BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN...

24
IV - 1 BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN A. Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 1. Struktur Kelembagaan Dalam melaksanakan Program-Program Penanggulangan Kemiskinan, pemerintah Kota Surakarta telah membentuk lembaga pengelola program, yaitu Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta. Lembaga ini berfungsi sebagai koordinasi dalam rangka menjamin keberlanjutan program dan menggalang partisipasi pemangku kepentingan pembangunan dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta. Lembaga ini bersifat lintas SKPD dan pemangku kepentingan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan. Surakarta dibentuk melalui Keputusan Walikota Kota Surakarta Nomor 401.05/4.1/I/2016 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Surakarta. Pembentukan tersebut dengan mengacu pada Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Adapun susunan organisasi TKPKD Kota Surakarta dapat dilihat pada bagan berikut: Gambar 4.1 Struktur Organisasi TKPKD Kota Surakarta PENANGGUNGJAWAB WALIKOTA SEKRETARIS TKPKD KEPALA BAPPEDA SEKRETARIAT POKJA PENDATAAN & INFORMASI POKJA PENGEMBANGAN KEMITRAAN POKJA PENGADUAN MASYARAKAT KELOMPOK PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU BERBASIS KELUARGA KELOMPOK PROGRAM BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK PROGRAM BERBASIS PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI MIKRO & KECIL KETUA : WAKIL WALIKOTA WAKIL KETUA : SEKRETARIS DAERAH TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELURAHAN (TPKK)

Transcript of BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN...

IV - 1

BAB IV KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

A. Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 1. Struktur Kelembagaan

Dalam melaksanakan Program-Program Penanggulangan Kemiskinan,

pemerintah Kota Surakarta telah membentuk lembaga pengelola program,

yaitu Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota

Surakarta. Lembaga ini berfungsi sebagai koordinasi dalam rangka

menjamin keberlanjutan program dan menggalang partisipasi pemangku

kepentingan pembangunan dalam penanggulangan kemiskinan di Kota

Surakarta. Lembaga ini bersifat lintas SKPD dan pemangku kepentingan

yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan.

Surakarta dibentuk melalui Keputusan Walikota Kota Surakarta Nomor

401.05/4.1/I/2016 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota

Surakarta. Pembentukan tersebut dengan mengacu pada Permendagri

Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Provinsi dan Kabupaten/Kota. Adapun susunan organisasi TKPKD Kota

Surakarta dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi TKPKD Kota Surakarta

PENANGGUNGJAWAB WALIKOTA

SEKRETARIS TKPKD KEPALA BAPPEDA

SEKRETARIAT POKJA

PENDATAAN & INFORMASI

POKJA PENGEMBANGAN

KEMITRAAN

POKJA PENGADUAN

MASYARAKAT

KELOMPOK PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU

BERBASIS KELUARGA

KELOMPOK PROGRAM BERBASIS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

KELOMPOK PROGRAM BERBASIS PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI

MIKRO & KECIL

KETUA : WAKIL WALIKOTA WAKIL KETUA : SEKRETARIS DAERAH

TIM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELURAHAN

(TPKK)

IV - 2

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan koordinasi penanggulangan

sampai dengan tingkat kelurahan, Pemerintah Kota Surakarta membentuk

kelembagaan penanggulangan kemiskinan di tingkat kelurahan dengan

nama Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK). Dasar

pembentukan TPKK ditetapkan melalui Peraturan Walikota Surakarta Nomor

11 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pembentukan dan Tata Kerja Tim

Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan dii Kota Surakarta.

Dalam peraturan tersebut, TPKK dibentuk dalam rangka membantu

tugas dan fungsi TKPKD ditingkat Kota. TPKK bertugas melakukan fasilitasi

dan koordinasi penanggulangan kemiskinan pada tingkat Kelurahan. Tugas

TPKK antara lain:

a. Mengelola dan memutakhirkan (updating) data dan profil keluarga

miskin;

b. Melaksanakan fasilitasi, verifikasi dan koordinasi kegiatan

penanggulangan kemiskinan;

c. Melakukan usaha penggalangan sumber daya dan membangun

kemitraan;

d. Melakukan monitoring, pemantauan dan penilaian atas implementasi

program penanggulangan kemiskinan yang berada di tingkat

Kelurahan;

e. Menyampaikan laporan dan rekomendasi TPKK secara periodik setiap

3 (tiga) bulan kepada TKPKD.

