BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB...

51
50 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kota Palangka Raya Kota Palangka Raya adalah ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak pada: 113 o 30‟-114 o 07‟ Bujur Timur dan 1 o 35‟-2 o 24‟ Lintang Selatan. Wilayah administrasi Kota Palangka Raya terdiri atas 5 (lima) wilayah Kecamatan dan 30 Kelurahan dengan perincian masing-masing sebagai berikut: a. Kecamatan Pahandut terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Pahandut, Kelurahan Panarung, Kelurahan Langkai, Kelurahan Tumbang Rungan, Kelurahan Tanjung Pinang dam Kelurahan Pahandut Seberang. b. Kecamatan Jekan Raya terdiri dari 4 (empat) Kelurahan, yaitu Kelurahan Menteng, Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan Petuk Katimpun. c. Kecamatan Sabangau terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Kereng Bangkirai, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan Kameloh Baru, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Bereng Bengkel. d. Kecamatan Bukit Batu terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Marang, Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Banturung, Kelurahan Tangkiling, Kelurahan Sei Gohong, Kelurahan Kanarakan dan Kelurahan Habaring Hurung.

Transcript of BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB...

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

50

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Gmbaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis Kota Palangka Raya

Kota Palangka Raya adalah ibu Kota Provinsi Kalimantan

Tengah.Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak pada: 113o30‟-114

o07‟

Bujur Timur dan 1o35‟-2

o24‟ Lintang Selatan. Wilayah administrasi Kota

Palangka Raya terdiri atas 5 (lima) wilayah Kecamatan dan 30 Kelurahan dengan

perincian masing-masing sebagai berikut:

a. Kecamatan Pahandut terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan

Pahandut, Kelurahan Panarung, Kelurahan Langkai, Kelurahan Tumbang

Rungan, Kelurahan Tanjung Pinang dam Kelurahan Pahandut Seberang.

b. Kecamatan Jekan Raya terdiri dari 4 (empat) Kelurahan, yaitu Kelurahan

Menteng, Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan

Petuk Katimpun.

c. Kecamatan Sabangau terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan

Kereng Bangkirai, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan

Kameloh Baru, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Bereng Bengkel.

d. Kecamatan Bukit Batu terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan

Marang, Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Banturung, Kelurahan

Tangkiling, Kelurahan Sei Gohong, Kelurahan Kanarakan dan Kelurahan

Habaring Hurung.

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

51

e. Kecamatan Rakumpit terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Petuk

Bukit, Kelurahan Pager, Kelurahan Panjehang, Kelurahan Gaung Baru,

Kelurahan Petuk Barunai, Kelurahan Mungku Baru dan Kelurahan Bukit Sua.

Adapun batas-batas Kota Palangka Raya dengan kota lainnya adalah

sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : Kabupaten Gunung Mas.

2) Sebelah Timur : Kabupaten Kapuas.

3) Sebelah Selatan : Kabupaten Pulang Pisau.

4) Sebelah Barat : Kabupaten Katingan.99

Palangka Raya mempunyai luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha)

dibagi ke dalam 5 (lima) Kecamatan dengan luas masing-masing yaitu:

Kecamatan Pahandut 117,25 Km2, Sebangau 583,50 Km

2, Jekan Raya 352,62

Km2, Bukit Batu 572,00 Km

2, dan Rakumpit 1.053,14 Km

2. Luas wilayah sebesar

2.678,51 Km2 dapat dirinci sebagai berikut: Kawasan hutan 2.485,75 Km

2, tanah

pertanian 12,65 Km2, perkampungan 45,54 Km

2, areal perkebunan 22,30 Km

2,

sungai dan danau 42,86 Km2, lain-lain 69,41 Km

2.100

2. Data Penduduk

Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun pada Badan Pusat

Statistik Kota Palangka Raya, jumlah penduduk Palangka Raya tahun 2013 ada

220.962 jiwa, 51,14 % laki-laki dan 48,86 % perempuan. Berdasarkan luas

wilayah disbanding dengan jumlah penduduk yang ada, kepadatan penduduk

Palangka Raya tergolong jarang, dimana ada hanya sekitar 82 orang/Km2.

99

BPS (Badan Pusat Statistik), Kalimantan Tengah dalam Angka (KAD), Palangka Raya,

2013. 100

Ibid.,

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

52

Pembagian jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki

94.391 orang dan perempuan 96.623 orang.101

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel sebagaimana digambarkan berikut ini:

Table 1.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Pahandut 33.405 32.911 66.316

2. Sebangau 6.297 6.412 12.709

3. Jekan Raya 47.051 50.360 97.411

4. Bukit Batu 6.082 5.596 11.678

5. Rakumpit 1.556 1.344 2.900

Total 94.391 96.623 191.014

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya Tahun 2013.

3. Jumlah Penduduk Agama

Penduduk kota Palangka Raya terdiri dari berbagai penganut Agama

antara lain; Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu (Kharingan) dan

Bhudha. Adapun rincian mengenai jumlah masing-masing pemeluk Agama serta

persebarannya di Kota Palangka Raya dapat terlihat pada tabel berikut ini:

101

BPS (Badan Pusat Statistik) 2013.

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

53

Table 1.3

Jumlah Pemeluk Masing-masing Agama Per Kecamatan Se Kota Palangka

Raya.

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Pemeluk Agama

Islam Protestan Khatolik Hindu Budha

1. Pahandut 66.316

jiwa 43.215 16.779 4.394 1.362 396

2. Jekan Raya 97.411

jiwa 43.139 32.897 3.751 3.079 9

3. Sabangau 12.709

jiwa 10.200 700 600 400 300

4. Bukit Batu 11.678

jiwa 7.026 3.454 - 453 300

5. Rakumpit 2.900 jiwa 818 1.362 28 472 -

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya Tahun 2013.

B. Tanggapan dari Sejumlah Informan

1. Hukum Merokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya

Untuk mengetahui hasil penelitian mengenai hukum merokok

perspektif ulama Kota Palangka Raya di Kota Palangka Raya, akan diuraikan

dalam penyajian data dari beberapa Ulama Kota Palangka Raya yang menjadi

subjek penelitian. Berikut ini hasil wawancara dan kuesioner dari subjek

penelitian tersebut:

a. Subjek 1

Nama : Guru Zainal Arifin Hasan

Umur : 54 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Jabatan : Ketua MUI Kota Palangka Raya Priode 2014-2019

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

54

Guru Zainal Arifin merupakan ketua MUI Kota Palangka Raya, untuk

mengetahui Hukum Merokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya, maka

penulis mengajak Guru Zainal Arifin untuk berdialog melalui wawancara

langsung. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama penulis menanyakan

kepada Guru Zainal Arifin.

Apakah Bapak mengetahui tentang adanya fatwa MUI bahwa hukum

rokok adalah haram, beliau menjawab:

Saya sebagai ketua MUI mengetahui tentang adanya fatwa tersebut.

Jadi sebenarnya ketua MUI atau MUI pada umumnya sebenarnya

merokok itu tidak semua sepakat haram, jadi ada yang mengatakan

haram dan ada yang mengatakan makruh, yang mengharamkan itu MUI

orang-orang Muhammadiyyah, tapi orang-orang NU mengatakan

makruh.102

Penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin, Apakah

Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai ditetapkannya fatwa

MUI tentang haram rokok, beliau menjawab:

Diantara faktor yang saya ketahui merokok yaitu dapat menyebabkan

berbagai penyakit seperti serangan jantung, paru-paru, kangker,

impotensi TBC dan lain-lain. Memang kita banyak masukan bahwa

rokok banyak mudharatnya seperti yang dikatakan para dokter kalau

bisa kita jangan sampai mempunyai penyakit seperti itu, tapi memang

kita sebisa mungkin dianjurkan untuk menghindari penyakit-penyakit

tersebut dengan cara menghindari merokok.

Selanjutnya, penulis menanyakan kepada Guru Zainal Arifin,

bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum rokok adalah

haram, beliau menjawab:

102

Sumber: Hasil wawancar dengan Zainal Arifin Hasan di rumah Jl. RTA Milono Km

6.4 komplek Marina Permai Blok D No. 164 Palangka Raya pada hari Senin, 2 Maret 2015 pukul

16.00 WIB.

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

55

Kami setuju-setuju saja dengan adanya fatwa haram merokok, mungkin

dengan adanya fatwa tersebut akan mengurangi para perokok di

Indonesia khususnya para generasi muda, apalagi anak-anak remaja

usia sekolah banyak yang merokok.

Penulis menanyakan kembali kepadaGuru Zainal Arifin, dalam

realitanya ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara seperti dalam

sektor ekonomi, sektor pembangunan, pendidikan dan lain-lain. Bagaimana Bapak

menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:

Memang perusahaan rokok ini mempunyai pajak yang sangat besar di

Indonesia, tidak terhitung berapa banyaknya pajak yang diambil dari

perusahaan rokok tersebut untuk negara, dan memberikan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat untuk menjadi karyawan di perusahaan dan

memberikan keuntungan juga untuk pedagang eceran. Kemudian rokok

ini juga telah memberikan kesuburan yang melimpah dari berbagai

sektor kehidupan dan kesenangan bagi para penikmatnya. Tidak

kebayang juga apablia pabrik rokok ini ditutup, dampaknya juga

terhadap karyawan yang kehilangan pekerjaannya dan para petani

tembakau. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa rokok juga telah

memberikan efek mudharat yang sangat berbahaya bagi kehidupan.

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin,

selain bermanfaat, ternyata rokok juga banyak mudharat seperti membahayakan

kesehatan. Bagaimana Bapak menanggapi masalah tersebut, beliau menjawab:

Saya sependapat bahwa rokok itu selain bermanfaat ternyata banyak

mudharatnya, seperti apa yang dikatakan para ahli kedokteran

bahwasanya di dalam rokok itu ditemukan beberapa bahan kimia atau

bahan beracun yang dapat merusak badan.103

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin,

melihat permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut Bapak,

beliau menjawab:

103

Ibid.,

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

56

Saya secara pribadi dan kebetulan sebagai ketua MUI Kota Palangka

Raya berpendapat hukum merokok itu adalah makruh tidak sampai ke

haram. Karena sesuatu yang membahayakan kemudian tidak dijelaskan

dalam Al-qur‟an dan Hadis, maka dalam Islam disebut makruh. Maksud

makruh disini adalah aktivitas yang berstatus hukum makruh dilarang

karena perbuatan makruh termasuk dibenci oleh Allah SWT,

sebagaimana perceraian dalam pernikahan, namun tidak terdapat

konsekuensi bila melakukannya. Atau dengan kata lain perbuatan

makruh tahrim104

yang dapat diartikan sebagai perbuatan yang

sebaiknya tidak dilakukan atau ditinggalkan, karena meninggalkan

perbuatan makruh itu mendapatkan pahala.105

Penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin, atas dasar apa

yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum rokok adalah makruh, beliau

menjawab:

Kalau secara spontanitas kami belum bisa menjawab semua tentang

dasarnya, tapi menurut saya pribadi bahwa bau rokok atau asap rokok

yang sangat menggangu orang lain yang tidak merokok. Semua seperti

itu adalah makruh. Misalnya bawang putih atau bawang merah dan lain

sebagainya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

من أكل ثوما أو بصل فليعتزلنا أو ليعتزل مسجدنا

Artinya: Barangsiapa memakan bawang putih atau bawang merah,

hendaknya ia memisahkan diri dari kami, atau memisahkan

diri dari masjid kami. (HR. Imam Bukhari).

