sistem elektronika digital. Multivibrator dapat digunakan untuk penyusunan berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register, flip-flop dan pembangkit gelombang. Dengan memahami cara kerja dan karakteristik multivibrator, mahasiswa akan lebih mudah memahami rangkaian elektronika yang lebih kompleks. 3. Kemampuan yang diharapkan Setelah mempelajari bab ini, mahasiswadiharapkan dapat menjelaskan cara kerja multivibrator dan penerapannya dalam sebuah sistem digital.

Transcript of BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai...

Page 1: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

BAB V

MULTIVIBRATOR

A. Pendahuluan

1. Deskripsi

Judul bab ini adalah Multivibrator. Melalui bab ini pembaca

khususnya mahasiswa akan mendapatkan gambaran tentang konsep

dasar Multivibrator. Konsep dasar multivibrator meliputi pengertian

multivibrator, jenis-jenis multivibrator, cara kerja multivibrator,

karakteristik multivibrator dan aplikasi multivibrator dalam

elektronika digita.

2. Manfaat

Multivibrator merupakan salah satu komponen penting dalam sistem

elektronika digital. Multivibrator dapat digunakan untuk penyusunan

berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya

untuk menyusun counter, register, flip-flop dan pembangkit

gelombang. Dengan memahami cara kerja dan karakteristik

multivibrator, mahasiswa akan lebih mudah memahami rangkaian

elektronika yang lebih kompleks.

3. Kemampuan yang diharapkan

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswadiharapkan dapat

menjelaskan cara kerja multivibrator dan penerapannya dalam sebuah

sistem digital.

Page 2: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

4. Petunjuk Belajar

Disarankan kepada para mahasiswa agar memahami kompetensi dasar

yang akan dicapai pada bab ini dan menjadikan kompetensi dasar

tersebut sebagai pedoman atau arah dalam mempelajari materi.

Langkah berikutnya adalah mencoba mengkaji materi pada bab ini

melalui bagian demi bagian dengan mengacu pada kompetensi dasar.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menandai (menggarisbawahi,

memberi warna dengan stabilo, dll.). Mahasiswa juga dapat

menambahkan catatan-catatan penting pada bagian-bagian tertentu,

atau mencatat kesulitan-kesulitan yang ditemukan untuk didiskusikan

dengan teman atau ditanyakan kepada dosen pengampu. Untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang

dipelajari, mahasiswa dituntut melaksanakan tugas-tugas maupun

perintah yang terdapat pada bab ini, termasuk mengerjakan latihan

maupun soal-soal yang ada. Selanjutnya, mencocokan pekerjaan

dengan kunci jawab yang tersedia. Langkah terakhir yang perlu

dilakukan mahasiswa adalah memperdalam materi pada bab ini

dengan menghubungkan buku-buku sumber lain yang relevan

5. Prasyarat

Agar dapat tercapai tujuan pembelajaran dan pembaca mampu

menguasai kompetensi dasar yang diharapkan, pembaca diharapkan

sudah memiliki pengetahuan dan kompetensi dasar sebagai prasyarat

sebagai berikut :

a. Telah memahami dan mengerti konsep dasar teknik digital

b. Telah memahami dan mengerti konsep dasar gerbang-gerbang

logika dasar dan aplikasinya dalam rangkaian elektronika digital

c. Telah memahami dan mengerti konsep dasar komponen

elektronika analog : Op-Amp, Kapasitor, Resistor dan Resistor

Page 3: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

B. Penyajian

1. Konsep Dasar

Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan

untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang

dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai

pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial.

Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah

rangkaian pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada

keluaran akan berbentuk gelombang persegi (square wave).

Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua keadaan utama, yaitu

keadaan stabil dan keadaan tak stabil

a. Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo sinyal keluaran

adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu.

b. Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf ampiltudo sinyal

selalu berubah-ubah mengikuti denyut tegangan pada komponen aktif.

Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju pengisian/pengosongan

kapasitor yang besarnya ditentukan dari kapasitas kapasitor.

2. Prinsip Kerja Multivibrator

Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang dikopel

silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor).

Prinsip kerja dari sebuah rangkaian multivibrator dapat dijelaskan dengan

model pengisian dan pengosongan kapasitor yang berulang-ulang.

Page 4: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

Gambar 1 Prinsip Kerja Multivibrator

Keterangan : a. Rangkaian dasar RC saat pengisian dan pengosongan

tegangan kapasitor

c. Kurva pengisian kapasitor

d. Kurva pengosongan kapasitor

Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator adalah sebagai sumber arus

bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi sebagai

Page 5: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

kopel yang akan menentukan besar tegangan dari komponen penguat yang

aktif.

