Bab IV Skripsi-hamah Sagrim

download Bab IV Skripsi-hamah Sagrim

of 26

Transcript of Bab IV Skripsi-hamah Sagrim

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN KONSEP RANCANGAN

A. ANALISIS Dalam analisis Rancangan Gedung DPRD ini, Penulis membaginya dalam dua pola pembahasan, Pembahasan dilihat dari fisik, yaitu menguraikan konsep pembentukkan aliran arsitektur gedung DPRD dengan menggunakan pola pikir pertama: Arsomotologi, sebagai pola yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji dan mengurai tentang terjadinya bentuk arsitektur Maybrat Imian Sawiat yang diimplementasikan pada Gedung DPRD Kabupaten Maybrat, dipandang dari ciri aliran bentuk (fisik) sebagai suatu perwujudan objek, maupun wujud yang tidak tampak sebagai objek (Filosofis) sebagai unsur nilai yang juga termasuk bagian daripada elemen pembentukkan aliran. Kedua: Palaeoarsitektur, juga merupakan pola kedua yang digunakan untuk mengurai konsep pembentukkan aliran arsitektur pada gedung DPRD. Palaeoarsitektur, merupakan pola kedua yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji dan mengurai asal usul terjadinya bentuk aliran aristektur Maybrat Imian Sawiat yang ditampilkan pada gedung DPRD Kabupaten Maybrat dengan menggunakan bukti-bukti outentik, dan bendabenda peninggalan lain sebagai objeknya. 1. Faktor Pembentukkan bangunan secara Alami Berdasarkan hasil penelitian terhadap rumah tradisional suku Maybrat Imian Sawiat, mengatakan bahwa arsitektur rumah adat halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle, dibentuk oleh Budaya Appabolang. Dengan menggunakan unsur budaya Appabolang, sebagai pembentukkan arsitektur Maybrat, Imian Sawiat, maka konsep perancangan dan desain gedung DPRD Kabupaten Maybrat dapat ditemukan. Bentuk aliran Gedung DPRD Kabupaten Maybrat merupakan Turunan bentuk aliran arsitektur Maybrat, Imian, Sawiat, yang dimodifikasikan dari bentuk tradisional menjadi bentuk moderen dengan mempertahankan unsur-unsur fisik dan filosofisnya sebagai keutuhan yang khas dan memiliki predikat nilai tersendiri. Unsur-unsur budaya Appabolang yang mempengaruhi bentuk bangunan tradisional Maybrat Imian Sawiat adalah:104 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

1. Sistem Kepercayaan/Religi 2. Sistem Kekerabatan 3. Sisitem Mata Pencaharian 4. Sistem Peralatan/Teknologi 5. Lingkungan alam dan Iklim 6. Sistem Sosial Politik 2. Bentuk Yang Dipengaruhi Oleh Sistem Kepercayaan/Religi. Bentuk arsitektur Maybrat, Imian, Sawiat, yang banyak dipengaruhi oleh unsur religi dan kepercayaan adalah kwiyon-mbol wofle, sedangkan arsitektur halit-mbol chalit, tidak begitu banyak dipengaruhi oleh religi dan kepercayaan. Kita akan mengurai secara rinci makna religi pada bagian-bagian arsitektur kwiyon-mbol wofle yang dipengaruhi oleh sistem

kepercayaan/religi dalam kehidupan orang Maybrat Imian Sawiat yang disebut wiyon-wofle yang mana makna tersebut akan dikoomodifikasikan sebagai bagian elemen pembentukkan konsep rancangan gedung DPRD. Disadari bahwa gedung DPRD merupakan bangunan publik dan rumah tradisional kwiyon-mbol wofle merupakan bangunan publik, maka sudah sepantasnya dimodifikasikan keseluruhan bentuk dan nilai untuk mendesain gedung DPRD. a) Makna Nama bangunan KWiyon-Mbol Wofle Dalam sebutan bahasa Maybrat, Kwiyon dimaknai sebagai Rumah Tuhan, Rumah Allah, Gereja, Kemah Suci. Jika diterjemahkan sesuai makna sebutannya sebagai berikut: K = disebut sebagai rumah, bangunan, gedung. K merupakan singkatan dari AKA = rumah, bangunan, gedung. WIYON = panggilan kepada Allah, Tuhan, Yang Maha Kuasa. Jadi KWIYON, adalah Rumah Tuhan, Rumah Allah, Bait Allah, Bait Suci, Gereja, Masjid, Tabernakel, Kemah Suci, Vihara, Dalam sebutan bahasa Maybrat. Sedangkan dari bahasa Sawiat dan Imian, MBOL adalah Rumah, Gedung, Bangunan. WOFLE = panggilan kepada Allah, Tuhan yang maha kuasa. Maka MBOL WOFLE adalah Rumah Tuhan/Rumah Allah, Bait Allah, Bait Suci, Gereja, Masjid, Tabernakel, Kemah Suci, Vihara, dalam sebutan bahasa Imian dan Sawiat. Halit-Mbol Chalit Halit-mbol chalit dalam sebutan bahasa Maybrat disebut Rumah. Halit dimaknai sebagai gubuk, rumah biasa, tempat peristirahatan, tempat tinggal, rumah hunian. Halit105 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

merujuk pada bentuk bangunan yang sederhana, sedangkan untuk bangunan yang kompleks disebut SAMU atau AMAH, yang artinya rumah besar, rumah moderen. Sedangkan dalam sebutan bahasa Imian, Sawiat, menyebutnya MBOL CHALIT, yang mempunyai kesamaan makna, yaitu Gubuk, Rumah biasa, tempat peristirahatan, tempat tinggal, rumah hunian. Mbol chalit juga merujuk pada bentuk bangunan sederhana, sedangkan untuk bangunan yang lebih besar dan kompleks, disebut MBOL, yang berarti Rumah Besar, Rumah Moderen. Rumah besar atau Rumah Moderen (amah/samu - mbol) merupakan turunan daripada rumah gubuk (halit-mbol chalit). b) Bentuk Bangunan KWiyon-Mbol Wofle Bangunan kwiyon-mbol wofle Berbentuk Persegi Empat memanjang, dan Tertutup. Struktur rangka atap mendekati permukaan tanah, atau dengan pengertian lain, dinding bangunan tidak begitu kelihatan. Dalam mendirikan rumah kwiyon-mbol wofle, ukuran dindingnya tidak lebih tinggi dari 7 jengkal telapak tangan yang dihitung dengan jarak bentangan ibu jari ke jari telunjuk. Ukuran ini dimaksud agar supaya murid tidak boleh berdiri, selama mendapatkan pendidikan (ra mber) diharuskan untuk setiap murid tetap tenang ditempat, dengan posisi tangan dan kakinya dilipatkan serta kepalanya merunduk dan menatap bagian perut dan kakinya, selain itu, murid (wiyon tna) diharuskan untuk berkonsentrasi mendengarkan nasehat (watum) yang disampaikan oleh guru ra wiyon-na wofle. Atap bangunan lebih mendominasi bangunan ini. Rupa bangunan suci kwiyonmbol wofle didominasi oleh atapnya. Badan bangunan terdiri dari tiang-tiang kecil dan empat tiang utama sebagai penyeimbang, berdiri tidak bebas, ditutupi oleh dinding dan atap. Bangunan tidak bercelah sedikitpun, hanya dibagian ruang maha suci diberikan sedikit lubang untuk sinar matahari masuk ketika matahari tepat pada titik kulminasi pukul 00.00.WIT. Makna utama lubang tersebut adalah merupakan penghubung Langit (Ayoh -Bapa) yang dipercayakan sebagai Allah sang realitas tertinggi, yang berhubungan langsung dengan bumi (Tabam - ibu) sebagai Jelmaan, untuk memberikan kekuatan dan pengharapan kepada anak-anakNya (Ra) sebagai umat manusia. Ukuran tinggi bubungan diukur dari sudut jatuh atap terrendah hingga sampai puncak atap (sumanaf). Sudut jatuh atap dihitung 7 kali jengkal, sedangkan ukuran puncak atap (sumanaf)

