BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB...

89
49 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Gadingsari Desa Gadingsari adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul. Desa Gadingsari secara astronomis terletak di 7 0 57’5” LS sampai 8 0 0’11” LS dan 110 0 14’20” BT sampai 110 0 16”08” BT. Desa Gadingsari memiliki batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak Sebelah Timur :Desa Murtigading dan Gadingharjo Kecamatan Sanden Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan Desa Gadingsari memiliki wilayah seluas 811.7430 ha atau sekitar 30 % dari luas Kecamatan Sanden dan sekitar 1,5 % dari luas Kabupaten Bantul dengan jarak terjauh utara selatan empat km, timur barat dua km dan secara administratif terdiri dari 18 pedukuhan dan 92 RT.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

49

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian

a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Gadingsari

Desa Gadingsari adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Sanden Kabupaten Bantul. Desa Gadingsari secara astronomis terletak di

7057’5” LS sampai 8

00’11” LS dan 110

014’20” BT sampai 110

016”08”

BT. Desa Gadingsari memiliki batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak

Sebelah Timur :Desa Murtigading dan Gadingharjo

Kecamatan Sanden

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan

Desa Gadingsari memiliki wilayah seluas 811.7430 ha atau sekitar

30 % dari luas Kecamatan Sanden dan sekitar 1,5 % dari luas Kabupaten

Bantul dengan jarak terjauh utara selatan empat km, timur barat dua km

dan secara administratif terdiri dari 18 pedukuhan dan 92 RT.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

50

Tabel 1. Pembagian Wilayah Administratif Desa Gadingsari

No Pedukuhan Jumlah RT Luas (ha)

1 Dayu 6 41,1350

2 Kenteng 6 39,1435

3 Ketalo 5 26,6530

4 Klatak 4 26,1190

5 Soko 6 26,1525

6 Sorobayan 4 29,1740

7 Bongos I 4 40,2360

8 Bongos II 4 20,1075

9 Klagaran 5 19,3125

10 Tegesan 4 40,1925

11 Nampan 6 36,2230

12 Nanggulan 6 55,1125

13 Demakan 5 51,2610

14 Wonorejo I 6 63,1870

15 Wonorejo II 7 53,1210

16 Patihan 4 87,2220

17 Wonoroto 4 90,1150

18 Demangan 6 67,2760

Jumlah 92 811,7430

Sumber: Data Sekunder, 2014

Berikut ini Gambar 2 adalah Peta Administratif Desa Gadingsari

Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

51

Gambar 3. Peta Desa Gadingsari Kecamatan Sanden

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

52

b. Topografi

Desa Gadingsari terletak pada ketinggian 2 – 10 meter dari

permukaan laut. Ketinggian Desa Gadingsari sesuai untuk kegiatan

pertanian seperti padi dan palawija, karena salah satu syarat tumbuh

tanaman padi dan palawija berada pada ketinggian antara 0 – 650 meter

di atas permukaan air laut. Desa Gadingsari merupakan dataran rendah

yang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan pesisir dengan

curah hujan 2194,44 mm/th dan suhu rata-rata 29-300C.

c. Iklim

Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang

cukup lama, minimal 30 tahun yang sifatnya tetap (Ance Gunarsih, 2006:

1). Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu

yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu dari waktu ke waktu (Ance

Gunarsih, 2006: 1).

Unsur-unsur iklim yaitu radiasi matahari, curah hujan, temperatur,

kelembaban, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara, dan angin

(Ance Gunarsih, 2006: 1).

Schimidt-Ferguson berpendapat bahwa tipe curah hujan di suatu

daerah dapat dihitung dengan memperhitungkan rata-rata banyaknya

bulan basah dan bulan kering dalam sepuluh tahun. Bulan lembab dalam

penggolongan ini tidak dihitung. Kriteria pembagian tipe curah hujan

menurut Schimidt-Ferguson adalah sebagai berikut.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

53

Bulan kering : curah hujan kurang dari 60 mm

Bulan lembab : curah hujan antara 60-100 mm

Bulan basah : curah hujan lebih dari 100 mm

Nilai Q adalah pembanding rata-rata jumlah bulan kering dengan

rata-rata jumlah bulan basah dikalikan 100%. Rumus untuk menentukan

nilai Q adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Klasifikasi Iklim Menurut Schimidt-Ferguson

No Nilai Q Arti Simbol

A 0≤Q≤14,3 Sangat Basah

B 14,3≤Q≤33,3 Basah

C 33,3≤Q≤60 Agak Basah

D 60≤Q≤100 Sedang

E 100≤Q≤167 Agak kering

F 167≤Q≤300 Kering

G 300≤Q≤700 Sangat Kering

H ≥700 Luar Biasa Kering

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

54

Curah hujan di Desa Gadingsari dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Data curah hujan di Kecamatan Sanden dari tahun 2004-2013 (mm)

Sumber: Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Stasiun Gedongan.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan

dalam kurun waktu 10 tahun terakhir antara tahun 2004-2013

menunjukkan angka 2194,44 mm pertahun. Rasio Q dari perhitungan

sebagai berikut:

Bulan CURAH HUJAN (MM)

Jumlah Rata-Rata 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Januari 259 233 307 132 514 144 245 283 955 826 3898 389,8

Februari 194 153 391 140 325 345 415 339 392 439 3133 313,3

Maret 439 75 406 481 384 163 280,4 333 326 357 3244,4 324,44

April 36 96 166 290 126 130 206 339 97 155 1641 164,1

Mei 111 0 75 0 0 98 450 240 57 297 1328 132,8

Juni 25 172 0 62 0 71 46,7 5 0 372 753,7 75,37

Juli 0 78 0 0 0 16 37,3 0 0 274 405,3 40,53

Agustus 0 0 0 0 0 0 48 0 0 0 48 4,8

September 0 6 0 0 0 4 227 0 0 12 249 24,9

Oktober 0 96 0 14 223 40 256 5 318 50 1002 100,2

November 226 231 0 390 275 110 157 4 162 702 2257 225,7

Desember 208 501 322 514 0 326 341 335 680 758 3985 398,5

Jumlah 1498 1641 1667 2023 1847 1447 2709 1883 2987 4242 21944,4 2194,44

Bulan Basah 6 5 5 6 6 6 9 6 6 9 64 6,4

Bulan lembab 0 4 1 1 0 2 0 0 1 0 9 0,9

Bulan Kering 6 3 6 5 6 4 3 6 5 3 47 4,7

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

55

Berdasarkan perhitungan Tabel 3 dapat diketahui perhitungan rata-

rata bulan terkering sebesar 4,8 mm pada bulan Agustus dan bulan

terbasah pada bulan Januari sebesaer 398,8 mm per tahun.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai Q sebesar 73,44 %.

Dengan demikian tipe curah hujan di daerah penelitian termasuk tipe D

(60≤Q≤100) yaitu beriklim sedang.

d. Kondisi Geomorfologi

Berdasarkan pada kesamaan relief dan morfologi material penyusun

serta proses geomorfologi, maka wilayah pantai selatan Kabupaten

Bantul termasuk didalamnya Kecamatan Sanden terdiri dari bentukan

lahan sebagai berikut:

1) Bentukan asal fluvial terdiri dari alluvial, alluvial bekas meander,

tanggul alam dan teras sungai

2) Bentukan asal marin eolin terdiri dari beting gisik muda, dewasa,

dan tua.

3) Bentukan asal marin terdiri dari laguna dan zone surf.

e. Kondisi Geologi

Geologi daerah penelitian berdasarkan peta geologi Daerah

Istimewa Yogyakarta, diketahui bahwa lokasi penelitian tersusun atas

endapan alluvium, endapan vulkanik Gunung Merapi Muda, formasi

Sentolo, formasi Nglangran, dan formasi Wonosari. Daerah ini tersusun

atas material pasir hasil erupsi gunung api, gawir dan dataran alluvial

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

56

gunung api. Secara umum daerah penelitian termasuk dalam zone selatan

Pulau Jawa.

f. Penggunaan lahan

Penggunaan lahan adalah pemanfaatan lahan oleh manusia yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan lahan

merupakan sumber informasi yang menggambarkan sebaran pemanfaatan

lahan yang ada di Desa Gadingsari. Berikut Tabel 4 penggunaan lahan

Desa Gadingsari Kecamatan Sanden:

Tabel 4. Penggunaan Lahan di Desa Gadingsari

No Jenis Peggunaan Luas dalam Ha Persentase

1 Pemukiman 347,58 42,82

2 Sawah 293 36,09

3 Empang 2 0,25

4 Jalan 163 20,08

5 Makam 3,2 0,39

6 Lain-lain 1,48 0,18

Jumlah 811,74 100

Sumber: Data Sekunder, 2014

Berdasarkan Tabel 4 dapat diperoleh data bahwa penggunaan lahan

terbesar di Desa Gadingsari adalah untuk pemukiman sebesar 42,82%,

sawah sebesar 36,09%, empang 0,25%, jalan sebesar20,08%, makam

sebesar 0,39% dan lainnya sebesar 0,18%.

2. Kondisi Demografi Daerah Penelitian

Jumlah penduduk Desa Gadingsari pada tahun 2013 tercatat sebanyak

9.348 jiwa terdiri dari:

- Laki-laki : 4.551 jiwa (48,69 %)

- Perempuan : 4797 jiwa (51,31 %)

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

57

Untuk lebih jelasnya data jumlah penduduk dapat dilihat dalam Tabel 5

berikut ini:

Tabel 5. Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin

No Struktur

Usia

(Tahun)

Jumlah

Laki-laki

Jumlah

Perempuan

Jumlah Persentase

1 0 – 4 360 292 652 6,97

2 5 – 9 327 334 661 7,07

3 9 – 14 353 363 716 7,66

4 15 – 19 319 321 640 6,84

5 20 – 24 266 252 518 5,54

6 25 – 29 321 318 639 6,38

7 30 – 34 319 305 624 6,64

8 35 – 39 304 332 636 6,80

9 40 – 44 411 360 771 8,25

10 45 – 49 319 389 708 7,53

11 50 – 54 290 262 552 5,90

12 55 – 59 221 254 475 5,08

13 60 – 64 143 235 378 4,04

14 65 – 69 230 262 492 5,26

15 70 – 74 171 229 400 4,28

16 >75 497 289 486 5,19

Jumlah 4551 4797 9348 100

Sumber: BPS Kabupaten Bantul, 2013.

Berdasarkan data penduduk menurut umur dan jenis kelamin Tabel

5, jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk

laki-laki. Jumlah penduduk perempuan 4.797 jiwa, sedangkan jumlah

penduduk laki-laki 4.551 jiwa. Dari data tersebut dapat diketahui

perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan,

dengan perhitungan sebagai berikut:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

58

Berdasarkan perhitungan sex ratio diketahui nilai sex ratio adalah

105 menunjukkan bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 105

penduduk laki-laki.

Berdasarkan Tabel 5 maka diketahui bahwa banyak penduduk

Desa Gadingsari (55,33 persen) berada pada usia produktif (15-54).

Kelompok umur yang paling banyak yaitu kelompok umur 40-44 tahun.

Sedangkan jumlah penduduk paling rendah menurut umur yaitu

penduduk yang berumur 60-64 sebesar 378 jiwa.

B. Temuan Sasaran Penelitian

1. Kondisi Fisik Objek Wisata Pantai Goa Cemara

a. Luas Pantai Goa Cemara

Pantai Goa Cemara adalah satu pantai yang terletak di Dusun

Patihan. Dusun Patihan merupakan salah satu dusun yang secara

administratif termasuk ke dalam wilayah Desa Gadingsari Kecamatan

Sanden Kabupaten Bantul. Luas Pantai Goa Cemara 10 hektar dengan

panjang pantai 1,4 kilometer.

b. Kondisi Pantai

1) Keindahan Panorama Pantai

Berdasarkan hasil observasi, keindahan panorama Pantai Goa

Cemara memiliki keragaman panorama antara lain: vegetasi pantai

yaitu ribuan tanaman cemara sepanjang 1,4 km, pasir yang berwarna

hitam, terdapat biota laut seperti jingking dan ikan, tinggi gelombang

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

59

antara satu sampai dua meter. Di objek wisata Pantai Goa Cemara

tidak ditemukan adanya karang laut.

