BAB IV KONSTRUKSI MEDIA -...

29
32 BAB IV KONSTRUKSI MEDIA Setiap pemberitaan di media, secara tidak langsung membentuk sebuah wacana yang akan mengarahkan pola pikir pembacanya. Begitu juga dalam pemberitaan Kompas mengenai kasus penyuapan wisma atlet SEA Games oleh Muhammad Nazaruddin. Disini pembentukan wacana per edisi Kompas dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan penjabaran. Dari wacana itulah dapat kita lihat bagaimana pengkonstruksian yang dibentuk oleh Kompas 4.1 Gambaran Singkat Harian Kompas Kompas pertama kali terbit tanggal 28 Juni 1965, yang didrikan oleh PK Ojong (Petrus Kanisius Ojong atau Ojong Peng Koen) bersama Jakob Oetama. Sebelumnya, keduanya mendirikan majalah bulanan Intisari yang terbit pertama tahun 1963. jakob Oetama sendiri merintis karirnya sebagai wartawan mingguan Penabur pada tahun 1955. setelah Ojong meninggal, Jakob Oetama lah yang menjadi nahkoda membesarkan Kompas. Penerbit Kompas saat itu adalah Yayasan Bentara Rakyat, yang kini berubah menjadi PT. Kompas Media Nusantara. Harian Kompas mulai dicetak sendiri pada tahun 1972, dengan cetak awal hanya 4 halaman dan kini Kompas terbit dengan 40 halaman. Visi dan Misi Kompas adalah memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermatabat, serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Dan misi mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara profesional, sekaligus memberi arah perubahan dengan menyediakan dan menyebarkan informasi yang terpercaya.

Transcript of BAB IV KONSTRUKSI MEDIA -...

Page 1: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

32

BAB IV

KONSTRUKSI MEDIA

Setiap pemberitaan di media, secara tidak langsung membentuk sebuah

wacana yang akan mengarahkan pola pikir pembacanya. Begitu juga dalam

pemberitaan Kompas mengenai kasus penyuapan wisma atlet SEA Games oleh

Muhammad Nazaruddin. Disini pembentukan wacana per edisi Kompas dibuat dalam

bentuk tabel untuk memudahkan penjabaran. Dari wacana itulah dapat kita lihat

bagaimana pengkonstruksian yang dibentuk oleh Kompas

4.1 Gambaran Singkat Harian Kompas

Kompas pertama kali terbit tanggal 28 Juni 1965, yang didrikan oleh

PK Ojong (Petrus Kanisius Ojong atau Ojong Peng Koen) bersama Jakob

Oetama. Sebelumnya, keduanya mendirikan majalah bulanan Intisari yang

terbit pertama tahun 1963. jakob Oetama sendiri merintis karirnya sebagai

wartawan mingguan Penabur pada tahun 1955. setelah Ojong meninggal,

Jakob Oetama lah yang menjadi nahkoda membesarkan Kompas. Penerbit

Kompas saat itu adalah Yayasan Bentara Rakyat, yang kini berubah menjadi

PT. Kompas Media Nusantara. Harian Kompas mulai dicetak sendiri pada

tahun 1972, dengan cetak awal hanya 4 halaman dan kini Kompas terbit

dengan 40 halaman.

Visi dan Misi Kompas adalah memberikan pencerahan bagi

perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermatabat, serta

menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Dan misi mengantisipasi dan

merespon dinamika masyarakat secara profesional, sekaligus memberi arah

perubahan dengan menyediakan dan menyebarkan informasi yang terpercaya.

Page 2: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

33

Targer market Kompas, masyarakat menengah keatas dengan

pendidikan minimum SMA. Wilayah sirkulasi Kompas meliputi Sumatera,

Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Bali, Kalimantan , dan Indonesia Timur.

4.2 Wacana Kompas tentang kasus penyuapan wisma atlet SEA Games oleh

Muhammad Nazaruddin.

4.2.1 Pemberitaan Kompas 1 Juli 2011

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak.

