BAB IV Kerja Praktek Rigid Pavment

download BAB IV Kerja Praktek Rigid Pavment

of 21

description

BAB IV Kerja Praktek Rigid Pavment

Transcript of BAB IV Kerja Praktek Rigid Pavment

BAB IVBAHAN, ALAT\ dan TENAGA KERJAIV-8BAB IV BAHAN, ALAT, DAN TENAGA KERJAIV-20

BAB IVBAHAN, ALAT, DAN TENAGA KERJA4. 1. 2. 3. 4. 4.1. UmumKeberhasilan dalam suatu proyek selain ditentukan oleh manajemen pelaksanaan pekerjaan di lapangan, juga ditentukan pula oleh ketersediaan bahan, alat, dan tenaga kerja yang digunakan. Dalam hal ini pengolahan dan penyimpanan bahan, penggunaan dan perawatan peralatan harus diperhatikan. Bila terjadi keterlambatan dalam penyediaan bahan maupun tidak tersedianya peralatan - peralatan proyek dalam jumlah yang memadai maka dapat mengakibatkan terhambatnya kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Hal ini berakibat pemborosan waktu dan biaya.Bahan-bahan yang digunakan dalam suatu proyek harus diatur penggunaannya dengan baik, disimpan di tempat yang memenuhi ketentuan yang disyaratkan Pengaturan, pengelolaan, dan penyimpanan menjadi tanggung jawab bagian logistik. Selain bahan bangunan, penggunaan peralatan juga perlu diperhatikan, penggunaannya disesuaikan dengan kondisi pekerjaan dan mempertimbangkan segi efisiensi dan ekonomisnya.Selain itu untuk aspek tenaga kerja, diperlukan suatu penanganan yang baik pula seperti pembuatan tata tertib kerja lapangan, penjadwalan hari dan jam kerja, serta sistem pembagian upah kerja. Pada pelaksanaanya, aspek pengelolaan tenaga kerja memerlukan suatu tindakan khusus yang cerdas serta bijaksana mengingat tenaga kerja adalah sekumpulan manusia yang memiliki latar belakang dan karakter sosial yang bermacam-macam, berbeda dengan pengelolaan peralatan yang merupakan benda mati.

4.2. BahanBahan atau material konstruksi adalah semua material atau bahan yang digunakan dalam pelaksanaan sesuai dengan ketetapan dalam spesifikasi teknis.Penempatan material seperti agregat kasar dan halus dalam proyek ini berada di batching plant. Sedangkan untuk tulangan, kayu dan semen di gudang. Kontrol dan pengawasan dengan mudah dilakukan oleh pekerja di bawah perintah pihak kontraktor yang ada di lapangan.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan penyiapan bahan bangunan adalah sebagai berikut:1. Pemilihan kualitas bahan bangunan harus baik sehingga akan menghasilkan konstruksi yang kuat dan tahan lama.2. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi dan standar yang berlaku.3. Penyimpanan material haruslah baik dan benar agar tidak mengurangi kualitas bahan bangunan dan selalu dalam kondisi baik.4. Pemakaian bahan bangunan harus sesuai dengan kebutuhan proyek.5. Jumlah material yang disediakan disesuaikan dengan pekerjaan yang ada.6. Biaya untuk pembelian bahan bangunan diusahakan seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan.Bahan bangunan yang digunakan dalam proyek ini antara lain :

1. 2. 3. 4. 4.1. 4.2. 4.2.1. AirPemakaian air sebagai bahan dalam pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat, yaitu menggunakan air bersih (PDAM), tidak mengandung minyak, garam, alkohol atau bahan lain yang dapat merusak mutu pekerjaan.

