BAB IV1

4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan 4.1.1 Penyiapan Larutan Standar NaOH 0,30 N Tabel 5.1 hasil penyiapan larutan standar NaOH 0,30 N Berat NaOH Volume Pelarut Konsentrasi NaOH 6 gram 500 ml 0,30 M 4.1.2 Standarisasi Larutan NaOH Tabel 5.2 hasil standarisasi larutan NaOH No Volume H 3 PO 4 Volume NaOH M NaOH teori M NaOH praktek 1 25 ml 12 ml 0,30 M 0,34 M 2 25 ml 12 ml Rata rata 25 ml 12 ml 4.1.3 Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Beras “Heinz White” No Volume sampel Volume NaOH Konsentrasi CH 3 COOH teori Konsentrasi CH 3 COOH praktek 1 25 ml 54 ml 0,875 N 0,654 N

description

kjjkhss

Transcript of BAB IV1

Page 1: BAB IV1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

4.1.1 Penyiapan Larutan Standar NaOH 0,30 N

Tabel 5.1 hasil penyiapan larutan standar NaOH 0,30 N

Berat NaOH Volume Pelarut Konsentrasi NaOH

6 gram 500 ml 0,30 M

4.1.2 Standarisasi Larutan NaOH

Tabel 5.2 hasil standarisasi larutan NaOH

NoVolume

H3PO4

Volume

NaOHM NaOH teori

M NaOH

praktek

1 25 ml 12 ml

0,30 M 0,34 M2 25 ml 12 ml

Rata –

rata25 ml 12 ml

4.1.3 Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka Beras “Heinz White”

NoVolume

sampel

Volume

NaOH

Konsentrasi

CH3COOH teori

Konsentrasi

CH3COOH praktek

1

25 ml

54 ml

0,875 N 0,654 N2 55 ml

Rata-

rata54,50 ml

Tabel 5.3 Hasil Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Cuka “Heinz White”

Page 2: BAB IV1

4.2 Pembahasan

Grafik Penambahan Volume NaOH pada sampel asam cuka beras “Heinz white”

0 30 60 90 1200.01.02.03.04.05.06.07.08.09.0

10.0

Volume NaOH (ml)

pH

Grafik 4.1 kenaikan pH asam cuka

Dari grafik kenaikan pH diatas, dapat dilihat bahwa setiap pentitrasian

NaOH 0,3 N sebanyak 15 ml pada sampel cuka beras “Heinz White” dengan

kadar 5%, pH larutan tersebut akan naik secara konstan, sampai pada

penambahan NaOH 0,3 N sebanyak 54,50 ml. Pada penambahan 54,50 ml

NaOH 0,3 N, CH3COOH habis bereaksi, atau melewati titik ekivalennya

sehingga pH larutan naik dengan drastis.

Pada mulanya sebelum ditambahkannya NaOH ke dalam larutan, larutan

memilki pH 2,36; dari penambahan volume NaOH pada 30 ml pH larutan naik

menjadi 4,21; dari penambahan volume NaOH pada 45 ml pH larutan naik

menjadi 4,94; dan dari penambahan volume NaOH pada 54,50 ml pH larutan

menjadi 5,21; dan mencapai titik akhir titrasi.

Dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu secara cermat mengamati

perubahan pH, khususnya pada saat akan mencapai titik akhir titrasi, hal ini

dilakukan untuk mengurangi kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna

dari indikator. Analit bersifat asam sehingga pH mula-mula rendah, penambahan

basa menyebabkan pH naik secara perlahan dan bertambah cepat ketika akan

mencapai titik ekuivalen (pH=7). Penambahan selanjutnya menyebabkan larutan

kelebihan basa sehingga pH terus meningkat

Page 3: BAB IV1

Diperoleh konsentrasi asam asetat dalam cuka adalah 0,654 N, dengan kadar

asam cuka adalah 3,74 % dan persen ralat penentuan kadar asam asetat 25,25%.

Hasil yang diperoleh dari percobaan ini dapat menyimpang dari teori. Adapun

hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut antara lain:

Tidak / kurang telitinya dalam pembacaan buret.

Kurang telitinya mengetahui perubahan warna pada larutan yang ditetesi

indikator dikarenakan ketidaksabaran praktikan dalam mentitrasi.

Kurangnya massa larutan baku karena saat praktikan menteteskannya tidak

langsung ke larutan melainkan menempel pada dinding labu.