Berdasarkan hadis ini, bahwa orang yang mengkonsumsi sesuatu yang

menimbulkan bau tidak sedap, dan berpotensi menganggu orang lain,

semacam rokok dimakruhkan.

Dari hasil wawancara Guru Zainal Arifin Hasan di atas selaku ketua

MUI Kota Palangka Raya, bahwa hukum merokok perspektif ulama Kota

Palangka Raya menyatakan hukumnya makruh, akan tetapi meninggalkan perkara

makruh atau samar lebih dianjurkan, karena apabila kita berada dalam sebuah

perkara yang subhat atau samar maka dikawatirkan masuk kedalam keharaman.

104

Makruh tahrim adalah makruh yang menyerupai keharaman yang dilarang syari‟at. 105

Hasil Wawancara dengan Guru Zainal Arifin Hasan.

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

57

b. Subjek II

Nama : Guru Muhammad Mukhsin.

Umur : 48 Tahun.

Jenis Kelamin : Laki-laki.

Agama : Islam.

Jabatan : Pengurus Masjid Sabilal Muhtadin Palangka Raya dan

Pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah Palangka Raya.

Guru Muhammad Mukhsin merupakan seorang ulama terkemuka dan

pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah di Kota Palangka Raya dan pengurus Masjid

Sabilal Muhtadin di Kota Palangka Raya. Untuk mengetahui hukum merokok

perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak MM untuk

berdialog melalui wawancara langsung. Dalam wawancara tersebut, pertama-tama

penulis menanyakan kepada Guru Muhammad Mukhsin.

Apakah Bapak mengetahui tentang adanya fatwa MUI bahwa hukum

merokok adalah haram, beliau menjawab:

Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau buku

yang pernah saya baca, bahwa MUI atau beberapa ulama menyatakan

hukum rokok adalah haram, entah itu ulama dari Muhammadiyah atau

ulama NU. Tapi ada sebagian ulama yang berpendapat hukum rokok

adalah makruh.106

Kemudian penulis menanyakan lagi kepada Guru Mukhsin, apakah

Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai ditetapkannya fatwa

MUI tentang haram rokok, beliau menjawab:

106

Sumber: Hasil wawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin di rumah Jl. Platuk

No. 2 Km 2 Palangka Raya Pada Hari Kamis, 5 Maret 2015 pukul 10.00 WIB.

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

58

Setahu saya, faktor yang mendorong ditetapkan fatwa rokok haram

adalah ditemukannya banyak bahaya dalam rokok tersebut yang bisa

merusak kesehatan. Diantaranya seperti penyakit jantung koroner, paru-

paru, kangker tenggorokan, menyebabkan batuk, kecanduan, bau tidak

sedap dan impoten

.

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin,

bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatawa MUI bahwa hukum rokok adalah

haram, beliau menjawab:

Saya pribadi sangat setuju sekali dengan adanya fatwa MUI haram

merokok, karena rokok menurut saya lebih banyak mudharatnya dari

pada manfaatnya. Akan tetapi fatwa MUI tersebut sampai saat ini

belum efektif, karena masih banyak masyarakat yang tidak

menghiraukan.

Kemudian penulis kembali menanyakan kepada Guru Mukhsin, dalam

realitanya ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara seperti dalam

sektor ekonomi, sektor pembangunan, pendidikan dan lain-lain, beliau menjawab:

Dari segi ekonomi perusahaan rokok ini memang bagus, yaitu sebagai

aset negara dan mensejahterakan para tenaga kerja. Akan tetapi

kesehatan masyarakat dan generasi bangsa lebih diutamakan. Karena

keburukan rokok ini sudah terbukti melalui penelitian dokter yang

menyatakan “merokok membunuhmu”. Seperti yang tertera dalam

bungkus rokok tersebut, sehingga selain memberi pemasukan negara

ternyata pemerintah juga mengeluarkan anggaran yang cukup besar

untuk biaya kesehatan dan pengobatan akibat rokok ini. Menurut saya

pribadi menolak keburukan lebih diutamakn daripada meraih manfaat.

Sebagaimana kaidah fikih:

صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان

Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih

maslahat.

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin. Melihat

permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut pandangan Bapak,

beliau menjawab:

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

59

Menurut saya pribadi setelah mengetahui dampak buruk dari rokok

yang sudah terbukti dari beberapa ilmu kedokteran yang mengakibatkan

merusak akal, melemahkan badan (dharar badani), apalagi bisa

memubadzirkan harta (dharar mali). Maka hukumnya haram. Karena

menurut Umar bin Khatab dalam khutbahnya beliau mengatakan

“khamr adalah setiap perkara yang merusak akal”. Jadi rokok disini

termasuk dalam perkara yang merusak akal.107

Kemudian para ulama

Arab mengatakan bahwa seorang perokok itu dekat dengan api “Ad-

dakhin koribun minannar”108

. Selain bisa memudharatkan diri sendiri

rokok juga memudharatkan orang lain yang disekitarnya. Sebagai

contoh ketika ada tamu yang datang kerumah saya, orang itu merokok

dan asapnya sangat menggangu orang-orang yang ada di sekitarnya

termasuk saya. Secara tidak langsung orang itu sudah menyakiti kita

yang tidak merokok. Hal ini sesuai sabda Nabi:

ال ضشس وال ضشاس

Artinya: tidak boleh membuat bahaya dan membahayakan orang lain.

(HR. Ahmad).109

Penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin, atas dasar apa

yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum rokok adalah haram, beliau

menjawab:

Dalam masalah ini memang tidak ada dalil secara khusus, akan tetapi

dalam menetapkan haram atau makruhnya suatu perkara, hukum Islam

tidak hanya bersandar pada nash yang khusus menjelaskan suatu

masalah. Ada berbagai ayat atau kaidah-kaidah umum syariah yang

menjadi indikator penting dalam menetapkan hukum dengan

menimbang mudharat dan manfaatnya.

QS Al-baqarah ayat 195: ..

..

Artinya: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam

kebinasaan. QS. Al-baqarah Ayat: 196.110

......

107

Hadis Riwayat Bukhari Muslim. 108

Hasil Wawancara dengan Guru Mukhammad Mukhsin. 109

Ibid,. 110

Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode

Angka, h. 31.

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

60

Artinya: Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. QS . An-nisa

26.111

Artinya: Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara

boros, sesungguhnya pemborosan itu adalah saudara syaitan.

QS. Al-isra‟ Ayat: 26-27.112

وال ضشاس ال ضشس

Artinya: tidak boleh membuat bahaya dan membahayakan orang lain.

(HR. Ahmad).

صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان

Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih

maslahat.

Dari hasil wawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin di atas yang

merupakan salah satu ulama pimpinan Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah dan pengurus

Masjid Sabilal Muhtadin di kota Palangka Raya, menyatakan bahwa hukum

merokok adalah haram. Karena telah terbukti oleh para ahli kedokteran

bahwasanya rokok itu banyak mudharatnya.

c. Subjek III

Nama : Guru Iskandar Arsyad

Umur : 65

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Jabatan :

111

Ibid., h. 84. 112

Ibid., h. 285.

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

61

1) RAIS Syuriah NU Cabang Kota Palangka Raya priode: 1999-2004,

2004 2009 dan 2009-2014.

2) Ketua Lajnah Falakiah NU Kalimantan Tengah priode: 2005-20010,

2012-2017.

3) Unsur ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah Dan Pendidikan

Priode: 2005-2009.

4) Koordinator Komisi Hisab Rukyat, Badan Hisab Rukyat Kalimantan

Tengah Priode 2009-2012.

Guru Iskandar Arsyad merupakan koordinator Komisi Hisab Rukyat

Kalimantan Tengah dan Unsur Ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah

dan Pendidikan. Untuk mengetahui hukum merokok perspektif ulama Kota

Palangka Raya, maka penulis mengajak Guru Iskandar Arsyad untuk berdialog

langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama

penulis menanyakan kepada Guru Iskandar Arsyad.

Apakah Bapak mengetahui adanya fatwa MUI bahwa hukum merokok

adalah haram, beliau menjawab:

Setahu saya dari pihak MUI Muhammadiyyah yang memfatwakan

bahwa hukum rokok adalah haram, kalau dari MUI lainnya setahu saya

makruh.113

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar Arsyad,

apakah Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai ditetapkannya

fatwa MUI bahwa hukum merokok adalah haram, beliau menjawab:

113

Sumber: Hasil wawancara dengan Iskandar Arsyad di rumah Jl. Elang No. 14

Palangka RayaPada Hari Senin, 09 Maret 2015 pukul 06.00 WIB.

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

62

Setahu saya, berdasarkan apa yang dikatakan para ahli kedokteran dan

yang diberitakan pemerintah saat ini bahwa rokok menyebabkan

serangan jantung, kangker, paru-paru dan lain-lain.

Penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, bagaimana

tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum merokok adalah haram,

beliau menjawab:

Saya setuju dengan adanya fatwa MUI bahwa Hukum merokok adalah

haram. Karena untuk mengantisipasi para generasi muda agar tidak

merokok dan orang yang sudah terlanjur merokok mungkin dengan

adanya fatwa tersebut bisa berhenti merokok atau paling tidak, mereka

bisa mengurangi aktifitas tersebut.114

Penulis kembali menanyakan kepada Guru Iskandar, dalam realitanya

ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara. Bagaimana Bapak

menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:

Perusahaan rokok ini memang sangat membantu pemeritah dalam

sektor ekonomi, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

Indonesia. Saya juga tidak bisa membayangkan bagaimana kalau

perusahaan ini ditutup, mungkin banyak tenaga kerja yang kehilangan

pekerjaanya. Tapi disisi lain Islam lebih mengutamakan menolak

mudharat daripada menarik manfaat.

Penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, selain bermanfaat,

ternyata rokok juga banyak ditemukan mudharatnya, bagaimana Bapak

menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:

Rokok memang ada kemudharatanya yaitu dharar badani dan dharar

harta, akan tetapi Kemudharatan rokok itu tergantung pada individu,

kadang ada orang yang merokok tapi sehat-sehat saja, ada juga yang

tidak merokok malah mempunyai penyakit jantung.

