BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan - abstrak.ta.uns.ac.id · Samanhudi dan kampung Laweyan, halfday tour...

21
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pengelolaan di Makam K.H. Samanhudi masih terbilang sederhana dan alakadarnya yang dilakukan keluarga, serta masih kurangnya kesadaran rasa tanggungjawab dari pihak keluarga, dan pemerintah justru akan memberikan dampak terbengkalainya makam K.H. Samanhudi. Pengelola makam dalam hal ini kuncen atau penjaga komplek makam K.H. Samanhudi hanya mengingat-ingat data wisatwan yang berkunjung ke makam K.H. Samanhudi, karena kurangnya kemampuan dan dana untuk mengelola. Selama ini kuncen dibantu dengan masyarakat Sondakan yang tergabung dalam POKDARWIS dan LPMK mengelola dengan kesadaran dan dana yang berasal dari swadaya masayarakat serta pemberian pemerintah Kota Solo. Pengunjung yang berkunjung selama ini masih belum terorganisir dan terdata oleh penjaga makam karena belum adanya buku tamu dan juga pengelolaan yang masih kurang rapi. Pengelolaan yang masih berdasarkan kepentingan masing-masing dan belum adanya koordinasi menjadikan makam K.H. Samanhudi terlihat kurang terawat dan terbengkalai seperti makam-makam pada umumnya. Komplek makam K.H.Samanhudi dapat dikemas dan dikembangkan menjadi satu rangkaian paket wisata dengan Kampung Batik Laweyan, karena

Transcript of BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan - abstrak.ta.uns.ac.id · Samanhudi dan kampung Laweyan, halfday tour...

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengelolaan di Makam K.H. Samanhudi masih terbilang sederhana dan

alakadarnya yang dilakukan keluarga, serta masih kurangnya kesadaran rasa

tanggungjawab dari pihak keluarga, dan pemerintah justru akan memberikan

dampak terbengkalainya makam K.H. Samanhudi. Pengelola makam dalam hal ini

kuncen atau penjaga komplek makam K.H. Samanhudi hanya mengingat-ingat

data wisatwan yang berkunjung ke makam K.H. Samanhudi, karena kurangnya

kemampuan dan dana untuk mengelola. Selama ini kuncen dibantu dengan

masyarakat Sondakan yang tergabung dalam POKDARWIS dan LPMK

mengelola dengan kesadaran dan dana yang berasal dari swadaya masayarakat

serta pemberian pemerintah Kota Solo.

Pengunjung yang berkunjung selama ini masih belum terorganisir dan

terdata oleh penjaga makam karena belum adanya buku tamu dan juga

pengelolaan yang masih kurang rapi. Pengelolaan yang masih berdasarkan

kepentingan masing-masing dan belum adanya koordinasi menjadikan makam

K.H. Samanhudi terlihat kurang terawat dan terbengkalai seperti makam-makam

pada umumnya.

Komplek makam K.H.Samanhudi dapat dikemas dan dikembangkan

menjadi satu rangkaian paket wisata dengan Kampung Batik Laweyan, karena

karakteristik dari kampung batik Laweyan yang memerlukan ikon yang dapat

menambah daya tarik serta minat wisatawan untuk datang ke Kampung Batik

Laweyan. Dalam dukungan Pemkot Solo dalam membantu kesuksesan dan

kelancaran dalam event yang berkaitan langsung dengan tokoh dan makam K.H.

Samanhudi yang diberi nama “Napak Budaya K.H. Samanhudi” yang di

selenggarakan oleh Kelurahan Sondakan. Sementara Pemkab Sukoharjo dalam hal

pengembangan telah mebantu dalam pembangunan dan renovasi serta perawatan

komplek makam K.H. Samanhudi sehingga menjadi lebih nyaman untuk para

pengunjung yang ingin berziarah ke makam K.H.Samanhudi.

. B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan penilitian yang dilakukan diatas, penulis

memberikan saran sebagai masukan bagi pihak terkait obyek wisata maupun daya

tarik wisata lainya yang ada di Kelurahan Sondakan maupun yang berada di Kota

Solo, khususnya makam K.H. Samanhudi agar dapat berkembang dan dapat

menjadi salah satu daya tarik wisata yang unggul dengan cara:

1. Memperkuat pengelolaan dan melengkapi sarana informasi yang

diperlukan oleh setiap pengunjung yang datang, agar setiap pengunjung

dapat merasa terpuaskan berkunjung dan berziarah di makam K.H.

Samanhudi.

2. Menambah papan menunjuk arah menuju ke makam K.H. Samanhudi,

yang saat ini hanya berada dikawasan Kampung Batik Laweyan tetapi di

perluas di tengah kota dan di jalur-jalur utama masuk kota Solo.

3. Memberikan fasilitas pemandu wisata (guide) bagi pengunjung yang ingin

melakukan napak tilas budaya Samanhudi, sehingga kebutuhan akan

informasi dapat terpuaskan oleh adanya pemandu wisata.

4. Membuat buku tamu guna menjadi acuan melakukan evaluasi dalam

meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke makam K.H.

