BAB IV HASIL PENELITIAN -...

32
1 BAB IV HASIL PENELITIAN 1.1.1 Aktivitas Belajar Hasil observasi yang dilakukan dikelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga peneliti mengidentifikasi permasalahan apakah dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran IPS Ekonomi dengan pokok bahasan kebutuhan manusia pada semester 1 dikelas VIII-H di SMP Negeri 6 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014 Kegiatan pembelajaran siswa dan guru pada mata pelajaran ekonomi masih rendah, sebelum diadakan tindakan. Guru tidak menguasai keadaan kelas. Karena selama ini pembelajaran di sekolah hanya transfer ilmu pengetahuan semata dan guru dalam menyampaikan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah bervariasi dan tidak ada Tanya jawab, sehingga membuat siswa cenderung menjadi pasif dan jenuh. Cara menyampaikan materi pelajaran guru kurang jelas, jadi siswa tidak memperhatikan pelajaran tapi ia sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti berbicara dengan temannya, bergurau dan tiduran. Motivasi guru terhadap pelajaran masih kurang hal ini yang menyebabkan hasil belajar siswa menurun.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN -...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1.1.1 Aktivitas Belajar

Hasil observasi yang dilakukan dikelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga

peneliti mengidentifikasi permasalahan apakah dengan menggunakan metode

pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa

dalam materi pelajaran IPS Ekonomi dengan pokok bahasan kebutuhan manusia

pada semester 1 dikelas VIII-H di SMP Negeri 6 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014

Kegiatan pembelajaran siswa dan guru pada mata pelajaran ekonomi masih

rendah, sebelum diadakan tindakan. Guru tidak menguasai keadaan kelas. Karena

selama ini pembelajaran di sekolah hanya transfer ilmu pengetahuan semata dan guru

dalam menyampaikan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah bervariasi

dan tidak ada Tanya jawab, sehingga membuat siswa cenderung menjadi pasif dan

jenuh. Cara menyampaikan materi pelajaran guru kurang jelas, jadi siswa tidak

memperhatikan pelajaran tapi ia sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti berbicara

dengan temannya, bergurau dan tiduran. Motivasi guru terhadap pelajaran masih

kurang hal ini yang menyebabkan hasil belajar siswa menurun.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

2

1.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa sebelum peneliti masih sangat rendah. Hasil belajar

diperoleh dari nilai ulangan harian pada kompetensi dasar kelangkaan atau

keterbatasan yaitu nilai terendah 40 dan tertinggi 90 dan rata-rata kelas yang

diperoleh 6.91 dan ketuntasan belajar 74.9%.

Table 4.1

Hasil belajar siswa kondisi awal (Lampiran I)

Kompetensi Dasar Kebutuhan Manusia

Indikator Kondisi sebelum siklus Target

Hasil nilai 6.91 7.0

Rata-rata 74.9% 7.0

Melihat kondisi ini, peneliti mencoba mengatasi masalah tersebut dengan

mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) metode pembelajaran yang digunakan

menggunakan pembelajaran Make a Match. Pada kompetensi dasar kebutuhan manusia

dengan metode ini diharapkan mampu memberikan pengarahan positif pada siswa yang

berupa peningkatan kreatifitas siswa dan peningkatan hasil belajar. Pada setiap siklus

pelaksanaan tindakan dua kali pertemuan dan satu kali tes formatif.

Hasil penelitian yang akan dilakukan meliputi hasil pengamatan dalam bentuk

ketrampilan social dan motivasi terhadap siswa dengan menggunakan lembar penelitian/

observasi siswa hasil berupa tes formatif yang diadakan siklus I maupun pada siklus II.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

3

Selain itu terdapat hasil pengamatan kegiatan siswa selama menerima pelajaran.

Pengamatan aktivitas guru dan tanggapan siswa selama menerima pelajaran. Pengamatan

aktivitas guru dan tanggapan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan

metode Make a Match pada kompetensi dasar kebutuhan manusia telah diperoleh data

sebagai berikut :

1.1.3 Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran hal 76) tentang

pemanfaatan sumber dayadengan menggunakan model pembelajaran Make a

Match

2. Membagi kelompok menjadi 2 kelompok (kelompok kartu soal dan kelompok

pemegang kartu jawaban)

3. Menyusun dan menyiapkan observasi yang meliputi

a. Lembar kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran dilihat dari jumlah siswa

28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis

b. Lembar pengamatan siswa yang menunjang pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match. Lembar

pengamatan dibuat untuk sejauh mana interaksi siswa selama proses

pembelajaran berlangsung

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

4

c. Lembar pengamatan aktivitas guru yang digunakan untuk mengetahui

aktivitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran Make a Match.

