BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS -...

19
33 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perbagian maupun keseluruhan sistem. 4.1. Pengujian Dimensi Mekanik Pengujian dimensi mekanik dilakukan untuk mengetahui ukuran panjang, lebar, dan tinggi mekanik secara keseluruhan.Dalam pengujian ini digunakan sebuah meteran standar yang digunakan sebagai alat ukur. Gambar 4.1. Pengujian panjang mekanik.

Transcript of BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS -...

Page 1: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

33

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil

pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil

perancangan yang telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan

setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

perbagian maupun keseluruhan sistem.

4.1. Pengujian Dimensi Mekanik

Pengujian dimensi mekanik dilakukan untuk mengetahui ukuran panjang,

lebar, dan tinggi mekanik secara keseluruhan.Dalam pengujian ini digunakan

sebuah meteran standar yang digunakan sebagai alat ukur.

Gambar 4.1. Pengujian panjang mekanik.

Page 2: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

34

Gambar 4.2. Pengujian lebarmekanik.

Gambar 4.3. Pengujian tinggi mekanik.

Dari hasil pengujian mekanik didapat total dimensi keseluruhan mekanik

yaitu panjang 89 cm, lebar 26 cm, dan tinggi 26.5 cm.

Page 3: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

35

4.2. Pengujian Bentuk dan Dimensi Blade, serta Nose cone

Dalam pengujian dimensi blade menggunakan penggaris, dan dalam

skripsi ini digunakan 2 jenis macam bentuk blade yaitu segitiga siku-siku dan

persegi panjang.

Gambar 4.4. Pengujian panjang blade persegi panjnag.

Gambar 4.5. Pengujian lebar blade persegi panjang.

Page 4: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

36

Gambar 4.6. Pengujian panjang blade segitiga.

Gambar 4.7. Pengujian lebar blade segitiga.

Dari pengujian dimensi blade dari masing–masing bentuk dengan

menggunakan penggaris didapatkan bahwa blade persegi panjang mempunyai

panjang 4cm dan lebar 2 cm, begitu juga dengan blade segitiga mempunyai sisi

siku - sikunya 4 cm dan lebar 2cm.

Page 5: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

37

4.3. Pengujian tinggi tiang ke poros dan jarak antara sumberanginketurbin

Pengujian tinggi tiang blade sampaiporos diukur menggunakan meteran

standar.

Gambar 4.8. Pengujian tinggi tiang sampai poros.

Gambar 4.9. Pengujian jarak antara sumber angin ke turbin.

Dari pengujian tinggi tiang ke poros menggunakan meteran standar

didapatkan bahwa tiang blade ke poros mempunyai tinggi 15.5 cm, sedangkan

jarak antara blade dengan sumber angin mempunyai jarak 8.5 cm.

4.4. Pengujian Kemiringan Sudut Blade

Pengujian kemiringan blade ini berfungsi untuk menguji kebenaran dr

kemiringan blade yang disediakan.Dalam pengerjaan skripsi ini kemiriringan

blade yang disediakan dalam dua ukuran yaitu 450 dan 85

0.

Page 6: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

38

Gambar 4.10. Pengujian Kemiringan Sudut 450Persegi Panjang

Gambar 4.11. Pengujian Kemiringan Sudut 850Persegi Panjang

Gambar 4.12. Pengujian Kemiringan Sudut 450Segitiga

Page 7: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

39

Gambar 4.13. Pengujian Kemiringan Sudut 850Persegi Panjang

Pada pengujian ini digunakan dua kemiringan sudut yang berbeda, hal ini

berfungsi sebagai variasi dalam pengunaan alat peraga ini dalam praktikum.

Digunakan Kemiringan sudut yang cukup berbeda yaitu 850dan 45

0,agar dalam

praktikum hasil yang didapat terlihat jelas perbedaannya.

4.5. Pengujian Jumlah Blade

Pengujian jumlah blade ini dilakukan untuk mengetahui jumlah blade

yang digunakan untuk variasi alat peraga Horixontal Axis Wind Turbine.

Digunakan dua jumlah blade yang berbeda kelipatan tiga yaitu tiga dan enam.

Gambar 4.14. Pengujian Jumlah Blade Persegi Panjang (sudut 450)

Page 8: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

40

Gambar 4.15. Pengujian Jumlah Blade Persegi Panjang (sudut 850)

Gambar 4.16. Pengujian Jumlah Blade Segitiga (sudut 450)

Page 9: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

41

Gambar 4.17. Pengujian Jumlah Blade Segitiga (sudut 850)

Pengujian jumlah blade pada masing model diatas adalah enam blade.