114

Ibid.,

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

63

Kemudin penulis kembali menanyakan kepada Guru Iskandar, melihat

permasalahan tersebut bagaimana hukum merokok menurut pandangan Bapak,

beliau menjawab:

Menurut saya pribadi, ketentuan hukum merokok itu tergantung pada

dampaknya. Jika seseorang merokok, dan menyebabkan bahaya secara

pasti pada dirinya dan orang lain, maka orang tersebut dilarang

merokok. Sebab, jika benda mubah mengandung atau menimbulkan

dlarar bagi dirinya yang bersifat muhaqqah (terbukti), maka rokok itu

haram dikonsumsi. Kemudian jika dilakukan di dalam masjid,

hukumnya adalah makruh. Pasalnya ada larangan dari Nabi Muhammad

SAW bagi orang yang memakan bawang putih atau bawang merah

masuk ke dalam masjid, dikarenakan bau menyengat yang dihasilkan

dari keduanya sebagaimana bau rokok. Begitu pula jika seseorang

merokok di tempat umum yang berpotensi mengganggu orang lain,

maka hukumnya makruh. Kemudian jika seseorang merokok, dan tidak

menimbulkan dlarar yang bersifat muhaqqah pada dirinya, serta

dilakukan di tempat atau komunitas yang tidak menganggu orang lain,

maka status hukumnya adalah boleh. Dalilnya adalah kebolehan

memanfaatkan benda-benda mubah. Selain itu, ‟illat yang menyebabkan

pengharaman rokok, yakni bahaya yang bersifat muhaqqah tidak

terwujud pada orang tersebut, dan ia melakukan aktivitas di suatu

tempat dan komunitas yang tidak terganggu oleh asap rokok. Jadi

intinya saya berpendapat bahwa hukum merokok itu makruh. Yaitu

suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan akan tetapi jika

dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala

dari Allah SWT.115

Dari hasil wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad di atas yang

merupakan salah satu Koordinator Komisi Hisab Rukyat, Badan Hisab Rukyat

Kalimantan Tengah dan Unsur ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah

Dan Pendidikan, menyatakan bahwa hukum merokok adalah makruh karena bisa

menyebabkan bau yang menyengat, dan berpotensi mengganggu orang lain.

115

Hasil Wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad.

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

64

Kemudian Guru Iskandar juga berpendapat bahwa hukum merokok adalah haram,

apabila sudah terbukti menimbulkan mudharat bagi dirinya.

d. Subjek IV

Nama : Ustadz Anwar Isa Lc.

Umur : 66

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Jabatan : Ketua RAIS Syuriah PWNU Provinsi Kalimantan Tengah.

Ustadz Anwar Isa merupakan Ketua RAIS Syuriah Pengurus Wilayah

Nahdlatul Ulama (PWNU) Provnisi Kalimantan Tengah, Untuk mengetahui

hukum merokok perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak

Ustadz Anwar Isa untuk berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses

wawancara tersebut, pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Anwar

Isa.

Apakah Bapak mengetahui adanya fatwa MUI bahwa hukum merokok

adalah haram, beliau menjawab:

Menurut sepengetahuan saya, dalam Bahtsul Masa‟il Sebenarnya yang

menfatwakan hukum merokok haram itu dari ulama atau MUI

Muhammadiyah, kemudian ulama NU menyatakan bahwa hukumnya

Makruh.116

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,

apakah Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong ditetapkanya fatwa

MUI tentang haram merokok, beliau menjawab:

116

Sumber: Hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa Lc di rumah Jl. Salak, No. 08

Palangka RayaPada Hari Jum‟at, 27 Maret 2015 pukul 14.00 WIB.

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

65

Dari beberapa informasi yang saya ketahui, fatwa ini muncul dilihat

bahwa merokok ini membahayakan bagi kesehatan manusia dan

berdampak bagi lingkungan sekitarnya, karena kita mengenal istilah

perokok pasif dan aktif dan menurut penelitian para dokter, bahwa

perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, karena dianggap

sesuatu yang berbahaya dan mengandung banyak mudharat maka MUI

menyatakan hukum merokok adalah haram.

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,

bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum merokok adalah

haram, beliau menjawab:

Secara pribadi saya sepakat dengan fatwa tersebut, karena kalau fatwa

itu dijalankan dampaknya sangat positif, bisa mengurangi dampak

buruk bagi masyarakat. Cuma persoalannya dalam rokok itu terdapat

pendapatan negara atau pajak negara. Jadi fatwa haram merokok ini

kurang efektif, maksudnya pemerintah dalam mengantisipasi atau

mensosialisasikan bahaya merokok setengah-setengah, tidak

sepenuhnya.

Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, dalam

realitanya rokok ada manfaatnya yaitu sebagai aset negara, bagaimana Bapak

menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:

Memang kalau dilihat dari sudut pandang ekonomi, rokok memang

banyak manfaatnya. Yang pertama sebagai pemasukan negara yang

kedua bagi tenaga kerja baik pedagang atau produsen, kemudian bagi

para petani tembakau juga diuntungkan.

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,

selain bermanfaat, ternyata rokok juga banyak mudharat, bagaimana Bapak

menanggapi hal tersebut, beliau menjawab:

Tidak bisa dipungkiri bahwa rokok ini memang bermanfaat bagi

ekonomi. Akan tetapi dibalik semua itu, kita semua menyadari bahwa

rokok ini sesuatu perkara yang buruk, bisa menyebabkan berbagai

mudharat. Bahkan semua dokter di seluruh dunia pun sudah sepakat

bahwa rokok itu berbahaya. Kemudian para produsen rokok disamping

membuat rokok, disisi lain dia juga membuat bahaya peringatan rokok,

seperti dalm bungkus rokok tersebut. Ini menandakan bahwa rokok

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

66

sudah terbukti bahayanya. Dan perlu diingat, bahwa Islam lebih

mengutamakan menolak bahaya daripada meraih manfaat117

.

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa,

melihat permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut pandangan

Bapak, beliau menjawab:

Perlu diketahui bahwa Islam itu mengajarkan kebaikan, semua hal yang

membahayakan hukumnya adalah haram kalau dikonsumsi. Entah itu

nasi atau roti, apabila ia membahayakan bagi seorang maka haram

untuk dikonsumsi. Kemudian berbicara tentang rokok, kita serahkan

kepada para ahlinya, yaitu para pakar kesehatan atau dokter. Dan

ternyata para dokter di seluruh dunia berdasarkan penelitian mereka,

menyatakan rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Jadi setelah para

ahli kesehatan menyatakan bahwa rokok itu membahayakan, maka

menurut saya pribadi rokok itu hukumnya haram. Hakikat yang tidak

boleh diragukan lagi bahwa kalangan doktor sepakat mengatakan

terdapat kesan yang sangat buruk dalam aktivitas merokok. Benar

kesan buruknya tidak segera tapi beransur-ansur. Namun kesan

mudharat segera dan beransur-ansur adalah sama saja dari segi

haramnya. Racun yang memberi kesan lambat atau segera sama saja,

kedua-duanya diharamkan.118

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, atas

dasar apa yang membuat Bapak menyatakan bahwa hukum merokok adalah

haram, beliau menjawab:

Perlu diketahui juga bahwa, dalam menentukan dalil tentang haram

rokok tidak hanya dengan suatu nash khusus, akan tetapi dengan

menggunakan beberapa dalil keilmuan seperti yang kita ketahui telah

banyak penelitianyang menyatakan bahwa rokok dapat merusak sistem

organ tubuh seperti paru-paru dan jantung, menimbulkan kanker,

penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, merusak reproduksi.

Kemudian baru kita kaitkan dengan dalil nash umum bahwa Allah SWT

berfirman:

117

Hasil wawancara denganUstadz Anwar Isa. 118

Hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa.

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

67

Artinya: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam

kebinasaan. QS Al-baqarah 195.

Ditambah lagi, Rasulullah SAW bersabda, dalam sebuah hadis:

ال ضشس وال ضشاس

Artinya: tidak boleh membuat bahaya diri sendiri dan membahayakan

orang lain. (HR. Ahmad).

Dalam hadits ini jelas bahwa perbuatan memberi mudharat kepada

orang lain adalah terlarang. Merokok tidak hanya menimbulkan

mudharat bagi diri sendiri, namun juga orang lain. Bahkan menurut

penelitian ilmiah, perokok pasif justru mendapatkan dampak yang lebih

buruk daripada perokok aktif. Sebagai pengetahuan, rokok pernah

diharamkan pada abad ke-12 H pada masa pemerintahan Khalifah

Utsmaniyah. Orang yang merokok akan dikenai sanksi dan rokok yang

ada disita oleh pemerintah dan dimusnahkan. Para ulama kala itu

mengharamkan rokok berdasarkan kesepakatan dokter di masa itu yang

menyatakan bahwa rokok berbahaya bagi tubuh.119

Dari hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa diatas yang merupakan

salah satu ketua RAIS Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)

Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan bahwa hukum merokok adalah haram.

Karena berdasarkan penelitian para ahli kedokteran yang telah sepakat dan

terbukti bahwa rokok mengandung banyak mudharat daripada manfaatnya.

e. Subjek V

Nama : Ustadz Yamin Mukhtar Lc.

Umur : 60

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Wakl Ketua Muhammadiyah Provinsi Kalimantan

Tengah dan Ketua FKUB Kalimantan Tengah.

119

Hasil wawancara dengan AI.

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

68

Ustadz Yamin Mukhtar Lc merupakan Wakil Ketua Muhammadiyah

Wilayah Provinisi Kalimantan Tengah. Untuk mengetahui hukum merokok

perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Ustadz Yamin

Mukhtar untuk berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara

tersebut, pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Yamin Mukhtar.

Apakah Bapak mengetahui tentang adanya fatwa MUI, bahwa hukum

merokok adalah haram, beliau menjawab:

Memang benar bahwa ada fatwa MUI tentang haram rokok, dan

kebetulan pada waktu itu saya sendiri hadir dalam sidang pleno se-

Indonesia yang di adakan di Padang Sumatra Barat pada tahun 2010.

Tapi keputusan itu belum bulat, maksudnya masih ada sebagian ulama

yang berpendapat bahwa hukum merokok adalah makruh. akan tetapi

semua sepakat bahwa hukum merokok adalah dilarang antara haram

dan makruh.120

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin

Mukhtar, apakah Bapak mengetahui faktor apa saja yang mendorong sampai

ditetapkannya fatwa MUI tentang rokok adalah haram, beliau menjawab:

Faktornya seperti yang kita ketahui bahwa rokok itu mengandung

banyak bahan yang berbahaya, seperti zat-zat yang menimbulkan

candu, bahan kimia yang mematikan dan lain-lain. Sehingga memang

perlu diadakannya fatwa tentang rokok haram.

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin

Mukhtar, bagaimana tanggapan Bapak mengenai fatwa MUI bahwa hukum rokok

adalah haram, beliau menjawab:

Menurut saya, sangat bagus dengan adanya fatwa tersebut, karena kalau

kita semua tahu dampak mudharat yang terdapat dalam rokok, maka

semua akan sepakat bahwa hukum rokok adalah haram.121

120

Sumber: Hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar Lc di Masjid

Muhammadiyyah Jl. RTA. Milono KM 2. Palangka RayaPada Hari Jum‟at, 03 April 2015 pukul

13.00 WIB. 121

Ibid.,

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

69

Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin Mukhtar, dalam

realitanya, ternyata rokok ada manfaatnya, yaitu sebagai aset negara, bagaimana

Bapak menanggapi masalah tersebut, beliau menjawab:

Memang betul bahwa dalam bidang ekonomi rokok antara 60-70%

sebagai pemasukan negara, akan tetapi disisi lain rokok juga

memudharatkan. Bahkan biaya penaggulangan rokok ini cukup besar

karena Penderita penyakit rokok itu sebagian besar adalah masyarakat

miskin. Itu artinya subsidi kesehatan dari pemerintah ikut naik tajam.

Jadi, memang benar pemasukan negara dari sektor cukai rokok cukup

besar, namun tengok penggunaannya. Hampir seluruhnya untuk subsidi

kesehatan yang ternyata besarnya tidak mencukupi. Jadi disini saya

lebih menolak mudharatnya daripada manfaatnya.

