BAB IV PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/14658/5/12.11.0023 Khoe, Gianina...187 Bangnan...

28
184 BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1 Konsep Program Akademi Kuliner di Semarang 4.1.1 Aspek Citra / Performance Arsitektural Citra yang ingin dibangun adalah bangunan pendidikan yang memiliki karakter arsitektur yang iconic serta nyaman dan mendukung bagi kegiatan pembelajaran. Keselarasan dengan bangunan sekitar juga perlu diperhatikan, sehingga dapat saling mendukung dengan bangunan lainnya. Pada pengelohanan tapak nya digunakan material atau warna yang berkaitan dengan unsur alam sehingga memberikan kesan nyaman serta asri. Pada eksteriornya yang ingin ditonjolkan adalah pengolahan bentuk yang dinamis serta fasad dengan sentuhan material yang ekologis. Pada interiornya menampilkan tata ruang yang rapi dengan space yang luas, sesuai karakter chef yang disiplin namun tetap dalam suasana pembelajaran yang nyaman dan kondusif. 4.1.2 Aspek Fungsi Bangunan ini merupakan bangunan pendidikan yang memberikan fasilitas pendidikan di bidang kuliner. Metode pembelajaran adalah hands on, dimana setiap maahsiswanya melakukan pembelajaran praktek. Akademi kuliner ini memberikan fasilitas laboratorium yang menyeluruh sehing mahasiswa dapat belajar praktek langsung berbagai macam hidangan. Kegiatan pada laboratorium dapur erat hubungannya dengan penggunaan api, penyaluran gas dan listrik. Hal ini perlu diperhatikan

Transcript of BAB IV PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/14658/5/12.11.0023 Khoe, Gianina...187 Bangnan...

184

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

4.1 Konsep Program Akademi Kuliner di Semarang

4.1.1 Aspek Citra / Performance Arsitektural

Citra yang ingin dibangun adalah bangunan pendidikan yang memiliki

karakter arsitektur yang iconic serta nyaman dan mendukung bagi

kegiatan pembelajaran. Keselarasan dengan bangunan sekitar juga perlu

diperhatikan, sehingga dapat saling mendukung dengan bangunan

lainnya. Pada pengelohanan tapak nya digunakan material atau warna

yang berkaitan dengan unsur alam sehingga memberikan kesan nyaman

serta asri. Pada eksteriornya yang ingin ditonjolkan adalah pengolahan

bentuk yang dinamis serta fasad dengan sentuhan material yang ekologis.

Pada interiornya menampilkan tata ruang yang rapi dengan space yang

luas, sesuai karakter chef yang disiplin namun tetap dalam suasana

pembelajaran yang nyaman dan kondusif.

4.1.2 Aspek Fungsi

Bangunan ini merupakan bangunan pendidikan yang memberikan

fasilitas pendidikan di bidang kuliner. Metode pembelajaran adalah hands

on, dimana setiap maahsiswanya melakukan pembelajaran praktek.

Akademi kuliner ini memberikan fasilitas laboratorium yang menyeluruh

sehing mahasiswa dapat belajar praktek langsung berbagai macam

hidangan. Kegiatan pada laboratorium dapur erat hubungannya dengan

penggunaan api, penyaluran gas dan listrik. Hal ini perlu diperhatikan

185

pengadaan dan perawatannya sehingga keselamatan penggunanya

terjamin.

4.1.3 Aspek Teknologi

Penggunaan teknoogi pada sistem bangunan dan peralatan laboratorium

difokuskan untuk mendukung fungsi dari edukasi kuliner.

Penyelenggaraan peralatan dengan teknologi baru diharapkan mampu

mendukung proses belajar mengajar dan produktivitas mahasiswa.

Teknologi bangunan yang diterapkan adalah penataan dan

pengoptimalan pencahayaan serta penghawaan alami yag mampu

mendukung kegiatan. Serta teknologi pengolahan limbah air cuci serta

pemanfaatan air hujan.

4.2 Tujuan, Faktor Penentu, Faktor Persyaratan Perancangan Akademi Kuliner

di Semarang

4.2.1 Tujuan Perancangan

Akademi Kuliner ini dibangun sebagai sarana pendidikan di kota

Semarang, dengan tujuan sebagai berikut :

- Menciptakan fasilitias pendidikan kuliner sebagai tempat belajar para

calon chef dan pengembangan kreatifitas di dunia kuliner.

