BAB Satu - Barenlitbang Official...

67
Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 1 BAB Satu Latar Belakang Krisis ekonomi menjadikan peran ekonomi lokal signifikan untuk mendorong laju akselerasi pertumbuhan ekonomi dalam rangka menciptakan daya tahan, daya tarik, dan daya saing ekonomi untuk memperbaiki pola pertumbuhan ekonomi karena banyak perusahaan besar tumbang dan berkembang pesat. Akibat krisis yang berimplikasi pada perubahan sistem pemerintahan dari dekonsentrasi menjadi desentralisasi pilihan strategisnya adalah pada pemulihan ekonomi (economic recovery) yang dahulumerupakan tanggung jawab pusat menjadi tanggung jawab daerah. Pemerintahan daerah memiliki kewenangan sendiri untuk mengatur rumah tangganya peraturan tersebut tertuang pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang kemudian disempurnakan kembali menjadi Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang undang tersebut semakin memperkuat tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk memikirkan strategi strategi terbaik tentang langkah-langkah strategis untuk pengembangan ekonomi di daerah (Local Economic Development).

Transcript of BAB Satu - Barenlitbang Official...

Page 1: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 1

BAB Satu

Latar Belakang

Krisis ekonomi menjadikan peran ekonomi lokal signifikan untuk

mendorong laju akselerasi pertumbuhan ekonomi dalam rangka menciptakan

daya tahan, daya tarik, dan daya saing ekonomi untuk memperbaiki pola

pertumbuhan ekonomi karena banyak perusahaan besar tumbang dan

berkembang pesat. Akibat krisis yang berimplikasi pada perubahan sistem

pemerintahan dari dekonsentrasi menjadi desentralisasi pilihan strategisnya

adalah pada pemulihan ekonomi (economic recovery) yang

dahulumerupakan tanggung jawab pusat menjadi tanggung jawab daerah.

Pemerintahan daerah memiliki

kewenangan sendiri untuk mengatur

rumah tangganya peraturan tersebut

tertuang pada Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan daerah

yang kemudian disempurnakan

kembali menjadi Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun

2008 tentang perubahan kedua atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah. Undang – undang tersebut semakin

memperkuat tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk memikirkan

strategi – strategi terbaik tentang langkah-langkah strategis untuk

pengembangan ekonomi di daerah (Local Economic Development).

Page 2: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 2

Potensi ekonomi lokal memiliki peran cukup tinggi dalam

perekonomian daerah, terutama dalam penyediaan lapangan

kerja.Perkembangan potensi ekonomi lokal akhir-akhir ini cukup

memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

merupakan hasil usaha menengah luar negeri. Kondisi demikian akan

memperlemah posisi sektor perekonomian lokal. Industri ekonomi lokal

dapat diterapkan melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang

memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi lokal. Dalam rangka

pelaksanaan pembangunan ekonomi lokal diperlukan perencanaan dan

strategi yang tepat karena disetiap daerah mempunyai keadaan yang berbeda,

mempunyai karakteristik tersendiri, laju pertumbuhan ekonomi maupun

potensi yang dimiliki masing-masing daerah, salah satunya adalah Kota

Malang. Iklim yang sejuk juga merupakan faktor penarik yang tidak dapat

dipisahkan. Sumber daya manusia yang dihasilkan dari setiap perguruan

tinggi lokal yang berdiri membuat masyarakat Kota Malang semakin

berkualitas. Adanya faktor sumber daya alam yang memadai juga membuat

setiap bahan baku yang dihasilkan menjadi berkualitas.

Sektor ekonomi di Kota Malang pada dasarnya terbagi menjadi tiga,

yaitu sektor perdagangan, sektor jasa dan sektor industri. Berbagai sektor ini

memerlukan pemetaan wilayah yang benar mulai dari sektor pokok yang

menjadi pondasi utama sampai kepada sektor penunjang lainnya. Kota

Malang terkenal dengan sektor industri misalnya sub industri makanan, akan

tetapi permasalahannya adalah belum dikembangkan secara

maksimal,contohnya terlihat dari banyak daerah lain yang menggunakan

nama Bakso Malang namun bukan dari hasil produksi Kota Malang sendiri.

Sedangkan, pada bidang industri kerajinan juga mulai mengalami

kemunduran misalnya industri keramik yang ada di Dinoyo, yang dahulu

Page 3: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 3

sempat berkembang dan mendapatkan tempat di kalangan pecinta keramik di

tanah air, akan tetapi saat ini telah mengalami kemunduran.

Sektor industri lain yang perlu menjadi perhatian pemerintah Kota

Malang adalah kerajinan Batik Malangan dan Topeng Malangan yang

pembuatnya berasal dari Kota Malang. Banyak masyarakat Kota Malang

sendiri tidak mengetahui akan hal ini. Terlebih sulit sekali untuk

menumbuhkan rasa mencintai produk kesenian lokal Malang ini. Kedua

budaya tersebut semestinya dapat digunakan sebagai icon Kota Malang dan

sangat berpotensi untuk menarik wisatawan yang berkunjung ke Kota

Malang terkait dengan kedua hal ini.

Kemudian pada sektor jasa, banyak mahasiswa lokal yang terdidik oleh

perguruan tinggi yang berada di Kota Malang sendiri, namun belum tentu

dapat diberdayakan untuk jasa pembangunan ekonomi bagi Kota Malang.

Beberapa hal diatas adalah sebagian dari permasalahan yang timbul dan

berkembang di Kota Malang. Oleh karena itu, agar pengembangan produk

unggulan daerah mampu berkesinambungan dan memberikan dampakganda

yang besar bagi produk-produk lainnya, maka seharusnya pengembangan

produk unggulan daerah didesain melalui basis klaster (clustering).

Upaya untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal, harus

memperhatikan adanya kerjasama/kemitraan antar semua komponen, baik

pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk membuat suatu model

jalinan kemitraan yang baik antar sektor ekonomi dengan pihak lain yang

terkait dalam manajemen mata rantai.

Pada kenyataannya jarang ditemukan sektor perkonomian yang

menjalin kemitraan dengan pihak lain, sehingga diperlukan model

pengembangan ekonomi klaster dan model kemitraan pada masing-masing

sektor aktifitas ekonomi di Kota Malang untuk mengoptimalkan upaya

peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Page 4: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 4

Berdasarkan uraian

tersebut, maka diperlukan suatu

kajian untuk mengetahui potensi

serta identifikasi sektor-sektor

ekonomi Kota Malang sebagai

pedoman dalam merumuskan

perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan ekonomi lokal di

Kota Malang untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di era otonomi daerah.

Page 5: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 5

Dasar Hukum

Undang- undang Nomor 12 tahun 2008 tentang

Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

2005 – 2025, maka visi Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah

“Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri,

Maju, Adil, dan Makmur”.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

2008 yang mengatur tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun.

1995, 1995 tentang Kriteria Usaha Kecil. Pemerintah

Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998

tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997

tentang Kemitraan.

Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1999 tentang

Pemberdayaan Usaha Menengah

Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor:

133/M/SK/8/1979, Industri Kecil.

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 73/M-

IND/PER/10/2008 tentang Tim Teknis Pengkajian,

Perumusan Dan Evaluasi Peta Panduan

Pengembangan Klaster Industri Prioritas, Industri

Unggulan Provinsi, dan Kompetensi Inti Industri

Kabupaten/Kota.

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 12 Tahun

2001 tentang Pengaturan Usaha dan Retribusi

Bidang Industri dan Perdagangan.

Peraturan Walikota Malang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Tata Cara Pelayanan Perijinan di Bidang

Perindustrian dan Perdagangan yang

Diselenggarakan oleh Badan Pelayanan Perijinan

Terpadu Kota Malang.

