Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

download Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

of 23

Transcript of Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di bidang industri konstruksi, pekerjaan beton memegang peranan sangat

    penting. Dapat dikatakan hampir pada setiap bangunan yang didirikan, seperti

    gedung bertingkat, perumahan, jalan, jembatan, bendungan dan saluran irigasi

    serta bangunan lainnya selalu memerlukan pekerjaan beton, baik sebagai

    kebutuhan utama maupun sebagai unsur bahan penunjang. Dalam pekerjaan

    konstruksi beton, terutama konstruksi beton bertulang konvensional, pemadatan

    atau vibrasi beton adalah pekerjaan yang mutlak untuk dikerjakan. Pemadatan

    dalam pelaksanaannya itu sendiri adalah meminimalkan udara yang terjebak

    dalam beton segar (fresh concrete) sehingga diperoleh beton yang homogen dan

    tidak terjadi rongga-rongga di dalam beton (honey-comb).

    Konsekuensi dari beton bertulang yang tidak sempurna pemadatannya,

    diantaranya dapat menurunkan kuat tekan beton dan kekedap-airan beton sehingga

    mudah terjadi karat pada besi tulangan. Pengecoran beton konvensional pada

    beam column joint yang padat tulangan dengan alat vibrator belum menjamin

    tercapainya kepadatan secara optimal. Selain itu penggunaan alat vibrator pada

    daerah yang padat bangunan dapat menimbulkan polusi suara yang mengganggu

    sekitarnya.

    erdapat beberapa cara untuk meningkatkan kinerja beton, antara lain !

    mengurangi porositas bahan dengan mengurangi jumlah air dalam campuran

    beton" menambah akti# mineral seperti Silica $ume, %opper Slag, atau abu

    terbang ($ly &sh)" menambah serat (#iber) dalam campuran beton" dan beton

    dengan pemadatan mandiri atau Self Compacting Concrete. Self Compacting

    Concrete (S%%) merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam suatu

    keadaan tertentu dimana penggunaan metode konvensional tidak dapat

    dipergunakan, sehingga agar dapat menggunakan metode ini dengan baik

    diperlukan pengenalan a'al baik dari penertian ataupun aplikasnya dilapangan.

    1

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    2/23

    1.2 Tujuan

    Paper ini bertujuan untuk mengetahui salah satu jenis beton yaitu Self

    Compacting Concreteserta aplikasinya, sehingga dimaksudkan dapat memberikan

    kontribusi dalam pemahaman dalam materi mata kuliah teknologi beton dan

    bahan struktur.

    1.3 Batasan Masalah

    Dalam paper ini akan dibahas pengertian tentang Self Compacting

    Concreteserta aplikasinya.

    BAB IITINJAUAN PUSTAA

    2.1 Pengert!anSelf Compacting Concrete"SS#$

    Self Compacting Concrete (S%%) diperkenalkan pertama kali di ropa

    pada akhir abad ke-* dan merupakan konsep inovati# untuk menghasilkan beton

    yang dapat +mengalir (flowable) namun tetap kohesi# dan bermutu tinggi. eton

    akan dengan mudah mengalir, bahkan melalui tulangan yang rapat tanpa

    mengalami segregasi ataupun bleeding. S%% juga mengatasi permasalahan

    2

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    3/23

    pengecoran untuk posisi yang tinggi karena dapat dipompa dengan mudah. Selain

    tingkat kelecakan atau 'orkablilitas yang tinggi pada beton segar, S%% setelah

    mengeras (hardened concrete) juga memiliki kekuatan yang tinggi disebabkan

    pengurangan kadar air sehingga porositas menjadi minimum, memiliki

    kemampuan kedap air yang tinggi, serta de#ormasi susut yang rendah. Self

    Compacting Concrete mengisyaratkan kemampuan mengalir yang baik pada beton

    segar dengan nilai slump-flow minimal sebesar * cm. eton S%% seringkali

    digunakan sebagai material repair untuk perbaikan struktur bangunan yang

    mengalami kerusakan seperti porous akibat kesalahan manual compacting

    ataupun retak.

    eton memadat sendiri atau Self Compacting Concrete pertama kali

    dikembangkan di jepang pada tahun /00*-an sebagai upaya untuk mengatasi

    persoalan pengecoran komponen gedung artistik dengan bentuk geometri yang

    tergolong rumit bila dilakukan pengecoran dengan beton normal. Di 1ndonesia

    sendiri penggunaan beton S%% masih belum banyak, hanya beberapa bangunan

    yang mengaplikasikannya terutama bangunan struktur-struktur besar seperti pada

    jembatan 2rand 3isata (Cable Stayed) di ekasi, 4a'a arat pada tahun **5

    Gambar 2. 1 Jembatan cable stayedgrand wisata

    Sumber: Anonimus. Jembatan cable stayedgrand wisata.

