BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB...
Transcript of BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB...
![Page 1: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/1.jpg)
50
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Gmbaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis Kota Palangka Raya
Kota Palangka Raya adalah ibu Kota Provinsi Kalimantan
Tengah.Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak pada: 113o30‟-114
o07‟
Bujur Timur dan 1o35‟-2
o24‟ Lintang Selatan. Wilayah administrasi Kota
Palangka Raya terdiri atas 5 (lima) wilayah Kecamatan dan 30 Kelurahan dengan
perincian masing-masing sebagai berikut:
a. Kecamatan Pahandut terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan
Pahandut, Kelurahan Panarung, Kelurahan Langkai, Kelurahan Tumbang
Rungan, Kelurahan Tanjung Pinang dam Kelurahan Pahandut Seberang.
b. Kecamatan Jekan Raya terdiri dari 4 (empat) Kelurahan, yaitu Kelurahan
Menteng, Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan
Petuk Katimpun.
c. Kecamatan Sabangau terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan
Kereng Bangkirai, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan
Kameloh Baru, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Bereng Bengkel.
d. Kecamatan Bukit Batu terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan
Marang, Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Banturung, Kelurahan
Tangkiling, Kelurahan Sei Gohong, Kelurahan Kanarakan dan Kelurahan
Habaring Hurung.
![Page 2: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/2.jpg)
51
e. Kecamatan Rakumpit terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Petuk
Bukit, Kelurahan Pager, Kelurahan Panjehang, Kelurahan Gaung Baru,
Kelurahan Petuk Barunai, Kelurahan Mungku Baru dan Kelurahan Bukit Sua.
Adapun batas-batas Kota Palangka Raya dengan kota lainnya adalah
sebagai berikut:
1) Sebelah Utara : Kabupaten Gunung Mas.
2) Sebelah Timur : Kabupaten Kapuas.
3) Sebelah Selatan : Kabupaten Pulang Pisau.
4) Sebelah Barat : Kabupaten Katingan.99
Palangka Raya mempunyai luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha)
dibagi ke dalam 5 (lima) Kecamatan dengan luas masing-masing yaitu:
Kecamatan Pahandut 117,25 Km2, Sebangau 583,50 Km
2, Jekan Raya 352,62
Km2, Bukit Batu 572,00 Km
2, dan Rakumpit 1.053,14 Km
2. Luas wilayah sebesar
2.678,51 Km2 dapat dirinci sebagai berikut: Kawasan hutan 2.485,75 Km
2, tanah
pertanian 12,65 Km2, perkampungan 45,54 Km
2, areal perkebunan 22,30 Km
2,
sungai dan danau 42,86 Km2, lain-lain 69,41 Km
2.100
2. Data Penduduk
Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun pada Badan Pusat
Statistik Kota Palangka Raya, jumlah penduduk Palangka Raya tahun 2013 ada
220.962 jiwa, 51,14 % laki-laki dan 48,86 % perempuan. Berdasarkan luas
wilayah disbanding dengan jumlah penduduk yang ada, kepadatan penduduk
Palangka Raya tergolong jarang, dimana ada hanya sekitar 82 orang/Km2.
99
BPS (Badan Pusat Statistik), Kalimantan Tengah dalam Angka (KAD), Palangka Raya,
2013. 100
Ibid.,
![Page 3: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/3.jpg)
52
Pembagian jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki
94.391 orang dan perempuan 96.623 orang.101
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel sebagaimana digambarkan berikut ini:
Table 1.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Pahandut 33.405 32.911 66.316
2. Sebangau 6.297 6.412 12.709
3. Jekan Raya 47.051 50.360 97.411
4. Bukit Batu 6.082 5.596 11.678
5. Rakumpit 1.556 1.344 2.900
Total 94.391 96.623 191.014
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya Tahun 2013.
3. Jumlah Penduduk Agama
Penduduk kota Palangka Raya terdiri dari berbagai penganut Agama
antara lain; Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu (Kharingan) dan
Bhudha. Adapun rincian mengenai jumlah masing-masing pemeluk Agama serta
persebarannya di Kota Palangka Raya dapat terlihat pada tabel berikut ini:
101
BPS (Badan Pusat Statistik) 2013.
![Page 4: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/4.jpg)
53
Table 1.3
Jumlah Pemeluk Masing-masing Agama Per Kecamatan Se Kota Palangka
Raya.
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Pemeluk Agama
Islam Protestan Khatolik Hindu Budha
1. Pahandut 66.316
jiwa 43.215 16.779 4.394 1.362 396
2. Jekan Raya 97.411
jiwa 43.139 32.897 3.751 3.079 9
3. Sabangau 12.709
jiwa 10.200 700 600 400 300
4. Bukit Batu 11.678
jiwa 7.026 3.454 - 453 300
5. Rakumpit 2.900 jiwa 818 1.362 28 472 -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya Tahun 2013.
B. Tanggapan dari Sejumlah Informan
1. Hukum Merokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya
Untuk mengetahui hasil penelitian mengenai hukum merokok
perspektif ulama Kota Palangka Raya di Kota Palangka Raya, akan diuraikan
dalam penyajian data dari beberapa Ulama Kota Palangka Raya yang menjadi
subjek penelitian. Berikut ini hasil wawancara dan kuesioner dari subjek
penelitian tersebut:
a. Subjek 1
Nama : Guru Zainal Arifin Hasan
Umur : 54 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jabatan : Ketua MUI Kota Palangka Raya Priode 2014-2019
![Page 5: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/5.jpg)
54
Guru Zainal Arifin merupakan ketua MUI Kota Palangka Raya, untuk
mengetahui Hukum Merokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya, maka
penulis mengajak Guru Zainal Arifin untuk berdialog melalui wawancara
langsung. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama penulis menanyakan
kepada Guru Zainal Arifin.
Apakah Bapak mengetahui tentang adanya fatwa MUI bahwa hukum
rokok adalah haram, beliau menjawab:
Saya sebagai ketua MUI mengetahui tentang adanya fatwa tersebut.
Jadi sebenarnya ketua MUI atau MUI pada umumnya sebenarnya
merokok itu tidak semua sepakat haram, jadi ada yang mengatakan
haram dan ada yang mengatakan makruh, yang mengharamkan itu MUI
orang-orang Muhammadiyyah, tapi orang-orang NU mengatakan
makruh.102
Penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin, Apakah
Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai ditetapkannya fatwa
MUI tentang haram rokok, beliau menjawab:
Diantara faktor yang saya ketahui merokok yaitu dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti serangan jantung, paru-paru, kangker,
impotensi TBC dan lain-lain. Memang kita banyak masukan bahwa
rokok banyak mudharatnya seperti yang dikatakan para dokter kalau
bisa kita jangan sampai mempunyai penyakit seperti itu, tapi memang
kita sebisa mungkin dianjurkan untuk menghindari penyakit-penyakit
tersebut dengan cara menghindari merokok.
Selanjutnya, penulis menanyakan kepada Guru Zainal Arifin,
bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum rokok adalah
haram, beliau menjawab:
102
Sumber: Hasil wawancar dengan Zainal Arifin Hasan di rumah Jl. RTA Milono Km
6.4 komplek Marina Permai Blok D No. 164 Palangka Raya pada hari Senin, 2 Maret 2015 pukul
16.00 WIB.
![Page 6: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/6.jpg)
55
Kami setuju-setuju saja dengan adanya fatwa haram merokok, mungkin
dengan adanya fatwa tersebut akan mengurangi para perokok di
Indonesia khususnya para generasi muda, apalagi anak-anak remaja
usia sekolah banyak yang merokok.
Penulis menanyakan kembali kepadaGuru Zainal Arifin, dalam
realitanya ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara seperti dalam
sektor ekonomi, sektor pembangunan, pendidikan dan lain-lain. Bagaimana Bapak
menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:
Memang perusahaan rokok ini mempunyai pajak yang sangat besar di
Indonesia, tidak terhitung berapa banyaknya pajak yang diambil dari
perusahaan rokok tersebut untuk negara, dan memberikan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat untuk menjadi karyawan di perusahaan dan
memberikan keuntungan juga untuk pedagang eceran. Kemudian rokok
ini juga telah memberikan kesuburan yang melimpah dari berbagai
sektor kehidupan dan kesenangan bagi para penikmatnya. Tidak
kebayang juga apablia pabrik rokok ini ditutup, dampaknya juga
terhadap karyawan yang kehilangan pekerjaannya dan para petani
tembakau. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa rokok juga telah
memberikan efek mudharat yang sangat berbahaya bagi kehidupan.
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin,
selain bermanfaat, ternyata rokok juga banyak mudharat seperti membahayakan
kesehatan. Bagaimana Bapak menanggapi masalah tersebut, beliau menjawab:
Saya sependapat bahwa rokok itu selain bermanfaat ternyata banyak
mudharatnya, seperti apa yang dikatakan para ahli kedokteran
bahwasanya di dalam rokok itu ditemukan beberapa bahan kimia atau
bahan beracun yang dapat merusak badan.103
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin,
melihat permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut Bapak,
beliau menjawab:
103
Ibid.,
![Page 7: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/7.jpg)
56
Saya secara pribadi dan kebetulan sebagai ketua MUI Kota Palangka
Raya berpendapat hukum merokok itu adalah makruh tidak sampai ke
haram. Karena sesuatu yang membahayakan kemudian tidak dijelaskan
dalam Al-qur‟an dan Hadis, maka dalam Islam disebut makruh. Maksud
makruh disini adalah aktivitas yang berstatus hukum makruh dilarang
karena perbuatan makruh termasuk dibenci oleh Allah SWT,
sebagaimana perceraian dalam pernikahan, namun tidak terdapat
konsekuensi bila melakukannya. Atau dengan kata lain perbuatan
makruh tahrim104
yang dapat diartikan sebagai perbuatan yang
sebaiknya tidak dilakukan atau ditinggalkan, karena meninggalkan
perbuatan makruh itu mendapatkan pahala.105
Penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin, atas dasar apa
yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum rokok adalah makruh, beliau
menjawab:
Kalau secara spontanitas kami belum bisa menjawab semua tentang
dasarnya, tapi menurut saya pribadi bahwa bau rokok atau asap rokok
yang sangat menggangu orang lain yang tidak merokok. Semua seperti
itu adalah makruh. Misalnya bawang putih atau bawang merah dan lain
sebagainya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من أكل ثوما أو بصل فليعتزلنا أو ليعتزل مسجدنا
Artinya: Barangsiapa memakan bawang putih atau bawang merah,
hendaknya ia memisahkan diri dari kami, atau memisahkan
diri dari masjid kami. (HR. Imam Bukhari).
Berdasarkan hadis ini, bahwa orang yang mengkonsumsi sesuatu yang
menimbulkan bau tidak sedap, dan berpotensi menganggu orang lain,
semacam rokok dimakruhkan.