Personil TPKK paling sedikit berjumlah 10 (sepuluh) orang, dengan

Keanggotaan TPKK ditetapkan dengan Keputusan Lurah, untuk masa bhakti

paling lama 5 (lima) tahun. Unsur-unsur yang dapat menjadi keanggotaan

TPKK, yaitu :

a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK);

b. Fasilitator kelurahan;

c. Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM);

d. PKK Kelurahan;

e. Tokoh masyarakat;

f. Tokoh agama;

g. Karang Taruna Kelurahan;

IV - 3

h. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan;

i. Lembaga pendidikan antara lain Perguruan Tinggi, Pesantren,

j. Lembaga Pendidikan Keterampilan;

k. Pelaku usaha;

l. Unsur Pemerintahan Kelurahan.

Adapun susunan organisasi TPKK Kota Surakarta dapat dilihat pada

bagan berikut :

Gambar 4.2 Struktur Organisasi TPKK

2. Mekanime Kerja Kelembagaan

Dalam pelaksanaan tugas, Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan Daerah (TKPKD) dibantu oleh kelompok program yang terdiri

dari: (i) Bantuan sosial terpadu berbasis keluarga; (ii) Penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat; dan (iii) Penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Kelompok Program bertugas untuk memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, serta

IV - 4

memberikan masukan dan pertimbangan bagi Komite Penanggulangan

Kemiskinan.

Dalam pelaksanaan tugas, Kelompok Program dibantu oleh Sekretariat.

Peran dan tugas sekretariat ini adalah membantu dalam memantau

pelaksanaan kebijakan dan progam penanggulangan kemiskinan, melakukan

evaluasi secara berkala terhadap kemajuan pencapaian tujuan, dan

memberikan masukan penyempurnaan kebijakan dan program

penanggulangan kemiskinan, serta melakukan koordinasi pemberian

informasi, diseminasi, dan penanganan pengaduan masyarakat. Untuk

menjalankan fungsi sekretariatan yang baik, sekretaris akan dibantu oleh: (i)

Pokja Pendataan dan Sistem informasi; (ii) Pokja Pengembangan Kemitraan;

(iii) Pokja Pengaduan Masyarakat; (iv) Sekretariat dalam hal ini akan dibantu

satuan unit pelaksana harian.

Gambar 4.3 Mekanisme Kerja TKPKD

IV - 5

Gambar 4.4

Pembagian Peran Kelompok Program dan Kelompok Kerja pada TKPKD

Tim Koodinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah membutuhkan

sinergitas semua komponen pilar governance, yaitu: (i) pemerintah, (ii)

pelaku usaha/bisnis, dan (iii) masyarakat sipil. Pembagian peran antar

pelaku untuk strategi penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta dapat

dijelaskan sebagai berikut. Tabel 4.1

Sinergitas Antarpelaku Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan

Aktor/ Pelaku Peran Langkah Aksi Pemerintah Kota

1) Menyediakan kebijakan dan regulasi yang menghargai dan melindungi hak-hak penduduk miskin;

2) Meningkatkan pelayanan publik yang murah, cepat dan bermutu;

3) Melakukan fasilitasi dan mediasi; mendorong pelaku pembangunan lain untuk menjadi pelaku aktif dalam penanggulangan kemiskinan

1) Bersama DPRD memprioritaskan anggaran dan sumberdaya guna mencapai tujuan dan sasaran penanggulangan kemiskinan, melalui produk regulasi maupun produk pelayanan publik

2) Pembaruan data kemiskinan yang valid dan akurat

3) Menjamin prioritas kegiatan penanggulangan kemiskinan langsung tercakup dalam RKPD dan Renja

4) Mengoptimalkan fungsi Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah

IV - 6

Aktor/ Pelaku Peran Langkah Aksi 5) Mengembangkan indikator kinerja

dan sistem monitoring dan evaluasi secara terpadu sebagai dasar pengkajian terhadap pelaksanaan upaya penanggulangan kemiskinan, terutama di bidang prioritas penanggulangan kemiskinan, yaitu: kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, ketahanan pangan, dan perumahan/permukiman/ prasarana dasar.

