Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Industri Tahu 1. Identitas Industri a. Nama Industri : Industri Tahu b. Jenis Industri : Penghasil produk c. Alamat :Tejokusuman Ng 02 RW 04 Notoprajan Ngampilan Yogyakarta d. Penanggung jawab : Anton Mulyanto e. Jumlah Karyawan : 6 orang Pria : 6 orang Wanita : 0 orang f. Produk Utama : Tahu g. Produk ikutan : Tempe gembus h. Bahan Baku : Kedelai i. Sumber Energi : Listrik j. Tahun pendirian : 1960 2. Pengukuran Suhu 26 Ratarata= 97,8 3 =32,6 Hasil perhitungan Titik Hasil ( o C) 1 31,3 2 35 3 31,5 Jumlah 97,8

Transcript of Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

Page 1: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Industri Tahu

1. Identitas Industri

a. Nama Industri : Industri Tahu

b. Jenis Industri : Penghasil produk

c. Alamat :Tejokusuman Ng 02 RW 04 Notoprajan

Ngampilan Yogyakarta

d. Penanggung jawab : Anton Mulyanto

e. Jumlah Karyawan : 6 orang

Pria : 6 orang

Wanita : 0 orang

f. Produk Utama : Tahu

g. Produk ikutan : Tempe gembus

h. Bahan Baku : Kedelai

i. Sumber Energi : Listrik

j. Tahun pendirian : 1960

2. Pengukuran Suhu

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 32,6oC

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil

pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada karena pada saat

26

Rata−rata=97,83

=32,6 oC

Hasil perhitunganTitik Hasil (oC)

1 31,3

2 35

3 31,5

Jumlah 97,8

Page 2: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

27

pengukuran, ruangan dipakai untuk proses perebusan (memakai tungku) yang

dapat menghasilkan panas di lingkungan sekitarnya.

3. Pengukuran Kelembaban

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 59,67

% dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri

yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah

memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

4. Pengukuran Pencahayaan

Titik Hasil (Lux)

1 76,6

2 65,4

3 68,8

4 88,1

5 97,3

Jumlah 396.2

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan

sebesar 79,24 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas

cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak

Rata−rata=396.2lux5

=79,24 Lux

Rata−rata=179 %3

=59,67 %

Hasil perhitungan

Hasil perhitunganTitik Hasil (%)

1 60

2 59

3 60

Jumlah 179

Page 3: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

28

memenuhi baku mutu yang ada selain karena berkaitan dengan lokasi industri

yang berada pada permukiman padat penghuni juga karena kurangnya pintu dan

ventilasi untuk mendapatkan sinar alami (matahari). Faktor lain nya adalah saat

pengukuran dilakukan sinar buatan (lampu) tidak dinyalakan sehingga

mempengaruhi intensitas cahaya yang dihasilkan.

5. Pengukuran Kebisingan

Formulir Bis 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 69,8 69,3 70,5 70,1 69,5 71,8 70,5 70 69,8 69,5

2 70,1 69,6 69,6 68,5 69,3 49,5 69,4 70,5 71,5 69,0

3 69,9 72,4 70,3 69,8 68,6 70,2 69,9 71,2 69,2 69,9

4 69,3 71,4 71,2 69,3 70,4 71,3 70,1 70,2 69,6 70,2

5 69,2 70,9 70,7 70,8 70,3 71,1 69,8 68,6 70,1 71,3

6 70,0 70,1 70,6 69,6 70,2 71,8 70,9 71,4 70,1 72,4

7 70,5 71,1 70,2 68,9 71,1 72,4 70,0 71,4 71,3 71,6

8 69,5 69,6 69,8 68,6 71,9 72,3 69,4 69 71,6 70,5

9 70,3 69,4 69,2 70,4 70,8 71,9 70,7 71,6 72,2 70,8

10 69,8 70,7 70,5 68,7 72 70,4 70,1 69,8 79,1 71,9

11 69,2 72,7 69 68,6 70,4 68,9 70,0 71,4 70,5 70.9

12 69,1 69,5 70,6 69,6 70,9 69,7 70,6 69,6 71,5 69,8

Formulir Bis 2

Kelas Interval

Intensitas BunyiJumlah

Persen

(%)

Jumlah

Kumulatif

Persen Kumulatif

( % )

65 – 69 28 23 28 23

70 – 74 92 77 120 100

Hasil perhitungan :

Page 4: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

29

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan

X : Tingkat kebisingan

L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus

P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya

P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya

C : Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan yang telah dilakukan didapatkan

nilai kebisingan sebesar 72,05 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. . Hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal

dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pengukuran Kecepatan Angin

a. Titik 1 (Pintu 1)

b. Titik 2 (Pintu 2)

L=X+( P1P1+P2 )×C

L=70 ( 6464+72 )×5

L=72,05dB

Rata−rata=0,90m /s5

=0,18m /s5 menit ke- Hasil (m/s)

