BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa...

17
22 BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjoho Desa Karangjoho merupakan desa yang berada di Kabupaten Semarang. Tepatnya di Kelurahan Samban, Kecamatan Bawen. Karangjoho adalah desa yang berada persis di kaki Gunung Kendalisodo. Secara geografis wilayah Desa Karangjoho. Kelurahan Samban, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang memiliki batas-batas geografis sebagai berikut : Menurut catatan dan data kepala Desa Samban pada bulan Oktober 2013 jumlah penduduk jumlah Kepala Keluarga mencapai 192 yang terdiri dari 136 warga laki-laki dan 138 warga perempuan. Masyarakat di Desa Karangjoho mayoritas sebagaian besar bermata pencaharian sebagai petani dengan persawahan yang hampir mengelilingi Desa Karangjoho. Warga Desa Karangjoho hampir keseluruhan beragama Islam walau ada yang beragama non Islam namun mereka menjunjung tinggi nilai persatuan di Desa Karangjoho. Contoh dari adanya persatuan diantara warga Desa Karangjoho adalah dibentuknya adanya organisasi-organisasi di Desa Sebelah Utara Desa Sorogenen dan Desa Samban Sebelah Timur Desa Harjosari Sebelah Selatan Desa Mlilir dan Desa Prampelan Sebelah Barat Desa Poncoruso

Transcript of BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa...

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

22

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Karangjoho

Desa Karangjoho merupakan desa yang berada di Kabupaten Semarang.

Tepatnya di Kelurahan Samban, Kecamatan Bawen. Karangjoho adalah desa

yang berada persis di kaki Gunung Kendalisodo. Secara geografis wilayah

Desa Karangjoho. Kelurahan Samban, Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang memiliki batas-batas geografis sebagai berikut :

Menurut catatan dan data kepala Desa Samban pada bulan Oktober

2013 jumlah penduduk jumlah Kepala Keluarga mencapai 192 yang terdiri

dari 136 warga laki-laki dan 138 warga perempuan. Masyarakat di Desa

Karangjoho mayoritas sebagaian besar bermata pencaharian sebagai petani

dengan persawahan yang hampir mengelilingi Desa Karangjoho.

Warga Desa Karangjoho hampir keseluruhan beragama Islam walau ada

yang beragama non Islam namun mereka menjunjung tinggi nilai persatuan di

Desa Karangjoho. Contoh dari adanya persatuan diantara warga Desa

Karangjoho adalah dibentuknya adanya organisasi-organisasi di Desa

Sebelah Utara Desa Sorogenen dan Desa Samban

Sebelah Timur Desa Harjosari

Sebelah Selatan Desa Mlilir dan Desa Prampelan

Sebelah Barat Desa Poncoruso

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

23

Karangjoho, seperti organisasi pemuda, hingga organisasi bapak-bapak dan

ibu-ibu.

Sarana dan Prasarana yang ada di Desa Karangjoho meliputi :

1. Sarana transportasi menggunakan kendaraan bermotor melewati

Merakmati-Harjosari-Karangjoho.

2. Sarana peribadatan terdapat 1 masjid dan 1 mushola.

3. Sarana olah raga terdapat 1 buah lapangan volley.

4. Palayan keamanaan terdapat 2 buah pos kamling

5. Sarana penerangan menggunakan listrik.

6. Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu.

7. Sarana pendidikan terdapat 1 buah, taman kanak-kanak,

sedangkan untuk sekolah dasar berada di desa sebelah dan untuk

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengan Atasa

(SMA) berada di Ibu Kota Kecamatan yang letaknya agak begitu

jauh. ( Sumber Arsip Desa Karangjoho )

B. Gunung Kendalisodo

Gunung Kendalisodo merupakan sebuah gunung yang berada di

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Gunung ini konon terbentuk karena

hasil letusan Gunung Ungaran purba. Menurut kepercayaan warga sekitar,

Gunung Kendalisodo merupakan sebuah gunung yang dijaga oleh Hanoman

dan tempat pertapaan Hanoman saat menjadi Resi Mayangkara. Hanoman

yang dikisahkan merupakan anak dari Anjani dan Bathara Guru. Menurut

warga Senggono nama lain Dari Hanoman, dahulu dimandikan di Sendang

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

24

Cupumanik hingga mengalami pertumbuhan dan kesaktian yang luar biasa

hingga menjadi sakti mandraguna. Dalam proses petumbuhan Senggono

mencari orang tuanya dan dengan pamannya yaitu Sugriwo dan Subali,

kemudian Sugriwo diajak mengabdi kepada Prabu Rama Wijaya.