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 125

tahun 2012 tentang Koordinasi dan Pemberdayaan

Pedagang Kaki Lima.

Page 6: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 6

BAB Dua

METODE KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka

Perekonomian regional terbagi menjadi dua kegiatan besar,

yaitu: kegiatan basis dan kegiatan nonbasis. Teori ini menyatakan

bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah

berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar

daerah. Pertumbuhan perindustrian yang menggunakansumber daya

lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan

menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job

creation). Strategi pembangunan daerah yang muncul didasarkan

pada teori ini merupakan penekanan terhadap arti pentingnya bantuan

kepada dunia usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun

internasional. Implementasinya adalah kebijakan yang mencakup

pengurangan hambatan atau batasan terhadap perusahaan-perusahaan

Identifikasi Faktor-Faktor

Penunjang Sektor Ekonomi di Kota

Malang

Page 7: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 7

yang berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan di daerah itu

(Arsyad, 1999).

Dalam kajian ini unggulan daerah sebenarnya merupakan

klaster industri di daerah ynag berpotensi atau terbukti memiliki

keunggulan daya saing. Konsep pengklasteran industri adalah

kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata

rantai proses penciptaan/ peningkatan nilai tambah, baik melalui

hubungan bisnis maupun non bisnis. Dalam menganalisis klaster,

terdapat 3 (tiga) dimensi pengukuran. Ketiga dimensi tersebut antara

lain, yaitu:

1) Keterkaitan (Linkage):

Mencakup inovasi, tenaga kerja, dan input. Hal ini

menentukan apakah yang akan terbentuk adalah klaster mata

rantai nilai (value chains clusters), klaster berbasiskan tenaga

kerja (labor-based clusters), ataukah klaster inovasi (innovation

clusters).

Perumusan Model

Pengembangan Ekonomi

Kluster di Kota Malang

Page 8: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 8

2) Geografi (Geography)

Yaitu apakah terkonsentrasi di suatu wilayah (localized) atau

menyebar antar wilayah (non localized).

3) Waktu (Time)

Apakah eksisting (yaitu dimana klaster memang sudah

memiliki peran yang signifikan dan memiliki keterkaitan yang

tinggi), penurunan (eksisting klaster yang mengalami penurunan

peran), peningkatan (klaster yang menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan), ataukah potensial (klaster yang

memiliki potensi mengalami peningkatan atau keberuntungan di

masa mendatang).

Salah satu teori yang sangat relevan untuk membahas

kemitraan usaha adalah agency theory. Teori kemitraan (agency

theory) adalah teori yang menjelaskan hubungan-hubungan hierarkis

atau pertukaran hak kepemilikan (property right) antar individu atau

Model Kemitraan di Masing-

Masing Sektor Aktifitas Ekonomi

di Kota Malang

Page 9: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 9

organisasi (Eggertsson, 1990; Nugroho,2006). Teori Principal-Agents

(P-A) memfokuskan pada kajian struktur preferensi, resiko dan

ketidakpastian, dan struktur informasi. Disamping itu, teori P-A

memberikan perhatian yang besar pada bagaimana membagi risiko

(risk sharing), bentuk-bentuk kontrak yang optimal, keseimbangan

kesejahteraan antar pelaku, serta kinerja ekonomi yang dihasilkan.

Lebih lanjut, teori kemitraan positif (Positive Agency Theory)

memberikan penekanan pada pengaruh adanya tambahan aspek pada

kontrak, tekhnologi pengawasan dan penjaminan kontrak, dan bentuk

organisasi yang diperlukan.

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (1983),

penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan

interpretasi yang tepat, melukiskan secara tepat sifat-sifat dari

beberapa fenomena kelompok atau individu, menentukan frekuensi

terjadinya suatu keadaan untuk meminimalkan bias dan

memaksimalkan reabilitas. Moleong (2006), mendefinisikan bahwa

penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan

sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada

manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Metode

Kajian

Page 10: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 10

Pengumpulan data untuk pelaksanaan “Kajian Potensi Ekonomi

Lokal Kota Malang” ini dilakukan dengan menggunakan

metodesebagai berikut:

a. Desk Study

Desk study dilaksanakan untuk me-review berbagai

regulasi dan kebijakan, tinjauan litertur yang terkait, dan

pengumpulan data sekunder terkait dengan potensi wilayah

Kota Malang.

b. Survei dan Observasi Lapangan

Survei dengan kuesioner dilakukan untuk

menginventarisir/ mengidentifikasi berbagai potensi wilayah,

letak wilayah/ lokasi, jenis industri, jenis klaster, kegiatan

operasional, dan menjaring masukkan kualitatif terhadap

penentuan klaster ekonomi di Kota Malang. Survei dilakukan

dengan menggunakan kuesioner, dengan sifat pertanyaan

tertutup dan terbuka, terhadap stakeholders yang menjadi

tujuan dalam kajian ini. Sementara itu, observasi lapangan

dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual dari gambaran

kondisi ekonomi wilayah Kota Malang.

c. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada

responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan

kajian. Pada penelitian survei, penggunaan angket merupakan

Metode

Pengumpulan Data

Page 11: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 11

hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan.

Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi),

disusun tabel-tabel dan dianalisis secara statistik untuk

menarik kesimpulan.Tujuan pokok pembuatan kuesioner

adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan

masalah dan tujuan kajian, dan untuk memperoleh informasi

dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Pertanyaan-

pertanyaan yang akan disusun disesuaikan dengan tujuan

kajian. Sebelum kuesioner disusun memperhatikan prosedur

sebagai berikut:

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran

kuesioner.

3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-sub variabel yang

lebih spesifik

Kuesioner dalam kajian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Kuesioner tertutup

Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban.

Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

2) Kuesioner terbuka

Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden

bebas untuk memformulasikan jawabannya sendiri.

Metode Analisis

Analisis data merupakan upaya mengolah data yang masih mentah

menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Sehingga

karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah

dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang

Page 12: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 12

berkaitan dengan kegiatan kajian. Semua bentuk analisis berusaha

menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga

hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat

dan penuh arti.

Adapun langkah-langkah dan prosedur analisis data yang akan

digunakan adalah:

a. Analisis kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil

pengamatan yang ditemui selama di lapangan dan menganalisis

berdasarkan fakta-fakta lapangan untuk kemudian dibuat

kesimpulan.

b. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan sebagai pendukung analisis

kulalitatif. Statistik deskriptif menjelaskan berbagai kondisi dan

perkembangan dari waktu ke waktu dan ter-update dari berbagai

indikator yang nantinya diperlukan. Deskripsi nantinya dapat

ditampilkan baik dalam bentuk tabel, gambar/grafik, maupun

penjelasan umum sehingga memudahkan pembaca umum dalam

memahami dari data dan/atau informasi yang diberikan dalam

tulisan.

Page 13: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 13

1. Analisis Data

Setelah kuesioner terkumpul, maka dilakukan analisis data dari

kuesioner yang telah disebarkan. Kuesioner tersebut dipilah menjadi

tiga bagian sektor yaitu sektor industri, sektor perdagangan dan sektor

jasa.

2. Pembahasan

a. Sasaran Pasar Industri

6% 25%

63%

6%

Sasaran Pasar Industri

Lokal

Regional

Nasional

Internasional

Tidak Memilih

Dari diagram disamping

menunjukkan bahwa

persentase sasaran pasar

lokal mencapai 6%, pasar

regional mencapai 25%,

pasar nasional sebesar 63%,

dan pasar internasional

mencapai 6%.