Tema yang

diangkat

- Rencana pemulangan Nazaruddin ke

Indonesia

Kompas

menghadirkan

narasumber dengan

opini yang

mengarahkan seolah-

olah Nazaruddin

adalah pihak yang

bersalah. Dengan

dinyatakannya

Nazaruddin sebagai

tersangka yang

berstatus buron

Sumber yang Nama dan Atribut - Daniel Sparingga, Staf Khusus Kompas ingin

Page 3: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

34

dikutip Sosial Sumber yang

diwawancarai

Presiden Bidang Komunikasi Politik

- Busyro Muqoddas, Ketua Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK)

- Denny Indrayana, Staf Khusus

Presiden Bidang Hukum

- Bibit Samad Rianto, Wakil Ketua KPK

- OC Kaligis, Penasihat hukum

Nazaruddin.

- Denny Kailimang, Ketua Divisi

Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan

Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

Page 4: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

35

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Presiden meminta Singapura

mendukung pemberantasan Korupsi di

Indonesia dengan membantu

memulangkan Nazaruddin

- Kasus Nazaruddin memberatkan

Pemerintahan dan Partai Demokrat

- Nazaruddin tersangka

- Menurut kuasa hukum Nazaruddin,

Nazaruddin sebagai korban rekayasa

politik

- Demokrat siap membantu Nazaruddin

jika diminta, asalkan Nazaruddin

kembali ke Indonesia dan menyerahkan

diri

- KPK siap memberikan informasi, tidak

akan ada yang ditutup-tutupi

Dari pemberitaannya

dapat dilihat Kompas

memberi citra positif

kepada KPK dan

Demokrat.

Nazaruddin adalah

pihak bersalah yang

menyusahkan banyak

pihak

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Nazaruddin sebagai tersangka

Nazaruddin di tuding

membebani Partai

Demokrat juga

membebani

kepemerintahan

Presiden Susilo

Bambang Yudoyono.

Pemerintah juga KPK

yang meminta kerja

sama pemerintah

Page 5: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

36

Singapura untuk

memulangkan

Nazarudin yang

sudah ditetapkan

tersangka korupsi

Wisma Atlet SEA

Games ke Indonesia

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Kompas menghadirkan Narasumber yang memberikan

citra positif dan memberikan pembenaran kepada KPK dan juga Presiden. Karena akan

segera memulangkan Nazaruddin ke Indonesia dengan meminta dukungan dari

pemerintah Singapura

4.2.2 Pemberitaan Kompas 9 Agustus 2011

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Nazaruddin ditangkap dan akan

dipulangkan ke Indonesia

Kompas mulai

mengarahkan citra

positif untuk KPK

karena

keberhasilannya

menangkap

Nazaruddin

Page 6: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

37

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Djoko Suyanto, Menteri Koordinator

Politik, Hukum, dan Keamanan.

- Michael Menufandu, Duta Besar RI

untuk Kolombia.

- Anton Bachrul Alam, Kepala Divisi

Humas Polri Inspektur Jenderal.

- Anton Bachrul Alam, Kepala Divisi

Humas Polri Inspektur Jenderal.

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

Page 7: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

38

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Nazaruddin tertangkap di Cartagena

- Hasil identifikasi identitas diri

menyatakan yang tertangkap memang

Nazaruddin

- Untuk pembuktian yang akurat

diadakan test DNA

- Tertangkapnya Nazaruddin merupakan

prestasi bagi KPK

Kompas memberikan

citra positif bagi

KPK dalam

keberhasilan mereka

menangkap

Nazaruddin.

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Nazaruddin sebagai buron

- Nazaruddin segera dipulangkan

Nazaruddin tetap

diposisikan sebagai

pihak yang bersalah.

Karena Nazaruddin

adalah tersangka

yang sekaligus buron

dan

KPK disini

ditempatkan sebagai

pihak yang benar

karena keberhasilan

mereka menangkap

Nazaruddin.

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Kompas sangat berpihak kepada melihat citra yang

dibentuk pada KPK adalah sebagai pahlawan karena mampu menangkap Nazaruddin

yang statusnya buron.

Page 8: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

39

4.2.3 Pemberitaan Kompas 14 Agustus 2011

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Nazaruddin di Tangan KPK

- Nazaruddin di tahan di Rutan Brimob.

