BAB V - Web viewDari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pedoman kepada...
Transcript of BAB V - Web viewDari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pedoman kepada...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan undang-undang No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang
sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Repubik Indonesia
Tahun 1945 yang berdasarkan pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntunan perubahan zaman. Sistem
pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa berakhlaq mulia, berilmu, cakap, kretif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2006).
Proses belajar mengajar guru, tidak harus terpaku dengan menggunakan
satu metode atau strategi pembelajaran saja, seorang guru mampu
menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang bervariasi agar dalam
kegiatan belajar mengajar tidak membosankan bagi siswa dan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai yaitu tercapainya peningkatan motivasi dan prestasi
belajar (Slameto, 2003).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka seorang guru khususnya
guru mata pelajaran biologi SMP Negeri III Bayan dituntut untuk memilih dan
7
menggunakan berbagai metode atau strategi pembelajaran yang tepat,
membantu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Seperti
menggunakan sistem pembelajaran bermain peran atau Role Playing. Metode
atau strategi bermain peran ini lebih menekankan berdasarkan pengalaman,
dalam hal ini siswa memainkan watak, perasaan dan gagasan-gagasan lain.
Pembelajaran bermain peran (Role Playing) ini juga bermamfaat terjadinya
interaksi antara siswa di kelas sehingga siswa akan lebih mudah untuk
mendiskusikan dan mengidentifikasi suatu masalah yang dialami. Hamalik
(2006) menyatakan bahwa bermain peran memiliki keuntungan, diantaranya
siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan dan pendapat tanpa
sanksi, bermain peran memungkinkan memperkenalkan siswa untuk
mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan gagasan-gagasan yang
lainnya.
Demikian penerapan pembelajaran bermain peran ini dapat membantu
siswa dalam mengemukakan pendapat, ide ataupun gagasan sebagai salah satu
wujud dari siswa yang memiliki kreativitas, sehingga hal ini baik secara
langsung maupun tidak langsung akan berdampak positif terhadap
peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa, pada umumnya dan
khususnya pada mata pelajaran biologi.
Berdasarkan observasi bahwa pembelajaran biologi yang selama ini
digunakan dengan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Sehingga
motivasi dan pretsai belajar siswa masih rendah, karena siswa dikelas hanya
mendengarkan, mencatat, dan siswa hanya melakukan kegiatn sesuai perintah
7
guru siswa juga kurang siap dalam mengikuti pelajaran pada setiap pertemuan
karena sebagian besar siswa tidak mempelajri materi yang akan dibahas
sebelum proses belajar mengajar. Sehingga siswa kurang aktif dalam
menemukan sendiri, kesulitan juga dialami oleh guru dalam memilih strategi
pembelajaran yang tepat agar siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini
disebabkan karena guru lebih banyak menerapkan metode ceramah, sehingga
penyampaian materi dan soal lebih didominasi oleh guru, disamping itu buku
pedoman yanng dimiliki olehsiswa cenderung menggunakan satu pedoman
yang diproleh dari sekolah saja. Hal ini menyebabkan kurangnya motivasi dan
prestasi belajar siswa dengan memperhatikan nilai rata-rata hasil ujian
semester 1 pada mata pelajarn biologi di SMPN III Bayan masih rendah yaitu
50,00 dengan persentase ketuntasan belajar 27,5%. Untuk itu penelitian ini
akan menerapkan strategi pembelajaran bermain peran untuk membantu siswa
dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa yang lebih optimal
terutama kelas VII karena kelas VII dianggap sebagai kelas yang baru.
Sehingga perlu adanya penanganan yang lebih baik yang pada akhirnya nanti
akan timbul motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar. Untuk itu peneliti
merasa tertarik untuk mengangkat judul tentang penerapan strategi
pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
7
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang kurangnya motivasi dan prestasi belajar
siswa sehingga mengakibatkan rendah nilai yang diperoleh siswa karena
strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan pembelajaran bermain
peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas
VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “Peningkatan
motivasi dan prestasi belajar biologi melalui penerapan pembelajaran bermain
peran pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran
2007/2008.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.4.1. Manfaat teoritis
1.4.1.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu
pengetahuan yang erat kaitannya dengan penggunaan strategi
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Negeri III
Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
7
1.4.1.2 Memberikan pengetahuan baru bagi peneliti dan lembaga
pendidikan yang terkait guna dijadikan salah satu acuan atau
referensi yang akan datang.
1.4.2. Manfaat praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
atau pedoman kepada guru biologi untuk menerapkan strategi
pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar.
1.5. Definisi Operasional
1.5.1.Bermain Peran
Bermain peran adalah penerapan pmebelajaran pengajaran
berdasarkan pengalaman (Hamalik, 2006). Lisnawati (1997),
menyatakan bahwa bermain peran adalah metode mengajar dengan
mendemonstasikan cara bertingkah laku hubungan sosial sehari-hari.
Jadi pembelajaran bermain peran adalah suatu strategi atau metode
pembelajaran siswa dapat memainkan peran dalam hal ini terkait dengan
pembelajaran biologi
1.5.2.Motivasi
Motivasi adalah salah satu pendorong yang merubah energi dalam
diri seseorang kebentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1990) bahwa motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
feeling dan didahului dengan adanya tujuan. Perubahan energi dalam
7
diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan
segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya. Jadi motivasi
adalah salah satu pendorong yang merubah energi dalam diri seseorang
kedalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu
(Djamarah, 1994).
1.5.3.Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
aktivitas belajar (Djamarah, 1994), Nurkencana (1990) menyatakan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang ingin dicapai individu setelah
mengalami proses pendidikan atau setelah diajarkan suatu pengetahuan
tertentu, lebih lanjut Nurkencana menyatakan bahwa hasil tersebut dapat
merubah sikap, kebiasaan dan keterampilan. Jadi prestasi belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
7
kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil
dari aktivitas dalam belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan
Tahun Pelajaran 2007/2008.
1.6. Lingkup Penelitian
1.6.1.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMP Negeri III Bayan Kabupaten Lombok
Barat.
1.6.2.Subjek Penelitian
Siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
1.6.3.Objek Penelitian
Penggunaan pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan motivasi
dan prestasi belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan
Tahun Pelajaran 2007/2008.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Bermain Peran
Pada prinsipnya model pembelajaran bermain peran atau Role
Playing merupakan upaya pemecahan masalah melalui peragaan
tindakan. Hamalik (2006), bahwa pembelajaran bermain peran adalah
penerapan pengajaran berdasarkan pengalaman. Salah satu model
pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara siswa dalam
demokrasi yaitu model pengajaran bermain peran (Syah, 2001).
Dengan demikian yang dimaksud dengan pembelajaran bermain
peran adalah model pembelajaran pemecahan masalah dengan
mengutamakan interaksi antar siswa melalui peragaan tindakan
(bermain peran).
2.1.2. Manfaat bermain peran
Model pembelajaran bermain peran ini dikembangkan dalam
upaya membantu individu dalam menghayati nilai-nilai yang berlaku
serta mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sosial.
Pembelajaran bermain peran ini pula siswa dibina untuk menghadapi
masalah dengan jalan menempatkannya dalam situasi “bantuan” yang
mengandung permasalahan tersebut, harus berperan dan setelah itu
mendiskusikan. Adapun manfaat menggunakan pembelajaran bermain
peran ini yaitu (Hamalik, 2006).
2.1.2.1 Dalam bermain peran, siswa-siswa dapat bertindak dan
mengekspresikan perasaaan dan pendapatnya tanpa sanksi.
Mereka dapat mengulangi dan mendiskusikan masalah (isu)
personal manusiawi tanpa merasa cemas.
2.1.2.2 Bermain peran memungkinkan dan memperkenankan para
siswa untuk mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan
gagasan lain. Hasil identifikasi ini bermakna terhadap perubahan
tingkah laku dan sikap sebagaimana mereka menghayati watak
orang lain.
Keberadaan pemebelajaran bermain peran, siswa berada dalam
suasana yang relatif aman dan terkendali untuk mengeksplorasi dan
menunjukkan masalah-masalah diantara siswa sehingga siswa akan
lebih bebas dan kreatif dalam mengemukakan/ menyampaikan
argumennya tersebut.
2.1.3. Teknik Pelaksanaan Pembelajaran bermain peran
Bermain peran dapat dilaksanakn dalam tiga tahap kegiatan
yaitu :
2.1.2.3 Persiapan dan intruksi
Pada tahap ini, makan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Situasi bermain peran dipilih oleh guru dan keseluruhan
situasi harus dijelaskan oleh guru meliputi situasi suasana,
individu yang terlibat pada posisinya.
28
b. Pada awal bermain peran hendaknya siswa dilatih sebagai
peserta maupun pengamat aktif.
c. Guru memberikan instruksi khusus kepada peserta bermain
peran setelah menyajikan penjelasan terlebih dahulu.
