BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... ·...

25
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Adapun gambaran lokasi penelitian adalah sebaga berikut. 4.1.1Keadaan Geografis Desa Tunas Jaya yang secara struktural merupakan desa yang awalnya sangat luas bersamaan desa induknya yakni Desa Dudewulo , yang sekarang menjadi Ibu Kota Kecamatan Popayato Barat. Dan secara geografis Desa Tunas Jaya adalah Desa perbukitan dengan tinggi 5 meter dpl dengan curah 0,5 mm. Dan memiliki potensi strategis baik dari hasil pertanian maupun perkebunan dan peternakan dengan luas wilayah 256 km 2 yang terbagi menjadi 2 dusun yakni: 1. Dusun Tunas Karya 2. Dusun Bina Karya Dengan perbatasan wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Butungale 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dudewulo 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Padengo 4.1.2 Keadaan Demografis Desa Tunas Jaya mempunyai jumlah penduduk 428 jiwa dengan jumlah penduduk laki laki 198 jiwa dan perempuan sebanyak 230 jiwa. Jumlah Kepala keluarga sebanyak 97.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... ·...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Adapun gambaran lokasi penelitian adalah sebaga berikut.

4.1.1Keadaan Geografis

Desa Tunas Jaya yang secara struktural merupakan desa yang awalnya

sangat luas bersamaan desa induknya yakni Desa Dudewulo , yang sekarang

menjadi Ibu Kota Kecamatan Popayato Barat. Dan secara geografis Desa Tunas

Jaya adalah Desa perbukitan dengan tinggi 5 meter dpl dengan curah 0,5 mm. Dan

memiliki potensi strategis baik dari hasil pertanian maupun perkebunan dan

peternakan dengan luas wilayah 256 km2 yang terbagi menjadi 2 dusun yakni:

1. Dusun Tunas Karya

2. Dusun Bina Karya

Dengan perbatasan wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Butungale

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dudewulo

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Padengo

4.1.2 Keadaan Demografis

Desa Tunas Jaya mempunyai jumlah penduduk 428 jiwa dengan jumlah

penduduk laki – laki 198 jiwa dan perempuan sebanyak 230 jiwa. Jumlah Kepala

keluarga sebanyak 97.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

2

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil kuesioner penelitian yang

diberikan kepada beberapa responden di Desa Tunas Jaya Kecamatan Popayato

Barat sebanyak 97 sampel, yakni dusun I sebanyak 52 responden, dusun II

sebanyak 45 responden.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan di Desa Tunas Jaya adalah sebagai

berikut:

1.2.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didasarkan atas karakteristik

reponden, diperoleh data sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin dan Umur

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur di Desa Tunas

Jaya Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.1

Distribusi responden berdasarkan karakteristik Jenis Kelamin dan Umur di

Desa Tunas Jaya Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato Tahun

2012

No Umur Jenis kelamin TOTAL

Laki-laki Perempuan

1 20-39 tahun 26 9 35

2 40-59 tahun 34 24 58

3 > 60 tahun 3 1 4

JUMLAH 59 38 97

Sumber : Data primer 2012

Berdasarkan Tabel 4.1 tentang distribusi responden berdasarkan jenis

kelamin dan umur responden pada penelitian ini terlihat bahwa jenis kelamin laki-

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

3

laki lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin kelamin perempuan.

Golongan umur antara 40-59 tahun sebanyak 58 responden (59.8 %), paling

sedikit ada pada golongan umur 60 tahun keatas sebanyak 4 responden ( 4.1 % ).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Pendidikan terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dan pendidikan terakhir di

Desa Tunas Jaya Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato dapat dilihat

pada table di bawah ini.

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan dan Pendidikan

Terakhir di Desa Tunas Jaya Kecamatan Popayato Barat Kabupaten

Pohuwato Tahun 2012

Pekerjaan/Pendidikan SD SMP SMA SARJANA TS TOTAL

PNS 0 0 2 2 0 4

HONORER 0 0 5 0 0 5

KADER KES 0 4 1 0 0 5

PEDAGANG 1 2 0 0 0 3

IRT 11 10 1 0 3 25

PETANI 34 11 3 0 7 55

JUMLAH 46 27 12 2 10 97

Sumber : Data primer 2012

PNS= Pegawai Negeri Sipil; IRT= Ibu Rumah Tangga; SD= Sekolah Dasar;

SMP= Sekolah Menengah Pertama; SMA= Sekolah Menengah Pertama; TS=

Tidak Sekolah.