1 0,33

2 0,29

3 0,28

4 0,00

5 0,00

Jumlah 0,90

Page 5: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

30

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar

0,197 m/s dengan baku mutu sebesar 0,283 m/s. Hasil pengukuran ini sesuai

dengan baku mutu yang ada, berarti industri sudah memenuhi syarat untuk

kecepatan angin tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

1. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik

No Parameter Hasil Standard Keterangan

1. Lingkungan luar (halaman) 47% 60% Tidak Memenuhi Syarat

2. Ruang bangunan 58% 60% Tidak Memenuhi Syarat

3. Penyehatan air bersih 96% 80% Memenuhi Syarat

4. Penyehatan udara ruang 52% 70% Tidak Memenuhi Syarat

5. Pengelolaan sampah dan limbah 20% 70% Tidak Memenuhi Syarat

6. Pencahayaan 70% 60% Memenuhi Syarat

7. Kebisingan pada ruang kerja 90% 100 % Tidak Memenuhi Syarat

8. Pengendalian vektor penyakit 75% 80 % Tidak Memenuhi Syarat

9. Instalasi 45% 80% Tidak Memenuhi Syarat

10. Pemeliharaan toilet 50% 70% Tidak Memenuhi Syarat

Rata−rata=1,07m /s5

=0,214m /s

Rata−rata=0,18m /s+0,214m /s2

=0,197m / s

Hasil perhitungan

5 menit ke- Hasil (m/s)

1 0,33

2 0,32

3 0,24

4 0,18

5 0,00

Jumlah 1,07

Page 6: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

31

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan ruang bangunan

baik di dalam dan di luar industri sebenarnya tidak memenuhi standar yang telah

ditetapkan, namun mengingat industri tahu ini termasuk dalam industri mikro

dengan segala keterbatasan yang ada seperti lahan, SDM, dan pendapatan maka

wajar adanya apabila banyak parameter yang tidak memenuhi syarat standar.

Kurangnya pengetahuan pemilik terhadap sanitasi dan kebersihan juga

mempengaruhi tidak hanya kebersihan di dalam atau di luar ruangan tapi juga

mempengaruhi baik pada pengendalian vektor dan juga sarana sanitasi pada toilet.

Toilet di Industri tahu ini tidak dilakukan pemisahan antara pria dan wanita selain

itu juga jumlah toilet yang tidak mencukupi karena digunakan juga untuk keluarga

pemilik (bukan hanya karyawan saja). Untuk sampah yang dapat dibakar akan

digunakan sebagai bahan bakar tungku guna melakukan perebusan namun untuk

limbah, karena SDM yang terbatas baik dari dana maupun pendidikan maka tidak

ada pengolahan, biasanya sehari – hari pemilik dan karyawan membuang limbah

langsung di badan air atau sungai, hal tersebut tentu saja menjadi masalah besar

yang harus di tindak lanjuti, bisa dilakukan pelatihan atau bantuan berupa materi

atau SPAL.

B. Industri Foto Copy

1. Identitas Industri

Page 7: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

32

a. Nama industri : Sakinah Foto Copy

b. Jenis industri : Penghasil jasa

c. Alamat : Jln. Munir No.74 A Serangan,

Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta

d. Nama penanggung jawab : Anang

e. Jumlah tenaga kerja : 2 orang

Laki-laki : 2orang

Perempuan : -

f. Produk utama : Jasa Foto Copy

g. Bahan baku : Kertas dan tinta

h. Sumber energi : Listrik

i. Tahun pendirian : 2009

2. Pengukuran Suhu

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 35,67oC

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil

pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada hal ini disebabkan karena

banyak mesin dan computer di dalam ruangan yang menjadikan ruang gerak pada

industri terbatas. Ruangan juga tidak memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara,

hanya 1 pintu berukuran cukup besar, namun biasanya pintu tersebut penuh sesak

oleh antrian pelanggan hingga sampai ke ruang industri, ruangan yang sempit dan

dipenuhi banyak orang mengakibatkan meningkatnya suhu ruang hingga 35,67 oC.

Rata−rata=105,23

=35,67oC

Hasil perhitunganTitik Hasil ( oC)

1 36

2 34,2

3 35

Jumlah 105,2

Page 8: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

33

3. Pengukuran Kelembaban

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai kelembaban

sebesar 56,33% dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan

lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban

lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. . Hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat

ditingkatkan.

4. Pengukuran Pencahayaan

a. Ruangan 1

b. Ruangan 2

Hasil perhitungan

Rata−rata=169 %3

=56,33 %

Rata−rata=361lux5

=72,2 lux

Rata−rata=240,7 lux5

=48,14 lux

Titik Hasil (%)

1 58

2 54

3 57

Jumlah 169

Titik Hasil (Lux)

1 72

2 71

3 74

4 71

5 73

Jumlah 361

Titik Hasil (lux)

1 51,3

2 50,0

3 46,1

4 46,3

5 47,0

Jumlah 240,7

Page 9: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

34

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan

sebesar 60,17 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas

cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak

memenuhi baku mutu yang ada karena pengukuran dilakukan saat jam kerja

dengan pertimbangan pelanggan yang antri menghalangi masuknya sinar alami

(matahari) dan tidak digunakannya sinar buatan (lampu) pada ruangan pada saat

pengukuran.