Analisis Data

dan Pembahasan

Page 14: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 14

b. Permintaan Konsumen Perdagangan

c. Permintaan Konsumen Terhadap Jasa

50% 50%

Permintaan Konsumen dari Perdagangan

rendah

biasa saja

cukup tinggi

tinggi

Tidak Memilih

14%

28% 29%

29%

Permintaan Konsumen Terhadap Jasa

rendah

biasa saja

cukup tinggi

tinggi

Tidak Memilih

Berdasarkan

grafik di samping terlihat

bahwa permintaan

konsumen yang di dapat

oleh pengusaha lokal

rata-rata tergolong pada

kategori biasa saja dan

cukup tinggi dengan

presentase sebesar 50%.

Usaha jasa yang tergolong dalam kategori tinggi dan cukup tinggi

seimbang yakni sebesar 29%. kategori biasa saja dengan presentase

sebesar 50%. Sedangkan yang tergolong dalam kategori rendah

sebesar 14%.

Page 15: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 15

d. Kondisi Permintaan Pasar Industri

disusul dengan permintaan pasar yang sangat rendah mencapai 6%

dan permintaan pasar sangat tinggi mencapai 6%.

e. Sumber Permodalan Industri

6%

38% 50%

6%

Kondisi Permintaan Pasar Industri

Sangat Rendah

Rendah

Cukup Tinggi

Sangat Tinggi

Tidak Memilih

87%

13%

Sumber Modal Industri

Modal Sendiri

Perbankan

Koperasi

BUMN

Berdasarkan grafik di

atas sebagian besar

responden memiliki

kondisi permintaan pasar

yang cukup tinggi yaitu

mencapai 50%.

Selanjutnya responden

dengan kondisi permintaan

pasar yang rendah

mencapai 38%, kemudian

Dari data kuesioner

didapatkan dari hasil modal

sendiri dan perbankan.

Sumber pembiayaan modal

sendiri sejumlah 87%, ini

merupakan angka persentase

yang cukup tinggi.

Page 16: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 16

f. Sumber Permodalan Perdagangan

g. Sumber Permodalan Jasa

87%

13%

Sumber Permodalan Perdagangan

Modal sendiri

Perbankan

Koperasi

BUMN

100%

Sumber Permodalan Jasa

Modal sendiri

Perbankan

Koperasi

BUMN

Tidak Memilih

Sumber pembiayaan

modal sendiri sejumlah

87%, ini merupakan angka

persentase yang cukup

tinggi.

Berdasarkan hasil

kuesioner sektor jasa,

banyak masyarakat Kota

Malang menggunakan

permodalan sendiri. Hal ini

dapat dilihat dari hasil

diagram diatas 100%

responden menyatakan

mereka menggunakan

modal sendiri.

Page 17: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 17

h. Kendala Industri

i. Kendala Perdagangan

Diagram diatas menunjukkan bahwa kendala terbesar yang

seringkali dihadapi adalah kendala pasar sebesar 50%. SDM juga

menjadi kendala dengan presentase sebesar 13%. Kendala ketiga

yang sering dihadapi oleh pengusaha lokal yaitu kondisi pasokan

barang dengan presentase sebesar 12%. Disamping itu responden

yang memilih untuk tidak menjawab sebesar 25%.

25%

19% 19%

25% 12%

Kendala Industri

Permodalan

Bahan Baku

Pasar

SDM

Tidak Memilih

12%

50%

13%

25%

Kendala Perdagangan

Kendala permodalan

Kendala pasokan barang

kendala pasar

Kendala SDM

Tidak Memilih

Diagram disamping

menunjukkan bahwa kendala

terbesar yang seringkali

dihadapi adalah permodalan dan

SDM sebesar 25%. Faktor

kedua yang seringkali menjadi

kendala adalah bahan baku dan

pasar. Diagram diatas

menunjukkan kendala keduanya

sebesar 19%.

Page 18: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 18

j. Kendala Usaha Jasa

Kendala terbesar pada sektor jasa adalah kendala pasar atau

konsumen dengan jumlah prosentase 43% hampir setengah dari

total responden mengalami kendala pasar yang cukup tinggi.

k. Kemitraan dengan pihak lain

Dari data diagram diatas menunjukkan bahwa masih banyak para

pengusaha di kota Malang yang tidak memiliki mitra kerja yakni

sebesar 44%.

15%

14%

43%

14%

14%

Kendala Usaha Jasa

Kendala permodalan

Kendala pasokan barang

kendala pasar

Kendala SDM

Tidak Memilih

44%

0%

31%

19% 6%

Kemitraan Industri

Tidak Memiliki

Belum Memiliki

Sudah Memiliki

Sudah Memiliki dan Akan Dikembangkan

Tidak Memilih

Page 19: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 19

l. Kemitraan Perdagangan

Dari data diagram diatas menunjukkan bahwa masih banyak para

pengusaha di kota Malang yang tidak memiliki mitra kerja yakni

sebesar 50%. Mereka yang sudah memiliki mitra kerja sebesar 25%,

yang telah memiliki mitra kerja dan akan dikembangkan sebesar 25%.

m. Kemitraan Jasa

50%

25%

25%

Kemitraan Perdagangan

Tidak memiliki mitra

Belum memiliki mitra

sudah memiliki mitra

sudah memiliki mitra dan akan dikembangkan lagi

15%

14%

57%

14% 0%

Kemitraan Jasa

Tidak memiliki mitra

Belum memiliki mitra

sudah memiliki mitra

sudah memiliki mitra dan akan dikembangkan lagi

Tidak Memilih

Responden Kemitraan

pada sektor jasa sebagian

besar menjawab telah

memiliki mitra kerja

dengan jumlah

presentase sebesar 57%.

Page 20: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 20

n. Pihak Kemitraan Industri

Diagram diatas menunjukkan bahwa pengusaha local di Kota

Malang yang bermitra dengan pihak swasta sebesar 37%. Alasan

dari mereka yang lebih memilih bermitra dengan pihak swasta

yaitu karena dari segi pemasaran dan permodalan dirasa lebih

menunjang kelancaran usaha mereka.

o. Pihak Kemitraan Perdagangan

swasta yaitu karena dari segi pemasaran dan permodalan dirasa lebih

menunjang kelancaran usaha mereka. Selain itu mereka yang bermitra

kerja dengan pihak Pemda dan Pemprov sebesar 12%.Alasan mereka

37%

13% 6%

44%

Pihak Kemitraan Industri

Swasta

Pemda dan Pemprov

Pemerintah Pusat

Pihak Asing

Tidak Memilih

50%

12%

38%

Pihak Kemitraan Perdagangan

Swasta

Pemerintah daerah dan provinsi

Pemerintah pusat

Pihak asing (luar negeri)

Tidak Memilih

pengusaha lokal di

Kota Malang yang

bermitra dengan pihak

swasta sebesar 50%.

Alasan dari mereka

yang lebih memilih

bermitra dengan pihak

Page 21: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 21

bermitra kerja dengan Pemda karena mereka merasa nyaman ketika

usaha mereka telah mendapat lisensi resmi dari pemerintah.

p. Pihak Kemitraan Jasa

sebesar 29% dengan pihak asing (luar negeri).

q. Jalinan kemitraan Industri

dan produksi dengan presentase sebesar 6%.

57%

0% 0%

29%

14%

Pihak Kemitraan Jasa

Swasta

Pemerintah daerah dan provinsi

Pemerintah pusat

Pihak asing (luar negeri)

Tidak Memilih

6% 19%

6%

25%

44%

Jalinan Kemitraan Industri

Modal

Bahan Baku

Produksi

Pasar

Tidak Memilih

Prosentase responden

dengan pilihan jawaban

tertinggi adalah

kemitraan dengan pihak

swasta dengan total

jawaban sebesar 57%.