Kompas masih

mengarahkan

pemberitaannya

kepada keberhasilan

KPK yang telah

menangkap dan kini

menahan Nazaruddin

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Busyro Muqoddas, M Jasin,

Haryono Umar, Chandra M

Hamzah, Bibit Samad Rianto, KPK

- Jenderal Sutarman , Kepala Bareskrim

Mabes Polri Komisaris

- Julian Aldrin Pasha, Juru Bicara

Kepresidenan

- Anas yusuf, Direktur Tindak Pidana

Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri

Brigadir Jenderal (Pol)

- Johan Budy, Juru bicara KPK

- Deny Kailimang, Ketua Divisi dvokasi

dan Bantuan Hukum Partai Demokrat

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

Page 9: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

40

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - KPK akan pertahankan independensi

mereka dalam penyelidikan kasus

Nazaruddin

- Setibanya di Indonesia Nazaruddin

langsung di bawa ke mako brimob

Kompas memberikan

citra positif kepada

KPK yang

meyakinkan akan

mempertahankan

independensi dalam

penyelidikan

Nazaruddin

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Nazaruddin di tahan di Rutan Mako

Brimob

Nazarudin aktor yang

bersalah karena status

Page 10: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

41

Nazaruddin adalah

sebagai tersangka.

Yang saat ini sudah

ditahan dan akan

menjalani proses

hukum.

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Kompas sangat memihak KPK, dengan pernyataan

bahwa KPK adalah pihak yang dipercaya presiden untuk menangani kasus Nazaruddin.

Demokrat yang lepas tangan akan kasus Nazaruddin juga menegaskan bahwa pihak

Demokrat tidak terkait sama sekali dengan kasus ini.

4.2.4 Pemberitaan Kompas 1 Desember 2011

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Nazaruddin mulai diadili

Mulai diadilinya

Nazaruddin

menegaskan

Nazaruddin adalah

pihak yang salah.

Selain itu keterangan

yang diberikan

Nazaruddin tidak

berdasar dan bukti

Page 11: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

42

kurang kuat

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Febri Diansyah, Divisi Hukum dan

Monitoring Peradilan Indonesia

Corruption Watch

- Johan Budi, Juru Bicara KPK

- Benny K Harman, Ketua Departemen

Penegakan Hukum Dewan Pimpinan

Pusat Partai Demokrat

- Nazarudin

- KPK

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

Page 12: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

43

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Nama yang disertakan Nazaruddin

harus ada bukti

- Angelina jelas kaitannya dengan

Nazaruddin

- Kasus Nazaruddin mencemarkan nama

Demokrat

- Nazaruddin menyatakan tidak tahu

akan dakwaan yang dituduhkan

kepadanya

Hanya Angelina saja

yang terbukti terkait

dengan kasus

Nazaruddin.

Demokrat adalah

korban yang nama

baiknya jadi ikut

tercemar karena

kasus ini.

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Nama Angelina disebut terkait dalam

kasus Nazaruddin

- Nazaruddin menyangkal dakwaan

yang dituduhkan kepadanya

Angelina bisa

menjadi tersangka

yang baru.

Nazaruddin tidak

mengakui kesalahan

yang dilakukannya

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Demokrat adalah korban pencemaran nama baik akibat

tuduhan Nazaruddin yang tak terbukti. Angelina bisa menjadi tersangka yang baru.

Walaupun proses persidangan baru dimulai, namun Kompas seakan menegaskan

bahwa Demokrat tidak terkait dalam masalah ini.

4.2.5 Pemberitaan Kompas 17 Januari 2012

Unsur Evidensi

Page 13: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

44

Pembentukan

Teks

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Kesaksian Mindo Rosalina Manulang

Dalam pemberitaan

kali ini Kompas

memposisikan

Angelina sebagai

pihak yang juga

terlibat. Karena

kesaksian Mindo

menyatakan

keterkaitan Angelina.

Anas Urbaningrum

yang dinyatakan

terkait, tidak

sepenuhnya

diposisikan dalam

pihak yang bersalah.

