BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab...

20
108 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Progam Ruang Kebutuhan total apartemen 1 lantai apartemen = 9 unit apartemen Tipe 1 bedroom = 37 m 2 x 5 unit = 185 m 2 Tipe 2 bedroom = 50,5 m 2 x 2 unit = 101 m 2 Tipe 3 bedroom = 70 m 2 x 2 unit = 140 m 2 Total unit apartemen per lantai = 426 m 2 + sirkulasi 10 % = 468,6 m 2 Total luas tipikal 1 tower apartemen = 468,6 m 2 x 9 lantai = 4217,4 m 2 Total luas tipikal 3 tower apartemen = 4217,4 m 2 x 3 = 12.652,2 m 2 Fasilitas penunjang = 126 m 2 Total luas Apartemen = 12.652,2 m 2 + 126 m 2 = 12.778,2 m 2 KDB = 60 % x 7.700 m 2 = 4.620 m 2 Kebutuhan luas Mal = 4.000 m 2 x 3 lantai = 12.000 m 2 Total kebutuhan area parkir mobil = 450 parkir mobil x 35 m 2 / mobil = 15.750 m 2 Total Kebutuhan area parkir motor = 10 % x 15.750 m 2 = 1.575 m 2

Transcript of BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab...

Page 1: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

108

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

V.1. Konsep Dasar Perancangan

V.1.1. Progam Ruang

Kebutuhan total apartemen

1 lantai apartemen = 9 unit apartemen

• Tipe 1 bedroom = 37 m2 x 5 unit = 185 m2

• Tipe 2 bedroom = 50,5 m2 x 2 unit = 101 m2

• Tipe 3 bedroom = 70 m2 x 2 unit = 140 m2

Total unit apartemen per lantai = 426 m2 + sirkulasi 10 % = 468,6 m2

Total luas tipikal 1 tower apartemen = 468,6 m2 x 9 lantai = 4217,4 m2

Total luas tipikal 3 tower apartemen = 4217,4 m2 x 3 = 12.652,2 m2

Fasilitas penunjang = 126 m2

Total luas Apartemen = 12.652,2 m2 + 126 m2 = 12.778,2 m2

KDB = 60 % x 7.700 m2 = 4.620 m2

Kebutuhan luas Mal = 4.000 m2 x 3 lantai = 12.000 m2

Total kebutuhan area parkir mobil = 450 parkir mobil x 35 m2/ mobil = 15.750 m2

Total Kebutuhan area parkir motor = 10 % x 15.750 m2 = 1.575 m2

Page 2: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

109

V.1.2. Skema Hubungan Ruang

V.2. Konsep Perancangan Tapak

V.2.1. Sirkulasi

V.2.1.1. Di Luar Tapak

Dengan pertimbangan-pertimbangan pada tahap analisa, maka ditentukan terdapat

dua jalan masuk yaitu dari jalan Jend. Sudirman dan dari Bendungan Hilir, untuk

mengurangi kepadatan pada satu area jika pintu masuknya hanya satu, serta untuk

memberikan alternatif lain bagi pengendara mobil yang ingin menghindari area 3 in 1.

V.2.1.2. Di Dalam Tapak

Untuk sirkulasi dalam tapak akses kendaraan hanya yang menghadap ke jalan besar

saja, karena pada bagian belakang digunakan sebagai area service. Area tapak lebih banyak

digunakan untuk area pejalan kaki dan penghijauan, sehingga mobil yang masuk ke dalam

tapak langsung masuk ke dalam semi basement.

Lobby

Apartemen

mal Pengelola

Pengelola

Service

Main Entrance

Main Entrance

Lobby

Service

Page 3: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

110

Page 4: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

111

V.2.2. Pola Ruang Luar

Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak

Gbr 44. Lingkungan di Sekitar Tapak

Foto 45. (A) Pertokoan berada di lokasi tapak

Foto 46. (B) Pasar Bendungan Hilir

A B

C

D

E

F

Page 5: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

112

Lokasi tapak ini sebelumnya merupakan wisma Benhil yang terdiri dari perkantoran

dan pertokoan yang mayoritasnya menjual alat tulis dan elektronik. Di sebelah barat tapak

ini terdapat pasar bendungan hilir sehingga daerah sekitar tapak yang berada di jalan

bendungan hilir ini memang merupakan daerah yang sangat ramai, tetapi justru hal inilah

yang menjadi salah satu kelebihan dari lokasi tapak ini selain berada di jalan Jendral

Sudirman. Sedangkan di sebelah timur tapak terdapat Kali Krukut yang menjadi view yang

kurang baik bagi proyek, karena itu nantinya area ini akan diberi vegetasi guna mengurangi

pemandangan yang kurang bagus.