2.1.2.4 Aksi drama dan diskusi
Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Para pelaku (siswa) harus maju melalui situasi bermain
peran.
b. Bermain peran harsus berhenti jika tingkah laku tertentu
(yang terpenting) telah diamati.
c. Keseluruhan kelas harus berpartisipasi dalam suatu diskusi
yang berpusat pada situasi bermain peran. Tiap kelompok
diberikan kesempatan sama untuk menyampaikan reaksinya.
2.1.2.5 Penilaian
Pada tahap ini, maka dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Para siswa harus membuat tulisan atau melaksanakan
diskusi lisan mengenai keberhasilan atau hasil-hasil bermain
peran.
b. Guru menilai keefektifan dan keberhasilan bermain peran
sesuai dengan pengamatannya dalam bentuk catatan yang
selanjutnya dan untuk perbaikan (Hamalik, 2006).
28
2.2. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah salah satu pendorong energi dalam diri sendiri
seseorang kedalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut Mc. Donald dalam buku Sardiman (1990), bahwa motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan
energi dalam diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa
kegiatan fisik, seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai
dengan segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya (Djamarah,
1994).
Proses belajar mengajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin akan
melakukan aktivitas belajar dengan baik. Hal ini merupakan suatu pertanda
bahwa sesuatu yang akan dikerjakan tidak akan menyentuh kebutuhannya.
Seseorang akan melakukan aktivitas secara terus menerus tanpa
motivasi dalam dirinya merupakan motivasi instrinsik. Namun seseorang
yang tidak memiliki keinginan untuk belajar merupakan motivasi ekstrinsik.
Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi instrinsik tidak
ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar (Djamarah, 1994). Ada
beberapa fungsi memotivasi dalam belajar yaitu : mendorong siswa untuk
berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi dari setiap
kegiatan yang akan dilakukan. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan
yang hendak dicapai dan sesuai dengan rumusan tujuan tersebut. Menentukan
28
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai
tujuan tersebut (Sardiman, 1990). Disamping itu ada fungsi-fungsi lain dalam
motivasi yaitu sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi seseorang
yang melakukan usaha itu karean adanya motivasi, adanya motivasi yang baik
dalam belajar akan menemukan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya
usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang
yang belajar akan dapt melahirkan prestasi yang baik, intensitas motivasi
seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya.
2.1.2.1 Macam-macam motivasi
Macam-macam motivasi terdiri atas motivasi yang berasal dari
dalam diri seseorang (motivasi ekstrinsik).
a. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila
seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak
memerlukan motivasi dari luar dirinya dalam aktivitas belajar,
motivasi instrinsik sangat diperlukan terutama belajar sendiri.
Seseorang yang tidak memiliki motivasi instrinsik sulit sekali
melakukan aktivitas belajar, terus menerus. Sebaliknya yang
memiliki motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajar,
keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa
28
semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan
dan sangat berguna kini dan mendatang (Djamarah, 1994).
Siswa yang memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi
orang yang terdidik, berpengetahuan yang mempunyai keahlian
dalam bidang tertentu (Djamarah, 1994), untuk mendapatkan
semua itu tidak ada cara lain yang lebih tepat kecuali belajar.
Belajar adalah suat cara utnuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi untuk
mempelajarinya suatu mata pelajaran, maka akan mempelajarinya
dalam jangka waktu tertentu. Motivasi muncul karena
membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivai
berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan
kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar.
Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan yang berisikan
keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.
Jadi motivasi instrinsik muncul berdasarkan kesadaran tujuan
esensial bukan sekedar atribut dan seremonial.
b. Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik, yang
merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik bukn berarti motivasi
yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam berpendidikan.
Motivasi ini sangat diperlukan agar siswa mau belajar lebih kuat
bebagai cara dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar.
28
Motivasi ekstrinsik memeberi semangat kepada siswa dalam
aktivitas belajarnya (Djamarah, 1994)
Dalam hal usaha membangkitkan motivasi ekstrinsik siswa
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan atau dilakukan yaitu:
1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.
1) Menjelaskan cara secara konkrit kepada siswa apa yang dilakukan
pada akhir pelajaran.
2) Memberikan penghargaan terhadap prestasi yang ingin dicapai
siswa, sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang
lebih baik dikemudian hari.
3) Membuat kebiasaan belajar yang baik.
4) Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun
kelompok.
Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa untuk
membangkitkan semangat belajar setiap siswa adalah dengan
memberikan motivasi ekstrinsik kepada siswa dalam proses
interaksi belajar siswa. Motivasi ekstrinsik kepada suatu alat yang
cukup baik digunakan oleh guru untuk membangkitkan semangat
belajar siswa.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar siswa seperti yang dikemukakan Damayanti (2002), yaitu :
28
1. Keberhasilan mencapai keinginan menumbuhkan kemauan
bergiat, bahkan kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam
kehidupan, timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan
akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta
kepribadian. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah
atau hukuman akan dapat mengubhah keinginan menjadi
kemauan yang kemudian menjadi cita-cita.
2. Kemampuan siswa
Keinginan seoarang anak perlu dibarengi dengan
kemampuan atau kecakapan mengenal dan mengucapkan bunyi-
bunyi huruf keberhasilan membaca suatu bacaan akan
menambah kekayaan pengalaman hidup, keberhasilan tersebut
memuaskan dan menyenangkan hatinya kemampuan akan
memperkuat motivasi anak melaksanakan tugas-tugas
perkembangan.
3. Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi siswa. Seseorang yang sedang sakit,
lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar.
Sebaliknya bila sehat, kenyang dan gembira akan lebih mudah
memusatkan perhatian. Bila jasmani dan tohasi siswa sehat
dengan senang hati untuk belajar agar memperoleh nilai rapot
yang lebih baik.
28
4. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam,
lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dengan kehidupan
masyarakat. Sebagai anggota masyarakat seorang siswa dapat
terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Dengan suasana lingkungan
yang aman, tertib, tenteram, indah dan nyaman memperkuat
kemampuan dan menambah semangat kapasitas belajar.
5. Kematangan
Untuk mempengaruhi motivasi anak, harus diperhatikan
kematangan anak. Tidak bijaksana untuk merangsang aktivitas-
aktivitas matang secara fisik, psikis dan sosial. Karena apabila
tidak memperhatikan kematangan ini akan berakibat frustasi
emosi dan mengurangi kapasitas belajar.
6. Unsur-unsur dinamis dalam membelajarkan siswa.
Siswa memiliki perasaan, minat, perhatian, kemauan,
dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman
hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya terpengarui pada
motivsi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa
alam, tempat tinggal dan pergaulan serta lingkungan budaya
siswa juga mengalami perubahan. Lingkungan tersebut
mendinamiskan motivasi belajar dan belajar siswa.
28
7. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Intensitas pergaulan antara guru dengan siswa
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Upaya
membelajarkan siswa terjadi di sekolah atau di luara sekolah,
upaya pembelajaran di sekolah meliputi menyelenggarakan tata
tertib belajar, membina disiplin belajar, membina ketertiban
pergaulan dan membina ketertiban lingkungan. Begitu juga
upaya pembelajaran di luara sekolah, yakni keluarga, lembaga
agama, pramuka dan pusat pendidikan pemuda yang lain. Semua
itu mempengaruhi motivasi belajar siswa.
8. Minat
Minat adalah kecenderungan yang mantap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang
yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memeperhatikan
aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Minat pada
dasarnya adalah kemampuan sesuatu hubungan antar diri sendiri
dengan sesuatu hubungan sesuatu hubungan antar diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat. Minat besar pengaruhnya terhadap
aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata
pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena
adanya daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar
bila disertai minat.
28
2.3. Pengertian prestasi belajar
Menurut Djamarah (1994): “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan diciptakan baik secara individual maupun kelompok,
sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadaruntuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Dengan
demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dari individual sebagai aktivitas dalam
belajar.
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh atau yang
dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar atau mempelajari ilmu
pengetahuan tertentu di suatu sekolah yang berupa nilail-nilai mata pelajaran
seperti pendapat (Nurkencana, 1990) yang mengatakan bahwa: “prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai oleh individu setelah individu yang
bersangkutan mengalami suatu belajar atau diajarkan pengetahuan
tertententu”. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal selain
memperhatikan isi materi yang diberikan, sumber belajar dan media
pengajaran juga akan mempengaruhi hasil belajar.
Berdasar pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang yang telah
melakukan kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka maupun
pernyataan melalui proses penilaian terhadap tingkah laku dalam proses
belajar mengajar. Prestasi yang dimaksud dalam penelitian adalah hasil
belajar.
28
2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pestasi belajar
Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang dipengaruhi
oleh beberap faktor. Adapun faktor-faktor tersebut dapat digolongkan sebagai
berikut (Djamarah, 1994).
a. Faktor internal, adalah faktor yang timbul dalan diri anak itu sendiri,
seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, dan sebagainya, faktor ini
terwujud sebagai kebutuhan dari anak itu.
b. Faktor eksternal yang berasal dari sekolah seperti interaksi guru dan
murid, standar pelajaran, cara penyajian hubungan antara murid, standar
pelajaran diatasa kurikulum, media pendidikan, kurikulum keadaan
gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin metode mengajara dan tugas
belajar.
c. Faktor eksternal yang berasal dari masyarakat, misalnya media massa,
teman bergaul, kegiatan yang lain, cara hidup lingkunan.
d. Faktor eksternal yang berasal dari keluarga, misalnya cara orang tua
mendidik, suasana keluarga, pegertian orang tua, keadaan sosial ekonomi
keluarga, latar belakang kebudayaan.