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Mindo Rosalina Manulang

- Elsya Syarief, Penasihat Hukum

Nazaruddin

- Putra M. Zein, Penasihat Hukum

Ketua Umum Partai Demokrat Anas

Urbaningrum

- Lili Pintauli, Anggota Lembaga

Perlindungan Saksi dan korban

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

Page 14: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

45

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Mindo Rosalina Manulang bersaksi

dalam persidangan kasus wisma atlet

SEA Games oleh Nazaruddin

- Ada jatah untuk partai Demokrat

dalam proyek wisma atlet

Kesaksian Mindo

menegaskan bahwa

Angelina memang

terlibat.

Anas masi belum

Page 15: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

46

- Mindo mengakui percakapannya

dengan Angie melalui BBM

- Anas Urbaningrum adalah ketua besar

- Pihak Anas menyangkal tudingan

tersebut

terbukti

keterlibatannya.

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Angelina melakukan percakapan

melalui BBM dengan Mindo

Angelina memang

terlibat dalam kasus

wisma atlet SEA

Games. Tidak ada

bukti yang

menyatakan Anas

bersalah

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Kompas menitik beratkan pada Agelina terlibat dalam

kasus wisma atlet dan akan menjadi tersangka selanjutnya. Walaupun Anas dituduh

sebagai ketua besar. Namun tidak adanya bukti membuat Anas diposisi korban. Ini

secara tidak langsung menegaskan bahwa Anas tidak bersalah

4.2.6 Pemberitaan Kompas 18 Januari 2012

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- KPK: Panggil semua nama Kompas mencitrakan

KPK adalah pihak

yang netral, adil, dan

Page 16: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

47

tidak memihak

dengan memanggil

semua nama yang

disebutkan dalam

kesaksian Mindo

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Abraham Samad, Ketua KPK

- Bambang Widjojanto, Wakil Ketua

KPK

- Johan Budi, SP , Juru Bicara KPK

- Andi Mallarangeng

- Denny Kailimang, Ketua Advokasi

dan Bantuan Hukum Dewan Pengurus

Pusat Partai Demokrat

-Saan Mustopa, Wakil Sekretaris

Jenderal Partai Demokrat

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Page 17: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

48

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Tidak ada yang kebal hukum termasuk

Anas yang ketua partai sekalipun

- Semua nama yang disebutkan Mindo

dalam kesaksiaannya akan dimintai

keterangan jika diperlukan

Dapat dilihat

bagaimana Kompas

memberikan citra

positif kepada Mindo

karena sebagai lat

bukti dan

memberikan

kesaksian. Tidak

menutup

kemungkinan Anas

akan diperiksa

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Anas Urbaningrum, Mirwan Amir,

Mahyudin, Angelina Sondakh, I Wayan

Koster, Sutan Bathoegana, Andi

Mallaranggeng, Choel Mallaranggeng,

dan lainnya adalah nama-nama yang

disebut terlibat kasus wisma atlet dalam

kesaksian Mindo

Nama-nama tersebut

akan diperiksa dan

bisa saja menjadi

tersangka

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

(Kompas mengkonstrusikan): Kompas kembali memberikan citra positif kepada KPK.

Dengan pernyataan KPK bahwa tidak ada yang kebal akan hukum walaupun ketua

Page 18: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

49

Yang dibuat: partai sekalipun. Jika bersalah pasti diperiksa secara hukum. Tapi bukti keterlibatan

Anas belum ada. Itu masih tudingan tanpa dasar. Ini juga secara tidak langsung

menyatakan Anas tidak bersalah.

4.2.7 Pemberitaan Kompas 16 Februari 2012

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Angelina memberikan kesaksian palsu Kompas menegaskan

bahwa Angelina

bersalah. Terbukti

dari kesaksian palsu

dan kebohongan yang

diungkapkan oleh

Angelina.sedangkan

KPK telah memiliki

bukti keterlibatan

Angelina. Secara

tidak langsung

Kompas kembali

meberi citra yang

positif kepada KPK

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

- Angelina PP Sondakh

- Darmawati Ningsih, Ketua Majelis

Kompas ingin

menguatkan pendapat

Page 19: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

50

diwawancarai Hakim

- Ugo, Anggota Majelis Hakim

-Anang Supriatna, Jasa Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK)

- Hotman Paris Hutapea, Penasihat

Hukum Nazaruddin

- Bambang Widjojanto, Wakil Ketua

KPK

-Johan Budi, Juru bicara KPK

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Page 20: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