Dalam perang Antoro, perang diantara Prabu Rama Wijaya melawan

Dasamuka, Senggono atau Hanoman mencabut tugu perbatasan di

Ngalengkodiraja dan dibantinglah tugu tersebut hingga menjadi Dewi

Windrati, Eyang dari Hanoman. Setelah Dewi Windrati menyampaikan

terimaksih kepada Hanoman lalu Dewi Windarti pulang ke kayangan. Selesai

perang Antoro kemudian Hanoman mengabdi kepada Prabu Sri Bathoro

Kresno dan oleh Prabu Sri Bathoro Kresno, Hanoman diperintahkan berada di

Gunung Kendalisodo guna menjaga manusia dari angkara murka.

Sampai saat ini Sendang Cupumanik yang berda di desa Karangjoho

masih digunakan sebagai tempat penjamasan pusaka, pusat prosesi grebeg

Gunung Kendalisodo, tempat berdoa hingga tempat penyembuhan berbagai

macam penyakit. (Rahman, 10 Januari 2014)

C. Tradisi Grebeg Kendalisodo

1. Pengertian Upacara Grebeg Kendalisodo

Grebeg Kendalisodo adalah tradisi ritual di Desa Karangjoho, Kelurahan

Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang yang biasanya dilakukan

setiap tanggal 10 Suro. Gunung Kendalisodo terletak di Kecamatan Bawen,

Kabupaten Semarang. Acara ini dipusatkan di sebuah mata air yang disebut

Sendang Cupumanik dengan diadakannya penjamasan Pancasila yang

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

25

melambangkan negara Indonesia dan juga sabit dan cangkul sebagai lambang

pertanian sebagai sektor ekonomi penduduk sekitar Gunung Kendalisodo.

Penjamasan ini dihadiri oleh seluruh warga desa sekitar Gunung Kendalisodo.

Upacara Grebeg Kendalisodo adalah memberi doa dan sesaji bagi penunggu

Gunung Kendalisodo yang dipusatkan di Sendang Cupumanik. Di tempat ini

kerap dilakukan berbagai ritual pembersihan diri yang terkait dengan

kepercayaan bahwa Muharam atau Suro adalah bulan tepat untuk mengkoreksi

diri dan membersihkan jiwa dan batin.

Tujuan dari Upacara Grebeg Kendalisodo adalah agar masyarakat di

sekitar Gunung Kendalisodo dijauhkan dari malapetaka dan yang paling

penting adalah diberi kemakmuran, kelimpahan air dan serta hasil pertanian di

Desa Karangjoho melimpah khususnya dan dijauhkan dari konflik-konflik

nasional umumnya (Wawancara Rabin, 14 Januari 2014).

2. Sejarah singkat tradisi Grebeg Kendalisodo

Tradisi Grebeg Kendalisodo di Desa Karangjoho rutin dilakukan setiap

tanggal 10 Suro atau Muharam. Grebeg Kendalisodo yang dahulu hanya untuk

sedekah bumi tapi pada perkembanganya saat ini juga untuk memberikan doa-

doa kepada para leluhur dan penunggu gunung Kendalisodo yaitu Hanoman

agar dijauhkan dari malapetaka, dan yang paling penting adalah diberi

kemakmuran, kelimpahan air dan serta hasil pertanian yang memuaskan,

hingga diadakannya penjamasan pusaka (Pancasila, cangkul dan sabit) yang

dipusatkan di Sendang Cupumanik yang dianggap suci bagi warga sekitar

Gunung Kendalisodo.