4.2.2. SemenSemen merupakan bahan pengikat antara agregat halus dan agregat kasar dengan air. Beberapa hal mengenai semen yang digunakan dalam proyek ini adalah sebagai berikut:a. Semen yang digunakan adalah Semen Tiga Roda tipe 1, yaitu semen hidrolis yang digunakan secara luas untuk konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus.b. Semen yang digunakan dalam keadaan kering (tidak ada yang menggumpal).c. Semen yang digunakan disimpan di tempat yang terlindung dari pengaruh cuaca, tidak lembab, cukup ventilasi dan diletakkan diatas permukaan yang tidak langsung berhubungan dengan tanah.d. Semen yang digunakan tidak melebihi 30 (tiga puluh) hari kalender sejak pembuatannya di pabrik yang bersangkutan. Semen yang digunakan dalam proyek ini selanjutnya dapat dilihat pada gambar 4.1. yang terdapat di lokasi Batching Plant.

Gambar 4.1 Semen4.2.3. FillerBahan filler terdiri dari debu atau sabak atau semen, serta harus bebas dari suatu benda yang harus dibuang. Filler berisi ukuran partikel yang 100% lolos saringan 0,60 mm dan tidak kurang dari 75 % atas berat partikel yang lolos saringan 0,075 mm.

4.2.4. AspalAspal adalah bahan pengikat antara material-materil perkerasan permukaan yang mempunyai sifat elastis sehingga cukup baik digunakan untuk konstruksi permukaan jalan. Bahan aspal harus AC-10 aspal hotmix gradasi kekentalan (kurang lebihekivalen kepada Pen 60/70 memenuhi persyaratan AASHTO M226.Suatu bahan penyatu (adhesive) dan anti pengelupasan harus ditambahkan kepada bahan aspal, jika diminta demikian oleh pengawas lapangan, Bahan tambahan tersebut harus satu jenis yang disetujui oleh pengawas lapangan dan harus ditambahkan dan dicampur sesuai dengan petunjuk Pabrik Pembuat.

4.2.5. Agregat Halus (Pasir)Agregat halus dapat berupa pasir alam sebagai hasil desinfegrasi batu-batuan atau hasil lahar gunung berapi atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu yang memenuhi syarat yang diijinkan.Persyaratan agregat halus yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut:1. Kuat, keras, padat, dan bersih.2. Abrasi max 10% (AASTHO T-96)3. Masuk zona grading (JIS A 1102 / AASHTO T-27).4. Kadar lempung < 0,25% (AASTHO T-l 12)5. Lolos saringan #0,075mm 3% (AASHTO T-l 1).6. Soudness, max 15% (AASTHO T-104).

Gambar 4.2 Agregat Halus (pasir) 4.2.6. Agregat Kasar (split)Agregat kasar harus dari batu pecah yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu yang memenuhi persyaratan. Adapun untuk agregat kasar yang digunakan dalam proyek ini memproduksi sendiri menggunakan alat pemecah batu pecah (stone crusher) yang didirikan dilokasi yang dekat dengan lokasi kegiatan, sehingga biaya lebih ekonomis.Persyaratan agregat kasar yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut:1. Kuat,keras, padat, dan bersih.2. Abrasi max 30% (AASTHO T-96)3. Masuk zona grading (JIS A 1102 / AASHTO T-27).4. Kadar lempung < 1% (AASTHO T-l 12)5. Lolos saringan #0,075mm 1% (AASHTO T-l 1).6. Soudness max 12% (AASTHO T-104).

Gambar 4.3 Agregat Kasar (Kerikil)4.2.7. Baja TulanganBaja tulangan adalah suatu bahan yang penting dalam pekerjaan struktur yang menggunakan beton bertulang. Baja tulangan harus memenuhi persyaratan. Dalam proyek ini baja tulangan harus sesuai dengan spesifikasi umum 2010 (rev 2).Berikut penggunaan baja tulangan yang di gunakan dalam proyek ini, khususnya pada pekerjaan rigid pavement:a. Kawat pengikat yang digunakan terbuat dari baja lunak yang berdiameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.b. Bentuk dan ukuran baja tulangan yang digunakan untuk : Tie bar D16 (ulir). Penyangga dowel 12 (Polos) Dowel 32 (polos).c. Kualitas baja tulangan untuk deform (ulir) menggunakan U-39 dengan tegangan minimal 3.900 kg/cm dan polos menggunakan U-24 dengan tegangan minimal 2.400 kg/cm2 (Spesifikasi umum 2010 (rev 2)).d. Baja tulangan yang digunakan tidak ditekuk lebih dari dua kali pada satu tempat.