Lembar pengamatan dibuat untuk mengetahui sejauh mana interaksi siswa

selama proses pembelajaran berlangsung

d. Membuat kartu soal dan kartu jawaban

e. Menyiapkan lembar angket tanggapan siswa

f. Mempersiapkan soal untuk kelompok

g. Lembar soal kuis untuk tiap siklus

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan dilaksanakan tindakan sesuai dengan scenario

pembelajaran yang telah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2013 jam ketiga dan

keempat, tanggal 4 September 2013 jam ketiga dan keempat, tanggal 11

September 2013 jam ketiga dan keempat.

Pertemuan pertama pada kegiatan belajar mengajar guru memberi salam dan

mengabsen, mengecek kesiapan siswa dan memberi tahu bahwa nilai ulangan

harian masih terdapat sebagian siswa yang mendapat nilai dibawah 7,0. Guru

mulai pembelajaran dengan pertanyaan apersepsi dengan mengingat materi

sebelumnya tentang pemanfaatan sumber daya motivasi dan tujuan pembelajaran.

Guru melakukan tanya jawab supaya siswa aktif dengan apa yang dimaksud

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

5

sumber kebutuhan itu ? setelah materi disampaikan maka guru menjelaskan

tentang metode pembeljaran dengan menggunakan model pembelajaran Make a

Match serta langkah-langkahnya. Untuk mempermudah pembagian kartu soal dan

kartu jawaban guru membagi siswa menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

pemegang kartu soal dan pemegang kelompok pemegang kartu jawaban masing-

masing kelompok terdiri 10 orang yang saling berhadapan baik putra maupun

putri, kelompok 3 sebagai pengumpul kartu soal dan jawaban yang telah

dipasangkan dan kemudian diambil kesimpulannya dan betul diberi poin berupa

nilai 1.

Pada pertemuan pertama dalam pembagian kelompok ada 2 anak yang tidak

masuk. Setelah siswa duduk pada meja kursinya masing-masing guru mulai

memberi kartu soal dan kartu jawaban dengan cara mengundi untuk pemegang

kartu soal dan kartu jawaban setelah siswa siap dengan kartunya masing-masing

guru memberi aba-aba agar siswa mulai mencari pasangan yang cocok dan

kemudian diberikan kepada kelompok 3 untuk diambil kesimpulannya. Apakah

pasangan betul atau salah setelah kartu soal dan jawaban telah diteliti oleh

kelompok 3, kemudian guru memerintahkan siswa untuk berdiskusi dari hasil

jawaban dan soal yang telah terkumpul, kemudian disimpulkan secara bersama-

sama. Namun dari hasil kesimpulan guru memberi kesempatan pada siswa apabila

ada materi yang belum jelas dan guru memberi kesempatan pada siswa agar

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

6

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dan kemudian mengambil kesimpulan

dari materi tersebut dan memberitau bahwa pertemuan berikutnya membahas

tentang sumber daya tenaga kerja.

Pertemuan kedua guru memberi apersepsi untuk mengingatkan siswa

tentang materi selanjutnya yaitu tentang pemanfaatan sumber daya manusia,

setelah menyampaikan materi yang akan dibahas guru memerintahkan para siswa

untuk membentuk kelompok seperti pada pertemuan pertama kemudian guru

membagi kartu soal dan kartu jawaban dari pelaksanaan diskusi setelah kartu soal

dan kartu jawaban di cocokan, guru memrintahkan untuk berdiskusi dan menjadi

fasilitator serta menjadi motivator setelah berdiskusi guru mengambil kesimpulan

sekaligus memberitaukan pada siswa bahwa pertemuan ketiga akan diadakan

ulangan harian

Pertemuan ketiga guru mengabsen siswa kemudian guru memberikan

apersepsi dan motivasi selanjutnya guru membagi lembar ulangan harian setelah

kuis selesai guru memberi kesempatan pada siswa tentang kesulitan dalam

mengerjakan soal kuis (ulangan)

c. Pengamatan (Observasi)

Penerapan pembelajaran Make a Match dalam penelitian tindakan kelas ini

menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peniliti hasil yang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

7

diperoleh dari pengamatan dengan menggunakan metode pembelajaran Make a

Match dalam siklus I diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Hasil observasi aktivitas siswa

Hasil aktivitas siswa dilihat dari kesiapan siswa dengan metode pembelajaran

Make a Match diperoleh :

a. Observasi tentang aktivitas kesiapan belajar siswa dalam pelajaran

Hasil penelitian kesiapan siswa di dalam menerima pelajaran pada

siklus I pertemuan pertama siswa yang membawa buku paket 80% yang

membawa buku catatan 65%.dalam observasi diketahui 6 siswa (3 buku

paket 1 tidak membawa buku paket, 8 siswa tidak membawa buku catatan.