Berdasarkan Tabel 4.2 tentang distribusi pekerjaan dan pendidikan terakhir

responden pada penelitian ini terlihat bahwa paling banyak adalah sebagai petani

sebanyak 55 responden (56.7%), dan pekerjaan paling sedikit adalah sebagai

Pedagang sebanyak 3 responden (3.1%). Pendidikan terakhir paling banyak adalah

SD sebanyak 50 responden (51%), dan pendidikan terakhir paling sedikit adalah

Sarjana sebanyak 4 responden (4.1%).

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

4

1.2.2 Distribusi Responden

Distribusi responden berdasarkan 5 indikator PHBS tentang persalinan di

tolong oleh tenaga kesehatan, member Asi Ekslusif, menimbang bayi/balita,

menggunakan jamban sehat dan tidak merokok di dalam rumah yang ada di Desa

Tunas Jaya adalah sebaga berikut :

a. Distribusi Responden Berdasarkan Persalinan di Tolong Oleh Tenaga

Kesehatan

Distribusi Responden Berdasarkan Persalinan di Tolong Oleh Tenaga

Kesehatan dapat dilihat pada tabek di bawah ini.

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Tentang Persalinan Di Tolong

Oleh Tenaga Kesehatan di Desa Tunas Jaya Kecamatan Popayato Barat

Kabupetan Pohuwato Tahun 2012

Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

N (%) N (%) N (%)

Baik 72 74.2 58 59.8 43 44.3

Cukup 25 25.8 38 39.2 31 32

Kurang 0 0 1 1 23 23.7

Jumlah 97 100 97 100 97 100

Sumber : Data primer 2012

Keterangan n = jumlah sampel; %= Persentase

Berdasarkan tabel 4.3 tentang distribusi pengetahuan, sikap dan tindakan

pertolongan persalinan responden. Pengetahuan yang memperoleh nilai baik

sebanyak 72 responden (74.2%) dan kurang sebanyak 1 responden (1%) dan

tindakan yang memperoleh nilai baik 43 responden (44.3%)serta kurang 23

responden (23.7%).

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

5

b. Distribusi Responden Berdasarkan Memberi Asi Ekslusif

Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi

Ekslusif di Desa Tunas Jaya dapat di lihat pada table 4.4.

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan

Tentang Memberi Asi Ekslusif di Desa Tunas Jaya Kecamatan Popayato

Barat Kabupetan Pohuwato Tahun 2012

Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

N (%) n (%) N (%)

Baik 65 67 15 15.5 16 16.6

Cukup 32 33 67 69.1 56 57.7

Kurang 0 0 15 15.5 25 25.8

Jumlah 97 100 97 100 97 100

Sumber : Data primer 2012

Ketetangan n= jumlah sampel; %= Persentase

Berdasarkan tabel 4.4 tentang distribusi pengetahuan, sikap dan tindakan

memberiAsi Ekslusif responden. Pengetahuan yang memperoleh nilai baik

sebanyak 65 responden (67%) dan cukup sebanyak 32 responden (33%), Sikap

baik 58 responden (59.8%) dan kurang sebanyak 1 responden (1%) dan tindakan

yang memperoleh nilai baik sebanyak 16 responden (16.5%) cukup 56 responden

(57.7%)

a. Distribusi Responden Berdasarkan Menimbang Bayi/Balita Setiap Bulan

Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang menimbang

bayi/balita setiap bulan di Desa Tunas Jaya dapat di lihat pada table 4.5.

Berdasarkan tabel 4.5 tentang distribusi pengetahuan, sikap dan tindakan

menimbang bayi/balita setiap bulan responden. Pengetahuan yang memperoleh

nilai baik sebanyak 72 responden (74.2%) dan cukup sebanyak 25 responden

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

6

(25.8%), Sikap baik 30 responden (30.9%) cukup 52 responden (53.6%) kurang

sebanyak 15 responden (15.5%) dan tindakan yang memperoleh nilai baik

sebanyak 33responden (34%) cukup 32 responden (33%) serta kurang sebanyak

32 responden (33%).