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin

Mukhtar, selain bermanfaat ternyata rokok juga ditemukan banyak mudharat,

bagaimana Bapak menaggapi masalah tersebut, beliau menjawab:

Jadi begini, lebih baik lahan untuk tembakau itu dialih fungsikan,

seperti tanaman kedelai, palawija, jagung ketela atau yang lainnya yang

lebih banyak manfaatnya. Kemudian para buruh yang bekerja di pabrik

rokok dialihkan pekerjaanya kepada pertanian yang dihasilkan dari

pertanian itu. Jadi tidak ada kekhawatiran lagi apabila pabrik rokok ini

ditutup. Saya kira dengan mengalihkan perkara mudharat ke suatu

perkara yang manfaat pasti akan ada hasilnya.

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin

Mukhtar, Melihat permasalahan tersebut, bagaimana hukum merokok menurut

pandangan Bapak, beliau menjawab:

Saya rasa kalau kita berbicara tentang rokok, kita sepakat bahwa rokok

itu adalah sesuatu yang buruk, dan kita bisa lihat tidak ada satu dokter

pun yang mengatakan bahwa rokok itu adalah baik. Sejauh ini, saya

kira belum ada yang memprotes atau tidak setuju dengan peringatan

“merokok membunuhmu” bahkan para perokok pun menyadari bahaya

tersebut. Dan apabila suatu barang yang dikonsumsi menimbulkan

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

70

bahaya lebih-lebih ada peringatan “membunuhmu” maka barang

tersebut haram untuk dikonsumsi.122

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin

Mukhtar, atas dasar apa yang membuat Bapak berpendapat bahwa hukum

merokok adalah haram, beliau menjawab:

Memang tidak ada dalil secara pasti tentang masalah ini, akan tetapi

kami mengqiyaskan rokok ini adalah suatu perkara yang memabukkan,

selain itu para peneliti ahli kedokteran juga sudah mengungkapkan

beberapa penyakit yang ditimbulkan. Sehingga kami mengambil dalil

Al-qur‟an yaitu dan kaidah fikih:

صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان

Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih

maslahat.

Artinya: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam

kebinasaan. QS Al-baqarah 195.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan

panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. QS. Al-maidah: 90.

ش حشاو ش وكم خ عائشة قانت قال سسىل هللا صه هللا وسهى كم كشيس خ ع

س) ال ح تشيزي و ق ى داود و ان مء انكف ينه حشاو (احذ و اب و يا اسكش انفشق ينه ف

122

Hasil wawancara dengan YM.

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

71

Artinya: Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, setiap

minuman yang memabukkan adalah haram, dan minuman yang dalam

jumlah banyaknya memabukkan, maka segenggam darinya pun

haram.HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi berkata,

Hadits ini hasan.123

Antara menghisab rokok dan minum khamr ada persamaan, illatnya,

yaitu sama-sama berakibat memabukkan atau merusak badan para

konsumennya, sehingga dapat merusak akal. Terlebih sampai

memubadzirkan harta. Berdasarkan persamaan „illat itu, baik sedikit

maupun banyak, secara langsung atau tidak langsung maka hukum

merokok itu haram, sebagaimana haramnya meminum khamr124

.

Dari hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar diatas yang

merupakan salah satu wakil ketua Muhammadiyah dan ketua FKUB Wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan bahwa hukum merokok adalah haram.

Karena berdasarkan penelitian para ahli kedokteran yang telah sepakat dan

terbukti bahwa rokok mengandung banyak mudharat daripada manfaatnya.

Kemudian Ustadz Yamin Mukhtar mengqiyaskan rokok termasuk jenis khamr.

Maka dari itu setiap perkara yang memabukkan dan merusak badan adalah haram

untuk dikonsumsi.

2. Hukum Jual Beli Rokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya

Untuk mengetahui hasil penelitin selanjutnya mengenai hukum jual beli

rokok perspektif ulama Kota Palangka Raya di Kota Palangka Raya, akan

diuraikan dalam penyajian data dari beberapa Ulama Kota Palangka Raya yang

menjadi subjek penelitian. Berikut ini hasil wawancara dan kuesioner dari subjek

penelitian tersebut:

a. Subjek I : Guru Zainal Arifin Hasan

123

Hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar. 124

Ibid.,

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

72

Guru Zainal Arifin Hasan merupakan ketua MUI Kota Palangka Raya,

untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif ulama kota Palangka Raya,

maka penulis mengajak Guru Zainal Arifin Hasan untuk berdialog melalui

wawancara langsung. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama penulis

menanyakan kepada Guru Zainal Arifin Hasan.

Bagaimana hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak. beliau

menjawab:

Menurut saya pribadi, karena hukum merokok itu makruh, maka

menggunakan harta untuk kepentingan membeli rokok juga makruh.

Namun, mengkonsumsi rokok atau membeli rokok bisa menjadi haram

bila uang yang digunakan seharusnya digunakan untuk memberi nafkah

keluarganya yang sangat membutuhkan.125

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin

Hasan, atas dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum membeli

rokok adalah makruh, beliau menjawab:

Kalau dalil secara khusus memang tidak ada dalam permasalahan ini,

karena ini termasuk dalam bidang ijtihadiyah. Menurut saya pribadi,

kalau dipandang dari sudut manfaat dan mudharat, maka seorang

pembeli rokok itu bisa dikatakan pemborosan dan menyia-nyiakan harta

yang tidak ada manfaatnya melainkan banyak mudharatnya. karena

Allah SWT mengatakan orang pemboros adalah saudara syaitan.

...

Artinya: sesungguhnya pemborosan adalah saudara syaitan. QS. Al-

isra‟ Ayat: 27.

Selanjutnya, penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin

Hasan, bagaimana hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, beliau

menjawab:

125

Hasil wawancara dengan Guru Zainal Arifin Hasan.

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

73

Memang ini suatu problem bagi kita semua, pemerintah sudah

mengumumkan sebuah penyakit yang berbahaya, tapi masih diperjual

belikan secara bebas. Karena mungkin besarnya pajak yang dikeluarkan

oleh perusahaan. Disamping itu juga dampak yang diakibatkan rokok

sangat besar. Kemudian tidak adanya dalil secara khusus mengenai

permasalahan ini Maka menurut saya pribadi, ini termasuk perbuatan

yang syubhat. Untuk para pedagang lebih baiknya meninggalkan suatu

perkara yang subhat, karena di antara halal dan haram ada perkara yang

subhat atau samar-samar yang tidak diketahui hukumya, dan barang

siapa yang berdekatan dengan perkara yang samar, maka dikhawatirkan

akan terjatuh dalam keharaman.126

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin

Hasan, atas dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum menjual

rokok adalah syubhat, beliau menjawab:

ا ل حل ال ب ال را ا بال نيرا ال احلال ال الا بال نيرا ال بال بحل بال ل ال ا ل ل ور احلال ال لArtinya: Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas.

Namun diantara keduanya ada perkara yang syubhat (samar). HR

Bukhari.

ا د ا دا د ر يع ب دا ا ر لد د عا د ا د ر يع ب دArtinya: Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak

meragukanmu.127

Penulis menanyakan kembali kepada Guru Zainal Arifin Hasan, MUI

Indonesia telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan

makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli

rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli

rokok khususnya di Kota Palangka Raya, beliau menjawab:

Kalau untuk saat ini saya pribadi sebagai ketua MUI Kota Palangka

Raya belum bisa menfatwakan hukum jual beli rokok khususnya di

Kota Palangka Raya, karena nantinya pasti ada pro dan kontra dari

masyarakat dan para ulama lainnya. Dan masalah ini harus ada

126

Ibid., 127

Hasil Wawancara dengan Guru Zainal Arifin Hasan.

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

74

persetujuan dari beberapa ulama di Kota Palangka Raya dan beberapa

Organisasi Islam lainnya.128

Dari hasil wawancara denganGuru Zainal Arifin Hasan di atas selaku

ketua MUI Kota Palangka Raya, bahwa hukum jual beli rokok perspektif ulama

Kota Palangka Raya menyatakan hukumnya makruh, akan tetapi meninggalkan

perkara makruh atau samar lebih dianjurkan, karena apabila kita berada dalam

sebuah perkara yang syubhat atau samar maka dikhawatirkan masuk kedalam

keharaman.

b. Subjek II : Guru Muhammad Mukhsin.

Guru Muhammad Mukhsin merupakan seorang ulama terkemuka dan

pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah di Kota Palangka Raya dan Pengurus Masjid

Sabilal Muhtadin di Kota Palangka Raya, untuk mengetahui hukum jual beli

rokok perspektif ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Guru

Muhammad Mukhsin untuk berdialog melalui wawancara langsung. Dalam

wawancara tersebut, pertama-tama penulis menanyakan kepada Guru Muhammad

Mukhsin.

Bagaimanakah hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak,

beliau Menjawab:

Menurut saya pribadi apabila rokok itu sudah terbukti lebih banyak

mudharatnya daripada manfaatnya dan hukumnya haram, maka hukum

jual belinya juga haram. Dan apabila mudharat dan manfaatnya sama

maka hukumnya syubhat.129

Karena dalam menyikapi masalah seperti

ini, hendaknya para pedagang, para konsumen dan para produsen

muslim sebisa mungkin menjauhinya atau lebih baik ditinggalkan,

karena mendekati perkara-perkara yang syubhat lebih dekat pada hal

128

Ibid., 129

Syubhat adalah setiap perkara yang tidak begitu jelas antara halal dan haramnya

bagi manusia. Hal ini dapat terjadi karena tidak jelasnya dalil dan mungkin karena tidak jelasnya

jalan untuk memahami nash atau dalil yang ada terhadap suatu peristiwa

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

75

yang diharamkan. Kemudian untuk si pembeli rokok juga termasuk

pemborosan dan menyia-nyiakan harta. Karena masalah ini bukan

kebutuhan pokok bagi dirinya dan keluarganya yang tidak bisa

ditinggalkan, dan masih bisa dihindari. Maksud kebutuhan pokok ialah:

seperti membeli beras, sayuran, susu dan lainnya. Karena masalah ini

kebutuhan pokok dirinya dan keluarganya, maka tidak bisa

ditinggalkan.130

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada MM, atas dasar apa

yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum membeli rokok adalah haram,

MM menjawab:

Misalnya seperti dalam segi penggunaan atau pembelanjaan uang untuk

hal-hal yang diharamkan Allah yaitu pemborosan baik sedikit maupun

banyak:

Artinya: janganlah kalian berlaku boros, Allah tidak menyukai orang-

orang yang berlaku boros. QS. Al-a‟raf: 31.

Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.

QS. Al-isra‟ Ayat: 26.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa penggunaan uang untuk membeli rokok

sama artinya dengan membuang-buang uang.131

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin,

bagaimanakah hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, beliau

menjawab:

Rokok merupakan barang yang sangat buruk dan berbahaya, yang tidak

boleh dihisap dan diperjualbelikan. Sebab jika Allah SWT

mengharamkan sesuatu, pasti AllahSWT juga mengharamkan hasil

penjualannya. Menurut saya lebih baik menjual barang-barang yang

dibolehkan saja, yang di dalamnya mengandung kebaikan dan berkah.