Gambar 4. Kondisi Pantai Goa Cemara

2) Tingkat Kebersihan Pantai

Kebersihan Pantai Goa Cemara dipengaruhi oleh kondisi tempat

dan pengaruh wisatawan. Tingkat kebersihan di kawasan Pantai Goa

Cemara masih kotor terutama di sebabkan ulah pengunjung yang tidak

peduli terhadap lingkungan sekitar objek wisata. Ulah wisatawan yang

membuang sampah sembarangan mengakibatkan penumpukan

sampah di pesisir pantai. Kondisi tempat wisata juga mempengaruhi

kebersihan pantai, hal ini dikarenakan daun-daun tanaman cemara

yang berguguran membuat kotor tempat wisata.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

60

Gambar 5. Kebersihan Pantai Goa Cemara

3) Keragaman kegiatan yang dapat dilakukan

Keragaman kegiatan yang dapat dilakukan di Pantai Goa Cemara

yaitu menikmati pemandangan lepas pantai, menikmati rindangnya

tanaman cemara, outbound, memancing, melihat konservasi penyu,

bermain air laut maupun pasir dan berolahraga. Untuk kegiatan

wisatawan yang bersifat aktif seperti berenang, menyelam dan

menaiki perahu tidak memungkinkan untuk dilakukan karena kondisi

pantai selatan yang berombak besar.

Gambar 6. Kegiatan Senam di Pantai

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

61

4) Kelangkaan

Kelangkaan yang menjadi pembeda Pantai Goa Cemara adalah

keberadaan tanaman cemara dan atraksi wisata budaya yang menjadi

ciri khas objek wisata Pantai Goa Cemara seperti: reog, jatilan, gejog

lesung, macapat, dan wayang. Keberadaan konservasi penyu dan

mercusuar juga menjadi ciri pembeda dari wilayah pantai lainnya

yang dapat menjadi kekuatan untuk dapat menarik kunjungan

wisatawan.

Gambar 7. Tempat Konservasi Penyu

c. Kondisi Hidrologis

1) Ketersediaan Air

Ketersedian air bersih di objek wisata menjadi hal sangat penting

bagi pemenuhan pelayanan bagi wisatawan. Berdasarkan hasil

observasi terdapat sumber air bersih berupa sumur yang telah dibuat

oleh pengelola. Air yang ada di objek wisata Pantai Goa Cemara

merupakan air tawar walaupun dekat dengan pantai sehingga

pengunjung tidak perlu khawatir dengan air yang ada.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

62

2) Cara Memperoleh Air

Cara memperoleh air di objek wisata Pantai Goa Cemara cukuplah

mudah. Sebagian besar warung makan yang ada di sekitar objek

wisata sudah memiliki sumur bor, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan wisatawan.

3) Jarak Sumber Air

Keberadaan sumber air ini berada 200 meter dari bibir pantai

karena adanya rencana tata ruang. Untuk kegiatan pertanian, petani

menggunakan sumur bor dan mengandalkan air hujan karena tidak

adanya aliran sungai disekitar objek wisata Pantai Goa Cemara.

d. Penggunaan Lahan

Berdasarkan hasil observasi dapat diperoleh data bahwa Pantai Goa

Cemara merupakan area SultanGround seluas 60 ha. Penggunaan lahan

di Pantai Goa Cemara cukup beragam. Hal ini ditunjukkan dengan

penggunaan lahan untuk penanaman tanaman cemara, tegalan/ladang,

semak belukar, tempat konservasi penyu, tempat berdagang dan lahan

kosong di sekitar kawasan pantai.

Gambar 8. Area Pantai Goa Cemara

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

63

e. Aksesibilitas

1) Orbitasi dengan Ibukota Kabupaten

Berdasarkan data Monografi Desa Gadingsari diketahui jarak objek

wisata Pantai Goa Cemara dari Kecamatan Sanden kurang lebih dua

km, sedangkan jarak Pantai Goa Cemara dari Ibukota Kabupaten

Bantul kurang lebih 13 km. Wisatawan yang akan berkunjung ke

Pantai Goa Cemara dapat melewati beberapa jalur antara lain: dari

Sleman dan Kota Yogyakarta dapat melalui Jalan Parangtritis ataupun

Jalan Samas, dari Kulonprogo melewati Jalan Srandakan dan yang

berasal dan pengunjung yang berasal dari Gunungkidul dapat

melewati jalur selatan Pantai Parangtritis lalu menuju Jalan Samas.

2) Waktu Tempuh Menuju Objek Wisata

Waktu tempuh menuju objek wisata salah satunya dipengaruhi oleh

adanya aksesibilitas yang baik. Untuk objek wisata Pantai Goa

Cemara ini dari pusat kota Kabupaten Bantul dapat ditempuh dalam

waktu 13 menit jika ditempuh dengan kecepatan 60 km/jam.

3) Prasarana Jalan Menuju Objek Wisata

Prasarana jalan untuk mencapai objek wisata Pantai Goa Cemara

sudah cukup bagus walaupun tidak sepenuhnya. Prasarana jalan dari

Kota Yogyakarta – Bantul sudah beraspal dan lebar, sedangkan dari

Gadingsari menuju Pantai Goa Cemara sudah beraspal namun masih

kecil . Kondisi jalan yang telah ada dapat dilewati oleh kendaraan roda

empat maupun dua, tetapi tetap harus berhati-hati dalam berkendara.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

64

Gambar 9. Kondisi Jalan

4) Ketersediaan Sarana Transportasi Umum

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara yang

menggunakan kendaraan pribadi akan lebih mudah untuk mencapai

lokasi objek wisata dibandingkan menggunakan angkutan umum.

Keberadaan papan informasi yang masih terbatas yaitu sekitar 4 papan

informasi. Sedangkan wisatawan yang mengandalkan kendaraan

umum akan mengalami kesulitan karena jarangnya transportasi umum

yang beroperasi menuju objek wisata.

f. Jenis Vegetasi

Berdasarkan hasil observasi, diketahui terdapat berbagai jenis

vegetasi yang tumbuh di dalam kawasan Pantai Goa Cemara, selain

tanaman cemara udang vegetasi yang tumbuh di kawasan objek wisata

antara lain: pandan laut, ketapang dan kaki kambing.

Gambar 10. Ketapang Laut Gambar 11. Kaki Kambing

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

65

Gambar 12. Pandan Laut Gambar 13. Cemara Udang

g. Ketersedian Sarana dan Prasarana Pantai Goa Cemara

1) Sarana

a) Warung Makan dan Minuman

Warung makan di sekitar Pantai Goa Cemara sudah banyak

tersedia. Ada sekitar 15 warung makan yang menjajakan masakan

seafood maupun masakan biasa seperti bakso dan soto. Warung

makan ini dibangun sendiri oleh para pedagang dengan modal

pribadi. Warung makan di Pantai Goa Cemara berbentuk

tradisional yaitu berupa rumah panggung dari bambu. Pemilihan

rumah panggung ini sesuai kesepakatan bersama pengelola dan

pedagang untuk memberikan ciri khas terhadap keberadaan objek

wisata.

Gambar 14. Warung Makan Gambar 15. Gazebo

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

66

Gambar 16. Warung Minuman

Pantai Goa Cemara juga memiliki beberapa warung minuman

dan gazebo kecil. Keberadaan gazebo merupakan bantuan dari

pemerintah. Gazebo ini digunakan untuk berjualan makanan ringan

dan minuman. Pedagang tidak semuanya mendapatkan bantuan

gazebo ini, hanya beberapa pedagang yang telah ditentukan oleh

POKDARWIS yang mendapatkannya. Keberadaan gazebo ini tidak

diberdayakan sesuai fungsinya oleh para pemiliknya. gazebo ini hanya

dibiarkan kosong dan kotor serta ada juga yang telah rusak. Hal ini

disebabkan pedagang mengalami kerugian karena letak gazebo yang

tidak terjamah oleh wisatawan terutama di bagian timur pantai,

sehingga pedagang tidak menggunakannya untuk berjualan.

b) Ruang Kesekertariatan/informasi

Ruang kesekertariatan adalah salah satu sarana yang

memfasilitasi wisatawan jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang

objek wisata serta sebagai tempat untuk perizinan kegiatan di objek

wisata. Di ruang informasi wisatawan dapat bertemu langsung dengan

pengelola Pantai Goa Cemara.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

67

Gambar 17. Ruang Informasi

c) Pendopo

Pantai Goa Cemara didukung dengan keberadaan pendopo.

Pendopo ini digunakan untuk pertemuan anggota POKDARWIS

maupun dari dinas-dinas terkait. Pendopo ini juga disewakan untuk

umum kepada wisatawan untuk melakukan aktivitas pribadi maupun

kelompok. Aktivitas yang bisa dilaksanakan di pendopo ini seperti

makan bersama, arisan, senam dll. Penggunaaan fasilitas pendopo ini

dikenakan biaya sebesar Rp. 350.000,00/hari, sehingga wisatawan

yang ingin menggunakan tempat ini harus berkoordinasi dengan

pengelola jauh-jauh hari. Hal ini disebabkan keberadaan pendopo

yang hanya ada satu.

Gambar 18. Pendopo

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

68

d) Sarana Parkir

Tempat parkir di Pantai Goa Cemara masih dalam bentuk

bangunan semi permanen dengan kerangka atap yang masih

menggunakan bambu. Pantai Goa Cemara sebenarnya memiliki dua

area tempat parkir dibagian selatan dan utara. Keberadaan tempat

parkir di bagian utara belum dipergunakan sesuai fungsinya. Hal ini

disebabkan belum ada peresmian dari dinas terkait dan jaraknya yang

lumayan jauh dari pantai apabila wisatawan harus parkir kendaraan

dibagian utara. Kondisi tempat parkir di bagian selatan berjarak 200

meter dari bibir pantai. Tempat parkir ini sudah rapi tapi kurang luas,

apabila akhir pekan tempat parkir akan penuh dan kendaraan harus

parkir di luar dan menyebabkan tertutupnya badan jalan ke arah barat.

Pada hari minggu kendaraan roda satu dan dua jadi satu di tempat

parkir bagian selatan ini sehingga menganggu lalu lintas. Tarif parkir

kendaraan roda dua Rp.2000,00 dan untuk mobil Rp. 5.000,00.

Gambar 19.Tempat Parkir

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

69

e) Sarana Ibadah

Pantai Goa Cemara memiliki satu tempat ibadah umum di

bagian utara tepatnya disebelah barat jalan. Keberadaan mushola ini

terlalu kecil dan sempit untuk digunakan oleh wisatawan yang

berkunjung ke Pantai Goa Cemara. Mushola ini juga jauh dari

aktivitas wisatawan. Kondisi mushola yang kecil membuat wisatawan

yang beribadah hanya dapat menampung 3-4 orang.

Gambar 20. Mushola

f) Pos Retribusi

Pos retribusi di Pantai Goa Cemara ada tiga tempat. Pos retribusi

yang pertama ada di Jalan Samas, yang kedua berada di pertengahan

arah Jembatan Merah dan pos ketiga berada pada sisi barat pantai.

Keberadaan pos retribusi di objek ini sudah cukup efektif untuk

tempat penarikan retribusi pengunjung.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

70

Gambar 21 Gambar 22

Pos Retribusi Samas Pos Retribusi Bagian Tengah

g) Sarana Toilet

Keberadaan toilet umum di Pantai Goa Cemara ada dua tempat

yaitu bagian selatan dan bagian timur pantai. Toilet disediakan dekat

dengan bibir pantai agar memudahkan akses wisatawan. Toilet milik

pribadi juga banyak tersedia di kawasan Pantai Goa Cemara.