Tabel 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetauan, Sikap dan Tindakan

Tentang Menimbang Bayi/balita Setiap Bulan di Desa Tunas Jaya Kecamatan

Popayato Barat Kabupaten Pohuwato Tahun 2012

Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

N (%) n (%) N (%)

Baik 72 74.2 30 30.9 33 34

Cukup 25 25.5 52 53.6 32 33

Kurang 0 0 15 15.5 32 33

Jumlah 97 100 97 100 97 100

Sumber : Data primer 2012

Ketetangan n= jumlah sampel; %= Persentase

b. Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Jamban Sehat

Distribusi responden berdasarkan penggunaan jamban di desa tunas jaya

dapat dilihat pada tabel 4.6.

Berdasarkan tabel 4.6 tentang distribusi pengetahuan, sikap dan tindakan

menggunakan jamban sehat responden. Pengetahuan yang memperoleh nilai baik

sebanyak 52 responden (53%) dan cukup sebanyak 44 responden (45.5%) kurang

1 responden (1%), Sikap baik 88 responden (90.7%) cukup 9 responden (9.3%)

dan tindakan yang memperoleh nilai baik sebanyak 25 responden (25.8%) cukup

27 responden (27.8%) serta kurang sebanyak 45 responden (45.4%). Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada tabel 4.6 tentang Distribusi Responden Berdasarkan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

7

Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tentang Penggunaan Jamban Sehat di Desa

Tunas Jaya Kecamatan Popayato Barat Tahun 2012

Tabel 4.6

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan

Tentang Penggunaan Jamban Sehat di Desa Tunas Jaya Kecamatan

Popayato Barat Tahun 2012

Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

N (%) n (%) N (%)

Baik 52 53 88 90.7 25 25.8

Cukup 44 45 9 9.3 27 27.8

Kurang 1 1 0 0 45 45.5

Jumlah 97 100 97 100 97 100

Sumber : Data primer 2012

Ketetangan n = jumlah sampel; %= Persentase

c. Distribusi Responden Berdasarkan Larangan Merokok Dalam Rumah

Distribusi responden berdasarkan larangan merokok didalam rumah dapat

dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan, Sikap Dan Tidakan

Responden Tentang Larangan Merokok di Dalam Rumah di Desa Tunas

Jaya Kecamatan Popayato Barat Kabupaten Pohuwato Tahun 2012

Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

N (%) n (%) N (%)

Baik 48 49.5 45 46.4 39 40.2

Cukup 46 47.4 30 30.9 46 47.4

Kurang 3 3.1 22 22.7 12 12.4

Jumlah 97 100 97 100 97 100

Sumber : Data primer 2012

Ketetangan n = jumlah sampel; %= Persentase

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

8

Berdasarkan tabel 4.7 tentang distribusi pengetahuan, sikap dan tindakan

tidak merokok di dalam rumah setiap bulan responden. Pengetahuan yang

memperoleh nilai baik sebanyak 48 responden (49.5%) dan kurang 3 responden

(3.1%), Sikap baik 45 responden (46.4%) kurang sebanyak 22 responden (22.7%)

dan tindakan yang memperoleh nilai baik sebanyak 39 responden (40.2%) cukup

46 responden (47.4%) serta kurang sebanyak 12 responden (12.4%).

1.2.3 Gambaran perilaku Responden

Hasill capaian kriteria terbanyak berdasarkan indikator PHBS untuk

pengetahuan sudah tergolong baik, untuk sikap masih ada dua indikator yang

memperoleh nilai cukup dan untuk tindakan masih ada satu indikator yang

memperoleh nilai kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Gambaran Perilaku Berdasarkan Hasil Capaian Responden Dengan

Kriteria Terbanyak Sesuai Dengan Indikator PHBS

Indikator PHBS Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

Persalinan di tolong oleh tenaga

kesehatan

Baik Baik Baik

Member Asi Ekslusif Baik Cukup Cukup

Menimbang bayi/balita setiap bulan Baik Cukup Baik

Menggunakan jamban sehat Baik Baik Kurang

Larangan merokok di dalam rumah Baik Baik Cukup

Sumber :Data primer

Berdasarkan tabel 4.8 Tentang Gambaran Perilaku Berdasarkan Hasil

Capaian Responden Dengan Kriteria Terbanyak Sesuai Dengan Indikator PHBS

dapat di jelaskan pada grafik 1. Pada grafik tersebut akan terlihat jelas faktor mana

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

9

yang paling mempengaruhi PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga di DesaTunas

Jaya Kecamatan Popayato Barat.

