BAB IV.pdf
-
Upload
imam-rofii -
Category
Documents
-
view
19 -
download
8
Transcript of BAB IV.pdf
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-1
BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA
KABUPATEN REMBANG
4.1 KETENTUAN UMUM RIPP
Untuk mencapai suatu pengembangan kawasan wisatasecara berkelanjutan di Kabupaten Rembang, maka perlu
disusun suatu ketentuan umum yang berlaku bagi seluruh
objek wisata yang ada di Kabupaten Rembang. Ketentuan
umum tersebut disusun untuk mencegah terjadinya ketidak
jelasan program pengembangan, model pengembangan yang
bersifat tambal sulam (piece meal), dan atau terjadi tumpang tindih (overlapping)
perencanaan pengembangan.
Adapun aspek yang perlu dipertimbangkan didalam ketentuan umum
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata ini adalah meliputi aspek ekonomi,
sosial, budaya, dan Iingkungan hidup. Berdasarkan karakteristik fisik objek wisata
di Kabupaten Rembang untuk ketentuan-ketentuan umum pengembangan
pariwisatanya dapat dikategorikan dalam tiga ciri utama, yaitu :
1. Kawasan yang terletak pada kondisi lahan yang memang Iayak
dikembangkan, yaitu kawasan wisata yang tidak bermasalah bila dilihat dari
aspek kekuatannya,
2. Kawasan wisata yang memiliki nilai dan situs sejarah, Kawasan yang
termasuk di dalam kawasan lindung, dimana apabila pengembangan
wisatanya tidak dikontrol akan bermasalah. OIeh karenanya perlu
dilakukan pengaturan dan pengawasan khusus dalam pengembangan dan
operasionalisasinya.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-2
3. Objek wisata yang termasuk dalam kawasan pesisir, konservasi dan hutan
lindung.
Berdasarkan pengelompokan tersebut, ketentuan umum yang
dioperasionalkan untuk kepentingan objek wisata yang ada adalah
Objek wisata yang berada di kawasan layak untuk dikembangkan, dan
pengaturannya disesuaikan dengan rencana pengembangan yang sudah ada, baik
rencana tata ruang maupun rencana kawasan contohnya TRP Kartini, kawasan
BBS.
Objek wisata yang memiliki nilai sejarah atau situs sejarah, yaitu kawasan yang
merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun
bentukan biologi yang rnemiliki kekhasan atau keunikan. Di Kabupaten
Rembang yang termasuk dalam kategori ini adalah Museum RA Kartini dan Situs
Plawangan di Kragan.
Sementara untuk kawasan wisata ziarah, seperti Makam RA Kartini dan
Petilasan Sunan Bonang maka pemanfaatan untuk kegiatan pariwisata dapat
dilakukan dengan bekerjasama bersama masyarakat lokal, dan hal itu hanya sebatas
penyediaan fasilitas umum untuk kepentingan peziarah.
Pengaturan untuk di dalam dan di luar kawasan objek wisata yang memiliki
nilai sejarah atau situs sejarah adalah
Di dalam kawasan pengembangan dapat dilakukan dengan syarat tidak
menganggu penampakan (rona) dan tidak pula merubah bentuk dan situs sejarah
dan aslinya. Termasuk jika melakukan restorasi situs tersebut tidak
diperkenankan merubah bentuk dan bahan aslinya.
Di luar kawasan pengembangan dapat dilakukan dengan syarat tidak menganggu
penampakan, keaslian citra kawasan dan keasrian lingkungan di sekitar situs.
Ketentuan pengaturan kawasan wisata disesuaikan dengan pengaturan yang
telah ditetapkan di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang, yaitu
Kawasan pariwisata ini dapat berupa kawasan perindustrian, kawasan pertanian,
kawasan suaka alam dan hutan wisata, kawasan suaka alam laut dengan perairan
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-3
lainnya, kawasan taman nasional, kawasan taman hutan raya, serta kawasan cagar
budaya dan ilmu pengetahuan.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-4
GAMBAR 4.1.
BAGAN ALUR PENYUSUNAN
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-5
4.2 STRATEGI DAN RENCANA PENGEMBANGAN
PARIWISATA KABUPATEN REMBANG
4.2.1 Strategi dan Rencana Pemanfaatan Ruang untuk Pengembangan
Pariwisata
Pengembangan tata ruang kepariwisataan di Kabupaten Rembang
diarahkan pada keterpaduan pengembangan pariwisata regional Jawa Tengah
sebagai penguat konteks eksternal serta memperkuat keterkaitan antar potensi dan
daya tarik wisata di Kabupaten Rembang sebagai penguat konteks internal. Dari
arahan ini strategi dan rencana yang dapat diturunkan adalah sebagai berikut :
1. Strategi :MENGEMBANGKAN PARIWISATA KABUPATEN REMBANGDENGAN MEMPERHATIKAN KONTEKS REGIONAL JAWA TENGAHKepariwisataan di Kabupaten Rembang tidak dapat berjalan sendiri sehingga
perlu untuk melakukan regionalisasi pengembangan bersama dengan daerah-
daerah lain di propinsi Jawa Tengah. Sesuai dengan Perda nomor 14 Tahun
2004 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, telah
dibangun kesepakatan bersama dengan stakeholders kepariwisataan, sektor
terkait dan pemerintah kabupaten se Jawa Tengah untuk mengembangkan
kepariwisataan secara terpadu. Keterpaduan pengembangan obyek dan daya
tarik wisata dibangun berdasarkan tuntutan dan kaidah untuk pasar wisatawan
nusantara dan mancanegara.
Untuk mendukung keterpaduan potensi wisata di masing-masing daerah maka
perlu untuk melakukan pembagian perwilayahan berdasarkan ketersediaan
fasilitas sarana dan prasarana, kekuatan aksesibilitas, karakteristik potensi
pariwisata dan wilayah, serta sosial dan budaya. Dengan mengetahui pembagian
perwilayahan akan didapatkan keterkaitan antara pusat-pusat pertumbuhan
melalui pengembangan perwilayahan berdasarkan koridor.
Sebagai tindak lanjut atas strategi diatas, maka rencana-rencana pengembangan
yang perlu dilakukan adalah :
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-6
1. Melakukan kerjasama lintas kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah
dengan mengembangkan potensi wisata terpadu.
2. Memperkuat aksesibilitas lintas kabupaten/kota dengan mengembangkan
sistem linkage wisata.
2. Strategi :MENGEMBANGKAN STRUKTUR TATA RUANG KEPARIWISATAANKABUPATEN REMBANG YANG DIARAHKAN UNTUKMENINGKATKAN KUALITAS SERTA PERAN OBYEK DAN DAYATARIK WISATA SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGANObyek dan daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Rembang sangat beragam.
Lokasinya tersebar di beberapa kecamatan dan segmentasi pengunjung yang
berbeda. Untuk memperkuat potensi wisata yang dimiliki, maka perlu untuk
membuat perwilayahan untuk obyek dan daya tarik wisata berdasarkan
kesamaan karakter atraksi wisata atau tema wisata, kedekatan lokasi antar objek
wisata (berkaitan dengan aksesibilitas/ transferabilitas) dan kesamaan
segmentasi pengunjung.
Pembentukan perwilayahan obyek dan daya tarik wisata diikuti dengan
penentuan peran obyek wisata, baik sebagai pusat pengembangan maupun
sebagai pendukung.
Diperlukan rencana-rencana yang jelas untuk mendukung strategi diatas.
Rencana tersebut adalah :
1. Pembentukan klaster wisata direncanakan terdapat empat klaster. Keempat
klaster tersebut kemudian disebut sebagai Kawasan Pengembangan
Pariwisata Daerah (KPPD), yaitu suatu kawasan yang didalamnya terdapat
beberapa kawasan pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata. Sedangkan
obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yaitu segala sesuatu yang menjadi
sasaran wisata.
2. Menyusun rencana struktur tata ruang kepariwisataan dalam bentuk zonasi
konservasi, zona penyangga, zona pengembangan dengan memperhatikan
aspek pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-7
3. Mengembangkan pariwisata alam yang berbasis lingkungan Eko-Wisata
sehingga lokasi wisata dapat dikembangkan secara berlanjut (Sustainable
development).