Pengunjung harus membayar Rp. 1000,00 untuk buang air kecil dan

Rp. 2000,00 untuk mandi. Keberadaan toilet sudah mencukupi bagi

wisatawan, hanya saja kondisinya yang kurang baik dan masih

sederhana. Toilet dibagian timur kurang berfungsi secara optimal

karena tidak adanya air dan kotor. Diperlukan juga penataan terhadap

toilet agar tampak rapi dan bersih.

Gambar 23 Gambar 24

Toilet Umum Bagian Timur Toilet Umum Bagian Selatan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

71

2) Atraksi Wisata Pantai Goa Cemara

a) Atraksi Budaya

Atraksi budaya yang ada di Pantai Goa Cemara merupakan

hasil karya masyarakat setempat. Atraksi Budaya di Pantai Goa

Cemara dilakukan hanya pada event tertentu khususnya satu

sampai dua kali dalam setahun. Atraksi budaya yang ditampilkan

di Pantai Goa Cemara adalah sebagai berikut:

1. Reog

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal

dari Jawa Timur. Tarian ini terdiri dari beberapa rangkaian dua

sampai tiga tarian pembukaan. Reog di Pantai Goa Cemara

dibawakan oleh sekitar 5-7 orang laki-laki dengan muka dirias

warna merah dan memakai atribut yang beragam. Para penari

menggambarkan sosok singa yang pemberani.

Gambar 25 Gambar 26

Persiapan Pentas Pementasan Reog

2. Jatilan

Atraksi budaya yang berupa tarian selain reog adalah

jatilan. Di Pantai Goa Cemara juga memiliki kesenian jatilan.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

72

Jatilan merupakan jenis kesenian yang dimainkan dengan

properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu

atau kepang. Kesenian ini juga sering disebut jaran kepang.

Jatilan dimainkan dengan diawali oleh penari yang gerakannya

pelan tetapi gerakannya perlahan-lahan mulai dinamis mengikuti

suara gamelan sebagai pengiring. Jatilan menggambarkan

peperangan dengan menaiki kuda. Jatilan di Pantai Goa Cemara

dilakukan oleh banyak pemain dalam formasi berpasangan.

Gambar 27 Gambar 28

Atraksi Jatilan Pemuda Atraksi Jatilan Anak

3. Seni Macapat

Kesenian macapat ini adalah bentuk tembang yang

merupakan bentuk puisi Jawa tradisional yang menggunakan

bahasa Jawa baru dengan memiliki aturan-aturan atau patokan-

patokaan sastra jawa. Tembang macapat terdiri dari guru lagu,

guru gatra, dan guru wilangan. Tembang macapat ada 11 jenis

yaitu: Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil,

Kinanthi, Asmaradana, Durma, Pangkur, Sinom dan

Dhandanggula. Kesenian macapat di Pantai Goa Cemara

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

73

dimainkan oleh lebih dari 10 orang. Kesenian ini dimainkan

oleh wanita yang telah berusia lanjut.

Gambar 29. Atraksi Macapat

4. Gejok Lesung

Gejog lesung merupakan salah satu kesenian khas dari

Pulau Jawa. Kesenian ini dilakukan dengan memukul-mukulkan

alu ke dalam lesung sehingga menimbulkan suara yang indah.

Dalam memainkannya ada aturannya dengan saling bergantian

memukul. Suara nyanyian Jawa juga mengiringi hingga

menambah larasnya harmonisasi antar keduanya. Kesenian ini

dulunya merupakan ucapan rasa syukur kepada Dewi Padi

(Dewi Sri) atas panen yang melimpah. Kesenian ini dimainkan

oleh sekitar 7-8 orang wanita paruh baya.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

74

Gambar 30. Atraksi Gejog Lesung

5. Wayang

Salah satu kesenian yang pernah ditampilkan di Pantai Goa

Cemara adalah wayang. Wayang merupakan pertunjukan drama

tradisional. Lakon wayang biasanya berdasarkan cerita yang

diambil dari epik Ramayana dan Mahabarata. Ada 2 jenis

wayang yang ditampilkan di Pantai Goa Cemara yaitu wayang

golek dan wayang kulit. Wayang kulit terbuat dari kulit binatang

seperti: kerbau, lembu dan kambing). Sedangkan wayang golek

terbuat dari bahan kayu yang memiliki bentuk seperti boneka.

Wayang golek menyerupai bentuk badan manusia dan

dilengkapi kostum yang terbuat dari kain. Pertunjukan wayang

dimainkan oleh seorang dalang yang dengan cara menggerakkan

wayang, bercerita, bernyanyi dan sekaligus memimpin gamelan

wayang.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

75

Gambar 31. Gambar 32.

Pementasan Wayang Golek Pementasan Wayang Kulit

Gambar 33. Wayang Golek Gambar 34. Gamelan Wayang

b) Atraksi Pelepasan Penyu

Keberadaan penyu yang bertelur di kawasan objek wisata

Pantai Goa Cemara menyadarkan para nelayan akan pentingnya

menjaga kelestarian lingkungan. Keberadaan penyu hijau yang kini

mulai langka membuat kelompok nelayan sepakat untuk

mendukung kelestaian penyu hijau. Pada tahun 2010 kelompok

Nelayan Mina Raharjo Pantai Goa Cemara mengajukan

permohonan bantuan ke Dinas Kelautan dan Perikanan,

sehubungan dengan sarana dan prasarana pendirian tempat

konservasi penyu hijau. Pada tahun 2011 direalisasikan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

76

pembanguanannya secara berkala dengan didirikannya tempat

konservasi penyu hijau.

Gambar 35. Tempat Konservasi Penyu

Jenis kegiatan yang dilakukan oleh para nelayan berupa

menangkap dan merawat penyu yang sakit, melepas kembali penyu

yang sakit ketika sudah sehat, memindahkan telur-telur penyu ke

sarang buatan, proses penetasan telur penyu, proses adopsi dan

pelepasan anakan penyu (tukik) ke habitatnya.

Gambar 36. Gambar 37

Perawatan Penyu Sakit Proses Penetasan Telur

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

77

Gambar 38. Tukik Menetas Gambar 39. Pelepasan Tukik

Adanya konservasi penyu menjadikan daya tarik bagi

wisatawan, salah satunya adalah adanya atraksi pelepasan penyu

hijau ke laut lepas. Atraksi pelepasan penyu di Pantai Goa Cemara

menganut sistem adopsi yaitu setiap wisatawan yang berkeinginan

melepaskan tukik ke laut harus didata dan membayar Rp

10.000,00/tukik. Dana ini nantinya digunakan untuk dana

operasional pengembangan konservasi penyu hijau. Proses adopsi

dilakukan paling lama satu hari setelah penetasan, agar kondisi

tukik benar-benar sehat ketika dilepas ke laut. Atraksi pelepasan

penyu hijau ini dapat disaksikan pada bulan Juli. Penyu hijau

bertelur pada bulan Mei dan membutuhkan waktu sekitar 55 hari

untuk menetas.

c) Mercusuar

Salah satu keunikan yang ada di Pantai Goa Cemara adalah

mercusuar. Mercusuar ini didirikan oleh Dinas Perhubungan

Kabupaten Bantul. Mercusuar ini berada di bagian paling timur

Pantai Goa Cemara. Mercusuar ini didirikan pada tahun 2000 dan

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

78

memiliki tinggi 45 meter. Terdapat delapan buah tangga dan satu

tangga yang harus dilalui. Mercusuar ini memiliki diameter dari

puncak kira-kira 2 meter dengan lebar sekitar 1 meter

mengelilingi ruang lampu. Mercusuar ini dibangun untuk

membantu nelayan ketika melaut dan juga untuk keperluan

kegiatan wisata. Wisatawan yang ingin menikmati

pemandanganyang eksotis dari puncak mercusuar harus

membayar Rp. 2.000,00/orang.

Gambar 40. Mercusuar

d) Camping ground

Pantai Goa Cemara sebagai wisata pantai juga memiliki

potensi untuk dijadikan tempat melakukan outbond ataupun

berkemah bagi wisatawan. Hal tersebut didukung dengan

keberadaan camping ground di Pantai Goa Cemara. Camping

Ground berada di bagian barat dan timur Pantai Goa Cemara.

Para wisatawan yang akan melakukan kegiatan berkemah

dikenakan tarif Rp.20.000,00 - Rp.25.000,00/orang selama 3 hari

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

79

2 malam. Sedangkan untuk kegiatan outbound wisatawan dikenai

tarif Rp. 9.000,00/orang

Gambar 41. Area Perkemahan Gambar 42.Kegiatan Berkemah

Gambar 43 Gambar 44

Outbound di Kolam Renang Outbound di Area Pantai

e) Kolam renang

Pantai Goa Cemara memiliki fasilitas berupa kolam renang

anak-anak. Terdapat dua kolam renang dibagian barat dan timur.

Kolam renang yang ada merupakan kolam renang milik penduduk

setempat bukan fasilitas umum. Kolam renang ini biasanya

digunakan untuk anak-anak untuk menghindari bahaya jika

bermain di pesisir pantai yang berombak besar. Kolam renang

banyak dikunjungi wisatawan pada akhir pekan saja. Tarif untuk

bermain di kolam renang ini sebesar Rp. 5.000/anak.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

80

Gambar 45. Kolam Renang

2. Kondisi Non Fisik Pantai Goa Cemara

a. Pedagang Objek Wisata Pantai Goa Cemara

1) Karakteristik Responden

a) Tingkat Umur

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui data tentang umur

pedagang di sekitar objek wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat

dilihat dalam Tabel 6 berikut:

Tabel 6. Kelompok Umur Pedagang

No Umur Frekuensi Persentase

1 21-30 Tahun 2 8

2 31-40 Tahun 5 20

3 41-50 Tahun 13 52

4 51-60 Tahun 3 12

5 >60 Tahun 2 8

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa banyak pedagang

berumur 41-50 tahun (52 persen) dengan kondisi jasmani yang

masih bugar dan memilih untuk berdagang di sekitar objek wisata

Pantai Goa Cemara

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

81

b) Jenis Kelamin

Diketahui bahwa sebagian besar (84 persen) pedagang

adalah perempuan dan sisanya laki-laki (16 persen). Sebagian

besar pedagang merupakan perempuan, karena dianggap lebih

berpengalaman dalam urusan berdagang. Persentase jumlah

pedagang laki-laki yang sedikit disebabkan adanya pekerjaan di

luar sektor pariwisata yaitu bertani.

c) Daerah Asal

Daerah asal pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara

secara keseluruhan adalah penduduk Desa Gadingsari Kecamatan

Sanden Kabupaten Bantul.

2) Karakteristik Sosial-Ekonomi Pedagang

a) Status Perkawinan Pedagang

Berdasarkan hasil penelitian maka didapat data status

perkawinan pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara.

Tabel 7. Data Status Perkawinan Pedagang

No Status Frekuensi Persentase

1 Belum Kawin 0 0

2 Kawin 23 92

3 Janda 2 8

4 Duda 0 0

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa hampir semua

pedagang sudah berkeluarga atau telah melakukan pernikahan (92

persen) dan yang berstatus janda (8 persen).

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

82

b) Pendidikan Pedagang

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang tingkat

pendidikan terakhir pedagang. Data dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 8. Data Pendidikan Pedagang

No Pendidikan Frekuensi Persentase

1 Tidak Sekolah 0 0

2 SD 3 12

3 SMP/SLTA 3 12

4 SMA/SLTA 19 76

5 Perguruan Tinggi 0 0

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui sebagian besar

pendidikan terakhir pedagang adalah SMA/SLTA/SMK (76

persen), SMP/SLTA (12 persen), SD ( 12 persen).

c) Pekerjaan

1. Pekerjaan Pokok Responden

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data mengenai

pekerjaan pokok responden. Data dapat dilihat pada Tabel 9

berikut:

Tabel 9. Pekerjaan Pokok Responden

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 TNI 1 4

2 Pedagang 8 32

3 Petani 13 52

4 Wiraswasta 1 4

5 Nelayan 1 4

6 Buruh 1 4

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

83

Berdasarkan Tabel 9, maka diperoleh data tentang

pekerjaan pokok responden bahwa banyak responden berprofesi

sebagai petani (52 persen) dan sebagai pedagang di Pantai Goa

Cemara (32 persen).

