BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2020. 3. 10. · Di dalam bab V ini akan dijelaskan...

21
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab V ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasannya setelah penelitian melakukan penelitiann dilapangan, mengenai Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Po Semarang. Dari hasil penelitian ini, akan dijelaskan mengenai karakteristik responden, karakteristik variabel dan uji hipotesis dalam menjawab rumusan masalah. 5.1 Karateristik Responden Dalam penelitian Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Hotel PO Semarang, karakteristik responden akan di jelasakan berdasarkan jenis kelamin dan usia responden. Kuesioner akan di sebarkan pada 72 karyawan di Hotel Po Semarang. Dibeberapa departemen diantaranya departemen Housekeeping (HK), Food and Beverage(FB), Security, Marketing. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 1 juli sampai 10 September 2018. 5.1.1 Jenis Kelamin Hasil pembagian kuesioner diperoleh data karakteristik berdasarkan pada jenis kelamin sebagai berikut. Table 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2018 Jenis Kelamin Jumlah Presentase % Laki-Laki 42 42.00 Perempuan 30 30.00 Total 72 100.00 Sumber : Olahan data primer 2018 Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini responden berjenis kelamin laki-laki dengan presentase sebesar 42%. Sedangkan perempuan sebesar 30%. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang sangat jauh dari responden laki-laki dan perempuan. Seperti halnya pada karakteristik berdasarkan jenis kelamin ini laki-laki merupakan angka yang tinggi dari perempuan. Hal ini dimungkinkan karena karyawan Hotel Po Semarang yang berjenis kelamin laki-laki lebih tertarik dalam bidang perhotelan, namun tidak menutup kemungkinan perempuan juga tertarik di bidang perhotelan.

Transcript of BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2020. 3. 10. · Di dalam bab V ini akan dijelaskan...

  • BAB V

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Di dalam bab V ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasannya

    setelah penelitian melakukan penelitiann dilapangan, mengenai Pengaruh Komunikasi

    Interpersonal dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Po Semarang. Dari hasil

    penelitian ini, akan dijelaskan mengenai karakteristik responden, karakteristik variabel dan uji

    hipotesis dalam menjawab rumusan masalah.

    5.1 Karateristik Responden

    Dalam penelitian Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja

    Karyawan di Hotel PO Semarang, karakteristik responden akan di jelasakan berdasarkan jenis

    kelamin dan usia responden. Kuesioner akan di sebarkan pada 72 karyawan di Hotel Po

    Semarang. Dibeberapa departemen diantaranya departemen Housekeeping (HK), Food and

    Beverage(FB), Security, Marketing. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 1 juli sampai 10

    September 2018.

    5.1.1 Jenis Kelamin

    Hasil pembagian kuesioner diperoleh data karakteristik berdasarkan pada jenis kelamin

    sebagai berikut.

    Table 5.1

    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2018

    Jenis Kelamin Jumlah Presentase %

    Laki-Laki 42 42.00

    Perempuan 30 30.00

    Total 72 100.00

    Sumber : Olahan data primer 2018

    Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini responden berjenis

    kelamin laki-laki dengan presentase sebesar 42%. Sedangkan perempuan sebesar 30%. Hal ini

    menunjukkan tidak adanya perbedaan yang sangat jauh dari responden laki-laki dan

    perempuan. Seperti halnya pada karakteristik berdasarkan jenis kelamin ini laki-laki

    merupakan angka yang tinggi dari perempuan. Hal ini dimungkinkan karena karyawan Hotel

    Po Semarang yang berjenis kelamin laki-laki lebih tertarik dalam bidang perhotelan, namun

    tidak menutup kemungkinan perempuan juga tertarik di bidang perhotelan.

  • 5.1.2 Usia

    Hasil pembagian kuesioner diperoleh data karakteristik berdasarkan pada usia ditunjukan pada

    tabel 5.2 berikut ini

    Tabel 5.2

    Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tahun 2018

    Sumber: Olahan data primer 2018

    Berdasarkan usia responden pada tabel 5.2 tersebut menunjukkan bahwa, responden antara 19

    - 25 tahun sebanyak 32 orang dengan presentase 32%, responden yang berusia antara 26 - 30

    tahun sebanyak 30 orang dengan presentase 30%, responden yang berusia lebih dari dari 31

    tahun sebanyak 10 orang dengan presentase 10%. Jumlah karakteristik usia responden yang

    paling tinggi berusia 19 - 25 tahun yaitu 32%. Hal ini dimungkinkan usia produktif yang

    mampu bekerja secara maksimal yang terdapat dalam dunia perhotelan.

