BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka …repository.unj.ac.id/2545/8/13. BAB IV.pdf ·...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka …repository.unj.ac.id/2545/8/13. BAB IV.pdf ·...
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kerangka Model Teoritis
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media
video tutorial mengenai cara mengelola emosi marah yang ditujukan
kepada remaja khususnya pada peserta didik kelas X di SMK Cipta
Karya Jakarta. Penelitian ini dilakukan guna membantu peserta didik
dalam mengenali treatment mengelola emosi kemarahan dengan baik
tanpa melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun psikis.
Pengembangan media ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
tahap analisis, desain, dan pengembangan. Penelitian ini dilakukan
hanya sampai pada tahap pengembangan karena keterbatasan waktu
yang ada. Berdasarkan data yang diperoleh selama melakukan
penelitian, maka langkah-langkah modifikasi ADDIE (analisis sampai
pada tahap pengembangan) adalah sebagai berikut:
1. Analisis
a. Kesenjangan
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan
kepada peserta didik dengan mengumpulkan informasi melalui
angket dan wawancara. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat
kesenjangan dengan keadaan yang seharusnya.
71
Salah satu tugas perkembangan remaja adalah memiliki
kematangan diri secara emosional, yaitu dengan mengetahui
emosi marah dan cara mengelolanya. Remaja yang memiliki
kematangan emosi dengan baik akan mampu mengekspresikan
emosi marahnya dengan cara yang tepat tanpa menimbulkan
konsekuensi negatif.
Namun, hasil dari angket dan wawancara yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa peserta didik di SMK Cipta
Karya belum mampu mengelola emosi marahnya dengan baik.
Hampir seluruh (88%) peserta didik merasa bahwa emosinya
meluap-luap dan tidak terkendali ketika marah, lalu sebagian
besar (69%) peserta didik akan berteriak, memukul, atau
melakukan tindak kekerasan lain ketika sedang marah. Selain
itu, hasil dari wawancara dengan guru BK juga menyatakan
bahwa sebagian besar dari peserta didik belum memahami
bagaimana cara mengelola emosi marah dengan baik.
Pernyataan tersebut didukung dengan adanya kasus emosi
kemarahan yang terjadi pada peserta didik di SMK Cipta Karya.
Masa remaja merupakan periode peralihan dimana
mereka akan mengalami perubahan seperti meningginya emosi
yang intensitasnya bergantung pada perubahan fisik dan
psikologis. Kematangan emosi merupakan hal mendasar yang
72
perlu dimiliki oleh remaja. Hal ini dikarenakan apabila remaja
tidak memiliki kematangan emosi dengan baik, mereka
cenderung akan mengekspresikan emosi marahnya dengan
melakukan hal-hal yang memiliki konsekuensi negatif terhadap
diri sendiri atau lingkungan sekitar. Hasil dari angket juga
menunjukkan bahwa sebagian besar (51%) dari peserta didik
merasa bahwa kemampuan mengelola emosi yang buruk
membuat dirinya menjadi orang yang mudah marah dan tidak
disukai teman. Oleh karena itu, informasi mengenai emosi
marah dan cara mengelolanya sangat dibutuhkan bagi peserta
didik. Namun, informasi tersebut belum diberikan oleh guru BK
karena terbatasnya sumber dan media yang ada.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa peserta didik tidak memahami secara
menyeluruh materi mengenai emosi kemarahan. Mereka hanya
diberikan materi dasar mengenai emosi kemarahan. Pernyataan
ini sejalan dengan hasil angket yang diberikan, bahwa hanya
hampir setengah peserta didik (40%) yang memahami materi
mengenai emosi marah dan cara mengelolanya. Sedangkan
sebagian besar (60%) dari sisanya merasa materi emosi yang
diberikan oleh guru BK tidak dapat mereka pahami secara
menyeluruh. Pernyataan tersebut terjadi mungkin karena guru
73
BK belum dapat menggunakan media yang menarik sehingga
kurangnya ketertarikan atau minat peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran.
Selanjutnya, hasil analisis dari angket menyatakan
bahwa hampir seluruh (89%) peserta didik kelas X di SMK Cipta
Karya Jakarta membutuhkan cara-cara untuk dapat mengelola
emosi marah dengan media pembelajaran yang menarik agar
mudah dipahami dan dapat di praktikkan dalam kehidupan
mereka. Video tutorial merupakan media pembelajaran yang
tepat dan menarik bagi remaja untuk dapat meningkatkan
kemampuan mengelola emosi kemarahan. Media ini dipilih
karena hampir seluruh (94%) peserta didik merasa bahwa video
tutorial merupakan media yang menarik dan mudah dipahami
sebagai media pembelajaran dalam mengelola emosi marah
ketimbang melalui buku bacaan. Namun sangat disayangkan
karena guru BK belum dapat menggunakannya. Hal ini
dikarenakan sumber pembelajaran dan media mengenai cara
mengelola emosi marah kurang memadai.
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara kepada
guru BK di sekolah. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru
BK sangat tertarik apabila pembelajaran disampaikan melalui
media video tutorial. Hal ini dikarenakan peserta didik akan
74
lebih tertarik dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga materi akan mudah dipahami oleh peserta didik.
Berdasarkan data tersebut, maka peneliti menyiapkan
alat bantu berupa video tutorial yang dapat menjadi media
pendukung dalam pemberian informasi mengenai emosi marah
dan cara mengelolanya pada saat layanan bimbingan klasikal
dilakukan.
b. Tujuan
Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu:
1) Peserta didik dapat memahami secara menyeluruh
mengenai emosi marah dan cara mengelolanya.
2) Peserta didik dapat termotivasi dalam mengelola emosi
marah dengan baik.
c. Karakteristik Pengguna
Karakteristik pengguna dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas X di SMK Cipta Karya Jakarta. Hal ini
dikarenakan sebagian besar (60%) peserta didik merasa materi
emosi yang diberikan oleh guru BK tidak dapat mereka pahami
secara menyeluruh dan hampir seluruh (94%) peserta didik
merasa bahwa video tutorial merupakan media pembelajaran
yang menarik dalam menyampaikan materi cara mengelola
emosi kemarahan.