2. Pekerjaan Sampingan

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai

pekerjaan sampingan responden di wilayah penelitian.

Tabel 10. Pekerjaan Sampingan Responden

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 Pedagang 13 52

2 Petani 7 28

3 Buruh 5 20

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 10, maka diperoleh data bahwa banyak

responden memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang (52

persen), sebagai pedagang (28 persen) dan buruh tani (20

persen).

3. Pendapatan responden Pedagang Per Bulan

a. Pendapatan dari Pekerjaan Pokok Responden

Berdasarkan hasil penelitian maka didapat data mengenai

pendapatan dari pekerjaan pokok per bulan responden.

Pendapatan pokok berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat

pada Tabel 11 berikut:

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

84

Tabel 11. Pendapatan Responden dari Pekerjaan Pokok

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase

1 <500.000 7 28

2 500-1.000.000 11 44

3 1.000.0000- 1.500.000 5 20

4 1.500.000-2.000.000 1 4

5 >2.000.000 1 4

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa cukup

banyak pendapatan per bulan responden dari pekerjaan pokok

yaitu pendapatan Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 (44

persen). Pendapatan terendah merupakan pendapatan dari

buruh tani. Pendapatan tertinggi diperoleh dari pendapatan

pokok seorang TNI.

b. Pendapatan Sampingan

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai

pendapatan sampingan per bulan. Pendapatan sampingan

per bulan berdasarkan penelitian disajikan dalam Tabel 12

berikut:

Tabel 12. Pendapatan Sampingan

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase

1 <500.000 5 20

2 500.000-1.000.000 8 32

3 1.000.000-1.500.000 9 36

4 1.500.000-2.000.000 2 8

5 >2.000.000 1 4

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa

pendapatan sampingan responden cukup banyak (36 persen)

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

85

yaitu Rp. 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00, pendapatan

Rp.500.000,00 – Rp 1.000.000, 00 (32 persen), pendapatan

< 500.000,00 (20 persen) dan lebih dari Rp 2.000.000,00

(4 persen).

c. Pendapatan Pedagang Setelah Adanya Objek Wisata Pantai

Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data tentang keadaan

pendapatan dengan adanya objek wisata Pantai Goa Cemara.

Data dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini:

Tabel 13. Pendapatan Pedagang dengan Adanya Objek

Wisata

No Pendapatan Frekuensi Persentase

1 Semakin Banyak 7 28

2 Tidak Tentu 9 36

3 Tetap 7 28

4 Menurun 2 8

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer. 2014

Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa dengan adanya

objek wisata Pantai Goa Cemara pedagang menyatakan

pendapatannya tidak tentu (36 persen). Faktor yang

mempengaruhi yaitu kunjungan wisatawan yang tidak

menentu, harga kebutuhan barang dagangan yang tidak

menentu, wisatawan yang telah membawa bekal tiap harinya

maupun bertambahnya jumlah pedagang yang mencari

lapangan pekerjaan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara,.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

86

3) Partisipasi Pedagang Terhadap Objek Wisata Pantai Goa

Cemara Pengembangan Objek Wisata.

Sebagian besar pedagang yang ada di objek wisata berjualan

masakan yang berbahan dasar hasil tangkapan laut, minuman, penjual

hasil bumi, penjual souvenir. Pedagang yang berjualan souvenir hanya

ada satu orang.

Infrastruktur seperti warung, distribusi air bersih, listrik,

aksesibilitas dan lainnya berasal dari dana pribadi para pedagang. Ada

beberapa bantuan infrastruktur dari dinas berupa warung kecil

(gazebo) untuk berdagang, namun tidak semua mendapatkan bantuan

tersebut. Pendidikan dan pelatihan kepariwisataan sering dilaksanakan

di Objek Wisata Pantai Goa Cemara khususnya para pedagang.

Bentuk pendidikan kepariwisataan berupa pelatihan masak, mengolah

limbah, pembuatan kripik ubi, dan lain-lain. Pelatihan tersebut tidak

diimbangi dengan penerapan di lapangan, sehingga hanya sekedar

mengetahui dan tidak diterapkan langsung di lapangan. Perilaku

inilah yang menjadi kendala bagi para pedagang. Pelatihan tersebut

juga tidak menyeluruh kepada seluruh pedagang hanya perwakilan

beberapa orang.

Hasil penelitian di dapat data bahwa sebagian besar sudah

mendapatkan pelatihan (76 persen) sementara yang belum

mendapatkan pelatihan (14 persen).

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

87

4) Tanggapan Pedagang tentang Aksesibilitas dan Sarana Prasarana

Objek Wisata Pantai Goa Cemara

1) Tanggapan Pedagang Mengenai Kondisi Jalan Menuju Objek

Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai tanggapan

pedagang megenai kondisi jalan menuju objek wisata Pantai Goa

Cemara. Data dapat dilihat pada Tabel 14 berikut:

Tabel 14. Tanggapan pedagang mengenai kondisi jalan objek

wisata

No Kondisi Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 8 32

2 Cukup Baik 10 40

3 Baik 7 28

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa cukup banyak

pedagang menganggap kondisi jalan menuju Pantai Goa Cemara

cukup baik (40 persen). Kondisi jalan menuju Pantai Goa Cemara

sudah cukup baik dengan jalan aspal yang sudah halus namun

masih terlalu sempit bagi kendaraan besar yang berpapasan.

Adapun jalan disebelah timur dan utara sudah baik dengan jalan

yang halus dan lebar tetapi masih kurangnya papan informasi

menuju Pantai Goa Cemara. Penambahan papan informasi

dibutuhkan agar wisatawan tidak kebingungan menuju Pantai Goa

Cemara.

Pedagang mengharapkan jalan dibagian selatan warung

makan yang mengarah ke sebelah barat di perluas agar akses

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

88

pengunjung tidak terganggu dengan banyaknya mobil yang

berparkir memenuhi badan jalan.

Manfaat dari adanya perbaikan jalan yaitu memudahkan

akses pengunjung, akan semakin menarik minat wisatawan untuk

berkunjung ke Pantai Goa Cemara apabila kondisi jalannya telah

baik.

2) Tanggapan Pedagang Tentang Kondisi Prasarana dan Sarana

Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai

tanggapan pedagang tentang kondisi prasarana dan sarana di

Objek Wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat dilihat pada Tabel

15 berikut:

Tabel 15. Tanggapan Pedagang Tentang Kondisi Prasarana dan

Sarana Wisata

No Kondisi Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 10 40

2 Cukup Baik 12 48

3 Baik 3 12

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa cukup banyak

pedagang menganggap kondisi prasaaran dan sarana di objek

wisata cukup baik (48 persen) tapi dibutuhkan usaha untuk lebih

memperbaikinya. Berikut tanggapan penduduk mengenai kondisi

sarana dan prasarana.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

89

a) Prasarana Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang

prasarana yang dapat menunjang untuk objek wisata Pantai

Goa Cemara seperti jalan yang diperlebar agar memudahkan

wisatawan berkunjung. Prasarana yang lain yang dapat

menunjang di sekitar objek wisata adalah SPBU.

b) Sarana Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui sarana yang

masih kurang di objek wisata yaitu papan informasi, taman

bermain anak, POS SAR, tempat parkir, pendopo, tempat

sampah, penginapan dan mushola. Sarana yang paling

diutamakan adalah tempat parkir. Keberadaan tempat parkir

yang kecil membuat kendaraan memenuhi badan jalan warung

makan para pedagang dan menganggu kendaraan yang

melintas di kawasan objek wisata. Keberadaan tempat sampah

di Pantai Goa Cemara hanya berupa beton semen terbuka yang

berbentuk bulat sehingga baunya akan menganggu aktivitas

pengunjung. Adapun setiap warung juga belum tentu memiliki

tempat sampahnya sendiri sehingga masih berbagi dengan

warung lainnya.

Sarana pendukung yang lainnya yang perlu dikembangkan

adalah taman bermain untuk anak-anak sehingga anak-anak

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

90

bisa aman bermain dibandingkan harus bermain di pantai yang

berbahaya.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pedagang diperoleh

data tentang saran pedagang terhadap sarana yang rusak di

Objek Wisata Pantai Goa Cemara bahwa sebagian besar (76

persen) responden menjawab sarana-sarana yang rusak untuk

diganti dengan alasan kualitas sarana yang akan lebih baik dan

mempermudah pengembangan objek wisata Pantai Goa

Cemara ke depannya. Sisanya (24 persen) responden

menyatakan sarana yang rusak untuk diperbaiki dengan alasan

mengurangi pengeluaran dana yang besar.

Prasarana dan sarana yang sesuai untuk objek wisata ke

masa yang akan datang yaitu pengadaan prasarana dan sarana

yang belum ada seperti penginapan dan POS SAR untuk

menunjang keselamatan pengunjung Pantai Goa Cemara.

Rencana pembangunan JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan)

membuat pengelola ingin memajukan wilayah Pantai Goa

Cemara khusunya penginapan untuk mempersiapkan rencana

jangka panjang.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

91

5) Tanggapan Pedagang Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Terhadap Pengembangan

1) Pengelolaan Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang

tanggapan pedagang mengenai pengelolaan objek wisata Pantai

Goa Cemara dapat dilihat pada Tabel 16 berikut:

Tabel 16. Pengelolaan objek wisata Pantai Goa Cemara

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Tidak Tahu 0 0

2 Kurang 3 12

3 Ada, tapi kurang berkembang 5 20

4 Berkembang 17 68

Jumlah 25 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 16 diperoleh data bahwa banyak

pedagang mengetahui mengenai pengelolaan objek wisata Pantai

Goa Cemara yang berkembang (68 persen), selanjutnya pedagang

yang menganggap pengelolaan ada namun kurang berkembang

(20 persen) dan sisanya kurang berkembang (12 persen).

2) Kondisi Keamanan Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai

tanggapan pedagang mengenai kondisi keamanan di sekitar objek

wisata Pantai Goa Cemara. Berdasarkan data yang diperoleh dari

pedagang bahwa semua pedagang menyatakan kondisi keamanan

di Pantai Goa Cemara aman. Hal ini dikarenkan adanya penjaga

yang tinggal dan berjaga setiap malam di objek wisata dan para

pedagang menyatakan tidak pernah merasa kehilangan barang

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

92

dagangan mereka. Pantai Goa Cemara juga bebas dari kegiatan

minuman keras maupun prostitusi. Hal ini merupakan komitmen

POKDARWIS yang menyatakan Pantai Goa Cemara merupakan

wisata yang bersih dari aktivitas menyimpang.

3) Manfaat Adanya Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian maka semua responden

menjawab dengan adanya objek wisata mendatangkan manfaat

bagi pedagang.

Manfaat yang diperoleh pedagang dengan adanya objek

wisata yang paling utama adalah meningkatnya pendapatan bagi

para pedagang yang akan membantu perekonomian. Adanya

lapangan pekerjaan baru bagi penduduk terutama aktivitas

berdagang di Pantai Goa Cemara yang dapat mengurangi

pengangguran dan bertambahnya pengetahuan para pedagang

mengenai kegiatan kepariwisataan. Para pedagang mengaku

mendapatkan pengetahuan baru setelah bekerja di sektor

pariwisata terutama keterampilan berdagang.