Pelaku Usaha Swasta

1) Pelaku kegiatan investasi, produksi dan distribusi barang dan jasa yang memberikan dampak pada penduduk miskin.

2) Penyediaan modal dan teknologi, penciptaan lapangan kerja, penyumbang penerimaan pajak dan pengembangan fasilitas.

3) Bertanggungjawab untuk tidak abai dampak negatif usahanya seperti kerusakan lahan, pencemaran air, udara, tanah, dan sungai

1) Menyediakan akses lapangan kerja dan usaha pada penduduk miskin melalui kemitraan usaha dan keterkaitan usaha.

2) Memperkuat usaha mikro, kecil dan menengah melalui dana perbankan, bantuan teknis dan pendampingan usaha mikro.

3) Memamastikan tidak ada diskriminasi terhadap perempuan dalam perekrutan pegawai dan pengembangan usaha.

4) Meningkatkan pertanggungjawaban sosial dalam berbagai bentuk (beasiswa, pengembangan masyarakat, dukungan kepada lembaga pendidikan dan penelitian)

Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Profesi dan Perguruan Tinggi

Melakukan advokasi, pendampingan dan kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

1) Melakukan pendampingan dan advokasi bagi kelompok miskin, kaum perempuan, anak-anak, kelompok marjinal lainnya untuk memperjuangkan hak-hak dan kebutuhan mereka.

2) Melakukan kontrol sosial terhadap kinerja dan mutu layanan dasar yang dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha.

3) Mendorong keterbukaan pemerintah dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pengelolaan anggaran yang berpihak pada kelompok miskin.

4) Bersama dengan pemerintah, mengembangkan dan mendorong pelembagaan forum warga dan forum lintas pelaku sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam

IV - 7

Aktor/ Pelaku Peran Langkah Aksi perumusan kebijakan berpihak pada kelompok miskin.

Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan

1) Identifikasi permasalahan kemiskinan di lingkungannya

2) Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program / kegiatan penanggulangan kemiskinan

3) Menerima pengaduan masyarakat atas program-program penanggulangan kemiskinan

1) Terlibat aktif dalam proses Analisis Kemiskinan Partisipatif (AKP);

2) Terlibat dalam proses penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan tingkat kelurahan

Hubungan antara TKPKD dan TPKK bersifat koordinatif dan fasilitatif.

Dalam melaksanakan tugas, mekanisme kerja TPKK dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 4.5

Mekanisme Kerja Antara TKPKD dengan TPKK

B. Pelaksanaan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, diperlukan

adanya koordinasi antar pihak yang mampu mendorong kerjasama yang

IV - 8

berkelanjutan. Pusat koordinasi dilakukan melalui kelembagaan TKPK sesuai

dengan amanat Permendagri Nomor 42 Tahun 2010. Tugas TKPK tertuang

pada pasal 8, yaitu: 1) melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan,

dan 2) mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan. Koordinasi

penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh TKPK Kota Surakarta

dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal sebagai upaya untuk

mendukung percepatan pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Skema koordinaasi yang dilkaksanakan oleh TKPK Kota Surakarta

adalah sebagai berikut :

1. Koordinasi TKPKD Bersifat Internal a. Rapat koordinasi dilaksanakan 3 bulanan bersama dengan

kelompok program dan Pokja.

b. Rapat Koordinasi dilaksanakan dengan model pleno dalam

pembahasan penanggulangan kemiskinan.

c. Pola koordinasi dengan model pleno dilaksanakan dengan 2

tahapan yaitu rapat pleno yang dilaksanakan pada awal tahun

dalam rangka menetapkan mandat penanggulangan kemiskinan

dan rapat pleno Akhir tahun dalam rangka evaluasi pelaksanaan

penanggulangan kemiskinan.