Pembentukan Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD)
diarahkan sebagai berikut :
a. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 1 (KPPD 1)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah
Kecamatan Rembang dan Kaliori. Sedangkan obyek dan daya tarik wisata
yang termasuk dalam KPPD 1 terdiri dari :
Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari: Museum Kamar Pengabdian
RA KArtini dan Jangkar Dampo Awang yang terletak di pusat kota
Rembang;
Wisata Alam, terdiri dari: TRP Kartini, Pantai Pasir Putih Tasikharjo,
Pulau Gede dan Pulau Marongan yang terletak di Kecamatan Rembang
dan Kaliori;
Wisata Religi, terdiri dari: Masjid Agung Rembang dan Klenteng Tjoe
Hwie Kiong yang terletak di pusat kota Rembang;
b. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 2 (KPPD 2)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah
Kawasan BBS. Sedangkan obyek dan daya tarik wisata yang termasuk
dalam KPPD 2 terdiri dari :
Wisata Alam, terdiri dari: Pantai Binangun, Pantai Soka, Wisata Alam
Kajar, Watu Layar yang terletak di Kecamatan Lasem dan Kecamatan
Sluke;
Wisata Ziarah, antara lain: Petilasan Sunan Bonang yang terletak di
Kecamatan Lasem;
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-8
c. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 3 (KPPD 3)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah
Kecamatan Sulang, Bulu, dan Kecamatan Pamotan. Sedangkan obyek dan
daya tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 3 terdiri dari :
Wisata Ziarah, antara lain : Makam RA Kartini, yang terletak di
Kecamatan Bulu;
Wisata Rekreasi, antara lain : Wana Wisata Kartini Mantingan,
Embung Banyu Kuwung yang terletak di Kecamaatan Bulu dan Sulang;
Wisata Religi, antara lain : Vihara Ratanavana Arama dan Klenteng
Thian Siang Sing Bo yang terletak di Kecamatan Lasem
d. Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah 4 (KPPD 4)
Merupakan suatu kawasan yang didalamnya terdapat beberapa kawasan
pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata yang mencakup wilayah
Kecamatan Kragan, Gunem, Sarang dan Sale. Sedangkan obyek dan daya
tarik wisata yang termasuk dalam KPPD 4 antara lain :
Wisata Sejarah dan Pendidikan, antara lain: Situs Plawangan yang
terletak di Kragan;
Wisata Alam, antara lain: Rimba Pasucen, Hutan Wisata Sumber
Semen dan Embung Lodan yang terletak di Kecamatan Gunem, Sale,
Sarang.
Tabel 4.1.Pembagian Perwilayahan Klaster Wisata Kabupaten Rembang
KPPD Jenis Wisata Obyek dan Daya Tarik Wisata KecamatanWisata sejarah danpendidikan
Museum RA Kartini dan Jangkar Dampo Awang
Rembang
TRP Kartini RembangPantai Pasir Putih Tasikharjo KalioriWisata AlamPulau Gede Dan Pulau Marongan KalioriMasjid Agung Rembang
1
Wisata ReligiKlenteng Tjoe Hwie Kiong
Rembang
Pantai Binangun LasemPantai Soka SlukeWisata Alam Kajar Lasem
2
Wisata Alam
Watu Layar Lasem
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-9
KPPD Jenis Wisata Obyek dan Daya Tarik Wisata KecamatanWisata Ziarah Petilasan Sunan Bonang LasemWisata Ziarah Makam RA Kartini Bulu
Wana Wisata Kartini Mantingan BuluWisata Rekreasi
Embung Banyu Kuwung SulangVihara Ratanavana Arama
3
Wisata ReligiKlenteng Thian Siang Sing Bo
Lasem
wisata sejarah danpendidikan
Situs Plawangan Kragan
Rimba Pasucen GunemEmbung Lodan Sarang
4Wisata Alam
Hutan Wisata Sumber Semen SaleSumber : Hasil Rencana, 2007
3. Strategi :MENGEMBANGKAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATABERDASARKAN TINGKAT PRIORITASDari strategi diatas, perlu ditindaklanjuti dengan rencana-rencana yang dapat
langsung diaplikasikan, yaitu :
1. Menyusun klasifikasi keunggulan wisata.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana wisata sesuai dengan tingkatan
klasifikasi keunggulan wisata.
3. Menyusun kebijakan yang mendukung terwujudnya pengembangan
berdasarkan klasifikasi keunggulan wisata ada obyek dan daya tarik wisata.
Pengembangan obyek wisata diprioritaskan berdasarkan klasifikasi
keunggulan kawasan wisata, yaitu terdiri dari kawasan unggulan, andalan,
pengembangan, dan kawasan potensial. Rencana prioritas pengembangan obyek
wisata tersebut adalah sebagai berikut :
a. Obyek Wisata Unggulan
Merupakan obyek wisata yang diunggulkan menjadi tujuan utama
pengunjung. Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam kawasan
unggulan adalah:
Wisata Alam, meliputi TRP Kartini di Kecamatan Rembang dan Hutan
Wisata Sumber Semen di Kecamatan Sale;
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-10
Wisata Ziarah, meliputi:
1. Petilasan Sunan Bonang di Kecamatan Lasem;
2. Makam RA Kartini di Kecamatan Bulu.
b. Obyek Wisata Andalan
Merupakan obyek wisata yang diandalkan mampu berkembang menjadi
obyek wisata unggulan. Obyek wisata andalan ini menjadi obyek wisata
tujuan kedua setelah obyek wisata unggulan. Obyek dan daya tarik wisata
yang termasuk dalam kawasan andalan adalah :
Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari Museum Kamar
Pengabdian RA Kartini di Kecamatan Rembang;
Wisata Rekreasi, terdiri dari Wana Wisata Kartini Mantingan di
Kecamatan Bulu.
Wisata Religi, terdiri dari Masjid Agung Rembang, Klenteng Tjoe Hwie
Kiong di Kecamatan Rembang, Vihara Ratanavana Arama dan Klenteng
Thian Siang Sing Bo di Kecamatan Lasem.
c. Obyek Wisata Pengembangan
Merupakan wisata yang direncanakan untuk dikembangkan menjadi obyek
wisata andalan. Obyek dan daya tarik wisata yang termasuk dalam kawasan
pengembangan adalah :
Wisata Alam, terdiri dari Pantai Binangun, Wisata Alam Kajar, Watu
Layar di Kecamatan Lasem, Embung Lodan di Kecamatan Sarang,
Rimba Pasucen di Kecamatan Gunem.
d. Obyek Wisata Potensial
Merupakan obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai
suatu obyek wisata, dimana obyek wisata ini dapat dikatakan sebagai obyek
wisata baru, sehingga belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Obyek dan
daya tarik wisata yang termasuk dalam kawasan potensial adalah :
Wisata Alam, terdiri dari Pantai Pasir Putih Tasikharjo dan Pulau Gede
dan Pulau Marongan di Kecamatan Kaliori, Pantai Soka di Kecamatan
Sluke.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-11
Wisata Rekreasi, terdiri dari Embung Banyu Kuwung di Kecamatan
Sulang.
Wisata Sejarah dan Pendidikan, terdiri dari Situs Plawangan di
Kecamatan Kragan.
Sedangkan kawasan pengembangan pariwisata daerah yang diunggulkan
adalah kawasan pengembangan pariwisata daerah 1 (KPPD 1), karena pada kawasan
tersebut semua obyek dan daya tarik wisata termasuk dalam kawasan unggulan dan
andalan, sehingga berpotensi untuk ditawarkan pada pasar nasional.
Tabel 4.2.Prioritas Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata
Di Kabupaten Rembang
KPPDOBYEK WISATA
UNGGULAN
OBYEK WISATA
ANDALAN
OBYEK WISATA
PENGEMBANGAN
OBYEK WISATA
POTENSIAL
1 TRP Kartini danJangkar Dampo Awang
Museum KamarPengabdian RA KartiniMasjid Agung RembangKlenteng Tjoe Hwie Kiong
- Pantai Pasir PutihTasikharjoPulau Gede danPulau Marongan
2 Petilasan SunanBonang
- Pantai BinangunWisata Alam Kajar Watu Layar.
Pantai Soka
3 Makam RA Kartini Wana Wisata KartiniMantinganVihara Ratanavana AramaKlenteng Thian Siang SingBo
- Embung BanyuKuwung
4 Hutan Wisata SumberSemen
- Embung Lodan Rimba Pasucen
Situs Plawangan
Sumber : Hasil Rencana, 2007
4.2.2 Strategi dan Rencana Pengembangan SDM dan Pemberdayaan
Pengembangan sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata di
Kabupaten Rembang diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan
kompetensi dalam melayani kegiatan-kegiatan pariwisata. Sumber daya manusia
yang dimaksudkan disini adalah : sumber daya manusia yang bekerja pada instansi
pembina kepariwisataan di Kabupaten Rembang, sumber daya manusia yang
melakukan aktivitas pelayanan langsung kepada wisatawan serta masyarakat di
lokasi dan sekitar obyek wisata. Tujuan dari peningkatan sumberdaya manusia
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-12
dalam pariwisata ini adalah menyediakan sumber daya manusia yang mandiri,
memiliki kompetensi, kreatif, berdedikasi, profesional dan memiliki semangat
wirausaha serta sistem pendidikan dan pelatihan kepariwisataan yang terencana.
Dengan demikian sumberdaya manusia dalam pariwisata di Kabupaten Rembang
mampu memberikan standar pelayanan yang memiliki keunggulan kompetitif.
Pengembangan sumber daya manusia dibidang kepariwisataan menjadi tanggung
jawab pemerintah, pemerintah daerah, usaha wisata dan masyarakat.