menggunakan tinggi badan manusia sebagai perbandingan. Ukuran puncak atap kwiyon106 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

mbol wofle tigakali tinggi daripada ukuran tubuh maksimum manusia setempat yaitu orang Maybrat Imian Sawiat, (ra wiyon-na wofle) 175 = 175x6 =10.50 cm.

Sedangkan ukuran jingkal untuk manusia kasta setinggi 175 cm = 25cm/jengkalan. Maka kita dapat menghitung tinggi sudut jatuh maksimum atap kwiyon-mbol wofle secara visual sebagai berikut: C = s.y atau s = Dimana : C = Coroner = sudut jatuh atap y = Sumbu vertikal ukuran dari permukaan tanah ke ujung sudut jatuh maksimum atap = jingkal s = Steep /langkah, untuk setiap jengkalan Dengan demikian, maka kita dapat menghitung tinggi sudut jatuh maksimum atap kwiyon-mbol wofle sebagai berikut: Diketahui: Maka : C = s.y C= 25x7 = 175cm C = 175cm atau juga kita dapat menghitungnya secara terbalik sebagai berikut: s= = = 25cm/jingkal s = 25cm/jengkal, dan y = 7 jingkal

s = 25 cm/jingkal Dengan demikian, maka tinggi puncak atap dan tinggi sudut jatuh maksimum atap kwiyon-mbol wofle dari permukaan tanah dapat kita temukan. Selanjutnya ukuran tinggi puncak atap dan ukuran tinggi maksimum sudut jatuh atap kwiyon-mbol wofle ini akan dimodifikasikan kedalam ukuran tinggi puncak atap dan ukuran tinggi sudut jatuh atap pada gedung DPRD yang akan difisualisasikan sebagai rekomendasi. Perbandingan

ketinggian puncak atap dengan sudut jatuh maksimum atap bila diukur dari permukaan tanah/lantai adalah 175:525cm, yaitu terpaut jarak 350cm.

107 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

-

Halit-Mbol Chalit Bentuk bangunan Halit-mbol chalit, terbuka, dengan ukuran atap dan dinding yang

seimbang. c) Orientasi Bangunan KWiyon-Mbol Wofle Rumah kwiyon-mbol wofle memiliki orientasi arah hadap ke Selatan. Orientasi ini menurut tradisi bersumber pada kepercayaan terhadap wiyon-wofle yang bersemayam di bagian selatan. Demikian juga dengan arah tidur. Namun rupanya perkembangan pembangunan di daerah Maybrat Imian Sawiat tidak memperhatikan tata aturan ini, kebiasaan ini makin ditinggalkan. Kebanyakan penataan bangunan disesuaikan dengan peralihan jalan, semua penataan bangunan wajib menghadap ke jalan. Kwiyon-mbol wofle selalu memperhatikan keselarasan dengan kosmosnya dalam pengertian selalu memperhatikan dan menghormati potensi-potensi tapak yang ada disekitarnya. Konsep ruang tidak seperti yang dimiliki oleh konsep ruang barat tetapi lebih berwatak tempat (place) yang sangat dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ritual. Rumah kwiyon-mbol wofle juga memiliki pusat dan daerah yang ditata secara oposisi binair. Ruang yang terjadi memiliki hierarkhi ruang yang ditata secara unik dengan menggunakan aspek religi. Orient = umur, bisa diartikan sebagai permulaan matahari terbit hingga terbenam. Hal ini membawa pengertian adanya sumbu arah lainnya, yaitu utara selatan. Sehingga dengan dua persilangan menimbulkan rasa satu pusat. Pusat ini dapat dianggap sebagai pusat kehidupan, tempat berpegang. Sehingga kalau ada suatu pusat, tentunya akan menimbulkan nilai yang berbeda. Perbedaan nilai nilai bisa berdasarkan suatu prioritas dan tidak hanya berupa suatu bidang yang berdua dimensi, tetapi juga kearah vertikal (tiga dimensi). Lihat gambar IV.1. orientasi bangunan kwiyon-mbol wofle.

108 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Gambar: IV.1 Posisi Orientasi Bangunan Kwiyon-Mbol Wofle Sumber: Data analisis Peneliti, 2007

Dengan demikian, maka orientasi bangunan kwiyon-mbol wofle telah ditemukan. Selanjutnya orientasi tersebut dimodifikasikan dan difisualisasi sebagai rekomendasi pada orientasi tata bangunan gedung DPRD Kabuptaen Maybrat. Halit-Mbol Chalit Bangunan halit-mbol chalit dan rumah hunian orang Maybrat Imian Sawiat pada umumnya berorientasi mengikuti jalur jalan. Pengaturan tata bangunan disusun

mengikuti sabuk jalan. Nilai utama dalam tata aturan ini adalah kehormatan. Sebagaimana dalam ungkapan masyarakat setempat bahwa bangunan rumah yang

membelakangi jalan adalah rumah yang tidak sopan. Rumah sebagai simbol sebutan yang sebenarnya ungkapan tersebut merujuk kepada sang pemilik. Dalam membangun rumah tradisional Maybrat Imian Sawiat, halit-mbol chalit difungsikan sebagai rumah tinggal, sedangkan kwiyon-mbol wofle merupakan bangunan terhormat, bangunan public, rumah suci dan sakral, Difungsikan untuk belajar-mengajar, membahas rahasia yang berkaitan dengan hal-hal ikwal, dan juga sebagai tempat peningkatan spiritualitas.

