BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN …
Transcript of BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN …
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 1
BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN
PEMBIAYAAN DAERAH
4.1 Kebijakan Pembangunan Daerah, Kendala yang Dihadapi,
Strategi dan Prioritas Pembangunan Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan penjabaran Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota dan
merupakan dasar dalam penentuan prioritas dalam pembangunan Kota
Sukabumi.
Dalam penyusunan dokumen Kebijakan Umum APBD (KUA) ini,
dilakukan penyelarasan dengan hasil Kajian Background Study dan
Dokumen Teknokratik untuk bahan penyusunan RPJMD 2018-2023 yang
telah menetapkan prioritas pembangunan daerah baik untuk perencanaan
jangka menengah maupun unruk perencanaan pada RKPD Tahun 2019,
terhadap Indikator Kinerja Utama Kota Tahun 2019, serta terhadap
sasaran dari program/kegiatan sesuai rancangan visi dan misi Calon Wali
Kota dan Calon Wakil Wali Kota Terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah
periode 2018-2023.
Adapun sasaran program/kegiatan Calon Wali Kota dan Calon
Wakil Wali Kota Terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah periode 2018-
2023 yang dapat dijadikan landasan awal kebijakan pada perencanaan
Tahun 2019, adalah sebagai berikut:
NO NAMA PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL 2019
1 STUDENT CAMP Program pendidikan agama, kedisiplinan, pembetukan karakter anak bangsa yang berdurasi tidak panjang (short course) bagi siswa SMA, SMK sederajat. Pelaksanaannya berdurasi 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan dan tidak hanya di dalam kelas saja tapi di luar ruang (outdoor) juga, pada saat siswa baru masuk tahun ajaran baru dan menjelang kelulusan
Pelaksanaan Student Camp
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 2
NO NAMA PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL 2019
2 Kelurahan Sport Center
Penyediaan fasilitas olah raga yang berkulitas di setiap kelurahan
Fungsionalisasi Sport Centre di Lokasi Taman Sugema Kel. Gedong Panjang
3 Peningkatan Literasi
Mengembangkan budaya literasi, mengajak warga untuk semakin gemar membaca dengan mengadakan event - event menarik disetiap daerah yang digarap oleh penggerak perpustakaan keliling
Gedung Perpustakaan Cikundul, Cibeureum dan Penambahan Gedung Lantai 3 Perpustakaan Daerah
4 Sukabumi Artist Assosiation
Menjembatani seniman dengan pihak-pihak perusahaan agar karya-karyanya bisa dipublikasikan, dikenali, dinikmati tidak sekedar bernilai estetis tetapi bisnis
Regulasi Hotel, Launching Data Sukabumi Artist Assosiation
5 Pembuatan Aplikasi Udunan Online
Pemerintah kota mendorong kesetiakawanan warga kota untuk saling membantu, silih asah silih asih silih asuh dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat
Pemerintah kota memiliki banyak keterbatasan secara kewenangan maupun secara anggaran sehingga perlu adanya ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi
6 Rumah Singgah Menyediakan rumah singgah bagi warga Kota Sukabumi yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, perawatan medis di RSUP rujukan (RS. Hasan Sadikin) serta menyiapkan tenaga administrasi agar pasien terlayani dengan baik
Bantuan Pembiayaan, Survey dan study banding tentang pengelolaan rumah singgah
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 3
NO NAMA PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL 2019
7 Optimalisasi Puskesmas
Peningkatan mutu dan layanan Puskesmas di setiap kecamatan dengan menyediakan Dokter Spesialis, peralatan medis, layanan BPJS non stop (24 jam). Dengan tambahan satu perawat di setiap kelurahan (Home Care) sebagai salah satu upaya, antisipasi pelayanan warga yang memrlukan pengobatan, pertolongan medis di tiap kecamatan agar terhindar dari penumpukan pasien di RSUD sehingga pelayanan bisa dilakukan secara optimal
Peningkatan Puskesmas Kec. Baros
8 Revitalisasi Pedestrian
Pendestrian yang nyaman untuk pejalan kaki tanpa menghilangkan kepentingan ekonomi dan menambah ruang terbuka untuk interaksi sosial
Kajian Pedestrian Jalan Djuanda
Design Penataan Kawasan Terpadu (Alun-Alun, Lapdek, Gedung Djuang)
9 Little Sukabumi Bersinergi dengan kota lain (Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Bali) dengan mendirikan layanan informasi, pusat belanja, display kreasi produk unggulan khas Sukabumi
- Perjanjian Kerjasama
- Penyusunan Database Potensi Lokal
10 Sukabumi KECE Sukabumi KECE (Kelurahan Entrepreneurship Centre) pusat pendidikan, pelatihan, pendampingan dan pengembangan kewirausahaan dilevel kelurahan, diprioritaskan bagi warga kota usia produktif
Perjanjian Kerjasama
11 Kredit ANYELIR Anti nginjem ka Rentenir adalah penyediaan jasa keuangan yang disalurkan pada seluruh warga sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai upaya meningkatkan kesetiakawanan sosial juga menghindarkan warga dari jeratan lintah darat
- Pembentukan lembaga ANYELIR di Kecamatan
- Sosialisasi kredit ANYELIR
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 4
NO NAMA PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL 2019
12 Pendidikan Vokasi Pemerintah mendorong terselenggaranya pendidikan yang berorientasi kepada penguasaan keahlian tertentu (vokasi) yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan usaha
- Optimalisasi Balai Latihan Kerja
- Pendataan kebutuhan perusahaan
- Aksesibilitas dengan perusahaan (garmen, hotel dan pariwisata)
13 Sukabumi Creative Hub
Pembangunan ruang kreasi bagi warga dengan menyediaan studio foto/televisi, studio fashion, ruang ICT, art gallery, bioskop mini untuk pemutaran film karya anak bangsa, ruang belajar, kafetaria, radio komunitas anak muda, studio recording, perform stage, art library, 3D printer, laser cutting dan tempat kongkow terbuka selama 24 jam
Sarana prasarana Sukabumi Creative Hub (lokasi gedung kesenian)
14 SUPER Sebuah aplikasi berbasis android yang dibuat oleh FAHAM dalam memanfaatkan ICT merespon keluhan, mendengarkan aspirasi, wadah komunikasi warga dengan pemerintah secara dua arah
15 Keagamaan Revitalisasi MP3 (madrasah, PAUD dan Pondok pesntren) dan BOS santri
16 Gapura pemugaran gapura di batas kota Pembangunan/pengadaan gapura
17 Pasar Induk pembangunan pasar induk Pembuatan ded, dan perencanaan pembangunan
18 Pasar Pelita percepatan pembangunan pasar pelita
Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan memperhatikan
pada permasalahan, tantangan dan potensi pembangunan yang ada,
maka disusun prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun
2019 sebagai bentuk tahapan dan upaya Pemerintah Kota dalam
mencapai tujuan dan sasaran atas Visi dan Misi Kota Sukabumi yang juga
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 5
mendukung upaya pencapaian Visi dan Misi Provinsi Jawa Barat, serta
Visi dan Misi Nasional. Adapun tema yang diangkat pada RKPD Tahun
2019 ini adalah :
“Kolaborasi Membangun Infrastruktur, Inovasi Perdagangan dan
Jasa Berbasis Teknologi”
Perumusan pendekatan Tema di atas dimaknai sebagai berikut:
Bersama-sama (pemerintah, swasta, akademisi dan masyarakat) dengan
saling percaya bekerjasama membangun (mendirikan, membina dan
memperbaiki) Infrastruktur (fisik dan sosial) dan melakukan Inovasi
(menemukan metode baru) untuk Perdagangan dan Jasa/layanan
berdasarkan Ilmu Pengetahuan yang ditujukan untuk memecahkan
masalah.
Adapun untuk mewujudkan tema tersebut serta upaya pencapaian
Visi dan Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, maka sesuai
Peraturan Daerah Kota ukabumi Nomor 7 tahun 2008, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Sukabumi Tahun 2005-2025,
serta Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2018 yang masih relevan
pada perencanaan Tahun 2019, maka Prioritas pembangunan daerah
Tahun 2019 juga merupakan bagian dari program-program yang menjadi
prioritas untuk dilaksanakan pada RPJPD Tahap IV tahun 2018–2023,
ditujukan untuk lebih memantapkan perwujudan 6 (enam) misi :
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Beriman, Bertaqwa
dan Berbudaya
Dalam tahap ini upaya meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing antara lain ditandai oleh
semakin tingginya solidaritas dan kepedulian sosial masyarakat
untuk kesejahteraan masyarakat, ditunjukkan dengan makin
tingginya pendapatan dan kemandirian masyarakat, mantapnya
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 6
sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing serta
makin membaiknya kinerja pengelolaan SDM yang handal.
2. Mewujudkan Pelayanan Pendidikan yang Berkualitas
Perwujudan pelayanan pendidikan yang berkualitas pada tahap ini
ditandai dengan meningkatnya dan meratanya tingkat akses,
tingkat kualitas dan relevansi pendidikan seiring dengan semakin
efiktif dan efisiennya manajemen pelayanan pendidikan,
meningkatnya kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat.
3. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
Upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
pada tahap ini ditandai dengan adanya peningkatan pemanfaatan
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan oleh masyarakat Kota
Sukabumi dan sekitarnya melalui mekanisme asuransi kesehatan
serta terdapat peningkatan proporsi pembiayaan kesehatan pada
upaya promotif dan preventif sebagai perwujudan dan implementasi
dari paradigma sehat dan pembangunan berwawasan kesehatan
yang berimbas pada menurunnya penyakit yang disebabkan oleh
faktor lingkungan dan penyakit yang disebabkan oleh faktor
perilaku yang tidak sehat serta di sisi lain status gizi masyarakat
meningkat, tumbuh kembang balita optimal, kesejahteraan
meningkat, terwujudnya kesetaraan gender, dan terkendalinya
pertumbuhan penduduk alami.
4. Mewujudkan Pengembangan Perdagangan dan Sektor
Lapangan Usaha Lainnya yang Berdaya Saing Tinggi
Dalam tahap ini upaya untuk mewujudkan kegiatan usaha yang
berdaya saing antara lain ditandai oleh struktur perekonomian yang
semakin maju dan kokoh. Pada tahap ini diharapkan UMKM sudah
dapat menguasai jaringan bisnis yang luas, hal ini ditunjukkan
dengan adanya integrasi vertikal dan integrasi horizontal dalam
sistem agribisnis. Untuk itu diperlukan :
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 7
▪ Holding Company dan integrasi vertikal tingkat lokal dan
regional;
▪ Kolaborasi bisnis di tingkat Kota Sukabumi dan Jawa Barat;
▪ Relasi bisnis di pasar regional, nasional dan internasional;
▪ Pemantapan perdagangan diarahkan kepada peningkatan
daya saing industri yang berorientasi eksport; dan/atau
▪ Menciptakan kesempatan kerja dalam jumlah yang besar
dan mengoptimalkan pendayagunaan potensi Kota
Sukabumi serta perluasan jaringan perdagangan baik lokal,
regional, nasional maupun internasional.
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah Yang
Profesional Dan Amanah
Pada tahap ini pembangunan yang ditujukan untuk mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang profesional diarahkan pada
penguatan kemitraan dengan masyarakat dalam mendukung
pelaksanaan otonomi daerah. Titik berat arah dan kebijakan
pembangunan adalah pada :
▪ Pemantapan pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan
harmonisasi produk hukum daerah baik dari sisi substansi,
pelaksanaan dan penegakannya;
▪ Pemantapan proses Check and Balances antar lembaga di
Kota Sukabumi;
▪ Pemantapan profesionalisme aparatur dalam pelayanan
kepada masyarakat yang didukung oleh standar pelayanan
yang teruji; dan/atau
▪ Pemantapan aspek keuangan daerah melalui upaya-upaya
yang telah dilakukan pada RPJMD ke III dan peranan sektor
swasta dan masyarakat diharapkan semakin signifikan dalam
berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6. Mewujudkan Kota Sukabumi yang Nyaman dan Indah
Upaya untuk mewujudkan Kota Sukabumi yang nyaman dan indah
dalam tahap ini ditandai dengan semakin lengkapnya infrastruktur
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 8
kota dan semakin meningkatnya daya dukung fisik lingkungan kota.
Kebutuhan ruang terbuka hijau dan taman-taman kota semakin
terpenuhi secara bertahap. Seiring dengan semakin tingginya
aktifitas baik perekonomian maupun pemerintahan di wilayah kota
baru, revitalisasi kota lama mulai ditata untuk menciptakan
lingkungan yang nyaman dan asri.
4.2 Kendala yang Dihadapi
Dalam upaya melaksanakan pembangunan di Tahun 2018,
terdapat beberapa kendala yang harus disikapi oleh Pemerintah Kota
Sukabumi yang berkaitan dengan kondisi eksternal maupun internal,
diantaranya adalah :
1. Terbatasnya Anggaran Pembangunan Daerah
Dalam tataran belanja yang ideal, Belanja Tidak Langsung harus
lebih kecil dibandingkan dengan Belanja Langsung, sehingga pemenuhan
kebutuhan masayarakat dalam rangka pelayanan akan terpenuhi dengan
tetap memperhatikan asas keadilan dan memiliki kemanfaatan yang luas
bagi masyarakat sehingga implementasinya harus diimbangi oleh strategi
yang tepat sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi;
APBD harus diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas layanan
publik secara lebih efisien dan efektif serta responsif terhadap kebutuhan
dan potensi wilayah. Harapan besar tersebut bisa dilaksanakan, jika
perencanaan anggaran belanja pada setiap kegiatan dalam APBD adalah
efisien, tepat sasaran, wajar, tidak underfinancing (kurang) atau
overfinancing (berlebih).
Sementara itu, APBD Kota Sukabumi masih ditopang sebagian
besar oleh Dana Perimbangan. Tantangan yang dihadapi adalah
sinkronisasi pembangunan di setiap bidang sehingga kegiatan di setiap
bidang saling terpadu, mendukung dan saling memperkuat. Dengan
anggaran yang terbatas harus dipastikan bahwa setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) harus menyusun skala prioritas program dan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 9
kegiatan dalam melaksanakan pembangunan di setiap bidang yang
berkaitan dengan pencapaian Visi dan Misi Kota Sukabumi.
2. Sinergi Antara Pusat dan Daerah.
Sinergi pembangunan dilakukan melalui proses komunikasi,
konsultasi, dan koordinasi serta pemangku kepentingan terkait di Pusat
dan Provinsi dengan mengedepankan prinsip pencapaian keberhasilan
bersama dalam pencapaian sasaran pembangunan. Sinergi yang baik
antar berbagai pihak tersebut ditujukan untuk membuka akses jejaring
seluruh pihak agar dapat berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan
di Kota Sukabumi.