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

26

Awal mula tradisi Grebeg Kendalisodo tidak lepas dari kepercayaan warga

sekitar Gunung Kendalisodo bahwa Gunung Kendalisodo merupakan gunung

yang dijaga oleh Hanoman. Tradisi Grebeg Kendalisodo adalah tradisi budaya

lokal di daerah sekitar Gunung Kendalisodo yang dilakukan setiap tanggal 10

Suro. Pada tahun 1997, dimulailah Sedekah Bumi Kendalisodo dalam rangka

memayu hayuning bawono. Memayu hayuning bawono berarti tidak mau

memaksakan diri pada sesuatu (orang, binatang, tumbuhan, batu atau sungai)

melainkan mau menghormatinya, membiarkanya dalam irama tersendiri,

mencari kebebasan. Sikap ini tidak sama dengan sikap acuh tak acuh (Frans

Magnis Suseno, 1983: 51-52). Sedekah bumi pertama terhadap Gunung

Kendalisodo bertepatan pada tanggal 10 Suro 1419 H, pada saat itu masyarakat

desa yang dipimpin oleh Eyang Marsidi, selaku juru kunci Sendang

Cupumanik dan pertapaan Gunung Kendalisodo. Dalam pelaksanaannya

warga masyarakat dengan sukarela membawa aneka sesaji dan jajan pasar

(buah buahan dan makanan tradisional) pertemuan tersebut dilakukan di tempat

di Sendang Cupumanik, tiap kepala keluarga diwakili oleh satu orang, sembari

melakukan musyawarah masalah sedekah bumi pada tahun yang akan datang.

Pada tahun 1998, bertepatan dengan 10 Suro 1420 H dalam rangka

“Memayu Hayuning Bawono”, warga masyarakat Dusun Karangjoho yang

dipimpin oleh Eyang Marsidi melakukan hal yang sama dengan tahun 1997,

namun pada tahun 1998 ini setiap keluarga diwakili oleh dua orang, acara

tersebut berlangsung di Sendang Cupumanik, tiap keluarga membawa sesaji

berupa jajan pasar (buah–buahan dan panganan tradisional), setelah warga

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

27

berkumpul maka doa-doapun dan sesaji diletakan di dekat sumber air sendang,

setelah peletakan sesaji dan doa, rapat dimulai, sambil bermusawarah. Dari

permusyawarahan tersebut melahirkan gagasan dan disepakati agar Sedekah

Bumi Kendalisodo diganti dengan nama Grebeg Kendalisodo dengan

mengelilingi daerah sekitar Gunung Kendalisodo serta mengarak Pancasila,

sabit dan cangkul sebagai lambang negara serta lambang pertanian dan

berakhir di Sendang Cupumanik serta mengundang warga masyarakat desa

sekitar Gunung Kendalisodo juga membuat gunungan buah atas usulan

Santoso warga RT 02 RW 04 Samban.

Pada pelaksanaan tahun 1999, bertepatan dengan 10 Suro 1421 H,

berdasarkan kesepakatan warga masyarakat Desa Karangjoho tahun 1998, yang

lalu Grebeg Kendalisodo dilakukan dengan mengelilingi daerah sekitar

Gunung Kendalisodo dengan mengarak Pancasila, sabit, cangkul serta

gunungan buah-buahan dengan diikuti warga desa sekitar Gunung

Kendalisodo. Grebeg Kendalisodo dalam perkembangan tahun berikutnya

hingga saat ini bertambah dengan diadakanya jamasan pusaka serta diaraknya

hasil pertanian dan perkebunan atau gunungan buah-buahan sebagai lambang

bahwa Desa Karangjoho diberi hasil yang melimpah, serta dibentuknya panitia

dari warga Karangjoho, karena antusias warga yang semakin bertambah tidak

hanya seluruh warga desa Karangjoho namun juga oleh warga desa sekitar

Gunung Kendalisodo yang hadir dan mengikuti Grebeg Kendalisodo.