    5.1.3 Status Perkawinan

    Tabel 5.3

    Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Tahun 2018

    Sumber: Olahan data primer 2018

    Usia Jumlah Presentase %

    19-25 tahun 32 32.00

    26-30 tahun 30 30.00

    Lebih dari 31

    tahun

    10 10.00

    Total 72 100.00

    Status Jumlah Presentase %

    Menikah 30 30.00

    Belum Menikah 42 32.00

    Total 72 100.00

  • Karakteristik responden berdasarkan status yaitu menikah dengan presentase 30% responden

    dan belum menikah presentase 42% responden. Hal ini bisa dilihat bahwa status belum

    menikah lebih tinggi jumlahnya dengan yang sudah menikah namun perbedaannya tidak terlalu

    jauh. Berdasarkan status belum menikah yang merupakan angka yang sangat tinggi dari status

    menikah, hal ini dimungkinkan karena beberapa responden ada yang baru meniti karir.

    5.1.4 Penghasilan (Per-Bulan)

    Tabel 5.4

    Karakteristik Responden Berdasarkan Pengasilan Per-bulanTahun 2018

    Sumber : Olahan data primer 2018

    Berdasarkan pengasilan per-bulan responden pada tabel 5.4 tersebut menunjukkan

    bahwa, karakteristik responden dengan pengasilan per bulan antara kurang dari Rp 1.500.000

    sebanyak 7 orang dengan presentase 7%, penghasilan Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000 sebanyak

    37 orang dengan presentase 37%, pengasilan responden lebih dari Rp 3.000.000 – Rp

    5.000.000 sebanyak 25 orang dengan presentase 25%, dan lebih dari 5.000.000 sebanyak 3

    orang dengan presentase 3%. Karakteristik responden berdasarkan penghasilan (per-bulan)

    tertinggi 37% yaitu dengan penghasilan Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000.

    5.2 Deskriptif Variabel Penelitian

    5.2.1 Variabel Komunikasi Interpersonal

    Pada deskriptif komunikasi interpersonal, penilaian dilakukan dengan tujuh indikator,

    diantaranya adalah keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, kesamaan, keyakinan,

    kesiapan.

    Penghasilan Per-bulan Jumlah Presentase %

    Kurang dari Rp 1.500.000 7 7.00

    Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 37 37.00

    Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 25 25.00

    Lebih dari Rp 5.000.000 3 3.00

    Total 72 100.00

  • 1. Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Keterbukaan

    Tabel 5.5

    Sumber: Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa karyawan yang memiliki sifat

    keterbukaan yaitu 67 responden dengan presentase (93.1%), dan karyawan yang Tidak Terbuka

    yaitu 5 responden dengan presentase (6.8%). Dalam hal ini keterbukaan dalam berkomunikasi

    dengan orang lain mampu terbuka dengan rekan kerja ataupun pimpinan. Hasil ini menunjukan

    bahwa komunikasi interpersonal dengan aspek keterbukaan berpengaruh dengan karyawan

    Hotel Po Semarang. Berkomunikasi dengan orang lain dengan sedekat mungkin dimaksud

    disini yaitu karyawan yang memiliki sifat yang mau terbuka dengan siapa pun. Contohnya pada

    saat diskusi bisa menyampaikan pendapat tidak diam saja.

    2. Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Empati

    Tabel 5.6

    Sumber: Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.6, dapat diketahui bahwa 69 responden dengan presentase (95.8%)

    yang empati dan 3 responden dengan presentase (4.2%) tidak empati. Dalam hal bahwa

    karyawan mampu menjadi pendengar yang baik bagi atasan atau pimpinan Hasil ini

    Komunikasi Interpersonal Aspek Keterbukaan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Presentasi Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Terbuka 67 91.8 93.1 93.1

    Tidak Terbuka 5 6.8 6.9 100.0

    Total 72 98.6 100.0

    Total 72 100.0

    Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Empati Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Empati 69 95.8 95.8 95.8

    Tidak Empati 3 4.2 4.2 100.0

    Total 72 100.0 100.0

  • menunjukan bahwa karyawan berempati dalam komunikasi interpersonal dengan aspek empati

    berpengaruh dengan karyawan Hotel Po Semarang.

    Menjadi pendengar yang baik adalah bahwa karyawan bisa memposisikan saat diskusi

    dengan rekan kerja atau dengan atasan. Contohnya ketika rekan kerja sedang dalam masalah

    dalam pekerjaan, sebagai karyawan yang empati bisa menjadi pendengar dan mungkin bisa

    memberikan solusi bagi rekan kerja yang sedang ada masalah dalam pekerjaan.