5. Pengukuran Kadar Debu

Berat awal (A) = 16,62 gram

Berat akhir (B) = 16,659 gram

Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu didapatkan nilai kadar debu

sebesar 1,3 gram/m3 dengan baku mutu sebesar adalah 0,15 mg/m3. Hasil

pengukuran ini melebihi baku mutu yang ada karena berkenaan dengan debu yang

( B−ALpm×t )×1000 =

( 16,659gr−16,62gr2 lpm×15menit )×1000 = 1,3

gram/m3

72,2lux+48,14 lux2

=60,17 lux

Hasil perhitungan

Page 10: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

35

dihasilkan oleh proses foto copy (debu tinta) dan juga karena lokasi yang tepat

berada di pinggir jalan tanpa adanya pembatas jalan seperti pagar atau pepohonan

yang dapat mengurangi pencemaran debu langsung ke ruang Industri.

6. Pengukuran Kecepatan Angin

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar

0,804 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau

bila perlu dapat ditingkatkan.

7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik

No Parameter Hasil Standard Keterangan

1. Lingkungan luar (halaman) 90% 60% Memenuhi Syarat

2. Ruang bangunan 91% 60% Memenuhi Syarat

3. Penyehatan air bersih - 80% -

4. Penyehatan udara ruang 75% 70% Memenuhi Syarat

5. Pengelolaan sampah dan limbah 20% 70% Tidak Memenuhi Syarat

6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat

7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat

8. Pengendalian vektor penyakit 100% 80 % Memenuhi Syarat

9. Instalasi 70% 80% Tidak Memenuhi Syarat

Rata−rata=4,02m /s5

=0,804m / s

Hasil perhitunganMenit ke-1 Hasil (m/s)

1 0,78

2 0,67

3 0,89

4 0,92

5 0,76

Jumlah 4,02

Page 11: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

36

10. Pemeliharaan toilet - 70% -

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan untuk

lingkungan luar dan dalam industri sudah memenuhi pesyaratan, bersih, rapih,

serta tidak ada genangan air di sekitar lokasi industri baik di dalam maupun di

luar. Vondasi bangunan kuat dan terpelihara, dinding dan langit – langit bersih

serta berwarna terang (putih). Untuk penyehatan air dan pemeliharaan toilet tidak

dilakukan penilaian karena industri tidak memiliki sambungan air apapun. Industri

foto copy ini menghasilkan sampah domestik atau sampah rumah tangga,

kebanyakan sampah padat yang dapat di daur ulang seperti kertas, kardus dll.

Sampah tersebut biasanya diambil oleh pengepul tiap minggu sekali. Untuk

limbah cair tidak dilakukan pengolahan karena memang benar – benar tidak

menghasilkan limbah cair. Masalah vektor di industri foto copy ini tidak terlalu

nampak karena memang tidak ada vektor pengganggu. Di industri foto copy sejak

berdiri hingga saat dilakukan pengamatan dan survei belum pernah terjadi

gangguan listrik yang membahayakan seperti cross connection yang dapat

berpotensi menimbulkan kebakaran, parameter instalasi tidak memenuhi syarat

karena industri tidak memiliki alat pemadam kebakaran atau P3K guna

penyelamatan pertama apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

C. Industri Bengkel Knalpot

1. Identitas Industri

a. Nama industri : Bengkel Knalpot

Page 12: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

37

b. Jenis industri : Penghasil jasa dan produk

c. Alamat : Jalan Wahid Hasyim Notoprajan,

Ngampilan, Yogyakarta (Parkiran

Ngabean Kios No 11)

d. Nama penanggung jawab : Suyono

e. Jumlah tenaga kerja : 2 orang

Laki-laki : 2 orang

Perempuan : 0 orang

f. Produk utama : Knalpot

g. Bahan baku : Besi

h. Sumber energi : Listrik

i. Tahun pendirian : 2008

2. Pengukuran Suhu

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 29,7oC

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil tersebut

melebihi baku mutu yang ada karena lokasi yang berada di daerah parkir alun –

alun yang banyak dilalui oleh kendaraan – kendaraan besar seperti bus pariwisata

yang menghalangi sirkulasi udara yang akan masuk ke industri sehingga suhu

dalam meningkat.

3. Pengukuran Kelembaban

Rata−rata=89,33

=29,7oC

Hasil perhitunganTitik Hasil ( oC)

1 29,4

2 29,9

3 30

Jumlah 89,3

Page 13: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

38

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 74,3 %

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri

yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut melebihi baku mutu yang ada karena lokasi yang

berada di daerah parkir alun – alun yang banyak dilalui oleh kendaraan –

kendaraan besar seperti bus pariwisata yang menghalangi sirkulasi udara yang

akan masuk ke industri sehingga kelembaban meningkat.

4. Pengukuran Pencahayaan

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai intensitas

pencahayaan sebesar 452 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang

Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan

Hasil perhitungan

Rata−rata=223 %3

=74,3 %

Hasil perhitungan

Rata−rata=2712lux6

=452 lux

Titik Hasil (%)

1 75

2 74

3 74

Jumlah 223

Titik Hasil (Lux)

1 844

2 559

3 557

4 512

5 152

6 88

Jumlah 2712

Page 14: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

39

Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau

bila perlu dapat ditingkatkan.

