BAB IV Metode Penelitian_ I11sjf
-
Upload
ayu-trisna-putri -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of BAB IV Metode Penelitian_ I11sjf
-
18
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu PenelitianDesain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross
Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan
pertimbangan lokasi sekolah relatif dekat dengan tempat-tempat untuk
mengkonsumsi fast food, terletak di daerah perkotaan dan kebanyakan berasal
dari keluarga ekonomi tinggi. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli-Agustus
2010, yang disesuaikan dengan kalender akademik di SMA Kartini Batam agar
tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Jumlah dan Cara Penarikan ContohPopulasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Kartini Batam.
Contoh diambil secara purposive dengan kriteria laki-laki dan perempuan,
memiliki status gizi lebih dan normal, bersedia menjadi responden. Teknis
pengambilan contoh adalah seluruh siswa diukur berat badan (BB) dan tinggi
badan (TB) terlebih dahulu, kemudian ditentukan status gizinya berdasarkan
contoh dan diambil sesuai dengan kriteria yaitu siswa memiliki status gizi lebih
dan normal. Metode yang digunakan dalam penarikan contoh adalah metode
purposive sampling. Contoh yang diambil sebanyak 60 contoh yang terdiri dari 30
orang gizi lebih dan 30 orang normal.
Penentuan status gizi contoh didasarkan pada indeks massa tubuh
menurut umur (IMT/U) yang mengacu pada referensi WHO 2007. Klasifikasi
pengkategorian status gizi pun dibagi menjadi 3 kelompok yaitu obese (z > +2
SD), overweight (+1 SD z +2 SD) dan normal (-2 SD z +1 SD). Penentuan
nilai status gizi ditentukan berdasarkan software anthroplus 2007 yang mengacu
pada referensi WHO 2007.
Jenis dan Cara Pengumpulan DataJenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer meliputi karakteristik contoh, kebiasaan mengkonsumsi fast food,
konsumsi pangan, pengetahuan gizi contoh, aktivitas fisik dan status gizi. Data
sekunder yang dikumpulkan adalah keadaan umum sekolah.
Data kebiasaan mengkonsumsi fast food meliputi jenis fast food yang
paling disukai, jenis fast food yang paling tidak disukai, cara pengolahan fast food
yang paling disukai, tempat yang paling sering dikunjungi untuk mengkonsumsi
-
19
fast food , alasan mengkonsumsi fast food, ukuran jenis fast food serta frekuensi
konsumsi fast food. Data frekuensi fast food selama 1 bulan terakhir dikumpulkan
menggunakan Food Frequency Questionnairre (FFQ). Frekuensi konsumsi fast
food dikelompokkan menjadi tidak pernah, 1-3x/bulan, 1-2x/minggu, 3-5x/minggu,
dan 6-7x/minggu. Data ukuran dikelompokkan menjadi kecil, sedang, dan besar.
Data konsumsi pangan dikumpulkan melalui survei dengan metode 24-hour
recall selama 2 hari yang meliputi hari libur dan hari sekolah.
Data pengetahuan gizi contoh diperoleh dengan cara wawancara
langsung kepada contoh berdasarkan kuesioner. Kuesioner pengetahuan gizi
berisi 20 buah pertanyaan pilihan berganda dengan memilih jawaban yang paling
benar. Pertanyaan pengetahuan gizi yang diberikan mencakup gizi secara
umum (8 soal), fast food (6 soal), dan obesitas (6 soal). Skor jawaban siswa
setiap satu pertanyaan diberi nilai satu (1) bila memilih jawaban benar dan skor
nol (0) bila memilih jawaban yang salah atau tidak memilih jawaban. Pertanyaan
mengacu pada Novitasari (2005) dan Sarasvati (2010).
Data aktivitas fisik diperoleh melalui metode recall 1x24 jam yang
dilakukan dua kali pada hari yang berbeda yaitu pada hari sekolah dan hari libur.
Data aktivitas fisik yang dikumpulkan berupa jenis aktivitas yang dilakukan dan
durasi waktu melakukan aktivitas dalam sehari. Data tersebut diperoleh dengan
menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh contoh setelah mendapat
penjelasan dari peneliti. Data mengenai keadaan umum sekolah diperoleh
melalui informasi baik lisan maupun tulisan dari pihak Tata Usaha sekolah.
