BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis...

33
77 BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN 5.1 Implementasi Metode Pada impelementasi metode ini terdiri dari beberapa tahapan, antara lain adalah: 5.1.1 Tahap Informasi Pada tahap informasi ini telah dikumpulkan beberapa data yang telah selesai dikumpulkan dan diolah sesuai ketentuan yang berlaku. Beberapa tahap itu antara lain adalah : 1. Penyebaran Kuesioner Kuesioner disebar untuk mengetahui tingkat keinginan para pelaku usaha di beberapa usaha pecel lele yang ada di kota Pekanbaru-Riau. Kuesioner akan disebar sebanyak 134 gerai pelaku usaha pecel lele dari jumlah 200 yang ada. Untuk data gerai usaha pecel lele dan sampel yang digunakan bisa dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah rekap data dari hasil penyebaran kuisioner : Tabel 5.1 Data Hasil Penyebaran Kuesioner Terbuka No Variabel Jumlah Responden 1 Mudah digunakan 64 2 Desain yang menarik 67 3 Daya tahan yang kuat 68 4 Multifungsi 66 5 Aman dan nyaman saat digunakan 70 6 Harga yang ekonomis 64 Total 399 Sumber : Pengumpulan Data, 2020

Transcript of BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis...

Page 1: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

77

BAB V

IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN

5.1 Implementasi Metode

Pada impelementasi metode ini terdiri dari beberapa tahapan, antara lain

adalah:

5.1.1 Tahap Informasi

Pada tahap informasi ini telah dikumpulkan beberapa data yang telah

selesai dikumpulkan dan diolah sesuai ketentuan yang berlaku. Beberapa tahap itu

antara lain adalah :

1. Penyebaran Kuesioner

Kuesioner disebar untuk mengetahui tingkat keinginan para pelaku usaha

di beberapa usaha pecel lele yang ada di kota Pekanbaru-Riau. Kuesioner akan

disebar sebanyak 134 gerai pelaku usaha pecel lele dari jumlah 200 yang ada.

Untuk data gerai usaha pecel lele dan sampel yang digunakan bisa dilihat pada

lampiran.

Berikut ini adalah rekap data dari hasil penyebaran kuisioner :

Tabel 5.1 Data Hasil Penyebaran Kuesioner Terbuka

No Variabel Jumlah Responden

1 Mudah digunakan 64

2 Desain yang menarik 67

3 Daya tahan yang kuat 68

4 Multifungsi 66

5 Aman dan nyaman saat digunakan 70

6 Harga yang ekonomis 64

Total 399

Sumber : Pengumpulan Data, 2020

Page 2: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

78

Berikut ini adalah grafik persentasi variable pilihan :

Gambar 5.1 Persentasi Pemilihan Variabel Berdasarkan Kuesioner

Sumber: Pengolahan Data, 2020

2. Identitas Responden

Dari penyebaran kuesioner terbuka yang terdapat pada Lampiran 3,

diketahui identitas responden yang berdasarkan jenis kelamin, usia dan

Pendidikan sesuai dari data kuisioner yang disebar antara lain :

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk jumlah responden berdasarkan jenis kelamin bisa dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden

Pria 83

Wanita 51

Total 134

Sumber : Pengumpulan Data, 2020

16%

17%

17% 16%

18%

16%

Persentasi Pemilihan Variabel

Mudah digunakan

Desain yang menarik

Daya tahan yang kuat

Multifungsi

Aman dan nyaman saat

digunakan

Harga yang ekonomis

Page 3: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

79

Berikut ini adalah data grafik dari persentasi berdasarkan umur

responden :

Gambar 5.2 Data Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Pengolahan Data, 2020

b. Data Responden berdasarkan Usia

Untuk data responden berdasarkan usia, bisa dilihat dari tabel berikut :

Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden

20-25 Tahun 36

26-30 Tahun 56

>30 Tahun 42

Total 134

Sumber : Pengumpulan Data, 2020

Page 4: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

80

Berikut ini adalah grafik data responden berdasarkan usia :

Gambar 5.3 Data Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Pengolahan Data, 2020

c. Data Responden berdasarkan Pendidikan

Untuk data responden berdasarkan pendidikan, bisa dilihat dari tabel

berikut :

Tabel 5.4 Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber : Pengumpulan Data, 2020

Pendidikan Jumlah Responden

SMP 8

SMA/SMK 101

D3/S1 25

Total 134

27%

42%

31%

Responden Berdasarkan Usia

20-25 Tahun

26-30 Tahun

>30 Tahun

Page 5: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

81

Berikut ini adalah grafik data responden berdasarkan usia :

Gambar 5.4 Data Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Pengolahan Data, 2020

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah dilakukan pengujian data maka didapatkan bahwa uji validitas

dan reliabilitasnya adalah valid. Sehingga data yang dikumpulkan dapat

digunakan lebih lanjut untuk pengolahan berikutnya. Berikut hasil uji validitas

dan reliabilitas kuesioner tertutup yang digunakan untuk uji realibilitas variabel.

a. Uji Validitas

Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS 17.0.

Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah

menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini

dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor

total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang

berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu

memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap Valid. Jika

r hitung ≥ r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan valid).

