BAB IV - Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang
Transcript of BAB IV - Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2017
BAB IV
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
2018
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
i
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr.Wb
engan mengucap puji dan syukur kepada Allah
SWT, kami telah menyelesaikan Laporan Kinerja
Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017.
Laporan ini merupakan wujud dari transparansi dan
akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang.
Oleh karena itu, laporan ini kami jadikan sebagai salah
satu media komunikasi kami kepada publik dan para
pemangku kepentingan lainnya untuk menyampaikan
informasi kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang dalam
memenuhi harapan akan terwujudnya Good Governance
atau tata kelola pemerintahan yang baik.
Dalam laporan ini kami menyajikan informasi terkait capaian kinerja
berdasarkan target kinerja yang ditetapkan untuk periode Tahun 2017, yang mencakup
keberhasilan maupun hambatan yang kami alami, sebagai cerminan dari kesungguhan
kami untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja yang lebih transparan.
Kami berharap Laporan Kinerja ini dapat dipahami dengan baik dan memenuhi
harapan segenap pemangku kepentingan sehingga dapat menjadi media evaluasi dalam
mengukur dan menilai kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang dalam mendukung
perbaikan akuntabilitas kinerja di masa yang akan datang.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
Karawang, Maret 2018
BUPATI KARAWANG
dr. CELLICA NURRACHADIANA
D
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iv
BAB I : PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Gambaran Umum Kabupaten Karawang 3 1.2.1. Kondisi Geografis 3 1.2.2. Gambaran Umum Demografi 5
1.2.3. Perekonomian 9 1.3 Indikator Makro 22
1.4 Kedudukan, Kewenangan dan Struktur Organisasi 25 1.4.1. Kedudukan dan kewenangan 25
1.4.2. Struktur Organisasi 26 1.5 Isu-Isu Strategis 30 1.6 Dasar Hukum 34
1.7 Sistematika Pelaporan 39 BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 40
2.1 Indikator Kinerja Utama 41 2.2 Visi dan Misi Kabupaten Karawang 44 2.3 Arah Kebijakan 51
2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 57 2.5 Kebijakan Prioritas Pembangunan Tahun 2017 71
2.6 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2017 74 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 76
3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja 76 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama 80 3.3 Pengukuran Kinerja Sasaran Tahun 2017 94
3.4 Akuntabilitas Keuangan 134 BAB IV : PENUTUP 160
LAMPIRAN : Perjanjian Kinerja 2017
Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Karawang 4
Gambar 1.2 Persentase Pencari Tenaga Kerja Menurut Pendidikan 7
Gambar 1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Karawang 8
Gambar 1.4 Kawasan Industri di Kabupaten Karawang 16
Gambar 1.5 Potensi Industri di Kabupaten Karawang 16
Gambar 1.6 Potensi Pariwisata Kabupaten Karawang 16
Gambar 3.1 Sistem AKIP dan Pola Penetapan Indikator Kinerja 78
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2012-2016 5 Tabel 1.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Struktur Usia
Tahun 2012-2016
6
Tabel 1.3 Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2012-2016
7
Tabel 1.4 Komposisi dan Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Berumur 15 Tahun Ke Atas di Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012-2016
8
Tabel 1.5 Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2012-2016
8
Tabel 1.6 Peranan PDRB Kab. Karawang Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (juta rupiah/persen)
9
Tabel 1.7 Struktur Ekonomi Kabupaten Karawang Tahun 2012-2016 Atas Dasar Harga Berlaku (persen)
10
Tabel 1.8 Angka Agregatif PDRB Kabupaten Karawang, PDRB Perkapita, LPE Sektor Migas, Tingkat Inflasi Tahun 2012-2016
11
Tabel 1.9 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Persen)
12
Tabel 1.10 Perkembangan dan Nilai Pendapatan Perkapita Kabupaten
Karawang Tahun 2012-2016
13
Tabel 1.11 Nama Kawasan Industri di Kabupaten Karawang 14
Tabel 1.12 Data Perkembangan Industri di Kab. Karawang Tahun 2012-2016 (unit)
15
Tabel 1.13 Data Perkembangan Investasi di Kab. Karawang Tahun 2012-2016
16
Tabel 1.14 ODTW Unggulan di Kabupaten Karawang 19
Tabel 1.15 Proyeksi IPM Kabupaten Karawang Tahun 2016 dalam RKPD Kabupaten Karawang 2017
20
Tabel 1.16 Capaian Indikator Makro Kabupaten Karawang Tahun 2016 20 Tabel 1.17 IPM dan Komponennya Tahun 2012-2016 22
Tabel 1.18 IPM dan Indeks Kesehatan, Indeks Pendidikan dan Indeks Daya Beli Tahun 2012-2016
23
Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama Kabupaten Karawang Tahun 2017 40
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Kabupaten Karawang Tahun 2017 60 Tabel 2.3 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Karawang tahun
2017
69
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Karawang Tahun 2017
80
Tabel 3.2 Nilai evaluasi Laporan Kinerja Pemkab 95 Tabel 3.3 Opini BPK terhadap laporan keuangan Daerah 95
Tabel 3.4 Skor dan Status LPPD 96 Tabel 3.5 Usia Harapan Hidup 97
Tabel 3.6 Indeks Kesehatan 97 Tabel 3.7 Laju Pertumbuhan Penduduk 98 Tabel 3.8 Rata-Rata Lama Sekolah 99
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
vii
Tabel 3.9 Perkembangan Angka Partisipasi Murni SD Tahun 2013 s.d. 2017 101
Tabel 3.10 Angka Partisipasi Murni SD 101 Tabel 3.11 Perkembangan Angka Partisipasi Murni SMP Tahun 2013 s.d.
2017
102
Tabel 3.12 Angka Partisipasi Murni SMP 102
Tabel 3.13 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SD Tahun 2013 s.d. 2017 102 Tabel 3.14 Angka Partisipasi Kasar SD 102 Tabel 3.15 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SMP Tahun 2013 s.d.
2017
103
Tabel 3.16 Angka Partisipasi Kasar SMP 103
Tabel 3.17 Indkes Pendidikan 104 Tabel 3.18 Indeks pembangunan Gender 105
Tabel 3.19 Tingkat Pengaangguran Terbuka (TPT) 106 Tabel 3.20 Angka Kesempatan Kerja Baik Formal maupun Non Formal 107 Tabel 3.21 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja 107
Tabel 3.22 Angka Kemiskinan 109 Tabel 3.23 Indeks Gini 110
Tabel 3.24 Nilai Tukar Petani 110 Tabel 3.25 Peningkatan produksi, Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan,
Hortikultural Dan Peternakan
111
Tabel 3.26 Skor PPH 113 Tabel 3.27 Capaian Produksi Perikanan 112
Tabel 3.28 Jumlah Wisatawan 114 Tabel 3.29 Jumlah Event Seni/Budaya Yang Diselenggarakan Dengan Skala
Nasional
115
Tabel 3.30 LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi) 116
Tabel.3.31 Peningkatan Nilai Ekspor Barang Dan Jasa Kabupaten Karawang 116 Tabel 3.32 Realisasi Investasi di Kabupaten Karawang 117
Tabel 3.33 Indeks Kerukunan Beragama 118
Tabel 3.34 Angka Partisipasi Pilpres/Pileg/Pilgub 118
Tabel 3.35 Panjang Jaringan Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik 119 Tabel 3.36 Panjang Saluran Irigasi Kabupaten Yang Kondisinya Baik 119
Tabel 3.37 Luas Ruang Terbuka Hijau 120 Tabel 3.38 Rasio Peningkatan Kemampuan Tentang Kebencanaan Di Daerah Rawan
Bencana
121
Tabel 3.39 Persentase Penanganan Kejadian Bencana 121 Tabel 3.40 Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi 122
Tabel 3.41 123 Tabel 3.42 Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih 123
Tabel 3.43 Persentase Penduduk Berakses Air Minum 123 Tabel 3.44 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk di wilayah perkotaan (DLHK) 124
Tabel 3.45 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Perjanjian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tahun 2017
124
Tabel 3.43 Rasio Rumah Layak Huni, Luas Kawasan Kumuh 125
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
viii
Tabel 3.47 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 127
Tabel 3.48 Indeks Pencemaran Air Sungai 128 Tabel 3.49 Indeks Pencemaran Udara 129
Tabel 3.50 Indeks Tutupan Hutan 131 Tabel 3.51 Persentase Desa Dengan Status Desa Tertinggal 132
Tabel 3.51 Persentase Desa dengan Status Desa Mandiri 133 Tabel 3.52 Ringkasan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pemerintah
Kabupaten Karawang Tahun 2017 139
Tabel 3.53 Pajak Daerah Tahun 2017 141 Tabel 3.54 Retribusi Daerah Tahun 2017 141
Tabel 3.55 Retribusi Lain-lain PAD yang sah Tahun 2017 142 Tabel 3.56 Rencana dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kab.
Karawang Tahun Anggaran 2017
155
Tabel 3.57 Rencana dan Realisasi Belanja Langsung Daerah Kab. Karawang Tahun Anggaran 2017
156
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
aporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017 ini
merupakan laporan capaian kinerja (performance results) selama
tahun 2017. Dengan kata lain Laporan Kinerja ini bermaksud untuk
menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan yang
telah dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis, selain itu
juga mengungkapkan keberhasilan dan/atau kegagalan pelaksanaan program,
kegiatan, hambatan-hambatan/kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan maupun
strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar
sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
Secara garis besar terlihat bahwa capaian kinerja Pemerintah Kabupaten
Karawang dapat dinyatakan sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat pencapaian target
dari 22 (Dua Puluh dua) sasaran strategis dan 53 indikator kinerja. Namun karena
ada Indikator yang belum terdapat nilai maka
Sehingga ada 51 indikator sasaran strategis yang di ukur capaian kinerjanya
yaitu ada 47 indikator kinerja telah mencapai kategori berhasil baik (92,16%), 1
Indikator mencapai katageri cukup baik (1.96%), dan 3 indikator kinerja telah
mencapai kategori kurang baik (5.88 %).
Dalam pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja Pemerintah Kabupaten
Karawang juga didukung dengan adanya alokasi anggaran belanja daerah dalam
APBD Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2017 anggaran sebesar Rp.
4.631.527.168.528,00 dan sampai dengan Desember 2017 dapat terealisasi Rp.
3.900.955.345.123,00 atau mencapai 84,23 %.
Keberhasilan capaian kinerja Tahun 2017 tidak terlepas dari adanya solusi
untuk mengatasi hambatan dan kendala yang bersifat internal maupun eksternal.
Terhadap berbagai target capaian maupun yang tidak tercapai Pemerintah
Kabupaten Karawang akan melakukan langkah yang konstruktif dan kongkrit melalui
analisis dan evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan dan penanganan di masa
mendatang. Kekurangan yang terjadi selama 2017 menjadi catatan yang tentunya
akan menjadi bahan evaluasi penyusunan kebijakan guna memperbaiki kinerja tahun
L
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
iii
mendatang, sasaran program yang belum tercapai seratus persen akan dievaluasi,
sehingga seluruh sasaran program tahun mendatang nantinya dapat dicapai lebih
baik dari tahun sebelumnya. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap capaian dari
pembangunan jangka menengah, agar kendala yang dihadapi dan resiko
kegagalanya dapat ditekan dan diperbaiki sedini mungkin dan dicari solusi untuk
mengatasinya.
Demikian laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017 ini.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut di atas, telah memberikan pelajaran yang
sangat berharga bagi Pemerintah Kabupaten Karawang untuk meningkatkan kinerja di
masa-masa mendatang.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
alam dinamika perkembangan skala global, regional, maupun nasional,
saat ini, setiap pemerintahan menghadapi berbagai tantangan yang
membutuhkan perhatian dan dukungan dari semua pihak. Paradigma Good
Governance atau tata kelola pemerintahan yang baik, merupakan bagian dari
paradigma baru yang berkembang terutama pasca krisis multi dimensi seiring
dengan tuntutan era reformasi. Situasi dan kondisi ini menuntut adanya
pemerintahan, yang diharapkan mampu menjawab tantangan dimasa yang akan
datang.
Salah satu upaya pemerintah dalam memasyarakatkan penerapan
paradigma Kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan
peran dan fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat
dalam pembangunan, antara lain dengan mengimplementasikan dengan prinsip-
prinsip mendasarinya konsep good governance transparansi, partisipasi, dan
akuntabilitas. Apabila keseimbangan peran dari ketiga aktor tersebut dapat
diterapkan, maka prinsip dasar dari Good Governance tersebut dapat dirasakan
oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini juga memudahkan Institusi Pemerintah
dalam melaksanakan pemerintahan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya
kepada masyarakat secara transparan, partisipasi dan akuntabilitas kebijakan
publik.
Selain implementasi Good Governance, tuntutan dalam era reformasi
adalah mewujudkan reformasi birokrasi yang mampu mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
akuntabel serta masyarakat yang menuntut kesungguhan pemerintah dalam
menanggulangi korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga tercipta pemerintahan
yang bersih dan mampu menyediakan pelayanan publik (public goods dan public
service). Agar Good Governance dan reformasi birokrasi di atas menjadi
kenyataan diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak terutama yaitu
D
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
2
pemerintah yatu menjalankan suatu sitem pemerintahan yang berdasarkan
integritas, akuntabilitas, transparansi serta profesionalitas, dan etos kerja
(kinerja) yang tinggi. Untuk hal itu perlu dikembangkan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata, sehingga pemerintah dan
pembangunan berlangsung secara berhasil guna, berdaya guna, bersih,
bertanggung jawab, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sejalan dengan tututan masyarakat, Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia menetapkan Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Ketetapan ini ditindaklanjuti oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang menetapkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Dalam rangka melaksanakan Ketetapan MPR RI tersebut Presiden Republik
Indonesia menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperbaharui oleh Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
yang salah satunya mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah untuk menyusun Pelaporan Kinerja. Pada tingkat kebijakan pelaksanaan,
telah ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
diperbaharui oleh Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Kinerja dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah,
berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Laporan Kinerja juga
berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong
terwujudnya good governance.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
3
Selanjutnya Sebagaimana pelaksanaan pada tahun sebelumnya, maka
dokumen Laporan Kinerja yang tertuang dalam buku ini akan memuat berbagai
informasi berkaitan dengan hasil pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan yang telah dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) selama tahun anggaran 2017.
1.2 Gambaran Umum Kabupaten Karawang
1.2.1. Kondisi Geografis.
ecara geografis wilayah Kabupaten Karawang terletak diantara 1070,02’-
1070,40’ BT dan 50,56’-60,34’ LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah,
mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0 - 1.279 meter di atas permukaan
laut dengan kemiringan wilayah 0-20, 20-150, 150-400, dan di atas 400 dengan
suhu rata-rata 270C.
Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha,
3,73% dari luas Propinsi Jawa Barat dan memiliki laut seluas 4 Mil x 84,23 Km,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang
- Sebelah Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Bogor dan Kab.Cianjur
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
S
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
4
Gambar 1.1
Peta Kabupaten Karawang
Topografi di Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran
yang relatif rendah (25 m dpl) terletak pada bagian utara mencakup Kecamatan
Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya, Tempuran,
Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang,
Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian Cikampek dan
sebagian Ciampel. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan
berbukit-bukit di bagian selatan dengan ketinggian antara 26 – 1.200 dpl.
Daerah perbukitan tersebut antara lain : Gunung Pamoyanan, Dindingsari,
Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh,
Sinalonggong, Lanjung dan Gunung Sanggabuana. Terdapat pula Pasir Gabus,
Cielus, Tonjong dengan ketinggian bervariasi antara 300 - 1.200 m dpl dan
tersebar di Kecamatan Tegalwaru, sebagian kecil Kecamatan Pangkalan dan
Kecamatan Ciampel.
Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yang bermuara di Laut
Jawa. Sungai Citarum merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
5
Kabupaten Bekasi, Sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan
Kabupaten Subang, sedangkan Sungai CiBeet yang menyatu dengan Sungai
Citarum di Kecamatan Telukjambe Barat merupakan batas pemisah antara
Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi dan Bogor di wilayah selatan.
Selain sungai, terdapat 3 buah saluran irigasi yang besar, yaitu : Saluran Induk
Tarum Utara, Saluran Induk Tarum Tengah, dan Saluran Induk Tarum Barat
yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga
listrik.
Sesuai dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang memiliki
temperatur udara rata-rata 26,8 sampai dengan 27,7°C dengan tekanan udara
rata-rata 0,01 milibar. Penyinaran matahari 66% dan kelembaban nisbi 80%.
Curah Hujan tahunan berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun. Pada bulan
Januari sampai dengan April bertiup angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni
bertiup angin Muson Tenggara. Kecepatan angin antara 30-350km/jam,
lamanya tiupan rata-rata 5 - 7 jam.
1.2.2 Gambaran Umum Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Karawang sampai dengan bulan Juni
2016 mencapai 2.273.579 jiwa, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk
(LPP) sebesar 1,04 % dan tingkat kepadatan penduduknya terus
menunjukkan trend meningkat, dari sebelumnya hanya 1.213 jiwa per Km2 di
tahun 2010 naik menjadi 1.296 jiwa per Km2 pada tahun 2016.
1.2.2.1 Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk laki-laki di Kabupaten Karawang pada tahun
2016 sebanyak 1.177.310 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak
1.118.468 jiwa. Dengan demikian berdasarkan rasio jenis kelamin sebesar
105,36% artinya setiap 100 orang perempuan berbanding dengan 105 orang
laki-laki.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
6
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2012-2016 No. Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah Penduduk 2.199.394 2.225.383 2.250.120 2.273.579 2.295.778
2. Komposisi menurut jenis kelamin :
Pria 1.130.132 1.142.884 1.154.982 1.166.478 1.177.310
Wanita 1.069.262 1.082.499 1.095.138 1.107.101 1.118.468
3. Pertumbuhan (LPP
%)
1,25 1,18 1,11 1,04 0,98
4. Tingkat Kepadatan Penduduk (per km2)
1.254 1.269 1.283 1.297 1.310
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
*)menunggu data BPS Kabupaten Karawang
1.2.2.2 Komposisi penduduk berdasarkan struktur usia
Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan usia pada tahun
2016 terdiri atas penduduk berusia 5 – 9 tahun berjumlah 200.119 jiwa atau
sekitar 8,7 % dan 10 – 14 tahun berjumlah 203.436 jiwa atau sekitar 8,9 %.
Penduduk Kabupaten Karawang usia produktif atau usia 15 – 64 tahun berjumlah
1.570.527 jiwa atau sekitar 68,4 %. Berdasarkan komposisi penduduk dapat
dilihat angka beban ketergantungan (dependency ratio) yaitu perbandingan
antara penduduk usia non produktif dengan penduduk usia produktif. Pada tahun
2016 nilai dependency ratio menunjukan angka 46,47 % yang berarti bahwa dari
100 orang usia produktif menanggung beban sekitar 46 orang yang tidak
produktif. Pada tahun 2015-2016 tahun terakhir terjadi trend peningkatan angka
beban ketergantungan (Dependency Ratio), dari sebelumnya 46,15 di tahun 2015
terus meningkat menjadi 46,17 di tahun 2016, artinya beban penduduk usia
produktif menanggung penduduk usia tidak produktif terus bertambah.
Tabel 1.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Struktur Usia
Tahun 2012-2016 No. Struktur Usia 2012 2013 2014 2015 2016
1. 5 – 9 191.804 194.046 195.207 198.205 200.119
2. 10 – 14 194.599 196.973 197.769 201.390 203.436
3. 15 – 64 1.505.545 1.523.097 1.541.809 1.555.595 1.570.527
4. Angka Beban
Ketergantungan (Dependency Ratio %)
46,09% 46,11% 45,94% 46,15% 46,17
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, Proyeksi Penduduk Kabupaten Karawang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
7
1.2.2.3 Komposisi penduduk berdasarkan lapangan usaha
Jumlah penduduk bekerja berdasarkan lapangan usaha di Kabupaten
Karawang pada tahun 2015 sebanyak 930.590 orang. Dari jumlah tersebut,
sebesar 168.901 orang atau sekitar 18,15% bekerja pada lapangan usaha
pertanian dan perikanan. Pada lapangan usaha perdagangan memberikan
kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja sebesar 287.985 orang atau sekitar
30,95%. Sedangkan pada lapangan usaha industri menyerap tenaga kerja
sebesar 205.759 orang atau sekitar 22,11%.
Mencermati trend serapan tenaga kerja di sektor perdagangan cenderung
terus menguat pada tahun 2015, yaitu dari 266.962 orang di tahun 2014
meningkat menjadi 287.985 orang di tahun 2015. Artinya, permintaan tenaga
kerja sektor perdagangan telah menjadi salah satu kunci untuk mengurangi
tingkat pengangguran masyarakat Karawang, pada saat sektor industri
pengolahan mengalami pelambanan serapan tenaga kerja akibat melemahnya
perekonomian global. Di sisi lain, serapan tenaga kerja sektor pertanian dan
perikanan relatif stabil, yang menunjukkan transisi tenaga kerja pada sektor
primer ke sektor-sektor lainnya tidak menunjukkan perubahan signifikan. Kondisi
ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan Kabupaten Karawang
secara berkelanjutan karena minat tenaga kerja di sektor pertanian dan
perikanan masih cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Tabel 1.3
Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
1. Pertanian dan Perikanan
168.224 141.219 160.819 168.901
2. Perdagangan 277.808 264.727 266.962 287.985
3. Industri 242.865 214.259 227.295 205.759
4. Seluruh Lapangan Usaha
917.556 875.213 912.864 930.590
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, Data Sakernas
Keterangan : *) = angka sementara menunggu data BPS Kabupaten Karawang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
8
Gambar 1.2 Persentase Pencari Tenaga Kerja Menurut Pendidikan
Tabel 1.4 Komposisi dan Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Berumur 15 Tahun
Ke Atas di Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2016
Lapangan Usaha
2013 2014 2015
Jml
Naker %
Jml
Naker %
Jml
Naker %
1. Pertanian 141.219 16,14% 160.819 17,62% 168.901 18,15%
2. Pertambangan
dan Penggalian
156 0,02% 163 0,02% 159 0,02%
3. Industri Pengolahan
214.259 24,48% 227.295 24,90% 205.759 22,11%
4. Listrik, Gas & Air 1.047 0,12% 1.092 0,12% 2.092 0,22%
5. Konstruksi 31.095 3,55% 32.033 3,51% 33.403 3,59%
6. Perdagangan,
Hotel, Restoran
264.727 30,25% 266.962 29,24% 287.985 30,95%
7. Pengangkutan dan Komunikasi
52.335 5,98% 53.095 5,82% 54.586 5,87%
8. Jasa – Jasa 12.780 1,46% 13.030 1,43% 13.330 1,43%
9. Lainnya 157.595 18,01% 158.375 17,35% 164.375 17,66%
TOTAL 875.213 100% 912.864 100% 930.590 100,%
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, data Sakernas
Keterangan : *) = angka sementara menunggu data BPS Kabupaten Karawang
1.2.2.4 Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Karawang
secara umum masih relatif rendah atau masih dalam taraf pendidikan sekolah
dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang,
pada tahun 2015 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang
berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah 1.094.940 orang, SMP
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
9
sebanyak 345.634 orang, SMA sebanyak 383.233 orang dan Diploma
sebanyak 66.619 orang.
Tabel 1.5 Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2012-2016 No. Tingkat
Pendidikan 2012 2013 2014 2015
1. ≤SD 1.101.014 1.112.657 1.128.351 1.094.940
2. SLTP 318.964 322.337 326.879 345.634
3. SLTA 322.911 326.326 330.925 383.233
4. Diploma 54.056 54.628 55.395 66.619
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
1.2.3 Perekonomian
1.2.3.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah Indikator ekonomi
yang paling sering digunakan untuk menggambarkan perekonomian suatu
daerah. PDRB Kabupaten Karawang Tahun 2015 atas dasar harga berlaku
adalah sebesar Rp 164,05 trilyun, sedangkan atas dasar harga konstan
sebesar Rp. 131,2 trilyun, mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun
2014 dimana PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 155,07 trilyun
dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp. 125,42 trilyun.
Struktur perekonomian suatu wilayah dapat menggambarkan
sektor-sektor yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi daerah (engine
growth). Di Kabupaten Karawang yang menjadi motor penggerak utama
pertumbuhan adalah sektor industri pengolahan, hal tersebut terbukti dari
peranan sektor industri yang mendominasi perekonomian di Kabupaten
Karawang dari tahun ke tahun.
Tabel 1.6
Peranan PDRB Kab. Karawang Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012-2015 (juta rupiah/persen) No Lapangan
Usaha
2012 2013 2014 2015
1. Primer (Pertanian dan Pertambangan)
10.145.883,2 (8,16%)
10.907.477,2 (7,75%)
11.028.418,3 (7,11%)
11.055.714,7 (6,62%)
2. Sekunder 92.622.864,8 105.591.909,1 117.397.909,2 128.210.984,6
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
10
No Lapangan Usaha
2012 2013 2014 2015
(Industri, Listrik,
Air dan Bangunan)
(74,53%) (74,99%) (75,71%) (76,75%)
3. Tersier (Perdagangan, Angkutan dan
Komunikasi dan Jasa)
21.507.791,2 (17,31%)
24.316.666,9 (17,27%)
26.641.810,4 (17,17%)
27.786.007,4 (16,63%)
PDRB 124.276.539,3 (100,00%)
140.816.053,3 (100,00%)
155.068.137,9 (100,00%)
167.052.706,7 (100,00%)
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, PDRB
Kontribusi /pangsa sektor primer atas dasar harga berlaku pada
tahun 2015 relatif menurun, yaitu dari 7,11% pada tahun 2014 menjadi
6,62%. Untuk sektor sekunder justru terjadi peningkatan pangsa ekonomi
yang cukup signifikan, dari 75,71% di tahun 2015 menjadi 76,75% pada
tahun 2015. Untuk sektor tersier, relatif stabil dengan kecenderungan
sedikit menurun, yaitu dari 17,17% pada tahun 2014, menjadi 16,63%
pada tahun 2015. Distribusi persentase PDRB secara sektoral
menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB
secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor maka
semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan
ekonomi. Kontribusi sektor sekunder yang relatif terus membesar
memperlihatkan bahwa Kabupaten Karawang telah berkembang menjadi
salah satu daerah basis industri utama di Jawa Barat, sekaligus menjadi
salah satu daerah yang mampu bertahan sebagai lumbung padi Nasional
ditengah berbagai kemajuan ekonomi di sektor sekunder dan tersier
perdagangan dan jasa
Tabel 1.7 Struktur Ekonomi Kabupaten Karawang Tahun 2012-2015
Atas Dasar Harga Berlaku (persen)
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
4,22 4,38 4,16 4,05
2. Pertambangan dan
Penggalian
3,95 3,36 2,96 2,56
3. Industri Pengolahan 70,20 70,75 70,99 71,82
4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,99 0,97 1,09 1,07
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 0,06 0,06 0,06 0,05
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
11
No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6. Konstruksi 3,29 3,21 3,57 3,81
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
10,16 10,28 10,02 9,59
8. Transportasi dan
Pergudangan
1,60 1,49 1,54 1,64
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,86 0,83 0,83 0,80
10. Informasi dan Komunikasi 0,76 0,73 0,78 0,74
11. Jasa Keuangan dan Asuransi
0,97 1,02 1,04 1,00
12. Real Estate 0,22 0,21 0,20 0,20
13. Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,03
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1,11 1,04 1,06 1,01
15. Jasa Pendidikan 0,62 0,69 0,74 0,72
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,25 0,23 0,24 0,23
17. Jasa lainnya 0,72 0,73 0,70 0,67
PDRB DENGAN MIGAS 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, PDRB Menurut Lapangan Usaha
Analisis sektor menunjukkan bahwa peranan sektor industri
pengolahan pada tahun 2015 tetap merupakan sektor (terunggul dan
terbesar kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karawang),
yaitu sebesar 70,99%. Disusul kemudian oleh sektor (perdagangan dan
pertanian), yang masing-masing menyumbang sebesar 10,02% dan
4,16%. Sedangkan 2 sektor penyumbang terkecil dalam pembentukan
PDRB Kabupaten Karawang tahun 2015 adalah sektor pengadaan air,
pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, dan sector jasa perusahaan.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) merupakan indikator makro
ekonomi yang diturunkan dari PDRB atas dasar harga konstan. Dengan
memperhatikan LPE dan sektor-sektor yang membentuk PDRB, dapat
diketahui sektor atau lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yang
cepat dalam suatu perekonomian daerah. Laju pertumbuhan ekonomi
(LPE) Kabupaten Karawang tahun 2015 dengan memperhitungkan
kontribusi sektor migas diperkirakan mencapai angka 4,62% dengan
tingkat inflasi tingkat produsen sebesar 2,97%.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
12
Tabel 1.8 Angka Agregatif PDRB Kabupaten Karawang, PDRB Perkapita, LPE Sektor
Migas, Tingkat Inflasi Tahun 2012-2015 No. Uraian 2012 2013 2014 2015
1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta
Rp)
124.276.539,3 140.816.053,3 155.068.137,9 167.052.706,7
2. PDRB Atas
Dasar Harga Konstan (Juta Rp)
111.424.083,5 119.484.231,0 125.415.445,9 131.207.042,8
3. PDRB
Perkapita Atas Dasar Harga
Berlaku (Rp)
56.504.900,57 63.277.221,63 68.915.496,89 73.475.655,2
4. PDRB Perkapita Atas Dasar
Harga Konstan (Rp)
50.661.265,58 53.691.535,8 55.737.225,53 57.709.471,63
5. LPE Migas (%)
4,94% 7,23% 4,96% 4,62%
6. Inflasi (%) 4,63% 5,67% 4,91% 2,97%
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, PDRB
Gambar 1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Karawang
Bila dicermati secara lebih detail, pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Karawang pada tahun 2015 hanya sedikit melambat
dibandingkan keadaan tahun 2014, dengan seluruh sektor bertumbuh
positif. Hal yang menggembirakan adalah terus bertumbuhnya sektor
industri pengolahan di kisaran 4,41% di tahun 2015 atau hanya sedikit
melambat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 4,55% sebagai akibat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
13
melemahnya perekonomian nasional maupun global. Sedangkan sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan justru meraih pertumbuhan 1,74% di
tahun 2015 jauh meningkat dibandingkan tahun 2014 yang hanya
mencapai 0,41%.
Sektor yang mampu bertumbuh lebih dari 2 (dua) digit di tahun
2015 adalah sektor Informasi dan Komunikasi yang mencapai 17,27%,
sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 13,50% dan sektor
Transportasi dan Pergudangan sebesar 10,19%. Sementara itu, sektor
Jasa Perusahaan dan sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang masing-masing bertumbuh 7,78% dan 7,74%,
diikuti sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum bertumbuh
6,99%, dan sektor Konstruksi 6,33%. Sektor yang bertumbuh paling kecil
adaalah Pertambangan dan Penggalian, yaitu sebesar 1.23%.
Tabel 1.9 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karawang
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2015 (Persen) No. Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
1. Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
-4,22 4,07 0,41 1,74
2. Pertambangan dan Penggalian -19,46 3,17 2,03 1,23
3. Industri Pengolahan 6,79 7,59 4,55 4,41
4. Pengadaan Listrik dan Gas 5,09 3,90 6,04 4,75
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6,00 10,45 3,54 7,74
6. Konstruksi 10,38 6,03 14,58 6,33
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
2,85 8,45 4,33 4,06
8. Transportasi dan Pergudangan 7,23 2,63 8,39 10,19
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
7,91 8,09 6,38 6,99
10. Informasi dan Komunikasi 3,56 9,38 18,06 17,27
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,88 10,79 9,17 6,14
12. Real Estate 5,94 8,44 3,90 5,94
13. Jasa Perusahaan 7,41 5,13 4,33 7,78
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
3,92 -1,13 2,51 4,77
15. Jasa Pendidikan 15,71 14,83 17,63 9,96
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2,99 2,88 8,65 13,50
17. Jasa lainnya 10,15 7,49 6,07 7,98
LPE DENGAN MIGAS 4,94 7,23 4,96 4,62
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
14
LPE TANPA MIGAS 5,96 7,36 5,05 5,01
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, PDRB
Indikator yang dipakai untuk menggambarkan tingkat
kemakmuran masyarakat secara makro adalah pendapatan perkapita
(percapita income). Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk
disuatu wilayah maka tingkat kemakmuran di wilayah yang bersangkutan
dapat dikatakan bertambah baik. PDRB atas dasar harga berlaku
menggambarkan besarnya nilai tambah domestik bruto perpenduduk
secara nominal, sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan
berguna untuk mengetahui nilai tambah nyata serta pertumbuhan nyata
perkapita. Angka tersebut diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun.
PDRB perkapita Kabupaten Karawang mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Dari jumlah penduduk sebanyak 2.273.579 jiwa pada
tahun 2015, PDRB perkapita berlaku Kabupaten Karawang sebesar Rp.
73.475.655, - hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar
6,62% dibandingkan dengan PDRB perkapita di tahun 2014 yang berada
pada nilai Rp. 68.915.496,-.
Tabel 1.10
Perkembangan dan Nilai Pendapatan Perkapita Kabupaten Karawang Tahun 2012-2015
Tahun Pendapatan perkapita ADHB
Perubahan ADHB(%)
Pendapatan perkapita ADHK
Perubahan ADHK(%)
2012 56.504.900,57 8,45% 50.661.265,58 3,65%
2013 63.277.221,63 11,99% 53.691.535,80 5,98%
2014 68.915.496,89 8,91% 55.737.225,53 3,81%
2015 73.475.655,23 6,62% 57.709.471,63 3,54%
sumber : BPS Kabupaten Karawang, PDRB
Kendati demikian peningkatan PDRB perkapita tersebut masih
belum menggambarkan secara riil kenaikan daya beli masyarakat
Kabupaten Karawang secara umum, walaupun indeks daya beli
menunjukkan peningkatan, karena PDRB perkapita yang dihitung
berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku masih mengandung faktor
inflasi yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, terutama
masyarakat yang berada pada tingkat menengah ke bawah.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
15
1.2.3.2 Potensi Industri
Industri di Kabupaten Karawang dikembangkan di lahan seluas
13.718 Ha atau 7,85 % dari luas Kabupaten Karawang, terdiri atas :
• Kawasan Industri seluas 6.757,5 Ha (terdiri atas Kecamatan Teluk
jambe Barat, Teluk Jambe Timur Ciampel,Klari dan Kecamatan
Cikampek).
• Kawasan Industri Terpadu seluas 743 Ha di Kecamatan Telukjambe
Barat,
• Kota Industri Seluas 1000 Ha di Kecamatan Cikampek
• Zona Industri seluas 5.217,6 Ha (Kecamatan Klari, Kecamatan
Purwasari, Kecamatan Cikampek,Kecamatan Kota Baru,Kecamatan
Ciampel, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Teluk Jambe Barat,
Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan
Rengasdengklok).
Sampai saat ini pengembangan kegiatan industri di Kabupaten
Karawang dialokasikan pada bagian selatan, tepatnya di Kecamatan Klari,
Cikampek, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Purwasari, Karawang,
Jatisari, Pangkalan dan Cikampek. Walaupun begitu tidak semuanya
berkembang, terutama yang diperuntukan untuk Kawasan Industri
terpadu di Kecamatan Telukjambe Barat seluas Kurang Lebih 743 Ha,
2400 Ha fungsinya sudah dikembalikan pada semula sebagai lahan
Perhutani. Lambatnya perkembangan kegiatan industri tersebut
diakibatkan terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun
1997. Kegiatan industri yang relatif berkembang diantaranya Kota Industri
di bagian timur (Kota Bukit Indah City) Kecamatan Cikampek, Kawasan
Industri (Kecamatan Telukjambe Timur dan Pangkalan), Zona Industri
(Kecamatan Telukjambe Timur, Klari, Cikampek dan Karawang).
