BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... ·...

41
82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo semester II tahun pelajaran 2011/2012 dengan subyek penelitian kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang. SD Negeri 3 Karangrejo terletak pada desa, kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Dengan letaknya yang berada dikawasan pedesaan menjadikan SD Negeri 3 Karangrejo memiliki suasana yang tenang dan nyaman sehingga cocok untuk dijadikan tempat belajar. SD Negeri 3 Karangrejo berada cukup jauh dari pusat kota Wonosobo, meskipun demikian tidak menyebabkan SD Negeri 3 Karangrejo tertinggal melainkan dapat terus menerus menunjukkan prestasinya dengan memenangkan beberapa perlombaan dan kompetisi. Fasilitas pembelajaran di SD Negeri 3 Karangrejo masih terbatas, yakni masih kurangnya alat peraga, dan belum terdapatnya lab komputer yang sekarang ini sudah mulai dimiliki oleh berberapa SD lainnya. Meskipun demikian sarana pembelajaran untuk menunjang kebutuhan siswa sudah dapat dikatakan cukup karena terpenuhinya kebutuhan peserta didik akan buku-buku penunjang pembelajaran. Selain itu, terdapat juga buku-buku lain yang dapat dijadikan sumber bacaan bagi siswa. Adapun tenaga mengajar di SD Negeri 3 Karangrejo terdiri dari guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu oleh 1 guru, 1 guru olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir setiap guru adalah rata- rata S1. SD Negeri 3 Karangrejo telah banyak meraih prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... ·...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

82

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum SDN Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto

Kabupaten Wonosobo semester II tahun pelajaran 2011/2012 dengan subyek

penelitian kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang. SD Negeri 3

Karangrejo terletak pada desa, kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo.

Dengan letaknya yang berada dikawasan pedesaan menjadikan SD Negeri 3

Karangrejo memiliki suasana yang tenang dan nyaman sehingga cocok untuk

dijadikan tempat belajar. SD Negeri 3 Karangrejo berada cukup jauh dari pusat

kota Wonosobo, meskipun demikian tidak menyebabkan SD Negeri 3 Karangrejo

tertinggal melainkan dapat terus menerus menunjukkan prestasinya dengan

memenangkan beberapa perlombaan dan kompetisi.

Fasilitas pembelajaran di SD Negeri 3 Karangrejo masih terbatas, yakni

masih kurangnya alat peraga, dan belum terdapatnya lab komputer yang sekarang

ini sudah mulai dimiliki oleh berberapa SD lainnya. Meskipun demikian sarana

pembelajaran untuk menunjang kebutuhan siswa sudah dapat dikatakan cukup

karena terpenuhinya kebutuhan peserta didik akan buku-buku penunjang

pembelajaran. Selain itu, terdapat juga buku-buku lain yang dapat dijadikan

sumber bacaan bagi siswa.

Adapun tenaga mengajar di SD Negeri 3 Karangrejo terdiri dari guru kelas

dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu oleh 1 guru, 1 guru

olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir setiap guru adalah rata-

rata S1. SD Negeri 3 Karangrejo telah banyak meraih prestasi baik dibidang

akademik maupun non akademik.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

83

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kelas V SDN 3

Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo yang berjumlah 12

siswa pada mata pelajaran IPS, terlihat bahwa prestasi belajar siswa masih

rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS

yang telah dilakukan. Dimana, sebagian besar peserta didik memperoleh nilai

di bawah KKM = 65. Data prestasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan,

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 1

Rekapitulasi Prestasi Belajar IPS Sebelum Tindakan

No Nilai Sebelum Tindakan KeteranganJumlah Siswa Prosentase (%)

1 < 50 6 50 Belum tuntas2 50 – 54 - - Belum tuntas3 55 – 59 - - Belum tuntas4 60 – 64 2 16.67 Belum tuntas5 65 – 69 1 8.33 Tuntas6 70 – 74 - - -7 75 – 79 1 8.33 Tuntas8 80 – 84 - - Tuntas9 85 – 89 2 16.67 Tuntas

10 90 – 94 - - Tuntas11 95 – 100 - - TuntasJumlah 12 100Rata-rata 57.08Nilai tertinggi 85Nilai terendah 40

Mengacu pada tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa perbandingan siswa

yang mencapai KKM adalah 4 siswa atau 33.33% dan siswa yang belum

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

84

mencapai KKM berjumlah 10 siswa atau 66.67%, yang diuraikan dengan

data pada tabel di atas yaitu siswa yang mendapat nilai < 50 sebanyak 6

siswa atau 50%, siswa mendapat nilai antara 60 – 64 sebanyak 2 siswa atau

16.67%, siswa yang mendapat nilai antara 65 – 69 berjumlah 1 siswa,

dengan prosentase sebesar 8.3%, siswa yang mendapatkan nilai 75 – 879

berjumlah 1 siswa atau prosentasenya sebesar 8.3% dan siswa yang

mendapatkan nilai antara 85 – 89 sebanyak 2 orang atau prosentasenya

sebesar 16.67%. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas adalah 57.08%, dengan

perolehan nilai terendah yaitu 45 dan tertinggi 85. Adapun data rekapitulasi

ketuntasan belajar sebelum diberikan tindakan disajikan pada grafik berikut

ini:

Gambar 4. 1Rekapitulasi Ketuntasan Prestasi Belajar Sebelum Tindakan

Mengacu pada KKM = 65, maka prosentase keseluruhan siswa yang

mencapai kriteria ketuntasan maupun belum tuntas belajar, disajikan pada

tabel berikut ini:

0

1

2

3

4

5

6

> 50

50-5

4

55-5

9

60-6

4

65-6

9

70-7

4

75-7

9

80-8

4

85-8

9

90-9

4

95-1

00

Rekapitulasi Hasil BelajarSebelum Tindakan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

85

Tabel 4. 2

Prosentase Ketuntasan Prestasi Belajar Sebelum Tindakan

No Nilai Sebelum Tindakan KeteranganJumlahSiswa

Prosentase(%)

1 < 65 8 66.67 Belum tuntas2 ≥ 65 4 33.33 Tuntas

Jumlah 12 100Rata-rata 57.08Nilai tertinggi 85Nilai terendah 40

Prosentase ketuntasan prestasi belajar siswa kelas V SDN 3

Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo sebelum dilakukan tindakan,

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM = 65) sebanyak 8 siswa atau 66.67% dari total

keseluruhan siswa; sedangkan siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal sebanyak 4 siswa atau 33.33% dari total seluruh siswa. Berikut,

prosentase siswa yang belum ataupun telah mencapai KKM disajikan pada

gambar berikut ini:

Gambar 4. 2Prosentase Ketuntasan Prestasi Belajar Sebelum Tindakan

67%

33%

tidak tuntas

tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

86

Berdasarkan pengamatan sebelum dilakukan penelitian, rendahnya

hasil prestasi belajar siswa disebabkan oleh siswa tidak termotivasi dalam

mengikuti pelajaran IPS, ini terlihat ketika di kelas, siswa mudah bosan

selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, cara guru mengajar

yang masih didominasi dengan ceramah membuat kelas menjadi monoton

dan sajian pelajaran menjadi kurang menarik perhatian siswa.

Berpatokan pada data hasil prestasi belajar awal atau data hasil

prestasi belajar sebelum dilakukan tindakan, kolabolator melakukan sebuah

penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang

telah diuraikan pada bab-bab terdahulu. Dalam penelitian di SDN

Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo, kolabolator akan menggunakan

metode pembelajaran Mind Map. Penelitian ini akan dilakukan dalam dua

siklus, dimana tiap siklus akan dilakukan dua pertemuan.