109 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

d) Konfigurasi Tata Ruang Kwiyon-Mbol Wofle Konfigurasi ruang atau bagian-bagian rumah/bilik kwiyon-mbol wofle membentuk tatanan tiga bagian linier ke belakang. Bagian depan Kre Finya-Ra iin-Na iin, (Ruang Persembahan) yang juga akan difungsikan sebagai ruang upacara pengukuhan kelulusan murid dan penyerahan murid kepada orang tua dari guru ra wiyon-na wofle. Selain itu, berfungsi sebagai tempat dimana orang awam (ra iin-na iin) atau kaum wanita (finya) ibu-ibu meletakan makanan yang diantarkan kepada anak-anak mereka yang dididik di dalam kwiyon-mbol wofle. Sebutan lain pada bilik ini disebut sebiach siret tempat berkumpul/tempat upacara. Kegiatan mengantarkan makanan ini dianggap sebagai persembahan kasih (bo um mof). Bagian tengah kre ra sme (ruang pembasuhan-ruang penyucian) ruang ini fungsinya sebagai areal permandian/penyucian/baptisan, dimana seorang murid yang baru masuk kedalam kwiyon-mbol wofle harus dibersihkan dari kefanaan-keduniawian, atau diubahkan dari manusia fana menjadi manusia sekular (ra iin diubah menjadi wiyon tna). Ruang yang paling belakang dan terdalam adalah mato ro mbou toni (ruang Maha Suci) ruang ini merupakan ruang tahta Allah, tempat meletakan Tabut Perjanjian Allah (mato ro oron yhou). Konfigurasi linier ini memungkinkan kaum wiyon-wofle membuat rumah secara bertahap dengan bagian kre finya dibangun terlebih dahulu. Luas kre finya pada rumah kwiyon-mbol wofle pada kenyataannya cukup luas. Hal ini terjadi karena diprediksikan dapat menampung makanan yang diantarkan oleh keluarga setiap pagi dan sore. Selain itu kre finya mempunyai fungsi untuk tempat upacara sebiach siret. Ruang ini juga sebagai rambu dan pembatas lintasan orang awam dan wanita (ra iin-na iin dan finya). Pada konfigurai ruang kwiyon-mbol wofle terdapat dualisme (oposisi binair), antara luar dan dalam, antara kiri dan kanan, antara daerah istirahat dan daerah aktivitas, antara spirit laki-laki (pada ruang maha suci) dan spirit wanita (ruang biasa), yang diurutkan hingga bagian kanan- temati Barat dan kiri temta - Timur. Pada saat Pendidikan mber wiyon berlangsung, di dalam kwiyon-mbol wofle, dengan guru spiritualitasnya laki-laki (ra wiyon-na wofle), sedangkan wanita (finya-nangli) dan orang awam (ra iin-na iin) hanya bisa mengantarkan makanan (persembahan) sebatas kre fiynya/sebiach siret dan berpuasa/berdoa untuk kesuksesan dan keselamatan anak didalam menempuh pendidikan. Demikian juga pada saat upacara110 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE) MBOL KWIYON

wisuda uji kelulusan murid ( (sana wiyon) dilakukan tatanan hadirin di depan ruang biasa, sebiach siret- kre finya ra iin dan guru ra wiyon-na wofle, berdiri disepanjang batas garis antara ruang biasa kre finya dan ruang suci kre ra sme dan murid wiyon tna didalam ruang suci kre ra sme. Para murid wiyon tna keluar tidak melalui pintu, tetapi dengan membocrkan atap lalu keluar dan berbaris mengelilingi rumah kwiyon-mbol wofle. Setelah itu kwiyon kwiyon-mbol wofle dibakar hingga betul-betul menjadi abu, kemudian, betul murid wiyon on tna berbaris bersama gurunya ra wiyon wiyon-na wofle untuk

diwisudakan/dikukuhkan sebagai ra wiyon-na wofle. Dalam upacara pengukuhan, para . tamu dibagi menjadi 2 bagian antara tamu Terhormat ra bobot kepala suku dan tamu biasa ra kinyah yang terdiri dari sanak saudara ibu dan kerabat daripada keluarga murid sanak wiyon tna. Upacara pengukuhan ini sekalian merupakan upacara penyerahan anak murid wiyon tna dari guru ra wiyon wiyon-na wofle kepada Keluarga murid yang disaksikan oleh kepala suku dan ra bobot. lihat pada gambar IV.2.

Gambar: IV.2. Konfigurasi Ruang dan Posisi Pagelaran Upacara Pengukuhan kelulusan Murid Dan serah Terima murid oleh Guru Ra Wiyon-Na Wofle kepada orang tua/keluarga murid dan disaksikan oleh Kepala Wiyon suku/bobot dan tamu terhormat lainnya (Sumber: Data Peneliti, 2007) bobot

Ruang Maha Suci/Tahta Allah/Tempat Meletakkan Tabut Perjanjian Mato ro Mbou toni-mato ro oron yhou mato Kre ra sme ruang Pembasuhan/ruang permandian Ra wiyon-Na wofle & wiyon tna guru dan murid. Kepala suku ra bobot ra bobot/tamu terhormat, Orang tua murid/keluarga/kerabat Sebiach Siret ruang upacara/ruang pertemuan orang awam, kepala suku dan ra rtemuan wiyon beserta wiyon tna Tempat meletakan makanan, Ruang upacara bersama para undangan dan keluarga murid, Kre Finya-Ra iin- Na iin - Ruang Ra iin Persembahan. Persembahan

111 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011 SAGRIMUWMY

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Dengan uraian analisis ini, maka konfigurasi ruang kwiyon-mbol wofle telah ditemukan. Selanjutnya konfigurasi ruang ini akan dimodifikasikan secara fisual sebagai rekomendasi dalam konfigurasi tata ruang pada perancangan Gedung DPRD Kabupaten Maybrat. Halit-Mbol Chalit Konfigurasi ruang, atau bagian-bagian ruang pada rumah hunia halit-mbol chalit terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian luar berhubungan dengan teras-isist dan bagian dalam yang berhubungan dengan interior bangunan samu mato. Terdapat dualisme non oposisi pada konfigurasi ruang halit-mbol chalit. Dikatakan dualisme non oposisi karena tidak ada pembagian daerah aktivitas antara spirit laki-laki dan spirit perempuan, tetapi yang terjadi adalah ruang aktivitas bersama dimana spirit laki-laki dan spirit perempuan berlangsung secara serempak didalam satu ruang samu mato sou. e) Fungsi Ruang Kwiyon-Mbol Wofle Kepercayaan orang Maybrat Imian Sawiat didasarkan atas pandangan dunia mereka mengenai wiyon-wofle tentang keilahian atau bo mbou-kekuatan ilahi, yang mana keseluruhan keyakinan deskripsi orang Maybrat Imian Sawiat tentang realitas sejauh mana merupakan suatu kesatuan dari padanya manusia memberi struktur yang bermakna kepada pengalamannya. Dalam kepercayaan tersebut maka dapat ditemukan bahwa terdapat 4 unsur pandangan dunia Maybrat Imian Sawiat yang berhubungan dengan yang Illahi atau Adikodrati wiyon-wofle. Kesatuan dengan yang Ilahi disebut Numinous Msia Oron yang artinya bersama Allah yang adi kodrat. Sedangkan bila diterjemahkan secara bebas sesuai dengan sebutan katanya, maka numinous berasal dari kata Numen artinya cahasya Ilahi atau adikodrati msya artinya bersama, bersekutu, persatuan, sedangkan Oron berasal dari kata O & Ron. O diartikan sebagai Tempat, Ruang, Areal, Wilayah, Daerah, Ron artinya Kekal, Abadi, Selamanya, Agung, berkaitan dengan kesatuan

keilahian, Kuasa Allah, Kekuatan Allah, ke-Allahan. Dengan demikian maka

Numinous msia Oron menunjuk pada suatu keadaan jiwa (state of mind) yang mampu menghubungkan realitas dengan gejala-gejala Adikodrati yang dialami dengan perasaan penuh misteri, kekaguman, takut dan cinta. Unsur pertama adalah kesatuan Numinous112 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