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
16
Tabel 1.11
Nama Kawasan Industri di Kabupaten Karawang No. Kawasan Industri
1. PT. Mitra Karawang Jaya
2. PT. Hutan Pertiwi Lestari
3. PT. Pupuk Kujang
4. PT. Maligi Permata Industrial Estate
5. PT. Surya Cipta Swadaya
6. PT. Karawang Jabar Industrial Estate
7. PT. Hab & Son
8. PT. Karawang Tata Bina
9. PT. Sumber Airmas Pratama
10. PT. Rasindo Perkasa
11. PT. Pradi Dana Anugrah
12. PT. Daya Kencanasia
13. PT. Indotaisei Indah Development
14. PT. Mandala Pratama Permai
15. PT. Canggih Bersaudara Muliajaya
16. PT. Bintang Puspita Dwikarya
17. PT. Persada Nusa Makmurindo
18. PT. Sejati Buana Jaya Darma
19. PT. Innovindo Graha Lestari
20. PT. Juishin Indonesia
21. PT. Minriko Touvel
22. PT. Mas Putih Belitung
23. PT. Sejati Buana Jayadhama
24. PT. Persadanusa Makmurindo
25. PT. Karawang Sukses Makmur
Sumber : BPMPT dan Bappeda Kabupaten Karawang
Gambar 1.4 Kawasan Industri di Kabupaten Karawang
Berdasarkan Keppres Nomor 53 Tahun 1989 tentang Pengembangan
Kawasan Industri, Kabupaten Karawang telah ditetapkan sebagai daerah
pengembangan kawasan industri. Jumlah Industri skala kecil dan besar di
kabupaten karawang sampai dengan 2015 mencapai 10244 sebagaimana
data sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
17
Tabel 1.12
Data Perkembangan Industri di Kab. Karawang Tahun 2012-2016 (unit)
No. Jenis Industri 2012 2013 2014 2015
A. Industri Besar
1. PMA 486 495 540 511
2. PMDN 213 226 237 226
3. NON FASILITAS 207 217 224 217
Sub Total 906 938 1.001 954
B. Industri Kecil 9.014 9.025 9.025 9.290
Total 9.920 9.963 10.026 10244
Sumber : Dinas Perindagtamben Dan Bpmpt Kabupaten Karawang
Gambar 1.5 Potensi Industri di Kabupaten Karawang
Tabel 1.13
Data Perkembangan Investasi di Kab. Karawang
Tahun 2012-2017 No. Tahun Jumlah Investasi (Rp)
1. 2012 14,253 Trilyun
2. 2013 40.924 Trilyun
3. 2014 25,722 Trilyun
4. 2015 25.453 Trilyun
5. 2016 27.348 Trilyun
6 2017 25.348 Trilyun
Sumber : Dinas Perindagtamben dan BPMPT Kabupaten Karawang
1.2.3.3 Potensi Perikanan
Sumber perikanan di Kabupaten Karawang berasal dari :
• Perikanan tangkap Laut dengan produksi 8.591,15 Ton
• Perikanan budidaya (tambak, KAT, Mina padi dan KJA), dengan
produksi 43.115,76 Ton
• Produk olahan hasil perikanan (pindang, ikan asin, terasi, krupuk
dan Mini Plan ( rajuangan) dengan produksi 35593,11 Ton.
Kegiatan perikanan tangkap di laut dan perairan umum
(sungai, rawa dan waduk) pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
18
• Ikan laut, dengan jumlah produksi 8.591,15 Ton
• Ikan sungai, dengan jumlah produksi 26,40 Ton
• Ikan rawa, dengan jumlah produksi 4,10 Ton
• Ikan waduk/galian C, dengan jumlah produksi 56,80 Ton
Kegiatan perikanan perairan budidaya (tambak, kolam dan
sawah/mina padi) pada tahun 2016 (adalah sebagai berikut :
• Ikan tambak, dengan jumlah produksi 39.702,34 Ton
• Ikan kolam (KAT), dengan jumlah produksi 2.842,65 Ton
• Ikan sawah (mina padi), dengan jumlah produksi 297,63 Ton
• Ikan jaring terapung (KJA), dengan jumlah produksi 273,14 Ton
Kegiatan pengolahan hasil perikanan (pindang, ikan asin,
terasi dan krupuk) pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
• Pindang, dengan jumlah produksi 30.088,72 Ton.
• Ikan asin, dengan jumlah produksi 4.195,15 Ton
• Terasi, dengan jumlah produksi 302,80 Ton
• Krupuk dengan jumlah produksi 1.249,98 Ton
Tabel 1.14
Jumlah RTP Tahun 2011-2016 No. Bidang Usaha Jumlah RTP
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. NELAYAN
a. Laut 1.369 1.381 1381 1.545 1.545 1.559
b. Perairan Umum
- Sungai 735 528 528 710 710 802
- Rawa 170 129 129 140 140 140
- Galian C 480 452 452 440 440 440
Sub Jumlah 2.754 2.490 2.490 2.835 2.835 2.941
2. PEMBUDIDAYA IKAN
a. Tambak 4.229 4.229 4.229 3.941 3.391 3.391
b. Kolam 2.856 3.502 3.502 3.937 3.937 6.325
c. Mina Padi 514 514 514 896 896 953
d. KJA 168 95 95 233 147 315
Sub Jumlah 7.767 8.340 8.340 9.007 8.371 10.984
3. PENGOLAH HASIL
PERIKANAN
a. Pindang 3.260 3.329 4.017 4.501 4.501 4.501
b. Ikan Asin 320 320 238 240 240 240
c. Terasi 443 443 262 264 264 264
d. Krupuk 11 13 40 44 44 44
Sub Jumlah 4.034 4.105 4.557 5.049 5.049 5.049
4. PETANI GARAM 277 281 281 217 174 168
Sumber : Dinas Perikanan Kelautan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
19
1.2.3.4 Potensi Pariwisata
Sektor pariwisata di Kabupaten Karawang sangat potensial.
Hanya saja potensi tersebut masih membutuhkan perhatian khusus.
Pasalnya, hampir seluruh potensi tersebut belum mampu memberi
kontribusi yang signifikan terhadap sektor perekonomian daerah. Bila
dilihat dari jumlah objek wisata yang ada bukan tidak mungkin sektor
pariwisata akan menjadi sektor andalan selain sektor industri dan
pertanian.
Memperhatikan letak geografis Kabupaten Karawang dapat
disimpulkan bahwa terdapat beragam objek wisata di Karawang.
Keberagaman objek wisata tersebut terbagi menjadi 6 karakter wisata,
yaitu : (1) pegunungan; (2) bahari; (3) sejarah (heritage); (4) religi;
(5) purbakala; dan (6) buatan.
Daya tarik wisata berdasarkan karakter wisatanya dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Wisata alam
(bahari dan
pegunungan
meliputi keindahan, banyaknya jenis sumber daya
alam yang menonjol untuk wisata, keunikan
sumberdaya alam, keutuhan sumberdaya alam,
pilihan kegiatan, kebersihan udara, ruang gerak
pengunjung, kepekaan sumberdaya alam
Wisata budaya
(purbakala,
heritage, dan
religi)
meliputi karya yang unik, tua, tidak ada di tempat
lain (artefak purbakala), mengandung peristiwa
sejarah, memiliki warisan budaya yang sudah
mengakar seperti tarian, dan ritual budaya lainnya,
termasuk didalamnya berbagai kegiatan ritual atau
situs keagamaan yang menarik orang untuk
berziarah
Wisata buatan/
minat khusus
meliputi daya tarik dari objek wisata yang dibuat
manusia tetapi sudah berpadu dengan alam
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
20
sekitarnya sehingga menjadi sesuatu yang indah,
tidak ada duanya, dan menunjukkan kehebatan
pembuatan objek tersebut, misalkan bendungan,
jembatan, danau buatan, dan lain-lain. Selain itu
terdapat juga daya tarik wisata minat khusus,
misalkan wisata kuliner yang khas hanya terdapat
di daerah tersebut, olah raga khusus yang dapat
dilakukan di daerah tersebut dan sejenisnya.
Jumlah ODTW (Objek Destinasi Tujuan Wisata) yang
terdapat di Kabupaten Karawang tercatat kurang lebih 32 ODTW yang
tersebar di seluruh wilayah kabupaten Karawang. Dari 30 kecamatan
yang terdapat di Kabupaten Karawang setiap kecamatan memiliki
potensi dan produk yang diunggulkan mulai dari wisata alam, sejarah,
budaya, buatan, kuliner dan lain-lain. Beberapa jenis dan sebaran
ODTW yang ada di Kabupaten Karawang antara lain :
a) Wisata Alam (pegunungan dan bahari) : Desa Wisata
Mekarbuana, Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pakis, Buana Wisata
Cikeong, Kawasan Wisata Pantai Tanjung Baru, Kawasan Wisata
Pantai Samudra Baru Desa Sungaibuntu, Wisata Pantai Pasir Putih
Desa Pasirjaya Kec. Cilamaya Wetan, Curug Cigentis, Curug
Bandung, Curug Lalay, Curug Santri, Curug Cikolengkap dan
Curug Cipanundaan
b) Wisata Budaya (sejarah (Heritage), purbakala, religi) : Situs
Purbakala Candi Jiwa, Candi Lanang, Candi Wadon, Situs
Purbakala Kuta Tandingan, Petilasan Joko Tingkir, Makam
Tubagus Rangin dan Makam Para Mantan Bupati Karawang, Tugu
Proklamasi Rengasdengklok Monumen Rawagede, Monumen
Resimen V Cikampek, Monumen Suroto Kunto dan Rumah Djiouw
Ki Siong, Makam Syech Quro dan Vihara Sian Jin Kupoh
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
21
c) Wisata Buatan/Minat Khusus : Bendungan Walahar/Parisdo,
Danau Gempol Rawa, Situ Kamojing dan Bendungan Cibayat, Batu
Tumpang Adventure Camp (BATAC).
Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2012 terdapat 6 ODTW unggulan
dan 4 ODTW lainnya yang memiliki nilai cukup tinggi dan dapat
melengkapi ODTW unggulan yang sudah ada, ODTW unggulan
tersebut tampak pada tabel berikut
Tabel 1.15 ODTW Unggulan di Kabupaten Karawang
No. ODTW Lokasi Karakter TW
1. Pantai Samudera Baru Desa Sungai Buntu, Kec. Pedes Wisata Bahari
2. Situs Candi Jiwa Desa Segaran, Kec. Batujaya dan
Desa Telagajaya, Kec. Pakisjaya
Wisata Purbakala
3. Makam Syeck Quro Berada di Kampung Pulobata,
Desa Pulo Kec. Lemahabang
Wisata Religi
4. Monumen Rawagede Dusun Rawagede, Desa Rawagede, Kec. Rawamerta
Wisata Sejarah
5. Curug Cigentis Desa Mekarbuana, Kec. Tegalwaru
Wisata Pegunungan
6. Danau Cipule Desa Walahar, Kec. Ciampel Wisata Buatan
7. Pantai Tanjung Pakis Kecamatan Pakisjaya Wisata Bahari
8. Candi Blandongan Desa Segaran, Kec. Batujaya dan Desa Telagajaya, Kec. Pakisjaya
Wisata Purbakala
9. Bendungan Parisdo (Walahar)
Desa Walahar, Kec. Klari Wisata Buatan
10. Curug Bandung Desa Mekarbuana, Kec.
Tegalwaru
Wisata
Pegunungan
Sumber : Rippda Kabupaten Karawang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
22
Gambar 1.6 Potensi Pariwisata Kabupaten Karawang
1.3 Indikator Makro
Visi yang bersifat abstrak dijabarkan menjadi suatu yang konkrit
melalui penetapan indikator makro. Pencapaian indikator makro merupakan
sinergitas kinerja antara Pemerintah Kabupaten Karawang, Masyarakat dan
Swasta dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Karawang.
Berikut ini adalah target IPM yang tercantum dalam RKPD Kabupaten
Karawang Tahun 2016 serta capaian indikator makro tahun 2016
Tabel 1.16 Proyeksi IPM Kabupaten Karawang Tahun 2016 dalam
RKPD Kabupaten Karawang 2016 No Indikator Makro Proyeksi 2016*
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 68,24
• AHH (thn) 75,51
• EYS (thn) 11,66
• MYS/RLS (thn) 7,42
• Pengeluaran (Rp 000/kapita) 9.908,95
Sumber: RKPD Kabupaten Karawang 2016 *menunggu data BPS Kabupaten Karawang *) = Proyeksi disusun menggunakan metode exponential smoothing dengan α=5%
Tabel berikut ini mencantumkan capaian indikator makro hasil kinerja
Pemerintah Kabupaten Karawang pada Tahun 2016 :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
23
Tabel 1.17
Capaian Indikator Makro Kabupaten Karawang Tahun 2017
No Indikator Makro Proyeksi 2016*
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 67,60
• AHH (thn) 71,50
• EYS (thn) 11,67
• MYS/RLS (thn) 7,09
• Pengeluaran (Rp 000/kapita) 9.818,38
2 LPE *) 4,62%
3 PDRB*)
• Harga Konstan (Juta Rp) 131.207.042,8
• Per Kapita (ADHK) 57.709.471,6
4 Inflasi 3,2%
5 Jumlah Penduduk 2.273.579
6 LPP (%) 1,04%
7 Ketenagakerjaan
• Jumlah Angkatan Kerja (jiwa) 1.056.041
• Jumlah penduduk yang bekerja (jiwa) 930.590
• Pengangguran (%) 11,88%
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, Indikator Makro 2016 *)= angka sementara
Berikut capaian indikator makro Pemerintah Kabupaten Karawang tahun
2016 :
1. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator pemantau
pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah. IPM menjadi strategis
sebagai indikator yang menunjukkan tingkat keberhasilan pembangunan yang
bersifat non fisik. IPM dapat menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,
pendidikan dan sebagainya. Hal ini selaras dengan tujuan utama pembangunan,
yaitu menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati
umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif.
Semenjak tahun 2015, penghitungan IPM di Indonesia mengalami
perubahan metodologi, dengan beberapa keunggulan dibandingkan IPM metode
lama, yaitu mampu digunakan sebagai indikator yang lebih tepat dan dapat
membedakan dengan baik (diskriminatif). Beberapa komponen IPM berubah,
diantaranya angka melek huruf pada metode lama diganti dengan angka
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
24
harapan lama sekolah (expected years of schooling/EYS) dan metode agregasi
IPM diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.
Pencapaian pembangunan manusia yang mencakup aspek kesehatan,
pendidikan dan daya beli masyarakat di Kabupaten Karawang menunjukkan
kinerja yang terus membaik pada tahun 2015. Selama periode 2012-2015, IPM
menunjukan capaian progres kemajuan yang cukup baik, di tahun 2012
capaiannya sebesar 65,21 meningkat jadi 65,97 pada tahun 2013 dan di tahun
2015 telah mencapai 67,60.Posisi IPM Kabupaten Karawang dengan metode baru
berada pada 15 besar kabupaten/kota se Jawa Barat hingga tahun 2013, dan
bergeser pada posisi 16 di tahun 2014-2015. Komponen penting yang
menyebabkan IPM Kabupaten Karawang masih relatif rendah adalah capaian
angka harapan hidup penduduk yang bergerak melambat, dan tingkat
pendidikan masyarakat yang belum mampu naik secara akseleratif.
Secara rinci komponen IPM berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.18
IPM dan Komponennya Tahun 2012-2016 Indikator Tahun
2012 2013 2014 2015 2016*
IPM 65,97 66,61 67,08 67,60 68,33
AHH (tahun) 71,41 71,44 71,45 71,50 71,56
EYS (tahun) 11,08 11,31 11,64 11,67 11,94
MYS/RLS (tahun)
6,52 6,73 6,78 7,09 7,11
Pengeluaran
(Rp 000)
9.671,03 9.755,43 9.768,31 9.818,38 10.199,88
Sumber:BPS Kabupaten Karawang, IPM Metode Baru *)= angka sementara
Derajat kesehatan masyarakat Karawang terus membaik seiring
meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) selama periode 2012-2015. Data BPS
menunjukan capaian AHH-nya sebesar 71,38 tahun pada 2012,
terusmembaikmenjadi 71,41tahun di 2013 dan 71,44 pada tahun 2014,
sedangkan capaian pada tahun 2015 sebesar 71,50 tahun dan 2016 sebesar
71.56. Derajat kesehatan yang cukup tinggi ini menyebabkan peningkatannya
relatif melambat setiap tahunnya, walaupun demikian tantangan besar yang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
25
masih dihadapi di masa-masa mendatang adalah mendorong perbaikan sanitasi
dasar yang menyeluruh di wilayah Kabupaten Karawang.
Kabupaten Karawang yang berada di garis pantai utara Jawa Barat
termasuk daerah dengan tingkat kualitas kesehatan masyarakat yang cukup
rendah, dengan tingkat kematian bayi yang masih tinggi, sanitasi belum baik,
dan penolong persalinan masih mengandalkan tenaga non medis, terutama di
kalangan warga miskin. Hal inilah yang menjadi determinan utama relatif
melambatnya capaian angka harapan hidup di Kabupaten Karawang.
Di bidang pendidikan, capaian rata-rata lama sekolah (RLS) Kabupaten
Karawang masih jauh tertinggal dibandingkan dengan rata-rata Jawa Barat,
walaupun selama 5 (lima) tahun terakhir telah mampu mempersempit jarak
kesenjangannya. Begitu pula, pada capaian angka harapan lama sekolah
Kabupaten Karawang kecenderungan lajunya tidak secepat rata-rata Jawa Barat,
bahkan semakin tertinggal. Jika di tahun 2010, angka harapan lama sekolah
Kabupaten Karawang yang sebesar 10,76 tahun sedikit lebih unggul
dibandingkan rata-rata Jawa Barat yang hanya mencapai 10,69 tahun. Saat ini
(2016), angka harapan hidup Kabupaten Karawang justru menunjukkan laju
yang melambat sehingga hanya mencapai 11,64 tahun di tahun 2015, tertinggal
jauh dibandingkan rata-rata Jawa Barat yang telah mencapai 12,08 tahun.
Walaupun demikian, komponen IPM Kabupaten Karawang tidak
seluruhnya tertinggal dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Dilihat
dari sisi pengeluaran per kapita penduduk, Kabupaten Karawang mampu
mengungguli kemampuan pengeluaran per kapita penduduk di Jawa Barat.
Sebagai daerah sentra industri pengolahan yang unggul, pola konsumsi
masyarakat Karawang relatif lebih baik, bahkan peningkatannya demikian pesat,
jika di tahun 2010 pengeluaran per kapita penduduk baru sebesar Rp.
9.441,369,- naik menjadi Rp. 9.818,381,- di tahun 2015.
Tabel 1.19 IPM dan Indeks Kesehatan, Indeks Pendidikan dan Indeks Daya Beli
Tahun 2012-2016
Indeks Tahun
2012 2013 2014 2015 2016*
IPM 65,97 66,61 67,08 67,60 68,33
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
26
Kesehatan 79,09 79,14 79,16 79,23
Pendidikan 52,52 53,84 54,92 56,05
Daya Beli 69,11 69,38 69,42 69,58
Sumber: BPS Kab. Karawang, IPM Metode Baru *)= angka sementara
1.4. Kedudukan, Kewenangan dan Struktur Organisasi
1.4.1 Kedudukan dan kewenangan
Semenjak digulirkannya kebijakan otonomi daerah kurang lebih 15
(Empat belas) tahun silam, yang ditandai dengan diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan kemudian
diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah yang terakhir kali diubah menjadi Undang-undang Nomor 23 Tahun
2015, telah membawa perubahan yang cukup berarti bagi daerah-daerah dan
juga bagi hubungan pusat dan daerah. Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi
Daerah memberi warna baru dalam penyelenggraan pemerintahan daerah di
Indonesia.
Melalui penitik-beratan otonomi daerah di level Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan pemberian kewenangan secara luas, nyata dan
bertanggungjawab, setiap pemerintah daerah diharapkan mampu menjadikannya
sebagai dasar guna peningkatan keberdayaan, kesejahteraan dan daya saing
daerahnya masing-masing. Dalam kaitan ini, untuk melaksanakan kewenangan
tersebut perlu dibentuk organisasi perangkat daerah sesuai koridor hukum yang
berlaku.
Di Kabupaten Karawang, berpijak pada Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota serta Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sejak
tahun 2012 hingga disusunnya dokumen ini, telah membentuk organisasi
perangkat daerah Kabupaten Karawang melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Kabupaten Karawang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan
Kelurahan yang selanjutnya diubah melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Karawang Nomor 9 Tahun 2012 tentang Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
27
Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan, Peraturan
Daerah Kabupaten Karawang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Lain serta Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 4
Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karawang, yang
selanjutnya 3 (tiga) Peraturan Daerah di atas di satukan dalam Peraturan Daerah
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Masing-masing
perangkat daerah memiliki tugas dan fungsi berbeda serta tidak tumpang tindih,
namun memiliki keterkaitan dalam pencapaian tujuan pembangunan.
Keberadaan dan pembentukan organisasi perangkat daerah merupakan
salah satu bentuk operasionalisasi pelaksanaan otonomi daerah yang pada
hakekatnya adalah untuk menciptakan efisiensi dan inovasi dalam pemerintahan.
Dalam konteks pelayanan sebagai salah satu fungsi hakiki pemerintahan,
pelaksanaan asas desentralisasi melalui pemberian otonomi kepada daerah dapat
membuat penyediaan pelayanan publik menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini
dapat terjadi terutama karena melalui otonomi terjadi optimalisasi hirarkhi dalam
penyampaian layanan akibat dari penyediaan pelayanan publik dilakukan oleh
institusi yang memiliki kedudukan lebih dekat dengan masyarakat sehingga
keputusan-keputusan strategis dapat lebih mudah dibuat, juga karena adanya
penyesuaian layanan terhadap kebutuhan dan kondisi yang ada di tingkat lokal
sehingga alokasi anggaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
yang ada di wilayahnya.
1.4.2 Struktur Organisasi
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Karawang, maka
Kabupaten Karawang telah membentuk Kelembagaan dan telah melakukan
penyerasian dan rasionalisasi struktur organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Karawang, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2012
tentang Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
28
Daerah, Kecamatan dan Kelurahan, Peraturan Daerah Kabupaten Karawang
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain
Kabupaten Karawang dan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 4
Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karawang,
kemudian Peraturan Daerah dimaksud diubah dalam Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2015 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan yang terakhir perubahan
terakhir terjadi pada tahun 2016 dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Karawang.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi kelembagaan perangkat daerah
yang dibentuk tersebut, maka berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun
2016 dibuat Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) bagi Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah dan 7 Lembaga Teknis Daerah (5 Badan dan
Kantor, Inspektorat dan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan),
30 Kecamatan dan 12 Kelurahan, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14
Tahun 2016 Lembaga Lain yang sebelumnya dibentuk oleh Peraturan Daerah
nomor 6 tahun 2015 yaitu : Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai
Republik Indonesia Kabupaten Karawang, serta Badan Penanggulangan Bencana
Daerah tetap di pertahankan. Adapun berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14
Tahun 2016 rinciannya adalah sebagai berikut :
A. Sekretariat Daerah tipe A.
B. Sekretariat DPRD tipe A.
C. Dinas Daerah terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tipe A.
2. Dinas Kesehatan tipe A.
3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tipe A.
4. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tipe A.
5. Satuan Polisi Pamong Praja tipe A.
6. Dinas Sosial tipe A.
7. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tipe A.
8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tipe A.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
29
9. Dinas Pangan tipe B.
10. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan tipe A.
11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tipe A.
12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tipe A.
13. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tipe A.
14. Dinas Perhubungan tipe A.
15. Dinas Komunikasi dan Informasi tipe B.
16. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tipe B.
17. Dinas PenanamanModal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tipe A.
18. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tipe A.
19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tipe A.
20. Dinas Perikanan tipe A.
21. Dinas Pertanian tipe A.
22. Dinas Perindustrian dan Perdagangan tipe A.
D. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :
1. Inspektorat.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tipe A.
3. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia tipe A.
4. Badan Pendapatan Daerah tipe A.
5. Badan Pengelola Keuangan dan Arsip Daerah tipe A.
6. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
7. Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan.
E. Lembaga lain terdiri dari:
1. Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia
Kabupaten Karawang
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
F. Kecamatan, terdiri dari :
1. Kecamatan Karawang Barat tipe A;
2. Kecamatan Karawang Timur tipe A;
3. Kecamatan Pangkalan tipe A;
4. Kecamatan Tegalwaru tipe A;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
30
5. Kecamatan Telukjambe Timur tipe A;
6. Kecamatan Telukjambe Barat tipe A;
7. Kecamatan Ciampel tipe A;
8. Kecamatan Klari tipe A;
9. Kecamatan Rengasdengklok tipe A;
10. Kecamatan Kutawaluya tipe A;
11. Kecamatan Batujaya tipe A;
12. Kecamatan Tirtajaya tipe A;
13. Kecamatan Pedes tipe A;
14. Kecamatan Cilebar tipe A;
15. Kecamatan Cibuaya tipe A;
16. Kecamatan Pakisjaya tipe A;
17. Kecamatan Cikampek tipe A;
18. Kecamatan Purwasari tipe A;
19. Kecamatan Jatisari tipe A;
20. Kecamatan Cilamaya Wetan tipe A;
21. Kecamatan Cilamaya Kulon tipe A;
22. Kecamatan Tirtamulya tipe A;
23. Kecamatan Telagasari tipe A;
24. Kecamatan Rawamerta tipe A;
25. Kecamatan Lemahabang tipe A;
26. Kecamatan Tempuran tipe A;
27. Kecamatan Majalaya tipe A;
28. Kecamatan Jayakerta tipe A;
29. Kecamatan Banyusari tipe A;
30. Kecamatan Kota Baru tipe A.
G. Kelurahan, terdiri dari :
1. Kelurahan Karawang Kulon
2. Kelurahan Adiarsa Barat
3. Kelurahan Tanjungpura
4. Kelurahan Tanjungmekar
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
31
5. Kelurahan Tunggakjati
6. Kelurahan Karangpawitan
7. Kelurahan Nagasari
8. Kelurahan Mekarjati
9. Kelurahan Karawang Wetan
10. Kelurahan Adiarsa Timur
11. Kelurahan Palumbonsari
12. Kelurahan Plawad
1.5. Isu – isu strategis
Isu-isu strategis yang berpengaruh dan perlu dilakukan penanganan
oleh Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
A. Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
1. Jumlah Pertambahan Penduduk dan Dampak Pengembangan
Kawasan Industri dan Kawasan Permukiman
2. Kemantapan Infrastruktur Jalan, Jembatan dan Pengairan Yang
Belum Memenuhi Standar Pelayanan Minimal
3. Infrastruktur jaringan irigasi banyak yang rusak: panjang sal
primer 78,97 km (rusak 49,99 %), panjang sal sekunder 451,41
km (rusak 29,91 %), panjang sal tertier 1.791 km (rusak 34 %)
4. Panjang jalan usaha tani 919 km (rusak 46 %)
5. Penurunan Kapasitas Saluran Pembuang dan Muara Sebagai
Akibat Sedimentasi
6. Kondisi Perkembangan Historis Geografis (Daratan, Sungai,
Saluran Pembuang, Pesawahan dan Garis Pantai)
7. Dampak Perubahan Tata Ruang Internal Maupun Eksternal
(macet, crowded dan banjir)
8. Karawang Bagian Dari Pengembangan BODEBEKARPUR Sebagai
Twin Metropolitan (Jakarta)
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
32
9. Peraturan Presiden RI Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Api Cepat Jakarta
dan Bandung ; Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2016
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (Untuk
Bandara Internasional Karawang) dan Rencana Pembangunan
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II
10. Belum memadainya Pranata Bidang Penataan Ruang khususnya
Rencana Rinci Tata Ruang;
11. Rendahnya keterkaitan fungsional antar wilayah Perkotaan dan
Perdesaan;
12. Menurunnya ketersediaan ruang untuk ketahanan pangan dan
minimnya Ruang Terbuka Hijau Publik;
13. Belum terwujudnya sinergitas koordinasi penataan ruang baik
yang bersifat fisik lingkungan, kebencanaan maupun ekonomi;
14. Belum optimalnya penanganan persampahan dan masih
kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan;
15. Belum tertanganinya kawasan kumuh perkotaan;
16. Masih tingginya Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten
Karawang
17. Penyediaan infrastruktur wilayah yang memenuhi Standar
Pelayanan Minimal. Diantaranya berupa kemantapan, jaringan
dan kualitass jalan (termasuk trotoar, marka jalan, dan rambu lalu
lintas), saluran drainase, infrastruktur pengelolaan sampah dan air
limbah, infrastruktur air bersih dan sanitasi, infrastruktur irigasi;
18. Penggunaan dan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan
RTRW dan peraturan ketataruangan;
19. Alih fungsi lahan sawah (selama 25 tahun terakhir luas 3.550 ha)
rata-rata pertahun 142 Ha
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
33
20. Tata kelola lingkungan hidup yang baik sehingga kegiatan
pembangunan tidak menimbulkan dampak berupa kerusakan
lingkungan dan penurunan daya dukung/degradasi lingkungan.
B. Bidang Sosial Budaya
1. Pencapaian indikator dan Standar Pelayanan Minimal dalam
pelayanan pendidikan dan kesehatan;
2. Pengaruh globalisasi berdampak pada kultur budaya lokal.
3. Apresiasi masyarakat terhadap seni budaya lokal belum optimal.
4. Kurangnya regenerasi seniman terhadap budaya lokal yang
menjadi warisan leluhur
5. Seni budaya lokal yang sudah populer belum memiliki hak cipta.
6. Kreativitas seniman masih kurang karena tidak didukung oleh
pengetahuan/pendidikan formal.
C. Bidang Ekonomi
1. Pemberdayaan usaha mikro kecil maupun menengah yang
mewakili keunikan lokal dalam pemasaran dan permodalan serta
tantangan perdagangan bebas;
2. Pemantapan ketahanan pangan daerah;
3. Pengelolaan potensi destinasi pariwisata secara baik dan
profesional;
4. Infrastruktur dan Roda transportasi menuju objek dan daya
tarik wisata masih belum memadai dan terkoneksi.
5. Prasarana dan sarana wisata di objek wisata masih belum
standar, terutama pada objek dan daya tarik wisata yang berada
di Kawasan Wisata
6. Keberadaan objek dan daya tarik wisata di setiap destinasi
belum terintegrasi ke dalam pola perjalanan pariwisata Jawa
Barat.
7. Pendekatan pengembangan pariwisata masih belum berorientasi
secara tegas kedalam pola pengembangan industri pariwisata
secara berkelanjutan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
34
8. Kesadaran dan partsipasi para pemangku kepentingan pariwisata
terhadap upaya peningkatan kualitas pengalaman wisata masih
belum merata dan memadai.
9. Upaya pemasaran dan promosi destinasi wisata masih belum
terintegrasi, terarah, dan terukur sesuai dengan tujuan, sasaran
dan target pengembangan pariwisata yg telah ditetapkan.
10. Ketersedian pelayanan infomasi wisata, terutama di Bandara,
stasiun kereta dan terminal dan simpul-simpul kawasan wisata
utama belum ada.
11. Kondisi pengelolaan keamanan dan keselamatan dalam kegiatan
berwisata masih minim dan belum merata di setiap destinasi
wisata.
12. Kemampuan dan profesionalitas SDM di sektor pariwisata masih
terbatas dan belum merata, terutama untuk pekerja yang
berada pada posisi penyedia pelayanan.
13. Kandungan C organik tanah sawah di kabupaten Karawang
rendah (di bawah 1 %) artinya lahan sawah dalam keadaan
sakit.
14. Sering terjadi bencana alam (banjir/kekeringan)
- Tahun 2013 luas puso = 8.561 ha (banjir)
- Tahun 2014 luas puso = 25.630 ha (banjir)
- Tahun 2015 luas puso = 1.782 ha (kekeringan)
15. Tingginya serangan hama penyakit (opt)
- Tahun 2013 serangan opt = 19.089 ha
- Tahun 2014 serangan opt = 14.191 ha
- Tahun 2015 serangan opt = 8.718 ha
16. Kehilangan hasil (losses) pasca panen padi sebesar 12,62 %
17. Kabupaten Karawang masih kekurangan daging sebanyak
10.130 ton (perhitungan antara jumlah penduduk dibandingkan
dengan jumlah populasi hewan yang ada)
18. Lahan kritis seluas 7.483 ha (darat 2,078 ha, pantai 5,405 ha)
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
35
19. Jumlah petani = 281.405 kk, terdiri dari:
- Petani pemilik = 43.362 (15 %)
- Petani pemilik penggarap = 80.905 (29 %)
- Petani penggarap = 47.754 (17 %)
- Buruh tani = 109.564 (39 %)
20. Posisi tawar hasil produk petani masih rendah
D. Bidang Pemerintahan
1. Ketersediaan sarana dan prasarana serta SDM aparatur yang
profesional berbasiskan good governance dan clean governance
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik;
1.6. Dasar Hukum
Dasar hukum yang melandasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah
Kabupaten Karawang Tahun 2017 adalah :
1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968
tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
36
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
37
13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
18. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
38
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan PP 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
23. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
24. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Karawang;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karawang
Tahun 2005-2025;
27. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Karawang;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Karawang
Tahun 2016-2021;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Karawang;
31. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
32. Peraturan Bupati Karawang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pelimpahan
Sebagian Urusan Pemerintahan Daerah dari Bupati Karawang Kepada
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang sebagaimana telah
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
39
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Karawang Nomor 68
Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Karawang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan
Daerah dari Bupati Karawang Kepada Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Karawang;
33. Peraturan Bupati Karawang Nomor 56 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Karawang Tahun 2016;
34. Peraturan Bupati Karawang Nomor 103 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
1.7. Sistematika Pelaporan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017 ini terdiri
dari :
BAB I Pendahuluan
; berisi tentang Latar Belakang, Gambaran Umum Kabupaten
Karawang, Indikator Makro, Struktur organisasi, Isu-isu strategis yang
berpengaruh, Dasar Hukum serta Sistematika Pelaporan.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ; berisi Indikator Kinerja Utama, Visi
dan Misi, Perjanjian Kinerja tahun 2017, Kebijakan Prioritas
Pembangunan Tahun 2017 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun
2017.
BAB III Akuntabilitas Kinerja ; berisi Capaian Kinerja Organisasi dan Realisasi
Anggaran.
BAB IV Penutup.
LAMPIRAN
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2017
RINGKASAN CAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA PEMKAB. KARAWANG
2017
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
40
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pemerintah Kabupaten Karawang dalam menyusunan Laporan Kinerja
Tahun 2017 ini mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
2.1 Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk meningkatkan dan memperkuat akuntabilitas dalam
penerapan tata pemerintahan yang lebih akuntabel dan terukur, pemerintah pusat
telah menerbitkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja
Utama untuk diterapkan di Lingkungan Kementrian/Lembaga dan Instansi
Pemerintah Daerah. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Sebagai tindak lanjut,
Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Organisasi Perangkat
Daerah melalui Pe ra turan Bupati Karawang Nomor 41 Tahun 2017 tentang
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Karawang Tahun 2016-2021 Dengan Kebijakan Nasional.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Karawang
juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah
Daerah maupun tingkat Organisasi Perangkat Daerah; dalam melakukan reviu
dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis
yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan
target Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Karawang tahun 2017
adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
41
Tabel 2.1
Target Indikator Kinerja Utama Kabupaten Karawang Tahun 2017
ASPEK/FOKUS/
BIDANG/URUSAN/ INDIKATOR
KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KONDISI
AWAL
(2016)
TARGET
(2017)
1 2 3 4
Meningkatnya tatakelola
pemerintahan yang bersih dan efisien
1 Nilai/predikat SAKIP Kabupaten C CC
2 Opini BPK terhadap Laporan
Keuangan Daerah
WTP WTP
3
Skor dan Status LPPD 3,09 (Sangat
Tinggi)
3...4
(Sangat
Tinggi)
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan
1 Usia Harapan Hidup 71.53 71.56
2 Indeks Kesehatan Kabupaten Karawang
79,28 79,32
Terkendalinya pertumbuhan penduduk
1 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
1,02 0,99
Meningkatnya akses
dan kualitas pelayanan pendidikan
1 Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7,39 7,69
2 Angka Partisipasi Murni SD 96 96
3 Angka Partisipasi Murni SMP 70,00 71,00
4 Angka Partisipasi Kasar SD 107,42 107,62
5 Angka Partisipasi Kasar SMP 96,89 97,00
6 Indeks Pendidikan 56,27 56,50
Meningkatnya perlindungan
terhadap perempuan dan anak
1 Indeks Pembangunan Gender (IPG)
73,48 73,52
Meningkatnya peluang kerja
1 Tingkat Pengangguran terbuka (TPT)
11 10,50
2 Angka kesempatan kerja baik
formal maupun non formal.
