Bab Kesimpulan Dwhck

13
VIII. REVIEW DAN KESIMPULAN 1.Umum 1.1. Pembangunan data warehouse, merupakan satu pekerjaan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Data Warehouse merupakan suatu sistem yang terdiri dari elemen data oPRsional, data staging, data presentasi, dan query tool , di mana data staging mengambil data historikal dari berbagai data oPRsional internal atau data eksternal organisasi, yang selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk data dimensional sehingga dapat disajikan ke pengguna (manajemen) dalam bentuk database multidimensi yang sangat bermanfaat untuk membantu mendukung sistem pengambilan keputusan. Dari hasil survey yang FGD yang dilaksanakan bersama unsur sektor dari direktorat dan sekretariat di lingkungan DJCK dapat disimpulkan bahwa: Belum ada standarisasi terkait data yang dimiliki, dimana hal ini umumnya disebabkan karena identifikasi dan penetapan entitas dan atribut data DJCK yang ada dibuat oleh pengembang yang berbeda-beda untuk setiap

description

Bab Kesimpulan Dwhck

Transcript of Bab Kesimpulan Dwhck

Page 1: Bab Kesimpulan Dwhck

VIII. REVIEW DAN KESIMPULAN

1. Umum

1.1. Pembangunan data warehouse, merupakan satu pekerjaan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Data Warehouse merupakan suatu sistem yang terdiri dari elemen data oPRsional, data staging, data presentasi, dan query tool, di mana data staging mengambil data historikal dari berbagai data oPRsional internal atau data eksternal organisasi, yang selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk data dimensional sehingga dapat disajikan ke pengguna (manajemen) dalam bentuk database multidimensi yang sangat bermanfaat untuk membantu mendukung sistem pengambilan keputusan. Dari hasil survey yang FGD yang dilaksanakan bersama unsur sektor dari direktorat dan sekretariat di lingkungan DJCK dapat disimpulkan bahwa: Belum ada standarisasi terkait data yang dimiliki, dimana

hal ini umumnya disebabkan karena identifikasi dan penetapan entitas dan atribut data DJCK yang ada dibuat oleh pengembang yang berbeda-beda untuk setiap fungsi dan para pengembang tersebut tidak memiliki acuan terkait standar data DJCK;

Sebagian besar data yang dimiliki oleh fungsi belum tersimpan secara digital akan tetapi masih tersimpan dalam tabel-tabel yang umumnya menggunakan excell;

Data staging yang dilakukan oleh konsultan baru dapat diimplementasikan pada beberapa data yang secara teknis dapat dilakukan cleansing dan ETL (extract, transform, load) ;

Page 2: Bab Kesimpulan Dwhck

Data Presentasi, Data Querry dan Analisa Data yang dilakukan dengan menggunakan engine Pentaho telah berfungsi dengan baik.

1.2. Pemberdayaan Infrastruktur Jaringan Komunikasi Data Provinsi , berdasarkan hasil survey dan pemberdayaan infrastruktur jaringan komunikasi data di wilayah maka dapat disimpulkan bahwa: Tidak stabilnya koneksivitas jaringan komunikasi data

provinsi disebabkan karena tidak stabilnya jaringan VPN yang disediakan oleh pihak ketiga yang dalam hal ini adalah Telkom;

Belum terlaksananya pengiriman data dan informasi secara kontinyu dari wilayah atau Randal diantaranya disebabkan oleh permasalahan teknis sistem informasi yang dalam hal ini saat konsultan melaksanakan survey sekaligus dilakukan perbaikan terhadap permasalahan teknis yang ada di lapangan.

Di daerah atau Randal tidak ada SDM yang bertugas menangani permasalahan yang muncul pada sistem IT maupun infrastruktur sehingga untuk permasalahan teknis misalnya pada level yang sederhana tidak ada yang menangani;

2. ORGANISASI DAN TATA KELOLA TIK DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA KEMENTERIAN PU & PR

Pada saat dimulainya pekerjaan Pengembangan Warehouse Cipta Karya dan Infrastruktur Jaringan Komunikasi Data Provinsi TA. 2015 pada bulan Jumi 2015, maka pada saat yang bersamaan di lingkungan Kementerian PU dan PR sedang dilakukan penataan organisasi dan tata kerja berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 15/PRT/M/2015 Tanggal 15 April 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan adanya

Page 3: Bab Kesimpulan Dwhck

PRturan menteri ini maka terjadi perubahan nomenklatur di lingkungan kementerian.