- Menciptakan lapangan kerja bagi mahasiswa untuk melakukan kerja

praktek.

4.2.2 Faktor Penentu Perancangan

a. Aktivitas pelaku

Pada bangunan, aktivitas pelaku mempengaruhi penataan dan jenis

ruang yang dibutuhkan serta sirkulasi ruang yang akan dirancang.

186

b. Persyaratan ruang

Persyaratan ruang didapatkan dari studi literatur dan analisis data

sehingga sesuai dengan aktifitas pelaku di dalam bangunan dan

memberikan ruang yang nyaman bagi pelaku untuk beraktivitas di

dalamnya.

c. Kondisi, potensi, dan kendala pada lingkungan

Respon terhadap kondisi lingkungan merupakan salah satu penentu dari

perancangan bangunan sekolah, baik dari keadaan tapak, kondisi jalan,

kepadatan lingkungan dan bangunan sekitar. Desain bangunan sedapat

mungkin menyesuaikan dengan lingkungan sekitar sehingga dapat

diterima oleh lingkungan sekitarnya dan tidak memberikan dampak yang

negatif.

d. Peraturan

Terdapat peraturan berupa standar kebutuhan pelaku terutama pada

ruang laboratorium dan sirkulasi di dalam ruang tersebut untuk

memberikan kenyamanan dan keamanan.

4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan

Persyaratan desain pada proyek ini meliputi persyaratan desain

arsitektural, bangunan, dan lingkungan. Persyaratan ini berkaitan

4.2.3.1 Persyaratan Arsitektural

Bangunan harus memiliki penataan ruang dalam sehingga fasilitas

utama dan pendukung dapat berintegrasi dengan baik.

Bangunan memiliki zoning ruang sesuai dengan program studi yang

disediakan

187

Bangnan memiliki penataan area-area dalam ruang sesuai dengan

zona-zona yang ada dalam setiap dapur sehingga tercapai efisiensi

kerja.

Perancangan ruang, khususnya dapur yang disesuaikan dengan

fungsi pembelajaran dan kurikulum yang ada.

Fasilitas penunjang seperti restoran, bakery, & cafe mudah diakses

karena merupakan fasilitas publik, namun tidak mendominasi karena

fungsi utama adalah bangunan pendidikan.

Memiliki nilai kearifan lokal dalam penataan fungsi keruangan

maupun budaya secara umum dan kontekstual.

4.2.3.2 Persyaratan Bangunan

• Memiliki sistem pengamanan kebakaran baik pasif maupun pasif di

setiap ruang yang ada, karena akivitas utama mengunakan kompor

dan alat masak lainnya.

• Memiliki sistem pencahayaan yang sesuai dengan aktivitas khusus

yang diwadahi khususnya dalam ruang laboratorium/ dapur.

• Memiliki sistem untuk mengatur keluarnya asap yang muncul saat

kegiatan memasak dilakukan

• Memiliki sistem air bersih, air panas dan air kotor yang sesuai dan

tertata dengan baik karena setiap ruangan laboratorium / dapur

memiliki aliran air bersih dan air kotor.

• Memiliki saluran air pembuangan pada lantai ruang laboratorium

dapur sehingga memudahkan saat membersihkan lantai ruangan.

188

• Mengatur tata serta ukuran jendela, pintu, dan perabot agar sesuai

dengan fungsi yang diwadahi.

• Memiliki jaringan utilitas serta mekanikal elektrikal bangunan yang

tertata dengan baik.

4.2.3.3 Persyaratan Lingkungan

Lokasi yang dipilih harus sesuai dengan peraturan pemerintah

mengenai fungsi bangunan pendidikan.

Terjangkau oleh aspek utilitas seperti jaringan air bersih PDAM,

jaringan listrik, dan jaringan telepon.

Aksesesibilitas mudah bagi kendaraan pribadi (kendaraan roda dua

dan roda empat) serta kendaraan umum.

189

4.3 Program Arsitektur Akademi Kuliner di Semarang

4.3.1 Program Kegiatan dan Fasilitas

Tabel 38 . Pengelompokkan Kegiatan Pimpinan Akademi

Sumber : Analisis Pribadi, Agustus 2016

No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat

1. Direktur Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Direktur Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Direktur

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

2. Wakil

Direktur I , II,

III

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Wakil

Direktur

Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Wakil

Direktur

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

3. Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

190

Kepala Bag.