Persamaan. 1 Persamaan perubahan tegangan kapasitor

dimana:

Δv = perubahan tegangan kapasitor.

E = perbedaan tegangan antara tegangan kapasitor yang pertama dan

tegangan total.

e = ketetapan yang bernilailog (2,718)

t = waktu saat pengisian kapasitor

R = resistansi, ohm

C = kapasitansi, farad

Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan transistor bipolar (bipolar

junction transistor, BJT), FET dan penguat operasional (operational

ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian untuk setiap komponen

aktif perlu disesuaikan dengan karakteristik dari setiap komponen aktif

tersebut.

Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT, rangkaian

multivibrator pada umumnya dibuat dengan rangkaian BJT.

3. Jenis-Jenis Multivibrator

Berdasarkan bentuk sinyal keluaran (output), multivibrator dapat dibagi ke

dalam 3 jenis, yaitu:

a. Multivibrator astabil (astable multivibrator)

b. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator)

c. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)

Page 6: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

a. Multivibrator Astabil

Multivibrator astabil adalah multivibrator yang bersifat free-

running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada

suatu periode tertentu, oleh sebab itu tidak dibutuhkan suatu

masukan (input).

Waktu aktif dari setiap komponen penguat bergantung pada waktu

pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian.

Gambar 2 Multivibrator astabil menggunakan komponen

transistor BJT

Cara Kerja:

1. Keadaan 1

Catatan: C

1 = C

2

R2 = R

3

Page 7: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

a. Q1 menahan tegangan kaki R1 dan C1 yang terhubung pada

kolektor di 0 V.

b. Kapasitor C1 diisi melalui R2 hingga tegangan basis Q2

mencapai 0,6 V.

c. R3 menaikkan tegangan basis-emitor Q1, tetapi dioda basis-

emitor Q1 menahan tegangan basis pada taraf 0,7 V.

d. R4 mengisi muatan C2 hingga mencapai tegangan sumber (VCC),

yang waktu pengisiannya lebih cepat dari waktu pengisian C1.

e. Karena tegangan basis-emitor mencapai 0,7 V, maka Q2 aktif,

dan menahan tegangan kaki R4 dan C2 yang terhubung pada

kolektor Q2 di 0 V.

f. Tegangan basis-emitor Q1 akan menurun kurang dari 0 V, yang

mengakibatkan Q1 nonaktif

g. R1 dan R2 akan mengisi muatan kapasitor hingga mencapai

tegangan sumber (VCC), akan tetapi dioda basis-emitor Q2

menahan tegangan basis-emitor pada taraf 0,7 V

2. Keadaan 2

Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana pada

keadaan awal Q1 nonaktif, sedangkan Q2 aktif. Siklus pengisian dan

pengosongan akan berulang jika tegangan basis transistor mencapai

0,6 V.

Page 8: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

Gambar 3 Rangkaian Multivibrator Astabil

(Op-Amp)

Cara Kerja

1. Keadaan 1 (output op-amp bernilai 1)

Tegangan yang melalui kapasitor C1 akan meningkat karena

adanya arus yang melalui R3 dari nilai awal t = 0 hingga keadaan t,

yang menyebabkan output op-amp menjadi bernilai 0.

2. Keadaan 2

Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana terjadi

pengosongan kapasitor hingga waktu t sehingga output op-amp berubah

dari nilai 0 kembali pada nilai 1.

Pada aplikasi praktis, multivibrator dapat dibangun dari sebuah IC 555.

Dengan menggunakan IC, kita hanya memerlukan tambahan rankaian

RC sebagai pengatur variable waktu pengisian dan pengosongan

Page 9: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

kapasitor,Selebihnya, bentuk gelombang akan dihasilkan dari IC

tersebut.

Gambar 4 Blok diagram dari IC pewaktu 555 dengan komponen

eksternal

IC pewaktu 555 sudah banyak dikenal sebagai suatu IC pewaktu yang

general purpose. 555 berasal dari tiga buah resistor yang terdapat pada

rangkaian tersebut yang masing-masing nilainya adalah 5 KΩ.

Resistor ini akan membentuk rantai pembagi tegangan dari VCC ke

ground. Ada tegangan sebesar 1/3 VCC pada komparator 1 yang

melewati resistor 5 KΩ yang pertama. Dan tegangan 2/3 VCC pada

komparator 2 yang melewati resistor 5 KO yang kedua. Komparator

disini berfungsi untuk menunjukkan tinggi atau rendahnya output

berdasarkan perbandingan level tegangan analog pada input. Jika

input positif lebih besar dari input negatif maka outputnya akan

Page 10: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

bernilai tinggi. Sebaliknya jika input positif lebih kecil dari input

negatif maka outputnya akan bernilai rendah.