3. Kesenjangan antara Wilayah Utara dan Selatan
Masih adanya kesenjangan antar wilayah, terutama antara Wilayah
Utara dan Wilayah Selatan Kota, serta antar kelompok masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi harus tersebar ke seluruh wilayah, terutama
wilayah yang masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.
Pertumbuhan di seluruh wilayah perlu memperhatikan keterkaitan
terhadap pelaku dan sumber daya lokal sehingga masyarakat lebih
banyak berperan di dalamnya dan ikut menikmati hasil pertumbuhan,
sekaligus terjadi peningkatan nilai tambah.
Untuk mengurangi kesenjangan antar pelaku usaha, pertumbuhan
ekonomi yang tercipta harus dapat memberikan kesempatan kerja seluas-
luasnya dan lebih merata ke sektor-sektor pembangunan, dengan banyak
menyediakan lapangan kerja.
Pertumbuhan ekonomi melalui investasi, diharapkan dapat
menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Usaha koperasi, mikro, kecil,
dan menengah, diharapkan juga dapat tumbuh dan berkembang dengan
sehat agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing yang lebih
baik.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 10
Pada sisi SDM, harapan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dapat dicapai jika para pekerja tersebut dilengkapi dengan
keahlian, kompetensi, kemampuan untuk bekerja (employable) dan
disiapkan untuk menghadapi persaingan global dalam pasar kerja.
Pendidikan saja tidak cukup, karena banyak para pekerja masih belum
siap untuk memasuki pasar kerja.
4. Keterbatasan Kapasitas dan Kualitas Birokrasi
Keberhasilan proses pembangunan tergantung pada kualitas
birokrasi. Pada saat ini kualitas birokrasi masih perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan kinerja dan citra pelayanan publik. Ekonomi biaya tinggi
yang terjadi hingga saat ini tidak terlepas dari kualitas birokrasi yang
perlu dibenahi. Oleh karena itu, keberhasilan reformasi birokrasi
merupakan kunci utama yang dapat membawa ke arah peningkatan daya
saing daerah.
4.3 Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2019
Prioritas pembangunan daerah tahun 2019 ditetapkan dengan
mempertimbangkan isu strategis yang berkembang yang diprediksikan
dapat mempengaruhi kinerja pembangunan, serta dengan
mempertimbangkan target indikator kinerja daerah yang ingin dicapai
pada tahun 2019.
Landasan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota Sesuai
RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota pada dasarnya
merupakan fokus kebijakan pembangunan yang memberi panduan bagi
pemerintah daerah Kabupaten/Kota dalam upaya pencapaian sasaran
prioritas pembangunan provinsi. Dalam kerangka rencana pembangunan
tahunan, arah kebijakan pembangunan difokuskan pada pencapaian target
sasaran prioritas pembangunan Tahun 2019.
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota ditetapkan
berdasarkan prioritas dan sasaran pembangunan provinsi dengan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 11
memperhatikan capaian indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah Kabupaten/Kota. Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan
pada sub bab V.1, capaian indikator kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah Kabupaten/Kota menunjukkan adanya disparitas
kemajuan pembangunan antardaerah, sehingga arah kebijakan
pembangunan difokuskan pada upaya peningkatan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Barat.
Prioritas 1 : Peningkatan akses dan kualitas pendidikan, pelayanan
kesehatan masyarakat, dan pelayanan dasar lainnya.
Sasaran bidang pendidikan:
a. Meningkatnya akses terhadap pendidikan menengah
b. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan guru pendidikan
menengah
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota difokuskan pada
upaya meningkatkan akses dan cakupan pelayanan pendidikan dasar dan
menengah dengan lokasi sasaran prioritas pembangunan, yaitu
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi,
Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon.
Sasaran bidang kesehatan:
a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan
akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
b. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar
biasa provinsi
c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mewujudkan budaya
hidup sehat
d. Meningkatnya upaya Pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular dan tidak menular
e. meningkatnya kualitas kesehatan ibu dan anak serta gizi masyarakat
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 12
Sasaran bidang pelayanan dasar lainnya:
a. Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi
dasar yang layak
b. Pemenuhan kebutuhan air minum, curah lintas Kabupaten/Kota
c. Penyediaan pelayanan pengelolaan air limbah domestik regional
lintas Kabupaten Kota
d. Penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana
provinsi
e. Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program pemerintah daerah provinsi
f. Pelayanan ketentraman dan ketertiban umum provinsi
g. Rehabilitasi, sosial dasar penyandang disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar, tuna sosial khususnya gelandangan
dan pengemis di dalam panti
h. Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap
darurat bencana bagi korban bencana provinsi
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota difokuskan pada upaya
meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan dengan lokasi
sasaran prioritas pembangunan, yaitu Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut,
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bogor, Kabupaten Pangandaran,
Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar.
Prioritas 2 : Peningkatan interkoneksi pusat - pusat pertumbuhan
dan infrastruktur wilayah pendukung kegiatan
ekonomi
Sasaran prioritas pembangunan kedua adalah:
a. Meningkatnya pembangunan fasilitas di pusat kegiatan local
b. Meningkatnya kinerja layanan infrastruktur transportasi (jalan dan
perhubungan)
c. Meningkatnya kinerja sistem jaringan irigasi
d. Meningkatnya pembinaan pengembangan energi baru terbarukan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 13
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota difokuskan pada
upaya mendukung proyek - proyek infrastruktur strategis provinsi yang
ada di Kabupaten/Kota, yaitu Bandara Internasional Jawa Barat di
Kabupaten Majalengka, rencana jalan tol Cigatas di Kabupaten Bandung,
Kabupaten Garut, dan Kabupaten Tasikmalaya, pelabuhan laut Patimban
di Kabupaten Subang, jalan tol Cisumdawu di Kabupaten Sumedang,
Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Indramayu.
Prioritas 3 : Mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi
kreatif berbasis Koperasi dan Usaha Kecil (KUK)..
Sasaran prioritas pembangunan ketiga adalah:
a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi
b. Meningkatnya kemitraan strategis antara usaha besar dengan
Usaha Kecil
c. Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata
d. Berkembangnya ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas
usaha dan inovasi produk
e. Meningkatnya daya saing Koperasi dan Usaha Kecil (KUK)
f. Meningkatnya akses terhadap modal, pemasaran dan fungsi
intermediasi perbankan
Prioritas 4 : Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Sasaran prioritas pembangunan keempat adalah:
a. Meningkatnya pengelolaan Daerah Aliran Sungai melalui konservasi
sumber daya air dan peningkatan tutupan vegetasi
b. Meningkatnya pengendalian pencemaran air dan udara
c. Meningkatnya upaya konservasi sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 14
d. Meningkatnya pengendalian dampak perubahan iklim melalui upaya
mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
e. Meningkatnya mitigasi, ketangguhan, serta kinerja penanggulangan
bencana alam
Prioritas 5 : Pemanfaatan modal alam untuk pemantapan
ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan
agroindustry berkelanjutan.
Sasaran prioritas pembangunan kelima adalah:
a. Tersedianya cadangan pangan yang memadai dan pemenuhan
protein hewani
b. Meningkatnya produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian,
perkebunan, peternakan, kehutanan nonkayu, kelautan dan
perikanan melalui pemanfataan teknologi tepat guna
c. Meningkatnya pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya
kelautan dan perikanan
Prioritas 6 : Penguatan Reformasi Birokrasi.
Sasaran prioritas pembangunan keenam adalah:
a. Meningkatnya Birokrasi yang bersih dan akuntabel
b. Meningkatnya Birokrasi yang efektif dan efisien Meningkatnya
kualitas pelayanan public
Prioritas 7 : Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
Sasaran prioritas pembangunan dalam rangka
penanggulangan kemiskinan adalah:
a. Meningkatnya kompetensi untuk pencari kerja
b. Pengembangan kewirausahaan bagi penduduk miskin
c. Pengelolaan data fakir miskin cakupan daerah provinsi
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 15
d. Meningkatnya sarana penyediaan tenaga listrik di daerah terpencil
dan perdesaan bagi penduduk miskin
Adapun sasaran prioritas pembangunan dalam rangka mengurangi
tingkat pengangguran adalah meningkatnya kompetensi pencari kerja.
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota difokuskan pada upaya
meningkatkan kompetensi para pencari kerja sehingga dapat bersaing di
pasar kerja dengan lokasi sasaran prioritas pembangunan, yaitu Kabupaten
Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten
Karawang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi,
Kota Cirebon, Kota Bekasi, dan Kota Bogor.
Berdasarkan hasil evaluasi dan pertimbangan dampak yang dapat
berpengaruh dari faktor perkembangan kondisi internal dan eksternal,
serta perumusan isu-isu strategis, maka dirumuskan kebijakan yang
diambil dalam Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Kota Sukabumi untuk
Tahun 2019, yang mencakup :
1. Memulai pelaksanaan RPJMD Kota Sukabumi tahun pertama periode
2018 – 2023
2. Mempertahankan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada
masyarakat.
3. Mempercepat pembangunan berkualitas di segala bidang.
4. Mengoptimalkan implementasi Reformasi Birokrasi.
5. Peningkatan konektivitas di dalam wilayah kota dan antar daerah
melalui peningkatan infrastruktur.
Prioritas pembangunan daerah tahun 2019 ditetapkan dengan
mempertimbangkan isu strategis yang berkembang yang diprediksikan
dapat mempengaruhi kinerja pembangunan, serta dengan
mempertimbangkan target tindikator kinerja daerah yang ingin dicapai,
adapun Prioritas Pembangunan yang ingin dicapai tahun 2019 adalah
sebagai sebagai berikut :
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 16
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan dasar, pelayanan kesehatan
masyarakat dan pelayanan dasar;
2. Mendorong Pengembangan Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil,
dan Menengah perindustrian pariwisata dan ekonomi kreatif serta
pengembangan penggunaan IPTEK;
3. Peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana serta kualitas
lingkungan hidup;
4. Penguatan Ketahanan Pangan, mendorong pengembangan
agroeduwisata dan pengembangan pertanian berbasis IPTEK
5. Penguatan reformasi birokrasi, peningkatan kesejateraan dan
profesionalisme ASN
6. Penanggulangan kemiskinan, PMKS dan pengangguran
Dengan memperhatikan bahwa RKPD Tahun 2019 masih ada
keterkaitannya dengan RPJMD 2013-2018, prioritas pembangan daerah
Tahun 2019 merupakan bagian dari program-program yang menjadi
prioritas untuk dilaksanakan yang dapat dirinci menurut aspek ekonomi,
sosial budaya, pemerintahan, penataan ruang, infrastruktur dan
lingkungan hidup sebagaimana rumusan prioritas pembangunan pada
periode 2013-2018 yang masih relevan pada perencanaan Tahun 2019,
serta dalam upaya menjawab isu-isu srategis yang berkembang, yaitu :
Pada sektor pendidikan, akan tetap mewajibkan setiap siswa
muslim menyertakan surat tanda telah mengikuti madrasah diniyah ketika
akan melanjutkan pendidikan ke SLTP. Pada sektor kesehatan akan terus
ditingkatkan kemudahan akses pelayanan dan kualitas pelayanan bagi
masyarakat berpendapatan rendah. Pada sektor ekonomi akan terus
mendorong tumbuh kembangnya industri rumah tangga dan sektor
industri kreatif yang mengarah pada pengembangan produk-produk
unggulan daerah, yang disertai pelayanan akses pengemasan yang baik
dan pemasaran yang memadai. Pada sektor pemerintahan, kesatuan
bangsa dan politik, akan terus ditingkatkan sinergi antara Pemerintah
Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, partisipasi masyarakat
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 17
dalam bidang kesatuan bangsa dan politik, serta peningkatan kualitas
SDM aparatur.
Sekaitan dengan target pencapaian pada sasaran-sasaran besar di
atas, Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2019 yang mengacu pada
RPJMD 2013-2018 yang masih relevan pada perencanaan Tahun 2019
tercakup dalam lingkup sebagai berikut :
1. Aspek Agama dan Sosial Budaya :
a. Mengoptimalkan peranan MUI, FKUB dan lembaga-lembaga
keagamaan guna meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama
dalam kehidupan dan terwujudnya kerukunan antar dan inter umat
beragama
b. Meningkatkan kesadaran umat muslim dalam membayar zakat,
infaq, sodaqoh, dan berqurban
c. Meningkatkan kesadaran untuk kesetiakawanan sosial.
d. Pemanfaatan Gedung Kesenian untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya dan kearifan lokal.
e. Meningkatkan pembinaan organisasi kepemudaan, olahraga,
linmas, wanita, pengarusutamaan gender berbudaya bangsa,
pensiunan, lansia.
f. Mewajibkan setiap siswa muslim yang akan melanjutkan ke jenjang
pendidikan SMP Negeri, memiliki STTB atau Surat Keterangan
sedang mengikuti pendidikan dari Madrasah Diniyah
2. Aspek Reformasi Birokrasi
a. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas SDM
aparatur yang jujur, adil, profesional, taat hukum, mendengar dan
melayani masyarakat dengan ikhlas.
b. Meningkatkan sinergi antara Pemerintah Daerah dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
c. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam bidang kesatuan bangsa
dan politik.
d. Transparansi pelayanan, mulai dari persyaratan, prosedur, biaya
dan waktu yang terukur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 18
e. Memberikan penghargaan kepada lembaga kemasyarakatan yang
sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah, yaitu :
1) Ketua RW Rp. 150.000,- per bulan.
2) Ketua RT Rp. 100.000,- per bulan.
f. Memberikan bantuan untuk pembangunan di wilayah RW yang
dikelola pengurus RW, RT dan tokoh masyarakat, sebesar Rp.
20.000.000,- pertahun per-RW
g. Mewujudkan Kota Sukabumi yang tertib, aman, nyaman dan bebas
tawuran, melalui peningkatan koordinasi, integrasi sinergi dan
simplifikasi dengan seluruh institusi militer, Polri, sipil, MUI, tokoh
agama, tokoh masyarakat, organisasi sosial, organisasi
masyarakat, organisasi pemuda, organisasi pelajar dan tokoh
pendidik.
h. Meningkatkan peranan dan fungsi LPM.
i. Meningkatkan ruang komunikasi antara Walikota dan Wakil
Walikota dengan masyarakat.
j. Mempertahankan opini WTP oleh BPK-RI.
k. Meningkatkan sinergitas dengan pemerintah daerah lain.