75
d. Sumber
Sumber pendukung dalam penelitian ini adalah:
1) Kamera dan alat pendukungnya seperti lighting, perekam
suara, dll.
2) Aktor utama dan aktor peraga.
3) Laptop.
4) Aplikasi untuk mengedit video, yaitu after effects dan
premiere pro.
5) Aplikasi untuk membuat buku pendamping, yaitu canva.
2. Desain
Pada tahap ini, peneliti menyusun tujuan yang ingin dicapai
dan membuat konten yang akan dimasukan ke dalam media video
tutorial.
a. Melakukan Inventarisasi Tugas
1) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan cara
mengelola emosi marah. Hal ini sesuai dengan tugas
perkembangan yang harus dipenuhi berdasarkan Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) SMK
dengan aspek perkembangan kematangan emosi, yaitu
mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang
lain. Tujuan tersebut akan didukung dengan materi yang ada
76
di dalam video tutorial dan buku pendamping peserta didik
selama menonton video tutorial yang telah dikembangkan.
2) Peserta didik dapat termotivasi dalam mengelola emosi
marah dengan baik. Tujuan tersebut akan didukung dari
pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam video tutorial dan
buku pendamping peserta didik.
b. Menyebutkan Tujuan Kinerja
Untuk mengukur ketercapaian tujuan dari layanan
bimbingan klasikal, maka peneliti menyiapkan buku
pendamping selama menonton video tutorial. Buku pendamping
juga dapat menjadi indikasi keterlibatan audiens/peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran video tutorial. Semakin banyak
lembar kerja yang diisi untuk audiens/peserta didik, semakin
besar kemungkinan keterlibatan dalam video tutorial. Buku
tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi
mengelola emosi marah, seperti:
1) Apa yang kamu lakukan ketika marah?
2) Tuliskan alasan yang membuatmu harus mengontrol emosi
marahmu!
3) Bagaimana emosi marahmu memberi pengaruh dalam
hidupmu? Tuliskan hal-hal yang terjadi dalam hidupmu
karena emosi marahmu yang tidak terkontrol.
77
4) Jika emosi marahmu tidak kamu perjuangkan untuk bisa
kamu kontrol, menurutmu apa yang akan terjadi dalam
hidupmu?
5) Tuliskan kapan terakhir kamu marah, apa penyebabnya, dan
bagaimana kamu mengekspresikan kemarahanmu tersebut?
6) Bagaimana reaksi tubuh yang kamu rasakan ketika sedang
marah?
7) Apa dampak emosi marah yang kamu rasakan terhadap
dirimu? Apakah positif atau negatif? Jelaskan dengan rinci!
8) Tulislah kejadian yang membuat kamu marah (waktu, apa
yang terjadi, apa yang kamu lakukan, apa konsekuensinya).
Selain pertanyaan dalam buku pendamping, peserta didik
juga diberikan pertanyaan berupa pilihan ganda. Pertanyaan ini
bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik dari
materi mengelola emosi marah yang telah diberikan melalui
video tutorial. Berikut pertanyaan yang diberikan:
1) Tiga istilah penting kemarahan yang perlu diketahui
adalah…
a. Penyebab kemarahan, dampak kemarahan, tindakan
kemarahan.
78
b. Dampak kemarahan, cara mengelola marah, ekspresi
kemarahan.
c. Penyebab kemarahan, reaksi tubuh saat marah, ekspresi
kemarahan.
d. Reaksi tubuh saat marah, dampak kemarahan, ekspresi
kemarahan.
2) Berikut ini merupakan ciri-ciri dari reaksi tubuh saat marah,
kecuali…
a. Menggertakan gigi.
b. Jantung berdetak lebih keras.
c. Bernapas lebih cepat.
d. Berteriak.
3) Thought stopping merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengontrol emosi marah menjadi lebih baik
Istilah dari thought stopping adalah…
a. Cara untuk mengubah proses berpikir menjadi lebih baik.
b. Cara untuk mengubah kalimat kemarahan menjadi kata
“stop”.
c. Cara untuk mengubah emosi kemarahan menjadi lebih
baik.
d. Cara untuk mengekspresikan kemarahan.
79
4) Salah satu cara yang dapat kamu lakukan ketika marah
adalah…
a. Mengetahui penyebab kemarahan, mengekspresikan
kemarahan secara langsung, melakukan relaksasi.
b. Berdiam diri, mengekspresikan kemarahan dengan orang
sekitar, melakukan relaksasi.
c. Melakukan relaksasi, melakukan teknik
penghindaran/pencegahan/melepaskan diri, berlatih
thought stopping.
d. Mengetahui penyebab kemarahan dan membiarkannya.
5) Berikut ini terdapat langkah-langkah dalam melakukan
relaksasi.
(1) Memilih tempat yang tenang dan nyaman.
(2) Bukalah matamu secara perlahan, rasakan betapa
leganya pikiranmu bahwa kamu telah berhasil
membuang semua memori kemarahan yang tidak
terkontrol dalam dirimu.
(3) Mencari musik khusus dalam melakukan relaksasi.
(4) Pejamkan mata dan bayangkan situasi emosi kemarahan
dalam dirimu.
80
(5) Tarik napas lalu buang perlahan sambil menghapus
memori emosi kemarahan dalam dirimu yang tidak
terkontrol.
Urutkanlah langkah-langkah relaksasi tersebut
dengan benar!
a. 3, 1, 5, 4, 2.
b. 4, 5, 1, 3, 2.
c. 3, 1, 4, 5, 2.
d. 1, 3, 4, 5, 2.
c. Menghasilkan Strategi Pengujian
Jawaban yang diperlukan dalam menjawab soal-soal
pada tujuan kinerja mengenai peserta didik dapat memahami
secara menyeluruh mengenai emosi marah dan cara
mengelolanya adalah sebagai berikut:
1) C. Penyebab kemarahan, reaksi tubuh saat marah, ekspresi
kemarahan.