4) Pengaruh Objek Wisata Pantai Goa Cemara Terhadap

Lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian responden menjawab adanya

pengaruh bagi lingkungan sekitar. Dengan adanya objek wisata

Pantai Goa Cemara para pedagang dapat mengangkat hasil bumi

berupa ubi jalar, buah naga dan sayuran yang ditawarkan pada

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

93

wisatawan. Dulu ubi jalar di Desa Gadingsari harga jualnya

rendah, namun dengan adanya objek wisata potensi hasil bumi

terangkat. Pengaruh yang lain adalah adanya lapangan pekerjaan

baru bagi penduduk khususnya pemuda-pemudi Dusun Patihan.

5) Hubungan Kerjasama dengan Pengelola Objek Wisata Pantai Goa

Cemara

Berdasarkan hasil penelitian didapat data mengenai

tanggapan pedagang mengenai hubungan kerjasama pedagang

dengan pengelola objek wisata Pantai Goa Cemara.

Pedagang di Objek Wisata Pantai Goa Cemara menyatakan

bahwa kerjasama antara pedagang dan pengelola berjalan baik.

Hal ini dimaksudkan untuk kepentingan bersama untuk

memajukan atau mengembangakn objek wisata. Pedagang

bekerjasama dengan pengelola dalam menaati peraturan yang

telah dibuat POKDARWIS dan sebaliknya pengelola berusaha

mengakomodasi keperluan para pedagang di Pantai Goa Cemara..

Adanya aturan yang tegas akan membuat pengelolaan yang

bersinergi.

Saran-saran pedagang bagi pengembangan objek wisata

Pantai Goa Cemara pada masa yang akan datang agar Pantai Goa

Cemara lebih maju seperti Pantai Parangtritis dan Pantai Depok

yang ramai pengunjung, adanya pengarahan terhadap kehadiran

wisatawan, penataan parkir yang lebih baik sehingga teratur,

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

94

adanya pengelolaan sampah lebih lanjut, peningkatan kebersihan

pantai, penambahan papan petunjuk jalan, perbaikan aksesibilitas

menuju objek wisata dan yang paling penting adalah dukungan

pemerintah terhadap pengelolaan di masa depan.

6) Dukungan Pedagang Terhadap Pengembangan Objek Wisata

Pantai Goa Cemara

Semua pedagang (100 persen) mendukung pengembangan objek

wisata untuk kedepannya. Dukungan yang dilakukan oleh pedagang

dalam bentuk dukungan langsung dan tidak langsung. Mereka

mendukung adanya pembangunan dan pengembangan objek wisata

agar semakin berkembang kedepannya. Pantai Goa Cemara

diharapkan mampu menjadi salah satu objek wisata alternatif di

Kabupaten Bantul. Berkembangnya objek wisata ini akan bermanfaat

bagi pengelola, pemerintah, pedagang, penduduk dan wisatawan.

b. Wisatawan Pantai Goa Cemara

1) Kondisi Sosiodemografi

a) Umur

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dilihat kelompok

umur yang melakukan kunjungan di Objek Wisata Pantai Goa

Cemara. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

17 berikut ini :

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

95

Tabel 17. Kelompok Umur Wisatawan Pantai Goa Cemara

Kelompok Umur Jumlah Persentase

10-18 27 27

19-27 34 34

27-35 13 13

36-44 7 7

45-53 12 12

>53 7 7

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil analisis data primer kelompok umur

wisatawan, maka dapat diketahui cukup banyak wisatawan yang

berkunjung di Objek Wisata Pantai Goa Cemara adalah kelompok

umur 19-27 tahun (34 persen), kelompok umur 10-18 tahun

(27 persen), sedangkan kelompok umur terendah yaitu 35-43 tahun

dan kelompok umur >52 tahun (7 persen). Maka dapat disimpulkan

bahwa objek wisata Pantai Goa Cemara banyak dikunjungi oleh

wisatawan yang berada pada usia sekolah dan mahasiswa.

b) Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil analisis data primer, maka dapat diketahui

jumlah pengunjung berdasarkan jenis kelamin bahwa banyak

pengunjung (63 persen) adalah perempuan dan pengunjung laki-

laki (37 persen). Wisatawan perempuan lebih dominan dikarenakan

kebanyakan perempuan lebih suka melihat pemandangan alam dan

menghilangkan kejenuhan dengan berkunjung ke tempat wisata

terbuka (wisata alam).

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

96

c) Daerah Asal Wisatawan

Daerah asal wisatawan objek wisata Pantai Goa Cemara

bervariasi, mulai dari dalam kabupaten, luar kabupaten dan luar

provinsi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 18. Daerah Asal Wisatawan Pantai Goa Cemara

No Daerah Asal Wisatawan Frekuensi Persentase

1 Masih dalam Kab.Bantul 58 58

2 Luar Kab.Bantul 26 26

3 Luar Provinsi DIY 16 16

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan data Tabel 18 di atas, maka dapat dilihat

bahwa banyak wisatawan yang berasal dari dalam Kabupaten

Bantul (58 persen) dan diikuti oleh wisatawan dari luar Kabupaten

Bantul (26 pesen). Wisatawan yang paling sedikit berkunjung

berasal dari luar provinsi DIY (16 persen) antara lain dari Salatiga,

Solo, Kalimantan, Banyumas, Jakarta, dan Jawa Timur.

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

semakin jauh daerah asal semakin sedikit jumlah wisatawannya.

d) Tingkat Pendidikan

Tabel 19. Tingkat Pendidikan Wisatawan Pantai Goa Cemara

No Tingkkat Pendidikan Frekuensi Persentase

1 Tidak Sekolah 1 1

2 SD 4 4

3 SMP/SLTP 10 10

4 SMA/SLTA 56 56

5 Perguruan Tinggi 29 29

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

97

Berdasarkan hasil analisis data primer wisatawan, maka dapat

diketahui tingkat pendidikan wisatawan Pantai Goa Cemara.

bahwa banyak wisatawan (56 persen) memiliki tingkat pendidikan

terakhir yaitu SMA/SLTA. Sedangkan persentase terendah adalah

wisatawan dengan kategori tidak bersekolah (1 persen).

Berdasarkan data tersebut, maka wisatawan Pantai Goa

Cemara yang berkunjung kebanyakan adalah wisatawan dengan

tingkat pendidikan SMA/SLTA dan Perguruan Tinggi.

e) Jenis Pekerjaan

Wisatawan yang berkunjung di Pantai Goa Cemara jenis

pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini:

Tabel 20. Jenis Pekerjaan Wisatawan Pantai Goa Cemara

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 TNI/POLRI 1 1

2 Pelajar/Mahasiswa 48 48

3 Pedagang 3 3

4 PNS 7 7

5 Karyawan Swasta 19 19

6 Wiraswasta 9 9

7 Petani 3 3

8 Lainnya 10 10

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil analisis Tabel 20 mengenai jenis pekerjaan,

maka dapat diketahui bahwa cukup banyak ( 48 persen) wisatawan

Pantai Goa Cemara adalah Pelajar/Mahasiswa. Persentase terendah

jenis pekerjaan wisatawan yaitu TNI/POLRI (1 persen). Maka

dapat disimpulkan bahwa objek wisata Pantai Goa Cemara

diminati oleh para Pelajar/Mahasiswa yang ingin berlibur.

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

98

2) Kondisi Sosiopsikografi

a) Jenis Alat Transportasi

Jenis alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh

wisatawan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 21. Jenis Alat Transportasi Wisatawan Pantai Goa Cemara

No Jenis Alat Transportasi Frekuensi Persentase

1 Kendaraan Pribadi 83 83

2 Angkutan Umum 5 5

3 Bus Wisata 12 12

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 21 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar wisatawan yang berkunjung di Pantai Goa Cemara (83

persen) memilih menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini

dikarenakan lebih praktis daripada harus menggunakan angkutan

umum yang jarang ditemui untuk menuju tempat wisata Pantai Goa

Cemara. Kondisi jalan Pantai Goa Cemara juga berkelok-kelok

dari arah Jembatan Merah ditambah masih sempit di jalan bagian

selatan objek wisata sehingga wisatawan lebih nyaman

menggunakan kendaraan pribadi

b) Pola Perjalanan

Pola perjalanan wisatawan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 22. Pola Perjalanan

No Pola Perjalanan Frekuensi Persentase

1 Sendiri 1 1

2 Kelompok 30 30

3 Keluarga 18 18

4 Teman 51 51

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

99

Berdasarkan Tabel 22 diketahui bahwa banyak wisatawan

yang berkunjung di Pantai Goa Cemara yaitu bersama temannya

(51 persen), sedangkan wisatawan yang berkunjung di Objek

Wisata Pantai Goa Cemara datang secara berkelompok sebesar (30

persen). Persentase terkecil (1 persen) yaitu wisatawan yang

berkunjung sendirian.

c) Motivasi Kunjungan

Jenis kegiatan yang dilakukan wisatawan bermacam-macam

sesuai motivasi berkunjung. Berikut disajikan tabel jenis kegiatan

wisatawan yang dilakukan oleh wisatawan di Objek Wisata Pantai

Goa Cemara.

Tabel 23. Motivasi Kunjungan

No Jenis Kegiatan Frekuensi Persentase

1 Menikmati Pemandangan Alam 73 73

2 Menikmati Kuliner 12 12

3 Penelitian 5 5

4 Lain-lain 10 10

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 23 maka diperoleh data bahwa

banyak jenis kegiatan yang dilakukan wisatawan yang

berkunjung ke Pantai Goa Cemara adalah untuk menikmati

pemandangan alam (73 persen), menikmati kuliner di Pantai

Goa Cemara (12 persen) dan kegiatan yang sedikit dilakukan

wisatawan adalah penelitian (5 persen). Kegiatan lain yang

dilakukan wisatawan adalah untuk memancing, mengadakan

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

100

outbound serta menjelajahi mercusuar dan tempat konservasi

penyu.

d) Banyaknya Kunjungan Wisatawan

Banyaknya kunjungan wisatawan dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut ini :

Tabel 24. Banyaknya Jumlah Kunjungan

No Jumlah Kunjungan Frekuensi Persentase

1 Satu Kali 37 33

2 2-3 Kali 32 32

3 >3 33 35

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 24 maka dapat diketahui bahwa cukup

banyak jumlah kunjungan wisatawan adalah satu kali (37 persen).

Wisatawan yang datang 2-3 kali (32 persen) dan yang lebih dari 3

kali (33 persen). Wisatawan yang berkunjung lebih dari 3 kali

didominasi oleh wisatawan yang berasal dari dalam Kabupaten

Bantul. Pantai Goa Cemara mulai dibuka sejak tahun 2009. Pantai

ini tergolong baru dibanding pantai yang lainnya. Pantai ini

didirikan untuk memberikan alternatif wisata pantai dibagian barat

Kabupaten Bantul. Hal ini dikarenakan Pantai dideretan barat

Kabupaten Bantul sepi seperti Pantai Samas, Pantai Pandansari,

Pantai Pandansimo. Objek wisata Pantai Goa Cemara tergolong

belum terlalu banyak wisatawan yang mengetahuinya. Kebanyakan

wisatawan hanya mengetahui Pantai Parangtritis bila berkunjung

ke Kabupaten Bantul.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

101

e) Lama Kunjungan Wisatawan

Lama Kunjungan Wisatawan di Pantai Goa Cemara dapat

dilihat dalm tabel berikut ini:

Tabel 25. Lama Kunjungan Wisatawan Dalam Berwisata

No Lama Kunjungan Frekuensi Persentase

1 <1 jam 3 3

2 1-3 jam 79 79

3 4-6 jam 17 17

4 6-12 jam 1 1

5 12-24 jam 0 0

6 >24 jam 0 0

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 25, maka dapat diketahui bahwa sebagian

besar wisatawan (79 persen) menghabiskan waktu di Pantai Goa

Cemara selama 1-3 jam, sedangkan wisatawan yang menghabiskan

waktu 4-6 jam di Pantai Goa Cemara (17 persen) dan wisatawan

yang menghabiskan waktu 6-12 jam dan lebih dari 24 jam tidak

ada, hal ini dikarenakan tidak adanya penginapan di sekitar Pantai

Goa Cemara.

f) Sumber Informasi Tempat Wisata

Sumber informasi tempat wisata dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 26. Sumber Informasi Tempat Wisata Pantai Goa Cemara

No Sumber Informasi Frekuensi Persentase

1 Teman 73 73

2 Saudara 13 13

3 Surat kabar, televisi, Radio 10 10

4 Lainnya 4 4

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

102

Berdasarkan Tabel 26, diketahui bahwa banyak wisatawan (73

persen) memperoleh sumber informasi tentang Pantai Goa Cemara

yaitu dari teman. Penyaluran sumber informasi yang didapat oleh

wisatawan yaitu dari mulut ke mulut. Persentase terbanyak kedua

sumber informasi yang didapat wisatawan tentang objek wisata

Pantai Goa Cemara dari saudara (13 persen) dan sumber informasi

dari surat kabar, televisi dan radio (10 persen), sehingga

keberadaan media belum mampu mendukung promosi Pantai Goa

Cemara.

g) Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Kebersihan

Kebersihan daerah wisata merupakan salah satu faktor yang

tidak dapat dilupakan karena mempengaruhi kenyamanan

wisatawan yang berkunjung. Berdasarkan hasil penelitian maka

dapat diketahui tanggapan wisatawan tentang kebersihan di Pantai

Goa Cemara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 27

berikut ini:

Tabel 27.Tanggapan Wisatawan Mengenai Kondisi Kebersihan

Pantai Goa Cemara.