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

28

3. Pelaku upacara Grebeg Kendalisodo

Yang terlibat dalam tradisi Grebeg Kendalisodo diantaranya adalah :

a. Juru Kunci Sendang Cupumanaik

Juru kunci Sendang Cupumanik adalah orang yang menjaga

sendang dan membacakan doa saat penjamasan pusaka di Sendang

Cupumanik. Juru kunci juga berperan sebagai orang yang berhak

melarang ataupun memperbolehkan seorang untuk masuk ke

Sendang Cupumanik. Juru kunci sendang biasanya adalah orang

yang mendapatkan wangsit ataupun ditunjuk oleh juru kunci

sebelumnya. Untuk saat ini juru kunci Sendang Cupumanik dipegang

oleh Bapak Rabin.

b. Modin

Modin adalah orang yang memberikan doa satu hari sebelum

acara upacara Grebeg Kendalisodo berlangsung. Namun tidak hanya

sebagai pembawa doa penghantar untuk upacara Grebeg

Kendalisodo tapi juga modin adalah orang yang berperan sebagai

pemimpin shalat jenazah dan memimpin doa-doa. Di Desa

Karangjoho modin biasanya dipilih oleh masyarakat desa,

sedangkan doa yang dipimpin modin adalah doa Islam yang

ditambah dengan doa Jawa. Tugas modin dalam Grebeg

Kendalisodo adalah memberikan doa di Sendang Cupumanik satu

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

29

hari sebelum Grebeg Kendalisodo berlangsung agar dapat

berlangsung dengan baik.

c. Kepala Desa Samban

Kepala desa adalah orang yang dianggap sebagai sesepuh

desa atau orang yang paling bertanggung jawab di desa. Kepala

desa ini dipilih oleh warga desa secara ikhlas tanpa paksaan.

Kepala desa adalah orang yang mengerti seluk beluk desa

kepemimpinanya, serta dijadikan orang yang memimpin acara-

acara. Dalam Grebeg Kendalisodo kepala desa dijadikan sebagai

orang yang melakukan jamasan serta sebagai orang yang

mengsahkan Grebeg Kendalisodo.

d. Ketua Panitia Grebeg Kendalisodo

Ketua panitia adalah orang yang dianggap mengetahui asal

mula Grebeg Kendalisodo dan juga dianggap budayawan setempat.

Dalam pemilihan ketua panitia, masyarakat memilih dengan

dibantu oleh juru kunci Sendang Cupumanik. Tugas ketua panitia

ini adalah mengatur acara grebeg dari tahap persiapan hingga

selesai. Ketua panitia juga berperan sebagai orang yang mengantar

sesaji ke sendang Cupumanik dibantu oleh orang yang dia tunjuk.

e. Empat orang pembawa sesaji dan menghantar ke sendang.

Empat orang yang ditugaskan membawa sesaji biasanya

adalah warga Desa Karangjoho yang ditunjuk oleh ketua panitia.

Mereka dengan ikhlas membawa dan akan meletakanya di samping

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

30

sendang, sedangkan tiga orang lainya mengawal di belakang,

mereka membawa kemenyan. Tugas mereka dimulai saat pawai

diberhentikan di Desa Karangjoho, sesaat akan menuju sendang

untuk prosesi jamasan.

f. Peserta upacara Grebeg Kendalisodo

Peserta Grebeg Kendalisodo adalah sebagian besar adalah

warga Desa Karangjoho dan warga sekitar Gunung Kendalisodo

yang bersedia hadir saat Grebeg berlangsung, baik anak-anak,

remaja maupun orang tua yang menggunakan baju adat Jawa. Pada

saat grebeg berlangsung tampak masyarakat sangat antusias saat

mengikuti.

4. Wujud Sesaji

a. Sesaji makanan.

Sesaji dalam Grebeg Kendalisodo diambil dari hasil bumi di

Karangjoho yang banyak dimiliki warga. Sesaji ini dibagi menjadi

dua, yaitu sesaji untuk diletakan di sendang dan sesaji dari

masyarakat yang berupa makanan yang akan dimakan dan

diperebutkan setelah prosesi jamasan selesai. Sesaji tersebut

dibawa menggunakan tampah atau nampan rajutan dari bambu,

disertai bunga dan kemenyan, sedangkan pada sesaji yang akan

dimakan tanpa kemenyan dan dupa biasanya berupa tumpeng,

sayuran beserta buah-buahan. Pada acara grebeg kali ini sesaji

yang dibawa dan diletakan di sendang beserta kemenyan adalah

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

31

berwujud buah pisang, sedangkan yang akan dimakan adalah nasi

beserta lauk pauk,sayuran dan buah-buahan.

b. Kemenyan atau Dupa

Kemenyan adalah alat yang digunakan untuk mengirim doa

kepada roh-roh yang ada di Desa Karangjoho dan kepada

penunggu Gunung Kendalisodo. Kemenyan ini dibakar oleh ketua

panitia bersamaan saat sesaji akan dibawa menuju sendang.