5. Pengukuran Kebisingan

Formulir Bis 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 77 97,1 61,8 65,2 66,9 64,3 64,7 63,3 63 61,6

2 66,2 62,2 65,3 60,5 61,2 61,2 60,6 65,8 61,5 63,8

3 61 56,9 57,2 58,4 73,4 62,7 63,3 65,1 70,8 63,8

4 63,3 61,9 65,6 63,2 64 64,5 63,7 63,7 63,4 64,2

5 63,9 63,4 62,7 63 65 64,7 67,4 61,8 61,9 62,5

6 61,4 61 62,6 59,7 60,4 58,5 57,2 59,3 59,1 57,4

7 60,5 61,9 63 62,6 62,2 61,1 59,5 62,2 60,8 61,9

8 60,7 61,5 63 61,1 62,2 60,7 60,4 61 61,6 62,6

9 61 62,1 61,8 63,1 63,4 61,7 60,5 60,9 59 63

10 63,7 62,7 64 65,6 65,1 66,4 63 62,5 64 67,7

11 66,5 67,3 64,5 64,6 63 63,3 61,5 61,1 61,2 62,8

12 63,7 62,4 64 62,4 67,3 59,3 59,4 66,5 62,8 62,2

Formulir Bis 2

Kelas Interval

Intensitas BunyiJumlah

Persen

(%)

Jumlah

Kumulatif

Persen Kumulatif

( % )

55 – 59 13 10,8 13 10,8

60 – 64 82 68 95 78,8

65 – 69 21 17,5 116 96,3

70 – 74 2 1,7 118 98

75 – 79 1 1 119 99

95 – 99 1 1 120 100

Hasil perhitungan

Page 15: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

40

Keterangan :

X : Tingkat kebisingan

L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus

P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya

P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya

C : Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan akhirnya didapatkan nilai

kebisingan industri sebesar 62,65 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal

dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pengukuran Kecepatan Angin

Berdasarkan hasil pengukuran

kecepatan angin didapatkan hasil sebesar

0,28 m/s dengan baku mutu minimal

sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa industri sudah

memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

7. Pengukuran Kadar Debu

L=X+( P1P1+P2 )×C

L=60 ( 6961+69 )×5

L=62,65dB

Rata−rata=1,44m /s5

=0,28m /s

Hasil perhitungan5 menit ke- Hasil (m/s)

1 0,32

2 0,23

3 0,32

4 0,30

5 0,27

Jumlah 1,44

Page 16: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

41

Berat awal (A) = 16,54 gram

Berat akhir (B) = 16,6188 gram

Hasil perhitungan

Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu di industri didapatkan nilai

kadar debu sebesar 2,627 gram/m3 dengan baku mutu sebesar adalah 0,15 mg/m3.

Hasil pengukuran ini melebihi baku mutu, hal tersebut erat kaitannya dengan

kegiatan sehari – hari yang dilakukan di industri knalpot ini, yaitu berupa

pemotongan besi, penge-las-an dan juga pengamplasan yang berkontribusi besar

dalam menyumbang debu, selain itu mengingat keberadaan industri yang masih

berada pada area parkir wisata alun – alun utara dimana banyak kendaraan yang

berlalu – lalang tiap harinya. Industri yang terletak di pinggir jalan ini tentu saja

peluang debu dapat masuk ke area industri sangat besar apalagi industri tidak

dibatasi dengan pembatas seperti pagar ataupun pepohonan antara jalan dengan

industri seperti pagar atau tanaman atau pepohonan yang dapat menghalangi

besarnya angin antara jalan dengan industri sehingga angin seringkali berhembus

cukup kencang.

8. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik

No Parameter Hasil Standard Keterangan

1. Lingkungan luar (halaman) 65% 60% Memenuhi Syarat

2. Ruang bangunan 90% 60% Memenuhi Syarat

3. Penyehatan air bersih 100% 80% Memenuhi Syarat

4. Penyehatan udara ruang 69% 70% Tidak Memenuhi Syarat

5. Pengelolaan sampah dan limbah 40% 70% Tidak Memenuhi Syarat

6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat

( B−ALpm×t )×1000 =

( 16,6188gr−16,54 gr

2l

menit×15menit )×1000

= 2,627 gram/m3

Page 17: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

42

7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat

8. Pengendalian vektor penyakit 70% 80 % Tidak Memenuhi Syarat

9. Instalasi 40% 80% Tidak Memenuhi Syarat

10. Pemeliharaan toilet 80% 70% Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan didapatkan hasil

bahwa lingkungan luar dan dalam industri memenuhi persyaratan standar.

Lingkungan luar pada industri bersih dengan pengelolaan sampah yang baik oleh

pihak ketiga. Untuk kondisi dalam bangunan walaupun berantakan dan kotor

namun bila dilihat pada bangunan-nya termasuk kuat, kokoh dan terpelihara.

Bangunan permanen pada dinding dan langit – langit di cat warna terang dan

kedap air. Hal lain yang diamati waktu survei adalah penyehatan air dan

pemeliharaan toilet, untuk parameter air bersih pada industri sudah memenuhi

persyaratan fisik air sedangkan untuk toilet sanitasi sudah baik namun kekurangan

hanya terletak pada jumlah dan pemisahan toilet antara pria dan wanita. Parameter

lain yang tidak memenuhi syarat adalah penyehatan udara ruang karena kadar

debu yang ditimbulkan oleh kegiatan pembuatan knalpot member peluang besar

terhadap pencemaran udara. Pengendalian vektor dan instalasi di industri ini

belum memenuhi syarat karena faktor pendidikan dan pendapatan pada SDM.