1. Strategi :MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KETRAMPILANKHUSUSNYA DIBIDANG PARIWISATA UNTUK MENDORONGPENINGKATAN KUALITAS DAN KOMPETENSI SUMBER DAYAMANUSIA KHUSUSNYA DIBIDANG PARIWISATA.Rencana rencana yang diturunkan dari strategi diatas adalah :
1. Membuat panduan pelaksanaan peningkatan pendidikan dan ketrampilan
bagi pelaku bidang wisata yang bekerjasama dengan pemerintah kabupaten
Rembang.
2. Mengikutsertakan pelaku wisata dalam pendidikan formal dan informal
bagi peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan penguasaan pengelolaan
bidang pariwisata.
3. Menyusun modul-modul dan panduan pelayanan wisata bagi segenap
pelaku wisata, termasuk masyarakat yang berada di lokasi obyek dan daya
tarik wisata.
4. Melakukan kerjasama pendidikan dan ketrampilan dengan
penyelenggara/institusi pendidikan formal bidang kepariwisataan.
2. Strategi :MELAKUKAN STANDARISASI, AKREDITASI DAN SERTIFIKASIATAS SUMBER DAYA MANUSIA DIBIDANG KEPARIWISATAANUntuk menjabarkan strategi diatas, rencana-rencana yang disusun sebagai
tindak lanjut adalah :
1. Mengembangkan sistem rekruitmen terhadap pekerja dan pelaku disektor
pariwisata dengan standar mutu yang jelas.
2. Menyusun basis data pelaku wisata dan kompetensinya sebagai bagian dari
Informasi Pariwisata Daerah.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-13
3. Mempertahankan dan meningkatkan kompetensi bidang pariwisata dengan
mengikutsertakan pelaku wisata dalam sistem standarisasi, akreditasi,
sertifikasi.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata adalah sebagai
mitra dan meningkatkan sense of belonging atas obyek dan daya tarik wisata. Peran
serta ini dilakukan melalui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dan
penerapan membangun tanpa menggusur. Dalam upaya pengembangan pariwisata
Kabupaten Rembang, perlu untuk melibatkan masyarakat dalam arti seluas-luasnya.
Masyarakat diberikan kesempatan berperan dan mendapatkan keuntungan dari
pengembangan pariwisata. Pada masyarakat yang berada di sekitar obyek dan daya
tarik wisata, peran tersebut menjadi lebih besar, mengingat keberlanjutan dari
obyek dan daya tarik wisata disana sangat tergantung pada kepedulian masyarakat
setempat untuk merawat dan memelihara eksistensinya.
3. Strategi :MASYARAKAT DIBERI KESEMPATAN SELUAS-LUASNYA UNTUKIKUT SERTA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIBIDANG KEPARIWISATAANPenjabaran dari strategi diatas dalam bentuk rencana-rencana pengembangan
sebagai berikut :
1. Menyusun mekanisme partisipasi masyarakat dalam pengembangan
pariwisata.
2. Menyebar luaskan rencana pengembangan pariwisata di Kabupaten
Rembang agar masyarakat mengetahui dan turut berperan aktif
memberikan masukan serta pertimbangan dalam pengembangan pariwisata.
3. Membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang berperan aktif dalam
pengembangan obyek wisata.
4. Strategi :MENDORONG KELOMPOK MASYARAKAT LOKAL UNTUK MAMPUMENGELOLA OBYEK DAN DAYA TARIK WISATAUntuk menerapkan strategi diatas, diperlukan langkah-langkah rencana sebagai
berikut :
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-14
1. Melibatkan masyarakat yang berada pada wilayah lokasi obyek dan daya
tarik wisata dalam peningkatan dan pengembangan obyek dan daya tarik
wisata.
2. Meningkatkan capacity building masyarakat lokal dalam pengelolaan obyek
dan daya tarik wisata.
4.2.3 Strategi dan Rencana Pengembangan Produk Wisata
Produk wisata yang dimaksudkan dalam rencana ini meliputi : obyek dan
daya tarik wisata (atraksi), kondisi sarana penunjang pariwisata (amenitas) serta
kondisi aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata (aksesibilitas).
Pengembangan produk pariwisata akan diarahkan pada pengembangan
potensi sumber daya wisata yang ada, menjadi produk kolektif antar wilayah atau
daerah. Disisi lain harus diperhatikan pula prinsip pembangunan wisata
berkelanjutan dan pengkayaan daya tarik produk serta peningkatan kualitas
pelayanan bagi wisatawan.
Produk wisata di Kabupaten Rembang masih mengutamakan kekayaan
wisata alam sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dimasa mendatang perlu
dikembangkan unggulan obyek dan daya tarik wisata selain wisata alam. Dengan
demikian di Kabupaten Rembang produk wisata yang semula terbatas pada sumber
daya alam dan budaya, dapat diarahkan menjadi produk wisata yang berbasis ilmu
pengetahuan dan seni dengan tetap menjamin keseimbangan sentuhan manusia
dan teknologi tinggi sehingga keaslian, keunikan dan kekhasannya mampu untuk
menembus pasar wisata.
1. Strategi :MENINGKATKAN KUALITAS OBYEK WISATA SERTAMENGOPTIMALKAN DAYA TARIK WISATAObyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Rembang saat ini mengandalkan
pada kekayaan alamiah berupa pesona pesisir pantai serta kekayaan budaya,
antara lain ada obyek wisata alam (10 lokasi), obyek wisata sejarah dan budaya
(9 lokasi), wisata buatan (2 lokasi). Asset wisata ini masih dalam bentuk aslinya
dan belum banyak sentuhan rekayasa teknologi tinggi. Tentu saja rekayasa
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-15
teknologi ini diperlukan masih dalam kerangka meningkatkan obyek dan daya
tarik wisata tanpa mengubah keunikan karakternya. Rencana pengembangan di
masa mendatang akan meningkatkan kualitas obyek wisata, sedangkan daya
tarik wisata dioptimalkan dengan melakukan diversifikasi atraksi. Obyek dan
daya tarik wisata dapat dioptimalkan pengembangannya sehingga dapat menjadi
ikon atraksi wisata kabupaten Rembang yang baru.
Rencana yang dapat diturunkan untuk menindaklanjuti strategi diatas adalah :
a. Mengembangkan kekhasan produk wisata alam dengan tema-tema baru
untuk mempertahankan pasar wisatawan yang sudah ada serta untuk
membidik pangsa pasar baru sesuai dengan karakter wisata yang sudah ada.
b. Pengembangan produk wisata yang terfokus pada kualitas produk, reputasi
produk, orientasi produk, layanan produk dan kemasan produk.
c. Pengembangan konsep pariwisata dengan tingkatan produk wisata utama,
sekunder, pendukung dan produk tambahan.
d. Menentukan core product pada setiap obyek dan daya tarik wisata.
e. Menentukan supporting product (produk ekstra) yang ditawarkan guna
memberikan nilai tambah terhadap core product sehingga memiliki kekhasan
yang diharapkan menyebabkan produk tersebut mampu berkompetisi
dengan para pesaing produk sejenis.
f. Melakukan diversifikasi atas produk wisata pada setiap obyek dan daya tarik
wisata sehingga mampu memperluas pasar dan segmentasi pengunjung.
g. Menyusun paket wisata tematis yang mengkaitkan beberapa obyek dan daya
tarik wisata menjadi satu kesatuan perjalanan wisata singkat (one day tour),
maupun wisata 3 hari 2 malam.
h. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemasaran produk kerajinan khas
Kabupaten Rembang.
2. Strategi :MENINGKATKAN KUALITAS SARANA PENUNJANG WISATAGUNA MENGOPTIMALKAN LAMA TINGGAL WISATAWANUntuk mengembangkan pariwisata secara optimal, keberadaan sarana
penunjang pariwisata menjadi faktor yang sangat menentukan kenaikan tingkat
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-16
kunjungan wisatawan. Sarana penunjang juga dapat meningkatkan lama
kunjungan wisatawan yang pada akhirnya dapat meningkatkan pula
pendapatan daerah, karena semakin lama wisatawan menetap akan menambah
jumlah uang yang berputar di daerah tersebut. Saat ini amenitas yang sudah ada
adalah rumah makan/restoran berjumlah 19, sedangkan untuk sarana
akomodasi, belum ada hotel berbintang di Kabupaten Rembang. Meskipun
demikian, dalam tahun 2005 sudah mampu menyediakan sejumlah 16.910
malam kamar terjual dengan 146.752 malam tempat tidur yang tersedia.
Peningkatan status fasilitas akomodasi ini berkaitan erat dengan atraksi yang
disuguhkan untuk wisatawan. Jenis atraksi yang mampu meningkatkan lama
kunjungan wisatawan tinggal, akan membutuhkan sarana akomodasi bagi
wisatawan. Sebaliknya, meskipun sudah disediakan sarana akomodasi dengan
kelas yang memadai, apabila tidak ada atraksi yang dapat menahan wisatawan
untuk lebih lama tinggal, maka sarana akomodasi tersebut tidak akan mencapai
tingkat huni yang menguntungkan.
Strategi diatas kemudian dijabarkan dalam rencana-rencana pengembangan
sebagai berikut :
1. Merencanakan penginapan dan rumah makan
2. Meningkatkan jumlah hotel dengan kelas bintang disertai pelayanan yang
mampu meningkatkan lama kunjungan.