Dari hasil wawancara Guru Zainal Arifin Hasan di atas selaku ketua
MUI Kota Palangka Raya, bahwa hukum merokok perspektif ulama Kota
Palangka Raya menyatakan hukumnya makruh, akan tetapi meninggalkan perkara
makruh atau samar lebih dianjurkan, karena apabila kita berada dalam sebuah
perkara yang subhat atau samar maka dikawatirkan masuk kedalam keharaman.
104
Makruh tahrim adalah makruh yang menyerupai keharaman yang dilarang syari‟at. 105
Hasil Wawancara dengan Guru Zainal Arifin Hasan.
![Page 8: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/8.jpg)
57
b. Subjek II
Nama : Guru Muhammad Mukhsin.
Umur : 48 Tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Agama : Islam.
Jabatan : Pengurus Masjid Sabilal Muhtadin Palangka Raya dan
Pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah Palangka Raya.
Guru Muhammad Mukhsin merupakan seorang ulama terkemuka dan
pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah di Kota Palangka Raya dan pengurus Masjid
Sabilal Muhtadin di Kota Palangka Raya. Untuk mengetahui hukum merokok
perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak MM untuk
berdialog melalui wawancara langsung. Dalam wawancara tersebut, pertama-tama
penulis menanyakan kepada Guru Muhammad Mukhsin.
Apakah Bapak mengetahui tentang adanya fatwa MUI bahwa hukum
merokok adalah haram, beliau menjawab:
Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau buku
yang pernah saya baca, bahwa MUI atau beberapa ulama menyatakan
hukum rokok adalah haram, entah itu ulama dari Muhammadiyah atau
ulama NU. Tapi ada sebagian ulama yang berpendapat hukum rokok
adalah makruh.106
Kemudian penulis menanyakan lagi kepada Guru Mukhsin, apakah
Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai ditetapkannya fatwa
MUI tentang haram rokok, beliau menjawab:
106
Sumber: Hasil wawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin di rumah Jl. Platuk
No. 2 Km 2 Palangka Raya Pada Hari Kamis, 5 Maret 2015 pukul 10.00 WIB.
![Page 9: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/9.jpg)
58
Setahu saya, faktor yang mendorong ditetapkan fatwa rokok haram
adalah ditemukannya banyak bahaya dalam rokok tersebut yang bisa
merusak kesehatan. Diantaranya seperti penyakit jantung koroner, paru-
paru, kangker tenggorokan, menyebabkan batuk, kecanduan, bau tidak
sedap dan impoten
.
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin,
bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatawa MUI bahwa hukum rokok adalah
haram, beliau menjawab:
Saya pribadi sangat setuju sekali dengan adanya fatwa MUI haram
merokok, karena rokok menurut saya lebih banyak mudharatnya dari
pada manfaatnya. Akan tetapi fatwa MUI tersebut sampai saat ini
belum efektif, karena masih banyak masyarakat yang tidak
menghiraukan.
Kemudian penulis kembali menanyakan kepada Guru Mukhsin, dalam
realitanya ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara seperti dalam
sektor ekonomi, sektor pembangunan, pendidikan dan lain-lain, beliau menjawab:
Dari segi ekonomi perusahaan rokok ini memang bagus, yaitu sebagai
aset negara dan mensejahterakan para tenaga kerja. Akan tetapi
kesehatan masyarakat dan generasi bangsa lebih diutamakan. Karena
keburukan rokok ini sudah terbukti melalui penelitian dokter yang
menyatakan “merokok membunuhmu”. Seperti yang tertera dalam
bungkus rokok tersebut, sehingga selain memberi pemasukan negara
ternyata pemerintah juga mengeluarkan anggaran yang cukup besar
untuk biaya kesehatan dan pengobatan akibat rokok ini. Menurut saya
pribadi menolak keburukan lebih diutamakn daripada meraih manfaat.
Sebagaimana kaidah fikih:
صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان
Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih
maslahat.
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin. Melihat
permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut pandangan Bapak,
beliau menjawab:
![Page 10: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/10.jpg)
59
Menurut saya pribadi setelah mengetahui dampak buruk dari rokok
yang sudah terbukti dari beberapa ilmu kedokteran yang mengakibatkan
merusak akal, melemahkan badan (dharar badani), apalagi bisa
memubadzirkan harta (dharar mali). Maka hukumnya haram. Karena
menurut Umar bin Khatab dalam khutbahnya beliau mengatakan
“khamr adalah setiap perkara yang merusak akal”. Jadi rokok disini
termasuk dalam perkara yang merusak akal.107
Kemudian para ulama
Arab mengatakan bahwa seorang perokok itu dekat dengan api “Ad-
dakhin koribun minannar”108
. Selain bisa memudharatkan diri sendiri
rokok juga memudharatkan orang lain yang disekitarnya. Sebagai
contoh ketika ada tamu yang datang kerumah saya, orang itu merokok
dan asapnya sangat menggangu orang-orang yang ada di sekitarnya
termasuk saya. Secara tidak langsung orang itu sudah menyakiti kita
yang tidak merokok. Hal ini sesuai sabda Nabi:
ال ضشس وال ضشاس
Artinya: tidak boleh membuat bahaya dan membahayakan orang lain.
(HR. Ahmad).109
Penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin, atas dasar apa
yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum rokok adalah haram, beliau
menjawab:
Dalam masalah ini memang tidak ada dalil secara khusus, akan tetapi
dalam menetapkan haram atau makruhnya suatu perkara, hukum Islam
tidak hanya bersandar pada nash yang khusus menjelaskan suatu
masalah. Ada berbagai ayat atau kaidah-kaidah umum syariah yang
menjadi indikator penting dalam menetapkan hukum dengan
menimbang mudharat dan manfaatnya.
QS Al-baqarah ayat 195: ..
..
Artinya: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam
kebinasaan. QS. Al-baqarah Ayat: 196.110
......
107
Hadis Riwayat Bukhari Muslim. 108
Hasil Wawancara dengan Guru Mukhammad Mukhsin. 109
Ibid,. 110
Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode
Angka, h. 31.
![Page 11: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/11.jpg)
60
Artinya: Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. QS . An-nisa
26.111
Artinya: Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara
boros, sesungguhnya pemborosan itu adalah saudara syaitan.
QS. Al-isra‟ Ayat: 26-27.112
وال ضشاس ال ضشس
Artinya: tidak boleh membuat bahaya dan membahayakan orang lain.
(HR. Ahmad).
صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان
Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih
maslahat.
Dari hasil wawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin di atas yang
merupakan salah satu ulama pimpinan Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah dan pengurus
Masjid Sabilal Muhtadin di kota Palangka Raya, menyatakan bahwa hukum
merokok adalah haram. Karena telah terbukti oleh para ahli kedokteran
bahwasanya rokok itu banyak mudharatnya.
c. Subjek III
Nama : Guru Iskandar Arsyad
Umur : 65
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jabatan :
111
Ibid., h. 84. 112
Ibid., h. 285.
![Page 12: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/12.jpg)
61
1) RAIS Syuriah NU Cabang Kota Palangka Raya priode: 1999-2004,
2004 2009 dan 2009-2014.
2) Ketua Lajnah Falakiah NU Kalimantan Tengah priode: 2005-20010,
2012-2017.
3) Unsur ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah Dan Pendidikan
Priode: 2005-2009.
4) Koordinator Komisi Hisab Rukyat, Badan Hisab Rukyat Kalimantan
Tengah Priode 2009-2012.
Guru Iskandar Arsyad merupakan koordinator Komisi Hisab Rukyat
Kalimantan Tengah dan Unsur Ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah
dan Pendidikan. Untuk mengetahui hukum merokok perspektif ulama Kota
Palangka Raya, maka penulis mengajak Guru Iskandar Arsyad untuk berdialog
langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama
penulis menanyakan kepada Guru Iskandar Arsyad.
Apakah Bapak mengetahui adanya fatwa MUI bahwa hukum merokok
adalah haram, beliau menjawab:
Setahu saya dari pihak MUI Muhammadiyyah yang memfatwakan
bahwa hukum rokok adalah haram, kalau dari MUI lainnya setahu saya
makruh.113
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar Arsyad,
apakah Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai ditetapkannya
fatwa MUI bahwa hukum merokok adalah haram, beliau menjawab:
113
Sumber: Hasil wawancara dengan Iskandar Arsyad di rumah Jl. Elang No. 14
Palangka RayaPada Hari Senin, 09 Maret 2015 pukul 06.00 WIB.
![Page 13: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/13.jpg)
62
Setahu saya, berdasarkan apa yang dikatakan para ahli kedokteran dan
yang diberitakan pemerintah saat ini bahwa rokok menyebabkan
serangan jantung, kangker, paru-paru dan lain-lain.
Penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, bagaimana
tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum merokok adalah haram,
beliau menjawab:
Saya setuju dengan adanya fatwa MUI bahwa Hukum merokok adalah
haram. Karena untuk mengantisipasi para generasi muda agar tidak
merokok dan orang yang sudah terlanjur merokok mungkin dengan
adanya fatwa tersebut bisa berhenti merokok atau paling tidak, mereka
bisa mengurangi aktifitas tersebut.114
Penulis kembali menanyakan kepada Guru Iskandar, dalam realitanya
ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara. Bagaimana Bapak
menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:
Perusahaan rokok ini memang sangat membantu pemeritah dalam
sektor ekonomi, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Indonesia. Saya juga tidak bisa membayangkan bagaimana kalau
perusahaan ini ditutup, mungkin banyak tenaga kerja yang kehilangan
pekerjaanya. Tapi disisi lain Islam lebih mengutamakan menolak
mudharat daripada menarik manfaat.
Penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, selain bermanfaat,
ternyata rokok juga banyak ditemukan mudharatnya, bagaimana Bapak
menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:
Rokok memang ada kemudharatanya yaitu dharar badani dan dharar
harta, akan tetapi Kemudharatan rokok itu tergantung pada individu,
kadang ada orang yang merokok tapi sehat-sehat saja, ada juga yang
tidak merokok malah mempunyai penyakit jantung.
114
Ibid.,
![Page 14: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/14.jpg)
63
Kemudin penulis kembali menanyakan kepada Guru Iskandar, melihat
permasalahan tersebut bagaimana hukum merokok menurut pandangan Bapak,
beliau menjawab:
Menurut saya pribadi, ketentuan hukum merokok itu tergantung pada
dampaknya. Jika seseorang merokok, dan menyebabkan bahaya secara
pasti pada dirinya dan orang lain, maka orang tersebut dilarang
merokok. Sebab, jika benda mubah mengandung atau menimbulkan
dlarar bagi dirinya yang bersifat muhaqqah (terbukti), maka rokok itu
haram dikonsumsi. Kemudian jika dilakukan di dalam masjid,
hukumnya adalah makruh. Pasalnya ada larangan dari Nabi Muhammad
SAW bagi orang yang memakan bawang putih atau bawang merah
masuk ke dalam masjid, dikarenakan bau menyengat yang dihasilkan
dari keduanya sebagaimana bau rokok. Begitu pula jika seseorang
merokok di tempat umum yang berpotensi mengganggu orang lain,
maka hukumnya makruh. Kemudian jika seseorang merokok, dan tidak
menimbulkan dlarar yang bersifat muhaqqah pada dirinya, serta
dilakukan di tempat atau komunitas yang tidak menganggu orang lain,
maka status hukumnya adalah boleh. Dalilnya adalah kebolehan
memanfaatkan benda-benda mubah. Selain itu, ‟illat yang menyebabkan
pengharaman rokok, yakni bahaya yang bersifat muhaqqah tidak
terwujud pada orang tersebut, dan ia melakukan aktivitas di suatu
tempat dan komunitas yang tidak terganggu oleh asap rokok. Jadi
intinya saya berpendapat bahwa hukum merokok itu makruh. Yaitu
suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan akan tetapi jika
dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala
dari Allah SWT.115
Dari hasil wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad di atas yang
merupakan salah satu Koordinator Komisi Hisab Rukyat, Badan Hisab Rukyat
Kalimantan Tengah dan Unsur ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah
Dan Pendidikan, menyatakan bahwa hukum merokok adalah makruh karena bisa
menyebabkan bau yang menyengat, dan berpotensi mengganggu orang lain.