Kelengkapan sarana instalasi pada industri memerlukan biaya yang tidak sedikit,

sedangkan pengendalian vektor yang belum memenuhi syarat bisa dikarenakan

pendidikan yang masih rendah, pengetahuan yang masih dasar tanpa adanya

pelatihan dalam pemberantasan vektor.

Page 18: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

43

D. Industri Roti Mecca

1. Identitas Industri

a. Nama industri : Roti Mecca

b. Jenis industri : Penghasil produk

c. Alamat : Tejokusuman NG 02/ 477

Notoprajan,Ngampilan, Yogyakarta

d. Nama penanggung jawab : Yudi Wiratmo

e. Jumlah tenaga kerja : 6 orang

Laki-laki : 5 orang

Perempuan : 1 orang

Page 19: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

44

f. Produk utama : Berbagai macam roti

g. Bahan baku : Tepung terigu

h. Sumber energi : Diesel

i. Tahun pendirian : 2006

2. Pengukuran suhu

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 31,8oC

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 28 0C. Hasil

pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada karena pada saat

pengukuran ruangan, industri sedang melakukan proses pengovenan. Seluruh

ruangan yang notabene kecil itu dipenuhi oleh 4 oven yang dipakai secara

bersama – sama untuk proses pengovenan sehingga panas menumpuk

mengakibatkan tingginya suhu ruangan.

3. Pengukuran kelembaban

Rata−rata=95,43

=31,8oC

Hasil perhitungan

Hasil perhitungan

Rata−rata=182%3

=60,67 %

Titik Hasil ( oC)

1 30,8

2 34

3 30,6

Jumlah 95,4

Titik Hasil (%)

1 61

2 60

3 61

Jumlah 182

Page 20: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

45

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 60,67

% dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri

yaitu 40% - 60%. Hasil pengukuran yang dilakukan bisa dikatakan memenuhi

baku mutu, angka kelembaban dapat hal ini dapat disebabkan karena ventilasi dan

pintu yang membantu lancarnya sirkulasi udara pada ruangan industri kurang

ditambah suhu yang lumayan tinggi sehingga ruangan terasa agak lembab.

4. Pengukuran pencahayaan

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan

sebesar 85,3 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas

cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak

memenuhi baku mutu yang ada karena berkaitan dengan lokasi industri yang

berada pada permukiman padat penghuni dan sulit mendapatkan sinar alami

secara langsung.

5. Pengukuran kecepatan angin

a. Titik 1 (Pintu 1)

Hasil perhitungan

Rata−rata=426,5 lux5

=85,3 lux

Rata−rata=1,36m /s5

=0,272m/ s

Titik Hasil (Lux)

1 79

2 80

3 89

4 88,5

5 90

Jumlah 426,5

5 menit ke- Hasil (m/s)

1 0,35

2 0,17

3 0,27

4 0,33

5 0,24

Jumlah 1,36

Page 21: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

46

b. Titik 2 (Pintu 2)

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar

0,357 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau

bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik

No Parameter Hasil Standard Keterangan

Rata−rata=2,21m/ s5

=0,442m / s

Rata−rata=0,272m /s+0,442m / s2

=0,357m/ s

Hasil perhitungan

5 menit ke- Hasil (m/s)

1 0,76

2 0,57

3 0,29

4 0,26

5 0,33

Jumlah 2,21

Page 22: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

47

1. Lingkungan luar (halaman) 80% 60% Memenuhi Syarat

2. Ruang bangunan 90% 60% Memenuhi Syarat

3. Penyehatan air bersih 93,3% 80% Memenuhi Syarat

4. Penyehatan udara ruang 88% 70% Memenuhi Syarat

5. Pengelolaan sampah dan limbah 20% 70% Tidak Memenuhi Syarat

6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat

7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat

8. Pengendalian vektor penyakit 100% 80 % Memenuhi Syarat

9. Instalasi 85% 80% Memenuhi Syarat

10. Pemeliharaan toilet 40% 70% Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan didapatkan

banyak parameter yang telah memenuhi persyaratan, berarti industri sudah cukup

baik dalam hal bangunan baik luar maupun dalam, penyehatan air dan udara juga

sudah baik. Pengendalian vektor juga mendapatkan skore tinggi karena pemilik

sudah cukup lama menjalani bisnis ini memberikan banyak pengalaman mengenai

cara mengendalikan vektor pengganggu, salah satunya dengan pemasangan

perangkap untuk tikus (vektor terbanyak). Walaupun kebersihan atau sanitasi

menjadi kunci utama namun di industri roti ini kebersihan masih menjadi masalah

yang harus diperhatikan karena sanitasi industri masih tergolong buruk. Untuk

pemeliharaan toilet memang kurang karena toilet yang kotor dan sanitasi yang

buruk namun untuk air bersih nya masih memenuhi persyaratan fisik air.

Page 23: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

48

E. Industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA)

1. Identitas Industri

a. Nama Industri : Industri Pemotongan Ayam

b. Jenis Industri : Penghasil Jasa

c. Alamat :Suryotarunan NG I/ 456 Ngampilan

Yogyakarta

d. Penanggung jawab : Titan Haelani

e. Jumlah Karyawan : 7 orang

Pria : 5 orang

Wanita : 2 orang

f. Produk Utama : Jasa pemotongan ayam

g. Sumber Energi : Listrik

Page 24: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

49

h. Tahun pendirian : 1982

2. Pengukuran suhu

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 27,47oC

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 28 0C. Hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan

atau bila perlu dapat ditingkatkan.