Foto 48. (D) Kali Krukut yang berada di sebelah timur tapak

Foto 47. (C) Jalan Sudirman yang berada tepat di depan tapak

Page 6: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

113

Kelebihan lain dari tapak ini juga terletak pada lokasinya yang berdekatan dengan

dua Universitas kenamaan yaitu, Universitas Atma Jaya dan London School Public

Relation yang berada di Wisma Dharmala, sehingga mahasiswa merupakan salah satu

target dari proyek mal dan apartemen, dimana diharapkan apartemen ini dapat menjadi

salah satu alternatif mahasiswa yang datang dari luar kota dalam mencari tempat tinggal

dan mal disini menjadi salah satu pilihan mahasiswa untuk makan, dan berkumpul.

Kondisi tapak ditinggikan terhadap lingkungan sekitarnya guna memberi pembatas

antara tapak dengan lingkungan sekitarnya tanpa perlu penggunaan pagar yang tinggi

dengan alasan keamanan, sehingga orientasi bukaan bangunan ke arah lingkungan tidak

terhalang pagar.

Foto 50. (F) Universitas Atma Jaya Foto 49. (E) Wisma Sudirman dan Wisma Dharmala

Page 7: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

114

V.2.3. Tata Guna Lahan

Lahan ini diperuntukkan untuk perkantoran dan pertokoan. Pada lantai 1, 2 dan 3,

bangunan digunakan untuk mal, sedangkan untuk lantai 4 sampai lantai 12 digunakan

sebagai hunian yaitu apartemen. Mobil diparkir di basement yang terdiri dari 3 tingkat

dengan jumlah parkir mobil 450.

Page 8: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

115

V.3. Konsep Perancangan Bangunan

V.3.1. Konsep bangunan

Sesuai dengan hasil analisa dari aspek manusia terhadap perkembangan dunia saat

ini, maka salah satu fasilitas yang akan disediakan dalam mal ini adalah wi-fi yang berada

dalam seluruh mal, sehingga diharapkan dapat memenuhi salah satu kebutuhan para

pegawai yang bekerja di sekitar lokasi tapak, serta mahasiswa yang kampusnya berdekatan

dengan tapak. Sedangkan bentuk bangunan apartemen dibuat supaya dapat memperoleh

cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan ventilasi

alami dalam pengudaraannya sesuai dengan konsep hemat energi.

V.3.2. Bentuk Bangunan

Tampilan bangunan mal akan didesain semenarik mungkin sesuai dengan fungsinya

yaitu mal, sehingga baik pada siang maupun malam hari mal ini akan terlihat menarik.

Bentuk bangunan akan dibuat secara simple tapi menarik dengan menggunakan kombinasi

material kaca dan dinding masif. Sedangkan untuk bangunan apartemen bentuknya tower

dibuat dengan banyak sudut supaya dapat memaksimalkan pencahayaan alami dan bukaan

pada setiap unit apartemen.

Page 9: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

116

V.3.3. Konsep Fasad Bangunan

Bangunan mal hanya mengandalkan pencahayaan alami dari sisi bangunan sehingga

fasad mal lebih banyak menggunakan kaca yang dikombinasikan dengan dinding masif,

sedangkan untuk bangunan apartemen terdiri dari balkon dan jendela-jendela yang cukup

besar sehingga cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan lebih maksimal.

Penggunaan cahaya alami ini bertujuan untuk menghemat penggunaan energi pada siang

hari.

Bentuk massa bangunan mal memanjang sesuai

dengan bentuk tapaknya. Selanjutnya bentuk

memanjang ini dimodifikasi dengan fungsi-

fungsinya, seperti bentuk lengkung pada main

entrance mal dengan permainan keluar masuk

pada sisi panjang bangunan. Sedangkan bentuk

dasar apartemennya adalah persegi, karena dari

hasil studi banding bentuk dasar ini

memungkinkan sebuah unit apartemen

mendapatkan pencahayaan dan view yang

maksimal.