4.2.2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Sebelum dilaksanakan tindakan perbaikan, ada beberapa langkah yang

dilakukan oleh penulis, antara lain:

1) Memeriksa kembali RPP yang telah disusun, sambil mencermati

kembali setiap butir yang direncakan akan dilaksanakan pada

pelaksanaan tindakan.

2) Menyiapkan semua alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan.

Setelah itu dilakukan pengecekan lagi alat peraga tersebut apakah

sudah benar-benar tersedia dan sesuai dengan perencanaan

pembelajaran yang hendak dilakukan.

3) Mengecek kembali kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data,

seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan guru yang

mendampingi sebagai observer.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

87

b. Pelaksanaan Tindakan

Setelah menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran, penulis

bersama observer menyepakati untuk melakukan kegiatan perbaikan

pembelajaran yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran yaitu:

Pertemuan I

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan oleh penulis meliputi beberapa

kegiatan seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu

membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, mengecek

kerapian siswa, mengatur tempat duduk siswa dan melakukan

apersepsi. Kegiatan apersepsi yang dilakukan adalah mengingatkan

kembali kepada para siswa tentang materi mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sekaligus menjelaskan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, yang dilakukan oleh penulis adalah

menjelaskan materi pembelajaran yaitu mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan, dengan sub materi “Perjuangan

Bersenjata Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia” mengambil

salah satu tokoh kunci yaitu Soekarno, kemudian menempelkan

gambar Presiden pertama RI tersebut, pada kertas karton putih yang

telah disediakan, menempelkan gambar tersebut pada tengah-tengah

karton, kemudian membuat cabang-cabang dari gambar tersebut

dengan spidol berwarna sambil menjelaskan kepada siswa kaitan

antara gambar presiden Soekarno dengan cabang-cabang yang dibuat.

Cabang pertama yang dibuat adalah tempat dan tanggal kelahiran

beliau, kemudian cabang yang kedua yang dibuat adalah orangtua

beliau, cabang yang ketiga yang dibuat adalah pendidikan yang beliau

tempuh, cabang yang keempat yang dibuat adalah karya-karya beliau

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

88

untuk bangsa dan Negara Indonesia. Setelah membuat cabang-cabang

tersebut, penulis melanjutkan membuat sub-sub cabang yang dimulai

dengan orangtua beliau, tentang bagaimana perbedaan budaya dari

orang tua beliau yaitu antara Jawa dan Bali ditambah juga dengan

agama dari masing-masing orangtuanya yang mempengaruhi

pemikirannya tentang Nasionalisme. Pada cabang yang lain, yaitu

pendidikan beliau, penulis juga membuat sub cabang yaitu waktu

beliau bersekolah di SMP dan SMA di Surabaya, dan bagaimana

pertemuannya dengan Hj Cokroaminoto yang mengajarkan beliau

tentang Islam, tetapi juga mengajarkan beliau tentang nasionalisme.

Pada kedua sub cabang yang berbeda, namun ada titik temunya,

kolabolator membuat garis melengkung, dimana pada ujung garis itu

diberikan tanda panah sebagai tanda bahwa dua sub konsep yang

berbeda tadi yaitu identitas orangtuanya yang berbeda dan salah satu

orang yang mempengaruhi Soekarno ditemukan titik temu yaitu orang-

orang yang sama-sama mempengaruhi pemikiran beliau tentang

gagasan-gagasan nasionalismenya.

Setelah kolabolator memberikan contoh tentang bagaimana

sebuah konsep mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan,

diangkat dengan menggunakan salah satu tokoh sebagai konsep kunci,

dan mengacu pada tokoh tersebut, dapat ditemukan banyak hal melalui

metode Mind Map, kolabolator meminta siswa untuk melakukan hal

yang sama terkait dengan materi yang diberikan. Ketika memulai

meminta siswa untuk melakukan hal tersebut, pada saat bersamaan,

kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa dengan menggunakan

metode Mind Map.

Persoalan muncul ketika siswa diminta untuk mulai melakukan

pembelajaran dengan metode Mind Map. Suasana menjadi agak ribut,

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

89

karena masih banyak siswa belum memahami dengan benar bagaimana

menggunakan metode Mind Map, sehingga kelas menjadi gaduh

karena siswa saling bertanya kepada temannya bagaimana memulai

sebuah ide dengan kata kunci tertentu. Untuk mengendalikan suasana

agar tidak terlalu ribut, penulis meminta siswa untuk menanyakan saja

kepada penulis apa yang belum dipahami. kolabolator kemudian

mendampingi para siswa, memperhatikan cara kerja mereka dengan

menggunakan metode Mind Map, sambil memberikan stimulus yang

dapat memicu pengetahuan-pengetahuan siswa terkait dengan materi

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Setelah waktu membuat Mind Map selesai, kolabolator

memberikan lembar kerja kepada siswa untuk dikerjakan secara

individual. Lembar kerja tersebut dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh siswa mulai memahami materi pelajaran yang sedang

dipelajari dengan menggunakan metode Mind Map.

3) Kegiatan penutup

Kolabolator selaku pengajar, bersama-sama dengan siswa

mengambil kesimpulan tentang materi yang ditelah dipelajari dengan

menggunakan metode Mind Map, sekaligus memberikan kesempatan

kepada siswa yang masih belum memahami materi pelajaran yang

diberikan, kolabolator memberikan pesan kepada siswa untuk

mempelajari lagi materi tersebut di rumah, karena masih akan

dilakukan lagi pertemuan berikutnya, dan memberikan PR.

Pertemuan II

1) Kegiatan awal

Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas, dan apersepsi. Kemudian, guru bertanya kepada siswa

“siapa yang tidak mengerjakan PR?”. Guru mencocokkan PR dan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

90

mengingatkan kembali tentang materi tentang diajarkan dipertemuan

sebelumnya yaitu materi Perjuangan Bersenjata Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia.

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti pertemuan kedua ini, yang dilakukan oleh

kolabolator adalah menjelaskan materi pembelajaran tentang

perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan sub

materi Perjuangan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Indonesia. Untuk memberikan penjelasan tentang sub materi tersebut,

kolabolator menggunakan metode Mind Map, dengan memilih kata

kunci perjuangan diplomasi sebagai konsep utama. Dari konsep utama

ini, kolabolator membuat cabang-cabang lagi yaitu perjanjian Renville,

perjanjian Linggarjati, perjanjian Roem – Royen. Setelah membuat

sub-sub cabang tersebut, kolabolator melanjutkan membuat ranting-

ranting lagi dengan menyertakan para tokoh yang berjuang melalui

jalur diplomasi pada setiap perjanjian-perjanjian yang dibuat antara

Indonesia dengan Belanda. Setelah melakukan pemetaan materi

dengan menggunakan metode Mind Map, siswa diminta untuk

memetakan materi yang sedang dipelajari dengan menggunakan salah

satu perundingan antara Indonesia dan Belanda yaitu perundingan

Linggarjati. kolabolator mendampingi selama siswa melakukan

pemetaan materi tersebut, sambil membantu siswa mengaitkan materi

tersebut dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah didapatkan

sebelum-sebelumnya untuk mempermudah mengembangkan konsep-

konsep. Pada pertemuan kedua ini, siswa sudah lebih tenang, dimana

masing-masing sudah lebih fokus untuk mengerjakan bagiannya

sendiri-sendiri. Tidak terlupakan pula, kolabolator membagikan angket

motivasi belajar untuk diisi oleh para siswa, secara khusus motivasi

belajar pada mata pelajaran dengan menggunakan metode Mind Map.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