msia oron antara alam manusia dan alam adikodrati (hubungan vertikal manusia dan Allah ra wiyon-na wofle msia wiyon-wofle) dalam numinous msia oron memiliki ruang tersendiri, dimana ruang tersebut didalam kwiyon-mbol wofle disebut ruang maha suci mato ro mbou toni. Penataan ruang kwiyon-mbol wofle didasarkan atas unsur pandangan kepercayaan mereka tentang yang ilahiah. Orang Maybrat Imian Sawiat, terutama ra wiyon-na wofle dalam mendirikan kemah, kwiyon-mbol wofle mereka berpegang pada tata aturan ruang sesuai dengan kepercayaan mereka. Selain itu ra wiyon-na wofelle ketika melakukan pekerjaannya sebagai abdi wiyon-wofle, mereka mengenal irama alam seperti pergantian siang dan malam, musim hujan dan musim kering, kekuatan ghaib, hutan ghaib, pohon beracun, pohon penyembuhan penyakit, tempat-tempat suci yang dijadikan sebagai tempat ritus dan upacara dan lain sebagainya yang mana semua pengetahuan itu sebagai pengetahuan bagi mereka dalam menjaga keseimbangan hidup manusia dengan alam. Orang Maybrat Imian Sawiat percaya bahwa ada suatu kekuatan gaib yang mengendalikan alam, kekuatan ini muncul secara jelas pada saat-saat terjadinya bencana. Unsur kedua, numinous msia ra mabi yaitu unsur dimana Orang Maybrat Imian Sawiat terutama ra wiyon-na wofle dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan masyarakatnya. Masyarakat terwujud pertama-tama dalam lingkungan keluarga-ra mabi, kemudian tetangga-mafoh, keluarga yang lebih luas dan akhirnya masyarakat seluruh kampungnya-ra beta. Unsur ini dalam aktivitas wiyon-wofle ditemukan dalam ruang suci/pembasuhan-kre ra sme. Yang mana dalam ruang ini setiap anak dibimbing, dididik, dinasehat, diberikan pengertian, dibentuk, ditempah, oleh ra wiyon-na wofle, sebagai orang tua mereka di dalam kwiyon-mbol wofle sebagai kesatuan keluarga dimana ra wiyon-na wofle sebagai guru dan orang tua dan wiyon tna sebagai murid dan anak. Dalam lingkungan keluarga semacam inilah setiap individu menemukan identitasnya dan merasa aman. Dengan demikian bahwa ra wiyon-na wofle dan orang Maybrat Imian Sawiat begitu keluar dari rumah sekolah-kwiyon-mbol wofle dan keluarganya maka dia akan merasakan ketidak pastian dan kemungkinan berhadapan dengan halangan. Dengan berada dijalan seseorang berarti berada pada posisi tak menentu karena meninggalkan rumah, pijakan dirinya yang mapan baik secara sosial maupun spatial. Kesatuan numinus antara alam, keluarga dengan yang Adikodrati dicapai lewat upacara-upacara ritual.113 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Penghormatan terhadap yang maha kuasa yang dikenal dengan maut shafla yang dilakukan di tempat-tempat suci yang ditentukan oleh para abdi wiyon-wofle (ra wiyonna wofle) yang tujuannya ini merupakan upaya untuk memelihara keserasian dengan kekuatan gaib yang menguasai alam agar segala sesuatu yang direncanakan untuk dilakukan menjadi berhasil. Unsur yang kedua yaitu kesatuan numinus msia ra mabi kesatuan dengan orang tua. Dalam paham Orang Maybrat Imian Sawiat, ra mabi dianggap sebagai orang yang berkuasa sehingga numinous msia ra mabi ini juga sebagai kesatuan dengan kekuasaan. kekuasaan ini juga ditemukan didialam aktivitas wiyonwofle, dimana ra wiyon-na wofle dianggap sebagai orang tua yang berkuasa atas murid sebagai anak. dalam pengertian wiyon-wofle adalah ungkapan energi Ilahi yang tanpa bentuk, suatu kekuatan yang berada dimana-mana. Pusat kekuatan itu ada pada ra bobot atau Kepala suku. Aktivitas wiyon-wofle juga memposisikan hal itu, dimana pusat

kekuatan itu ada pada ra bam-na tmah (imam agung). Unsur ketiga, numinous msia mme, yaitu unsur bersama ibu. Unsur numinous msia mme dimana Orang Maybrat Imian Sawiat dilahirkan dan dibesarkan pertama dalam dekapan ibu pada masa-masa bayi sebelum ia mulai mengenal Bapaknya. Bapak dalam pengertian lain sebagai sosok peralihan ketika anak sudah beranjak dari bayi menjadi dewasa, maka yang bertanggung jawab membimbing, melatih, dan mematangkan watak anak adalah bapak, hal ini sangat jelas dalam perilaku hidup orang Maybrat Imian Sawiat, terutama diterapkan kepada anak laki-laki. Unsur ini dalam aktivitas wiyon-wofle ditemukan dalam pembagian ruang yang disebut dengan kre finya-ra iin-na iin. Ruang biasa, ruang umum, ruang bersama, sebiach siret. Dalam tata aturan ruang, ruang biasa atau kre finya-ra iin, merupakan areal tapakan pertama seorang murid yang dianggap fana-iin atau juga dianggap belum dewasa, kanak-kanak-bayi mulai diperkenalkan dengan sesuatu yang baru. Ruang ini sebagai areal peralihan, yang mana ruang ini juga wanita/ibu bisa masuk untuk menyerahkan anak kepada ra wiyon-na wofle Guru yang keseluruhannya adalah laki-laki. Kre finya-ruang biasa, dimaknai sebagai ruang atau situasi peralihan. Sebagaimana pada uraian diatas bahwa ibu sebagai orang tua yang bertanggung jawab kepada seorang bayi sampai hingga ketika memasuki tahapan dewasa maka ia diserahkan kepada bapak untuk dibimbing menjadi matang. Tahap yang disebut memasuki dewasa merupakan tahapan yang kami sebut sebagai tahap peralihan. Tahapan114 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

ini sama persis dengan tahapan dalam aktivitas wiyon-wofle. Dalam aktivitas wiyonwofle, orang tua yang bukan ra wiyon-na wofle dianggap sebagai orang awam- ra iin, digolongkan sebagai wanita-finya. Orang tua semacam ini mendidik anak-anaknya dalam lingkupan yang sederhana- mereka diposisikan seperti seorang ibu yang sedang memelihara anak bayinya. Ketika pada tahapan penyerahan untuk dididik, maka tahap penyerahan disebut sebagai tahap peralihan, dimana seorang anak beralih dari dunia awam (iin) ke dunia pendidikan (wiyon tna). Unsur ketiga adalah dasar numinus keakuan. Pada dasarnya keakuan manusia manunggal dengan dasar Illahi dari mana ia berasal, karena itu orang Maybrat Imian Sawiat sepanjang hidupnya akan berusaha untuk menemukan dasar Illahi. Pengalaman manusia Maybrat Imian Sawiat dalam mencari dasar Ilahi keakuannya terbentuk menjadi rasa yaitu suatu pengertian tentang asal dan tujuan segala mahluk hidup. Bagi seorang bayi dan ibu pengertian rasa ini adalah suatu keadaan batin yang tenang, bebas dari ancaman atau kekacauan. Unsur keempat, numinous msia Safom. yaitu unsur bersama alam raya . Unsur

