BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab...
Transcript of BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab...
108
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
V.1. Konsep Dasar Perancangan
V.1.1. Progam Ruang
Kebutuhan total apartemen
1 lantai apartemen = 9 unit apartemen
• Tipe 1 bedroom = 37 m2 x 5 unit = 185 m2
• Tipe 2 bedroom = 50,5 m2 x 2 unit = 101 m2
• Tipe 3 bedroom = 70 m2 x 2 unit = 140 m2
Total unit apartemen per lantai = 426 m2 + sirkulasi 10 % = 468,6 m2
Total luas tipikal 1 tower apartemen = 468,6 m2 x 9 lantai = 4217,4 m2
Total luas tipikal 3 tower apartemen = 4217,4 m2 x 3 = 12.652,2 m2
Fasilitas penunjang = 126 m2
Total luas Apartemen = 12.652,2 m2 + 126 m2 = 12.778,2 m2
KDB = 60 % x 7.700 m2 = 4.620 m2
Kebutuhan luas Mal = 4.000 m2 x 3 lantai = 12.000 m2
Total kebutuhan area parkir mobil = 450 parkir mobil x 35 m2/ mobil = 15.750 m2
Total Kebutuhan area parkir motor = 10 % x 15.750 m2 = 1.575 m2
109
V.1.2. Skema Hubungan Ruang
V.2. Konsep Perancangan Tapak
V.2.1. Sirkulasi
V.2.1.1. Di Luar Tapak
Dengan pertimbangan-pertimbangan pada tahap analisa, maka ditentukan terdapat
dua jalan masuk yaitu dari jalan Jend. Sudirman dan dari Bendungan Hilir, untuk
mengurangi kepadatan pada satu area jika pintu masuknya hanya satu, serta untuk
memberikan alternatif lain bagi pengendara mobil yang ingin menghindari area 3 in 1.
V.2.1.2. Di Dalam Tapak
Untuk sirkulasi dalam tapak akses kendaraan hanya yang menghadap ke jalan besar
saja, karena pada bagian belakang digunakan sebagai area service. Area tapak lebih banyak
digunakan untuk area pejalan kaki dan penghijauan, sehingga mobil yang masuk ke dalam
tapak langsung masuk ke dalam semi basement.
Lobby
Apartemen
mal Pengelola
Pengelola
Service
Main Entrance
Main Entrance
Lobby
Service
110
111
V.2.2. Pola Ruang Luar
Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak
Gbr 44. Lingkungan di Sekitar Tapak
Foto 45. (A) Pertokoan berada di lokasi tapak
Foto 46. (B) Pasar Bendungan Hilir
A B
C
D
E
F
112
Lokasi tapak ini sebelumnya merupakan wisma Benhil yang terdiri dari perkantoran
dan pertokoan yang mayoritasnya menjual alat tulis dan elektronik. Di sebelah barat tapak
ini terdapat pasar bendungan hilir sehingga daerah sekitar tapak yang berada di jalan
bendungan hilir ini memang merupakan daerah yang sangat ramai, tetapi justru hal inilah
yang menjadi salah satu kelebihan dari lokasi tapak ini selain berada di jalan Jendral
Sudirman. Sedangkan di sebelah timur tapak terdapat Kali Krukut yang menjadi view yang
kurang baik bagi proyek, karena itu nantinya area ini akan diberi vegetasi guna mengurangi
pemandangan yang kurang bagus.
Foto 48. (D) Kali Krukut yang berada di sebelah timur tapak
Foto 47. (C) Jalan Sudirman yang berada tepat di depan tapak
113
Kelebihan lain dari tapak ini juga terletak pada lokasinya yang berdekatan dengan
dua Universitas kenamaan yaitu, Universitas Atma Jaya dan London School Public
Relation yang berada di Wisma Dharmala, sehingga mahasiswa merupakan salah satu
target dari proyek mal dan apartemen, dimana diharapkan apartemen ini dapat menjadi
salah satu alternatif mahasiswa yang datang dari luar kota dalam mencari tempat tinggal
dan mal disini menjadi salah satu pilihan mahasiswa untuk makan, dan berkumpul.