Secara struktural organisasi Ditjen Cipta Karya sendiri adalah sebagai berikut

Gambar 8.1. Diagram Organisasi Ditjen Cipta Karya

Dari diagram organisasi diatas terlihat bahwa fungsi penata-kelolaan teknologi informasi dan komunikasi di lingkup Ditjen Cipta Karya berada dibawah Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman , pada Sub Direktorat Pengelolaan Data Dan Sistem Informasi (Subdit PDSI). Momen mulai dibangunnya Data Warehouse yang bertujuan untuk mengelola data ke Cipta-Karyaan ini menjadi langkah awal bagi Subdit PDSI untuk melakukan penataan data ke Cipta-Karyaan dan sistem informasi di lingkungan DJCK. Pada hakekatnya secara organisasi , Kementerian PU & PR telah menyiapkan struktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan data dan informasi disetiap fungsi kerja. Dari tabel dibawah dapat dilihat struktur disetiap fungsi sebagai berikut :

Tabel 8.1. Struktur Pengelolaan Data dan Informasi Pada Fungsi

NO STRUKTUR ORGANISASI KETERANGAN1 DIREKTORAT KETERPADUAN

INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN (DIREKTORAT KIP)Sub Direktorat Pengelolaan Penyusunan pedoman

Page 4: Bab Kesimpulan Dwhck

Data Dan Sistem Informasi (Subdit PDSI)

pengelolaan data, sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur pemukiman;

Penyelenggaraan dan pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur pemukiman;

Penyelenggaraan dan pengembangan sistem teknologi informasi dan,

Fasilitasi pengelolaan data, sistem dan teknologi informasi

KesimpulanPenata kelolaan data dan informasi di lingkup Direktorat Jenderal Cipta Karya menjadi tanggung jawab dari Dit. KIP melalui Subdit. PDSI termasuk mem-fasilitasi semua fungsi yang ada dibawah DJCK dengan infrastruktur teknologi informasi.Catatan, Subdit PDSI bertanggung jawab dalam mengumpulkan (collect) data dan informasi di lingkup Cipta Karya, melakukan pemeliharaan data secara teknis akan tetapi kelengkapan, keakuratan, kekonsistenan dan kekinian (update) dari data itu sendiri menjadi tanggung jawab dari fungsi sebagai sumber dan pemilik data

2 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PEMUKIMAN (DIREKTORAT PKP)Sub Direktorat Perencanaan Teknis PKP (Subdit Rentek PKP)

Salah satu tugas dari Subdit. Rentek PKP ini adalah pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan pengembangan kawasan pemukiman perkotaan, kawasan pemukiman perdesaan , dan kawasan pemukiman khusus, dimana pelaksana dari tugas ini adalah Seksi Analisa Teknis.

KesimpulanDengan telah diaturnya tata kerja terkait pengelolaan data dan informasi pada Direktorat PKP ini maka kedepan diharapkan data Cipta Karya di bidang kawasan pemukiman perkotaan, kawasan pemukiman perdesaan , dan kawasan pemukiman khusus dapat segera ditetapkan untuk dapat disimpan di Data Warehouse DJCK.

3 DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN (DIREKTORAT BPB)Sub Direktorat Perencanaan Teknis (Subdit. Rentek BPB)

Salah satu tugas dari Subdit. Rentek BPB ini adalah pengelolaan data dan informasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang penataan

Page 5: Bab Kesimpulan Dwhck

bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, pemukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya dimana pelaksana tugas adalah Seksi Analisa Teknis

KesimpulanDengan telah diaturnya tata kerja terkait pengelolaan data dan informasi pada Direktorat BPB ini maka kedepan diharapkan data Cipta Karya di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, pemukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya dapat segera ditetapkan untuk dapat disimpan di Data Warehouse DJCK.

4 DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (DIREKTORAT PSPAM)Sub Direktorat Perencanaan Teknis (Subdit Rentek PSPAM)

Salah satu tugas dari Subdit. Rentek PSPAM ini adalah pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan sistem penyediaan air mnum dimana pelaksana tugas adalah Seksi Analisa Teknis.