2. Koordinasi TKPKD Bersifat Eksternal a. Koordinasi TKPKD eksternal terdiri dari lembaga vertikal,

perguruan Tinggi, LSM dan CSO.

b. Komposisi koordinasi antara TKPKD dengan pihak eksternal

terdiri dari 50% - 50%.

c. Konsolidasi TKPK dengan pihak eksternal untuk memperjelas

peran peran eksternal di luar SKPD dalam implementasi

percepatan penanggulangan kemiskinan.

d. Integrasi program dan kegiatan yang dimiliki oleh pihak eksternal

TKPK ke dalam kerangka aksi bersama penanggulangan

kemiskinan.

Beberapa kegiatan koordinasi yang telah dilaksanakan oleh TKPK Kota

Surakarta selama tahun 2016 antara lain :

IV - 9

1. Rapat Koordinasi Awal Tahun 2016 Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta Pelaksanaan kegiatan rapat pleno awal Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta tahun

2016 dilaksanakan selama 1 hari, yaitu tanggal 9 Februari 2016 dengan

rincian jadwal pelaksanaan adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris TKPK

Materi yang disampaikan oleh sekretaris TKPK dalam rapat

koordinasi ini adalah sebagai berikut :

1) Tingkat Kemiskinan Kota Surakarta dan target SDG’s sampai

dengan tahun 2021.

2) Penetapan Pilot Project Kantong Kemiskinan Tahun 2016

Untuk tahun 2016 telah ditetapkan pilot project

penanggulangan kemiskinan yang meliputi Kelurahan

Kadipiro Kecamatan Banjarsari, Kelurahan Mojosongo

Kecamatan Jebres, Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan,

Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan dan Kelurahan

Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon berdasarkan Keputusan

Walikota Surakarta Nomor 470/39/1/2015 Tentang

Penetapan Jumlah Penduduk Miskin Kota Surakarta Tengah

Tahun 2015.

3) Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Kota Surakarta Tahun 2016 sesuai dengan keputusan

Walikota Surakarta Nomor 401.05 / 4.1/ 1 / 2016 tentang Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta

Tahun 2016.

4) Sinergitas peran TKPK Kota Surakarta dengan TPKK.

5) Penyampaian rekomendasi Rakor TKPK Akhir Tahun 2015

dan agenda kerja masing-masing pokja tahun 2016.

b. Paparan Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis

Keluarga

IV - 10

Materi yang disampaikan oleh tim kelompok program Bansos

Terpadu Berbasis Keluarga dalam rapat koordinasi ini adalah

sebagai berikut :

1) Tugas Pokok Pokgram Bansos Terpadu Berbasis Keluarga.

2) Penyampaian rekomendasi Pokgram Bansos Terpadu

Berbasis Keluarga Rapat Pleno TKPK Akhir Tahun 2015.

3) Anggaran Kegiatan Nangkis Klaster 1 di 5 Kelurahan Pilot

Tahun Anggaran 2016.

4) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot

Tahun Anggaran 2016 Bidang Pendidikan.

5) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot

Tahun Anggaran 2016 Bidang Kesehatan.

6) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot

Tahun Anggaran 2016 Bidang Ketahanan Pangan.

7) Sasaran dan Jadwal Kegiatan Nangkis di 5 Kelurahan Pilot

Tahun Anggaran 2016 Bidang Ketenagakerjaan.

c. Paparan Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Materi yang disampaikan oleh tim kelompok program Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat dalam rapat koordinasi ini adalah

sebagai berikut :

1) Tugas Pokok Pokgram Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.

2) Penyampaian rekomendasi Pokgram Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat Rapat Pleno TKPK Akhir Tahun

2015.

3) Anggaran, Jadwal dan Kegiatan Nangkis Bidang Prasarana

Dasar Tahun Anggaran 2016

4) Sasaran Kegiatan Nangkis DPK di 5 Kelurahan Pilot Tahun

Anggaran 2016

5) Sasaran Kegiatan Nangkis P2KKP Tahun Anggaran 2016.

d. Paparan Pokgram berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro

Materi yang disampaikan oleh tim kelompok program Berbasis

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dalam rapat koordinasi ini

adalah sebagai berikut :

IV - 11

1) Tugas Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Usaha

Ekonomi Mikro dan Kecil

2) Penyampaian rekomendasi Pokgram Berbasis

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro Rapat Pleno TKPK

Akhir Tahun 2015.

3) Anggaran Nangkis Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi

Mikro Tahun 2016.

4) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan

Dinas Pertanian.

5) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan

Dinas Perindag.

6) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan

Dinas Koperasi dan UMKM.

7) Sasaran dan jadwal kegiatan penanggulangan kemiskinan

Dinas Pengelolaan Pasar.

Gambar 4.6

Dokumentasi Kegiatan Rakor Pleno Awal Tahun 2016 TKPK Kota Surakarta

2. Sosialisasi dan Pelatihan Pendataan Penduduk Miskin Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pendataan

penduduk miskin diselenggarakan pada Selasa, tanggal 19 April 2016,

bertempat tempat Ruang Sidang Bappeda. Kegiatan dibuka oleh Drs.

Akhmad Zein Solechul Hadi, MM (Kabid Data dan Pelaporan Bappeda

Kota Surakarta). Susunan acara dalam kegiatan tersebut yaitu :

a. Paparan dari narasumber, yang meliputi :

1) Drs. Akhmad Zein Solechul Hadi, M.M.

“Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta”

IV - 12

2) Enny Rosana, SH, Sp.Not.

“Pedoman/Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Kerja Tim

Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan di Kota Surakarta”

3) Drs. Okto Susanto, M.M.

“Petunjuk Teknis Pengisian Form Home Visit Validasi Data

Keluarga Miskin”

b. Tanya jawab dan diskusi

Dari hasil pertemuan tersebut, dihasilkan beberapa kesimpulan,

yaitu :

a. Salah satu upaya percepatan dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat secara bermartabat dan berkeadilan, strategi

penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta dilakukan melalui

upaya terpadu berbasis kewilayahan, yaitu TPKK.

b. Tugas utama TPKK adalah mengelola dan memutakhirkan data

keluarga miskin dengan melaksanakan pendataan keluarga

miskin pada tingkat Kelurahan untuk kemudian dilakukan

verifikasi dan validasi.

c. Mekanisme terkait tata kerja kelembagaan TPKK diatur sesuai

dengan Pedoman/Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tata Kerja TPKK

yang akan ditetapkan dengan Peraturan Walikota Surakarta.

d. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel terkait penduduk

miskin, Pokja Data melakukan home visit validasi data keluarga

miskin.

e. Petunjuk teknis pengisian form home visit validasi data keluarga

miskin ditetapkan dengan menggunakan 23 indikator kemiskinan

sebagaimana diatur dalam Perwali Nomor 2-H tahun 2013

tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota

Surakarta.

f. Akan diberikan surat edaran ke Kelurahan agar dapat segera

mengirimkan daftar nama anggota TPKK yang akan

melaksanakan visit ke masyarakat sehingga bisa dibuatkan surat

tugas dari Bappeda dan melaksanakan home visit pengajuan

baru BPJS PBI APBD Kota Surakarta.

IV - 13

3. Rapat Koordinasi Tengah Tahun Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta

Pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi tengah tahun Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota

Surakarta tahun 2016 dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 3

Agustus 2016 dengan rincian jadwal pelaksanaan adalah sebagai

berikut :

Acara Keterangan

Pembukaan MC

Paparan Moderator : Sekretaris Bappeda

Sekretaris TKPK Kepala Bappeda

Ketua Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga

Asisten Administrasi sekda Kota Surakarta

Ketua Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Asisten Pemerintahan sekda Kota Surakarta

Ketua Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro

Asisten Ekbangkesra sekda Kota Surakarta

Tanggapan / Diskusi Moderator : Sekretaris Bappeda

Penandatangan Berita Acara Pemanfaatan Data Penduduk Miskin oleh TPKK

MC

Penutup MC

Materi yang menjadi agenda pembahasan pada rapat koordinasi tengah tahun adalah sebagai berikut : a. Laporan Kinerja TKPK

Materi yang disampaikan dalam rapat koordinasi Kinerja TKPK meliputi : 1) Melaporkan capaian tingkat kemiskinan, garis kemiskinan

dan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta.

2) Menyampaikan 14 indikator dan 23 indikator kemiskinan.

3) Tujuan penetapan Kelurahan Pilot dan upaya yang telah

dilakukan di 5 kelurahan pilot.