Pihak kemitaan kedua

Pengusaha lokal di Kota

Malang lebih memilih menjalin

mitra kerja dengan pihak pasar

yani sebesar 25%. Kedua

adalah bermitra kerja dengan

pihak penyedia bahan baku

dengan presentase sebesar

19%. Ketiga adalah modal

Page 22: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 22

r. Jalinan Kemitraan Perdagangan

mengembangkan usaha mereka adalah pihak penyedia bahan baku

dengan presentase sebesar 25%

s. Bentuk Jalinan Kemitraan Jasa

Jalinan kemitraan dengan konsumen memperoleh prosentase

tertinggi yaitu 43%, kemitraan dengan konsumen biasanya dilakukan

dengan cara jalinan kerjasama tukar menukar informasi dan barang

dagangan. Jalinan kemtraan dengan pemasok sebesar 29%. Berikutnya

jalinan kemitraan modal sebesar 14%, modal adalah faktor utama

untuk mengembangkan usahanya.

12%

63%

25%

Bentuk Jalinan Kemitraan

Kemitraan modal

Kemitaan dengan pemasok

Kemitraan distribusi

Kemitraan dengan konsumen

Tidak Memilih

0%

29%

14%

43%

14%

Bentuk Jalinan Kemitraan Jasa

Kemitraan modal

Kemitaan dengan pemasok

Kemitraan distribusi

Kemitraan dengan konsumen

Tidak Memilih

Pengusaha lokal di

Kota Malang lebih

memilih menjalin mitra

kerja dengan pihak

konsumen yakni sebesar

63%. Kebutuhan

terbesar kedua dalam

Page 23: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 23

t. Dukungan dari Pemerintah Sub-Sektor Industri

Sebesar 56% tidak menpat dukungan dari pihak pemerintah.

Pengusaha yang belum ada dukungan sebesar 19%.Belum ada

dukungan berarti mereka telah mengajukan permohonan kepada

pihak pemerintah tapi masih belum ada dukungan yang pasti dari

pihak pemerintah.Mereka yang telah mendapat dukungan dari

pemerintah sebesar 13%.

u. Dukungan dari Pemerintah Sub-Sektor Perdagangan

Sebesar 75% tidak mendapat dukungan dari pihak

pemerintah. Mereka yang telah mendapat dukungan dari

44%

12% 6%

25%

13%

Bentuk Dukungan dari Pemerintah terhadap Industri

Permodalan

Pembinaan Usaha

Pembinaan SDM

Informasi Pasar

Tidak Memilih

75% 0%

12% 13%

Dukungan Pemerintah

Tidak ada

Belum ada

Sudah ada

Sudah ada dan akan dikembangkan lagi

Tidak Memilih

Page 24: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 24

pemerintah sebesar 12%. Dukungan disini berarti mereka telah

mendapatkan dukungan konkret misalnya dukungan di sektor

permodalan dan pembinaan. Adapula pengusaha yang sudah

mendapat dukungan dan akan dikembangkan sebesar 13%.

v. Dukungan dari Pemerintah Sub-Sektor Jasa

Dari total responden yang menjawab kuesioner sebagian besar

dengan total prosentase 43% menjawab tidak dukungan yang

diberikan oleh pemerintah Kota Malang untuk mendukung

usahanya.

43%

15%

14%

14%

14%

Dukungan dari Pemerintah

Tidak ada

Belum ada

Sudah ada

Sudah ada dan akan dikembangkan lagi

Tidak Memilih

Page 25: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 25

BAB Tiga

HASIL KAJIAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL

Apakah Anda ingin tahu ?????????

Bagaimana mengindentifikasi dan memetakan potensi pada masing-

masing sektor ekonomi di Kota Malang sebagai masukan Penyusunan

Rencana Induk Ekonomi Kota Malang?

Bagaimana model kemitraan di masing-masing sektor aktifitas

ekonomi di Kota Malang?

Bagaimana cara merumuskan model pengembangan ekonomi

kluster di Kota Malang?

Apa saja faktor-faktor yang menunjang pengembangan ekonomi

lokal di Kota Malang?

Page 26: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 26

Pemetaan dan Identifikasi Industri Kota Malang

Pemetaan yang dilakukan pada aspek industri ini merupakan

industri eksisti (kondisi nyata di lapangan) lokasi sebaran industri di

beberapa kecamatan.

Pemetaan Industri Kecamatan Blimbing

Berdasarkan peta diatas dapat dilihat bahwa kelompok industri

yang ada di Kecamatan Blimbing terdiri dari empat industri yaitu

industri rotan yang terletak di Kelurahan Balearjosari, industri mebel

yang terletak di daerah Jalan Piranha Atas, industri Batik Malangan

Page 27: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 27

yang berada di Jalan Candi Jago dan industri keripik tempe yang

berada di daerah Sanan.

a. Industri Rotan

Industri rotan melakukan proses perajutan rotan menjadi

bermacam-macam barang jadi seperti keranjang, meja, kursi, vas

bunga, dsb. Tempat produksi industri rotan dapat dijumpai di

sepanjang Jalan Balearjosari yang berjajar rapi di pinggir jalan

raya utama menuju

Surabaya sehingga

letak industri rotan

ini sangat strategis.

Pengunjung luar

Kota Malang dapat

menemui dan

membeli produk

dengan mudah di

sekitar jalan utama Balearjosari, namun kendala yang ditemui

adalah sering terjadi kemacetan dan keramaian jalan raya di

sepanjang Jalan Balearjosari sehingga banyak pembeli yang

kurang nyaman untuk memberhentikan kendaraan di pinggir jalan.

Kurangnya sarana parkir membuat para pembeli

mempertimbangkan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan

raya, terutama saat terjadi kemacetan.

b. Industri Mebel

Industri mebel merupakan salah satu sektor industri yang

terus berkembang. Kebutuhan produk dari industri mebel terus

meningkat karena sektor industri ini memberikan desain interior

serta nilai artistik yang dapat memberikan kenyamanan sehingga

Page 28: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 28

dapat menunjang berbagai aktifitas. Keadaan ini membuat para

produsen mebel bersaing untuk menghasilkan produk yang

berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen.

c. Keripik Tempe

Salah satu oleh-oleh yang paling dikenal oleh masyarakat luas

adalah keripik tempe. Pusat industri keripik tempe di Kota Malang

adalah wilayah Sanan di Kecamatan Blimbing. Industri keripik

tempe yang ada di Kota Malang merupakan industri rumah tangga.

Strategi yang dapat digunakan dalam memasarkan keripik tempe

pada industri rumah tangga adalah pengusaha memberi merk

untuk media promosi terutama saat keripik tempe dibeli dan

dibawa

konsumen dari

luar daerah,

menjaga kualitas

keripik tempe

dan menambah

pemasaran

keluar daerah,

Page 29: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 29

serta pemerintah lebih terbuka dan berhubungan baik dengan

pengusaha keripik tempe.

d. Industri Batik Blimbing

Industri batik di Kota Malang dapat dijumpai di Jalan Candi

Jago, Kecamatan Blimbing. Berbagai motif dan corak Batik

Malang di produksi dan dipasarkan. Saat ini masih minimnya

informasi mengenai batik malangan di masyarakat luas. Beberapa

pengrajin batik Malang sudah melestarikan motif khas daerah

Kota Malang namun kurangnya promosi membuat batik khas

malangan kurang terdengar di masyarakat maupun wisatawan.

Tempat produksi yang menaungi batik malang ini cukup strategis

namun kurangnya tempat untuk menjual dan mempromosikan

menjadi kendala tersendiri bagi produsen mengingat produksi

batik malangan sudah sangat sulit ditemui. Letak industri batik ini

sangat strategis karena mudah ditemui dan banyak dilalui oleh

kendaraan umum.