2.2. Kerangka berfikir
Dalam mencapai suatu motivasi dan prestasi belajar tidaklah semudah
yang dibayangkan, sebab untuk mencapai motivasi dan prestasi belajar
yang tinggi ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dan prestasi
belajar siswa tersebut adalah penerapan sistem pembelajaran bermain
peran, sekalipun sistem pembelajaran bermain peran bukanlah satu-
28
satunya faktor yang menentukan tinggi rendahnya motivasi dan prestasi
belajar siswa, namun system atau strategi pembelajaran khususnya
pembelajaran bermain peran merupakan salah satu sarana atau alat bantu
pengajaran yang akan dipakai untuk membantu kegiatan belajar mengajar
sehingga apa yang diajarkan akan lebih mudah dimengerti ataupun
dipahami oleh anak didik (siswa).
Keberadaan pembelajaran bermain peran dalam membantu
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa disekolah mutlak
diperlukan, sehingga para siswa akan lebih menyukai ataupun akan lebih
cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap belajar yang
pada gilirannya juga akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara
keseluruhan. Menggambarkan dengan jelas bahwa dengan adanya
pembelajaran bermain peran sangat berperan dalam meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa.
2.3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (suryabrata, 2003).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Motivasi dan prestasi belajar
biologi siswa kelas VII SMP Negeri III Bayan dapat ditingkatkan dengan
penerapan strategi pembelajaran bermain peran”
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru peneliti dalam
proses belajar mengajar dikelas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja
guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Arikunto, 2007)
3.2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian tergantung pada gejala yang akan diteliti.
Apakah gejala itu dibuat secara sengaja atau gejala itu telah ada secara wajar.
Bila gejala itu timbul dengan cara sengaja maka pendekatan yang akan
dilakukan adalah pendekatan eksperimen, sedangkan apabila gejala yang
diteliti telah ada secara wajar maka pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan empiris (Arikunto, 2006).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
eksperimen karena gejala yang timbul dengan cara sengaja yaitu
pembelajaran dengan bermain peran terhadap motivasi dan prestasi belajar
biologi pada siswa kelas VIII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
3.3. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri III
Bayan pada semester genap yaitu pada tanggal 24 April sampai dengan 15
Mei Tahun Pelajaran 2007/2008.
28
3.4. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dimaksud adalah tindakan berupa tindakan
pembelajaran bermain peran terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas
VII SMP Negeri III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008.
Dalam peningkatan pemahaman pembelajaran tersebut digunakan
tindakan berulang atau siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleks, yang diikuti siklus berikutnya. Pada penelitian
ini rencana tindakan dalam maksimal 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 1
kali pertemuan. Apabila proses pembelajaran tidak tuntas pada siklus I dan II
peneliti akan melanjuntkan ketahap siklus III. Secara spiral menurut Kemmis
dan Mc Taggert dalam Depdiknas (2006) penelitian tindakan kelas terdiri dari
beberapa tahapan sebagai berikut.
Gambar I : Penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Rencana yang Direvisi
Refleksi
Tindakan/Observasi
Rencana yang Direvisi
Refleksi
Tindakan/Observasi
Siklus I
Siklus II
1. Tahap siklus pertama
a. Perencanaan
Dalam tahap ini, hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah :
- Menyusun rencana pembelajaran
- Membuat lembar observasi
- Mendesain alat evaluasi dan merencanakan analisis hasil tes
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan dilakukan pembelajaran sesuai
rencanan pembelajaran yang telah disusun.
c. Observasi dan evaluasi
Kegiatan observasi dilakukan secara kontinu setiap kali pembelajaran
berlangsung dalam pelaksanaan tindakan dengan mengamati kegiatan guru
dan kreatifitas siswa.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara dan hasil belajar siswa
dikumpulkan serta dianalisis, sehingga dari hasil tersebut guru dapat
merefleksi diri dengan melihat data observasi, yaitu : identifikasi
kekurangan, analisis sebab kekurangan dan menentukan perbaikan pada
siklus berikutnya.
28
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi penlitian
Populasi adalah seluruh subyek penelitian (Arikunto,
2006), Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
SMPN III Bayan Yang terdiri dari 3 kelas tiap berjumlah rata-rata 40
orang.
3.4.2. Sampel penelitian
Sampel penelitian ini dipilih dari suatu populasi yang benar-
benar mewakili ciri-ciri populasi tersebut sehingga dapat digunakan
untuk melakukan suatu generalisasi (Moleong, 2004) .Menurut
Arikunto (2006) Jika Populasi < 100 maka sampel yang dipakai
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun
Pelajaran 2007/2008.
3.6. Teknik Pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan teknik tes dan observasi dalam
pengumpulan data penelitian :
3.6.1. Teknis Tes
Teknik tes digunakan untuk mengukur penguasaa dan pemahaman
siswa terhadap materi yang dipelajari.
3.6.2. Teknik Observasi
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh informasi mengenai
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,observasi dilakukan dalam
penelitian ini adalah untuk melihat motivsi proses pembelajaran
28
dengan menggunakan pembelajaran bermain peran pada pembelajaran
biologi.(Arikunto,2002)
3.7. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam
keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis, baik kognitif maupun non
kognitif (Suryabrata, 2003). Senada dengan pendapat diatas, Furchan (2004)
menyatakan instrument sebagai suatu alat yang dapPat dipertanggung
jawabkan untuk mengukur tingkah laku dan sifat dari sesuatu yang diteliti.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dalam penelitian ini digunakan
dua jenis instrumen penelitian yaitu tes dan lembar observasi.
3.7.1 Lembar Tes
Tes adalah seperangkat ransangan (stimuli) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Furchan, 2004). Lebih
lanjut Slameto (2003) menyatakan tes hasil belajar sebagai sekelompok
pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan siswa
dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Jenis tes yang
digunkan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda (multiple
choice tes) yang menuntut siswa untuk memilih salah satu jawaban yang
dianggap paling benar dari beberapa alternative jawaban yang telah
tersedia, setiap soal terdiri dari 4 alternatif jawaban (a,b,c, dan d).
28
3.7.2 Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian (Hadi dan
Haryono, 2005). Pendapat lain, menurut Slameto (2003), observasi
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek
kemampuan yang tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti minat,
sikap, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri siswa, serta proses
kegiatan yang dilakukan oleh siswa, baik secara individu atau
kelompok. Adapun isi dari observasi adalah kegiatan guru dan motivsi
siswa atau kegiatan siswa selama proses belajar mengajar berlansung.
Jenis alat observasi yang diguna kan daftar cek, dimana penataan data
dilakukan dengan mempergunakan sebuah daftar yang memuat nama
observer disertai jenis gejala yang diamati. Tugas observer memberi
tanda cek pada gejala yang muncul (Hadi dan haryono, 2005).
3.8. Analisis Data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting,
terutama bila diinginkan generalisasinya atau kesimpulan tentang masalah
yang diteliti, sehingga nantinya dapat dipertanggung jawabkan.
3.8.1. Analisis Data Hasil Observasi
Karena data observasi berupa data deskriftif kualitatif, maka
data tersebut diolah berdasarkan reverensi yang ada serta disesuaiakan
dengan keadaan pembelajaran selanjutnya dilapangan.
28
3.8.2. Analisis Data Hasil Tes
Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua, yaitu data
tentang motivasi dan prestasi belajar siswa kedua data diolah dengan
menggunakan analisis statistik deskriptif.
3.8.2.1. Rata-rata kelas
Hasil belajar siswa dapat dikatakan meningkat apabila
terdapat peningkatan rata-rata sebelumnya. Untuk mengetahui
keberhasilan belajar siswa.
Μ=∑ X
Ν
Keterangan :
M = Mean (nilai rata-rata)
∑ = Jumlah nilai yang diperoleh siswa
N = Banyaknya siswa ikut tes
3.8.2.2. Simpangan Baku
Sd=√F (X-X )2
NKeterangan : Sd = Simpangan Baku F = Banyak Data N = Jumlah Siswa X = Nilai Data (Sudjana, 2005)
3.8.2.3. Ketuntasan Individu
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas
terhadap materi pembelajaran yang diberikan apabila mencapai nilai lebih
besar atau sama dengan 6,5
28
3.8.2.4. Ketuntasan Klasikal
P=RT
X 100 %
Keterangan : P = Prosentase Ketuntasan R = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari 65 T = Jumlah siswa
3.8.2.5. Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa di analisis dengan cara sebagai berikut :
2.8.2.5.1. Menentukan skor yang diperoleh siswa :
Skor 5 diberikan jika dekriptor nampak
Skor 4 diberikan jika 3 dekriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 dekriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 dekriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada dekriptor nampak
Kemudian hasilnya di bandingkan dengan kriteria sebagai berikut
4,5 <x ≤ 5,0⌡ Sangat Aktif
3,5 <x ≤ 4,5⌡ Aktif
2,5 <x ≤ 3,5⌡ Cukup Aktif
1,5 <x ≤ 2,5⌡ Kurang Aktif
1,0 <x ≤ 1,5⌡ Kurang Aktif
Dengan X Skor rata-rata dikatakan berhasil apabila termasuk
pada kriteria data akktivitas cukup aktif,aktif dan sangat aktif.