2) D. Berteriak.
3) A. Cara untuk mengubah proses berpikir menjadi lebih baik.
4) C. Melakukan relaksasi, melakukan teknik penghindaran
/pencegahan/melepaskan diri, berlatih thought stopping.
5) D. 1, 3, 4, 5, 2.
81
Sedangkan jawaban yang diperlukan dalam menjawab
soal-soal pada tujuan kinerja mengenai peserta didik dapat
termotivasi dalam mengelola emosi marah dengan baik adalah
kejujuran dan hasil refleksi terhadap diri sendiri. Tidak ada
jawaban benar ataupun salah dalam menjawab soal yang
tersedia.
3. Pengembangan
a. Menghasilkan Konten
1) Video tutorial dengan judul: Yuk ubah emosi marahmu
menjadi lebih baik!
2) Skrip video tutorial mengenai tahapan mengelola emosi
marah menurut Feindler.
a) Video Pertama
Prolog: video tutorial ini dibuat karena banyaknya
kasus emosi kemarahan pada remaja yang tidak
terkontrol. Kita bisa melihat kasus tersebut melalui berita
online, televisi, media cetak, media sosial, dan lain
sebagainya. Salah satu contoh kasus yang viral pada
pertengahan tahun 2018 lalu adalah seorang siswa yang
tega memukul guru keseniannya hingga tewas. Hal ini ia
lakukan lantaran dirinya merasa tidak suka saat guru
keseniannya tersebut menegurnya dengan cara
82
mencoret pipinya menggunakan cat lukis. Padahal guru
tersebut menegurnya karena ia tidak mengikuti pelajaran
dengan baik bahkan sampai menganggu temannya di
kelas.
Dalam video ini kamu akan belajar bagaimana
cara untuk mengelola emosi marahmu dengan baik.
Sebelum melanjutkan pada tahap berikutnya, kamu
harus menyiapkan alat tulis untuk mengisi lembar “self
reflection” yang telah tersedia. Lembar “self reflection” ini
akan membantu untuk mengenali dan mengontrol emosi
marahmu. Yuk tonton video ini!
Semua orang memiliki emosi marah. Saya dan
kamu juga kan? Hei, ini adalah bagian normal dari
kehidupan. Situasi ini menjadi buruk ketika kita tidak
menangani kemarahan kita dengan baik. Sesuatu
mungkin bisa lepas kendali dan hal itu bisa membuat
kemarahan tampak cukup membingungkan serta
membuat frustrasi bahkan agak menyeramkan. Sesuatu
yang lebih buruk lagi adalah bagaimana reaksimu saat
kamu marah yang dapat menyebabkan konsekuensi
negatif.
83
Hei, tapi jangan khawatir! Saya akan
membantumu untuk mengetahui apa yang dapat kamu
lakukan ketika marah. Ada tiga istilah penting yang harus
kamu pahami untuk membantu mengelola kemarahanmu
dengan baik, pertama penyebab kemarahan, kedua
adalah reaksi tubuh saat marah, dan ketiga adalah
ekspresi kemarahan.
Pertama, saya akan membahas mengenai
penyebab kemarahan. Disini saya akan menunjukkan
bagaimana seseorang marah dengan berbagai hal yang
berbeda (ada 6 orang mengatakan penyebab
kemarahannya).
TAKE 1 (memberitahu apa penyebab kemarahannya)
AJ, BT, MG, RA, LR, NF.
Tapi, apa yang membuatmu marah mungkin tidak
terlalu berarti bagi orang lain. Lihat? Setiap orang
memiliki penyebab kemarahan yang berbeda.
Tapi, inilah masalahnya, jika kamu mengetahui
penyebab kemarahanmu, kamu bisa mencoba
menghindarinya atau belajar untuk menghadapinya
secara langsung, dengan percaya diri.
84
Baiklah, jadi, tidak apa-apa marah. Suasana
hatimu bisa terpengaruh oleh banyak hal yang tidak
dapat kamu kendalikan: teman, keluarga, bahkan situasi
atau kondisinya.
Bila kamu marah, kamu akan melampiaskan
kemarahanmu. Tapi, bagaimana kamu bertindak
sepenuhnya itu ada di tanganmu. Kamu tidak ingin
kehilangan kendali saat marah, karena hal itu tidak akan
menyelesaikan apapun dan perilaku dari emosi marahmu
akan mempengaruhi cara orang berpikir tentangmu dan
bersikap terhadap kamu.
Setelah kamu mengetahui mengenai penyebab
kemarahan, langkah kedua adalah kamu harus
mengenali reaksi tubuhmu saat marah. Perubahan fisik
yang dialami tubuhmu membuat kamu tahu bahwa kamu
sedang marah. Apa saja sih gejala fisiknya? Kamu akan
bernapas lebih cepat, menggertakkan gigi, otot
menegang, berbicara lebih cepat dan lebih keras dari
biasanya, jantung berdetak lebih cepat, serta wajah yang
semakin memerah. Hal terbaik yang dapat kamu lakukan
adalah mengetahui dan memahami saat tubuhmu
memberitahu bahwa kamu mulai marah.
85
Lalu ketiga, saya akan menunjukkan bagaimana
ekspresi orang yang berbeda saat mereka marah.
TAKE 2 (memberitahu apa yang dilakukan ketika marah)
AJ, BT, MG, RA, LR, NF.
Saya juga akan memberi kamu kesempatan untuk
mendeskripsikan pada lembar “self reflection”, kira-kira
apa sih yang kamu lakukan ketika marah?
Oke, sekarang kita akan masuk kedalam tahapan
mengelola emosi marah. Bagian ini sangat penting agar
kamu dapat siap mengendalikan kemarahanmu sebelum
kemarahan mengendalikan dirimu!
Mempersiapkan perubahan (tulisan dalam video).
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah
ambillah lembar “self reflection” dan siapkan alat tulismu.
Setelah itu, jawablah tiga pertanyaan yang
tersedia. Tiga pertanyaan tersebut adalah pertanyaan-
pertanyaan yang akan membantumu untuk mengenali
alasan yang kuat untuk mengontrol emosi marahmu.