Perpustakaan

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat

Mengontrol Perpustakaan Perpustakaan Pubilk

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Kantor Kepala

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

4. Kepala Bag.

Laboratorium

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat

Mengontrol Laboratorium Ruang Laboratorium Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Kantor Kepala

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

5. Kepala dan

Sekretaris

Progdi

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Kepala dan

Sekretaris Progdi

Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Kepala dan

Sekretaris Progdi

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

6. Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

191

Kepala BAU

& BAK

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Kantor Kepala Privat

Megontrol BAU & BAK Ruang BAU & BAK Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

Istirahat Kantin

Kantor Kepala

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

7. Senat

Mahasiswa

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Kegiatan Senat Ruang Senat Privat

Mengikuti rapat Ruang Senat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Senat

Publik

Privat

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

192

Tabel 39 . Pengelompokan Aktivitas Dosen dan Staff

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

6

7

No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat

1. Dosen Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja, menerima tamu Ruang Dosen Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Dosen

Publik

Privat

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

2. Staff BAU

dan BAAK

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Mengurus Administrasi Kantor BAAK Privat

Menginventaris sarana

dan prasarana

Kantor BAU Privat

Mengikuti Rapat Kantor BAU Privat

Mengajar Ruang Kelas /

Ruang Laboratorium

Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang BAU & BAAK

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

3. Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

193

Administrasi

Program

Studi

Mengurus Keperluan

Program Studi

Ruang Administrasi

Program Studi

Privat

Fotokopi Koperasi Privat

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Pantry

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

4. Pustakawan Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Bekerja Perpustakaan Semi

Publik

Mengikuti rapat Ruang Rapat Privat

Mengikuti upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Kantor Kepala

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

5. Cleaning

Service

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Membersihkan Ruang Seluruh ruang Servis

Menyimpan Barang Gudang Servis

Istirahat Kantin

Ruang Pekerja

Publik

Privat

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

6. Satpam Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Menjaga Keamanan Seluruh ruang Servis

Mengawasi CCTV Gudang Servis

Istirahat Kantin

Ruang Pekerja

Publik

Privat

194

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

Tabel 40 . Pengelompokkan Aktivitas Mahasiswa dan Pengunjung

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

No. Pelaku Kegiatan Ruang Sifat

1. Mahasiswa Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Belajar (teori) Ruang Kelas Privat

Belajar (praktek) Ruang Laboratorium Privat

Asistensi Ruang Dosen Privat

Membaca Buku Perpustakaan Privat

Upacara Lapangan Publik

Istirahat Kantin

Ruang Komunal

Publik

Publik

Seminar Aula Publik

Fotokopi Koperasi Semi

Publik

Internship Restaurant, Café,

Bakery

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

2. Pengunjung /

Tamu

Datang / Pulang (parkir) Area Parkir Publik

Datang / Pulang (diantar) Area Drop-off Publik

Berkunjung Kompleks Akademi Privat

Membeli Makanan Restaurant, Café,

Bakery

Publik

BAB / BAK Toilet Servis

Sholat Mushola Servis

195

4.3.2 Program Besaran Ruang

Area Akademik Umum

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Ruang Kelas 2 56,4

Area Laboratorium Akademik

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Cold Kitchen & Bar Laboratory 1 149,24

Hot Kitchen 2 182,66

Pastry Laboratory 2 214,27

Culinary Studio 3 362,4

Live Action Kitchen 1 109,4

Ruang Chef 9 12,6

Storage Room 4 38.76

Ruang Ganti 8 28.8

Lab. Bahasa 1 41,08

Total 21 2.834,27

Area Kegiatan Mahasiswa (Non Akademik)