2.8.2.5.2. Menentukan MI dan SDI
Rumus MI = ½ (Skor Tertinggi + Skor Terendah)
28
SDI = 1
6 (Skor Tertinggi + Skor Terendah)
Kriteria untuk menentukan aktivitas belajar siswa
sebagai berikut :
MI + 2 SDI ≤ x ≤ MI + 3 SDI ( Sangat Aktif )
MI + 3 SDI ≤ x ≤ MI + 2 SDI ( Aktif )
MI – 2 SDI ≤ x ≤ MI – 3 SDI ( Cukup Aktif )
MI –3 SDI ≤ x ≤ MI – 2 SDI ( Kurang Aktif
2.8.2.6. Data aktivitas guru
Setiap indikator perilaku guru pada penelitian ini mengikuti
aturan sebagai berikut :
Skor 5 diberikan jika dekriptor nampak
Skor 4 diberikan jika 3 dekriptor nampak
Skor 3 diberikan jika 2 dekriptor nampak
Skor 2 diberikan jika 1 dekriptor nampak
Skor 1 diberikan jika tidak ada dekriptor nampak
Sedangkan aktivitas guru kriterianya sebagai berikut
3,5 <x ≤ 4,0⌡ Sangat Aktif
2,5 <x ≤ 3,5⌡ Aktif
1,5 <x ≤ 2,5⌡ Cukup Aktif
1,0 <x ≤ 1,5⌡ Kurang Aktif (Nurkencana,1990)
28
63
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Siklus I
Satuan pendidikan : SMPN III BAYAN…… Mata pelajaran : IPA-Biologi Kelas/semester : VII/II Tahun pelajaran : 2007/2008 Pokok Bahasan : Ekosistem
A. Standar kompetensi
- Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
B. Kompetensi dasar
- Menentukan ekosistem dan hubungan saling ketergantungan antara komponen
ekosistem
C. Indikator
Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari
merupakan sumber energi.
D. Alokasi waktu
2 x pertemuan
E. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat:
- Mendefinisikan tentang pengertian ekosistem
- Menyebutkan komponen-komponen dalam ekosistem
- Mengargumentasikan masing-masing satuan dalam ekosistem
F. Materi pembelajaran
Ekosistem
G. Model dan metode pembelajaran
Model : CTL
Metode : Bermain peran (Role playing)
H. Langakah-langkah pembelajaran
64
1. a. Pendahuluan/persiapan
- Motivasi
- Mengabsensi siswa
- Memeriksa kesiapan belajar
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
- Membagi siswa dalam beberapa kelompok
- Persiapan dan intruksi
- Aksi diskusi
- Menyuruh siswa/kelompok mempersentasikan, menyajikan dari hasil diskusi
- Tiap kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan
reaksinya
- Menyempurnakan jawaban
c. Kegiatan akhir
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang
kurang dipahami
- menyuruh siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran
- Evaluasi hasil belajar
- Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya
- Menutup pembelajaran
I. Sumber belajar
Buku paket biologi SMP Kelas VII
J. Penilaian
a. Bentuk penilaian tertulis
b. Bentuk soal pilihan ganda
Guru Bidang Studi Biologi, Peneliti,
64
(Ida Bayani, S.Pd) NIP. -
(Supriani)NIM. 04 211 304
Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN III Bayan
Drs.FahrurraziNIP. 132094514
64
Lamipran 3 : Rencana Pelakasaan Pembelajaran Siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Satuan pendidikan : SMPN III BAYAN…… Mata pelajaran : IPA-Biologi Kelas/semester : VII/II Tahun pelajaran : 2007/2008 Pokok Bahasan : Ekosistem
A. Standar kompetensi
- Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
B. Kompetensi dasar
- Menentukan ekosistem dan hubungan saling ketergantungan antara komponen
ekosistem
C. Indikator
Menggambar dalam bentuk diagram rantai makanan dan jarring-jaring kehidupan
berdasarkan hasil pengamatan suatu ekosistem.
D. Alokasi waktu
2 x pertemuan
E. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat:
- Mendefinisikan tentang pengertian ekosistem
- Menyebutkan komponen-komponen dalam ekosistem
- Mengargumentasikan masing-masing satuan dalam ekosistem
F. Materi pembelajaran
Ekosistem
G. Model dan metode pembelajaran
Model : CTL
Metode : Bermain peran (Role playing)
H. Langakah-langkah pembelajaran
64
I. a. Pendahuluan/persiapan
- Motivasi
- Mengabsensi siswa
- Memeriksa kesiapan belajar
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
- Membagi siswa dalam beberapa kelompok
- Persiapan dan intruksi
- Aksi diskusi
- Menyuruh siswa/kelompok mempersentasikan, menyajikan dari hasil diskusi
- Tiap kelompok diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan
reaksinya
- Menyempurnakan jawaban
c. Kegiatan akhir
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan hal-hal yang kurang
dipahami
- Menyuruh siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran
- Evaluasi hasil belajar
- Menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya
- Menutup pembelajaran
I. Sumber belajar
Buku paket biologi SMP Kelas VII
J. Penilaian
a. Bentuk penilaian tertulis
b. Bentuk soal pilihan ganda
64
Guru Bidang Studi Biologi, Peneliti,
(Ida Bayani, S.Pd) NIP. - (Supriani)
NIM. 04 211 304
Mengetahui
Kepala Sekolah SMPN III Bayan
Drs.FahrurraziNIP. 132094514
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk megengetahui apakah
penerapan pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar biologi pada siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008
yang dilaksanakan pada tanggal 24 April sampai 15 Mei. Dari data-data yang
sudah diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi akan
memberikan jawaban mengenai berhasil tidaknya proses pembelajaran yang
diukur dengan ketuntasan belajar. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut:
4.1.1. Perencanaan dan tindakan
Sebelum proses belajar mengajar berlangsung terlebih dahulu
menyusun perencanaan pembelajaran kemudian dilakukan proses belajar
mengajar yang termasuk dalam tahap tindakan. Pada tahap tindakan ini proses
belajar mengajar berdasarkan pada tahap perencanaan yang telah disusun.
Hasil perencanaan untuk setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:
64
Tabel 4.1: Perencanaan pembelajaran bermain peran pada siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008
Siklus I Siklus IIPerencanaan a. Mempersiapkan perangkat
pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran. Membuat lembar observasi
b. Koordinasi dengan guru kelas yang bertindak sebagai observer dalam proses pembelajaran.
c. Melakukan observasi terlebih dahulu di kelas objek (kelas VII) SMPN III Bayan MataramTtahun Pelajaran 2007/2008
a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran. Membuat lembar observasi
b. Koordinasi dengan guru kelas yang bertindak sebagai observer dalam proses pembelajaran.
Tindakan a. Dilaksanakan pada hari Kamis 24 April 2008 yang berlangsung satu kali pertemuan selama 2 x 35 menit pada pokok bahasan Ekosistem
a. Dilaksanakan pada hari kamis 15 mei 2008 yang berlangsung satu kali pertemuan selama 2 x 35 menit pada pokok bahasan Ekosistem
4.1.2. Hasil observasi dan refleksi
Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung
oleh observer dengan mengamati aktivitas guru dan motivasi siswa selama
proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan selama proses belajar berlangsung dengan tujuan untuk refleksi
pada siklus berikutnya. Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk
memperbaiki hasil observasi pada siklus I
Tabel 4.2: Hasil observasi dan refleksi selama proses pembelajaran
Siklus Observasi Refleksi I a. Peneliti kurang memberikan motivasi
siswaa. Peneliti memberikan motivasi kepada
siswa secara riil serta mengarahkannyab. Peneliti memberikan pertanyaan kepada
64
b. Peneliti masih kurang dalam penguasaan kelas sehingga masih ada siswa yang ribut dalam pelaksanaan diskusi kelompok karena siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran
c. Peneliti kurang mengatur waktu yang telah ditentukan
d. Siswa kurang kompak dalam bekerja kelompok
beberapa siswa yang kurang aktif dan ribut supaya siswa antusias dalam proses pembelajaran
c. Peneliti harus mengatur waktu semaksimal mungkin dengan cara mengalokasikan terlebih dahulu sehingga proses pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan
d. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa kerjasama dalam suatu kelompok merupakan sesuatu yang dinilai dalam proses pembelajaran
II a. Peneliti kurang memberikan umpan balik kepada siswa baik secara lisan maupun tulisan
b. Peneliti belum bisa mengarahkan langkah-langkah proses pembelajaran berlangsung
c. Interaksi antara peneliti dan siswa masih kurang
a. Memberikan umpan balik kepada siswa dengan cara memberikan pertanyaan secara lisan pada beberapa orang denga tujuan untuk memperkuat ingatan siswa terhadap materi yang dibahas
b. Peneliti harus menjelaskan langkah-langkah proses pembelajaran sebelum belajar berlangsung
c. Penelilti memberikan pertanyaan terutama kepada siswa yang kurang aktif agar interaksi antara guru dengan siswa tercipta. Dan peneliti selalu mengkoordinir dengan baik setiap kelompok yang mengalami kesulitan sehingga tercipta suasana belajar sesuai dengan yang diharapkan.