115
Hasil Wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad.
![Page 15: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/15.jpg)
64
Kemudian Guru Iskandar juga berpendapat bahwa hukum merokok adalah haram,
apabila sudah terbukti menimbulkan mudharat bagi dirinya.
d. Subjek IV
Nama : Ustadz Anwar Isa Lc.
Umur : 66
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jabatan : Ketua RAIS Syuriah PWNU Provinsi Kalimantan Tengah.
Ustadz Anwar Isa merupakan Ketua RAIS Syuriah Pengurus Wilayah
Nahdlatul Ulama (PWNU) Provnisi Kalimantan Tengah, Untuk mengetahui
hukum merokok perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak
Ustadz Anwar Isa untuk berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses
wawancara tersebut, pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Anwar
Isa.
Apakah Bapak mengetahui adanya fatwa MUI bahwa hukum merokok
adalah haram, beliau menjawab:
Menurut sepengetahuan saya, dalam Bahtsul Masa‟il Sebenarnya yang
menfatwakan hukum merokok haram itu dari ulama atau MUI
Muhammadiyah, kemudian ulama NU menyatakan bahwa hukumnya
Makruh.116
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,
apakah Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong ditetapkanya fatwa
MUI tentang haram merokok, beliau menjawab:
116
Sumber: Hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa Lc di rumah Jl. Salak, No. 08
Palangka RayaPada Hari Jum‟at, 27 Maret 2015 pukul 14.00 WIB.
![Page 16: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/16.jpg)
65
Dari beberapa informasi yang saya ketahui, fatwa ini muncul dilihat
bahwa merokok ini membahayakan bagi kesehatan manusia dan
berdampak bagi lingkungan sekitarnya, karena kita mengenal istilah
perokok pasif dan aktif dan menurut penelitian para dokter, bahwa
perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, karena dianggap
sesuatu yang berbahaya dan mengandung banyak mudharat maka MUI
menyatakan hukum merokok adalah haram.
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,
bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum merokok adalah
haram, beliau menjawab:
Secara pribadi saya sepakat dengan fatwa tersebut, karena kalau fatwa
itu dijalankan dampaknya sangat positif, bisa mengurangi dampak
buruk bagi masyarakat. Cuma persoalannya dalam rokok itu terdapat
pendapatan negara atau pajak negara. Jadi fatwa haram merokok ini
kurang efektif, maksudnya pemerintah dalam mengantisipasi atau
mensosialisasikan bahaya merokok setengah-setengah, tidak
sepenuhnya.
Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, dalam
realitanya rokok ada manfaatnya yaitu sebagai aset negara, bagaimana Bapak
menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:
Memang kalau dilihat dari sudut pandang ekonomi, rokok memang
banyak manfaatnya. Yang pertama sebagai pemasukan negara yang
kedua bagi tenaga kerja baik pedagang atau produsen, kemudian bagi
para petani tembakau juga diuntungkan.
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,
selain bermanfaat, ternyata rokok juga banyak mudharat, bagaimana Bapak
menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:
Tidak bisa dipungkiri bahwa rokok ini memang bermanfaat bagi
ekonomi. Akan tetapi dibalik semua itu, kita semua menyadari bahwa
rokok ini sesuatu perkara yang buruk, bisa menyebabkan berbagai
mudharat. Bahkan semua dokter di seluruh dunia pun sudah sepakat
bahwa rokok itu berbahaya. Kemudian para produsen rokok disamping
membuat rokok, disisi lain dia juga membuat bahaya peringatan rokok,
seperti dalm bungkus rokok tersebut. Ini menandakan bahwa rokok
![Page 17: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/17.jpg)
66
sudah terbukti bahayanya. Dan perlu diingat, bahwa Islam lebih
mengutamakan menolak bahaya daripada meraih manfaat117
.
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,
melihat permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut pandangan
Bapak, beliau menjawab:
Perlu diketahui bahwa Islam itu mengajarkan kebaikan, semua hal yang
membahayakan hukumnya adalah haram kalau dikonsumsi. Entah itu
nasi atau roti, apabila ia membahayakan bagi seorang maka haram
untuk dikonsumsi. Kemudian berbicara tentang rokok, kita serahkan
kepada para ahlinya, yaitu para pakar kesehatan atau dokter. Dan
ternyata para dokter di seluruh dunia berdasarkan penelitian mereka,
menyatakan rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Jadi setelah para
ahli kesehatan menyatakan bahwa rokok itu membahayakan, maka
menurut saya pribadi rokok itu hukumnya haram. Hakikat yang tidak
boleh diragukan lagi bahwa kalangan doktor sepakat mengatakan
terdapat kesan yang sangat buruk dalam aktivitas merokok. Benar
kesan buruknya tidak segera tapi beransur-ansur. Namun kesan
mudharat segera dan beransur-ansur adalah sama saja dari segi
haramnya. Racun yang memberi kesan lambat atau segera sama saja,
kedua-duanya diharamkan.118
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, atas
dasar apa yang membuat Bapak menyatakan bahwa hukum merokok adalah
haram, beliau menjawab:
Perlu diketahui juga bahwa, dalam menentukan dalil tentang haram
rokok tidak hanya dengan suatu nash khusus, akan tetapi dengan
menggunakan beberapa dalil keilmuan seperti yang kita ketahui telah
banyak penelitianyang menyatakan bahwa rokok dapat merusak sistem
organ tubuh seperti paru-paru dan jantung, menimbulkan kanker,
penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, merusak reproduksi.
Kemudian baru kita kaitkan dengan dalil nash umum bahwa Allah SWT
berfirman:
117
Hasil wawancara denganUstadz Anwar Isa. 118
Hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa.
![Page 18: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/18.jpg)
67
Artinya: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan. QS Al-baqarah 195.
Ditambah lagi, Rasulullah SAW bersabda, dalam sebuah hadis:
ال ضشس وال ضشاس
Artinya: tidak boleh membuat bahaya diri sendiri dan membahayakan
orang lain. (HR. Ahmad).
Dalam hadits ini jelas bahwa perbuatan memberi mudharat kepada
orang lain adalah terlarang. Merokok tidak hanya menimbulkan
mudharat bagi diri sendiri, namun juga orang lain. Bahkan menurut
penelitian ilmiah, perokok pasif justru mendapatkan dampak yang lebih
buruk daripada perokok aktif. Sebagai pengetahuan, rokok pernah
diharamkan pada abad ke-12 H pada masa pemerintahan Khalifah
Utsmaniyah. Orang yang merokok akan dikenai sanksi dan rokok yang
ada disita oleh pemerintah dan dimusnahkan. Para ulama kala itu
mengharamkan rokok berdasarkan kesepakatan dokter di masa itu yang
menyatakan bahwa rokok berbahaya bagi tubuh.119
Dari hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa diatas yang merupakan
salah satu ketua RAIS Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)
Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan bahwa hukum merokok adalah haram.
Karena berdasarkan penelitian para ahli kedokteran yang telah sepakat dan
terbukti bahwa rokok mengandung banyak mudharat daripada manfaatnya.
e. Subjek V
Nama : Ustadz Yamin Mukhtar Lc.
Umur : 60
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Wakl Ketua Muhammadiyah Provinsi Kalimantan
Tengah dan Ketua FKUB Kalimantan Tengah.
119
Hasil wawancara dengan AI.
![Page 19: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/19.jpg)
68
Ustadz Yamin Mukhtar Lc merupakan Wakil Ketua Muhammadiyah
Wilayah Provinisi Kalimantan Tengah. Untuk mengetahui hukum merokok
perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Ustadz Yamin
Mukhtar untuk berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara
tersebut, pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Yamin Mukhtar.
Apakah Bapak mengetahui tentang adanya fatwa MUI, bahwa hukum
merokok adalah haram, beliau menjawab:
Memang benar bahwa ada fatwa MUI tentang haram rokok, dan
kebetulan pada waktu itu saya sendiri hadir dalam sidang pleno se-
Indonesia yang di adakan di Padang Sumatra Barat pada tahun 2010.
Tapi keputusan itu belum bulat, maksudnya masih ada sebagian ulama
yang berpendapat bahwa hukum merokok adalah makruh. akan tetapi
semua sepakat bahwa hukum merokok adalah dilarang antara haram
dan makruh.120
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin
Mukhtar, apakah Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai
ditetapkannya fatwa MUI tentang rokok adalah haram, beliau menjawab:
Faktornya seperti yang kita ketahui bahwa rokok itu mengandung
banyak bahan yang berbahaya, seperti zat-zat yang menimbulkan
candu, bahan kimia yang mematikan dan lain-lain. Sehingga memang
perlu diadakannya fatwa tentang rokok haram.
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin
Mukhtar, bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum rokok
adalah haram, beliau menjawab:
Menurut saya, sangat bagus dengan adanya fatwa tersebut, karena kalau
kita semua tahu dampak mudharat yang terdapat dalam rokok, maka
semua akan sepakat bahwa hukum rokok adalah haram.121
120
Sumber: Hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar Lc di Masjid
Muhammadiyyah Jl. RTA. Milono KM 2. Palangka RayaPada Hari Jum‟at, 03 April 2015 pukul
13.00 WIB. 121
Ibid.,
![Page 20: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/20.jpg)
69
Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin Mukhtar, dalam
realitanya, ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara, bagaimana
Bapak menanggapi masalah tersebut, beliau menjawab:
Memang betul bahwa dalam bidang ekonomi rokok antara 60-70%
sebagai pemasukan negara, akan tetapi disisi lain rokok juga
memudharatkan. Bahkan biaya penaggulangan rokok ini cukup besar
karena Penderita penyakit rokok itu sebagian besar adalah masyarakat
miskin. Itu artinya subsidi kesehatan dari pemerintah ikut naik tajam.
Jadi, memang benar pemasukan negara dari sektor cukai rokok cukup
besar, namun tengok penggunaannya. Hampir seluruhnya untuk subsidi
kesehatan yang ternyata besarnya tidak mencukupi. Jadi disini saya
lebih menolak mudharatnya daripada manfaatnya.