    3. Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Dukungan

    Tabel 5.7

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.7, dapat diketahui bahwa 70 responden dengan presentase (97.2%) yang

    mendukung dan 2 responden dengan presentase (2.8%) tidak mendukung bahwa karyawan

    memerlukan dukungan satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan sangat

    memperlukan adanya dukungan dari rekan kerja dan saling berkerja sama rekan kerja dengan

    lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan adanya dukungan dengan sesama rekan kerja

    maka semua bisa berjalan dengan baik, dan komunikasi interpersonal dalam aspek dukungan

    berpengaruh bagi karyaawan Hotel Po Semarang.

    4. Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Kepositifan

    Tabel 5.8

    Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Kepositifan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Positif 70 97.2 97.2 97.2

    Tidak Positif 2 2.8 2.8 100.0

    Total 72 100.0 100.0

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Dukungan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Mendukung 70 97.2 97.2 97.2

    Tidak Mendukung 2 2.8 2.8 100.0

    Total 72 100.0 100.0

  • Berdasarkan tabel 5.8, dapat diketahui bahwa 70 responden dengan presentase (97.2%) yang

    memiliki respon positif dan 2 responden dengan presentase (2.8%) yang tidak memiliki respon

    positif, bahwa karyawan bersikap positif dengan adanya ketidaksetujuan orang lain atau rekan

    kerja. Hal ini menunjukkan karyawan memiliki respon positif yang baik, dalam komunikasi

    interpersonal dengan aspek kepositifan berpengaruh dengan karyawan Hotel Po Semarang.

    Hasil ini menunjukan bahwa karyawan dengan ada sikap positif antara karyawan dengan yang

    lain maka jika ada ketidaksetujuan kemungkinan besar bisa diatasi dengan baik dengan rekan

    kerja lainnya.

    5. Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Kesamaan

    Tabel 5.9

    Sumber: Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.9, dapat diketahui bahwa 71 responden dengan presentase (98.6%) yang

    setuju dengan aspek kesamaan dan 1 responden dengan presentase (1.4%) yang tidak setuju

    bahwa memiliki kesaaman dalam menjalankan hasil keputusan rapat. Hal ini menunjukan

    bahwa karyawan bersikap professional ketika hasil keputusan rapat yang sudah ditetapkan.

    Hasil ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal dalam aspek kesamaan sesuai atau

    berpengaruh dengan karyawan Hotel Po Semarang.

    Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Kesamaan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Sama 71 98.6 98.6 98.6

    Tidak Sama 1 1.4 1.4 100.0

    Total 72 100.0 100.0

  • 6. Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Keyakinan

    Tabel 5.10

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.10, dapat diketahui bahwa sebagian besar yaitu 70 responden dengan

    presentase (97.2%) yang yakin dan 2 responden dengan presentase (2.8%) tidak yakin bahwa

    karyawan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Hal ini menunjukkan bahwa

    karyawan Hotel Po Semarang mampu dan yakin menjalankan tugas-tugas dengan penuh

    tanggung jawab. Hasil ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal dalam aspek

    keyakinan berpengaruh dengan karyawan Hotel Po Semarang.

    7. Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Kesiapan

    Tabel 5.11

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.11, dapat diketahui bahwa 72 responden dengan presentase (100%) yang

    siap bahwa karyawan ketika diberi tugas tambahan oleh pimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa

    karyawan Hotel Po Semarang mempunyai respon positif dan profesional ketika pimpinan

    memberikan tugas tambahan.

    Contohnya pada saat karyawan di berikan tugas untuk menjadi perwakilan pelatihan mengenai

    pengetahuan hotel, karyawan itu bisa mengiinforamasikan kepada rekan kerja sebagai ilmu

    tambahan kepada sesama rekan kerja. Hasil ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal

    dalam aspek kesiapan berpengaruh dengan karyawan Hotel Po Semarang.

    Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Keyakinan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Yakin 70 97.2 97.2 97.2

    Tidak Yakin 2 2.8 2.8 100.0

    Total 72 100.0 100.0

    Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Kesiapan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Siap 72 100.0 100.0 100.0

  • Tabel 5.12

    Distribusi Frekuensi Variabel Komunikasi Interpersonal

    No Kategori Interval Frekuensi Presentase %

    1 Sangat Baik 48-56 20 27.80

    2 Baik 37-47 52 72.2

    3 Tidak Baik 26-36 0 00.00

    4 Sangat Tidak Baik 14-25 0 00.00

    Total 72 100.00

    Sumber: Olahan Data Primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.12, distribusi frekuensi variabel Komunikasi Interpersonal dikelompokkan

    kedalam 4 kategori yaitu Sangat Baik, Baik, Tidak Baik, Sangat Tidak Baik. Hasil perhitungan

    dari ke-4 kategori tersebut bahwa Komunikasi Interpersonal dengan kategori Sangat Baik pada

    interval 48-56 sebanyak 20 karyawan dengan presentase (27.80%), dan Komunikasi

    Interpersonal dengan kategori Baik pada interval 37- 47 sebanyak 52 karyawan dengan

    presentase (72.2%) dan Komunikasi Interpersonal kategori Tidak baik dan Sangat Tidak Baik

    sebanyak 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa, variabel pengaruh Komunkasi Interpersonal pada

    karyawan Hotel Po Semarang berada pada kategori Baik yaitu sebanyak 52 karyawan (72.2%)

    dari jumlah sampel 72 Karyawan Hotel Po Semarang.

    5.2.2 Variabel Motivasi Kerja

    Pada deskriptif Motivasi Kerja, penilaian dilakukan dengan tiga indikator, diantaranya

    adalah perilaku karyawan, usaha karyawan dan kegigihan karyawan.

    1. Motivasi Kerja Dalam Aspek Prilaku Karyawan

    Tabel 5.13

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.13, dapat diketahui bahwa dari 68 responden dengan presentase (94.4%)

    respon baik dalam berprilaku dan 4 responden dengan presentase (5.6%) yang tidak memiliki

    Motivasi Kerja Dalam Aspek Prilaku Karyawan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Baik 68 94.4 94.4 94.4

    Tidak Baik 4 5.6 5.6 100.0

    Total 72 100.0 100.0

  • respon baik bahwa karyawan tetap bekerja dengan optimal meskipum tidak ada tambahan gaji.

    Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Hotel Po Semarang mempunyai respon yang baik

    terhadap pekerjaan yang dilakukannya, maupun atasan sehingga semua bisa memiliki gagasan

    atau ide pada saat diskusi atau sedang rapat. Memilih diam meskipun memiliki ide, gagasan,

    dan pendapat baik dimaksud adalah karyawan yang mau memberikan idenya kepada semua

    rekan kerja pada saat sedang rapat dan tidak merasa takut salah jikalau ide atau gagasan itu

    tidak diterima dengan orang lain. Contohnya pada saat morning briefing atau affertnoon

    briefing karyawan bisa memberikan segala ide dan gagasan pada saat itu.

    2. Motivasi Kerja Dalam Aspek Usaha Karyawan Tabel 5.14

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.14, dapat diketahui bahwa dari 70 responden dengan presentase (97.2%)

    yang berusaha memberikan tanggapan di forum rapat dan 2 responden dengan presentase

    (2.8%) tidak berusaha untuk memberikan tanggapan di forum rapat. Hal ini menunjukkan

    bahwa karyawan Hotel Po Semarang mempunyai respon positif ketika sedang diskusi atau

    rapat. Karyawan Hotel Po Semarang aktif untuk meberikan masukan.

    3. Motivasi Kerja Dalam Aspek Kegigihan Karyawan

    Tabel 5.15

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Motivasi Kerja Dalam Aspek Usaha Karyawan

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Berusaha 70 97.2 97.2 97.2

    Tidak Berusaha 2 2.8 2.8 100.0

    Total 72 100.0 100.0

    Motivasi Kerja Dalam Aspek Kegigihan Karyawan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Gigih 71 98.6 98.6 98.6

    Tidak Gigih 1 1.4 1.4 100.0

    Total 72 100.0 100.0

  • Berdasarkan tabel 5.15, dapat diketahui bahwa dari 71 responden dengan presentase (98.6%)

    yang memiliki kegigihan ketika diberi tugas tambahan oleh pimipinan dan 1 responden dengan

    presentase (1.4%) yang tidak memiliki kegigihan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Hotel

    Po Semarang mempunyai respon positif ketika diberi tugas tambahan oleh pimpinan.

    Siap diberi tugas tambahan yang dimaksud adalah bisa disebut juga dengan lembur atau ketika

    ada suatu acara yang sangat membutuhkan banyak orang karyawan tersebut diberikan tugas

    tambahan untuk lembur.