Page 10: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

117

Jendela apartemen dibuat cukup besar untuk memaksimalkan cahaya yang masuk

ke dalam ruangan. Untuk bangunan mal fasadnya menggunakan kombinasi antara kaca dan

dinding masif, karena pada dasarnya pengunjung mal lebih berfokus ke dalam bangunan

dibanding keluar mal, sehingga dinding-dinding masif itu dapat dimanfaatkan untuk

pemasangan produk dan nama toko yang berada dalam mal.

V.3.4. Massa Bangunan

Bangunan mal berbentuk memanjang sesuai dengan bentuk tapak. Sedangkan bangunan

apartemen terdiri dari 3 tower yang tersusun rapi dengan jarak yang sama antar tower satu

dengan yang lainnya. Perletakkan apartemen ini bertujuan untuk memberikan space di

antara tower sebagai area fasilitas apartemen seperti kolam renang, tempat bermain anak,

dsb.

Page 11: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

118

V.3.5. Sirkulasi dalam Bangunan

Seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya, sirkulasi dalam Mal dan Apartemen

ini dirancang dengan mempertimbangkan:

Kejelasan dan kelancaran sirkulasi

Sifat kegiatan yang sedang terjadi

Hubungan antar ruang yang tidak mengganggu kegiatan lainnya

Sirkulasi dalam bangunan mal akan didominasi dengan sirkulasi horizontal, untuk

sirkulasi vertikal, disediakan lift dan eskalator. Sedangkan sirkulasi dalam bangunan

apartemen akan didominasi dengan sirkulasi vertikal yaitu dengan lift. Penempatan jalur

sirkulasi akan diadakan sesederhana mungkin agar pengguna tidak mengalami kesulitan

untuk menuju ke ruangan yang dimaksud. Untuk memperjelas arah sirkulasi, pengguna

akan dibantu dengan papan-papan penunjuk yang diletakkan di setiap ruangan.

Sirkulasi servis untuk mal secara vertikal menggunakan lift barang dan tangga,

sedangkan untuk apartemen sirkulasi servis secara vertikal menggunakan lift. Serta sebagai

tambahan disediakan ramp untuk aksesibilitas bagi orang yang menggunakan kursi roda.

Sedangkan untuk sirkulasi darurat, disediakan tangga darurat yang menghubungkan setiap

lantai.

V.3.6. Sistem Massa Bangunan

V.3.6.1. Struktur dan Konstruksi Bangunan

Sistem struktur pada perencanaan bangunan mal dan apartemen ini dipilih

berdasarkan beberapa kriteria seperti : faktor teknis bangunan meliputi kekakuan, kekuatan,

Page 12: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

119

kestabilan, keamanan terhadap kebakaran, penempatan utilitas serta keadaan fisik tanah dan

kondisi sekitar.

Jenis pondasi yang digunakan pada bangunan mal dan apartemen ini adalah pondasi

tiang pancang, dengan pertimbangan :

• Keuntungan : dapat menahan beban lebih besar, waktu pelaksanaan lebih cepat,

dan bahannya mudah didapat.

• Kerugian : pemasangan memberi pengaruh getaran pada lingkungan sekitar,

menimbulkan suara bising saat pemancangan, serta membutuhkan space yang

besar dalam proses pengangkutan tiang pancangnya.

Sistem Pengkaku Gaya Horizontal

Pada bangunan apartemen ini struktur yang dipakai adalah struktur Rangka kaku, yaitu

struktur rangka yang terdiri dari kolom dan balok, pada proyek ini pemilihan rangka kaku

ini disebabkan karena jarak antar kolom yang dibuat berdasarkan modul sehingga,

strukturnya lebih rigid. Modul ini menjadi dasar struktur keseluruhan bangunan termasuk

bangunan mal.

Page 13: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

120

Berdasarkan analisa diatas maka bahan struktur yang cocok untuk dipakai adalah

konstruksi beton bertulang dengan pertimbangan bahwa perencanaan apartemen dan mal

dengan menggunakan bahan beton bertulang akan lebih kuat, tidak berkarat, dan lebih

fleksibel terhadap rancangan.