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan tidak ada

pengaruh dengan PHBS berbeda dengan tindakan dan sikap yang mepunyai

pengaruh dengan PHBS.

4.3 Pembahasan

a. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di DesaTunas Jaya Kecamatan

Popayato Barat Kaupaten Pohuwato bahwa karakteristik Jenis Kelamin dari hasil

tersebut untuk karakteristik jenis kelamin responden tidak ada klasifikasi tertentu

perilaku Tindakanperilaku Sikap

perilaku pengetahuan

Baik

Cukup

Kurang

1 2 3 4 5

Ket :

Kriteria

Indikator PHBS

Grafik 1. Gambaran Perilaku Berdasarkan Hasil Capaian Responden Dengan

Kriteria Terbanyak Sesuai Dengan Indikator PHBS

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

10

yang berada pada terapan PHBS, hal ini menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak

dapat dijadikan sebagai batasan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai

klasifikasi yang berbeda terhadap terapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Begitu

pula pada golongan umur responden tidak ada klasifikasi tertentu yang berada pada

terapan PHBS.

Menurut Fikri Ahzul (2008) golongan umur dibedakan menjadi 3

golongan antara lain: 20-39 tahun yaitu golongan dewasa awal 40-59 tahun yaitu

golongan dewasa madya dan umur 60 tahun ke atas adalah golongan dewasa akhir.

Hal ini menunjukkan bahwa umur tidak dapat dijadikan sebagai batasan bahwa

semakin tua atau semakin muda umur seseorang maka semakin baik terapan PHBS

yang dilaksanakan.

b. Tingkat Pekerjaan dan Pedidikan terakhir Terhadap Terapan PHBS

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa pada umumnya

pekerjaan masyarakat Desa Tunas Jaya adalah petani, dari hasil penelitian

didapatkan bahwa tingkat pekerjaan yang rendah mempunyai pengaruh terhadap

terapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pengaruh minimnya tingkat pekerjaan masyarakat Tunas Jaya tersebut

yakni karena dapat dilihat dari tingkat pendidikan terakhir masyarakat adalah SD.

Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap semakin tinggi tingkat pendidikan maka

semakin tinggi tingkat pekerjaan masyarakat Desa Tunas Jaya dan semakin tinggi

pula tingkat pemahamannya terhadap PHBS.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

11

Pada umumnya pendidikan terakhir responden adalah Sekolah Dasar,

berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan

maka semakin rendah pula perilaku masyarakat yang melakukan terapan hidup

bersih dan sehat.

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang bahwa

pendidikan untuk hidup bersih dan sehat tidak hanya diajarkan di sekolah, tetapi

juga suda diajarkan sejak kecil di rumah. Sehingga akan tebentuk perilaku atau

kebiasaan untuk peilaku hidup bersih dan sehat.(Yuwono, 2008).

Tingkat pendidikan yang rendah akan sangat berpengaruh terhadap terapan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan untuk mengubah suatu perilaku

tersebut maka perlu dilakukannya proses pendidikan atau penyuluhan yang

berujuan untuk mengubah kesadaran dan perilaku masyarakat ke arah yang lebih

baik untuk tercapainya masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh kurangnya pendidikan

di Desa Tunas Jaya diakibatkan karena masih kurangnya pengetahuan, sikap dan

tindakan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan demi tercapainya perilaku

hidup bersih dan sehat di masyarakat.

4.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan 5 Indikator PHBS Rumah Tangga

a. Distribusi responden berdasarkan persalinan oleh tenaga kesehatan

Perilaku tentang persalinan di tolongoleh tenaga kesehatan terbagimenadi 3 poin

antara lain:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

12

1. Pengetahuan responden

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh malalui mata dan

telinga.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur’ain (2012) tentang

gambaran perilaku kepala keluarga di Desa Tunggulo selatan memperoleh hasil

paling banyak responden yang memperoleh klasifikasi kurang yakni sebanyak 92

responden (88%) dari 104 sampel yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Tunas Jaya dari indikator PHBS

bahwa untuk pengetahuan responden tentang persalinan oleh tenaga kesehatan

menunjukkan dari 97 responden bahwa, responden yang memperoleh nilai baik

sebanyak 72 responden (74.2%) dan yang memperileh nilai cukup seanyak 25

responden (25.8%).