Page 30: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 30

Pemetaan Industri Kecamatan Lowokwaru

a. Industri Kaos Wailikan

Bahasa walikan atau dalam bahasa Indonesia dinamakan bahasa

terbalik merupakan ciri khas masyarakat Kota Malang yang gemar

menggunakan bahasa yang dibalik. Kreatifitas industri kaos walikan

yang ada di Kota Malang sangat bagus dan membuat banyak

masyarakat Kota Malang dan luar kota tertarik dan menjadikan

sebagai oleh-oleh khas Kota Malang. Industri kaos walikan ini berada

di Ruko Griya Santha yang terletak di jalan besar Sukarno-Hatta.

Pemasaran industri kaos walikan ini sudah cukup baik karena sudah

menggerai toko sekaligus industri. Lokasi kaos walikan ini sangat

strategis karena berada di pusat keramaian Jalan Sukarno-Hatta.

Banyak transportasi yang juga melintasi di depan industri kaos

walikan ini. Kekurangan kaos walikan Kota Malang ini masih belum

Page 31: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 31

menjadi icon utama Kota Malang yang sangat populer bagi

wisatawan luar Kota Malang.

b. Industri Keramik Dinoyo

Di daerah Dinoyo terdapat kampung dimana mayoritas

masyarakatnya adalah pengrajin keramik, keramik Dinoyo memiliki

kualitas yang sangat bagus dibandingkan dengan keramik lainnya.

Baik dalam kualitas desainnya, motif keramiknya dan macam jenis

kerajinan keramiknya. Karena popularitas keramik Dinoyo sekarang

ini daerah pengrajin keramik Dinoyo ini telah dinamakan kampung

wisata keramik. Industri sentra keramik yang sangat terkenal yaitu di

kawasan Jalan Mayjen Haryono. Industri keramik sudah menjadi

klaster sendiri dan menjadi sentra tujuan wisatawan. Sentra kerajinan

ini terletak di Jl MT Haryono XI, sekitar 20 meter kearah barat

setelah pertigaan Dinoyo ini, terdapat sekitar 30 toko yang menjual

kerajinan keramik khas kota Malang.

Page 32: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 32

c. Industri Topeng Malangan

Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di

Indonesia, dimana corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah

realis serta menggambarkan karakter wajah seseorang. Ada banyak

ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat,

baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai

karakter yang sifatnya tidak teratur. Produksi topeng malangan cukup

banyak namun pemasarannya cukup sulit karena banyak orang yang

tidak tertarik dengan topeng malangan. Letak galeri topeng malangan

di Jalan Gajayana Kota Malang. Galeri ini menjual berbagai macam

barang yang khas dari Kota Malang dan banyak barang unik dari luar

Kota Malang. Galeri topeng malangan ini masih kurangnya lahan

parkir dan fasilitas penunjang promosi.

Page 33: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 33

d. Industri Gerabah

Gerabah merupakan barang tradisional yang banyak digunakan

oleh masyarakat tradisional Kota Malang guna memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Produksi sentra gerabah Kota Malang terletak di Jalan

Mayjen Panjaitan Kota Malang. Produksi gerabah asli Kota Malang

saat ini sudah tidak berproduksi lagi karena sudah tidak ada pesanan

dan banyak turis yang tidak berminat lagi membeli oleh-oleh

gerabah.

Page 34: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 34

e. Industri Sanitair

Produksi sanitair di daerah Jl. Bendungan Sutami Kota

Malang hanya tersisa dua pengusaha dalam skala sedang namun

permintaan sanitair oleh masyarakat semakin meningkat. Sebelumnya

pengusaha sanitair di daerah Bendungan Sutami sangat banyak

namun mereka gulung tikar disebabkan karena persaingan. Lokasi

usaha sanitair sangat strategis karena sudah diklasterkan dan sudah

memiliki mitra sendiri untuk mendistribusikan barang produksinya.

Page 35: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 35

Pemetaan Industri Kecamatan Klojen

a. Industri Soak Ngalam

Produksi Soak Ngalam hampir mirip dengan kaos Walikan

atau dalam bahasa Indonesia dinamakan bahasa terbalik merupakan

cirri khas masyarakat Kota Malang yang gemar menggunakan bahasa

yang dibalik. Kreatifitas industri Kaos Soak Ngalam yang ada di

Page 36: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 36

Kota Malang sangat bagus dan membuat banyak masyarakat Kota

Malang dan luar kota tertarik dan menjadikan sebagai oleh-oleh khas

Kota Malang. Industri kaos ini berada di jalan Kawi. Banyak

transportasi yang juga melintasi di depan industri kaos ini.

Kekurangan Kaos Soak Ngalam ini masih belum menjadi icon utama

Kota Malang yang sangat populer bagi wisatawan luar Kota Malang.

Pemetaan Industri Kecamatan Kedungkandang

Page 37: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 37

a. Industri Shuttle Cock

Produksi suttle cock di Kota Malang tersebar di Arjosari, Sukun

dan Kedungkandang. Permintaan pasar suttle cock cukup besar dan

kualitas barang dari home industry ini sangat bagus dan menembus

pasar nasional. Bahkan kualitas cock dari home industry ini bisa

menyaingi produksi dari pabrik. Kesulitan dari industri ini adalah

bahan baku yang harus diimpor dari Cina dan bahan baku yang

mengalami fluktuasi harga tergantung harga pasar dan kelangkaan

barang.

Model Kemitraan dimasing-masing Sektor Aktifitas Ekonomi

Banyak sektor ekonomi di Kota Malang melakukan kemitraan

dengan sesama pelaku usaha atau konsumen. Pertukaran barang dan jasa

yang diberikan ditujukan untuk saling mendukung antara usaha satu dengan

yang lainnya. Banyak pengusaha atau pedagang menggunakan jasa

distributor atau pemasok barang secara berlangganan untuk memudahkan

transaksi mereka. Sesuai dengan teori Kartasasmita (1996) yang

mengemukakan bahwa kemitraan usaha, terutama dalam dunia usaha adalah

hubungan antar pelaku usaha yang didasarkan pada ikatan usaha yang saling

menguntungkan dalam hubungan kerja yang sinergis, yang hasilnya

bukanlah suatu zero-sum-game, tetapi positive-sum game atau win-win

situation.

Page 38: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 38

Mengembangan pelayananan umum Mempromosikan “Good Governance” Mempergunakan/ mengoptimalkan asset lokal Memberdayakan kemampuan masyarakat

Meningkatkan pengetahuan Menyelenggarakan kualitas pendidikan Menyempurnakan pengalaman pembelajaran Aset produk intelektual

Memaksimalkan produksi Meningkatkan kualitas produk Memperluas jaringan konsumen Meningkatkan hubungan bisnis

Mengembangkan kualitas kehidupan Meningkatkan belanja/ membeli produk lokal Mencintai dan menggunakan produk lokal Membantu promosi regional hingga internasional

jasa

industri

perdagangan

Sumber: Modifikasi dari The Gold Triangle,

Indrajit (2000)

Page 39: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 39

Sektor ekonomi dibagi menjadi tiga sektor yaitu industri,

perdagangan dan jasa. Ketiga sektor tersebut merupakan pokok

utama untuk menunjang perekonomian Kota Malang melalui

setiap aktifitas yang dilakukan. Kemitraan antar setiap sub-sektor

sangat dibutuhkan untuk menunjang produksi maupun

pemasarannya. Misalnya antara sub-sektor industri sanitair

sebagai produksi utama membutuhkan kemitraan dengan sub-

sektor perdagangan semen.

Model Kemitraan Antar Sub-Sektor

Kemitraan yang kuat antar sub-sektor akan memperkuat

juga aktifitas ekonomi lokal Kota Malang. Model kemitraan ini

akan berhasil diterapkan apabila pemrakarsa kemitraan benar-

benar mengerti hal-hal apa saja yang akan menjadi pemicu atau

SUBSEKTOR INDUSTRI (INDUSTRI SANITAIR)

SUB-SEKTOR INDUSTRI (RETAIL SEMEN)

SUB-SEKTOR JASA (DISTRIBUSI PENGIRIMAN

BARANG)

Page 40: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 40

perangsang terjadinya kerjasama untuk meningkatkan

perekonomian lokal Kota Malang.