3. Aspek Pemeliharaan dan Pembangunan Infrastruktur dan
Lingkungan Hidup
a. Pemeliharaan infrastruktur, serta pembangunan/pembukaan akses
jalan baru berdasarkan permintaan masyarakat dan dari hasil kajian
teknokratik.
b. Meningkatkan kebersihan kota, kawasan hutan kota, taman kota,
penanaman dan pemeliharaan pohon.
c. Mengembangkan pembangunan yang ramah lingkungan dengan
pengedalian yang optimal untuk memenuhi ketentuan syarat
pembangunan sesuai peraturan yang berlaku.
d. Pengelolaan sampah melalui daur ulang sampah dan pembuatan
kompos organik.
e. Mengembangkan dan memper-banyak biopori, melakukan
pemeriksaan CO2 dari kendaraan dan kualitas air.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 19
f. Mendukung pelaksanaan program-program pemberdayaan
masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah, antara lain
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan Program National
Slum Upgrading Program (NSUP).
g. Pembangunan kawasan pemerintahan pada wilayah baru.
4. Aspek Pendidikan
a. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik, kependidikan dan
pengawas pendidik.
b. Meningkatkan penerapan standar kompetensi dan kompetensi
dasar sebagai sarana peningkatan kualitas siswa.
c. Mencukupi kebutuhan operasional sekolah melalui program Kartu
Cerdas sampai dengan SLTP.
d. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri
dalam rangka penyerapan tenaga kerja lulusan SMK dan SMA.
e. Menyediakan bea siswa bagi anak berprestasi
f. Memperkuat kurikulum muatan lokal dalam rangka melestarikan
budaya lokal.
g. Meningkatkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
sebagi sarana peningkatan kualitas siswa.
h. Melatih tenaga pengelola keuangan di setiap sekolah dan
meningkatkan peran komite sekolah untuk melindungi masyarakat
berpenghasilan bawah dan menengah.
5. Aspek Kesehatan
a. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan dan kualitas pelayanan
kesehatan dengan Program Kartu Sehat
b. Pengembangan Rumah Sakit Gratis untuk masyarakat miskin.
c. Gratis pelayanan kesehatan dasar dan persalinan di puskesmas
dan Pustu meliputi:
1) Pelayanan rawat inap umum dan rawat inap persalinan.
2) Pemeriksaan dokter, pengobatan, dan konsultasi kesehatan.
3) Tindak medik dasar.
4) Pelayanan dasar kesehatan ibu dan anak.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 20
5) Pelayanan laboratorium dasar untuk item tertentu.
6) Surat keterangan lahir, sakit dan kematian.
7) Pelayanan kesehatan lanjutan di RSUD R. Syamsudin, SH
atau rumah sakit yang ditunjuk, terdiri atas pelayanan
kesehatan rawat lanjutan dan pelayanan rawat inap lanjutan di
kelas tiga.
d. Peningkatan Program KB.
e. Memenuhi sarana dan prasarana serta peningkatan ketrampilan
Posyandu dan Posbindu.
f. Meningkatkan program promotif dan preventif bidang kesehatan.
g. Penurunan angka kematian bayi dan ibu melahirkan,
h. Pencegahan dan menanganan penyakit menular seperti HIV/AIDS,
TBC dan malaria.
i. Penanganan Balita Gizi Buruk.
j. Mempermudah izin kuliah dan melakukan diklat kepada para
dokter, para medis secara berkala.
k. Meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat melalui
implementasi program/kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
dalam bentuk pengembangan pengelolaan dan menambah
penyediaan sumur-sumur artesis dan MCK plus-plus yang dikelola
oleh masyarakat.
6. Aspek Daya Saing Daerah Ekonomi, Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM, serta Penanggulangan Kemiskinan
a. Mengembangkan pasar-pasar tradisional dan penataan PKL
(Pedagang Kaki Lima).
b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan koperasi, UMKM dan
ekonomi kreatif dengan memberikan kredit murah, membantu
keterampilan managerial dan kemitraan dengan usaha yang lebih
besar.
c. Mengoptimalkan Balai Latihan Kerja untuk mencetak usahawan-
usahawan baru maupun pekerja-pekerja yang jujur dan terampil.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 21
d. Mendorong tumbuh kembangnya industri-indutri rumah tangga
yang mengarah pada pengembangan produk-produk unggulan
daerah melalui bantuan modal usaha bagi pengusaha kecil tanpa
bunga.
e. Memfasilitasi penyediaan lapangan pekerjaan yang dapat meng-
akomodir 5.000 tenaga kerja.
f. Mewujudkan Kota Sukabumi sebagai Kota Jasa dan Tujuan Wisata
Kuliner, yang sejalan dengan arah pengembangan kota sesuai Visi
dan Misi Kota 2005-2025.
g. Menyediakan kredit murah bagi UMKM, Home Indutry dan
Pertanian.
h. Memperbaiki infrastruktur pertanian, peningkatan kualitas
penyuluhan pertanian penguatan dan pemberdayaan petani serta
pengembangan agrobisnis.
i. Bantuan bibit unggul pertanian
j. Bantuan pengemasan produk-produk pertanian, industri
perumahan dan UMKM.
7. Aspek Peningkatan Pelayanan Dasar Adminsitrasi Kependudukan
a. Gratis pelayanan administrasi kependudukan meliputi:
1) Penerbitan akta kelahiran yang pelaporannya sesuai dengan
ketentuan.
2) Penerbitan dan perubahan kartu keluarga.
3) Penerbitan dan perpanjangan KTP.
4) Penerbitan akta kematian.
5) Seluruh jenis surat keterangan pindah.
b. Santunan kematian bagi warga miskin.
4.4 Prioritas Pembangunan Menurut Rumusan Isu Strategis
Dengan melihat kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun
2019 serta permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi pada tahun
sebelumnya, isu-isu strategis yang menjadi pertimbangan dalam proses
penyusunan prioritas pembangunan di tahun 2019 adalah :
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 22
Isu strategis Kota Sukabumi Tahun 2019 ditetapkan berdasarkan
pada hasil evaluasi pembangunan dan pencapaian indikator
pembangunan Kota Sukabumi pada kurun tahun 2016-2017 yang
tercantum pada Bab II RKPD, hasil Background Study dan Kajian
Teknokratik bahan RPJMD 2018-2023, serta mempertimbangkan kondisi
lingkungan strategis (internal dan eksternal) Kota Sukabumi yang akan
dihadapi pada tahun 2019.
Rumusan isu strategis pembangunan Kota Sukabumi untuk Tahun
2018-2023 hasil Background Study dan Kajian Teknokratik bahan RPJMD
2018-2023 adalah mencakup :
1. Penguatan Ketahanan Keluarga
2. Peningkatan Mutu Dan Tata Kelola Pendidikan
3. Penguatan Ketahanan Keluarga
4. Optimalisasi Pengelolaan Dan Pengolahan Sampah
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan Pemerataan Infrastruktur
6. Reformasi Birokrasi
7. Penuntasan Kawasan Permukiman Kumuh
8. Pengembangan Sektor Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif
9. Pembangunan Kota Berbasis Iptek
10. Penataan Pelayanan Angkutan Umum Massal
11. Kualitas Lingkungan Hidup
Adapun Rumusan isu strategis pembangunan Kota Sukabumi
untuk Tahun 2019 adalah mencakup :
1. Peningkatan Ketahanan Keluarga
2. Peningkatan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi
3. Promosi Dan Preventif Kesehatan
4. Peningkatan Kualitas Lulusan Anak Didik Tingkat Dasar
5. Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Relevansi Dengan Dunia Kerja
6. Optimalisasi Upaya Penanggulangan Kemiskinan
7. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial Bagi Masyarakat Miskin Secara
Terintegrasi
8. Sukabumi Tertib Sampah
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 23
9. Penambahan Lahan TPA secara bertahap
10. Rintisan Pembangunan Terminal Terpadu Dengan Pusat
Perbelanjaan
11. Penyediaan lahan Pemakaman di wilayah Kabupaten
12. Tindaklanjut Hasil Kajian Tol Bocimi
13. Pengembangan Kawasan Olahraga Suryakencana
14. Fungsionalisasi Gedung Kesenian Dan GOR Merdeka
15. Rintisan pembangunan Sarana Kesehatan Puskesmas Karang
Tengah Dan Lembursitu;
16. Rintisan Kerjasama Pemanfaatan Lahan Eks Terminal Sudirman
17. Penyusunan masterplan dan pematangan Lahan Kawasan Pusat
Pemerintahan (KPP)
18. Penataan Perkotaan dan jalan pemukiman
19. Rintisan relokasi kantor Kejaksaan dan Polres
20. Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi
21. Terbangunnya Sisten Inovasi Daerah
22. Penuntasan Program Universal Acces 100-0-100 (Air Bersih–Kumuh–
Sanitasi)
23. Rintisan Pembangunan Gedung Parkir Di CBD (Central Bussiness
District)
24. Penataan Kawasan Wisata Cikundul
25. Pembangunan Kawasan Pergudangan/Pasar Induk
26. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
27. Penguatan UMKM Dan Koperasi
28. Peningkatan Aktivitas Ilmiah di tingkat Lokal, Regional, Nasional dan
Internasional;
29. Penerapan Konsep Living Lab dalam Menampung Kreativitas Peneliti;
30. Peningkatan Hasil Riset yang aplikatif untuk Pembangunan Kota;
31. Pendidikan dan pelatihan SDM
32. Penguatan Kelembagaan Keagamaan
33. Rintisan perwujudan Sistem Transportasi Sukabumi Raya (Trans
Sukabumi)
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 24
34. Pencapaian Ruang Terbuka Hijau Dan Kawasan Lindung
35. Pengendalian limbah cair
Adapun isu strategis Tahun 2019 hasil perumusan Calon Wali Kota
dan Calon Wakil Wali Kota Sukabumi hasil pemilihan Kepala Daerah
2018-2023 terdiri dari :
1. Penyelesaian Pasar Pelita
2. Penataan Pedagang Kaki Lima
3. Kemacetan dan Transportasi public
4. Fasus fasum Perumahan yang belum diserahterimakan ke Pemkot
5. Satu unit kerja satu inovasi
6. Peningkatan PAD berbasiskan teknologi (IT)
Berdasarkan hasil evaluasi dan pertimbangan dampak yang dapat
berpengaruh dari faktor perkembangan kondisi internal dan eksternal,
serta perumusan isu-isu strategis, maka dirumuskan Rencana
Pembangunan Kota Sukabumi menurut Prioritas Pembangunan, Program
Prioritas, dan Indikator Sasaran Tahun 2019.
4.5 IKU dan Program Prioritas Daerah Tahun 2019
Secara umum program prioritas terkait erat dengan upaya
pencapaian sasaran daerah, dimana saran merupakan penjabaran dari
visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai. Sasaran dijabarkan ke dalam
indikator sasaran, yang dijabarkan kembali melalui program dan kegiatan
di SKPD. Dengan demikian, maka diharapkan sasaran daerah yang telah
ditetapkan dapat dicapai dari akumulasi output dari setiap pelaksanaan
kegiatan.
4.5.1. Indikator Kinerja Daerah
Kondisi-kondisi yang ingin dicapai oleh Kota Sukabumi pada Tahun
2019 ditetapkan melalui Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2018
tentang Indikator Kinerja Utama Kota Sukabumi Tahun 2019, yaitu
sebagai berikut :
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 25
Tabel 4.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Sukabumi Tahun 2019
No Indikator Kinerja Utama (IKU) Satuan Target Capaian
Tahun 2019
A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 Persentase Peningkatan Fasilitas Pendidikan Dasar Berakreditasi A
Persen 25,1
2 Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Skala 0,59
3 Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosila (PMKS)
Persen 100,00
4 Skor Pola Pangan Harapan (WNPG 2014) Skor 78,7
5 Persentase Pengangguran Terbuka Persen 8.66
6 Persentase Kemiskinan Persen 8.31
7 Indeks Reformasi Birokrasi Skala 69
8 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP)
Kategori A
9 Hasil Evaluasi EKPPD Skala 3.2554
10 Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat Skala 77.22
11 Opini BPK atau LKPD Kategori WTP
12 Indeks Keamanan Skor 63.7
B ASPEK DAYA SAING
13 Persentase Usaha Mikro Terhadap UMKM Persen 97.69
14 Realisasi PMA dan PMDN (Rp.Juta)
351.772,64
15 Persentase Kemandirian Fiskal Persen 24,35
C ASPEK PELAYANAN UMUM
16 Persentase Kondisi Jalan Baik Persen 82.50
17 Persentase Kesesuaian Ruang dengan RTRW
Persen 62
18 Persentase Akses Sanitasi Persen 72,47
19 Presentase Kecukupan Luasan RTH Publik Persen 1.48
20 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Skala 49.24
21 Persentase Kawasan Kumuh Perkotaan Persen 1.44
22 Panjang Trotoar Jalan yang ramah Pejalan kaki dan berkebutuhan Khusus
Km 19.16
23 Persentase Ketercapaian Indikator Sasaran Pembangunan yang Tercantum Dalam RPJMD
Persen 74
24 Persentase Peningkatan Kunjungan Wisatawan
Persen 3
25 Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B 2031 seluas 321 Ha)
Hektar 25
26 Persentase Peningkatan Minat Baca Persen 3
Sumber : Peraturan Walikota Nomo 13 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama Kota Sukabumi 2019
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 26
Dengan mengacu kepada Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 33
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Sukabumi
Nomor 21 Tahun 2013 tentang Program Prioritas Pembangunan dan
Indikasi Pendanaan RPJMD Kota Sukabumi 2013-2018 yang masih
relevan sebagai landasan awal, serta konsep perumusan Program
Prioritas baru, yang disusun menurut Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas Pembangunan, serta sesuai dengan ketentuan
kodifikasi dan standardisasi nomenklatur penganggaran berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
dimana Urusan Pemerintahan Daerah terdiri atas 6 urusan, yaitu: 24
Urusan Wajib; 8 Urusan Pilihan; 6 Penunjang Urusan; 2 Urusan
Pendukung; 1 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik; 1 Urusan
Kewilayahan, sehingga program prioritas pembangunan Kota Sukabumi
untuk tahun 2019 disajikan pada table 4.1 dan 4.2 berikut ini.
Tabel 4.1 Program Prioritas Kota Sukabumi Tahun 2019
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
1 Urusan Wajib
1 01 Urusan Wajib Pelayanan
Dasar
1 01 01 Pendidikan
1 01 01 1
Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A
99,95% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01
01 2 Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B
99,7% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 3
Persentase siswa yang mendaftar ke SMP yang memiliki ijasah Madrasah Diniyah
100% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 4
Cakupan sekolah pendidikan dasar yang menerapkan kurikulum berbasis budi pekerti
21 Sekolah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 5
(Kewenangan Provinsi) Program pendidikan menengah
Angka partisipasi murni (APM) SMA/SMK/Paket C
100% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 6 Angka Melanjutkan (AM) SMA/SMK/MA ke perguruan tinggi
34% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 7
Cakupan sekolah pendidikan menengah yang menerapkan kurikulum berbasis budi pekerti
9 Sekolah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 27
1 01 01 8
Program manajemen pelayanan pendidikan
Persentase kepemilikan kartu cerdas siswa dropout dan miskin
100.00% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 9 Presentase siswa rawan DOSMA, SMK dan MA.