3. Meningkatkan kapasitas hotel, di dalam kota Rembang sehingga
memperbanyak pilihan bagi wisatawan.
4. Meningkatkan jumlah dan jenis rumah makan (daerah, nasional maupun
internasional).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas komunikasi (internet, telepon
interlokal, telepon lokal, multi media).
6. Merencanakan fasilitas hiburan yang bertaraf internasional dengan tetap
mempertahankan karakter sosial, budaya serta adab kesantunan masyarakat
setempat.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-17
3. Strategi :MENINGKATKAN KUALITAS AKSESIBILITAS DANINFRASTRUKTUR PARIWISATA.Untuk sebagian Kabupaten Rembang, linkage yang menghubungkan antar
obyek wisata sudah berjalan dengan baik. Aksesibilitas dan infrastruktur, sejauh
ini sudah memadai, hanya perlu peningkatan kualitas dan kuantitas. Sarana
transportasi (travel, AKAP, AKDP, angkutan kota maupun angkutan pedesaan),
sejauh ini sudah dapat menghubungkan antara kota di luar Rembang sampai
antar lokasi di Rembang dengan sangat baik. Kondisi jalan yang
menghubungkan obyek-obyek unggulan di Rembang, hanya sebagian relatif
mulus dan lebar. Khusus untuk obyek wisata yang bersifat kekayaan alam,
seperti Rimba Pasucen, karena lokasinya berada di topografi tinggi, perlu
direncanakan akses yang aman untuk mencapainya. Yang mana saat ini
aksesnya masih dalam kondisi asli. Selain itu, hambatan hanya pada kondisi
topografi yang naik turun cukup curam dan menikung tajam pada beberapa
tempat, terutama yang menuju petilasan Sunan Bonang dan Makam RA
Kartini.
Untuk pengembangan produk pariwisata dimasa mendatang diarahkan pada
pengembangan potensi sumber daya wisata yang ada menjadi produk kolektif
antar wilayah atau daerah. Hal ini dimaksudkan selain mengoptimalkan
aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata yang sudah ada di Rembang, sekaligus
juga untuk dapat mengalirkan wisatawan dan mengembangkan amenitas.
Diperlukan arahan yang dapat memperjelas strategi diatas dalam upaya
meningkatkan kualitas aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata. Arahan
tersebut berbentuk rencana-rencana pengembangan yang dijabarkan sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kualitas yang menghubungkan obyek dan daya tarik wisata
unggulan di setiap Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD).
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-18
2. Meningkatkan kualitas jalan dan lebar jalan yang menghubungkan obyek
dan daya tarik wisata unggulan dengan obyek wisata andalan, obyek wisata
pengembangan dan obyek wisata potensial yang berada dalam satu KPPD.
3. Merencanakan akses yang belum ada menuju obyek wisata alam, contohnya
pada ODTW Rimba Pasucen.
4. Meningkatkan faktor kenyamanan dan keamanan jalan yang
menghubungkan obyek dan daya tarik wisata unggulan di setiap Kawasan
Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD).
5. Mengadakan sarana transportasi umum yang langsung menghubungkan
antar obyek dan daya tarik wisata unggulan di setiap Kawasan
Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD).
6. Mengadakan sarana transportasi umum yang langsung menghubungkan
antar obyek dan daya tarik wisata unggulan dengan obyek wisata andalan,
obyek wisata pengembangan dan obyek wisata potensial yang berada dalam
satu KPPD.
7. Merencanakan dan meningkatkan ketersediaan air bersih di setiap obyek
dan daya tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.
8. Merencanakan dan meningkatkan ketersediaan listrik di setiap obyek dan
daya tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.
9. Merencanakan dan meningkatkan pengelolaan sampah di setiap obyek dan
daya tarik wisata, termasuk pada kawasan yang berada disekitarnya.
4.2.4 Strategi dan Rencana Pemasaran
Pemasaran pariwisata meliputi kegiatan yang luas, mulai dari melakukan
penelitian pasar wisata, melakukan kajian bagaimana mengemas produk wisata
sehingga layak untuk dipasarkan, promosi pariwisata serta penyediaan pelayanan
informasi dan distribusi informasi baik untuk wisatawan maupun pelaku wisata.
Agar tujuan strategi pemasaran dapat tercapai, maka pelaksanaan upaya
memperkenalkan, menginformasikan dan mepromosikan daerah tujuan wisata dan
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-19
produk wisata harus dilakukan secara sistematis, terencana, konsisten dan
berkesinambungan. Stakeholder (pemerintah daerah, kalangan swasta dan
masyarakat) yang melaksanakan pemasaran harus mampu menciptakan sinergi dan
saling mendukung.
1. Strategi :MEMBANGUN IMAGE POSITIF PARIWISATA DI KABUPATENREMBANGPenciptaan image/citra pariwisata suatu daerah akan sangat membantu
keberhasilan pemasaran. Image positif yang ingin diciptakan dan ditingkatkan
antara lain dalam hal keunikan obyek dan daya tarik wisata, atraksi, keamanan
dan kenyamanan.
Untuk menerapkan strategi diatas, maka diperlukan langkah-langkah rencana
seperti yang tercantum dibawah ini :
a. Membangun image-citra pariwisata Rembang yang aman, bersih, ramah
berwawasan lingkungan dan berbasis pada masyarakat melalui berbagai
media promosi.
b. Dipresentasikan slogan yang mampu menarik wisatawan untuk memberi
semangat kepada pelaku wisata.
c. Pengembangan citra Pariwisata Daerah;
2. Strategi:MENGEMBANGKAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATENREMBANG SECARA EFEKTIF DAN EFISIENUsaha promosi yang terus menerus, tepat media yang digunakan dan tepat
sasaran, akan sangat membantu mempertahankan eksistensi pariwisata
Kabupaten Rembang di masa pasar wisata.
Strategi tersebut dijabarkan dalam langkah-langkah rencana dibawah ini :
1. Mengembangkan strategi promosi wisata yang terpadu serta dengan
memperluas jaringan promosi baik di tingkat regional, nasional maupun
internasional.
2. Mengembangkan pusat informasi wisata pada lokasi strategis dan mudah
dijangkau dan berada dalam rangkaian jalur perjalanan wisata
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-20
3. Mengembangkan alat promosi dalam bentuk printed material dengan metode
baru yang difokuskan pada penguatan positioning serta kebutuhan informasi
wisatawan.
4. Pemanfaatan aplikasi Teknologi Informasi bagi promosi yang efektif dan
perwujudan sistem Informasi Pariwisata Daerah.
5. Pemeliharaan pasar yang telah ada melalui peningkatan promosi keragaman
produk dan layanan
4.2.5 Strategi dan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan hidup mejadi perhatian utama dalam
pengembangan sektor pariwisata. Strategi dalam pengelolaan lingkungan
dikondisikan bahwa pengembangan pariwisata sebisa mungkin harus sesuai dengan
kaedah lingkungan. Analisis pengambilan keputusan dalam pengembangan masing-
masing obyek perlu dilakukan.
Pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan merupakan moto
dari seluruh kegiatan pengembangan obyek wisata. Aspek-aspek seperti vegetasi,
topografi, hidrologi, flora dan fauna. Setiap pengembangan yang dilakukan harus
disertai dengan upaya penanggulangan dampak dari kegiatan pengembangan yang
dilakukan.
1. Strategi :MEMPERKUAT REGULASI MENGENAI PENGEMBANGANPARIWISATA YANG BERWAWASAN LINGKUNGANRencana :
1. Menyusun panduan, sistem serta perijinan yang transparan dan berwawasan
lingkungan bagi penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata.
2. Membentuk dan memperkuat regulasi sebagai panduan, sistem serta
perijinan yang tegas bagi penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang
pariwisata yang mampu meminimalisir dampak degradasi lingkungan.
2. Strategi :MENINGKATKAN KUALITAS PEMAHAMAN AKAN LINGKUNGANALAM DAN BUDAYA KHUSUSNYA DIBIDANG PARIWISATA.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-21
Rencana :
1. Mengikutsertakan pelaku wisata dalam kegiatan wisata bagi peningkatan
pengetahuan akan lingkungan alam dan budaya, ketrampilan dan
penguasaan pengelolaan bidang pariwisata.
2. Membuat panduan pelaksanaan peningkatan pendidikan dan ketrampilan
bagi pelaku bidang wisata yang bekerjasama dengan pemerintah kabupaten
Rembang misalnya melalui konsep desa wisata.
4.2.6 Strategi dan Rencana Pengembangan Kelembagaan
Dalam arahan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Rembang,
pemerintah daerah berperan sebagai enabler, dengan demikian terjadi pergeseran
pengelolaan berikut lembaga yang melakukan pengelolaan atas obyek dan daya tarik
wisata. Peran serta masyarakat akan semakin besar dalam pengelolaan dan
kelembagaan pengembangan pariwisata.