Dalam pertemuan kedua diketahui bahwa partisipasi siswa dalam

mengikuti pelajaran meningkat yaitu sebesar 85% siswa membawa buku

paket membawa buku catatan 75% siswa penjelasan yang perlu ditekankan

pada siswa yaitu baik buku paket, buku catatan, Lks maupun alat tulis

yang lain

b. Observasi tentang aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Make

a Match

Data hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui

kegiatan siswa selama proses pembelajaran hasil observasi belajar siswa

pada siklus I sebesar 70%. Pada siklus I diketahui toleransi siswa

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

8

mendapat nilai empat (60% - 80%) ketrampilan social mendapatkan nilai

tiga (40% - 60%)motivasi siswa mendapatkan nilai empat (40% - 80%)

1. Aktivitas Siswa dilihat dari Toleransi

Hasil aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dilihat dari toleransi

mengenai kerjasama dalam diskusi kelompok mendapat nilai tiga.

Pertemuan pertama menunjukkan nilai empat (60% - 80%) dan pada

pertemuan kedua mendapatkan nilai tiga (40% - 60%) dalam hal ini

siswa yang disiplin merupakan siswa yang mempunyai kepandaian

lebih yang dapat melakukan jalannya diskusi kelompok sehingga dapat

memberi pengertian pada siswa yang lain. Dan toleransi siswa yang

mau menghargai pendapat temannya mendapat nilai tiga (40% - 60%)

dalam hal ini masih terdapat sebagian siswa yang belum mengetahui

tentang bagaimana cara mereka memecahkan masalah yang ada.

2. Aktivitas siswa dilihat dari ketrampilan social

Hasil aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pertemuan pertama

dalam ketrampilan social,siswa berdiskusi dan kerja sama mencapai

nilai tiga (40% - 60%) sedangkan pertemuan kedua mencapai nilai

empat yaitu (60% - 80%) terbukti siswa sudah memiliki kesadaran

pentingnya kerjasama dalam memecahkan masalah. Namun masih ada

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

9

sebagian siswa yang belum menyadari pentingnya kerjasama sehingga

mereka masih sibuk dengan kepentingannya sendiri.

3. Aktivitas siswa dilihat dari motivasi

Hasil aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dilihat dari

motivasinya, dalam membangun kerjasama dalam pasangan diskusi

sudah mencapai cukup (40% - 60%) yaitu dalam pertemuan pertama

dan kedua pada siklus I dalam kerjasam setiap kelompok saling tukar

pendapat mengenai soal-soal yang terdapat di kartu soal maupun yang

terdapat di soal-soal latihan untuk dijawab bersama dan bila

mengalami kesulitan para kelompok bertanya pada guru. Motivasi

siswa dalam memberikan dukungan terhadap siswa lain pada waktu

proses pembelajaran sudah cukup yaitu pada pertemuan pertama dan

kedua dalam hal ini masih terdapat siswa yang belum menguasai

materi dan siswa tersebut tidak mau bertanya pada siswa lainnya.

Pertemuan ketiga dalam pelaksanaan kuis atau ulangan harian

berjalan dengan baik, namun masih ada siswa yang berusaha membaca

buku catatan pada waktu tanya jawab mengenai kesulitan selama

ulangan ada siswa yang mengungkapkan yaitu tidak belajar

sebelumnya dan hanya sebagian siswa yang bertanya tentang kesulitan

dalam mengerjakan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

10

c. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran

Make a Match siswa yang tuntas dalam ulangan harian hanya 21 siswa dan

siswa yang lain masih dibawah KKM. Hal ini masih belum memahami

materi yang disampaikan oleh guru sehingga belum bisa mencapai target

ketuntasan belajar yaitu 85% sehingga perlu peningkatan.

Table 4.2

Hasil belajar siswa siklus I

Kompetensi dasar pemanfaatan sumber daya dengan menggunakan metode

pembelajaran Make a Match

Indikator Kondisi awal Siklus I Target Peningkatan

Hasil nilai 6,9 7,7 7.0 Sebesar 0,8

Rata-rata 74,9% 84.8% 85% Sebesar 9,7

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

11

Grafik perbandingan Hasil Belajar pada kondisi awal dan pada siklus I

kelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga Semester Gasal tahun pelajaran

2013/2014

Kondisi awal siklus I

d. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Data hasil observasi aktivitas guru dapat digunakan untuk