5. Peralatan upacara Grebeg Kendalisodo

a. Daun muda kelapa

Daun muda kelapa yang sering masyarakat Karangjoho

menyebutnya janur digunakan sebagai alas sesaji yang akan

diletakan bersama bunga dan kemenyan di sendang cupumanik.

b. Gerabah

Gerabah yang digunakan adalah berukuran kecil, yang

digunakan untuk meletakan kemenyan untuk dibakar oleh juru kunci

sendang cupumanik.

c. Daun pisang

Daun pisang digunakan sebagai tempat warga untuk

mengambil makanan atau saat makan bersama setelah prosesi

penjamasan selesai.

d. Pancasila, sabit dan cangkul.

Pancasila sebagai lambang pemersatu Negara Indonesia

digunakan sebagai pusaka yang akan dijamas, dengan harapan agar

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

32

bangsa Indonesia dijauhkan dari berbagai macam konflik yang

akan memecah persatuan bangsa. Sabit dan cangkul dilambangkan

sebagai perwakilan dari ekonomi warga Karangjoho yang

berprofesi sebagai petani. Penjamasan sabit dan cangkul

diharapkan agar sektor pertanian warga Karangjoho khususnya dan

seluruh pertanian di Indonesia maju dan terus berkembang.

e. Empat bambu berukuran sedang

Empat bambu berukuran sedang ini disusun seperti tempat

duduk raja. Bambu digunakan sebagai tempat menaruh pusaka

yang akan dijamas.

D. Prosesi Grebeg Kendalisodo

1. Tahap Persiapan

Dalam upacara Grebeg Kendalisodo perlu diadakanya persiapan

yang matang, agar dalam pelaksanaanya dapat berjalan dengan lancar,

persiapan tersebut mencakup persiapan sarana dan prasarana serta spiritual

agar nanti dalam prosesi grebeg tidak ada hambatan berupa kurangnya

sarana yang digunakan. Orang yang menyiapkan sarana dan prasarana ini

adalah warga Desa Karangjoho laki-laki maupun perempuan, sedangkan

persiapan spiritual adalah melakukan doa-doa satu malam sebelum Grebeg

Kendalisodo berlangsung di Sendang Cupumanik. Persiapan ini dipimpin

langsung oleh juru kunci sendang beserta modin desa di Sendang

Cupumanik hingga warga yang ingin datang dipersilahkan. Pada acara

grebeg tahun ini, banyak warga yang datang dalam tahap persiapan

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

33

spiritual di Sendang Cupumanik, hingga bupati Kabupaten Semarang

datang langsung mengikuti tahap ini dan memberikan sambutan dengan

kesimpulan adalah beliau mendukung tradisi Grebeg Kendalisodo, karena

ini bisa merupakan salah satu aset wisata budaya serta wisata religi di

Kabupaten Semarang.

2. Pelaksanaan upacara Grebeg Kendalisodo

Pelaksanaan Grebeg Kendalisodo dilaksanakan tanggal 10 Suro

tanggal jawa. Warga desa memilih tanggal itu karena itu sudah turun

temurun dari awal mulainya grebeg hingga saat ini. Warga percaya jika

Suro adalah bulan yang baik dan bersih, dan warga tetap setuju jika

Grebeg Kendalisodo dilakukan setiap tanggal 10 Suro.

a. Pawai

Prosesi Grebeg Kendalisodo dimulai saat warga mulai berkumpul

yang ditempatkan di desa Secang. Ketika semua warga dan panitia

berkumpul beserta Pancasila, sabit, cangkul dan sesaji yang akan

diarak,dan kepala desa Samban mengsahkan grebeg dengan sirinenya

dimulailah Grebeg Kendalisodo. Masyarakat sekitar juga suka menyebut

arak-arakan ini juga sebagai pawai. Warga mulai mengarak Pancasila,

sabit, cangkul, serta sesaji yang dipimpin oleh ketua panitia dari Desa

Secang menuju Sendang Cupumanik yang berada di Desa Karangjoho

untuk melakukan jamasan. Walau saat tahap ini terjadi hujan lebat namun

tidak mengurangi semangat dan antusias warga untuk mengikuti.