51

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Terungkap adanya percakapan berupa

permintaan uang antara Angelina

dengan Mindo melalui BBM

- Angelina mengingkari tuduhan

tersebut

- Angelina mengaku tidak punya BB

- KPK tidak masalah Angelina

berbohong karena KPK memiliki Bukti

Kompas Memberikan

citra negatif kepada

Angelina, karena

jelas Angelina

berbohong dan KPK

memiliki bukti yang

sebenarnya

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Bukti keterlibatan Angelina sudah

sangat jelas

- KPK tidak masalah Angelina

berbohong

Dengan tidak

mengakuinya bukti –

bukti yang sudah ada,

Angelina Sondakh

ditetapkan sebagai

pihak yang bersalah

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Kompas seakan menegaskan bahwa Angelina sudah

pasti bersalah karena sesuai bukti yang ada ia memang terlibat, dan Angelina

berbohong ketika memberikan kesaksian.

4.2.8 Pemberitaan Kompas 1 Maret 2012

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

Page 21: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

52

Peristiwa diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Anas menyangkal tuduhan Anas tidak mengakui

tuduhan yang

diberikan kepadanya

dan menganggap

kesaksian mantan

pegawainya adalah

rekayasa

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Anas Urbaningrum

- Ferdian Rico Bascoro, Manatan

Manajer Gedung Tower Permai,

Mampang, Jakarta

- Hotman Paris Hutapea, Pengacara

Nazaruddin

- Aan, Mantan Supir Nazaruddin

- Heri Sunandar, Supir Operasional

Keuangan Grup Permai

- Hidayat, Mantan Supir Yulianis

- Putra M. Zen, Penasihat Hukum Anas

- Anang Supriatna, Jaksa KPK

- Lili P Siregar, Anggota Lembaga

Perlindungan Saksi dan Korban

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

Page 22: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

53

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Kesaksian mantan pegawai di Grup

Permai makin menyeret Anas

Urbaningrum dalam kasus wisma atlet

SEA Games

- Anas disebut dalam jumlah milyaran

rupiah dari Grup Permai sebelum kasus

wisma atlet mencuat

- Anaspemilik Grup Permai

Anas menerima uang

milyaran rupiah dan

ikut terlibat dalam ,

kasus wima atlet

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Nazaruddinlah yang sebenarnya

pemilik dan pengendali Grup Permai

Tetap Nazaruddin

yang bersalah

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Anas tidak bersalah dan terlibat dalam kasus wisma

atlet. Walaupun adanya kesaksian, itu dianggap kesaksian palsu yang mencemarkan

nama baik Anas. Yang tetap bersalah adalah Nazaruddin

Page 23: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

54

4.2.9 Pemberitaan Kompas 29 Maret 2012

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Nazaruddin bersikukuh tidak telibat

dalam kasus penyuapan wisma atlet

SEA Games

Walaupun

Nazaruddin

bersikukuh tidak

terlibat. Dan

menyatakan bahwa

Anas yang terlibat.

Namun bukti tetap

menyatakan

Nazaruddin bersalah.

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Nazaruddin

- Anang Supriatna, Jaksa KPK

- Yudi, Jaksa KPK

- Dharmawati Ningsih, Ketua Majelis

Hakim

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

Page 24: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

55

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Nilai suap wisma atlet tidak hanya

bernilai 4,6 milyar sesuai dakwaan.

- Ada 3 lembar cek lagi yang bernilai 3

milyar

- Nazaruddin mengaku kaburnya keluar

negeri adalah perintah Anas ketika

kasus wisma atlet mencuat

Nazaruddin masih

tidak mengakui ihwal

keterlibatannya

dalam kasus korupsi

wisma atlet dan

bersikeras bahwa

Anas lah dalangnya

Perspektif Penyebab / pihak - Nilai suap yang diterima Nazaruddin Pernyataan

Page 25: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

56

Berita bersalah tidak hanya bernilai 4,6 milyar sesuai

dakwaan.