3. Pengukuran kelembaban

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 78 %

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri

Rata−rata=82,43

=27,47oC

Hasil perhitungan

Hasil perhitungan

Rata−rata=2343

=78 %

Titik Hasil ( oC)

1 28

2 26,1

3 28,3

Jumlah 82,4

Titik Hasil (%)

1 83

2 76

3 75

Jumlah 234

Page 25: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

50

yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelembaban pada RPA

melebihi baku mutu, hal ini disebabkan karena kurangnya sirkulasi udara pada

ruangan Industri.

4. Pengukuran pencahayaan

a. Titik 1

b. Titik 2

c. Titik 3

Hasil perhitungan titik 1

Rata−rata=350,5lux5

=70,1lux

Rata−rata=435,6 lux5

=87,12 lux

Rata−rata=400,5 lux5

=80,1 lux

Hasil perhitungan titik 2

Hasil perhitungan titik 3

Pengulangan Hasil (Lux)

1 68,7

2 69,4

3 71,4

4 70,0

5 71,0

Jumlah 350,5

Pengulangan Hasil (Lux)

1 82,9

2 86,7

3 88,3

4 89,0

5 88,7

Jumlah 435,6

Pengulangan Hasil (Lux)

1 76

2 81

3 87,5

4 76,0

5 80,0

Jumlah 400,5

Page 26: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

51

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan

sebesar 79,10 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas

cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak sesuai

dengan baku mutu yang ada karena tidak ada nya bantuan cahaya buatan (lampu)

pada industri saat dilakukannya pengukuran pencahayaan. Selain karena tidak

adanya cahaya buatan faktor lokasi juga mempengaruhi hasil pengukuran, karena

lokasi yang berada di daerah permukiman padat penduduk menyebabkan cahaya

alami (matahari) sulit masuk ke dalam ruangan Industri.

5. Pengukuran kebisingan

Formulir bis 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 60 50,4 47,4 47,4 50,7 52,8 49,5 59,5 48,6 53,7

2 62,9 64,2 64,2 57,1 49,3 55,3 63,5 43,9 58,7 49,,1

3 47,8 52,7 60,6 49,3 62,9 54,9 50,1 54,0 63,4 60,7

4 51,5 47,6 47,7 50,1 44,4 44,9 64,4 60,4 57,2 57,2

5 63,8 48,7 55,4 64,5 60 45 40,7 63,7 48,9 63,5

6 60,4 49,4 50 56,9 63,9 46,9 40,5 60,1 55,0 44,6

7 42,5 43,4 54,5 54,4 40,5 60 55 49,7 47,4 55,3

8 51,2 44,7 39,2 40,7 50,5 41,2 39 38,9 51,4 50

9 42,5 52,7 55,4 54 63,1 54,1 51 43,3 54 46,2

10 49,1 49,2 47,9 40,2 53,1 45,4 39,5 51 51,2 45,1

11 52,2 48,9 58,8 58,9 52,4 62,1 64 64,8 64,8 60,5

12 50,7 43,7 53,4 53,8 49,9 49,9 38,7 60 60,1 65,9

Hasil perhitungan

Rata−rata=70,1lux+87,12lux+80,1lux3

=79,10 lux

Page 27: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

52

Formulir Bis 2

Kelas Interval

Intensitas BunyiJumlah

Persen

(%)

Jumlah

Kumulatif

Persen Kumulatif

( % )

35-39 5 4,17% 5 4,17%

40-44 13 10,83% 18 15%

45-49 26 21,67% 44 36,67%

50-54 32 26,67% 76 63,34%

55-59 15 12,5% 91 75,84%

60-64 25 20,83% 116 96,67%

65-69 4 3,33% 120 100%

Hasil perhitungan

Keterangan

X : Tingkat kebisingan

L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus

P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya

P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya

C : Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan didapatkan nilai kebisingan

sebesar 51,30 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau

bila perlu dapat ditingkatkan.

6. Pengukuran kecepatan angin

Rata−rata=0,63m /s5

=0,126m /s

L=X+( P1P1+P2 )×C

L=50 ( 66+17 )×5

L=51,30dB

Hasil perhitunganMenit ke-1 Hasil (m/s)

1 0,26

2 0,27

3 0,00

4 0,10

5 0,00

Jumlah 0,63

Page 28: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

53

Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar

0,126 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa industri belum memenuhi syarat minimal kecepatan angin.