6%

75%

19%

Responden Berdasarkan

Pendidikan

SMP

SMA/SMK

D3/S1

Page 6: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

82

1. Uji Validitas Tingkat Kepentingan

Berikut akan dijabarkan hasil pengolahan data uji validitas untuk tingkat

kepentingan menggunakan software SPSS 17.0 dengan nilai r tabel (Probabilitas

Corellation) = 0,159

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Tingkat Kepentingan

Sumber : Pengolahan Data, 2020

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat

dinyatakan valid, karena nilai probabilitas korelasi lebih kecil jika dibandingkan

dengan nilai .= 0,05

2. Uji Validitas Tingkat Kepuasan

Berikut akan dijabarkan hasil pengolahan data uji validitas untuk tingkat

kepuasaan menggunakan software SPSS 17.0 dengan nilai r tabel (Probabilitas

Corellation) = 0,159

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Tingkat Kepuasaan

Sumber : Pengolahan Data, 2020

1 2 3 4 5 6 7

Mudah digunakan 0,684 0,000 0,05 0,684>0,159 0,159 Valid

Desain yang menarik 0,504 0,000 0,05 0,504>0,159 0,159 Valid

Daya tahan yang kuat 0,600 0,000 0,05 0,600>0,159 0,159 Valid

Multifungsi 0,562 0,000 0,05 0,562>0,159 0,159 Valid

Aman dan nyaman saat digunakan 0,594 0,000 0,05 0,594>0,159 0,159 Valid

Harga yang ekonomis 0,487 0,000 0,05 0,487>0,159 0,159 Valid

KesimpulanVariabel

Nilai Korelasi

(Pearson

Corellation)

Probabilitas

Korelasi [sig.(2-

tailed)]

α=5%Valid

jika:2>6

Nilai

Korelasi

pada Tabel R

1 2 3 4 5 6 7

Mudah digunakan 0,689 0,000 0,05 0,689>0,159 0,159 Valid

Desain yang menarik 0,666 0,000 0,05 0,666>0,159 0,159 Valid

Daya tahan yang kuat 0,744 0,000 0,05 0,744>0,159 0,159 Valid

Multifungsi 0,627 0,000 0,05 0,627>0,159 0,159 Valid

Aman dan nyaman saat digunakan 0,816 0,000 0,05 0,816>0,159 0,159 Valid

Harga yang ekonomis 0,816 0,000 0,05 0,816>0,159 0,159 Valid

Variabel

Nilai Korelasi

(Pearson

Corellation)

Probabilitas

Korelasi [sig.(2-

tailed)]

α=5%Valid

jika:2>6

Nilai

Korelasi

pada Tabel R

Kesimpulan

Page 7: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

83

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat

dinyatakan valid, karena nilai probabilitas korelasi lebih kecil jika dibandingkan

dengan nilai .= 0,05

b. Uji Realibilitas

Pengukuran dilakukan terhadap 134 data responden. Berikut akan

dijabarkan hasil pengolahan data uji reliabilitas untuk tingkat kepentingan

menggunakan software SPSS 17.0:

1. Uji Realibilitas Tingkat Kepentingan

Uji realibilitas dilakukan pada tingkat kepentingan dan Kepuasan.

Berikut hasil reabililitas dari data yang telah di uji.

Tabel 5.7 Hasil Uji Realibilitas Tingkat Kepentingan

Jumlah

Variabel

Probabilitas

Validasi

(Cronbach's Alpha)

R Tabel

Reliabel jika

CA>R

Tabel

Kesimpulan

6 0,572 0,159 0,572>0,159 Reliabel

Sumber : Pengolahan Data, 2020

2. Uji Realibilitas Tingkat Kepuasaan

Tabel 5.8 Hasil Uji Realibilitas Tingkat Kepuasan

Jumlah

Variabel

Probabilitas

Validasi

(Cronbach's Alpha)

R Tabel

Reliabel jika

CA>R

Tabel

Kesimpulan

6 0,822 0,159 0,822>0,159 Reliabel

Sumber : Pengolahan Data, 2020

Berdasarkan tabel 5.7 dan 5.8 diatas nilai koefisen reliabilitas (Cronbach

Alpha) adalah 0,572 dan 0,822. Dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alphanya

> dari nilai r tabel pada N= 134, DF = N – 2 = 134 - 2 = 132 dengan α = 5% maka

nilai r tabel = 0,159. N adalah Jumlah kuisioner yang disebar. Berdasarkan

kriteria, nilai Cronbach Alpha diatas sudah lebih besar dari 0,159 maka hasilnya

data angket memiliki tingkat reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data

hasil yang diperoleh dapat dipercaya.

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka

yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan

nilai r hitung mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang

Page 8: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

84

dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700. Pengujian reliabilitas instrumen

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini

berbentuk angket dan skala bertingkat. Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas

mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan

seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang

kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:

Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 –

0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika

alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau

beberapa item tidak reliabel. Berdasarkan tabel reliabilitas diatas, nilai koefisen

reliabilitas (Cronbach Alpha) adalah 0,572 dan 0,822 untuk tingkat kepentingan

reliabilitas tinggi.

5.1.2 Tahap Kreatifitas

Pada tahap kreatif ini dilakukan pengembangan ide dari rancangan

produk yang memiliki nilai sesuai harapan responden (dalam hal ini mewakili

teknisi) yang sesuai dengan hasil pada tahap informasi maka didapat ide-ide yang

menjadi faktor penting pilihan konsumen yang berdasarkan variabel dari

penyebaran kuisioner perancangan kompor terintegrasi dengan bahan bakar

plastik dan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas sebagai berikut :

Page 9: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

85

Tabel 5.9 Ide Alternatif

Variabel Ide

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Mudah digunakan

Sistem kerja bongkar

pasang pada semua

bagian kompor

Sistem kerja

menggunakan engsel

pada kaki kompor

Sistem kerja

menggunakan cope

join (dipen) pada kaki

kompor (posisi kaki

kompor bisa di

bongkar pasang)

Desain yang menarik

Memiliki desain yang

ramping, kuat dan

elegan

Memiliki bentuk

seperti persegi dan

bulat pada bagian

atasnya

Memiliki desain

tambahan pada bagian

samping kompor

Daya tahan yang kuat

Material yang

digunakan: Besi siku,

plat besi

Material yang

digunakan: Besi

Hollow (Stalbus),

plat besi

Material yang

digunakan:

Alumunium, plat besi

Multifungsi

Fungsi utama Memiliki fungsi lain

dalam penggunaan -

Aman dan nyaman

saat digunakan

Menggunakan besi

tambahan pada engsel

sebagai penguat pada

kaki kompor

Menggunakan cope

join (dipen) pada

kaki kompor

sehingga kompor

bisa berdiri kokoh

-

Harga yang ekonomis

Harganya berkisar

50% dari harga

produksi

Harganya

disesuaikan dengan

permintaan jumlah

yang dipesan dan

diberikan diskon

Harga relatif murah

dan disesuaikan

dengan harga pasar

saat ini

Sumber : Pengumpulan Data, 2020

5.1.3 Tahap Analisis

Hal yang dilakukan pada tahap evaluasi ini adalah penyaringan alternatif-

alternatif dari tahap kreatif yang muncul dari ide peneliti. Langkah yang dilakukan

adalah penyaringan terhadap alternatif-alternatif yang tidak mungkin untuk

diterapkan atau diimplementasikan.