1. Strategi :MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN PARIWISATAKABUPATEN REMBANGRencana :
1. Melaksanakan konsolidasi internal instansi pemerintah yang terkait dengan
pengembangan pariwisata Kabupaten Rembang.
2. Membentuk dan memperkuat kelembagaan pengelolaan di tingkat obyek
dan daya tarik wisata.
3. Menyusun panduan, sistem serta perijinan yang transparan bagi
penyelenggaraan usaha dan jasa di bidang pariwisata.
4. Meningkatkan koordinasi program dan evaluasi kegiatan pariwisata dengan
seluruh pelaku wisata.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-22
2. Strategi :MENGEMBANGKAN MODEL KELEMBAGAAN PENGELOLAANOBYEK DAN DAYA TARIK WISATA YANG MELIBATKANPARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT LOKAL.Rencana yang dikembangkan sebagai tindak lanjut adalah :
1. Membentuk institusi/lembaga pengelola di tiap obyek dan daya tarik wisata.
2. Menyusun model kelembagaan dan pengelolaan yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik setiap obyek dan daya tarik wisata.
3. Menyusun prosedur dan kewenangan kelembagaan dan pengelolaan sesuai
dengan jenjang tertentu.
4. Menyusun aturan kerjasama yang jelas, hak dan kewajiban bagi pemerintah,
swasta dan masyarakat yang terlibat dalam kelembagaan pengelola obyek
dan daya tarik wisata.
4.2.7 Strategi dan Rencana Investasi
Pengembangan pariwisata tidak dapat dilepaskan dari peran investor,
mengingat sektor pariwisata adalah sektor yang padat modal dan padat karya. Agar
tercipta suasana kondusif bagi investor untuk menanamkan investasi dalam
pengembangan pariwisata di Kabupaten Rembang maka harus jelas sektor-sektor
mana yang memungkinkan bagi investor untuk ambil bagian. Disini berarti harus
jelas rencana program dan prioritas pengembangan pariwisata. Disisi lain, aturan
main yang jelas serta kepastian hukum akan menjamin kepastian bagi investor
untuk menanamkan investasinya. Dengan demikian, strategi yang disusun ada 2,
yaitu :
1. Strategi :MENYUSUN PRIORITAS PROGRAM PENGEMBANGANPARIWISATA YANG SISTEMATIS.Strategi tersebut akan dijabarkan dalam rencana sebagai berikut :
1. Menyusun panduan prioritas program pengembangan pariwisata di tingkat
Kabupaten Rembang.
2. Menyusun panduan prioritas program pengembangan berdasarkan Kawasan
Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) Kabupaten Rembang.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-23
3. Menyusun panduan prioritas program pengembangan berdasarkan potensi
obyek dan daya tarik wisata (Obyek Wisata Unggulan, Obyek Wisata
Andalan, Obyek Wisata Pengembangan dan Obyek Wisata Potensial)
2. Strategi :MENDORONG TERCIPTANYA KEMUDAHAN INVESTASI DANMENARIK INVESTASI BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATAStrategi diatas ditindaklanjuti dengan rencana-rencana yang jelas, seperti yang
tercantum dibawah ini :
1. Menciptakan regulasi/kebijakan-kebijakan dibidang pariwisata yang lebih
jelas dan terarah untuk memberikan jaminan kepastian kepada investor
dalam menanamkan modalnya disektor pariwisata Kabupaten Rembang.
2. Mengembangkan koordinasi antarsektor terkait untuk memfasilitasi dan
mengkoordinasikan penanaman modal baik oleh sektor swasta maupun
masyarakat.
4.3 RENCANA ZONA PENGEMBANGAN PARIWISATA
4.3.1 Rencana Pengembangan Cluster Pariwisata Kabupaten Rembang
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan hasil analisa penentuan klaster
wisata yang telah dilakukan, terlihat adanya pola-pola pengelompokan objek-objek
wisata yang terdapat di Kabupaten Rembang yang disatukan oleh adanya kesamaan
arah dan cara pencapaian ke objek dan daya tarik yang bersangkutan, efisiensi
waktu pencapaian serta letak geografis antar objek atau daya tarik tersebut yang
berada dalam satu jaringan keterkaitan (linkages). Kelompok-kelompok atau kluster
objek tersebut dapat diidentifikasikan menjadi 4 kluster.
Fungsi pembagian cluster salah satunya adalah menjadikan obyek sebagai
magnet penarik pertumbuhan dan diharapkan mempermudah penyebaran sarana
prasarana berdasarkan kebutuhan. Selain itu, pembagian cluster ini dapat dijadikan
sebagai suatu arahan pengembangan dalam pembagian Kawasan Pengembangan
Pariwisata Daerah (KPPD) dan diharapkan mampu menjadi guideline bagi
pengembangan masing-masing KPPD.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-24
Rencana zonasi pengembangan pariwisata di Kabupaten Rembang yang
didasarkan pada pengelompokan objek dalam masing-masing cluster dan kemudian
dibagi menjadi suatu Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) adalah
sebagai berikut :
KPPD 1 berpusat di Kecamatan Rembang dan Kaliori, meliputi obyek-obyek
wisata antara lain Museum Kamar Pengabdian RA Kartini, Jangkar Dampo
Awang, TRP Kartini, Pantai Pasir Putih Tasikharjo, Pulau Gede dan Pulau
Marongan, Masjid Agung Rembang, Klenteng Tjoe Hwie Kiong. KPPD I
diperuntukkan sebagai cluster utama yang berfungsi sebagai pusat informasi
dan promosi kepariwisataan Kabupaten Rembang untuk memperluas pangsa
pasar pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten
Rembang. Dalam KPPD I, objek yang menjadi kutub pertumbuhan bagi objek-
objek wisata di sekitarnya maupun yang ada di Kabupaten Rembang lainnya
adalah TRP Kartini yang satu rangkaian kawasan bahari dengan Pantai Pasir
Putih Tasikharjo, Pulau Gede dan Pulau Marongan.
KPPD 2 berpusat di Kawasan BBS, meliputi obyek-obyek wisata Pantai
Binangun, Pantai Soka, Wisata Alam Kajar, Watu Layar, Petilasan Sunan
Bonang. Dalam KPPD II, objek yang menjadi kutub pertumbuhan bagi objek-
objek wisata di sekitarnya adalah objek wisata Petilasan Sunan Bonang.
KPPD 3 berpusat di Kecamatan Sulang, Bulu, dan Kecamatan Pamotan,
meliputi objek-objek wisata antara lain Makam RA Kartini, Wana Wisata
Kartini Mantingan, Embung Banyu Kuwung, Vihara Ratanavana Arama dan
Klenteng Thian Siang Sing Bo. Pada KPPD III, Makam RA Kartini menjadi
kutub pertumbuhan bagi objek-objek wisata di sekitarnya.
KPPD 4 berpusat di Kecamatan Kragan, Gunem, Sarang dan Sale., meliputi
objek wisata antara lain Rimba Pasucen, Hutan Wisata Sumber Semen,
Embung Lodan, Situs Plawangan. Dalam KKPD IV, objek wisata Hutan Wisata
Sumber Semen menjadi kutub pertumbuhan bagi objek-objek wisata di
sekitarnya.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-25
Adanya objek utama pada tiap kluster yang berfungsi sebagai generator
dalam menyerap kunjungan wisatawan diharapkan mampu memberikan kontribusi
yang nyata pada peningkatan jumlah wisatawan ke Kabupaten Rembang dan
mampu mendistribusikan angka kunjungannya ke objek-objek lain yang ada
sehingga tercipta pemerataan dan pertumbuhan ekonomi ke wilayah lain dalam
Kabupaten Rembang.
Tabel 4.3.Rencana Pembagian Cluster Pariwisata Kabupaten Rembang
No. RencanaPembagian
Zona
Kawasan Kutub Pertumbuhan KegiatanPengembangan
Pariwisata1. KPPD 1 Kecamatan Rembang dan Kaliori TRP Kartini Wisata sejarah dan
pendidikan, alam, religi2. KPPD 2 BBS Petilasan Sunan Bonang Wisata ziarah dan alam3. KPPD 3 Kecamatan Sulang, Bulu, dan
Kecamatan PamotanMakam RA Kartini Wisata ziarah, rekreasi,
dan religi4. KPPD 4 Kecamatan Kragan, Gunem,
Sarang dan SaleHutan Wisata Sumber
SemenWisata sejarah danpendidikan, alam
Sumber: Hasil Rencana, 2007
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-26
IV-26IV-26
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-27
4.3.2 Rencana Pengembangan Magnet Kegiatan Pariwisata
Kabupaten Rembang memiliki 2 potensi obyek dan daya tarik obyek wisata
sebagai magnet kegiatan pariwisata yaitu wisata bahari dan wisata sejarah.
Adapun jenis dari magnet pariwisata ada 3 yaitu :
1. Magnet Primer
Yang termasuk dalam kategori magnet primer yaitu
TRP Kartini, dapat dikembangkan sebagai magnet primer wisata bahari
terutama untuk pasar lokal dan wisatawan mancanegara. TRP Kartini menjadi
satu kawasan bahari terpadu dengan Pantai Pasir Putih Tasikharjo, Pulau
Gede dan Pulau Marongan. Produk yang dapat dikembangkan untuk
memberikan daya tarik yang kuat kegiatan pariwisata yaitu coastal sport and
recreation.