    Tabel 5.16

    Total Keseluruhan Aspek Dalam Variabel Motivasi Kerja

    No Kategori Interval Frekuensi Presentase %

    1 Sangat

    Termotivasi

    24-29 2 2.8

    2 Termotivasi 18-23 65 90.3

    3 Tidak Termotivasi 12-17 5 6.9

    4 Sangat Tidak

    Termotivasi

    6-11 0 00.00

    Total 72 100.00

    Sumber: Olahan Data Primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.16, distribusi frekuensi variabel Motivasi Kerja dikelompokkan kedalam

    4 kategori yaitu Sangat Termotivasi, Termotivasi, Tidak Termotivasi, Sangat Tidak

    Termotivasi. Hasil perhitungan dari ke-4 kategori tersebut bahwa Motivasi Kerja dengan

    kategori Sangat Termotivasi pada interval 24-29 sebanyak 2 karyawan dengan presentase

    (2.8%), dan Motivasi Kerja dengan kategori Termotivasi pada interval 18-23 sebanyak 65

    karyawan dengan presentase (90,3%) dan Motivasi Kerja kategori Tidak Termotivasi pada

    interval 12-17 sebanyak 5 karyawan dengan presentase (6.9%) dan Sangat Tidak Termotivasi

    sebanyak 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa, pengaruh variabel Motivasi Kerja pada karyawan

    Hotel Po Semarang berada pada kategori Termotivasi yaitu sebanyak 65 karyawan (65,00%)

    dari jumlah sampel 72 Karyawan Hotel Po Semarang.

  • 5.2.3 Variabel Kinerja Karyawan

    Pada variabel kinerja karyawan, penilaian dilakukan dengan 5 indikator, diantaranya jumlah

    pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran, dan kemampuan kerja sama.

    1. Kinerja Karyawan Dalam Aspek Jumlah Pekerjaan

    Tabel 5.17

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarakan tabel 5.17, dapat diketahui sebanyak 70 responden dengan presentase

    (97.2%) memiliki respon baik dan 2 responden (2.8%) tidak memiliki respon baik bahwa

    menggunakan fasilititas kantor dengan baik sesuai kebutuhan pekerjaan, hal ini menunjukkan

    bahwa karyawan Hotel Po Semarang sangat membutuhkan fasilitas untuk menunjang

    pekerjaannya. Contohnya menggunakan jasa angkutan taksi, jika karyawan ada yang

    ditugaskan untuk kerja di luar kantor misalnya bertemu client.

    2. Kinerja Karyawan Dalam Aspek Kualtitas Pekerjaan

    Tabel 5.18

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarakan tabel 5.18, dapat diketahui sebanyak 72 responden dengan presentase (100%)

    memiliki kualitas bahwa melaksanakan tugas yang harus diingatkan pimpinan, hal ini

    menunjukkan bahwa karyawan Hotel Po Semarang melaksanakan pekerjaan tanpa harus

    diingatkan oleh pimpinan tetapi dengan inisiatif karyawan itu sendiri melakukann

    pekerjaannya dengan baik.

    Kinerja Karyawan Dalam Aspek Jumlah Pekerjaan Tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Baik 70 97.2 97.2 97.2

    Tidak Baik 2 2.8 2.8 100.0

    Total 72 100.0 100.0

    Kinerja Karyawan Dalam Aspek Kualitas Pekerjaan tahun 2018

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Berkualitas 72 100.0 100.0 100.0

  • 3. Kinerja Karyawan dalam aspek Ketepatan waktu

    Tabel 5.19

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.19, dapat diketahui sebanyak 72 responden dengan presentase (100%)

    setuju bahwa menyelesaikan pekerjaan sesuai standar kerja dengan tepat waktu, hal ini

    menunjukkan bahwa karyawan Hotel Po Semarang menyelesaikan pekerjaan sudah sesuai

    dengan standar Hotel Po Semarang.

    4. Kinerja Karyawan Dalam Aspek Kehadiran

    Tabel 5.20

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.20, dapat diketahui sebanyak 57 responden dengan presentase (79.2%)

    yang setuju hadir dan pulang dengan tepat waktu dan sebanyak 15 responden dengan presentase

    (20.8%) menjawab tidak setuju hadir dan pulang tepat waktu, hal ini menunjukkan bahwa

    karyawan Hotel Po Semarang sudah melakukan sesuai dengan ketentuan Hotel.