Dari hasil pengetahuan tersebut tentang distribusi pertolongan persalinan

bahwa meskipun pendidikan masih sangat di bawah namun lebih dari 50%

masyarakat yang sudah mengetahui pentingnya persalinan di tolong oleh tenaga

kesehatan, hal ini dikarenakan lebih banyak responden yang mengetahui bahwa

persalinan itu ditolong oleh tenaga kesehatan itu lebih menjamin keselamatan ibu

dan anak.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

13

Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat Desa Tunas Jaya sudah

mengetahui pentingnya persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan di bandingkan

masyarakat Desa Tunggulo selatan.

1. Sikap Responden

Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan

atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap

juga merupakan hasil belajar manusia sehingga sikap dapat ditumbuhkan dan

dikembangkan melalui proses belajar.

Sesuai dengan hasil penelitian antara sikap dengan persalinan oleh tenaga

kesehatan bahwa dari 97 responden yang memperoleh nilai baik sebayak 58

responden (59.9%) dan yang memperoleh nilai cukup sebanyak 38 responden

(39,2%) serta yang memperoleh nilai kurang adalah 1 responden (1%).

Berdasarkan hasil tersebut untuk sikap didapatkan bahwa jawaban

responden tidak sesuai dengan pengetahuan mereka, kondisi dilapangan

menunjukkan bahwa tidak semua pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga

kesehatan.

2. Tindakan responden

Tindakan suatu praktik seseorang dalam melaksanakan sesuatu. Sesuai

dengan hasil penelitian antara tindakan responden tentang persalinan bahwa dari

97 responden yang memperoleh nilai baik sebanyak 43 responden (44.3%) cukup

sebanyak 31 responden (32%) dan kurang sebanyak 23 responden (23.7%).

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

14

Berdasarkan hasil dari tindakan responden tersebut dapat dilihat bahwa

untuk jawaban responden tidak sesuai dengan sikap responden tentang persalinan

oleh tenaga kesehatan. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa masyarakat masih

banyak memilih dukun pada saat melahirkan, karena selain dengan biaya yang

murah juga untuk pembayarannya boleh juga tidak harus dengan uang.

b. Indikator memberi Asi Ekslusif di bagi menjadi 3 poin antara lain:

1. Pengetahuan Responden

Bayi umur 0-6 bulan harus diberikan ASI Eksklusif tanpa memberikan

tambahan makanan atau minuman lain. Hal ini dikarenakan ASI sangat penting

dimana ASI Eksklusif memiliki kandungan yang sangat berguna bagi pertumbuhan

bayi. Selain itu ASI yang pertama kali keluar berupa cairan berwarna kekuningan

(kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap

penyakit.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa responden yang memperoleh nilai baik

65 responden (67%) dan yang memperoleh nilai cukup sebanyak 32 responden

(33%).

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa keluarga responden sudah

mengetahui akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif, dan pentingnya pemberian

kolostrum terhadap bayi/balita yang berumur 0-6 bulan.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

15

2. Sikap Responden

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutupdari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum meruakan suatu tindakan atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap responden bahwa responden

yang memperoleh nilai baik sebanyak 15 responden (15.5%) cukup sebanyak 67

responden (69.1%) dan terdapat 1 responden yang memperoleh nilai kurang.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk keluarga responden

mempunyai sikap negatif terhadap pemberian ASI – Eksklusif, hal ini tidak

sebanding dengan pengetahuan responden tentang pentingnya pemberian ASI –

Eksklusif terhadap bayi/balita.

3. Tindakan responden

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa untuk praktik

responden tentang pemberian ASI – Eksklusif pada kriteria penilaian yang

memperoleh nilai baik sebanyak 16 responden (16.5%), cukup sebanyak 56

responden (57.7%), dan kurang sebanyak 25 responden (25.8%).