Mari mulai menjawabnya dan kenalilah motivasi
terkait untuk mengontrol emosi marahmu! (waktunya 7
menit).
86
Tabel 4.1 Pertanyaan Wawancara Motivasi
Apakah kamu bisa menjawab keseluruhan
pertanyaan dengan baik? Ketika kamu sudah
menjawabnya sesuai dengan dirimu, saya yakin kamu
dapat membuat komitmen dalam dirimu untuk mengubah
emosi marahmu menjadi lebih baik. Kamu harus ingat
bahwa semua perubahan ada di dirimu! Saya hanya
membantumu. Kalau tidak sekarang untuk berubah,
kapan lagi?
Sesi review episode kemarahan (tulis di dalam
video). Selanjutnya, kita akan mereview atau melihat
kembali episode kemarahan dalam hidupmu. Pada sesi
ini saya ingin mengajakmu berpikir sejenak mengenai
No. Pertanyaan Jawab
1. Tuliskan alasan yang membuatmu harus mengontrol emosi marahmu!
2.
Bagaimana emosi marahmu memberi pengaruh dalam hidupmu? Tuliskan hal-hal yang terjadi dalam hidupmu karena emosi marahmu yang tidak terkontrol.
3.
Jika emosi marahmu tidak kamu perjuangkan untuk bisa kamu kontrol, menurutmu apa yang akan terjadi dalam hidupmu?
87
emosi marahmu. Tetap tenang dan fokus, kamu boleh
menggambarkan perasaan marahmu pada lembar kerja
yang telah tersedia. Ketika kamu marah, tindakan apa
yang akan kamu lakukan? Apakah kamu mencaci,
berteriak, melempar barang, merusak benda sekitar,
melakukan kekerasan fisik, atau ada yang lainnya?
Ketika kamu melakukan tindakan-tindakan tersebut untuk
melampiaskan rasa marahmu, apakah ada dampak yang
kamu rasakan? Apakah kamu telah memikirkan terlebih
dahulu apa akibat dari tindakan yang kamu lakukan?
Apakah menyakitkan bagi diri sendiri? Atau menyakitkan
bagi orang sekitarmu, termasuk orang-orang yang kamu
cintai seperti keluarga, sahabat, atau teman-teman
dekatmu.
Pikir dan renungkan sejenak dalam diri, apakah
tindakan marahmu membuat orang di sekitarmu
menjauh? Apakah pernah kamu berpikir bahwa mereka
menjauh karena takut terkena serangan emosi
marahmu? Beritahu saya, tulislah di kertasmu!
88
Tabel 4.2 Pertanyaan Review Kemarahan
No. Pertanyaan Jawab
1.
Tuliskan kapan terakhir kamu marah, apa penyebabnya, dan bagaimana kamu mengekspresikan kemarahanmu tersebut?
2. Bagaimana reaksi tubuh yang kamu rasakan ketika sedang marah?
3.
Apa dampak emosi marah yang kamu rasakan terhadap dirimu? Apakah positif atau negatif? Jelaskan dengan rinci!
Sudah? Saya harap kamu menjawabnya sesuai
dengan dirimu. Oke, disini saya akan memberitahu kamu
bagaimana menangani emosi marahmu dengan baik.
Jadi, langkah pertama untuk menangani
kemarahan adalah mengetahui kapan kamu marah dan
bagaimana rasanya. Jangan khawatir, kemarahan itu
normal. Ketika kamu mulai merasa jantungmu berdebar
kencang, tanganmu mulai berkeringat, kenali reaksi
tubuh dari kemarahanmu dan cobalah untuk tidak
menghindarinya. Kamu tidak perlu menjerit dan berteriak
untuk menghilangkan reaksi tubuh dari kemarahanmu
tersebut.
Cobalah untuk mengatakan bahwa “saya dapat
mengendalikan kemarahan saya dengan cara yang
89
baik!”. Kamu tahu, bagaimana ekspresimu ketika marah,
apakah bisa membuat situasi menjadi lebih baik atau
lebih buruk. Dengan kata lain, apa yang kamu lakukan
ketika kamu marah memiliki konsekuensi. Perilaku marah
dapat memiliki beberapa konsekuensi yang sangat
buruk. Tapi bagaimana kamu bertindak lebih berkaitan
dengan kebiasaan daripada hal lainnya. Tapi kabar
baiknya adalah kebiasaan bisa diubah. Jadi, ketika kamu
marah, kamu akan mengekspresikannya dalam
beberapa cara dan caramu mengekspresikan kemarahan
disebut gaya kemarahan.
b) Video Kedua
Melaksanakan strategi perubahan secara spesifik
(penghindaran/pencegahan dan pelarian/melepaskan
diri). Setelah kamu mengenali penyebab kemarahan,
reaksi tubuh saat marah, dan ekspresi kemarahamu,
sekarang saya akan memperkenalkan tiga langkah untuk
melepaskan diri dari emosi marah.
Langkah pertama, ketika kamu sedang marah
berlatihlah untuk menenangkan diri dengan cara pergi ke
suatu tempat misal toilet, tempat ibadah, atau tempat lain
yang membuat kamu nyaman setelah mengatakan satu
90
pernyataan negatif yang marah daripada melanjutkan
serangan verbalnya yang lebih parah.
TAKE 3: Pada siang hari, DA dan BT sedang berjalan
bersama. Karena teriknya sinar matahari, DA membuka
air mineral botol yang sedang dipegangnya untuk
diminum. Tiba-tiba datanglah RA yang sedang berjalan
dari arah berlawanan dengan DA. RA pun tidak sengaja
menabrak DA yang menyebabkan air mineral yang DA
buka tadi tumpah mengenai bajunya. DA pun kesal dan
marah hingga mengeluarkan kata kasar ke RA, setelah
itu DA meninggalkan RA.