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin
Mukhtar, selain bermanfaat ternyata rokok juga ditemukan banyak mudharat,
bagaimana Bapak menaggapi masalah tersebut, beliau menjawab:
Jadi begini, lebih baik lahan untuk tembakau itu dialih fungsikan,
seperti tanaman kedelai, palawija, jagung ketela atau yang lainnya yang
lebih banyak manfaatnya. Kemudian para buruh yang bekerja di pabrik
rokok dialihkan pekerjaanya kepada pertanian yang dihasilkan dari
pertanian itu. Jadi tidak ada kekhawatiran lagi apabila pabrik rokok ini
ditutup. Saya kira dengan mengalihkan perkara mudharat ke suatu
perkara yang manfaat pasti akan ada hasilnya.
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin
Mukhtar, Melihat permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut
pandangan Bapak, beliau menjawab:
Saya rasa kalau kita berbicara tentang rokok, kita sepakat bahwa rokok
itu adalah sesuatu yang buruk, dan kita bisa lihat tidak ada satu dokter
pun yang mengatakan bahwa rokok itu adalah baik. Sejauh ini, saya
kira belum ada yang memprotes atau tidak setuju dengan peringatan
“merokok membunuhmu” bahkan para perokok pun menyadari bahaya
tersebut. Dan apabila suatu barang yang dikonsumsi menimbulkan
![Page 21: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/21.jpg)
70
bahaya lebih-lebih ada peringatan “membunuhmu” maka barang
tersebut haram untuk dikonsumsi.122
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin
Mukhtar, atas dasar apa yang membuat Bapak berpendapat bahwa hukum
merokok adalah haram, beliau menjawab:
Memang tidak ada dalil secara pasti tentang masalah ini, akan tetapi
kami mengqiyaskan rokok ini adalah suatu perkara yang memabukkan,
selain itu para peneliti ahli kedokteran juga sudah mengungkapkan
beberapa penyakit yang ditimbulkan. Sehingga kami mengambil dalil
Al-qur‟an yaitu dan kaidah fikih:
صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان
Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih
maslahat.
Artinya: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan. QS Al-baqarah 195.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. QS. Al-maidah: 90.
ش حشاو ش وكم خ عائشة قانت قال سسىل هللا صه هللا وسهى كم كشيس خ ع
س) ال ح تشيزي و ق ى داود و ان مء انكف ينه حشاو (احذ و اب و يا اسكش انفشق ينه ف
122
Hasil wawancara dengan YM.
![Page 22: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/22.jpg)
71
Artinya: Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, setiap
minuman yang memabukkan adalah haram, dan minuman yang dalam
jumlah banyaknya memabukkan, maka segenggam darinya pun
haram.HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi berkata,
Hadits ini hasan.123
Antara menghisab rokok dan minum khamr ada persamaan, illatnya,
yaitu sama-sama berakibat memabukkan atau merusak badan para
konsumennya, sehingga dapat merusak akal. Terlebih sampai
memubadzirkan harta. Berdasarkan persamaan „illat itu, baik sedikit
maupun banyak, secara langsung atau tidak langsung maka hukum
merokok itu haram, sebagaimana haramnya meminum khamr124
.
Dari hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar diatas yang
merupakan salah satu wakil ketua Muhammadiyah dan ketua FKUB Wilayah
Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan bahwa hukum merokok adalah haram.
Karena berdasarkan penelitian para ahli kedokteran yang telah sepakat dan
terbukti bahwa rokok mengandung banyak mudharat daripada manfaatnya.
Kemudian Ustadz Yamin Mukhtar mengqiyaskan rokok termasuk jenis khamr.
Maka dari itu setiap perkara yang memabukkan dan merusak badan adalah haram
untuk dikonsumsi.
2. Hukum Jual Beli Rokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya
Untuk mengetahui hasil penelitin selanjutnya mengenai hukum jual beli
rokok perspektif ulama Kota Palangka Raya di Kota Palangka Raya, akan
diuraikan dalam penyajian data dari beberapa Ulama Kota Palangka Raya yang
menjadi subjek penelitian. Berikut ini hasil wawancara dan kuesioner dari subjek
penelitian tersebut:
a. Subjek I : Guru Zainal Arifin Hasan
123
Hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar. 124
Ibid.,
![Page 23: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/23.jpg)
72
Guru Zainal Arifin Hasan merupakan ketua MUI Kota Palangka Raya,
untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif ulama kota Palangka Raya,
maka penulis mengajak Guru Zainal Arifin Hasan untuk berdialog melalui
wawancara langsung. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama penulis
menanyakan kepada Guru Zainal Arifin Hasan.
Bagaimana hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak. beliau
menjawab:
Menurut saya pribadi, karena hukum merokok itu makruh, maka
menggunakan harta untuk kepentingan membeli rokok juga makruh.
Namun, mengkonsumsi rokok atau membeli rokok bisa menjadi haram
bila uang yang digunakan seharusnya digunakan untuk memberi nafkah
keluarganya yang sangat membutuhkan.125
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin
Hasan, atas dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum membeli
rokok adalah makruh, beliau menjawab:
Kalau dalil secara khusus memang tidak ada dalam permasalahan ini,
karena ini termasuk dalam bidang ijtihadiyah. Menurut saya pribadi,
kalau dipandang dari sudut manfaat dan mudharat, maka seorang
pembeli rokok itu bisa dikatakan pemborosan dan menyia-nyiakan harta
yang tidak ada manfaatnya melainkan banyak mudharatnya. karena
Allah SWT mengatakan orang pemboros adalah saudara syaitan.
...
Artinya: sesungguhnya pemborosan adalah saudara syaitan. QS. Al-
isra‟ Ayat: 27.
Selanjutnya, penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin
Hasan, bagaimana hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, beliau
menjawab:
125
Hasil wawancara dengan Guru Zainal Arifin Hasan.
![Page 24: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/24.jpg)
73
Memang ini suatu problem bagi kita semua, pemerintah sudah
mengumumkan sebuah penyakit yang berbahaya, tapi masih diperjual
belikan secara bebas. Karena mungkin besarnya pajak yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Disamping itu juga dampak yang diakibatkan rokok
sangat besar. Kemudian tidak adanya dalil secara khusus mengenai
permasalahan ini Maka menurut saya pribadi, ini termasuk perbuatan
yang syubhat. Untuk para pedagang lebih baiknya meninggalkan suatu
perkara yang subhat, karena di antara halal dan haram ada perkara yang
subhat atau samar-samar yang tidak diketahui hukumya, dan barang
siapa yang berdekatan dengan perkara yang samar, maka dikhawatirkan
akan terjatuh dalam keharaman.126
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin
Hasan, atas dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum menjual
rokok adalah syubhat, beliau menjawab:
ا ل حل ال ب ال را ا بال نيرا ال احلال ال الا بال نيرا ال بال بحل بال ل ال ا ل ل ور احلال ال لArtinya: Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas.
Namun diantara keduanya ada perkara yang syubhat (samar). HR
Bukhari.
ا د ا دا د ر يع ب دا ا ر لد د عا د ا د ر يع ب دArtinya: Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak
meragukanmu.127
Penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin Hasan, MUI
Indonesia telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan
makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli
rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli
rokok khususnya di Kota Palangka Raya, beliau menjawab:
Kalau untuk saat ini saya pribadi sebagai ketua MUI Kota Palangka
Raya belum bisa menfatwakan hukum jual beli rokok khususnya di
Kota Palangka Raya, karena nantinya pasti ada pro dan kontra dari
masyarakat dan para ulama lainnya. Dan masalah ini harus ada
126
Ibid., 127
Hasil Wawancara dengan Guru Zainal Arifin Hasan.
![Page 25: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/25.jpg)
74
persetujuan dari beberapa ulama di Kota Palangka Raya dan beberapa
Organisasi Islam lainnya.128
Dari hasil wawancara denganGuru Zainal Arifin Hasan di atas selaku
ketua MUI Kota Palangka Raya, bahwa hukum jual beli rokok perspektif ulama
Kota Palangka Raya menyatakan hukumnya makruh, akan tetapi meninggalkan
perkara makruh atau samar lebih dianjurkan, karena apabila kita berada dalam
sebuah perkara yang syubhat atau samar maka dikhawatirkan masuk kedalam
keharaman.
b. Subjek II : Guru Muhammad Mukhsin.
Guru Muhammad Mukhsin merupakan seorang ulama terkemuka dan
pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah di Kota Palangka Raya dan Pengurus Masjid
Sabilal Muhtadin di Kota Palangka Raya, untuk mengetahui hukum jual beli
rokok perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Guru
Muhammad Mukhsin untuk berdialog melalui wawancara langsung. Dalam
wawancara tersebut, pertama-tama penulis menanyakan kepada Guru Muhammad
Mukhsin.
Bagaimanakah hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak,
beliau Menjawab:
Menurut saya pribadi apabila rokok itu sudah terbukti lebih banyak
mudharatnya daripada manfaatnya dan hukumnya haram, maka hukum
jual belinya juga haram. Dan apabila mudharat dan manfaatnya sama
maka hukumnya syubhat.129
Karena dalam menyikapi masalah seperti
ini, hendaknya para pedagang, para konsumen dan para produsen
muslim sebisa mungkin menjauhinya atau lebih baik ditinggalkan,
karena mendekati perkara-perkara yang syubhat lebih dekat pada hal
128
Ibid., 129
Syubhat adalah setiap perkara yang tidak begitu jelas antara halal dan haramnya
bagi manusia. Hal ini dapat terjadi karena tidak jelasnya dalil dan mungkin karena tidak jelasnya
jalan untuk memahami nash atau dalil yang ada terhadap suatu peristiwa
![Page 26: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/26.jpg)
75
yang diharamkan. Kemudian untuk si pembeli rokok juga termasuk
pemborosan dan menyia-nyiakan harta. Karena masalah ini bukan
kebutuhan pokok bagi dirinya dan keluarganya yang tidak bisa
ditinggalkan, dan masih bisa dihindari. Maksud kebutuhan pokok ialah:
seperti membeli beras, sayuran, susu dan lainnya. Karena masalah ini
kebutuhan pokok dirinya dan keluarganya, maka tidak bisa
ditinggalkan.130
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada MM, atas dasar apa
yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum membeli rokok adalah haram,
MM menjawab:
Misalnya seperti dalam segi penggunaan atau pembelanjaan uang untuk
hal-hal yang diharamkan Allah yaitu pemborosan baik sedikit maupun
banyak:
Artinya: janganlah kalian berlaku boros, Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlaku boros. QS. Al-a‟raf: 31.
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.
QS. Al-isra‟ Ayat: 26.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa penggunaan uang untuk membeli rokok
sama artinya dengan membuang-buang uang.131
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin,
bagaimanakah hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, beliau
menjawab:
Rokok merupakan barang yang sangat buruk dan berbahaya, yang tidak
boleh dihisap dan diperjualbelikan. Sebab jika Allah SWT
mengharamkan sesuatu, pasti AllahSWT juga mengharamkan hasil
penjualannya. Menurut saya lebih baik menjual barang-barang yang
dibolehkan saja, yang di dalamnya mengandung kebaikan dan berkah.