Karena barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya

Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.

130

Hasil wawancara dengan MM. 131

Hasilwawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin.

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

76

Selanjutnya, penulis menanyakan kembali kepada Guru Mukhsin, atas

dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum menjual rokok adalah

haram, beliau menjawab:

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

77

Kalau dipikir secara logika, buruknya rokok ini bisa dilihat dari adanya

larangan merokok di sana-sini.Bahkan keburukan rokok terbukti

dengan pernyataan pabrik rokok sendiri yang menyatatakan dalam iklan

maupun bungkus rokoknya dengan tulisan “Merokok membunuhmu,

merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, paru-paru,

impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Jadi di sini berlaku

dalil umum bahwasanya Allah SWT berfirman:

Artinya: Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan

mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. Al-a‟raf: 157.

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Muhammad

Mukhsin, MUI Indonesia telah menfatwakan bahwa hukum merokok adalah

dilarang antara haram dan makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa

tentang transaksi jual beli rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa

mengenai transaksi jual beli rokok khususnya di Kota Palangka Raya, beliau

menjawab:

Saya pribadi setuju bila nantinya ada sebuah fatwa mengenai hukum

jual beli rokok, minimal untuk mengurangi konsumen rokok di

Palangka Raya ini, khususnya para generasi muda. Karena menurut

saya, orang akan terus merokok jika masih banyak ditemukan para

penjual rokok.132

Dari hasil wawancara dengan Guru Muhammad Mukhsin di atas selaku

pengurus Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah dan Pengurus Masjid Sabilal Muhtadin di

Kota Palangka Raya, bahwa hukum jual beli rokok perspektif ulama Kota

Palangka Raya menyatakan hukumnya haram, karena keburukan rokok terbukti

dengan pernyataan pabrik rokok sendiri yang menyatatakan dalam iklan maupun

bungkus rokoknya dengan tulisan, merokok membunuhmu.

132

Ibid.,

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

78

c. Subjek III : Guru Iskandar Arsyad

Guru Iskandar Arsyad merupakan koordinator Komisi Hisab Rukyat

Kalimantan Tengah dan Unsur Ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah

dan Pendidikan. Untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif ulama Kota

Palangka Raya, maka penulis mengajak Guru Iskandar Arsyad untuk berdialog

langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut, pertama-tama

penulis menanyakan kepada Guru Iskandar Arsyad.

Bagaimanakah hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak,

beliau menjawab:

Menurut saya pribadi, bagi pembeli apabila ia lebih mengutamakan

uangnya untuk membeli rokok daripada kewajibanya menafkahi

keluarga anak dan istri atau kebutuhan yang lainnya, maka hukum

membeli rokok itu makruh, maksudnya tidak baik. Dan lebih baik di

infakkan apabila memang ada kelebihan uang daripada untuk membeli

rokok. Karena meninggalkan perkara tersebut lebih baik.133

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, atas

dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum membeli rokok adalah

makruh, beliau menjawab:

Kalau dasarnya mungkin dilihat dari mudharat dan manfaatnya tadi.

Apabila barang itu mutlak mengakibatkan mudharat, maka hukumnya

haram begitu juga jual belinya. apabila disisi lain ada sedikit

manfaatnya maka hukumnya makruh begitu juga jual belinya. Dan

apabila suatu barang banyak manfaatnya kemudian tidak ditemukan

mudharatnya dan tidak ada larangan dari Nash maka hukumnya halal.

Begitu juga jual belinya. Akan tetapi rokok ini didalamnya terdapat

manfaat dan mudharat, jadi menurut saya makruh hukum jual

belinya.134

133

Hasil wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad. 134

Ibid.,

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

79

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepda Guru Iskandar,

bagaimanakah hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, IA menjawab:

Permasalahan ini memang sangat sulit diatasi, karena sudah terlanjur

banyak para pedagang yang menjual rokok maupun para tenaga kerja

yang bekerja di perusahaan. Menurut saya pribadi, bagi penjual atau

pekerja di pabrik rokok apabila memang tidak ada jalan lain selain

pekerjaan tersebut, terlebih jika untuk menafkahi keluarga maka

hukumnya Rukhsah (keringanan hukum Islam). akan tetapi jika sudah

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, maka wajib meninggalkan dari

aktifitas tersebut.

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Guru Iskandar, MUI

Indonesia telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan

makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli

rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli

rokok khususnya di Kota Palangka Raya, beliau menjawab:

Kalau berbicara mengenai fatwa, mungkin ini wewenang dari bidang

Majlis Fatwa Pusat atau Kota Palangka Raya. Tapi menurut saya

pribadi setuju-setuju saja apabila ada fatwa tersebut. Tapi sebagai

tambahan, mungkin dengan penyuluhan agama, atau pengajian bagi

anak-anak muda atau ibu-ibu, kita beri pengarahan agar sebisa mungkin

menjauhi aktifitas merokok dengan cara memperbaiki akhlak mereka.

Karena kalau di pengajian umum mungkin kurang tepat, karena para

jama‟ah atau bapak-bapak juga banyak yang merokok. Mungkin lewat

ibu-ibu, dia bisa menasehati suaminya atau anaknya agar menghindari

aktifitas rokok.135

Dari hasil wawancara dengan Guru Iskandar Arsyad di atas yang

merupakan salah satu Koordinator Komisi Hisab Rukyat, Badan Hisab Rukyat

Kalimantan Tengah dan Unsur ketua MUI Kota Palangka Raya Bidang Dakwah

Dan Pendidikan, menyatakan bahwa hukum jual beli rokok adalah makruh.

Kemudian dalam aktifitas tenaga kerja dalam sebuah perusahaan, apabila memang

135

Hasil wawancara dengan IA.

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

80

tidak ada jalan lain selain pekerjaan tersebut, terlebih jika untuk menafkahi

keluarga, maka diberi keringanan (Rukhsah)136

.

d. Subjek IV : Ustadz Anwar Isa Lc.

Ustadz Anwar Isa merupakan Ketua RAIS Syuriah PWNU Wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah, Untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif

ulama Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Ustadz Anwar Isa untuk

berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut,

pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Anwar Isa.

Bagaimana hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak, beliau

menjawab:

Seperti apa yang kita ketahui bahwa rokok adalah sesuatu yang buruk,

yang bisa mengakibatkan berbagai penyakit, dan hukumnya adalah

haram, karena Allah SWT tidak menyukai sesuatu yang buruk Al-

Khabais. Maka hukum membeli rokok juga haram, karena bagi si

pembeli bisa menyia-nyiakan atau memudharatkan harta pada dirinya

untuk kepentingan yang tidak ada manfaatnya. Dan masalah ini

termasuk bertentangan dengan tujuan hukum Islam yaitu melindungi

harta (hifzdul mal). Biarpun ada manfaat bagi dia, akan tetapi dia telah

mengurangi hak bagi keluarga dan kesehatanya.Yang seharusnya harta

itu dibelanjakan untuk kebutuhan yang bermanfaat bagi dirinya dan

keluarga. Jika berbahaya bagi kesehatan saja sudah haram, apalagi jika

sudah termasuk menghamburkan uang137

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, atas

dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum menbeli rokok adalah

haram, beliau menjawab:

136

Rukhsah adalah ketentuan yang di syari‟atkan oleh Allah SWT. Sebagai keringanan

untuk orang mukallaf dalam hal-hal yang khusus atau kondisi-kondisi tertentu. Dengan demikian,

rukhsah terjadi pada saat seorang mukallaf mengalami masa-masa yang sulit dan darurat yang

dikehendaki adanya kemudahan dari Allah Swt. 137

Hasilwawancara dengan AI.

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

81

Dalilnya sudah jelas bahwa Allah SWT melarang hambanya agar tidak

berlaku boros dan memubadzirkan harta:

Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.

QS. Al-isra‟ Ayat: 26.

Kemudian di dalam hadis Nabi SAW bersabda yang artinya:Tiga hal

yang dibenci oleh Allah yaitu: Apabila kalian banyak bicara, banyak

bertanya, dan menyia-nyiakan harta.138

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada AI, bagaimana hukum

menjual rokok menurut Bapak, AI menjawab:

Kalau menurut saya pribadi, barang yang sudah jelas membahayakan

baik diri-sendiri maupun orang lain, biarpun ada manfaatnya, maka

menjual barang tersebut juga haram. Apalagi dalam aktifitas ekonomi

syari‟ah dikenal dengan istilah, menolak keburukan lebih diutamakan

daripada meraih kebaikan.

Kenudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, atas

dasar apa yang membuat Bapak berpendapat bahwa hukum menjual rokok adalah

haram, beliau menjawab:

Kalau suatu barang itu hukumnya haram yang bisa menimbulkan

dharar badani maupun dharar mali maka menjual rokok juga

hukumnya haram. karenamenjual rokok termasuk dalam kategori tolong

menolong dalam berbuat dosa, karena kita tahu rokok sangat tidak baik

bagi kesehatan dan memubadzirkan harta, karena secara tidak langsung

dia telah menolong atau memudahkan seorang untuk merokok. Allah

SWT berfirman:

..

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. QS. Al-maidah Ayat 2.

Kemudian dalam kaidah fikih juga dikenal istilah

لتتاب اب ع

138

Ibid.,

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

82

Artinya: Pengikut itu hukumnya tetap sebagai pengikut yang mengikuti.

Dapat difahami akal bahwa, sesuatu yang mengikuti merupakan

kesatuan dari yang diikuti, oleh karenanya tidak patut berdiri sendiri

dari segi hukumnya. Sebagaimana hukum merokok adalah haram, maka

jual belinya juga hukumnya haram. Karena secara hukum harus

mengikuti pada sesuatu yang diikuti.139

Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Anwar Isa, MUI Indonesia

telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan makruh, akan

tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli rokok. Apakah

kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli rokok khususnya

di Kota Palangka Raya, beliau menjawab:

Saya rasa MUI atau pemerintah memang harus memberi batasan dalam

penjualan rokok, dan saya sangat setuju dengan diadakanya fatwa

tentang jual beli rokok. Karena selama ini sosialisasi tentang bahaya

merokok yang dilakukan pemerintah kurang efektif, mungkin dengan

adanya fatwa MUI tentang jual beli akan membantu permasalahan

tersebut.140

Dari hasil wawancara dengan Ustadz Anwar Isa. Lc diatas yang

merupakan salah satu ketua RAIS Syuriah PWNU Wilayah Provinsi Kalimantan

Tengah menyatakan bahwa hukum jual beli rokok adalah haram. Karena hukum

merokok adalah haram, maka hukum jual beli rokok juga haram, hal ini

berdasarkan dengan kaidah fikih yaitu “Pengikut itu hukumnya tetap sebagai

pengikut yang mengikuti”. Karena sesuatu yang mengikuti merupakan kesatuan

dari yang diikuti, oleh karenanya tidak patut berdiri sendiri dari segi hukumnya.

139

Hasil Wawancara dengan AI. 140

Ibid.,

Page 34: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

83

e. Subjek V : Ustadz Yamin Mukhtar. Lc.

Ustadz Yamin Mukhtar merupakan Wakil ketua Muhammadiyah

Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan ketua FKUB Wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah, Untuk mengetahui hukum jual beli rokok perspektif ulama

Kota Palangka Raya, maka penulis mengajak Ustadz Yamin Mukhtar untuk

berdialog langsung melalui wawancara. Dalam proses wawancara tersebut,

pertama-tama penulis menanyakan kepada Ustadz Yamin Mukhtar.