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Ruang Senat 1 30

Ruang Himpunan Mahasiswa 3 30

Ruang UKM 6 6

Ruang Rapat Senat 1 41,08

Total 5 197,08

Area Administrasi

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

196

Ruang Direktur 1 22,4

Ruang Wadir (I,II,III) 3 22,4

Ruang BAU 1 45

Ruang BAAK 1 45

Ruang LPPM 1 45

Ruang Rapat 1 41,08

Ruang Admin Progdi 3 36,68

Ruang Ketua Progdi 3 8,04

Ruang Sekretaris Progdi 3 8,04

Ruang Dosen 1 161,73

Ruang Rapat Dosen 1 41,08

Ruang Tamu Dosen 1 6,28

Gudang Umum 1 20

19 653,05

Fasilitas Penunjang

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Aula 1 1500

Koperasi 1 20

Perpustakaan 1 588

Kantin 1 30

Toilet 8 10,8

Mushola 1 27

ATM Center 1 4,2

Ruang Cleaning Service 1 24,3

Ruang Keamanan dan Pos Satpam 1 6

197

Ruang Genset 1 18

Ruang Pompa 1 36

Ruang Gas LPG 2 4

Total 16 2.344,7

Restoran, Bakery, & Café

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Restoran 1 109,9

Bakery 1 21,06

Bar 1 41,08

Main Kitchen 1 52,47

Pastry Kitchen 1 56,45

Gudang Barang 1 20

Kasir 1 2,16

Toilet 1 20,88

R. Manager 1 20,7

Ruang Staff 1 12

Pantry 1 6

Total 11 362,7

Fasilitas Outdoor

Nama Ruang Jumlah Ruang Luas (m2)

Area Parkir Mobil Kapasitas

125

3125

Area Parkir Motor Kapasitas

180

720

198

Area Parkir Bus Kapasitas 1 30

Lapangan 1 420

Total 4.295

Tabel 41 . Program Besaran Ruang

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

Kelompok Kegiatan Luas (m2)

Area Akademik 2.628,83

Area Kegiatan Mahasiswa 161,08

Area Administrasi 608,05

Area Fasilitas Penunjang 2.453,66

Area Restoran 362,7

Luas bangunan 6.304,95 m2

+ Sirkulasi 30 % 1.891,485 m2

Luas Total Bangunan 8.196,435 m2

Tabel 42 . Total Luas Bangunan

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

a. Regulasi Tembalang BWK VI

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40 %

Koefisien Luas Bangunan (KLB) maksimum 1,6

b. Luas Kebutuhan Minimum

= Luas Total Bangunan ÷ KLB

= 8.196,435 m2 ÷ 1,2

= 6.830,36 m2

c. Luas Lantai Dasar

= KDB 40% x Luas kebutuhan tapak

= 40% x 6.830,36 m2

= 2.732,14 m2

199

d. Luas Ruang Terbuka

= Luas kebutuhan tapak – Luas lantai dasar

= 6.830,36 m2 – 2.732,14 m2

= 4.098,22 m2

e. Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH)

= 40% x Luas ruang terbuka

= 40% x 4.098,22 m2

= 1.639,287 m2

f. Total Luas Kebutuhan Tapak

= Total Luas Lantai Dasar + Area Outdoor + Ruang terbuka

= 2.732,14 m2 + 4.295 m2 + 4.098,22 m2

= 11.125,36 m2

4.3.3 Program Sistem Struktur dan Enclosure

5. Tabel 43 . Program Struktur dan Enclose Bangunan

6. Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

PROGRAM STRUKTUR

Sub Structure

Struktur pondasi yang digunakan adalah sistem footplate Alasan penggunaan

pondasi ini adalah karena proyek akademi ini merupakan low-rise building karena

terdiri atas 3 lantai bangunan. Selain itu, penggunaan pondasi mampu menahan

beban bangunan pada tanah dengan kondisi daya dukung tanah yang kurang bagus

sekalipun. Pada ruang yang hanya terlingkup pada 1 lantai digunakan pondasi batu

kali seperti pada pos jaga, ruang genset, dan lain-lain.

Middle Structure

Struktur tengah bangunan menggunakan kolom dan balok dengan material beton

bertulang. Sistem kolom dan balok ini memiliki keuntungan dari segi biaya, efisiensi

material, resistensi terhadap api yang baik, serta durabilitas dan kekuatan

kekakuan/rigid yang mumpuni sebagai struktur bangunan publik.

200

Secara keseluruhan menggunakan sistem rangka, karena sistem ini menjadikan

fleksibilitas bentuk ruang lebih bebas dengan memperhatikan penyaluran arah

beban dan besaran dimensi rangka. Selain itu, intensitas jumlah dan luasan bukaan

pada sisi bangunan dapat lebih banyak digunakan pada sistem rangka.