    Komunikasi Interpersonal Dalam Aspek Ketepatan Waktu

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Tepat Waktu 72 100.0 100.0 100.0

    Kinerja Karyawan Dalam Aspek Kehadiran

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Hadir 57 79.2 79.2 79.2

    Tidak Hadir 15 20.8 20.8 100.0

    Total 72 100.0 100.0

  • 5. Kinerja Karyawan Dalam Aspek Kemampuan Kerja Sama

    Tabel 5.21

    Sumber : Olahan data primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.21, dapat diketahui sebanyak 72 responden denhan presentase

    (100%) setuju dan mampu bekerja sama. Dalam hal ini karyawan telah memenuhi standar

    kerja, hal ini menunjukkan bahwa karyawan Hotel Po Semarang sudah melakukan pekerjaan

    yang sesuai dengan standar hotel.

    Tabel 5.22

    Total Keseluruhan Variabel Kinerja Karyawan

    No Kategori Interval Frekuensi Presentase %

    1 Sangat Berkinerja 37-45 1 1.4

    2 Berkinerja 28-36 71 98.6

    3 Tidak Berkinerja 19-27 0 00.00

    4 Sangat Tidak

    Berkinerja

    10-18 0 00,00

    Total 72 100.00

    Sumber: Olahan Data Primer, 2018

    Berdasarkan tabel 5.22, distribusi frekuensi variabel Kinerja Karyawan dikelompokkan

    kedalam 4 kategori yaitu Sangat Berkinerja, Berkinerja, Tidak Berkinerja, Sangat Tidak

    Berkinerja. Hasil perhitungan dari ke-4 kategori tersebut bahwa Kinerja Karyawan dengan

    kategori Sangat Berkinerja pada interval 37-45 sebanyak 1 dengan presentase (1.4%). Kinerja

    Karyawan dengan kategori Berkinerja pada interval 28-36 sebanyak 71 karyawan dengan

    presentase (98.6%) dan Kinerja karyawan kategori Tidak baik dan Sangat Tidak Baik sebanyak

    0. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kinerja Karyawan berada kategori baik atau berkinerja

    dengan presentase (100.00%).

    Kinerja Karyawan Dalam Aspek Kemampuan Kerja Sama

    Aspek

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Mampu Berkerja

    Sama 72 100.0 100.0 100.0

  • 5.3 Pengujian Hipotesis

    Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda,

    dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang diajukan. keenam hipotesis yang diajukan

    adalah:

    H0 = Tidak Terdapat pengaruh antara variabel komunikasi interpersonal terhadap kinerja

    karyawan di Hotel Po Semarang.

    H1 = Terdapat pengaruh variabel komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan di Hotel

    Po Semarang.

    H0 = Tidak terdapat pengaruh antara variabel komunikasi interpersonal terhadap kinerja

    karyawan di Hotel Po semarang

    H2 = Terdapat pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Hotel Po

    Semarang

    H0 = Tidak terdapat pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Hotel Po

    semarang

    H3 = Terdapat pengaruh Komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja dalam kinerja

    karyawan di Hotel Po Semarang.

  • 5.3.1 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan

    Variabel komunikasi interpersonal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja

    karyawan, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini

    menunjukan bahwa variabel komunikasi interpersonal berpengaruh positif terhadap kinerja

    karyawan.

    5.3.2 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

    Variabel motivasi kerja tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat

    nilai signifikasi sebesar 0,874 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukan variabel motivasi

    kerja secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

    5.3.3 Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

    Variabel Komunikasi interpersonal dan Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dapat dilihat

    bahwa variabel komunikasi interpersonal memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap

    kinerja karyawan sedangkan motivasi kerja tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan.

    Hal ini dilihat pada nilai signifikan variabel komunikasi interpersonal terhadap kinerja

    karyawan 0.000 lebih kecil 0,05 dan nilai signifikan motivasi kerja sebesar 0,874 yang lebih

    besar dari 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan yang berarti

    berpengaruh pada kinerja karyawan.

    5.4 Uji Koefisien Determinasi

    Berikut merupakan hasil olahan uji koefisien determinasi pengaruh Komunikasi

    Interpersonal dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

    Tabel 5.21

    Uji Koefisien Determinasi

    Sumber : Output data uji regresi,2018

    Berdasarkan hasil analisis seperti 5.21, diketahui bahwa ada korelasi yang kuat antara

    Komunikasi interpersonal dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dapat dibuktikan nilai

    r hitung sebesar 0,619 (>0,600). Koefisien determinasinya nilai (R Square) sebesar 0,384 atau

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .619a .384 .366 1.68547

    a. Predictors: (Constant), MotivasiKerja, KomInter

    b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

  • sebesar 36,6%. Nilai ini diperoleh dari (R2 x 100%). Dengan koefisien determinasi yang telah

    disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,366. Hal ini menunjukan bahwa variabel

    komunikasi interpersonal dan motivasi kerja dapat menjelaskan variabel kinerja karyawan 36.6

    %, sedangkan 63,3 % dijelaskan oleh variabel lain. Variabel lain dalam hal ini dapat berupa

    gaji, atau tunjangan.