Dowel 32 (polos).Besi Penyangga 12( Polos)Gambar 4.4 Dowel dan Penyangga Dowel

Tie Bar D16 (Ulir)Gambar 4.5Tie Bar

4.2.8. Bond Breaker/Plastic Polythene (plastik tipis)Diproyek digunakan untuk mencegah kadar semen masuk kedalam lapisan pondasi dan sebagai pelapis pemisah.

Gambar 4.6 Bond Breaker/Plastic Polythene (plastik tipis)4.2.9. Asphalt Sea lentSea lent adalah bahan yang di gunakan untuk mengisi rongga pada pemotongan pelat. Fungsi dari sealent ini sendiri untuk mengurangi gaya yang terjadi akibat tumbukan antar pelat. Sea lent di sini menggunakan Pliastic 99. Sealent ini harus sesuai dengan syarat yang telah di tentukan dimana sealent memiliki perpanjangan 500% dan memiliki kekuatan tarik > 8 kg/cm . Bahan sealent Pliastic 99 dapat dilihat pada Gambar 4.8 di bawah ini :

Gambar 4.7 Sealent Pliastic 994.3. AlatDalam pekerjaan-pekerjaan bangunan sipil yang besar kadang- kadang juga dituntut masalah penyelesaian yang cepat. Untuk itu penggunaan peralatan khususnya alat berat sangat penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini dikarenakan pemanfaatan tenaga manusia secara manual dengan alat-alat konvensional sudah tidak efisien lagi.Alat yang digunakan harus benar-benar mempunyai nilai guna dan manfaat dalam mendukung suatu pekerjaan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang efektif, efisien dan bernilai ekonomis. Oleh karena itu, sebelum melakukan pemilihan suatu peralatan perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu terutama bila melakukan penyewaan alat berat. Penggunaan alat berat sangat dipengaruhi oleh:1. Besar kecilnya volume pekerjaan.2. Kapasitas produksi alat.3. Jenis pekerjaan.4. Keadaan medan pekerjaan.5. Waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan.6. Keterampilan operator.4.3. 4.3.1. Alat Berat 1. Excavator Excavator adalah alat berat yang terdiri dari lengan (arm), boom (bahu) serta bucket (alat keruk) dan digerakkan oleh tenaga hidrolis yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas roda rantai (trackshoe). Excavator merupakan alat berat paling serbaguna karena bisa menangani berbagai macam pekerjaan alat berat lain. Pada proyek ini alat berat digunakan untuk pekerjaan penggalian, membuat kemiringan (sloping), memuat dump truck (loading), pemecah batu (breaker). Untuk gambar excavator.

Gambar 4.8 Excavator

2. Tandem RollerTandem Roller merupakan alat untuk pemadatan yang menggunakan roda besi dengan permukaan rata sehingga hasil dari pemadatan bisa rata dan halus.

Gambar 4.9 Tandem Roller

3. Pneumatic tyre rollerPneumatic tyre roller merupakan alat yang digunakan untuk pemadatan yang menggunakan roda karet yang dipompa (pneumatic) dimana posisi roda depan dan belakang saling silang yang mana saat pemadatan bagian yang tidak terkena pemadatan roda depan akan dipadatkan oleh roda belakang.

Gambar 4.10 Pneumatic tyre roller4. Asphal finisherAsphalt finisher merupakan alat yang digunakan untuk menghampar aspal hotmix dilapangan sebagai pembentukan permukaan. Dengan alat ini penghamparan aspal dapat diatur baik ketebalan, kemiringan maupun lebar perkerasan sesuai dengan gambar kerja.

Gambar 4.11 Asphalt finisher

5. Dump TruckDump truck digunakan untuk pekerjaan pengangkutan (hauling) dan pekerjaan pembuangan (dumping) material dengan volume besar dengan jarak angkut yang relatif jauh.

Gambar 4.12 Dump Truck

6. Truck MixerTruck Mixer merupakan sarana untuk mengangkut beton readmix dari Beaching Plant menuju ke tempat pengecoran.