Dalam alat peraga ini dapat digunakan 2 jumlah blade yang berbeda kelipatan tiga

yaitu tiga dan enam. Dimana untuk blade dengan jumlah tiga dapat diperoleh

dengan cara melepas beberapa bagian blade, begitu pula sebaliknya jika

menginginkan dalam jumlah blade enam maka dapat dipasangkan kembali. Hal

ini dilakukan karena alat peraga Horizontal Axis Wind Turbine ini didesain

dengan pemasangan blade yaitu dengan cara di sekrup, agar dalam pelaksanaan

dalam praktikum lebih mudah dan praktis untuk penggatian jumlah blade yang

diinginkan.

4.6. Pengujian Controller Kecepatan Angin

Pengujian controller kecepatan angin bertujuan untuk mengetahui kinerja

rangkaian controller kecepatan angin yang telah dibuat. Pengujian dilakukan

dengan mengukur dengan tegangan yang diterima motor dan nilai dari potensio

yang mengatur tegangan bias gate TRIAC yang diberikan.

Page 10: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

42

Gambar 4.18. Pengujian Tegangan yang Diterima Motor dengan Hambatan

Terbesar

Gambar 4.19. Pengujian Tegangan yang Diterima Motor dengan Hambatan

Terkecil

Tabel 4.1.Pengujian Controller Kecepatan Angin

Tegangan pada Motor

(V)

Nilai Potensio

(KΩ)

Kecepatan Angin

(m/s)

18 544 12

38 475 13

51 392 14

62 310 15

88 237 16

98 172 17

120 125 18

135 95 19

165 75 20

190 45 21

210 17 22

224 O 23

Page 11: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

43

Dari tabel 4.1.dapat diketahui untuk mendapatkan kecepatan angin yang

tinggi maka diperlukan supply tegangan motor yang besar pula, dimana semakin

kecil nilai potensio maka DIAC yang dikendalikan akan memberikan tegangan

bias gate yang besarpada TRIAC dan menghasilkan tegangan yang besar pula

pada motor. Apabila menginginkan kecepatan angin yang rendah maka

diperlukan supply tegangan motor yang rendah pula, dimana semakin besar nilai

potensio akan memberikan tegangan bias gate yang kecil pada TRIAC dan

menghasilkan tegangan yang kecil pada motor. Dari hasil pengujian tersebut

dapat disimpulkan bahwa rangkaian Controller kecepatan angin berjalan dengan

baik.

4.7. Pengujian Pengengisian Aki secara Otomatis

Pengujian pengisian aki secara otomatis dilihat dengan mengukur

tegangan ouput yang dihasilkan dan besar arus yang dihasilkan.

Gambar 4.20. Pengujian Tegangan Output pada Rangkaian Pengisian Aki

Otomatis

Page 12: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

44

Gambar 4.21. Pengujian Arus Output pada Rangkaian Pengisian Aki

Otomatis

Pengujian pengisian aki secara otomatis didapat tegangan yang

dihasilkan adalah 13.09 volt dan arus yang didapat adalah sebesar 1.3A. Hal ini

dapat dibuktikan bahwa rangkaian ini memiliki tegangan dan arus yang cukup

untuk mengisi aki dengan kapasitas 1.2Ah. Rangkaian ini menghindari adanya

over charge, karena dilengkapi dengan komparator yang dapat membandingkan

tegangan yang ada dalam aki. Sehinga apabila arus drop dan tegangan pada aki

tercukupi maka led akan menyala dan mengalirkan tegangan supply ke ground,

sehingga aki akan berhenti terisi.

4.8. Pengujian Keluaran yang Dihasilkan dengan Berbagai Variasi

Pengujian keluaran berupa tegangan dan arus yang dihasilkan oleh alat

peraga Horizontal Axis Wind Turbine dapat dipengaruhi beberapa variabel

diantaranya adalah bentuk blade, jumlah blade, dan kemiringan blade. Hal ini

dapat terjadi karena blade sangat mempengaruhi seberapa besar angin yang

diterima untuk menggerakan sebuah motor yang berfungsi sebagai generator.

Page 13: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

45

4.8.1. Pengujian Keluaran dengan Variabel Bentuk Blade

Pengujian keluaran dengan variabel bentuk blade dilakukan dengan

mengganti model dari bentuk blade yang disediakan. Disini disediakan dua

macam bentuk Blade yaitu Persegi panjang dan segitiga siku – siku.