Karena barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya
Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.
130
Hasil wawancara dengan MM. 131
Hasilwawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin.
![Page 27: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/27.jpg)
76
Selanjutnya, penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin, atas
dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum menjual rokok adalah
haram, beliau menjawab:
![Page 28: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/28.jpg)
77
Kalau dipikir secara logika, buruknya rokok ini bisa dilihat dari adanya
larangan merokok di sana-sini.Bahkan keburukan rokok terbukti
dengan pernyataan pabrik rokok sendiri yang menyatatakan dalam iklan
maupun bungkus rokoknya dengan tulisan “Merokok membunuhmu,
merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, paru-paru,
impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Jadi di sini berlaku
dalil umum bahwasanya Allah SWT berfirman:
Artinya: Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. Al-a‟raf: 157.
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Muhammad
Mukhsin, MUI Indonesia telah menfatwakan bahwa hukum merokok adalah
dilarang antara haram dan makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa
tentang transaksi jual beli rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa
mengenai transaksi jual beli rokok khususnya di Kota Palangka Raya, beliau
menjawab:
Saya pribadi setuju bila nantinya ada sebuah fatwa mengenai hukum
jual beli rokok, minimal untuk mengurangi konsumen rokok di
Palangka Raya ini, khususnya para generasi muda. Karena menurut
saya, orang akan terus merokok jika masih banyak ditemukan para
penjual rokok.132
Dari hasil wawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin di atas selaku
pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah dan Pengurus Masjid Sabilal Muhtadin di
Kota Palangka Raya, bahwa hukum jual beli rokok perspektif ulama Kota
Palangka Raya menyatakan hukumnya haram, karena keburukan rokok terbukti
dengan pernyataan pabrik rokok sendiri yang menyatatakan dalam iklan maupun
bungkus rokoknya dengan tulisan, merokok membunuhmu.
132
Ibid.,
![Page 29: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/29.jpg)
78
c. Subjek III : Guru Iskandar Arsyad
Guru Iskandar Arsyad merupakan koordinator Komisi Hisab Rukyat
Kalimantan Tengah dan Unsur Ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah
dan Pendidikan. Untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif ulama Kota
Palangka Raya, maka penulis mengajak Guru Iskandar Arsyad untuk berdialog
langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama
penulis menanyakan kepada Guru Iskandar Arsyad.
Bagaimanakah hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak,
beliau menjawab:
Menurut saya pribadi, bagi pembeli apabila ia lebih mengutamakan
uangnya untuk membeli rokok daripada kewajibanya menafkahi
keluarga anak dan istri atau kebutuhan yang lainnya, maka hukum
membeli rokok itu makruh, maksudnya tidak baik. Dan lebih baik di
infakkan apabila memang ada kelebihan uang daripada untuk membeli
rokok. Karena meninggalkan perkara tersebut lebih baik.133
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, atas
dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum membeli rokok adalah
makruh, beliau menjawab:
Kalau dasarnya mungkin dilihat dari mudharat dan manfaatnya tadi.
Apabila barang itu mutlak mengakibatkan mudharat, maka hukumnya
haram begitu juga jual belinya. apabila disisi lain ada sedikit
manfaatnya maka hukumnya makruh begitu juga jual belinya. Dan
apabila suatu barang banyak manfaatnya kemudian tidak ditemukan
mudharatnya dan tidak ada larangan dari Nash maka hukumnya halal.
Begitu juga jual belinya. Akan tetapi rokok ini didalamnya terdapat
manfaat dan mudharat, jadi menurut saya makruh hukum jual
belinya.134
133
Hasil wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad. 134
Ibid.,
![Page 30: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/30.jpg)
79
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepda Guru Iskandar,
bagaimanakah hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, IA menjawab:
Permasalahan ini memang sangat sulit diatasi, karena sudah terlanjur
banyak para pedagang yang menjual rokok maupun para tenaga kerja
yang bekerja di perusahaan. Menurut saya pribadi, bagi penjual atau
pekerja di pabrik rokok apabila memang tidak ada jalan lain selain
pekerjaan tersebut, terlebih jika untuk menafkahi keluarga maka
hukumnya Rukhsah (keringanan hukum Islam). akan tetapi jika sudah
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, maka wajib meninggalkan dari
aktifitas tersebut.
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, MUI
Indonesia telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan
makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli
rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli
rokok khususnya di Kota Palangka Raya, beliau menjawab:
Kalau berbicara mengenai fatwa, mungkin ini wewenang dari bidang
Majlis Fatwa Pusat atau Kota Palangka Raya. Tapi menurut saya
pribadi setuju-setuju saja apabila ada fatwa tersebut. Tapi sebagai
tambahan, mungkin dengan penyuluhan agama, atau pengajian bagi
anak-anak muda atau ibu-ibu, kita beri pengarahan agar sebisa mungkin
menjauhi aktifitas merokok dengan cara memperbaiki akhlak mereka.
Karena kalau di pengajian umum mungkin kurang tepat, karena para
jama‟ah atau bapak-bapak juga banyak yang merokok. Mungkin lewat
ibu-ibu, dia bisa menasehati suaminya atau anaknya agar menghindari
aktifitas rokok.135
Dari hasil wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad di atas yang
merupakan salah satu Koordinator Komisi Hisab Rukyat, Badan Hisab Rukyat
Kalimantan Tengah dan Unsur ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah
Dan Pendidikan, menyatakan bahwa hukum jual beli rokok adalah makruh.
Kemudian dalam aktifitas tenaga kerja dalam sebuah perusahaan, apabila memang
135
Hasil wawancara dengan IA.
![Page 31: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/31.jpg)
80
tidak ada jalan lain selain pekerjaan tersebut, terlebih jika untuk menafkahi
keluarga, maka diberi keringanan (Rukhsah)136
.
d. Subjek IV : Ustadz Anwar Isa Lc.
Ustadz Anwar Isa merupakan Ketua RAIS Syuriah PWNU Wilayah
Provinsi Kalimantan Tengah, Untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif
ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Ustadz Anwar Isa untuk
berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut,
pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Anwar Isa.
Bagaimana hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak, beliau
menjawab:
Seperti apa yang kita ketahui bahwa rokok adalah sesuatu yang buruk,
yang bisa mengakibatkan berbagai penyakit, dan hukumnya adalah
haram, karena Allah SWT tidak menyukai sesuatu yang buruk Al-
Khabais. Maka hukum membeli rokok juga haram, karena bagi si
pembeli bisa menyia-nyiakan atau memudharatkan harta pada dirinya
untuk kepentingan yang tidak ada manfaatnya. Dan masalah ini
termasuk bertentangan dengan tujuan hukum Islam yaitu melindungi
harta (hifzdul mal). Biarpun ada manfaat bagi dia, akan tetapi dia telah
mengurangi hak bagi keluarga dan kesehatanya.Yang seharusnya harta
itu dibelanjakan untuk kebutuhan yang bermanfaat bagi dirinya dan
keluarga. Jika berbahaya bagi kesehatan saja sudah haram, apalagi jika
sudah termasuk menghamburkan uang137
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, atas
dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum menbeli rokok adalah
haram, beliau menjawab:
136
Rukhsah adalah ketentuan yang di syari‟atkan oleh Allah SWT. Sebagai keringanan
untuk orang mukallaf dalam hal-hal yang khusus atau kondisi-kondisi tertentu. Dengan demikian,
rukhsah terjadi pada saat seorang mukallaf mengalami masa-masa yang sulit dan darurat yang
dikehendaki adanya kemudahan dari Allah Swt. 137
Hasilwawancara dengan AI.
![Page 32: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/32.jpg)
81
Dalilnya sudah jelas bahwa Allah SWT melarang hambanya agar tidak
berlaku boros dan memubadzirkan harta:
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.
QS. Al-isra‟ Ayat: 26.
Kemudian di dalam hadis Nabi SAW bersabda yang artinya:Tiga hal
yang dibenci oleh Allah yaitu: Apabila kalian banyak bicara, banyak
bertanya, dan menyia-nyiakan harta.138
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada AI, bagaimana hukum
menjual rokok menurut Bapak, AI menjawab:
Kalau menurut saya pribadi, barang yang sudah jelas membahayakan
baik diri-sendiri maupun orang lain, biarpun ada manfaatnya, maka
menjual barang tersebut juga haram. Apalagi dalam aktifitas ekonomi
syari‟ah dikenal dengan istilah, menolak keburukan lebih diutamakan
daripada meraih kebaikan.
Kenudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, atas
dasar apa yang membuat Bapak berpendapat bahwa hukum menjual rokok adalah
haram, beliau menjawab:
Kalau suatu barang itu hukumnya haram yang bisa menimbulkan
dharar badani maupun dharar mali maka menjual rokok juga
hukumnya haram. karenamenjual rokok termasuk dalam kategori tolong
menolong dalam berbuat dosa, karena kita tahu rokok sangat tidak baik
bagi kesehatan dan memubadzirkan harta, karena secara tidak langsung
dia telah menolong atau memudahkan seorang untuk merokok. Allah
SWT berfirman:
..
Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. QS. Al-maidah Ayat 2.
Kemudian dalam kaidah fikih juga dikenal istilah
لتتاب اب ع
138
Ibid.,
![Page 33: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/33.jpg)
82
Artinya: Pengikut itu hukumnya tetap sebagai pengikut yang mengikuti.
Dapat difahami akal bahwa, sesuatu yang mengikuti merupakan
kesatuan dari yang diikuti, oleh karenanya tidak patut berdiri sendiri
dari segi hukumnya. Sebagaimana hukum merokok adalah haram, maka
jual belinya juga hukumnya haram. Karena secara hukum harus
mengikuti pada sesuatu yang diikuti.139
Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, MUI Indonesia
telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan makruh, akan
tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli rokok. Apakah
kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli rokok khususnya
di Kota Palangka Raya, beliau menjawab:
Saya rasa MUI atau pemerintah memang harus memberi batasan dalam
penjualan rokok, dan saya sangat setuju dengan diadakanya fatwa
tentang jual beli rokok. Karena selama ini sosialisasi tentang bahaya
merokok yang dilakukan pemerintah kurang efektif, mungkin dengan
adanya fatwa MUI tentang jual beli akan membantu permasalahan
tersebut.140
Dari hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa. Lc diatas yang
merupakan salah satu ketua RAIS Syuriah PWNU Wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah menyatakan bahwa hukum jual beli rokok adalah haram. Karena hukum
merokok adalah haram, maka hukum jual beli rokok juga haram, hal ini
berdasarkan dengan kaidah fikih yaitu “Pengikut itu hukumnya tetap sebagai
pengikut yang mengikuti”. Karena sesuatu yang mengikuti merupakan kesatuan
dari yang diikuti, oleh karenanya tidak patut berdiri sendiri dari segi hukumnya.