Page 10: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

86

1. Analisis Ide Alternatif

Pada tahap ini peneliti akan mengevaluasi alternatif berdasarkan

kuesioner yang disebar pada tahap kreatifitas kepada 134 pelaku usaha. Berikut

hasil rekapan data kuisioner yang disebar:

Tabel 5.10 Rekapitulasi Ide Alternatif Berdasarkan Pilihan Responden

Variabel Jawaban Responden

Jumlah 1 2 3

Mudah digunakan 10 36 88 134

Desain yang menarik 77 15 42 134

Daya tahan yang kuat 14 87 33 134

Multifungsi 18 116 - 134

Aman dan nyaman saat digunakan 29 105 - 134

Harga yang ekonomis 20 28 86 134

Sumber : Penyebaran Kuesioner, 2020

Pada tabel di atas dijelaskan bahwa pada variabel 1, pilihan responden

dominan kepada alternatif ketiga dengan jumlah 88, untuk variabel 2 dominan

pada alternatif pertama dengan jumlah 77, untuk variabel 3 dominan kepada

alternatif kedua dengan jumlah 87, untuk variabel 4 dominan pada alternatif kedua

dengan jumlah 116, untuk variabel 5 dominan pada alternatif kedua dengan

jumlah 105 sedangkan untuk variabel 6 dominan pada alternatif ketiga dengan

jumlah 86.

2. Analisis Biaya Bahan Baku

Penentuan bahan baku dalam merancang kompor terintegrasi dengan

konversi bahan bakar plastik dan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas ini

ditentukan berdasarkan pilihan responden (pelaku usaha pecel lele) melalui

penyebaran kuesioner. Maka pada tahap ini peneliti akan menganalisa

karakteristik dan biaya bahan baku dalam pembuatan alat rancangan. Maka

ditentukan analisis bahan dan harga bahan baku pada tabel berikut :

Page 11: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

87

Tabel 5.11 Karakteristik dan Harga Biaya Bahan Baku

Bahan Baku Qty Harga Total Ukuran

Besi Hollow (Stalbus) 2 Rp 112.155 Rp 224.310 40 x 40 x 2 mm x 6 Meter

Plat Besi 1 Rp 300.000 Rp 300.000 1 mm 1.20 x 2.40 Meter

Besi Padu 1 Rp 55.500 Rp 55.500 6 meter x 8 mm

Besi Jaring Panggang 1 Rp 100.000 Rp 100.000 39,60 cm x 39,60 cm

Alas kaki besi hollow 4 Rp 20.000 Rp 20.000 4 Pcs

Kompor semawar 203 1 Rp 52.500 Rp 52.500 1 Pcs

Cat minyak hitam 1 Rp 50.000 Rp 50.000 1 Kaleng

Rp 690.155 Rp 802.310

Sumber : ragam bahan bangunan, 2020

Gambar 5.5 Bahan Baku

Sumber: ragam bahan bangunan, 2020

Setelah dilakukan survei terhadap harga bahan baku maka selanjutnya

dapat dihitung pengeluaran dari total harga bahan baku yang digunakan, Jadi

harga total bahan baku yang dikeluarkan dalam rancangan alat ini sebesar

Page 12: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

88

Rp. 966.910. Setelah diketahui harga satuan bahan baku berdasarkan sumber yang

didapat, maka dapat dihitung jumlah bahan baku per satu unitnya berikut harga

dan bahan baku per unit yang didapat :

3. Analisis Data Antropometri

Hasil dari perhitungan ini akan digunakan untuk mencari dimensi dari

alat yang akan dibuat. Berikut ini merupakan perhitungan data manual dimensi

produk berdasarkan data antropometri yang telah di ambil.

Tabel 5.12 Data yang Digunakan untuk Perhitungan

No Dimensi Tubuh Simbol Penggunaan Ukuran

1 Rentangan siku dalam posisi

berdiri D33

Digunakan untuk ukuran panjang kompor

secara penuh

2 Panjang lengan atas dalam

posisi duduk D23

Digunakan untuk ukuran lebar kompor

secara penuh

3 Tinggi tulang ruas pada posisi

berdiri D6

Digunakan untuk ukuran tinggi kompor

secara penuh

Sumber : Data Penelitian, 2020

Pengolahan data antropometri ini menggunakan data subjek dari 135

orang pelaku usaha pecel lele yang berada di Pekanbaru yang terdapat pada

Lampiran.

Berikut ini adalah data perhitungan tiap dimensi pengukuran

antropometri.