Kawasan wisata bahari Bonang-Binangun-Sluke (BBS), yaitu obyek wisata
Pantai Binangun dan Pantai Soka.
2. Magnet Sekunder
Yang termasuk dalam kategori magnet sekunder yaitu
Wisata ziarah yaitu Petilasan Sunan Bonang
Desa wisata di Kecamatan Kaliori, pembuatan garam secara tradisional
Makam RA Kartini
Lasem, dapat dikembangkan sebagai magnet primer terutama untuk warga
keturunan china dan pasar wisman dari china daratan. Produk yang dapat
dikembangkan yaitu Chinese Heritage Trail, Klenteng, Little China Town
Lasem, Batik Lasem.
MAGNET PRIMER
MAGNET SEKUNDERMAGNET SEKUNDER
Gambar 4.2.Magnet Kegiatan Pariwisata
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-28
3. Magnet Tersier
Yang termasuk dalam kategori magnet tersier yaitu
Wana Wisata Kartini Mantingan
Vihara Ratanavana Arama
Klenteng Tjoe Hwie Kiong
4.3.3 Rencana Pengembangan Cluster Unggulan
Rencana pengembangan cluster yang diunggulkan di Kabupaten Rembang,
yaitu cluster 1 yang meliputi TRP Kartini, Pantai Pasir Putih Tasikharjo, Pulau
Gede dan Pulau Marongan, Masjid Agung Rembang, Klenteng Tjoe Hwie Kiong,
Museum Kamar Pengabdian RA Kartini, Jangkar Dampo Awang dijabarkan sebagai
berikut :
1. Pengembangan cluster 1 sebagai cluster unggulan di Kabupaten Rembang
diarahkan dengan pemerataan pengembangan pada masing-masing objek
wisata di cluster 1 yang didasarkan pada parameter aksesibilitas atau tingkat
kemudahan pencapaian, tingkat kunjungan objek wisata, sarana dan
prasarana pengunjung, skala pemasaran objek, dan kualitas dan daya tarik
wisata. Rencana pengembangan ini memperhatikan konsep alur perjalanan
wisatawan ke objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Rembang, sehingga
masing-masing objek wisata yang ada di cluster 1 menjadi suatu sistem
pengembangan pariwisata yang seimbang (linkage system).
2. Pada Rencana ini, pengembangan pariwisata di cluster 1 Kabupaten Rembang
hanya diarahkan pada pengembangan pariwisata unggulan. Artinya, pada
objek wisata unggulan di Kabupaten Rembang dilakukan prioritas
pengembangan yang lebih dibandingkan dari objek wisata lain di cluster 1.
Parameter keunggulan ini didasarkan pada aksesibilitas atau tingkat
kemudahan pencapaian, tingkat kunjungan objek wisata, sarana dan
prasarana pengunjung, skala pemasaran objek, dan kualitas dan daya tarik
wisata.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-29
3. Rencana pengembangan pariwisata objek wisata Kawasan Bahari Terpadu
yaitu menggabungkan obyek dan daya tarik wisata yang berada pada kawasan
bahari terpadu antara lain Taman Rekreasi Pantai Kartini, Pantai Pasir Putih
Tasikharjo, Pulau Gede dan Pulau Marongan, hal ini didasarkan pada :
a. Pengembangan objek wisata Kawasan Bahari Terpadu (KBT) akan
menjadi suatu objek wisata dengaan ciri khas yang unik dari Kabupaten
Rembang. Yang mana yang menjadi kutub pertumbuhan yaitu TRP
Kartini merupakan suatu objek wisata yang lengkap, meliputi objek
wisata alam dan budaya. Baik dari segi permintaan wisatawan, maupun
dari segi penawaran daya tarik dan potensi objek yang ada dimiliki oleh
objek wisata TRP Kartini.
b. Rencana selanjutnya dari pengembangan objek wisata KBT yaitu bahwa
TRP Kartini dengan objek wisata lain yang merupakan keterpaduan
Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang menarik untuk dikunjungi. Objek-
objek wisata lain, yaitu Pantai Pasir Putih Tasikharjo dan Pulau Gede dan
Pulau Marongan. Kedua objek tersebut merupakan objek potensial di
Kabupaten Rembang. Melalui konsep keterkaitan ini, pengembangan
objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Rembang diharapkan
berkembang sesuai dengan ciri khas dan keunikan pariwisata yang
dimiliki Kabupaten Rembang.
Adapun rencana yang akan dilakukan untuk pengembangan Kawasan
Bahari Terpadu, meliputi :
- Membuat paket perjalanan wisata, Adapun rencana paket perjalanan wisata
yang ditawarkan pada para wisatawan adalah TRP Kartini - Pantai Pasir Putih
Tasikharjo - Pulau Gede dan Pulau Marongan. Paket wisata ini hanya
mempunyai waktu perjalanan selama 1 hari (wisatawan tidak menginap).
Untuk menunjang paket perjalanan diberikan fasilitas untuk mempermudah
para wisatawan melakukan perjalanan yaitu salah satunya pengadaan jasa
kapal.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-30
- Peningkatan TRP Kartini, Adapun pengembangan dan pembangunan
menurut Review RTBL Kawasan Bahari Terpadu (KBT) Rembang tahun
anggaran 2005 yaitu akuarium, restoran apung, kolam renang, jogging area,
playing around, bangunan kuno.
- Memperkenalkan obyek dan daya tarik wisata Pantai Pasir Putih Tasikharjo,
Adapun yang dilakukan adalah membuat aksesibilitas jalan masuk ke obyek
wisata, membuat papan penunjuk obyek wisata dan signage(penanda) berupa
pintu gerbang masuk, membuat RTBL Kawasan Tasikharjo dan Masterplan
Pantai Pasir Putih.
- Penataan obyek dan daya tarik wisata Pulau Gede dan Pulau Marongan,
Adapun yang dilakukan yaitu membuat suatu suguhan atraksi yang mampu
menarik wisatawan, misalnya menyuguhkan keindahan laut yaitu berupa biota
laut dengan melihat terumbu karang yang masih hidup terutama di bagian
utara pulau karang tersebut. Pada terumbu karang hidup yang terhindar dari
proses sedimentasi (di bagian utara) banyak ditemukan ikan-ikan hias dan
soft coral berwarna-warni dan sangat menarik. Menciptakan suatu atraksi
yaitu atraksi alam yang ada cenderung mengarah pada wisata petualangan
(adventure tour) atau wisata penelitian (reseach tour), berdasarkan keadaan
geologis dan kealamian yang ada di kawasan Pulau Gede dan Pulau
Marongan. Atraksinya yaitu atraksi alam perairan, antara lain : swimming,
snorkling, diving, fishing (kelimpahan dan variasi sebaran jenis-jenis ikan
memungkinkan untuk kawasan pemancingan). Selain itu, agar tidak
menjemukan para wisatawan disuguhkan suatu atraksi budaya yaitu atraksi
yang berasal dari olah kerja manusia sebagai salah satu bentuk budaya
manusia, misalnya kesenian rakyat Rembang secara tradisional yang ada di
Rembang.
Menurut data potensi dan peluang investasi kelautan Kabupaten Rembang
tahun 2005, bahwa Kecamatan Kaliori menjadi pusat pengembangan wisata
bahari hal ini dikarenakan mempunyai terumbu karang terluas dan kawasan
terumbu karang untuk konservasi, budidaya dan wisata bahari. Selain itu
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-31
menurut data yang ada pulau-pulau yang bisa dijadikan tempat wisata karena
tidak tenggelam pada waktu pasang dan surut adalah salah satunya Pulau
Gede dan Pulau Marongan. Data pasang surut amat diperlukan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh pasang surut pada pembangunan
infrastruktur kelautan dan budidaya pesisir.
Saat ini koloni hutan bakau di Kabupaten Rembang hanya terdapat di 3
Kecamatan, yaitu Kecamatan Rembang, Lasem dan salah satunya Kecamatan
Kaliori dengan Panjang 2.000 m, Lebar 20 m (luas 4 ha), adapun jenisnya
yaitu Rhizopora dan Avicenia. Budidaya hutan bakau saat ini akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas lingkungan perairan pantai dan proses
sedimentasi. Disamping itu penghijauan hutan bakau di pantai akan
bermanfaat pula dalam pengembangan kegiatan diversifikasi hutan industri.
Kondisi lingkungan disekitar daerah kawasan terumbu karang yang kaya
dengan biota dan sumber daya hayati perlu dilakukan mengingat daerah ini
berpotensi untuk pengembangan investasi budidaya perikanan laut (keramba)
dan rumput laut. Dari hasil pemeriksaan sampel air laut dengan baku mutu
yang berlaku di Indonesia untuk budidaya/perikanan dan taman
laut/konservasi yaitu RB-07 (4 mil laut dari Kaliori) memiliki pencemar yang
kecil dibandingkan dengan sampel lainnya, sehingga di lokasi inilah baik
untuk budidaya/perikanan dan/ taman laut/konservasi. Tapi lokasi RB-07
(makin jauh ke lepas pantai) jauh lebih baik kondisi perairannya.