4) Melaporkan kinerja Sekretariat TKPK Kota Surakarta yang

telah dicapai sampai dengan tengah tahun 2016.

IV - 14

5) Melaporkan kinerja Pokja Pendataan dan Informasi TKPK

Kota Surakarta yang telah dicapai sampai dengan tengah

tahun 2016.

6) Melaporkan kinerja Pokja Pengaduan Masyarakat TKPK

Kota Surakarta yang telah dicapai sampai dengan tengah

tahun 2016.

7) Melaporkan kinerja Pokja Pengembangan Kemitraan TKPK

Kota Surakarta yang telah dicapai sampai dengan tengah

tahun 2016.

b. Laporan Kinerja Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu

Berbasis Keluarga

Materi yang disampaikan oleh tim Kelompok Program Bantuan

Sosial Terpadu Berbasis Keluarga dalam rapat koordinasi Kinerja

TKPK adalah :

1) Penjelasan tugas kelompok program bantuan sosial terpadu

berbasis keluarga

2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun

Anggaran 2016 bidang Pendidikan.

3) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun

Anggaran 2016 bidang Kesehatan.

4) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun

Anggaran 2016 bidang Ketahanan Pangan.

5) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan di 5 Kelurahan Pilot Tahun

Anggaran 2016 Bidang Ketenagakerjaan.

c. Laporan Kinerja Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan

Masyarakat

Materi yang disampaikan oleh tim Kelompok Program Kelompok

Program Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dalam rapat

koordinasi Kinerja TKPK adalah :

IV - 15

1) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan Bidang Prasarana Dasar Tahun

Anggaran 2016.

2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan DPK di 5 Kelurahan Pilot

Tahun Anggaran 2016.

3) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan P2KKP Tahun Anggaran 2016.

d. Laporan Kinerja Kelompok Program Berbasis Pemberdayaan

Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil

Materi yang disampaikan oleh tim Kelompok Program Berbasis

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil dalam rapat

koordinasi Kinerja TKPK adalah :

1) Melaporkan tugas Kelompok Program Berbasis

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil.

2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan pada sektor pertanian.

3) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan pada sektor perindustrian dan

perdagangan.

4) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan pada sektor Koperasi dan

UMKM.

5) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan

penanggulangan kemiskinan pada sektor Pengelolaan

Pasar.

Gambar 4.7 Dokumentasi Kegiatan Rakor Pleno Tengah Tahun 2016 TKPK Kota Surakarta

IV - 16

4. Asistensi Faskel dan Seksi Monev DPK Pelaksanaan asistensi terhadap fasilitator kelurahan dan seksi

monitoring dan evaluasi DPK dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2016. Kegiatan asistensi dalam rangka membantu fasilitator dan seksi monitoring dan evaluasi DPK dalam proses kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan penanggulangan kemiskinan di masing-masing wilayahnya. Dengan asistensi ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi fasilitator dan seksi monev DPK terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat perencanaan dan kegiatan monitoring dan evaluasi. Berikut dokumentasi kegiatan asistensi.

Gambar 4.8

Dokumentasi Kegiatan Asistensi Faskel dan Seksi Monev DPK Tahun 2016

5. Bimbingan Teknis Seksi Monev DPK Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis terhadap seksi Monev

dilakukan pada tanggal 14 September 2016. Kegiatan bimbingan teknis dalam rangka memperkuat kapasitas seksi Monev DPK dalam menjalankan tugasnya, baik dari sisi materi maupun teknis.

Gambar 4.9 Dokumentasi Kegiatan Bimbingan Teknis Seksi Monev DPK Tahun 2016

IV - 17

6. Training of Trainer (TOT) TPKK

Pelaksanaan kegiatan TOT terhadap Tim Penanggulangan

Kemiskinan Kelurahan (TPKK) dilakukan pada tanggal 18 Juli 2016 dan

tanggal 2 Agustus 2016. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka

peningkatan kapastias kelembagaan TPKK yang baru terbentuk. TOT

dilakukan sebagai tujuan untuk memberikan pembekalan bagi anggota

TPKK dalam menjalankan tigas dan fungsinya. Berikut beberapa

dokumentasi kegiatan TOT TPKK.