Gambar 5 Grafik Tegangan pada IC 555

Untuk menentukan waktu pengosongan kapasitor ( tLO ) dapat

digunakan persamaan berikut:

Untuk menentukan waktu pengisian kapasitor ( tHI ) dapat digunakan

persamaan berikut:

Sedangkan duty cycle dan frekuensi, ergantung pada parameter diatas:

Page 11: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

b. Multivibrator Monostabil

Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang memiliki satu

kondisi stabil dan satu kondisi tak stabil. Mempunyai satu buah

masukan denyut pemicu (input trigger pulse) untuk mengubah keadaan

stabil dan tak stabil. Keadaan stabil akan menjadi tak stabil apabila

diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative trigger pulse) pada

komponen penguat yang sedang aktif. Jika suatu denyut masukan

berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian dapat

mempertahankan kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut

retriggerable monostable. Sebaliknya jika suatu denyut masukan

berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian tidak mempengaruhi

periode kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut

nonretriggerable monostable.

Gambar 6 Rangkaian Multivibrator Monostabil (BJT)

Page 12: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

1. Keadaan stabil (Q2 aktif)

a. Jika diberi suatu denyut masukan pada basis Q2, maka

kapasitor C1 akan mengosongkan muatan karena tegangan pada

titik sambungan R3 dan R4 adalah 0 V, sehingga tegangan basis

dari Q2 berada di bawah tegangan ground (0 V), yang

menyebabkan Q2 berada dalam daerah cut-off sehingga Q2

nonaktif.

b. Arus basis Q1 akan naik dengan cepat mencapai nilai 0,7 V

akibat tidak adanya kapasitor pada R3 , sehingga Q1 berada

dalam daerah aktif dalam waktu yang relatif singkat, dan

keadaan ini merupakan keadaan tak stabil.

2. Keadaan tak stabil

a. Kapasitor C1 akan diisi muatannya oleh R1 & R2, sehingga arus

basis Q2 akan naik mencapai 0,7 V , dan akibatnya Q2 berada

dalam daerah aktif, yang menandakan bahwa multivibrator

dalam keadaan stabil.

b. Saat C2 berada dalam keadaan jenuh, jika ada suatu denyut

masukan pada basis Q2, maka siklus pengosongan dimulai

kembali hingga Q1 kembali aktif.

Page 13: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

Gambar 7 Multivibrator Monostabil (Op-Amp)

Cara Kerja

1. Keadaan stabil

Dioda D1 akan menahan (clamp) tegangan pada titik

sambungan masukan negatif pada op-amp sebesar 0,6 V, yang

menyebabkan output op-amp tetap.

2. Keadaan tak stabil

Jika diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative

trigger pulse) pada C2, maka pada titik sambungan dioda D2

dengan masukan positif op-amp akan timbul denyut dengan

amplitudo cukup besar yang menyebabkan output op-amp menjadi

kebalikan dari keadaan sebelumnya.

Page 14: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

c. Multivibrator Bistabil

Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua

keadaan stabil. Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena

tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat

diatur oleh pemicu (trigger) eksternal. Memiliki dua keadaan ‘set’ dan

‘reset’ yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen

aktif menghantar.

Gambar 8 Rangkaian Multivibrator Bistabil (BJT)

Cara Kerja

a. Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor berada dalam

keadaan aktif karena tak adanya kapasitor.

Page 15: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

b. Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’, maka Q1 akan

berada pada daerah aktif, sedangkan Q2 akan berada pada daerah

cut-off.

c. Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka Q2

akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q1 akan berada pada

daerah cut-off.

Gambar 9 Rangkaian Multivibrator Bistabil

(Op-Amp)

Cara Kerja

Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN mempengaruhi

nilai keluaran (output) dari op-amp, di mana jika ada sinyal

masukan pada terminal masukan negatif op-amp, maka akan

timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu juga sebaliknya

untuk nilai ‘0’ pada keluaran diperoleh dengan meniadakan sinyal

masukan pada terminal masukan negatif.

Page 16: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

4. Karakteristik Multivibrator

a. Karakteristik Multivibrator Astabil

Multivibrator astabil memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Memiliki waktu tunda pengisian dan pengosongan kapasitor.

2. Tidak memiliki masukan (input) karena keadaan ditentukan

oleh besarnya tegangan pada komponen penguat aktif.