<18% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 10 Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun
9,73 Thn Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 01 11 Pendidik, Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah Kualifikasi S2
12,50% Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 01 02 Kesehatan
1 01 02 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Angka Kematian Ibu 120/100.000 KH
Dinas Kesehatan
1 01 02 2 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Angka Kematian Bayi 8,5/
1000KH Dinas Kesehatan
1 01 02 3
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita
10% Dinas Kesehatan
1 01 02 4 Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
7% Dinas Kesehatan
1 01 02 5
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Persentase Kelurahan Siaga Aktif Strata Mandiri
20% Dinas Kesehatan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
1 01 02 6 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Cakupan penemuan dan penanganan penyakit menular
100% Dinas Kesehatan
1 01 02 7 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Persentase masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan
70% Dinas Kesehatan
1 01 02 8
1.Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/ Pustu dan jaringannya,
Jumlah rumah sakit yang difasilitasi Pemerintah Daerah
- Dinas Kesehatan 2.Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
1 01 02 9 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Persentase Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
100% Dinas Kesehatan
1 01 02 10 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan
100% Dinas Kesehatan
1 01 02 11 Program Pengawasan Obat dan Makanan
Cakupan pengawasan legalitas dan keamanan produk makanan
100% Dinas Kesehatan
1 01 02 12 Program pengadaan, peningkatan dan prasarana rumah sakit
Persentase Pencapaian Nilai Akreditasi Rumah Sakit versi 2012
80 RSUD R. Syamsudin, SH
1 01 03 Pekerjaan Umum
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 28
1 01 03 1
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Persentase kondisi jalan baik
75% Dinas Perhubungan
1 01 03 2 Persentase kondisi jalan lingkungan baik
75,14%
Dinas PU, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
1 01 04 Perumahan Rakyat
1 01 04 2 Program Pengembangan Perumahan
Persentase Rumah Layak Huni
86,49
Dinas PU, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD Penanggung
Jawab
1 01 04 3
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
72,30
Dinas PU, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
1 01 04 4
Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih
95,52
Dinas PU, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
1 01 04 5 Kawasan Kumuh 30 Ha
Dinas PU, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
1 01 05 Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
1 01 05 1
Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Persentase Penanganan gangguan keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat
95% 1. Satuan Polisi Pamong Praja
2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
1 01 05 6 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Cakupan pengendalian keamanan lingkungan
100% Satuan Polisi Pamong Praja
1 01 05 7
Program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Persentase penyelesaian pelanggaran Perda
92,5% Satuan Polisi Pamong Praja
1 01 05 8 Persentase unjuk rasa yang terkendali
100% Satuan Polisi Pamong Praja
1 01 05 9
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Persentase Tingkat Kesiapan dan Pemahaman Masyarakat Terhadap Penanggulangan Bencana
1,22% UP Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1 01 05 10 Tertanganinya korban bencana dari kejadian bencana
90% UP Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1 01 05 11 (Cakupan) Zona Tangguh Bencana
(75%) 2 UP Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 29
1 01 06 Sosial
1 01 06 1
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejah-teraan Sosial (PMKS) Lainnya
Persentase penurunan PMKS
0,50% Dinas Sosial
Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
1 02 Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
1 02 01 Tenaga Kerja
1 02 01 1
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Angka partisipasi angkatan kerja
65% Dinas Tenagakerja
1 02 01 2 Persentase tenaga kerja berbasis kompetensi
20% Dinas Tenagakerja
1 02 01 3 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Jumlah penyerapan tenaga kerja
5.000 orang
Dinas Tenagakerja
1 02 02 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1 02 02 1 Program Peningkatan Peran Serta dan kesetaraan Gender dalam pembangunan
Persentase anggota parlemen perempuan
30%
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
1 02 02 2
Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
Persentase pekerja perempuan di lembaga eksekutif
16,97%
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
1 02 02 3
Persentase realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
80%
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
1 02 02 4
Program peningkatan kualiatas hidup dan perlindungan perempuan dan Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Persentase Angkatan Kerja Perempuan
35,78%
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 30
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
1 02 03 Pangan
1 02 03 1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan
Tingkat ketersediaan pangan pokok (beras)
125%
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
1 02 03 2 Stabilitas harga dan pasokan pangan
80%
Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
1 02 03 3 Tingkat keamanan pangan
80%
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
1 02 03 4 Skor pola pangan harapan (PPH)
78%
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
1 02 04 Pertanahan (Penataan Ruang)
1 02 04 1 Program Perencanaan Tata Ruang
Persentase kesesuaian fungsi lahan dengan dokumen tata ruang hasil pengendalian pemanfaatan ruang
90%
Dinas PU, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
1 02 05 Lingkungan Hidup
1 02 05 1
Program Pengelo-lahan ruang terbuka hijau(RTH)
Luas RTH: Hutan Kota 11,08 Ha Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 2 Luas RTH: Taman Kota dan Jalur Hijau
17,30 Ha Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 3 Persentase RTH taman kota dan jalur hijau dalam kondisi baik
86% Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 4 Jumlah RTH Jalur Hijau
30 ruas Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 5 Jumlah RTH Taman Kota
27 lokasi Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 6 Program pengelolaan areal pemakaman
Luas RTH Lahan Pemakaman
34,70 Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 7 Program Perlindungan dan Konservasi Sum-ber Daya Alam
Jumlah Kampung Iklim 5 Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 8 Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Jumlah sungai bersih dan terpelihara
7 lokasi Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah lokasi memenuhi baku mutu udara ambien
14 lokasi Dinas Lingkungan Hidup
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
1 02 05 9 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Persentase penanganan sampah
84,02 Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 10
Persentase reduksi sampah kota
4,51% Dinas Lingkungan Hidup
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 31
1 02 05 11
Jumlah Jalan tertib sampah
12 ruas jalan
Dinas Lingkungan Hidup
1 02 05 12
Jumlah Perumahan tertib sampah
9 lokasi Dinas Lingkungan Hidup
1 02 06 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1 02 06 1
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP-el)
98%
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1 02 06 2 Cakupan penerbitan kartu keluarga
98%
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1 02 06 3 Cakupan penerbitan akta kelahiran
98%
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1 02 06 4 Cakupan penerbitan akta kematian
80%
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1 02 07 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 02 07 1
Program peningkatan keberdayaan masyarkat pedesaan/ kelurahan
Persentase posyandu strata mandiri
60%
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
1 02 07 2 Persentase LPM berprestasi
68,29%
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
1 02 08 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1 02 08 1
Program Kesehatan Reproduksi Remaja dan Program Keluarga Berencana
Rata-rata usia nikah pertama wanita
21,32 tahun
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
1 02 08 2
Program keluarga berencana, Program pelayanan kontrasepsi dan Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB-KR yang mandiri
Cakupan sasaran Pasangan Usia
67,75
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
Subur menjadi Peserta KB aktif
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 32
1 02 08 3 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
Persentase Keluarga prasejahtera dan Sejahtera I
23,70%
Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , dan Pemberdayaan Masyarakat
1 02 09 Perhubungan
1 02 09 1 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
Persentase fasilitas perlengkapan jalan :
Dinas Perhubungan
a. Rambu 80%
b. Marka 100%
c. APILL siap ATCS 100%
d. Cermin Tikungan 88%
e. Pagar Pengaman 23%
f. PJU 97%
1 02 10 Komunikasi Dan Informatika
1 02 10 1
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
Jumlah OPD yang telah menerapkan e-Gov (terintegrasi)
13 OPD
Dinas Komunikasi dan Informatika
1 02 11 Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
1 02 11 1 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Persentase Peningkatan Koperasi Aktif
61,00% Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian
1 02 11 2
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM
Persentase peningkatan usaha mikro kecil dan menengah
0,50% Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD Penanggung
Jawab
1 02 11 3 Program Pengembangan SistemPendukung Usaha Bagi KUMKM
Persentase peningkatan LKM : KSP / USP Aktif
99,80% Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian
1 02 11 4
Jumlah pelaku usaha mikro dan kecil yang menerima penguatan permodalan
200 UMK
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian
1 02 12 Penanaman Modal
1 02 12 1
Program Peningkatan Pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Perizinan tepat waktu 80% Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
1 02 12 2 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Nilai Investasi PMA (juta)
Rp.9.000,-
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
1 02 12 3 Nilai Investasi PMDN (juta)
Rp. 137.251,
-
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 33
1 02 13 Kepemudaan dan Olahraga
1 02 13 1 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Persentase nomor cabang olahraga yang meraih medali dalam kompetisi tingkat regional/nasional
90% Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
1 02 16 Kebudayaan
1 02 16 1
Program pengembangan kebudayaan dan pariwisata
Jumlah gedung kesenian
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1 02 17 Perpustakaan
1 02 17 1
Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
Jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan
180.000 orang/th
un
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1 02 18 Kearsipan
1 02 18 1 Program Perbaikan sistem administrasi kearsipan
Jumlah OPD yang sudah menerapkan pengelolaan arsip secara baku
5 OPD Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1 02 18 1 Persentase kearsipan daerah berbasis digital
20% Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD Penanggung
Jawab
2 01 Urusan Pilihan
2 01 01 Kedaulatan dan Perikanan
2 01 01 1 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Produktivitas budidaya perikanan
21,97ton /ha
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
2 01 01 2
Program Pengembangan Budidaya Perikanan dan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Persentase pelaku usaha agribisnis perikanan yang menerapkan CBIB/CPIB
75% Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
2 01 02 Pariwisata
2 01 02 1 Program Pengembangan Kemitraan
Waktu Kunjungan Wisata
4 hari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
2 01 02 2 Program Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata
Jumlah Wisatawan 125.000
org
Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
2 01 02 3 Program ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
Jumlah event pagelaran budaya
6 event Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata
2 01 03 Pertanian
2 01 03 1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan
Tingkat keaktifan dan kemandirian lembaga usaha tani
30,34% Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
2 01 03 2 Prosentase LKM-PUAP dan LKD-Demapan berklasifikasi sehat
56% Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 34
2 01 03 3
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
Provitas padi 6,78
ton/ha
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
2 01 03 4 Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Tingkat pengendalian lahan pertanian pangan berkelanjutan
2% Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
2 01 03 5
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dan Program Penerapan Teknologi Peternakan
Persentase unit usaha pangan asal hewan yang memiliki NKV (Nomor Kontrol Veteriner)
80% Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
2 01 03 6 Program Penataan dan Pengembangan Kawasan Agribisnis
Terbangunnya Kawasan Agroeduwisata Cikundul (KAC)
- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
2 01 06 Perdagangan
2 01 06 1 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Jumlah Pengembangan Pasar Tradisional
1 unit
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian
2 01 06 3 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Jumlah kawasan Penataan PKL
2 kawasan
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian
2 01 07 Perindustrian
2 01 07 2 Program peningkatan kapasitas IPTEK Sistem produksi
Persentase peningkatan IKM produktif
83%
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian
3 01 Penunjang Urusan
3 01 01 Inspektorat
3 01 01 10
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
Opini BPK atas LKPD WTP Inspektorat
3 01 02 Perencanaan Pembangunan
3 01 02 1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Persentase ketercapaian indikator sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD
90%
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3 01 02 2
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
3 01 02 3 Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
3 01 02 4 Program Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 35
3 01 03 Keuangan
3 01 03 11 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Rasio belanja langsung terhadap belanja daerah
51% Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
3 01 03 12 Persentase peningkatan PAD
15% Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
3 01 05 Pendidikan dan Pelatihan
3 01 05 8 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Persentase aparatur yang telah mengikuti peningkatan kapasitas sumber daya aparatur sesuai dengan penempatan tugas
90%
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
3 01 05 9 Program Pendidikan kedinasan
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi dalam menduduki jabatan
100%
Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM
4 01 Pendukung
4 01 01 Sekretariat Daerah
4 01 01 1 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Persentase kenaikan ZIS.