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Tunas Jaya rata-

rata tidak memberikan ASI-Eksklusif kepada bayi/balita mereka,

meskipunsebagian masyarakat sudah memilki pengatahuan tentang pentingnya

memberikan ASI-Eksklusif kepada bayi namun tindakan yang mereka lakukan

tidak sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat. Hal ini

disebabkan minimnya sikap dan tindakan masyarakat tentang pemberian Asi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

16

Ekslusif, disisi lain juga dikarenakan oleh faktor ibu yang belum mengetahui

bagaimana cara merawat payudara sebelum melahirkan agar Asi bisa keluar

dengan lancar. Sampai setelah melahirkan Asipun tidak keluar sehingga ada

sebagian ibu yang mengambil jalan pintas untuk tidak menyusui anaknya dengan

alasan Asi tidak lancar.

c. Indikator Menimbang bayi/balita setiap bulan terbagi menjadi 3 poin

antara lain:

1. Pengatahuan Responden

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang

diadakan di tiap desa dan kelurahan untuk memudahkan kepada masyarakat untuk

memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Dapat diketahui bersama

bahwa posyandu itu sendiri berguna untuk menimbang balita setiap bulan guna

memantau pertumbuhan dan perkembangan anak setiap bulan dan dari kegiatan

tersebut akan diketahui bagaimana peran serta dari masyarakat dalam mendukung

pembangunan di bidang kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa responden yang memperoleh nilai baik

sebanyak 72 responden (74.2%) dan yang memperoleh nilai cukup sebanyak 25

responden (25.8%).

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk menimbang bayi/balita sudah

mencapai target atau sudah tergolong baik di tingkat pengetahuan.meskipun

pendidikan masyarakat masih tergolong sangat rendah tetapi pengetahuan untuk

menimbang bayi/balita sudah baik.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

17

2. Sikap Responden

Penimbangan bayi/balita dimaksud untuk memantau pertumbuhan setiap

bulan. Setelah balita ditimabng di buku KIA (kesehatan ibu dan anak) atau kartu

menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak naik

Hasil penelitian tentang menimbang bayi/balita setiap bulan menunjukkan

bahwa responden yang memperoleh nilai baik sebanyak 30 responden (30.%),

cukup sebanyak 52 responden (%53,6%) dan yang mendapat nilai kurang sebanyak

15 responden(15.5%).

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk sikap responden tentang

keaktifan di posyandu tergolong kurang baik, hal ini berarti bahwa responden

belum menyikapi dengan positif dalam hal menimbang bayi dan balita setiap

bulan.

3. Tindakan Responden

Penimbangan balita setiap bulan di posyandu sangat bermanfaat untuk

mengetahui apakah balita tumbuh sehat, untuk mengetahui dan mencegah

gangguan pertumbuhan balita dan untuk mengetahui balita yang sakit. Bayi yang

dengan berat badan selama dua bulan berturut-turut tidak naik. Balita yang berta

badannya BGM (bawah garis merah) dan dicurigai Gizi buruk dapat segera dirujuk

ke puskesmas untuk mendapat kelengkapan imunisasi dan untuk mendapat

penyuluhan gizi.

Hasil penelitian tentang menimbang bayi/balita setiap bulan menunjukkan

bahwa responden yang memperoleh nilai baik sebanyak 33 responden (34.%),

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

18

cukup sebanyak 32 responden (%33,6%) dan yang mendapat nilai kurang sebanyak

32 responden(33%).

Dari hasil penelitian tersebut tentang keaktifan menimbang bayi/balita

setiap bulan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Tunas Jaya belum banyak

yang aktif di posyandu, hal tersebut disebabkan karena faktor kesibukan sang ibu

yang tidak punya kesempatan membawa anaknya ke posyandu. Faktor lain juga

dikarenakan setiap anak yang baru mendapat imunisasi pasti suhu badan akan naik,

faktor itu juga yang disebabkan oleh sang ibu tidak mau membawa bayi/balita ke

posyandu.

d. Indikator Penggunaan Jamban Sehat dibedakan atas 3 bagian yaitu

sebagai berikut:

1. Pengatahuan Responden

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air

untuk membersihkannya. Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus

dimiliki setiap keluarga. Jamban sangat berguna bagi kesehatan masyarakat karena

dapat menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan tidak berbau, tidak mencemari

sumber air yang ada disekitarnya, tidak mengundang datangnya lalat atau serangga

yang dapat menjadi penular penyakit diare, kolera disentri, typhus, cacaingan dan

penyakit kulit.