mengetahui kegiatan guru selama proses pembelajaran. Pada siklus I untuk

pertemuan pertama guru memberi motivasi pada siswa dengan

memberitaukan materi yang akan dibahas guru bertanya kepada para siswa

siswa mengenai sumber daya dan macam-macam sumber daya. Guru

memerintahkan para siswa untuk membentuk kelompok menjadi tiga

kelompok, kelompok satu dan dua masing-masing 10 siswa dan kelompok

54

56

58

60

62

64

66

68

70

72

kondisi awal siklus I

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

12

tiga terdiri 8 siswa. Karena meja posisinya pasing berbanjar kebelakang

maka untuk membentuk posisi meja berbentuk U membuat situasi siswa

agak sedikit gaduh atau ramai, setelah posisi tempat duduk membentuk

huruf U kemudian guru memerintahkan para siswa duduk sesuai dengan

kelompoknya masing-masing. Guru membagikan kartu soal dan kartu

jawaban kepada kelompok satu dan dua sedangkan kelompok tiga sebagai

penilai. Guru membimbing jalannya diskusi apakah ada kesulitan dalam

mencari pasangan. Guru menyampaikan pertanyaan pada para siswa

apakah ada pasangan kartu soal dan kartu jawaban yang salah pada

kelompok tiga dan apabila tidak ada yang salah untuk segera diambil

kesimpulan, kemudian kartu dikocok lagi dan gentian dengan kelompok

tiga untuk mendapat kartu soal dan kartu jawaban

Pada pertemuan kedua guru memberi motivasi pada siswa tentang

sumber daya manusia. Pada pertemuan kedua ini guru tidak lagi

menyampaikan langkah-langkah pembelajaran, guru tinggal

memerintahkan pada siswa untuk mengubah posisi meja seperti minggu

yang lalu dan para siswa segera menempatkan ditempat duduk masing-

masing. Guru membagi kartu soal dan kartu jawaban dan untuk lalu

menyuruh siswa untuk mencari pasangan yang cocok dan apabila yang

bisa cocok atau benar akan mendapat poin atau nilai dan selanjutnya

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

13

diambil kesimpulan. Suasana tenang dan aktif guru memberikan

bimbingan jalannya diskusi. Upaya membuat siswa lebih aktif dalam

pembelajaran perlu ditingkatkan lagi.

Pada pertemuan ketiga, sebelum soal ulngn harian dibagikan, Guru

terlebih dahulu memberikn apersepsi pada siswa setelah itu baru

membagikan soal ulangan harian I selama ulangan harian berlangsung

guru mengawasi jalannya proses ulangan harian. Hasil pengamatan

aktivitas guru yang dilihat dari kinerjanya selama pembelajaran pada

ulangan harian I belum mencapai indicator keberhasilan yaitu berikhtisar

85%. Meskipun demikian kinerja guru perlu ditingkatkan kembali untuk

mencapai hasil yang optimal.

e. Wawancara dengan siswa tentang penggunaan metode pembelajaran

Make a Match

Berdasarkan angket dari tanggapan siswa setelah mengikuti pelajaran

dengan metode pembelajaran Make a Match yang telah diterapkan mereka

menjawab senang, 20 siswa menjawab memahami materi, 6 siswa

menjawab lebih mudah mengingat materi dengan bertukar pendapat dan

saling membantu. 2 siswa menjawab selama proses pembelajaran tidak

bosan.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

14

f. Angket tanggapan siswa mengenai pelaksanaan dengan menggunakan

metode pembelajaran Make a Match

Hasil angket tentang tanggapan siswa yang diperoleh dari 20 siswa

menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode Make a Match.

Mereka merasa lebih paham tentang materi yang disampaikan guru karena

sesama teman saling bekerjasama memecahkan masalah yang perlu

dipecahkan. Dan apabila tidak mengerti baru bertanya pada guru namun

masih ada 3 siswa yang belum memahami arti pembelajaran sehingga

mereka ribut sendiri tidak mengindahkan teguran temannya dan ternyata

dari hasil ulangan harian I nilainya juga belum mencapai ketuntatasan

belajar.

g. Refleksi (Reflekting)

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I yang merupakan siklus

awal dalam penelitian tindakan kelas diperoleh baor hwa data aktivitas siswa

sudah cukup baik. Namun perlu ada peningkatan aktivitas, sebab belum

optimal belum menunjukkan indicator keberhasilan sehingga perlu adanya

perbaikan indicator yang lebih baik. Berdasarkan hasil observasi aktivititas

kinerja guru pada siklus I sudah cukup baik. Kinerja guru juga belum

mencapai indicator keberhasilan yang optimal maka guru perlu

mengungkapkan langkah-langkah pembelajaran Make a Match yang lebih

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

15

mendetail, sehingga proses pembelajaran akan dapat mencapai indicator

keberhasilan maksimal.

Berdasarkan hasil perolehan dari pelaksanaan siklus I masih terdapat

hal-hal yang perlu diperhatikan sesuai dengan tujuan yang harus dicapai

dalam penelitian tersebut antara lain :

1. Toleransi siswa pada siklus I sudah cukup

Hasil tersebut masih dibawah ketentuan keberhasilan proses sehingga

pada siklus II perlu ada peningkatan terutama pada toleransi para siswa

untuk saling bertukar pendapat

2. Ketrampilan social pada siklus I sudah cukup

Namun hasil tersebut masih dibawah ketentuan keberhasilan

pembelajaran sehingga pada siklus II perlu ada peningkatan terutama

pada ketrampilan sosial mengenai keaktifan siswa masih ada yang belum

memahami arti belajar

3. Motivasi siswa pada siklus I sudah cukup baik

Terutama pada penguasaan materi serta dalam memabantu sesama siswa

dalam memecahkan masalah namun pada siklus II perlu ditingkatkan

lagi supaya hasilnya lebih optimal.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

16

4. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu 84,8%. Hasil tersebut

masih dibawah ketentuan keberhasilan belajar sehingga perlu

ditingkatkan lagi.

