Bab Ix Perencanaan Dan Kendali Manajemen
description
Transcript of Bab Ix Perencanaan Dan Kendali Manajemen
BAB IX PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN
AKUNTANSI INTERNASIONAL
A. Pembuatan Model Usaha
Penentuan model usaha merupakan gambaran besar dan terdiri dari formulasi,
pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Alat
Perencanaan Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas
pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat
pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan
perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah analis WOST-UP. Analisis ini
menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan
operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan
serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
B. Penganggaran Modal
Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum
dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu biaya perusahaan, dan
mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Adaptasi oleh
perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah
dilakukan dalam tiga bidang pengukuran yaitu:
a) Menentukan pengembalian yang relevan untu investasi multinasional.
b) Mengukur ekspektasi arus kas
c) Menghitung biaya modal perusahaan multinasional
Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategis. Sudut Pandang
Hasil Keuangan Pengembalian dari dua sudut pandangf ini dapat berbeda secara
signifikan karena beberapa hal :
1. Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal
2. Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk
perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan
3. Perbedaan laju inflasi nasional
4. Perubahan kurs valuta asing
5. Perbedaan pajak
C. Mengukur Ekspektasi Pengambilan
Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas
di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan domestik. Perkiraan
penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi
penagihan. Beban operasi dan pajak lokal juga sama-sama diramalkan.
Biaya Modal Multinasional
Jika investasi luar negeri dievaluasi menggunakan model arus kas terdiskonto,
maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal
secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya,
dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengambilan yang setidaknya
sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima.
D. Sistem Informasi Manajemen
Penyusunan sistem informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan
merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses
perencanaan.
Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem
Keberhasilan yang dicapai bergantung pada kesesuaian rancangan sistem
dengan strategi perusahaan. Tiga strategi tekhnologi informasi global :
a) Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi
b) Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah
c) Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang tinggi
Masalah Informasi
Masalah informasi utama adalah pertanyaan mengenai translasi. Dalam
mengevaluasi operasi para manajer AS lebih menyukai laporan yang disajikan dalam
dolar AS. Dengan demikian laporan dari operasi luar negeri perusahaan multinasional
AS umumnya ditranslasikan kedalam nilai equivalen dolar agar para manajer kantor
pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
E. Informasi Manajemen Dan Hiperinflasi
Dalam lingkungan inflasi tinggi , laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS
52 cenderung menimbulkan destorsi realitas melalui :
1. Menilai lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
2. Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk di
interprestasikan
3. Mendistorsikan perbandingan kinerja antarwaktu.
Isu-Isu Dalam Pengendalian Keuangan
Sistem pengendalian keuangan merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan
komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melelui :
a) Komunikasi tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi
b) Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja
c) Mengawasi kinerja
d) Mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada
pihak yang bertanggung jawab
F. Sistem Pengendalian Domestik Versus Multinasional
Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan
multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama
dengan yang digunakan secara domestik. Bagian sistem yang umumnya dikirim
keluar yang meliputi kontrol keuangan anggaran serta kecenderungan untuk
menerapkan standar yang sama yang dikembangkan untuk mengevaluasi operasi
domestik.
Penganggaran Operasional
Keuntungan dan kerugian translasi dari mata uang asing tidak
dipertimbangkan pada saat operasi dievaluasi dalam mata uang lokal. Kurs yang
sebanding dapat digunakan untuk melacak kinerja relatif terhadap anggaran. Jika
kombinasi kurs yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan untuk
melacak kinerja, hal ini akan menimbulkan perbedaan alokasi tanggung jawab
terhadap perubahan kurs dan menyebabkan kemungkinan respons manajemen yang
berbeda. Beberapa kemungkinan sebagai berikut :
1. Anggaran dan pelacakan kinerja berdasarkan kurs spot awal
2. Anggaran pada kurs akhir dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan
3. Penganggaran berdasarkan kurs awal dan pelacakan berdasarkan kurs
penutupan
4. Anggaran dan pelacakan kinerja menggunakan proyeksi kurs
5. Anggaran berdasarkan kurs proyeksi dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan
Penentun Biaya Strategis
Konsep penentuan biaya strategis yang diperkenalkan oleh jepang adalah
penentuan biaya perilaku. Dalam penentuan biaya proses, overhead diterapkan
terhadap barang atau jasa rutin dengan menggunakan suatu tarif penerapan overhead.