Gambar 4.10 Dokumentasi Kegiatan TOT TPKK Tahun 2016

7. Lokakarya Mekanisme Implementasi TPKK Dalam rangka implementasi TPKK, dilaksanakan kegiatan

lokakarya untuk memberikan gambaran mengenai tugas dan pokok

TPKK. Lokakarya dilaksanakan pada tanggal 12-13 November 2016

dengan melibatkan seluruh TPKK di Kota Surakarta, bertempat di Hotel

Azaya Bandungan. Lokakarya ini manjadi bagian awal implementasi

TPKK untuk melaksanakan tugasnya. Lokakarya dilakukan dengan

mempertemukan antara anggota TPKK dengan para ahli (pakar) untuk

membahas masalah praktis dalam menjalankan kelembagaan TPKK.

Berikut beberapa dokumentasi pelaksanaan kegiatan lokakarya

implementasi TPKK.

IV - 18

Gambar 4.11 Dokumentasi Kegiatan Lokakarya Mekanisme Implementasi TPKK

Tahun 2016

8. Workshop Modeling Penanggulangan Kemiskinan Kegiatan Workshop Modeling Penanggulangan Kemiskinan

dengan sasaran 5 Kelurahan Pilot dilaksanakan pada tanggal 22 Juli

2016, bertempat di Hotel Amira. Beberapa dokumentasi kegiatan

tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.12 Dokumentasi Kegiatan Workshop Modeling Penanggulangan

Kemiskinan Tahun 2016

IV - 19

9. Tindak Lanjut Pemetaan Masalah RW di 5 Kelurahan Pilot

Kegiatan Tindak Lanjut Pemetaan Masalah RW di 5 Kelurahan

Pilot dilaksanakan pada tanggal 5 September 2016, bertempat di Hotel

Dana. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sinkronisasi berbagai

permasalahan dari masing-masing RW di 5 kelurahan pilot. Hasil

identifikasi permasalahan akan menjadi bahan untuk melakukan

sinkronisasi penetapan prioritas masalah yang penyelesaiannya

diintegrasikan dengan program dan kegiatan yang direncanakan oleh

perangkat daerah dan melalui DPK.

Beberapa dokumentasi kegiatan tersebut dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 4.13 Dokumentasi Kegiatan Tindak Lanjut Pemetaan Masalah RW di 5

Kelurahan Pilot

10. Roadshow Pengawalan Program Nangkis 2017 Kegiatan Roadshow Pengawalan Program Nangkis 2017 oleh

TPKK dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2016, bertempat di masng-

masing kelurahan pilot proyek. Beberapa dokumentasi kegiatan

tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

IV - 20

Gambar 4.14 Dokumentasi Kegiatan Roadshow Pengawalan Program Nangkis 2017

11. Lokakarya Pemanfaatan Data Untuk Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan dan Inisiasi Menuju Satu Data Di Kota Surakarta Target RPJMD Kota Surakarta sampai tahun 2021 ditarget

menurunkan angka kemiskinan mencapai 6,38% sedangkan angka

kemiskinan sampai dengan tahun 2014 adalah 10,95%. Target ini tidak

dibebankan hanya pada satu SKPD saja tetapi menjadi tanggung jawab

bersama seluruh SKPD. Ketersediaan data warga miskin (baik data

nasional & data Lokal) dan kebutuhan intervensi, agar mempermudah

setiap SKPD dalam menentukan lokus, target sasaran dan jenis

intervensi baik yang bersifat jaminan sosial maupun layanan program.

Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK) dan

Kecamatan sebagai ujung tombak dalam updating data kemiskinan dan

menentukan jenis program nangkis yang dibutuhkan masyarakat.

Optimalisasi penggunakan dokumen renstramas kelurahan dan Data

berbasis keluarga dalam menyusun perencanaan pembangunan oleh

masing-masing SKPD.

Dalam proses penyusunan rencana kerja di SKPD seringkali

terjadi perbedaan data baik data nasional, daerah dan data sektoral.

Untuk menuju satu data pembangunan di kota Surakarta, diperlukan :

a. Sinergitas dan pengolahan data dasar (Data yang bersumber dari

BPS, TNP2K, Kementrian) dengan data mikro/sektoral yang

dimiliki oleh SKPD maupun kelompok lain.