91

3) Kegiatan penutup

Setelah waktu selesai, siswa diberikan tugas secara individual

untuk dikerjakan di rumah, kolabolator sebagai pengajar memberikan

kesempatan kepada siswa yang belum memahami pelajaran termasuk

metode pembelajarn untuk bertanya, kolabolator selaku pengajar

bersama-sama dengan siswa mengambil kesimpulan dan kolabolator

mengingatkan untuk mempelajari sub materi berikutnya yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya.

c. Observasi

Pada kegiatan ini, yang diamati adalah prestasi belajar melalui tes

yang dilakukan setelah tindakan, dan motivasi belajar siswa setelah

diberikan tindakan dengan metode belajar Mind Map. Berikut ini akan

dipaparkan prestasi belajar juga motivasi belajar siswa yang diperoleh

setelah dilakukan tindakan pada siklus I, baik pada pertemuan pertama

maupun pertemuan kedua.

1) Prestasi belajar Siswa pada Siklus I

Hasil observasi prestasi belajar dan motivasi belajar pada siklus I

yang diperoleh selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan

metode Mind Map kelas V SDN Karangrejo Kec Selomerto Kab

Wonosobo, adalah sebagai berikut:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

92

Tabel 4. 3

Rekapitulasi Ketuntasan Prestasi belajar Siklus I

No NilaiSebelum Tindakan

KeteranganJumlahSiswa

Prosentase(%)

1 < 50 1 8.33 Belum tuntas2 50 – 54 1 8.33 Belum tuntas3 55 – 59 1 8.33 Belum tuntas4 60 – 64 1 8.33 Belum tuntas5 65 – 69 4 33.33 Tuntas6 70 – 74 - - Tuntas7 75 – 79 2 16.67 Tuntas8 80 – 84 1 8.33 Tuntas9 85 – 89 1 8.33 Tuntas

10 90 – 94 - - Tuntas11 95 – 100 - - Tuntas

Jumlah 12 100Rata-rata 66

Nilai tertinggi 86Nilai terendah 43

Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas perbandingan prestasi belajar

siswa pada kondisi sebelum tindakan dan setelah diberikan tindakan pada

siklus I, yang mencapai kentuntasan belajar (KKM= 65) sebanyak 8 siswa

atau 66.67% dari kondisi awal yang hanya mencapai 33.33%, sedangkan

siswa yang belum mencapai kentuntasan belajar sebanyak 4 siswa atau

sebanyak 33.33%, dari kondisi awal sebelum tindakan yaitu 66.67%.

Pada kondisi awal, diketahui bahwa ada 6 siswa atau 50% dari total

siswa yang memperoleh nilai di bawah 50. Kondisi ini berubah setelah

diberikan tindakan pada siklus I, dimana hanya terdapat 1 siswa yang

mendapatkan nilai di bawah 50 atau sebesar 8.33%. Siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 55 – 59 dan 60 – 64 juga berjumlah

masing-masing 1 siswa dengan prosentase 8.33%. Siswa yang

mendapatkan nilai antara 65 – 59 berjumlah 4 siswa atau 33.33%, tidak ada

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

93

siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 70 – 74, 2 siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 75 – 79 atau 16.67%, tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 80 – 84, dan ada 2 siswa yang

mendapatkan nilai pada rentang 85 – 90 atau 16.67% dan tidak ada siswa

yang mendapatkan nilai pada rentang antara 90 – 100. Nilai rata-rata siswa

meningkat dari awal sebelum tindakan yaitu 57.08 menjadi 66 pada siklus

I. Nilai terendah dicapai dengan nilai 45 dan nilai tertinggi adalah 85.

Rekapitulasi perolehan prestasi belajar pada siklus I tersebut, disajikan

pada gambar berikut ini:

Gambar 4. 3

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Prestasi Belajar Siklus I

Berikut disajikan dalam tabel, prosentase ketuntasan belajar pada

siklus I. hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

0

1

2

3

4

RekapitulasiKetuntasan HasilBelajar Siklus I

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

94

Tabel 4. 4

Prosentase Ketuntasan Hasil Prestasi Belajar Siklus I

No Nilai Sebelum Tindakan KeteranganJumlah Siswa Prosentase (%)

1 < 65 4 33.33 Belum tuntas2 ≥ 65 8 66.67 Tuntas

Jumlah 12 100Rata-rata 66Nilai tertinggi 85Nilai terendah 45

Prosentase ketuntasan hasil prestasi belajar siswa SD Negeri 3

Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo, sebelum dilakukan tindakan

diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan

Minimal sebanyak 8 siswa atau 66.67%; sedangkan yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal sebanyak 4 siswa dengan prosentase 33.33%. Kondisi

ini berubah setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, dimana siswa yang

berhasil lulus KKM sebanyak 8 siswa atau 66.67% dan siswa yang belum

berhasil lulus KKM sebanyak 4 siswa atau 33.33%. Berikut prosentase

prestasi belajar siklus I disajikan pada gambar di bawah ini:

Gambar 4. 4

Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan pengamatan, setelah diadakan penelitian tindakan siklus

I, terjadi peningkatan hasil prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan karena

siswa termotivasi dan mulai merasa senang dalam proses pembelajaran.

67%

33%tuntas

tidak tuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

95

Meskipun awalnya siswa sangat ribut, namun terlihat bahwa siswa

menikmati dan tidak merasa bosan saat mengikuti kegiatan pembelajaran di

kelas.

2) Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I

Berikut ini juga dipaparkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa,

dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Mind

Map. Patokan untuk mengukur prestasi belajar siswa adalah nilai (skala)

tertinggi pada jawaban angket yaitu 4 dikalikan dengan jumlah soal yaitu

25, dikalikan dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran yaitu 12

siswa. Uraiannya adalah seperti berikut:= ∑∑ 100Untuk skor perolehan, diperoleh sebagai berikut: 4 x 25 x 12 = 1200.

Jumlah skor yang diperoleh adalah 882. Dengan berpatokan pada rumus

untuk menghitung skor motivasi belajar siswa yaitu:Nilai = Σ Skor yang diperolehΣ Skor maksimum X100%8821200 100

= 74%.

Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

>86% = baik sekali

70 – 85% = baik

55 – 69% = cukup baik

<54% = kurang

Dari ketentuan di atas, maka motivasi belajar siswa kelas V SDN 3

Karangrejo pada mata pelajaran IPS dikatakan baik setelah dilakukan

tindakan pada siklus I, dengan menggunakan metode Mind Map sebagai

metode pembelajaran.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

96

Tabel 4.5Hasil Penilaian Angket Motivasi Belajar Siswa

Variabel Aspek Indikator Item Skor Prosentase

Motivasibelajarsiswa

Mendorongindividu

untuk berbuat

Terdorongmenggunakan metode

Mind Map dalampembelajaran IPS

1 – 8 300 34%

Menyeleksisesuatu

perbuatan(tindakan)

Memilih menggunakanmetode Mind Map

dalam pembelajaranIPS

9 – 15 261 30%

Mencapaitujuan

Berhasil mencapaiKKM 16 – 25 321 36%

Total 882 100%

3) Perbandingan Prestasi belajar Sebelum Tindakan dan Siklus I

Untuk mengetahui terjadinya peningkatan prestasi belajar setelah

dilakukan tindakan pada siklus I, berikut disajikan dalam tabel nilai

yang diperoleh siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan pada

siklus I.