139
Hasil Wawancara dengan AI. 140
Ibid.,
![Page 34: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/34.jpg)
83
e. Subjek V : Ustadz Yamin Mukhtar. Lc.
Ustadz Yamin Mukhtar merupakan Wakil ketua Muhammadiyah
Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan ketua FKUB Wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah, Untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif ulama
Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Ustadz Yamin Mukhtar untuk
berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut,
pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Yamin Mukhtar.
Bagaimana hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak, beliau
menjawab:
Jadi begini, setiap benda atau sesuatu yang sudah terbukti
membahayakan badan, maka haram pula dengan transaksi jual belinya.
Termasuk orang yang membeli rokok, maka hukumnya haram, dan
berdosa. Apalagi kepentingan membeli rokok ini bisa mengalahkan
kepentingan lain, seperti kepentingan keluarga. Kalaupun memang
tidak mengurangi dalam ekonominya, akan lebih baik harta itu
dibelanjakan sebagaimana mestinya.141
Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin
Mukhtar, atas dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum
membeli rokok adalah haram, beliau menjawab:
Seperti apa yang saya katakan tadi, bahwa setiap perkara yang
memabukkan, baik dalam tempo cepat atau lambat maka itu temasuk
khamr. Sebagaimana rokok. Di dalam sebuah hadis Nabi SAW
bersabda:
ش وشاسبها وساقها وبائعها ويبتاعها وعاصشها انخ هللا نع
ه ىنة إن ح ويعتصشها وحايهها وان
141
Hasil Wawancara dengan YM.
![Page 35: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/35.jpg)
84
Artinya: “Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang
menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya,
orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan
orang yang meminta diantarkan”. (HR. Ahmad).
Kemudian rokok ini juga termasuk dalam kategori menghambur-
hamburkan uang atau memudharatkan harta. Hal ini jelas dilarang Allah
SWT:
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.
QS. Al-isra‟ Ayat: 26.
Begitu pula rokok yang sudah jelas disetujui oleh para kedokteran,
bahwa rokok dapat memudharatkan badan dan dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit seperti kanker, jantung, paru-paru, maka
haram diperjual-belikan.142
Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin
Mukhtar, bagaimana hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, YM
menjawab:
Menjual rokok juga demikian, hukumnya haram karena mereka
termasuk tolong meolong dalam berbuat dosa. Sebagaimana firman
Allah SWT:
..
Artinya: Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. QS. Al-maidah Ayat 2.
Dan Hadis Nabi SAW:
ش وشاسبها وساقها وبائعها ويبتاعها وعاصشها انخ هللا نع
ه ىنة إن ح ويعتصشها وحايهها وان
Artinya: “Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang
menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya,
142
Hasil wawancara dengan YM.
![Page 36: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/36.jpg)
85
orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan
orang yang meminta diantarkan”. (HR. Ahmad).143
Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin Mukhtar, MUI
Indonesia telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan
makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli
rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli
rokok khususnya di Kota Palangka Raya, Ustadz Yamin Mukhtar menjawab:
Sebenarnya kalau masyarakat memahami tentang fatwa hukum rokok
adalah haram, maka itu mencakup hukum jual belinya. Akan tetapi
sosialisasi dari pemerintah kurang efektif, pasalnya pemerintah
mengumumkan dampaknya akan tetapi di sisi lain mereka mengijinkan
atas produksi rokok dan iklan rokok.144
Dari hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar diatas yang
merupakan salah satu Wakil Ketua Muhammadiyah Wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah menyatakan bahwa hukum jual beli rokok adalah haram. Karena jual beli
rokok termasuk tolong menolong dalam perbuatan dosa.
C. Analisis dan Pembahasan
Pada bagian ini, penulis membahas hasil penelitian tentang hukum
merokok dan jual beli rokok perspektif ulama Kota Palangka Raya, dengan
mengacu pada 2 (dua) fokous permasalahan yaitu: hukum merokok perspektif
ulama Kota Palangka Raya, dan hukum jual beli rokok perspektif ulama Kota
Palangka Raya, yang berfokus pada ulama Kota Palangka Raya. Lebih lanjut,
hasil penelitian dianalisis sebagai berikut:
1. Hukum Merokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya
143
Hasil wawancara dengan YM. 144
Ibid.,
![Page 37: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/37.jpg)
86
Mencermati kembali hasil kosioner dan wawancara dengan ulama Kota
Palangka Raya yang menjadi subjek penelitian ini, dari ke 5 (lima) subjek yang
bernama Guru Muhammad Mukhsin, Ustadz Anwar Isa. Lc, Ustadz Yamin
Mukhtar. Lc, Guru Iskandar Arsyad, dan Guru Zainal Arifin hasan tersebut secara
umum memiliki kesamaan pendapat dalam memberikan tanggapan terkait hukum
merokok, yaitu sepakat mengharamkan sesuatu yang benar-benar merugikan atau
membahayakan kesehatan badan dan akal pikiran, akan tetapi mereka berbeda
pendapat mengenai penerapan hukum tentang penghisap rokok.
Seperti yang penulis ungkapkan pada bab II tentang maqasid as-syariah
(tujuan hukum Islam) yaitu, diantaranya melindungi jiwa, melindungi akal dan
melindungi harta145
. Kemudian dalam kaidah fikih, “menolak mafsadat lebih
didahulukan daripada meraih maslahat”.146
Apabila menghadapi suatu perkara
antara maslahat atau mafsadat, maka yang harus dipilih adalah maslahatnya yang
lebih banyak. Dan ketika kedua-duanya sama banyaknya atau kuatnya, maka
menolak mafsadah lebih baik dari pada meraih kemaslahatan. Sebab menolak
mafsadat merupakan suatu kemaslahatan.
Subjek penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin, (Pengurus
Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah Palangka Raya) secara umum memberikan pendapat
tentang hukum merokok yaitu haram, dimana beliau mengatakan bahwa rokok
yang sudah terbukti dari beberapa ilmu kedokteran yang mengakibatkan merusak
akal, melemahkan badan (dharar badani), apalagi bisa memubadzirkan harta
145
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqashid Syari‟ah.H. 1. 146
H. A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih,h. 51.
![Page 38: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/38.jpg)
87
(dharar mali). Maka hukumnya haram. Karena menurut Umar bin Khatab dalam
khutbahnya beliau mengatakan “khamr adalah setiap perkara yang merusak akal”.
Hal ini di perkuat dengan adanya pernyataan subjek penelitian yang
bernama Ustadz Anwar Isa. Lc. (selaku Ketua RAIS Syuriah PWNU Provinsi
Kalimantan Tengah) dan Ustadz Yamin Mukhtar. Lc (selaku Wakil ketua
Muhammadiyah Wilayah Provinsi kalimantan Tengah) dimana beliau mengatakan
bahwa, apabila para ahli kedokteran sudah menyatakan rokok itu sangat
berbahaya, maka kita semua wajib meyakini pernyataan tersebut dan harus
ditinggalkan, dimana menolak mudharat lebih diutamakan daripada meraih
manfaat.
Kemudian penulis menayakan kepada subjek penelitian yang bernama
Guru Zainal Arifin dan Guru Iskandar Arsyad terkait dengan hukum merokok,
dimana beliau berpendapat bahwa hukum merokok adalah makruh, karena dalil-
dalil yang menunjukkan kemakruhannya bersifat qath‟i,147
sedangkan yang
menimbulkan keharamannya bersifat zhanni,148
. Kemakruhan bagi perokok
disebabkan karena segala sesuatu yang baunya menggangggu orang lain adalah
makruh, sama halnya dengan memakan bawang. Maka asap rokok yang sangat
mengganggu itu lebih makruh, dan penghisapnya lebih baik dilarang masuk
masjid.
147
menurut syeh Abdul wahab nash qath‟i yaitu dalil yang menunjukkan arti yang
dapat dipahami dengan jelas, tidak mengandung ta‟wil dan tidak ada lapangan untuk memahamkan
artinya itu selain dari itu. Sedangkan nash dalil zhanni yaitu apa yang menunjukkan makna tapi
mengandung hal-hal untuk menta‟wilkan dan menyimpang dari arti ini yang dimaksud olehnya
adalah arti lain. 148
menurut kesepakatan ulama zhanni adalah dalil (ayat atau hadis) yang menunjuk
kepada suatu makna yang mengandung pengertian lain.
![Page 39: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/39.jpg)
88
Menurut penulis, hal tersebut bertolak belakang dari teori maqasid as-
syari‟ah (tujuan hukumIslam) dimana Allah SWT dalam mensyari‟atkan hukum-
Nya adalah bertujuan untuk memelihara kemaslahatan manusia, sekaligus untuk
menghindari mafsadat baik di dunia maupun di akhirat yang mencakup
melindungi akal, jiwa dan harta. Dengan memelihara kelima aspek pokok tersebut
akan diperoleh kemaslahatan dan sebaliknya mafsadat akan diperoleh apabila
unsur pokok tersebut tidak dipelihara.
Menurut Yusuf Qardawi, bahwa mengenai bahaya rokok adalah bidang
para ahli perobatan dan penganalisa. Mereka sepatutnya yang dirujuk dalam
masalah ini. Karena mereka adalah para ahli sains dan berpengalaman sesuai
bidangnya.149
Sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah)
Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang
lebih mengetahui. QS. Al-Furqan. Ayat: 59.150
Para ahli kedokteran dan para ahli analisis ternyata telah menegaskan
dalam pernyataan dan penjelasannya, bahwa dampak merokoktidak hanya
menimbulkan bau yang tidak sedap. Tapi lebih dari itu juga bisa membahayakan
149
Yusuf Qardawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Jakarta: Gema Insani Pres, 1993, h.
836. 150
Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode
Angka, h. 180.
![Page 40: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/40.jpg)
89
kesehatan badan secara umum dan paru-paru secara khusus.151
Itu semua
merupakan kenyataan yang pada tahun-tahun belakangan ini membuat seluruh
dunia berseru agar orang waspada dan hati-hati terhadap rokok. Bahkan menurut
hasil penelitian yang diumumkan oleh Fakultas Kedokteran Britania di Inggris:
a. Setiap tahun 27.000 orang britania meninggal karena merokok, dan
usia mereka berkisar antara 34- 65 tahun.
b. Setiap tahun 155.000 orang Britania akan mati karena 80%
diantaranya disebabkan serangan penyakit paru-paru.
c. 90% kematian karena serangan penyakit paru-paru itu di sebabkan
oleh rokok.
d. Sebab-sebab terjadinya kematian pada perokok itu antara lain
mereka terserang bermacam-macam penyakit seperti paru-paru,
saluran pernafasan, jantung, penyakit-penyakit urat nadi, penyakit
tenggorokan, kanker payudara, kanker mulut, serta kanker
tenggorokan dan kerongkongan. Anak-anak yang dilahirkan oleh
wanita perokok itu lebih banyak mengalami keguguran.152
Tidak salah jika akhirnya pada setiap tanggal 31 Mei seluruh dunia
merayakan atau mengkampanyekan World No Tobacco Day, atau di Indonesia
kita menyebutnyasebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang ditetapkan
oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) sejak tahun 1987. Menurut World
Health Organization(WHO), peringatan tersebut bertujuan untuk
mensosialisasikan dampak buruk merokok bagi kesehatan manusia dan
menghimbau agar masyarakat tidak merokok selama 24 jam serentak di seluruh
dunia pada tanggal 31 Mei 2013.153
Sesuai dengan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa merokok
sudah terbukti membahayakan bagi perokoknya maupun orang lain. Dan merokok
151
Tjandra Yoga Aditama, Rokok dan Kesehatan, h. 21. 152
Setiawan Budi utomo, Fiqh Aktual, Jawaban Masalah Kontemporer, Jakarta: Gema
Insani, 2003, h. 212. 153
https://rismafitriani.wordpress.com/2013/02/06/bahaya-merokok-dan-cara-
penanggulangannya/. Akses tanggal 6 April 2015.