numinous msia safom dimana Orang Maybrat Imian Sawiat terutama ra wiyon-na wofle mulai berinteraksi dan berhadapan dengan segala macam persoalan yang akan terjadi. Mereka ketika dibesarkan dan dimatangkan dalam ketiga unsur terdahulu sebagai tahapan mempersiapkan diri, kini mereka dilepas untuk mandiri, tahapan ini merupakan tahapan pengembaraan, dimana orang Maybrat Imian Sawiat terutama ra wiyon-na wofle dinasehati agar supaya dalam perilaku hidupnya selalu baik, antara dirinya dengan Tuhan, dirinya dengan Keluarga, dirinya dengan sesama dan dirinya dengan alam. Unsur ini dalam tata aturan ruang kwiyon-mbol wofle disebut sebagai bohra mne-safom. Unsur keempat ini sebagai kepercayaan atau kesadaran akan takdir yaitu kesadaran bahwa hidup manusia sudah ditetapkan dan tidak bisa dihindari. Hidup atau mati, nasib buruk dan penyakit merupakan nasib yang tidak dapat dilawan, berkaitan dengan hal yang besar alam atau hutan digambarkan sebagai sesuatu yang luas. Oleh karena itu, segala sesuatu yang terjadi merupakan takdir, menentang nasib hanya akan mengacaukan keselarasan kosmos. Setiap orang mempunyai tempat yang spesifik yang sudah ditakdirkan di alam ini, tempat ini ditentukan secara jelas melalui kelahiran, kedudukan sosial dan lingkungan geografis. Pemenuhan kewajiban kehidupan yang spesifik sesuai dengan tempatnya

115 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

masing-masing akan mencegah konflik, sehingga dicapai ketentraman batin dan keseimbangan dalam masyarakat serta kosmos. Konsep diatas merupakan konsep yang mencerminkan sikap hidup orang Maybrat Imian Sawiat, terhadap dunia. Pandangan hidup orang Maybrat Imian Sawiat mengatakan bahwa, manusia wajib memperindah dunia dengan tidak mengganggu keselarasannya. Konsep tata ruang kwiyon-mbol wofle adalah suatu lingkaran konsentris mengelilingi Ruang Maha Suci (mato ro mbou toni) sebagai pusat. Ruang pertama yang terdekat dengan ruang maha suci (mato ro mbou toni) adalah ruang suci/ruang pembasuhan (kre ra sme). Lingkaran yang ketiga yang mengitari ruang maha suci adalah ruang biasa/ruang korban-kre finya-ra iin-na iin, lingkungan keempat adalah ruang luar/areal bebas-bohra mne/safom yang secara harafiah berarti dunia luas, atau daerah asing. Berikut kita akan membuat gambar fungsi ruang secara konsentris sesuai uraian diatas. Lihat gambar IV.3.Keterangan: 1. Mato ro mbou toni - Ruang Maha Suci 2. Kre Ra sme- Ruang Suci/ruang Pembasuhan

3. Kre finya Ruang biasa/ruang persembahan 4. Bohra mne- Areal bebas/hutan belantara

Gambar: IV.3. Diagram Persegi Empat Konsentris Tata ruang Kwiyon-Mbol wofle (Sumber: Hasil Analisis Peneliti)

Dengan demikian, maka konsep tata ruang kwiyon-mbol wofle secara konsentris telah kita temukan. Selanjutnya, konsentris tata ruang kwiyon-mbol wofle ini akan dimodifikasikan secara fisual sebagai rekomendasi dalam mendesain gedung DPRD kabupaten Maybrat. Halit-Mbol Chalit Tata ruang pada rumah hunian orang Maybrat Imian Sawiat, halit-mbol chalit tidak dipengaruhi oleh unsur lain, tetapi umumnya berdasarkan kebutuhan. Struktur penataan ruang halit-mbol chalit terdiri atas dua bagian, yaitu Teras-isit dan ruang dalam-samu116 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

mato. Karena rumah hunian orang Maybrat Imian Sawiat berdiri diatas strukutur yang tinggi, maka bagian teras-isit berfungsi sebagai tempat istirahat, ketika menaiki tangga. Selain itu, isit juga berfungsi sebagai tempat bersantai, tempat ngobrol dan tempat meletakkan barang-barang bawaan dari bawah tanah ke rumah. Sedangkan fungsi ruang dalam-samu mato, mencakup keseluruhan aktivitas penghuni seperti Tidur, Masak, berdoa, membimbing anak dan lain sebagainya. Nilai utama yang ditemukan dalam penataan ruang pada rumah hunian orang Maybrat Imian Sawiat adalah keakraban. Lihat gambar IV.4.

Gambar : IV.4. Fungsi Ruang Aktivitas Pada Rumah Hunian orang Maybrat Imian Sawiat Halit-mbol chalit

Selanjutnya makna keakraban ini akan dimodifikasikan dan dikolaborasikan dengan pola tata ruang kwiyon-mbol wofle secara fisual sebagai rekomendasi dalam mendesain gedung DPRD Kabupaten Maybrat.

117 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

f) Pengguna Ruang Kwiyon-Mbol Wofle Dalam kepercayaan orang Maybrat Imian Sawiat, Rumah adat kwiyon-mbol wofle Selain adanya aturan orientasi bangunan, dan aturan tata ruang, ada juga tata aturan pengguna ruang. Penggunaan ruang kwiyon-mbol wofle dibedakan atas tiga bagian, yaitu: pertama, ruang biasa-kre finya. Bilik atau ruang ini digunakan oleh ra bam-na tmah (imam) ra wiyon-na wofle (Rasul), wiyon tna (Murid) finya (wanita) ra iin-na iin (orang awam) bilik ini dianggap sebagai areal pertemuan dan perpisahan bersama orang biasa dan abdi wiyon-wofle. Selanjutnya ruang ini dimodifikasi secara fisual pada gedung DPRD sebagai tempat pertemuan bersama yang disebut sebiach siret. Kedua, ruang suci/ruang pembasuhan-kre ra sme. Ruang ini digunakan oleh ra bam-na tmah (Imam), ra wiyon-na wofle (Rasul), dan wiyon tna (murid). Bilik ini berfungsi sebagai ruang pembasuhan, dimana seorang murid akan diubahkan dari keduniawian dan kefanaan-iin menjadi orang yang disucikan-dibaptis-ra wiyon yang dipilih untuk menuju pada manusia sekular. Ruang ini akan dimodifikasikan pada tata ruang dan fungsi ruang gedung DPRD sebagai ruang resepsion dan ruang tunggu para audient yang diterima untuk bertemu pegawai DPRD. ketiga, ruang maha suci/Tahta Allah-mato ro mbou toni, dimasuki oleh imam (ra bam-na tmah) untuk menerima taurat Allah untuk disampaikan kepada rasul (ra wiyon-na wofle) ruang dimana pembicaraan intim oleh imam dan Allah tentang segalasesuatu yang Ilahiah dan sacral yang disampaikan oleh Allah kepada Imam untuk diteruskan kepada Rasul, murid dan manusia pada umumnya. Selanjutnya ruang ini dimodifikasikan pada tata ruang gedung DPRD sebagai ruang inti perkantoran, dimana para wakil Rakyat berkumpul, berdiskusi, menuangkan ide, pikiran dan wacana-wacana tentang hal-hal yang mulia bagi masyarakat. Berikut Lihat gambar Tata urutan pengguna ruang dan modifikasinya dari tata ruang kwiyon-mbol wofle ke dalam penataan ruang gedung DPRD, yang mana disesuaikan dengan aktivitas dan fungsi ruang masing-masing. Lihat gambar IV.5.