    5.5 Uji F

    Berikut merupakan hasil uji F pengaruh komunikasi interpersonal dan motivasi kerja

    terhadap kinerja karyawan. Dasar pengambilan keputusan jika sig < 0,05 maka H1 diterima

    atau artinya variabel X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y.

    Tabel 5.22

    Uji F

    Sumber : Output data uji regresi, 2018

    Berdasarkan hasil uji F test uji regresi, diperoleh nilai F hitung sebesar 21,468 dengan

    tingkat signifikansi 0,000, oleh karena itu probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka secara

    bersama-sama variabel komunikasi interpersonal dan variabel motivasi kerja berpengaruh

    terhadap kinerja dan dengan demikian maka H3 yaitu terdapat pengaruh antara komunikasi

    interpersonal terhadap kinerja karyawan diterima.

    ANOVAb

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1 Regression 121.971 2 60.985 21.468 .000a

    Residual 196.015 69 2.841

    Total 317.986 71

    a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Komunikasi Interpersonal

    b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

  • 5.6 Persamaan Regresi

    Berikut merupakan tabel hasil dari output uji regresi linier berganda dimana Y= α +

    β1X1 + β2X2. Tabel 5.23

    Persamaan regresi

    Sumber : Output data uji regresi, 2018

    Pengaruh komunikasi interpersonal dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan diuji

    dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian

    dengan teknik regresi linier berganda, maka dapat disusun persamaan sebagai berikut:

    Y = 11,608 + 0,418 X1 - 0,018 X2

    Persamaan regresi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Konstanta sebesar 11,608, artinya bahwa jika tidak ada variabel komunikasi

    interpersonal dan motivasi kerja, maka nilai kinerja karyawan sebesar 11,608.

    2. Koefisien regresi sebesar 0,418, artinya bahwa setiap penambahan satu satuan motivasi

    kerja, maka akan meningkatkan nilai kinerja karyawan sebesar 0,418 dengan asumsi

    variabel lainnya konstan.

    3. Koefisien regresi sebesar -0,018, artinya bahwa setiap penurunan (karena tanda -) satu

    satuan komunikasi interpersonal, maka akan menurunkan nilai kinerja karyawan

    sebesar 0,018 dengan asumsi variabel lainnya konstan.

    Untuk mengetahui pengaruh variabel independen komunikator (X1) dan pesan (X2) terhadap

    variabel dependen keputusan pembelian (Y) dianalisis menggunakan model regresi linier

    berganda dengan bantuan program spss dengan perolehan hasil sebagai berikut:

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 11.608 2.356 4.926 .000

    KomInter .418 .073 .628 5.750 .000

    MotivasiKerja -.018 .114 -.017 -.159 .874

    a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

  • 5.7 Uji T

    Tabel 5.24

    Uji T

    Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:

    1) Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan

    Uji T diperoleh dari hasil signifikansi sebesar 0,00 yang lebih kecil dari nilai 0,05 maka H1

    yaitu Terdapat pengaruh variabel komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan di Hotel

    Po Semarang diterima, yang berarti variabel komunikasi interpersonal secara signifikan

    berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada taraf signifikansi 5%

    2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

    Uji T dari hasil signifikansi sebesar 0,874 yang lebih besar dari 0,05. maka H2 yaitu tidak

    terdapat pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Hotel Po Semarang

    ditolak. yang berarti variabel motivasi kerja secara signifikan tidak berpengaruh terhadap

    kinerja karyawan pada taraf signifikansi 5%.