1.4 Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan ini persiapan dilakukan seperti pada siklus I dan

bagaimana memperbaiki kekurangan yang ada siklus I yang dapat dilihat

pada refleksi siklus I

Persiapan perbaikan diantaranya sebagai berikut :

1. Penyampaian tujuan dan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan RPP. Persiapan guru dalam perbaikan yaitu menjelaskan

secara rinci tindakan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran dengan metode pembelajaran Make a Match

yang telah disusun dalam bentuk RPP sehingga proses pembelajran

berjalan dengan baik.

2. Peningkatan Toleransi

Upaya perbaikan toleransi dengan memberikan pengarahan kepada

siswa bagaimana mendominasi kelompok diskusi dan saling bertukar

pendapat perlu ditingkatkan.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

17

3. Peningkatan ketrampilan social

Upaya peningkatan ketrampilan social dilakukan dengan cara

berdiskusi kelompok perlu ditingkatkan.

4. Peningkatan Motivasi

Upaya peningkatan pada motivasi terhadap siswa dengan cara

memberi pengarahan agar siswa lebih berkonsentrasi dalam

kelompok bukan hanya tau saat berdiskusi saja tetapi juga harus

dapat memecahkan masalah yang ada di soal ulangan harian pada

siklus II sehingga hasil belajar meningkat dan mencapai ketuntasan

belajar secara klasikal sebesar 85%.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari rabu

tanggal 18 September 2013 jam ke6 - ke7 dalam apersepsi guru memberi

salam kemudian mengabsen siswa dan memberitaukan hasil nilai

ulangan pada siklus I dan belum mencapai nilai 7.0 (KKM) kemudian

guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bertanya tentang apa yang

dimaksud dengan alat pemenuhan kebutuhan diawali dengan membentuk

kelompok seperti pada siklus I yaitu posisi meja dibuat seperti huruf U

setelah siswa duduk ditempatnya masing-masing, guru membagi kartu

soal dan kartu jawaban yang jumlahnya sesuai dengan jumlah siswa. Jadi

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

18

dalam siklus II siswa sudah terbiasa menggunakan metode pembelajaran

Make a Match. Setelah setiap siswa mendapatkan kartu baik kartu soal

dan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan yang cocok

dengan kartunya. Kemudian dicocokkan pasangan kartu itu betul atau

salah dengan cara didiskusikan dalam kelompok dan selanjutnya diambil

kesimpulan.

Dalam pertemuan kedua berjalan dengan baik,mungkin sudah

mengerti langkah-langkahnya sehingga guru tinggal memantau persiapan

para siswa dan mengecek siswa yang tidak masuk serta memberi

motivasi pada siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode

Make a Match. Dalam pertemuana kali ini sudah berjalan dengan lancar

dibanding pada siklus I. guru menyampaikan materi tentang sumber

daya modal dan sumber daya kewiraswastaaan dengan menggunakan

kartu soal dan kartu jawaban. Pelaksanaan siswa dalam pembelajaran

lebih efektif dalam mencari pasangan soal atau jawaban, tidak gaduh

seperti pada siklus I. setelah kartu pasangan terkumpul maka siswa mulai

mengadakan diskusi kelompok yang kenudian diperoleh kesimpulan.

Selanjutnya guru memberi penguatan dan memberi taukan bahwa rabu

depan tanggal 2 Oktober 2013 akan diadakan ulangan harian yang ke II.

Guru memberi motivasi pada siswa agar belajar dengan materi sumber

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

19

daya modal dan sumber daya kewiraswastaan sehingga bisa mencapai

ketuntasan belajar (KKM).

Pertemuan ketiga diadakan ulangan harian kedua dalam siklus II.

Kegiatan awal guru memberi motivasi guru memberi motivasi pada

siswa untuk mengerjakan soal dengan teliti selanjutnya guru membagi

soal ulangan harian kedua. Selama ulangan guru mengawasi jalannya

ulangan pembagian hasil ulangan akan diberikan satu minggu setelah

ulangan berlangsung.

h. Pengamatan (Observasi)

Pada penelitian tindakan kelas ini pelaksanaan penerapan pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Make a Match yaitu dengan

menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil

penelitian yang dilakukan pada siklus II akan diperoleh sebagai berikut :

1. Hasil observasi aktivitas siswa

a. Observasi siswa dalam menerima pelajaran

Hasil pengamatan siswa dalam menerima pelajaran pada siklus II

pertemuan pertama dapat dilihat bahwa 75% untuk siswa yang

membawa buku paket 85% untuk siswa yang membawa buku catatan

dan 80% untuk siswa yang membawa alat tulis. Dalam pertemuan

kedua 77% siswa yang membawa buku paket 86 untik siswa yang

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

20

membawa buku catatan untuk siswa yang membawa peralatan tulis.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II daripada

siklus I.

b. Observasi mengenai aktivitas siswa dengan proses pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran Make a Match

Hasil penelitian pada siklus II aktivitas belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran dengan metode Make a Match. Telah mencapai 85%

sedangkan yang kurang aktif karena takut masih ada 15% sedangkan

toleransi siswa terhadap pelajaran sudah baik.