3. Periode waktu osilasi

222

311

21

CRVt

CRVt

ttT

BE

BE

4. Frekuensi osilasi

RCVTf

BE2

11

5. Bentuk gelombang multivibrator astabil

Page 17: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

Gambar 10 Bentuk gelombang multivibrator astabil

b. Karakteristik Multivibrator Monostabil

Multivibrator monostabil memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Keadaan tak stabil dicapai dengan menerapkan sinyal pemicu

ujung negatif (negative edge triggering).

2. Memiliki 1 buah masukan pada salah satu komponen kopel

yang mengatur keadaan stabil dan tak stabil.

3. Periode waktu osilasi adalah selang waktu yang dibutuhkan

untuk mengubah keadaan rangkaian dari keadaan stabil

menjadi tak stabil, yang dirumuskan dengan:

RCVBE

4. Bentuk Gelombang Multivibrator Monistabil

Page 18: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

Gambar 11 Bentuk Gelombang Multivibrator Monistabil

5. Aplikasi Multivibrator

a. Aplikasi Multivibrator astabil

Kegunaan dari multivibrator astabil antara lain:

1. Sebagai pembangkit sinyal yang menghasilkan gelombang

keluaran dengan periode tetap.

2. Sebagai rangkaian pembangkit denyut lonceng (clock pulse)

untuk rangkaian pencacah (counter), penghitung waktu (timer),

modulator dan rangkaian logika digital lainnya.

b. Aplikasi Multivibrator monostabil

Kegunaan dari multivibrator monostabil antara lain:

1. Peregangan periode waktu terhadap denyut sinyal keluaran

(pulse stretching).

Page 19: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

2. Sebagai rangkaian pendeteksi ujung jatuh pada denyut

rangkaian flip-flop.

c. Karakteristik Multivibrator bistabil

Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:

1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal denyut.

2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan

operasi logika (aljabar Boole)

3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-flop RS atau JK.

C. Penutup

1. Rangkuman

Pada pkok bahasan ini dipelajari mengenai multivibrator. Terdapat 3 jenis

multivibrator yaitu :

a. Multivibrator astabil,

b. Multivibrator monostabil

c. Multivibrator bistabil.

Multivibrator dibangun menggunakan pronsip pengosongan dan pengisian

tegangan pada rangkaian RC. Pada prakteknya, multivibrator dapat

dibangun menggunakan transistor, op-amp dan yang paling mudah

menggunakan IC pewaktu 555.

Pada multivibrator astabil sebagai pembangkit gelombang kotak, frekuensi

dan dutycycle dapat ditentukang menggunakan komponen eksternal yang

terdiri atas rangkaian RC.

Page 20: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

2. Evaluasi

a. Soal

1. Berdasarkan gambar diatas,anggap bahwa mulanya tegangan pada

kapasitor berisi sebesar 1 V. Berapa lama waktu yang dibutuhkan

setelah saklar dirubah dari posisi 2 ke posisi 1 dan tegangan

kapasitor menuju 3 V.

2. Berdasarkan gambar yang sama, anggap bahwa mulanya tegangan

kapasitor berisi sebesar 4,2 V. Berapa lama waktu yang dibutuhkan

jika saklar dirubah dari posisi 2 ke posisi 3 dan menyebabkan

tegangan pada kapasitor drop menjadi 1,5 V.

b. Kunci Test Formatif

1. Jawaban soal 1

∆v = 3 V −1 V

= 2 V

E = 5 V −1 V

= 4 V,

Kemudian gunakan persamaan

T = RC ln (1

1−∆𝑉 𝐸⁄)

=10 KΩ ∙ 0,047 µF ∙ (1

1−2 4⁄)

=0,326 µs

Page 21: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

2. Jawaban soal 2

Soal ini merupakan prinsip laju pengosongan tegangan pda

kapasitor:

∆v = 4,2 V −1,5 V

= 2,7 V

E = 4,2 V −0 V

= 4,2 V

Kemudian gunakan persamaan perhitungan pengosongan kapasitor:

T = RC ln (1

1−∆𝑉 𝐸⁄)

=10 KΩ ∙ 0,047 µF ∙ (1

1−2,7 4,2⁄)

=0,484 µs

Bentuk grasik pada pengosongan kapasitor tersebut:

Page 22: BAB V MULTIVIBRATOR - · PDF fileKonsep dasar multivibrator meliputi pengertian ... berbagai macam sistem dan rangkaian elektronika digital, misalnya untuk menyusun counter, register,

D. Daftar Pustaka

E. Senerai