    3

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    4/23

    http://www.promolagi.com/potret_det.php?jid11!. Accessed on

    "#/12/2"12

    Dalam pelaksanaannya, digunakan beton mutu tinggi dengan kuat tekan *

    6Pa. &plikasi ini karena mempertimbangkan kesulitan pemadatan manual pada

    posisi menara yang tinggi dan miring.

    7iset tentang beton memadat mandiri masih terus dilakukan hingga

    sekarang dengan banyak aspek kajian, misalnya ketahanan (durability),

    permeabilitas dan kuat tekan (compressive strength). Kekuatan tekan beton kering

    /* 6Pa sudah dapat dicapai karena penggunaan admi8ture superplasti9iser yang

    memungkinkan penurunan rasio air-semen (':c) hingga nilai ':c ; *,< atau lebih

    kecil. Secara umum, S%% memerlukan bahan tambah (admixture) dan bahan

    pengisi (filler) yang ber#ungsi untuk memodi#ikasi si#at serta karakteristik beton.

    =ntuk memperoleh beton yang mampu mengalir tanpa terjadi pemisahan material

    (kriteria segregation resistance), maka digunakan high range water reducer atau

    +Superplastici9er. Superplastici9er meningkatkan konsistensi pasta semen dan

    membuat pasta semen menyelimuti dan mengikat agregat dengan kuat, sehingga

    beton mampu mengalir tanpa mengalami segregasi material. Superplastici9er

    diperlukan untuk mendispersikan (menyebarkan) partikel semen menjadi merata

    dan memisahkan menjadi partikel-partikel yang halus sehingga reaksi

    pembentukan %-S-> (tobermorite) akan lebih merata dan lebih akti#. Sedangkan

    penggunaan bahan pengisi (filler) diperlukan untuk meningkatkan viskositas

    beton guna menghindari terjadinya bleeding dan segregasi, untuk tujuan tersebut

    dapat digunakanfly ash, serbuk batu kapur,silica fume atau yang lainnya.Komposisi &gregat kasar dan agregat halus juga harus diperhatikan dalam

    proses produksi S%%, mengingat semakin besar proporsi agregat halus dapat

    meningkatkan daya alir beton segar tetapi jika agregat halus yang digunakan

    terlalu banyak maka dapat menurunkan kuat tekan beton yang dihasilkan,

    sebaliknya jika terlalu banyak agregat kasar dapat memperbesar resiko segregasi

    pada beton. Pada komposisi campuran beton, perbedaan utama beton memadat

    mandiri dengan beton konvensional adalah penggunaan porsi bahan pengisi yang

    !

    http://www.promolagi.com/potret_det.php?jid=114http://www.promolagi.com/potret_det.php?jid=114
  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    5/23

    cukup besar, sekitar ?* @ dari volume total campuran beton. ahan pengisi ini

    adalah pasir butiran halus dengan ukuran butiran maksimum (dma8 ) A *,/B mm.

    Porsi besar bahan pengisi ini menyebabkan campuran beton cenderung berprilaku

    sebagai pasta. Penggunaan superplasti9iser yang memadai, biasanya

    berbahanpolycarboxylate, memungkinkan penggunaan air pada campuran dapat

    dikurangi, namun pengurangan pengerjaan (workability) dan kemampuan

    pengaliran (flowability) campuran beton dapat dijaga.

    2.2 S%arat #a&'uranSelf Compacting Concrete"S##$

    eberapa syarat yang harus dipenuhi agar campuran beton bias

    dikategorika sebagai Self Compacting Concreteantara lain!

    /. Pemilihan material yang sesuai

    2. 6i8 desain yang mampu memenuhi kriteriafilling ability, passing ability

    dan ketahanan terhadap segresi. Seperti!

    &gregat kasar dibatasi jumlahnya sampai kurang lebih B*@ dari

    volume beton. (Pada beton normal sekitar 5*-5B @).