85,23 86,25
3 Rasio daya serap tenaga kerja 45.056 45.206
Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat
1 Angka Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin)
10 10
2 Indeks Gini - 0,36-0,49
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
42
ASPEK/FOKUS/ BIDANG/URUSAN/
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KONDISI AWAL
(2016)
TARGET
(2017)
1 2 3 4
Meningkatnya produksi, produktivitas
pertanian dan pendapatan petani
1 Nilai tukar petani 90 % 90 %
2 Peningkatan poduksi, produktivitas pertanian tanaman
pangan, hortikultura dan peternakan
75,13 75,88
43,31 43,74
2,46 2,48
8.250,00
3.250,00 28,00
8.250,00
3.250,00 28,00,00
Terpenuhinya
kebutuhan pangan masyarakat
1 Skor PPH = %AKG x Bobot
AKG = Angka Kecukupan Gizi Bobot = Bobot masing-masing golongan pangan
83,50 85,50
Meningkatnya produksi perikanan
1
Peningkatan produksi perikanan
1,00% (42.907,98 ton)
1,00% (43.337,06 ton)
1,00%
(8.677,91 ton)
1,00%
(8.764,69 ton)
2 Rata-rata Pendapatan Kotor Nelayan di Laut
20.939.331,42
21.148.724,74
Meningkatnya pariwisata yang berbasis budaya lokal
1 Jumlah Wisatawan 6.123.383 7.465.984
2 Jumlah event seni/budaya yang
diselenggarakan dengan skala nasional
- -
Meningkatnya perekonomian daerah
1 LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
3-6 3-6
2 Peningkatan nilai ekspor barang
dan jasa Kabupaten Karawang
1.066 1.118
Meningkatnya kemudahan investasi
1 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
27,348 27,848
Pengembangan kerukunan kehidupan
antar umat beragama yang harmonis
1 Indeks Kerukunan Beragama - 1,76-2,5
Meningkatnya Partisipasi masyarakat
dalam pesta demokrasi
1 Angka partisipasi PilPres/Pileg/Pilgub
- -
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
43
ASPEK/FOKUS/ BIDANG/URUSAN/
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KONDISI AWAL
(2016)
TARGET
(2017)
1 2 3 4
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan
infrastruktur di Kabupaten Karawang
1 Panjang jaringan jalan kabupaten dalam kondisi baik
608,75 698,75
2 Panjang Saluran Irigasi Kabupaten yang kondisinya baik
672,72 772,72
Penyediaan Ruang Publik dan RTH (Ruang Terbuka
Hijau)
1 Luas Ruang Terbuka Hijau 75 Ha 75 Ha
Meningkatnya penataan ruang wilayah Kabupaten
berbasis pembangunan
berkelanjutan dan kebencanaan
1 Rasio peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana
80 81
2 Persentase penanganan
kejadian bencana
80 81
3 Persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi
80 81
Meningkatnya cakupan layanan air
minum, persampahan, drainase dan pengelolaan air
limbah
1 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
57% 60%
2 Persentase penduduk berakses air minum
57% 60%
3 Rasio tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan penduduk di wilayah perkotaan (DLHK)
59,08 62,03
4 Persentase penanganan sampah
perkotaan (DLHK)
33,52 41,35
Meningkatnya pengelolaan kawasan permukiman layak
huni
1 Rasio rumah layak huni, Luas kawasan kumuh
69,95% 70,22%
Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
1 Indeks Lingkungan Hidup 46,90 49,85
2 Indeks Pencemaran Air Sungai 60,00 63,00
3 Indeks Pencemaran Udara 56,00 58,80
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
44
ASPEK/FOKUS/ BIDANG/URUSAN/
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KONDISI AWAL
(2016)
TARGET
(2017)
1 2 3 4
4 Indeks Tutupan Hutan 30,25 33,28
Pengentasan Desa sangat tertinggal serta
terwujudnya desa Mandiri
1 Persentase desa dengan status desa tertinggal
11.78% 9.42%
2 Persentase Desa dengan Status
Desa Mandiri
1.35% 3.03%
*) RPJMD Kab. Karawang 2016 -2021
2.2 Visi dan Misi Kabupaten Karawang
esuai dengan amanat Undang-undang Organik Otonomi Daerah serta UU
Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, daerah
yang telah melaksanakan pemilihan kepala daerah secara langsung harus menyusun
dokumen perencanaan jangka menengah atau yang disebut dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD Kabupaten Karawang
Tahun 2016 – 2021 telah ditetapkan melalui Perda Nomor 8 Tahun 2016. Visi
Kabupaten Karawang selama kurun waktu tersebut adalah :
““KARAWANG YANG MANDIRI MAJU ADIL DAN MAKMUR”
Dalam rangka mencapai Visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan 5 (lima)
Misi yang memuat tujuan sasaran strategi pembangunan sebagai berikut :
MISI 1 : MEWUJUDKAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH YANG
BERSIH DAN BERWIBAWA.
Tujuan :
Yang ingin dicapai adalah :
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif efisien dan bebas KKN
Sasaran :
1. Meningkatnya Tata kelola Pemerintahan yang bersih dan efisien
Strategi :
1. Implementasi Reformasi Birokrasi (8 Area Perubahan)
2. PeningkatanKapasitas dan Kompetensi Sumber Daya Aparatur
S
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
45
3. Pengawasan Aparatur APIP
Kebijakan :
1. Optimalisasi Implementasi Sakip (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan)
2. Optimalisasi Implementasi SPIP (Sistem Penguatan Interen Pemerintahan)
3. Pendidikan dan Pelatihan ASN
MISI 2 : MEWUJUDKAN KABUPATEN KARAWANG YANG BERDAYA
SAING.
Tujuan :
Yang ingin dicapai adalah :
1. Mewujudkan Peningkatan kualitas hidup masyarakat;
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kemandirian
ekonomi;
Sasaran :
1. Meningkatnya Akses dan kualitas pelayanan kesehatan
2. Terkendalinya pertumbuhan penduduk
3. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan
4. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak
5. Meningkatnya peluang kerja
6. Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat
7. Meningkatnya produksi, produktivitas pertanian dan pendapatan petani
8. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
9. Meningkatnya produksi perikanan
10. Meningkatnya pariwisata yang berbasis budaya lokal
11. Meningkatnya perekonomian daerah
12. Meningkatnya kemudahan investasi
Strategi :
1. Meningkatka akses dan kualitas pelayanan kesehatan
2. Mengendalikan pertumbuhan penduduk
3. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
46
4. Mengembangkan budaya baca
5. Meningkatkan pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan
6. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan
7. Meningkatkan kesempatan kerja
8. Memperkuat fungsi rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan
sosial dan jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
9. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura,
perkebunan dan peternakan bermutu melalui intensifikasi dan diversifikasi
berbasis sumberdaya lokal
10. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelompok tani
11. Mengembangkan penganekaragaman pangan, keamanan pangan dan
ketersediaan cadangan pangan dan akses pangan serta distribusi pangan
12. Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya dan tangkap
13. Meningkatkan pelestarian terhadap nilai tradisi, kekayaan budaya dan
keragaman budaya
14. Peningkatan daya tarik dan pelayanan wisata
15. Penataan Sentra Industri Kecil Menangah Unggulan berbasis ekonomi kreatif
menuju One Village one Product Desa Industri
16. Meningkatkan aksesibilitas dan kemampuan permodalan
17. Pembinaan terhadap pelaku usaha dan UMKM
18. Peningkatan sistem, jaringan distribusi barang dan jasa
19. Pengembangan Industri Daerah dengan pemanfaatan keuntungan faktor
kompetitif dan komparatif
20. Menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif dalam rangka
mempertahankan keberadaan investasi yang ada serta menarik investasi baru
Kebijakan :
1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
2. Intensifikasi KB
3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan
4. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan desa dan masyarakat
5. Meningkatkan minat baca masyarakat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
47
6. Optimalisasi penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
7. Peningkatan kualitas tenaga kerja dengan pelatihan sesuai kebutuhan pasar
8. Meningkatkan daya saing tenaga kerja
9. Peningkatan upaya pemenuhan layanan bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
10. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pengentasan masalah
kesejahteraan sosial
11. Mendorong pemanfaatan teknologi dan mekanisasi dalam usaha pertanian
untuk meningkatkan produktivitas
12. Peningkatan nilai tambah hasil peternakan
13. Penguatan kelembagaan kelompok tani dalam bentuk koperasi tani
14. Peningkatan produksi tanaman pangan, pemasaran serta penerapan teknologi
15. Pemantapan dan kemandirian pangan
16. Mengembangkan sarana dan prasarana perikanan budidaya dan perikanan
tangkap
17. Pengelolaan warisan budaya
18. Pengelolaan nilai tradisi, kekayaan budaya dan keragaman budaya
19. Meningkatkan pengelolaan destinasi pariwisata
20. Meningkatkan aksesibilitas destinasi wisata
21. Pengembangan komoditas unggulan melalui rintisan one village one product
22. Peningkatan akses permodalan melalui koperasi
23. Penguatan permodalan koperasi melalui penyertaan modal
24. Peningkatan kemampuan dan kualitas SDM pelaku usaha/UKM/ IKM
25. Pengembangan pemberdayaan dan peningkatan kualitas pengelolaan pasar
tradisional
26. Penataan Pasar Milik Pemerintah
27. Pengembangan Sentra-sentra produk IKM
28. Revitalisasi peralatan produksi IKM
29. Peningkatan efektivitas prosedur perijinan investasi
30. Peningkatan fasilitasi kerjasama bidang investasi oleh pemerintah
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
48
MISI 3 : MEWUJUDKAN MASYARAKAT DEMOKRATIS
BERLANDASKAN HUKUM.
Tujuan :
Yang ingin dicapai adalah :
1. Mewujudkan stabilitas keamanan yang kondusif bagi pembangunan wilayah;
Sasaran :
1. Pengembangan kerukunan Kehidupan antar umat Beragama Yang Harmonis ;
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi;
Strategi :
1. Meminimalkan konflik SARA dan konflik ipoleksosbud-hankam (Ideologi
Politik Ekonomi Sosial Budaya Pertahanan dan Keamanan);
2. Meningkatkan implementasi norma-norma religius dalam kehidupan
bermasyarakat
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4. Dukungan dan fasilitasi penegakan hukum
Kebijakan :
1. Memberdayakan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dalam
menekan konflik SARA dan konflik ipoleksosbud-hankam
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam wawasan kebangsaan
3. Meningkatnya kehidupan beragama dalam kehidupan masyarakat serta
meningkatkan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
4. Pelaksanaan pesta demlokrasi yang berkualitas berdasarkan standar-
standar dan prinsip pesta demokrasi
5. Meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan daerah
6. Meningkatkan kesiagaan aparatur keamanan dalam mengamankan wilayah
MISI 4 : MEWUJUDKAN KABUPATEN KARAWANG YANG ASRI DAN
LESTARI.
Tujuan :
Yang ingin dicapai adalah :
1. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
49
2. Menjaga kualitas dan kelestarian lingkungan hidup untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan;
Sasaran :
1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Infrastruktur di Kabupaten
Karawang
2. Penyediaan Ruang Publik dan RTH (Ruang Terbuka Hijau)
3. Meningkatnya penataan ruang wilayah Kabupaten berbasis pembangunan
berkelanjutan dan kebencanaan
4. Meningkatnya cakupan layanan air minum, persampahan, dan pengelolaan air
limbah
5. Meningkatnya pengelolaan kawasan permukiman layak huni
6. Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
Strategi
1. Pembangunan, pemeliharaan, dan peningkatan kapasitas dan kualitas
infrastruktur jalan dan jembatan
2. Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipatif
3. Penyediaan fasilitas dan ruang publik
4. Meningkatkan penanganan bencana melalui pemberdayaan masyarakat dan
penyediaan sarana prasarana menuju kemandirian
5. Peningkatan kualitas perencanaan, pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan ruang
6. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan sanitasi
7. Penanganan terhadap rumah tidak layak huni
8. Pelestarian fungsi lingkungan hidup berkelanjutan
Kebijakan :
1. Pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan diselaraskan dengan jalan
dan jembatan nasional serta provinsi dalam rangka meningkatkan
konektivitas antar bagian wilayah dalam kabupaten untuk mendukung sistem
logistik nasional
2. Peningkatan pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi berbasis
partisipasi masyarakat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
50
3. Penataan Kota yang Manusiawi dan Ramah Anak
4. Menyediakan regulasi sarana prasarana kebencanaan, memenuhi waktu
tanggap dan perbaikan akibat bencana
5. Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang
6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan ruang
7. Peningkatan akses dan mutu pelayanan air minum
8. Peningkatan kualitas cakupan pelayanan persampahan
9. Peningkatan kapasitas fasilitas pengelolaan air limbah domestik
10. Rehabilitasi rumah tidak layak huni
11. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan
kerusakan lingkungan
12. Terselenggaranya konservasi sumberdaya alam
13. Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
MISI 5 : MEMBANGUN KABUPATEN KARAWANG MELALUI
PENGUATAN DESA.
Tujuan :
Yang ingin dicapai adalah :
1. Mewujudkan Kemandirian Desa.
Sasaran :
1. Pengentasan Desa sangat Tertinggal serta terwujudnya Desa Mandiri
Strategi :
1. Optimalisasi pemanfaatan potensi desa (Sumberdaya Sosial, Ekonomi dan Ekologi) melalui Pendekatan Partisipatif
Kebijakan :
1. Peningkatan Partisipasi Masyarakat, Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
dan Peningkatan Kualitas Aparatur Pemerintahan Dalam mendukung
Pembangunan Desa
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
51
2.3 Kebijakan Umum Pembangunan 2016-2021
Arah kebijakan Umum yang merupakan prioritas Bupati/Wakil Bupati
Karawang tahun 2016-2021 yang merupakan sinkronisasi dari Nawacita pada
RPJMN 2015-2019 dan Common Goals RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun
2013-2018 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan pendidikan dan kesehatan
(C5,CG1, CG2)
2. Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, pemerintahan desa
dan pembangunan desa; (C2, C3,C4, CG10)
3. Peningkatan peran kepemudaan dan olahraga, pengendalian penduduk,
keluarga berencana, serta pemberdayaan perempuan (C5, C8, C9, CG7,
CG8)
4. Penurunan Angka Pengangguran dan Perlindungan Ketenagakerjaan,
Peningkatan Ekonomi Masyarakat, termasuk peningkatan kesejahteraan
petani dan nelayan dan peran serta swasta melalui Kebijakan Investasi
dan CSR;(C5, C7, CG4, CG5, CG7, CG8, CG9)
5. Peningkatan kualitas infrastruktur dan penataan kota (C3,C7, CG3)
6. Peningkatan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam rangka
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dalam membangun desa
dan menata kota dengan menjaga fungsi, daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup serta antisipasi program dan kegiatan alternative yang
berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup,
Sanitasi, penangulangan, penanganan dan pengurangan resiko bencana
serta pengelolaan sumber daya air; (C7, CG3, CG6)
7. Peningkatan Pelayanan kepada PMKS dan Pengembangan Kehidupan
Beragama Yang Harmonis ; (C1, C8, C9, CG9)
8. Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah, kearifan dan potensi lokal dalam
mendukung pengembangan destinasi wisata; (C8,C9, CG7)
Terdapat 9 (sembilan) janji Bupati dan Wakil Bupati Karawang terpilih
pada saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah periode Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan menjadi program prioritas yang akan dilaksanakan pada Tahun
2016-2021, meliputi :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
52
1. Jaminan pembiayaan pendidikan untuk semua penduduk Karawang
sampai jenjang pendidikan menengah, serta program kesetaraan Paket A,
B dan C bagi yang belum terlayani pendidikan formal;
2. Jaminan pembiayaan kesehatan untuk semua penduduk Karawang
terlayani 100% di pelayanan kesehatan dasar dan jaringannya;
3. Pembangunan infrastruktur termasuk jalan dan jembatan yang
mendukung perekonomian daerah;
4. Penerapan e-government, Standar Pelayanan Minimal dan Standar
Pelayanan Publik;
5. Rehabilitasi rumah tidak layak huni selesai 100% pada masa periode
terpilih melalui pembiayaan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN
dan CSR serta skema pembiayaan yang inovatif (Karawang Bebas
Rutilahu);
6. Pembangunan destinasi wisata alam dan budaya lokal;
7. Fasilitasi permodalan dan pelatihan industri kecil serta ekonomi kreatif;
8. Menerapkan konsep link and match dalam pendidikan dan peluang
lapangan kerja, serta merintis industri yang mendukung UKM;
9. Peningkatan kesejahteraan para petani dan nelayan.
Sebagai tindak lanjut dan implementasi visi dan misi pembangunan
Kabupaten Karawang tahun 2016-2021, maka Arah Kebijakan Umum
pembangunan di Kabupaten Karawang selama kurun waktu 2016-2021 akan
dilakukan melalui pendekatan pengembangan wilayah.
Konsep pengembangan wilayah adalah suatu upaya dalam
mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya dengan penyeimbangan
dan penyerasian pembangunan antar daerah, antar sektor serta antar pelaku
pembangunan dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah.
Strategi pembangunan wilayah di Kabupaten Karawang
mempertimbangkan kondisi geografis, ketersediaan sumber daya alam,
jaringan infrastruktur, kekuatan sosial budaya dan kapasitas sumber daya
manusia menyebabkan yang tidak sama untuk setiap wilayah. Oleh sebab itu,
strategi pembangunan berdimensi kewilayahan di Kabupaten karawang juga
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
53
memperhatikan tata ruang wilayah Provinsi Jawa Barat dan tata ruang
nasional secara keseluruhan. Dengan strategi ini, kebijakan pembangunan
diarahkan untuk mengoptimalkan potensi dan keunggulan daerah dan
membangun keterkaitan antar wilayah yang solid termasuk meningkatkan
pembangunan pusat-pusat pertumbuhan dan infrastruktur yang terkoneksi
antar desa dan kecamatan, penyediaan air bersih, dan jaringan komunikasi
untuk memperlancar arus barang dan jasa, penduduk, modal dan informasi
antar wilayah.
Kebijakan pembangunan kewilayahan di Kabupaten Karawang Wilayah
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Pengembangan Ekonomi Wilayah, Tata Ruang, Kawasan dan
Pelestarian Lingkungan Hidup
Perekonomian wilayah dikembangkan berdasarkan ekonomi
kerakyatan yang bertumpu kepada agribisnis dan pertanian secara umum.
Dengan demikian sektor pertanian akan terus dikembangkan dengan
penrapan teknologi sehingga mampu kembali berkembang sebagai titik
tumpu perekonomian rakyat. Pertanian yang telah mengalami
peningkatan dikembangkan pada kawasan tertentu sesuai dengan tata
ruang dan kawasan tersebut dikembangkan menjadi lahan pertanian
abadi. Peningkatan sektor pertanian tersebut akan memungkinkan
pengembangan dan transformasi dari agribisnis menjadi agroindustri.
Pengembangan agroindustri diharapkan mampu mempertahankan
ketahanan pangan, menyerap tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan
industri pertanian. Pengembangan pertanian secara simultan dilakukan
dengan tetap menjaga lingkungan hidup, serta telah mengantisipasi
adanya perubahan iklim dan pemanasan global dengan tindakan adaptasi
dan mitigasi yang baik.
Dengan demikian, apa yang dilakukan akan memungkinkan
terjadinya keseimbangan dinamis antara pemenuhi kebutuhan pangan
dan terciptanya ketahanan pangan dengan pelestarian lingkungan hidup
dan ketahanan air. Lingkungan hidup yang terpelihara, mulai dari pantai,
sampai ke gunung akan di optimalkan sebagai objek wisata “GURILAP”.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
54
Kegiatan pelestarian alam, baik berupa proses pelestarian maupun
hasilnya, juga dapat dikembangkan sebagai objek wisata baru. Dengan
demikian pariwisata diharapkan dapat tumbuh sebagai sumber
pendapatan baru yang melibatkan masyarakat secara langsung, sehingga
menjadi implementasi konkret dari konsep ekonomi kreatif di Kabupaten
Karawang.
b. Pengembangan Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan
Ekonomi Dan Pelayanan Sosial
Infrastruktur berskala tinggi yang akan dikembangkan selain
bersifat visioner dan monumental, juga bersifat fungsional dan mampu
berperan sebagai lokomotif pengembangan perekonomian daerah secara
keseluruhan. Infrastruktur tersebut antara lain:
1) Pelaksanaan pembangunan prasarana transportasi jalan yang
mengacu pada sistem informasi transportasi;
2) Pelaksanaan pembangunan transportasi massal (Trans Karawang)
3) Persiapan dan pelaksanaan prasarana dan sarana manajemen
lalulintas;
4) Peningkatan fasilitas layanan publik khususnya transportasi (CCTV)
5) Perencanaan dan pembangunan perlintasan tidak sebidang kereta
api
6) Meningkatkan Kemantapan Infrastruktur Yang Berkeselamatan Untuk
Pemenuhan Pelayanan Dasar Dalam Rangka Mendukung Peningkatan
Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Perekonomian, Perdagangan, Jasa,
Aktivitas Sosial Budaya, Pertanian, Industri, Pariwisata dan
Pemerintahan Dengan Memperhatikan Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Untuk Mewujudkan Karawang Yang Mandiri,
Maju dan Berdaya Saing
7) Pengembangan dan Penanganan Infrastruktur Wilayah Kabupaten
Sebagai Daya Dukung dan Penunjang Dalam Melayani Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat
Wilayah Terpadu (PWT), mencakup :
a. Sektor Strategis
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
55
b. Sektor Pertanian
c. Sektor Perdagangan dan Jasa
d. Sektor Industri
e. Sektor Pariwisata
f. Penyesuaian Pengembangan Wilayah Sesuai Dengan RTRW /
RDTR
8) Jaringan prasarana wilayah di wilayah pengembangan dan kawasan
strategis,
9) Pembangunan/Peningkatan/Pemeliharaan/Rehabilitasi Jalan
Kabupaten
10) Pembangunan/Peningkatan/Pemeliharaan/Rehabilitasi Jembatan
Kabupaten
11) Pembangunan/Peningkatan/Pemeliharaan/Rehabilitasi Saluran
Drainase Kabupaten
12) Pembangunan/Rehabilitasi/Normalisasi Saluran Irigasi Sekunder dan
Tersier Kabupaten
13) Pembangunan/Rehabilitasi/Normalisasi Saluran Pembuang Kabupaten
14) Pembangunan Bendung / Situ / Embung / Folder Saluran Air
Kabupaten Yang Terbangun
15) Rehabilitasi Bendung / Situ / Embung / Folder Saluran Air Kabupaten
16) Pembangunan Pengaman Abrasi Pantai
17) Rehabilitasi/Normalisasi Muara
18) Pembangunan terminal integrated pasar Rengasdengklok;
19) Revitalisasi dan pembangunan pasar tradisional;
20) Pembangunan sarana olah raga;
21) Pembangunan TPA, WTP dan IPLT sesuai dengan kapasitas yang
dibutuhkan,
22) Pengembangan kawasan agribisnis, dan agro wisata
23) Pembangunan Hutan Kota dan RTH dengan membangun keterlibatan
masyarakat dan swasta
24) Pengembangan kawasan wilayah pantai dan pesisir yang semakin
didukung dengan infrastruktur fisik dan fasilitas bisnis lainnya,
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
56
Penyempurnaan regulasi penataan bangunan dan lingkungan
permukiman.
Sifat visioner dan monumental diperlukan sebagai daya tarik,
sehingga infrastruktur yang dikembangkan juga dapat tumbuh sebagai
kawasan wisata baru. Sementara sifat dasar fungsional dari infrastruktur
tetap dikembangkan sebagai core bisnis utama, sehingga kombinasi dari
berbagai karakter ini diharapkan mampu mengundang investor. Dengan
adanya investor, maka infrastruktur dapat tumbuh dan berkembang
sebagai lokomotif yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara
keseluruhan. Selain infrastruktur berskala tinggi juga dikembangkan
infrastruktur mikro yang mampu membuka secara luas daerah yang masih
terisolir. Infrastuktur mikro meliputi antara lain: jalan antar desa, jalan
setapak, jalan lingkungan; listrik perdesaan; air bersih perdesaan; dan
jaringan komunikasi.
c. Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Pengembangan
Budaya
Pembangunan daerah direncanakan dan akan dilaksanakan oleh
seluruh sumber daya manusia (SDM) yang berada di Kabupaten
Karawang. Dengan demikian pengembangan SDM juga menjadi fokus
penting pembangunan dalam periode 2016-2021. Pengembangan SDM
terkait dengan kemampuan, keahlian, dan kapasitas SDM setempat,
sehingga penyiapan SDM dilakukan sejak dini melalui berbagai proses
pendidikan, baik dalam ilmu umum maupun keagamaan, kemudian diikuti
dengan berbagai pelatihan peningkatan keahlian. Kondisi ini menuntut
adanya penyiapan berbagai sarana prasarana, tenaga kependidikan, serta
kepelatihan yang baik. Pada beberapa daerah tertentu akan
dikembangkan fasilitas pendidikan dan sistem pendidikan berbasis
keagamaan melalui pengembangan pondok pesantren dengan
manajemen yang baik. Penyiapan SDM didukung dengan penyiapan gizi
berkualitas dan pelayanan kesehatan yang baik. Penyiapan gizi akan
terkait dengan penyediaan bahan makanan lengkap dan berkualitas,
namun terjangkau. Sedangkan pelayanan kesehatan akan berkaitan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
57
dengan kemudahan layanan kesehatan, serta tersedianya tenaga
kesehatan dan obat-obatan yang mencukupi. Pelayanan kesehatan tidak
saja bersifat kuratif, namun lebih penting yang bersifat preventif,
terutama terhadap berbagai penyakit yang bersifat pandemik dan
berbahaya dan menular. Pengembangan SDM Kabupaten Karawang
dilakukan dengan tidak melepaskan aspek budaya lokal. Pengembangan
budaya dilakukan dengan menggali, memperkuat, dan akhirnya
mengembangkan lebih lanjut budaya lokal dalam segala bentuk
manifestasinya, baik berupa tata nilai, sistem hidup, adat istiadat serta
budaya kontemporer. Dengan demikian, proses penyiapan SDM akan
menghasilkan generasi yang unggul tanpa kehilangan jati diri. Pada sisi
lain, pengembangan budaya lokal beserta kreasinya akan mampu
mendukung pengembangan pariwisata budaya. Dengan demikian
pengembangan budaya lokal pada akhirnya mampu berkembang sebagai
sumber pendapatan baru, sebagai pendukung ekonomi kreatif yang
sedang dibangun.
1.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Program dan kegiatan dalam RPJM Kabupaten Karawang tahun 2016 – 2021
masih bersifat indikatif, oleh sebab itu setiap tahun berdasarkan hasil Musrenbang
disusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Karawang yang
selanjutnya diterjemahkan kedalam Rencana Kerja SKPD dan Perjanjian Kinerja
SKPD.
Dalam konteks akuntabilitas kinerja, Perjanjian Kinerja SKPD mencantumkan
sasaran strategis berikut indikator kinerja dan target tahun 2017, yaitu :
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja Kabupaten Karawang Tahun 2017 NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya tatakelola pemerintahan yang
bersih dan efisien
1 Nilai/predikat SAKIP Kabupaten
CC 1. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
2. Peningkatan Sistem
2
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
WTP
3 Skor dan Status LPPD 3...4
(Sangat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
58
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Tinggi) Pengewasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala
Daerah 3. Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan 4. Pengkoordinasian
dan Informasi
Pelaksanaan Pembangunan
5. Pengendalian dan
Monitoring Pembangunan
2 Meningkatnya
akses dan kualitas pelayanan kesehatan
1 Usia Harapan Hidup 71.56 1. Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Program Jaminan Kesehatan Nasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
3. Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan
4. Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat 5. Program
Peningkatan
Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit
6. Program Peningkatan Kualitas Kesehatan
Penduduk Miskin dan Tidak Mampu
7. Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Tradisional
8. Program
2 Indeks Kesehatan Kabupaten
Karawang
79,32
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
59
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Peningkatan Akreditasi dan
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
9. Program Peningkatan
Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak
10. Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Lansia
11. Program Peningkatan Kualitas Perbaikan
Gizi Masyarakat 12. Program
Peningkatan
Kualitas Promosi Kesehatan
13. Program Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK)
14. Program
Peningkatan Kualitas
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
15. Program Peningkatan Kualitas Kesehatan
Lingkungan 16. Program
Peningkatan
Kualitas Hygiene Sanitasi Pangan
17. Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Kerja dan Olahraga
18. Program Peningkatan
Kualitas Surveillance Epidemiologi dan
Imunisasi 19. Program
Peningkatan
Kualitas Pencegahan dan Pengendalian
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
60
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Penyakit Menular 20. Program
Peningkatan Kualitas Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular 21. Program
Peningkatan
Kualitas Pelayanan Kefarmasian
22. Program
Peningkatan Kualitas Pengadaan Obat
dan Perbekalan Kesehatan
23. Program
Peningkatan Kualitas Kompetensi
Sumber Daya Manusia Kesehatan
24. Program
Peningkatan Kualitas Sistem
Informasi Kesehatan
25. Program
Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
26. Program
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas/Puske
mas Pembantu dan Jaringannya
3 Terkendalinya pertumbuhan
penduduk
1 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
0,99 1. Program Pelayanan Kontrasepsi
2. Program Keluarga Berencana
3. Program
Kesehatan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
61
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Reproduksi Remaja 4. Program
Pembinaan Peranserta Masyarakat dalam
Pelayanan KB/KR yang Mandiri
5. Program Pengembangan Model Operasional
BKB-Pos Yandu-PADU
4 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan
pendidikan
1 Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7,69 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun.
3. Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS)
4. Program
Pendidikan Non Formal
5. Program
Manajemen Pelayanan Pendidikan
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur 8. Program Wajib
Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun.
2 Angka Partisipasi Murni SD 96
3 Angka Partisipasi Murni SMP 71,00
4 Angka Partisipasi Kasar SD 107,62
5 Angka Partisipasi Kasar SMP 97,00
5 Meningkatnya perlindungan
terhadap perempuan dan anak
1 Indeks Pembangunan Gender (IPG)
73,52
1. Program Keserasian
Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan 2. Program
Perlindungan Anak
dan Perempuan 3. Program
Peningkatan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
62
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan 4. Program
Peningkatan
Peranserta dan Kesetaraan Gender
Dalam Pembangunan
5. Program
Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
6 Meningkatnya peluang kerja
1 Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
10,50 1. Peningkatan Kesempatan Kerja.
2. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan. 3. Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja.
2 Angka kesempatan kerja baik formal maupun non formal.
86,25
3 Rasio daya serap tenaga kerja 45.206
7 Meningkatnya perlindungan sosial
dan masyarakat
1 Angka Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin)
10 1. Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya 2. Pembinaan Eks
Penyandang
Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan
Penyakit Sosial lainnya)
3. Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial 4. Peningkatan
Pelayanan Sosial
2 Indeks Gini 0,36-0,49
8 Meningkatnya produksi,
produktivitas pertanian dan pendapatan petani
1 Nilai tukar petani 107.82 1. Program peningkatan kesejahteraan
petani 2. Program
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
63
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
2 Peningkatan poduksi, produktivitas pertanian
tanaman pangan, hortikultura dan peternakan
75,88
pemberdayaan sumberdaya lahan
dan air 3. Program
pengembangan
sarana dan prasarana
pertanian/perkebunan
4. Program
peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
5. Program
peningkatan produksi pertanian/perkebu
nan 6. Program
pemberdayaan
penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
7. Program peningkatan
produksi dan pemasaran hasil peternakan
43,74
2,48 8.250,00 3.250,00
28,00,00
9 Terpenuhinya kebutuhan pangan
masyarakat
1 Skor Pola Pangan Harapan 85,50 1. Peningkatan Ketahanan Pangan
10 Meningkatnya produksi perikanan
1 Peningkatan produksi perikanan
1,00% (43.337,0
6 ton)
1. Program pengembangan budidaya
perikanan 2. Program
Pengembangan
Perikanan Tangkap 3. Program
Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan 4. Program
Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakan Pesisir
1,00%
(8.764,69 ton)
2 Rata-rata Pendapatan Kotor Nelayan di Laut
21.148.724,74
11 Meningkatnya pariwisata yang berbasis budaya
lokal
1 Jumlah Wisatawan 7.465.984 1. Pengembangan Destinasi Pariwisata.
2. Pengembangan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
64
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
2 Jumlah event seni/budaya yang diselenggarakan dengan
skala nasional
- Kemitraan 3. Pengembangan
Pemasaran Pariwisata dan Budaya
4. Pengembangan Nilai Budaya
5. Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya
12 Meningkatnya perekonomian
daerah
1 LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
3-6 1. Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
2. Pembinaan
Pedagang Pasar Tradisional
3. Pengembangan Industri Kecil, Menengah dan
Besar 4. Peningkatan
Kemampuan
Teknologi Industri 5. Peningkatan dan
Pengembangan
Ekspor. 6. Pengembangan
Dan Pembinaan
Usaha Daerah 7. Pembinaan
Pengembangan
Promosi dan Informasi
8. Pengembangan Sistem Perdagangan
Dalam negeri
2 Peningkatan nilai ekspor
barang dan jasa Kabupaten Karawang
1.118
13 Meningkatnya
kemudahan investasi
1 Jumlah nilai investasi berskala
nasional (PMDN/PMA)
27,848 1. program
peningkatan promosi dan kerjasama
investasi 2. program
peningkatan mutu pelayanan perizinan
14 Pengembangan kerukunan
kehidupan antar umat beragama yang harmonis
1 Indeks Kerukunan Beragama 1,76-2,5 1. Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
2. Program
Pendidikan Politik
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
65
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Masyarakat. 3. Pemberdayaan
Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan 4. Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
5. Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
15 Meningkatnya
Partisipasi masyarakat dalam
pesta demokrasi
1 Angka partisipasi PilPres/Pileg/Pilgub
-
16 Meningkatnya
kualitas dan kuantitas pelayanan infrastruktur di
Kabupaten Karawang
1 Panjang jaringan jalan
kabupaten dalam kondisi baik
698,75
1. Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2. Program Pembangunan Sistem Informasi /
Data Base Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
3. Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 5. Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
6. Program Pembangunan Sistem Informasi /
Data Base Pekerjaan Umum dan Penataan
2 Panjang Saluran Irigasi Kabupaten yang kondisinya baik
772,72
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
66
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Ruang 7. Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan
8. Program Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
9. Program
Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
10. Program
Peningkatan Jalan dan Jembatan
11. Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pemerintah dan Fasilitas Umum
12. Program
Pembangunan Sistem Informasi /
Data Base Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang 13. Program
Pembangunan
Jalan dan Jembatan
14. Program
Peningkatan Jalan dan Jembatan
15. Program
Pembangunan Turap / Talud / Bronjong
16. Program Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
17. Program
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
18. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
67
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
dan Jembatan 19. Program Tanggap
Darurat Jalan / Jembatan / Bangunan /
Sumber Daya Air 20. Program
Peningkatan Jalan dan Jembatan
21. Program
Peningkatan Jalan dan Jembatan
22. Program
Peningkatan Jalan dan Jembatan
23. Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan
24. Program Tanggap Darurat Jalan / Jembatan /
Bangunan / Sumber Daya Air
25. Program
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan 26. Program
Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
27. Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan
28. Program Pembangunan Saluran Drainase /
Gorong-Gorong 29. Program
Pembangunan
Saluran Drainase / Gorong-Gorong
30. Program Tanggap Darurat Jalan / Jembatan /
Bangunan / Sumber Daya Air
31. Program
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
68
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
32. Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya 33. Program
Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya 34. Program
Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya 35. Program
Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
36. Program
Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
37. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
38. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
39. Program Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya 40. Program
Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
69
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Daya Air Lainnya 41. Program
Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
42. Program Konservasi Wilayah Pesisir
43. Program Perencanaan Tata Ruang
44. Program Perencanaan Tata Ruang
45. Program Perencanaan Tata Ruang
46. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pemerintah dan Fasilitas Umum
47. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Pemerintah dan
Fasilitas Umum 48. Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana Pemerintah dan
Fasilitas Umum 49. Program
Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan 50. Program
Pembangunan Sistem Informasi / Data Base
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
17 Penyediaan Ruang Publik dan RTH
(Ruang Terbuka
1 Luas Ruang Terbuka Hijau 75 Ha 1. Pemberdayaan dan Kemitraan
Lingkungan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
70
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
Hijau) 2. Program Pengelolaan dan
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
3. Program Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau 4. Pengembangan
Kinerja
Pertamanan dan Pemakaman
5. Penataan
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
6. Pengelolaan Areal
Pemakaman 7. Pemanfaatan
Ruang.
18 Meningkatnya
penataan ruang wilayah Kabupaten berbasis
pembangunan berkelanjutan dan kebencanaan
1 Rasio peningkatan
kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana
81 1. Program
Pencegahan dan Kesiapsiagaan
2. Program
Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan
Masyarakat 3. Program
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana
2 Persentase penanganan
kejadian bencana
81
3 Persentase penanganan
rehabilitasi dan rekonstruksi
81
19 Meningkatnya cakupan layanan air
minum, persampahan, drainase dan
pengelolaan air limbah
1 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air
bersih
60% 1. Pemberdayaan dan Kemitraan
Lingkungan 2. Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan Persampahan
3. Lingkungan Sehat
Perumahan
2 Persentase penduduk berakses air minum
60%
3 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk di wilayah
perkotaan (DLHK)
62,03
4 Persentase penanganan sampah perkotaan (DLHK)
41,35
20 Meningkatnya pengelolaan
kawasan permukiman layak huni
1 Rasio rumah layak huni, Luas kawasan kumuh
70,22% 1. Lingkungan Sehat Perumahan.
2. Perencanaan Tata Ruang.
21 Terwujudnya lingkungan hidup
yang berkualitas
1 Indeks Lingkungan Hidup 49,85 1. Pengendalian pencemaran dan
perusakan 2 Indeks Pencemaran Air Sungai 63,00
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
71
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM
1 2 3 4 5
3 Indeks Pencemaran Udara 58,80 lingkungan hidup 2. Program
Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA
4 Indeks Tutupan Hutan 33,28
22 Pengentasan Desa
sangat tertinggal serta terwujudnya desa Mandiri
1 Persentase desa dengan status
desa tertinggal
9.42% 1. Program
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan 2. Program
Pengembangan
Lembaga Ekonomi Pedesaan
3. Program
Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Dalam Membangun Desa/Kelurahan
4. Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan 5. Program
Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan
2 Persentase Desa dengan Status Desa Mandiri
3.03%
Sumber : Perjanjian Kinerja Perubahan Pemkab Karawang 2017
2.5 Kebijakan Prioritas Pembangunan Tahun 2017
Dalam rangka perwujudan target target pembangunan daerah serta untuk
menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran, maka dilaksanakan
perubahan/ pergeseran alokasi anggaran kegiatan dengan memperhatikan:
1. Sinkronisasi dan sinergitas kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang belum
terakomodir pada APBD Induk Tahun Anggaran 2017;
2. Urgensi kegiatan yang bersifat sangat prioritas/ mendesak dan menampung
kegiatan yang mengalami pergeseran anggaran;
3. Mengakomodasi prioritas Bupati Karawang Tahun 2016–2021 antara lain upaya
peningkatan daya saing daerah, peningkatan infrastruktur dan sarpras pendidikan
dan kesehatan.
