BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN...

2
81 Universitas Internasional Batam BABiiV KESIMPULAN,iKETERBATASAN, iDAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkaniihasiliipenelitianiitersebutiimakaiidapatiidisimpulkan: 1. Fakta yang ditemukan peneliti dari hasil penelitian ini bahwasannya hukum penerbangan di indonesia belum mengakomodir permasalahan pengelolahan FIR yang ada dikarenakan beberapa faktor yang belum terpenuhi sebagaimana standart yang ditetapkan oleh ICAO. Adapun aturan hukum yang ada belum secara spesifik dapat berperan aktif dalam memberikan otoritas udara Indonesia guna mengambil alih pengelolahan FIR yang ada. dalam rangka pengambil alihan pelayanan navigasi di atas perbatasan riau dari pengelolahan singapura indonesia memiliki banyak peluang diantarannya dari aspek kedaulatan dimana setiap negara berdaulat dan dijamin di dalam konvensi Chicago 1944 dan diperkuat oleh UU RI No. 1 tahun 2009 . Dengan demikian Indonesia mempunyai kedaulatan yang penuh untuk mengambil alih sepenuhnya ruang udara di provinsi kepulauan riau. 2. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh Indonesia sesuai dengan konvensi Chicago tahun 1944 pasal 28 ( dua puluh delapan) dimana setiap Negara yang sudah meratifikasi menjadi anggota Melisa Irianti Mende, Kedaualatan Negara Dalam Mejalankan Fungsi Otoritas Ruang Udara Studi Kasus Pengaturan Udara di Provinsi Kepulauan Riau,2018 UIB Respository©2018

Transcript of BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN...

Page 1: BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASIrepository.uib.ac.id/1199/6/s-1451057-chapter5.pdf · bahwasannya hukum penerbangan di indonesia belum mengakomodir permasalahan pengelolahan

81 Universitas Internasional Batam

BABiiV

KESIMPULAN,iKETERBATASAN,iDAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkaniihasiliipenelitianiitersebutiimakaiidapatiidisimpulkan:

1. Fakta yang ditemukan peneliti dari hasil penelitian ini

bahwasannya hukum penerbangan di indonesia belum

mengakomodir permasalahan pengelolahan FIR yang ada

dikarenakan beberapa faktor yang belum terpenuhi sebagaimana

standart yang ditetapkan oleh ICAO. Adapun aturan hukum yang

ada belum secara spesifik dapat berperan aktif dalam memberikan

otoritas udara Indonesia guna mengambil alih pengelolahan FIR

yang ada. dalam rangka pengambil alihan pelayanan navigasi di

atas perbatasan riau dari pengelolahan singapura indonesia

memiliki banyak peluang diantarannya dari aspek kedaulatan

dimana setiap negara berdaulat dan dijamin di dalam konvensi

Chicago 1944 dan diperkuat oleh UU RI No. 1 tahun 2009 .

Dengan demikian Indonesia mempunyai kedaulatan yang penuh

untuk mengambil alih sepenuhnya ruang udara di provinsi

kepulauan riau.

2. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh Indonesia sesuai dengan

konvensi Chicago tahun 1944 pasal 28 ( dua puluh delapan)

dimana setiap Negara yang sudah meratifikasi menjadi anggota

Melisa Irianti Mende, Kedaualatan Negara Dalam Mejalankan Fungsi Otoritas Ruang Udara Studi Kasus Pengaturan Udara di Provinsi Kepulauan Riau,2018 UIB Respository©2018

Page 2: BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASIrepository.uib.ac.id/1199/6/s-1451057-chapter5.pdf · bahwasannya hukum penerbangan di indonesia belum mengakomodir permasalahan pengelolahan

82

Universitas Internasional Batam

ICAO wajib mengembangkan bandara dan pelayanan informasi

meteorlogi dan fasilitasi navigasi lainnya.

B. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, adapun keterbatasan yang peneliti hadapi

adalah sebagai berikut:

a. Sulitnya mencari literature yang ada .

b. Sulitnya mendapatkan bahan dan inspirasi Keterbatasan bahan dan

data.

C. Rekomendasi

Adapun dalam penelitian ini, beberapa rekomendasi yang ingin peneliti

sampaikan sebagai berikut :

1. Mengajak Pemerintah Singapura untuk mengkaji ulang perjanjian

antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik

Indonesia tentang penataan batas wilayah Informasi penerbangan

Singapura dan wilayah informasi penerbangan Jakarta, Perjanjian

tersebut perlu dikaji ulang oleh kedua negara sebab perjanjian tersebut

telah melewati batas waktu dan banyak merugikan Indonesia.

2. Memperbaiki dan meningkatkan standart yang di tentukan oleh

International Civil Aviation Organization ( ICAO ) seperti

meningkatkan teknologi dalam pengelolahan radar yang ada.

Melisa Irianti Mende, Kedaualatan Negara Dalam Mejalankan Fungsi Otoritas Ruang Udara Studi Kasus Pengaturan Udara di Provinsi Kepulauan Riau,2018 UIB Respository©2018