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

34

b. Sambutan-sambutan

Setelah pawai atau arak-arakan dari desa Secang menuju sendang

Cupumanik sampai di Desa Karangjoho ketua Panitia menghentikan

sejenak di pertigaan desa Karangjoho. Tidak tanpa alasan ketua panitia

menghentikan sejenak. Setelah semua warga beserta panitia berkumpul,

ketua panitia memberikan sambutan yang pula dihadiri oleh budayawan

dari Bali (Ibu Dayu) yang teryata juga berpatisipasi pada grebeg tahun ini.

Dalam sambutannya ini ketua panitia (Rahman) kepada selurh warga yang

hadir yang intinya adalah sangat berterima kasih kepada Tuhan YME dan

juga berterima kasih kepada warga yang telah hadirdan berpartisipasi, dan

kepada para pemuda agar Grebeg dapat dilestarikan agar tidak hilang.

c. Peletakan Sesaji

Setelah pawai dihentikan di pertigaan desa dan selesai ketua panitia

memberikan sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan pembakaran

kemenyan untuk sesaji. Kemudian ada 4 orang yang membawa sesaji

beserta kemenyan untuk dibawa ke Sendang Cupumanik dengan jalan kaki

karena jarak antara pertigaan desa dan sendang tidak begitu jauh. Setelah

sampai di Sendang Cupumanik maka 4 orang tersebut meletakan sesaji

dan dupa di sebuah batu besar yang memang khusus untuk peletakan sesaji

dan kemenyan. Setelah peletakan sesaji maka selanjutnya adalah

pembacaan doa jawa oleh pembawa sesaji tersebut. Sedangkan para warga

serta peserta grebeg yang lainya masih dipertigaan desa sembari

menunggu waktu untuk persiapan di sendang dan beristirahat sejenak

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

35

karena perjalanan dari Desa Secang menuju Desa Karangjoho agak begitu

jauh dan dan jalanan yang menanjak. Doa yang dipanjatkan oleh seorang

yang membawa sesaji tersebut intinya adalah agar seluruh warga desa

Karangjoho dan semua warga sekitar Gunung Kendalisodo terhindar dari

malapetaka dan diberi kemakmuran.

d. Jamasan Pusaka

Setelah sekiranya persiapan di Sendang Cupumanik selesai, ketua

panitia memulai kembali pawai menuju Sendang Cupumanik untuk

melakukan prosesi jamasan. Warga sangat antusias untuk mengikuti

puncak acara Grebeg Kendalisodo di Sendang Cupumanik. Setelah sampai

di Sendang Cupumanik, yang pertama akan dijamas adalah Pacasila yang

langsung diletakan diatas mata air sendang. Sedangkan sesaji yang akan

dimakan bersama diletakan di dalam bangunan sendang. Hanya juru kunci

sendang, panitia dan sedikit peserta yang diperbolehkan masuk di area

Sendang Cupumanik. Suasana menjadi hening, ketika juru kunci mulai

menyuruh semua untuk diam dan tenang. Pada Grebeg Kendalisodo tahun

ini, prosesi yang seharusnya dipimpin oleh juru kunci Sendang Cupumanik

(Rabin) memberikan kehormatan kepada budayawan Bali (Ibu Dayu)

untuk memimpin jamasan pusaka, dan beliau menerima dengan baik.

Kemenyan kembali dibakar, dan Ibu Dayu mulai melakukan prosesi

dengan membaca mantra-mantra. Suasana semakin mencekam ketika salah

seorang dari anggota panitia kerasukan, namun hal itu dapat di atasi

dengan baik oleh juru kunci sendang. Di sisi lain juru kunci sendang

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

36

memberikan doa-doa kepada sesaji makanan yang akan diperebutkan oleh

warga. Setelah Ibu Dayu dan juru kunci sendang Bapak Rahman selesai

melakukan doa-doa, selanjutnya Ibu Dayu dibantu salah seorang panitia

mengambil bunga dari sesaji untuk ditaburkan di dalam sendang, dan tiba-

tiba air sendang mengeluarkan gelembung-gelembung. Setelah itu

dimulailah penjamasan pancasila. Pancasila atau yang dilambangkan

dengan burung garuda dibasuh oleh kepala Desa Samban yang diteruskan

dengan sabit dan cangkul, didampingi oleh juru kunci Sendang

Cupumanik Bapak Rabin yang sebelumnya telah didoakan.

e. Makan Bersama

Sesudah acara penjamasan pusaka, maka acara dilanjutkan dengan

makan bersama seluruh masyakat dengan perebutan sesaji makanan dan

hasil pertanian warga Karangjoho yang telah ikut diarak dan didoakan.