Kondisi tapak ditinggikan terhadap lingkungan sekitarnya guna memberi pembatas
antara tapak dengan lingkungan sekitarnya tanpa perlu penggunaan pagar yang tinggi
dengan alasan keamanan, sehingga orientasi bukaan bangunan ke arah lingkungan tidak
terhalang pagar.
Foto 50. (F) Universitas Atma Jaya Foto 49. (E) Wisma Sudirman dan Wisma Dharmala
114
V.2.3. Tata Guna Lahan
Lahan ini diperuntukkan untuk perkantoran dan pertokoan. Pada lantai 1, 2 dan 3,
bangunan digunakan untuk mal, sedangkan untuk lantai 4 sampai lantai 12 digunakan
sebagai hunian yaitu apartemen. Mobil diparkir di basement yang terdiri dari 3 tingkat
dengan jumlah parkir mobil 450.
115
V.3. Konsep Perancangan Bangunan
V.3.1. Konsep bangunan
Sesuai dengan hasil analisa dari aspek manusia terhadap perkembangan dunia saat
ini, maka salah satu fasilitas yang akan disediakan dalam mal ini adalah wi-fi yang berada
dalam seluruh mal, sehingga diharapkan dapat memenuhi salah satu kebutuhan para
pegawai yang bekerja di sekitar lokasi tapak, serta mahasiswa yang kampusnya berdekatan
dengan tapak. Sedangkan bentuk bangunan apartemen dibuat supaya dapat memperoleh
cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan ventilasi
alami dalam pengudaraannya sesuai dengan konsep hemat energi.
V.3.2. Bentuk Bangunan
Tampilan bangunan mal akan didesain semenarik mungkin sesuai dengan fungsinya
yaitu mal, sehingga baik pada siang maupun malam hari mal ini akan terlihat menarik.
Bentuk bangunan akan dibuat secara simple tapi menarik dengan menggunakan kombinasi
material kaca dan dinding masif. Sedangkan untuk bangunan apartemen bentuknya tower
dibuat dengan banyak sudut supaya dapat memaksimalkan pencahayaan alami dan bukaan
pada setiap unit apartemen.
116
V.3.3. Konsep Fasad Bangunan
Bangunan mal hanya mengandalkan pencahayaan alami dari sisi bangunan sehingga
fasad mal lebih banyak menggunakan kaca yang dikombinasikan dengan dinding masif,
sedangkan untuk bangunan apartemen terdiri dari balkon dan jendela-jendela yang cukup
besar sehingga cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan lebih maksimal.
Penggunaan cahaya alami ini bertujuan untuk menghemat penggunaan energi pada siang
hari.
Bentuk massa bangunan mal memanjang sesuai
dengan bentuk tapaknya. Selanjutnya bentuk
memanjang ini dimodifikasi dengan fungsi-
fungsinya, seperti bentuk lengkung pada main
entrance mal dengan permainan keluar masuk
pada sisi panjang bangunan. Sedangkan bentuk
dasar apartemennya adalah persegi, karena dari
hasil studi banding bentuk dasar ini
memungkinkan sebuah unit apartemen
mendapatkan pencahayaan dan view yang
maksimal.
117
Jendela apartemen dibuat cukup besar untuk memaksimalkan cahaya yang masuk
ke dalam ruangan. Untuk bangunan mal fasadnya menggunakan kombinasi antara kaca dan
dinding masif, karena pada dasarnya pengunjung mal lebih berfokus ke dalam bangunan
dibanding keluar mal, sehingga dinding-dinding masif itu dapat dimanfaatkan untuk
pemasangan produk dan nama toko yang berada dalam mal.