Tabel 4. 6Perbandingan Prestasi belajar Sebelum Tindakan dan Siklus I

No Nilai Pra Siklus Keterangan Siklus I Keterangan1 40-45 6 Belum Tuntas 1 Belum Tuntas2 46-50 0 Belum Tuntas 1 Belum Tuntas3 51-55 0 Belum Tuntas 1 Belum Tuntas4 56-60 0 Belum Tuntas 1 Belum Tuntas5 61-65 2 Belum Tuntas 0 Belum Tuntas6 66-70 0 Tuntas 4 Tuntas7 71-75 2 Tuntas 2 Tuntas8 76-80 0 Tuntas 0 Tuntas9 81-85 2 Tuntas 2 Tuntas

10 86-90 0 Tuntas 0 Tuntas11 91-95 0 Tuntas 0 Tuntas12 96-100 0 Tuntas 0 Tuntas

Jumlah 12 12

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

97

Dari data tabel 4.6 di atas menunjukkan adanya peningkatan

prestasi belajar siswa. Pada studi awal siswa yang tuntas prestasi belajar

hanya 4 siswa (33.33%). Siswa yang belum tuntas belajar mencapai 8

siswa (66.67%) dari 12 siswa, dengan nilai rata-rata sebelum tindakan

57.08. Pada siklus I peningkatan prestasi belajar meningkat mencapai 8

siswa (66.67%) dari 12 siswa, nilai rata-rata dari studi awal 57.08 naik

menjadi 65. 83. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi

belajar siswa, meskipun peningkatan prestasi belajar siswa belum sesuai

dengan kriteria yang diinginkan yaitu 70% dari 12 siswa.

Adapun perbandingan prestasi belajar sebelum tindakan dan

setelah tindakan pada siklus I disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 7

Perbandingan Ketuntasan Prestasi belajar Kondisi Awal dan Siklus I

No. NilaiKondisi Awal Siklus I

JumlahSiswa

Prosentase(%)

JumlahSiswa

Prosentase(%)

1 Tuntas 4 33.33 8 66.67

2 BelumTuntas 8 66.67 4 33.33

Jumlah 12 100% 12 100%

Mengacu pada tabel 4.6 di atas, dilihat bahwa terjadi peningkatan

jumlah siswa yang tuntas dalam belajar setelah diberikan tindakan pada

siklus I. Meskipun, peningkatan tersebut belum mencapai kriteria yaitu

70% dari total jumlah siswa. Adapun perbandingan prestasi belajar

sebelum tindakan dan tindakan pada siklus I, tersaji pada gambar berikut

ini:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

98

Gambar 4. 5

Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Sebelum Tindakan

dan Tindakan Siklus I

Mengacu pada tabel dan gambar di atas, maka terjadi peningkatan

prestasi belajar sebelum siklus dan setelah siklus I yaitu terjadi

peningkatan 33.34%.

d. Refleksi

Pembelajaran IPS kelas V pada materi mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan pada siklus I ini belum berhasil sesuai

kriteria yang ditentukan karena ketuntasan belajar baru 66.67%. Ini ini

berarti baru 8 siswa dari 12 siswa tuntas belajar atau mendapat nilai 65

ke atas.

Hasil diskusi guru dengan observer dapat mengungkapakan faktor

penyebab kekurang keberhasilan dalam pembelajaran yaitu:

a) Pembelajaran masih gaduh dan kurang terkendali saat pada saat siswa

mulai diminta untuk membuat materinya sendiri dengan

menggunakan metode Mind Map.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Kondisi Awal Siklus I

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

99

b) Guru belum memberi reward/penguatan pada siswa yang menjawab

benar.

c) Guru masih kaku dalam memandu siswa yang belum memahami

langkah-langkah pembuatan Mind Map, juga dalam mengeksplorasi

pengetahuan siswa untuk diasosiasikan dengan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa.

Berdasarkan data yang telah dianalisis dan data hasil diskusi, penulis

melakukan penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan yang

telah dilakukan. Hasil ini menunjukkan bahwa penguasaan siswa sudah

meningkat, meskipun belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang

ditentukan karena ketuntasan belajar baru 66.67%, atau baru 8 dari 12

siswayang tuntas belajar atau mendapat nilai 65 ke atas.

Berdasarkan hasil evaluasi observasi, peneliti memutuskan untuk

mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:

1) Memandu siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan siswa untuk

diasosiakan dengan materi yang sedang dipelajari melalui metode

Mind Map.

2) Memberikan reward kepada siswa yang menjawab benar. Reward

atau penguatan kepada siswa berupa poin-poin.

4.2.3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Bersama-sama dengan supervisor dan observer penulis yang

berperan sebagai pengajar merevisi RPP dan menyiapkan kembali skenario

tindakan yang akan dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran siklus II.

Berdasarkan hasil diskusi dengan observer dan refleksi siklus I maka

penulis selaku pengajar melakukan upaya perbaikan pembelajaran,

memandu siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan siswa untuk

diasosiakan dengan materi yang sedang dipelajari melalui metode Mind

Map. dan memberikan reward atau penguatan kepada siswa yang

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

100

menjawab benar. Selain itu penulis juga menyiapkan kembali lembar kerja

siswa, lembar evaluasi, dan menyiapakan alat peraga. Juga, observer

bersama guru juga menyepakati fokus observer dan kriteria yang akan

digunakan.

b. Pelaksanaan

Pertemuan I

1) Kegiatan awal

Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di

ruangan kelas, dan apersepsi. Kemudian, guru bertanya kepada siswa

“siapa yang tidak mengerjakan PR?”. Guru mencocokkan PR dan

mengingatkan kembali tentang materi tentang diajarkan dipertemuan

sebelumnya yaitu materi Perjuangan Diplomasi Mempertahankan

Kemerdekaan Indonesia.

2) Kegiatan inti, kolabolator menjelaskan kembali materi tentang

perjuangan diplomasi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Setelah bertanya jawab sebentar, kolabolator melanjutkan materi