Kegiatan dalam Perubahan RKPD 2017, selanjutnya dipersandingkan alokasi
anggaran dan jumlah kegiatannya sebelum dan sesudah perubahan RKPD secara
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
72
terinci per SKPD menurut kegiatan dan anggarannya terlihat pada lampiran 2 RKPD-P
tahun 2017.
Pemerintah Daerah wajib menerapkan prinsip efisien, efektif, transparan,
akuntabel dan partisipatif dalam pelaksanaan kegiatan guna mencapai sasaran yang
tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2017. Pada
RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2017 ditetapkan prioritas Pembangunan, yaitu :
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada
masyarakat;
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan tetap
memperhatikan pembangunan berkelanjutan;
3. Pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan saluran irigasi serta
transportasi, permukiman dan prasarana wilayah lainnya;
4. Pegembangan pariwisata dan penataan kota;
5. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang professional dan
kredibel dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik;
6. Mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah
melalui program pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja,
pemberdayaan kelembagaan desa, pemberdayaan gender,
peningkatan peran pemuda dan pembangunan keolahragaan yang
melibatkan masyarakat;
7. Tata Kelola pemerintahan menuju penyelenggaraan pemerintahan yang
lebih baik menuju kemandirian fiskal.
Berdasarkan prioritas pembangunan sesuai uraian diatas, Dengan
berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, program pembangunan daerah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai misi pembangunan Kabupaten Karawang
Tahun 2016-2021 adalah implementasi urusan pemerintahan konkuren
yaitu urusan pemerintahan yang di bagi antara pemerintah pusat dengan
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota, yang terdiri dari urusan wajib
(pelayanan dasar dan non pelayanan dasar) dan urusan pilihan dengan
rincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
73
URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Sosial
5. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
6. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR
1. Tenaga Kerja
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
3. Pangan
4. Pertanahan
5. Lingkungan Hidup
6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
7. Pemberdayaan Masyarakat Desa
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
9. Perhubungan
10. Komunikasi dan Informatika
11. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
12. Penanaman Modal
13. Kepemudaan dan Olahraga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan
18. Arsip
URUSAN PILIHAN
1. Kelautan dan Perikanan
2. Pariwisata
3. Pertanian
4. Kehutanan
5. Energi dan Sumber Daya Mineral
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
74
6. Perdagangan
7. Perindustrian
8. Transmigrasi
Selain urusan wajib dan urusan pilihan tersebut diatas, untuk mencapai
misi Kabupaten Karawang tahun 2016-2021 juga dilaksanakan oleh unsur
penunjang urusan pemerintahan yang meliputi ;
1. Perencanaan
2. Keuangan
3. Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan
4. Penelitian dan pengembangan
5. Fungsi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Selanjutnya urusan wajib dan pilihan dijabarkan dalam bentuk program,
kegiatan, sasaran program, instansi penanggung jawab serta pagu indikatif,
seperti Rencana Kerja dan Pendanaan menurut Urusan Kabupaten Karawang
Tahun 2017. Pada Tahun Anggaran 2017, direncanakan melalui asumsi
kenaikan 2 % dari APBD Tahun 2016, Belanja Tidak Langsung adalah sebesar
Rp. 2.108.585.128.315,09 dan Belanja Langsung sebesar Rp.
2.068.359.228.852,29. Berdasarkan alokasi tersebut diatas Program dan
kegiatan prioritas tahun 2017 diuraikan pada Matrik Rencana
Program/Kegiatan SKPD pada RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2017 yang
kami lampirkan (Lampiran 2) pada RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2017
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari RKPD Kabupaten Karawang
tahun 2017.
2.6 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2017
Pada RKPD Perubahan Kabupaten Karawang Tahun 2017 Prioritas
Pembangunan tetap mengacu pada Prioritas Pembangunan RPJMD Kabupaten
Karawang Tahun 2016-2021.
Berdasarkan isu strategis tersebut maka pada tahun 2017 ditetapkan
kebijakan umum pembangunan ditekankan pada prioritas pembangunan sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
75
1. Penguatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan
ketahanan pangan serta iklim usaha yang kondusif;
2. Pengembangan pariwisata sebagai sektor unggulan dalam rangka peningkatan
daya saing daerah ;
3. Penataan Kota indah dan terang sampai ke pelosok kabupaten;
4. Peningkatan kualitas SDM (aparatur termasuk aparatur desa/kelurahan);
5. Penguatan kelembagaan;
6. Pengentasan kemiskinan, penguarangan angka pengangguran;
7. Penanganan bencana alam dan;
8. Pengelolaan persampahan serta;
9. Konservasi lingkungan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
134
3.4 Akuntabilitas Keuangan
Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah menjabarkan mengenai
pelaksanaan kinerja pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Karawang pada tahun 2017 dengan memberikan penekanan pada analisis
kinerja pengelolaan keuangan, baik pada aspek pendapatan, belanja, maupun
pembiayaan.
Terdapat sejumlah aspek mendasar yang perlu mendapat perhatian, sehingga
penjabaran yang disusun tentang keuangan daerah tahun anggaran 2017 dapat
dipahami dengan kerangka pikir yang sama:
1. Komponen Pendapatan terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah yang berasal
dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah; (2) Dana
Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana
Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; serta (3) Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dan
Bagi Hasil Retribusi dari Propinsi dan Pemerintah Lainnya.
2. Komponen belanja terdiri atas: (1) Belanja Tidak Langsung yang didalamnya
terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja
Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa, Belanja
Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
dan Partai Politik, serta Belanja Tidak Terduga; (2) Belanja Langsung yang
didalamnya terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja
Modal.
3. Komponen pembiayaan terdiri atas: (1) Penerimaan Pembiayaan Daerah yang
didalamnya terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebelumnya, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman dan Penerimaan Piutang
Daerah; (2) Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
135
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok
Utang.
A. Pengelolaan Pendapatan Daerah
a. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana
amanat UU Nomor 23 Tahun 2014, maka kebijakan pengelolaan pendapatan
diarahkan pada upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah sebagai barometer
tingkat kemandirian daerah dalam menjalankan amanat otonomi daerah. Namun
demikian, PAD sebagai penerimaan daerah yang dapat dikendalikan (controllable)
masih relatif kecil memberikan kontribusi terhadap APBD. Sebagaimana diketahui,
porsi anggaran dana perimbangan dalam APBD Kabupaten Karawang masih menjadi
sumber pendapatan utama dengan rata-rata proporsi dana perimbangan terhadap
total pendapatan pada tahun 2012-2017 adalah sebesar 53,08% dan Kondisi
kapasitas fiskal Kabupaten Karawang masih relatif sedang, dimana rata-rata jumlah
anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total anggaran pendapatan tahun
2012-2017 sebesar 26,47 %.
Dengan pertimbangan tersebut di atas, maka mengharuskan Pemerintah
Daerah Kabupaten Karawang untuk berupaya meningkatkan PAD sebagai sumber
utama pendapatan daerah secara wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah perlu terus
diupayakan melalui proses analisa dan perencanaan yang matang tanpa
menimbulkan high cost economy terhadap perkembangan arus investasi. Upaya
peningkatan PAD juga harus dilakukan dengan memperhatikan aspek biaya –
manfaat yang dihasilkan, yaitu harus memperhitungkan rasio tingkat biaya
pemungutan dengan tingkat realisasi penerimaan, oleh sebab itu efisiensi dan
efektifitas pengelolaan pajak dan retribusi daerah oleh SKPD yang berkompeten
harus dilakukan secara akuntabel. Kebijakan lain terkait peningkatan pendapatan asli
daerah yang akan dilaksanakan adalah pendayagunaan kekayaan atau aset-aset
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
136
daerah yang idle baik secara langsung maupun melalui bentuk kerjasama dengan
pihak ketiga.
b. Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2017
Rencana pendapatan daerah Kabupaten Karawang tahun anggaran
2017 dilakukan dengan mengacu pada potensi dan obyek pendapatan baik
yang bersumber dari PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah, merupakan perkiraan yang terukur secara rasional, memiliki
kepastian dan dasar hukum penerimaannya. Pendapatan daerah Kabupaten
Karawang pada anggaran pendapatan tahun 2017 sangat bergantung dengan
kondisi perekonomian Nasional, Regional dan lokal, serta ekonomi global.
Pelaksanaan Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, secara legal
formal, dituangkan dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan UUNo 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah. Selain itu, terdapat juga UU No
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mengatur
hal-hal mengenai kewenangan Pemerintah Daerah dalam melakukan
pemungutan kepada masyarakat daerah guna mendapatkan sumber
pendanaan bagi pembangunan daerah.
Dalam prakteknya, instrumen utama yang digunakan adalah pemberian
kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memungut pajak (taxing
power) dan transfer ke daerah. UU Nomor 28 Tahun 2009 yang dikeluarkan
dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2010 merupakan salah satu wujud upaya
penguatan taxing power daerah, yaitu dengan perluasan basis pajak daerah
dan retribusi daerah yang sudah ada, penambahan jenis pajak daerah dan
retribusi daerah, peningkatan tarif maksimum beberapa jenis pajak daerah,
dan pemberian diskresi penetapan tarif pajak. Adapun optimalisasi
pendapatan daerah melalui :
1. Optimalisasi pendapatan asli daerah yang diarahkan pada :
a. Penyesuaian berbagai peraturan dalam rangka pelaksanaan UU
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
137
b. Pendekatan ekstensifikasi untuk perluasan basis pajak serta
intensifikasi dalam bentuk perubahan regulasi guna peningkatan
basis pajak tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.
c. Peningkatan kepatuhan dan ketaatan wajib pajak dan pembayar
retribusi daerah yang dibarengi dengan penerapan akuntabilitas
dan pemantapan kelembagaan dan kinerja pelayanan unit
pemungut dan pengelola pendapatan dalam bentuk insentif,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta perbaikan sistem
dan prosedur kerja.
d. Perbaikan kinerja dan pengelolaan BUMD yang efisien dan efektif
dalam rangka peningkatan kontribusi laba terhadap pendapatan asli
daerah
e. Peningkatan tarif retribusi daerah yang dipungut oleh SKPD disertai
peningkatan pengawasan pemungutannya
f. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan BLUD;
g. Meningkatkan penerimaan daerah yang berasal dari deviden BUMD
sebagai hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;
h. Upaya peningkatan PAD juga harus dilakukan dengan
memperhatikan aspek biaya – manfaat yang dihasilkan, yaitu harus
memperhitungkan rasio tingkat biaya pemungutan dengan tingkat
realisasi penerimaan, oleh sebab itu efisiensi dan efektifitas
pengelolaan pajak dan retribusi daerah oleh SKPD yang
berkompeten harus dilakukan secara akuntabel melalui proses
analisa dan perencanaan yang matang tanpa menimbulkan high
cost economy terhadap perkembangan investasi.
i. Kebijakan lain terkait peningkatan pendapatan asli daerah yang
akan dilaksanakan adalah pendayagunaan kekayaan atau aset-aset
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
138
daerah yang idle baik secara langsung maupun melalui bentuk
kerjasama dengan pihak ketiga.
2. Konsep revenue sharing atas perimbangan keuangan Pusat dan Daerah
memerlukan langkah-langkah proaktif Pemerintah Kabupaten Karawang
dalam:
a. Melakukan pemantauan, pendataan dan analisa terhadap wajib
pajak seperti sumber daya alam dan kontribusi penerimaan yang
disetorkan ke Pusat maupun Propinsi.
b. Berkoordinasi serta melakukan analisis perhitungan untuk menilai
akurasi perhitungan terhadap formula bagi hasil dan dengan
Pemerintah Pusat dan Propinsi, sehingga alokasi yang diterima
sesuai dengan kontribusi yang diberikan.
3. Upaya untuk memperoleh alokasi DAK Fisik, diarahkan pada
meningkatkan penyediaan data-data teknis, koordinasi pengelolaan DAK
Fisik secara utuh dan terpadu di pusat dan daerah, sinkronisasi kegiatan
DAK Fisik dengan kegiatan lain yang didanai APBN dan APBD, serta
meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan DAK Fisik di
daerah. Berdasarkan kebijakan DAK Fisik, terdapat beberapa bidang
yang memiliki potensi memperoleh alokasi DAK Fisik, yaitu : (1)
Pendidikan; (2) Kesehatan dan Keluarga Berencana; (3) Infrastruktur
Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi, (4) Kedaulatan
Pangan; (5) Energi Skala Kecil; (6) Kelautan dan Perikanan; (7)
Kehutanan dan Lingkungan Hidup; (8) Konektivitas Transportasi; (9)
Sarana Perdagangan, Industri Kecil & Menengah dan Pariwisata; dan
(10) Prasarana Pemerintah Daerah.
4. Kebijakan DAK Non Fisik, yang dialokasikan antara lain untuk : (1) (BOS;
(2) BOP PAUD; (3) TP Guru PNSD; (4) DTP Guru PNSD; (5) TKG PNSD;
(6) BOK dan BOKB); (7) PK2UKM); dan (8) Pelayanan Adminduk.
5. Dana Insentif Daerah terutama ditujukan kepada daerah berprestasi
yang memiliki kriteria keuangan dan kriteria kinerja ekonomi dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
139
kesejahteraan yang baik, serta tetap mengupayakan terwujudnya tata
kelola pemerintahan yang baik.
6. Kebijakan Dana Desa yang merupakan amanat dari UU Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa yang dialokasikan untuk Desa dengan komposisi
perhitungan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa.
7. Peningkatan profesionalitas, efektivitas dan efesiensi dalam pengelolaan
keuangan daerah, sebagaimana diamantkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 50/PMK.07/2017 dan perubahannya tentang Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
c. Rencana dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2017
Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan anggaran
Pendapatan Daerah tahun anggaran 2017 sebesar Rp. 4.327.366.450.428,00.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.52
Ringkasan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
URAIAN Anggaran 2017 Realisasi (unaudited) Lebih /(Kurang) %
PENDAPATAN 4.327.366.450.428 3.973.245.098.194,00 (354.121.352.234,00) 91,82
PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.485.641.325.512 1.226.725.354.871,00 (258.915.970.641,00) 82,57
Pendapatan Pajak Daerah 857.460.900.000 775.424.770.853,00 (82.036.129.147,00) 90,43
Hasil Retribusi Daerah 100.185.470.200 75.483.212.978,00 (24.702.257.222,00) 75,34
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
8.163.449.000 8.301.178.628,00 137.729.628,00 101,69
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
519.831.506.312 367.516.192.412,00 (152.315.313.900,00) 70,70
PENDAPTAN TRANSFER
2.779.261.954.916,00 2.693.408.880.213,00 (85.853.074.703,00) 96,91
Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
2.110.523.128.900,00 2.017.808.510.547,00 (92.714.618.353,00) 95,61
Dana Bagi Hasil Pajak 251.865.730.814,00 196.106.649.101,00 (55.759.081.713,00) 77,86
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
133.723.035.086,00 120.960.357.940,00 (12.762.677.146,00) 90,46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
140
URAIAN Anggaran 2017 Realisasi (unaudited) Lebih /(Kurang) %
Dana Alokasi Umum 1.239.740.020.000,00 1.239.740.020.000,00 0,00 100,00
Dana Alokasi Khusus 485.194.343.000,00 461.001.483.506,00 (24.192.859.494,00) 95,01
Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya
308.974.674.000,00 308.426.264.000,00 (548.410.000,00) 99,82
Dana Penyesuaian 308.974.674.000,00 308.426.264.000,00 (548.410.000,00) 99,82
Transfer Pemerintah Provinsi
359.764.152.016,00 367.174.105.666,00 7.409.953.650,00 102,06
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
359.764.152.016,00 367.174.105.666,00 7.409.953.650,00 102,06
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
SAH
62.463.170.000,00 53.110.863.110,00 (9.352.306.890,00) 85,03
Pendapatan Hibah 3.942.570.000,00 3.290.431.110,00 (652.138.890,00) 83,46
Pendapatan Lainnya 58.520.600.000,00 49.820.432.000,00 (8.700.168.000,00) 85,13
Sumber: DPPKAD Kabupaten Kabupaten Karawang
Berdasarkan Tabel 3.1 nampak bahwa pendapatan daerah berasal dari
3 (tiga) sumber, yaitu pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-
lain pendapatan daerah yang sah. Anggaran pendapatan daerah Kabupaten
Karawang Tahun 2017 sebesar Rp 4.327.366.450.428,00 dan dapat
direalisasikan sampai dengan Desember 2017 (Unaudited) sebesar Rp
3.973.245.098.194,00 atau mencapai 91,82 %.
Rincian pendapatan daerah Kabupaten Karawang Tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
a. Pendapatan Asli Daerah
Rencana pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)
tahun 2017 ditetapkan sebesar Rp 1.485.641.325.512,00 dapat
direalisasikan sampai dengan Desember 2017 (Unaudited) sebesar Rp.
1.226.725.354.871,00 atau mencapai 82,57 %. Tercapainya
pendapatan asli daerah tersebut berasal dari sektor :
1) Pajak daerah terealisasi sebesar Rp 775.424.770.853,00, yaitu
terdiri atas:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
141
Tabel 3.53 Pajak Daerah Tahun 2017
NO URAIAN ANGGARAN
TAHUN 2017
REALISASI
TAHUN 2017
1 Pajak Hotel 22.993.900.000,00 15.722.615.186,00
2 Pajak Restoran 61.164.000.000,00 64.122.060.730,00
3 Pajak Hiburan 14.913.000.000,00 10.056.982.772,00
5 Pajak Reklame 12.335.000.000,00 8.027.542.398,00
6 Pajak Penerangan Jalan 220.500.000.000,00
224.830.618.995,00
7 Pajak Parkir 4.000.000.000,00 3.063.776.838,00
8 Pajak Air Bawah Tanah 6.000.000.000,00 5.128.762.322,00
9 Pajak Sarang Burung Walet 5.000.000,00 5.100.900,00
10 Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan / Pajak
Pengambilan Bahan Galian
Golongan C
4.100.000.000,00 395.778.240,00
11 Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan perkotaan
226.450.000.000,00
194.890.964.144,00
12 Bea perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan
285.000.000.000,0
0
249.180.568.328,0
0
Sumber: BPKAD Kabupaten Kabupaten Karawang
2) Retribusi daerah terealisasi sebesar Rp 75.483.212.978,00 yaitu :
Tabel 3.54 Retribusi Daerah Tahun 2017
NO URAIAN ANGGARAN TAHUN 2017
REALISASI TAHUN 2017
1 Retribusi Jasa Umum 23.344.843.600,00 14.609.580.200,00
2 Retribusi Jasa Usaha 7.157.871.600,00 4.435.360.133,00
3 Retribusi Perizinan Tertentu 69.682.755.000,00 56.438.272.645,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Kabupaten Karawang
3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan ditargetkan
sebesar Rp 8.163.449.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.
8.301.178.628,00.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
142
4) Lain-lain Pendapatan asli daerah yang sah ditargetkan sebesar Rp
519.831.506.312,00 dan terealisasi sebesar Rp.
367.516.192.412,00 yaitu terdiri dari:
Tabel 3.55 Retribusi Lain-lain PAD yang sah Tahun 2017
NO URAIAN ANGGARAN TAHUN 2017
REALISASI TAHUN 2017
1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak
Dipisahkan
69.682.755.000,00 56.438.272.645,00
2 Penerimaan Jasa Giro 8.436.252.008,00 5.526.912.821,00
3 Penerimaan Bunga Deposito 24.000.000.000,00 32.375.363.691,00
4 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)
43.015.000,00 206.300.200,00
5 Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan
1.054.188.435,00 1.675.944.077,00
6 Pendapatan Denda Pajak 1.896.916.304,00 3.980.603.116,00
7 Pendapatan Denda
Retribusi
377.752.116,00 553.520.736,00
8 Pendapatan Dari
Pengembalian
1.585.550.498,00 2.506.521.225,00
9 Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa
2.619.412.706,00 330.166.290,00
10 Pendapatan BLUD 161.236.987.435,00 172.532.896.522,00
11 Lain-lain PAD yang sah 93.891.810,00 356.186.292,00
12 Pendapatan Dana Kapitasi JKN 70.000.000.000,00 71.552.887.442,00
13 Pendapatan Dana BOS 248.232.400.000,00 75.628.290.000,00
Sumber: DPPKAD Kabupaten Kabupaten Karawang
b. Dana Perimbangan
Target penerimaan dari dana perimbangan pada tahun 2017 ditetapkan
sebesar Rp 2.110.523.128.900,00 sampai dengan Desember 2017
dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.017.808.510.547,00 atau mencapai
95,61%, rincian penerimaan dari dana perimbangan adalah sebagai
berikut:
1) Bagi Hasil Pajak /Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp.
317.067.007.041,00 terdiri atas:
a. Bagi Hasil Pajak sebesar Rp 196.106.649.101,00
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
143
b. Bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam sebesar Rp.
120.960.357.940,00
2) Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam sebesar Rp.
120.960.357.940,00 terdiri atas :
a. Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan (SDH) sebesar Rp.
22.210.665,00.
b. Bagi Hasil dari Iuran Eskplorasi dan Iuran Eksploitasi (royalti)
sebesar Rp. 312.498.690,00 .
c. Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan Rp. 447.937.200,00.
d. Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi sebesar Rp.
5.103.243.355,00
e. Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi sebesar Rp.
26.604.957.046,00
f. Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi sebesar Rp
8.275.542.458,00.
g. Bagi Hasil dari Cukai Tembakau sebesar Rp.
80.182.577.876,00.
3) Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditargetkan pada anggaran 2017
sebesar Rp. 1.239.740.020.000,00 dapat direalisasikan sampai dengan
Desember 2017 sebesar Rp 1.239.740.020.000,00.
4) Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditargetkan pada anggaran 2017
sebesar Rp. 485.194.343.000,00 dapat direalisasikan sampai dengan
Desember 2017 sebesar Rp. 461.001.483.506,00.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Penerimaan dari bagian ini pada anggaran 2017 ditargetkan sebesar Rp.
731.201.996.016,00 dapat direalisasikan sampai dengan Desember
2017 sebesar 728.711.232.776,00 atau mencapai 99,66% yaitu:
1) Pendapatan Hibah ditargetkan sebesar Rp. 3.942.570.000,00 sampai
dengan Desember 2017 terealisasi sebesar Rp. 3.290.431.110,00 atau
mencapai 83,46%;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
144
2) Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya
ditargetkan sebesar Rp 359.764.152.016,00 sampai dengan Desember
2017 terealisasi sebesar Rp. 367.174.105.666,00 atau mencapai
102,06 %;
3) Dana Penyesuaian Otonomi Khusus yaitu Dana Desa, ditargetkan
sebesar Rp. 308.974.674.000,00 sampai dengan Desember 2017
terealisasi sebesar Rp. 308.426.264.000,00 atau mencapai 99,82
%;
4) Bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya
ditargetkan sebesar Rp. 58.520.600.000,00 sampai dengan Desember
2017 terealisasi sebesar Rp. 49.820.432.000,00 atau mencapai
85,13%.
B. Pengelolaan Belanja Daerah
a. Kebijakan Umum Belanja Daerah
Rencana belanja daerah tahun anggaran 2017 disusun dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan potensi dan peluang yang dihadapi.
Belanja daerah diarahkan kepada komponen-komponen penyediaan anggaran
dan pembiayaan yang merupakan kewajiban-kewajiban daerah, dengan
harapan dapat mencapai hasil yang optimal pada setiap bidang kewenangan
pemerintahan daerah dalam satu tahun anggaran. Komponen belanja daerah
dan kinerja pelayanan selain berdasarkan aspirasi masyarakat, juga dengan
mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah.
Arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Karawang tahun 2017 berdasarkan isu strategis tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada
masyarakat;
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan tetap
memperhatikan pembangunan berkelanjutan;
3. Pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan saluran irigasi serta
transportasi, permukiman dan prasarana wilayah lainnya;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
145
4. Pegembangan pariwisata dan penataan kota;
5. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang professional dan
kredibel dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik;
6. Mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah melalui
program pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja,
pemberdayaan kelembagaan desa, pemberdayaan gender, peningkatan
peran pemuda dan pembangunan keolahragaan yang melibatkan
masyarakat;
7. Tata Kelola pemerintahan menuju penyelenggaraan pemerintahan yang
lebih baik menuju kemandirian fiskal.
b. Rencana dan Realisasi Belanja Tahun 2017
I. Kebijakan Belanja Tidak Langsung
Kebijakan umum anggaran 2017 tetap mengalokasikan anggaran
untuk:
1. Transfer kepada Pemerintah Desa.
Dalam rangka pemerataan pembangunan wilayah pedesaan,
dialokasikan kepada seluruh pemerintah desa melalui peningkatan
kemampuan keuangan desa dalam bentuk : (1) Alokasi Dana Desa
(ADD); (2) Dana Desa yang bersumber dari APBN; (3) Dana Bagi
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah; dan (4) Bantuan Keuangan kepada
Pemerintah Desa, sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014,
Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa.
2. Alokasi anggaran pendampingan yang dipersyaratkan oleh
Pemerintah, maupun anggaran yang bersifat sinergi antara Program
Prioritas Nasional dan Daerah.
3. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial sesuai Surat Himbauan KPK Nomor
B-14/01-15/01/2014 harus mengacu kepada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua Atas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
146
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan, rasionalitas dan manfaat yang luas bagi
masyarakat. Pemberian Hibah dalam bentuk uang diberikan kepada
Lembaga-lembaga Pendidikan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah (Pendidikan Dasar 9 tahun dan Pendidikan Anak Usia Dini)
baik dari dana APBD maupun yang bersumber dari Dana Alokasi
Khusus Non Fisik. Selain itu Hibah juga diberikan kepada
Lembaga/Organisasi masyarakat dan pemerintah yang menunjang
pelaksanaan urusan wajib Pemerintah, antara lain KONI, KPAids dan
PMI. Adapun Pemberian bantuan Sosial ditujukan untuk bantuan
sosial tidak terencana, khususnya untuk perlindungan korban
bencana alam, bantuan sosial kepada guru ngaji dan amil, santunan
kepada anak yatim dan/atau terlantar dan kelompok lansia melalui
lembaga kesejahteraan sosial.
4. Belanja Tidak Terduga dialokasikan untuk kegiatan yang sifatnya
tidak biasa yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan
gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi
terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di
daerah atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan
bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan
sebelumnya, serta pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup yang didukung dengan
bukti-bukti yang sah.
5. Penyesuaian alokasi belanja gaji pegawai.
II. Belanja Langsung
Kebijakan belanja daerah secara umum diarahkan dalam rangka
pelaksanaan agenda prioritas RPMD Kabupaten Karawang Tahun 2016 –
2021 khususnya pada tahun 2017, meliputi:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
147
1. Pengalokasian belanja wajib mengikat yaitu besaran belanja tidak
langsung kelompok belanja pegawai dengan memperhitungkan
antisipasi adanya kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi,
pensiun dengan acress yang besarnya dibatasi maksimum 2,5 persen
dari jumlah belanja pegawai (gaji pokok dan tunjangan). Dalam
rangka peningkatan kinerja PNS, diberikan penghasilan tambahan
berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan
kemampuan keuangan daerah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka mewujudkan
APBD yang pro rakyat maka besaran belanja pegawai dibatasi tidak
boleh melebihi 50 persen dari total belanja daerah;
2. Alokasi anggaran belanja fungsi pendidikan dialokasikan minimal 20
persen, yang diarahkan pada Peningkatan akses dan pemerataan
pelayanan pendidikan bagi masyarakat melalui Alokasi Biaya
Peningkatan Manajemen dan Mutu Sekolah (PMMS) dimulai pada
jenjang pendidikan dasar yang sinergi dengan dana BOS bersumber
APBN dan APBD Provinsi dan Peningkatan sarana dan prasarana
belajar serta peningkatan mutu dan kesejahteraan tenaga pendidik.
Sedangkan dalam rangka keberlanjutan program anak putus sekolah
SD, SMP dan SMA/SMK akan didukung dengan peningkatan kinerja
kejar paket A, B dan C serta pelayanan perpustakaan daerah.
3. Alokasi anggaran urusan wajib kesehatan, dialokasikan minimal 10
persen yang diarahkan pada penyediaan jaminan kesehatan daerah
yang bersinergi dengan program pusat, penyelenggaraan upaya
promotif dan preventif, peningkatan prasarana kesehatan dasar dan
rujukan, penyedian obat dan perbekalan, serta peningkatan kualitas
dan jangkauan layanan KB dan kesehatan.
4. Alokasi anggaran urusan wajib pekerjaan umum diarahkan antara
lain :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
148
a. Mengembangkan ruas jalan Kolektor primer penghubung antar
pusat kegiatan/ jalan batang (Pusat Kegiatan Wilayah/PKW –
Pusat Kegiatan Lokal/PKL, dan antar PKL) pada ruas jalan
kabupaten;
b. meningkatkan infrastruktur jalan penghubung pusat
pengembangan wilayah/ jalan cabang (kolektor sekunder
PKL/Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) dan antar PPL) pada ruas
jalan Kabupaten;
c. Peningkatan jalan perkotaan dengan fokus penataan ruas jalan
di pusat ibukota kabupaten.
d. meningkatkan infrastruktur jalan pedesaan dengan diarahkan
pada meningkatkan infrastruktur jalan poros desa penghubung
PPK/PPL dengan desa;
e. pembangunan Jembatan Penghubung Strategis;
f. meningkatkan koordinasi pengelolaan, pemanfaatan dan
pemeliharaan; Infrastruktur Irigasi berbasis partisipasi
masyarakat;
g. penanganan abrasi pantai dan sistem pengendali banjir;
h. koordinasi penanganan wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS);
i. penataan Gedung Kantor Pemerintah dan fasilitas publik dengan
fokus penataan kantor SKPD dan penyediaan Ruang Publik
(Public Space) dalam bentuk taman kota dan sarana olahraga
dan rekreasi masyarakat;
j. Peningkatan pelayanan persampahan.
5. Alokasi anggaran urusan wajib perumahan, antara lain :
a. Peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman dan
perumahan;
b. Penataan Lingkungan Kumuh Permukiman (Rumah Layak Huni,
Jalan Lingkungan, Drainase dan Sanitasi Lingkungan);
6. Alokasi anggaran urusan wajib penataan ruang, diarahkan antara
lain:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
149
a. Melaksanakan percepatan penyelesaian regulasi daerah, standar
dan pedoman bidang penataan ruang ( Peraturan Zonasi,
Rencana Detail Tata Ruang, Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan);
b. Meningkatkan koordinasi dan pemantapan keterpaduan
pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah yang serasi
dengan pola dan struktur ruang wilayah;
7. Alokasi anggaran urusan wajib perencanaan pembangunan,
diarahkan:
a. Pengembangan kebijakan perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunan;
b. Meningkatan koordinasi perencanaan pengendalian dan evaluasi
pembangunan serta penyediaan data dan informasi
pembangunan.
8. Alokasi anggaran urusan wajib perhubungan diarahkan :
a. Peningkatan kualitas dan ketersediaan sarana prasarana lalu
lintas, angkutan dan jalan serta moda transportasi;
b. Penegakan peraturan dan disiplin lalu lintas, angkutan dan jalan.
9. Alokasi anggaran urusan wajib lingkungan hidup diarahkan:
a. Peningkatkan upaya-upaya perlindungan, pengendalian
pencemaran dan pemantauan kualitas air dan udara dengan
membangun laboratorium dan kelengkapan fasilitasnya;
b. meningkatkan upaya-upaya koordinasi dan penegakan hukum
serta pengawasan AMDAL, UPL/UKL (Usaha Pengendalian dan
Kesehatan Lingkungan);
c. Pengembangan sistim data basis dan pelaksanaan kajian Bidang
lingkungan hidup
d. Pengembangan regulasi dan penyediaan ruang terbuka hijau di
perkotaan;
10. Alokasi anggaran urusan wajib kebudayaan diarahkan:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
150
a. Pengembangan kapasitas pelaku budaya;
b. Pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal;
c. Pelestarian situs sejarah dan budaya ;
11. Alokasi anggaran urusan wajib kependudukan dan pencatatan sipil
diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil.
12. Alokasi anggaran urusan wajib pemberdayaan perempuan diarahkan
untuk meningkatkan upaya-upaya pemberdayaan perempuan dan
penyediaan pelayanan rehablitasi, penyuluhan dan advokasi
terhadap tindak kekerasan dan trafficking.
13. Alokasi anggaran urusan wajib keluarga berencana diarahkan untuk
penyediaan, pelayanan, rehabilitasi, penyuluhan dan advokasi
kesehatan reproduksi untuk mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk.
14. Alokasi anggaran urusan wajib sosial diarahkan untuk meningkatkan
fungsi sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
melalui fasilitasi, pendampingan, bimbingan dan pelatihan,
penanggulangan kebencanaan dan dampak sosial masyarakat
korban bencana, serta sinkronisasi kebijakan dan pelaksanaan
upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
15. Alokasi anggaran urusan wajib tenaga kerja diarahkan untuk
peningkatan kualitas angkatan kerja daerah yang berbasis kebutuhan
pasar tenaga kerja, penyediaan informasi dan layanan
ketenagakerjaan, pengembangan kebijakan, pembinaan dan
pengawasan regulasi bidang ketenagakerjaan, serta fasilitasi,
koordinasi dan pelayanan masyarakat peserta program transmigrasi.
16. Alokasi anggaran urusan wajib koperasi dan usaha kecil menengah
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan UMKM
dan sistim kelembagaan koperasi dan meningkatkan skal usaha
KUMKM melalui fasilitasi pembiayaan, pengembangan kerjasama,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
151
promosi dn akses pasar, pengembangan inovasi dan teknologi serta
standarisasi desain produk
17. Alokasi anggaran urusan wajib pemuda dan olahraga diarahkan
untuk pembinaan kelembagaan dan aktifitas kepemudaan serta
peningkatan prestasi olahraga dan atlet daerah
18. Alokasi anggaran urusan wajib kesatuan politik dan politik dalam
negeri diarahkan untuk pembinaan, pendidikan politik dan bela
Negara serta koordinasi dan pengendalian gangguan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat.
19. Alokasi anggaran urusan wajib otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,
kepegawaian dan persandian diarahkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan manajemen kepegawaian dan peningkatan
kualitas SDM aparatur, penataan ketatalaksanaan dan sistim
prosedur kerja, pengembangan kebijakan dan pengelolaan
pendapatan dan pembiayaan daerah, persiapan penerapan kebijakan
akuntasi keuangan daerah, peningkatan ketersediaan sarana
prasarana aparatur sesuai kebutuhan dan standarisasi yang
ditetapkan, pengembangan kebijakan dan pengelolaan barang milik
daerah, penataan sistim kearsipan, pelaksanaan pemeriksaan
keuangan daerah, penerapan sistim akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah pada SKPD serta peningkatan peran dan fungsi
kelembagaan DPRD.
20. Alokasi anggaran urusan wajib pemberdayaan dan masyarakat desa
diarahkan untuk pengembangan kebijakan, pelaksanaan pembinaan
penyelengaraan administrasi pemerintahan dan pembangunan desa,
pengembangan kebijakan, pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
desa, penguatan pembiayaan pembangunan desa.
21. Alokasi anggaran urusan wajib Penanaman modal diarahkan untuk
Operasionalisasi kelembagaan yang menangani penanaman modal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
152
termasuk pengelolaan urusan perizinan, Promosi dan pengembangan
potensi daerah dalam rangka menarik minat investasi
pengembangan kerjasama antar daerah maupun dengan pihak
swasta dalam rangka pengelolaan potensi daerah
22. Alokasi anggaran urusan pilihan pertanian diarahkan untuk
pengembangan potensi dan peningkatan produksi hasil pertanian
melalui penyediaan sarana dan prasarana produksi, pemberdayaan
kelembagaan, penerapan inovasi dan teknologi pertanian,
pengembangkan sistem dan sumberdaya penyuluh pertanian,
peningkatan skala produksi peternakan dan pengendalian penyakit
ternak
23. Alokasi anggaran urusan pilihan pariwisata diarahkan untuk
pengembangan potensi dan arus masuk wisatawan melalui
penyediaan fasilitasi, regulasi iklim usaha dan promosi
kepariwisataan daerah, pengembangan sarana dan prasarana objek
daya tarik wisata (ODTW) serta pembinaan dan pemberdayaan
pelaku usaha sektor pariwisata daerah
24. Alokasi anggaran urusan pilihan kelautan dan perikanan diarahkan
pada pengembangan potensi dan peningkatan hasil produksi
perikanan tangkap dan budidaya perikanan melalui fasilitasi,
pemberdayaan dan pembinaan pelaku usaha sektor perikanan,
pengembangan sentra-sentra produksi perikanan menuju
pengembangan kawasan minapolitan serta peningkatan sarana
prasarana perikanan.