Terumbu karang di perairan Kabupaten Rembang tergolong cukup besar
dibandingkan dengan kabupaten lainnya di pesisir utara jawa. Di perairan 2
4 mil laut lepas pantai Kecamatan Kaliori, Rembang, Lasem dan Sluke
kondisi air laut masih cukup jernih. Didaerah ini cukup baik untuk kegiatan
budidaya biota laut, seperti rumput laut, ikan hias dan kerang-kerangan. Di
lepas pantai Kaliori dan Rembang 14 mil laut terdapat koloni terumbu
karang masih hidup. Didaerah ini hidup pula beberapa jenis ikan hias seperti
injel (angelfish) dan kepe-kepe (butterfly fish). Terumbu karang tersebut
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-32
membentuk suatu gugusan terumbu karang (fringing reef), pada saat air pasang
masih terlihat membentuk pulau.
Secara umum kondisi terumbu karang di perairan Kabupaten Rembang perlu
mendapat perhatian karena sebagian (di bagian selatan Pulau Marongan)
telah mengalami kerusakan. Kondisi yang masih cukup baik terdapat dibagian
utara Pulau Marongan. Di bagian selatan telah tertutup lumpur dan kondisi
perairan yang sudah mulai tercemar. Oleh sebab itu pengembangan dan
pelestarian terumbu karang dengan tetap menjaga kualitas perairan harus
segera dilakukan.
Selain itu, hampir semua pantai Kabupaten Rembang mengandung unsur
kuarsa, namun yang cukup besar adalah di Kecamatan Sarang dan Kragan.
Sebagian telah diusahakan dan dimanfaatkan oleh penduduk setempat
sebagai salah satu kegiatan perekonomian.
Hasil analisis mineral di perairan Kabupaten Rembang terdiri dari mineral
berat dan mineral ringan. Mineral berat di perairan Kabupaten Rembang
terdiri dari : magnetit, pirit, hematite, zircon, ilmenit diopsid, augit dan
homblende, sedangkan mineral ringannya terdiri dari kuarsa, biotit, muskovit
dan dolomit.
Kondisi secara fisik Pulau Gede dan Pulau Marongan masih cukup baik bila
dilakukan pengelolaan (built up area) maka kondisinya akan lebih baik dan lebih
menarik untuk dikunjungi.
Potensi gugusan pulau-pulau kecil dan kawasan terumbu karang di perairan
lepas pantai Kabupaten Rembang merupakan peluang investasi untuk wisata
bahari, budidaya ikan hias dan mariculture. Pada umumnya kunjungan wisata ke
daerah gugusan pulau-pulau kecil dan kawasan terumbu karang berasal dari luar
daerah. Apabila gugusan pulau-pulau kecil dan kawasan terumbu karang dikelola
menjadi obyek wisata bahari, maka daerah tersebut akan menjadi salah satu tujuan
wisata bahari utama di Jawa Tengah.
Perairan pantai di Kabupaten Rembang secara umum masih tergolong baik.
Apabila dilakukan pengelolaan maka akan dapat menjadi DTW terkemuka di
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-33
Indonesia. Beberapa lokasi, sebagai daerah yang mempunyai peluang paling
prospek menjadi DTW bahari salah satunya adalah TRP Kartini yang merupakan
objek unggulan wisata bahari pantai, Taman laut dan pulau-pulau karang Pulau
Marongan dan Pulau Gede merupakan objek yang menarik.
Saat ini peran Pemda dalam pengembangan dan pengelolaan objek wisata
bahari di Kabupaten Rembang cukup baik. Namun upaya peran dan keterlibatan
masyarakat, para pengusaha dan calon investor perlu digalakkan.
Sebagaimana diketahui, perairan Kabupaten Rembang merupakan satu-
satunya etalase habitat terumbu karang di Jawa Tengah. Oleh sebab itu konsep
pengembangan Wisata Bahari Terpadu perlu dikembangkan secara terpadu antar
Pemda, Swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
4. Perencanaan Desa Wisata di Kecamatan Kaliori, adapun yang dapat
disuguhkan dari desa wisata ini yaitu pembuatan garam yang dilakukan secara
tradisional. Usaha produktif utama yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang
adalah industri garam rakyat. Sentra garam di Kabupaten Rembang adalah
Kecamatan Kaliori, Rembang, Lasem, Sluke, Kragan dan Sarang dengan total
luas mencapai 1.184,9 Ha. Kecamatan Kaliori sebagai sentra garam rakyat
tetap harus didorong untuk menjadi unggulan dalam pengembangan industri
garam di Jawa Tengah yang perlu dilestarikan dan perlu peningkatan kegiatan
pengelolaan dan pengolahan garam sehingga mempunyai nilai tambah bagi
perekonomian Kabupaten Rembang secara keseluruhan.
5. Kawasan Agrowisata Rembang, Kawasan ini diharapkan mampu menjadi
alternatif pilihan obyek wisata di KPPD 1. Kawasan ini direncanakan untuk
dapat menyajikan komoditi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang
dan sekaligus dapat dijadikan sebagai tempat pembudidayaan vegetasi
unggulan, misal : buah kawis. Selain itu, dapat dijadikan wisata petik buah
dan olahan dari buah kawis.Keberadaan kawasan ini perlu ditunjang adanya
sarana prasarana yang memadai antara lain pembangunan jalur akses menuju
kawasan, pembangunan kantor pengelola dan laboratorium serta fasilitas
penunjang lainnya.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-34
6. Pengembangan Museum Kamar Pengabdian RA Kartini menjadi Museum
Pendidikan. Sebagai contoh dapat dilihat dari Taman Pintar di Yogyakarta.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-35
IV-35
ZonaPelabuhan Niaga
& Reklamasi
TRP Kartini :
Panggung Terbuka Convention Hall Plaza Anjungan Open Space
Zona Konservasi(Sempadan Pantai)
Zona Taman Laut
Rest Stop Area
ZonaZiarah&Religi
PETAKONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN BAHARI TERPADU(TRP KARTINI-PASIR PUTIH
TASIKHARJO-P.GEDE&MARONGAN)
Keterangan :
: Jalur Wisata Pantai
Resort Area Swimming Snorkeling Kayaking
Banana Boat Fishing Research Tour Diving Parasailing
Sumber : Hasil Rencana,
2007
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-36
IV-36
SKETSAKONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN BAHARI TERPADU(TRP KARTINI-PASIR PUTIH
TASIKHARJO-P.GEDE&MARONGAN)
Sumber : Hasil Rencana,
2007
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-37
IV-37
SKETSAKONSEP PENGEMBANGAN
KAWASANPANTAI PASIR PUTIH
TASIKHARJO
Sumber : Hasil Rencana,
2007
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-38
IV-38
SKETSA
KONSEP PENGEMBANGAN
TRP KARTINI
Sumber : Hasil Rencana,
2007
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-39
4.3.4 Rencana Pengembangan Kawasan BBS (Bonang Binangun Sluke)
a. Kawasan Rest Stop Area dan Resort Area di Pantai Bonang, Kawasan ini
memiliki fungsi utama sebagai tempat rekreatif dan mampu unuk
dijadikan sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan
multisektoral dan sebagai kawasan cagar budaya dan pemberdayaan
potensi alam. Kawasan ini berada dijalur lintasan lalu lintas padat
sehingga mampu memberikan kontribusi yang sangat positif bagi Pemda
dalam rangka promosi komoditas unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten
Rembang.
b. Kawasan Petilasan Sunan Bonang, Pada saat tertentu di kawasan ini
mengalami lonjakan aktifitas pada momen-momen tertentu. Hal ini dapat
dijadikan sebagai media untuk melengkapi momen budaya yang
ditawarkan oleh pemerintah daerah dengan memberikan suatu konsep
penataan kawasan yang lengkap sehingga calon pengunjung dan investor
mendapatkan suatu nuansa yang khas dari keberadaan kawasan BBS yang
tidak hanya menyajikan sarana dan prasarana rekreatif melainkan juga
wisata religi. Dengan lebih memperhatikan kenyamanan bagi pengunjung
maka perlu adanya penertiban para peminta-peminta dikawasan tersebut
dan penataan ulang area pedagang kaki lima serta area parkir.