- Ada 3 lembar cek lagi yang bernilai 3

milyar

Nazaruddin,

membuat keyakinan

bahwa Nazaruddin

tidak memberikan

kesaksian yang

sebenarnya. Karena

bukti tetap mengarah

Nazaruddin yang

bersalah

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Bagaimanapun bersikukuhnya Nazaruddin menyatakan

diri tidak bersalah dan menuduh bahwa Anaslah yang terlibat didalammnya. Tetap saja

Anas diposisikan sebgai korban yang disangkutpautkan. Dan kesalahan sepenuhnya

ada pada Nazaruddin

4.2.10 Pemberitaan Kompas 21 April 2012

Unsur

Pembentukan

Teks

Evidensi

Alat Pembuktian Bukti dalam Teks Makna

Perlakuan

atas

Peristiwa

Penempatan Berita (Dominan): Halaman muka Kasus Nazaruddin

penting untuk

diketahui khalayak

Tema yang

diangkat

- Anas tidak bersalah

- Nazaruddin dijatuhi hukuman 4 tahun

10 bulan penjara, denda 200juta

subsider 4 bulan kurungan

Dari awal

pemberitaaannya

Anas memang

diposisikan tidak

bersalah. Dan

memang tidak ada

Page 26: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

57

bukti yang

menyatakan Anas

bersalah. Nazaruddin

akhirnya dijatuhi

hukuman.

Sumber yang

dikutip

Nama dan Atribut

Sosial Sumber yang

diwawancarai

- Sofialdi, Anggota majelis hakim.

- A Busyro Muqoddas, Wakil Ketua

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

- Dharmawati Ningsih, Majelis Hakim

- Firman Wijaya, Penasihat Hukum

Anas

.- Indriyanto Seno Adji, Guru Besar

Hukum Pidana dari Universitas

Indonesia

- Gandjar Laksana, Ahli Hukum Pidana

- Oce Madril, Pusat Kajian Antikorupsi

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

- Andi Mallarangeng

Kompas ingin

menguatkan pendapat

masyarakat, bahwa

pemberitaan

mengenai kasus

Nazaruddin adalah

seperti fakta

persidangan yang

sebenarnya, karena

sumber merupakan

tokoh-tokoh dibidang

hukum dan politik

yang sudah dikenal

luas dan mempunyai

peran dalam

pemerintahan

Identifikasi

Masalah

Dikategorikan

dalam masalah

apa?

Kompas melihat kasus ini dari sudut

pandang hukum

Kompas

mengidentifikasi

bahwa kasus

Nazaruddin sama

sekali bukan masalah

Politik namun

masalah hukum.

Page 27: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

58

Dimana kasus ini

merupakan kasus

korupsi dan juga

melibatkan orang-

orang dalam bidang

hukum. Dan

kesalahan ada pada

Nazaruddin

Cara

Penyajian

Penyampaian Fakta - Majelis hskim Pengedilan Tindak

Pidana Korupai (Tipikor) menilai ,

keterangan Nazaruddin soal aliran dana

untuk anas tidak relevan

- Majelis hakim menyatakan Nazaruddin

terbukti menerima suap sebesar 4,6

Milyar dari PT. DGI terkait

pembengunan wisma atlet

Kompas memberikan

hasil persidangan

bahawa Nazaruddin

terbukti menerima

suap dan bersalah

Perspektif

Berita

Penyebab / pihak

bersalah

- Majelis hakim menyatakan Nazaruddin

terbukti menerima suap sebesar 4,6

Milyar dari PT. DGI terkait

pembengunan wisma atlet

- Nazaruddin dijatuhi hukuman 4 tahun

10 bulan penjara, denda 200juta

subsider 4 bulan kurungan

Nazaruddin terbukti

bersalah

Jalan pikiran

(Kesimpulan)

Yang dibuat:

(Kompas mengkonstrusikan): Sejak awal Kompas memposisikan Anas tidak bersalah

dan Nazaruddin adalah pihak yang bersalah sepenuhnya. Dan fakta yang ada memang

mengarahkan Nazaruddin menerima suap terkait pembangunan wisma atlet SEA

Games. Disini kompas pun kembali memberi citra yang positif kepada KPK karena

Page 28: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

59

berhasil menyelesaikan kasus Nazaruddin dengan tuntas.