Dari sudut pandang akuntansi biaya tradisional, overhead manufaktr dialokasikan
terhadap produk menurut dasar sebab-akibat.
Konsistensi
Hasil penelitian menunjukan bahwa tujuan utama evaluasi kinerja adalah
untuk memastikan profitabilitas. Namun terdapat potensi untuk terjadinya konflik
apabila sistem evaluasi kinerja tidak sesuai dengan sifat khusus operasi luar negeri
yang mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari laba jangka pendek. Penekanan
pada profitabilitas dan efesiensi jangka pendek dalam mengalihkan perhatian dari
strategi perusahaan dan manufaktur yang penting dan meniadakan karyawan
perusahaan.
Kriteria Kinerja
Dalam sebuah studi evaluasi oleh Business Internasional sebelumnya,baik
MNC dari AS dan non AS yang diteliti menyatakan bahwa kriteria keuangan paling
pentingyang digunakan untuk mengevaluasi kinerja unit-unit luar negeri adalah laba
yang dianggarkan versus laba aktual, baru diikuti oleh ROI. Yang dianggap paling
penting adalah penjualan yang dianggarkan versus penjualan aktual, pengembalian
atas penjualan, pengembalian atas aktiva, pengembalian atas investasi yang
dianggarkan versua aktual dan arus kas operasi.
G. Isu Pengukuran Dan Perubahan Harga Dalam Evaluasi
Perancang sitem evaluasi untuk operasi luar negeri juga harus menghadapi isu
pengukuran akuntansi. Penyajian ulang akan mempengaruhi secara lansung
pengukuran berbagai komponen ROI dan Statistik kinerja untuk evaluasi anggaran
dan kinerja.
H. Praktik Evaluasi Kinerja : ICI
ICI membagi ukuran kinerja dalam dua kategori yaitu jangka panjang dan
jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh produk dan ROI merupakan ukuran
jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus kas, ICI berupaya untuk
menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan uangyang cukup untuk
membayar penggantian pabrik, bagiannya untuk biaya perusahaan dan menghasilkan
laba yang cukupuntuk menandai pertumbuhanyang realistis.
Pengaruh Mata Uang Asing
Pengaruh ekonomi yang ditumbuhkan oleh perubahan kurs terhadap kinerja
dapat lebih besar daripada yang terlihat melalui ukuran akuntansi saja. Untuk dapat
menganalisis dengan lebih lengkap pengaruh inflasi dan volatilitas mata uang dan
memperkuat kemampuan untuk bereaksi, perusahaan perlu untuk melakukan analisis
porsi pasar kompetitif dan pengaruh perubahan mata uang terhadap biaya dan
pendapatan dan terhadap persaingan.
Standar Kinerja
Suatu perusahaan mungkin telah memiliki beberapa standar dalam lingkungan
perusahaan, seperti tingkat ROI minimum yang diminta yang berlaku untuk anak
perusahaan sendiri atau untuk lini produk, atau perusahan dapat menentukan tingkat
ROI berbeda atau acuan lain untuk anak perushaanatau lini produk yang berbeda.
Standar ini dapat disatukan ke dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan
dengan hasil yang dicapai. Kinerja juga dapat diukur antarwaktu. Perusahaan dapat
menetapkan peningkatan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu
biasanya signifikan digunakan untuk membuat anggaran periode berikutnya.
Akhirnya perusahaan dapat membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan
kinerja para pesaing atau membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain.
Sumber :
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Edisi
Kelima. Salemba Empat. Jakarta.