118 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Modifier

Gambar: IV.5. Tata Urutan Pengguna Ruang dan Modifikasinya dari kwiyon-mbol wofle ke dalam Mendesain Tata Urutan Pengguna Ruang Kantor DPRD (Sumber, Hasil Analisis Peneliti, 2011)

-

Halit-Mbol Chalit Pengguna ruang pada rumah hunian tradisional orang Maybrat Imian Sawiat, adalah

semua anggota penghuni rumah termasuk peliharaan anjing. Dalam tata ruang rumah hunian halit-mbol chalit, tidak ada pembagian fungsi dan pengguna ruang seperti pada bangunan kwiyon-mbol wofle. g) Denah Kwiyon-Mbol Wofle Denah kwiyon-mbol wofle berbentuk persegi empat memanjang ke belakang. Dalam skema mendirikan rumah kwiyon-mbol wofle, denah bangunannya membentuk persegi empat memanjang dan terdiri dari tiga ruang yaitu; Ruang Maha Suci-mato ro mbou toni, Ruang Suci/Ruang Pembasuhan-kre ra sme, dan ruang biasa-kre finya-ra iin-na iin/ atau ruang berkumpul sebiach siret, yang mana bentuk denah ini selanjutnya dimodifikasikan

119 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

sebagai konsep mendesain denah gedung DPRD Kabupaten Maybrat. Berikut lihat gambar IV.6.

Ruang Maha Suci/Tahta Allah Mato ro Mbou toni

Ruang Suci/Ruang Pembasuhan Kre ra smeRuang persembahan/ruang biasa Kre finya Ruang luar/areal bebas Safom

Gambar: IV.6 Denah kwiyon-mbol wofle Sumber : Hamah Sagrim, History Of God In Tribals Religion, 2009

-

Halit-Mbol Chalit Denah Rumah hunian tradisional orang Maybrat Imian Sawiat - chalit-mbol chalit

sebagaimana telah diuraikan terdahulu bahwa terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar teras-isit, dan bagian dalam/interior-samu mato. Lihat gambar IV.7.

120 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE) MBOL KWIYON Gambar IV.7 Denah Rumah hunian Halit-mbol chalit (Sumber. Hamah Sagrim. Laporan KKL II, UWMY-2009)

3. Bentuk yang dipengaruhi Oleh Sistem Kekerabatan ipengaruhi Pada perkembangan pembangunan arsitektur tradisional Maybrat Imian Sawiat, bentuk arsitektur yang banyak dipengaruhi oleh sistem kekerabatan adalah arsitektur rumah hunian halit-mbol chalit. Terutama untuk bangunan hunian semi moderen amah-samu. Wujud sisitem amah kekerabatan yang mempengaruhi bentuk hunian semi moderen adalah kunjungan kerabat yang datang, terutama seorang kepala suku, sudah pasti bentuk bangunannya lebih besar, dilengkapi dengna dua tungku api. Karena pengaruh kekerabatan yang mana selalu berdatangan, maka berd ukuran bentuk ruang semakin besar. Hal ini didasarkan atas kebutuhan akan tempat menampung para tamu kerabat yang datang beserta aktifitasnya. Untuk bangunan kwiyon kwiyon-mbol wofle, ruang yang dipengaruhi oleh sistem kekerabatan adalah ruang luar/ruang persembahan-kre finya-ra iin. Mengapa demikian, karena ruang ini /ruang persembahan sebagai pusat pertemuan antara abdi wiyon wofle, murid, dan orang awam, yang mana setelah wiyon-wofle, pertemuan pada ruang tersebut lalu bubar, dan terus berkelanjutan. Bentuk ruang semacam inilah yang dimodifikasikan menjadi rekomendasi dalam konsep inilah perancangan tata ruang dan fungsi ruang pada gedung DPRD Kabupaten Maybrat. Ruang tersebut ini yang disebut dengan sebiach siret.121 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011 SAGRIMUWMY

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

4. Bentuk Yang Dipengaruhi Oleh Sistem Mata Pencaharian Bentuk bangunan yang dipengaruhi oleh sistem mata pencaharian adalah bentuk bangunan rumah nelayan-samu mambo, rumah kajang dan rumah gantung-halit myi. Beberapa bentuk yang dipengaruhi oleh sistem mata pencaharian seperti sistem berburu adalah bagian ujung rangka bangunan rumah selalu dibiarkan panjang untuk menggantung rahang babi atau rusa hasil perburuan. Dalam pandangan hidup orang Maybrat Imian Sawiat, mengatakan bahwa semakin banyak sebuah rumah dengan susunan rahang babi dan rusa hasil buruannya, maka pemilik rumah tersebut dipandang sebagai orang terhormat/orang hebat, manusia yang panda berburu, keluarga mampu. Sedangkan untuk kwiyon-mbol wofle sama sekali tidak dipengaruhi oleh sistem mata pencaharian. Dengan demikian, maka rahang babi dan rusa pada ujung rangka bangunan, akan dimodifikasikan menjadi sebuah bentuk ornament dalam Perancangan Gedung DPRD. Selain koomodifikasikan menjadi suatu ornament bangunan yang estetis, rahang babi yang dimodifikasikan ini merupakan simbol kebesaran, ketangkasan, keuletan, kewibawaan, daripada pemilik rumah. 5. Bentuk Yang Dipengaruhi Oleh Sistem Peralatan/Teknologi Semua bentuk bangunan tradisional Maybrat Imian Sawiat, halit-mbol chalit dan kwiyonmbol wofle pada mulanya bersifat sederhana, dimana bentuk bangunan terdiri atas dedaunan dan ranting pohon yang diramu dengan baik sehingga membentuk sebuah bangunan. Wujud kesederhanaan ini terbentuk karena kurangnya teknologi (menggunakan teknologi sederhana) misalnya menggunakan kapak batu, dan benda-benda tajam dari bahan batu lainnya. Wujud bentuk ini dapat terlihat pada bangunan shelter, pada hunian mula-mula. 6. Bentuk Yang Dipengaruhi Oleh Lingkungan Alam Dan Iklim Bagian bangunan tradisional Maybrat Imian Sawiat yang dipengaruhi oleh lingkungan alam dan iklim meliputi: atap, dan tinggi rendah bangunan. Pada umumnya bangunan tradisional suku Maybrat Imian Sawiat berbentuk limasan dengan kemiringan sudut jatuh atap rata-rata menutupi dnding, hal ini dipengaruhi oleh sinar matahari ketika berada pada kemiringan sudut jatuh. Selain itu, hal lain itu, kepercayaan dan pandangan hidup orang Maybrat Imian Sawiat sangat berpengaruh besar dalam pembentukkan atap. Bentuk ini sangat baik, karena selain atap difungsikan sebagai penutup bangunan, juga sebagai pematah sinar matahari. Selain bentuk atap, ketinggian bangunan hunian juga diperhitungkan, tujuannya untuk menghindar dari binatan buas122 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