    &gregat halus dibatasi jumlahnya sampai kurang lebih ?*@ dari

    volume beton. (Pada beton normal sekitar

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    6/23

    ?. Kuat tekan beton bias dibuat untuk beton mutu tinggi dan sangat tinggi

    B. Cebih kedap, porositas lebih kecil

    . Susut lebih rendah

    5. Dalam jangka panjang struktur lebih a'et (durable)

    . ampilan permukaan beton lebih baik dan halus karena agregatnya

    biasanya berukuran kecil sehingga nilai estetis bangunan menjadi lebih

    tinggi.

    0. Karena tidak menggunakan penggerakan manual, lebih rendah polusi suara

    saat pelaksanaan pengecoran.

    /*. enaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit karena beton dapat mengalir

    dengan sendirinya sehingga dapat menghemat biaya sekitar B* @ dari

    upah buruh.

    S%% cocok untuk struktur-struktur yang sulit untuk dilaksanakan pemadatan

    manual misalnya karena tulangannya sangat rapat ataupun karena bentuk

    bekisting tidak memungkinkan, sehingga dikha'atirkan akan terjadi keropos

    apabila dipadatkan secara manual. Selain itu bias juga diaplikasikan untuk lantai,

    dinding, tunel, beton pre-cast dan lain-lain.

    =ntuk mendapatkan campuran beton S%% dengan tingkat 'orkabilitas yang tinggi

    perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut!

    /. &gregat kasar dibatasi jumlahnya sampai kurang lebih B*@ dari volume

    padatnya.

    . Pembatasan jumlah agregat halus kurang lebih ?*@ dari volume mortar.

    3. !ater "inder #atiodijaga pada level kurang lebih *.:>/. Semakin besar nilai blocking ratio, semakin baik

    beton segar yang mengalir dengan viskositas tertentu. =ntuk test ini criteria yang

    umum dipakai baik untuk tipe konstruksi vertical maupun untuk konstruksi

    hori9ontal disarankan mencapai nilai blocking ratio antara *, sampai /,*

    2.).2.3 -unnel6etode ini dipakai untuk mengukur viskositas beton S%% dan sekaligus

    mengetahui segregation resistance. Kemampuan beton segar untuk segera

    mengalir melalui mulut di ujung ba'ah alat ukur H-$unnel diukur dengan besaran

    'aktu antara detik sampai maksimal / detik.

    erikut cara kerja alat $unnel est!

    a. Penutup bagian ba'ah ditutup.

    b. %ampuran beton segar diisikan pada H-$unnel sampai jenuh

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    10/23

    c. Penutup bagian ba'ah dibuka sehingga campuran beton segar mengalir.

    d. %atat lama 'aktu beton mengalir hingga H-$unnel kosong.

    Gambar 2. ! "lat #unnel $est

    Sumber: &itra'usuma( Juwita )ail*. 2"12. +uat te'an Sel, &ompacting &oncrete

    dengan 'adar superplastici-er *ang berariasi. ugas a'hir *ang

    dipubli'asi'an. 0niersitas Jember

    2.).2.) U (+0 test

    es ini digunakan untuk mengukur #illing and passing ability dari beton

    S%%. &lat ini tersusun dari sebuah kapal berbentuk = yang dibagi oleh dinding

    tengah menjadi dua kompartemen. =ji =-bo8 menunjukkan derajat compactability

    dalam hal mengisi tinggi yaitu (h/-h), perbedaan ketinggian beton dicapai dalam

    dua kompartemen =-bo8.

    2.).2. r!&et test

    Irimet test mampu mensimulasikan aliran beton segar selama pengerjaan

    di lokasi. &lat Irimet diisi dengan sekitar liter beton dan 'aktu yang

    dibutuhkan untuk mengalir melalui alat diukur.