Tabel 4.2.Pengujian Keluaran dengan Bentuk Blade Persegi Panjang

Tabel 4.3.Pengujian Keluaran dengan Bentuk Blade Segitiga Siku – Siku

Pada hasil diatas didapat bahwa blade dengan bentuk persegi

panjang menghasilkan keluaran yang lebih besar dibanding dengan blade

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.58 12.0 100

2 13 3.00 12.5 100

3 14 3.30 12.5 100

4 15 3.81 13.0 100

5 16 4.15 13.5 100

6 17 4.50 14.5 100

7 18 4.80 15.0 100

8 19 5.00 16.0 100

9 20 5.10 17.5 100

10 21 5.20 18.0 100

11 22 5.35 19.5 100

12 23 5.42 20.5 100

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.40 11.0 100

2 13 2.62 12.0 100

3 14 2.91 13.5 100

4 15 3.05 13.5 100

5 16 3.37 14.0 100

6 17 3.76 14.0 100

7 18 4.00 14.5 100

8 19 4.30 15.5 100

9 20 4.55 16.5 100

10 21 4.65 17.0 100

11 22 4.85 18.0 100

12 23 5.02 18.5 100

Page 14: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

46

bentuk segitiga siku – siku. Disini menunjukan bahwa luas penampang

blade mempengaruhi tekanan angin yang diterima untuk memutarkan

generator.

4.8.2. Pengujian Keluaran dengan Variabel Jumlah Blade

Pengujian keluaran dengan variabel jumlah blade dilakukan

dengan mengganti jumlah dari blade yang disediakan. Disini disediakan

dua macam jumlah blade kelipatan tiga masing-masing bentuk yaitu blade

dengan jumlah tiga dan enam.

Tabel 4.4.Pengujian Keluaran Blade Persegi Panjang (jumlah 3)

Tabel 4.5.Pengujian Keluaran Blade Persegi Panjang (jumlah 6)

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 0.90 2.5 100

2 13 1.25 5.5 100

3 14 1.88 7.0 100

4 15 2.15 8.5 100

5 16 2.30 10.5 100

6 17 2.60 12.0 100

7 18 3.05 12.5 100

8 19 3.32 12.5 100

9 20 3.51 13.0 100

10 21 3.74 13.0 100

11 22 4.10 13.5 100

12 23 4.35 14.5 100

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.58 12.0 100

2 13 3.00 12.5 100

3 14 3.30 12.5 100

4 15 3.81 13.0 100

5 16 4.15 13.5 100

6 17 4.50 14.5 100

7 18 4.80 15.0 100

8 19 5.00 16.0 100

9 20 5.10 17.5 100

10 21 5.20 18.0 100

11 22 5.35 19.5 100

12 23 5.42 20.5 100

Page 15: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

47

Tabel 4.6Pengujian Keluaran Bentuk Blade Segitiga Siku – Siku (jumlah 3)

Tabel 4.7Pengujian Keluaran Bentuk Blade Segitiga Siku – Siku (jumlah 6)

Pada hasil diatas dapat diamati bahwa wind turbine yang

memiliki blade lebih banyak akan menghasilkan keluarang yang lebih

besar dibandin wind turbine dengan blade yang lebih sedikit. Hal ini

dikarenakan semakin banyak angin yang ditangkap oleh blade, sehingg

aperputaran generator menjadi lebih rapat.

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 0 0 100

2 13 0 0 100

3 14 0 0 100

4 15 0 0 100

5 16 0 0 100

6 17 0 0 100

7 18 2.24 12.0 100

8 19 2.48 12.0 100

9 20 2.83 12.5 100

10 21 3.05 13.0 100

11 22 3.20 13.0 100

12 23 3.25 13.0 100

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.40 11.0 100

2 13 2.62 12.0 100

3 14 2.91 13.5 100

4 15 3.05 13.5 100

5 16 3.37 14.0 100

6 17 3.76 14.0 100

7 18 4.00 14.5 100

8 19 4.30 15.5 100

9 20 4.55 16.5 100

10 21 4.65 17.0 100

11 22 4.85 18.0 100

12 23 5.02 18.5 100

Page 16: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

48

4.8.3. Pengujian Keluaran dengan Variabel Kemiringan Blade

Pengujian keluaran dengan variabel kemiringan blade dilakukan

dengan mengganti kemiringan dari blade yang disediakan. Disini

disediakan dua macam kemiringan blade yaitu 450 dan 85

0.