28,86% Sekretariat Daerah
4 01 01 2 Kategori Akuntabilitas Kinerja
Persentase sarana dan prasarana peribadatan yang mendapat bantuan dari Pemda
90% Sekretariat Daerah
4 01 01 3
Program kelembagaan dan Ketatalaksanaan antar Pemerintah dan Pemda
Indeks Reformasi Birokrasi
65,27 Sekretariat Daerah
4 01 01 4 Nilai rata-rata IKM A Sekretariat Daerah
4 01 01 5
Program Peningkatan dan Pengembangan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kategori Akuntabilitas Kinerja
A Sekretariat Daerah
4 01 01 6 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Persentase rancangan produk hukum yang sesuai dengan kaidah dan mekanisme pembentukan produk hukum daerah
90% Sekretariat Daerah
4 01 01 7 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Luas lahan ruang aktivitas perekonomian dan pemerintahan baru
- Sekretariat Daerah
5 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
5 01 Kesatuan Bangsa dan Politik
5 01 01
5 01 01 2 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Persentase penurunan tingkat tawuran pelajar
50% Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 36
5 01 01 3 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Persentase unjukrasa yang disebabkan konflik inter dan antar umat beragama
10% Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program(Outcome)
Target SKPD
Penanggung Jawab
5 01 01 4
Program Pedidikan Politik Masyarakat
Persentase Ormas, OKP, dan LSM yang terdaftar
80% Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
5 01 01 5 Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu dan pemilukada
78% Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
6 Kewilayahan
6 01 Kewilayahan
6 01 01
6 01 01 13
Program Pembinaan dan Pelayanan Administrasi Pemerintah Tingkat Kewilayahan
Jumlah Kelurahan yang berketegori:
Kecamatan 1. Swasembada 20
2. Swakarya 11
3. Swadaya 2
Tabel 4.2
Program Prioritas Kota Sukabumi Tahun 2019 (Konsep Perumusan Baru)
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
1 URUSAN WAJIB
1 01 URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
1 01 01 Pendidikan
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini
2 Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
3 Program Pendidikan non formal
4 Program manajemen pelayanan pendidikan
5 Program pembangunan sarana dan prasarana Pendidikan
6 Program rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan
7 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 37
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
1 01 02 Kesehatan
1 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
2 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
3 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
4 Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
5 Program Kemitraan Peningkatan pelayanan kesehatan
6 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
8 Program pengadaan, peningkatan, sarana dan prasarana rumah sakit
9 Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/ Pustu dan jaringannya,
10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
11 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
12 Program Pengawasan Obat dan Makanan
1 01 03 Pekerjaan Umum
1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan Jembatan
2 Program Perencanaan Tata Ruang
3 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
4 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
5 Rehabilitasi & Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Limbah
6 Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
7 Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
8 Pembangunan infrastruktur kelurahan/kecamatan
9 Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 38
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
10 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan pengairan lainnya
11 Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
12 Tanggap darurat jalan dan jembatan
13 Rehabilitasi/Pemeliharaan Drainase dan Penataan Trotoar
14 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
15 Tanggap darurat jalan dan jembatan
16 Inspeksi kondisi jalan dan jembatan
17 Pembangunan Saluran drainase/gorong-gorong
18 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur (Pemeliharaan Gedung kantor pemerintahan daerah)
1 01 04 Perumahan Rakyat
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
2 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Perumahan
3 Program Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan
4 Pengembangan perumahan
5 Pemberdayaan komunitas perumahan
6 Pengawasan jasa konstruksi
1 01 05 Ketentraman, Ketertiban Umum, Dan Pelindungan Masyarakat
1 Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
2 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
3 Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
4 Program Penanggulangan bencana Daerah
5 Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 39
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
6 Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
7 Perlindungan masyarakat dari acaman bencana
8 Peningkatan kesiapsiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
1 01 06 Sosial
1 Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu
2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial
3 Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
4 Program Pemberdayaaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
1 02 URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR
1 02 01 Tenaga Kerja
1 Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Persentase Peng
angguran terbuka
8,66
Dinas Tenaga Kerja
2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3 Program peningkatan hubungan industrial
4. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1 02 02 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Program Peningkatan Peran Serta dan kesetaraan Gender dalam pembangunan
2 Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
3 Program peningkatan kualiatas hidup dan perlindungan perempuan dan Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 40
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
1 02 03 Pangan
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Skor Pola Pangan Harapan
DKP3
2 Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Lahan pertanian pangan berkelanjutan
25 Ha DKP3
1 02 04 Pertanahan
1 Program Perencanaan Tata Ruang
1 02 05 Lingkungan Hidup
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
3 Operasi Kebersihan Jalan dan Lingkungan
4 Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
5 Penyediaan Prasarana dan Sarana pengelolaan Persampahan
6 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
7 Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
8 Peningkatan Pengendalian Polusi
9 Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
10 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
11 Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
12 Koordinasi Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) /UKL-UPL
13 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 41
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
14 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian LH
15 Pengkajian Dampak Lingkungan
16 Monitoring Evaluasi PPSP
17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
18 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1 02 06 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan
1 02 07 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 Program peningkatan keberdayaan masyarkat pedesaan/ kelurahan
1 02 08 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1 Program Kesehatan Reproduksi Remaja dan Program Keluarga Berencana
2 Program keluarga berencana, Program pelayanan kontrasepsi dan Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB-KR yang mandiri
3 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
1 02 09 Perhubungan
1 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
2 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
3 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
4 Peningkatan dan pengamanan lalu lintas
5 Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
6 Peningkaatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
1 02 10 Komunikasi dan Informatika
1 Program Pemanfaatan teknologi Informasi
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 42
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
2 Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
3 Program kerjasama informasi dan media massa
4 Fasilitasi Peningkatan SDM Dalam bidang komunikasi dan informasi
1 02 11 Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
1 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM KUKM, Perindustrian
Persentase Usaha Mikro
terhadap UMKM
89,54%
2 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM
3 Program penumbuhan wirausaha baru
4 Program Pengembangan Ekonomi Kreatif
5 Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif
Persentase Usaha Mikro terhadap UMKM
85,44%
6 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi KUMKM
Persentase BPR/LKM Aktif
7 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Persentase koperasi aktif
1 02 12 Penanaman Modal
1 Program Peningkatan dan Pengembangan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu
2 Program Peningkatan Pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
3 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
4 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
5 Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, sarana dan Prasarana Daerah
1 02 13 Kepemudaan dan Olahraga
1 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 43
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
1 02 14 Statistik
1 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
1 02 15 Persandian
Program Penyelenggaraan Persandian Daerah;
1 02 16 Kebudayaan
1 Program pengelolaan kekayaan budaya
2 Program pengembangan nilai budaya
3 Program pengelolaan keragaman budaya
4 Program pengembangan kebudayaan dan pariwisata
1 02 17 Perpustakaan
1 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Perpustakaan dan Budaya Baca
2 Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
1 02 18 Kearsipan
1 Program Perbaikan sistem administrasi kearsipan
2 Program Perlindungan dan Penyelamatan Arsip
2 URUSAN PILIHAN
2 01 Urusan Pilihan
2 01 01 Kelautan dan Perikanan
1 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
2 Program Pengembangan Budidaya Perikanan dan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
2 01 02 Pariwisata
1 Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata
Persentase Peningkatan kunjungan wisatawan
3 %
Disporapar
2 Program Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata
3 Program ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
4 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
5 Program Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 44
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
2 01 03 Pertanian
1 Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Skor pola pangan Harapan
2 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
3 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dan Program Penerapan Teknologi Peternakan
4 Program Penataan dan Pengembangan Kawasan Agribisnis
5 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan
6 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
7 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
8 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
2 01 04 Kehutanan
2 01 05 Energi dan Sumber Daya Mineral
2 01 06 Perdagangan
1 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
2 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
3 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2 01 07 Perindustrian
Cakupan bina kelompok pengrajin
1 Program peningkatan hubungan industrial
2 Program peningkatan kapasitas IPTEK Sistem produksi/industri
3 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
4 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
2 01 08 Transmigrasi
1 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
2 Program Transmigrasi Regional
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 45
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
3 PENUNJANG URUSAN
3 01 Penunjang Urusan
3 01 01 Inspektorat
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
3 01 02 Perencanaan
1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
2 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
3 Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
4 Program Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya
3 01 03 Keuangan
1 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
3 01 04 Kepegawaian
1 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur
3 01 05 Pendidikan dan Pelatihan
1 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
2 Program Pendidikan Kedinasan
3 01 06 Penelitian dan Pengembangan
1 Program Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan
IPTEK;
3 01 07 Dst.....................
4 PENDUKUNG
4 01 Pendukung
4 01 01 Sekretariat Daerah
1 Program peningkatan dan pengembangan penyelenggaraan pemerintah daerah
2 Program Ketatalaksanaan dan kelembagaan antar pemerintah dan pemerintah daerah
3 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 46
KODE BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
(OUTCOME) TARGET
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
4 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Kesadaran Hukum dan HAM
4 01 02 Sekretariat DPRD
1 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
5 URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
5 01 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
5 01 01 Kesatuan Bangsa dan Politik
1 Program pengembangan wawasan kebangsaaan
2 Program Pendidikan Politik Masyarakat
3 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
6 KEWILAYAHAN
6 01 Kewilayahan
6 01 01 Kecamatan
1 Program Pembinaan dan Pelayanan Administrasi Pemerintah Tingkat Kewilayahan
2 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Kecamatan, Kelurahan
Program prioritas fungsi lain:
1. Program Pembinaan dan Pengawasan
2. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
5. Program koordinasi fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Program Prioritas Sesuai Arahan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Untuk penyelarasan terhadap Perencanaan di Tingkat Provinsi
Jawa Barat dan Nasional, Program Prioritas untuk perencanaan Tahun
2019 di Kota Sukabumi, dapat pula mengacu kepada Prioritas
Pembangunan dalam Rancangan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 47
yang telah diselaraskan dalam perumusannya terhadap Prioritas
Pembangunan dalam Rancangan RKP RI Tahun 2019, yang terdiri dari
prioritas, sasaran, program prioritas lintas kewenangan, dimana yang
menjadi kewenangan provinsi dijalankan melalui 124 Program
Pembangunan Daerah. Selanjutnya Program Pembangunan Daerah
dijabarkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah/Biro lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun
Anggaran 2019. Program Pembangunan tersebut telah menjalankan
semua Bidang Urusan sesuai Undang - Undang nomor 23 Tahun 2014,
yaitu mencakup :
I. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
I.1. Bidang Pendidikan
1. Program Pendidikan Menengah;
2. Program Pendidikan Khusus;
3. Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
4. Program Penyelenggaraan Unsur Manajemen dan Fungsi
Manajemen;
I.2. Bidang Kesehatan
5. Program Promosi Kesehatan;
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
7. Program Pelayanan Kesehatan;
8. Program Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular;
9. Program Sumber Daya Kesehatan;
10. Program Manajeman Kesehatan;
11. Program Penanggulangan Korban Bencana;
I.3. Bidang Pekerjaan umum dan penataan ruang
12. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
13. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;
14. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan;
15. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air lainnya;
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 48
16. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan lainnya;
17. Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan dan Pengamanan
Pantai;
18. Program Pembinaan Jasa Konstruksi;
19. Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
20. Program Penataan Ruang;
21. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman;
22. Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
I.4. Bidang Perumahan rakyat dan kawasan permukiman
23. Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
I.5. Bidang Ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan
Masyarakat
24. Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat;
25. Program Pendidikan Politik Masyarakat;
26. Program Perlindungan Masyarakat dan Ancaman Bencana dan
Penangangan Bencana;
27. Program Peningkatan Kapasitas Daerah Dalam Pengurangan
Risiko Bencana di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota;
28. Program Penguatan Regulasi Perencanaan dan Penelitian
Penanggulangan Bencana;.
I.6. Bidang Sosial
29. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;
30. Program Pemberdayaan Sosial;
31. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial;
32. Program Pengembangan dan pendayagunaan Potensi dan
Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);
33. Program Penanganan Fakir Miskin
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 49
II. Urusan Wajib Pelayanan Non Dasar
II.1.Bidang Tenaga kerja
34. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;
35. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaa
36. Program Peningkatan Kesempatan Kerja;;
37. Program Penyelenggaraan Pengawasan Ketenagakerjaan;
II.2. Bidang Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak
38. Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan Lintas Daerah
Kabupaten/Kota;
39. Program Pemenuhan Hak Anak Lintas Daerah Kabupaten/Kota;
40. Program Perlindungan Perempuan dan Anak Lintas Daerah
Kabupaten/Kota;
II.3. Bidang Pangan
41. Program Peningkatan Ketahanan Pangan;
II.4. Bidang Pertanahan
42. Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi
Pertanahan;
II.5. Bidang Lingkungan hidup
43. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup;
44. Program Pengelolaan Kawasan Lindung;
45. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
46. Program Pengendalian Perubahan Iklim;
II.6. Bidang Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
47. Program Penataan Administrasi Kependudukan;
II.7. Bidang Pemberdayaan masyarakat dan desa
48. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Partisipasi
Masyarakat;
49. Program Pemantapann Kerja Sama Pemerintah Desa Antar
Perbatasan Kabupaten / Kota Dalam Wilayah Provinsi;
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 50
50. Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa
51. Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan;
52. Program peningkatan dan pembinaan peranserta masyarakat
dalam pembangunan;
II.8. Bidang Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
53. Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga;
54. Program Pelayanan Keluarga Berencana;
55. Program Pendewasaan Usia Perkawinan;
II.9. Bidang Perhubungan
56. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
57. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
58. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;
59. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ);
II.10.Bidang Komunikasi dan informatika
60. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi;
II.11. Bidang Koperasi, usaha kecil, dan menengah
61. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Kecil;
62. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil;
63. Program penciptaan iklim Usaha Kecil yang kondusif;
64. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;
II.12.Bidang Penanaman modal
65. Program Peningkatan Investasi Daerah;
66. Program Peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
67. Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga
Keuangan Non Perbankan;
II.13.Bidang Kepemudaan dan olahraga
68. Program Peningkatan dan Pembinaan Kepemudaan dan
Kepramukaan;
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 51
69. Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan
Olahraga;
70. Program Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan,
olahraga prestasi, dan organisasi olahraga;
71. Program penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat
provinsi;
II.14.Bidang Statistik
72. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;
II.15.Bidang Persandian
73. Program Penyelenggaraan Persandian Daerah;
II.16.Bidang Kebudayaan
74. Program Pengembangan Nilai Budaya;
75. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya;
II.17.Bidang Perpustakaan
76. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan;
77. Program Pelestarian Koleksi Naskah Kuno;
II.18. Bidang Kearsipan
78. Program Pengembangan dan Pembinaan Kearsipan;
79. Program Perlindungan dan Penyelamatan Arsip;
III. URUSAN PILIHAN
III.1. Bidang Kelautan dan perikanan
80. Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
81. Program Pengembangan Perikanan Tangkap;
82. Program Pemberdayaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
83. Program Pemasaran, Pengolahan dan Peningkatan Mutu Hasil
Kelautan dan Perikanan;
84. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
85. Program Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan;
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 52
III.2. Bidang Pariwisata
86. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
87. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
III.3. Bidang Pertanian
88. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
89. Program Permberdayaan Sumber Daya Pertanian/Perkebunan;
90. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman
91. Program Penanggulangan Hama Penyakit Tanaman dan
Gangguan Perkebunan;
92. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan;
93. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
94. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
95. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;
96. Program Pengembangan Agribisnis;
III.4. Bidang Kehutanan
97. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;
98. Program Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
Kehutanan;
III.5. Bidang Energi dan sumber daya mineral
99. Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral,
Geologi dan Air Tanah;
100. Program Pembinaan Pengembangan Ketenagalistrikan;
101. Program Peningkatan, pembinaan dan pengembangan energi
baru terbarukan;
III.6. Bidang Perdagangan
102. Program Perdagangan Dalam Negeri;
103. Program Pemberdayaan Konsumen dan Pengawasan Barang
Beredar dan Jasa;
104. Program Pengembangan Perdagangan Luar Negeri;
III.7. Bidang Perindustrian
105. Program Pengembangan Industri;
106. Program Penataan Struktur Industri;
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 53
107. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri;
III.8. Bidang Transmigrasi
108. Program Pengembangan Transmigrasi;
IV. Penunjang Urusan Pemerintahan
IV.1. Bidang Perencanaan
109. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Sistem
Administrasi Daerah;
110. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah;
111. Program Kerja Sama Pembangunan;
IV.2. Bidang Keuangan
112. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah;
113. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
IV.3. Bidang Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan
114. Program Pengembangan Kompetensi Aparatur;
115. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur;
116. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur;
IV.4. Bidang Penelitian dan Pengembangan
117. Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK;
IV.5. Fungsi Lain
118. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah;
119. Program Pembinaan dan Pengawasan
120. Program Penataan Peraturan Perundang - undangan,
Kesadaran Hukum dan HAM;
121. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur;
122. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
123. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
124. Program koordinasi fasilitasi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 54
Kebijakan Keuangan Daerah
4.6. Pendapatan Daerah
A. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1. Penganggaran pajak daerah dan retribusi daerah:
Pemerintah Kota Sukabumi akan melakukan upaya peningkatan
pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi
daerah untuk mencapai target-target berikut:
(a) Target peningkatan pendapatan daerah yang bersumber dari
pajak daerah dan retribusi daerah dalam KUA Kota Sukabumi
Tahun 2019 adalah minimal 10 persen.
(b) Target proporsi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total
pendapatan asli daerah dalam KUA Kota Sukabumi Tahun 2019
adalah minimal 13,2 persen.