Bagaimana hukum membeli rokok menurut pandangan Bapak, beliau

menjawab:

Jadi begini, setiap benda atau sesuatu yang sudah terbukti

membahayakan badan, maka haram pula dengan transaksi jual belinya.

Termasuk orang yang membeli rokok, maka hukumnya haram, dan

berdosa. Apalagi kepentingan membeli rokok ini bisa mengalahkan

kepentingan lain, seperti kepentingan keluarga. Kalaupun memang

tidak mengurangi dalam ekonominya, akan lebih baik harta itu

dibelanjakan sebagaimana mestinya.141

Kemudian penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin

Mukhtar, atas dasar apa yang membuat Bapak mengatakan bahwa hukum

membeli rokok adalah haram, beliau menjawab:

Seperti apa yang saya katakan tadi, bahwa setiap perkara yang

memabukkan, baik dalam tempo cepat atau lambat maka itu temasuk

khamr. Sebagaimana rokok. Di dalam sebuah hadis Nabi SAW

bersabda:

ش وشاسبها وساقها وبائعها ويبتاعها وعاصشها انخ هللا نع

ه ىنة إن ح ويعتصشها وحايهها وان

141

Hasil Wawancara dengan YM.

Page 35: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

84

Artinya: “Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang

menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya,

orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan

orang yang meminta diantarkan”. (HR. Ahmad).

Kemudian rokok ini juga termasuk dalam kategori menghambur-

hamburkan uang atau memudharatkan harta. Hal ini jelas dilarang Allah

SWT:

Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.

QS. Al-isra‟ Ayat: 26.

Begitu pula rokok yang sudah jelas disetujui oleh para kedokteran,

bahwa rokok dapat memudharatkan badan dan dapat menyebabkan

berbagai macam penyakit seperti kanker, jantung, paru-paru, maka

haram diperjual-belikan.142

Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin

Mukhtar, bagaimana hukum menjual rokok menurut pandangan Bapak, YM

menjawab:

Menjual rokok juga demikian, hukumnya haram karena mereka

termasuk tolong meolong dalam berbuat dosa. Sebagaimana firman

Allah SWT:

..

Artinya: Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. QS. Al-maidah Ayat 2.

Dan Hadis Nabi SAW:

ش وشاسبها وساقها وبائعها ويبتاعها وعاصشها انخ هللا نع

ه ىنة إن ح ويعتصشها وحايهها وان

Artinya: “Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang

menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya,

142

Hasil wawancara dengan YM.

Page 36: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

85

orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan

orang yang meminta diantarkan”. (HR. Ahmad).143

Penulis menanyakan kembali kepada Ustadz Yamin Mukhtar, MUI

Indonesia telah menfatwakan bahwa rokok adalah dilarang antara haram dan

makruh, akan tetapi sampai saat ini belum ada fatwa tentang transaksi jual beli

rokok. Apakah kedepannya akan ditetapkan fatwa mengenai transaksi jual beli

rokok khususnya di Kota Palangka Raya, Ustadz Yamin Mukhtar menjawab:

Sebenarnya kalau masyarakat memahami tentang fatwa hukum rokok

adalah haram, maka itu mencakup hukum jual belinya. Akan tetapi

sosialisasi dari pemerintah kurang efektif, pasalnya pemerintah

mengumumkan dampaknya akan tetapi di sisi lain mereka mengijinkan

atas produksi rokok dan iklan rokok.144

Dari hasil wawancara dengan Ustadz Yamin Mukhtar diatas yang

merupakan salah satu Wakil Ketua Muhammadiyah Wilayah Provinsi Kalimantan

Tengah menyatakan bahwa hukum jual beli rokok adalah haram. Karena jual beli

rokok termasuk tolong menolong dalam perbuatan dosa.

C. Analisis dan Pembahasan

Pada bagian ini, penulis membahas hasil penelitian tentang hukum

merokok dan jual beli rokok perspektif ulama Kota Palangka Raya, dengan

mengacu pada 2 (dua) fokous permasalahan yaitu: hukum merokok perspektif

ulama Kota Palangka Raya, dan hukum jual beli rokok perspektif ulama Kota

Palangka Raya, yang berfokus pada ulama Kota Palangka Raya. Lebih lanjut,

hasil penelitian dianalisis sebagai berikut:

1. Hukum Merokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya

143

Hasil wawancara dengan YM. 144

Ibid.,

Page 37: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

86

Mencermati kembali hasil kosioner dan wawancara dengan ulama Kota

Palangka Raya yang menjadi subjek penelitian ini, dari ke 5 (lima) subjek yang

bernama Guru Muhammad Mukhsin, Ustadz Anwar Isa. Lc, Ustadz Yamin

Mukhtar. Lc, Guru Iskandar Arsyad, dan Guru Zainal Arifin hasan tersebut secara

umum memiliki kesamaan pendapat dalam memberikan tanggapan terkait hukum

merokok, yaitu sepakat mengharamkan sesuatu yang benar-benar merugikan atau

membahayakan kesehatan badan dan akal pikiran, akan tetapi mereka berbeda

pendapat mengenai penerapan hukum tentang penghisap rokok.

Seperti yang penulis ungkapkan pada bab II tentang maqasid as-syariah

(tujuan hukum Islam) yaitu, diantaranya melindungi jiwa, melindungi akal dan

melindungi harta145

. Kemudian dalam kaidah fikih, “menolak mafsadat lebih

didahulukan daripada meraih maslahat”.146

Apabila menghadapi suatu perkara

antara maslahat atau mafsadat, maka yang harus dipilih adalah maslahatnya yang

lebih banyak. Dan ketika kedua-duanya sama banyaknya atau kuatnya, maka

menolak mafsadah lebih baik dari pada meraih kemaslahatan. Sebab menolak

mafsadat merupakan suatu kemaslahatan.

Subjek penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin, (Pengurus

Majlis Ta‟lim Ar-Raudhah Palangka Raya) secara umum memberikan pendapat

tentang hukum merokok yaitu haram, dimana beliau mengatakan bahwa rokok

yang sudah terbukti dari beberapa ilmu kedokteran yang mengakibatkan merusak

akal, melemahkan badan (dharar badani), apalagi bisa memubadzirkan harta

145

Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqashid Syari‟ah.H. 1. 146

H. A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih,h. 51.

Page 38: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

87

(dharar mali). Maka hukumnya haram. Karena menurut Umar bin Khatab dalam

khutbahnya beliau mengatakan “khamr adalah setiap perkara yang merusak akal”.

Hal ini di perkuat dengan adanya pernyataan subjek penelitian yang

bernama Ustadz Anwar Isa. Lc. (selaku Ketua RAIS Syuriah PWNU Provinsi

Kalimantan Tengah) dan Ustadz Yamin Mukhtar. Lc (selaku Wakil ketua

Muhammadiyah Wilayah Provinsi kalimantan Tengah) dimana beliau mengatakan

bahwa, apabila para ahli kedokteran sudah menyatakan rokok itu sangat

berbahaya, maka kita semua wajib meyakini pernyataan tersebut dan harus

ditinggalkan, dimana menolak mudharat lebih diutamakan daripada meraih

manfaat.

Kemudian penulis menayakan kepada subjek penelitian yang bernama

Guru Zainal Arifin dan Guru Iskandar Arsyad terkait dengan hukum merokok,

dimana beliau berpendapat bahwa hukum merokok adalah makruh, karena dalil-

dalil yang menunjukkan kemakruhannya bersifat qath‟i,147

sedangkan yang

menimbulkan keharamannya bersifat zhanni,148

. Kemakruhan bagi perokok

disebabkan karena segala sesuatu yang baunya menggangggu orang lain adalah

makruh, sama halnya dengan memakan bawang. Maka asap rokok yang sangat

mengganggu itu lebih makruh, dan penghisapnya lebih baik dilarang masuk

masjid.

147

menurut syeh Abdul wahab nash qath‟i yaitu dalil yang menunjukkan arti yang

dapat dipahami dengan jelas, tidak mengandung ta‟wil dan tidak ada lapangan untuk memahamkan

artinya itu selain dari itu. Sedangkan nash dalil zhanni yaitu apa yang menunjukkan makna tapi

mengandung hal-hal untuk menta‟wilkan dan menyimpang dari arti ini yang dimaksud olehnya

adalah arti lain. 148

menurut kesepakatan ulama zhanni adalah dalil (ayat atau hadis) yang menunjuk

kepada suatu makna yang mengandung pengertian lain.

Page 39: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

88

Menurut penulis, hal tersebut bertolak belakang dari teori maqasid as-

syari‟ah (tujuan hukumIslam) dimana Allah SWT dalam mensyari‟atkan hukum-

Nya adalah bertujuan untuk memelihara kemaslahatan manusia, sekaligus untuk

menghindari mafsadat baik di dunia maupun di akhirat yang mencakup

melindungi akal, jiwa dan harta. Dengan memelihara kelima aspek pokok tersebut

akan diperoleh kemaslahatan dan sebaliknya mafsadat akan diperoleh apabila

unsur pokok tersebut tidak dipelihara.

Menurut Yusuf Qardawi, bahwa mengenai bahaya rokok adalah bidang

para ahli perobatan dan penganalisa. Mereka sepatutnya yang dirujuk dalam

masalah ini. Karena mereka adalah para ahli sains dan berpengalaman sesuai

bidangnya.149

Sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya

dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah)

Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang

lebih mengetahui. QS. Al-Furqan. Ayat: 59.150

Para ahli kedokteran dan para ahli analisis ternyata telah menegaskan

dalam pernyataan dan penjelasannya, bahwa dampak merokoktidak hanya

menimbulkan bau yang tidak sedap. Tapi lebih dari itu juga bisa membahayakan

149

Yusuf Qardawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Jakarta: Gema Insani Pres, 1993, h.

836. 150

Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode

Angka, h. 180.

Page 40: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

89

kesehatan badan secara umum dan paru-paru secara khusus.151

Itu semua

merupakan kenyataan yang pada tahun-tahun belakangan ini membuat seluruh

dunia berseru agar orang waspada dan hati-hati terhadap rokok. Bahkan menurut

hasil penelitian yang diumumkan oleh Fakultas Kedokteran Britania di Inggris:

a. Setiap tahun 27.000 orang britania meninggal karena merokok, dan

usia mereka berkisar antara 34- 65 tahun.

b. Setiap tahun 155.000 orang Britania akan mati karena 80%

diantaranya disebabkan serangan penyakit paru-paru.

c. 90% kematian karena serangan penyakit paru-paru itu di sebabkan

oleh rokok.

d. Sebab-sebab terjadinya kematian pada perokok itu antara lain

mereka terserang bermacam-macam penyakit seperti paru-paru,

saluran pernafasan, jantung, penyakit-penyakit urat nadi, penyakit

tenggorokan, kanker payudara, kanker mulut, serta kanker

tenggorokan dan kerongkongan. Anak-anak yang dilahirkan oleh

wanita perokok itu lebih banyak mengalami keguguran.152

Tidak salah jika akhirnya pada setiap tanggal 31 Mei seluruh dunia

merayakan atau mengkampanyekan World No Tobacco Day, atau di Indonesia

kita menyebutnyasebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang ditetapkan

oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) sejak tahun 1987. Menurut World

Health Organization(WHO), peringatan tersebut bertujuan untuk

mensosialisasikan dampak buruk merokok bagi kesehatan manusia dan

menghimbau agar masyarakat tidak merokok selama 24 jam serentak di seluruh

dunia pada tanggal 31 Mei 2013.153

Sesuai dengan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa merokok

sudah terbukti membahayakan bagi perokoknya maupun orang lain. Dan merokok

151

Tjandra Yoga Aditama, Rokok dan Kesehatan, h. 21. 152

Setiawan Budi utomo, Fiqh Aktual, Jawaban Masalah Kontemporer, Jakarta: Gema

Insani, 2003, h. 212. 153

https://rismafitriani.wordpress.com/2013/02/06/bahaya-merokok-dan-cara-

penanggulangannya/. Akses tanggal 6 April 2015.