Upper Structure

Struktur atas bangunan menggunakan roof garden dan space truss. Penggunaan

Roof Garden digunakan untuk meredam hawa panas dan mengurangi radiasi

berlebih, meperindah atap, serta sebagai filter alami terhadap polusi udara. Untuk

sistem space truss menggunakan baja dengan penutup atap.

PROGRAM ENCLOSURE

Penutup Lantai

Jenis penutup lantai yang akan dipakai adalah lantai keramik dengan permukaan

yang tidak licin (untuk ruang laboratorium), lantai vinyl (perpustakaan, dan

ruang semi publik dan public), serta lantai concrete.

Dinding

Struktur dinding yang utama pada bangunan ini adalah dinding batu bata,

sedangkan untuk ruang pengelola menggunakan partisi kalsiboard. Untuk eksterior

maupun interior bangunan juga akan menggunakan green wall untuk memberikan

kesan alami pada bangunan baik di luar maupun di dalam bangunan.

Plafon

Plafon pada ruang-ruang pengelola menggunakan gypsumboard sementara untuk

ruang-ruang lain mengekspos struktur tanpa plafon.

201

4.3.4 Program Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

Sistem Pencahayaan

a. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami pada bangunan ini menggunakan skylight

dengan kaca, serta jendela lebar untuk memasukkan cahaya siang

hari. Orientasi bangunan juga menjadi pertimbangan dari

penempatan penerapan lubang cahaya dengan kebutuhan

pencahayaan alami ruang.

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan digunakan untuk mendukung aktivitas pada

ruang-ruang yang tidak terlingkup oleh cahaya matahari buatan.

Pencahayaan buatan berupa lampu LED pada setiap ruang sebagai

upaya penghematan energi listrik. Teknik pencahayaan pada plafon

maupun dinding disesuaikan dengan kebutuhan fungsi ruang-ruang

yang ada.

Sistem Penghawaan

a. Penghawaan alami

Penghawaan alami diterapkan dengan pengaplikasian lubang angin

serta kisi-kisi. Pengaturan lubang tersebut harus disesuaikan

dengan orientasi angin serta kebutuhan ruang akan penghawaan

dan higenitas.

b. Penghawaan buatan

Secara umum, penghawaan buatan dalam bangunan menggunakan

sistem direct cooling, yaitu AC split. Untuk ruang servis seperti

storage room menggunakan exhaust fan sehingga kualitas udara

dalam ruang tetap terjaga

202

4.3.5 Program Utilitas

Sistem Distribusi Air Bersih

Menggunakan sistem duistribusi air bersih down feed, karena masih

dapat mendistribusikan air jika padam dan tekanan distribusai air

bersih di setiap lantai relatif sama.

a. Kebutuhan air bersih harian

Tabel 44 . Kebutuhan Air Bersi menurut Fungsi Bangunan

Sumber :Panduan Sistem Bangunan Tinggi oleh Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE

Fungsi Bangunan Unit Kebutuhan

(liter)

Apartemen Orang 135 – 225

Bioskop / Teater Kursi 15

Hotel Orang 185 – 225

Kantor Orang 45 – 90

Restoran / Kafetaria Kursi 70

Rumah sakit Tempat

tidur

280 – 470

Sekolah tanpa asrama Murid

45 – 90

135 - 225 Sekolah dengan asrama

Analisa kebutuhan :

Q = n x kebutuhan air per hari

Skema 17 . Sistem Down Feed

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

203

Keterangan :

Q = Kebutuhan air bersih rata – rata per hari (liter/hari)

n = Jumlah mahsiswa / kursi pengunjung dalam satu hari

Akademi = kebutuhan x jumlah orang

= 90 liter/orang x 400 orang

= 36.000 liter/hari

Restoran = kebutuhan x jumlah kursi

= 70 liter/kursi x 60 kursi

= 4.200 liter/ hari

Total kebutuhan air bersih = 36.000 liter/ hari + 4200 liter/ hari

= 40.200 liter / hari

= 40,2 m3 / hari

Perhitungan Volume ground tank

Vgt = 40 % x Qd

= 40% x 40.200 liter

= 16.080 liter

Perhitungan Volume ground tank

Vta = 15 % x Qd

= 15 % x 40.200 liter

= 6.030 liter

Daya pompa

𝐻𝑡 = h x n x 1,3

Keterangan :