(c) Target proporsi pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total
pendapatan dalam KUA Kota Sukabumi Tahun 2019 adalah
minimal 4,1 persen.
Dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah yang bersumber
dari pajak daerah dan retribusi daerah:
1) Pemerintah Daerah akan menindaklanjuti hasil kegiatan
penghimpunan data obyek dan subyek pajak daerah dan retribusi
daerah dengan menggunakan aplikasi secara online untuk
mencapai smart economy.
2) Memperbaiki penentuan besaran pajak daerah dan retribusi
daerah.
3) Menerapkan hasil uji coba kegiatan penagihan pajak daerah dan
retribusi daerah secara online, serta pengawasan penyetorannya.
4) Mendukung pencapaian peningkatan realisasi Pendapatan yang
bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor.
5) Mendukung upaya peningkatan penerimaan negara dari Pajak
Rokok melalui sosialisasi dan penegakkan hukum di bidang Cukai
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 55
dan pajak rokok untuk dapat meningkatkan Pendapatan yang lebih
besar dibanding tahun sebelumnya.
6) Meningkatkan Pendapatan yang bersumber dari Pajak Penerangan
Jalan dengan membuat Peraturan Daerah baru tentang Tarif
Penerangan Jalan Umum.
7) Meningkatkan Pendapatan yang bersumber dari Retribusi
Pengendalian Lalu Lintas.
8) Meningkatkan Retribusi pelayanan kesehatan yang bersumber dari
hasil klaim kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
yang diterima oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau
Unit Kerja pada SKPD yang belum menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan-Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Penganggaran hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan memperhatikan potensi penerimaan Tahun Anggaran 2019
dengan memperhitungkan rasionalitas nilai kekayaan daerah yang
dipisahkan dan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial
dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu, dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012
tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah.
Badan Usaha Milik Daerah yang melakukan pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan terdiri dari :
(1) Badan Usaha Milik Daerah yang menjalankan fungsi
pemupukan laba (profit oriented) yang mampu menghasilkan
keuntungan atau deviden dalam rangka meningkatkan PAD
adalah PD BPR Kota Sukabumi dan PD Waluya Farma.
(2) Badan Usaha Milik Daerah yang menjalankan fungsi
kemanfaatan umum (public service oriented) yang mampu
meningkatkan baik kualitas maupun cakupan layanan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah PDAM
Tirta Bumi Wibawa.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 56
Selanjutnya Pemerintah daerah akan melakukan upaya
peningkatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan melalui
BUMD tersebut di atas untuk mencapai target sebagai berikut :
(a) Peningkatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan Tahun 2019 adalah minimal 10 persen.
(b) Target proporsi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan terhadap total pendapatan asli daerah Tahun 2019
adalah minimal 1,5 persen.
(c) Target proporsi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan terhadap total pendapatan Tahun 2019 adalah minimal
0,5 persen.
Penganggaran Lain-lain PAD Yang Sah:
(1) Optimalisasi Pendapatan hasil pengelolaan dana bergulir
sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang non
permanen,
(2) Optimalisasi Pendapatan bunga atau jasa giro dari dana
cadangan,
(3) Peningkatan pelayanan bidang kesehatan untuk mendukung
Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik pemerintah
daerah yang belum menerapkan PPK-BLUD.
(4) Meminimalisir jumlah wajib pajak yang dikenakan denda
pajak daerah dan retribusi daerah dengan sosialisasi dan
pembinaan melalui sosial media.
B. Dana Perimbangan
Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari
pendapatan perimbangan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH):
a) Pendapatan dari DBH-Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak
Bumi dan Bangunan (DBH-PBB) selain PBB Perkotaan dan
Perdesaan, dan DBH-Pajak Penghasilan (DBH-PPh) yang terdiri
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 57
dari DBH-PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri (WPOPDN) dan PPh Pasal 21 plafond anggarannya
masih didasarkan pada nilai plafond Dana Bagi Hasil pada APBD
Kota Sukabumi Tahun 2018, sebagaimana ketentuan yang
berlaku.
b) Pendapatan dari DBH-Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT)
plafond anggarannya masih didasarkan pada nilai plafond Dana
DBH-Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) pada APBD Kota
Sukabumi Tahun 2018, sebagaimana ketentuan yang berlaku.
2. Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU):
Penganggaran DAU plafond anggarannya masih didasarkan pada
nilai plafond Dana Alokasi Umum (DAU) pada APBD Kota
Sukabumi Tahun 2018, sebagaimana ketentuan yang berlaku.
3. Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK):
Penganggaran DAK plafond anggarannya masih didasarkan pada
nilai plafond Dana Alokasi Khusus (DAK) pada APBD Kota
Sukabumi Tahun 2018, sebagaimana ketentuan yang berlaku.
C Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
1. Pendapatan Hibah Dana BOS yang diterima langsung oleh
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi dan
dilaporkan ke Kas Pemerintah Daerah.
2. Pendapatan yang bersumber dari Bagi Hasil Pajak Daerah
yang diterima dari pemerintah provinsi.
3. Peningkatan koordinasi dan sinergitas program dan kegiatan
sebagai upaya untuk menambah Pendapatan daerah yang
bersumber dari bantuan keuangan, baik yang bersifat umum
maupun bersifat khusus yang diterima dari pemerintah provinsi
yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
4. Menggali pendapatan hibah yang bersumber dari
pemerintah, pemerintah daerah lainnya atau pihak ketiga, baik
dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri,
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 58
kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat
dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau
pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi hibah,
dianggarkan dalam APBD setelah adanya kepastian pendapatan
dimaksud.
5. Menggali pendapatan yang bersumber dari sumbangan
pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam
negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak
mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau
pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan,
dianggarkan dalam APBD setelah adanya kepastian pendapatan
dimaksud.
6. Optimalisasi hubungan kelembagaan antara instansi
penanggung jawab penanggulangan bencana daerah dengan
kementerian terkait untuk memperoleh dana darurat.
Target Pendapatan Daerah
Proyeksi keuangan daerah adalah perkiraan keuangan daerah yang
meliputi Anggaran Pendapatan, Anggaran Belanja dan Anggaran
Pembiayaan pada tahun 2018 sebagaimana yang diamanatkan dalam
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Proyeksi didasarkan pada perkembangan APBD
Kota Sukabumi pada beberapa tahun terakhir dengan melihat rata-rata
pertumbuhan per tahunnya.
Proyeksi pendapatan Tahun 2019 adalah sebesar Rp. 1.177.
609.069.012,- yang berasal hasil Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 59
Tabel 4.3
Proyeksi Pendapatan Kota Sukabumi Tahun 2019
No. U r a i a n R-APBD TA. 2019
I. Pendapatan Daerah
1.1. Pendapatan Asli Daerah 375,512,456,876
1.1.1 Pajak Daerah 37,701,999,280
1.1.2 Retribusi Daerah 7,910,423,000
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 3,650,000,000
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 326,250,034,596
1.2. Dana Perimbangan 709,719,508,195
1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 69,156,767,195
1.2.2 Dana Alokasi Umum 495,865,420,000
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 144,697,321,000
1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 92,377,103,941
1.3.1 Hibah 36,649,450,000
1.3.2 Dana Darurat -
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya. 55,727,653,941
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus -
1.3.5 Bantuan Keu. dari Propinsi atau pemerintah daerah lainnya
-
Jumlah Pendapatan
1,177,609,069,012
Berikut adalah keterangannya :
a. Dalam hal Pendapatan Asli Daerah, untuk pos Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah, sebagian besar sebesar Rp. 300.000.000.000,-
berasal dari penerimaan pada PPK-BLUD RSUD Syamsudin, SH Kota
Sukabumi, dan dalam penggunaannya akan dialokasikan kembali ke
instansi tersebut sebesar jumlah yang sama.
b. Untuk pos Dana Perimbangan, plafond anggarannya masih
didasarkan pada nilai plafond Dana Perimbangan pada APBD Kota
Sukabumi Tahun 2018, sebagaimana ketetentuan yang berlaku.
c. Untuk pos Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, plafond
anggarannya masih didasarkan pada nilai plafond Lain-lain
Pendapatan Daerah Yang Sah pada APBD Kota Sukabumi Tahun
2018 dari pos Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya,
sebagaimana ketetentuan yang berlaku.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 60
Upaya-Upaya Pemerintah Daerah dalam Mencapai Target
Beberapa upaya Pemerintah Kota Sukabumi dalam meningkatkan
Pendapatan Daerah dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut :
a. Memantapkan kemampuan kelembagaan dengan memaksimalkan
satuan kerja yang ada disertai penerapan Sistem Operasional
Pemungutan pajak dan retribusi daerah secara online.
b. Meningkatkan pengawasan terhadap kinerja Badan Usaha Milik
Daerah dalam upaya peningkatkan kontribusi secara signifikan pada
Pendapatan Daerah.
c. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan
ekstensifikasi.
d. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan pada masyarakat sebagai
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar
retribusi daerah.
e. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah melalui
kerjasama manajemen portofolio.
4.7 Belanja Daerah
Kebijakan Umum Belanja Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, belanja
daerah digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yaitu
meliputi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan, serta lainnya sebagai
pelaksanaan tugas organisasi yang ditetapkan dengan ketentuan
perundang-undangan, yaitu mencakup pencapaian Visi dan Misi Kota
Sukabumi, baik Visi dan Misi dalam jangka panjang sesuai RPJPD Kota
Sukabumi 2005-2025, maupun Visi dan Misi jangka menengah Calon Wali
Kota dan Calon Wakil Walikota Sukabumi 2018-2023 yang didalamnya
mencakup Janji Calon Wali Kota dan Calon Wakil Walikota Sukabumi
2018-2023, serta dengan memperhatikan..rekomendasi hasil Background
Study, dan Kajian Teknokratik, dan Indikator Kinerja Utama Daerah Tahun
2019.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 61
Selaras dengan RKPD Kota Sukabumi Tahun 2019, Kebijakan
Umum Belanja Daerah tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak harus
berdasarkan money follow function, tetapi money follow program
prioritas.
2. Program dan Kegiatan Prioritas
3. Program pembangunan Berkelanjutan (pro-growth, pro-job, pro-
poor dan pro-environment)
4. Fungsi Pendidikan,
5. Fungsi Kesehatan, 10% Dari Total Belanja
6. Pembangunan Infrastruktur
7. Pembangunan Kawasan Pemerintahan
8. Fungsi Perekonomian
9. Bantuan Keuangan Keagamaan dan Bantuan Sosial
Adapun sasaran Belanja Daerah Prioritas secara lebih rinci adalah
sebagai berikut :
1. Memulai pelaksanaan RPJMD Kota Sukabumi tahun pertama periode
2018 – 2023
2. Mengantisipasi alokasi anggaran untuk pelaksanaan janji Wali Kota
dan Wakil Wali Kota Sukabumi Periode 2018 -2023
3. Mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan
Anggota DPR (DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kota)
4. Mempersiapkan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat tentang
peningkatan pendapatan aparatur sipil negara sesuai dengan
Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) tentang gaji dan tunjangan
ASN
5. Menindaklanjuti rencana aksi daerah pencegahan dan
pemberantasan korupsi terkait penerapan tunjangan perbaikan
penghasilan
6. Melanjutkan peningkatan kesejahteraan Tenaga Kerja Sukarela (TKS)
secara bertahap
7. Penyediaan sarana RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 62
8. Memprioritaskan belanja-belanja yang dirasakan langsung oleh
masyarakat
9. Menuntaskan penyediaan lahan untuk Kawasan Pusat Pemerintahan
(KPP), Penyusunan Masterplan dan DED KPP
10. Urgensi pemenuhan kebutuhan lahan TPA yang sudah overload daya
tampungnya
11. Melaksanakan instruksi Presiden untuk pemenuhan lahan LP2B
melalui pengadaan lahan pendukung LP2B (Lahan Program Pertanian
Pangan Berkelanjutan)
12. Peningkatan kecerdasan dan penciptaan pendapatan masyarakat
melalui pengadaan sarana dan prasarana perpustakaan
13. Menuntaskan pembangunan gedung – gedung pelayanan
masyarakat di wilayah kecamatan dan kelurahan
14. Melaksanakan penertiban PKL di badan jalan melalui kegiatan Tindak
Pidana Ringan (TIPIRING)
15. Perbaikan lahan area upacara di Lapang Merdeka
16. Pembangunan sarana prasarana gedung parkir RSUD melalui
pemindahan dan pembangunan SDN Cikole, serta pemindahan kantor
BKPSDM.