TAKE 4: DA sedang dalam emosi marah dan mencoba
untuk menenangkan diri dengan pergi ke plaza UNJ dan
duduk di rerumputan sambil menyandarkan tubuh ke
pohon. Selanjutnya, ia mendengar suara azan dan
melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul
15.30 sambil melihat ke arah masjid untuk beribadah.
Langkah kedua adalah ketika kamu sudah mulai
merasa bahwa kamu akan marah, segera tinggalkan
situasi tersebut.
91
TAKE 5: DA sedang bertengkar dengan BT, lalu
DAlangsung meninggalkan BT begitu saja tanpa
menjelaskan apapun.
Terakhir, langkah ketiga adalah ketika kamu
marah kamu harus menyadarinya dan coba untuk
mengatakan kepada orang yang membuat kamu marah
bahwa kamu akan marah dan akan pergi. Kamu juga
boleh mengatakan bahwa masalah ini akan dibahas
setelah kamu sudah merasa lebih tenang.
TAKE 6: DA dan RA sedang duduk dekat BAKHUM.
Mereka sedang berdiskusi, namun DA dan RA berbeda
pendapat. Hal ini membuat DA kesal. Namun, DA
mencoba untuk menenangkan diri. Lalu, ia mengatakan
ke RA bahwa ia ingin menenangkan diri sejenak dan
akan membahasnya kembali.
Mengelola gairah fisik. Selanjutnya kamu perlu
untuk melakukan relaksasi. Hmm mungkin kamu akan
berpikir, untuk apa sih relaksasi? Relaksasi diperlukan
dalam mengelola emosi marahmu agar dirimu merasa
tenang. Relaksasi yang dilakukan secara teratur dapat
membantu menenangkan tubuh serta pikiran dari emosi
kemarahan. Relaksasi ini baiknya kamu lakukan dalam
92
dua hari sekali selama dua minggu dalam waktu kurang
lebih 30 menit. Ketika kamu melakukan relaksasi, kamu
bisa sambil membayangkan situasi saat kamu sedang
marah.
Sebelum kamu melakukan relaksasi, pilihlah
tempat yang tenang, tempat yang membuat kamu
nyaman dan tidak terganggu. Buatlah dirimu senyaman
mungkin, kamu bisa duduk atau berbaring. Carilah musik
khusus untuk mendampingimu selama melakukan
relaksasi.
Mulailah dengan menutup matamu, bayangkan
situasi emosi kemarahan dalam dirimu, tarik napas lalu
buang perlahan.
TAKE 7: DA melakukan relaksasi sambil duduk di bangku
yang telah disediakan.
Pada saat membayangkan situasi kemarahan,
mungkin kamu merasa teringat kembali dan merasa
kesal sehingga akan sulit untuk berkonsentrasi. Tidak
masalah, saya mengerti, terus lanjutkan. Rasakan bagian
dari tubuhmu dengan santai dan rileks, mulai dari kaki,
wajah, hingga kepala. Tarik napas dalam-dalam dan
buang perlahan sambil menghapus memori emosi
93
kemarahan dalam dirimu yang tidak terkontrol. Biarkan
tubuh dan pikiranmu merasa tenang, nyaman, ciptakan
suasana nyaman dan tenang dalam dirimu, biarkan itu
mengalir dalam tubuhmu, sambil membayangkan
momen-momen indah bersama orang yang kamu cintai
seperti keluarga, sahabat, pasangan, dan lainnya.
Bagaimana perasaan tenang itu? Apakah kamu
bisa merasakannya? Coba kamu bandingkan dengan
situasi saat kamu sedang dalam emosi marah, mana
yang lebih nyaman?
Apakah kamu masih ingat dengan perasaan
tenang tadi? Nah, gunakanlah ingatanmu akan
ketenangan ketika kamu marah, segera kembalikan
dirimu pada situasi tenang itu!
Tetap seperti ini selama kurang lebih 30 menit,
setelah itu ambil napas dalam-dalam beberapa kali dan
buang perlahan. Bukalah matamu secara perlahan,
rasakan betapa leganya pikiranmu bahwa kamu telah
berhasil membuang semua memori kemarahan yang
tidak terkontrol dalam dirimu.
94
c) Video Ketiga
Membangun keterampilan praktis dan pemecahan
masalah sosial. Pada tahap ini kamu perlu belajar untuk
memperbaiki interaksi sosialmu.
Cobalah untuk membangun kembali hubungan
yang baik dengan lingkungan sekitarmu. Saya tahu
mungkin kamu merasa gengsi untuk mencoba
memperbaiki atau membangun hubungan yang baik
dengan lingkungan sekitarmu. Tapi, lagi-lagi kamu harus
ingat bahwa kamu tidak ingin kemarahan menguasai
dirimu, kamu tidak ingin mendapatkan konsekuensi
negatif atas kemarahan yang kamu miliki! Kamu ingin
menjadi pribadi yang lebih baik bukan? Kalau begitu ikuti
tahapannya sampai akhir! Saya yakin kamu bisa!
Hilangkan semua rasa malu dan rasa tidak percaya
dirimu itu!
Ketika ada situasi kemarahan yang muncul
kembali, gunakanlah keterampilan barumu yang lebih
baik untuk mengatasi rasa marahmu. Tulislah situasi
kemarahan dan keterampilan baru yang kamu lakukan
pada lembar “self reflection” yang tersedia!
95
Paparan. Pada tahap ini kamu harus belajar untuk
menerima kritik dari orang lain. Contohnya, “tidak
masalah mendengar kritik dari orang lain, saya dapat
menerimanya dan mengambilnya sebagai pelajaran
dalam diri agar lebih baik lagi”.
TAKE 8: DA sedang duduk di tangga dan berpikir bahwa
dirinya seringkali merasa emosinya meluap-luap. Lalu,
BT dan RA melihat DA dan langsung menghampirinya.
Mereka menghibur DA sambil menasehati supaya jangan
mudah marah dan DA pun menerimanya.
Disini saya memiliki satu cara yang efektif untuk
membantumu menerima kritik orang lain dengan baik.