dan gangguan hewan lainnya. Pengaruh tersebut pada bangunan rumah hunian halit-mbol chalit. Sedangkan untuk bangunan rumah kwiyon-mbol wofle, bentukknya tertutup dan sudut jatuh atap juga menutupi badan (dinding) bangunan, hal ini tidak dipengaruhi oleh unsur iklim atau alam, melainkan merupakan sistem nilai dan tata aturan norma daripada kepercayaan dan religi mereka yang dikembangkan dari petunjuk didalam pendidikan inisiasi wiyon-mbol wofle. Dengan demikian, maka konsep sudut jatuh atap pada bangunan tradisional halit-mbol chalit dan kwiyon-mbol wofle telah kita temukan. Selanjutnya, kemiringan sudut jatuh ini akan dimodifikasikan sebagai rekomendasi dalam mendesain gedung DPRD Kabupaten Maybrta. 7. Bentuk Yang Dipengaruhi Oleh Sistem Sosial Politik Bentuk yang dipengaruhi oleh sistem sosial politik, adalah terletak pada ornament, sebagai simbol kebesaran dan simbol kekuatan. Secara tradisional orang Maybrat Imian Sawiat membedakan rumah mereka dalam dua Strata, yaitu Bangunan Hunian (halit-mbol chalit, samumbol), dan Bangunan Terhormat (kwiyon-mbol wofle). Stratifikasi kedua bangunan ini mempunyai perbedaan yang signifikan, mulai dari bentuk bangunan, aturan penggunaan ruang, hingga aturan pemakai. Beberapa simbol kebesaran dapat terlihat pada kedua bangunan ini, yang menggambarkan kekuatan dan kebesaran. Dalam pandangan orang Maybrat Imian Sawiat, seseorang dapat menaikan prestise namanya sebagai orang berwibawa dengan tampilan symbolsimbol tersebut, yaitu Pada ujung sisa rangka bangunan yang dibiarkan untuk menggantung rahang babi dan rusa, sebagai wujud yang memberikan prestise kewibawaan, kekuatan, dan kehormatan, dan selanjutnya pada bagian terakhir penghabisan rangka bangunan diberikan ornament kepala kaka tua putih (yakop)-awet, sebagai ornament. Makna yang tersirat dalam ornament tersebut adalah kaka tua putih sebagai penyelamat. Hal ini berkaitan dengan pandangan dunia orang Maybrat Imian Sawiat mengenai causalitas yang berkaitan dengan nyawa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan tokoh adat dan kepala suku, tentang makna symbol kepala kakat tua putih tersebut, mereka mengatakan bahwa kaka tua putih dalam sejarah perang keret di wilayah Maybrat Imian Sawiat, sebagai dewa penyelamat dari serbuan musuh. Yaitu ketika kita berada di tempat persembunyian, namun ada musuh yang mengikuti dan menemukan jejak kita, maka burung kaka tua putih akan terbang mendahuluinya dan mengeluarkan suara (berteriak) dengan lagak yang mengatakan bahwa ada musuh/ada ular/ada sesuatu yang tidak beres akan menghampiri kita.

123 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

Dengan demikian, maka konsep filosofis pada bangunan tradisional Maybrat Imian Sawiat telah ditemukan, selanjutnya filosofi ini akan dimodifikasikan menjadi sebuah konsep yang direkomendasikan dalam mendisain gedung DPRD Kabupaten Maybrat. B. TEMUAN KONSEP DARI TRADISIONAL MODIFIKASI Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka konsep rancangan gedung DPRD Kabupaten Maybrat yang diambil dari konsep Arsitektur tradisional Maybrat halit-mbol chalit dan kwiyonmbol wofle dapat ditemukan. Selanjutnya, temuan konsep dalam bentuk tradisional ini dimodifikasikan ke bentuk moderen. Selanjtunya dirancang dan di fisualisasikan. 1. Temuan Konsep Tradisional a. Orientasi dan Arah Bangunan Secara tradisional, orientasi bangunan kwiyon-mbol wofle menghadap kea rah selatan. Hal ini berkaitan dengan tata aturan kepercayaan orang Maybrat Imian Sawiat ra wiyon-na wofle. Dengan demikian maka, orientasi dan arah bangunan telah ditemukan, selanjutnya dimodifikasikan kedalam kondep perencanaan dan perancangan Gedung DPRD Kabupaten Maybrat. Lihat Gambar IV.8.

Gambar: IV.8 Orientasi dan Arah Bangunan yang dimodifikasikan Dari Tradisional ke Moderen (Sumber, Analisis Peneliti, 2011).

b. Denah Secara sederhana, denah bangunan rumah tradisional Maybrat Imian Sawiat berbentuk persegi empat sama sisi dan memanjang. Denah bangunan rumah tradisional Maybrat Imian Sawiat ada dua macam, yaitu bentuk denah dengan ruang tunggal dan berorientasi menghadap ke jalan utama sebagai tanda124 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE) MBOL KWIYON

kehormatan, bentuk tersebut dikembangkan pada bangunan rumah hunian (halit ada (halitmbol chalit) dan bentuk denah dengan pembagian ruang terdiri dari ruang luar bohra mne, ruang persembahan kre finya, ruang suci kre ra sme, dan ruang , kre sme maha suci mato ro mbou toni, ditemukan pada bangunan rumah , sekolah/tabernakel (kwiyon /tabernakel (kwiyon-mbol wofle) dengan orientasi arah bangunan menghadap ke selatan - utara. Lihat gambar IV.9.

Gambar : IV. 9 Bentuk Denah Pada Bangunan Tradisional Suku Maybrat Imian Sawiat Akan dimodifikasi ke bentuk rancangan gedung DPRD (Sumber, Analisis Peneliti, 2011)

c. Tampak Sebagaimana telah diuraikan bahwa bentuk bangunan tradisional Maybrat Imian Sawiat membentuk persegi empat sama sisi dan persegi empat memanjang. Begitupun tampak bangunan mengikuti bentuk tersebut. Bentuk tersebut tersebut dikembangkan oleh orang Maybrat Imian Sawiat dalam membangun rumah hunian halit-mbol chalet dan kemah/tabernakel/sekolah-kwiyon-mbol wofle. mbol kemah/tabernakel/sekolah Perbedaan pada kedua bangunan tersebut pada tata ruang, orientasi bangunan, dan tinggi rendahnya bangunan dimana rumah hunian berdiri diatas pilar struktur, sedangkan rumah sekolah langsung bersentuhan dengan tanah. Lihat gambar IV.10 dan IV.11. berikut.