Adanya nilai tambah atau ”value-added” adalah hal yang

harus dapat dirasakan oleh siapa saja pihak yang ingin

bekerjasama. Bagi pemerintah Kota Malang misalnya, kerjasama

akan mendatangkan manfaat atau memberikan nilai tambah

apabila dapat membantu mereka dalam hal meningkatkan kinerja

pelayanan publik, memperbaiki kualitas good governance,

mengoptimalisasi pemakaian sumber daya yang terbatas, dan

lain-lain.

Sementara bagi pihak swasta (sektor industri, sektor

perdagangan dan sektor jasa) misalnya, sebuah kemitraan akan

dianggap bermanfaat jika yang bersangkutan tidak hanya semata-

mata berhasil meningkatkan profitnya, tetapi memungkinkan

mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan jasanya,

memperluas jejaring konsumen dari lokal hingga internasional,

menciptakan hubungan yang lebih baik dengan stakeholdernya,

dan lain sebagainya.

Sementara bagi perguruan tinggi, sejauh kerjasama akan

dapat meningkatkan basis pengetahuan, memperbaiki kualitas

penyelenggaraan pendidikan, menciptakan produk-produk atau

jasa-jasa inovatif atau menawarkan pengalaman pembelajaran

baru kepada pihak swasta sebagai pelaku ekonomi agar setiap

produk yang dihasilkan semakin mengalami peningkatan dan

permintaan pasar juga semakin meningkat sehingga berdampak

pada peningkatan perekonomian lokal.

Page 41: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 41

Dari model kemitraan pada masing-masing sektor aktifitas

ekonomi, pemerintah Kota Malang, pelaku ekonomi lokal kota

malang, masyarakat kota malang (konsumen), akademisi bidang

ekonomi, dapat digunakan untuk masukan terhadap rencana

induk ekonomi kota malang. Rencana Induk Ekonomi Kota

Malang sangat diperlukan Untuk mempercepat pembangunan

ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan daya saing daerah.

Perumusan Model Pengembangan Ekonomi Klaster

Klaster sektor ekonomi di Kota Malang yang telah

ada tersebar di beberapa kelurahan dan kecamatan berdasarkan

jenis usaha. Dari berbagai jenis usaha, dapat di petakan menjadi

beberapa sektor.

Page 42: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 42

Sumber: modifikasi Diamond Cluster Model Porter (1998)

SEKTOR INDUSTRI,

SEKTOR

PERDAGANGAN,

SEKTOR JASA

Strategi, struktur usaha

dan Pesaing

Kondisi Faktor

Industri-industri

pendukung dan

terkait

Kondisi

Permintan

Page 43: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 43

Industri Rotan

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi yang dilakukan adalah

dengan mempertahankan

kualitas dan memiliki informasi

pasar. Struktur usaha yang

dijalankan dilakukan secara

turun temurun.

Pesaing semakin meningkat

dikarenakan meningkatnya juga

pengerajin rotan dibeberapa

wilayah yang lain.

Kondisi Permintan Kondisi permintaan pasar

cenderung stabil dan akan

meningkat pada saat musim

pernikahan.

Kondisi Faktor Kondisi faktor disekeliling rotan

sangat mendukung dikarenakan

letaknya yang sangat strategis di

pintu masuk menuju Kota

Malang sehingga sangat mudah

untuk diakses masyarakat lokal

maupun luar kota.

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Industri pengdukung adalah

pabik rotan yang menyediakan

rotan, mendong, pabrik triplek

Page 44: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 44

Industri Mebel

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi yang dilakukan adalah

mempertahankan kualitas dan

membuat model sesuai

permintaan pasar.

Struktur usaha turun temurun.

Kondisi pesaing yang dihadapi

sangat berat dikarenakan hasil

produksi di wilayah lain semakin

berkualitas dengan harga

bersaing

Kondisi Permintan Kondisi permintaan pasar stabil

Kondisi Faktor Kondisi faktor yang dialami

kurang mendukung dikarenakan

kondisi badan yang sempit dan

kurangnya promosi membuat

sebagian besar pasar (konsumen)

kurang tahu keberadaan industri

mebel

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Penyedia kayu, pabrik cat,

pabrik plitur.

Industri Batik Malangan

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi yang dilakukan adalah

promosi sampai ke luar negeri

melalui media sosial,

Page 45: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 45

memberikan pelatihan kepada

orang yang ingin belajar

membatik.

Struktur usaha turun temurun.

Pesaing berasal dari luar Kota

Malang terutama batik yang

sudah terlebih dahulu digemari

oleh masyarakat luas

Kondisi Permintan Biasa saja

Kondisi Faktor Memiliki khas Kota Malang.

Kurangnya sumber daya

manusia (karyawan) yang

memiliki keterampilan

membatik, kurang adanya

informasi mengenai produk

batik malangan, tempat yang

strategis, bahan baku yang

mudah dijangkau dan hubungan

yang baik dengan pemerintahan

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Industri kain, industri malam,

industri alat membatik, industri

pewarna kain

Page 46: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 46

Industri Keripik Tempe

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi usaha yang dilakukan

yaitu melakukan inovasi rasa

dan promosi yang menarik

konsumen.

Struktur usaha yang dijalankan

adalah usaha keluarga dan turun

temurun

Kondisi Permintan Kondisi permintaan sangat

bagus terutama pada musim

liburan.

Kondisi Faktor Adanya sentra keripik tempe

mengakibatkan jalan utama

agak macet pada jam-jam

tertentu.

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Petani kedelai, distributor

kedelai, pengepakan, pabrik

plastik dan pelabelan.

Industri Kaos Walikan dan

Soak Ngalam

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi yang dilakukan adalah

menciptakan kreatifitas yang

sangat unik dan menarik.

Struktur usaha merupakan industri

Page 47: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 47

kreatifitas dari pecinta walikan

malang.

Kondisi Permintan Cenderung meningkat terutama

pada saat liburan.

Kondisi Faktor Kondisi faktor penunjang industri

kaos walikan adalah jaringan

online, media cetak, dan tempat

yang sangat strategis yaitu di

kawasan bisnis.

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Industri kaos, industri konveksi,

industri bahan percetakan, industri

barang pengemasan.

Industri Keramik

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi yang dilakukan yaitu

dengan mempertahankan

kualitas dan memperbaharui

model sesuai dengan

perkembangan zaman.

Struktur usaha yang dijalankan

adalah secara turun temurun.

Pesaing yang dihadapi yaitu

pengerajin yang berlomba

menciptakan model terbaru

Page 48: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 48

Kondisi Permintan Cenderung meningkat terutama

pada saat pemesanan souvenir

acara-acara tertentu.

Kondisi Faktor Kondisi industri keramik ini

tergantung pada banyaknya

pemesanan barang.

Jalan yang kurang lebar

mempersulit akses wisatawan

berkunjung ke industri ini.

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Pemasok tanah liat, industri cat,

Industri gipsum.

Industri Sanitair

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi yang dilakukan yaitu

dengan menciptakan model-

model baru sesuai dengan

perkembangan zaman.

Struktur usaha yang dilakukan

adalah secara turun-temurun

Kondisi Permintan Stabil di atas

Kondisi Faktor Lokasi sentra sudah dikenal

masyarakat luas sehingga

mempermudah pemasaran

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Pemasok semen, besi, pasir dan

gift

Page 49: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 49

Industri Topeng Malangan

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi yang dilakukan adalah

dengan mengumpulkan

pengrajin Topeng Malangan dari

berbagai daerah yang tersebar di

Malang, selain strategi yang

dilakukan adalah dengan

menjual barang unik namun

dengan harga yang tidak mahal.