Struktur yang terletak diatas memiliki 2 komponen yaitu :

Sistem Pengkaku Gaya Horizontal

• Struktur Rangka

Menggunakan unsur balok bagi unsur horizontal untuk mendistribusikan beban

menuju ke kolom. Untuk unsur vertikal digunakan kolom yang berfungsi

meneruskan beban ke pondasi, sistem ini mempunyai daya tahan gempa yang baik.

Sistem Pengkaku Gaya Vertikal

• Balok

Merupakan penyalur beban menuju komponen struktur vertikal, disamping

memperkaku struktur, sekaligus mengikat komponen struktur vertikal.

• Plat Lantai

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung (lantai tingkat)

yang didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom bangunan.

Fungsi plat lantai :

• Memisahkan ruang bawah dan ruang atas

• Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas

• Tempat penenmpatan instalasi ME pada rongga dibawahnya.

Page 14: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

121

• Menambah kekuatan bangunan pada arah horizontal

Ketebalan plat lantai ditentukan oleh beban yang harus didukung, lebar bentangan,

dan bahan konstruksi platnya. Bahan untuk plat lantai terbuat dari beton dan baja,

keuntungannya :

• Daya dukung besar dan lebih tahan api

• Merupakan isolasi suara yang baik

• Mempunyai umur yang panjang/lebih awet

V.3.6.2. Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan merupakan salah satu faktor keamanan dan kenyamanan

dalam kelangsungan kegiatan pada gedung perpustakaan tersebut. Oleh karena itu

dipertimbangkan beberapa hal, yakni adanya kenyamanan pada pengguna atas

temperature suhu, cahaya, kebisingan, dan keamanan akan bahaya kebakaran dan

kriminalitas, serta kemudahan dalam pemasangan dan pemeliharaan peralatan.

V.3.6.3. Sistem Pencahayaan

1. Pencahayaan buatan

Pada seluruh bangunan dilengkapi lampu yang berfungsi untuk menerangi seluruh

ruangan. Sumber daya untuk pencahayaan buatan ini berasal dari Perusahaan

Listrik Negara (PLN), genset atau diesel yang dipergunakan apabila listrik dari

PLN padam.

Kebutuhan kuat penerangan untuk ruangan :

Page 15: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

122

Hunian 100-250 lux

- Ruang makan, ruang tamu, ruang kerja 120-150 lux

- Kamar tidur orang tua, kamar mandi, dapur 250 lux

- Kamar tidur anak 120 lux

Pusat perbelanjaan 500 lux

- Restoran/Toko 200-500 lux

- Basemen, gudang, tangga, teras, wc, koridor 100-150 lux

2. Pencahayaan alami

Beberapa bagian bangunan yang bisa diberi bukaan, memanfaatkan cahaya alami

sebagai penerangan pada siang hari, sehingga lampu hanya digunakan saat hari

sudah gelap. Hal ini disesuaikan dengan konsep hemat energi yang ingin

diterapkan pada bangunan ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan

penerangan alami adalah cahaya yang masuk harus merata ke seluruh ruangan,

dan tidak terlalu silau serta harus cukup kuat sehingga tanpa penerangan buatan

manusia dapat melihat dengan jelas.

V.3.6.4. Sistem Penghawaan

1.Pengudaraan buatan

• Pada seluruh bangunan mal menggunakan pengudaraan buatan yaitu AC

Central, karena sistem ini biasanya digunakan untuk ruangan besar.

Page 16: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

123

• Pada unit-unit apartemen menggunakan pengudaraan buatan yaitu AC

Split, karena sistem ini dapat mengatur temperatur udara yang diinginkan

secara sendiri pada masing-masing ruangan.

2.Pengudaraan alami

• Koridor apartemen diberi bukaan sehingga pengudaraannya hanya

mengandalkan ventilasi alami.

Daerah nyaman thermal bagi manusia dapat dilihat pada temperatur tertentu :

- Rentang temperatur antara ( 24 – 28 ) ° C.

- Kelembaban ( RH ) ( 40 – 60 ) %.

- Aliran uadara ( air velacity ) : 0 – 0, 20 m/dtk.

Tingkat pengkondisian ruangan yang di inginkan dalam menjaga kualitas koleksi

adalah sebagai berikut :

- Temperatur 22 – 24 ºC untuk ruang koleksi buku, ruang baca dan ruang kerja.

- Temperature 20 ºC untuk ruang komputer.