17. Menghilangkan program dan kegiatan yang tidak efektif dan tidak
efisien
18. Penentuan bantuan – bantuan sosial secara selektif dan harus
berdasarkan usulan/ proposal dari masyarakat sesuai ketentuan
perundang – undangan yang berlaku
19. Penguatan program Smart City dalam rangka pelaksanaan Reformasi
Birokrasi untuk melaksanakan Good Government
20. Fungsionalisasi Gedung Kesenian, GOR Merdeka, dan STIKES
21. Mewujudkan Universal Health Coverage.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 63
Diantara Belanja Daerah Prioritas di atas terdapat
Program/Kegiatan strategis yang harus segera dilaksanakan yaitu:
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS TA 2019 ANGGARAN (RP)
1 Pembangunan/Rehab Gedung SLRT 1.500.000.000
2 Penyediaan Tambahan Lahan TPA 32.000.000.000
3 Pembangunan Kawasan Pemerintahan (KPP) 11.500.000.000
4 Masterplan, DED KPP 500.000.000
5 Pembangunan Gedung Perpustakaan diI Kel / Kec 1.500.000.000
6 Lahan Pendukung untuk Program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
2.200.000.000
7 Operasional dan Pembangunan Fisik RSUD Al-Mulk 4.850.000.000
8 Pembangunan Gedung Kecamatan, 1 Unit 3.500.000.000
9 Pembangunan Gedung Kelurahan, 1 Unit 2.000.000.000
10 Penyediaan Lahan dan Pembangunan Gedung Puskesmas Karang Tengah
4.000.000.000
11 Revisi DED Gedung Dewan 500.000.000
12 Pembangunan SD. Subang Jaya 1.200.000.000
13 Penguatan Smart City : Komputer, Aplikasi, Tempat 1.750.000.000
Jumlah Anggaran 67.000.000.000
14 Program Kegiatan Janji Wali Kota Terpilih Periode 2018-2023
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 64
Program Kegiatan Janji Wali Kota Terpilih Periode 2018-2023 terdiri dari :
NO NAMA PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL 2019
1 STUDENT CAMP Program pendidikan agama, kedisiplinan, pembetukan karakter anak bangsa yang berdurasi tidak panjang (short course) bagi siswa SMA, SMK sederajat. Pelaksanaannya berdurasi 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan dan tidak hanya di dalam kelas saja tapi di luar ruang (outdoor) juga, pada saat siswa baru masuk tahun ajaran baru dan menjelang kelulusan
Pelaksanaan Student Camp
2 Kelurahan Sport Center
Penyediaan fasilitas olah raga yang berkulitas di setiap kelurahan
Fungsionalisasi Sport Centre di Lokasi Taman Sugema Kel. Gedong Panjang
3 Peningkatan Literasi
Mengembangkan budaya literasi, mengajak warga untuk semakin gemar membaca dengan mengadakan event - event menarik disetiap daerah yang digarap oleh penggerak perpustakaan keliling
Gedung Perpustakaan Cikundul, Cibeureum dan Penambahan Gedung Lantai 3 Perpustakaan Daerah
4 Sukabumi Artist Assosiation
Menjembatani seniman dengan pihak-pihak perusahaan agar karya-karyanya bisa dipublikasikan, dikenali, dinikmati tidak sekedar bernilai estetis tetapi bisnis
Regulasi Hotel, Launching Data Sukabumi Artist Assosiation
5 Pembuatan Aplikasi Udunan Online
Pemerintah kota mendorong kesetiakawanan warga kota untuk saling membantu, silih asah silih asih silih asuh dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat
Pemerintah kota memiliki banyak keterbatasan secara kewenangan maupun secara anggaran sehingga perlu adanya ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 65
NO NAMA PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL 2019
6 Rumah Singgah Menyediakan rumah singgah bagi warga Kota Sukabumi yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, perawatan medis di RSUP rujukan (RS. Hasan Sadikin) serta menyiapkan tenaga administrasi agar pasien terlayani dengan baik
Bantuan Pembiayaan, Survey dan study banding tentang pengelolaan rumah singgah
7 Optimalisasi Puskesmas
Peningkatan mutu dan layanan Puskesmas di setiap kecamatan dengan menyediakan Dokter Spesialis, peralatan medis, layanan BPJS non stop (24 jam). Dengan tambahan satu perawat di setiap kelurahan (Home Care) sebagai salah satu upaya, antisipasi pelayanan warga yang memrlukan pengobatan, pertolongan medis di tiap kecamatan agar terhindar dari penumpukan pasien di RSUD sehingga pelayanan bisa dilakukan secara optimal
Peningkatan Puskesmas Kec. Baros
8 Revitalisasi Pedestrian
Pendestrian yang nyaman untuk pejalan kaki tanpa menghilangkan kepentingan ekonomi dan menambah ruang terbuka untuk interaksi sosial
Kajian Pedestrian Jalan Djuanda
Design Penataan Kawasan Terpadu (Alun-Alun, Lapdek, Gedung Djuang)
9 Little Sukabumi Bersinergi dengan kota lain (Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Bali) dengan mendirikan layanan informasi, pusat belanja, display kreasi produk unggulan khas Sukabumi
- Perjanjian Kerjasama
- Penyusunan Database Potensi Lokal
10 Sukabumi KECE Sukabumi KECE (Kelurahan Entrepreneurship Centre) pusat pendidikan, pelatihan, pendampingan dan pengembangan kewirausahaan dilevel kelurahan, diprioritaskan bagi warga kota usia produktif
Perjanjian Kerjasama
11 Kredit ANYELIR Anti nginjem ka Rentenir adalah penyediaan jasa keuangan yang disalurkan pada seluruh warga sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai upaya meningkatkan kesetiakawanan sosial juga menghindarkan warga dari jeratan lintah darat
- Pembentukan lembaga ANYELIR di Kecamatan
- Sosialisasi kredit ANYELIR
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 66
NO NAMA PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL 2019
12 Pendidikan Vokasi Pemerintah mendorong terselenggaranya pendidikan yang berorientasi kepada penguasaan keahlian tertentu (vokasi) yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan usaha
- Optimalisasi Balai Latihan Kerja
- Pendataan kebutuhan perusahaan
- Aksesibilitas dengan perusahaan (garmen, hotel dan pariwisata)
13 Sukabumi Creative Hub
Pembangunan ruang kreasi bagi warga dengan menyediaan studio foto/televisi, studio fashion, ruang ICT, art gallery, bioskop mini untuk pemutaran film karya anak bangsa, ruang belajar, kafetaria, radio komunitas anak muda, studio recording, perform stage, art library, 3D printer, laser cutting dan tempat kongkow terbuka selama 24 jam
Sarana prasarana Sukabumi Creative Hub (lokasi gedung kesenian)
14 SUPER Sebuah aplikasi berbasis android yang dibuat oleh FAHAM dalam memanfaatkan ICT merespon keluhan, mendengarkan aspirasi, wadah komunikasi warga dengan pemerintah secara dua arah
15 Keagamaan Revitalisasi MP3 (madrasah, PAUD dan Pondok pesntren) dan BOS santri
16 Gapura pemugaran gapura di batas kota Pembangunan/pengadaan gapura
17 Pasar Induk pembangunan pasar induk Pembuatan ded, dan perencanaan pembangunan
18 Pasar Pelita percepatan pembangunan pasar pelita
Pemerintah daerah menetapkan target capaian kinerja setiap
belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah,
maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan
efisiensi penggunaan anggaran. Program dan kegiatan harus memberikan
informasi yang jelas dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 67
keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan dimaksud ditinjau
dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerjanya.
a. Belanja Tidak Langsung
Penganggaran belanja tidak langsung memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Belanja Pegawai
a) Penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan Pegawai
Negeri Sipil Daerah (PNSD) disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan serta memperhitungkan
rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD serta
pemberian gaji ketiga belas dan gaji keempat belas.
b) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan
pengangkatan Calon PNSD sesuai formasi pegawai Tahun
2019.
c) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan
gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi
pegawai dengan memperhitungkan acress yang besarnya
maksimum 2,5% (dua koma lima per seratus) dari jumlah
belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.
d) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota
DPRD serta PNSD dialokasikan pada APBD Tahun Anggaran
2019 dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional,
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 68
Terkait dengan hal tersebut, penyediaan anggaran untuk
pengembangan cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan
bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan
Anggota DPRD serta PNSD di luar cakupan penyelenggaraan
jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS, tidak
diperkenankan dianggarkan dalam APBD.
e) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja
dan kematian bagi PNSD dialokasikan pada APBD dengan
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015
tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara.
f) Penganggaran untuk Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)
berbasis kinerja serta mengantisipasi terhadap
diberlakukannya Rencana Peraturan Pemerintah (RPP)
tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS, maka perlu
disikapi secara bijaksana dan cermat atas dampak yang
mungkin terjadi terhadap belanja dalam RAPBD Kota
Sukabumi Tahun Anggaran 2019, dan besarannya akan di
sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dengan
persetujuan DPRD.
g) Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor
69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
h) Tunjangan profesi guru PNSD, dan Dana Tambahan
Penghasilan Guru PNSD, dan Tunjangan Khusus Guru PNSD
yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2019 melalui
DAK Non Fisik akan dianggarkan dalam APBD Kota
Sukabumi.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 69
2) Belanja Bunga
Belanja Bunga tidak dianggarkan dalam APBD Kota Sukabumi
Tahun Anggaran 2019.
3) Belanja Subsidi
Belanja Subsidi tidak dianggarkan dalam APBD Kota Sukabumi
Tahun Anggaran 2019.
(Pemerintah daerah dapat menganggarkan belanja subsidi kepada
perusahaan/lembaga tertentu yang menyelenggarakan pelayanan
publik, antara lain dalam bentuk penugasan pelaksanaan
Kewajiban Pelayanan Umum (Public Service Obligation). Belanja
Subsidi tersebut hanya diberikan kepada perusahaan/lembaga
tertentu agar harga jual dari hasil produksinya terjangkau oleh
masyarakat yang daya belinya terbatas. Perusahaan/lembaga
tertentu yang diberi subsidi tersebut menghasilkan produk yang
merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup orang
banyak.
Pemerintah Daerah dapat memberikan belanja subsidi kepada
BUMD penyelenggara SPAM dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada BUMD
Penyelenggara Penyediaan Air Minum).
4) Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
Belanja Hibah dan Bantuan Sosial akan ditetapkan secara selektif
(Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial yang bersumber
dari APBD mempedomani peraturan kepala daerah yang mengatur
tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi
hibah dan bantuan sosial)
5) Belanja Bagi Hasil Pajak
Belanja Bagi Hasil Pajak tidak dianggarkan dalam APBD Kota
Sukabumi Tahun Anggaran 2019.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 70
6) Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Bantuan Keuangan kepada partai politik akan dialokasikan
dalam APBD Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2019.
Besaran penganggaran bantuan keuangan kepada partai politik
berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009
tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman
Tatacara Perhitungan, Penganggaran dalam APBD dan Tertib
Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai
Politik.
7) Belanja Tidak Terduga
Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional
dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2018 dan
kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat
diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah
daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai
kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi
berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana,
penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, kebutuhan
mendesak lainnya yang tidak tertampung dalam bentuk program
dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2019, termasuk pengembalian
atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.
b. Belanja Langsung
Penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan
program dan kegiatan pemerintah daerah memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Penganggaran belanja langsung dituangkan dalam bentuk
program dan kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik dan keberpihakan pemerintah daerah
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 71
kepada kepentingan publik. Penyusunan anggaran belanja pada
setiap program dan kegiatan untuk urusan pemerintahan wajib
terkait pelayanan dasar ditetapkan dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan berpedoman pada standar teknis dan harga
satuan regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penyusunan anggaran belanja pada setiap program dan kegiatan
untuk urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan
pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan berpedoman
pada analisis standar belanja dan standar harga satuan regional.
2) Belanja Pegawai
a) Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah,
penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD
memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas
dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam
rangka mencapai target kinerja kegiatan dimaksud.
b) Suatu kegiatan tidak diperkenankan diuraikan hanya ke dalam
jenis belanja pegawai, obyek belanja honorarium dan rincian
obyek belanja honorarium PNSD dan Non PNSD. Besaran
honorarium bagi PNSD dan Non PNSD dalam kegiatan
ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.
3) Belanja Barang dan Jasa
a) Pemberian jasa narasumber/tenaga ahli dalam kegiatan
dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa yang
besarannya ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.
b) Penganggaran untuk Jaminan Kesehatan bagi Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri, yaitu pegawai tidak tetap,
pegawai honorer, staf khusus dan pegawai lain yang
dibayarkan oleh APBD, dianggarkan dalam APBD dengan
mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004,
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 72
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 dan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19
Tahun 2016.
c) Penganggaran uang untuk diberikan kepada pihak
ketiga/masyarakat hanya diperkenankan dalam rangka
pemberian hadiah pada kegiatan yang bersifat perlombaan
atau penghargaan atas suatu prestasi. Alokasi belanja
tersebut dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa
sesuai kode rekening berkenaan.
d) Penganggaran belanja barang pakai habis disesuaikan
dengan kebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan
tugas dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume
pekerjaan serta memperhitungkan estimasi sisa persediaan
barang Tahun Anggaran 2018.
e) Pengembangan pelayanan kesehatan di luar cakupan
penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh
BPJS hanya diberikan kepada Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD. Pengembangan
pelayanan kesehatan tersebut hanya berupa pelayanan
Medical check up sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun,
termasuk keluarga (satu istri/suami dan dua anak) dalam
rangka pemeliharaan kesehatan dan dianggarkan dalam
bentuk program dan kegiatan pada SKPD yang secara
fungsional terkait dan dilaksanakan pada Rumah Sakit Umum
Daerah setempat, Rumah Sakit Umum Pusat di Provinsi atau
daerah Rumah Sakit Umum Pusat terdekat.
f) Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage,
Pemerintah Daerah melakukan Integrasi Jaminan Kesehatan
Daerah dengan Jaminan Kesehatan Nasional.
Penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan
orang tidak mampu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 73
Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011,
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan dan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2016, yang tidak menjadi cakupan penyelenggaraan
jaminan kesehatan melalui BPJS yang bersumber dari APBN,
dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD
yang menangani urusan kesehatan pemberi pelayanan
kesehatan.
g) Penganggaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor milik pemerintah daerah
dialokasikan pada masing-masing SKPD sesuai amanat Pasal
6 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan
besarannya sesuai dengan masing-masing peraturan daerah.
h) Pengadaan barang/jasa yang akan diserahkan kepada pihak
ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan,
dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa dengan
mempedomani Pasal 298 ayat (4) dan ayat (5) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011, sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 14 Tahun 2016, serta peraturan perundang-
undangan lain di bidang hibah dan bantuan sosial.
Pengadaan belanja barang/jasa yang akan diserahkan kepada
pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan
dimaksud dianggarkan sebesar harga beli/bangun barang/jasa
yang akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat
ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan barang/jasa sampai siap
diserahkan.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 74
i) Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka
kunjungan kerja dan studi banding, baik perjalanan dinas
dalam negeri maupun perjalanan dinas luar negeri, dilakukan
secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta
memperhatikan target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud
sehingga relevan dengan substansi kebijakan pemerintah
daerah. Hasil kunjungan kerja dan studi banding dilaporkan
sesuai peraturan perundang-undangan. Khusus
penganggaran perjalanan dinas luar negeri berpedoman pada
Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2005 tentang Perjalanan
Dinas Luar Negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Ke
Luar Negeri bagi Aparatur Sipil Negara Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah, Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
j) Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan daerah, penganggaran belanja perjalanan dinas
harus memperhatikan aspek pertanggungjawaban sesuai
biaya riil atau lumpsum, khususnya untuk hal-hal sebagai
berikut:
(1) Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan
biaya riil. Komponen sewa kendaraan hanya diberikan
untuk Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati,
Walikota/Wakil Walikota, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
dan pejabat yang diberikan kedudukan atau hak keuangan
dan fasilitas setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Madya;
(2) Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil;
(3) Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil;
(4) Dalam hal pelaksana perjalanan dinas tidak menggunakan
fasilitas hotel atau tempat penginapan lainnya, kepada yang
bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar 30%
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 75
(tiga puluh per seratus) dari tarif hotel di kota tempat tujuan
sesuai dengan tingkatan pelaksana perjalanan dinas dan
dibayarkan secara lumpsum.
(5) Uang harian dan uang representasi dibayarkan secara
lumpsum.
Standar satuan biaya untuk perjalanan dinas ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Daerah dengan memperhatikan
aspek transparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas,
kepatutan dan kewajaran serta rasionalitas.
k) Penyediaan anggaran untuk perjalanan dinas yang
mengikutsertakan non PNSD diperhitungkan dalam belanja
perjalanan dinas. Tata cara penganggaran perjalanan dinas
dimaksud mengacu pada ketentuan perjalanan dinas yang
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
l) Penganggaran untuk menghadiri pendidikan dan pelatihan,
bimbingan teknis atau sejenisnya yang terkait dengan
pengembangan sumber daya manusia bagi:
(1) Pejabat daerah dan staf pemerintah daerah;
(2) Pimpinan dan Anggota DPRD; serta
(3) Unsur lainnya seperti tenaga ahli,
diprioritaskan penyelenggaraannya di masing-masing
wilayah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan.