1. Aktivitas siswa dalam toleransi

Hasil aktivitas siswa dalam toleransi antar sesama siswa sudah

baik. Dalam hal ini antar sesama siswaa sudah saling bekerjasama

dalam memecahkan masalah, baik yang pandai maupun yang

kurang pandai sudah saling berdiskusi hanya sedikit siswa yang

masih pasif terhadap jalannya diskusi.

2. Aktivitas siswa dilihat dari ketrampilan social

Hasil motivasi siswa dalam diskusi kelompok sudah baik. Hal ini

terlihat dalam mengerjakan soal sudah ada pembagian pekerjaan

sehingga teman yang tidak mengerjakan akan terlihat jelas dan

akhirnya mereka mengerjakan soal.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

21

3. Aktivitas siswa dilihat dari motivasi

Hasil aktivitas siswa dalam membangun kerjasama dalam tim

sudah baik. Hal ini terlihat setiap siswa saling mendukung antara

satu dengan yang lainnya. Hal ini terlihat bahwa yang sudah

menguasai materi mau membantu siswa yang belum memahami.

Dalam pertemuan ketiga ketika ulangan harian berlangsung

masih ada yang melihat kekanan dan kekiri hal ini bahwa siswa

tersebut tidak siap dalam menghadapi ulangan. Saat ulangan

berakir guru bertanya mengenai kesulitan saat ulangan tersebut

namun hanya sedikit siswa yang mengutarakan kesulitannya.

c. Hasil observasi aktivitas guru

Hasil aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru

selama proses pembelajaran berlangsung pertemuan pada siklus II

guru memberi motivasi pada siswa dengan menggali pertemuan awal.

Guru bertanya tentang pengertian dan macam-macam modal kemudian

guru membagi kartu soal dan kartu jawaban agar masing-masing siswa

dapat mencari pasangannya yang cocok selanjutnya guru memberi

bimbingan pada siswa yang sedang berdiskusi kelompok.

Pada pertemuan kedua guru membagi motivasi pada siswa dengan

menggali pengetahuan awal. Guru menanyakan pada siswa tentang

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

22

pengertian dan macam-macam modal. Dalam diskusi guru menunjuk

salah satu siswa untuk memberi contoh modal tetap kemudian guru

menunjuk siswa lain untuk memberi pengertian modal tetap.

Pada pertemuan ketiga. Guru memberi motivasi tentang

pelaksanaan ulangan harian kemudian guru membagi soal ulangan

setelah selesai membagi soal guru mengawasi jalannya ulangan. Hasil

pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus II

sudah baik. Wawancara siswa mengenai model pembelajaran Make a

Match mudah dimengerti.

Namun berdasarkan hasil wawancara masih ada beberapa siswa

yang masih sulit kerja kelompok yaitu mengandalkan jawaban siswa

yang rajin dan pandai akibat dari keadaan seperti ini akan

mengakibatkan siswa yang aktif masih terganggu namun dengan cara

diskusi kelompok akan menemukan masalah yang ada dalam soal.

4. Refleksi (Reflekting)

Hasil observasi pada siklus II aktivitas belajar siswa sudah

mengalami peningkatan, begitu juga aktivitas guru juga mengalami

peningkatan. Berdasarkan hasil observasi dari pelaksanaan siklus II

Aktivitas siswa sudah menunjukkan tercapainya tujuan

pembelajaran dalam penellitian yaitu sebagai berikut :

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

23

a. Toleransi siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II

mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal ini berarti

toleransi siswa sudah mencapai kriteria keberhasilan

b. Ketrampilan sosial pada siklus II mengalami peningkatan yang

sangat baik, hal ini berarti ketrampilan social siswa mencapai

kriteria keberhasilan

c. Motivasi dalam proses pembelajaran pada siklus II mengalami

peningkatan yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat motivasi

siswa sudah mencapai criteria proses keberhasilan

d. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus II sudah mencapai

kriteria keberhasilan belajar sebesar 100%

Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Kompetensi Dasar Kebutuhan dan Kelangkaan Sumber Daya

dengan metode pembelajaran Make a Match

Indikator

Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II Target Peningkatan antara

Siklus I,Siklus II

Hasil Nilai 6,9 7,7 8,9 7,0 Peningkatan sebesar 1,5

Rata-rata

%

74,9% 84,8% 100% 85% Peningkatan 15,2

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

24

Grafik 4.2. Perbandingan Hasil Belajar siswa pada kondisi awal, Siklus I dan Siklus

II kelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga semester gasal tahun pelajaran 2013/2014