4.1.3. Data hasil analisis motivasi siswa
Tabel 4.3: Hasil analisis aktivitas motivasi siswa
Siklus Banyak Siswa Total Skor Rata-rata Kategori Keaktifan
64
I 39 423 3,76 Aktif
II 39 553 4,00 Aktif
Tabel 4.4. Hasil Analisis Aktivitas Guru
Siklus Banyak item Total Skor Rata-rata Kategori Keaktifan
I 6 23 3,83 Aktif
II 6 24 4,00 Aktif
Rata-rata 3,94 Aktif
4.1.4. Data hasil belajar
Data hasil pembelajaran selama proses belajar belangsung denagn
menggunakan model pembelajaran bermain peran yang dilaksanakan pada
kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 adalah sebagai
berikut dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini
Tabel 4.5: Data hasil belajar siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008
64
Nilai SiklusI II
Tertinggi 80 85Terendah 55 60Rata-rata 67,30 70,64
Simpangan Baku 1,07 1,12Ketuntasan Belajar 71,79 % 87,17%
Berdasarkan tabel 4.5 ada peningkatan antara siklus 1 sampai siklus
II, baik nilai tertinggi, terendah, rata-rata serta simpangan baku. Ini
menunjukkan bahwa pengajaran dengan metode bermain peran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa terutama siswa kelas VII SMPN III
Bayan. Berdasarkan hasil tabel 4.5 diperoleh ketuntasan belajar pada siklus
I yaitu 71,79% dapat dikatakan belum tercapai atau tuntas, siklus II = 87,17
sudah tuntas karena sudah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu
minimal 85% dari jumlah siswa yang mendapat nilai atau sama dengan 65.
Dari hal tersebut juga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan ketuntasan
belajar secara klasikal antara siklus I sampai siklus II. Dengan demikian
bahwa pembelajaran dengan metode bermain peran dapat menuntaskan
hasil belajar terutama pada siswa kelas VII SMPN II Bayan Tahun Pelajaran
2007/2008
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa hasil observasi ada
siklus I tentang prestasi belajar siswa menunjukkan nilai rata-rata siswa adalah
64
67,30 sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah 71,79 %. Disamping itu hasil
observasi tentang Motivasi siswa selama proses belajar berlangsung sepserti yang
termuat pada tabel 4.3 diperoleh bahwa kategori motivasi siswa dalam
pembelajaran siklus I tergolong cukup kreatif. Sedangkan hasil observasi aktivitas
guru selama proses berlangsung tergolong baik dengan rata-rata skor sebersar
3,83. ketuntasan yang diharapkan belum tercapai, oleh karena itu perlu adanya
perbaikan tindakan pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa hasil observasi pada
siklus II tentang prestasi belajar siswa menunjukkan niali rata-rata siswa adalah
70,64 sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah 87,17 %. Disamping itu hasil
observasi tentang motivasi siswa selama proses belajar berlangsung seperti yang
termuat pada tabel 4.3 diperoleh bahwa kategori motivasi siswa dalam
pembelajaran siklus II tergolong sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,00.
Ketuntasan yang diharapkan sudah mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan
yaitu minimal 85% dari jumlah siswa yang mencapai nilai 65.
Berdasarkan tabel 4.3 bahwa hasil yang diperoleh pada siklus I masih
belum mencapai hasil yang diharapkan.Adapun kekurangan-kekurangan aktivitas
kegiatan siswa dengan guru pada siklus I antara lain:
1. Kekurangan kemampuan siswa dalam menunjukan pengalaman belajar, dan
mengaitkan materi sebelumnya dengan materi baru, hal ini disebabkan karena
pada siklus ini merasa bahwa yang mengajar adalah bukan gurunya.
64
2. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan,merespon dan menjawab
pertanyaan dari peneliti masih kurang. Hal ini karena peneliti dianggap
sebagai guru baru.
3. Pemberian apersepsi pada siswa masih kurang hal ini disebabkan karena
kemampuan peneliti kurang mengaitkan materi dengan keadaan lingkungan
sehari-hari.
4. Peneliti cukup aktif dalam mengelola kelas hal ini disebabkan karena peneliti
merasa sebagai orang tua baru, sehingga belum tau betul kondisi yang ada
dikelas itu.
5. Peneliti kurang dalam memberikan penguatan atau penghargaan pada siswa
serta evaluasi hasil pembelajran hal ini disebabkan karena waktu yang
disediakan terlalu sedikit.
Berdasarkan hasil refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada
siklius I maka dilakukan pemberian tindakan pada siklus II. Pada siklus II
diadakan penyempurnaan dan perbaikan terhadap kendalal-kendala yang muncul
pada siklus I, penyempurnaan dan perbaikan tersebut antara lain:
1. Guru meminta siswa untuk mengingat kembali serta menunjukan keterkaitan
antara pengalaman belajar sebelumnya terhadap keterkaitan pada materi.
Misalnya keterkaitan antara perhitungan luas persegi dalam perhitungan
lingkaran.
2. Guru mengajukan sejumlah pertanyaan pada siswa. Bagi siswa yang bisa
menjawab dan berani merespon pertanyaan tersebut akan diberikan poin
64
tambahan, sebagai bentuk penghargaan dari respon siswa terhadap stimlasi
yang diberikan guru. Guru menentukan tutor sebaya dalam tiap-tiap kelompok
agar mau membantu atau mengajari temannya yang belum bisa.
3. guru harus mengelola kelas dengan baik, dengan mengendalikan kondisi
beljara yang menyenangkan dan mengawasi kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan penguatan atau penghargaan terhadap jawaban atau
pertanyaan siswa dengan cara memberikan poin serta menanyakan kembali
materi yang telah dibahas untuk menguji pamahaman siswa.
Berdasarkan hasil observasi, proses kegiatan belajar mengajar berjalan
segan baik, meskipun demikian ada kekurangan-kekurangan, seperti masih
adanya siswa yang masih enggan bertanya serta merespon pertanyaan dari guru.
Pada tabel 4.1 bahwa hasil observasi pada siklus I tentang prestasi belajar
siswa menunjukan nilai rata-rata siswa adalah 67,30. sedangkan ketuntasan
belajar siswa adalah 71,79%. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 bahwa
prestasi belajar siswa meningkat dari 71,79% meningkat menjadi 87,17% .Hasil
ini terjadi karena pada siklus I siswa belum terbiasa dengan metode yang
diterapakan .sedangkan pada siklus II sudah sudah dapat memahami prinsip
metode pembelajaran yang digunakan hal ini dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran siklus II sangat baik.
Sedangkan hasil observasi aktivitas guru selama proses belajar berlansung
tergolong baik dari siklus I dengan rata-rata 3,83 sedangkan siklus II 4,00. ini
menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal yang diharapkan telah tercapai.
64
Memperhatikan rata-rata yang diperoleh pada siklus I yaitu 67,30
sedangkan pada siklus II rata-rata 70,64 menunjukan bahwa pembelajaran
bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Pencapaian ketuntasan belajar pada siklus II menunjukkan bahwa dengan
pembelajaran bermain peran menyebabkan suasana kelas menjadi lebih hidup
dengan partisipasi aktif siswa dan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
dilakukannya sehingga pembelajaran menjadi lebih baik dan menyenangkan.
Berdasarkan tabel 4.5 bahwa rata-rata prestasi belajara siswa mulai dari
siklus I sampai siklus II meningkat. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengguanaan
pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi dan pretasi belajar
belajar siswa terutama siswa kelas VII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran
2007/2008. Sedangkan simpangan baku yang diperoleh baik dari siklus I dan
siklus II yang di peroleh dapat di lihat pada lampiran 13 dan 14, menunjukkan
bahwa kemampuan siswa SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008 bersifat
homogen (dianggap sama).