Variabel data, jenis data, cara pengumpulan data dan alat pengumpulan data
secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3.
-
20
Tabel 3. Variabel data, jenis data, cara pengumpulan data, dan alatpengumpulan data
No Variabel data Jenis data Cara pengumpulan data Alatpengumpul
data1. Karakteristik contoh
- Nama- Alamat- Umur- Jenis kelamin- Berat badan- Tinggi badan
Primer Wawancara Kuesioner,timbanganinjak digital(bathscale),Microtoise
2. Kebiasaan konsumsifast food
Primer Wawancara(Jenis fast food, Alasanmengkonsumsi fast food,Cara Pengolahan fastfood yang paling disukai,Tempat yang palingsering dikunjungi, Waktuyang dipilih untukmengkonsumsi fast food,Frekuensi dan ukurankonsumsi fast food)
Kuesioner danFFQ
3. Pengetahuan Gizi Primer Pengisian kuesionertentang gizi, fast fooddan obesitas
Kuesioner
4.
5.
Konsumsi contoh
Aktifitas Fisik
Primer
Primer
Metode food recall 2x24jam
Pengisian kuesionerdengan metodepencatatan 2x24 jam
Kuesioner
Kuesioner
6. Karakteristik sekolah- lokasi- jumlah siswa danguru- lama belajar- sarana danprasarana-kegiatanekstrakurikuler
Sekunder Dokumen laporantahunan
Laporantahunan
-
21
Pengolahan dan Analisis DataData yang diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif
dan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for Windows.
Pengolahan data yang dilakukan berupa editing, coding, cleaning, entry, dan
analisis. Perbedaan antar variable dianalisis dengan uji beda t (Independent t-
Test), sedangkan hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan uji
korelasi Pearson, Spearman dan Chi-Square.
Data mengenai karakteristik contoh terdiri dari umur 15-17 tahun, jenis
kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Data uang saku dan aktifitas fisik
dikategorikan menggunakan metode Slamet (1993) dari rumus :
IK = NT NR
KategoriKeterangan:IK = interval kelasNT = nilai tertinggiNR = nilai terendah
Data uang saku dikategorikan menjadi 3 yaitu terdiri dari rendah (10000-
14999), sedang (15000-20000), dan tinggi (20001-25000).
Kebiasaan mengkonsumsi fast food ditabulasi dan dianalisis secara
deskriptif. Analisis statistik yang digunakan dalam pada penelitian ini antara lain
uji beda t (Independent sample t-test) untuk menganalisis perbedaan uang saku,
pengetahuan gizi, frekuensi konsumsi fast food, konsumsi dan aktivitas fisik
contoh. Hubungan antara pengetahuan gizi, uang saku dengan frekuensi fast
food remaja SMA yang berstatus gizi lebih dan normal digunakan uji Korelasi
Spearman. Uji Pearson digunakan untuk melihat hubungan uang saku,
pengetahuan gizi, frekuensi konsumsi fast food, dan aktivitas fisik dengan status
gizi contoh. Uji Chi-Square digunakan untuk melihat hubungan jenis kelamin
dengan status gizi.
Data pengetahuan gizi contoh diberi skor jika jawaban benar dan skor 0
jika jawaban salah, sehingga skor total 20. Pengetahuan gizi contoh
dikategorikan menjadi rendah jika kurang dari 60% jawaban benar, sedang jika
antara 60-80% jawaban benar dan tinggi jika lebih dari 80% jawaban benar
(Khomsan 2000).
Data aktivitas fisik diketahui dari metode recall 1x24 jam yang dilakukan dua
kali pada hari yang berbeda yaitu pada hari sekolah dan hari libur. Aktifitas fisik
yang dilakukan contoh dikelompokkan berdasarkan jenis kegiatan dan untuk
-
22
setiap kegiatan dihitung alokasi waktu yang digunakan. Alokasi waktu dari
aktivitas fisik selama dua hari kemudian dihitung rata-rata. Rata-rata alokasi
waktu tersebut dikalikan dengan pengeluaran energi menurut jenis kegiatan
kemudian dibagi 24 jam.