7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik

No Parameter Hasil Standard Keterangan

1. Lingkungan luar (halaman) 80% 60% Memenuhi Syarat

2. Ruang bangunan 95% 60% Memenuhi Syarat

3. Penyehatan air bersih 100% 80% Memenuhi Syarat

4. Penyehatan udara ruang 70% 70% Memenuhi Syarat

5. Pengelolaan sampah dan limbah 60 % 70% Tidak Memenuhi Syarat

6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat

7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat

8. Pengendalian vektor penyakit 50% 80 % Tidak Memenuhi Syarat

9. Instalasi 50% 80% Tidak Memenuhi Syarat

10. Pemeliharaan toilet 95% 70% Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan didapatkan

lingkungan luar dan dalam telah memenuhi persyaratan standar. Untuk

pencahayaan dan kebisingan juga telah memenuhi persyaratan standar yang telah

ditetapkan sama hal nya dengan parameter penyehatan udara ruang dan

pemeliharaan toilet sudah cukup memenuhi standar. Untuk pengelolaan sampah

dan limbah sebenarnya sudah baik, pada limbah cair industri ini memakai filter

pada bak ekualisasi, untuk pengolahan limbah industri ini hanya memiliki 3 bak

dengan fungsi yang sama hanya sebagai bak ekualisasi yaitu bak pencampuran

Page 29: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

54

agar homogen dan memiliki debit yang sama setelah sebelumnya dilakukan

penyaringan. Dari bak – bak tersebut akhirnya akan di salurkan ke Instalasi

Pengolahn Air Limbah Kota Yogyakarta dan sekitarnya yaitu di IPAL SEWON

BANTUL tanpa melewati tahapan proses pengolahan lain. Untuk instalasi

dilengkapi dengan pemadam kebakaran, P3K dan bak – bak pengolahan limbah

sederhana juga memiliki instalasi listrik sederhana yang belum pernah terjadi

cross connection, namun kelemahan RPA ini tidak memiliki instalasi air bersih

maupun air kotor karena masalah SDM dan dana yang terbatas.

F. Industri Bakpia 25

1. Identitas industri

a. Nama industri : Bakpia 25

b. Jenis industri : Penghasil produk

c. Alamat :Jalan Pathuk MG/504 Ngampilan,

Yogyakarta

d. Nama penanggung jawab : Arlen Sanjaya/ Tusiyati

e. Jumlah tenaga kerja : 45 orang

Laki-laki : 25 orang

Perempuan : 20 orang

f. Produk utama : Bakpia

g. Bahan baku : Tepung terigu dan kacang hijau

h. Sumber energi : Listrik

i. Tahun pendirian : 1948

2. Pengukuran suhu

Hasil perhitunganTitik Hasil ( oC)

1 33,5

2 37,5

3 36,5

Jumlah 107,5

Page 30: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

55

Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 35,8 oC

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil

pengukuran ini melebihi baku mutu karean proses produksi yang menggunakan

mesin yang berdampak panas pada lingkungan seperti oven. Industri bakpia 25

menggunakan 4 buah oven yang selalu on secara bersamaan untuk mengejar

target produksi setiap waktu setiap hari. Selain karena mesin oven penghasi panas

ruangan yang cukup luas namun juga banyak pekerja yang ada di area industri

menjadi faktor dari tingginya suhu ruangan.

3. Pengukuran kelembaban

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 65,2 %

dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri

yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri belum

Rata−rata=107,53

=35,8oC

Hasil perhitungan

Rata−rata=195,8 %3

=65,2 %

Titik Hasil (%)

1 65,3

2 65,5

3 65,0

Jumlah 195,8

Page 31: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

56

memenuhi baku mutu kelembaban Industri, hal ini dapat disebabkan karena

banyaknya oven yang digunakan menyebabkan kelembaban pada ruangan juga

meningkat.

4. Pengukuran pencahayaan

Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan

sebesar 132,44 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas

cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat

ditingkatkan.

5. Pengukuran COD dan BOD

No Nilai BOD Nilai COD

1 70,5 mg/lt400 m

g/lt

Data tersebut diatas bersumber dari Industri Bakpia 25 pada Mei

2012, Membahas BOD pada limbah pencucian kacang hijau industri

Hasil perhitungan

Rata−rata=662Lux5

=132,4 Lux

Titik Hasil (Lux)

1 112

2 120

3 125

4 150

5 155

Jumlah 662

Page 32: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

57

Bakpia Pathuk 25 sudah melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan

yaitu 50 mg/l. Kadar BOD limbah ini tergolong tinggi karena banyaknya

zat organik dalam air limbah berupa sisa kulit kacang hijau atau kacang

hijau yang ikut terbuang. Sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi bahan

organik yang terkandung dalam perairan, maka nilai BOD juga semakin

tinggi. Nilai BOD sendiri dipengaruhi oleh suhu, cahaya, matahari,

pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen.

Agar tidak melebihi baku mutu sebaiknya limbah cair dari hasil

pencucian kacang hijau tidak hanya dilakukan perlakuan filtrasi saja seperti

selama ini namun dilakukan pengolahan dengan metode yang sederhana

seperti penambahan bak saringan kasar, bak penampung awal, bak filtrasi

dengan kandungan pecahan kaca, arang tempurung, ijuk, pasir, ijuk, dan

kerikil sehingga akan menghasilkan buangan standar yang dapat diterima

oleh lingkungan.

Data COD adalah 400 mg/lt, berdasarkan Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No 281/KPTS/1998 tentang Baku

Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, limbah cair Industri Bakpia Pathuk sudah melebihi Baku Mutu

dari standarnya yaitu sebesar 100 mg/lt. Kelebihan COD ini juga

diakibatkan karena jumlah bahan organik yang masih terlalu tinggi dan

pengolahan yang tidak sesuai.