A. Dimensi Rentangan Siku Dalam Posisi Berdiri (D33)

1. Mean / rata-rata ( )

∑ Total rata-rata sub group adalah = 8997 cm

= ∑

=

= 66,6 cm

Dimana:

= mean/rata-rata

k = banyak data

∑ = nilai data ke-i

Page 13: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

89

2. Standar Deviasi / Simpangan Baku ( σ)

σ = √

σ = √

σ =

= 1,7 cm

Dimana:

σ = standar deviasi (simpangan baku)

xi = nilai data ke-i

= mean/rata-rata

N = banyaknya data

3. Standar Deviasi Rata-rata

σx =

√ =

√ = 0,4 cm

Dimana:

σx = standar deviasi rata-rata

σ = standar deviasi

√ = Akar dari jumlah data

4. Uji Keseragaman Data

BKA = + 2. σx = 66,6 + 2 x 0,4 = 67,5 cm

BKB = - 2. σx = 66,6 – 2 x 0,4 = 65,8 cm

Dimana:

σx = standar deviasi rata-rata

= mean/rata-rata

BKA = Batas Kontrol Atas

Page 14: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

90

BKB = Batas Kontrol Bawah

5. Uji Persentil (5%, 10%, 50%, 90%, 95%)

Persentil 5 = x σx = 66,6– 1,645 x 0,4 = 65,9 cm

Persentil 10 = x σx = 66,6– 1,28 x 0,4 = 66,1 cm

Persentil 50 = = 66,6 = 66,6 cm

Persentil 90 = x σx = 66,6 +1,28 x 0,4 = 67,2 cm

Persentil 95 = x σx = 66,1 + 1,645 x 0,4 = 67,4 cm

Di penelitian ini peneliti menggunakan hasil pengukuran data

antropometri 50 (2 x D33). Untuk data perhitungan Antropometri tubuh lainnya,

dilanjutkan pada Lampiran.

Page 15: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

73

Berikut ini merupakan data dari hasil perhitungan antropometri untuk tiap ukuran dimensi yang dibutuhkan dalam

perancangan.

Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Data Antropometri

No Dimensi Total Mean σ σ x BKA BKB Percentil

5th (cm)

Percentil

10th (cm)

Percentil

50th (cm)

Percentil

90th (cm)

Percetil

95th (cm)

1 D33 8997 66,6 1,7 0,4 67,5 65,8 65,9 66,1 66,6 67,2 67,4

2 D23 5302 39,3 1,7 0,4 40,1 38,4 38,6 38,7 39,3 39,8 40,0

3 D6 10015 74,2 2,3 0,6 75,4 73 73,2 73,4 74,2 74,9 75,2

Sumber : Data Penelitian, 2020

Dimana, σ = standar deviasi

σx = Standar Deviasi Rata-rata

Page 16: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

74

4. Analisis Bahan Baku

Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data antropometri, maka

dilakukan estimasi bahan baku per unit dan ukuran bahan baku yang digunakan.

Berikut adalah tabel dari biaya bahan baku, yang terdapat pada halaman

selanjutnya.

Tabel 5.14 Biaya Bahan Baku Per Unit

Material Ukuran Harga (Rp)

Ukuran

Terpakai

(cm)

Scraps

(cm)

Per

Unit

Harga Bahan

Baku Per Unit

Besi

Hollow

(Stalbus)

40 x 40 x 2

mm x 12

Meter

Rp 224.310 953,6 246,4 2 Rp 178.252

Plat Besi 1 mm 1.20 x

2.40 Meter Rp 300.000

98,2 x

106,6

21,8 x

133,4 1 Rp 113.160

Besi Padu 6 meter x 8

mm Rp 55.500 124,16 475,84 1 Rp 11.522

Besi

Jaring

Panggang

39,60 cm x

39,60 cm Rp 100.000

39,60 cm

x 39,60

cm

0 1 Rp 100.000

Alas kaki

besi

hollow

4 Pcs Rp 20.000 4 Pcs 0 4 Rp 20.000

Kompor

semawar

203

1 Pcs Rp 52.500 1 Pcs 0 1 Rp 52.500

Cat

minyak

hitam

1 Kaleng Rp 50.000 1 Kaleng 0 1 Rp 50.000

Total Rp 525.434

Sumber : Pengumpulan Data, 2020

Berikut ini adalah tabel dari ukuran bahan baku yang akan digunakan

yang telah disesuaikan dengan ukuran antropometri, datanya adalah sebagai

berikut :

Page 17: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

75

Tabel 5.15 Ukuran Bahan Baku yang Digunakan

No Bahan Baku Komponen Keterangan Ukuran Komponen

1 Besi Hollow

(Stalbus)

Rangka sisi atas

953,6 cm

286,4 cm

Depan dan belakang 83,20 cm x 2

Kiri, tengah dan kanan 40 cm x 3

Rangka sisi bawah 326,4 cm

Depan dan belakang 83,2 cm x 2

Kiri, tengah dan kanan 40 cm x 3

Tengah kompor 40 cm x 1

Rangka Tengah 40 cm

Depan dan belakang 20 cm x 2

Kaki rangka 300,8 cm

Kiri dan kanan 75,2 cm x 4

2 Plat Besi

Bagian kiri dan kanan

465,6 cm

192 cm

Panjang 25 cm x 4

Lebar 40 cm x 2

Tinggi 3 cm x 4

Tempat Panggang 156,4 cm

Panjang 40 cm x 2

Lebar 38,20 cm x 2

Penutup Kompor 117,2 cm

Panjang 38,60 cm x 2

Lebar 20 cm x 2

3 Besi Padu

Tempat memasak

124,16 cm

124,16

Lingkaran kompor 70,08 cm x 1

Penyangga lingkaran

kompor 13,52 cm x 4

4 Besi Jaring

Panggang

Tempat panggang

158,4 cm

158,4 cm

Panjang 39,60 cm x 2

Lebar 39,60 cm x 2

5 Alas kaki besi

hollow Bagian kaki rangka 4 Pcs 4 Pcs

6 Kompor

semawar 203 - 1 pcs 1 pcs

7 Cat minyak

hitam Semua bagian kompor 1 kaleng 1 kaleng

Sumber : Data Penelitian, 2020

Dalam pembuatan untuk satu unit kompor dibutuhkan jenis bahan

material seperti Besi Hollow (Stalbus), Plat Besi, Besi Padu, Besi Jaring

Panggang, Alas Kaki Besi Hollow, Kompor Semawar 203 dan Cat Minyak Hitam

dengan keperluan pemakaian material sebanyak 953,6 cm untuk Besi Hollow

Page 18: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

76

(Stalbus), 465,6 cm plat besi, 124,16 cm besi padu, 158,4 cm besi jarring

panggang 4 pcs alas kaki besi hollow, 1 pcs kompor semawar 203 dan 1 kaleng

cat minyak hitam dengan total harga bahan baku per unit Rp. 525.434,-

5.1.4 Tahap Pengembangan

Dalam tahap ini semua ide yang sudah dievaluasi, akan direalisasikan

dalam bentuk gambar 2 dimensi yang menjelaskan hasil dari ide alternatif yang

terpilih sesuai keinginan pengguna berdasarkan kuesioner yang disebar, berikut

ini adalah penjelasannya:

1. Kemudahan penggunaan alat

Ide dari variabel ini menjelaskan bagaimana cara kerja sistem alat ini

dengan menggunakan baut/sekrup pada kaki kompor sehingga kaki-kaki kompor

dapat di bongkar pasang yang memudahkan para pelaku usaha pecel lele warung

tenda dalam perpindah-pindah tempat karena sifat dari kompor ini yaitu portable

(dapat dipindah-pindahkan). Dalam merakit kompor ini sangat mudah karena

tinggal memasangkan kaki kompornya dan dibuka penutup atasnya yang

berfungsi sebagai tempat bahan-bahan masak atau lainnya dalam usaha pecel lele.

Kaki kompor dapat dibongkar pasang Penutup atas yang bisa dilipat

Gambar 5.6 Kemudahan Penggunaan Kompor

Sumber : Pengolahan Data dengan Sketchup, 2020

Page 19: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

77

Gambar 5.7 Desain 3D Kompor

Sumber : Pengolahan Data dengan Sketchup, 2020

2. Memiliki desain yang menarik

Unit ini memiliki desain yang menarik dalam hal bentuk fisiknya,

ramping dalam segi ukuran dan pemakaian karena dapat dijinjing serta bisa

dibongkar pasang, kuat dalam dudukan pada kaki-kai kompor yang memakai

system kerja baut/sekrup dan elegan dalam penampilan karena bentuknya yang

unik dan berbeda.

Gambar 5.8 Memiliki Desain Yang Menarik

Sumber : Pengolahan Data dengan Sketchup, 2020

3. Memiliki daya tahan yang kuat

Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah material yang tahan,

kuat saat digunakan dan anti karat. Seluruh sambungan material yang digunakan

dirancang menjadi sebuah unit yang tangguh yang tiap sambungannya di las

dengan rapi dan bersih.

Page 20: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

78

4. Multifungsi

Kompor ini dirancang untuk memudahkan penggunanya dalam

melakukan aktivitasnya sehingga kompor ini memiliki lebih dari satu fungsi yaitu

sebagai kompor memasak dan sebagai tempat panggangan yang mana dua

kegiatan tersebut bisa dilakukan sekaligus yang bisa menghemat waktu dan

bekerja secara efektif dan efisien.

Gambar 5.9 Multifungsi

Sumber : Pengolahan Data dengan Sketchup, 2020

5. Aman dan nyaman saat digunakan

Keamanan dalam penggunaan alat adalah merupakan suatu hal yang

sangat penting dalam perancangan produk karena hal ini mengandung nilai lebih

dari suatu produk yang akan dibuat. Dapat dipahami bahwa kenyamanan,

keindahan dipengaruhi oleh bentuk, tekstur, warna produk dan material yang

digunakan. Pada alat ini tidak hanya mempertimbangkan fungsi secara teknis saja

melainkan juga dapat mempertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanan

dalam memakai. Kompor ini telah dirancang sesuai antropometri yang diharapkan

bisa pelaku usaha pecel lele dapat bekerja dengan efektif, nyaman, aman, sehat

dan efisien yang bisa memperbaiki system kerja yang buruk kearah yang lebih

baik dalam perancangan kompor ini.

6. Harga yang ekonomis

Dalam masalah harga untuk alat ini sangat murah dan terjangkau bagi

penggunanya. Karena dilihat dari segi fungsi dan kegunaannya sangat membantu

bagi pelaku usaha pecel lele untuk menunjang kegiatan usaha pecel lele. Sehingga

kebutuhan kompor yang ergonomis terpenuhi dan bisa dikerjakan sekaligus secara

Page 21: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

79

berbarengan antara penggorengan dan pemanggangan sehingga bisa lebih cepat

dan efisien. Seperti yang telah di sebutkan diawal untuk harga total bahan baku

yang dikeluarkan dalam rancangan alat ini sebesar Rp. 80.310,- dan untuk harga

modal unit adalah Rp 525.434,-.

5.1.5 Tahap Rekomendasi

Berdasarkan hasil tahapan sebelumnya dari tahap informasi, tahap

kreatifitas, tahap analisa dan tahap pengembangan maka telah dapat dibuat suatu

kesimpulan untuk menentukan rekomendasi kompor terintegrasi dengan konversi

bahan bakar plastik dan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas. Berikut

adalah rekomendasi kompor yang terpilih yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

Page 22: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

80

Nama komponen dan fungsinya :

Gambar 5.10 Desain 3D Kompor

Sumber : Pengolahan Data dengan Autocad, 2020

Tabel 5.16 Nama dan Fungsi Komponen

No Nama Komponen Fungsi Komponen

1 Penutup Atas/Meja

Sebagai tempat meletakkan bahan-bahan masakan

dan lainnya, Sebagai penutup kompor apabila

dilipat.

2 Tempat Panggangan Sebagai tempat memanggang masakan

3 Kompor Sebagai tempat memasak

4 Cope Joint (dipen) Untuk penguat kaki-kaki kompor

5 Kaki Kompor untuk dudukan pada rangka kompor

Sumber : Data Penelitian, 2020

1

23

4

5

Page 23: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

81

Untuk nama kompor ini yang direkomendasikan adalah “Mix Gas

Stove”.