![Page 41: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/41.jpg)
90
juga termasuk menghambur-hamburkan harta untuk hal-hal yang tidak bermanfaat
bagi dunia dan agamanya. Padahal Allah SWT berfirman di dalam QS Al-baqarah
Ayat: 195.
Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
QS. Al-baqarah: 195.154
Dan hadis Nabi SAW yang menyatakan:
ه ي ل هللا عنه أن رسول اهلل صلى اهلل ع انخذس سض سنا ذ سعذ ب أب سع ع
وسلم قال ال ضشس وال ضشاس
Artinya: Dari Abu Sa‟id, Sa‟ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu,
sesungguhnya RasulullahSAWbersabda: “Tidak boleh melakukan
perbuatan yang memudharatkan, dan tidak boleh membalas
kemudharatan dengan cara yang salah. (HR. Baihaqi).155
Hadis di atas menjelaskan kaidah “Ladharara Wala Dhirara” yang
telah dibakukan Ulama. Para ahli fiqih mengqiyaskan semua perkara-perkara yang
berbahaya dengan kaidah ini, terutama masalah-masalah kontemporer yang tidak
ada pada zaman Nabi SAW, misalnya, narkoba dan rokok. Keduanya dihukumi
154
Amin Mukhtar,(Syamil Al-qur‟an) Alqur‟an dan Tarjamah, dilengkapi Dengan
Kajian ushul fikih, Bandung: PT. Sygma Exa Grafikah. 30. 155
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta lainnya dengan
cara musnad, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattha‟ secara mursal dari Amr bin
Yahya dari bapaknya dari Rasulullah, dia tidak menyebutkan Abu Sa‟id. Akan tetapi hadits ini
memiliki jalan-jalan yang saling menguatkan).
![Page 42: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/42.jpg)
91
haram karena masuk dalam kaidah ini. Sebab hal tersebut berbahaya dan
membahayakan orang lain.156
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh subjek penelitian yang
bernama Ustadz Yamin Mukhtar Lc, Guru Muhammad Mukhsin dan Ustadz
Anwar Isa. Lc, bahwa beliau mengatakan, dalam masalah ini memang tidak ada
dalil secara khusus, akan tetapi dalam menetapkan haram atau halalnya suatu
perkara, hukum Islam tidak hanya bersandar pada nashyang khusus menjelaskan
suatu masalah. Akan tetapi ada berbagai ayat atau kaidah-kaidah umum syari‟ah
yang menjadi indikator penting dalam menetapkan hukum dengan menimbang
mudharat dan manfaatnya. 3 (tiga) Subjek penelitian yang bernama Guru
Muhammad Mukhsin, Ustadz Anwar Isa. Lc dan ustadz Yamin Mukhtar. Lc
mengqiyaskan157
rokok ini adalah suatu perkara yang memabukkan dan merusak
akal, disamping itu para peneliti ahli kedokteran juga sudah mengungkapkan
beberapa penyakit yang ditimbulkan. Sehingga mereka mengambil dalil Al-
qur‟an, Hadis dan kaidah fikih:
..
Artinya: Dan (Rosul) itu menghalalkan segala sesuatu yang baik-baik dan
mengharamkan segala sesuatu yang buruk. QS. Al-A‟raf. Ayat 157.158
156
http://almanhaj.or.id/content/3447/slash/0/tidak-boleh-membahayakan-orang-lain/.
Akses tanggal 7 April 2015. 157
Qiyas ialah menyamakan suatu peristiwa yang tidak ada hukumnya dalam nash
kepada kejadian yang lain yang hukumnya dalam nash karena adanya kesamaan dua kejadian
dalam illat hukumnya. 158
Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode
Angka, h. 157
![Page 43: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/43.jpg)
92
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan. QS. Al-Maidah. Ayat: 90.159
ش حشاو ش وكم خ عائشة قانت قال سسىل هللا صه هللا وسهى كم يسكش خ ع
س) ال ح تشيزي و ق ى داود و ان مء انكف ينه حشاو (احذ و اب و يا اسكش انفشق ينه ف
Artinya: Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, setiap minuman
yang memabukkan adalah haram, dan minuman yang dalam jumlah
banyaknya memabukkan, maka segenggam darinya pun haram.HR.
Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi berkata, Hadits ini
hasan.160
صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان
Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih
maslahat.161
Menurut Subjek penelitian yang bernama Ustadz Yamin Mukhtar dan
Guru Muhammad Mukhsin, antara menghisab rokok dan minum khamr ada
persamaan „illatnya, yaitu sama-sama perbuatan buruk dan berakibat
memabukkan atau merusak badan para konsumsinya, sehingga dapat merusak
159
Amin Mukhtar,(Syamil Al-qur‟an) Alqur‟an dan Tarjamah, dilengkapi Dengan
Kajian ushul fikih, Bandung: PT. Sygma Exa Grafika,h. 124. 160
Hadits ini dicantumkan oleh Ibn Rajab al-Hanbali di dalam kitabnya, Jâmi‟ al-
„Ulûm wa al-Hikam, hadis ke-46, melengkapi Arba‟un an-Nawawiyah menjadi 50 hadis. Hadis ini
diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy‟ari, Ibn Umar dan Aisyah. 161
H. A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih,h. 29.
![Page 44: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/44.jpg)
93
akal. Terlebih sampai memubadzirkan harta. Berdasarkan persamaan „illat162
itu,
baik sedikit maupun banyak, secara langsung atau tidak langsung maka hukum
merokok ialah haram, sebagaimana haramnya meminum khamr. Dan masalah ini
sangat bertentangan dengan teori maqashid as-syari‟ah (tujuan hukum Islam).
Menurut hemat penulis, merujuk pada pendapat 3 (tiga) subjek
penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin, Ustadz Anwar Isa. Lc dan
Ustadz Yamin Mukhtar. Lc di atas. Bahwa para ahli medis telah menyatakan
bahaya rokok terhadap tubuh secara umum, juga berbahaya terhadap paru-paru
dan saluran pernafasan secara khusus. Bahkan dapat pula menimbulkan kanker
atau radang paru-paru. Meskipun demikian, sebenarnya untuk membuktikan
bahaya rokok ini, tidak harus dilakukan oleh seorang dokter atau para ahli medis
yang memahami kimia, karena hal ini sudah diketahui dan dirasakan oleh
masyarakat umum. Dimana mudharat (bahaya) yang datang secara bertahap atau
berlahan sama hukumnya dengan yang seketika, keduanya sama-sama haram.
karena itu, pengaruh racun rokok (nikotin) terhadap jantung dan paru-paru, cepat
atau lambat hukumnya haram, dan tidak diragukan lagi. Sebagaimana pendapat
Imam Ibnu Hzam dalam Al-Muhalla,163
menetapkan haramnya sesuatu yang
menimbulkan mudharat berdasarkan nash umum. Beliau mengatakan “segala
sesuatu yang membahayakan adalah haram” berdasarkan sabda Nabi SAW.
162
illat adalah suatu sifat yang terdapat pada ashal atau pokok yang menjadi dasar
untuk menetapkan hukum pada ashal dan untuk mengetahui hukum pada cabang yang hendak
dicari hukumnya. 163
Lihat:Al-Imam.Al-Muhalla, Jilid VII, h. 504-505. Masalah 1030.
![Page 45: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/45.jpg)
94
سسىل هللا صه هللا وسهى هللا عنه ع أوس سض اد اب أب عه شذ ع
ء، فإرا تىقتم فأحسنىا انقتهة وإرا ربحتى عه كم ش هللا كتب اإلحسا قال إ
مم. س ه م فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرتو وليرح ذبيحتو رواArtinya: Dari Abu Ya‟la Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah
mewajibkan berlaku baik terhadap segala sesuatu. Maka jika kalian
membunuh, hendaklah membunuh dengan cara yang baik. Jika kalian
menyembelih, hendaklah menyembelih dengan cara yang baik.
Hendaklah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan
menyenangkan hewan sembelihannya”. (HR Muslim).164
Maka menurut Imam Ibnu Hzam165
, barang siapa yang menimbulkan
mudharat pada dirinya sendiri dan pada orang lain berarti ia tidak berbuat baik dan
barang siapa yang tidak berbuat baik berarti menentang Allah SWT.
2. Hukum Jual Beli Rokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya
Berdasarkan hasil kosioner dan wawancara terhadap 5 (lima) orang
Ulama di Kota Palangka Raya sebagai subjek penulisan yang bernama Guru
Zainal Arifin Hasan, Guru Muhammad Mukhsin, Guru Iskandar Arsyad, Ustadz
Anwar Isa Lc, dan Ustadz Yamin Mukhtar memberikan tanggapan terhadap
hukum jual beli rokok perspektif Ulama Kota Palangka Raya, penulis
menganalisa bahwa ke 5 (lima) subjek tersebut secara umum menyatakan bahwa
jual beli rokok berada dalam tingkat larangan, yaitu antara haram (harus dihindari
dan kalau tidak pelakunya akan terancam siksa) dan makruh (dianjurkan untuk
164
(Dinukil untuk Blog Ulama Sunnah dari Syarah Arbain An Nawawiyah oleh Asy
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, penerjemah Abu Abdillah Salim, Penerbit Pustaka Ar
Rayyan. Silakan dicopy dengan mencantumkan URL http: //ulamasunnah.wordpress.com). Akses
Tanggal 7 April 2015. 165
Setiawan Budi utomo, Fiqh Aktual, Jawaban Masalah Kontemporer. H. 213.
![Page 46: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/46.jpg)
95
dihindari dan ketika itu yang bersangkutan memperoleh pahala, tetapi jika
dikerjakan tidak berdosa).