Warga mulai memperebutkan sesaji serta gunungan buah-buahan, karena

dipercaya bagi yang memakan akan mendapatkan berkah. Terlihat setiap

warga sangat antusias dan tidak dalam waktu lama, sesaji makanan serta

gunungan buah-buahan habis diperebutkan oleh warga untuk langsung

dimakan ataupun dibagikan kembali kepada saudara dan warga lain yang

belum mendapatkan.

f. Penutupan

Setelah menikmati makanan yang ada Bapak Rahman selaku ketua

panitia mengucapkan terima kasih khususnya untuk warga Karangjoho dan

seluruh warga yang telah datang untuk mengikuti serta meramaikan

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

37

Grebeg Kendalisodo tahun ini, dan berharap Grebeg Kendalisodo tahun

depan dapat lebih meriah. Bapak Rahman kemudian mengucapkan

hamdalah: Allhamdullilah hi rabil’allamin dan warga mulai pulang

kerumah masing-masing.

E. Makna Upacara Grebeg Kendalisodo

Makna penting dalam pelaksanaan upacara Grebeg Kendalisodo dapat

dilihat dari bebrbagai aspek, diantaranya adalah :

1. Makna Upacara Grebeg Kendalisodo dalam Kehidupan Sosial

Kehidupan masyrakat Karangjoho diwarnai oleh sikap solidaritas

warganya, karena situasi sosial tersebut menuntut adanya sikap

kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup di masyarakat. Gotong

royong merupakan salah satu ciri kehidupan sosial warga Karangjoho

dalam mengadakan Grebeg Kendalisodo.

Pelaksanaan upacara Grebeg Kendalisodo merupakan kegiatan yang

selalu mengedepankan sikap maupun perilaku saling membantu atau

kegotong-royongan, kerukunan yang hadir tanpa memandang status sosial,

pendidikan dsb. Hal inilah dapat dibuktikan dalam pelaksanaan upacara

ini, setiap warga masyarakat dengan antusias mempererat hubungan sosial

antar warga Karangjoho dan seluruh warga sekitar Gunung Kendalisodo

yang hadir dalam upacara tersebut.

Dengan demikian terlihat jelas bahwa tradisi Grebeg Kendalisodo

mempunyai makna sebagai pemersatu atau jembatan antara warga untuk

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Karangjohorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4889/5/T1_152010014_BAB I… · Sarana kesehatan terdapat 1 posyandu. 7. ... taman kanak-kanak,

38

menjalin suatu hubungan sosial yang dapat menumbuhkan persatuan dan

persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Makna Upacara Grebeg Kendalisodo dalam Membina Kerukunan

Hidup Masyarakat Desa Karangjoho

Tradisi Grebeg Kendalisodo dilihat dari tahap persiapan tampak

bahwa mereka membina persatuan dan kesatuan masyarakat Desa

Karangjoho dan mereka juga bersatu tanpa memandang status soial saat

mereka membuat gunungan hingga tempat peletakan pusaka untuk dijamas

yang mereka buat secara sederhana. Kerukunan warga Karangjoho dan

warga sekitar nampak juga pada saat mereka akan memulai Grebeg

Kendalisodo. Mereka sangat antusias dan berbondong-bondong dan saling

sapa, bercanda jika mereka bertemu di jalan, para orang tua, remaja, anak-

anak baik laki-laki maupun perempuan.

Rasa kebersamaan terlihat nampak sangat kental saat upacara selesai

yaitu saat mereka memperebutkan gunungan walaupun akhirnya dibagikan

kembali bagi yang belum medapatkan hingga akhirnya mereka

memakanya besama tanpa memandang status apapun.