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan jamban sehat, responden

yang memperoleh nilai baik sebanyak 52 responden (53.6%) dan yang memperoleh

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

19

nilai cukup sebanyak 44 responden (45.4%) serta yang memperoleh nilai kurang

adalah 1 responden (1%).

Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa pengetahuan untuk

penggunaan jamban sehat hanya sediki, namun sudah lebih dari 50% responden

yang sudah mengetahui pentingnya menggunakan jamban sehat. Masyarakat sadar

memiliki pemahaman betapa pentingnya memiliki jamban sendiri dirumah, akan

tetapi masih minimnya tempat buang air besar tersebut disebabkan karena masih

kurangnya jamban di Desa Tunas Jaya .

2. Sikap Responden

Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air

besar dan kecil.penggunaan jamban akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan

bersih, sehat, dan tidak berbaujamban mencegah pencemaran sumber air yang ada

disekitarnya. Jamban juga tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang

dapat menjadi penular penyakit Diare, kolera, disentri, typus, kecacingan, penykait

sauran pencernaan dan karecunan.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sikap responden tentang

kebiasaan menggumakan jamban sehat untuk kriteria penilaian yang memperoleh

nilai baik sebanyak 88 responden (90.7%) dan nilai cukup sebanyak 9 responden

(9.3%)

Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa untuk sikap responden

tentang kebiasaan menggunakan jamban sehat tidak terdapat masalah. Hal tersebut

berarti untuk Desa Tunas Jaya sudah mengerti akan pentingnya buang air besar di

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

20

jamban, akan tetapi kebiasaan buruk masyarakat masih susah dihilangkan, dan juga

karena faktor lain sehingga masyarakat lebih banyak yang tidak memiliki jamban.

3. Tindakan Responden

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tindakan responden tentang

kebiasaan menggunakan jamban sehat untuk kriteria penilaian yang memperoleh

nilai baik sebanyak 25 responden (25.8%) dan nilai cukup sebanyak 27 responden

(27.8%) dan kurang sebanyak 45 responden (46.4%).

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk praktik responden tentang

kebiasaan buang air besar responden masih sangat minim, hal tersebut berbanding

terbalik/tidak sesuai dengan hasil sikap dari responden. Dan dapat dijelaskan

bahwa responden masih banyak yang buang air besar di sungai dan semak belukar,

disebabkan karena tidak adanya sarana buang air besar di tiap rumah responden.

Ada juga yang disebabkan karena tidak biasa membuang air besar di jamban

sehingga seseorang tidak meranya nyaman ketika buang air bersar di jamba. Jadi

mereka lebih memilih buang air basar di sungai atau di semak-semak.

Ketidak nyamanan mereka itu disebabkan karena faktor perilaku yang tidak

biasa menggunakan jamban sehat, mereka mengatakan lebih enak buang air besar

di sungai dibandingkan buang air besar di jamban. Buang air besar di sungai akan

lebih praktis dan nyaman karena tidak akan menimbulkan bau dan tidak lagi susah

untuk menyiram setelah buang air besar.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

21

e. Indikator larangan merokok di dalam rumah di bagi menjadi 3 poin

antara lain:

1. Pengetahuan responden

Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan

sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari akan sangat berpengaruh

terhadap kesehatan. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok akan tetapi

menghirup asap rokok orang lain yang berada dalam satu ruangan. Bahaya perokok

adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut, gangguan pada mata seperti

katarak, menyebabkan penyakit paru-paru dan lain-lain.

Berdasarkan penelitian yang didapatkan bahwa untuk larangan merokok di

dalam rumah yang memperoleh nilai baik sebanyak 48 responden (49.5%) dan

yang memperoleh nilai cukup sebanyak 46 responden (47.4%) serta yang

meperoleh nilai kurang adalah 3 responden (3.1%).

Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa responden di Desa Tunas

Jaya pengetahuan tentang tidak merokok di dalam rumah masih sangat minim.