𝐻𝑡 = jarak pompa ke tandon atas

ℎ = jarak lantai ke lantai (m)

204

𝑛 = jumlah lantai

𝐻𝑡 = 3.5 x 2 x 1,3

𝐻 = 10,4 meter

𝑃 = 0,163 𝑥 1,2 𝑥 𝑄ℎ𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝐻𝑡 𝑥 𝛾

𝑁

Keterangan :

P = daya pompa (kilo watt)

𝛾 = berat jenis air (1 kg / liter)

𝑁 = efisiensi pompa (0,65)

𝑄ℎ𝑚𝑎𝑥 = Kebutuhan air pada jam puncak (liter / jam

𝑃 = 0,163 𝑥 1,2 𝑥 40.2 m3 𝑥 9.1m 𝑥 1𝑘𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

0,65 𝑘𝑊

𝑃 = 110,08 kW

b. Sistem Air Panas

Air panas digunakan untuk mencuci peralatan dapur bekas

minyak. Sistem pemanas air yang digunakan adalah pemanas air

tenaga surya (Solar Water Heater) yang menggunakan sistem

pasif, karena jumlah pemakaiannya yang relatif tidak banyak.

Berikut sistem pegolahan dan penyaluran air panas dalam

bangunan :

Skema 18 . Sistem Air Panas

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

205

Sistem Pengolahan Limbah

a. Jaringan Limbah Cair (Grey Water)

Merupakan limbah cair yang berasal dari limbah cuci dapur yang

memiliki kandungan lemak, yang kemudian disaraing dengan grease

trap menuju ke bak control. Selanjutnya menggunakan sistem bio

filtration untuk mengolah kembali menjadi sarana penyiraman

tanaman. Jika air terlalu keruh langsung dialirkan ke saluran kota.

b. Jaringan Air Hujan

Air hujan yang jatuh di atap bangunan mengalir melalui talang dan

dikumpulkan di ground tank pengumpul air hujan. Air ini selanjutnya

digunakan sebagai air untuk menyiram toilet (flush).

c. Jaringan Limbah Padat (Black Water)

Limbah padat pada bangunan diolah dengan metode filter organic

pada bio septictank.

Skema 19 . Sistem Grey Water

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

Skema 20 . Sistem Penyaluran Air Hujan

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

206

Cara kerjanya adalah pemisahan cairan dari padatan. Cairan ini

kemudian dapat dimanfaatkan untuk media penyuburan tanah

humus pada tanaman.

d. Pengolahan Limbah Minyak

Limbah minyak bekas / minyak jelantah yang sudah tidak dapat

dikumpulkan untuk selanjutnya diolah menjadi bahan pembuatan

biodiesel.

Sistem Penyaluran Gas LPG

Bahan bakar yang digunakan untuk sumber energi bagi peralatan dalam

ruang dapur adalah Gas LPG (Liquid Petroleum Gas) dengan kapasitas

50 kg. Tabung gas ini disimpan dalam ruang gas (gas station), yang

kemudian akan disalurkan menuju ruang-ruang laboratorium dapur.

Berikut adalah sistem distribusi gas LPG pada bangunan :

Skema 21 . Sistem Black Water

Sumber : Analisa Pribadi, 2016

207

Listrik

Suplai sumber listrik yang paling utama pada bangunan ini berasal dari

PLN. Sedangkan suplai sumber listrik. Keberadaan ruangan elektrikal

sebaiknya terhindar dari aktivitas publik untuk mengurangi radiasi

elektromagnetik yang tidak baik untuk kesehatan otak. Berikut adalah

sistem distribusi listrik pada bangunan :

Skema 22 . Sistem Penyaluran Gas LPG

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

Skema 23 . Sistem Penyaluran Listrik

Sumber : Analisa Pribadi, Agustus 2016

208

Manajemen Sampah

Pengolahan sampah dibedakan menjadi 2 yatu sampah organik berupa

sisa makanan, kertas, dll dan anorganik berupa plastic, kaleng, dll.

Sampah anorganik dibuang menuju shaft sampah dan dibuang menuju

tempat pembuangan akhir. Sementara sampah organic dibuang menuju

lubang bipori.