4.3 Hasil Konstruksi Media

Dari rincian tabel tiap berita diatas dapat dilihat bahwa Kompas memberikan

nilai yang tinggi terhadap kasus Nazaruddin. Dengan penempatan setiap pemberitaan

Nazaruddin dihalaman depan, Kompas menginginkan berita Nazaruddin ini disimak

oleh setiap khalayak karena memang berita hangat yang patut disimak. Dalam

pemberitaan kasus Nazaruddin keseluruhan saling terkait dan mengenai proses

persidangan Nazaruddin. Nara sumber yang diwawancarai juga pihak-pihak yang

terkait didalam kasus tersebut. Selain itu juga narasumber-narasumber itu memiliki

kuasa dan pengeruh dalam pemerintahan. Jadi setiap peryataan dari narasumber

menguatkan pemberitaan dan memberikan kesan fakta yang sebenarnya.

Dalam pemberitaannya Kompas berhasil membentuk citra yang positif bagi

KPK. Dari kasus Nazaruddin ini KPK berhasil mempunyai nama dimata masyarakat.

Kompas disini menempatkan KPK selayaknya pahlawan yang berhasil mengalahkan

musuhnya. Pencitraan KPK dan Demokrat dalam keseluruhan pemberitaan Kompas

diberitakan begitu akurat oleh Kompas. Kompas disini berusaha menekankan bahwa

dalam pemberitaan kasus Nazaruddin ini kompas bersikap netral dan meminimalis

keberpihakan media.

Dari keseluruhan pemberitaan Kasus Nazaruddin diatas dapat di lihat

bagaimana Kompas membentuk wacana bahwa KPK adalah lembaga yang memang

tepat dibentuk untuk menangani kasus korupsi. Dan Demokrat adalah partai yang

sedari awal memang tidak pernah terlibat kasus korupsi wisma atlet tersebut.

Pekerjaan media pada hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas. Isi

media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai realitas yang

Page 29: BAB IV KONSTRUKSI MEDIA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2722/5/T1_362006013_BAB IV.pdf32 BAB IV . KONSTRUKSI MEDIA . Setiap pemberitaan di media, secara

60

dipilihnya. Pada kasus Nazaruddin ini Kompas mengkonstruksikannya sebagai

masalah hukum. Walaupun bisa dilihat dari sisi politik Kompas memilih

mengarahkan kasus Nazaruddin ini ke ranah hukum. Dalam pemberitaannya Kompas

mencoba melihat dari perspektif hukum bahkan narasumber yang dipilih pun berlatar

belakang hukum.

Pemberitaan kasus Nazaruddin memang dominan mengenai penyelidikan

keterlibatan Nazaruddin. Hal ini dikarenakan sedari awal Nazaruddin memang

diposisikan sebagai pihak yang bersalah. Meskipun Kompas berusaha menetralkan

pemberitaannya akan tetapi bisa dilihat bagaimana Nazaruddin selalu dipojokkan,

setiap pembelaan yang dinyatakan Nazaruddin akan selalu dipatahkan oleh pendapat

KPK ataupun pihak Partai Demokrat, dan pernyataan Nazaruddin pun tidak dibahas

lebih lanjut lagi. Terlihat jelas bagaimana Kompas mengkonstruksikan bahwa

Nazaruddin adalah pihak yang bersalah dan tidak ada pembenaran sedikit pun untuk

Nazaruddin. Pihak-pihak yang dituduh oleh Nazaruddin merupakan korban yang

tidak bersalah sama sekali.

Begitu juga dengan pemberitaan berulang mengenai keberhasilan dan

suksesnya penyelidikan terhadap Nazaruddin yang dilakukan oleh KPK mampu

membentuk citra positif bagi KPK.

Kompas juga mengkonstruksi bahwa baik Anas Urbaningrum dan beberapa

kader Demokrat yang dituduh oleh Nazaruddin tidak bersalah melainkan hanya

korban tuduhan Nazaruddin. Sedangkan fakta penyelidikan Anas dan juga pihak-

pihak yang terkait tidak diberitakan lebih lanjut.

Untuk melihat lebih lanjut lagi bagaimana Kompas melihat kasus

Nazaruddin,bagaimana Kompas mengkostruksi dan melakukan peradilan media akan

peneliti analisa lebih dalam dengan analisis Framing dalam bab berikutnya..