Gambar 4.12 Truck Mixer4.3.2. Alat Ringan 1. JackhammerAdalah alat yang digunakan untuk mengebor dan memecah aspal atau beton. Di proyek ini sering digunakan untuk memecahkan beton.

Gambar 4.13 Jackhammer

2. Bor Listrik Bor Listrik pada proyek ini banyak digunakan pada pemasangan bekisting untuk penanaman patok besi agar tidak terjadi pergeseran pada saat pengecoran.

Gambar 4.14 Bor listrik untuk membuat patok Bekisting

3. Concrete CutterConcrete Cutter pada proyek ini lebih sering digunakan untuk memotong beton per segmen yaitu pada jarak per 5 meter, biasa juga digunakan untuk memotong sisi pinggir beton yang tidak rata.

Gambar 4.15 Concrete Cutter

4. Balok BerfibrasiBalok berfibrasi pada proyek ini digunakan untuk membentuk lapisan plat beton (concrete slab). Alat ini bergerak maju mundur pada tracknya.

Gambar 4.16 Balok berfibrasi5. Vibrator Vibrator (penggetar) digunakan saat pengecoran yangberfungsi untuk pemadatan beton, mengeluarkan kandungan udara yangterjebak dalam aircampuran agar campuran mendapatkan kekuatan yangmerata dan juga untuk menghindari adanya keropos padabeton.

Gambar 4.17 Vibrator

6. Genset (Generator Set)Genset adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Di proyek ini banyak digunakan untuk menghidupkan penerangan, menjalankan bor listrik dan lain-lain.

Gambar 4.18 Genset (Generator Set)

7. Batang Bambu Diproyek ini digunakan untuk tempat berpijak atau sandaran kaki para tukang yang ingin meratakan campuran beton yang sudah di tuangkan di dalam bekisting.

Gambar 4.19 Bambu untuk dudukan para tukang 8. Pompa Sprayer Mesin ini berisi cairan compon yang disemprotkan ke permukaan beton yang sudah di buat texture groovingnya agar nantinya permukaan beton lebih kuat terhadap gesekan ban kendaraan.

Gambar 4.20 Pompa Sprayer 9. Kain Pelindung Perkerasan Pada proyek ini kain basah di pergunakan untuk menutupi perkerasan beton semen yang baru saja dicor. Tujuannya agar penguapan tidak terjadi banyak yang mengakibatkan perkerasan tersebut retak retak.

Gambar 4.21 Kain Pelindung Perkerasan

4.3.3. Alat Bantu Lainnya a. Cangkul Penggaruk/Penyebar Untuk mengaduk dan menyebar campuran beton yang telah dituangkan ke bekisting dari truck mixer agar terlihat lebih rata.b. Sekop Gunanya untuk mengaduk spesi, menggali tanah ,dan sebagainyac. Jidar Untuk membantu alat Balok berfibrasi meratakan lapisan beton d. Martil Banyak digunakan untuk memasang besi patok bekisting e. Sendok SemenUntuk mengaduk bermacam-macam mortar (adukan semen pasir).f. Meteran Untuk mengukur panjang, lebar, tebal dan tinggi.