Mereka belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang dampak untuk seorang

perokok aktif dan perokok pasif pasif. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat

pendidikan masyarakat.

2. Sikap responden

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok. Rokok ibarat pabrik bahan

kimia. Dalam satu batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan

kimia berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

22

Carbon monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung

dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. Gas CO

menyeabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga selsel

tubuh akan mati.

Berdasarkan sikap responden terhadap kebiasaan merokok sesuai dengan

hasil penelitian bahwa dari 97 responden yang memperoleh nilai baik sebanyak 45

responden (46.4%), cukup sebanyak 30 responden (30.9%) dan kurang sebanyak

22 responden (22.7%).

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk pertanyaan merokok tidak

boleh dilakukan di dalam rumah untuk jawaban responden banyak yang menjawab

tidak setuju karena dari 97 responden terdapat 58 responden dengan jenis kelamin

laki-laki.

Hal tersebut sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang

larangan merokok di dalam rumah. Masyarakat belum mengetahui dampak yang

akan diperoleh ketika merokok, rendahnya pendidikan adalah penyebab dari

masalah tersebut.

3. Tindakan Responden

Menurut Chandrarandi , 2012 Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu

Berhenti Seketika, Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat

dan tekad yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

23

Seketika: Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat,

mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena

rokok mengandung zat Adiktif.

Menunda : Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari

sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut, Sebagai contoh : Seorang Perokok

biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka pada:

Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur

dengan Jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan.

Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok maka

si perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan

jumlah pengurangan sebanyak 4 batang perhari.

Berdasarkan sikap responden terhadap kebiasaan merokok sesuai dengan

hasil penelitian bahwa dari 97 responden yang memperoleh nilai baik sebanyak 39

responden (40.2%), cukup sebanyak 46 responden (47.4%) dan kurang sebanyak

12 responden (12.4%).

Dari hasil tersebut dapat dilihat dan dijelaskan bahwa untuk jawaban

tindakan responden masih tergolong minim karena keluarga masih belum sadar

tentang bahaya rokok terhadap diri sendiri dan orang lain. Ada yang berpendapat

lebih baik tidak makan dari pada tidak merokok. Jadi, mereka menganggap bahwa

rokok menjadi kebutuhan sehari-hari bagi mereka.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

24

4.3.2 Pengetahuan, Sikap dan Praktik Responden tentang Indikator PHBS

a. Pengetahuan responden tentang Indikator PHBS

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Tunas Jaya Kecamatan

Popayato Barat Kabupaten Pohuwato bahwa untuk tingkat pengetahuan responden

tentang 5 indikator PHBS responden sudah memiliki tingkat pengetahuan baik

tentang indika tor PHBS rumah tangga meskipun masih terdapat 1 indikator

yang masih di bawah 50 % yaitu pengetahuan tentang larangan merokok di dalam

rumah.

Hal tersebut disebabkan karena masyarakat jarang mengikuti kegiatan

yang berkaitan dengan kesehatan, sesuai dengan keterangan dari responden yang

didapatkan bahwa mereka sering sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak

sering menghadiri kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan.

b. Sikap Responden tentang Indikator PHBS

Berdasarkan hasil penelitian bahwa untuk sikap responden terhadap

perilaku PHBS tergolong kurang baik. Berdasarkan 5 indikator terdapat 2

indikator yang sudah tergolong baik. Masih ada 3 indikator yang masih di bawah

50%. Masyarakat masih belum pentinnya berPHBS itu pada sikap maupun

tindakan. Namun untuk pengetahuan sudah tergolong baik.

c. Praktik/Tindakan Responden tentang Indikator PHBS

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk praktik

PHBS masih tergolong minim diakibatkan karena masyarakat yang belum

melaksanakan terapan PHBS. Hal tersebut diakibatkan karena masih rendahnya

tingkat kesadaran sehingga masyarakat belum menyadari pentingnya berperilaku

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4eprints.ung.ac.id/1854/10/2012-2-13201-811408020-bab4... · Distribusi responden berdasarkan indikator PHBS tentang memberi Asi Ekslusif di

25

hidup bersih dan sehat dan juga diakibatkan kurangnya perhatian dari dinas

kesehatan terkait terhadap terapan PHBS.