Disamping dari permasalahan diatas, peran guru juga sangat
menentukan/membantu dalam mencapai keberhasilan siswa. Termasuk
didalamnya bagaimana memotivasi siswa dalam belajar kelompok. Dari siklus ke
siklus terlihat adanya perubahan ini terlihat dari keberaian siswa bertanya
terhadap yang belum mereka pahami. Keaktifan mereka dalam mengkontruksi
pengetahuan awal mereka dan mengekpresikan pengetahuan yang mereka
temukan berdasarkan kerja keras mereka kedalam konteks yang nyata (kehidupan
64
alam antar siswa) untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang
materi yang diterima hari itu. Unutk mencapai hasil yang optimal lagi, maka guru
melakukan perbaikkan dan meningkatkan hal-hal yang dianggap kurang diberikan
pada siklus berikutnya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan babwa penerapan
strategi pembelajaran bermain peran pada mata pelajaran biologi tentang
ekosistem dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas
VIII SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008. Dengan rata-rata 67,30 siklus
64
I dan 70,64 siklus II, sedangkan ketuntasan klasikalnya 71,79 % siklus I dan
87,17% siklus II.
5.2. Saran
Berpedoman pada hasil yang tercapai pada penelitian ini maka saran-
saran yang dapat disampaikan adalah:
5.2.1. Diharapkan kepada guru biologi SMPN III Bayan agar
mempertimbangkan perkembangan dan taraf berpikir anak sebagai acuan
dalam memilih metode dan strategi belajar, serta memberikan kebebasan
kepada siswa untuk membangun pemahaman sendiri berdasarkan
pengalaman belajar sebagai suatu penyempurnaan dari pembelajaran
bermain peran.
5.2.2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan
introspeksi bagi guru dalam memperbaiki kekurangan kegiatan
pembelajaran dan memberikan gagasan untuk peningkatan mutu
pendidikan kearah yang lebih baik.
5.2.3. Bagi penelitian lain yang ingin meneliti lebih lanjut diharapkan mencoba
menerapkannya pada pokok bahasan lain dengan cakupan yang lebih luas.
64
Lampiran 5: Pedoman pengisian lembar observasi
PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU
Teknik Penilaian:Skor 5 diberikan jika semua deskriptor nampakSkor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampakSkor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampakSkor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampakSkor 1 diberikan jika semua deskriptor tidak nampak
Berikut ini adalah deskriptor untuk setiap indikator yang diobservasi
64
A. Pendahuluan 1. Memeriksa kesiapan belajar siswa2. Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar3. Menyampaikan tujuan pembelajaran4. Menyampaikan manfaat dari penting pembelajaran
B. Kegiatan Inti1. Eksplorasi Pembelajaran
a. Mengajukan pertanyaan untuk menguju pemahaman sebelumnyab. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya c. Menyampaikan kembali beberapa konsep belum dikuasai siswad. Menggali permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan kehidupan
sehari-hari untuk diselesaikan2. Konsolidasi Pembelajaran
a. Mengkontruksikan pemahaman siswa berdasarkan pengalaman belajar b. Memfasilitasi siswa dalam belajarc. Pendampingan siswa dalam kegiatan kelompokd. Melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran
3. Pembentukan sikap dan prilaku siswa a. Menciptakan suasana belajar yang kondusifb. Pendampingan kepada siswa selama proses belajar mengajar berlangsungc. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanyad. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat
4. Evaluasia. Memberikan penguatan/penghargaan kepada siswa b. Evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaranc. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasi temuand. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan sola didepan
kelas
C. Penutup1. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menarik kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari2. Meminta siswa untuk membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri3. meminta siswa untuk memperbaiki/ menambah kesimpulan apabila
kesimpulan yang dibuat salah atau kurang sempurna4. Menyempurnakan jawaban siswa.
64
Lampiran 6: Pedoman Observasi Motivasi Siswa
Pedoman Observasi Motivasi Belajar Siswa
Teknik Penilaian :Skor 5 diberikan jika semua deskriptor nampakSkor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampakSkor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampakSkor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampakSkor 1 diberikan jika semua deskriptor tidak nampak
A. Penggunaan bermain peran
64
1. Siswa menunjukkan pengalaman belajar pada materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi pelajaran
2. Siswa menunjukkan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi pembelajaran
3. Siswa menggunakan keterkaitan materi sebelumnya dalam pembelajaranB. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
1. Bisa memperahatikan pelajaran dengan seksama selama proses belajar mengajar berlangsung
2. Siswa tidak mengerjakan pelajaran ini 3. Siswa tidak ragu-ragu dalam merespon4. Siswa tidak terpengaruh dengan situasi selama pembelajaran
C. Respon dalam pembelajaran1. Siswa mengajukan pertanyaan yang dianggap belum jelas2. Siswa berusaha menjawab dengan benar pertanyaan guru3. Siswa berusaha memperbaiki jawawban pertanyaan yang dijawab salah
sebelumnya4. Siswa mengemukakan pendapat pada guru
D. Aktifitas siswa dalam diskusi kelompok1. Siswa mencoba mengemukakan pendapat dalam kelompok2. Siswa mencoba menanggapi pendapat dari temannya3. Siswa membantu memperbaiki kesalahan jawaban temannya4. Siswa mencoba menyimpulkan materi yang dibahas
Lampiran 7: Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
DATA HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURUSIKLUS I
Indikator Deskriptor Nampak
Skor PenilaianSB B C K SK
A. Pendahuluan1. Memeriksa kesiapan belajar siswa2. Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam
belajar3. Menyampaikan tujuan pembelajaran4. Menyampaikan manfaat dan arti penting
pembelajaran
3 4
B. Kegiatan Inti
64
1. Ekspolarasi pembelajarana. Mengajukan pertanyaan untuk menguji
pemahaman sebelumnyab. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan
materi sebelumnyac. Menyampaikan kembali beberapa konsep
penting sebelum dikuasai siswad. Menggali permasalahan dalam pembelajaran
berdasarkan kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan
2. Konsolidasi Pembelajarana. Mengkonstruksikan pemahaman siswa
berdasarkan pengalaman belajarb. Memfasilitasi siswa dalam belajarc. Pendampingan siswa dalam kegiatan kelompokd. Melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan
skenario pembelajaran3. Pembentukan sikap dan prilaku siswa
a. Menciptakan suasana belajar yang kondusif b. Pendampingan kepada siswa selama proses
belajar mengajar berlangsungc. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanyad. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengemukakan pendapat4. Evaluasi
a. Memberikan penguatan/ penghargaan kepada siswa
b. Evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuan
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal didepan kelas
3
2
3
3
4
3
4
4
C. Penutup1. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk
menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
2. Meminta siswa untuk membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri
3. Meminta siswa untuk memperbaiki/ menambah kesimpulan apabila kesimpulan yang dibuat salah atau kurang sempurna
4. Menyempurnakan jawaban siswa
3 4
Jumlah 23Rata-rata 3,83Kategori Baik
64
63
Lampiran 10: Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No Nama Prilaku yang diamati Total skorA B C
a b c d a b c d A b c d a b c d1 Amini x x X x x x 6 102 Ahyar rosisdi x x X x X x x 7 113 Apriwati x x x x X x x X x x x x x 13 174 D.Widyantini x x x X x x X x x x 10 145 Dian sari x x X x X x x x 8 126 Eka mardyawati x x x X x 5 97 Eka Fatmawati x x x X x X x x x x x 11 158 Erma rosiani x x X X x 5 99 Hariani x x X x X x x 7 1110 Helmiatin x x X x 4 811 Herni x x X x X x x 7 1112 Idayani x x X X x x 6 1013 Junita x x x X x X x x 8 1214 Kasini x x X x X x x 7 1115 L.Zaenudin x X X x 4 816 Lastinep x x x X x X x x 8 1217 Lilik Puspitasari x x x x X x x x 9 1318 Maria Ulfa x x x X x X x x x 9 1319 Muliani x x X x X x x x x 9 1320 Naswandi x x X x X x 6 1221 Nursiti hadijah x x X x X x x 7 1122 Nika selfia x x x X x X x x x 9 1323 Nuri sopiati x x X X x 5 924 Nusanim x x x X x X x x 8 1225 Opi giana x x x X x X x x 8 1226 Parman hadi x x X x x x x 7 1127 R.edi Pranata x x x X x X x x x 9 1328 Ridho Al-anba x x x x X x x X x x x x 12 1629 Rohyatun x X X x 4 830 Rosisan heri x x X x X x x x 8 1231 Rodianto x x X x X x x 7 1132 Rudati x x X x X x x 7 1133 Sahlan x x x x x 5 934 Sarifudin x X X x 4 835 Sumawan x X X x 4 836 Sumiati x x X X x x 6 1237 Suriana x x X x X x x 7 1138 Yusriadi x x X x X x x 7 1139 Yuliartini x x X x X x x x 8 12