    2.).2.4 5TM S6reen Sta(!l!t% Test

    1"

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    11/23

    &dalah cara yang sangat e#ekti# untuk mengukur stabilitas S%%. Pengujian

    ini dia'ali dengan mengambil sampel /* liter beton dan didiamkan untuk

    memungkinkan adanya segregasi internal dalam jangka 'aktu tertentu, kemudian

    dituangkan ke saringan B mm (diameter

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    12/23

    &dapun agregat yang digunakan, yaitu batu pecah dan pasir, berasal dari sungai

    4eneberang, Sula'esi Selatan dan telah diuji #isis berdasarkan &S6 %

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    13/23

    Gambar 2. % Gra&' hubungan antara 'adar admiture dengan

    'ele(a'an aliran SCC

    Sumber: mariani( d''. 2"". engaruh enambahan Admi4ture erhadap

    +ara'teristi' Sel, &ompacting &oncrete 5S&&6

    >asil pengujian slump #lo' menunjukkan, S%% dengan kadar /,B@, ,*@,

    dan ,B@ Superplastici9er mampu memenuhi kelecakan aliran desain, yaitu B-5B

    cm. Eilai slump-#lo' yang terendah adalah pada kadar /,B@ Superplastici9er,yaitu 5/,5 cm

    2ra#ik hubungan antara kadar Superplastici9er dengan nilai slump-#lo'

    menunjukkan, kadar Superplastici9er berpengaruh terhadap kelecakan aliran S%%,

    meskipun tidak signi#ikan. Semakin besar kadar Superplastici9er yang diberikan,

    maka semakin tinggi nilai slump-#lo' yang berarti semakin tinggi tingkat

    kelecakan aliran ('orkabilitas) S%%. erdasarkan angka pada gra#ik, peningkatan

    kelecakan aliran S%% pada setiap penambahan *,B@ kadar Superplastici9er rata

    rata hanya *,B cm atau *,0@.

    >asil evaluasi visual pada beton segar menunjukkan, S%% dengan kadar

    /,B@, ,*@, dan ,B@ Superplastici9er mampu mengalir dan mengisi seluruh

    ruang cetakan secara mandiri (self compactible) tanpa terjadi segregasi material

    yang berarti.

    13

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    14/23

    >asil evaluasi visual beton keras menunjukkan seluruh sisi dan sudut

    benda uji tampak halus tanpa bekas lubang udara yang besar dan pada sudutnya

    tidak terjadi keropos atau sarang lebah akibat segregasi material.

    Gambar 2. ) Gra&' hubungan antara 'adar admiture dengan 'uat

    te'an SCC

    Sumber: mariani( d''. 2"". engaruh enambahan Admi4ture erhadap

    +ara'teristi' Sel, &ompacting &oncrete 5S&&6

    &nalisis hasil pengujian kuat tekan beton umur hari menunjukkan, S%%

    dengan kadar /,B@, ,*@, dan ,B@ Superplastici9er memenuhi kuat tekan desain

    yaitu sebesar

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    15/23

    2. 't!&al!sas! uat Tekan Self-Compacting Concrete Dengan #ara

    Trial-Mix +&'+s!s! Agregat Dan Filler Pa*a #a&'uran A*ukan

    Bet+n "+leh. Sla&et ,!*+*+7 2884$

    Standar Easional 1ndonesia (SE1) sampai saat ini belum mengakomodasi

    teknologiself-compacting concreteberkaitan minimnya penelitian yang dilakukan

    tentang teknologi baru ini, sedangkan potensi material yang dimiliki cukup besar,

    maka diperlukan penelitian untuk mendapatkan mix design yang optimal dalam

    pembuatan beton jenis SCC di 1ndonesia. Penelitian ini dilaksanakan untuk

    mengetahui komposisi antara agregat kasar dan agregat halus yang optimum pada

    beton yang tergolong self-compacting concrete dan persentase optimum dalam

    melakukan substitusi semen dalam adukan beton dengan serbuk bata merah yang

    di#ungsikan sebagaifiller dalam produksi SCC.

    7ahan8bahan *ang dibutuh'an untu' mela'sana'an

    berbagai pengujian dalam penelitian ini( meliputi:

    $abel 2. 1 *an(angan (ampuran adu'an beton

    Sumber: 9idodo( Slamet. 2""$. 2. ptimalisasi +uat e'an Sel,8&ompacting

    &oncrete ;engan &ara rial8

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    16/23

    yang terjadi selama pemeriksaan benda uji dicatat. Setiap varian dalam penelitian

    ini dilakukan uji kuat tekan pada umur asil trial-mix komposisi agregat

    yang paling optimal, selanjutnya digunakan dalam studi peman#aatan serbuk bata

    merah sebagaifiller dalam proses produksi SCC.