25. Alokasi anggaran urusan pilihan industri diarahkan untuk
pengembangan regulasi, fasilitasi dan iklim usaha bagi masuknya
investasi sektor industri serta pengembangan industri kecil dan
menengah berbasis sumberdaya lokal dan keterkaitan rantai nilai
industri, pengembangan sentra IKM, pengembangan kelembagaan
dan kemitraan usaha serta pelatihan kewirausahaan IKM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
153
26. Alokasi anggaran urusan pilihan perdagangan diarahkan
pengembangan regulasi, fasilitasi serta sarana prasarana
perdagangan dalam mendukung sistem distribusi barang produksi
dan konsumsi, pengembangan kerjasama perdagangan dalam
rangka mendukung promosi produk unggulan daerah serta
perlindungan konsumen.
27. Belanja program rutin dalam rangka dukungan administrasi dan
logistik bagi pelaksanaan Tupoksi SKPD dialokasikan secara terukur
dan terarah sesuai kebutuhan, yaitu : belanja pelayanan administrasi
perkantoran, belanja peningkatan sarana prasarana aparatur,
peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur serta peningkatan
disiplin aparatur.
28. Penambahan kegiatan baru berikut alokasi anggaran yang bersumber
dari APBD Provinsi dan APBN yang peruntukannya sudah diarahkan
maupun Usulan kegiatan yang bersifat baru pada OPD dengan
memperhitungkan skala prioritas, tingkat urgensi dan waktu
penyelesaian kegiatan.
29. Penambahan alokasi belanja OPD dilakukan secara terbatas baik
berupa peningkatan kinerja maupun penambahan kegiatan baru
yang dinilai penting dengan mempertimbangkan proyeksi kebutuhan
sampai akhir tahun anggaran 2017. Penambahan alokasi anggaran
dimaksud antara lain :
a) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga untuk pemberian dana
BOS Sekolah Dasardan Sekolah Menengah Pertama.
b) Rumah sakit Umum Daerah diarahkan untuk pembangunan
ruang kelas III tahap tiga.
c) Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang berupa Bangub
dan SLB Tunas Harapan.
d) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman diarahkan
untuk penambahan pembangunan rumah layak huni.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
154
e) Badan Penanggulangan Bencana Daerah diarahkan untuk
memenuhi honor pemadam kebakaran.
f) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
diarahkan untuk menunjang kegiatan PKK.
g) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa berupa Bangub.
h) Dinas Pertanian berupa Bangub.
i) Sekretariat Daerah untuk menunjang kegiatan dan pengadaan
ambulan untuk 305.
j) Inspektorat berupa Bangub.
k) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berupa Bangub
dan DAK Tahun 2016
30. Pergeseran antar kegiatan, obyek dan/ atau rincian obyek belanja
masing-masing OPD dengan memperhatikan pada efektifitas dan
tingkat pencapaian kinerja sasara.
31. Kegiatan Pembangunan Rumah Sakit Paru Kabupaten Karawang
pada tahun jamak dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
191.050.000.000,00 meliputi 6 (enam)kegiatan/sub kegiatan. Alokasi
anggaran per tahun adalah sebagai berikut: Tahun 2016 sebesar Rp.
54.700.000,00, Tahun 2017 sebesar Rp. 156.500.000.000,00, dan
Tahun 2018 sebesar Rp. 34.495.300.000,00.
Pada tahun anggaran 2017 keseluruhan belanja Pemerintah Kabupaten
Karawang ditetapkan sebesar Rp. 4.631.527.168.528,00 dan sampai
dengan Desember 2017 dapat terealisasi Rp. 3.900.955.345.123,00 atau
mencapai 84,23 %. Berikut adalah perincian belanja tidak langsung dan
belanja langsung tahun anggaran 2017 :
a) Belanja Tidak Langsung
Pada tahun anggaran 2017 belanja tidak langsung ditetapkan
sebesar Rp.1.990.633.903.786,00. atau 42,98 % dari total belanja
APBD Tahun 2017 dan sampai dengan Desember 2017 dapat terealisasi
sebesar Rp. 1.830.349.362.934,00 atau mencapai 91,95 %. Untuk
lebih jelasnya sebagaimana tabel berikut ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
155
Tabel 3.56 Rencana dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kab. Karawang Tahun
Anggaran 2017
NO URAIAN ANGGARAN TAHUN 2017
REALISASI TAHUN 2017
% SISA ANGGARAN LEBIH/(KURAN
) 5 1
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
1.990.633.903.786 1.830.349.362.934,0
0
91,95 (160.284.540.852,00
)
5 1.1 A. BELANJA PEGAWAI 1.426.310.582.868 1.309.367.542.034,00
91,80 (116.943.040.834,00)
5 1.4 BELANJA HIBAH 38.726.280.000 38.094.559.800,00 98,37 (631.720.200,00) 5 1.5 BANTUAN SOSIAL 28.941.600.000 23.418.520.000,00 80,92 (5.523.080.000,00) 5 1.6 BELANJA BAGI HASIL
KEPADA PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA DAN PEMERINTAH
DESA
66.066.925.000 35.722.129.000,00
54,07
(30.344.796.000,00)
5 1.7 BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA
PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA DAN PEMERINTAH
DESA DAN PARTAI POLITIK
429.088.515.918 423.746.612.100,00
98,76
(5.341.903.818,00)
5 1.8 BELANJA TIDAK TERDUGA
1.500.000.000 0,00 0,00 (1.500.000.000,00)
Sumber: DPPKAD Kabupaten Kabupaten Karawang
Dari Tabel 3.5 di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa :
1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp.
1.426.310.582.868,00 dapat direalisasikan sampai dengan Desember
2017 sebesar Rp. 1.309.367.542.034,00 atau mencapai 91,80 %.
2) Belanja Hibah
Belanja Hibah pada anggaran tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp.
38.726.280.000,00 dapat direalisasikan sampai dengan Desember
2017 sebesar Rp. 38.094.559.800,00 atau mencapai 98,37 %.
3) Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial pada anggaran tahun 2017 dianggarkan sebesar
Rp 28.941.600.000,00 dapat direalisasikan sampai dengan Desember
2017 sebesar Rp. 23.418.520.000,00 atau mencapai 80,92 %.
4) Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
156
Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa pada anggaran tahun 2017
dianggarkan sebesar Rp. 66.066.925.000,00 dapat direalisasikan
sampai dengan Desember 2017 sebesar Rp. 35.722.129.000,00 atau
mencapai 54,07 %.
5) Belanja Bantuan Keuangan Pemerintahan Desa dan Partai Politik
Belanja bantuan keuangan pemerintah desa dan partai politik pada
anggaran tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 429.088.515.918 dapat
direalisasikan sampai dengan Desember 2017 sebesar Rp.
423.746.612.100,00 atau mencapai 98,76 %.
6) Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga pada anggaran tahun 2017 dianggarkan sebesar
Rp. 1.500.000.000,00 dan sampai dengan akhir Desember 2017 dapat
direalisasikan sebesar Rp 0,00 atau mencapai 0,00 %.
b) Belanja Langsung
Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang telah menetapkan
Anggaran Belanja Langsung pada anggaran tahun 2017 sebesar Rp.
2.641.278.264.742,00 atau 57,02 % dari total belanja APBD
Tahun 2017 dan sampai dengan Desember 2017 terealisasi sebesar
Rp. 2.252.539.813.057,00 atau mencapai 85,28 % dari jumlah yang
dianggarkan. Gambaran lebih lanjut mengenai Belanja Langsung dapat
dilihat pada Tabel 3.6 dibawah ini.
Tabel 3.57 Rencana dan Realisasi Belanja Langsung Daerah Kab. Karawang
Tahun Anggaran 2017
NO URAIAN ANGGARAN TAHUN
2017
REALISASI TAHUN
2017
% SISA ANGGARAN
LEBIH/(KURANG)
5 2 BELANJA LANGSUNG 2.641.278.264.742,00 2.252.539.813.057,00
85,28
(388.738.451.685,00)
5 2.1 B. BELANJA PEGAWAI 333.983.453.432,00 294.143.382.139,00 88,07 (39.840.071.293,00)
5 2.2 BELANJA BARANG
DAN JASA
1.330.552.929.732 1.223.858.431.715,00 91,98 (106.694.498.017,00)
5 2.3 BELANJA MODAL 976.741.881.578,00 734.537.999.203,00 75,20 (242.203.882.375,00)
Sumber: DPPKAD Kabupaten Kabupaten Karawang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
157
Dari Tabel 3.6 di atas dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa:
1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai pada anggaran tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp.
333.983.453.432,00 dapat direalisasikan sebesar Rp.
294.143.382.139,00 atau mencapai 88,07 %.
2) Belanja Barang dan Jasa
Belanja Barang dan Jasa setelah pada anggaran tahun 2017
dianggarkan sebesar Rp. 1.330.552.929.732,00 dapat direalisasikan
sebesar Rp. 1.223.858.431.715,00 atau mencapai 91,98 %.
3) Belanja Modal
Belanja Modal pada anggaran tahun 2016 dianggarkan sebesar
Rp 976.741.881.578,00 dapat direalisasikan sebesar
Rp.734.537.999.203,00 atau mencapai 75,20 %.
C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah
Struktur APBD merupakan satu kesatuan terdiri dari (a) pendapatan
daerah, (b) belanja daerah, dan (c) pembiayaan daerah. Pembiayaan Daerah
yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan adalah
semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya.
Arah kebijakan pembiayaan pada tahun 2017, memperhatikan
kewenangan yang luas dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah,
membawa konsekuensi yaitu pemerintah daerah dituntut lebih mandiri dalam
pengelolaan keuangannya. Pemerintah daerah harus mampu menggali sumber-
sumber pendanaan yang sesuai dengan potensi daerah yang ada, demi
tercapainya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
masyarakat. Peningkatan belanja daerah tersebut dibutuhkan dalam rangka
percepatan pembangunan daerah sehingga diharapkan dapat mengurangi angka
kemiskinan dan pengangguran. Kebijakan peningkatan penerimaan daerah yang
ditempuh dengan melakukan optimalisasi penerimaan pendapatan daerah secara
eksesif melalui PAD dengan meningkatkan hasil pajak daerah dan hasil retribusi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
158
daerah, dalam jangka panjang harus menghindari efek kontra produktif dengan
dunia usaha karena merasa dirugikan. Alternatif kebijakan lainnya yang saat ini
masih akan terus diperkuat di Kabupaten Karawang adalah pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR).
Peningkatan kerjasama antara pemerintah dan swasta diantaranya melalui
skema Corporate Social Responsibility (CSR) perlu terus mendapat dukungan dari
semua pihak terkait. Melihat karakteristik ekonomi Kabupaten Karawang sebagai
salah satu daerah yang memiliki SDA yang kaya, dengan keberadaan jumlah
perusahaan yang cukup banyak, maka potensi dana CSR yang bisa dicapai cukup
besar.
Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan
dengan pengeluaran pembiayaan. Jumlah pembiayaan neto harus dapat
menutup defisit anggaran.
Kebijakan pembiayaan timbul karena jumlah pengeluaran daerah lebih
besar dari penerimaan sehingga menimbulkan defisit. Penetapan defisit APBD
berdasarkan peraturan Menteri Keuangan sesuai dengan PP Nomor 23 tahun
2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif Defisit Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Negara, Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah, Serta Jumlah
Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.
Penerimaan Pembiayaan daerah Tahun 2017 ditargetkan sebesar
Rp. 315.160.718.100,00 yang merupakan estimasi Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA), sampai dengan Desember 2017
terealisasi sebesar Rp 315.160.718.100,00 atau mencapai 100 %. Sedangkan
pada komponen pengeluaran pembiayaan diarahkan pada Penyertaan Modal
pada PDAM Tirta Tarum, PT. LKM Kabupaten Karawang dan PD. BPR BKPD
Kabupaten Karawang.
Rencana dan Realisasi Pembiayaan Tahun 2017
Pembiayaan terbagi kedalam dua bagian yaitu penerimaan pembiayaan
dan pengeluaran pembiayaan. Untuk penerimaan pembiayaan daerah pada
anggaran tahun 2017 ditetapkan sebesar Rp. 315.160.718.100,00 yang
direncanakan berasal dari Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) Tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
159
Anggaran sebelumnya dengan realisasi sebesar Rp 315.160.718.100,00 atau
mencapai 100 %.
Pengeluaran pembiayaan pada anggaran tahun 2017 ditetapkan sebesar
Rp. 11.000.000.000,00 yang terdiri dari Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah sebesar Rp 11.000.000.000,00 Sampai dengan akhir bulan
Desember 2017 pengeluaran pembiayaan daerah direalisasikan sebesar Rp.
2.500.000.000,00 atau sebesar 22,73 %.
Pembiayaan netto anggaran setelah perubahan ditargetkan sebesar Rp.
304.160.718.100,00 dan sampai dengan akhir Desember 2017 terealisasi
sebesar Rp. 312.660.718.100,00 atau mencapai 102,79 %.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
76
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara
transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima
pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Pemerintah Kabupaten Karawang selaku pengemban amanah masyarakat
Karawang melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang yang dibuat sesuai dengan
ketentuan yang termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Kabupaten Karawang memberikan gambaran mengenai
tingkat Pencapaian Kinerja, Program/Kegiatan serta Indikator Makro sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Karawang Tahun 2016-2021 serta Indikator Kinerja Utama sebagaimana yang
telah diatur dalam Keputusan Bupati Karawang Nomor 065/Kep.388-Huk/2016
tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Karawang
Tahun 2016-2021.
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
engacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres Nomor 7 Tahun
1999 yang telah diperbaharui oleh Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2015 dan PermenPANRB Nomor 29 Tahun 2010 yang telah diperbaharui
oleh PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2015, dan Peraturan Daerah
Kabupaten Karawang Nomor 7 Tahun 2008, Kinerja Pemerintah Kabupaten
Karawang diukur berdasarkan tingkat pencapaian kinerja,
A
M
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
77
program/kegiatan serta Indikator Makro. Untuk mengetahui gambaran
mengenai tingkat pencapaian kinerja, dilakukan pengukuran melalui media
perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja) yang kemudian
dibandingkan dengan realisasinya yang disajikan dalam formulir
Pengukuran Kinerja sebagaimana diatur dalam PermenPANRB Nomor 53
Tahun 2015. Sedangkan pencapaian kinerja sasaran dan program/kegiatan
diperoleh dengan membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja
sasaran, program/kegiatan dan pencapaian indikator makro dilakukan
dengan membandingkan target dengan realisasi indikator makro.
Selanjutnya atas hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi dan
analisis kinerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian
Sasaran Stratejik Pemerintah Kabupaten Karawang dan sebab-sebab
tercapai dan tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Untuk
mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran, program/kegiatan
serta indikator makro diberlakukan penggunaan skala pengukuran ordinat
kinerja untuk memberi makna atas nilai yang diperoleh sebagai berikut :
1. Nilai Capaian Kinerja dari 85% - 100% adalah berhasil baik atau sangat
berhasil.
2. Nilai Capaian Kinerja dari 70% - 85% adalah sedang, baik atau berhasil.
3. Nilai Capaian Kinerja dari 55% - 70% adalah kurang, sedang atau cukup
berhasil.
4. Nilai Capaian Kinerja 55% ke bawah sangat kurang, kurang baik atau
tidak.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
78
Gambar 3.1
Sistem AKIP dan Pola Penetapan Indikator Kinerja
Pengukuran Kinerja dalam persentase dihitung berdasarkan
rumus sebagai berikut :
Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
baik, maka digunakan rumus :
SISTEM AKIP & POLA PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
MISI (MISSION)
TUJUAN (GOAL)
SASARAN (OBJECTIVES)
STRATEGY
SISTEM INFORMASI
(PENGUMPULAN DATA)
HASIL
AKTIVITAS
INDIKATOR KINERJA
VISI
Persentase pencapaian Realisasi
Rencana tingkat capaian = x 100% Rencana
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
79
Indikator RPJMD
Indikator kinerja RPJMD Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 Makro
berfungsi sebagai indikator keberhasilan Pemerintah Kabupaten Karawang
dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat di
Kabupaten Karawang, sebagai ukuran capaian Visi dan Misi. Indikator
kinerja tersebut tersebut terdiri dari 7 Tujuan dan 22 Sasaran yang
seluruhnya bermuara pada indikator IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
yang merupakan dampak menyeluruh dari upaya pembangunan yang
dilaksanakan.
3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama
Untuk mengukur dan dalam upaya peningkatan kinerja serta lebih
meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi
pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Sesuai dengan
amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja
Utama, yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan
apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang
bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan
dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah
merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis
instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran
keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Pemerintah
Kabupaten Karawang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk
tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Organisasi Perangkat
Daerah melalui Pe ra turan Bupati Karawang Nomor 41 Tahun 2017 tentang
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Karawang Tahun 2016-2021 Dengan Kebijakan Nasional.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten
Karawang juga melakukan kajian ulang (review) terhadap Indikator Kinerja
Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Organisasi
Perangkat Daerah; dalam melakukan review dengan memperhatikan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
80
capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas
indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Karawang tahun 2016
menunjukan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Karawang Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya tatakelola pemerintahan
yang bersih dan efisien
1 Nilai/predikat SAKIP Kabupaten
CC CC 1. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
2. Peningkatan Sistem Pengewasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala
Daerah 3. Peningkatan
Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
4. Pengkoordinasian dan Informasi Pelaksanaan
Pembangunan 5. Pengendalian dan
Monitoring Pembangunan
2
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
WTP WTP
3 Skor dan Status LPPD 3...4
(Sangat
Tinggi)
3.357
(Sangat Tinggi)
2 Meningkatnya akses dan
kualitas pelayanan kesehatan
1 Usia Harapan Hidup 71.56 71.64 1. Program Peningkatan
Kualitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Program Jaminan
Kesehatan Nasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
3. Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan
4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
2 Indeks Kesehatan Kabupaten Karawang
79,32 79,4462
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
81
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
5. Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada
Rumah Sakit 6. Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Penduduk Miskin
dan Tidak Mampu 7. Program
Peningkatan
Kualitas Kesehatan Tradisional
8. Program
Peningkatan Akreditasi dan Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
9. Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak
10. Program Peningkatan
Kualitas Kesehatan Lansia
11. Program
Peningkatan Kualitas Perbaikan Gizi Masyarakat
12. Program Peningkatan Kualitas Promosi
Kesehatan 13. Program Bantuan
Operasional
Kesehatan (BOK) 14. Program
Peningkatan
Kualitas Pemberdayaan
Kesehatan Masyarakat
15. Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan
16. Program Peningkatan Kualitas Hygiene
Sanitasi Pangan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
82
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
17. Program
Peningkatan Kualitas Kesehatan Kerja dan Olahraga
18. Program Peningkatan
Kualitas Surveillance Epidemiologi dan
Imunisasi 19. Program
Peningkatan
Kualitas Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular 20. Program
Peningkatan
Kualitas Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
21. Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kefarmasian 22. Program
Peningkatan
Kualitas Pengadaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan 23. Program
Peningkatan
Kualitas Kompetensi Sumber Daya
Manusia Kesehatan 24. Program
Peningkatan
Kualitas Sistem Informasi
Kesehatan 25. Program
Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah
Sakit Mata
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
83
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
26. Program
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas/Puske
mas Pembantu dan Jaringannya
3 Terkendalinya pertumbuhan
penduduk
1 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
0,99 0,90 1. Program Pelayanan Kontrasepsi
2. Program Keluarga Berencana
3. Program
Kesehatan Reproduksi Remaja
4. Program Pembinaan Peranserta
Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
5. Program Pengembangan Model Operasional
BKB-Pos Yandu-PADU
4 Meningkatnya akses dan
kualitas pelayanan pendidikan
1 Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7,69 8,70 1. Program Pendidikan Anak
Usia Dini 2. Program Wajib
Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun.
3. Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS)
4. Program
Pendidikan Non Formal
5. Program
Manajemen Pelayanan
Pendidikan 6. Program
Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Program
2 Angka Partisipasi Murni SD 96 96.53
3 Angka Partisipasi Murni SMP 71,00 77.53
4 Angka Partisipasi Kasar SD 107,62 106,34
5 Angka Partisipasi Kasar SMP 97,00 97,93
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
84
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
6 Indeks pendidikan 56,27 55 Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
8. Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun.
5 Meningkatnya
perlindungan terhadap perempuan
dan anak
1 Indeks Pembangunan Gender
(IPG)
73,52 89,68
1. Program
Keserasian Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak dan Perempuan
2. Program
Perlindungan Anak dan Perempuan
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan
4. Program
Peningkatan Peranserta dan Kesetaraan Gender
Dalam Pembangunan
5. Program
Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
6 Meningkatnya peluang kerja
1 Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
10.5 9.55 1. Peningkatan Kesempatan Kerja.
2. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan. 3. Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja.
2 Angka kesempatan kerja baik formal maupun non formal.
86,25 89
3 Rasio daya serap tenaga kerja 45.206 75
7 Meningkatnya perlindungan
sosial dan masyarakat
1 Angka Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin)
10 10.25 1. Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
2 Indeks Gini 0,36-0,49 0.34
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
85
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
2. Pembinaan Eks
Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana,
PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial
lainnya) 3. Pemberdayaan
Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
4. Peningkatan
Pelayanan Sosial
8 Meningkatnya
produksi, produktivitas
pertanian dan pendapatan petani
1 Nilai tukar petani 107.82 108.55 1. Program
peningkatan kesejahteraan
petani 2. Program
pemberdayaan
sumberdaya lahan dan air
3. Program
pengembangan sarana dan prasarana
pertanian/perkebunan
4. Program
peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
5. Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
6. Program
pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebu
nan lapangan 7. Program
peningkatan
produksi dan pemasaran hasil peternakan
2 Peningkatan poduksi, produktivitas pertanian
tanaman pangan, hortikultura dan peternakan
75,88
68.83
43,74
26.27
2,48
8.250,00 3.250,00
28
2.5
9.101 3.575
28
9 Terpenuhinya
kebutuhan pangan masyarakat
1 Skor Pola Pangan Harapan 85,50 82.89 1. Peningkatan
Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
86
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
10 Meningkatnya
produksi perikanan
1 Peningkatan produksi
perikanan
1,00%
(43.337,06 ton)
1,05 %
(43.567,50)
1. Program
pengembangan budidaya perikanan
2. Program Pengembangan
Perikanan Tangkap 3. Program
Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
4. Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakan Pesisir
1,00% (8.764,69
ton)
1,09 % 8.772,64
2 Rata-rata Pendapatan Kotor Nelayan di Laut
21.148.724,74
21.156.457,12
11 Meningkatnya pariwisata yang berbasis
budaya lokal
1 Jumlah Wisatawan 7.465.984 6.997.527 1. Pengembangan Destinasi Pariwisata.
2. Pengembangan Kemitraan
3. Pengembangan
Pemasaran Pariwisata dan Budaya
4. Pengembangan Nilai Budaya
5. Pengelolaan
Kekayaan dan Keragaman Budaya
2 Jumlah event seni/budaya
yang diselenggarakan dengan skala nasional
80 80
12 Meningkatnya perekonomian
daerah
1 LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
3-6 4.2 1. Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
2. Pembinaan
Pedagang Pasar Tradisional
3. Pengembangan
Industri Kecil, Menengah dan Besar
4. Peningkatan Kemampuan
Teknologi Industri 5. Peningkatan dan
Pengembangan
Ekspor. 6. Pengembangan
Dan Pembinaan
Usaha Daerah 7. Pembinaan
Pengembangan
Promosi dan
2 Peningkatan nilai ekspor
barang dan jasa Kabupaten Karawang
1.118 1.562
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
87
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
Informasi
8. Pengembangan Sistem Perdagangan
Dalam negeri
13 Meningkatnya kemudahan investasi
1 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
27,848 25.348 1. program peningkatan promosi dan
kerjasama investasi
2. program
peningkatan mutu pelayanan perizinan
14 Pengembanga
n kerukunan kehidupan antar umat
beragama yang harmonis
1 Indeks Kerukunan Beragama 1,76-2,5 - 1. Program
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
2. Program Pendidikan Politik Masyarakat.
3. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan
4. Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan
Tindak Kriminal 5. Kemitraan
Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
15 Meningkatnya Partisipasi
masyarakat dalam pesta demokrasi
1 Angka partisipasi
PilPres/Pileg/Pilgub -
-
16 Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pelayanan
infrastruktur di Kabupaten Karawang
1 Panjang jaringan jalan kabupaten dalam kondisi baik
698,75
705.58 1. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2. Program Pembangunan Sistem Informasi /
Data Base Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang 3. Program
Peningkatan
Sarana dan
2 Panjang Saluran Irigasi
Kabupaten yang kondisinya baik
772,72 835.6
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
88
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
Prasarana
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur
5. Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
6. Program Pembangunan Sistem Informasi /
Data Base Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang 7. Program
Pembangunan
Jalan dan Jembatan
8. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan 9. Program
Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya 10. Program
Peningkatan Jalan
dan Jembatan 11. Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Pemerintah dan Fasilitas Umum
12. Program
Pembangunan Sistem Informasi / Data Base
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
13. Program
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
89
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
Pembangunan
Jalan dan Jembatan
14. Program
Peningkatan Jalan dan Jembatan
15. Program Pembangunan Turap / Talud /
Bronjong 16. Program
Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
17. Program
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
18. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan 19. Program Tanggap
Darurat Jalan /
Jembatan / Bangunan /
Sumber Daya Air 20. Program
Peningkatan Jalan
dan Jembatan 21. Program
Peningkatan Jalan
dan Jembatan 22. Program
Peningkatan Jalan
dan Jembatan 23. Program
Pembangunan
Jalan dan Jembatan
24. Program Tanggap
Darurat Jalan / Jembatan /
Bangunan / Sumber Daya Air
25. Program
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
26. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
90
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
27. Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan
28. Program Pembangunan
Saluran Drainase / Gorong-Gorong
29. Program
Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong
30. Program Tanggap Darurat Jalan / Jembatan /
Bangunan / Sumber Daya Air
31. Program
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
32. Program
Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
33. Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
34. Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
35. Program Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
36. Program
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
37. Program
Pengembangan,
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
91
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
38. Program Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya 39. Program
Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya 40. Program
Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya 41. Program
Pengembangan,
Pengelolaan, dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
42. Program
Konservasi Wilayah Pesisir
43. Program
Perencanaan Tata Ruang
44. Program
Perencanaan Tata Ruang
45. Program
Perencanaan Tata Ruang
46. Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pemerintah dan Fasilitas Umum
47. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pemerintah dan Fasilitas Umum
48. Program
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
92
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
Peningkatan
Sarana dan Prasarana Pemerintah dan
Fasilitas Umum 49. Program
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
50. Program
Pembangunan Sistem Informasi / Data Base
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
17 Penyediaan
Ruang Publik dan RTH (Ruang
Terbuka Hijau)
1 Luas Ruang Terbuka Hijau 75 Ha 75 Ha 1. Pemberdayaan dan
Kemitraan Lingkungan
2. Program
Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir
dan Laut 3. Program
Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau 4. Pengembangan
Kinerja
Pertamanan dan Pemakaman
5. Penataan Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
6. Pengelolaan Areal Pemakaman
7. Pemanfaatan
Ruang.
18 Meningkatnya penataan ruang wilayah
Kabupaten berbasis pembangunan
berkelanjutan dan kebencanaan
1 Rasio peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan
bencana
81 100 1. Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan
2. Program Penanggulangan Bencana Alam dan
Perlindungan Masyarakat
3. Program
Rehabilitasi dan
2 Persentase penanganan
kejadian bencana
81 100
3 Persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi
81 100
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
93
NO SASARAN STRATEGIS
RPJMD
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM
1 2 3 4 5
Rekonstruksi Pasca
Bencana
19 Meningkatnya cakupan layanan air
minum, persampahan, drainase dan
pengelolaan air limbah
1 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
60% 69.18 % 1. Pemberdayaan dan Kemitraan Lingkungan
2. Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan 3. Lingkungan Sehat
Perumahan
2 Persentase penduduk berakses
air minum
60% 49.16
3 Rasio tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan penduduk di wilayah perkotaan (DLHK)
62,03 63.02
4 Persentase penanganan
sampah perkotaan (DLHK)
41,35 41.39
20 Meningkatnya
pengelolaan kawasan
permukiman layak huni
1 Rasio rumah layak huni, Luas
kawasan kumuh 75.82 % (574.511 /757.764)
107,97
1. Lingkungan Sehat
Perumahan. 2. Perencanaan Tata
Ruang.
21 Terwujudnya lingkungan hidup yang
berkualitas
1 Indeks Lingkungan Hidup 49,85 50.81 1. Pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup 2. Program
Peningkatan
Kualitas dan Akses Informasi SDA
2 Indeks Pencemaran Air Sungai 63,00 68.83
3 Indeks Pencemaran Udara 58,80 58.99
4 Indeks Tutupan Hutan 33,28 33.4
22 Pengentasan Desa sangat
tertinggal serta terwujudnya
desa Mandiri
1 Persentase desa dengan status desa tertinggal
9.42% 54 % 1. Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
2. Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Pedesaan
3. Program
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam
Membangun Desa/Kelurahan
4. Program
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
5. Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan
2 Persentase Desa dengan
Status Desa Mandiri
3.03% 0.67 %
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
94
3.3 Pengukuran Kinerja Sasaran Tahun 2017
Pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Karawang mulai
melaksanakan tahapan-tahapan pembangunan, namun dalam pelaksanaan
pada tahun 2017 tersebut belum mengikuti secara penuh Visi Pemerintah
Kabupaten Karawang sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 yang berbunyi:
“KARAWANG YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR” Hal ini
dikarenakan penetapan RPJMD Perubahan Kabupaten Karawang Tahun
2016-2021 dilakukan pada pertengahan tahun 2017 sedangkan penetapan
kinerja yang menjadi dasar pengkuran kinerja sasaran dilakukan pada awal
tahun 2017.
Secara garis besar terlihat bahwa capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Karawang dapat dinyatakan sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat
pencapaian target dari 22 (Dua Puluh dua) sasaran strategis dan 51
indikator kinerja, 5 indikator tidak dihitung karena 2 indikator masih dalam
proses penilaian Pemerintah Pusat, yaitu indikator Opini BPK terhadap
laporan keuangan Daerah adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) belum
dapat disajikan karena masih dalam proses audit pendahuluan dan Predikat
LPPD hasil resmi belum dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang
baru akan di keluarkan pada bulan April 2018 dan 3 indikator lainnya belum
dapat diketahui capaiannya karena keterbatasan data. Sehingga ada 46
indikator sasaran strategis yang di ukur capaian kinerjanya yaitu ada 43
indikator kinerja telah mencapai kategori berhasil baik (93.48%), dan 3
indikator kinerja telah mencapai kategori kurang baik (6.52%).
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran Pemerintah
Kabupaten Karawang tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut :
MISI 1 : MEWUJUDKAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH YANG
BERSIH DAN BERWIBAWA.
Sasaran Strategis :
1. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan efisien
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
95
Indikator Kinerja Strategis : Nilai/predikat SAKIP Kabupaten, Opini BPK
terhadap Laporan Keuangan Daerah, dan Skor dan Status LPPD.
a. Nilai/predikat SAKIP Kabupaten
Hasil evaluasi LAKIP menunjukkan bahwa Pemerintah
Kabupaten Karawang memperoleh nilai 54.74 atau predikat “CC”,
hasil tersebut meningkat dari capaian tahun 2016 yang hanya
mendapatkan nilai 48,18 dengan predikat C, dengan rincian hasil
tahun 2017 sebagai berikut:
1. Perencanaan Kinerja dari bobot 30 poin, mendapat nilai 16,24;
2. Pengukuran Kinerja dari bobot 25 poin, mendapat nilai 14,11;
3. Pelaporan Kinerja dari bobot 15 poin, mendapat nilai 9,39;
4. Evaluasi internal dari bobot 10, mendapat nilai 4,63;
5. Capaian Kinerja dari bobot 20 poin, mendapat nilai 10,35.
Tabel tabel 3.2 Nilai Evaluasi Laporan Kinerja Pemkab
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4
Meningkatnya
tata kelola pemerintahan yang bersih dan
efisien
1. Nilai evaluasi
Laporan Kinerja Pemkab
C
(nilai 48,18)
CC CC
(nilai 54.74)
100 %
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
b. Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
Salah satu indikator kualitas akuntabilitas keuangan dilihat dari
opini auditor eksternal (BPK) atas penyajian laporan keuangan
pemerintah, yang terdiri dari Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP), Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL), dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang komponennya
meliputi: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan. Opini BPK secara bertingkat terdiri
dari: Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan Pendapat (TMP), Wajar
Dengan Pengecualian (WDP), dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
96
Pada tahun 2017 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Karawang untuk yang ketiga
kalinya mendapat Opini Wajar tanpa Pengecualian (WTP).
Tabel 3.3
Opini BPK terhadap laporan keuangan Daerah SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN
2016 TARGET
2017 REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4
Meningkatnya tata kelola pemerintahan
yang bersih dan efisien
1. Opini BPK terhadap laporan keuangan Daerah
WTP WTP WTP 100 %
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
c. Skor dan Status LPPD
Berdasarkan Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah kepada DPRD serta Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat, Kepala Daerah
berkewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaran Pemerintahan
Daerah (LPPD) kepada Pemerintah yang dilaksanakan paling lambat 3
(tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. LPPD merupakan
informasi utama untuk Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (EKPPD) yang mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
daerah.
Berdasarkan hasil Evaluasi Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri)
LPPD Kabupaten Karawang untuk Tahun 2017 mendapa predikat Sangat
Tinggi dengen Skor 3,3547 dan berada pada Peringkat 32 Nasional.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
97
Tabel 3.4
Skor dan Status LPPD SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN
2016 TARGET
2017 REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya tata kelola
pemerintahan yang bersih dan efisien
1. Skor dan Status LPPD
ST ST ST 100%
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
MISI 2 : MEWUJUDKAN KABUPATEN KARAWANG YANG BERDAYA
SAING.
Sasaran :
1. Meningkatnya Akses dan kualitas pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja Strategis : Usia Harapan Hidup dan Indeks Kesehatan
Kabupaten Karawang.
a. Usia Harapan Hidup;
Usia Harapan Hidup adalah Rata-rata tahun hidup yang masih akan
dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada
suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di
lingkungan masyarakatnya. Usia Harapan Hidup merupakan alat untuk
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada
khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus
diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial
lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori
termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Data dihitung oleh BPS, dan BPS sudah mempublish data tersebut pada
bulan April 2018, yakni sebesar 71.64 leboihb tinggi 0,1 % dari target
Tahun 2017 yakni 71.56, seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Usia Harapan Hidup SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN
2016 TARGET
2017 REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya Akses dan kualitas pelayanan
1. Usia Harapan Hidup
71.53 71.56 71.64 100,1 %
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
98
kesehatan
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
b. Indeks Kesehatan Kabupaten Karawang.
Data dihitung oleh BPS, dan BPS sudah mempublish data tersebut pada
bulan April 2018, dengan nilai 79.45 atau lebih tyinggi 0,2 % dari target
Tahun 2017 yang 79,32 seperti tampak apada tabel berikut.
Tabel 3.6
Indeks Kesehatan Kabupaten Karawang.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya Akses dan kualitas
pelayanan kesehatan
1. Indeks Kesehatan Kabupaten Karawang.
79.28 79.32 79,45 100.2
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
2. Terkendalinya pertumbuhan penduduk
Indikator Kinerja Strategis : Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
Definisi dari laju pertumbuhan adalah Angka yang menunjukan tingkat
pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini
dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan
penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik,
geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan di BPS
adalah metode geometrik.
Persoalan kependudukan seperti pertumbuhan penduduk dan tingkat
fertilitas yang masih tinggi akan berdampak dalam penyediaan infrastruktur
yang besar dan memadai serta lapangan pekerjaan yang cukup di masa
mendatang. Menurut data proyeksi, laju pertumbuhan penduduk (LPP) di
Kabupaten Karawang dari tahun ke tahun cenderung menurun. Pada
periode tahun 2011 LPP mencapai 2,09%, pada periode tahun 2012 LPP
mencapai 1,25%, pada tahun 2013 LPP mencapai 1,18%, sedangkan pada
tahun 2014 LPP mencapai 1,11%, sedangkan pada tahun 2015 mencapai
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
99
1,04 %, pada tahun 2016 mencapai 0,98 %, dan pada tahun 2017
mencapai 0.90%
Salah satu penyebab peningkatan laju pertumbuhan penduduk selain
berasal dari pertumbuhan penduduk alami (kelahiran), juga disebabkan
oleh pendatang dari wilayah lain (migrasi). Kabupaten Karawang memiliki
daya tarik tersendiri bagi pendatang, karena pembangunan di sektor
industri. Pendatang yang mencari pekerjaan di Kabupaten Karawang akan
memberikan dampak yang signifikan terhadap pertambahan jumlah
penduduk di Kabupaten Karawang, yang pada akhirnya mempengaruhi laju
pertumbuhan penduduk.
Tabel 3.7 Laju pertumbuhan Penduduk (LPP)
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Akses dan kualitas pelayanan
kesehatan
1. Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP)
1.02 0.99 0.90 110
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Table 3.7 diatas realisasi Indikator Kinerja Laju
Pertumbuhan Penduduk (LPP) lebih baik 0,09 dari target 0.99, hal ini
menujukan bahwa pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karawang
walaupun disebu oleh Urbanisasi tetapi Program-Program yang di lakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Karawang terbukti berhasil untuk menahan
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) tersebut.
3. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan
Indikator Kinerja Strategis : Rata-rata lama sekolah, Angka Partisipasi Murni
SD, Angka Partisipasi Murni SMP, Angka Partisipasi Kasar SD, Angka
Partisipasi Kasar SMP.
a. Rata-rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah (RLS/MYS) adalah rata-rata jumlah tahun yang
dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh
semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator RLS ini
dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
100
pendidikan yang sedang dijalankan. Standar UNDP (Badan Program
Pembangunan PBB) adalah minimal 0 tahun dan maksimal 15
tahun. Capaian rata-rata lama sekolah (RLS) Kabupaten Karawang
masih jauh tertinggal dibandingkan dengan rata-rata Jawa Barat,
walaupun selama 5 (lima) tahun terakhir telah mampu mempersempit
jarak kesenjangannya.
Tabel 3.8
Rata-rata Lama Sekolah
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Akses dan kualitas pelayanan
Pendidikan
1. Rata-rata Lama
Sekolah
7.39 7.69 8.70 113
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.8 diatas Indikator Kinerja rata-rata lama Sekolah di
Kabupaten Karawang meningkat cukjup Signifikan yakni mencapai 8,7
tahun, meningkat lebih dari 1 (satu) tahun dibanding tahun 2016 yang
mencapai 7,69 tahun, peningkatan tersebut menunjukan keberhasilan
pemerintah Kabupaten Karawang dalam Program Wajib Belajar 9
Tahun, diharapkan pada tahun mendatang Semua Penduduk Kabupaten
Karawang bisa mencapai minimal Pendidikan 9 Tahun (SMP).
b. Angka Partisipasi Murni SD
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya
manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara
meningkatkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu peningkatan mutu
pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam
pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana pendidikan.Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk
yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase
penduduk menurut partisipasi sekolah. Ada beberapa indikator
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
101
pendidikan diantaranya angka transisi, angka drop out, angka repetisi,
angka partisipasi, dan lain-lain. Indikator angka partisipasi umumnya
berkaitan dengan keberhasilan suatu daerah dalam mendorong anak
usia sekolah agar dapat bersekolah.
Angka partisipasi dibagi dalam APK (Angka Partisipasi Kasar) dan APM
(Angka Partisipasi Murni). APK dan APM menunjukkan tingkat
partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK
merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap
penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.
Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia
sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan APK,
APM merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah dilihat dari
partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang
sesuai dengan standar tersebut.
Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap sistem
pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut
memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda.
Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti
pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid
yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah, sehingga naiknya
persentase jumlah murid cenderung diartikan semakin meningkatnya
partisipasi sekolah.
Akan tetapi kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin
besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan
bertambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk
sekolah, sehingga angkapartisipasi sekolah bisa tidak berubah atau
menurun.
Pencapaian APM SD pada tahun 2013 s.d 2017 sebagaimana terlihat
berikut ini :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
102
Tabel. 3.9
Perkembangan Angka Partisipasi Murni SD Tahun 2013 s.d. 2017
Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
APM SD/Sederajat 95,84 97,06 96,02 96,00 96,53 Sumber : Disdikpora Kab. Karawang
Tabel 3.10
Angka Partisipasi Murni SD
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Akses dan kualitas pelayanan
Pendidikan
1. Angka Partisipasi
Murni SD
96 96 96,53 100.55
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Perkembangan pencapaian APM SD/sederajat di Kabupaten Karawang
tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,53 point dibandingkan
dengan tahun 2016 yaitu 96 atau meningkat secara persentase sebesar
0.55%.
c. Angka Partisipasi Murni SMP
Tabel. 3.11 Perkembangan Angka Partisipasi Murni SMP
Tahun 2013 s.d. 2017
Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
APM SLTP/Sederajat 65,79 73,80 69,81 70,67 77.34 Sumber : Disdikpora Kab. Karawang
Tabel 3.12
Angka Partisipasi Murni SMP
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Akses dan kualitas pelayanan
Pendidikan
1. Angka Partisipasi
Murni SMP
70 71 77.34 109
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Perkembangan pencapaian APM SMP/sederajat di Kabupaten Karawang
tahun 2017 mengalami peningkatan yang sangat signifikan yakni
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
103
mencapai 6,34 point dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu 71.
Peningkatan Signifikan ini menunjukan bahwa Program yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang sangat efektif dan
efisien hal tersebut didukung oleh capaian APM SMP tersebut
d. Angka Partisipasi Kasar SD
Tabel. 3.13 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SD
Tahun 2013 s.d. 2017
Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
APK SD/Sederajat 107,34 107,73 107,24 107,42 106.34 Sumber : Disdikpora Kab. Karawang
Tabel 3.14 Angka Partisipasi Kasar SD
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya Akses dan kualitas
pelayanan Pendidikan
1. Angka Partisipasi Kasar SD
107.42 107.62 106.34 98.81
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Perkembangan pencapaian APK SD/sederajat di Kabupaten Karawang
tahun 2017 mengalami peniurunan sebesar 1,08 point dibandingkan
dengan tahun 2016 yaitu 107,42. Capaian APK Kab. Karawang yang
telah mencapai 107,73 (2014) dan 107,24 (2015) serta 107,42 (2016)
telah melampaui angka APK SD/sederajat di Jawa Barat yang mencapai
angka 106,98 pada tahun 2015 (bps.go.id), namun pada tahun 2017
sedikit mengalami hal itu diantaranya disebabkan menurunnya pelintas
dari kabupaten lain yang sekolah di Sekolah dasar di kabupaten
Karawang.
e. Angka Partisipasi Kasar SMP
Tabel. 3.15
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SMP Tahun 2012 s.d. 2016
Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
APK SLTP/Sederajat 95,61 98,80 96,72 96,89 97.93 Sumber : Disdikpora Kab. Karawang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
104
Tabel 3.16
Angka Partisipasi Kasar SMP
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Akses dan kualitas pelayanan
Pendidikan
1. Angka Partisipasi
Kasar SMP
96,89 97 97.93 100.96
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Perkembangan pencapaian APK SMP/sederajat di Kabupaten Karawang
tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,93 point dibandingkan
dengan tahun 2016 yaitu 97, hal tersebut menunjukan bahwa Program
wajib belajar 9 tahun di Kabupaten Karawang berjalan cukup efektif
dengan tersisirnya hampi semua penduduk wajib sekolah untuk bisa
melanjutkan ke SMP.
f. Indeks Pendidikan (IP)
Penghitungan Indeks Pendidikan (IP) mencakup dua indikator yaitu
angka melek huruf (LIT) dan rata-rata lama sekolah (MYS). Populasi
yang digunakan adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas karena
pada kenyataannya penduduk usia tersebut sudah ada yang berhenti
sekolah. Batasan ini diperlukan agar angkanya lebih mencerminkan
kondisi sebenarnya mengingat penduduk yang berusia kurang dari 15
tahun masih dalam proses sekolah atau akan sekolah sehingga belum
pantas untuk rata-rata lama sekolahnya. Kedua indikator pendidikan ini
dimunculkan dengan harapan dapat mencerminkan tingkat pengetahuan
(cerminan angka LIT), dimana LIT merupakan proporsi penduduk yang
memiliki kemampuan baca tulis dalam suatu kelompok penduduk secara
keseluruhan. Sedangkan cerminan angka MYS merupakan gambaran
terhadap keterampilan yang dimiliki penduduk.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
105
Tabel 3.17
Indeks Pendidikan
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Akses dan kualitas pelayanan
Pendidikan
1. Indeks Pendidkan 56,27 56,50 55 97.74
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Indikator Kinerja Indeks Pendidikan tidak mencapai target 2017 yang
56.50 sedangkan realisasi hanya 55, walaupun demikian hal tersebut tidak
berarti bahwa Program Pemerintah Kabupaten Karawang tidak berhasil
karena secara Capaian sudah mencapai lebih dari 90 % yakni 97.74 %
4. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak
Indikator Kinerja Strategis : Indeks pembangunan Gender (IPG)
IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan
manusia yang sama seperti IPM dengan memperhatikan ketimpangan
gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang
sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih
diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan
perempuan, Nilai IPG berkisar antara 0-100 persen. Bila nilai IPG semakin
tinggi maka semakin tinggi kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan
perempuan.
Tabel 3.18
Indeks Pembangunan Gender
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya
perlindungan terhadap perempuan dan
anak
1. Indeks
Pembangunan Gender
- 73.52 89,68 -
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Indikator Indeks Pembangunan Gender di Kabupaten Karawang tahun
2017 mencapai 89,68 jauh melebihi target Tahun 2017 yang 73.52
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
106
5. Meningkatnya peluang kerja
Indikator Kinerja Strategis : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Angka
Kesempatan Kerja baik Formal mauoun Non Formal, Rasio Daya Serap
Tenaga Kerja.
Kesempatan kerja merupakan parameter penting untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Jumlah angkatan kerja yang belum terserap
masih cukup tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk
mempengaruhi sisi supply dan demand untuk mengatasi masalah
pengangguran. Pada sisi demand, perlu diupayakan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi agar mampu menyerap tenaga kerja. Pada sisi
supply, perlu ditekan laju pertumbuhan angkatan kerja. Pada elemen laju
pertumbuhan angkatan kerja, terkait didalamnya soal laju pertumbuhan
penduduk, maka pada sisi supply, hal yang perlu dilakukan salah satunya
adalah mengendalikan laju pertumbuhan penduduk alami.
Di era pasar global, industri di Kabupaten Karawang menjadi salah satu
sektor andalan, yang tentunya mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Karawang. Pasar global juga akan mengalirkan tenaga kerja
dari luar Kabupaten Karawang ke wilayah Kabupaten Karawang, dan
memunculkan satu fenomena baru terjadinya persaingan ketat
memperebutkan pasar kerja yang jumlahnya terbatas. Oleh karena itu
perlu disadari bahwa investasi substansial dan berkelanjutan dalam upaya
pembangunan manusia, merupakan jalan utama meningkatkan kualitas dan
produktivitas SDM. Kualitas penduduk yang tinggi diantaranya akan
meningkatkan daya saing tenaga kerja Kabupaten Karawang dengan
tenaga kerja pendatang, maupun meningkatkan daya tawar tenaga kerja
Kabupaten Karawang di pasar global.
a. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),
Tabel 3.19
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya 1. Tingkat - 10,50 11 95.45
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
107
Peluang Kerja
Pengangguran Terbuka
(TPT),
(112.252/1.020.050)
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.19 diatas target kinerja tahun 2017 yang mencapai
10.5 % hampir bisa di capai pada realisasi 2017 yakni 11 %, walaupun
belum mencapai target tapi marginnya relatif kecil, belum tercapainya
target 2017 tersebut diantaranya banyaknya lulusan SMA yang belum
mendapatkan pekerjaan pada tahun 2017, diharapkan pada tahun
mendatang capaian kinerja untuk Tingkat pengnggutan Terbuka (TPT)
bisa dicapai seiring semakin baiknya Program-program yang di
laksanakan oleh Pemrintah Kabupaten Karawang.
b. Angka Kesempatan Kerja baik Formal maupun Non Formal.
Karena kesempatan kerja merupakan parameter penting untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka sebisa mungkin setiap
adanya kesempatan Kerja di Kabupaten Karawang bisa diinformasikan ke
seluruh penduduk Karawang. Untuk Indikator Angka Kesempatan Kerja
Baik Formal maupun Non Formal bisa terlihat dari Tabel di bwah ini:
Tabel 3.20
Angka Kesempatan Kerja Baik Formal maupun Non Formal
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya Peluang Kerja
1. Angka Kesempatan
Kerja baik Formal maupun Non
Formal
85,23 86,25 89 (907.799/1.020.050)
103.19
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari tabel 3.20 diatas untuk Indikator Angka Kesempatan Kerja
baik Formal maupun Non Formal realisasinya mencapai 89%, hal ini
menunjukan bahwa ada 89% angkatan Kerja di karawang ayang harus
difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Karawang untuk mendapatkan
pekerjaan, dengan berkembangnya Industri di Kabupaten Karawang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
108
diharapkan Fasilitasi tersebut akan lebih mudah sehingga seminimal
mungkin penduduk Karawang yang tidak memiliki pekerjaan.
c. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja.
Kabupaten Karawang saat ini sedang booming menjadi tempat
perluasan indistri, walaupun daya serap sektor industri sebenarnya
relatif tidak terlalu besar dibandingkan sektor lain, namun dengan
adanya industrialisasi tetap saja akan setidaknya medorong daya serap
terhadap tenaga kerja di kabupaten karawang, untuk indikator daya
serap tenaga kerja di Kabupaten Karawang dapat terlihat di bawah ini:
Tabel 3.21
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya Peluang Kerja
1. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
45,056 45,206 75 (29.440/39.517)
165.91
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun
2017
Dari tabel 3.21 diatas Daya serap Tenaga kerja Tahun 22017 mencapai
75 % jauh diatas target kinerja tahun 2017 yang hanya 45,206, hal
tersebut menunjukan bahwa dari semua lowongan kerja yang ada di
kabupaten Karawang 75 %-nya bisa diisi oleh penduduk karawang, hal
ini tidak terlepas dari Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Karawang
untuk bisa menyediakan tenaga kerja yang siap di gunakan oleh
lapangan kerja.
6. Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat
Indikator Kinerja Strategis : Angka Kemiskinan (Persentase Penduduk
Miskin), Indeks Gini.
a. Angka Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin)
Tahun 2016 pemerintah Indonesia mendefinisikan garis kemiskinan
dengan perdapatan per bulannya (per kapita) sebanyak Rp. 354,386
(atau sekitar USD $25) yang dengan demikian berarti standar hidup
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
109
yang sangat rendah, juga buat pengertian orang Indonesia sendiri.
Namun jika kita menggunakan nilai garis kemiskinan yang digunakan
Bank Dunia, yang mengklasifikasikan persentase penduduk Indonesia
yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD $1.25 per hari sebagai
mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan (dengan kata
lain miskin), maka persentase tabel di atas akan kelihatan tidak akurat
karena nilainya seperti dinaikkan beberapa persen. Lebih lanjut lagi,
menurut Bank Dunia, kalau kita menghitung angka penduduk Indonesia
yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD $2 per hari angkanya
akan meningkat lebih tajam lagi. Ini menunjukkan bahwa sebagian
besar penduduk Indonesia hidup hampir di bawah garis kemiskinan.
Laporan lebih anyar lagi di media di Indonesia menginformasikan bahwa
sekitar seperempat jumlah penduduk Indonesia (sekitar 65 juta jiwa)
hidup hanya sedikit saja di atas garis kemiskinan nasional. Dalam
beberapa tahun belakangan ini angka kemiskinan di Indonesia
memperlihatkan penurunan yang signifikan. Meskipun demikian,
diperkirakan penurunan ini akan melambat di masa depan. Mereka yang
dalam beberapa tahun terakhir ini mampu keluar dari kemiskinan adalah
mereka yang hidup di ujung garis kemiskinan yang berarti tidak
diperlukan sokongan yang kuat untuk mengeluarkan mereka dari
kemiskinan. Namun sejalan dengan berkurangnya kelompok tersebut,
kelompok yang berada di bagian paling bawah garis kemiskinanlah yang
sekarang harus dibantu untuk bangkit dan keluar dari kemiskinan. Ini
lebih rumit dan akan menghasilkan angka penurunan tingkat kemiskinan
yang berjalan lebih lamban dari sebelumnya.
Capaian Kinerja indikator Angka Kemiskinan di Kabupaten Karawang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.22 Angka Kemiskinan
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya
perlindungan sosial dan
1. Angka Kemiskinan 10,07 10 10,02 99,8
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
110
masyarakat
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.22 Indikator Angka Kemiskinan tidak dapat
memenuhi target, walaupun demikian marginnya sangat kecil yakni
hanya 0,02, akan tetapi apabila dibandingkan dengan capaian tahun
2016, capaian 2017 tersebut mengalami perbaikan yakni 0,05 poin.
b. Indeks Gini.
Koefisien Gini (Gini Ratio) atau Indeks Gini adalah ukuran yang
dikembangkan oleh statistikus Italia, Corrado Gini, dan dipublikasikan
pada tahun 1912 dalam karyanya, Variabilità e mutabilità. Koefisien Gini
merupakan salah satu ukuran yang paling sering digunakan untuk
mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh
Koefisien Gini atau Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan
tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai Koefisien Gini
berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai 0 menunjukkan
adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau setiap orang
memiliki pendapatan yang sama, suatu distribusi pendapatan dikatakan
makin merata bila nilai Koefisien Gini mendekati nol (0), sedangkan
makin tidak merata suatu distribusi pendapatan maka nilai Koefisien
Gini-nya makin mendekati satu.
Capaian Indikator Indeks Gini dapat dilihat dari tabel dibwah ini:
Tabel 3.23
Indeks Gini
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya perlindungan sosial dan
masyarakat
2. Indeks Gini
- 0.36-0.49 0.34 100
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.23 Indikator Indeks Gini dapat melebihi target,
yakni pada level 0.34 sedangkan target 2017 pada kisaran 0.36-0.49,
hal ini menunjukan bahwa ketimpangan di Kabupaten Karawang telah
lebih membaik, setidaknya leboih baik dari Proyeksi sebelumnya.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
111
7. Meningkatnya produksi, produktivitas pertanian dan pendapatan petani
Indikator Kinerja Strategis : Nilai Tukar Petani, Peningkatan produksi,
Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan,Hortikultural Dan Peternakan
a. Nilai Tukar Petani
Nilai tukar petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima
petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam
persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam
menentukan tingkat kesejahteraan petani Capaian nilai Tukar petani di
Kabupaten Karawang dapat dilihat dari Tabel dibawah ini:
Tabel 3.24
Nilai Tukar Petani SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN
2016 TARGET
2017 REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya produksi,
produktivitas pertanian dan pendapatan
petani
1.
Nilai Tukar Petani
107,33 107.82 108,55 100,68
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.24 Indikator Nilai Tukar Petani dapat melebihi
target, yakni mencapai nilai 108.55 sedangkan target 2017 adalah
107.82, hal ini menunjukan bahwa nilai tukar Petani mengalami
perbaikan walaupun relatif tidak terlalu besar yakni 0.73 poin saja.
b. Peningkatan produksi, Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan,
Hortikultural Dan Peternakan
Tabel 3.25
Peningkatan produksi, Produktivitas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultural Dan Peternakan
No. Sasaran Indikator Sasaran
Target 2017
Realisasi 2016 Realisasi 2017
Satuan % Satuan %
Capaian
Total
(1) (2) (3) (4) (8) (9) (10) (11)
1
Meningkatnya
nilai tambah dan daya
saing produk pertanian
1. Produktivitas 82,84 83,56
a. Padi (Kw/ha)
75,88 75,39 94,85 68,83
90,71
b. Palawija (Kw/ha)
43,74 43,31 159,76 26,27
60,06
c. Hortik (Kw/kubung)
2,48 2,46 102,5 2,5
100,81
2 Meningkatnya
Produksi 2.
Produksi
Peternakan 84,89
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
112
Peternakan
a. Produksi Daging (ton)
8.250 8.250 91,79 9.101
110,32
b. Produksi
Telur (ton) 3.250 3.250 81,78 3.575
110,00
c. Produksi
Susu (ton) 28 28 82,35 14,6
52,14
Dari tabel 3.25 di atas, dapat disimpulkan bahwa target kinerja
sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah sebagai
berikut :
1) Produktivitas Padi tahun 2017 tidak mencapai target yang ditetapkan
yaitu sebesar 68,83 kw/ha (90,84%) dibanding target 2017 sebesar
75,77 kw/ha. Demikian pula bila dibandingkan dengan capaian tahun
2015 terjadi penurunan sebesar 13,4%, dan bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 8,70%. Tidak
tercapainya target produktivitas padi tahun 2017 akibat dari adanya
lonjakan serangan OPT serta makin tingginya penurunan tingkat
kesuburan tanah.
2) Produktivitas Palawija tahun 2017 tidak mencapai target yang
ditetapkan, yaitu sebesar 26,27 kw/ha (58,88%) dibanding target
2017 sebesar 44,61 kw/ha. Demikian pula bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2016, terjadi penurunan yang cukup tinggi, hal ini
disebabkan lahan untuk palawija makin berkurang akibat penerapan
Luas Tambah Tanam padi Sawah, sementara proses produksi
tanaman palawija pada umumnya menggunakan lahan sawah pada
masa jeda.
3) Produktivitas Hortikultura tahun 2017 tidak mencapai target yang
ditetapkan, yaitu sebesar 2,5 kw/kubung (98,81%) dibanding target
2017 sebesar 2,53 kw/kubung. Akan tetapi bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2015 dan capaian tahun 2016, terjadi peningkatan
masing-masing sebesar 4,17% dibanding tahun 2015 dan tahun 2016.
4) Produksi Daging pada tahun 2017 melebihi target yang ditetapkan
yaitu sebesar 9.101 ton (105,53%) dibanding target produksi daging
sebesar 8.624 ton.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
113
5) Produksi Telur pada tahun 2017 melebihi target yang ditetapkan yaitu
sebesar 3.575 ton (106,78%) dibanding target produksi daging
sebesar 3.348 ton.
6) Produksi Susu tahun 2017 tidak mencapai target yang ditetapkan,
yaitu sebesar 14,6 ton (40,55%) dibanding target 2017 sebesar 36
ton. Demikian pula bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 dan
tahun 2016, terjadi penurunan yang cukup tinggi, masing-masing
sebesar 57,06% dibanding tahun 2015 dan 47,86% dibanding tahun
2016. Hal ini disebabkan makin berkurangnya populasi ternak sapi
perah.
8. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Indikator Kinerja Strategis : Skor PPH = % AKG x Bobot, AKG = Angka
Kecukupan Gizi, Bobot = Bobot masing-masing golongan pangan.
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) sesuai target adalah 89,68 persen pada
tahun 2017, sedangkan PPH Kabupaten Karawang masih dikisaran angka
82,26 Persen. Skor PPH ini menggambarkan keragaman pangan yang
didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama.
Berdasarkan skor PPH tersebut, keragaman pangan yang dikonsumsi
pangan masyarakat masih perlu ditingkatkan.
Tabel 3.26
Skor PPH
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Terpenuhinya
kebutuhan pangan masyarakat
1. Skor PPH
81.50 89,68 82,89 92.4
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.26 Indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH). Tidak
dapat melebihi target, yakni mencapai nilai 82.89 sedangkan target 2017
adalah 89.68, Untuk meningkatkan Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Strategi konsumsi kedepan adalah meningkatkan konsumsi umbi-umbian,
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
114
kacang-kacangan, sayuran, buah dan pangan hewani, sehingga diharapkan
dapat mengurangi konsumsi beras.
9. Meningkatnya produksi perikanan
Indikator Kinerja Strategis : Peningkatan Produksi Perikanan, Rata-rata
Pendapatan Kotor Nelayan di laut
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perikanan Kabupaten Karawang
difokuskan kepada peningkatan produksi perikanan, baik perikanan
budidaya maupun perikanan tangkap. Dengan meningkatnya produksi
perikanan yang disertai dengan peningkatan kualitas mutunya serta
didukung dengan sarana prasarana yang memadai, diharapkan pendapatan
para pembudidaya ikan dan nelayan akan meningkat pula sehingga akan
berdampak terhadap peningkatan daya saing produk-produk perikanan
Kabupaten Karawang.
Tabel 3.27
Capaian Produksi Perikanan
SASARAN INDIKATOR
SASARAN TARGET
2017 VOLUME
CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017
SATUAN % SATUAN %
Meningkatnya
Produksi Perikanan Budidaya
Produksi
Budidaya
1,00 % 43.337,06
Ton
43.115,76
Ton
100,48 43.567,50
Ton
100,5
3
1. Tambak 1,00 % 39.899,83 Ton
39.702,34 Ton
100,50 40.122,34 Ton
100,56
2. Kolam 1,00 % 2.862,49 Ton 2.842,65 Ton 100,30 2.872,08 Ton 100,33
3. Minapadi 1,00 % 299,70 Ton 297,63 Ton 100,30 296,21 Ton 98,84
4. KJA 1,00 % 275,04 Ton 273,14 Ton 100,30 276,87 Ton 100,67
Meningkatnya Produksi Perikanan
Tangkap
Produksi Tangkap
1,00 % 8.764,69 Ton
8.678,45 Ton
100,01 8.772,64 Ton
100,09
1. Laut 1,00 % 8.670,72 Ton 8.591,15 Ton 100,07 8.681,36 Ton 100,12
2. Perairan Umum :
1,00 % 93,97 Ton 87,30 Ton 93,83 91,28 Ton 97,14
- Sungai 1,00 % 30,21 Ton 26,40 Ton 88,26 28,76 Ton 95,22
- Rawa 1,00 % 8,12 Ton 4,10 Ton 51,00 5,12 Ton 63,05
- Galian C 1,00 % 55,64 Ton 56,80 Ton 103,09 57,40 Ton 103,15
Dilihat dari capaian pada Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Perikanan
terlihat bahwa Indikator Kinerja tersebut mampu melampaui Target yang
di tetapkan pada Tahun 2017, untuk Peningkatan Produksi Perikanan Budi
Daya Capaian mencapai 105 % sedangkan untuk Peningkatan Produksi
Perikanan Tangkap capaian lebih tinggi lagi mencapai 109 %.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
115
10. Meningkatnya pariwisata yang berbasis budaya lokal
Indikator Kinerja Strategis : Jumlah Wisatawan, Jumlah Event
Seni/Budaya Yang Diselenggarakan Dengan Skala Nasional.
a. Jumlah Wisatawan.
Tabel 3.28
Jumlah Wisatawan
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya pariwisata yang berbasis
budaya lokal
1. Jumlah Wisatawan
6.123.383 7.465.984 6.997.527 93.73
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.28 Indikator Jumlah Wisatawan Tidak dapat
melebihi target, yakni hanya 7.465.984 sedangkan target 2017 adalah
6.997.527, Kunjungan wisatawan ke ODTW Kab.Karawang tidak
mencapai target dikarenakan infra struktur menuju ODTW belum
memadai dan juga faktor cuaca kurang mendukung, sarana prasarana
pendukung pariwisata di ODTW masih minim
b. Jumlah Event Seni/Budaya Yang Diselenggarakan Dengan Skala
Nasional.
Tabel 3.29 Jumlah Event Seni/Budaya Yang Diselenggarakan Dengan
Skala Nasional SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN
2016 TARGET
2017 REALISASI CAPAIAN
% 1 2 3 4 5
Meningkatnya pariwisata yang
berbasis budaya lokal
1. Jumlah Event Seni/Budaya
Yang Diselenggarakan Dengan Skala
Nasional.
- 80 80 100
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
116
Dilihat dari Tabel 3.29 Indikator Jumlah Event Seni/Budaya Yang
diselenggarakan dengan Skala Nasional dapat melebihi target, yakni
hanya mencapai 80 event.
11. Meningkatnya perekonomian daerah
Indikator Kinerja Strategis :LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi), Peningkatan
Nilai Ekspor Barang Dan Jasa Kabupaten Karawang.
a. LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi).
Laju pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur kemajuan
ekonomi secara makro dengan melihat besaran laju Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. Sedangkan untuk
mengukur tingkat kemakmuran penduduk digunakan pendekatan
Pendapatan perkapita, semakin besar pendapatan perkapita dapat
menunjukkan semakin tinggi pula tingkat kemakmuran penduduk dan
juga produktivitasnya.
Laju pertumbuhan ekonomi juga sering dijadikan asumsi dasar
pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan Negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai
dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh Bank
Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Tabel 3.30
LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Perekonomian Daerah
1. LPE (Laju
Pertumbuhan Ekonomi).
3-6 3-6 4.2 100
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari Tabel 3.30 Indikator LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
sesuai dengan target yakni pada 4,2, sedangkan target tahun 2017
adalah pada kisaran 3-6, pada masa mendatang diharapkan LPE
tersebut bisa semakin membaik.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
117
b. Peningkatan Nilai Ekspor Barang Dan Jasa Kabupaten Karawang.
Tabel 3.31
Peningkatan Nilai Ekspor Barang Dan Jasa Kabupaten
Karawang
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Perekonomian Daerah
1. Peningkatan Nilai
Ekspor Barang Dan Jasa Kabupaten
Karawang.
1.066 1.118 1.562 139.7
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Indikator Peningkatan Nilai Ekspor Barang Dan Jasa Kabupaten
Karawang bisa mencapai realisasi yang jauh diatas target sebelumnya,
yakni dari target 1.118 yang bisa dicapai adalah 1.562 atau capaian
hampir 140%, hal ini tentu saja merupakan keberhasilan Pemerintah
Kabupaten Karawang dalam menggenjot perekonomian sehingga
barang hasil produksi Kabupaten Karawang bisa menembus pasar
internasional.
12. Meningkatnya kemudahan investasi
Indikator Kinerja Strategis : Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional
(PMDN/PMA)
a. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA).
Investasi yang masuk ke Kabupaten Karawang tahun 2016 tercatat
mencapai 27.348 Trilyun dan semakin meningkat pada tahun 2017 ini
yakni mencapai 29.146 Trilyun, untuk lebih lengkapnya bisa terlihat dari
tabel di bawah ini.
Tabel 3.32
Realisasi Investasi di Kabupaten Karawang No Uraian Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Ket.
Rencana/ Target
Realisasi Capaian %
Rencana/ Target
Realisasi Capaian %
1 Total realisasi investasi PMA dan PMDN (Rp. Trilyun)
25.454 27.348 107% 27.848 29.146
106 %
a. Total realisasi
investasi PMA (Rp.
17.814 17.768 99% 18.268 21.060
115 %
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
118
No Uraian Kegiatan Tahun 2016 Tahun 2017 Ket.
Rencana/ Target
Realisasi Capaian %
Rencana/ Target
Realisasi Capaian %
Trilyun)
b. Total realisasi
investasi PMDN (Rp. Trilyun)
7.640 9.580 125% 9.580 8.358
87 %
2 Jumlah LKPM PMA dan PMDN
2.802 3.081 110% 3.081 3.075 99 %
Jumlah LKPM PMA 805 795 98% 795 520 65 %
Jumlah LKPM PMDN 1.997 2.286 114% 2.286 2.555 112 %
3 Penyerapan tenaga kerja PMA dan
PMDN (orang)
34.008 45.056 132% 45.056 26.551
59 %
Penyerapan tenaga
kerja PMA (orang)
29.412 39.093 133% 39.093 1.245
3 %
Penyerapan tenaga kerja PMDN (orang)
4.596 5.963 130% 5.963 5.306 89 %
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang
Indikator Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Kabupaten Karawang bisa mencapai realisasi yang jauh diatas target
sebelumnya, hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Karawang masih
menjadi magnet yang menarik bagi para penanam modal untuk
menggelontorkan uangnya ke Kabupaten Karawang, bahkan Kabupaten
Karawang masih tercatat sebagai Kabupaten/Kota dengan Jumlah
Realisasi Investasi terbesar di Provibnsi Jawa Barat.
MISI 3 : MEWUJUDKAN MASYARAKAT DEMOKRATIS
BERLANDASKAN HUKUM.
Sasaran Strategis :
1. Pengembangan kerukunan Kehidupan antar umat Beragama Yang
Harmonis ;
Indikator Kinerja Strategis : Indeks Kerukunan Beragama
a. Indeks Kerukunan Beragama
Nilai Indeks Kerukyunan Beragama berasal dari Kementerian Agama,
sedangkan Kementerian Agama sendiri belum mengeluarkan indeks
tersebut, menurut rencana nilai Indeks tersebut akan dikeluarjan pada
bulan Aprul 2018 sehingga saat ini data indeks tersebut belum bisa
disajikan.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
119
Tabel 3.33
Indeks Kerukunan Beragama
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Pengembangan
kerukunan Kehidupan antar umat
Beragama Yang Harmonis
1. Indeks
Kerukunan Beragama
- 1.76-2.5 - -
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi;
Indikator Kinerja Strategis : Angka Partisipasi Pilpres/Pileg/Pilgub.
a. Angka Partisipasi Pilpres/Pileg/Pilgub
Indikator Angka Partisipasi Pilpres/Pileg/Pilgub belum bisa disajikan
karena pada tahun 2017 tidak ada Pilpres/Pileg/Pilgub.
Tabel 3.34
Angka Partisipasi Pilpres/Pileg/Pilgub SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN
2016 TARGET
2017 REALISASI CAPAIAN
% 1 2 3 4 5
Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pesta demokrasi;
1. Angka Partisipasi Pilpres/Pileg/Pilgub
- -
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
MISI 4 : MEWUJUDKAN KABUPATEN KARAWANG YANG ASRI DAN
LESTARI.
Sasaran Strategis :
1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Infrastruktur di Kabupaten
Karawang
Indikator Kinerja Strategis: Panjang Jaringan Jalan Kabupaten Dalam
Kondisi Baik, Panjang Saluran Irigasi Kabupaten Yang Kondisinya Baik
a. Panjang Jaringan Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
120
Target kinerja sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja
dapat terpenuhi, bila dibandingkan dengan capaian tahun 2016,
terdapat kenaikan yang cukup signifikan pada volume jalan dalam
kondisi baik dengan kenaikan 96,63 atau 16% yakni dari 608.75
menjadi 705.58. lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 3.35 Panjang Jaringan Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Kualitas dan Kuantitas Pelayanan
Infrastruktur di Kabupaten Karawang
1. Panjang Jaringan
Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik
608.75 698.75 705.58 100.98
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
b. Panjang Saluran Irigasi Kabupaten Yang Kondisinya Baik
Target kinerja sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja
dapat terpenuhi, bila dibandingkan dengan capaian tahun 2016,
terdapat kenaikan yang cukup signifikan pada volume jalan dalam
kondisi baik dengan kenaikan 180,88 atau 26% yakni dari 772.72
menjadi 853.6, lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 3.36
Panjang Saluran Irigasi Kabupaten Yang Kondisinya Baik
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Kualitas dan Kuantitas Pelayanan
Infrastruktur di Kabupaten
Karawang
1. Panjang Saluran
Irigasi Kabupaten Yang Kondisinya Baik
672.72 772.72 853.6 108.14
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
2. Penyediaan Ruang Publik dan RTH (Ruang Terbuka Hijau)
Indikator Kinerja Strategis: Luas Ruang Terbuka Hijau
a. Luas Ruang Terbuka Hijau
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
121
Capaian kinerja untuk Luas Ruang Terbuka Hijau pada tahun 2017
adalah sebesar 75 Ha hal tersebut sesuai dengan target yang ingin
dicapai pada tahun 2017, Capaian tersebut tidak mengalami kenaikan
sama sekali dari yang dicapai Tahun 2016 bahkan 2015.
Tabel 3.37 Luas Ruang Terbuka Hijau
Sasaran Realisasi
2015
2016 2017
Deskripsi
Sasaran
Indikator
Kinerja Satuan
Target Realisasi Target Realisasi Caapaian
(%)
1. Penyediaan
Ruang Publik dan RTH (Ruang
Terbuka Hijau)
Luas Ruang
Terbuka Hijau
Ha
(DLHK = Taman KEHATI
dan Hutan
Kota)
75 Ha 75 Ha 75 Ha 75 Ha 75 Ha 100 %
3. Meningkatnya penataan ruang wilayah Kabupaten berbasis pembangunan
berkelanjutan dan kebencanaan
Indikator Kinerja Strategis: Rasio peningkatan kemampuan tentang
kebencanaan di daerah rawan bencana, Persentase penanganan kejadian
bencana, Persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi.
a. Rasio peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan
bencana.
Untuk indikator kinerja Rasio Peningkatan kemampuan tentang
kebencanaan di daerah rawan bencana, telah melebihi target yang
telah ditentukan. Dalam perjanjian kinerja dicantumkan bahwa target
indikator sasaran tersebut sebesar 81%, tetapi BPBD mampu mencapai
sasaran sebesar 100%. Tahun 2016 juga menunjukkan BPBD melebihi
target yang telah ditentukan, dimana target sasaran hanya 80%, tetapi
BPBD mampu mencapai sasaran sebesar 100%. Dilihat dari tabel berikut
Capaian Indikator Rasio Peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di
daerah rawan bencana mencapai 123, 46 %.
Tabel 3.38
Rasio Peningkatan Kemampuan Tentang Kebencanaan Di Daerah Rawan Bencana Sasaran Indikator
Sasaran Target 2017
Volume Realisasi 2016 Realisasi 2017
Satuan % Satuan % Capaian (%)
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
122
b. Persentase penanganan kejadian bencana.
Untuk indikator kinerja Persentase penanganan kejadian bencana, telah
melebihi target yang telah ditentukan. Dalam perjanjian kinerja
dicantumkan bahwa target indikator sasaran tersebut sebesar 81%,
tetapi BPBD mampu mencapai sasaran sebesar 100%. Tahun 2016 juga
menunjukkan BPBD melebihi target yang telah ditentukan, dimana
target sasaran hanya 80%, tetapi BPBD mampu mencapai sasaran
sebesar 100%. Dilihat dari tabel berikut Capaian Indikator Penanganan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi mencapai 123, 46 %.