5.1.6 Tahap Perancangan

Pada tahap ini akan diberikan hasil dari rancangan penelitian yang telah

dilakukan, antara lain adalah dimensi dan ukuran alat berdasarkan hasil

antropometri.

Gambar 5.11 Desain 3D dan Ukuran Kompor

Sumber : Pengolahan Data dengan Sketchup, 2020

5.1.7 Rancangan dan Pembuatan Sistem Pendukung Terintegrasi pada

Kompor

Dalam rancangan dan pembuatan sistem pendukung terintegrasi ini

terdapat dua alat pendukung pada pembuatan kompor ini yaitu sistem pengolahan

sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif dan alat konversi energi dari cair

menjadi gas. Perancangan ini dilakukan untuk mengintegrasikan semua sistem

menjadi satu kesatuan yang komplit, tidak hanya merancang kompor tetapi disini

Page 24: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

82

peneliti juga merancang bahan bakar yang digunakan dalam pengopersian kompor

tersebut.

5.1.7.1 Rancangan dan Pembuatan Alat Pengolahan Sampah Plastik

Menjadi Bahan Bakar Alternatif

Alat pengolahan sampah plastik ini berfungsi sebagai salah satu bahan

bakar yang akan digunakan dalam proses pengapian pada kompor. Tujuannya

untuk mengurangi sampah plastik secara bertahap sehingga diharapkan dalam

pemakaian sampah plastik ini dapat menghemat sumber daya alam seperti minyak

bumi dan gas.

Pada proses pengolahan ini peneliti telah melakukan studi literatur

berupa jurnal tentang pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar dan juga

melalui wawancara kepada para pakar baik dari akademisi maupun lapangan.

Dalam perancangan ini ada beberapa variabel yang dibutuhkan dalam merancang

alat ini yaitu:

1. Metode yang dilakukan merupakan metode pirolisis yaitu dekomposisi

termokimia bahan organic melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit

oksigen atau pereaksi kimia lainnya, dimana material mentah akan

mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas.

2. Perancangan bahan bakar untuk proses pemanasan plastik memakai

kompor oli bekas.

3. Sistem pendinginan uap plastik menjadi cair dilakukan dengan cara

destilasi spiral dimana air dengan suhu normal akan bertemu dengan uap

bersuhu tinggi yang akan mentransfer panasnya (Heat Exchanger)

kepada air sehingga uap tadi lebih cepat berubah ke fase cair. Sistem

pendinginan yang kita gunakan dalam posisi vertikal.

4. Dalam proses akhir peneliti hanya menampung cairan yang berupa

minyak yang setara dengan bensin (premium) dan yang lain diabaikan.

Tujuannya ntuk menguji keefektifan pertukaran panas (Heat Exchanger)

yang terjadi pada sistem pendingin tersebut.

Page 25: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

83

5. Hasil akhir berupa bahan bakar plastik tersebut akan kita konversikan

menjadi gas dengan campuran bahan bakar minyak (premium ataupun

pertalite).

Dari beberapa variabel tersebut maka terbentuklah suatu rancangan alat

pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif yang di rancang oleh peneliti

sendiri berdasarkan variabel-variabel diatas. Adapun bentuk rancangan alat

pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif adalah sebagai berikut:

Gambar 5.12 Desain Alat Pengolahan Sampah Plastik

Sumber : Pengolahan Data dengan SketchUp, 2020

1

3

4

6

5

2

11

9

14

10

8

7

12

13

Page 26: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

84

Tabel 5.17 Nama dan Fungsi Komponen Alat Pengolahan Sampah

No Nama Komponen Fungsi Komponen

1 Reaktor/Tempat Pembakaran Sebagai wadah pembakaran sampah

plastik

2 Mainhole Tempat penutup utama reaktor/tempat

pembakaran

3 Tungku Api

Tempat berlangsungnya pengapian

untuk proses pembakaran pada

reaktor/tempat pembakaran

4 Line Blower (Exhaust Fan) Sebagai lewatnya aliran udara menuju

tungku api

5 Blower (Exhaust Fan)

Untuk menghembuskan udara sehingga

oli bekas bisa masuk menuju tungku

api dengan cepat dan pembakarannya

sempurna

6 Drum Oli Bekas Tempat penampungan oli bekas

7 Tempat Oli Bekas Untuk menampung oli bekas menuju

line oli bekas

8 Line Oli Bekas Sebagai lewatnya aliran oli menuju

tungku api

9 Line Uap

Tempat lewatnya aliran uap hasil

pembakaran sampah plastik

10 Tabung Pendingin

Tempat terjadi proses Heat Exchanger

pada uap menjadi fase cair dengan

bantuan pendingin berupa air dalam

kondisi normal

11 Ember Air Sebagai tempat penampungan air

12 Pompa Air

Untuk mempompakan air ke dalam

tabung pendingin secara sirkulasi

13 Line Air Masuk

Tempat masuknya air dari ember air

menuju tabung pendingin

14 Line Air Keluar Tempat keluarnya air tabung pendingin

menuju ember air

Sumber : Data Penelitian, 2020

Page 27: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

85

5.1.7.2 Rancangan dan Pembuatan Alat Konversi Energi dari Fase Cair

Menjadi Fase Gas

Pada rancangan alat ini berfungsi sebagai pengubah energi dari fase cair

menjadi fase gas, yang mana dalam hal ini fase cairnya berupa campuran bahan

bakar plastik dan bahan bakar minyak (premium ataupun pertalite) yang akan

dirubah menjadi fase gas yang bertujuan sebagai bahan bakar pada kompor

tersebut. Ini sebagai upaya untuk menghemat sumber daya alam yaitu minyak

bumi dan gas, maka sebagai langkah awal peneliti mencampurkan kedua bahan

bakar tersebut karena untuk bahan bakar plastik sendiri yang kita hasilkan belum

mencapai hasil yang maksimal. Adapun bentuk rancangan alat konversi dari fase

cair ke fase gas adalah sebagai berikut:

Gambar 5.13 Skema Alat Konversi

Sumber : Pengolahan Data dengan Visio, 2020

Prinsip kerjanya adalah air pump memberikan udara pada tempat bahan

bakar disana akan terjadi gelembung-gelumbung udara yang akan merubah bahan

bakar tersebut menjadi gas-gas karena memiliki nilai oktan. Setelah berubah

menjadi gas, gas tersebut melewati alat pengamanan bahan bakar yang berfungsi

apabila air pump dimatikan aliran balik gas tidak langsung menyentuh bahan

bakar tetapi melewati alat pengamanan bahan bakar sehingga gas tersebut bisa

teredam pada alat pengaman tersebut, alat pengamanan tersebut berisi sabut baja.