KesimpulanDengan telah diaturnya tata kerja terkait pengelolaan data dan informasi pada Direktorat BPB ini maka kedepan diharapkan data Cipta Karya di bidang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum dapat segera ditetapkan untuk dapat disimpan di Data Warehouse DJCK.

5DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN (DIREKTORAT PPLP)Sub Direktorat Perencanaan Teknis (Subdit Rentek PPLP)

Salah satu tugas dari Subdit Rentek PPLP ini adalah pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan pemukiman terkait;dimana pelaksana tugas adalah Seksi Analisa Teknis.

KesimpulanDengan telah diaturnya tata kerja terkait pengelolaan data dan

Page 6: Bab Kesimpulan Dwhck

informasi pada Direktorat BPB ini maka kedepan diharapkan data Cipta Karya di bidang penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan persampahan dan drainase lingkungan serta penyehatan lingkungan pemukiman terkait dapat segera ditetapkan untuk dapat disimpan di Data Warehouse DJCK.

6 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL (SETDITJEN)

Sekretariat Ditjen mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur organisasi dilingkungan DJCK. Pelayanan teknis dan administratif tersebut diantaranya meliputi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha dan rumah tangga; pengelolaan barang milik negara di lingkungan DJCK .Data terkait sumber daya DJCK juga harus dikelola dengan benar, terintegrasi serta tersimpan dengan baik di Data Warehouse .

KesimpulanKelompok data yang berfungsi untuk pengelolaan sumber daya (rescources ) DJCK juga merupakan data pokok yang harus ditata ditetapkan sumber data / pemilik data , terintegrasi baik dengan sistem terkait di tingkat kementerian maupun sistem terkait di tingkat pemerintah /pusat ( contoh Sistem BMN)

KESIMPULAN :

1) Secara organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya dapat segera menetapkan Data Pokok ke-Cipta Karya-an dan informasi terkait tugas dan fungsi organisasi yang harus dilaksanakan dengan memberdayakan fungsi Rentek dan Sekretariat Dirjen bekerja sama dengan Subdit PDSI, dimana data tersebut nantinya akan tersimpan secara terstandar di Warehouse Cipta Karya dan dapat dimanfaatkan bagi pimpinan untuk melihat perkembangan /progres kinerja organisasi, memantau outcome, mendukung pengambilan keputusan dalam menyusun perencanaan organisasi;

2) Mengingat sumber data pokok ke-Cipta Karya-an berasal dari Kota/Kabupaten maka perlu dipertimbangkan siapa dan secara struktural berada dimana yang berperan dan bertanggung jawab terhadap data pokok tersebut;

3) Terkait pengelolaan infrastruktur jaringan komunikasi data yang merupakan bagian dari pengelolaan TIK yang sangat penting untuk mendukung pengumpulan data tersebut perlu mendapat perhatian dan monitoring terkait perjanjian dengan pihak ketiga sebagai pelaksana

Page 7: Bab Kesimpulan Dwhck

layanan, dimana hak user dalam penggunaan layanan dapat diterima sebaik-baiknya;

4) Penata kelolaan TIK suatu organisasi tidak hanya memerlukan struktur yang memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab terkait data dan informasi yang dikelola akan tetapi juga sngat memerlukan dukungan Sumber Daya Manusia yang memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidang teknologi informasi dan secara umum dapat dikatakan bahwa sumber daya terkait masih sangat kurang di lingkungan DJCK.

3. DATA POKOK DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA KEMENTERIAN PU & PR

Berdasarkan hasil survey dan analisa terhadap database bidang Cipta Karya yang ada saat ini dan tersimpan di server Cipta Karya diidentifikasi ada 129 (seratus dua puluh sembilan).