Gimana sih caranya? Saya memiliki istilah “Thought
Stopping” (dibuat dalam tulisan). Thought stopping
adalah cara untuk mengubah proses berpikir menjadi
lebih baik. Fokus, karena saya akan memberikan cara-
cara untuk melakukan thought stopping!
Sebagian besar dari kita pasti tahu apa itu kata
stop. Kata stop adalah kata yang diambil dari Bahasa
Inggris dengan arti berhenti. Baik, disini saya ingin kamu
membayangkan tanda stop atau tanda berhenti.
Bayangkan kamu mendengar kata STOP dengan kuat!
96
Setelah itu, tutup matamu dan pikirkan satu situasi
yang membuatmu sangat-sangat marah! Renungkan
situasi kemarahanmu hingga membuatmu sangat kesal.
Ketika kamu sudah merasa sangat tidak nyaman dan
merasa sangat kesal, katakan STOP! Ulangi dalam
beberapa detik ketika pikiran itu muncul kembali.
Pikirkan kalimat penguatan untuk membantumu
melakukan thought stopping! Sebagai contoh, ketika
kamu sedang dalam situasi yang membuatmu sangat
marah dan sulit untuk kamu kontrol, katakan STOP dan
segera ganti pikiran kemarahanmu dengan kalimat “aku
tidak ingin kemarahan menguasai diriku!”. Gunakan
kalimat penguat itu untuk merubah kemarahanmu secara
lebih positif.
Lakukan thought stopping ketika kamu merasa
bahwa emosi marahmu tidak dapat kamu kontrol. Disini,
kamulah yang harus bertindak, kamu yang harus
mengendalikan dirimu. Kendalikan dirimu sebelum
kemarahan mengendalikan dirimu!
Membantu klien menerima, menyesuaikan diri
dengan situasi hidup yang sulit, dan tidak dapat diubah
serta pengampunan. Saya tahu sebagian besar orang
97
mungkin sulit untuk melupakan situasi-situasi yang
membuat emosi marah seseorang muncul. Tapi
pertanyaan saya adalah, apakah kamu terus mau situasi
emosi kemarahan menetap dalam pikiranmu untuk waktu
yang lama? Situasi tersebut membuat dirimu hilang
kendali ketika marah, membuat orang-orang yang kamu
cintai pergi menjauh dari dirimu.
Cobalah bayangkan kembali situasi yang
membuat kamu sangat marah, panggilah memori itu
dalam pikiranmu, hadapi dengan tenang, katakan bahwa
kamu bisa melawannya! Apabila dalam situasi tersebut
ada orang yang menyakitimu hingga membuat kamu
sangat marah, cobalah untuk memaafkannya, ingatlah
bahwa setiap menusia memiliki kekurangan. Belajarlah
untuk memaafkan.
Tidak perlu malu atau ragu. Ingat kembali sesi
pertama ketika kamu menulis motivasimu untuk berubah
pada lembar kerjamu. Ingat bahwa emosi kemarahan
telah mengubah hidupmu menjadi buruk.
Buanglah pikiran dan situasi emosi kemarahan
dalam dirimu. Belajarlah untuk memaafkan dan belajarlah
untuk menyesuaikan diri dengan hidup yang baru, hidup
98
tanpa emosi kemarahan yang berlebihan, belajar untuk
mengontrol diri dari kemarahan.
Mempertahankan perubahan dan siap untuk
menghadapi kemarahan!. Tidak terasa ya kalau ternyata
kita sudah sampai pada tahap akhir mengelola emosi
marah. Bagaimana perasaanmu? Bagaimana hari-
harimu? Apakah kamu merasa lebih tenang? Apakah
perasaan kemarahan itu masih suka muncul? Atau sudah
mengalir dengan tenang? Saya harap kamu tetap
berkomitmen dan mengingat motivasimu untuk berubah.
Saya tahu memang tidak mudah untuk berubah
dalam waktu yang singkat. Tapi saya percaya bahwa
kamu memiliki potensi yang luar biasa untuk berubah!
Ketika kamu merasa marah dan tidak bisa
mengontrolnya, kembalilah pada tahap satu dimana
kamu mengingat tulisan motivasimu untuk berubah. Saya
yakin kamu bisa!
Sebelum sesi keempat ini berakhir, saya memiliki
lembar dengan nama “self control” yang harus kamu
bawa setiap saat. Lembar ini bertujuan untuk mengontrol
dirimu selama kamu melakukan sesi perubahan. Ketika
kamu sedang marah, cobalah menulisnya pada lembar
99
“self control” ini. Menulis dapat membantu untuk
menyalurkan emosi kemarahanmu dengan baik daripada
kamu harus melakukan tindakan yang memiliki
konsekuensi negatif.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan
pengalaman-pengalaman positifmu dalam mengatasi
kemarahan. Tulislah pada lembar “self control” sebagai
cara untuk mengatasi kemarahanmu ketika emosi
marahmu mulai muncul kembali dalam hidupmu!
Tabel 4.3 Pertanyaan Self Control
No. Waktu
(tanggal, hari)
Apa yang terjadi?
Apa yang kamu
lakukan?
Apa konsekuensinya?
1.
2.
3.
Peneliti menyusun tema, konten/materi, pemilihan
aktor dan peraga, gambar animasi, pemilihan huruf,
warna, serta musik/backsound yang disesuaikan untuk
mendukung penyampaian informasi.
3) Buku Pendamping Peserta Didik
Buku pendamping yang berjudul “aktivitas harian
pengelolaan emosi marah” dibuat berdampingan dengan
100
video tutorial mengelola emosi marah. Buku ini berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu peserta didik
sebagai media refleksi diri mengenai emosi kemarahan yang
dimiliki.
Selain itu, di dalam buku ini juga dilengkapi langkah-
langkah cara mengelola emosi marah dengan baik sesuai
yang ada di dalam video guna mempermudah peserta didik
jika ingin melihatnya kembali.