V.3.4. Massa Bangunan
Bangunan mal berbentuk memanjang sesuai dengan bentuk tapak. Sedangkan bangunan
apartemen terdiri dari 3 tower yang tersusun rapi dengan jarak yang sama antar tower satu
dengan yang lainnya. Perletakkan apartemen ini bertujuan untuk memberikan space di
antara tower sebagai area fasilitas apartemen seperti kolam renang, tempat bermain anak,
dsb.
118
V.3.5. Sirkulasi dalam Bangunan
Seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya, sirkulasi dalam Mal dan Apartemen
ini dirancang dengan mempertimbangkan:
Kejelasan dan kelancaran sirkulasi
Sifat kegiatan yang sedang terjadi
Hubungan antar ruang yang tidak mengganggu kegiatan lainnya
Sirkulasi dalam bangunan mal akan didominasi dengan sirkulasi horizontal, untuk
sirkulasi vertikal, disediakan lift dan eskalator. Sedangkan sirkulasi dalam bangunan
apartemen akan didominasi dengan sirkulasi vertikal yaitu dengan lift. Penempatan jalur
sirkulasi akan diadakan sesederhana mungkin agar pengguna tidak mengalami kesulitan
untuk menuju ke ruangan yang dimaksud. Untuk memperjelas arah sirkulasi, pengguna
akan dibantu dengan papan-papan penunjuk yang diletakkan di setiap ruangan.
Sirkulasi servis untuk mal secara vertikal menggunakan lift barang dan tangga,
sedangkan untuk apartemen sirkulasi servis secara vertikal menggunakan lift. Serta sebagai
tambahan disediakan ramp untuk aksesibilitas bagi orang yang menggunakan kursi roda.
Sedangkan untuk sirkulasi darurat, disediakan tangga darurat yang menghubungkan setiap
lantai.
V.3.6. Sistem Massa Bangunan
V.3.6.1. Struktur dan Konstruksi Bangunan
Sistem struktur pada perencanaan bangunan mal dan apartemen ini dipilih
berdasarkan beberapa kriteria seperti : faktor teknis bangunan meliputi kekakuan, kekuatan,
119
kestabilan, keamanan terhadap kebakaran, penempatan utilitas serta keadaan fisik tanah dan
kondisi sekitar.
Jenis pondasi yang digunakan pada bangunan mal dan apartemen ini adalah pondasi
tiang pancang, dengan pertimbangan :
• Keuntungan : dapat menahan beban lebih besar, waktu pelaksanaan lebih cepat,
dan bahannya mudah didapat.
• Kerugian : pemasangan memberi pengaruh getaran pada lingkungan sekitar,
menimbulkan suara bising saat pemancangan, serta membutuhkan space yang
besar dalam proses pengangkutan tiang pancangnya.
Sistem Pengkaku Gaya Horizontal
Pada bangunan apartemen ini struktur yang dipakai adalah struktur Rangka kaku, yaitu
struktur rangka yang terdiri dari kolom dan balok, pada proyek ini pemilihan rangka kaku
ini disebabkan karena jarak antar kolom yang dibuat berdasarkan modul sehingga,
strukturnya lebih rigid. Modul ini menjadi dasar struktur keseluruhan bangunan termasuk
bangunan mal.
120
Berdasarkan analisa diatas maka bahan struktur yang cocok untuk dipakai adalah
konstruksi beton bertulang dengan pertimbangan bahwa perencanaan apartemen dan mal
dengan menggunakan bahan beton bertulang akan lebih kuat, tidak berkarat, dan lebih
fleksibel terhadap rancangan.
Struktur yang terletak diatas memiliki 2 komponen yaitu :
Sistem Pengkaku Gaya Horizontal
• Struktur Rangka
Menggunakan unsur balok bagi unsur horizontal untuk mendistribusikan beban
menuju ke kolom. Untuk unsur vertikal digunakan kolom yang berfungsi
meneruskan beban ke pondasi, sistem ini mempunyai daya tahan gempa yang baik.