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 11.608 2.356 4.926 .000

    KomInter .418 .073 .628 5.750 .000

    MotivasiKerja -.018 .114 -.017 -.159 .874

    a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

    Sumber : Output data uji regresi, 2018

  • 5.8 Sumbangan Efektif Variabel Independen (SE)

    Berdasarkan tabel diatas sumbangan efektif dari setiap variabel dapat dihitung dengan

    menggunakan rumus SE(X)=Betax x koefisien korelasi x 100%, hasilnya adalah sebagai

    berikut:

    1. Sumbangan efektif variabel komunikais interpersonal (X1) terhadap kinerja

    karyawan(Y)

    SE(X1) = -0,628 x -0,619 x 100%

    = 0,389 = 38,9%

    2. Sumbangan efektif variabel motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)

    SE(X2) = 0,017x 0,797 x 100%

    = -0,005 = - 0,5%

    3. Sembangan Efektif (SE) total dapat dihitung sebagai berikut:

    SE total = SE(X1) - SE(X2)

    = 0,389 - 0,005

    = 0,384 = 38,4%

    Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa sumbangan efektif variabel komunikasi

    interpersonal (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 38,9%, sementara sumbangan efektif

    variabel motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar -0,5%. Hasil ini

    menunjukkan bahwa variabel komunikasi interpersonal memiliki pengaruh yang lebih

    dominan terhadap variabel motivasi kerja. Untuk total SE adalah sebesar 38,4 %, Hasil ini tidak

    sama dengan koefisien determinasi yaitu 36,6 % karena total sumbangan efektif dijumlah

    secara manual sehingga masih berupa data mentah, sedangkan koefisien determinan hasilnya

    sudah dikoreksi.

  • 5.9 Pembahasan

    Hotel Po Semarang menjadi salah satu hotel yang cukup terkenal di Kota Semarang yang

    sebelumnya Hotel ini dinamakan Hotel Crowne Plaza Semarang, kini sudah berganti nama

    menjadi Hotel Po Semarang. Didalam penelitian ini peneliti menemukan satu variabel bebas

    yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Hotel Po Semarang. Variabel bebas tersebut

    adalah Komunikasi interpersonal, Secara keseluruhan penelitian ini telah menunjukkan adanya

    penerimaan terhadap ketiga hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini. Berdasarkan

    tabel 5.24 hasil perhitungan menunjukan bahwa T hitung komunikasi interpersonal adalah

    5.750 yang berarti lebih besar dari T tabel 1.666 dan signifikansi dari t hitung komunikasi

    interpersonal adalah 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Sumbangan efektif yang diberikan oleh

    variabel komunikasi interpersonal sebesar 38,9 %. Kondisi ini menunjukan bahwa komunikasi

    interpersonal (X1) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) namun pengaruhnya sangat

    kecil. Peneliti juga melihat pada hal ini karyawan Hotel Po Semarang berjenis kelamin laki-

    laki lebih banyak di banding dengan perempuan. Laki-laki dengan presentase sebesar 42%

    sedangkan Perempuan memiliki presentase sebesar 30% hal ini juga dapat dilihat dalam dari

    usia responden 19- 25 tahun dengan presentase sebanyak 32% dengan status perkawinan paling

    banyak yaitu belum menikah dengan presentase sebesar 42% dan dengan penghasilan

    1.500.000- 3.000.000 dengan presentase sebesar 37%.

    Berdasarkan hasil data kuesioner dari 72 responden yaitu karyawan Hotel Po Semarang

    responden yang telah diolah, menunjukan bahwa komunikasi interpersonal memiliki

    kemampuan menjalankan tugas dengan tanggung jawab sebanyak 68% (tabel 5.3) dan

    komunikasi interpersonal memiliki komunikasi yang sedekat mungkin dengan orang lain

    sehingga lebih menyenangkan dan menarik perhatian responden sebanyak 64% (tabel 5.4). Hal

    ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Beny Usman (2013) yang meyatakan bahwa

    Komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil ini menunjukan

    bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Dengan hasil menunjukkan bahwa

    komunikasi interpersonal diterima dikarekan didukung oleh aspek-aspek dari komunikasi

    interpersonal yaitu keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, kesamaan, keyakinan,

    kesiapan.

  • Berdasarkan tabel 5.27 hasil perhitungan menunjukan bahwa T hitung motivasi kerja

    adalah -1.59 yang berarti lebih kecil dari T tabel 1.666 dan signifikansi dari t hitung kmotivasi

    kerja adalah 8,74 < 0,05 maka H0 ditolak. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel

    motivasi kerja sebesar -0,5% Kondisi ini menunjukan bahwa motivasi kerja (X1) secara

    signifikan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). Dari hasil data yang telah diolah,

    menunjukan bahwa motivasi kerja mengeluh ketika banyak kerjaan 71% (tabel 5.4). Hasil ini

    menunjukkan sesuai dengan apa yang di kemukaan oleh Ardityo Wirawan (2013) Motivasi

    kerja tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hail ini menunjukkan bahwa

    hipotesis kedua ditolak.