tokoh-tokoh pejuang dalam usaha mempertahankan kemerdekaan

Indonesia. Pada materi ini, kolabolator memilih menggunakan dua

tokoh yaitu Jenderal Soedirman dan Drs Moh Hatta sebagai konsep

kunci dalam menjelaskan materi yang diajarkan. Kolabolator lebih

dahulu menempelkan tokoh Jenderal Soedirman pada karton yang

telah disediakan, kemudian membuat cabang dengan menggunakan

spidol berwarna mulai dari asal beliau, tempat dan tanggal lahir beliau,

orangtua, pendidikan militer yang pernah ditempuh, dan karya-karya

beliau dalam fungsi dan perannya sebagai panglima besar dalam

mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sambil membuat cabang-

cabang, kolabolator juga ikut menjelaskan isi dari cabang-cabang

tersebut kepada siswa. Setelah selesai membuat cabang-cabang,

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

101

kolabolator meminta kepada siswa untuk membuat peta konsep yang

sama dengan menggunakan tokoh Drs Moh Hatta. Pada saat siswa

diminta untuk memulai menggunakan peta konsep dengan kata kunci

di atas, tampak bahwa tidak seperti pada siklus I, siswa sudah mulai

lebih tenang, ada siswa yang sudah berani mengangkat tangan dan

bertanya tentang melanjutkan dari membuat cabang ke ranting-ranting

dan bagaimana mengaitkan antara dua cabang yang berbeda, namun

ada titik temu yang sama. Ada yang sudah berani bertanya, “pak kalau

metode Mind Map ini diterapkan pada mata pelajaran lain bisa atau

tidak? Kolabolator menjawab bisa dan menjelaskan bahwa sebenarnya

metode Mind Map dapat diterapkan bukan hanya dalam pelajaran,

tetapi bisa diterapkan ketika membuat perencanaan untuk liburan,

membuat perencanaan menabung dan lain-lain. Sambil memberikan

penjelasan tentang manfaat menggunakan metode Mind Map,

kolabolator bersama dengan observer membagikan angket motivasi

belajar untuk diisi oleh para siswa. Angket ini digunakan untuk

mengetahui bagaimana siswa memberikan tanggapan, bagaimana

siswa menjadi termotivasi dalam belajar setelah mengerti bagaimana

menggunakan metode Mind Map.

3) Kegiatan akhir

Setelah waktu selesai, siswa diberikan tugas secara individual

untuk dikerjakan di rumah, kolabolator sebagai pengajar memberikan

kesempatan kepada siswa yang belum memahami pelajaran termasuk

metode pembelajarn untuk bertanya, kolabolator selaku pengajar

bersama-sama dengan siswa mengambil kesimpulan dan kolabolator

mengingatkan untuk mempelajari sub materi berikutnya yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya. Tidak lupa, kolabolator juga

memberikan pujian kepada siswa yang aktif bertanya, sambil

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

102

mengingatkan pada siswa yang lain, bahwa bertanya adalah hal

penting dan mendasar di dalam belajar.

Pertemuan II

1) Kegiatan awal

Seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, kegiatan awal

dimulai dengan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana

di ruangan kelas, dan apersepsi. Kolabolator sebagai pengajar

kemudian melemparkan pertanyaan kepada siswa, “ayo siapa yang

bisa bercerita tentang Drs Moh Hatta?” Serempak hampir semua siswa

mengacungkan tangan dan menjawab saya pak. Kolabolator

memberikan kesempatan satu persatu kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan. Ada siswa yang menjawab tempat lahir

beliau, ada yang menjawab pendidikan yang ditempuh, ada yang

menjawab beliau penemu gagasan ekonomi kerakyatan, ada yang

menjawab beliau adalah salah satu delegasi dalam perjanjian-

perjanjian diplomasi antara Indonesia dengan Belanda dan ada juga

yang menjawab beliau adalah Wakil Presiden I Republik Indonesia.

Setelah siswa selesai menjawab tidak lupa kolabolator memberikan

pujian kepada seisi kelas. Setelah itu, kolabolator menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan itu.

2) Kegiatan inti

Melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya, pada

pertemuan II siklus II ini, masih dibahas materi tentang tokoh-tokoh

pejuang dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tokoh

yang kali ini dipilih sebagai konsep sentral dalam menjelaskan materi

ini adalah Mr Syafrudin Prawiranegara. Sama seperti pada pertemuan

sebelumnya, kolabolator menempelkan karton putih, kemudian

menempelkan gambar Mr Syafrudin Prawiranegara, kemudian

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

103

membuat cabang-cabang dimulai dengan menggunakan lima

pertanyaan dasar yaitu (siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana),

yang semua itu terkait dengan beliau. Setelah itu, kolabolator meminta

siswa untuk menjelaskan peran tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan Dr Kariadi. Sambil siswa mengerjakan tugasnya,

kolabolator mengingatkan untuk siswa jangan lupa mengisi angket

motivasi belajar yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya.

Pada pertemuan kedua siklus II ini, terlihat siswa sangat tenang dalam

mengerjakan tugasnya, siswa paham menggunakan metode Mind Map,

ini terlihat dengan beragam warna yang digunakan siswa dalam

membuat cabang-cabang dan ranting-ranting dari konsep utama yang

diberikan.

3) Kegiatan akhir

Setelah semua siswa selesai mengerjakan tugasnya, kolabolator

memberikan kesempatan siswa untuk bertanya pada hal-hal yang

belum dipahami. Ada siswa mengacungkan tangan; awalanya

kolabolator berpikir bahwa siswa tersebut hendak bertanya, ternyata

siswa tersebut mengeluarkan pendapatnya : “pak, ternyata metode

Mind Map menyenangkan ya pak, saya jadi banyak tahu tentang materi

yang diajarkan. Dibandingkan kalau dengar saja, saya jadi bosan dan

mengantuk”. Sebelum menutup pelajaran, kolabolator memberikan tes

akhir kepada siswa, juga memberikan pujian dan mengucapkan

terimakasih atas kerjasama selama kolabolator melakukan penelitian.

Kolabolator juga mengingatkan siswa, untuk dapat menggunakan

metode Mind Map pada mata pelajaran yang lain, atau mungkin juga

dalam membuat rencana-rencana yang lain.

c. Observasi

Bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar,

bersamaan dengan itu, kolabolator meminta observer untuk melakukan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

104

observasi dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa yang

telah disiapkan sebelumnya. Berikut diuraikan hasil observasi yaitu

prestasi belajar siswa pada siklus II, kolabolator ketika mengajar dengan

menggunakan metode Mind Map, termasuk motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPS materi mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan dengan menggunakan metode Mind Map.

1) Prestasi belajar Siklus II

Hasil observasi prestasi belajar dan motivasi belajar pada siklus

II yang diperoleh selama proses pembelajaran IPS dengan

menggunakan metode Mind Map kelas V SDN Karangrejo Kec

Selomerto Kab Wonosobo, adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 8Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siklus II

NoNilai Sebelum Tindakan Keterangan

JumlahSiswa

Prosentase(%)

1 < 50 - - Belum tuntas2 50 – 54 - - Belum tuntas3 55 – 59 - - Belum tuntas4 60 – 64 - - Belum tuntas5 65 – 69 - Tuntas6 70 – 74 1 8.33 Tuntas7 75 – 79 1 8.33 Tuntas8 80 – 84 1 8.33 Tuntas9 85 – 89 3 25 Tuntas

10 90 – 94 2 16.67 Tuntas11 95 – 100 4 33.33 Tuntas

Jumlah 12 100Rata-rata 87.5Nilai tertinggi 100Nilai terendah 70

Mengacu pada tabel di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan

ketuntasan prestasi belajar siswa pada siklus II dibandingkan dengan

pada siklus I. Jika pada siklus I, siswa yang tuntas belajar mencapai

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

105

66.67% dari total jumlah keseluruhan siswa, maka pada siklus II siswa

yang tuntas belajar 100% ; dengan uraian sebagai berikut: yang

mendapatkan nilai pada rentang 70 – 74, 75 – 79, 80 – 84 berjumlah

masing-masing berjumlah 1 siswa dengan prosentase 8.33%; yang

mendapatkan nilai dalam rentang 85 – 89 berjumlah 3 sswa, yang

mendapatkan nilai pada rentang 90 – 94 ada dua siswa atau 16.67%

dan yang mendapatkan nilai pada rentang 95 – 100 berjumlah 4 orang

atau 33.33%. Nilai rata-rata kelas menjadi meningkat yaitu 87.5,

dengan nilai terendah 70 dan tertinggi 100. Adapun rekapitulasi

ketuntasan prestasi belajar siswa, disajikan pada grafik berikut ini:

Gambar 4. 6Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Prestasi Belajar Siklus II

02468

1012

> 50

50-5

4

55-5

9

60-6

4

65-6

9

70-7

4

75-7

9

80-8

4

85-8

9

90-9

4

95-1

00

0 0 0 0 0 1 1 1 2 3 4

Rekapitulasi Hasil Prestasi Belajar Siklus II

Rekapitulasi HasilBelajar Siklus II

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

106

Tabel 4. 9Prosentase Ketuntasan Hasil Prestasi Belajar Setelah Pelaksanaan

Siklus II

No Nilai Sebelum Tindakan KeteranganJumlahSiswa

Prosentase(%)

1 < 65 - - Belum tuntas2 ≥ 65 12 100 Tuntas

Jumlah 12 100Rata-rata 87.5Nilai tertinggi 100Nilai terendah 70

Ketuntasan prestasi belajar Hasil Ketuntasan belajar siswa SD

Negeri 3 Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo, sebelum

dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai

kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 8 siswa

atau 66.67% pada siklus I kemudian terjadi penurunan menjadi 4 siswa

atau 33.33% setelah dilakukan siklus II tidak ada lagi siswa yang tidak

berada pada di bawah KKM. Sedangkan, sedangkan yang mencapai

ketuntasan minimal sebelum dilaksanakan tindakan yaitu sebanyak 4

siswa atau 33.33% pada siklus I kemudian meningkat menjadi 8 siswa

atau 66.67%, dan pada siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi

100% tuntas dalam belajar IPS. Dengan hasil ini membuktikan

penelitian yang telah dilakukan telah berhasil karena telah melebihi

batas ketuntasan yaitu 70% sedangkan hasil yang didapat adalah

100%. Ketuntasan prestasi belajar pada kondisi awal setelah siklus I

dan siklus II disajikan pada grafik berikut ini:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

107

Gambar 4. 7

Ketuntasan Prestasi belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan pengamatan setelah diadakanya penelitian tindakan

siklus II, terjadi kenaikan prestasi belajar siswa. Terjadinya kenaikan

prestasi belajar siswa tersebut karena siswa merasa senang dalam

proses pembelajaran. Siswa terlihat sangat antusias, aktif dalam

bertanya tentang menggunakan metode Mind Map, bahkan ada siswa

yang mengatakan jika metode Mind Map sangat menyenangkan karena

membantu menggali pengetahuannya. Berikut disajikan keaktifan

siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS materi mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode Mind

Map.

2) Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II

Berikut ini, juga dipaparkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa

dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Mind

Map. Patokan untuk mengukur prestasi belajar siswa adalah nilai (skala)

tertinggi pada jawaban angket yaitu 4 dikalikan dengan jumlah soal yaitu

25, dikalikan dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran yaitu 12

siswa. Uraiannya adalah seperti berikut:

0

2

4

6

8

10

12

Awal Siklus I Siklus II

8

4

0

4

8

12

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

108

= ∑∑ 100Untuk skor maksimum, diperoleh sebagai berikut: 4 x 25 x 12 = 1200.

Dari hasil pengumpulan angket motivasi belajar, diketahui bahwa

perolehan nilai adalah 1052.Nilai = Σ Skor yang diperolehΣ Skor maksimum X100%10521200 100

= 88%.

Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

>86% = baik sekali70 – 85% = baik55 – 69% = cukup baik<54% = kurang

Adapun hasil penghitungan motivasi belajar IPS siswa dalam

menggunakan metode Mind Map dalam pembelajaran disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4. 10

Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Variabel Aspek Indikator Item Skor Prosentase

Motivasibelajarsiswa

Mendorongindividu

untukberbuat

Terdorong menggunakanmetode Mind Map dalam

pembelajaran IPS1 – 8 353 34%

Menyeleksisesuatu

perbuatan(tindakan)

Memilih menggunakanmetode Mind Map dalam

pembelajaran IPS9 – 15 306 29%

Mencapaitujuan Berhasil mencapai KKM 16 – 25 393 37%

Total 1052 100%

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

109

Dari ketentuan di atas, maka motivasi belajar siswa kelas V SDN

Karangrejo pada mata pelajaran IPS dikatakan baik sekali setelah

dilakukan tindakan pada siklus I, dengan menggunakan metode Mind Map

sebagai metode pembelajaran.

3) Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

Untuk mengetahui terjadinya peningkatan prestasi belajar setelah

dilakukan tindakan pada siklus II, berikut disajikan dalam tabel nilai

yang diperoleh siswa pada siklus I dan setelah tindakan pada siklus II

Tabel 4. 11

Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

No Nilai Siklus I Keterangan Siklus II Keterangan1 41-45 1 Belum Tuntas 0 Belum Tuntas2 46-50 0 Belum Tuntas 0 Belum Tuntas3 51-55 2 Belum Tuntas 0 Belum Tuntas4 56-60 1 Belum Tuntas 0 Belum Tuntas5 61-65 0 Belum Tuntas 0 Belum Tuntas6 66-70 4 Tuntas 1 Tuntas7 71-75 0 Tuntas 1 Tuntas8 76-80 2 Tuntas 1 Tuntas9 81-85 1 Tuntas 3 Tuntas

10 86-90 1 Tuntas 2 Tuntas11 91-95 0 Tuntas 2 Tuntas12 96-100 0 Tuntas 2 Tuntas

Jumlah 12 12

Dari data tabel 4.10 di atas, menunjukkan adanya peningkatan

prestasi belajar siswa. Pada siklus I siswa yang tuntas hasil prestasi

belajar hanya 8 siswa (66.67%) Siswa yang belum tuntas belajar

mencapai 4 siswa (33.33%) dari 12 siswa, dengan nilai rata-rata

sebelum tindakan 65.83. Pada siklus II, peningkatan hasil prestasi

belajar meningkat mencapai 12 siswa (100%) dari 12 siswa, nilai rata-

rata dari studi awal 65.83 naik menjadi 87.5. Hal ini menunjukkan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

110

adanya peningkatan hasil prestasi belajar siswa, dan pelaksanaan

pembelajaran dikatakan berhasil, karena semua siswa berhasil lulus dari

KKM. Berikut disajikan perbandingan ketuntasan hasil prestasi belajar

pada siklus I dengan siklus II.

Tabel 4. 12

Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

No. NilaiSiklus I Siklus II

JumlahSiswa

Prosentase(%)

JumlahSiswa

Prosentase(%)

1 Tuntas 8 66.67 12 100

2 BelumTuntas 4 33.33 - -

Jumlah 12 100% 12 100%

Mengacu pada tabel di atas, berikut akan disajikan dalam bentuk

grafik perbandingan hasil prestasi belajar pada siklus I dengan siklus II.

Gambar 4. 8

Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

0

2

4

6

8

10

12

Siklus I Siklus II

4

0

8

12

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

111

Berikut akan disajikan dalam tabel prosentase perbandingan hasil

prestasi belajar setelah tindakan pada siklus I dan tindakan pada siklus II.

Tabel 4. 13

Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II

No PembelajaranSiswa Tuntas Siswa Belum Tuntas

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1. Siklus I 8 66.67% 4 33.33%

2. Siklus II 100 100% - -

Berdasarkan tabel 4.12 di atas terlihat jelas peningkatan ketuntasan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan, dengan menggunakan metode Mind

Map. Dari siklus I ke siklus II peningkatan yang terjadi mencapai

33.33%.