Berikut adalah gambaran media yang dikembangkan:
Gambar 4.1 Video Pembukaan
Gambar 4.2 Sasaran Pembelajaran
101
Gambar 4.3 Tujuan Pembelajaran
Gambar 4.4 Tiga Istilah Kemarahan
Gambar 4.5 Penyebab Kemarahan Seseorang
102
Gambar 4.6 Tahapan Mengelola Marah
Gambar 4.7 Sesi Review Kemarahan
Gambar 4.8 Langkah Kedua Mengelola Marah
103
Gambar 4.9 Berlatih Relaksasi
Gambar 4.10 Berlatih Thought Stopping
Gambar 4.11 Langkah Ketiga Mengelola Marah
104
Gambar 4.12 Langkah Keempat Mengelola Marah
Gambar 4.13 Cover Depan Buku Pendamping
105
Gambar 4.14 Deskripsi Buku Pendamping
Gambar 4.15 Tentang Buku Pendamping
106
Gambar 4.16 Lembar Refleksi Peserta Didik
Gambar 4.17 Lembar Motivasi Perubahan
107
b. Memilih atau Mengembangkan Media Pendukung
Pengembangan media video tutorial menggunakan
aplikasi video after effects dan premiere pro. Sedangkan untuk
membuat buku pendamping peserta didik, peneliti
mengggunakan aplikasi canva.
c. Mengembangkan Petunjuk Penggunaan Produk
Produk dalam penelitian ini dapat digunakan oleh guru
BK dan peserta didik dengan mengikuti petunjuk pengguna,
yaitu:
1) Siapkan CD video tutorial dan buku pendamping yang
berjudul aktivitas harian pengelolaan emosi marah.
2) Siapkan perangkat pendukung (laptop, proyektor, kabel
HDMI/VGA, speaker, dan alat tulis).
3) Nyalakan laptop.
4) Hubungkan kabel HDMI/VGA dari laptop ke proyektor.
5) Nyalakan proyektor.
6) Sambungkan speaker ke laptop dan nyalakan.
7) Masukan CD ke dalam slot CD pada laptop.
8) Sebelum video diputar, guru BK membagikan buku aktivitas
harian mengelola emosi marah kepada peserta didik.
9) Klik file CD yang tertera pada tampilan laptop.
10) Klik file video yang terdapat di dalam CD.
108
11) Klik play atau mainkan pada video.
12) Dampingi peserta didik selama menonton video.
d. Melakukan Evaluasi Formatif
Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
evaluasi formatif kepada ahli media dan 2 ahli konten.
Validator ahli media dijui oleh Kunto Imbar, M. Pd. selaku
dosen Program Studi Teknologi Pendidikan. Sedangkan untuk
validator ahli konten 1 diuji oleh Dra. Michiko Mamesah M.Psi.
dan validator ahli konten 2 diuji oleh dan Eka Wahyuni, S. Pd.,
MAAPD. selaku ahli tugas perkembangan emosi pada remaja
dan sebagai Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling.
e. Melakukan Uji Coba Pilot
Borg dan Gall (2003) menyatakan bahwa uji coba tahap
awal atau Preliminary Field Testing dilakukan dengan
menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan angket. Sehingga peneliti melakukan uji
coba kepada peserta didik sebanyak 10 responden.
Menurut Wulandari (2016) minat belajar pada peserta
didik meliputi rasa suka/senang dalam aktivitas belajar, rasa
ketertarikan untuk belajar, adanya kesadaran untuk belajar,
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, dan memberikan
perhatian yang besar dalam belajar.
109
B. Hasil Analisis Uji Coba Produk
1. Hasil Validasi Ahli Media
Penilaian ahli media pada video tutorial dilakukan dengan
menggunakan angket dan diuji oleh dosen Program Studi
Teknologi Pendidikan. Berikut adalah hasil validasi ahli media:
Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Media
No. Aspek Ʃ Butir Ʃ Skor Persentase Kriteria
1. Pilihan gambar
4
33
92%
Sangat Baik
2. Keterpaduan komponen
3
3. Kualitas pemain
2
Hasil yang didapatkan dari penilaian uji ahli media sebesar
92% dengan katagori sangat baik. Penilaian yang dilakukan oleh
ahli media memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan pada media ini adalah tampilan media menarik, isi
mudah dipahami, kualitas gambar yang jernih dan tajam, suara
jelas dengan intonasi, dialek, serta pengucapan yang fasih,
keterpaduan komponen (tulisan, warna, musik, gambar animasi),
serta sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Lalu, kekurangan dari media video tutorial ini adalah
zooming pada gambar aktor utama. Hal ini membuat kurangnya
110
head room sehingga aktor terlihat tidak memiliki ruang pada bagian
kepala di dalam layar. Selain itu, buku panduan untuk guru BK
masih belum lengkap. Masukan dan saran dari ahli media adalah
melengkapi buku panduan untuk guru BK.
2. Hasil Validasi Ahli Konten
Penilaian ahli konten pada video tutorial ini dilakukan oleh 2
orang ahli materi selaku ahli tugas perkembangan emosi pada
remaja dan merupakan dosen Program Studi Bimbingan dan
Konseling. Uji ahli konten dilakukan dengan menggunakan angket.
Berikut adalah hasil validasi ahli konten:
Tabel 4.5 Hasil Validasi Ahli Konten 1
No. Aspek Ʃ Butir Ʃ Skor Persentase Kriteria
1. Tema 2
18 96% Sangat Baik 2.
Content atau isi
4
Hasil analisis penilaian yang dilakukan oleh ahli konten 1
sebesar 96% dan termasuk ke dalam kategori sangat baik.
Penilaian tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dalam media
ini. Kelebihan pada media ini adalah uraian yang jelas, kesesuaian
skrip dengan materi, serta sesuai dengan peserta didik. Namun
kekurangannya adalah penggunaan kata yang kurang sesuai
dengan karakteristik perkembangan.
111
Masukan dan saran dari ahli konten 1 adalah dengan
memperbaiki penggunaan kata agar lebih sesuai. Hal ini dilakukan
agar mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang
disampaikan.
Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Konten 2
No. Aspek Ʃ Butir Ʃ Skor Persentase Kriteria
1. Tema 2 23 75% Sangat Baik
2. Content/Isi 4
Hasil analisis penilaian yang dilakukan oleh ahli konten 2
sebesar 75% dan juga termasuk ke dalam katagori sangat baik.
Kelebihan pada media ini adalah menarik dan mudah dipahami
oleh peserta didik, kesesuaian skrip dengan media yang dibuat,
serta penyampaian pesan tercapai. Sedangkan kekurangan pada
media ini adalah kurangnya pengertian serta tips mengelola emosi
marah pada buku pendamping peserta didik.
Masukan dan saran dari ahli konten 2 adalah dengan
menambahkan tips mengelola emosi marah sesuai dengan video
tutorial yang telah dibuat. Hal ini dilakukan agar mempermudah
peserta didik dalam menonton video yang sedang diputar. Lalu,
menambahkan judul sesuai sesi video yang diputar di dalam buku
112
pendamping peserta didik dan tulisan dibuat dengan bahasa yang
menarik agar peserta didik lebih mudah memahaminya.
C. Perubahan Media
Perubahan media setelah revisi dilakukan berdasarkan
masukan ahli media dan ahli konten.
1. Media
a. Buku panduan guru BK telah dilengkapi dengan tata cara
penggunaan video tutorial.
b. Telah mengubah zoom pada head room.
2. Konten
a. Isi buku pendamping peserta didik telah dilengkapi dengan tips-
tips mengelola marah sesuai dengan video tutorialnya.
b. Telah mengubah tulisan agar mudah dipahami peserta didik
seperti pendekatan wawancara motivasi diubah menjadi
motivasi perubahanku, review episode kemarahan diubah
menjadi refleksi diri yuk!.
c. Telah menambahkan judul sesuai sesi video yang diputar di
dalam buku pendamping peserta didik.
1) Judul 1: Mengenali Emosi Marah.
2) Judul 2: Tindakan Ketika Marah.
3) Judul 3: Pertahankan Perubahanmu.
113
3. Hasil Uji Coba Peserta didik
Uji coba dilakukan kepada 10 peserta didik. Menurut
Wulandari (2016) minat belajar pada peserta didik meliputi rasa
suka/senang dalam aktivitas belajar, rasa ketertarikan untuk
belajar, adanya kesadaran untuk belajar, berpartisipasi dalam
aktivitas belajar, dan memberikan perhatian yang besar dalam
belajar. Berikut hasil dari uji coba peserta didik:
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Peserta Didik (Minat Media)
Aspek Item Ʃ Skor Persentase Rerata Kriteria
Minat
1 38 95%
89,5% Sangat
Baik
2 40 100%
Isi/Konten
3 32 80% 4 34 85% 5 35 87,5%
Berdasarkan hasil analisis penilaian uji peserta didik
mengenai rasa senang dalam aktivitas belajar, ketertarikan belajar,
kesadaran untuk belajar, dan sikap memperhatikan yang dilakukan
oleh peserta didik secara keseluruhan mencapai 89,5% dan
termasuk ke dalam katagori sangat baik.
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Peserta Didik (Capaian Kinerja)
Aspek Item Ʃ Benar Persentase Rerata Kriteria
Pemahaman
1 10 100%
90% Sangat
Baik
2 9 90% 3 8 80% 4 10 100% 5 8 80%
114
Berdasarkan hasil evaluasi mengenai capaian kinerja
peserta didik setelah diberikan layanan bimbingan klasikal
menggunakan media video tutorial, didapatkan hasil sebesar 90%
yang termasuk ke dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil evaluasi formatif dari ahli media, 2 ahli
konten, dan peserta didik dapat dilihat melalui gambar sebagai
berikut:
Gambar 4.18 Grafik Persentase Penilaian
Data tersebut menunjukkan bahwa hasil evaluasi formatif
yang dilakukan oleh ahli media mengenai aspek yang berkaitan
dengan piihan gambar, keterpaduan komponen, dan kualitas
pemain mencapai 92% dengan kategori sangat baik. Hal ini
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Ahli Media Ahli Konten 1 Ahli Konten 2 Peserta Didik(Minat Media)
Peserta Didik(Capaian Kinerja)
Persentase Penilaian
Persentase Penilaian
115
dapat dilihat dari tampilan video yang menarik, gambar yang
jernih dan tajam, keterpaduan komponen dalam video, kualitas
pemain, serta sesuai dengan sasaran yang dituju. Selanjutnya
hasil penilaian yang berkaitan dengan tema dan isi dari ahli
konten 1 mencapai 96% dan ahli konten 2 mencapai 75%
dengan kategori sangat baik. Penilaian konten melihat dari
sistematika penyajian yang menarik dan mudah dipahami,
kejelasan uraian materi, kesesuaian skrip dengan materi,
penyampaian pesan tercapai, serta sesuai dengan karakteristik
peserta didik. Selanjutnya hasil yang didapatkan dari uji peserta
didik berkaitan dengan rasa senang dalam aktivitas belajar,
ketertarikan belajar, kesadaran untuk belajar, dan sikap
memperhatikan saat belajar mencapai 89,5% dengan kategori
sangat baik. Terakhir hasil evaluasi capaian kinerja pada
peserta didik mencapai 90% dengan kategori sangat baik.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dan masih harus
diperbaiki agar dapat dipergunakan secara utuh oleh peserta didik.
Berikut keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah:
a. Pada penelitian ini, peneliti tidak menjalankan pilot tes dengan
sempurna atau belum sesuai dengan yang direncakan dalam RPL.
116
b. Pengembangan media masih dalam penilaian yang terbatas dan
tidak melalui tahap implementasi serta evaluasi dalam skala yang
lebih luas, sehingga hasil penilaian media tidak dapat digeneralisir.
c. Pada penelitian ini, tujuan pembelajaran hanya memenuhi ranah
kognitif dan belum menyentuh ranah afektif hingga psikomotorik.
d. Masukan dari ahli materi terkait mengubah tulisan dengan kata-kata
yang menarik tidak dapat dipenuhi karena apabila media video di
edit kembali, file akan rusak.