No Kondisi Kebersihan Frekuensi Persentase

1 Sangat Kotor 4 4

2 Kotor 21 21

3 Cukup Bersih 61 61

4 Bersih 13 13

5 Sangat Bersih 1 1

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

103

Berdasarkan hasil Tabel 27, maka dapat diketahui bahwa

banyak wisatawan (61 persen) menganggap Pantai Goa Cemara

memiliki kondisi kebersihan yang cukup bersih. Persentase yang

kedua (21 persen) wisatawan masih menganggap Pantai Goa

Cemara masih kotor, karena masih ada sampah yang berserakan

dan ketersedian tempat sampah yang kurang.

h) Tanggapan Terhadap Kepuasan Berwisata

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui

tanggapan wisatawan terhadap kepuasan berwisata di Pantai Goa

Cemara dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 28.Kepuasan Wisatawan Dalam Berwisata

No Kepuasan Berwisata Frekuensi Persentase

1 Tidak Memuasakan 3 3

2 Kurang Memuasakan 24 24

3 Memuasakan 69 69

4 Sangat Memuaskan 4 4

Jumlah 100 100

BerdasarkanTabel 28 menunjukkan bahwa banyak (69

persen) wisatawan merasa puas berkunjung di Objek Wisata

Pantai Goa Cemara. Wisatawan merasa puas dapat melihat

panorama alam yang indah dan rindangnya ribuan pohon cemara

udang yang teduh. Persentase kedua (24 persen) wisatawan

menganggap kurang memuaskan karena kondisi pantai yang masih

sepi di hari-hari biasa dan fasilitas yang masih apa adanya.

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

104

i) Tanggapan Kepuasan Terhadap Pelayanan Petugas

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui

tanggapan wisatawan terhadap kepuasan pelayanan petugas Pantai

Goa Cemara disajikan dalam tabel sebagai berikut ini:

Tabel 29. Tanggapan Kepuasan Terhadap Pelayanan Petugas

No Kepuasan Pengelola Frekuensi Persentase

1 Tidak Memuasakan 5 5

2 Kurang Memuasakan 29 29

3 Memuasakan 66 66

4 Sangat Memuaskan 0 0

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 29 dapat diketahui bahwa banyak

(66 persen) wisatawan merasa puas dengan pelayanan petugas.

Pengunjung merasa puas karena pengelola Pantai Goa Cemara

ramah. Terbanyak kedua tanggapan wisatawan terhadap

pelayanan pegelola yaitu merasa kurang puas (29 persen), hal ini

dikarenakan pengunjung merasa pengelola Pantai Goa Cemara

kurang peka terhadap kebutuhan pengunjung seperti kondisi

mushola yang sempit, kondisi kebersihan. Wisatawan yang tidak

puas (5 persen) dari total keseluruhan responden.

j) Tanggapan Wisatawan Terhadap Jenis Wisata yang Menarik

Terdapat berbagai kegiatan di Pantai Goa Cemara yang

menarik bagi wisatawan. Berdasarkan hasil penelitian maka

diperoleh data mengenai jenis kegiatan yang menarik di Objek

Wisata Pantai Goa Cemara yang disajikan dalam Tabel 30 berikut

ini:

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

105

Tabel 30.Jenis Kegiatan Menarik di objek wisata

No Jenis Kegiatan Menarik Frekuensi Persentase

1 Menikmati rimbunnya

cemara udang

81 81

2 Outbound 12 12

3 Atraksi Budaya 2 2

4 Adanya Konservasi penyu 5 5

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 30 maka dapat diketahui bahwa

sebagian besar wisatawan menyatakan jenis kegiatan yang

menarik adalah menikmati rimbunnya cemara udang (81 persen).

Keberadaan tanaman cemara udang yang rimbun menjadi daya

tarik wisatawan. Tanaman cemara udang yang ada di Pantai Goa

Cemara saling berpapasan sehingga membentuk semacam gua-

gua cemara dan membuat area dibawahnya teduh dan sejuk.

Sedangkan jenis kegiatan yang menarik lainnya adalah outbound

(12 persen).

k) Tanggapan Wisatawan Terhadap Kelengkapan Sarana Dan

Prasarana

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui

tanggapan wisatawan terhadap kelengkapan sarana dan

prasarana wisata Pantai Goa Cemara bahwa banyak (69 persen)

wisatawan Pantai Goa Cemara menganggap kelengkapan sarana

dan prasarana di Pantai Goa Cemara kurang lengkap.

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

106

Kelengkapan sarana dan prasarana di objek wisata cukup baik

walaupun jumlahnya masih terbatas meliputi: mushola,

pendopo, tempat parkir.

l) Tanggapan Kondisi Sarana dan Prasarana

1. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Pusat Informasi dan

Komunikasi

Pusat informasi dan Komunikasi merupakan sarana

yang bermanfaat bagi wisatawan untuk mengetahui informasi

mengenai objek wisata. Berikut adalah tanggapan wisatawan

mengenai kondisi pusat informasi dan komunikasi

(kesekretariatan) Pantai Goa Cemara.

Tabel 31.Kondisi Pusat Informasi dan Komunikasi

No Kondisi Pusat Informasi

dan Komunikasi

Frekuensi Persentase

1 Kurang baik 35 35

2 Cukup baik 61 61

3 Baik 4 4

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa

kondisi pusat informasi dan komunikasi cukup baik (61 persen)

dan yang menyatakan kurang baik (35 persen).

2. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Warung Makan

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi warung makan

di Pantai Goa Cemara dapat dilihat dalam Tabel 32 berikut:

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

107

Tabel 32. Kondisi Warung Makan Pantai Goa Cemara

No Kondisi warung makan Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 9 9

2 Cukup Baik 20 20

3 Baik 71 71

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa para

wisatawan menyatakan kondisi warung makan sudah baik (71

persen), hal ini didukung dengan jumlah warung makan sekitar

15 warung makan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara dan

wisatawan yang menyatakan cukup baik (20 persen).

3. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Jalan

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi jalan di Pantai

Goa Cemara dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 33. Kondisi Jalan Pantai Goa Cemara

No Kondisi Jalan Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 3 3

2 Cukup Baik 64 64

3 Baik 33 33

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan hasil penelitian didapat data bahwa banyak

wisatawan manyatakkan bahwa kondisi jalan cukup baik (64

persen). Kondisi jalan ke Pantai Goa Cemara memang sudah

cukup baik dengan jalan yang telah beraspal, hanya saja kondisi

jalan yang ada dibagian selatan kurang lebar, sehingga jika ada

kendaraan yang berpapasan harus turun ke badan jalan.

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

108

4. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Toilet

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi toilet di Pantai

Goa Cemara dapat dilihat dalam Tabel 34 berikut:

Tabel 34. Kondisi Toilet Goa Cemara

No Kondisi Toilet Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 8 8

2 Cukup Baik 65 65

3 Baik 27 27

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data

mengenai tanggapan wisatawan terhadap kondisi toilet yaitu

banyak wisatawan (65%) menyatakan bahwa kondisinya

cukup baik dan yang menyatakan baik (27 persen) dan

sisanya (8 persen) berpendapat kurang baik. Kondisi toilet

dibagian selatan sudah cukup baik namun diperlukan

penataan sedangkan untuk toilet dibagian timur kondisinya

kurang baik tidak ada perawatan sehingga terkesan kotor dan

kumuh.

5. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Mushola

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi mushola dapat

dilihat pada Tabel 35 berikut:

Tabel 35.Kondisi Mushola Pantai Goa Cemara

No Kondisi Mushola Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 62 62

2 Cukup Baik 23 23

3 Baik 15 15

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

109

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa

banyak (62%) wisatawan menyatakan kondisi mushola kurang

baik. Keberadaan Mushola di Pantai Goa Cemara terlalu kecil,

bila dipakai untuk beribadah hanya muat 3 -4 orang dan

letaknya berada di bagian utara yang jauh dari tempat

wisatawan beraktivitas Kebersihan mushola juga masih terlihat

kotor karena jarang dipakai oleh wisatawan.

6. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Camping Ground

Tabel 36. Kondisi Camping Ground Pantai Goa Cemara

No Kondisi Camping Ground Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 4 4

2 Cukup Baik 65 65

3 Baik 31 31

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai

tanggapan wisatawan terhadap kondisi camping ground bahwa

banyak (65%) menyatakan cukup baik. Persentase yang kedua

31 persen menyatakan sudah baik.

7. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Tempat Parkir

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat parkir

dapat dilihat pada Tabel 37 berikut:

Tabel 37. Kondisi Tempat Parkir Pantai Goa Cemara

No Kondisi Parkir Frekuensi Persentase

1 Kurang Baik 4 4

2 Cukup Baik 65 65

3 Baik 31 31

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

110

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai

tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat parkir yaitu

banyak wisatawan menganggap bahwa (65%) tempat parkir di

Pantai Goa Cemara sudah cukup baik, wisatawan yang

menyatakan baik (31 persen) dan sisanya berpendapat kurang

baik (4 persen). Kondisi tempat parkir memang sudah baik

namun apabila hari libur kendaraan yang ada memenuhi jalan

sehingga dibutuhkan penambahan area untuk tempat parkir bagi

wisatawan.

8. Tanggapan Wisatawan Terhadap Kondisi Tempat Sampah

Tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat

pembuangan sampah dapat dilihat pada Tabel 38 berikut:

Tabel 38. Kondisi Tempat Sampah Pantai Goa Cemara

No Kondisi Tempat

Pembuangan Sampah

Frekuen

si

Persent

ase

1 Kurang Baik 4 4

2 Cukup Baik 65 65

3 Baik 31 31

Jumlah 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai

tanggapan wisatawan terhadap kondisi tempat pembuangan

sampah yaitu banyak wisatawan (65 persen) berpendapat bahwa

kondisinya cukup baik. Persentase yang kedua (31 persen)

menyatakan baik dan sisanya kurang baik (3 persen).

Keberadaan tempat sampah di Pantai Goa Cemara memang

sudah banyak di areal aktivitas wisatawan, namun dalam bentuk

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

111

beton semen terbuka yang berbentuk bulat sehingga diperlukan

tempat sampah yang sudah ada pemilihan jenis sampahnya agar

lebih efektif.