Sistem Pengkaku Gaya Vertikal
• Balok
Merupakan penyalur beban menuju komponen struktur vertikal, disamping
memperkaku struktur, sekaligus mengikat komponen struktur vertikal.
• Plat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung (lantai tingkat)
yang didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom bangunan.
Fungsi plat lantai :
• Memisahkan ruang bawah dan ruang atas
• Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
• Tempat penenmpatan instalasi ME pada rongga dibawahnya.
121
• Menambah kekuatan bangunan pada arah horizontal
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh beban yang harus didukung, lebar bentangan,
dan bahan konstruksi platnya. Bahan untuk plat lantai terbuat dari beton dan baja,
keuntungannya :
• Daya dukung besar dan lebih tahan api
• Merupakan isolasi suara yang baik
• Mempunyai umur yang panjang/lebih awet
V.3.6.2. Utilitas Bangunan
Utilitas bangunan merupakan salah satu faktor keamanan dan kenyamanan
dalam kelangsungan kegiatan pada gedung perpustakaan tersebut. Oleh karena itu
dipertimbangkan beberapa hal, yakni adanya kenyamanan pada pengguna atas
temperature suhu, cahaya, kebisingan, dan keamanan akan bahaya kebakaran dan
kriminalitas, serta kemudahan dalam pemasangan dan pemeliharaan peralatan.
V.3.6.3. Sistem Pencahayaan
1. Pencahayaan buatan
Pada seluruh bangunan dilengkapi lampu yang berfungsi untuk menerangi seluruh
ruangan. Sumber daya untuk pencahayaan buatan ini berasal dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN), genset atau diesel yang dipergunakan apabila listrik dari
PLN padam.
Kebutuhan kuat penerangan untuk ruangan :
122
Hunian 100-250 lux
- Ruang makan, ruang tamu, ruang kerja 120-150 lux
- Kamar tidur orang tua, kamar mandi, dapur 250 lux
- Kamar tidur anak 120 lux
Pusat perbelanjaan 500 lux
- Restoran/Toko 200-500 lux
- Basemen, gudang, tangga, teras, wc, koridor 100-150 lux
2. Pencahayaan alami
Beberapa bagian bangunan yang bisa diberi bukaan, memanfaatkan cahaya alami
sebagai penerangan pada siang hari, sehingga lampu hanya digunakan saat hari
sudah gelap. Hal ini disesuaikan dengan konsep hemat energi yang ingin
diterapkan pada bangunan ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
penerangan alami adalah cahaya yang masuk harus merata ke seluruh ruangan,
dan tidak terlalu silau serta harus cukup kuat sehingga tanpa penerangan buatan
manusia dapat melihat dengan jelas.
V.3.6.4. Sistem Penghawaan
1.Pengudaraan buatan
• Pada seluruh bangunan mal menggunakan pengudaraan buatan yaitu AC
Central, karena sistem ini biasanya digunakan untuk ruangan besar.
123
• Pada unit-unit apartemen menggunakan pengudaraan buatan yaitu AC
Split, karena sistem ini dapat mengatur temperatur udara yang diinginkan
secara sendiri pada masing-masing ruangan.
2.Pengudaraan alami
• Koridor apartemen diberi bukaan sehingga pengudaraannya hanya
mengandalkan ventilasi alami.
Daerah nyaman thermal bagi manusia dapat dilihat pada temperatur tertentu :
- Rentang temperatur antara ( 24 – 28 ) ° C.
- Kelembaban ( RH ) ( 40 – 60 ) %.
- Aliran uadara ( air velacity ) : 0 – 0, 20 m/dtk.
Tingkat pengkondisian ruangan yang di inginkan dalam menjaga kualitas koleksi
adalah sebagai berikut :
- Temperatur 22 – 24 ºC untuk ruang koleksi buku, ruang baca dan ruang kerja.
- Temperature 20 ºC untuk ruang komputer.
- Kelembapan 40 - 50%
V.3.6.5. Sistem Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM) yang
kemudian ditampung pada reservoir atas lalu di distribusikan ke ruang–ruang
yang membutuhkan, instalasi air bersih ini digunakan untuk :
Instalasi pendingin mesin AC.