Struktur usaha dijalankan

dengan kekeluargaan, tidak

mengalami permasalahan

dengan pesaing dikarenakan

topeng malangan yang sudah

sangat langka.

Kondisi Permintan Biasa saja

Kondisi Faktor Kondisi faktor yang sangat

mendukung adalah alat-alat

untuk produksi

Industri-industri pendukung

dan terkait

Industri kayu, industri gipsum,

industri cat

Industri Shuttle Cock

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi untuk terus bertahan

dan meningkatkan permintaan

Page 50: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 50

pasar adalah bekerjasama

dengan sponsor kaos turnamen,

struktur usaha dikembangkan

melalui sistem kekeluargaan.

Daya saing tidak menjadi

permasalahan dikarenakan

permintaan pasar yang selalu

meningkat

Kondisi Permintan Terus mengalami peningkatan

Kondisi Faktor Modifikasi alat untuk

memproduksi barang (mesin)

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Industri bulu angsa, industri

benang.

Gerabah

Strategi, Struktur Usaha dan

Pesaing

Strategi untuk mempertahankan

industri dengan memilih bahan

baku yang berkualitas dan

kreatifitas bentuk. Struktur usaha

dijalanjan dengan kekeluargaan,

persaingan yang dialami tidak

terlalu menjadi hambatan

dikarenakan banyaknya indutri

gerabah yang telah gulung tikar.

Kondisi Permintan Kondisi permintaan pasar 5

tahun terakhir ini stabil dibawah

Page 51: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 51

Kondisi Faktor Lokasi yang strategis dekat

dengan kampus

Industri-industri Pendukung

dan Terkait

Penjual tanah liat

Faktor- Faktor Penunjang

Faktor-faktor penunjang yang diberikan pada flow chart

berikut ini meliputi:

a. Faktor Penunjang Industri

Persentase faktor penunjang yang dekat

dengan distribusi sebesar 63%, kemudian 13% dekat

dengan pasar, 12% dekat dengan infrasruktur

pendidikan, 6% dekat dengan sumber daya alam serta

6% responden tidak memilih/tidak menjawab

kuesioner dengan alasan tidak ada faktor penunjang

12%

13%

6%

63%

6%

Faktor Penunjang industri

Dekat Infrastruktur Pendidikan

Dekat Dengan Pasar

Dekat Dengan SDA

Dekat Dengan Akses Distribusi

Tidak Memilih

Page 52: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 52

yang mempengaruhi permintaan pasar dan tinggi

rendahnya pendapatan hasil usaha.

b. Fasilitas Penunjang Perdagangan

Persentase faktor penunjang yang dekat

dengan distribusi sebesar 38%, kemudian 25% dekat

dengan pasar, 37% dekat dengan infrasruktur

pendidikan.

c. Fasilitas Penunjang Jasa

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa

fasillitas penunjang sektor jasa sebagian besar dekat

37%

25%

38%

Fasilitas Penunjang Perdagangan

Dekat dengan infrastruktur pendidikan

Dekat dengan pasar

Dekat dengan pemasok barang

Dekat dengan aspek distribusi (lokasi strategis)

Tidak Memilih

43%

57%

Fasilitas Penunjang Jasa Dekat dengan infrastruktur pendidikan

Dekat dengan pasar

Dekat dengan pemasok barang

Page 53: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 53

dengan infrastruktur pendidikan (57%) dan sebagian

lainnya 43% dekat dengan aspek distribusi atau

berlokasi strategis.

Faktor penunjang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil

produksi yang berpengaruh terhadap permintaan pasar dan tinggi

rendahnya pendapatan hasil usaha. Adapun fasilitas penunjang

diukur melalui 4 macam jenis fasilitas, diantaranya yaitu dekat

dengan infrastruktur pendidikan karena Kota Malang merupakan

Kota kedua terbesar di Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan

merupakan kota pendidikan. kemudian faktor penunjang disekitar

lokasi usaha dekat dengan pasar, dekat dengan sumber daya alam

dan dekat dengan akses distribusi (berlokasi strategis).

Tabel Sub-Sektor Perdagangan

SDA SDM SDS Aktivitas

dan

komoditi

Instruktur

& fasum

Penataan

ruang

Penganggaran

belanja daerah

Interaksi

antar

daerah

Kinerja

pembanguna

n daerah

***

**

**** ***

**

**** --- --- - * *

Rata-rata sub-sektor perdagangan memiliki potensi

sumber daya alam yang sangat baik dan dikukung oleh sumber

daya manusia lokal yang menjadi tenaga kerja di setiap usaha

yang dijalankan. Pengenalan produk-produk dagang guna

mencukupi kebutuhan masyarakat sangat baik, namun kurangnya

infrastruktur dan fasum, penataan ruang dan penganggaran

belanja daerah yang masih sangat perlu diperhatikan secara

transparan. Hubungan kerjasama atau kemitraan antar daerah

akan menambah meningkatkan permintaan produksi, namun

Page 54: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 54

interaksi antar daerah di sub-sektor perdagangan masih perlu

diperbaiki karena letak geografis Kota Malang yang sangat

strategis. Kinerja pembangunan daerah dirasa perlu pembenahan

ke arah yang lebih baik lagi sesuai dengan visi dan misi Kota

Malang. Dalam sektor perdagangan terdapat tiga karakteristik

yaitu perdagangan yang dominan diantaranya retail luar malang

(alfamart dan indomart) yang tersebar diseluruh Kota Malang

dengan jarak yang sangat dekat, pedagang kaki lima (konsep

modern) yang banyak tersebar di sepanjang jalan Kota Malang

khususnya di wilayah perguruan tinggi, pedagang pasar

tradisional (6 pasar besar di Kota Malang) disetiap kecamatan di

Kota Malang. Perdagangan yang cukup dominan yaitu retail lokal

(Rubelan, Sardo, Avia). Perdagangan yang kurang dominan di

Kota Malang yaitu perdagangan eceran atau rumah tangga,

karena kalah saing dengan perdagangan modern.

Tabel Sub-Sektor Industri

SDA SDM SDS Aktivitas

dan

komoditi

Instruktur

& fasum

Penataan

ruang

Penganggaran

belanja daerah

Interaksi

antar

daerah

Kinerja

pembanguna

n daerah

***

*

*** ***

*

**** --- --- - ** *

Rata-rata sub-sektor industri memiliki potensi sumber

daya alam yang sangat baik dan dikukung oleh sumber daya

manusia lokal yang menjadi tenaga kerja di setiap usaha yang

dijalankan. Pengenalan produk-produk industri yang menjadi

icon Kota Malang guna mencukupi kebutuhan masyarakat sangat

baik, namun kurangnya infrastruktur dan fasum, penataan ruang

dan penganggaran belanja daerah yang masih sangat perlu

Page 55: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 55

diperhatikan secara transparan. Hubungan kerjasama atau

kemitraan antar daerah akan menambah meningkatkan

permintaan produksi, namun interaksi antar daerah di sub-sektor

industri masih perlu diperbaiki karena letak geografis Kota

Malang yang sangat strategis. Kinerja pembangunan daerah

dirasa perlu pembenahan ke arah yang lebih baik lagi sesuai

dengan visi dan misi Kota Malang. Industri kreatif menjadi

sasaran utama para konsumen baik lokal maupun regional

subsektor industri tertinggi permintaannya adalah kaos Walikan

Malang, indusutri limbah kaca. kemudian industri yang dapat

dibanggakan adalah keramik, suttle cock, keripik tempe, sanitair,

dan Batik Malangan. Selanjutnya industri yang perlu sangat

diperhatikan yaitu Topeng Malangan, gerabah, dan mebel karena

mengalami penurunan dalam permintaan konsumen.