Samanhudi.

5. Campur tangan pemerintah dapat diperluas untuk dapat mengelola makam

K.H. Samanhudi menjadi salah satu wisata religi yang ada di kota Solo

bagian barat, karena makam K.H. Samanhudi perlu dikemas dengan

obyek-obyek wisata di sekitarnya guna menjadi satu rangkaian wisata

yang menarik untuk di kunjungi oleh wisatawan.

6. Koordinasi antara Pemerintah Kota Solo dan Pemerintah Kabupaten

Sukoharjo serta keluarga K.H Samanhudi perlu dipertegas dan diperjelas

untuk meningkatkan pengelolaan makam K.H Samanhudi sebagai salah

satu obyek wisata religi.

7. Contoh pengemasan produk wisata yang bisa di laksanakan di makam K.H

Samanhudi dan kampung Laweyan, halfday tour dengan tema walking

tour (jalan-jalan) atau cycling tour (bersepeda) dengan di mulai dari

museum K.H. Samanhudi, kemudian mengelilingi Kampung Batik

Laweyan serta berziarah ke makam K.H. Samanhudi Kemudian

beristirahat sekaligus mengunjungi Rumah Pahlawan pemebrian Ir.

Soekarno untuk K.H. Samanhudi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendamping

Janianton Damanik. 2013. Pariwisata Indonesia Antara Peluang dan

Tantangan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Muljono dan Sutrisno Kutoyo. 1979/1980. Haji Samanhudi. Jakarta:

Departemen Kependudukan Dan Kebudayaan.

I Ketut Suwena dan I Gusti Ngurah Widyatmaja. 2010. Pengetahuan dasar

ilmu pariwisata. Denpasar: Udayana University Press.

Gamal Suwantoro. 2004. Dasar-dasar Pariiwisata. Yogyakarta: ANDI

Sunyoto Usman. 1998. Pembangunan dan Pembangunan Masyarakat.

Yogyakarta : Pustaka pelajar

Penelitian Terdahulu

Hasan Maghrobi. Skripsi 2013. Wisata Makam Ronggowarsito Sebagai

Wisata Religi Di Desa Palar Trucuk Kabupaten Klaten.

Rintania Sandris. Tugas Akhir 2013. Pengembangan wisata religi masjid-

masjid tua di Suakarta.

Sumber Artikel

http//www.mo3slim.wordpress.com, 8 april 2016

http//www.pahlawancenter/kiyai-haji-samanhudi

Lampiran 1

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Suwardi S.pd

Umur : 62 tahun

Jabatan : Ketua LPMK dan Pemerhati Sekaligus Pengelola Museum

Samanhudi Kelurahan Sondakan

2. Nama : Muh. Adiansyah

Umur : 28 tahun

Jabatan : cucubuyut dari putra ke 8 K.H. Samanhudi

3. Nama : Murwani

Umur : 70 tahun

Jabatan : Penjaga sekaligus kuncen makam K.H. Samanhudi

4. Nama : Drs. Supana, M.Hum

Umur : 52 tahun

Jabatan : Kepala Program Studi Sastra Daerah UNS

Lampiran 2

K.H Samanhudi sebagai Pelopor Pengusaha Batik dan Tokoh Pergerakan

Nasional

Gambar Piagam Tanda Kehormatan K.H. Samanhudi sebagai Pahlawan

Nasional

(Sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Gambar Pidato K.H. Samanhudi dalam Kongres SI di Jogjakarta 1914

(Sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Gambar Koleksi Batik yang Pernah dibuat oleh K.H. Samanhudi

(Sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Gambar Rumah Pahlawan Pemberian Ir. Soekarno kepada K.H.

Samanhudi

(Sumber: dokumentasi pibadi penulis)

Foto Cucu Buyut K.H Samanhudi, Muhammad Aldiansyah yang saat ini

Menempati Rumah Pahlawan.

(Sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Lampiran 3

Koleksi Museum Samanhudi

Lampiran 4

Komplek Makam K.H. Samanhudi

Foto Cungkup Makam K.H. Samanhudi

(Sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Foto Makam K.H Samanhudi beserta Istrinya

(Sumber: dokumentasi pribadi penulis)

Lampiran 5

Acara Napak Budaya Samanhudi

Foto Kirab Napak Budaya Samanhudi tahun 2014

(Sumber: dokumentasi LPMK Sondakan)

Foto Peserta Ziarah Makam K.H. Samanhudi

(Sumber: dokumentasi LPMK Sondakan)

Foto Kegiatan Bazar Masyarakat

(Sumber: dokumentasi LPMK Sondakan)

Foto Kegiatan Sarahsehan

(Sumber: dokumentasi LPMK Sondakan)

Struktur 2

Susunan Panitia Pengarah Kegiatan Napak Budaya Samanhudi

(Sumber: SK Lurah Sondakan)

PENASEHAT

(CAMAT KEC. LAWEYAN)

PEMBINA

(LURAH KEL. SONDAKAN)

PENGARAH

(KETUA LPMK SONDAKAN)

Lampiran 6

Surat Keputusan Lurah Sondakan