Setelah gas tersebut melewati alat pengamanan bahan bakar kemudian menuju

kompor dan bisa diatur besar kecil apinya pada kompor.

21

3

4

Keterangan

1. Air Pump

2. Tempat Bahan Bakar

3. Alat Pengamanan Bahan Bakar

4. Kompor

Page 28: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

86

5.2 Pembahasan

Pembahasan diperlukan untuk meneliti dan membahas hasil yang telah

didapatkan, agar memudahkan dalam membaca hasil penelitian. Pembahasan

terdiri dari :

5.2.1 Analisis Tahap Informasi

Tahap informasi terdiri dari beberapa tahap, antara lain :

1. Penyebaran Kuesioner

Pada pembahasan ini dalam mengetahui karakteristik kompor terintegrasi

dengan konversi bahan bakar plastik dan bahan bakar minyak menjadi bahan

bakar gas yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, Kuesioner ini disebar

sebanyak 134 gerai usaha pecel lele pengguna kompor. Berikut rekap data hasil

penyebaran kuisioner : mudah digunakan, desain yang menarik, daya tahan yang

kuat, aman dan nyaman untuk digunakan dan harga yang ekonomis.

2. Identitas Responden

Dapat diketahui dari penyebaran kuesioner identitas responden yang

berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan antara lain yaitu dengan data

responden laki-laki yang berjumlah 83 orang dan responden perempuan yang

berjumlah 51 orang, usia berkisar antara 20-25 tahun berjumlah 36 orang , usia

26-30 tahun berjumlah 56 orang dan usia >30 tahun berjumlah 42 orang,

sedangkan berdasarkan Pendidikan SMP yang berjumlah 8 orang, SMA/SMK

yang berjumlah 101 orang dan D3/S1 yang berjumlah 25 orang dengan jumlah

kuesioner yang disebar sebanyak 134.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dari hasil pengolahan kuesioner tertutup maka data yang didapat harus

diuji apakah valid atau tidak dengan menggunakan software SPSS 17.0. Dapat

diketahui bahwa data tingkat kepentingan dan kepuasaan yang diuji menggunakan

softwere SPSS 17.0 dinyatakan valid, karena nilai probabilitas korelasi lebih kecil

jika dibandingkan dengan nilai .= 0,05. Berdasarkan data yang didapatkan dari

Page 29: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

87

SPSS 2017, nilai koefisen reliabilitas (Cronbach Alpha) adalah 0,572 dan 0,822.

Dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alphanya > dari nilai r tabel pada N= 134,

DF = N – 2 = 134 - 2 = 132 dengan α = 5% maka nilai r tabel = 0,159. N adalah

Jumlah kuisioner yang disebar. Berdasarkan kriteria, nilai Cronbach Alpha diatas

sudah lebih besar dari 0,159 maka hasilnya data angket memiliki tingkat

reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain data hasil yang diperoleh dapat

dipercaya. Berdasarkan tabel reliabilitas, nilai koefisen reliabilitas (Cronbach

Alpha) adalah 0,572 dan 0,822 untuk tingkat kepentingan reliabilitas tinggi.

Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan

jika ≥ 0.700. Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach. Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient

reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel

dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula

yang memaknakannya sebagai berikut: Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas

sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 –

0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika

alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.

5.2.2 Analisis Tahap Kreatifitas

Pada penelitian ini rancangan yang dilakukan berdasarkan pilihan

alternatif dari pengguna dengan melakukan penyebaran kuesioner, sehingga hasil

dari rancangan alat tersebut sesuai dengan keinginan dari responden. Adapun

alternatif terpilih yang berdasarkan variabel “mudah digunakan” dipilih pada

alternatif 3, variabel “desain yang menarik” di piih pada alternatif 1, variabel

“daya tahan yang kuat” dipilih pada alternatif 2, variabel “multifungsi” dipilih

pada alternatif 2, variabel “aman dan nyaman saat digunakan” dipilih pada

alternatif 2 dan variabel “harga yang ekonomis” dipilih pada alternatif 3.

Page 30: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

88

5.2.3 Analisis Tahap Analisa

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil penelitian, antara lain :

1. Analisis Ide Alternatif

Adapun ide alternatif yang dievaluasi berdasarkan pilihan terbanyak itu

pada variabel “mudah digunakan” dipilih pada alternatif 3 dengan 88 pilihan,

variabel “desain yang menarik” di piih pada alternatif 1 dengan 77 pilihan,

variabel “daya tahan yang kuat” dipilih pada alternatif 2 dengan 87 pilihan,

variabel “multifungsi” dipilih pada alternatif 2 dengan 116 pilihan, variabel

“aman dan nyaman saat digunakan” dipilih pada alternatif 2 dengan 105 pilihan

dan variabel “harga yang ekonomis” dipilih pada alternatif 3 dengan 86 pilihan.

2. Analisis Biaya Bahan Baku

Sedangkan dihitung pengeluaran dari total harga bahan baku yang

digunakan ialah sebesar Rp.802.310 , dengan harga alat Rp. 525.434.