IV - 21

b. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan protocol data, yang

mengatur tentang tata kelola data dan distribusi data. Penempatan

data pembangunan menjadi penting sebagai pusat data.

c. Untuk mengurangi perselisihan data, pengembangan metodologi

dalam mencari data perlu dibentuk forum data di tingkat kota, agar

mampu menyepakati perbedaan data dan bisa digunakan sebagai

dasar rujukan perencanaan pembangunan.

Dalam rangka menuju inisiasi satu data, Maka pemerintah Kota

Surakarta perlu persiapan diantaranya adalah :

1) Membangun Standard Operasional Procedure (SOP) “satu data

kemiskinan” dan membuat sistem aplikasi kemiskinan (prototype

sudah ada).

2) Perankingan RTM dengan membentuk tim ahli untuk merumuskan

skoring masing-masing indikator baik data nasional dan lokal.

3) Pusat data harus mengolah dan menganaisis data kebutuhan

SKPD sebagai pengguna data kemiskinan menurut indikator atau

gabungan indikator sesuai dengan layanan SKPD.

12. Rapat Koordinasi Akhir Tahun Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Surakarta

Rakor Pleno Akhir Tahun TKPK Kota Suakarta dilaksanakan pada

tanggal 6 Desember 2016. Rakor pleno merupakan kegiatan koordinasi

TKPK yang diikuti oleh seluruh kelompok program. Dalam rakor ini,

masing-masing kelompok program menyampaikan hasil pelaksanaan

program dan kegiatan baik dari sisi kinerja maupun realisasi anggaran.

Rakor pleno TKPK dilaksanakan secara rutin menjelang akhir

tahun. Rakor ini dapat melihat seberapa besar permasalahan

kemiskinan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Suakarta. Kelompok

program sebagai koordinator pelaksanaan program dan kegiatan yang

ada dimasing-masing perangkat daerah. Hasil monitoring dan

pelaporan dihimpun kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan di masyarakat. Ketika menghadapi persoalan berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan, solusi apa yang dilakukan untuk

memecahkan masalah tersebut.

IV - 22

Gambar 4.15

Dokumentasi Rakor Pleno Akhir Tahun 2016 TKPK Kota Surakarta

Dari hasil rakor pleno tersebut, dirumuskan rekomendasi untuk

pelaksanaaan tahun berikutnya. Rekomendasi disampaikan dalam

rangka perbaikan program dan kegiatan ditahun 2017.

C. Rencana Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2017 Agenda kegiatan penanggulangan kemiskinan pada tahun 2017 yang

sudah direncanakan pemerintah Kota Surakarta melalui koordinasi TKPK

adalah sebagai berikut :

1. Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di

perdesaan

2. Pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan

jender

3. Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga

sejahtera

4. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha

5. Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk

6. Pembinaan kemampuan teknologi industri

7. Kegiatan penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kakilima dan

asongan

8. Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan

asongan

9. Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah

10. Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil

Menengah

IV - 23

11. Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah

12. Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan

13. Pengembangan klaster bisnis

14. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan

klaster industri

15. Pembinaan kemampuan teknologi industri

16. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja

17. Penyusunan informasi bursa tenaga kerja

18. Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan

kewirausahaan

19. Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi

untuk memenuhi kebutuhan SDM

20. Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis

21. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

22. Pelatihan pemasaran pertanian/peternakan/perikanan

23. Pembibitan dan perawatan ternak

24. Pengembangan bibit ikan unggul

25. Pemberian tambahan makanan dan vitamin

26. Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi,

gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya

27. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

28. Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

29. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

30. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik

31. Peningkatan Imunisasi

32. Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah

33. Pembangunan sarana dan prasarana perawatan para penyandang

cacat dan trauma

34. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma

35. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang SD/SMP

36. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/SMP

(Bantuan keuangan propinsi)

IV - 24

37. BPMKS

38. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal

39. Pengembangan pendidikan keaksaraan

40. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat

41. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat miskin (DAK)

42. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi

masyarakat miskin

43. Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan

44. Penyuluhan sumber pangan alternatif

45. Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat

46. Pengembangan cadangan pangan daerah