    >asil dari pengujian terhadap si#at beton segar (dalam penelitian ini

    meliputi uji slump dan slump #lo') ditunjukkan dalam gra#ik diba'ah

    Gambar 2. + ,asil pengujian slump pada trial mi 'omposisi agregat

    Sumber: 9idodo( Slamet. 2""$. ptimalisasi +uat e'an Sel,8&ompacting

    &oncrete ;engan &ara rial8

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    17/23

    men*ebab'an sema'in 'eciln*a ting'at 'eleca'an beton segar.

    asil pengujian tersebut juga menunju''an bahwa nilai slump

    *ang dicapai selalu lebih besar dari 2" cm( sehingga pengujian

    slump sudah tida' e,e'ti, untu' diguna'an. @ilai slump *ang

    besar ini disebab'an 'arena penggunaaan polycarboxylate

    sebagai superplasticizer men*ebab'an terjadin*a dispersi

    butiran semen sehingga beton segar menjadi sangat encer.

    +ondisi ini membutuh'an metode pengujian lain *ang lebih

    sesuai *aitu modifed slump test atau pengu'uran slump ow.

    Gambar 2. ,asil pengujian slump pada trial mi 'omposisi agregat

    Sumber: 9idodo( Slamet. 2""$. ptimalisasi +uat e'an Sel,8&ompacting

    &oncrete ;engan &ara rial8

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    18/23

    sehingga kohesi#itas beton segar dapat meningkat dan gejala segregasi dan

    bleeding dapat diminimalisir, secara visual beton segar terlihat seperti cairan

    madu yang kental tetapi mampu mengalir dengan baik. Eilaislum

    flow akan mencapai B cm jika #raksi agregat halus lebih dari ?*@, sehingga

    untuk menghasilkan SCC diperlukan #raksi agregat halus minimal ?*@.

    asil pengujian 'uat te'an beton *ang dila'u'an pada saat

    benda uji

    berumur 3( % dan 2 hari dapat dilihat pada gambar dibawah

    Gambar 2. /uat te'an beton a'ibat 0ariasi 'omposisi agregat

    Sumber: 9idodo( Slamet. 2""$. ptimalisasi +uat e'an Sel,8&ompacting

    &oncrete ;engan &ara rial8

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    19/23

    dilakukan Ean Su dan ka'an-ka'an (**/) yang menyarankan penggunaan

    agregat halus antara B*@ sampai B5@. Penggunaan #raksi agregat halus sebesar

    B*@ menunjukkan hasil yang optimum disebabkan karena dicapainya si#at beton

    segar yang mudah mengalir dan variasi ukuran agregat yang akan saling mengisi

    sehingga dapat diperoleh beton yang dapat memadat mengandalkan berat sendiri

    dengan tingkat kepadatan yang cukup baik. Penggunaan agregat halus yang terlalu

    banyak menyebabkan beton segar mudah mengalir namun kekuatan beton tidak

    optimal karena si#atnya yang menyerupai mortar, sedangkan penggunaan agregat

    kasar yang terlalu banyak berakibat terjadinya rongga dalam beton dan

    meningkatnya kecenderungan segregasi.

    asil pengujian 'uat te'an beton *ang dila'u'an pada saat

    benda uji berumur 3( % dan 2 hari dengan ller serbu' bata

    merah( *aitu

    Gambar 2. 1 ,asil pengujian uji 'uat te'an SCC dengan &ller serbu'

    bata merah

    Sumber: 9idodo( Slamet. 2""$. ptimalisasi +uat e'an Sel,8&ompacting

    &oncrete ;engan &ara rial8

  • 7/25/2019 Bab V. Beton SCC (Self Compacted Concrete)

    20/23

    2ambar diatas menunjukkan hasil pengujian kuat tekanselfcompacting concrete

    dengan berbagai variasi persentase substitusi semen dengan serbuk bata merah.

    Pada saat umur hari terlihat penggunaan serbuk bata merah dengan takaran

    /*@ berat semen akan memberikan nilai kuat tekan yangtertinggi. >al ini terjadi

    karena serbuk bata merah tergolong sebagai po9olan akti#yang merupakan latent

    cementicious material, sehingga jika semen portland, air,po9olan dan agregat

    bercampur di dalam beton, maka terjadi reaksi hidrasi dari senya'a-senya'a

    semen dan hidrasi dari komponen mineral po9olan dengan kalsium hidroksida

    yang dihasilkan oleh hidrasi semen portland. Pada penambahan serbuk bata merah

    kapur bebas dapat bereaksi dengan silica oksida (SiI), &lI< dan $eI