Dalam hal terdapat kebutuhan untuk melakukan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, bimbingan
teknis, sosialisasi, workshop, lokakarya, seminar, atau
sejenisnya di luar daerah dapat dilakukan secara sangat
selektif dengan memperhatikan aspek urgensi, kualitas
penyelenggaraan, muatan substansi, kompetensi
narasumber, kualitas advokasi dan pelayanan
penyelenggara serta manfaat yang akan diperoleh guna
efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran daerah
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 76
serta tertib anggaran dan administrasi oleh
penyelenggara.
m) Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat,
pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi,
workshop, lokakarya, seminar atau sejenis lainnya
diprioritaskan untuk menggunakan fasilitas aset daerah,
seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik
pemerintah daerah dengan mempedomani Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan
Pertemuan/Rapat di Luar Kantor Dalam Rangka Peningkatan
Efisiensi dan Efektifitas Kerja Aparatur.
n) Penganggaran pemeliharaan barang milik daerah yang
berada dalam penguasaan pengelola barang, pengguna
barang atau kuasa pengguna barang berpedoman pada daftar
kebutuhan pemeliharaan barang, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik
Daerah.
4) Belanja Modal
a) Pemerintah daerah akan memprioritaskan alokasi belanja
modal pada APBD Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2019
untuk pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana yang terkait langsung dengan peningkatan
pelayanan publik serta pertumbuhan ekonomi daerah sebesar
Rp. 203,742,918,578,- atau 16,97 % dari total belanja
daerah.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 77
b) Penganggaran pengadaan barang milik daerah dilakukan
sesuai dengan kemampuan keuangan dan kebutuhan daerah
berdasarkan prinsip efisiensi, efektif, transparan dan terbuka,
bersaing, adil, dan akuntabel dengan mengutamakan produk-
produk dalam negeri.
Penganggaran pengadaan dan pemeliharaan barang milik
daerah didasarkan pada perencanaan kebutuhan barang milik
daerah yang disusun dengan memperhatikan kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD serta ketersediaan
barang milik daerah yang ada.
Selanjutnya, perencanaan kebutuhan barang milik daerah
merupakan salah satu dasar bagi SKPD dalam pengusulan
penyediaan anggaran untuk kebutuhan barang milik daerah
yang baru (new initiative) dan angka dasar (baseline) serta
penyusunan RKA-SKPD. Perencanaan kebutuhan barang
milik daerah dimaksud berpedoman pada standar barang,
standar kebutuhan dan/atau standar harga, penetapan
standar kebutuhan oleh Gubernur/Bupati/Walikota
berdasarkan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (1), ayat (3), ayat (4)
dan ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014.
Khusus penganggaran untuk pembangunan gedung dan
bangunan milik daerah mempedomani Peraturan Presiden
Nomor 73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
Selanjutnya, untuk efisiensi penggunaan anggaran,
pembangunan gedung kantor baru milik pemerintah daerah
tidak diperkenankan sesuai dengan Surat Menteri Keuangan
Nomor S-841/MK.02/2014 tanggal 16 Desember 2014 hal
Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor
Kementerian Negara/Lembaga, kecuali penggunaan anggaran
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 78
tersebut terkait langsung dengan upaya peningkatan kuantitas
dan kualitas pelayanan publik.
c) Penganggaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum
mempedomani Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaran Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya
Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber
Dari APBD.
d) Penganggaran belanja modal digunakan untuk pengeluaran
yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan aset
tetap dan aset lainnya (aset tak berwujud) yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, digunakan
dalam kegiatan pemerintahan dan memenuhi nilai batas
minimal kapitalisasi aset (capitalization threshold).
Nilai aset tetap dan aset lainnya yang dianggarkan dalam
belanja modal tersebut adalah sebesar harga beli/bangun aset
ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap
digunakan, sesuai maksud Pasal 27 ayat (7) huruf c Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Pasal 53 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Lampiran I
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) 01 dan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 79
PSAP 07, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta Buletin Teknis
Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 17 tentang Akuntansi
Aset Tak Berwujud Berbasis Akrual.
e) Segala biaya yang dikeluarkan setelah perolehan awal aset
tetap (biaya rehabilitasi/renovasi) sepanjang memenuhi nilai
batas minimal kapitalisasi aset (capitalization threshold), dan
memperpanjang masa manfaat atau yang memberikan
manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk
peningkatan kapasitas, atau peningkatan mutu produksi atau
peningkatan kinerja dianggarkan dalam belanja modal
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I PSAP Nomor 7,
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Pasal 53
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006,
sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
5) Surplus/Defisit APBD
Berdasarkan perhitungan prediksi Pendapatan Daerah
dibandingkan dengan Belanja Daerah terdapat defisit anggaran
pada Tahun Anggaran 2019.
Surplus atau defisit APBD adalah selisih antara anggaran
pendapatan daerah dengan anggaran belanja daerah.
a) Dalam hal APBD diperkirakan surplus, dapat digunakan untuk
pembiayaan pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh
tempo, penyertaan modal (investasi) daerah, pembentukan
dana cadangan, dan/atau pemberian pinjaman kepada
pemerintah pusat/pemerintah daerah lain dan/atau pendanaan
belanja peningkatan jaminan sosial. Pendanaan belanja
peningkatan jaminan sosial tersebut diwujudkan dalam bentuk
program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang
dianggarkan pada SKPD yang secara fungsional terkait
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 80
dengan tugasnya melaksanakan program dan kegiatan
tersebut.
b) Dalam hal APBD diperkirakan defisit, pemerintah daerah
menetapkan penerimaan pembiayaan untuk menutup defisit
tersebut, yang bersumber dari sisa lebih perhitungan
anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
pinjaman daerah dan penerimaan pembiayaan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Proyeksi Belanja Tahun 2019 sebesar Rp. 1.200.923.710.172,-
yang terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Proyeksi Belanja Daerah Kota Sukabumi Tahun 2019
No. U r a i a n R-APBD TA. 2019
II. Belanja
2.1. Belanja Tidak Langsung 507,540,269,407
Belanja Pegawai 473,298,318,487 Belanja Bunga - Belanja Subsidi - Belanja Hibah 26,396,977,370 Belanja Bantuan Sosial 4,629,600,000
Belanja bagi hasil kepada propinsi/kab/kota dan pemerintah desa
-
Belanja Bantuan Keuangan kepada propinsi/kab/kota dan pemerintah desa
715,373,550
Belanja Tidak Terduga 2,500,000,000
2.2. Belanja Langsung 693,383,440,765
Belanja Pegawai 11,742,645,700
Belanja Barang dan jasa 477,897,876,487
Belanja Modal 203,742,918,578
Jumlah Belanja 1,200,923,710,172
Surplus /Defisit (Sebelum Pembiayaan) (23,314,641,160)
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 81
4.8 Pembiayaan Daerah
Kebijakan Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan Pembiayaan
1) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya (SiLPA) akan didasarkan pada penghitungan yang
cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan
realisasi anggaran Tahun Anggaran 2018 dalam rangka
menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun
Anggaran 2019 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya
SiLPA yang direncanakan.
2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang
bersumber dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan
besarannya sesuai peraturan daerah tentang pembentukan dana
cadangan.
3) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada
akun pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah,
jenis penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek
dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok
masyarakat penerima.
Dalam kaitan itu, dana bergulir yang belum dapat diterima akibat
tidak dapat tertagih atau yang diragukan tertagih, pemerintah
daerah harus segera melakukan penagihan dana bergulir
dimaksud sesuai peraturan perundang-undangan.
b. Pengeluaran Pembiayaan
1) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah
dapat menganggarkan investasi jangka panjang non permanen
dalam bentuk dana bergulir sesuai Pasal 118 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Dalam penyaluran dana bergulir, pemerintah daerah dapat
melakukan kerjasama dengan BUMD Lembaga Keuangan
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 82
Perbankan, Lembaga Keuangan Non Perbankan atau Lembaga
Keuangan lainnya.
2) Pemerintah Daerah akan menyusun analisis investasi pemerintah
daerah sebelum melakukan investasi. Analisis investasi tersebut
dilakukan oleh penasehat investasi yang independen dan
profesional, dan ditetapkan oleh Kepala Daerah sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52
Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah
Daerah.
Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik
negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan
peraturan daerah tentang penyertaan modal.
Dalam hal pemerintah daerah akan menambah jumlah penyertaan
modal melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan
dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal dimaksud,
pemerintah daerah melakukan perubahan peraturan daerah
tentang penyertaan modal tersebut.
3) Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau
melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan,
sehingga BUMD dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan
berkembang. Khusus untuk BUMD sektor perbankan, pemerintah
daerah dapat melakukan penambahan penyertaan modal
dimaksud guna menambah modal inti sebagaimana
dipersyaratkan Bank Indonesia dan untuk memenuhi Capital
Adequacy Ratio (CAR).
4) Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham
pengendali, dapat melakukan penyertaan modal kepada BUMD
Persero daerah guna memenuhi kepemilikan saham menjadi 51%
atau lebih, sebagaimana dimaksud Pasal 339 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 83
5) Sejalan dengan kebijakan paket ekonomi pemerintah, Pemerintah
Daerah dapat melakukaan:
a) Penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Daerah baik
lembaga keungan perbankan maupun lembaga keunagan non
perbankan, terkait dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat
(KUR) kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
b) Pemberian subsidi bunga terhadap KUR daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
6) Dalam rangka mendukung pencapaian target Sustainable
Development Goal’s (SDG’s) Tahun 2025 yaitu cakupan
pelayanan air perpipaan di wilayah perkotaan sebanyak 80%
(delapan puluh per seratus) dan di wilayah perdesaan sebanyak
60% (enam puluh per seratus), pemerintah daerah perlu
memperkuat struktur permodalan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM). Penguatan struktur permodalan tersebut dilakukan
dengan menambah penyertaan modal pemerintah daerah yang
antara lain bersumber dari pemanfaatan bagian laba bersih
PDAM.
Penyertaan Modal dimaksud dilakukan untuk penambahan,
peningkatan, perluasan prasarana dan sarana sistem penyediaan
air minum, serta peningkatan kualitas dan pengembangan
cakupan pelayanan. Selain itu, pemerintah daerah dapat
melakukan penambahan penyertaan modal guna meningkatkan
kualitas, kuantitas dan kapasitas pelayanan air minum kepada
masyarakat untuk mencapai SDG’s dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan.
Penyertaan modal pada PDAM berupa laba ditahan dapat
langsung digunakan sebagai penambahan penyertaan modal
pada PDAM dan besaran penyertaan modal tersebut akan
disesuaikan dengan tata cara yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 84
7) Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna
mendanai kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana
Daerah yang tidak dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun
anggaran dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Dana cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan
Daerah kecuali dari DAK, pinjaman Daerah, dan penerimaan lain-
lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu.
Penggunaan dana cadangan dalam satu tahun anggaran menjadi
penerimaan pembiayaan APBD dalam tahun anggaran yang
bersangkutan.
Dalam hal dana cadangan belum digunakan sesuai dengan
peruntukannya, dana tersebut dapat ditempatkan dalam portofolio
yang memberikan hasil tetap dengan risiko rendah sebagaimana
dimaksud Pasal 303 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
8) Jumlah pembiayaan neto direncanakan dapat menutup defisit
anggaran sebagaimana diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 61 ayat (2)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
c. Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Berjalan
1) Pemerintah daerah menetapkan Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA)
Tahun Anggaran 2019 bersaldo nihil.
2) Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD
menghasilkan SILPA Tahun Berjalan positif, pemerintah daerah
harus memanfaatkannya untuk penambahan program dan
kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan
yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan.
3) Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah
daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan
pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 85
daerah, pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas
dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya.
d. Target Pembiayaan Daerah
Dengan berdasarkan pada kebijakan pembiayaan baik penerimaan
pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan, target Pembiayaan
Daerah yang dicantumkan dalam RAPBD Kota Sukabumi Tahun
Anggaran 2019 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya (SiLPA) akan didasarkan pada penghitungan yang cermat
dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran
Tahun Anggaran 2018.
Dalam hal perhitungan SiLPA, jika menghasilkan SiLPA tahun berjalan
Positif, Pemerintah Kota Sukabumi akan memanfaatkannya untuk
penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume
program dan kegiatan yang telah dianggarkandan/atau pengeluaran
pembiayaan.
Jika perhitungan SiLPA tahun berjalan negatif, Pemerintah Kota
Sukabumi akan melakukan pengurangan bahkan penghapusan
pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah,
pengurangan progran dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau
pengurangan volume program dan kegiatannya.
2. Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada
akun pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis
penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir
dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.
3. Dalam Rancangan APBD Kota Sukabumi Tahun 2019 pengeluaran
pembiayaan dialokasikan untuk Penyertaan modal pemerintah daerah
pada Badan Usaha Milik Daerah dan ditetapkan dengan peraturan
daerah tentang penyertaan modal. Penyertaan modal dimaksudkan
untuk menambah modal yang disetor dan/atau melakukan
penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah
Kebijakan Umum APBD 2019 IV - 86
(BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga BUMD
dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang.
4. Dalam rangka penguatan struktur permodalan PDAM, pemerintah Kota
Sukabumi melakukan penambahan penyertaan modal guna
meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kapasitas pelayanan air minum
kepada masyarakat, agar percepatan pemenuhan target pelayanan air
perpipaan di wilayah perkotaan.
5. Tetap menganggarkan pokok cicilan ke pihak ketiga untuk Pasar
Pelita.
Adapun target Pembiayaan Daerah secara keseluruhan yang
dicantumkan dalam R-APBD Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2019
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Sukabumi Tahun 2019
No. U r a i a n R-APBD TA. 2019
III. Pembiayaan Daerah
3.1 Penerimaan Pembiayaan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA)
29,150,000,000
Pencairan Dana Cadangan - Hasil Penjualan Keakayaan Daerah yang dipisahkan - Penerimaan pinjaman daerah - Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman - Penerimaan Piutang Daerah - Jumlah Penerimaan Pembiayaan 29,150,000,000
3.2 Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan -
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 4,735,358,840
Pembayaran Pokok Utang 1,100,000,000
Pemberian Pinjaman Daerah -
Pembayaran Kegiatan Lanjutan -
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 5,835,358,840
Pembiayaan Netto 23,314,641,160
3.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
(SILPA) : Surplus /defisit (Setelah Pembiayaan) -