125 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011 SAGRIMUWMY

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE) MBOL KWIYON

Gambar: IV. 10 Tampak Bangunan Sekolah/Kemah/Tabernakel Kwiyon-Mbol Wofle Kwiyon (Sumber: Analisis Peneliti, 2011) Sumber:

Gambar: IV. 11 Tampak Rumah Hunian Halit Mbol Chalit (Sumber: Analisis Peneliti, 2011) Sumber: 2011

d. Bentuk Atap Bentuk atap bangunan rumah tradisional Maybrat Imian Sawiat Papua Barat Ba berbentuk atap Pelana Perbedaannya adalah pada ukuran besar kecil dan panjang Pelana. pendek ukuran bangunan, sedangkan kemiringan sudut jatuh atap pada kedua bangunan sama sama-sama menutup dinding bangunan. e. Tata Ruang Ada dua bentuk tata ruang pada rumah tradisional Maybrat Imian Sawiat. pertama rumah hunian (halit mbol chalit) dan kedua rumah sekolah/kemah/tabernakel (halit-mbol (kwiyon-mbol wofle). Tata ruang rumah hunian membentuk persegi empat sama mbol sisi dan juga ada yang membentuk persegi empat memanjang bergantung pada membentuk banyak sedikitnya jumlah penghuni. Dalam tata ruang halit halit-mbol chalit terdapat hanya ada satu ruang utama sebagai ruang serbaguna dan juga teras. Sedangkan untuk tata ruang pada bangunan kemah (kwiyon mbol wofle) terdiri atas empat (kwiyon-mbol wofl ruang terpenting dengan aturan penggunaan ruang yang sakral. Bentuk tata ruang pada bangunan kwiyon kwiyon-mbol wofle memiliki tata urutan, simbolisasi, dan tata aturan yang mana sangat sakral dan memiliki nilai magic sesuai pandangan kepercayaan orang Maybrat Imian Sawiat. cayaan f. Ornamen/Simbol filosofi dan makna yang diistilasi Ornament/simbol pada bangunan sebagai suatu filosofis yang diadopsi dari nilai nilainilai kepercayaan dan pandangan orang Maybrat Imian Sawiat tentang hal-hal hal ikhwal baik dalam bentuk magic maupun humanis yang diistilasikan sebagai

126 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011 SAGRIMUWMY

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

ornament, selain sebagai filosofis, juga sebagai estetika. Bentuk ornamennya diambil dari binatan, ikatan, swastika/flora. lihat gambar. IV.12, IV.13. IV.14.

Gambar: IV. 12 Bentuk Ikatan yang diistilasi Sebagai Simbol Filosofis (Data Analisis Peneliti, 2009)

Pandangan orang Maybrat Imian Sawiat mengatakan bahwa dalam mendirikan bangunan, orang yang meramu bangunan dengan jenis ikatan semacam ini, dia adalah orang berpengalaman, ulet, telaten, sabar dan dia memiliki kemampuan tersendiri dalam hal mendirikan bangunan rumah, orang tersebut selalu dibutuhkan setiap kali mendirikan bangunan rumah. Istilasi pada ornament ikatan ini adalah keuletan, telaten, dipercaya, kewibawaan, kesabaran dan pengalaman.

Gambar: IV.13 Bentuk dari binatan yang diistilasi sebagai simbol filosofis (Data Analisis Peneliti, 2009)

Istilasi pada bagian ini terdiri dari dua bagian ornament yang diadopsi dari dua filosofis, yaitu: a. Bagian pertama membentuk rahang babi/rusa yang dikomposisikan sebagai ornamen. Istilasi daripada rahang babi/rusa menggambarkan kewibawaan,127 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

kemampuan, keuletan, kekuatan. Sebagaimana dalam ungkapan sehari-hari dalam bahasa Maybrat (o ra refi tara fane/kak mlal magin fifeo o a, ra bobot, ra seit yatak bait oh, yo mbeir) yang dapat diterjemahkan bahwa pandangan orang Maybrat Imian Sawiat mengatakan, orang yang memiliki banyak gantungan rahang babi/rusa di rumahnya maka orang tersebut tergolong orang yang berwibawa dalam hal menghidupkan keluarga, berburu, orang tersebut digolongkan sebagai orang sukses, orang ulet, orang yang kuat (sebagai simbol kebesaran). Dengan memiliki banyak rahang babi/rusa, orang tersebut mendapatkan prestise sebagai orang yang dihormati. b. Bagian kedua membentuk kepala kakatua putih (yakop - awet) yang dikomposisikan sebagai ornament. Istilasi makna utama yang terkandung pada filosofis kepala kakatua putih (yakop-awet) adalah keselamatan, penyatuan dengan alam. Sebagaimana dalam pandangan orang Maybrat Imian Sawiat mengatakan bahwa ketika mereka berperang dan menghindar dari musuh dan menyelamatkan diri ke hutan, mereka selalu siaga dan berjaga-jaga terhadap serangan musuh, dan biasanya ketika ada musuh yang mendatanginya, burung kakatua putih (yakop-awet) tersebut akan berteriak dengan suara aneh (awet mwa, bioh mama). Kejadian ini akan berlangsung pada siang hari maupun malam hari.

Gambar. IV. 14 Bentuk dari Kapak dan anak Panah yang diistilasi sebagai filosofis pada ompak koloum (Sumber, Data Analisis Peneliti, 2011 )

Istilasi pada bagian ini terdiri dari dua bagian ornament yang adopsi dari dua filosofis, yaitu: a. Pada bagian kesatu membentuk kapak (Bam), yang dikomposisikan sebagai ornament pada ompak kolom bangunan. Istilasi makna utama yang terkandung pada filosofi kapak (Bam) adalah kekuatan, kemampuan, keuletan, kewibawaan. Sebagaimana pandangan orang Maybrat Imian Sawiat mengatakan bahwa, orang128 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011

KONSEP RANCANGAN GEDUNG DPRD KABUPATEN MAYBRAT DENGAN ALIRAN ARSITEKTUR TRADISIONAL MAYBRAT IMIAN SAWIAT (HALIT-MBOL CHALIT & KWIYON-MBOL WOFLE)

yang memiliki kapak adalah orang yang mampu dalam hal pemenuhan pangan bagi keluarganya. Dengan memiliki kapak maka sudah pasti mampu membuat banyak lahan perkebunan. Orang tersebut dihargai sebagai orang yang berwibawa dalam menghidupkan keluarganya. Secara tradisi, orang semacam ini akan mendapatkan prestise ditengah masyarakat. g. Warna Warna bangunan tradisional Maybrat Imian Sawiat terbentuk secara alami, sesuai dengan warna alami dalam bentuk bahan sebagai pembawaan. Misalnya warna dasar rotan berbentuk keemasan (sebagai pengikat), kayu membentuk kemerahan (sebagai struktur rangka), kulit kayu membentuk abu-abu dan putih (sebagai penutup dinding), dan yang lain sebagainya. Untuk warna pada bangunan tradisional Maybrat Imian Sawiat tidak mempunya aturan, baik rumah hunian (halit-mbol chalit) dan kemah (kwiyon-mbol wofle). h. Ukuran Bangunan Ukuran bangunan pada rumah hunian tidak mempunyai aturan, seperti pada bangunan kemah (kwiyon-mbol wofle), walaupun keduanya diukur dengan menggunakan jengkalan jari, namun untuk rumah hunian (halit-mbol chalit) tidak dibatasi oleh ukuran, sedangkan untuk rumah kemah (kwiyon-mbol wofle) memiliki batasan ukuran. Untuk sudut jatuh menggunakan ukuran jengkal sebanyak 7 kali, sedangkan untuk tinggi maksimal atap menggunakan ukuran tubuh manusia sebanyak 6 kali.

129 SKRIPSI HAMAH SAGRIMUWMY-2011