Pengolahan limbah cair oleh industri Bakpia Pathuk 25 adalah

dengan filtrasi secara manual. Sebaiknya diberikan media penyaring

dengan ukuran sekecil mungkin untuk meningkatkan luas permukaan

dalam penyaring dan organisme aktif yang akan terdapat dalam volume

penyaring akan tetapi media harus cukup besar untuk memberi ruang

kosong yang cukup untuk cairan dan udara mengalir dan tetap tidak

tersumbat oleh pertumbuhan mikroba. Proses penguraian oleh

mikroorganisme akan membantu proses penurunan kadar COD. Selain itu

Page 33: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

58

juga dapat meningkatkan frekuensi masa tinggal di dalam bak-bak

pengolahan, karena semakin lama waktu tinggal, maka nilai COD akhir

semakin turun (prosentase penurunan COD semakin besar). Hal ini

disebabkan semakin lama waktu tinggal akan memberi banyak kesempatan

pada mikroorganisme untuk memecah bahan-bahan organik yang

terkandung di dalam limbah.

6. Pengukuran kebisingan

Formulir Bis 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 52,7 50,4 47,6 51,5 55,4 52,8 62,3 46,9 55,7 63,2

2 51,2 52,3 49,5 40,7 61,8 63,2 59,8 51,2 53,9 62,7

3 54,0 58,9 62,7 56,3 51,9 57,2 49,8 51,8 50,2 63,6

4 46,2 51,9 47,8 50,6 68,2 54,7 51,2 47,3 49,7 63,4

5 56,1 62,0 60,1 54,8 52,7 60,1 59,3 57,2 53,7 63,6

6 58,7 51,2 54,1 60,8 62,2 61,2 59,8 57,1 52,3 63,6

7 63,9 50,5 41,2 48,7 51,7 49,7 47,4 55,3 40,2 63,7

8 44,7 53,8 52,7 55,4 54,6 63,1 54,1 51,8 63,7 62,2

9 53,8 53,4 43,7 50,7 51,2 49,9 60,4 61,2 64,1 62,8

10 48,9 58,9 52,4 62,1 64,3 64,8 60,5 60,1 63,3 64,5

11 62,9 64,2 64,2 63,9 60,2 45,7 63,7 64,3 63,5 60,4

12 54,5 54,1 51,9 43,5 61,0 64,6 66,9 66,7 65,3 64,2

Formulir Bis 2

Kelas Interval

Intensitas BunyiJumlah

Persen

(%)

Jumlah

Kumulatif

Persen Kumulatif

( % )

40 – 44 5 4,17 5 4,17

45 – 49 12 10 17 14,17

50 – 54 35 29,17 52 43,34

55 – 59 17 14,16 69 57,5

60 – 64 46 38,33 115 95,83

Page 34: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

59

65 – 69 5 4,17 120 100

Hasil perhitungan :

Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

X : Tingkat kebisingan

L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus

P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya

P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya

C : Lebar kelas

Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan didapatkan nilai kebisingan

pada industri bakpia sebesar 62,07 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal

dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.

7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik

No Parameter Hasil Standard Keterangan

1. Lingkungan luar (halaman) 100% 60% Memenuhi Syarat

2. Ruang bangunan 97% 60% Memenuhi Syarat

3. Penyehatan air bersih 91% 80% Memenuhi Syarat

4. Penyehatan udara ruang 71% 70% Memenuhi Syarat

5. Pengelolaan sampah dan limbah 60 % 70% Tidak Memenuhi Syarat

6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat

7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat

L=X+( P1P1+P2 )×C

L=60 ( 2929+41 )×5

L=62,07 dB

Page 35: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

60

8. Pengendalian vektor penyakit 50% 80 % Tidak Memenuhi Syarat

9. Instalasi 50% 80% Tidak Memenuhi Syarat

10. Pemeliharaan toilet 100% 70% Memenuhi Syarat

Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan didapatkan

lingkungan luar dan dalam telah memenuhi persyaratan standar. Lingkungan

industri di luar sangat bersih, setiap kali ada petugas kebersihan yang rajin

membersihkan halaman demi menjaga estetika. Lingkungan dalam juga bersih,

untuk setiap karyawan atau pekerja selalu memakai APD lengkap kecuali sarung

tangan karena akan memperlambat kerja dan berdampak pada jumlah produksi.

Untuk pencahayaan dan kebisingan juga telah memenuhi persyaratan standar yang

telah ditetapkan (lihat hasil pengukuran) sama hal nya dengan parameter

penyehatan udara ruang, penyehatan air bersih dan pemeliharaan toilet sudah

cukup memenuhi standar. Toilet di industri bakpia 25 ini sanitasi nya cukup baik,

toilet tidak bau dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak sebanding dengan

jumlah karyawan dan pengnjung. Kekurangannya hanya terletak pada pemisahan

saja, toilet laki – laki dan perempuan tidak dipisahkan namun jadi satu karena

pertimbangan sempitnya area atau lokasi. Air yang tersedia juga mencukupi

dengan air memenuhi persyaratan fisik tidak berasa, berabu, dan berasa. Untuk

pengelolaan sampah dan limbah memang belum memenuhi persyaratan karena

limbah cair pada industri bakpia ini kandungan BOD dan COD nya cukup tinggi,

diperlukan pengelolaan yang lebih baik dengan memperhatikan pula dana dan

SDM yang ada.

Page 36: Bab IV Laporan Lki Puskesmas Ngampilan 2012 Revisi

61