Tabel 3.39
Persentase Penanganan Kejadian Bencana.
c. Persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Untuk indikator kinerja Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, telah
melebihi target yang telah ditentukan. Dalam perjanjian kinerja
dicantumkan bahwa target indikator sasaran tersebut sebesar 81%,
tetapi BPBD mampu mencapai sasaran sebesar 100%. Tahun 2016 juga
menunjukkan BPBD melebihi target yang telah ditentukan, dimana
target sasaran hanya 80%, tetapi BPBD mampu mencapai sasaran
sebesar 100%. Dilihat dari tabel berikut Capaian Indikator Penanganan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi mencapai 123, 46 %.
Meningkatnya Kapasitas dan
Kapabilitas Penanggulangan Bencana di
Daerah
Rasio Peningkatan
kemampuan tentang kebencanaan
di daerah rawan bencana.
81% 370 Orang/
Tokoh
300/300 (Orang/
Tokoh)
100 (370/370) Orang/
Tokoh
100 123.46
Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2017
Volume Realisasi 2016 Realisasi 2017
Satuan % Satuan % Capaian (%)
Meningkatnya Kapasitas dan
Kapabilitas Penanggulangan Bencana di
Daerah
Penanganan kejadian
bencana
81% 7.651 Korban
Bencana
87.917/87917 (Korban
Bencana)
100 7651/7651 (Korban
Bencana)
100 123.46
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
123
Tabel 3.40
Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
4. Meningkatnya Cakupan Layanan Air Minum, Persampahan, Dan Pengelolaan
Air Limbah
Indikator Kinerja Strategis: Persentase Rumah Tangga (RT) yang
menggunakan air bersih, Persentase penduduk berakses air minum, Rasio
tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk di wilayah
perkotaan (DLHK), Persentase penanganan sampah perkotaan (DLHK).
a. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari. Untuk konsumsi air
minum menurut Kementerian kesehatan, syarat-syarat air minum adalah
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat
diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar
oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C.
banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan
cara ini.
Capaian Indikator Kinerja Persentase Rumah Tangga (RT) yang
menggunakan air bersih dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.42 Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya 1. Persentase 57% 60% 69.18 % 115
Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2017
Volume Realisasi 2016 Realisasi 2017
Satuan % Satuan % Capaian (%)
Meningkatnya Kapasitas dan
Kapabilitas Penanggulangan Bencana di
Daerah
Penanganan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
81% 173 Orang
82/82 (Orang)
100 (173/173) Orang
100 123.46
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
124
Cakupan Layanan Air
Minum, Persampahan, Dan
Pengelolaan Air Limbah
Rumah Tangga (RT) yang
menggunakan air bersih
(496.327/717.449)
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan
jumlah rumah tangga Pengguna air bersih sebesar 9.18 % menjadi
69.18 % dari 60 % tercatat dari 717.449 rumah tangga di Kabupaten
Karawang 496.327 Rumah Tangga diantaranya menggunakan Air
bersih, dengan semakin meningkatnya Rumah tangga pengguna air
bersih diharapkan masyarakat Karawang bisa terhindar dari bahaya
zat yang terjkandung dalam air, yang berdampak pula pada semakin
meningkatnya Indeks Kesehatan Kabupaten Karawang.
b. Persentase penduduk berakses air minum.
Tabel 3.43
Persentase Penduduk Berakses Air Minum SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN
2016 TARGET
2017 REALISASI CAPAIAN
% 1 2 3 4 5
Meningkatnya Cakupan
Layanan Air Minum,
Persampahan, Dan Pengelolaan Air
Limbah
1. Persentase penduduk
berakses air minum
57% 60% 49.16 % 82
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Capaian Penduduk berakses Air Minum Kabupaten Karawang hanya
mencapai 49.16 % lebih rendah daripada target Tahun 2017 yang 60 %
dengan Capaian 82 %.
c. Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk di
wilayah perkotaan (DLHK).
Capaian kinerja untuk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk di wilayah perkotaan (DLHK), pada tahun 2017 adalah
sebesar 62.03 hal tersebut sesuai dengan target yang ingin dicapai pada
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
125
tahun 2017, sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2016
capaian tersebut mengalami peningkatan 2,95 poin dari sebelumnya
59,08 atau meningkat 5 %.
Tabel 3.44
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk di wilayah perkotaan (DLHK)
Sasaran 2016 2017
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan Target Capaian Target Capaian
1 Meningkatny
a cakupan layanan air minum,
persampahan, drainase dan
pengelolaan air limbah
Rasio tempat
pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk di wilayah
perkotaan (DLHK)
Nilai 59,08 59,08 62,03 62,03
d. Persentase penanganan sampah perkotaan (DLHK).
Capaian kinerja untuk Persentase penanganan sampah perkotaan
(DLHK) pada tahun 2017 adalah sebesar 41.35 % hal tersebut sesuai
dengan target yang ingin dicapai pada tahun 2017 yang juga sebesar
41.35 %, sedangkan apabila dibandingkan dengan tahun 2016 capaian
tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,83 %.
Tabel 3.45
Perbandingan Capaian Kinerja dengan Perjanjian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tahun 2017
Sasaran 2016 2017
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Target Realisasi Capaian
%
1 Meningkatnya cakupan
layanan air minum,
persampahan, drainase dan pengelolaan
air limbah
Persentase penanganan
sampah perkotaan
(DLHK)
% 33,52 33,52 41,35 41,35 100
5. Meningkatnya pengelolaan kawasan permukiman layak huni
Indikator Kinerja Strategis: Rasio Rumah Layak Huni, Luas Kawasan
Kumuh.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
126
a. Rasio Rumah Layak Huni, Luas Kawasan Kumuh.
Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga
tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial. Untuk
menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang baik maka harus
dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat berlindung, secara
mental memenuhi rasa kenyamanan dan secara sosial dapat menjaga
privasi setiap anggota keluarga, menjadi media bagi pelaksanaan
bimbingan serta pendidikan keluarga. Dengan terpenuhinya salah satu
kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni, diharapkan tercapai
ketahanan keluarga.
Pada kenyataannya, untuk mewujudkan rumah yang memenuhi
persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah. Ketidakberdayaan
mereka memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus
dengan pendapatan dan pengetahuan tentang fungsi rumah itu sendiri.
Pemberdayaan fakir miskin juga mencakup upaya Rehabilitasi Sosial
Rumah Tidak Layak Huni (RSTLH). Demikian juga persoalan sarana
prasarana lingkungan yang kurang memadai dapat menghambat
tercapainya kesejahteraan suatu komunitas. Lingkungan yang kumuh
atau sarana prasarana lingkungan yang minim dapat menyebabkan
masalah sosial dan kesehatan.
Permasalahan Rumah Tidak Layak Huni yang dihuni atau dimiliki oleh
kelompok fakir miskin memiliki multidimensional. Oleh sebab itu,
kepedulian untuk menangani masalah tersebut diharapkan terus
ditingkatkan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat
(stakeholder) baik pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha,
masyarakat, LSM dan elemen lainnya.
Tabel 3.43 Rasio Rumah Layak Huni, Luas Kawasan Kumuh.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5
Meningkatnya Cakupan Layanan Air
Minum, Persampahan,
1. Rasio Rumah Layak Huni, Luas Kawasan Kumuh.
69.95% 70.22%
75.82 % (574.511 /757.764)
107,97
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
127
Dan Pengelolaan Air
Limbah
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dilihat dari tabel 3.43 diatas terlihat bahwa Indikator Rasio Rumah
Layak Huni, Luas Kawasan Kumuh bisa memenuhi target yang di
tetapkan untuk Tahun 2017 dimana dari target 70.22 % yang tercapai
lebih dari 75%, dibandingkan dengan Tahun 2016 jumlah tersebut
mengalami peningkatan lumayan tinggi yakni 6 % lebih, dimana dari
757.764 rumah yang ada di Kabupoaten Karawang 574.511 diantaranya
merupakan rumah layak huni.
6. Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
Indikator Kinerja Strategis: Indeks Lingkungan Hidup, Indeks Pencemaran
Air Sungai, Indeks Pencemaran Udara, Indeks Tutupan Hutan.
a. Indeks Lingkungan Hidup
Kualitas lingkungan hidup Indonesia merupakan salah satu isu yang
sangat penting ditengah meningkatnya tekanan yang berpotensi
mengubah kondisi lingkungan, baik sebagai dampak pertumbuhan
ekonomi maupun peningkatan jumlah penduduk. Dalam perdebatan
akan kualitas lingkungan hidup, satu hal yang sering sekali sulit untuk di
jawab secara lugas berdasarkan data-data yang ada adalah apakah
kualitas lingkungan hidup Indonesia berada dalam kategori baik, sedang
atau buruk. pemahaman akan kualitas lingkungan hidup ini sangat
penting untuk mendorong
semua pemangku kepentingan (stakeholder) melakukan aksi nyata
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan disusunnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) adalah:
Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat
pusat dan daerah tentang kondisi lingkungan di tingkat nasional dan
daerah khususnya tingkat provinsi sebagai bahan evaluasi kebijakan
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian target
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
128
program program pemerintah di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Dalam fungsinya sebagai pendukung kebijakan, indeks dapat membantu
dalam penentuan skala prioritas yang disesuaikan dengan derajat
permasalahan lingkungan sebagaimana diindikasikan oleh angka indeks
kualitas lingkungan hidup. Indeks kualitas lingkungan hidup juga dapat
digunakan untuk mengidentifikasi sumber permasalahan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang untuk
Tahun 2017 dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.47 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Sasaran 2016 2017
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Target Realisasi Capaian
1 Terwujudnya
lingkungan hidup yang berkualitas
Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup
% 46,90 46,90 49,85 50.81 101.93
Dari Tabel 3.47 diatas Indikator Kinerja Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup bisa mencapai target yang ditetapkan oleh RPJMD untuk tahun
2017 yang sebesar 49.85 sedangkan capaian tahun 2017 adalah
sebesar 50.81, dan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
capaian tersebut meningkat cukup drastis dengan kenaikan hampir 5 %
dari tahun 2016 yang 46.90%, hal tersebut menunjukan bahwa kualitas
lingkungan Hidup Kabupaten Karawang semakin membaik.
b. Indeks Pencemaran Air Sungai.
Kualitas air sungai merupakan suatu ukuran kondisi air dilihat dari
karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air sungai juga
menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan
manusia. Kualitas air sungai seringkali menjadi ukuran standar terhadap
kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air
minum. Selain itu air sungai juga menjadi sumber air baku untuk
berbagai kebutuhan lainnya, seperti industri, pertanian dan pembangkit
tenaga listrik Di lain pihak sungai juga dijadikan tempat pembuangan
berbagai macam limbah sehingga tercemar dan kualitasnya semakin
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
129
menurun. Maka, air memiliki peranan dan fungsi penting dalam
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Data BPS menunjukkan
bahwa pada tahun 2007 sekitar 3% rumah tangga di Indonesia
menjadikan sungai sebagai sumber air minum. Perhitungan indeks
untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pada pedoman tersebut dijelaskan
mengenai penentuan status mutu air dengan metoda indeks
pencemaran (Pollution Index – PI). Menurut definisinya PIj adalah
indeks pencemaran bagi peruntukan j yang merupakan fungsi dari
Ci/Lij, dimana Ci menyatakan konsentrasi parameter kualitas air i dan Lij
menyatakan konsentrasi parameter kualitas air i yang dicantumkan
dalam baku peruntukan air j. Peruntukan yang digunakan adalah
klasifikasi mutu air kelas II berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Tabel 3.48 Indeks Pencemaran Air Sungai
Sasaran 2016 2017
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Target Realisasi Capaian
1.
Terwujudnya lingkungan
hidup yang berkualitas
Indeks Pencemaran
Air Sungai
Nilai 60,00 60,00 63,00 68.83 109.25
Dari Tabel 3.48 diatas Indikator Kinerja Indeks Pencemaran Air Sungai
bisa mencapai target yang ditetapkan oleh RPJMD untuk tahun 2017
yang sebesar 63 sedangkan capaian tahun 2017 adalah sebesar 68.83,
dan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian tersebut
meningkat cukup drastis dengan kenaikan hampir 9 poin dari tahun
2016 yang hanya 60, hal tersebut menunjukan bahwa kualitas air
sungai di Kabupaten Karawang semakin membaik, hal tersebut tentu
saja menjadi kabar baik bagi masyarakat karawang karena air sungai di
Kabupaten Karawang biasanya dijadikan air baku untuk Perusahaan
Daerah Air Minum.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
130
Pencemaran sungai menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah
Kabupaten Karawang, dimana dengan adanya industrialisasi
perusahaan-perusahaan berpotensi membuang limbah cairnya ke
sungai, dengan melihat hasil capaian kinerja indikator Indeks
Pencemaran Udara diatas naka dapat di ambil kesimpulan bahwa
regulasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten berhasil menekan
hal tersebut.
c. Indeks Pencemaran Udara.
Indeks Pencemaran Udara (IPU) adalah laporan kualitas udara kepada
masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya
kualitas udara kita dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan kita
setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari.
Penetapan IPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap
kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika.
IPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu: karbon
monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen
dioksida (NO2), Ozon permukaan (O3), dan partikel debu (PM10).
Capaian Indeks Pencemaran Udara Kabupaten Karawang pada Tahun
2017 mencapai nilai 54,97 lebih baik dari target 2017 dan capaian
tahun 2016, dibandingkan
Tabel 3.49 Indeks Pencemaran Udara
Sasaran 2016 2017
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Target Realisasi Capaian
Terwujudnya
lingkungan hidup yang berkualitas
Indeks
Pencemaran Udara
Nilai 56,00 56,00 58,80 58,99 100.32
Dari Tabel 3.49 diatas Indikator Kinerja Indeks Pencemaran Udara bisa
mencapai target yang ditetapkan oleh RPJMD untuk tahun 2017 yang
sebesar 58.80 sedangkan capaian tahun 2017 adalah sebesar 58.99,
dan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian tersebut
meningkat cukup tinggi dengan kenaikan hampir 3 poin dari tahun 2016
yang hanya 56, hal tersebut menunjukan bahwa kualitas Udara di
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
131
Kabupaten Karawang semakin membaik, dengan kata lain walaupun
Industri semakin banyak tetapi Pemerintah Kabupaten Karawang bisa
mengatur perusahaan untuk tidak membuang polusi udaranya secara
sembarangan.
d. Indeks Tutupan Hutan
Hutan merupakan salah satu komponen yang penting dalam ekosistem.
Selain berfungsi sebagai penjaga tata air, hutan juga mempunyai fungsi
mencegah terjadinya erosi tanah, mengatur iklim, dan tempat
tumbuhnya berbagai plasma nutfah yang sangat berharga bagi
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan klasifikasi yang
telah ditetapkan hutan terbagi atas hutan primer dan hutan sekunder.
Hutan primer adalah hutan yang belum mendapatkan gangguan atau
sedikit sekali mendapat gangguan manusia. Sedangkan hutan sekunder
adalah hutan yang tumbuh melalui suksesi sekunder alami pada lahan
hutan yang telah mengalami gangguan berat seperti lahan bekas
pertambangan, peternakan, dan pertanian menetap.
Untuk menghitung indeks tutupan hutan yang pertama kali dilakukan
adalah menjumlahkan luas hutan primer dan hutan sekunder Kemudian
dibagi Luas Kawasan Hutan berdasarkan Keputusan Mneteri Kehutanan.
Pada hakikatnya hutan yang memiliki fungsi sebagai paru-paru bumi ini
memberikan manfaat layanan hutan atau luasan hutan yang sama.
Lebih penting lagi adalah setiap luas lahan harus memiliki proporsi luas
hutan yang sama untuk menjaga kelestarian lingkungan hidupnya.
Dengan demikian, perhitungan indeks merupakan perbandingan luas
hutan dibandingkan luas wilayah administrasinya. Angka persentase
yang diwajibkan adalah 30% berdasarkan UU 41/99 Kehutanan. Sebagai
angka idealnya diambil 84,3%, yaitu luas tutupan hutan Papua pada
tahun 1982. Dalam konteks peng-indeks-an 30% mendapat angka 50
sedangkan angka ideal maksimal, 100 adalah ketika 84,3%.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
132
Tabel 3.50
Indeks Tutupan Hutan Sasaran 2016 2017
Deskripsi Sasaran
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Target Realisasi Capaian
Terwujudnya lingkungan
hidup yang berkualitas
Indeks Tutupan
Hutan
Nilai 30,25 30,25 33,28 33,4 100.36
Dari Tabel 3.50 diatas Indikator Kinerja Indeks Tutupan Hutan bisa
mencapai target yang ditetapkan oleh RPJMD untuk tahun 2017 yang
sebesar 33.28 sedangkan capaian tahun 2017 adalah sebesar 33.4, dan
apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian tersebut
meningkat cukup tinggi dengan kenaikan lebih dari 3 poin dari tahun
2016 yang hanya 30.25.
MISI 5 : MEMBANGUN KABUPATEN KARAWANG MELALUI
PENGUATAN DESA.
Sasaran Strategis :
1. Pengentasan Desa sangat Tertinggal serta terwujudnya Desa Mandiri
Indikator Kinerja Strategis : Persentase desa dengan status desa tertinggal,
Persentase Desa dengan Status Desa Mandiri.
a. Persentase desa dengan status desa tertinggal.
Yang dijadikan sasaran dalam indikator ini adalah desa yang termasuk
desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal adapun definis kedua desa
tersebut adalah :
1) Desa Tertinggal atau yang disebut Desa Pra-Madya adalah Desa
yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi
tetapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta
mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya. Desa Tertinggal
atau Desa Pra-Madya adalah Desa yang memiliki Indeks Desa
Membangun kurang dan sama dengan (≤) 0,5989 dan lebih besar
(>) dari 0,4907.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
133
2) Desa Sangat Tertinggal atau yang disebut Desa Pratama adalah Desa
yang mengalami kerentanan karena masalah bencana alam,
goncangan ekonomi, dan konflik sosial sehingga tidak
berkemampuan mengelola potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan
ekologi, serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.
Desa Sangat Tertinggal atau Desa Pratama adalah Desa yang
memiliki Indeks Desa Membangun kurang dan lebih kecil (≤) dari
0,4907.
Tabel 3.51 Persentase Desa Dengan Status Desa Tertinggal.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN %
1 2 3 4 5 6
Pengentasan
Desa sangat Tertinggal serta terwujudnya
Desa Mandiri
1. Persentase desa
dengan status desa tertinggal
11.78 % 9.42 % 45 % -475
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dari dari tabel 3.51 diatas untuk Indikator Kinerja Persentase desa
dengan status desa tertinggal, masih sangat banyak yakni mencapai
133 desa dari 297 desa atau 45 % Desa yang ada di Kabupaten
Karawang masuk Kategori Tertinggal, namun data tersebut merupakan
data tahun 2016, sedangkan data tahun 2017 menurut keterangan
DPMD Kabupaten Karawang belum di keluarkan Oleh Kementerian Desa
dan PDT.
b. Persentase Desa dengan Status Desa Mandiri.
Desa Mandiri atau yang disebut Desa Sembada adalah Desa Maju yang
memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan Desa untuk
peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa dengan ketahanan sosial, ketahanan
ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan. Desa Mandiri
atau Desa Madya adalah Desa yang memiliki Indeks Desa Membangun
lebih besar (>) dari 0,8155.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
134
Tabel 3.51
Persentase Desa dengan Status Desa Mandiri.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN 2016
TARGET 2017
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
Pengentasan
Desa sangat Tertinggal serta terwujudnya
Desa Mandiri
1. Persentase Desa
dengan Status Desa Mandiri
1.35 % 3.03 % 0.67 % 22.1
Sumber: Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dari dari tabel 3.52 diatas untuk Indikator Persentase Desa
dengan Status Desa Mandiri, masih sangat sedikit yakni hanya 2 desa
dari 297 desa atau 0.67 %, namun data tersebut merupakan data
tahun 2016, sedangkan data tahun 2017 menurut keterangan DPMD
Kabupaten Karawang belum di keluarkan Oleh Kementerian Desa dan
PDT.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
160
BAB IV P E N U T U P
aporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2016 ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Karawang kepada publik
atas pelaksanaan mandat konstitusi yang dijabarkan lebih lanjut dalam RPJMD
Kabupaten Karawang 2016-2021. Tahun 2017 merupakan tahun Pertama periode
pengukuran implementasi Renstra dimaksud melalui 22 Sasaran Strategis (SS) dan
51 Indikator Kinerja.
Laporan ini memberikan gambaran atas segenap upaya yang telah
dilaksanakan, termasuk hambatan atau kendala, serta langkah yang akan diambil
sehingga dapat menjadi landasan dalam menentukan rencana aksi selanjutnya
dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
Berdasarkan hasil pengukuran atas seluruh target kinerja yang telah
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK), Secara garis besar terlihat bahwa
capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang dapat dinyatakan sangat berhasil.
Hal ini dapat dilihat pencapaian target dari 22 (Dua Puluh dua) sasaran strategis dan
51 indikator kinerja, 5 indikator tidak dihitung karena 2 indikator masih dalam proses
penilaian Pemerintah Pusat, yaitu indikator Opini BPK terhadap laporan keuangan
Daerah adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) belum dapat disajikan karena
masih dalam proses audit pendahuluan dan Predikat LPPD hasil resmi belum
dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang baru akan di keluarkan pada bulan
April 2018 dan 3 indikator lainnya belum dapat diketahui capaiannya karena
keterbatasan data. Sehingga ada 46 indikator sasaran strategis yang di ukur capaian
kinerjanya yaitu ada 43 indikator kinerja telah mencapai kategori berhasil baik
(93.48%), dan 3 indikator kinerja telah mencapai kategori kurang baik (6.52%).
Capaian tersebut didukung dengan pemanfaatan realisasi anggaran Pada tahun
anggaran 2017 keseluruhan belanja Pemerintah Kabupaten Karawang ditetapkan
sebesar Rp. 4.631.527.168.528,00 dan sampai dengan Desember 2017 dapat
terealisasi Rp. 3.900.955.345.123,00 atau mencapai 84,23 %.
Berdasarkan pengukuran atas 51 indikator kinerja yang diukur pada periode
2017 ini, tidak semua indikator mencapai target. Akan tetapi capaian target kinerja
L
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017
161
Tahun 2017 mengalami peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan
tahun 2016.
Upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Karawang
untuk meningkatkan capaian target yang telah ditetapkan antara lain dengan
memanfaatkan hasil evaluasi kinerja tahun sebelumnya untuk perbaikan pengelolaan
kinerja, meningkatkan SDM pengelola kinerja dan perbaikan dalam perencanaan dan
penganggaran.
Selain itu, untuk mendorong tercapainya target dalam RPJMD Kabupaten
Karawang 2016-2021, Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan perhatian yang
lebih terhadap inisiatif strategis yang signifikan dengan mendorong pencapaian
target kinerja dan sasaran strategis yang masih signifikan dalam mencapai tujuan-
tujuan strategis Pemerintah Kabupaten Karawang.
Kami menyadari bahwa walaupun pencapaian berdasarkan sasaran dan
indikator kinerja tahun 2017 sudah menunjukan capaian sangat berhasil yang cukup
banyak, namun ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian bagi pemangku
kepentingan di Kabupaten Karawang, diantaranya Perlu segera menetapkan
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Karawang tahun 2016-2021 Perubahan ke dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Karawang.
Laporan Kinerja tahun 2017 ini telah semaksimal mungkin mengikuti
Rekomendasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara yakni pembuatan
Rencana Aksi dan Perjanjian Kinerja secara berjenjang dari Eselon 2, 3 serta 4, dan
telah di upload ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi melalui aplikasi E-SAKIP.
Akhirnya Laporan Kinerja Tahun 2017 diharapkan dapat menyajikan informasi
kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang secara memadai kepada publik dan para
pemangku kepentingan Pemerintah Kabupaten Karawang, baik dalam aspek format
penyajian maupun aspek akuntabiltasnya.
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11,00
1 Nilai/predikat SAKIP Kabupaten
C CC CC 100
1. Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 16.538.885.850 14.458.153.304 87,42
2 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan
Daerah WTP WTP WTP 100
2. Peningkatan Sistem Pengewasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah5.838.583.400 5.626.898.900 96,37
3 Skor dan Status LPPD3,09 (Sangat
Tinggi)
3<...4 (Sangat
Tinggi) 3,347 (ST) 100
3. Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 163.900.000 155.875.000 95,10
4. Pengkoordinasian dan Informasi
Pelaksanaan Pembangunan1.001.850.000 751.850.000 75,05
5. Pengendalian dan Monitoring
Pembangunan1.001.850.000 751.850.000 75,05
100,1 1. Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Primer4.303.304.300 4.218.567.800 98,03
2. Program Jaminan Kesehatan
Nasional pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
90.214.326.928 74.961.620.449 83,09
3. Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Rujukan59.910.000 49.010.000 81,81
4. Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat
914.886.700 414.093.427 45,26
5. Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit15.195.000 7.600.000 50,02
6. Program Peningkatan Kualitas
Kesehatan Penduduk Miskin dan Tidak
Mampu
38.061.743.400 34.577.252.974 90,85
7. Program Peningkatan Kualitas
Kesehatan Tradisional50.050.000 50.050.000 100,00
8. Program Peningkatan Akreditasi dan
Standarisasi Pelayanan Kesehatan2.324.776.000 2.029.256.400 87,29
9. Program Peningkatan Kualitas
Kesehatan Ibu dan Anak7.496.369.000 6.125.061.900 81,71
10. Program Peningkatan Kualitas
Kesehatan Lansia73.250.000 1.600.000 2,18
11. Program Peningkatan Kualitas
Perbaikan Gizi Masyarakat579.290.000 547.923.500 94,59
12. Program Peningkatan Kualitas
Promosi Kesehatan682.215.000 632.201.000 92,67
13. Program Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)21.390.938.000 19.272.912.958 90,10
14. Program Peningkatan Kualitas
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat3.988.320.000 3.883.660.000 97,38
15. Program Peningkatan Kualitas
Kesehatan Lingkungan543.110.000 533.660.000 98,26
16. Program Peningkatan Kualitas
Hygiene Sanitasi Pangan273.600 195.065.000 71.295,69
17. Program Peningkatan Kualitas
Kesehatan Kerja dan Olahraga824.299.000 748.917.700 90,86
18. Program Peningkatan Kualitas
Surveillance Epidemiologi dan Imunisasi824.299.000 748.917.700 90,86
ANGGARANREALISASI
ANGGARAN
CAPAIAN
ANGGARAN
(%)
3
1 Meningkatnya
tatakelola
pemerintahan yang
bersih dan efisien
RINGKASAN CAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2017
N
O
SASARAN
STRATEGISINDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL
(2016)TARGET (2017)
REALISASI
(2017)CAPAIAN PROGRAM
71,642 Meningkatnya akses
dan kualitas pelayanan
kesehatan
1 Usia Harapan Hidup 71.53 71,56
19. Program Peningkatan Kualitas
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular
2.461.370.000 2.398.990.000 97,47
20. Program Peningkatan Kualitas
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
480.975.000 480.374.462 99,88
21. Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kefarmasian118.120.000 113.585.000 96,16
22. Program Peningkatan Kualitas
Pengadaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
15.125.996.000 14.961.486.120 98,91
23. Program Peningkatan Kualitas
Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kesehatan
663.435.000 661.695.000 99,74
24. Program Peningkatan Kualitas
Sistem Informasi Kesehatan565.895.000 565.895.000 100,00
25. Program Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
166.724.075.000 13.312.781.350 7,98
26. Program Pengadaan, Peningkatan
dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskemas Pembantu dan
Jaringannya
15.898.254.500 12.534.110.500 78,84
2 Indeks Kesehatan Kabupaten Karawang
79,28 79,32 79,44 100,2
1. Program Pelayanan Kontrasepsi 466.106.000 465.016.000 99,77
2. Program Keluarga Berencana 6.427.710.000 6.333.842.719 98,54
3. Program Kesehatan Reproduksi
Remaja125.500.000 125.250.000 99,80
4. Program Pembinaan Peranserta
Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang
Mandiri
140.000.000 131.275.000 93,77
5. Program Pengembangan Model
Operasional BKB-Pos Yandu-PADU30.000.000 29.675.000 98,92
1 Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7,39 7,69 8,70 113% 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 14.261.851.000 14.241.158.800 99,85
2 Angka Partisipasi Murni SD 96 96 96,53 101%2. Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun.113.798.935.400 111.024.896.619 97,56
3 Angka Partisipasi Murni SMP 70 71 77,34 109%3. Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS)248.232.400.000 85.740.606.730 34,54
4 Angka Partisipasi Kasar SD 107,42 107,62 106,34 98,81 4. Program Pendidikan Non Formal 2.842.775.000 2.769.777.470 97,43
5 Angka Partisipasi Kasar SMP 96,89 97 97,93 100,965. Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan3.975.000.000 3.810.543.809 95,86
6 Indeks Pendidikan - 56,27 55 97,746. Program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan1.157.980.000 1.058.080.000 91,37
7. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur720.150.000 638.106.000 88,61
8. Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun.113.798.935.400 111.024.896.619 97,56
1. Program Keserasian Kebijakan
Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
450.000.000 447.866.000 99,53
2. Program Perlindungan Anak dan
Perempuan708.250.000 706.267.293 99,72
71,64
3
Terkendalinya
pertumbuhan
penduduk
1 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,02 0,99 0,9
2 Meningkatnya akses
dan kualitas pelayanan
kesehatan
1 Usia Harapan Hidup 71.53 71,56
110,00
4
Meningkatnya akses
dan kualitas pelayanan
pendidikan
5
Meningkatnya
perlindungan terhadap
perempuan dan anak
1 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 73,48 73,52 89,68 121,98
3. Program Peningkatan Kualitas Hidup
dan Perlindungan Perempuan135.280.000 134.230.000 99,22
4. Program Peningkatan Peranserta dan
Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan2.176.549.000 2.131.636.000 97,94
5. Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak200.470.000 199.970.000 99,75
1. Peningkatan Kesempatan Kerja. 2.937.745.000 2.919.829.000 99,39
2. Perlindungan dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan.3.615.630.000 3.598.714.000 99,53
2Angka kesempatan kerja baik formal
maupun non formal.85,23 86,25 89 103,19
3. Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja.3.437.537.600 3.419.608.600 99,48
3 Rasio daya serap tenaga kerja 45,06 45,21 75 165,91
1. Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunikasi Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
775.645.000 745.920.000 96,17
2. Pembinaan Eks Penyandang
Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,
Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya)
420.690.000 404.518.000 96,16
3. Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial3.843.005.000 3.829.800.000 99,66
2 Indeks Gini - 0,36-0,49 0,34 100 4. Peningkatan Pelayanan Sosial 3.404.695.000 3.318.655.000 97,47
1. Program peningkatan kesejahteraan
petani1.625.292.000 1.522.994.500 93,71
2. Program pemberdayaan sumberdaya
lahan dan air4.142.473.000 3.059.165.510 73,85
3. Program pengembangan sarana dan
prasarana pertanian/perkebunan20.557.167.000 12.112.830.750 58,92
75,13 75,88 68,83 90,714. Program peningkatan penerapan
teknologi pertanian/perkebunan2.108.275.000 2.013.199.160 95,49
43,31 43,74 26,27 60,065. Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan4.488.406.000 4.230.436.241 94,25
2,46 2,48 2,50 100,816. Program pemberdayaan penyuluh
pertanian/perkebunan lapangan3.189.094.000 2.774.101.000 86,99
8.250,00 8.250,00 9.101,00 110,327. Program peningkatan produksi dan
pemasaran hasil peternakan1.263.200.000 1.243.305.200 98,43
3.250,00 3.250,00 3.575,00 110,00
28 28 14,6 52,14
9
Terpenuhinya
kebutuhan pangan
masyarakat
1 Skor Pola Pangan Harapan 83,5 85,5 82,89 96,95 1. Peningkatan Ketahanan Pangan 5.437.217.000 5.140.057.600 94,53
1,00% 1,00% 1,05% 105%1. Program pengembangan budidaya
perikanan2.159.087.000 1.731.648.500 80,20
(42.907,98 ton) (43.337,06 ton)2. Program Pengembangan Perikanan
Tangkap1.818.120.000 1.749.611.000 96,23
1,00% 1,00% 1,09% 109%3. Program Optimalisasi Pengelolaan
dan Pemasaran Produksi Perikanan434.689.000 391.710.000 90,11
(8.677,91 ton) (8.764,69 ton)4. Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakan Pesisir400.000.000 306.330.000 76,58
2 Rata-rata Pendapatan Kotor Nelayan di Laut 20.939.331,42 21.148.724,74 21.156.457,12 100,04
1. Pengembangan Destinasi Pariwisata. 886.504.000 833.623.000 94,03
2. Pengembangan Kemitraan 1.402.500.000 1.382.454.000 98,57
3. Pengembangan Pemasaran
Pariwisata dan Budaya1.525.000.000 1.511.807.500 99,13
4. Pengembangan Nilai Budaya 6.666.497.500 6.566.733.500 98,50
5
Meningkatnya
perlindungan terhadap
perempuan dan anak
1 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 73,48 73,52 89,68 121,98
6Meningkatnya peluang
kerja
1 Tingkat pengangguran terbuka (TPT) 11 10,5 11 95,45
2
Peningkatan poduksi, produktivitas
pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan
10Meningkatnya produksi
perikanan
1 Peningkatan produksi perikanan
10,02 99,8
8
Meningkatnya produksi,
produktivitas pertanian
dan pendapatan petani
1 Nilai tukar petani - 107,82 108,55 100,68
7
Meningkatnya
perlindungan sosial dan
masyarakat
1Angka Kemiskinan (Persentase Penduduk
Miskin)10 10
6.997.527 93,7311 Meningkatnya
pariwisata yang
berbasis budaya lokal
1 Jumlah Wisatawan 6.123.383 7.465.984
2Jumlah event seni/budaya yang
diselenggarakan dengan skala nasional80 80 100
5. Pengelolaan Kekayaan dan
Keragaman Budaya700.000.000 698.350.000 99,76
1. Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan2.295.600.000 2.292.685.200 99,87
2. Pembinaan Pedagang Pasar
Tradisional3.053.500.000 2.875.994.150 94,19
3. Pengembangan Industri Kecil,
Menengah dan Besar1.542.000.000 1.540.850.000 99,93
4. Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri800.000.000 799.485.000 99,94
5. Peningkatan dan Pengembangan
Ekspor.105.000.000 105.000.000 100,00
6. Pengembangan Dan Pembinaan
Usaha Daerah6.246.500.000 33.715.000 0,54
7. Pembinaan Pengembangan Promosi
dan Informasi266.500.000 253.640.000 95,17
2Peningkatan nilai ekspor barang dan jasa
Kabupaten Karawang1.066 1.118 1.562 139,7
8. Pengembangan Sistem Perdagangan
Dalam negeri149.000.000 149.000.000 100,00
1. program peningkatan promosi dan
kerjasama investasi626.150.000 626.150.000 100,00
2. program peningkatan mutu
pelayanan perizinan1.657.530.000 1.501.135.000 90,56
1. Program Pengembangan Wawasan
Kebangsaan7.167.385.600 7.056.157.600 98,45
2. Program Pendidikan Politik
Masyarakat.730.392.000 713.237.500 97,65
3. Pemberdayaan Masyarakat Untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan 56.660.000 54.395.000 96,00
4. Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal7.284.391.000 7.268.857.500 99,79
5. Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan 1.021.805.000 1.020.440.000 99,87
12Meningkatnya
perekonomian daerah
1 LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi) 3-6 3-6 4,2 100
Meningkatnya
pariwisata yang
berbasis budaya lokal
29.146 104,66
14
Pengembangan
kerukunan kehidupan
antar umat beragama
yang harmonis
1 Indeks Kerukunan Beragama 1,76-2,5 - -
13Meningkatnya
kemudahan investasi1
Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN/PMA)27,348 27.848
15Meningkatnya
Partisipasi masyarakat
dalam pesta demokrasi
1 Angka partisipasi PilPres/Pileg/Pilgub - - - -
100,98 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran2.602.378.250,00 2.207.723.160,00 84,83
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur3.855.808.350,00 3.262.180.950,00 84,60
Program Peningkatan Disiplin Aparatur850.000.000,00 739.590.000,00 87,01
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur- - -
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
2.715.200.000,00 1.763.110.900,00 64,93
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan53.618.108.000,00 44.977.153.700,00 83,88
Program Pembangunan Saluran Drainase
/ Gorong-Gorong26.400.949.150,00 25.835.013.650,00 97,86
Program Pembangunan Turap / Talud /
Bronjong25.384.142.250,00 24.732.599.350,00 97,43
Program Rehabilitasi / Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan48.687.190.300,00 44.724.060.650,00 91,86
Program Tanggap Darurat Jalan /
Jembatan / Bangunan / Sumber Daya Air 12.710.154.000,00 12.567.549.000,00 98,88
Program Pembangunan Sistem Informasi
/ Data Base Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
6.541.100.000,00 5.705.612.050,00 87,23
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
43.575.533.750,00 42.930.953.732,00 98,52
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
47.814.357.450,00 45.995.345.108,00 96,20
Program Pengembangan, Pengelolaan,
dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumber Daya Air Lainnya
29.816.624.500,00 28.525.352.150,00 95,67
Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan286.540.452.150,00 268.826.328.700,00 93,82
Program Konservasi Wilayah Pesisir 5.910.333.500,00 5.903.833.500,00 99,89
Program Peningkatan Jalan dan
Jembatan248.400.140.350,00 236.319.596.400,00 95,14
Program Perencanaan Tata Ruang 2.484.000.000,00 2.122.448.500,00 85,44
2 Panjang Saluran Irigasi Kabupaten yang
kondisinya baik