c. Kawasan Wanawisata Watulayar, Secara umum banyak pengunjung yang
tidak begtu memperhatikan keberadaan wanawisata watulayar, hal ini
dikarenakan posisi kawasan ini berada diatas bukit dan akses menuju
kawasan masih belum memadai sehingga banyak para pengunjung belum
merasa tertarik untuk memanfaatkan area kawasan tersebut, terlihat dari
moment tertentu hampir diseluruh area Kawasan BBS terlihat adanya
pengunjung hanya di kawasan wanawisata watulayar yang tidak kedapatan
pengunjung. Kawasan wanawisata watulayar berada tepat diarea
perbukitan sepanjang jalur Pantura yang melewati kawasan BBS. Dari area
ini kita bisa melihat pemandangan laut sehingga dibutuhkan suatu area
untuk calon pengunjung agar merasakan kenyamanan pada saat
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-40
menikmati orientasi view yang ditawarkan oleh kawasan ini. Dengan
melakukan penataan ulang kondisi ruang luar kawasan terutama dalam
penentuan jenis vegetasi yang ditanam dan vegetasi yang tetap
dipertahankan keberadaannya sebagai image kawasan wanawisata sudah
seharusnya area ini mampu menyajikan keragaman vegetasi dan
keindahan alam disekitar kawasan.
d. Kawasan Desa Wisata Bonang, Desa wisata bonang merupakan cerminan
dari permukiman para nelayan dimana bentuk dasar dari rumah tinggal
lebih cenderung mempertahankan bentuk bangunan jawa dengan atap
joglo yang dimodifikasi sehingga muncul bentuk tata massa dan fasade
bangunan yang berciri khas dari daerah rembang sendiri. Dengan konsep
sebagai museum alam, desa wisata mampu mempertahankan keaslian dari
bangunan sehingga masyarakat awam dapat merasakan suatu nuansa yang
berbeda pada saat mereka singgah dan melakukan ziarah di kawasan
Sunan Bonang. Kawasan desa wisata diharapkan sedapat mungkin
mampu memberikan citra tersendiri dengan menyajikan penataan
kawasan disesuaikan dengan kondisi yang sesungguhnya seperti yang
tergambarkan dalam cerita tutur tinular dimana jalan setapak diganti
dengan batu terakota dan kawasan tersebut ditanam vegetasi sawo kecik
sebagai pohon peneduh dan bunga melati di pekarangan rumah.
e. Kawasan Agrowisata Binangun, Kawasan ini diharapkan mampu menjadi
alternatif pilihan obyek wisata di Kawasan BBS. Kawasan ini
direncanakan untuk dapat menyajikan komoditi unggulan yang dimiliki
oleh Kabupaten Rembang dan sekaligus dapat dijadikan sebagai tempat
pembudidayaan vegetasi unggulan, misal : jambu mete dan mangga. Selain
itu, obyek dan daya tarik wisata ini dapat dijadikan wisata petik buah dan
olahan dari buah mangga dan jambu mete. Keberadaan kawasan ini perlu
ditunjang adanya sarana prasarana yang memadai antara lain
pembangunan jalur akses menuju kawasan, pembangunan kantor
pengelola dan laboratorium serta fasilitas penunjang lainnya.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-41
IV-41
PETA
KONSEP PENGEMBANGAN
BBS
(BONANG-BINANGUN-SLUKE)
Keterangan :
: Jalur Wisata
Sumber : Hasil Rencana,
2007
Area Resort :
Restoran Splash water Cottage
View Sunset
Tempat LabuhPelabuhan Niaga
ZonaPengrajinIkan
Wisata ReligiZiarah
Zona Rest Stop Area : Sub Terminal/Parkir Hotel Open Space
Pedestrian Ways
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-42
IV-42
SKETSA
KONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN BBS
(BONANG BINANGUN-SLUKE)
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-43
IV-43
SKETSA
KONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN
PETILASAN SUNAN BONANG
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-44
4.4 RENCANA MAKRO PENGEMBANGAN PARIWISATA
4.4.1 Rencana Rute Perjalanan Wisata
Rute perjalanan wisata merupakan salah satu upaya untuk memberikan
kemudahan bagi para wisatawan untuk mengunjungi obyek-obyek wisata secara
optimal, memberikan kenyamanan perjalanan dan membuat para wisatawan betah
tinggal berlama-lama dalam berwisata.
Oleh karena itu perlu direncanakan penyediaan beberapa alternatif rute
perjalanan wisata untuk mendukung wisatawan berkunjung ke obyek-obyek wisata
di Kabupaten Rembang dengan tetap memperhatikan arah pergerakan wisatawan
yang berasal dari tujuan wisatawan. Pembagian rute perjalanan wisatawan ditinjau
dari lingkup Kabupaten Rembang dibagi menjadi tiga jalur wisata, yaitu: jalur
wisata barat, jalur wisata timur dan jalur selatan.
Adapun pembagian wilayah menurut masing-masing rute wisata dapat
dijelaskan, yaitu sebagai berikut :
1. Jalur Wisata Barat
Jalur wisata barat memiliki beberapa alternatif rute penjalanan, yaitu
Semarang/Jepara Demak Kudus Pati - Rembang.
Obyek wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan secara runtut pada
jalur wisata barat terdiri dari gabungan objek-objek wisata yang terdapat di
Kecamatan Rembang dan Kaliori. Adapun objek-objek tersebut antara lain
Pantai Pasir Putih Tasikharjo, Pulau Gede dan Pulau Marongan, TRP Kartini
dan Jangkar Dampo Awang, Masjid Agung Rembang, Museum Kamar
Pengabdian RA Kartini, Klenteng Tjoe Hwi Kiong. Fasilitas yang mendukung
kemudahan wisatawan pada objek wisata meliputi : akomodasi, pusat
informasi, halte, terminal, toko souvenir (kulit kerang, meubel, bordir, kap
lampu, gembol dan relief kayu jati/mahoni) dan rumah makan.
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-45
2. Jalur Wisata Timur
Jalur wisata timur memiliki alternatif rute penjalanan, yaitu Surabaya Gresik
Lamongan Tuban Rembang dan Surabaya Lamongan Bojonegoro -
Rembang.
Obyek wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan antara lain Petilasan
Sunan Bonang, Pantai Bonang, Pantai Soka, Klenteng Thian Siang Sing Bo,
Vihara Ratanavana Arama.
Fasilitas penunjang wisata yang tersedia berupa : akomodasi, rumah makan
dan toko souvenir (kerajinan kulit dan imitasi, kap lampu, bubut glugu,
kerajinan kuningan, kerajinan tembaga, bordir, batik tulis, ikan kering dan
terasi).
3. Jalur Wisata Selatan
Jalur wisata selatan memiliki alternatif rute perjalanan wisata yang meliputi :
SurakartaSragenPurwodadiBloraRembang, SurakartaSragenNgawi
Blora Rembang, Madiun/Kediri/Jombang Nganjuk Bojonegoro
Rembang.
Obyek wisata yang dapat dikunjungi melalui rute perjalanan ini adalah
Makam RA Kartini, Wana Wisata Kartini Mantingan, Hutan Wisata Sumber
Semen.
Para wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata pada rute perjalanan ini
hanya dipenuhi oleh ketersediaan fasilitas rumah makan dan toko souvenir
(gembol dan relief kayu jati/mahoni).
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-46
IV-46
IV-38
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-47
IV-47IV-39
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-48
IV-48
IV-40
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-49
IV-49IV-41
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-50
IV-50
IV-42
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-51
4.4.2 Rencana Pengembangan Obyek Wisata yang Belum Dikembangkan
Rencana obyek wisata yang belum dikembangkan di Kabupaten Rembang
diarahkan pada obyek-obyek yang termasuk dalam KPPD 4 sebagai berikut :
1. Wisata alam Rimba Pasucen, Hutan Wisata Sumber Semen, Embung Lodan
yang terletak di Kecamatan Gunem, Sarang dan Sale.
Konsep : Ekowisata yaitu meminimalkan pembangunan secara fisik, lebih
memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Kegiatan wisata lebih diarahkan ke wisata alam, yaitu melihat panorama,
memancing.
Fasilitas : tempat memancing, shelter/gazebo, mushola, toilet, kantor
pengelola, kios, rumah makan, tempat parkir, fasilitas kebersihan (tempat
sampah), pos keamanan, papan penunjuk ODTW, lampu penerangan
jalan.
2. Wisata sejarah dan pendidikan berupa Situs Plawangan yang terletak di
Kecamatan Kragan
Konsep : sebagai wisata sejarah dan pendidikan
Kegiatan wisata mengarah pada melakukan penelitian
Fasilitas : musholla, bangunan kios dan warung, lahan parkir, toilet,
kantor informasi, fasilitas kebersihan (tempat sampah), papan penunjuk
ODTW, lampu penerangan jalan.
Dibutuhkan peningkatan masyarakat mengenai pentingnya
melestarikan/menjaga benda-benda sejarah
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-52
IV-52
PETAKONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN BULUMANTINGAN
(MAKAM RA KARTINI-WANAWISATA KARTINI
Keterangan :
: Zona
Pengembanagan
Wisata
Sumber : Hasil Rencana,
2007
Area Pertanian Kehutanan
Wisata Agro Market of crop area Pasar bunga
Wana Wisata Kartini Mantingan
Kolam renang Fauna Show Tennis Court Picnic Area Cafeteria
Wisata Ziarah
Makam RA Kartini Art Shop Cafetaria
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-53
IV-53
SKETSA
KONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN BULU MANTINGAN
-
Laporan AkhirReview Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Kabupaten Rembang
KegiatanPenyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi DaerahTahun 2007
IV-54