Subjek penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin, Ustadz
Anwar Isa. Lc, dan Ustadz Yamin Mukhtar. Lc menyatakan bahwa hukum jual
beli rokok adalah haram. Karenajual beli rokok dapat dikategorikantolong-
menolong dalam berbuat dosa dan perbuatan isrof yang diharamkan Islam, sebab
menurut Imam Ibnu Hazm yang dimaksud isrof adalah dapat berupa menafkahkan
harta untuk sesuatu yang diharamkan Allah SWT. Sedikit maupun banyak,
berbuat boros pada sesuatu yang tidak diperlukan, yang menghabiskan
kekayaannya, menghambur-hamburkan harta secara sia-sia, meskipun dalam
jumlah kecil.Dan masalah ini juga bertentangan dengan teori Maqasid Al-Syari‟ah
yaitu Menjaga harta (Hiifdz Al-mal).
Sebagaimana Firman Allah SWT:
Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. QS. Al-Isra‟ Ayat: 26-27.166
166
Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode
Angka, h. 124.
![Page 47: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/47.jpg)
96
......
Artinya: dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan. QS. Al-A‟raf: 31.167
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa tujuan utama dari Maqashid Al-
Syari‟ah adalah untuk menjaga dan memperjuangkan tiga kategori hukum antara
lain sebagaimana penulis uraikan di bab II yaitu:168
Kategori Daruriyyat169
kategori Hajiyyat,170
dan Kategori Tahsiniyyat.171
Karena dalam transaksi jual beli
rokok, menurut subjek penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin
menyatakan bahwa, merokok dan jual beli rokok ini tidak termasuk kebutuhan
yang mendesak atau kebutuhan pokok (primer), melainkan hanya kebutuhan
hajjiyat atautahsiniyat. Jadi, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka tidak
akan mengancam keselamatan manusia. Hal ini diperkuat dengan pernyataan
subjek penelitian yang bernama Ustadz Anwar Isa. Lc dan Ustadz Yamin
Mukhtar. Lc, beliau mengatakan bahwa transaksi jual beli rokok adalah haram.
Karena sesuatu yang mengikuti merupakan kesatuan dari yang diikuti, oleh
167
Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode
Angka, h. 124. 168
Yusuf al-Qadharawi, Fiqih Praktis Bagi Kehidupan Modern Kairo: Makabah
Wabah, 1999, h. 79-85. 169
Yaitu kebutuhan yang mendesak atau darurat. Dalam kategori ini ada lima hal yang
perlu diperhatikan, yaitu memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal pikiran,
memelihara kehormatan dan keturunanan, serta memelihara harta benda. Dalam kebutuhan
daruriyyat, apabila tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka akan mengancam keselamatan
umat manusia di dunia maupun di akhirat. 170
Yaitu kebutuhan-kebutuhan sekunder. Apabila kebutuhan ini tidak terwujud tidak
sampai mengancam keselamatan, namun akan mengalami kesulitan. Untuk menghilangkan
kesulitan tersebut, dalam Islam terdapat hukum rukhsah (keringanan) yaitu hukum yang
dibutuhkan untuk meringankan beban, sehingga hukum dapat dilaksanakan tanpa rasa tertekan dan
terkekang. 171
Yaitu hal-hal penyempurna. Tingkat kebutuhan ini berupa kebutuhan pelengkap.
Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka tidak akan mengancam dan tidak pula menimbulkan
kesulitan.
![Page 48: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/48.jpg)
97
karenanya tidak patut berdiri sendiri dari segi hukumnya. Sebagaimana hukum
merokok adalah haram, maka jual belinya juga haram. sebagaimana kaidah fikih:
لتتاب اب ع
Artinya: Pengikut itu hukumnya tetap sebagai pengikut yang mengikuti.
Selanjutnya, subjek penelitian yang bernama Ustadz Yamin Mukhtar.
Lc, menyatakan bahwa Antara menghisab rokok dan minum khamr ada
persamaan illatnya, yaitu sama-sama berakibat memabukkan atau merusak badan
para konsunsinya, sehingga dapat merusak akal. Terlebih sampai memubadzirkan
harta. Berdasarkan persamaan „illat itu, maka hukum jual beli rokok adalah
haram. sebagaimana hadis Nabi SAW:
ش وشاسبها وساقها وبائعها ويبتاعها عاصشهاو انخ هللا نع
ه ىنة إن ح ويعتصشها وحايهها وان
Artinya: “Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang
menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya,
orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan
orang yang meminta diantarkan”. (HR. Ahmad).172
Menurut hemat penulis, mencermati kembali tanggapan dari subjek
penelitian yang bernama Ustadz Anwar Isa. Lc di atas bahwa rokok yang sudah
terbukti mudharatnya, maka hukum jual beli rokok juga haram. Karena sesuatu
yang mengikuti merupakan kesatuan dari yang diikuti, oleh karenanya tidak patut
berdiri sendiri dari segi hukumnya. Sebagaimana hukum merokok adalah haram,
maka jual belinya juga haram. Dengan demikian, makna yang dikehendaki
172
(HR. Ahmad 2: 97, Abu Daud no. 3674 dan Ibnu Majah no. 3380, dari Ibnu „Umar,
dari ayahnya. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Syu‟aib Al
Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih karena ada berbagai penguatnya).
![Page 49: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/49.jpg)
98
mengenai tabi‟173
adalah sesuatu yang tersambung dan menjadi bagian dengan
sesuatu yang diikuti dan sulit untuk dipisahkan. Dan Sesuatu yangmengikuti tidak
dapat berdiri sendiri secara hukum (tidak dapat memiliki hukum tersendiri).174
Beranjak dari permasalahan di atas, penulis menanyakan kepada 5
(lima) subjek penelitian yang menjadi informan dalam penelitian ini terkait
permasalahan yang sangat krusial yaitu rokok sebagai aset negara. Dari ke 5
(lima) subjek penelitian semua sepakat bahwa industri rokok merupakan sumber
pendapatan yang sangat penting bagi perekonomian negara. Belum lagi intansi
dan perusahaan (di luar perusahaan rokok) yang berhubungan dengan kinerja
mereka, seperti jasa angkutan dan distribusi, masih pula ditambah dengan orang
yang menggantungkan hidup dari distribusi rokok langsung ke konsumen, seperti
toko, warung, hingga para pengecer rokok asongan. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa rokok juga telah membawa efek mudharat yang sangat
berbahaya dalam kehidupan.
Menurut penulis, mencermati kembali tanggapan dari ke 5 (lima)
subjek penelitian di atas, bahwa rokok selain bermanfaat dalam sektor ekonomi,
ternyata rokok juga telah membawa efek mudharat yang sangat berbahaya bagi
kehidupan. Akan tetapi dalammaqasid As-syari‟ah (tujuan hukum Islam).
Sebagaimana yang dikatakan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Al-Musthafa
mengungkapkan bahwa, tujuan hukum Islam adalah memelihara kesejahteraan
manusia yang mencakup perlindungan jiwa, akal, dan harta. Apa saja yang
173
Menurut al-Zarkashi, tabi‟ diidentifikasi sebagai sesuatu yang sambung yang sangat
sulit untuk dipisahkan dengan matbu‟. 174
Riyad bin Mansur al-Khulayfi, al-Minha fi Qawa‟id al-Fiqhiyyah, Maktabah
Shamelah, jilid I, hal. 11.
![Page 50: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/50.jpg)
99
menjamin terlindunginya lima perkara tersebut adalah maslahat bagi manusia dan
dikehendaki.175
Hal ini diperkuat dengan pernyataan ke 5 (lima) subjek penelitian
bahwa, menolak mudharat lebih utama daripada meraih manfaat. Kemudian dalam
skala nasional perusahan rokok memang dapat memungut pajak yang cukup
besar, tetapi perlu diketahui bahwa pemerintah juga mengeluarkan anggaran untuk
biaya kesehatan dan pengobatan akibat rokok ini. Bahkan anggaran untuk biaya
kesehatan dan pengobatan akibat rokok lebih besar dari pada pajak yang diperoleh
dari bisnis tersebut. Contohnya jika pemerintah mendapatkan Rp. 27 triliyun,
berapa sebenarnya biaya kesehatan yang ditanggung oleh pemerintah dan
masyarakat?. Menurut data di berbagai negara dan Indonesia, Biaya kesehatan
yang ditangggung oleh pemerintah dan masyarakat sebesar tiga kali lipat dari
cukai yang didapatkan. Jadi cukainya Rp. 27 triliyun maka biaya kesehatannya
sebesar Rp. 81 triliyun. Sebuah defisit yang sangat dahsyat.176
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zainal
Abidin mengatakan, selamapenelitian 2011 biaya sakit dikarenakan
mengkonsumsi rokok sebesar Rp 39,5 triliun. Dalam setahun terdapat 29,83
persen dari total healthcare expenditure yaitu Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK) Rp 35,1 triliun, kanker paru sebanyak Rp 2,6 triliun dan penyakit Iskemik
sebesar Rp 1,68 triliun. Bahkan APBN dan APBD tidak akan mampu membiayai
penyakit akibat rokok dalam jangka panjang sekalipun. Kemudian dalam
175
Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: Tzakiyah Institut, 2000, h.
12. 176
Lihat artikel Tulus Abadi, S.H. Ketua Bidang Hukum Perundang-undangan
Komnas PM bertajuk ”Biaya Sosial Akibat Merokok”. Dan Penerima Tobacco Control Fellowship
Programs di Bangkok pada tahun 2003. Dalam
https://awwamisasi.wordpress.com/2009/10/06/hukum-rokok-dalam-islam-adalah-haram/. Akses
Tanggal, 13 April 2015.
![Page 51: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022041503/5e23174a96c9e4755b62f04c/html5/thumbnails/51.jpg)
100
Peraturan Presiden (Perpres Nomor 12 Tahun 2013 mengenai Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) pada Pasal 25 i pelayanan yang tidak ditanggung JKN ialah
gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan
hobi yang membahayakan diri sendiri. Maka dari itu sebagai alternatifnya pabrik
rokok harus membayarkan orang-orang sakit akibat rokok tersebut.177
Kemudian
merokok juga berefek negatif bagi ekonomi keluarga. Jika diasumsikan seseorang
mengkonsumsi rata-rata 1 bungkus rokok perhari dengan harga Rp. 10. 000, maka
harus tersedia anggaran Rp. 300. 000, per bulan. Dengan jumlah itu, dalam
setahun terakumulasi uang sebesar Rp. 3. 600. 000, yang dibakar sia-sia.178
Dari permasalahan tersebut di atas, apabila diamati kembali bahwa
dalam hukum Islam, menolak mudharat lebih diutamakan dari pada meraih
manfaat. Sebagaimana yang dikatakan Muhammad dalam bukunya Aspek Hukum
dan Mua‟malat. Beliau mengatakan bahwa dalam lapangan ekonomi, Islam lebih
mengedepankan prinsip menolak bahaya didahulukan daripada mendatangkan
kebaikan.179
177
http://nasional.sindonews.com/read/800728/15/pabrik-rokok-harus-tanggung-biaya-
kesehatan-perokok-1383271864.Anggaran kesehatan paling banyak untuk obati PTR. Akses 20
April 2015. 178
Abu Umar Basyir, Mengapa Ragu Meninggalkan Rokok, Jakarta: Pustaka At-
Tazkia, 2012, h. 50. 179
Muhammad, Aspek Hukum dalam Mu‟amalat, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h.
34.