- Kelembapan 40 - 50%

V.3.6.5. Sistem Penyediaan Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM) yang

kemudian ditampung pada reservoir atas lalu di distribusikan ke ruang–ruang

yang membutuhkan, instalasi air bersih ini digunakan untuk :

Instalasi pendingin mesin AC.

Page 17: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

124

Instalasi untuk toilet, dapur, dan kamar mandi.

Instalasi untuk keamanan kebakaran seperti fire hydran dan sprinkler.

V.3.6.6. Sistem Pembuangan Limbah

Pembuangan limbah ini dibagi menjadi 2 yaitu limbah sampah dan limbah

cairan/padat. Pembuangan limbah sampah berupa system pengumpulan pada

suatu area kemudian di angkut oleh truk ke lokasi pembuangan akhir. Sedangkan

limbah cairan/padat berupa air hujan, air kotor pada kamar mandi semuanya

diteruskan melalui talang vertikal yang tertanam di dinding disalurkan ke riol

saluran bawah dan di lanjutkan ke riol kota, tiap jarak tertentu mempunyai bak

kontrol. Sedangkan limbah padat di salurkan melalui proses penetralan di STP.

Page 18: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

125

V.3.6.7. Sistem Penanggulan Kebakaran

Kebakaran dapat terjadi akibat dari kelalain atau kesengajaan manusia

dalam menyalakan api yang tidak terkendali, sehingga dapat memakan jiwa

korban dan harta benda. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan melalui

beberapa langkah, diantaranya adalah :

• Sistem deteksi, antara lain : Heat Detector untuk mendeteksi panas, Smoke

Detector untuk mendeteksi asap, Flame Detector untuk mendeteksi lidah api.

• Titik Panggil Manual (TPM) Ini adalah alat yang dioperasikan secara

manual untuk memberikan isyarat adanya kebakaran. TPM yang digunakan

adalah tombol yang ditekan secara manual jika terjadi kebakaran.

• Lampu Darurat, Lampu yang akan menyala begitu alarm aktif.

• Sistem Komunikasi Darurat, Sistem ini akan mematikan sarana yang ada

secara otomatis jika terjadi kebakaran. Contohnya lift akan tidak berfungsi

jika sistem mendeteksi terjadinya kebakaran.

• Pemadaman, Untuk memadamkan kebakaran, digunakan:

• Sprinkler, memadamkan api dengan cara menyemprotkan air atau bahan

pemadam lainnya seperti gas (Dry Portable Extinguishers) untuk area

khusus seperti ruang koleksi dan ruang penyimpan arsip, secara otomatis

pada ruang yang terbakar. Radius yang dapat dijangkau adalah 25 m2/unit.

• Hidran kebakaran, radius pelayanan adalah 30 m2/unit

• Hidran Luar, radius pelayanan adalah 30 m2/unit dan area pelayanan adalah

800 m2

Page 19: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

126

• Pemadam Ringan (Fire Extinguisher), merupakan pemadam berisi bahan

kimia yang dapat digunakan dengan cara dibawa.

• Alat Bantu evakuasi berupa tangga darurat yang dilengkapi dengan blower

untuk menekan asap keluar bangunan, serta pintu dan dinding tahan api.

V.3.6.8. Sistem Penangkal Petir

Penangkal petir merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk

menangkal petir yang menyambar dengan menyalurkannya ke dalam tanah. Ada

beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem penangkal

petir yaitu faktor ekonomis, memperhatikan keserasian arsitekturnya dengan tetap

Page 20: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab5/2009-2-00081-AR Bab 5.pdf · cahaya matahari yang maksimal serta koridor apartemen hanya mengandalkan

127

menjaga keamanan teknis, serta ketahanan terhadap mekanis dan terhadap korosi.

Salah satu sistem yang digunakan adalah sistem faraday dengan menghubungkan

kawat tembaga ke saluran arde didalam tanah, sistem ini efisien namun

memerlukan biaya yang cukup mahal.

V.3.6.9. Sistem Instalasi Listrik

Instalasi listrik perlu dipersiapkan dalam bangunan ini karena untuk

menunjang seluruh kegiatan yang ada. Sumber listrik utama berasal dari PLN,

yang disalurkan melalui gardu utama kemudian di teruskan ke ruang – ruang.

Untuk melayani kebutuhan listrik dalam keadan darurat digunakan genset.