KESIMPULAN: 1) Dari 100 (seratus) data yang telah diidentifikasi ,setelah

dilakukan analisa maka data yang memenuhi persyaratan (cukup lengkap) untuk dapat dilakukan cleansing dan standarisasi (ETL) hanya ada 8 (delapan) database yang bersumber dari aplikasi yang berasal dari BPSPAM (satu), Direktorat PKP (dua), Direktorat PKP (tiga) , Direktorat BPB (dua) dengan catatan dari kedelapan data base tersebut masih perlu untuk terus dilakukan standarisasi agar lebih memudahkan bilamana akan dilakukan pengolahan dan analisa;

2) Tidak tersedianya dokumentasi teknis dari database yang ada dan tersimpan di server Cipta Karya sehingga konsultan memerlukan waktu yang cukup panjang untuk dapat mendeskripsikan secara teknis setiap jenis data yang dianalisa;

3) Tidak semua data dari delapan data yang memenuhi syarat untuk disimpan dalam Data Warehouse tersebut diatas merupakan data pokok yang berasal dari sumber pertama (data primer) akan tetapi ada yang berasal dari sumber data sekunder (sudah dilakukan pengolahan) seperti contohnya data yang ada pada baselineck;

Page 8: Bab Kesimpulan Dwhck

4) Dari data yang ada masih banyak data yang belum terstandar bila ditinjau dari beberapa aspek seperti ketidak konsistenan penyebutan atribut tempat, dimana untuk satu tempat yang sama disebutkan dalam beberapa versi seperti Provinsi Aceh masih sering digunakan istilah Provinsi NAD, atau Provinsi Naggroe Aceh. Hal ini akan mengakibatkan adanya kesalahan engine dalam mealukan analisa berbasis dimensi tempat karena data akan dikenali sebagai tiga tempat yang berbeda;

4. SISTEM INFORMASI/ APLIKASI DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA KEMENTERIAN PU & PR

Dari survey dan analisa terhadap aplikasi ayang di lingkungan DJCK dan tersimpan di server DJCK diidentifikasi ada 85 (delapan puluh lima) aplikasi aktif yang berasal dari beberapa direktorat dan setditjen.

KESIMPULAN :

1) Aplikasi aktif di lingkungan DJCK sejumlah 85 marupakan jumlah yang cukup besar dan ternyata setelah dilakukan pendalaman dan analisa maka banyak dari aplikasi tersebut yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan saat dibangun dan tidak mempertimbangkan keberlangsungan dari data yang dihasilkan;

2) Aplikasi yang dibangun sebagian tidak dirancang untuk mendukung analisa guna pengambilan keputusan;

3) Saat pembangunan aplikasi kurang mempertimbangkan adanya kebutuhan inegrasi antar aplikasi kedepannya;

4) Dokumentasi teknis dari aplikasi sebagian besar tidak tersimpan dengan baik dimana ketika user yang saat aplikasi dibangun sudah pindah posisi dan penggantinya tidak mengetahui dimana dokumentasi teknis dari aplikasi tersebut;

5) Beberapa aplikasi masih di-host diluar dan berdasarkan peraturan yang terbaru maka harus segera dipindahkan ke institusi dengan koordinasi dengan Subdit PDSI;

Page 9: Bab Kesimpulan Dwhck

6) Secara mendasar Sistem Informasi Data Warehouse maupun Sistem Business Intelligence Pentaho telah berfungsi dan dapat dipergunakan , juga proses pelatihan pemanfaatannya sudah diberikan kepada user, meskipun pelatihan secara berkelanjutan harus tetap dilakukan baik secara mandiri maupun dengan bantuan konsultan seiring dengan bertambahnya data yang tersimpan di Data Warehouse Cipta Karya.

5. INFRASTRUKTUT JARINGAN KOMUNIKASI DATA PROVINSI

Berdasarkan hasil survey dan pemberdayaan infrastruktur jaringan komunikasi data provinsi yang dilaksanakan oleh konsultan dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :

KESIMPULAN :

1) Perangkat Absensi/ Fingerprint telah terpasang dengan baik dan berfungsi di 33 (tiga puluh tiga) provinsi;

2) Infrastruktur teknologi informasi yang ada di provinsi (Randal) belum diberdayakan secara optimal (contoh server);

3) Belum adanya ruang yang khusus untuk penempatan perangkat teknologi informasi di Randal Provinsi;

4) Ruang penempatan Server DJCK dan juga NOC sudah terlalu sempit sehingga akan menyulitkan baik adminstrator maupun teknisi yang harus melakukan pengecekan secara rutin.