Menurut Almatsier (2002), komponen utama yang menentukan pengeluaran
energi adalah Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate dan
aktivitas fisik. Total energi aktivitas pada hari sekolah dan hari libur digunakan
untuk mengetahui rata-rata pengeluaran energy contoh. Nilai AMB contoh
dihitung dengan menggunakan standar Harris-Benedict (1919) dalam Almatsier
(2002). Cara perhitungan AMB adalah sebagai berikut :
Keterangan :AMB = Angka Metabolisme Basal (kkal)BB = Berat badan (kg)TB = Tinggi badan (cm)U = Umur (tahun)
Kebutuhan energi contoh dihitung dengan rumus Kebutuhan Energi Total,
yaitu:
Keterangan :AMB = Angka Metabolisme Basal (kkal)FA = Faktor Aktivitas (Berdasarkan FAO 2001, pada lampiran 4)
Data konsumsi pangan individu yang dikumpulkan ditabulasi dan
kemudian dirata-ratakan per bahan pangan hingga diperoleh rata-rata per
kelompok. Selanjutnya dikonversi ke dalam bentuk energi, protein, lemak, dan
karbohidrat dengan menggunakan Daftar Konversi Bahan Makanan (DKBM
2009).
Secara umum penilaian jumlah zat gizi tertentu yang dikonsumsi sebagai
berikut (Hardinsyah & Martianto, 1992):
Gij = BPj x Bddj x KGij100 100
Kebutuhan Energi Total (kkal/hari) = AMB x FA
AMB = 655+ (9,6 x BB) + (1,8 X TB) (4,7 x U) (wanita)
= 66,5 + (13,7x BB) + (5,0X TB) ( 6,8x U) (pria)
-
23
Keterangan : Gij = zat gizi yang dikonsumsi dari pangan atau makanan jBPj = berat pangan atau makanan j yang dikonsumsi (gram)Bddj = bagian yang dapat dimakan (dalam persen atau gram dari
100 gram pangan atau makanan j)Kgij = kandungan zat gizi tertentu (i) dar pangan (j) atau makanan
yang dikonsumsi sesuai dengan satuannya
Data konsumsi pangan dapat yang didapat dalam ukuran rumah tangga(URT), dikonversikan dalam bentuk gram yang kemudian diolah untukmengetahui konsumsi energi, protein, lemak, dan karbohidrat.
-
24
Definisi Operasional
Contoh adalah siswa-siswi yang duduk di kelas XI SMA dan memiliki status gizilebih (+1 SD z +2 SD dan z > +2 SD) dan normal (-2 SD z +1 SD)(WHO 2007).
Karakteristik contoh adalah identitas contoh yang meliputi jenis kelamin, umur,BB, TB dan uang saku.
Fast food adalah makanan yang cepat saji dan praktis (ayam goreng, kentanggoreng, burger, pizza, spaghetti dan lainnya) yang berasal dari restoran-
restoran fast food : McDonalds, Kentucky Fried Chicken (KFC), JCo, dll.
Pengetahuan Gizi adalah kemampuan kognitif serta pemahaman siswa-siwitentang gizi. Pengetahuan diukur dengan kemampuan siswa-siswi
dengan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan gizi, fast food
dan obesitas.
Kebiasaan mengkonsumsi fast food adalah jenis fast food yang paling disukai,jenis fast food yang paling tidak disukai, cara pengolahan fast food,
restoran yang paling sering dikunjungi untuk mengkonsumsi fast food ,
alasan mengkonsumsi fast food, waktu yang paling sering dipilih untuk
mengkonsumsi fast food, Orang yang paling sering diajak mengkonsumsi
fast food, serta frekuensi dan ukuran menkonsumsi fast food pada
remaja.
Frekuensi konsumsi fast food adalah seberapa sering contoh gizi lebih dannormal mengkonsumsi fast food selama 1 bulan terakhir yang di beli di
restoran fast food.
Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi remajagizi lebih dan normal dalam satu hari dengan cara recall 2 x 24 jam pada
satu hari sekolah dan satu hari libur.
Gizi lebih adalah keadaan contoh dimana memiliki berat badan lebih dari normalberdasarkan kategori WHO 2007 yaitu obese (nilai IMT/U zscore > +2
SD), overweight (+1 SD zscore +2 SD).
Uang saku adalah jumlah uang yang diperoleh remaja dari orang tua setiap hari.Aktifitas fisik adalah jenis kegiatan fisik yang dilakukan oleh contoh dalam
sehari yang berupa jenis dan durasi waktu melakukan aktivitas.