Tabel Sub-Sektor Jasa

Rata-rata sub-sektor jasa tidak memanfaatkan potensi

sumber daya alam namun dikukung oleh sumber daya manusia

lokal yang menjadi tenaga kerja. Pengenalan pemberian

pelayanan jasa guna mencukupi kebutuhan masyarakat sangat

baik, namun kurangnya infrastruktur dan fasum, penataan ruang

dan penganggaran belanja daerah yang masih sangat perlu

diperhatikan secara transparan. Hubungan kerjasama atau

kemitraan antar daerah akan menambah meningkatkan

Page 56: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 56

permintaan pelayanan didukung oleh interaksi antar daerah di

sub-sektor jasa sangat baik. Kinerja pembangunan daerah dirasa

perlu pembenahan ke arah yang lebih baik lagi sesuai dengan visi

dan misi Kota Malang. Sub-sektor jasa di Kota Malang terdiri

dari berbagai macam jasa, namun yang paling dominan adalah

sub-sektor jasa pengiriman dimana saat ini jasa pengiriman dari

pihak swasta seperti JNE, TIKI, LEGA, dsb menjadi pilihan

utama masyarakat. Selanjutnya jasa perbengkelan, hal ini terjadi

karena meningkatnya permintaan pasar terhadap kendaraan

bermotor sehingga jasa perberkengkelan (servis) cenderung

meningkat. Kemudian jasa advertaising pun menjadi dominan

karena bidang periklanan menjadi salah satu jasa yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat untu iklan, pengumuman maupun

promosi. Kemudian Jasa Konstruksi menjadi kebutuhan pokok

bagi masyarakat secara luas yang nantinya akan digunakan untuk

pembangunan secara fisik.

Page 57: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 57

Keterangan:

***** = sangat bagus memenuhi syarat

**** = bagus

*** = cukup bagus

** = kurang bagus

* =sangat kurang bagus

- - - - - = sangat kurang memenuhi syarat

- - - - = kurang memenuhi syarat

- - - = cukup memenuhi syarat

-- = memenuhi syarat

- = sangat memenuhi syarat

Page 58: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 58

BAB Empat

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis kajian potensi ekonomi Kota

Malang dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Industri yang ada di Kota Malang sebagian besar adalah

industri skala sedang dan skala kecil yang

membutuhkan pelatihan dalam hal marketing strategy.

2. Sebagian besar perdagangan yang tersebar merata di

Kota Malang adalah perdagangan skala kecil dan skala

besar. Kendala yang dihadapi oleh sebagian pedagang

adalah lokasi (sentra), khususnya terkait dengan

pedagang kaki lima (PKL). Kondisi PKL di Kota

Malang masih bersifat menyebar dan belum terpusat

(memiliki sentra).

3. Sektor jasa yang ada di Kota Malang sebagian besar

dilakukan oleh pihak swasta yang bergerak diberbagai

macam pelayanan dibidang jasa, yang permintaan

pasarnya masih rendah dan memerlukan bantuan berupa

marketing strategy.

4. Bentuk kerjasama dan jalinan kemitraan antara

Pemerintah Kota Malang, swasta yang besar/kuat,

perguruan tinggi dan pengusaha sangat kecil

prosentasenya. Berdasarkan dari kuesioner, bentuk

Page 59: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 59

jalinan kerjasama dari pemerintah adalah pemberian

modal bagi pengusaha skala kecil (IKM).

B. Saran

1) Saran bagi pemerintah secara umum:

a. Membantu promosi melalui pembuatan rambu-rambu

(mengenai industri) di titik pusat keramaian.

b. Membantu promosi melalui internet yang bekerjasama

dengan infokom.

c. Memberikan antisipasi kemacetan dengan cara

memperlebar badan jalan (khususnya pada industri yang

berada di gang sempit) dan menyediakan lahan parkir.

d. Memberikan keringanan bunga yang diberikan oleh pihak

koperasi kepada setiap industri.

e. Sebaiknya menyediakan galeri umum di pusat Kota/

Pemerintahan untuk pengenalan produk lokal kepada

masyarakat luar Kota Malang.

f. Membantu penyediaan bahan baku untuk mengantisipasi

ketika harga melambung tinggi dan bahan baku menjadi

sangat langka.

g. Membantu mengarahkan dan menyediakan tempat

pembuangan akhir (limbah) hasil produksi industri.

h. Pengadaan pembuatan tempat peternakan angsa untuk

perkembangbiakan yang nantinya akan digunakan untuk

bahan baku shuttle cock.

Page 60: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 60

i. Memberikan syarat perijinan kepada pihak swasta jika

bersedia untuk memberikan ruang promosi terhadap hasil

produksi lokal Kota Malang.

j. Bekerjasama dengan tour and travel untuk mengarahkan

tujuan wisatawan (khususnya dari luar Kota Malang)

menuju tempat-tempat industri.

2) Bagi Akademisi

1. Meningkatkan pengetahuan dengan memberikan bantuan

secara akademik dibidang ekonomi secara khusus

terhadap sub- sektor industri, perdagangan dan jasa.

2. Sebagai Aset produk intelektual dengan membantu

melakukan kemitraan dengan sekolah dan perguruan

tinggi untuk lebih mempromosikan dan menanamkan rasa

cinta terhadap produk lokal.

3. Menyelenggarakan kualitas pendidikan melalui seminar.

4. Menyempurnakan pengalaman pembelajaran dengan

melaksanakan pelatihan khususnya pada sub-sektor

industri yang sangat memerlukan keterampilan pada

masing-masing usaha industri yang dijalankan.

5. Menyediakan ruang konsultasi bisnis (misalnya : Inbis

UB, UIN,UMM dan Machung).

3) Swasta dalam skala besar

1. Membantu memberikan ruang promosi melalui setiap

baleho yang dipasang dipinggiran jalan raya Kota Malang.

2. Membantu memberikan ruang promosi di dalam hotel,

pertokoan (retail), restoran.

Page 61: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 61

DAFTAR PUSTAKA

Gumbira Sa’id E. (2007). Pendekatan Klaster dalam

Pengembangan Ekonomi Daerah. Jakarta: Ditjen Bina

Bangda DEPDAGRI

Moleong, 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Moelyarto, Tjokrowinoto, 1999, Restrukturisasi Ekonomi dan

Birokrasi, Kreasi Wacana, Yogyakarta

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Porter, M.E, 1990, The Competitive Advantage of Nations, The

Free Press, New York

Page 62: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 62

LAMPIRAN

Gambar 1. Klaster Industri Rotan Gambar 2. Perdagangan Rotan

Gambar 3. Kondisi Jalan di Balearjosari (Sekitar Industri Rotan)

Page 63: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 63

Gambar 4. Kondisi Jalan di Sekitar Gambar 5. Pertokoan Mebel Industri Mebel

Gambar 6. Industri Keripik Tempe

Page 64: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 64

Gambar 7. Industri/Galeri Kaos Walikan

Gambar 8. Kondisi Jalan Sekitar Gambar 9. Pertokoan Keramik Industri

Keramik Dinoyo

Page 65: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 65

Gambar 10. Topeng Malangan

Gambar 11. Produk, Promosi dan Kondisi Jalan Sekitar Industri Gerabah

Page 66: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 66

Gambar 12. Produk Sanitair

Gambar 13. Galeri Produksi Soak Ngalam

Page 67: BAB Satu - Barenlitbang Official Websitebappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · memprihatinkan terlebih dengan masuknya berbagai produk impor yang

Kajian Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Kota Malang 67

Gambar 14. Produksi Shuttle Cock