Page 41: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

90

juga termasuk menghambur-hamburkan harta untuk hal-hal yang tidak bermanfaat

bagi dunia dan agamanya. Padahal Allah SWT berfirman di dalam QS Al-baqarah

Ayat: 195.

Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,

karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

QS. Al-baqarah: 195.154

Dan hadis Nabi SAW yang menyatakan:

ه ي ل هللا عنه أن رسول اهلل صلى اهلل ع انخذس سض سنا ذ سعذ ب أب سع ع

وسلم قال ال ضشس وال ضشاس

Artinya: Dari Abu Sa‟id, Sa‟ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu,

sesungguhnya RasulullahSAWbersabda: “Tidak boleh melakukan

perbuatan yang memudharatkan, dan tidak boleh membalas

kemudharatan dengan cara yang salah. (HR. Baihaqi).155

Hadis di atas menjelaskan kaidah “Ladharara Wala Dhirara” yang

telah dibakukan Ulama. Para ahli fiqih mengqiyaskan semua perkara-perkara yang

berbahaya dengan kaidah ini, terutama masalah-masalah kontemporer yang tidak

ada pada zaman Nabi SAW, misalnya, narkoba dan rokok. Keduanya dihukumi

154

Amin Mukhtar,(Syamil Al-qur‟an) Alqur‟an dan Tarjamah, dilengkapi Dengan

Kajian ushul fikih, Bandung: PT. Sygma Exa Grafikah. 30. 155

(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta lainnya dengan

cara musnad, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattha‟ secara mursal dari Amr bin

Yahya dari bapaknya dari Rasulullah, dia tidak menyebutkan Abu Sa‟id. Akan tetapi hadits ini

memiliki jalan-jalan yang saling menguatkan).

Page 42: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

91

haram karena masuk dalam kaidah ini. Sebab hal tersebut berbahaya dan

membahayakan orang lain.156

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh subjek penelitian yang

bernama Ustadz Yamin Mukhtar Lc, Guru Muhammad Mukhsin dan Ustadz

Anwar Isa. Lc, bahwa beliau mengatakan, dalam masalah ini memang tidak ada

dalil secara khusus, akan tetapi dalam menetapkan haram atau halalnya suatu

perkara, hukum Islam tidak hanya bersandar pada nashyang khusus menjelaskan

suatu masalah. Akan tetapi ada berbagai ayat atau kaidah-kaidah umum syari‟ah

yang menjadi indikator penting dalam menetapkan hukum dengan menimbang

mudharat dan manfaatnya. 3 (tiga) Subjek penelitian yang bernama Guru

Muhammad Mukhsin, Ustadz Anwar Isa. Lc dan ustadz Yamin Mukhtar. Lc

mengqiyaskan157

rokok ini adalah suatu perkara yang memabukkan dan merusak

akal, disamping itu para peneliti ahli kedokteran juga sudah mengungkapkan

beberapa penyakit yang ditimbulkan. Sehingga mereka mengambil dalil Al-

qur‟an, Hadis dan kaidah fikih:

..

Artinya: Dan (Rosul) itu menghalalkan segala sesuatu yang baik-baik dan

mengharamkan segala sesuatu yang buruk. QS. Al-A‟raf. Ayat 157.158

156

http://almanhaj.or.id/content/3447/slash/0/tidak-boleh-membahayakan-orang-lain/.

Akses tanggal 7 April 2015. 157

Qiyas ialah menyamakan suatu peristiwa yang tidak ada hukumnya dalam nash

kepada kejadian yang lain yang hukumnya dalam nash karena adanya kesamaan dua kejadian

dalam illat hukumnya. 158

Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode

Angka, h. 157

Page 43: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

92

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,

adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan

itu agar kamu mendapat keberuntungan. QS. Al-Maidah. Ayat: 90.159

ش حشاو ش وكم خ عائشة قانت قال سسىل هللا صه هللا وسهى كم يسكش خ ع

س) ال ح تشيزي و ق ى داود و ان مء انكف ينه حشاو (احذ و اب و يا اسكش انفشق ينه ف

Artinya: Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, setiap minuman

yang memabukkan adalah haram, dan minuman yang dalam jumlah

banyaknya memabukkan, maka segenggam darinya pun haram.HR.

Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi berkata, Hadits ini

hasan.160

صانح و عه جهب ان فاسذ يقذ دسء ان

Arttinya: menolak mafsadad lebih diutamakan dari pada meraih

maslahat.161

Menurut Subjek penelitian yang bernama Ustadz Yamin Mukhtar dan

Guru Muhammad Mukhsin, antara menghisab rokok dan minum khamr ada

persamaan „illatnya, yaitu sama-sama perbuatan buruk dan berakibat

memabukkan atau merusak badan para konsumsinya, sehingga dapat merusak

159

Amin Mukhtar,(Syamil Al-qur‟an) Alqur‟an dan Tarjamah, dilengkapi Dengan

Kajian ushul fikih, Bandung: PT. Sygma Exa Grafika,h. 124. 160

Hadits ini dicantumkan oleh Ibn Rajab al-Hanbali di dalam kitabnya, Jâmi‟ al-

„Ulûm wa al-Hikam, hadis ke-46, melengkapi Arba‟un an-Nawawiyah menjadi 50 hadis. Hadis ini

diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy‟ari, Ibn Umar dan Aisyah. 161

H. A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fikih,h. 29.

Page 44: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

93

akal. Terlebih sampai memubadzirkan harta. Berdasarkan persamaan „illat162

itu,

baik sedikit maupun banyak, secara langsung atau tidak langsung maka hukum

merokok ialah haram, sebagaimana haramnya meminum khamr. Dan masalah ini

sangat bertentangan dengan teori maqashid as-syari‟ah (tujuan hukum Islam).

Menurut hemat penulis, merujuk pada pendapat 3 (tiga) subjek

penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin, Ustadz Anwar Isa. Lc dan

Ustadz Yamin Mukhtar. Lc di atas. Bahwa para ahli medis telah menyatakan

bahaya rokok terhadap tubuh secara umum, juga berbahaya terhadap paru-paru

dan saluran pernafasan secara khusus. Bahkan dapat pula menimbulkan kanker

atau radang paru-paru. Meskipun demikian, sebenarnya untuk membuktikan

bahaya rokok ini, tidak harus dilakukan oleh seorang dokter atau para ahli medis

yang memahami kimia, karena hal ini sudah diketahui dan dirasakan oleh

masyarakat umum. Dimana mudharat (bahaya) yang datang secara bertahap atau

berlahan sama hukumnya dengan yang seketika, keduanya sama-sama haram.

karena itu, pengaruh racun rokok (nikotin) terhadap jantung dan paru-paru, cepat

atau lambat hukumnya haram, dan tidak diragukan lagi. Sebagaimana pendapat

Imam Ibnu Hzam dalam Al-Muhalla,163

menetapkan haramnya sesuatu yang

menimbulkan mudharat berdasarkan nash umum. Beliau mengatakan “segala

sesuatu yang membahayakan adalah haram” berdasarkan sabda Nabi SAW.

162

illat adalah suatu sifat yang terdapat pada ashal atau pokok yang menjadi dasar

untuk menetapkan hukum pada ashal dan untuk mengetahui hukum pada cabang yang hendak

dicari hukumnya. 163

Lihat:Al-Imam.Al-Muhalla, Jilid VII, h. 504-505. Masalah 1030.

Page 45: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

94

سسىل هللا صه هللا وسهى هللا عنه ع أوس سض اد اب أب عه شذ ع

ء، فإرا تىقتم فأحسنىا انقتهة وإرا ربحتى عه كم ش هللا كتب اإلحسا قال إ

مم. س ه م فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرتو وليرح ذبيحتو رواArtinya: Dari Abu Ya‟la Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah

Shallallahu „alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah

mewajibkan berlaku baik terhadap segala sesuatu. Maka jika kalian

membunuh, hendaklah membunuh dengan cara yang baik. Jika kalian

menyembelih, hendaklah menyembelih dengan cara yang baik.

Hendaklah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan

menyenangkan hewan sembelihannya”. (HR Muslim).164

Maka menurut Imam Ibnu Hzam165

, barang siapa yang menimbulkan

mudharat pada dirinya sendiri dan pada orang lain berarti ia tidak berbuat baik dan

barang siapa yang tidak berbuat baik berarti menentang Allah SWT.

2. Hukum Jual Beli Rokok Perspektif Ulama Kota Palangka Raya

Berdasarkan hasil kosioner dan wawancara terhadap 5 (lima) orang

Ulama di Kota Palangka Raya sebagai subjek penulisan yang bernama Guru

Zainal Arifin Hasan, Guru Muhammad Mukhsin, Guru Iskandar Arsyad, Ustadz

Anwar Isa Lc, dan Ustadz Yamin Mukhtar memberikan tanggapan terhadap

hukum jual beli rokok perspektif Ulama Kota Palangka Raya, penulis

menganalisa bahwa ke 5 (lima) subjek tersebut secara umum menyatakan bahwa

jual beli rokok berada dalam tingkat larangan, yaitu antara haram (harus dihindari

dan kalau tidak pelakunya akan terancam siksa) dan makruh (dianjurkan untuk

164

(Dinukil untuk Blog Ulama Sunnah dari Syarah Arbain An Nawawiyah oleh Asy

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, penerjemah Abu Abdillah Salim, Penerbit Pustaka Ar

Rayyan. Silakan dicopy dengan mencantumkan URL http: //ulamasunnah.wordpress.com). Akses

Tanggal 7 April 2015. 165

Setiawan Budi utomo, Fiqh Aktual, Jawaban Masalah Kontemporer. H. 213.

Page 46: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

95

dihindari dan ketika itu yang bersangkutan memperoleh pahala, tetapi jika

dikerjakan tidak berdosa).

Subjek penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin, Ustadz

Anwar Isa. Lc, dan Ustadz Yamin Mukhtar. Lc menyatakan bahwa hukum jual

beli rokok adalah haram. Karenajual beli rokok dapat dikategorikantolong-

menolong dalam berbuat dosa dan perbuatan isrof yang diharamkan Islam, sebab

menurut Imam Ibnu Hazm yang dimaksud isrof adalah dapat berupa menafkahkan

harta untuk sesuatu yang diharamkan Allah SWT. Sedikit maupun banyak,

berbuat boros pada sesuatu yang tidak diperlukan, yang menghabiskan

kekayaannya, menghambur-hamburkan harta secara sia-sia, meskipun dalam

jumlah kecil.Dan masalah ini juga bertentangan dengan teori Maqasid Al-Syari‟ah

yaitu Menjaga harta (Hiifdz Al-mal).