Jumlah 553Rata-rata 4.00
63
Lampiran 9 : Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
DATA HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURUSIKLUS II
Indikator Deskriptor Nampak
Skor PenilaianBS B C K SK
D. Pendahuluan1. Memeriksa kesiapan belajar siswa2. Membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam
belajar3. Menyampaikan tujuan pembelajaran4. Menyampaikan manfaat dan arti penting
pembelajaran
3 4
E. Kegiatan Inti1. Ekspolarasi pembelajaran
e. Mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman sebelumnya
f. Mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya
g. Menyampaikan kembali beberapa konsep penting sebelum dikuasai siswa
h. Menggali permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari untuk diselesaikan
2. Konsolidasi Pembelajarane. Mengkonstruksikan pemahaman siswa
berdasarkan pengalaman belajarf. Memfasilitasi siswa dalam belajarg. Pendampingan siswa dalam kegiatan kelompokh. Melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan
skenario pembelajaran3. Pembentukan sikap dan prilaku siswa
e. Menciptakan suasana belajar yang kondusif f. Pendampingan kepada siswa selama proses
belajar mengajar berlangsungg. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanyah. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengemukakan pendapat4. Evaluasi
e. Memberikan penguatan/ penghargaan kepada siswa
f. Evaluasi pemahaman siswa terhadap pembelajaran
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil temuan
h. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal didepan kelas
3
2
3
3
4
4
4
4
F. Penutup
64
1. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
2. Meminta siswa untuk membuat kesimpulan dengan bahasa sendiri
3. Meminta siswa untuk memperbaiki/ menambah kesimpulan apabila kesimpulan yang dibuat salah atau kurang sempurna
4. Menyempurnakan jawaban siswa
3 4
Jumlah 23Rata-rata 4,00Kategori Baik
63
Lampiran 8 : Data Motivasi Siswa Siklus I
No NamaPrilaku yang diamati Total skor
A B C Da b c d A b c d A b c d a b c d
1 Amini x x x X x x X x x 9 132 Ahyar rosidi x x x X x X x x x x 10 143 Apriwati x x x x X x x X x x x x x x 14 184 D.Widyantini x x x X x x X x x x x 11 155 Dian srai x x x X x x x x x 8 126 Eka mardyawati x x x x X x x X x x x x x x 14 187 Eka Fatmawati x x x x x X x x x x x x 12 168 Erma rosiani x x x X x x X x x x x x 12 169 Hariani x x x X x X x x x 9 1310 Helmiatin x x x X x X x x x 9 1311 Hreni x x x x X x x X x x x x 12 1612 Idayani x x x x X x x X x x x x x x 14 1813 Junita x x x X x X x x x x 10 1414 Kasini x x X x X x x x 8 1215 L.Zaenudin x x X x X x x x x x 10 1416 Lastinep x x x X x x X x x x 9 1317 Lilik Puspitasari x x x X x x X x x x 10 1418 Maria ulfa x x X x X x x x x x 10 1429 Muliani x x x X x X x x x 9 1320 Naswandi x x x X x X x x x x x 11 1521 Nursiti hadijah x x X x X x x x x 9 1322 Nika selfia x x X x X x x x x 9 1323 Nuri sopiati x x X x X x x x x 9 1324 Nusanim x x x X x x X x x x 10 1425 Opi giana x x X X x x x x x 9 1326 Parman hadi x x X x X x x x x x 10 1427 R.Edi Pranata x x x x X x x X x x x x x x 14 1828 Ridho Al-anba x x x x X x x X x x x x x x 14 1839 Rohyatun x x X x X x x 7 1130 Rosisan heri x x X x x X x x x 9 1331 Rodianto x x x X x x X x x x 10 1432 Rudati x x x x X x x X x x x x x 13 1733 Sahlan x x X x x X x x x x x 11 1534 Sarufudin x x X x X x x 7 1135 Sumawan x x x X x x X x x 9 1336 Sumiati x X x x X x x x 8 1237 Suriana x x X x X x x x 8 1238 Yusriadi x x X x X x x x x 9 1339 Yuliartini x x x X x x X x x x x 11 15
Jumlah 423Rata-rata 3,76
63
63
Lampiran 11 Data Hasil Evaluasi Prestasi Belajar Siswa Tiap siklus
No Nama Nilai evaluasi belajar siswa tiap siklusSiklus I Siklus II
1 Amini 55 602 Ahyar rosisdi 60 653 Apriwati 80 804 D.Widyantini 80 855 Dian sari 60 656 Eka mardyawati 80 807 Eka Fatmawati 70 758 Erma rosiani 75 759 Hariani 75 8010 Helmiatin 75 7011 Herni 65 7012 Idayani 80 8013 Junita 65 7014 Kasini 60 6515 L.Zaenudin 65 7016 Lastinep 65 7017 Lilik Puspitasari 70 7518 Maria Ulfa 70 7019 Muliani 65 7520 Naswandi 65 7021 Nursiti hadijah 65 6522 Nika selfia 70 7023 Nuri sopiati 75 7524 Nusanim 65 6025 Opi giana 65 7526 Parman hadi 70 8027 R.edi Pranata 70 8028 Ridho Al-anba 75 8529 Rohyatun 60 6030 Rosisan heri 70 7531 Rodianto 60 6532 Rudati 60 7033 Sahlan 65 7034 Sarifudin 60 6035 Sumawan 60 6036 Sumiati 70 7537 Suriana 60 6538 Yusriadi 70 7039 Yuliartini 65 70Jumlah 2.625 2.775Rata-rata 67.30 70.64Jumlah siswa yang tuntas 28 34Prosentase ketuntasan 71.79 % 87.17 %
63
Lampiran 13 : Perhitungan Simpangan Baku Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No X F FX (X-X) (X-X)2 F(X-X)2
1 55 1 55 -12,3 151,29 151,292 60 10 600 -7,23 53,29 532,93 65 11 715 -2,43 5,29 58,194 70 8 560 2,76 7,29 58,325 75 5 375 7,76 59,29 296,456 80 4 320 12,76 161,29 645,16
Jumlah 2.625 174,37Rata-rata 67,30
2.1 Mencari nilai rata-rata dengan rumus :
Χ=Σ( x )
N
=2 .625
39 = 67.30
2.1 Mencari simpangan bakuUntuk mencari simpangan baku digunakan rumus sebagai berikut :
sd=√ Σf ( x−x )2
N
=√1742 .31
39
=41.74
39
= 1.07
Lampiran 12 : Menghitung Persentase ketuntasan
64
a. Siklus I Jumlah siswa yang tuntas =28Jumlah siswa =39
Persentase ketuntasan klasikal =
2839
x100 %
= 71,79 %
b. Siklus I Jumlah siswa yang tuntas = 34Jumlah siswa = 39
Persentase ketuntasan klasikal =
3639
x 100
= 87,17 %
Lampiran 14 : perhitungan Simpangan Baku Prestasi Belajar Siswa Siklus II
64
No X F FX (X-X) (X-X)2 F(X-X)2
1 60 6 360 -10,64 113,21 679,252 65 7 455 -5,64 31,81 222,673 70 11 770 -0,64 0,41 4,514 75 8 600 4,36 19,0 15,25 80 5 400 9,36 87,61 438,056 85 2 170 14,36 206,21 412,42
Jumlah 2.755 1908,91Rata-rata 70,64
2.1 Mencari nilai rata-rata dengan rumus :
Χ=
Σ f ( x )N
=27 .55
39
= 70.64
2.1 Mencari simpangan bakuUntuk mencari simpangan baku digunakan rumus sebagai berikut :
sd=√ Σf ( x−x )2
N
=√1908 . 91
39
=43 .69
39
= 1.12
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA BIDANG STUDI BIOLOGI KELAS VII SMPN III BAYAN TAHUN
64
PELAJARAN 2007/2008
Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat MemperolehGelar Sarjana Pendidikan
Oleh
S U P R I A N I 04 211 304
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANMATARAM
2008HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi disusun oleh : SUPRIANI
64
NIM : 04 211 304
Judul Penelitian : PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
BERMAIN PERAN DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
BIDANG STUDI BIOLOGI KELAS VII SMPN 3
BAYAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008
Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh penguji,Tanggal………………………………..2008
Pembimbing I
Ir. H. M. Tarudi, MS.
Pembimnbing II
Hunaepi, S.Pd.
Menyetujui Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan AlamInstitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram
Ketua jurusan,
Yusuf, S.Pd, M.Pd.
LEMBAR PENGESAHAN
64
Skripsi atas nama SUPRIANI telah dipertahankan didepan dosen penguji Fakultas
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP Mataram,
Tanggal ………………………………………2008
DOSEN PENGUJI
Nama Tanda tangan
1. Ir. H. M. Tarudi, MS. (Ketua) ………………..
2. Hunaepi, S.Pd. (Anggota) ………………..
3. Drs. Sumarjan, M.Si. (Anggota) ………………..
Mengesahkan
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram
Dekan,
Drs. Sumarjan, M.Si.
64
SKRIPSI INI ASLI KARYA PENULIS KECUALI RUJUKAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat petunjuk dan
karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
64
“Penerapan strategi pembelajaran bermain peran dalam meningkatkan dan motivasi
prestasi belajar siswa bidang studi biologi kelas VII SMPN III Bayan Tahun
Pelajaran 2007/2008” ini tepat pada waktunya.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna
mendapatkan gelar sarjana pendidikan Strata (SI) pada Fakultas Pendidikan
Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Pendidikan Biologi. Melalui
kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Sumarjan M.Si, Selaku Dekan FPMIPA IKIP Mataram
2. Bapak Ir. H. M. Tarudi MS, selaku dosen pembimbing I
3. Bapak Hunaepi S.Pd, selaku dosen pembimbing II
Skripsi ini tidak luput dari kekurangan karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapakan. Penulis berharap semoga
skripsi ini bermamfaat bagi kita semua.