Grafik 4.2 Perbandingan Hasil Belajar pada siklus I dan siklus II dikelas VIII-H

SMP Negeri 6 Salatiga semester gasal tahun pelajaran 2013/2014

4.2 Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil penelitian

berdasarkan hasil observasi selama penelitian. Dalam penelitian

tindakan kelas ini dilaksanakan untuk refleksi secara keseluruhan

pada tiap-tiap siklus proses pembelajaran akan berlangsung

dengan baik apabila terdapat komunikasi yang menyeluruh antara

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

kondisi awal siklus I Siklus II

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

25

guru dan siswa dan bukan hanya satu arah. Guru dalam proses

pembelajaran harus menentukan metode yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik

materi pembelajaran yang akan disampaikan sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Proses pembelajaran

akan tercapai secara optimal apabila dalam proses pembelajaran

terjadi interaksi antara guru dan siswa keaktifan siswa dapat dilihat

pada hasil belajar siswa bila terjadi peningkatan.

Penelitian tindakan kelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga

Tahun Pelajaran 2013/2014. Dilaksanakan dalam dua siklus, siklus

I dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2013, 4 September 2013

dan 11 September 2013 sedangkan siklus II dilaksanakan tanggal

18 September 2013, 25 September 2013 dan 2 Oktober 2013.

Pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas mengambil

kompetensi dasar pemanfaatan sumber daya alam.

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas,peneliti

melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui situasi

kelas. Dalam observasi diketahui bahwa dalam kegiatan belajar

belum optimal yaitu siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru

dan mencatat sehingga sebagian siswa tidak memperhatikan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

26

penjelasan dari guru dan berbicara dengan temannya sehingga

hasil belajar belum sesuai dengan yang diharapkan terbukti dari 28

siswa masih 7 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar 7.0

sehingga untuk pemecahannya diperlukan metode pembelajaran

Make a Match dikelas VIII-H SMP Negeri 6 Salatiga semester

gasal tahun pelajaran 2013/2014 dengan kompetensi dasar

pemanfaatan sumber daya yaitu melalui siklus I ke siklus II

mengalami perubahan dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran diharapkan dapat terjadi

pembelajaran secara optimal pada diri siswa dan bisa mendapatkan

hasil belajar yang baik. Siswa harus aktif sehingga terjadi interaksi

antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan

siswa menjadi hal yang penting dalam menentukan ketercapaian

dalam proses pembelajaran.

Tujuan pembelajaran yaitu untuk memberikan pengetahuan

kepada siswa, kemampuan, konsep dan pemahaman yang mereka

bentuk butuhkan agar supaya bisa menjadi anggota masyarakat

beriman dan bermanfaat.

Peningkatan aktivitas siswa dapat berwujud perubahan

toleransi, ketrampilan social, motivasi dan hasil belajar siswa.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

27

Hasil observasi pada proses pembelajaran dilihat dari keaktifan

siswa dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Proses

pembelajaran yang terjadi sebelum tindakan kelas dilaksanakan,

siswa belum aktif hal ini terlihat masih ada yang bermain sendiri

menganggu teman didepannya dan ada yang berbicara dengan

teman sebelahnya, sehingga menggangu jalannya proses

pembelajaran. Namun setelah diadakan penelitian mulai siklus I

siswa sudah mulai aktif mengikuti proses pembelajaran namun

belum bisa secara optimal.

Mulai pertemuan pertama dalam siklus I dari kelompok satu

hingga kelompok tiga. Sudah mulai bisa memanfaatkan kerja sama

dalam diskusi, sudah dapat menghargai pendapat siswa lainnya

dan saling dan saling membantu terhadap siswa yang belum

memahami, Dalam pertemuan kedua para siswa sudah mengetahui

kelompoknya masing-masing sehingga guru dalam membagi kartu

soal dan kartu jawaban lebih lancer, walaupun ada sebagian siswa

yang malas menerima pelajaran sehingga tidak mau segera

bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Dan hasil diskusi

kelompok tiga terlihat lebih aktif.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

28

Pada siklus II tiap kelompok sudah mulai ada peningkatan

dalam proses pembelajaran, baik mulai pembentukan kelompok

hingga pelaksanaan diskusi, Dari pertemuan pertama sudah mulai

terlihat aktif. Untuk mencari pasangan masing-masing pada

pertemuan kedua sudah berjalan dengan baik walaupun masih ada

siswa yang kurang memperhatikan diskusi temannya. Hasil diskusi

para siswa menunjukkan motivasi yang sangat baik dari tiap-tiap

kelompok.

Selain itu perubahan keaktifan siswa juga dapat dilihat dari

hasil ketuntasan belajar. Sebelum dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan metode Make a Match hasil belajar siswa masih

rendah, namun sesudah menggunakan metode pembelajaran Make

a M atch nilai awal yang diperoleh dari hasil ulangan harian

memahami peningkatan.