Sebagaimana Firman Allah SWT:

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,

kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah

kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya

pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu

adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. QS. Al-Isra‟ Ayat: 26-27.166

166

Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode

Angka, h. 124.

Page 47: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

96

......

Artinya: dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang yang berlebih-lebihan. QS. Al-A‟raf: 31.167

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa tujuan utama dari Maqashid Al-

Syari‟ah adalah untuk menjaga dan memperjuangkan tiga kategori hukum antara

lain sebagaimana penulis uraikan di bab II yaitu:168

Kategori Daruriyyat169

kategori Hajiyyat,170

dan Kategori Tahsiniyyat.171

Karena dalam transaksi jual beli

rokok, menurut subjek penelitian yang bernama Guru Muhammad Mukhsin

menyatakan bahwa, merokok dan jual beli rokok ini tidak termasuk kebutuhan

yang mendesak atau kebutuhan pokok (primer), melainkan hanya kebutuhan

hajjiyat atautahsiniyat. Jadi, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka tidak

akan mengancam keselamatan manusia. Hal ini diperkuat dengan pernyataan

subjek penelitian yang bernama Ustadz Anwar Isa. Lc dan Ustadz Yamin

Mukhtar. Lc, beliau mengatakan bahwa transaksi jual beli rokok adalah haram.

Karena sesuatu yang mengikuti merupakan kesatuan dari yang diikuti, oleh

167

Imam Nawawi Al-Bantani, Alhidayah AL-Quran Tafsir Per kata Tajwid Kode

Angka, h. 124. 168

Yusuf al-Qadharawi, Fiqih Praktis Bagi Kehidupan Modern Kairo: Makabah

Wabah, 1999, h. 79-85. 169

Yaitu kebutuhan yang mendesak atau darurat. Dalam kategori ini ada lima hal yang

perlu diperhatikan, yaitu memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal pikiran,

memelihara kehormatan dan keturunanan, serta memelihara harta benda. Dalam kebutuhan

daruriyyat, apabila tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka akan mengancam keselamatan

umat manusia di dunia maupun di akhirat. 170

Yaitu kebutuhan-kebutuhan sekunder. Apabila kebutuhan ini tidak terwujud tidak

sampai mengancam keselamatan, namun akan mengalami kesulitan. Untuk menghilangkan

kesulitan tersebut, dalam Islam terdapat hukum rukhsah (keringanan) yaitu hukum yang

dibutuhkan untuk meringankan beban, sehingga hukum dapat dilaksanakan tanpa rasa tertekan dan

terkekang. 171

Yaitu hal-hal penyempurna. Tingkat kebutuhan ini berupa kebutuhan pelengkap.

Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka tidak akan mengancam dan tidak pula menimbulkan

kesulitan.

Page 48: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

97

karenanya tidak patut berdiri sendiri dari segi hukumnya. Sebagaimana hukum

merokok adalah haram, maka jual belinya juga haram. sebagaimana kaidah fikih:

لتتاب اب ع

Artinya: Pengikut itu hukumnya tetap sebagai pengikut yang mengikuti.

Selanjutnya, subjek penelitian yang bernama Ustadz Yamin Mukhtar.

Lc, menyatakan bahwa Antara menghisab rokok dan minum khamr ada

persamaan illatnya, yaitu sama-sama berakibat memabukkan atau merusak badan

para konsunsinya, sehingga dapat merusak akal. Terlebih sampai memubadzirkan

harta. Berdasarkan persamaan „illat itu, maka hukum jual beli rokok adalah

haram. sebagaimana hadis Nabi SAW:

ش وشاسبها وساقها وبائعها ويبتاعها عاصشهاو انخ هللا نع

ه ىنة إن ح ويعتصشها وحايهها وان

Artinya: “Allah melaknat khamr, orang yang meminumnya, orang yang

menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya,

orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan

orang yang meminta diantarkan”. (HR. Ahmad).172

Menurut hemat penulis, mencermati kembali tanggapan dari subjek

penelitian yang bernama Ustadz Anwar Isa. Lc di atas bahwa rokok yang sudah

terbukti mudharatnya, maka hukum jual beli rokok juga haram. Karena sesuatu

yang mengikuti merupakan kesatuan dari yang diikuti, oleh karenanya tidak patut

berdiri sendiri dari segi hukumnya. Sebagaimana hukum merokok adalah haram,

maka jual belinya juga haram. Dengan demikian, makna yang dikehendaki

172

(HR. Ahmad 2: 97, Abu Daud no. 3674 dan Ibnu Majah no. 3380, dari Ibnu „Umar,

dari ayahnya. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Syu‟aib Al

Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih karena ada berbagai penguatnya).

Page 49: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

98

mengenai tabi‟173

adalah sesuatu yang tersambung dan menjadi bagian dengan

sesuatu yang diikuti dan sulit untuk dipisahkan. Dan Sesuatu yangmengikuti tidak

dapat berdiri sendiri secara hukum (tidak dapat memiliki hukum tersendiri).174

Beranjak dari permasalahan di atas, penulis menanyakan kepada 5

(lima) subjek penelitian yang menjadi informan dalam penelitian ini terkait

permasalahan yang sangat krusial yaitu rokok sebagai aset negara. Dari ke 5

(lima) subjek penelitian semua sepakat bahwa industri rokok merupakan sumber

pendapatan yang sangat penting bagi perekonomian negara. Belum lagi intansi

dan perusahaan (di luar perusahaan rokok) yang berhubungan dengan kinerja

mereka, seperti jasa angkutan dan distribusi, masih pula ditambah dengan orang

yang menggantungkan hidup dari distribusi rokok langsung ke konsumen, seperti

toko, warung, hingga para pengecer rokok asongan. Namun, tidak dapat

dipungkiri bahwa rokok juga telah membawa efek mudharat yang sangat

berbahaya dalam kehidupan.

Menurut penulis, mencermati kembali tanggapan dari ke 5 (lima)

subjek penelitian di atas, bahwa rokok selain bermanfaat dalam sektor ekonomi,

ternyata rokok juga telah membawa efek mudharat yang sangat berbahaya bagi

kehidupan. Akan tetapi dalammaqasid As-syari‟ah (tujuan hukum Islam).

Sebagaimana yang dikatakan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Al-Musthafa

mengungkapkan bahwa, tujuan hukum Islam adalah memelihara kesejahteraan

manusia yang mencakup perlindungan jiwa, akal, dan harta. Apa saja yang

173

Menurut al-Zarkashi, tabi‟ diidentifikasi sebagai sesuatu yang sambung yang sangat

sulit untuk dipisahkan dengan matbu‟. 174

Riyad bin Mansur al-Khulayfi, al-Minha fi Qawa‟id al-Fiqhiyyah, Maktabah

Shamelah, jilid I, hal. 11.

Page 50: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

99

menjamin terlindunginya lima perkara tersebut adalah maslahat bagi manusia dan

dikehendaki.175

Hal ini diperkuat dengan pernyataan ke 5 (lima) subjek penelitian

bahwa, menolak mudharat lebih utama daripada meraih manfaat. Kemudian dalam

skala nasional perusahan rokok memang dapat memungut pajak yang cukup

besar, tetapi perlu diketahui bahwa pemerintah juga mengeluarkan anggaran untuk

biaya kesehatan dan pengobatan akibat rokok ini. Bahkan anggaran untuk biaya

kesehatan dan pengobatan akibat rokok lebih besar dari pada pajak yang diperoleh

dari bisnis tersebut. Contohnya jika pemerintah mendapatkan Rp. 27 triliyun,

berapa sebenarnya biaya kesehatan yang ditanggung oleh pemerintah dan

masyarakat?. Menurut data di berbagai negara dan Indonesia, Biaya kesehatan

yang ditangggung oleh pemerintah dan masyarakat sebesar tiga kali lipat dari

cukai yang didapatkan. Jadi cukainya Rp. 27 triliyun maka biaya kesehatannya

sebesar Rp. 81 triliyun. Sebuah defisit yang sangat dahsyat.176

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zainal

Abidin mengatakan, selamapenelitian 2011 biaya sakit dikarenakan

mengkonsumsi rokok sebesar Rp 39,5 triliun. Dalam setahun terdapat 29,83

persen dari total healthcare expenditure yaitu Penyakit Paru Obstruktif Kronis

(PPOK) Rp 35,1 triliun, kanker paru sebanyak Rp 2,6 triliun dan penyakit Iskemik

sebesar Rp 1,68 triliun. Bahkan APBN dan APBD tidak akan mampu membiayai

penyakit akibat rokok dalam jangka panjang sekalipun. Kemudian dalam

175

Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: Tzakiyah Institut, 2000, h.

12. 176

Lihat artikel Tulus Abadi, S.H. Ketua Bidang Hukum Perundang-undangan

Komnas PM bertajuk ”Biaya Sosial Akibat Merokok”. Dan Penerima Tobacco Control Fellowship

Programs di Bangkok pada tahun 2003. Dalam

https://awwamisasi.wordpress.com/2009/10/06/hukum-rokok-dalam-islam-adalah-haram/. Akses

Tanggal, 13 April 2015.

Page 51: BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gmbaran Umum Lokasi ...digilib.iain-palangkaraya.ac.id/448/6/BAB IV (AS).pdf · Saya mengetahui fatwa tersebut dari beberapa media televisi atau

100

Peraturan Presiden (Perpres Nomor 12 Tahun 2013 mengenai Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) pada Pasal 25 i pelayanan yang tidak ditanggung JKN ialah

gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan

hobi yang membahayakan diri sendiri. Maka dari itu sebagai alternatifnya pabrik

rokok harus membayarkan orang-orang sakit akibat rokok tersebut.177

Kemudian

merokok juga berefek negatif bagi ekonomi keluarga. Jika diasumsikan seseorang

mengkonsumsi rata-rata 1 bungkus rokok perhari dengan harga Rp. 10. 000, maka

harus tersedia anggaran Rp. 300. 000, per bulan. Dengan jumlah itu, dalam

setahun terakumulasi uang sebesar Rp. 3. 600. 000, yang dibakar sia-sia.178

Dari permasalahan tersebut di atas, apabila diamati kembali bahwa

dalam hukum Islam, menolak mudharat lebih diutamakan dari pada meraih

manfaat. Sebagaimana yang dikatakan Muhammad dalam bukunya Aspek Hukum

dan Mua‟malat. Beliau mengatakan bahwa dalam lapangan ekonomi, Islam lebih

mengedepankan prinsip menolak bahaya didahulukan daripada mendatangkan

kebaikan.179

177

http://nasional.sindonews.com/read/800728/15/pabrik-rokok-harus-tanggung-biaya-

kesehatan-perokok-1383271864.Anggaran kesehatan paling banyak untuk obati PTR. Akses 20

April 2015. 178

Abu Umar Basyir, Mengapa Ragu Meninggalkan Rokok, Jakarta: Pustaka At-

Tazkia, 2012, h. 50. 179

Muhammad, Aspek Hukum dalam Mu‟amalat, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h.

34.