Mataram, Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
64
LEMBAR LOGO FAKULTAS............................................................................ ii
HALAMAN JUDUL............................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... v
DEKLARASI KEASLIAN................................................................................... vi
KATA PENGANTAR........................................................................................... vii
ABSTRAK............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 4
1.4. Mamfaat penelitian............................................................................ 4
1.5. Definisi Operasional.......................................................................... 5
1.6. Lingkup Penelitian............................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ...............................................................................8
2.2 Kerangka Berpikir............................................................................... 19
64
2.3 Hopitesis.............................................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
...................21
3.2. Pendekatan Penelitian........................................................................ 21
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 21
3.4. Rancangan Penelitian........................................................................ 22
3.5. Populasi dan Sampel.......................................................................... 24
3.6. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 24
3.7. Instrumen Penelitian.......................................................................... 25
3.8. Analisis Data..................................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian................................................................................... 304.2. Pembahasan........................................................................................ 36
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan......................................................................................... 415.2. Saran................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 43
LAMPIRAN ……………………………………………………………………... 44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
64
Gambar 1.1 Penelitian tindakan Model Kemmis dan Mc Taggart ………………. 21
DAFTAR TABEL
Halaman
64
1. Perencanaan Pembelajaran bermain peran pada siswa kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008................................................. 31
2. Hasil Observasi dan Refleksi selama proses pembelajaran SiswaKelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008............................. 32
3. Hasil Analisis Siswa Aktivitas Motivasi Siswa Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 33
4. Hasil Analisis Aktivitas Guru Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 33
5. Hasil belajar Siswa kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 34
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
64
1. Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Siklus I Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................... 42
2. Soal Evaluasi Siklus I Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran2007/2008.............................................................................. 45
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008................................................. 48
4. Soal Evaluasi Siklus II Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran2007/2008.............................................................................. 51
5. Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 54
6. Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008................................................. 56
7. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 57
8. Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 59
9. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 60
10. Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II Siswa Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 62
11. Data Prestasi belajar siswa kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 63
12. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar SiswaKelas VII-I SMPN IIIBayan Tahun Pelajaran 2007/2008.................................................................. 64
13. Data Hasil Perhitungan Simpangan Baku Prestasi Belajar Siklus I SiswaSiklus I KelasVII-I SMPN III Bayan Tahun pelajaran 2007/2008................. 65
Halaman
14. Data Hasil Perhitungan Simpangan baku Prestasi Belajar Siswa Siklus II
64
Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 20078/2008........................... 66
15. Kunci Jawaban Siklus I Siswa Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 67
16. Kunci Jawaban Siklus II Siswa Kelas VII-I SMPN III BayanTahun Pelajaran 2007/2008............................................................................. 68
Lampiran 15 : Kunci Jawaban Siklus II Siswa Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun
Pelajaran 2007/2008
64
1. B
2. B
3. D
4. D
5. C
6. C
7. A
8. D
9. A
10. C
11. B
12. C
13. C
14. D
15. C
16. D
17. D
18. A
19. A
20. C
Lampiran 16 : Kunci Jawaban Siklus II Siswa Kelas VII-I SMPN III Bayan Tahun
Pelajaran 2007/2008
64
1. D
2. D
3. A
4. A
5. B
6. A
7. C
8. C
9. D
10. B
11. B
12. B
13. C
14. C
15. C
16. A
17. A
18. D
19. D
20. C
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka
64
Cifta
, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara.
Damayanti, 2002, Belajar dan Pembelajaran, Jakarata : Rineka Cifta.
Depdiknas, 2006, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta.
Djamarah, B.S. 1994, Prestasi Belajar Mengajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : Usaha Nasional.
Furchan, Arif, 2004, Pengantar Penelitian Dalam Penelitian, Yogyakarta : PustakaBelajar.
Hadi dan Haryono, 2005, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka SetiaSetia.
Hamalik, 2006, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bina Alksara.
Lisnawati, 1997, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru.
Moleong, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Rajawali Rosdakaraya.
Nurkencana, W, 1990, Evaluasi Pendidikan, Surabaya : Usaha Naional.
Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT.Rajagrafindo.
Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cifta.
Sudjana, 2005, Metode Statistik, Bandung ; Taristo.
Suryabrata, 2003, Metodologi Penelitian Ilmiah, Bandung : Pustaka Setia.
Syah, M, 2001, Psikologi Pendidikan, Bandung : Rajawali Rosdakarya.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN PERANDALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
BIDANG STUDI BIOLOGI KELAS VII SMPN III BAYAN
64
TAHUN PELAJARAN 2007/2008
SUPRIANI04 211 304
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM AGUSTUS 2008
Lampiran 4 : Soal Evaluasi Siklus II Siswa Kelas VII-I SMPN 3 Bayan
Tahun Pelajaran 2007 / 2008
64
Pokok Bahasan : Ekosistem
Sub Pokok Bahasan : Komponen-komponen Ekosistem
Kelas/Semester : VII-I
Waktu : I Jam Pelajaran
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar !
1. Berbagai komunitas membentuk suatu hubungan timbal balik dengan lingkungan
yang disebut ……….
a. Populasi c. Biosfer
b. Ekosistem d. Habitat
2. Individu berasal dari kata dividus, arti kata dividus adalah ……….
a. Tidak c. Penduduk
b. Dibagi d. Kelompok
3. Berikut yang merupakan komponen biotik adalah ……….
a. Jamur, bakteri, dan jagung c. Padi, jagung dan tomat
b. Air, bakteri dan tomat d. Tanah, air dan sinar matahari
4. Produsen dalam ekosistem laut adalah ……….
a. Jamur c. Zooplanton
b. Ikan kecil d. Pitoplanton
5. Kumpulan populasi yang menempati daerah tertentu dapat dianggap sebagai
a. Populasi c. Komunitas
b. Ekosistem d. Habitat
6. Sekelompok kumbang yang hidup dipohon kelapa disebut ………..
a. Komunitas c. Populasi
b. Habitat d. Ekosistem
7. Organisme yang mengubah senyawa organik pada sisa organisme menjadi unsur
anorganik disebut …………
64
a. Dekomposer c. Konsumen
b. Produsen d. Cacing tanah
8. Komponen abiotik yang merupakan sumber energi utama adalah …………
a. Tumbuhan c. Tanah
b. Air d. Matahari
9. Berikut ini yang merupakan komponen biotik bagi harimau dipadang rumput
adalah …………..
a. Rumput dan rusa c. Cahaya dan rumput
b. Cahaya dan rusa d. Cahaya dan matahari
10. Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu dalam waktu
tertentu disebut …………
a. Individu c. Populasi
b. Habitat d. Ekosistem
11. Kelas yang merupakan contoh sebuah populasi adalah ………….
a. Seekor ayam dan kucing yang tinggal dikebun
b. Sekumpulan ikan emas dalam kolam
c. Kupu-kupu yang hinggap diatas bunga mawar
d. Seekor ulat dan kupu-kupu pada tanaman mawar
12. Berikut merupakan faktor abiotik yang mempengaruhi kseuburan tanah, kecuali
………..
a. Air tanah c. Tanaman
b. Kandungan mineral d. Struktur tanah
13. Komponen abiotik yang diperlukan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis
diataranya adalah ………….
a. Sinar matahari, air dan oksigen c. Karbondioksida dan air
b. Karbondioksida, oksigen dan air d. Karbondioksida dan oksigen
14. Yang merupakan suatu komunitas adalah ……….
a. Ulat, kucing dan anjing c. Padi, jagung dan rumput
64
b. Rumput laut, ulat dan burung d. Ikan emas dan ikan mujair
15. Anggota komuitas minimal penyusun ekosistem terdiri atas …………
a. Produsen dan dekomposer c. Produsen dan konsumen
b. Konsumen dan dekomposer d. Konsumen dan algae
16. Sepuluh ekor burung, lima belas ekor ikan, dan sembilan eceng gondok dalam
istilah ekosistem disebut ………….
a. Komunitas c. Individu
b. Biosfer d. Populasi
17. Tumbuhan merupakan komponen biotik yang mempunyai fungsi dibawah ini
kecuali …………
a. Mencegah erosi c. Melepaskan oksigen
b. Menyimpan air hujan d. Membuat tanah keraing
18. Disuatu hutan terdapat bayak ular besar, akan tetapi perkampungan yang ada
didekat hutan tersebut jarang diganggu oleh ular-ular tersebut hal itu dikarenakan
…………
a. Komponen biotiknya dalam keseimbangan
b. Penduduk tidak mengganggu ular-ular tersebut
c. Habutat ular tersebut diatas pohon
d. Ular-ular tersebut takut manusia
19. Didalam suatu akuarium, organisme yang berperan sebagai produsen adalah
a. Tumbuhan air c. Ikan Koki
b. Batu kali d. Siput
20. Karnipora mendapat energi langsung dari …………
a. Matahari c. Produsen
b. Herbipora d. Pengurai