Tabel 4.8Pengujian Keluaran Blade Persegi Panjang dengan jumlah Blade 3

(sudut 450)

Tabel 4.9Pengujian Keluaran Blade Persegi Panjang dengan jumlah Blade 3

(sudut 850)

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 0.90 2.5 100

2 13 1.25 5.5 100

3 14 1.88 7.0 100

4 15 2.15 8.5 100

5 16 2.30 10.5 100

6 17 2.60 12.0 100

7 18 3.05 12.5 100

8 19 3.32 12.5 100

9 20 3.51 13.0 100

10 21 3.74 13.0 100

11 22 4.10 13.5 100

12 23 4.35 14.5 100

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 1.03 3.0 100

2 13 1.45 6.5 100

3 14 1.98 8.0 100

4 15 2.30 10.5 100

5 16 2.45 10.5 100

6 17 2.75 12.0 100

7 18 3.20 12.5 100

8 19 3.55 13.0 100

9 20 4.02 13.0 100

10 21 4.23 13.5 100

11 22 4.43 13.5 100

12 23 4.67 14.0 100

Page 17: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

49

Tabel 4.10.Pengujian Keluaran Blade Persegi Panjang dengan jumlah Blade 6

(sudut 450)

Tabel 4.11.Pengujian Keluaran Blade Persegi Panjang dengan jumlah Blade 6

(sudut 850)

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.58 12.0 100

2 13 3.00 12.5 100

3 14 3.30 12.5 100

4 15 3.81 13.0 100

5 16 4.15 13.5 100

6 17 4.50 14.5 100

7 18 4.80 15.0 100

8 19 5.00 16.0 100

9 20 5.10 17.5 100

10 21 5.20 18.0 100

11 22 5.35 19.5 100

12 23 5.42 20.5 100

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.48 12.0 100

2 13 2.96 12.0 100

3 14 3.10 12.5 100

4 15 3.25 12.5 100

5 16 3.66 13.0 100

6 17 3.83 13.0 100

7 18 4.25 13.5 100

8 19 4.45 14.0 100

9 20 4.80 14.5 100

10 21 5.12 17.0 100

11 22 5.20 17.5 100

12 23 5.30 19.0 100

Page 18: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

50

Tabel 4.12.Pengujian Keluaran Bentuk Blade Segitiga Siku – Siku jumlah Blade 3

(sudut 450)

Tabel 4.13.Pengujian Keluaran Bentuk Blade Segitiga Siku – Siku jumlah Blade 3

(sudut 850)

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 0 0 100

2 13 0 0 100

3 14 0 0 100

4 15 0 0 100

5 16 0 0 100

6 17 0 0 100

7 18 2.24 12.0 100

8 19 2.48 12.0 100

9 20 2.83 12.5 100

10 21 3.05 13.0 100

11 22 3.20 13.0 100

12 23 3.25 13.0 100

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 0 0 100

2 13 0 0 100

3 14 0 0 100

4 15 0 0 100

5 16 0 0 100

6 17 2.35 12.0 100

7 18 2.65 12.0 100

8 19 2.93 12.5 100

9 20 3.10 13.0 100

10 21 3.20 13.0 100

11 22 3.25 13.5 100

12 23 3.40 13.5 100

Page 19: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9752/6/T1_612010005_BAB IV.pdfPada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta ...

51

Tabel 4.14.Pengujian Keluaran Bentuk Blade Segitiga Siku – Siku jumlah Blade 6

(sudut 450)

Tabel 4.15.Pengujian Keluaran Bentuk Blade Segitiga Siku – Siku jumlah Blade 6

(sudut 850)

Pada hasil pengujian keluaran wind turbine berdasarkan

kemiringan didapat bahwa kemiringan blade 450 mendapat keluaran lebih

besar. Hal ini dikarenakan kemiringan dari blade mempengaruhi gaya

aerodinamis dari laju angin yang datang, sehingga angin yang datang

menyapu rotor tidak terjadi turbulensi yang cukup besar.

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.40 11.0 100

2 13 2.62 12.0 100

3 14 2.91 13.5 100

4 15 3.05 13.5 100

5 16 3.37 14.0 100

6 17 3.76 14.0 100

7 18 4.00 14.5 100

8 19 4.30 15.5 100

9 20 4.55 16.5 100

10 21 4.65 17.0 100

11 22 4.85 18.0 100

12 23 5.02 18.5 100

No. Kecepatan angin

(m/s)

Tegangan

(volt)

Arus

(mA)

Beban

(Ω)

1 12 2.45 11.0 100

2 13 2.62 12.0 100

3 14 2.95 13.5 100

4 15 3.23 13.5 100

5 16 3.45 14.0 100

6 17 3.46 14.0 100

7 18 4.21 14.5 100

8 19 4.37 15.5 100

9 20 4.67 16.5 100

10 21 4.75 17.5 100

11 22 4.82 18.0 100

12 23 5.12 18.5 100