3. Analisis Data Antropometri

Untuk hasil data Antropometri adalah sebagai berikut : untuk dimensi

rentangan siku dalam posisi berdiri (D33) memakai percentil 50 (2 x D33) dengan

nilai 133,2 cm, dimensi Panjang lengan atas dalam posisi duduk (D23) memakai

percentil 95 dengan nilai 40,00 cm dan dimensi tinggi tulang ruas dalam posisi

berdiri (D6) memakai percentil 95 dengan nilai 75,2 cm.

4. Analisis Bahan Baku

Dalam rancangan ini material yang digunakan ialah besi hollow (stalbus),

plat besi, besi padu, besi jaring panggang, alas kaki besi hollow, kompor semawar

203 dan cat minyak hitam.

5.2.4 Analisis Tahap Pengembangan

Adapun penjelasan hasil dari ide alternatif yang terpilih sesuai keinginan

pengguna berdasarkan penyebaran kuesioner, berikut penjelasan ide-ide tersebut:

1. Kemudahan Penggunaan Alat

Cara kerja sistem alat ini dengan menggunakan cope join (dipen) pada

kaki kompor sehingga kaki-kaki kompor dapat di bongkar pasang yang

Page 31: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

89

memudahkan para pelaku usaha pecel lele warung tenda dalam perpindah-pindah

tempat karena sifat dari kompor ini yaitu portable (dapat dipindah-pindahkan).

2. Memiliki desain yang menarik

Unit ini memiliki desain yang menarik dalam hal bentuk fisiknya,

ramping dalam segi ukuran dan pemakaian karena dapat dijinjing serta bisa

dibongkar pasang, kuat dalam dudukan pada kaki-kai kompor yang memakai

system kerja baut/sekrup dan elegan dalam penampilan karena bentuknya yang

unik dan berbeda.

3. Memiliki daya tahan yang kuat

Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah material yang tahan,

kuat saat digunakan dan anti karat. Seluruh sambungan material yang digunakan

dirancang menjadi sebuah unit yang tangguh yang tiap sambungannya di las

dengan rapi dan bersih.

4. Multifungsi

Kompor ini dirancang untuk memudahkan penggunanya dalam

melakukan aktivitasnya sehingga kompor ini memiliki lebih dari satu fungsi yaitu

sebagai kompor memasak dan sebagai tempat panggangan yang mana dua

kegiatan tersebut bisa dilakukan sekaligus yang bisa menghemat waktu dan

bekerja secara efektif dan efisien

5. Aman dan nyaman saat digunakan

Keamanan dalam penggunaan alat adalah merupakan suatu hal yang

sangat penting dalam perancangan produk karena hal ini mengandung nilai lebih

dari suatu produk yang akan dibuat. Dapat dipahami bahwa kenyamanan,

keindahan dipengaruhi oleh bentuk, tekstur, warna produk dan material yang

digunakan. Pada alat ini tidak hanya mempertimbangkan fungsi secara teknis saja

melainkan juga dapat mempertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanan

dalam memakai. Kompor ini telah dirancang sesuai antropometri yang diharapkan

bisa pelaku usaha pecel lele dapat bekerja dengan efektif, nyaman, aman, sehat

dan efisien yang bisa memperbaiki system kerja yang buruk kearah yang lebih

baik dalam perancangan kompor ini.

Page 32: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

90

6. Harga yang ekonomis

Dalam masalah harga untuk alat ini sangat murah dan terjangkau bagi

penggunanya. Karena dilihat dari segi fungsi dan kegunaannya sangat membantu

bagi pelaku usaha pecel lele untuk menunjang kegiatan usaha pecel lele. Sehingga

kebutuhan kompor yang ergonomis terpenuhi dan bisa dikerjakan sekaligus secara

berbarengan antara penggorengan dan pemanggangan sehingga bisa lebih cepat

dan efisien. Seperti yang telah di sebutkan diawal untuk harga total bahan baku

yang dikeluarkan dalam rancangan alat ini sebesar Rp. 802.310 dan untuk harga

modal unit adalah Rp 525.434,-. Untuk harga jual sendiri bisa berkisar diharga

Rp 700.000,-/unit. Dinilai ekonomis, karena harga kompor lainnya berkisar diatas

1-3 juta. Dan untuk jenis barang ini masih dikuasai oleh sedikit distributor,

sehingga mereka bebas dalam menentukan harga. Berikut beberapa gambar dan

harga perbandingan yang ada sekarang di pasaran :

Gambar 5.14 Jenis dan Harga Kompor

Sumber : Pengumpulan Data, 2020

5.2.5 Analisis Tahap Rekomendasi

Pada tahap ini akan disajikan mengenai rekomendasi terhadap alternatif

kompor yang terintegrasi dengan konversi bahan bakar plastik dan bahan bakar

minyak menjadi bahan bakar gas yang terpilih yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Berdasarkan pilihan alternatif maka di realisasikan alat dalam bentuk

rancang bangun yang terdapat pada Lampiran.

Page 33: BAB V IMPLEMENTASI METODE DAN PEMBAHASAN...Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Pria 83 Wanita 51 Total 134 Sumber : Pengumpulan Data,

91

5.2.6 Analisis Tahap Perancangan

Pada tahap ini akan diberikan hasil dari rancangan penelitian yang telah

dilakukan, antara lain adalah dimensi dan ukuran alat berdasarkan hasil

antropometri.

5.2.7 Analisis Rancangan dan Pembuatan Sistem Pendukung Terintegrasi

pada Kompor

Dalam pembuatan sistem pendukung terintegrasi ini, bukan hanya

kompor yang dirancang tetapi dari sistem pengolahan bahan bakarnya yaitu bahan

bakar sampah plastik dilanjutkan dengan alat konversi atau pengubah dari fase

cair menuju fase gas. Semua sistem ini menjadi satu kesatuan komplit dari suatu

rancangan kompor ini karena memiliki bahan bakar sendiri, pengolahan bahan

bakar dan alat konversi sehingga bisa memaksimalkan potensi limbah sampah

plastik dan menghemat sumber daya alam yaitu minyak bumi dan gas.