Di bawah ini akan disajikan dalam tabel, perbandingan keseluruhan

ketuntasan prestasi belajar mulai dari kondisi awal, siklus I, sampai

siklus II.

Tabel 4. 14

Perbandingan Ketuntasan Hasil Prestasi Belajar Kondisi Awal,Siklus I dan Siklus II

No. NilaiTuntas Belum Tuntas

JumlahSiswa Persentase Jumlah

Siswa Persentase

1 Kondisi Awal 4 33.33% 8 66.67%

2 Siklus I 8 66.67 % 4 33.33 %3 Siklus II 12 100 % - -

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

112

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan

ketuntasan hasil prestasi belajar baik pada siklus I maupun ke siklus II.

Pada kondisi awal menuju siklus I, terjadi peningkatan ketuntasan hasil

prestasi belajar sebanyak 33.34%, sedangkan ketuntasan hasil prestasi

belajar pada siklus I ke siklus II meningkat sebesar 33.33%. Dengan hasil

ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Mind Map

berhasil pada pelajaran IPS materi mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan pada siswa kelas V SDN Karangrejo Kec Selomerto Kab

Wonosobo semester II tahun pelajaran 2011/2012.

Hasil ini disajikan pada grafik perbandingan ketuntasan hasil

prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dapat dilihat

pada grafik yang tersaji berikut ini:

Gambar 4. 9Perbandingan Ketuntasan Hasil Pretasi Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan

Siklus II

4) Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dengan Siklus IIAgar mengetahui terjadinya peningkatan motivasi belajar IPS siswa

kelas V SDN 03 Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo, berikut ini

0

2

4

6

8

10

12

Awal Siklus I Siklus II

8

4

0

4

8

12

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

113

dipaparkan perbandingan motivasi belajar IPS siswa dalam menggunakan

metode Mind Map sebagai metode pembelajaran. Perbandingannya

diuraikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4. 15Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

No. AspekSiklus I Siklus II Peningkatan

Skor Skor Skor Prosentase

1 Item 1-8 300 353 53 4%

2 Item 9-15 261 306 45 4%

3 Item 15-30 321 393 72 6%

Total 882 1052 170 14%

Melihat tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa peningkatan motivasi

belajar siswa pada siklus I dari 74%, meningkat menjadi 88% pada siklus

II, atau terjadi peningkatan 14%, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus

II. Hal ini terjadi karena guru melakukan beberapa perbaikan kekurangan-

kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan pada siklus II.

Berdasarkan hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar IPS

siswa kelas V SDN 03 Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo,

meningkat dari baik pada siklus I menjadi baik sekali pada siklus II.

d. Refleksi

Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran,pada materi

mempe4rsiapkan dan mempertahankan kemerdekaan, kolabolator bersama

observer5 melakukan refleksi. Ternyata hasil perbaikan pembelajaran

memberik6an hasil sesuai yang diharapkan, dimana semua siswa pada

siklus II berhasil tuntas dalam belajarnya.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

114

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Guru

Pada bagian ini, akan diuraikan penggunaan metode Mind Map dalam

pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru, maupun oleh siswa. Uraian

penggunaan metode Mind Map dalam pembelajaran IPS ini dimaksudkan untuk

melihat sejauh mana metode ini benar-benar diterapkan, sehingga dengan demikian

dapat diambil kesimpulan darinya bahwa metode ini dapat meningkatkan motivasi

maupun prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SDN 03 Karangrejo Kec

Selomerto Kab Wonosobo.

Acuan untuk penggunaan metode Mind Map dalam pembelajaran ini,

diambil dari lembar observasi guru maupun lembar observasi siswa. Berikut ini,

akan disajikan dalam tabel penggunaan metode Mind Map sebagai metode

pembelajaran oleh guru dalam mengajarkan mata pelajaran IPS materi

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan. Penggunaan metode Mind

Map dalam pembelajaran IPS pada materi mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan tersebut, akan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 16Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Guru Siklus I Pertemuan I

No Aspek yang diamati

Siklus I

Pertemuan I

Ya Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2 Penyampaian Materi dan StrategiPembelajaran X

3 Penggunaan Metode Pembelajarandan Pemanfaatan Sumber Belajar √

4 Penilaian Hasil Belajar √

5 Mengakhiri Pelajaran X

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

115

Mengacu pada lembar observasi guru dalam menggunakan metode Mind

Map dalam pembelajaran IPS materi mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan, diketahui bahwa pada siklus I pertemuan I, dari lima aktivitas yang

diamati, hanya 3 yang dilakukan atau 60% dari keseluruhan aktivitas dan 2 langkah

tidak dilakukan. Pada siklus I pertemuan II penilaian pembelajaran pada guru

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan aspek yang sama pada

pertemuan I pada siklus II. Berikut dipaparkan penilaian pembelajaran yang

dilakukan oleh guru yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. 17

Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Guru Siklus I Pertemuan II

No Aspek yang diamatiSiklus I

Pertemuan IIYa Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2 Penyampaian Materi danStrategi Pembelajaran √

3Penggunaan MetodePembelajaran danPemanfaatan Sumber Belajar

4 Penilaian Hasil Belajar √

5 Mengakhiri Pelajaran X

Pada pertemuan II siklus I, terjadi peningkatan yaitu dari 5 askpek yang

diamati melalui pembelajaran berdasarkan metode pembelajaran Mind Map yang

harus dilakukan, ada 4 aktivitas yang dilakukan atau 80%, dan 1 aktivitas lainnya

tidak dilakukan atau 20% dari keseluruhan aktivitas pembelajaran.

Pada siklus I pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan

metode mind map menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berlangsung dengan

cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan hasil penilaian dari lembar observasi yang

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

116

menunjukkan peningkatkan dari pertemuan I hingga pertemuan II pada siklus I.

Sedangkan penilaian pada siklus II dijabarkan melalui tabel berikut:

Tabel 4. 18Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Guru Siklus II Pertemuan I

No Aspek yang diamatiSiklus II

Pertemuan IYa Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2 Penyampaian Materi dan StrategiPembelajaran √

3 Penggunaan Metode Pembelajarandan Pemanfaatan Sumber Belajar √

4 Penilaian Hasil Belajar √

5 Mengakhiri Pelajaran √

Tabel di atas menunjukkan penilaian yang diberikan kepada guru selama

proses pembelajaran berlangsung. Dari kelima aspek yang diamati, guru telah

melakukan keseluruhan aspek dengan demikian pembelajaran pada siklus II

pertemuan I telah berlangsung dengan sangat baik. Pembelajaran pada siklus II

pertemuan II dipaparkan melalui tabel berikut:

Tabel 4. 19Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Guru Siklus II Pertemuan II

No Aspek yang diamatiSiklus II

Pertemuan IIYa Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2 Penyampaian Materi dan StrategiPembelajaran √

3 Penggunaan Metode Pembelajarandan Pemanfaatan Sumber Belajar √

4 Penilaian Hasil Belajar √

5 Mengakhiri Pelajaran √

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

117

Pada siklus II pertemuan I dan II, dari 5 askpek yang diamati dalam

pembelajaran, kelima askpek tersebut dilakukan oleh guru dalam proses

pembelajaran. Kelima aspek tersebut dilakukan karena berdasarkan catatan

observasi pada siklus I, dimana ha-hal yang perlu diperbaiki oleh pengajar antara

lain, yaitu mendampingi siswa selama siswa melakukan pencatatan materi

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode

Mind Map, mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan cara mengasosiasikan

konsep-konsep kunci dengan hal-hal yang dipahami siswa.