124
Instalasi untuk toilet, dapur, dan kamar mandi.
Instalasi untuk keamanan kebakaran seperti fire hydran dan sprinkler.
V.3.6.6. Sistem Pembuangan Limbah
Pembuangan limbah ini dibagi menjadi 2 yaitu limbah sampah dan limbah
cairan/padat. Pembuangan limbah sampah berupa system pengumpulan pada
suatu area kemudian di angkut oleh truk ke lokasi pembuangan akhir. Sedangkan
limbah cairan/padat berupa air hujan, air kotor pada kamar mandi semuanya
diteruskan melalui talang vertikal yang tertanam di dinding disalurkan ke riol
saluran bawah dan di lanjutkan ke riol kota, tiap jarak tertentu mempunyai bak
kontrol. Sedangkan limbah padat di salurkan melalui proses penetralan di STP.
125
V.3.6.7. Sistem Penanggulan Kebakaran
Kebakaran dapat terjadi akibat dari kelalain atau kesengajaan manusia
dalam menyalakan api yang tidak terkendali, sehingga dapat memakan jiwa
korban dan harta benda. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan melalui
beberapa langkah, diantaranya adalah :
• Sistem deteksi, antara lain : Heat Detector untuk mendeteksi panas, Smoke
Detector untuk mendeteksi asap, Flame Detector untuk mendeteksi lidah api.
• Titik Panggil Manual (TPM) Ini adalah alat yang dioperasikan secara
manual untuk memberikan isyarat adanya kebakaran. TPM yang digunakan
adalah tombol yang ditekan secara manual jika terjadi kebakaran.
• Lampu Darurat, Lampu yang akan menyala begitu alarm aktif.
• Sistem Komunikasi Darurat, Sistem ini akan mematikan sarana yang ada
secara otomatis jika terjadi kebakaran. Contohnya lift akan tidak berfungsi
jika sistem mendeteksi terjadinya kebakaran.
• Pemadaman, Untuk memadamkan kebakaran, digunakan:
• Sprinkler, memadamkan api dengan cara menyemprotkan air atau bahan
pemadam lainnya seperti gas (Dry Portable Extinguishers) untuk area
khusus seperti ruang koleksi dan ruang penyimpan arsip, secara otomatis
pada ruang yang terbakar. Radius yang dapat dijangkau adalah 25 m2/unit.
• Hidran kebakaran, radius pelayanan adalah 30 m2/unit
• Hidran Luar, radius pelayanan adalah 30 m2/unit dan area pelayanan adalah
800 m2
126
• Pemadam Ringan (Fire Extinguisher), merupakan pemadam berisi bahan
kimia yang dapat digunakan dengan cara dibawa.
• Alat Bantu evakuasi berupa tangga darurat yang dilengkapi dengan blower
untuk menekan asap keluar bangunan, serta pintu dan dinding tahan api.
V.3.6.8. Sistem Penangkal Petir
Penangkal petir merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk
menangkal petir yang menyambar dengan menyalurkannya ke dalam tanah. Ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem penangkal
petir yaitu faktor ekonomis, memperhatikan keserasian arsitekturnya dengan tetap
127
menjaga keamanan teknis, serta ketahanan terhadap mekanis dan terhadap korosi.
Salah satu sistem yang digunakan adalah sistem faraday dengan menghubungkan
kawat tembaga ke saluran arde didalam tanah, sistem ini efisien namun
memerlukan biaya yang cukup mahal.
V.3.6.9. Sistem Instalasi Listrik
Instalasi listrik perlu dipersiapkan dalam bangunan ini karena untuk
menunjang seluruh kegiatan yang ada. Sumber listrik utama berasal dari PLN,
yang disalurkan melalui gardu utama kemudian di teruskan ke ruang – ruang.
Untuk melayani kebutuhan listrik dalam keadan darurat digunakan genset.