672,72 772,72 835,6 108,14 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pemerintah dan Fasilitas
Umum
98.037.454.000,00 71.595.823.600,00 73,03
705,5816 Meningkatnya kualitas
dan kuantitas
pelayanan infrastruktur
di Kabupaten Karawang
1 Panjang jaringan jalan kabupaten dalam
kondisi baik
608,75 698,75
1. Pemberdayaan dan Kemitraan
Lingkungan134.700.000 132.660.000 98,49
2. Program Pengelolaan dan
Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut 130.450.000 129.970.000 99,63
3. Program Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau14.000.950.000 357.050.000 2,55
4. Pengembangan Kinerja Pertamanan
dan Pemakaman4.398.325.000 4.242.449.000 96,46
5. Penataan Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah3.881.629.000 2.901.561.200 74,75
6. Pengelolaan Areal Pemakaman 6.984.734.000 6.730.766.400 96,36
7. Pemanfaatan Ruang. 25.070.898.162 24.092.415.450 96,10
1Rasio peningkatan kemampuan tentang
kebencanaan di daerah rawan bencana80 81 100 123,46
1. Program Pencegahan dan
Kesiapsiagaan869.473.000 861.288.000 99,06
2 Persentase penanganan kejadian bencana 80 81 100 123,462. Program Penanggulangan Bencana
Alam dan Perlindungan Masyarakat1.082.920.000 1.073.488.000 99,13
3Persentase penanganan rehabilitasi dan
rekonstruksi80 81 100 123,46
3. Program Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana 350.138.000 330.429.000 94,37
1Persentase Rumah Tangga (RT) yang
menggunakan air bersih57% 60% 69,18% 115%
1. Pemberdayaan dan Kemitraan
Lingkungan134.700.000 132.660.000 98,49
2 Persentase penduduk berakses air minum 57% 60% 49% 82%2. Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan21.875.275.735 21.175.591.550 96,80
3
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS)
per satuan penduduk di wilayah perkotaan
(DLHK)
59,08 62,03 63,02 101,60 3. Lingkungan Sehat Perumahan 117.966.290.798 114.314.084.500 96,90
4Persentase penanganan sampah perkotaan
(DLHK)33,52 41,35 41,39 100,10
1. Lingkungan Sehat Perumahan. 117.966.290.798 114.314.084.500 96,90
2. Perencanaan Tata Ruang. 8.434.436.000 7.621.934.500 90,37
1 Indeks Lingkungan Hidup 46,9 49,85 50,81 101,931. Pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup4.391.430.000 4.178.344.050 95,15
2 Indeks Pencemaran Air Sungai 60 63 68,83 109,252. Program Peningkatan Kualitas dan
Akses Informasi SDA1.577.460.000 1.540.114.000 97,63
3 Indeks Pencemaran Udara 56 58,8 58,99 100,32
4 Indeks Tutupan Hutan 30,25 33,28 33,4 100,36
1. Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan1.074.942.500 1.063.942.500 98,98
2. Program Pengembangan Lembaga
Ekonomi Pedesaan2.061.461.000 1.892.976.000 91,83
3. Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Dalam Membangun
Desa/Kelurahan
7.317.596.000 7.305.510.000 99,83
2Persentase Desa dengan Status Desa
Mandiri1.35% 3,03% 0,67% 22,11
4. Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan286.540.452.150 268.826.328.700 93,82
17
Penyediaan Ruang
Publik dan RTH (Ruang
Terbuka Hijau)
1 Luas Ruang Terbuka Hijau 75 Ha 75 75 100
18
Meningkatnya penataan
ruang wilayah
Kabupaten berbasis
pembangunan
berkelanjutan dan
kebencanaan
19
Meningkatnya cakupan
layanan air minum,
persampahan, drainase
dan pengelolaan air
limbah
20
Meningkatnya
pengelolaan kawasan
permukiman layak huni
1Rasio rumah layak huni, Luas kawasan
kumuh69,95%
9,42% 45% -475,38
70,22% 75,82% 107,97%
21
Terwujudnya
lingkungan hidup yang
berkualitas
22
Pengentasan Desa
sangat tertinggal serta
terwujudnya desa
Mandiri
1Persentase desa dengan status desa
tertinggal11.78%
Predikat nilai LPPD Kabupaten
Target : Sangat Tinggi
Persentase Penyampaian APBD tepat waktu
Target : 100 %
Persentase Penyamapaian LKPD unaudited tepat waktu
sesuai SAP
Target : 100 %
Persentase pelaporan capaian kinerja dan keuangan
dilaksanakan tepat waktu
Target : 100 %
Cakupan penerbitan kartu keluarga
Target : 17 %
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Elektronik
Target : 19 %
Target : 100 %
Indikator Kinerja Program
POHON KINERJA KABUPATEN KARAWANGTAHUN 2017
Visi Misi TujuanEselon II Eselon III
SASARAN Indikator Kinerja
Sasaran Program
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Aparatur
Persentase peningkatan iklim investasi dan realisasi
investasi
Target : 100 %
Persentase meningkatnya kapasitas sumber daya
aparatur
Program Pengendalian dan Monitoring Pembangunan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Penataan Administrasi
Kependudukan
Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Tingkat Kapabilitas APIP
Target : Level 2
Persentase Program Renja yang sesuai dengan RPJMD
Target : 100 %
Persentase pengembangan komunikasi, informasi dan
media massa
Target : 100 %
Meningkatnya tatakelola pemerintahan yang bersih
dan efisien
Misi 1
Mewujdukan Aparatur Pemerintah Daerah yang
Bersih dan Berwibawa
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,
efisien dan bebas KKN
Target : 128 paket
Target : 100 %
Target : 12 %
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi
dan Media Massa
Program Pengkajian dan Penelitian bidang-
bidang Komunikasi dan Informasi
Program Fasilitasi Peningkatan SDM
bidang Komunikasi dan Informasi
Cakupan layanan koneksi jaringan informasi Setda
Sasaran 1
Target : 3 ≤ ...≤ 4 (Sangat Tinggi)
Nilai/predikat SAKIP Kabupaten
Target : CC
Opini BPK terhadap Laporan Keungan Daerah
Target : WTP
Skor dan Status LPPD
Cakupan realisasi layanan barang dan jasa melalui ULP
Target : 85 %
Persentase SKPD yang tertib administrasi pengelolaan
Barang Milik Daerah (BMD)/Aset Daerah
Target : 100 %
Penilaian Laporan Kinerja minimal B
Target : Penilaian Laporan Kinerja Minimal B
Persentase kenaikan pendapatan Asli Daerah (%)
Pajak Daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase kenaikan pendapatan Asli Daerah (%)
Pajak Daerah
Target : 13,94%
Persentase peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan aset Bappeda
Target : 100 %
Persentase pengelolaan manajemen aset
Target : 100 %
Persentase peningkatan dan pengembangan pengelolaan
aset daerah
Target : 100 %
Persentase peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
Target : 100 %
Persentase Keluarga Sehat
Target : 20 %
Persentase terlaksananya Pelayanan Jaminan Kesehatan
Nasional pada Puskesmas
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Primer
Program Peningkatan Kualitas Jaminan
Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
Program Peningkatan Manajemen BLUD
Puskesmas
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Pada Rumah Sakit
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Pada BLUD RSUD Karawang
Target : 100 %
Persentase Puskesmas BLUD
Target : 100 %
Persentase Puskesmas Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Rujukan Sesuai
StandarTarget : 100 %
Terbentuknya RSSIB
Target : 4 RS
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan rumah sakit
Sasaran 2
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia
Program Peningkatan Kualitas Perbaikan Gizi
Masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Promosi
Kesehatan
Program Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK)
Program Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Kesehatan
Lingkungan
Program Peningkatan Kualitas Hygiene Sanitasi Pangan
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Pada BLUD RSUD Karawang
Program Peningkatan Kualitas Kesehatan
Penduduk Miskin dan Tidak Mampu
Program Peningkatan Akreditasi dan
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Usia Harapan Hidup
Target : 71,56 Tahun
Cakupan Desa Siaga Aktif
Target : 100 %
Persentase Desa STBM
Target : 100 %
Persentase Tempat pengelolaan Makanan yang
memenuhi syarat
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan rumah sakit
Target : 90 %
Jumlah Penduduk yang Menjadi Peserta Karawang
Sehat
Target : 489.861 jiwa
Puskesmas Terakreditasi
Target : 16 Puskesmas
Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Target : 100 %
Persentase Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
Target : 100 %
Persentase Meningkatnya Kualitas Perbaikan Gizi
Masyarakat
Target : 100 %
Persentase Rumah Tangga Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Target : 100 %
Persentase Pemanfaatan dana BOK pada Puskesmas
Target : 100 %
Indeks Kesehatan Kabupaten
Target : 79,32%
Persentase Desa/ Kelurahan yang Mencapai Universal Child Immunization (UCI)
Pogram Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Program Peningkatan Kualitas Hygiene Sanitasi Pangan
Jumlah Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Kabupaten
Target : 7 tenaga kesehatan
Persentase Pengadaan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas dan Jaringannya yang
dimanfaatkan
Target : 100 %
Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Kerja dan Olahraga
Program Peningkatan Kualitas Surveillance
Epidemiologi dan Imunisasi
Program Peningkatan Kualitas Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Menular
Program Peningkatan Kualitas Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Program Peningkatan Kualitas Pengadaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Peningkatan Kualitas Kompetensi
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
Prasarana Puskesmas/Puskemas
Pembantu dan Jaringannya
Target : 100 %
Persentase Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target : 100 %
Persentase Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular
Target : 100 %
Persentase Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Target : 100 %
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Target : 100 %
Persentase Tempat pengelolaan Makanan yang
memenuhi syarat
Target : 100 %
Persentase Pos UKK Aktif
Target : 100 %
Persentase Pengadaan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Rumas Sakit yang dimanfaatkan
Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SD/MI
Target : 107,62
Angka Partisipasi Kasar (APK) Jenjang SMP/MTs
Target : 100 %
Jumlah call canter SPGDT yang beroperasional
Target : 1 call center
Program Keluarga Berencana
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Program Pelayanan Kontrasepsi
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
Program Pengembangan Model Operasional BKB-
Posyandu-PADU
Angka prevalensi peserta KB aktif
Target : 66%
Total Fertility Rate (TFR)
Target : 2,2 %
Jumlah petugas Pembantu Keluarga Berencana Desa
(PPKBD)
Target : 340 orang
Persentase usia nikah bagi perempuan < 20 tahun
Target : 28 %
Persentase KB Pria
Target : 2,6 %
Persentase capaian KB Mandiri
Target : 37 %
Jumlah kelompok Kerja Operasional Pos Pelayan
Terpadu BKB HI (Holistik Integratif)
Target : 60 %
Pogram Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Sasaran 3
Terkendalinay pertumbuhan penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
Target : 0,99 %
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT)
Target : 3
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK) Jenjang SMP/MTs
Target : 97,00
Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang SD/MI
Target : 96,0
Angka Partisipasi Murni Jenjang SMP/MTs
Target : 71,0
Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar
Target : 98,40
Meningkatnya Rata-rata Lama Sekolah
Target : 7,69 Tahun
Meningkatnya Angka Harapan Lama Sekolah
Target : 11 Tahun
Cakupan pembinaan korsik marchingband
Target : 2 regu
Persentase guru SD yang memiliki kualifikasi S1/D4
Target : 82 %
Persentase guru SMP yang memiliki kualifikasi S1/D4
Target : 93 %
Jumlah Dokumen Perencanaan
Sasaran 4
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan
pendidikan
Mewujudkan peningkatan kualitas
hidup masyarakat
Rata-rata Lama Sekolah (MYS)
Target : 7,69 Tahun
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program Pendidikan Non Formal
Angka Partisipasi Murni SD
Target : 96%
Angka Partisipasi Murni SMP
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak dan Perempuan
Persentase pemenuhan hak anak
Target : 57,50 %
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Persentase tenaga kerja yang dilatih
Jumlah Dokumen Pelaporan
Target : 3
Cakupan pengelolaan perpustakaan desa/kelurahan
yang telah terbina
Target : 40%
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan
Program Peningkatan Peran Serta dan
Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
Persentase Penanganan Kekerasan terhadap
Perempuan
Target : 90%
Persentase Keterlibatan OPD Kab. Karawang dalam
Kegiatan P2WKSS
Target : 75 %
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program Pengembangan budaya baca dan
pembinaan perpustakaan
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Target : 73,52%
Misi 2
Mewujudkan Kabupaten Karawang yang Berdaya
Saing
Sasaran 5
Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan
anak
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Persentase Kelembagaan PUG yang aktif
Target : 10 %
Angka Partisipasi Murni SMP
Target : 71%
Angka Partisipasi Kasar SD
Target : 107,62%
Angka Partisipasi Kasar SMP
Target : 97%
Indeks Pendidikan
Target : 56,50%
Cakupan pengelola perpustakaan sekolah yang
telah terbina
Target : 46%
Persentase jumlah bahan pustaka untuk perpustakaan
desan/kelurahan, perpustakaan umum dan
Target : 100%
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Program Perlindungan dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program Transmigrasi Regional
Target : 1.600
Persentase konflik yang ditangani
Target : 1.788
Persentase penempatan pencari kerja
Persentase calon transmigran yang berangkat
Target : 100%
Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
Target : 10,50
Sasaran 7
Meningkatnya perlindungan sosial dan masyarakat
Sasaran 6
Meningkatnya peluang kerja
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan
Kelompok PMKS yang aktif
Target : 85%
Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Cakupan fasilitasi kebijakan bidang kesejahteraan sosial
Target : 15 Besar MTQ
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit
Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan
Penyakit Sosial Lainnya)
Cakupan penanganan Eks Penyandan Penyakit sosial
(Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial
Indeks Gini
Target : 0,36-0,49
Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Target : 34.200Angka kesempatan kerja baik
formal maupun non formal
Target : 86,25
Rasio daya serap tenaga kerja
Target : 45.206 orang
Angka Kemiskinan (Persentase Penduduk Miskin)
Target : 10%
Program Peningkatan Pelayanan Sosial
Peningkatan Pelayanan Sosial
Target : 65%
Terlaksananya kegiatan penunjang hari-hari tertentu
Target : 100%
Target : 64%
Cakupan PSKS (Potensial Sumber Kesejahteraan Sosial)
yang aktif
Target : 100%
Target : 87 %
Penyuluh yang difasilitasi setiap tahun
Target : 98 %
Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian
Target : 95 %
Ketersediaan energi dari sumber pangan alternatif
Target : 83 Kkal/Kapita/ hari
Tertanganinya daerah rawan pangan
Target : 34 %
Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses
pangan
Nilai Tukar Petani
Target : 107,82 %
Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan
kemandirian ekonomi
Peningkatan produksi, produktivitas pertanian
tanaman pangan, hortikultura dan peternakan
Target : Peningkatan Produktivitas Padi : 75,88 Kw/Ha
Sasaran 8
Meningkatnya produksi, produktivitas pertanian dan
pendapatan petani
Peningkatan produktivitas Palawija : 43,74 Kw/Ha
Peningkatan Produktivitas Hortikultura (jamur merang) : 2,48 Kw/Kubung/PanenPeningkatan produksi peternakana. Daging : 8.250 Tonb. Telur : 3.250 Tonc. Susu : 28 Ton
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Peningkatan Jumlah petani yang terlatih
Target : 87 %
Program Peningkatan Produksi dan
Pemasaran Hasil Peternakan
Peningkatan produksi dan pemasaran hasil peternakan
Target : 90 %
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Peningkatan penerapan teknologi pertanian/
perkebunan tepat guna
Program Pengembangan Nilai Budaya
Program Pengembangan Kemitraan
Persentase pengelolaan nilai-nilai budaya tradisi dalam
masyarakat
Target : 100 %
Persentase Peningkatan kerjasama/kemitraan
pariwisata
Target : 100 %
Penguatan cadangan pangan pemerintah Kab. Karawang
Target : 60 Ton
Peningkatan skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Target : 83,50%
Pengawasan dan Pembinaan keamanaan pangan
Target : 75 %
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Meningkatnya produksi perikanan budidaya
Target : 1% atau naik menjadi 43.33706 ton
Meningkatnya produksi perikanan Tangkap
Target : 1% atau naik menjadi 8.76469 ton
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses
pangan
Target : 83,0 %
Stabilitas harga pangan pokok
Target : 83,0 %
Sasaran 9
Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Sasaran 10
Meningkatnya produksi perikanan
Peningkatan produksi perikanan
Target : a. Produksi Budidaya : 43.337,06 ton (1%)b. Produksi Tangkap : 8.764,69 ton (1%)
Skor Pola Pangan Harapan
Target : 85,50% %
Rata-rata Pendapatan Kotor Nelayan di Laut
Target : Rp. 21.148.724,74
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Jumlah kunjungan wisatawan
Target : 7.839.283 orang
Peningkatan kapasitas destinasi wisata
Target : 3
Persentase pengelolaan kekayaan budaya secara
profesional
Target : 100 %
Persentase pengelolaan keragaman budaya
Target : -
Target : 7.465.984 orang
Target : -
LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
Target : 3-6%
Sasaran 11
Jumlah Event seni/budaya yang diselenggarakan dengan
skala nasional
Meningkatnya pariwisata yang berbasis budaya lokal
Sasaran 12
Meningkatnya perekonomian daerah
Jumlah Wisatawan
Program Pengembangan Sistem Pendukung
Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Peningkatan aksesibilitas UMKM
Target : 50%
Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil
Menengah yang Kondusif
Koperasi yang terbentuk pertahun
Target : 10
Cakupan evaluasi KUKM
Target : 3 dokumen
Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Jumlah wirausaha baru
Target : 40
Program Pembinaan Pedagang Tradisional
(Pengembangan Pedagang Kecil)
Persentase bangunan pasar yang layak
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM
Persentase koperasi aktif
Target : 47,46
Peningkatan nilai ekspor barang dan jasa Kabupaten
Karawang
Target : 1.118 Trilyun Rupiah
Program Pembinaan Pedagang Tradisional
(Pengembangan Pedagang Kecil)
Persentase bangunan pasar yang layak
Target : 88%
Program Pengembangan Industri Kecil,
Menengah dan Besar
Persentase pertumbuhan sektor industri kecil dan
menengah
Target : 19%
Persentase industri kecil dan menengah yang menerapkan
standarisasi
Target : 1.667
Persentase Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Kabupaten Karawang
Target : 1.012
Program Pembinaan Pengembangan Promosi
dan Informasi
Persentase unit usaha yang produknya dipromosikan
Target : 20%
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri
Persentase IKM yang menerapkan teknologi dlm
proses produksi
Target : 184
Program Peningkatan dan Pengembangan
Ekspor
Persentase nilai ekspor perdagangan Kabupaten
Karawang
Target : 834
Program Pengembangan Sistem Perdagangan
Dalam Negeri
Persentase pertumubuhan sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Karawang
Target : 1.071
Program Pengembangan Sentra-sentra Industri
Potensial
Persentase terbentuknya sentra-sentra industri
potensial
Target : 1.667
Program Pengembangan Sistem Informasi Industri Daerah
Pesentase ketersedian data base industri
Target : 1.667
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi
Persentase investor sektor prioritas
Persentase Pengembangan wawasan kebangsaan
Target : 100 %
Cakupan penyelenggaraan peringatan PHBN dan PHBI
Target : 9 kali
KARAWANG YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN
MAKMUR
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Mewujudkan Masyarakat Demokratis Berlandaskan
Hukum
Program Peningkatan Pemberantasan
Penyakit Masyarakat (Pekat)
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal
Jumlah kasus pekat yang ditangani dalam 1 tahun
Target : 150 Kasus
Persentase pos keamanan lingkungan yang aktif
Target : 87,58 %
Tingkat layanan keamanan di lingkup kantor Bupati
Target : Baik
Jumlah personil pengamanan dalam 1 tahun
Target : 56.631 orang
Indeks kerukunan beragama
Target : 1,76 - 2,5
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Misi 3
Pengembangan kerukunan kehidupan antar umat
beragama yang harmonis
Mewujudkan stabilitas keamanan yang kondusif bagi
pembangunan wilayah
Sasaran 14
Sasaran 13
Meningkatnya kemudahan investasi
Target : 27,848 Trilyun Rupiah
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi
Persentase investor sektor prioritas
Target : 100%
Program Peningkatan Mutu Pelayanan
Perijinan
Persentase Peningkatan mutu pelayanan perijinan
Target : 100%
Jumlah masyarakat yang menerima sosialisasi
Target : 400 orang
Persentase Pendidikan Politik Masyarakat
Target : 100 %
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program Peningkatan Jalan dan Jembatan
Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
Program Tanggap Darurat
Jalan/Jembatan/Bangunan/Sumberdaya Air
Panjang saluran irigasi Kabupaten yang kondisinya
baik
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Program Pendidikan Politik Masyarakat
Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya
Cakupan ketersediaan air untuk pertanian
Target : 10 Km
Proporsi panjang jalan dan jembatan kabupaten dalam
kondisi baik dan sedang (jalan&jembatan)
Target : 5 Unit
Target : 90 Km
Proporsi panjang jalan dan jembatan kabupaten dalam
kondisi baik dan sedang (jalan&jembatan)
Target : 90 %
Target : 4 kegiatan
Peningkatan kapasitas anggota linmas
Target : 180 orang
Program Kemitraan Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
Sasaran 15
Peningkatan kualitas infrastruktur dasar
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan
infrastruktur di Kabupaten Karawang
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pesta
demokrasi
Sasaran 16
Luas Ruang Terbuka Hijau Sasaran 17
Penyediaan Ruang Publik dan RTH (Ruang Terbuka
Hijau)
Angka partisipasi PilPres/Pileg/ Pilgub
Target : -
Panjang jaringan jalan kabupaten dalam kondisi baik
Target : 698,75Km
Target : 772,72 Km
Program Pengembangan Kinerja Pertamanan dan
Pemakaman
Terpenuhinya hak-hak upah THL pada bidang pertamanan,
Pemakaman dan PJU
Target : 100%
Peningkatan kualitas infrastruktur dasar
Misi 4
Mewujudkan Kabupaten Karawang yang Asri dan
Lestari
Sasaran 18Mningkatnya penataan
ruang wilayah Kabupaten berbasis pembangunan
berkelanjutan dan kebencanaan
Rasio peningkatan kemampuan tentang
kebencanaan di daerah rawan bencana
Target : 81%
Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air
bersih
Target : 60%
Sasaran 19
Meningkatnya cakupan layanan air minum,
persampahan, drainase dan pengelolaan air limbah
Luas Ruang Terbuka Hijau
Target : 75 Ha
Penyediaan Ruang Publik dan RTH (Ruang Terbuka
Hijau)
Persentase penanganan kejadian bencana
Target : 81%
Persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi
Target : 81%
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
Jumlah pohon pelindung dan pohon produktf
Target : 1.500 batang
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Program Peningkatan Kesiagaan dan
Pencegahan Bahaya Kebakaran
Program Penanggulangan
Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakat
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana
Persentase penanganan kejadian kebakaran
Target : 82%
Persentase penanganan kejadian bencana
Target : 81%
Terpenuhinya sarana infrastruktur penunjang
lingkungan sehat perumahan
Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Rasio peningkatan kemampuant tentang
kebencanaan di daerah rawan bencana
Target : 81%
Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban Bencana Alam
Persentase kondisi prasarana dan sarana penanggulangan
bencana baik
Target : -
Persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi
Target : 81%
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam
Program Peningkatan Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya Alam
Jumlah kampung iklim
Target : 2 lokasi
Meningkatnya perlindungan dan konservasi sumberdaya
alam
Target : 1 Kegiatan
Cakupan fasilitasi pembinaan SDA
Target : 7,7 %
Peningkatan Jumlah sekolah berbudaya lingkungan
Target : 10 sekolah
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
yang ditindaklanjuti
Sasaran 20
Rasio rumah layak huni, luas kawasan kumuh
Meningkatnya pengelolaan kawasan permukiman layak
huniTarget : 70,22%
Persentase penduduk berakses air minum
Target : 60%
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk di wilayah perkotaan
Target : 62,03
Persentase penanganan sampah perkotaan
Target : 41,35%
Terpenuhinya sarana infrastruktur penunjang
lingkungan sehat perumahan
Target : 100 %
Rasio layanan pengelolaan sampah (daya tampung)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Target : 62,03
Persentase sampah yang tertangani
Target : 41,35
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Terpenuhinya sarana infrastruktur penunjang
lingkungan sehat perumahan
Target : 100 %
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa
Bimbingan Teknis Perencanaan Pembangunan Partisipatif Masyarakat Desa
(P3MD)Target : 150 orang peserta
Persentase Aparatur Pemerintah Desa yang telah mengikuti pelatihan sesuai
tupoksinya (Kepala Desa 297 Orang, Sekdes 297 Orang,
Perangkat Desa Lainnya 2684
Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
Rasio KPM perdesa
Target : 0,23
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi
Pedesaan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Antar Desa yang
sudah terbentuk
Target : 11 BUMDes
Cakupan evaluasi BUMD
Target : Wajar dalam semua hal yg material
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun Desa/Kelurahan
Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup
Program Pemberdayaan Dan Kemitraan
Lingkungan
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya
dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
yang ditindaklanjutiTarget : 100 %
Jumlah ijin lingkungan yang direkomendasikan
Target : 200 rekomendasi
Cakupan fasilitasi pembinaan eco office SKPD
Target : 1 kali sosialisasi
Jumlah kader lingkungan
Target : 15 orang
Misi 5
Membangun Kabupaten Karawang Melalui
Penguatan Desa
Menjaga kualitas dan kelestarian
lingkungan hidup untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan
Mewujdukan Kemandirian Desa
Sasaran 21
Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas
Sasaran 22
Pengentasan Desa sangat tertinggal serta terwujudnya
Desa Mandiri
Persentase desa dengan status desa tertinggal
Target : 9,42%
Indeks Pencemaran Air Sungai
Target : 63%
Indeks Pencemaran Udara
Target : 58,80%
Indeks Tutupan Lahan
Target : 33,28%
Persentase desa dengan status desa mandiri
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Target : 49,85 %
CATATAN :Program Pendukung (Non Prioritas)
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Infrastruktur pedesaan dalam kondisi baik
Target : 90%
Presentase ketersediaan dokumen perencanaan dan evaluasi prasarana
wilayah dan sumber daya alam
Target : 100%
PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase terpenuhinya standar diklat SDM Aparatur Sipil Negara
Target : 100%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Target : 100%
Program Peningkatan Disiplin AparaturPersentase Meningkatnya Disiplin
Aparatur
Target : 100%
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa
Program Pembangunan Desa/Kelurahan
Persentase Aparatur Pemerintah Desa yang telah mengikuti pelatihan sesuai
tupoksinya (Kepala Desa 297 Orang, Sekdes 297 Orang,
Perangkat Desa Lainnya 2684 Target : 24,13%
Persentase Keberhasilan Pelaksanaan Musrenbang Tk.
Desa
Target : 100 %
Persentase program bidang Perekonomian sesuai RPJMD
Target : 100%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase jasa pelayanan administrasi perkantoran yang dimanfaatkan
Program Peningkatan Kualitas Sistem Informasi Kesehatan
Persentase Puskesmas Melaksanakan Sistem Informasi Kesehatan
Target : 100%
Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
Persentase Program Renstra yang sesuai dengan RPJMD
Target : 100%
Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Advokasi Hukum
Jumlah Produk Hukum Bidang Kesehatan yang Diselesaikan
Target : 100%
Target :
Program Perencanaan Sosial dan BudayaPersentase program bidang pemkesos
sesuai RPJMD
Target : 100%
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Persentase desa dengan status desa mandiri
Target : 3,03%
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin PNS
Persentase terpenuhinya jabatan yang kosong sesuai dengan kompetensi
Target : 70%
Persentase peningkatan motivasi ASN dalam meningkatkan kompetensi
Target : 70%
Persentase terfasilitasinya PNS yang akan meningkatkan jenjang pendidikan
Target : 100%
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Persentase jumlah SKPD sasasran pembinaan tata kelola kearsipan dan
sosialisasi peraturan
Target : 100%
Program Pendidikan KedinasanPersentase terseleksinya calon peserta
diklat kepemimpinan dan teknisTarget : 100%
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Persentase terpenuhinya kebutuhan SDM Aparatur Sipil Negara
Target : 73%
Persentase tertib administrasi kearsipan
Target : 90%
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
Persentase jumlah rencana dan program pengelolaan kearsipan dan dokumentasi yang tersusun dengan
baik dan tepat waktuTarget : 100%
Persentase unit kerja setda yang menerapkan tertib arsip
Target : 41,60%
Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
Persentase Kerjasama Informasi dengan Mass Media
Target : 100%
Program Pengembangan Prasarana Penyiaran Informasi dan Media Masa
Persentase Pengembangan Prasarana Penyiaran Informasi dan Media Massa
Target : 90%
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
Persentase Program Renstra yang sesuai dengan RPJMD
Target : 100%
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Cakupan evaluasi SOTK perangkat daerah
Target : 15
Program peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintah dan Fasilitas Umum
Kondisi gedung pemerintahan baik
Target : 19,5%
Target : 100%
Tersedianya Data/Informasi/ Statistik daerah
Target : 92%
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Cakupan dokumen arsip yang telah terintegrasi dengan Sistem Informasi manajemen Arsip Daerah (SIM ARDA)
Program Peningkatan Pelayanan Pengadaan Barang Jasa
Persentase Pengadaan Barang/Jasa menggunakan e-purchasing
Target : 100%
Program Pengkajian dan Evaluasi Kebijakan Pembangunan
Cakupan evaluasi RKA/DPA yang berbasis kinerja
Target : 15%
Persentase Pengkajian dan Evalusi Kebijakan Pembangunan
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Tingkat capaian pembentukan peraturan daerah dari total Bapperda
Target : 10%
Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNSPersentase PNS pindah/purna tugas
yang terfasilitasiTarget : 100%
Program Peningkatan Kualitas Penyusunan Program dan Anggaran Kesehatan
Persentase Penyusunan Program dan Anggaran Kesehatan
Target : 100%
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Persentase produk hukum yang ditetapkan sesuai dengan amanat
peraturan diatasnyaTarget : 99,16%
Program Pengkoordinasian dan Informasi Pelaksanaan Pembangunan
Capaian nilai lakip kabupaten
Target :
Persentase Capaian Kinerja Penyelenggsraan Daerah
Target :
Persentase Keberhasilan Pelaksanaan PILKADES
Target : 100%
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
Persentase pemenuhan layanan kedinasa Bupati dan Wakil Bupati
Target : 75%
Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Cakupan realisasi kerjasama antar daerah dan pihak ketiga
Target : 6 MOU dan 6 PKS
Persentase tersimpannya data fisik pegawai yang ditunjang dengan
pemutakhiran data SIMPEGTarget : 100%
Program Pengembangan Sistem DiklatPersentase tersusunnya program
pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan PNS
Target : 100%
Program Penataan Daerah Otonomi BaruCakupan Pemeliharaan pilar batas
wilayahTarget : 15 dokumen pilar batas
Persentase penanganan terhadap pelanggaran disiplin PNS
Target : 100%
Persentase partisipasi ASN terhadap Korps ASN
Target : 100%
Persentase pelayanan administrasi kepegawaian tepat waktu
Target : 100%
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Jumlah Organisasi pemuda yang dibina
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Cakupan pengelola perpustakaan desa/kelurahan yang telah terbina
Target : 40%
Cakupan pengelola perpustakaan sekolah yang telah terbina
Target : 46%
Persentase jumlah bahan pustaka untuk perpustakaan desan/kelurahan, perpustakaan umum dan perpustakaan
kelilingTarget : 100%
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kinerja Posyandu dan PKK di Desa
Target : 100%
Program Peningkatan Kualitas Data Dan Jaringan Informasi
Laporan PKB/Desa
Target : 100%
Laporan LPTKB/Kec
Target : 100 %
Program Pendidikan Anak Usia DiniTerlayaninya pendidikan anak usia
dini umur 0-6 tahun (APK Paud)Target : 41
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
Persentase sarana dan prasarana kearsipan dalam kondisi baik
Target :
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Tersedianya Lahan Aset Pemda sebagai sarana dan prasarana pembangunan
Target : 100%
Cakupan fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan
Target : 40 berkas sertifikat
Program Pengkajian dan penelitian bidang-bidang komunikasi dan informasi
Target :
Program Fasilitasi Peningkatan SDM bidang Komunikasi dan Informasi
Target :
Program Pengembangan Sistem Administrasi Kearsipan
Persentase Pengembangan Sistem Administrasi Kearsipan
Target : 100%
Persentase Pengkajian dan Evalusi Kebijakan Pembangunan
Target : 100%
Program Peningkatan Kualitas Pengawasan Keamanan Obat dan Makanan
Persentase Penggunaan Obat Rasional
Target : 100%
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Target :
Target : 100%
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Meningkatnya produksi usaha kecil perikanan (produk olahan)
Target : 1% atau naik menjadi 35.48531 ton
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Meningkatnya produksi garam
Target : (0,8827%) atau DITURUNKAN 1.00051 Ton
Cakupan evaluasi BUMD
Target : wajar semua hal yang material
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
Persentase rumah tangga miskin yang sudah teralir listrik
Target : -
Program Pengembangan dan Pembinaan Usaha Daerah
Persentase ketersedian gudang pangan milik pemerintah daerah
Target : 50%
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Persentase peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Program Perlindungan Anak dan PerempuanLayanan terhadap perempuan dan
anak korban kekerasan Target : 91%
Persentase Jumlah PAD retribusi jasa kemetrologian
Target : 35,78%
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Penyelenggaraan, pembinaan usaha perdagangan
Target : 1 dokumen
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Persentase jumlah jasa pelayanan tera alat UTTP Kemetrologian
Target : 12,18%
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
Jumlah Kegiatan Olahraga
Target : 1
Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Jumlah Kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Target : -
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Jumlah Sarana dan Prasarana Olahraga
Target : 1
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Jumlah Organisasi pemuda yang dibina
Target : 65
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup
Jumlah Kelompok Pemuda yang Dilatih
Target : 240
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Jumlah Organisasi Fungsional Olahraga Masyarakat
Target : 4
Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
Jumlah area pengelolaan dan rehabilitasi
Target : 1 lokasi
Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya
Embung dan sungai terkelola baik
Target : 10 km
Program Konservasi Wilayah Pesisir
Target : 0,5 Km
Target : 75%
Program Peningkatan Pengendalian PolusiPersentase tingkat ketaatan pelaku
usahaTarget : 100%
Program Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana fasilitas LLAJ
Persentase kondisi fasilitas LLAJ baik
Target : 70%
Program peningkatan pelayanan angkutanPersentase angkutan umum yang
melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalanTarget : 55%
Program pembangunan sarana dan prasarana Perhubungan
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan
Target : 75%
Target : -
Program Pengendalian dan pengamanan Lalu lintas
Persentase ketersediaan perlengkapan keamanan lalu lintas (%)
Target : 70%
Program Pembangunan Turap / Talud / Bronjong
Target : 10 Km
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Pengujian Kendaraan
Persentase pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang berbasis
Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong
Proporsi drainase dan gorong-gorong kabupaten dalam kondisi baik
Target : 10 Km
Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
Target :
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Target :
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan
Peningkatan sarana dan prasarana yang memadaiTarget : 93 %
Program Pemberdayaan Sumber Daya Lahan dan Air
Peningkatan Luas lahan yang dioptimalisasikan
Target : 91%
Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya
kelautan
Jumlah operasi pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan
dan perikanan
Program Pengawasan dan PengendalianTerlaksananya program dan kegiatan sesuai dengan Perencanaan dan tepat
waktuTarget :100 %
Program Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
Target :
Program Pembangunan Sistem Informasi / Data Base Pekerjaan Umum dan Penataan
Ketersediaan data base jalan dan jembatan
Target : 90%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Proporsi sarana prasarana pekerjaan umum dan penataan ruang dalam
kondisi baikTarget : 90%
Program Pemanfaatan RuangTerbangunnya sarana infrstruktur
dalam menunjang Karawang yang Asri dan Lestari
Target : 100%
Jumlah rencana detail yang telah ditetapkan menjadi rancangan
Peraturan DaerahTarget : 90%
Tersusunnya Dokumen Perencanaan yang sistematis dan terukur
Target : 100%
Jumlah dokumen KLHS Tata Ruang dan RPPLH
Target : 2 dokumen
Program Perencanaan Tata RuangJumlah dokumen perencanaan tata
ruang yang disusunTarget : 100%
Program Pengelolaan Areal PemakamanTerciptanya kerapian dan tertatanya
areal pemakaman.Target : 100%