Fire Fighting System

Sistem penganggulangan kebakaran aktif diberikan hydrant setiap

radius 30m di luar dan di dalam bangunan dan APAR di setiap ruangan

laboratorium dapur. Sementara untuk penanggulangan secara pasif

adalah penyediaan tangga darurat pada bangunan serta dengan

peletakkan sprinkle pada area laboratorium dapur, terutama di daerah

rawan munuculnya titik api.

Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi yang digunakan adalah jaringan fiberoptik karena

memiliki kecepatan transfer rate data yang cepat. Sistem meliputi sistem

internal dan eksternal, sehingga dapat mendukung kelancaran

komunikasi.

Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasi vertical yang digunakan adalah tangga dan ramp

untuk umum serta lift barang untuk mengangkut barang besar / berat,

dan kebutuhan bahan memasak yang banyak.

209

Sistem Keamanan.

Sistem keamanan yang digunakan adalah sistem aktif berupa petugas

keamanan serta sistem pengamanan pasif yaitu penempatan CCTV di

setiap ruang-ruang yang membutuhkan.

Sistem Penangkal Petir

Sistem yang digunakan adalah sistem Sangkar Faraday yang memiliki

jangkauan luas serta kemampuan pasif dalam menghantarkan ion positif

menuju ke udara.

4.3.6 Program Lokasi dan Tapak

Potensi Kecamatan Tembalang :

Merupakan daerah pusat perguruan tinggi

Merupakan daerah padat yang memiliki banyak fasilitas perdangan

dan jasa

Jaringan kota serta utilitas cukup baik

Wilayah terhindar dari banjir.

Kendala Kecamatan Tembalang :

Meupakan daerah yang cukup ramai dan padat.

Batas tapak meliputi :

Utara : Lahan kosong dan gudang barang

Timur : Masjid dan Universitas Muhammadiyah semarang

Selatan : Lahan kosong, SPBU, rumah warga

Barat : Ruko, rumah warga, rumah makan

Tabel 45 . Kekuatan dan Amenitas Tapak Terpilih

Analisa Pribadi, Agustus 2016

ASPEK KEKUATAN ALAMI

210

Iklim Beriklim tropis lembab dengan suhu rata-rata berkisar antara

25°C – 34°C.

Topografi Tanah berkontur landai

Vegetasi Pohon Angsana berada di bagian tepi tapak

Potensi Sumber Air Sumber air bersih berasal dari PDAM

Keadaan

Lingkungan

Tapak berupa tanah losong, berada di sekitar pemukiman

warga.

ASPEK KEKUATAN BUATAN

Peraturan

Pemerintah

Peraturan daerah kota Semarang nomor 14 tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota

Semarang tahun 2011-2031 dan Rencana Detail Tata

Ruang Kota (RDTRK) nomor 11 tahun 2004 tentang BWK VI

(Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Barat) tahun

2000 – 2010.

Regulasi

Luas Kawasan Perguruan Tinggi : 119,843 Ha

KDB Jalan Arteri Primer dan Kolektor Sekunder : 40%

KLB Jalan Arteri Primer dan Kolektor Sekunder : 1.6

maksimal 4 lantai

GSB Jalan Arteri Primer 32 m

GSB Jalan Arteri Sekunder 29 m

GSB Jalan Kolektor Sekunder 23 m

GSB Jalan Lokal Sekunder 17 m

Fungsi dan Hirarki

Pusat Permukiman

Pusat Perguruan Tinggi

Pusat Perdagangan dan Jasa

Pusat Perkantoran

Campuran Perdangan dan Jasa , Permukiman

Konservasi

Wilayah Pengembangan pendidikan

ASPEK AMENITAS ALAMI

View View from site ; view yang terlihat dari tapak berupa

pertokoan, jalan raya, dan permukiman penduduk.

Topografi Relatif datar dengan kemiringan lahan 0 – 2 %.

211

Air

Curah hujan sebesar 126 m3 per tahun dan tingkat

kelembaban 50% hingga 70%. Dengan periode bulan basah

bulan November hingga bulan April.

ASPEK AMENITAS BUATAN

Jaringan Kota /

Kawasan

Berada di samping jalan kolektor sekunder

Akses jalan utama melalui Jl. Kedungmundu raya

Terapat jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan

drainase tertutup, dan sampah.

Citra Arsitektural

Bangunan di sekitar tapak dominan pertokoan dengan style

arsitektur tradisional. Permukiman penduduk disekitar jalan

memiliki karakter arsitektur jawa.