9. Solusi Fasilitas yang Rusak

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai

tanggapan wisatawan terhadap solusi fasilitas yang rusak. Dari

hasil analisis data menunjukkan bahwa banyak wisatawan (68

persen) menyatakan lebih baik fasilitas diperbaiki untuk

menghemat pengeluaran dana dan sisanya di ganti, jika

kondisinya sudah tidak layak pakai untuk wisatawan. Sarana dan

prasarana yang perlu ditambah menurut tanggapan wisatawan

adalah tempat bermain anak, tempat duduk, penerangan, tempat

sampah, mushola,dan tempat parkir.

m) Tanggapan Wisatawan Terhadap Pengalaman Setelah Berkunjung

Tanggapan wisatawan setelah berkunjung ke Pantai Goa

Cemara dapat dilihat didalam Tabel 39 berikut ini:

Tabel 39. Pengalaman Setelah berkunjung

No Pengalaman setelah

berkunjung

Frekuensi Persentase

1 Mendapat Pengalaman Baru 66 66

2 Biasa saja 33 33

3 Tidak Mendapatkan

Pengalaman apapun 1 1

100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh data mengenai

pengalaman setelah berkunjung di Pantai Goa Cemara bahwa

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

112

banyak wisatawan menyatakan mendapatkan pengalaman baru

setelah berkunjung ke Pantai Goa Cemara (66 persen), hal ini

karena suasana pantai yang berbeda dari yang lainnya. Wisatawan

yang menyatakan biasa saja setelah berkunjung (33 persen) karena

wisatawan sering berkunjung ke Pantai Goa Cemara.

n) Tanggapan Keinginan Berkunjung Kembali

Setelah mengetahui tanggapan dari wisatawan, maka perlu

mengetahui seberapa besar keinginan wisatawan untuk berkunjung

kembali ke Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa banyak

wisatawan (73 persen) ingin berkunjung kembali di Pantai Goa

Cemara. Wisatawan merasa Pantai Goa Cemara merupakan tempat

pariwisata memiliki keunikan tersendiri dibanding pantai

disekitarnya. Daya tarik Pantai Goa Cemara berupa rindangnya

pohon cemara udang yang membentang seluas 1,4 kilometer dan

menikmati keindahan alam Wisatawan yang tidak mengetahui

apakah akan berkunjung kembali atau tidak dengan alasan jaraknya

yang jauh serta merasa Pantai Goa Cemara kurang menarik untuk

dikunjungi

o) Saran-Saran Terhadap Upaya Pengembangan

Saran dan pendapat dari wisatawan merupakan salah satu

faktor penting untuk bahan pertimbangan pengelola dalam

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

113

pengembangan suatu pariwisata. Oleh karena itu berikut adalah

saran-saran para wisatawan Pantai Goa Cemara:

1. Perbaikan akses jalan dibagian selatan Pantai Goa Cemara

yang masih sempit

2. Menambah dan memperbaiki fasilitas-fasilitas wisata

seperti mushola yang terlalu kecil, toilet bagian timur yang

belum optimal, pemberdayaan gazebo, dan penerangan

jalan.

3. Penyedian lebih banyak tempat sampah, terutama tempat

sampah yang sudah terkategorikan karena tempat sampah

yang ada di Pantai Goa Cemara berupa beton semen yang

berbentuk bulat dan terbuka sehingga bau akan terasa

menyengat ataupun tidak layak dipandang mata ataupun

kerumunan lalat yang banyak.

4. Perlu adanya petunjuk arah menuju objek wisata Pantai Goa

Cemara walaupun sudah ada tapi jumlahnya masih kurang

memenuhi. Karena wisatawan dari luar kurang mengetahui

letak-letak pantai dibagian barat Kabupaten Bantul

khusunya Pantai Goa Cemara.

5. Promosi yang lebih optimal

6. Pengadaan atraksi wisata yang lebih intensif

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

114

a. Profil Pengelola Objek Wisata Pantai Goa Cemara

1) Karakteristik Pengelola

a) Umur Pengelola

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui data tentang

umur pengelola objek wisata Pantai Goa Cemara. Data dapat

dilihat dalam Tabel 40 berikut ini:

Tabel 40. Kelompok Umur Pengelola Pantai Goa Cemara

No Kelompok Umur Frekuensi Persentase

1 31-40 5 33,33

2 41-50 6 40

3 51-60 1 6,67

4 61-70 3 20

Jumlah 15 15

Sumber: Data Primer, 2014.

Berdasarkan Tabel 40, cukup banyak pengelola berumur

41-50 tahun (40 persen). Sedangkan yang lainnya berumur antara

31-40 tahun (33,33 persen), umur 61-70 (20 persen) dan sisanya

umur 51-70 (6,67 persen)

b) Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa semua

pengelola Pantai Goa Cemara adalah laki-laki (100 persen) dalam

struktur organisasi POKDARWIS Pantai Goa Cemara. Hal ini

dikarenakan laki-laki lebih tangguh secara fisik di lapangan untuk

mengatur jalannya kepariwisataan Pantai Goa Cemara, sehingga

dipilih menjadi pengurus inti.

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

115

c) Daerah Asal

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa semua

pengelola Pantai Goa Cemara berasal dari Desa Gadingsari (100

persen). Pengelola Pantai Goa Cemara sudah bekerja sejak

pembukaan Pantai Goa Cemara sebagai tempat wisata tahun 2009

2) Kondisi Sosial Ekonomi Pengelola.

1) Jenis Pekerjaan Pokok Pengelola

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mengenai jenis

pekerjaan pengelola Pantai Goa Cemara sebagai berikut:

Tabel 41. Jenis Pekerjaan Pokok Pengelola Pantai Goa Cemara

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 Petani 9 60

2 Wiraswasta 4 26,67

3 TNI 1 6,67

4 Karyawan Swasta 1 6,67

Jumlah 15 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 41 diketahui bahwa banyak jenis

pekerjaan pokok pengelola adalah petani (60 persen), wiraswasta

(26,67 persen).

2) Status Perkawinan

Berdasarkan data primer penelitian diperoleh data

mengenai status perkawinan pengelola objek wisata Pantai Goa

Cemara yang seluruhnya (100%) sudah menikah.

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

116

3) Besar Pendapatan

Adanya objek wisata Pantai Goa Cemara berpengaruh

terhadap kondisi sosial ekonomi pegelola. Berdasarkan hasil

penelitian, banyak pendapatan pengelola dengan adanya objek

wisata menyatakan pendapatan semakin bertambah (73,33 persen)

sedangkan yang menyatakan pendapatan tidak menentu (26,66)

persen. Pengelola yang menyatakan adanya peningkatan

pendapatan karena terbukanya lapangan kerja sebagai pengelola

objek wisata, pendapatan mereka antara Rp.500.000,00-

Rp.1.000.000,00. Sedangkan, pengelola yang menyatakan tidak

menentu karena dipengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung,

kondisi cuaca, kenaikaan harga barang-barang.

4) Struktur Organisasi Kelompok Sadar Wisata

Kelompok Sadar wisata atau disingkat POKDARWIS

merupakan kelompok swadaya dan swakarya yang tumbuh dari,

oleh, dan untuk masyarakat serta bertujuan untuk meningkatkan

pengembangan pariwisata daerah dan mensukseskan pembangunan

pariwisata nasional. POKDARWIS Pantai Goa Cemara terbentuk

atas inisiatif dan kemauan Kelompok Tani Mini Raharjo pada

tahun 2009 untuk membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat

setempat dan memanfaatkan potensi yang ada dilingkungan

sekitarnya. Rencana pemanfaatan lingkungan Pantai Goa Cemara

harus seizin pemerintah daerah khusunya Sri Sultan HB X, karena

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

117

Pantai Goa Cemara merupakan area Sultan Ground. Setelah

mendapatkan izin dari pemerintah maka POKDARWIS berupaya

memaksimalkan potensi yang ada di Pantai Goa Cemara untuk

menjadikannya sebagai objek wisata yang bermanfaat bagi

masyarakat sektar maupun pemerintah. POKDARWIS Pantai Goa

Cemara memiliki berbagai tujuan yang ingin dicapai yaitu:

a) Visi

Mewujudkan Sapta Pesona yang berbasis mayarakat

b) Misi

1. Meningkatkan pemahaman kepariwisataan

2. Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan kepariwisataan

3. Meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi anggota

masyrakat/ anggota POKDARWIS

4. Mensukseskan pembangunan kepariwisataan

Berikut adalah struktur organisasi POKDARWIS Pantai Goa

Cemara

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

118

Tabel 42.Struktur organisasi POKDARWIS

NO Nama Jabatan

1 Hadi Sukismo Penasehat I

2 Sugiono Penasehat II

3 Sadiyo Penasehat III

4 Wahadi Ketua

5 Suratijo Wakil Ketua

6 Sukatno Sekretaris I

7 H.Rukijo Sekretaris II

8 Suranto Bendahara I

9 Jumakir Bendaharai II

10 Mujana Sie. Keamanan

11 Rohjianto Sie. Penerimaan Event

12 Supriono Sie. Kebersihan

13 Kamidi Sie. Pembangunan

14 Juari Sie. Parkir

15 Tusgianto Sie.MCK

Sumber: POKDARWIS Pantai Goa Cemara

5) Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui tingkat

pendidikan pengelola Pantai Goa Cemara disajikan dalam Tabel 43

sebagai berikut :

Page 71: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

119

Tabel 43. Tingkat Pendidikan Pengelola Pantai Goa Cemara

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

1 Tidak Bersekolah 0 0

2 SD 0 0

3 SMP 4 26,66

4 SMA 10 66,67

5 Perguruan Tinggi 1 6,67

Jumlah 15 100

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 43 diketahui bahwa banyak pendidikan

pengelola Pantai Goa Cemara adalah SMA/SLTA (66,67 persen),

tingkat pendidikan SMP (26,66 persen) dan sisanya Perguruan

Tinggi (7,69 persen).

3) Tanggapan Pengelola Terhadap Pengembangan Objek Wisata

Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data mengenai tanggapan

pengelola terhadap pengembangan objek wisata. Sebagian besar

Pengelola menyatakan Pantai Goa Cemara berkembang dengan baik

(86,67 persen), dan pengelola yang menyatakan cukup berkembang

(13,33 persen). Pantai Goa Cemara ini dibuka untuk umum tahun

2009 oleh penduduk setempat sehingga masih tergolong pantai baru,

namun perkembangannya sangat baik. Pantai Goa Cemara

menyumbang pendapatan daerah paling tinggi dari wisata pantai

Page 72: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

120

khusunya pantai bagian barat Kabupaten Bantul. Hal ini dikarenakan

banyaknya pengunjung yang tertarik mengunjungi pantai ini karena

menawarkan alternatif pantai di wilayah Kabupaten Bantul yang

berbeda. Pantai Goa Cemara juga sering dikunjungi oleh media surat

kabar, televisi lokal sehingga membantu mempromosikan objek

wisata ke khalayak luas. Pengelola yang menyatakan cukup

berkembang karena kurang lengkapnya fasilitas yang ada di Pantai

Goa Cemara untuk masa yang akan datang.

Kondisi keamanan di Objek Wisata Pantai Goa Cemara menurut

pengelola aman bagi pengunjung. Keamanan Pantai Goa Cemara

didukung dengan adanya jaga malam oleh pengelola. Pantai ini juga

aman dari aktivitas-aktivitas malam seperti minuman keras dan

prostitusi, hal ini merupakan komitmen awal didirikannya objek

wisata pantai ini. Untuk keamanan di sekitar pesisir pantai pengelola

cukup kesulitan untuk memantau karena tidak adanya POS SAR

disekitar Pantai Goa Cemara, namun peristiwa hilangnya pengunjung

karena tergulung ombak jarang terjadi.