Hal ini dapat digunakan sebagai ukuran perhitungan

ketuntasan hasil belajar tiap-tiap siklus. Materi tiap-tiap siklus

merupakan materi pengulangan. Hasil analisis terhadap hasil

belajar siswa menunjukkan bahwa dari siklus I sampai siklus II

mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar dari siklus I

sebesar 77 dan ketuntasan belajar sebesar 84,8%. Ketidaktuntasan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

29

dari siklus I sebanyak 4 siswa atau 15,2%. Ketidak tuntasan hasil

belajar siswa dikarenakan masih ada siswa yang sifatnya

menghafal apa yang akan dipakai dalam soal tersebut, sehingga

soal yang untuk ulangan tidak sesuai dengan yang dihafalkan.

Sedangkan rata-rata belajar dari hasil ulangan harian pada siklus II

sebesar 8,9 dan ketuntasan belajar sebesar 100% dan

ketidaktuntasan hasil belajar secara individu pada siklus II tidak

ada sama sekali Hal tersebut terjadi peningkatan pemahaman

siswa terhadap materi yang dipelajari melalui kegiatan yang telah

dilaksanakan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil

belajar siswa sudah masuk dalam criteria ketuntasan hasil belajar

yaitu lebih dari 85%. Hal ini terbukti dengan diterpakannya

metode pembelajaran Make a Match hasil belajar siswa, toleransi,

motivasi siswa mengalami peningkatan. Guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran juga sudah mengalami

perubahan disbanding sebelum menggunakan metode

pembelajaran Make a Match. Guru selalu memberi motivasi pada

siswa sehingga kondisi kelas tercipta sama-sama belajar yang baik.

Guru membimbing siswa untuk berkelompok dalam mengerjakan

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

30

soal yang berlangsung dalam suasana berdiskusi. Guru juga selalu

memantau jalannya diskusi.

Hasil observasi guru pada siklus I sebesar 85% dan pada

siklus II sebesar 89%. Dari data tersebut menunjukkan adanya

kenaikan kinerja guru secara baik dari siklus I dan siklus II. Guru

berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam proses

pembelajran, baik dari cara peyampaian,tujuan pembelajaran dan

motivasi siswa. Hasil obseravasi guru dalam menerapkan metode

pembelajaran Make a Match dari siklus I ke siklus II sudah baik.

Siklus I guru sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran.

Yang sudah disusun meskipun belum maksimal, masih ada yang

terlewatkan. Untuk siklus II kinerja guru sudah semakin baik

karena guru telah melakukan langkah-langkah pembelajaran

dengan baik, mungkin itu karena sudah terbiasa.

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

Make a Match, guru dapat mengarahkan dari segi motivasi,

toleransi dan hasil belajar menjadi lebih baik. Keaktifan siswapun

berjalan dengan baik, siswa bisa saling membantu temannya yang

belum bisa, dan lebih tertip didalam kelas dan aktif untuk

mengungkapkan pendapatnya. Indicator dalam penelitian tindakan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

31

kelas ini tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas

apabila belum berhasil dalam siklus I maka dilanjutkan pada siklus

II. Belum berhasilnya penelitian ini dikarenakan masih adanya

permasalahan pada siklus I yaitu :

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Make

a Match belum berjalan dengan baik.

2. Penyampaian guru dalam pembelajaran hanya memberikan

cara melaksanakannya dan gaaris besarnya saja.

3. Masih banyak siswa yang belum siap menerima pembelajaran

yaitu peralatan tulis, buku catatan dan buku paket belum siap

karena satu buku paket untuk dua siswa.

4. Siswa belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran Make a Match sehingga

masih banyak siswa yang bingung.

5. Siswa yang malas malah mengganggu temannya yang aktif

sehingga suasana menjadi agak ramai.

Pada pelaksanaan siklus II guru berusaha untuk melakukan

perbaikan dari kekurangan yang terjadi dalam siklus I yaitu

guru harus melakukan perbaikan pada siklus II dengan lebih

memperhatikan proses pembelajaran tersebut dengan cara :

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4923/5/T1_162012502_BAB IV.pdf28 yang membawa buku paket, buku catatan, LKS dan alat tulis b. ...

32

1. Mempersiapkan dan merencanakan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dengan sebaik mungkin

2. Guru lebih mengoptimalkan oada pemberian materi dan

menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah metode

pembelajaran Make a Match

3. Guru memberikan bimbingan, pengarahan dan dukungan

kepada siswa supaya lebih aktif dalam diskusi kelompok

4. Guru secara langsung mengamati siswa dalam melakukan

diskusi kelompok, apakah sudah saling bekerjasama atau

masih ada yang bergurau

Pembelajaran dengan menggunakan metode Make a

Match dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman untuk

meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam proses

pembelajaran sehingga dalam kegiatan belajar mengajar

dapat berjalan dengan baik. Penggunaan metode

pembelajaran Make a Match sudah terbukti dapat

meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa kelas VIII-

H SMP Negeri 6 Salatiga semester gasal tahun pelajaran

2013/2014 dengan kompetensi dasar kebutuhan dan

kelangkaan sumber daya.