4.4. Tenaga KerjaDalam suatu proyek, tenaga kerja sangat dibutuhkan keberadaannya. Tenaga kerja yang dibutuhkan harus mempunyai banyak pengalaman dalam pembangunan proyek. Unsur ketenagakerjaan memegang peranan penting dalam menentukan prestasi suatu proyek, hal ini dikarenakan :a. Tenaga kerja (manusia) sebagai pemikir yang menghasilkan ide dan membuat keputusan mengenai rencana pengadaan, penempatan dan pengaturan sumber daya yang lain.b. Tenaga kerja (manusia) sebagai operator atau penggerak peralatan dan mesin-mesin bantu lainnya.c. Tenaga kerja (manusia) sebagai pengelola material.Tenaga kerja harus mendapat perhatian yang besar dengan koordinasi dan manajemen yang baik, dalam segi penempatan tenaga kerja harus sesuai antara tingkat keahlian dengan bidang pekerjaannya supaya proyek dapat berjalan dengan baik dan sesuai jadwal.4.4. 4.4.1. Jenis Tenaga Kerja1. Tenaga Kerja Menurut Status KaryawanSecara garis besar jenis tenaga kerja menurut status karyawan terdiri dari dua golongan, yaitu:a. Tenaga Kerja TetapTenaga kerja ini adalah tenaga kerja yang sistemnya terikat dengan perusahaan. Pengangkatan karyawan ini adalah wewenang dari perusahaan yang bersangkutan.b. Tenaga Kerja Tidak TetapTenaga kerja ini adalah tenaga kerja yang diperlukan dengan sistem kerja yang tidak terikat dengan perusahaan atau pekerja yang hanya dikontrak pada saat proyek berlangsung. Tenaga kerja ini bekerja mulai dari persiapan sampai dengan tahap akhir suatu proyek dengan sistem gaji mingguan.2. Tenaga Kerja Menurut Tingkat KemampuannyaTenaga kerja menurut tingkat kemampuan kerja digolongkan menjadi tiga bagian yaitu:a. Tenaga kerja ahliTenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus yang sudah profesional dalam bidang administrasi, pelaksanaan dan pengawas. Tenaga kerja ini telah memiliki pengalaman banyak dalam segi pembangunan suatu proyek.b. Tenaga kerja menengahTenaga kerja menengah merupakan tenaga terdidik setingkat SLTA, STM dan sederajat yang sudah berpengalaman dalam pembangunan proyek. Tenaga kerja macam ini sangat diperlukan dalam pembangunan suatu proyek. Tenaga kerja ini biasanya menangani dalam bidang pekerjaan tertentu, misalnya : pembantu pelaksana, logistik umum dan sebagainya.c. BuruhBuruh adalah tenaga kerja lepas yang dikoordinir dan dipimpin oleh seorang mandor. Tenaga ini sebenarnya terdiri dari beberapa tenaga kerja yang tidak dapat ditentukan jumlahnya

ContentsBAB IV1BAHAN, ALAT, DAN TENAGA KERJA14.14.1.Umum14.2.Bahan14.2.1.Air24.2.2.Semen24.2.3.Filler34.2.4.Aspal34.2.5.Agregat Halus (Pasir)44.2.6.Agregat Kasar (split)54.2.7.Baja Tulangan54.2.8.Bond Breaker/Plastic Polythene (plastik tipis)74.2.9.Asphalt Sea lent74.3.Alat84.3.1.Alat Berat84.3.2.Alat Ringan114.3.3.Alat Bantu Lainnya164.4.Tenaga Kerja164.4.1.Jenis Tenaga Kerja171.Tenaga Kerja Menurut Status Karyawan172.Tenaga Kerja Menurut Tingkat Kemampuannya17

Gambar 4.1 Semen3Gambar 4.2 Agregat Halus (pasir)4Gambar 4.3 Agregat Kasar (Kerikil)5Gambar 4.4 Dowel dan Penyangga Dowel6Gambar 4.5Tie Bar6Gambar 4.6 Bond Breaker/Plastic Polythene (plastik tipis)7Gambar 4.7 Sealent Pliastic 997Gambar 4.8 Excavator9Gambar 4.9 Tandem Roller9Gambar 4.10 Pneumatic tyre roller10Gambar 4.11 Asphalt finisher10Gambar 4.12 Dump Truck11Gambar 4.13 Jackhammer12Gambar 4.14 Bor listrik untuk membuat patok Bekisting12Gambar 4.15 Concrete Cutter13Gambar 4.16 Balok berfibrasi13Gambar 4.17 Vibrator14Gambar 4.18 Genset (Generator Set)14Gambar 4.19 Bambu untuk dudukan para tukang15Gambar 4.20 Pompa Sprayer15Gambar 4.21 Kain Pelindung Perkerasan16

No table of figures entries found.Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Rekonstruksi/Peningkatan Jalan Raya Rancaekek-Cileunyi-Nagreg