4.3.2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Siswa

Selain mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan menggunakan

metode Mind Map, juga diamati kegiatan siswa yang terlibat dalam pembelajaran.

Pengamatan ini dimaksudkan bahwa sejauh mana siswa memahami metode

pembelajaran dengan menggunakan Mind Map itu sendiri. Berikut ini, dipaparkan

dalam tabel, hasil amatan siswa dalam pembelajaran IPS materi mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan, baik siklus I dan siklus II dengan menggunakan

metode Mind Map.

Tabel 4. 20Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Siswa Siklus I Pertemuan I

No Aspek yang diamati

Siklus I

Pertemuan I

Ya Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2 Menyampaikan Materi danStrategi Pembelajaran X

3 Penggunaan Mind Mapping X

4 Penilaian Prestasi Belajar X

5 Mengakhiri Pelajaran √

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

118

Pada pertemuan pertama dari kelima aspek yang diamati, hanya 2 atau 40%

aktivitas yang dilakukan sedangkan ke 3 aktivitas lainnya ataau 60% tidak

dilakukan. Hal ini disebakan oleh siswa kurang terbiasa dengan menggunakan

metode Mind Map. Penilaian serupa juga diberikan pada pertemuan II dengan

penilaian yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 21Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Siswa Siklus I Pertemuan II

No Aspek yang diamati

Siklus I

Pertemuan II

Ya Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2 Menyampaikan Materi dan StrategiPembelajaran X

3 Penggunaan Mind Mapping X

4 Penilaian Prestasi Belajar X

5 Mengakhiri Pelajaran √

Penilaian pada pertemuan II siklus I tidak jauh berbeda dengan pertemuan I

siklus I. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, pertama bahwa metode pembelajaran

Mind Map adalah metode pembelajaran yang pertama kali diterapkan; kedua, guru

sendiri masih kaku dalam mengajar dengan menggunakan metode Mind Map;

ketiga, guru belum melakukan pendampingan kepada siswa dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map, akibatnya siswa belum

memahami dengan benar dan masih keliru dalam menerapkan metode Mind Map

dalam pembelajaran IPS materi mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Hal tersebut berbeda pada siklus II. Dengan memperbaiki kekurangan-

kekurangan pada siklus I, guru mencoba memperbaiki hal-hal yang perlu dilakukan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

119

pada siklus II. Berikut disajikan penilaian dari hasil pengamatan yang dipaparkan

pada tabel berikut:

Tabel 4. 22

Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Siswa Siklus II Pertemuan I

No Aspek yang diamati

Siklus II

Pertemuan I

Ya Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2Menyampaikan Materidan StrategiPembelajaran

3 Penggunaan MindMapping √

4 Penilaian PrestasiBelajar √

5 Mengakhiri Pelajaran √

Pembelajaran pada siklus II sudah berlangsung dengan baik, hal tersebut

terbukti dari penilaian yang tergambar pada lembar observasi yang menunjukkan

peningkatan dari siklus sebelumnya. Dengan demikian permasalahan yang tadinya

masih terdapat pada siklus I pertemuan I dan II, namun pada siklus II ini

permasalahan tersebut dapat teratasi. Dengan memperhatikan beberapa hal yang

telah menjadi masalah pada siklus I, maka pada sebelum memasuki siklus II

dilakukan refleksi terhadap permasalahan tersebut guna dicar jalan keluarnya.

Penilaian pada siklus II pertemuan II disajikan pada tabel berikut:

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

120

Tabel 4.23

Pembelajaran dengan Metode Mind Map oleh Siswa Siklus II Pertemuan I

No Aspek yang diamatiSiklus II

Pertemuan IIYa Tidak

1 Membuka Pelajaran √

2Menyampaikan Materidan StrategiPembelajaran

3 Penggunaan MindMapping √

4 Penilaian PrestasiBelajar √

5 Mengakhiri Pelajaran √

Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, hasilnya menunjukkan bahwa

siswa kemudian terlibat aktif dalam bertanya, siswa mulai lebih tertib dan tidak lagi

saling bertanya dengan temannya yang menjadikan suasana menjadi ribut. Siswa

mulai benar dalam melakukan asosiasi antara konsep utama dan sub konsep atau

membuat cabang dalam mencoba melakukan penjabaran materi. Hal ini terjadi

karena selama membuat Mind Map, guru secara aktif terlibat dalam mendampingi

dengan mengarahkan juga menggali pengetahuan siswa. Selain itu, siswa menyadari

manfaat dalam menggunakan metode Mind Map dalam pembelajaran.

4.3. Pembahasan

Pada studi awal, siswa yang tuntas belajar sebanyak 4 siswa (33.33%) dari

12 siswa, dengan nilai rata-rata 57.08. Setelah dilaksanakan perbaikan

pembelajaran pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar menjadi 8 siswa

(66.67%) dengan nilai rata-rata 66.36. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa terjadi

peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal ke siklus I yaitu 9.28%. Setelah

mempertimbangkan berbagai kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

121

I, dilakukan lagi perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II, diketahui

bahwa semua siswa berhasil tuntas dalam belajarnya, dengan perolehan nilai rata-

rata 87.5. Mengacu pada hasil ini dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan

ketuntasan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 21.14%.

Berdasarkan pada hasil ini maka dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar sesuai dengan yang direncanakan.

Pada awal pelaksanan tindakan (siklus I), dari hasil observasi bersama dengan

observer hal-hal yang ditemui selama proses pembelajaran adalah:

a. Pembelajaran masih gaduh pada saat siswa diberikan kesempatan untuk

menyusun materi dengan menggunakan metode Mind Map

b. Kolabolator selaku pengajar, belum memberikan reward/penghargaan dan juga

penguatan kepada siswa yang terlibat aktif di dalam proses pembelajaran.

c. Kolabolator belum memandu siswa untuk menggali informasi dengan cara

melakukan asosiasi pada hal-hal yang diketahui siswa dengan konsep kunci

yang sedang diajarkan.

Mengantisipasi hal tersebut, sebelum dilakukan tindakan pada siklus II,

terlebih dahulu kolabolator berdiskusi dengan observer tentang hal-hal yang perlu

diperbaiki dan lebih difokuskan pada siklus II. Di atas telah dipaparkan bahwa

setelah melakukan perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada siklus I, setelah

diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan prestasi belajar

sebesar 21.14%. Semua siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Mind Map pada mata pelajaran IPS materi mempersiapkan

dan mempertahankan kemerdekaan, lulus dari kriteria KKM, dengan nilai rata-rata

87.5

Demikian juga motivasi belajar siswa. Jika pada siklus I, motivasi belajar

siswa untuk menggunakan metode Mind Map adalah 75%, terjadi peningkatan

motivasi belajar untuk menggunakan metode Mind Map sebanyak 20% lagi

sehingga menjadi 95%. Hasil ini mengindikasikan bahwa metode Mind Map

sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran, terutama pembelajaran IPS. Metode

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2168/5/T1... · olahraga, dan 1 guru agama ... kolabolator juga membagikan angket motivasi belajar untuk

122

pembelajaran ini cocok diterapkan, karena metode ini sesungguhnya hanya

memicu hal-hal yang telah diketahui oleh siswa, namun hanya tinggal dipanggil

dengan cara yang benar.