Sebagian besar pengelola (80 persen) beranggapan bahwa

aksesibilitas untuk menuju ke Pantai Goa Cemara sudah baik. Jalan

menuju objek wisata telah diperlebar dan diaspal untuk proyek JJLS

(Jalur Jalan Lintas Selatan). Pengelola yang menganggap aksesibilitas

menuju Pantai Goa Cemara cukup baik (20 persen) dengan alasan

Page 73: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

121

jalan yang ada untuk menuju objek wisata di bagian selatan masih

sempit.

Adanya Pantai Goa Cemara ini juga bermanfaat bagi penduduk di

sekitar Pantai Goa Cemara. Pengelola menyatakan objek wisata ini

dapat membuka lapangan pekerjaan yang cukup luas dan mengurangi

pengangguran penduduk sekitar, peningkatan pendapatan penduduk,

peningkatan pengetahuan serta keterampilan dalam kegiatan

kepariwisataan, dapat memberdayakan hasil bumi penduduk setempat

yaitu ubi jalar. Keberadan Objek Wisata Pantai Goa Cemara membuat

harga jual ubi jalar meningkat.

Menurut pengelola, hubungan kerjasama dengan penduduk terjalin

dengan baik (80 persen) dan pengelola yang menyatakan cukup baik

(20 persen). Hubungan kerjasama pengelola dan penduduk dianggap

baik karena adanya sikap saling mendukung untuk mengembangkan

potensi daerah yanga ada.

Saran-saran dari pengelola bagi pengembangan objek wisata Pantai

Goa Cemara untuk masa yang akan datang agar lebih baik kondisi

tempatnya dengan penambahan prasarana dan sarana bagi kebutuhan

wisatawan, kunjungan wisatawan yang semakin meningkat, adanya

agenda rutin untuk menampilkan atraksi wisata untuk menarik

wisatawan, menjaga kondisi kebersihan, perluasan jalan bagian

selatan pantai, perhatian dari pemerintah terhadap objek wisata dan

yang paling penting manajemen pariwisata yang lebih baik khususnya

Page 74: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

122

untuk POKDARWIS untuk masa depan untuk menjadikan kawasan

pesisir menjadi wilayah yang maju.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Pengembangan Objek Wisata

Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh dari pengelola mengenai

faktor-faktor penghambat dan pendukung pengembangan objek wisata

Pantai Goa Cemara.

Faktor penghambat non fisik yang ada di Pantai Goa Cemara

adalah belum terkoordinasinya sistem kepariwisataan yang ada, sumber

daya manusia yang masih rendah dan kurang lengkapnya fasilitas

(prasarana dan sarana) yang ada. Prasarana dan sarana yang kurang

lengkap di Pantai Goa Cemara adalah mushola, tempat parkir, pendopo,

akses jalan dan transportasi, kurangnya papan informasi menuju objek

wisata, penerangan, POS SAR dan tempat pembuangan sampah. Belum

adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di daerah Pantai Goa

Cemara menjadi penghambat yang serius karena sampah selalu ada

dalam kegiatan pariwisata. Sampah yang ada di Pantai Goa Cemara saat

ini dibuang di wilayah bagian timur pantai dengan cara dibakar dan

ditimbun. Faktor penghambat lainnya yaitu pendanaan untuk

pengembangan khususunya untuk dana operasional Pantai Goa Cemara.

Sikap dan sifat pengunjung juga menjadi faktor penghambat, hal ini

dikarenakan pengunjung objek wisata terkadang tidak peduli terhadap

Page 75: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

123

lingkungan sekitar dengan membuang sampah sembarangan padahal

telah disediakan tempat sampah.

Salah satu faktor penghambat fisik yang menjadi kendala adalah

kondisi pasang surut air laut. Ketika air laut dalam keadaan pasang

ombak yang ada di Pantai Goa Cemara cukup besar sehingga

membahayakan bagi wisatawan yang bermain air laut. Solusi untuk

permasalahan ini adalah pengelola selalu memperingatkan kepada

pengunjung agar berhati-hati dan tidak bermain air laut demi keamanan

pengunjung.

Faktor pendukung pengembangan Pantai Goa Cemara menurut

pengelola adalah keunikan pantai yang beda dengan pantai lainnya

yaitu keberadaan tanaman cemara udang yang rimbun dan atraksi

wisata. Pantai Goa Cemara juga memiliki pemandangan yang indah

sebagai tempat untuk berkemah ataupun outbound. Keberadaan atraksi

wisata alam dan budaya di Pantai Goa Cemara juga menjadi faktor

pendukung serta penataan ruang yang terintegrasi sehingga tempat

wisata terlihat rapi. Faktor pendukung lainnya yang penting adalah

adanya dukungan masyarakat sekitar menjadikan upaya pengembangan

di Pantai Goa Cemara semakin meningkat.

Page 76: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

124

4. Potensi Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola diperoleh potensi fisik

dan fisik yang terdapat di Objek Wisata Pantai Goa Cemara yaitu:

1. Terdapat tanaman cemara udang yang rimbun

Pantai Goa Cemara merupakan wisata yang menyuguhkan atraksi

wisata alam. Adanya ribuan tanaman cemara udang yang telah ditanam

petani sejak tahun 2000 yang sampai saat ini telah tumbuh subur.

Rimbunnya tanaman cemara yang membentuk gua-gua dari dahan

cemara menjadikan daya tarik utama objek wisata. Kondisi pantai yang

teduh dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata keluarga.

2. Atraksi wisata pelepasan penyu

Salah satu atraksi wisata yanga ada di Pantai Goa Cemara adalah

pelepasan penyu. Keberadaan konservasi penyu di objek wisata ini

menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Walaupun atraksi ini

hanya ada satu tahun sekali tapi minat pengunjung untuk melihat

konservasi penyu ini cukup tinggi. Penyu hijau bertelur sekitar awal

bulan mei dan dipindahkan oleh pengelola untuk ditetaskan di tempat

konservasi untuk melindungi penyu dari kepunahan. Atraksi ini biasanya

ada disekitar bulan Juli saat telur penyu sudah menetas. Wisatawan dapat

ikut melepaskan penyu ini ke laut dengan mendaftar dan membayar ke

pengelola. Adanya tempat konservasi penyu hijau ini merupakan

kerjasama pengelola dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Bantul.

Page 77: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

125

3. Atraksi wisata budaya pada event tertentu

Atraksi wisata yang ada di Objek Wisata Pantai Goa Cemara

memiliki ciri khas yang berbeda dibanding pantai lainnya, sehingga

mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Atraksi wisata yang ada

salah satunya atraksi budaya, wisatawan disuguhi atraksi seni dari

penduduk setempat seperti reog, jatilan, gejog lesung, seni macapat, dan

wayang. Atraksi budaya ini diadakan pada event-event untuk

menyambut tamu penting ataupun upacara adat di Pantai Goa Cemara.

4. Penataan Ruang

Penataan ruang menjadi salah satu kekuatan objek wisata Pantai

Goa Cemara. Keberadaan Pantai Goa Cemara ini sudah terkonsep, hal ini

terbukti dengan adanya penataan ruang yang baik. Setiap bangunan yang

ada sudah dirancang menurut aturan yang ada. Salah satunya adalah

bangunan harus berada 200 meter dari garis sepadan pantai. Bangunan

juga dirancang seragam menggunakan corak tradisonal dengan bahan

banmbu petung. Tempat pelelangan ikan diletakkan sedikit jauh dari

lokasi wisata untuk menghindari bau yang akan menganggu wisatawan.

Penataan ruang akan dioptimalkan agar kegiatan pariwisata berjalan

lancar.

5. Tersedianya fasilitas berkemah, outbound dan malam keakraban

Salah satu daya tarik wisata Pantai Goa Cemara yaitu tersedianya

fasilitas berkemah. Pantai Goa Cemara menyediakan beberapa titik untuk

area berkemah serta ada satu aula untuk mendukung kegiatan.

Page 78: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

126

Keberadaan outbound di pantai ini juga sering digunakan untuk

mendukung kegiatan berkemah maupun malam keakraban.

6. Luasnya lahan Pantai Goa Cemara

Pantai Goa Cemara memiliki luas lahan pantai 10 hektar yang

merupakan area sultan ground. Adanya lahan yang masih luas ini dapat

dijadikan modal pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana

di masa yang akan datang. Pengadaan prasarana dan sarana seperti

perluasan parkir, camping ground, tempat bermain, mushola, gazebo,

dan fasilitas lainnya yang dapat mendukung kegiatan pariwisata Pantai

Goa Cemara.

7. Potensi wilayah

Wilayah disekitar Pantai Goa Cemara dimanfaatkan oleh

masyarkat sekitar sebagai tegalan yang ditanami berbagai macam produk

pertanian. Salah satu hasil bumi yang terkenal adalah ubi jalar, buah naga

dan sayuran. Selain potensi hasil bumi, wilayah ini juga memiliki

berbagai atraksi budaya yang beragam yang dikelola oleh penduduk

setempat antara lain reog, jatilan, gejog lesung, wayang dan macapat.

Peluang yang dapat dikembangkan adalah mengangkat potensi wilayah

yang berupa hasil bumi penduduk kepada pengunjung yang datang.

8. Adanya POKDARWIS dan dukungan masyarakat terhadap objek wista

Pantai Goa Cemara

Keinginan penduduk untuk memajukan wilayah objek wisata

merupakan dukungan yang sangat penting. Penduduk mendukung

Page 79: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

127

sepenuhnya agar kawasan pesisir dapat bermanfaat baik secara fisik

maupun non fisik. Dukungan penduduk sekitar objek wisata terlihat

dengan adanya partisipasi penduduk menjadi pengelola warung makan

maupun secara tidak langsung seperti penduduk yang bergabung menjadi

anggota POKDARWIS Pantai Goa Cemara. Dukungan tersebut

memberikan kontribusi terhadap upaya pengembangan Objek Wisata

Pantai Goa Cemara. Keberadaan POKDARWIS merupakan potensi

dalam bentuk kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai

penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh

dan kembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapata Pesona dalam

meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan

memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyrakat sekitar.

5. Upaya Pengembangan Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Untuk menentukan upaya pengembangan yang layak bagi objek

wisata Pantai Goa Cemara di masa yang akan datang perlu diketahui

karakteristik objek wisata di daerah penelitian. Setelah diketahui faktor

kondisi fisik dan non fisik, faktor pedukung dan penghambat serta

potensi Pantai Goa Cemara, kemudian dapat dijadikan dasar bagi

pembuatan rencana atau arahan pengembangan yang disesuaikan dengan

kondisi wilayah. Upaya–upaya pengembangan yang dapat dilakukan

untuk kemajuan pengembangan objek wisata Pantai Goa Cemara antara

lain:

Page 80: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

128

a. Dapat dijadikan wisata pertanian yang dengan memanfaatkan

lingkungan sekitar di Objek Wisata Pantai Goa Cemara.

Lingkungan di sekitar Pantai Goa Cemara yang luas dan

didukung dengan berbagai keragaman kegiatan, membuat objek

wisata ini potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah wisata

alam yang memanfatkan bidang pertanian. Atraksi wisata yang ada

di Pantai Goa Cemara cukup beragam dari adanya tanaman cemara

yang rimbun, konservasi penyu, mercusuar, atraksi budaya.

Luasnya lahan Pantai Goa Cemara dimanfaatkan oleh penduduk

sekitar untuk melakukan kegiatan pertanian. Keberadaan kegiatan

pertanian di Pantai Goa Cemara yaitu pertanian ubi jalar, sayuran,

dan buah naga menjadi daya dukung untuk pengembangan wisata

ke depannya. Selain atraksi utama yang ada di objek wisata,

keberadaan pertanian di objek wisata juga dapat dimanfaatkan

untuk menarik minat wisatawan melakukan kegiatan bertanian.

Kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya pengembangan Pantai

Goa Cemara ke depannya adalah melibatkan wisatawan dalam

kegiatan pertanian antar lain: penanaman bibit, pemupukan

ataupun pemanenan hasil pertanian, sehingga wisatawan dapat

mengenal cara bercocok tanam. Pertanian di Pantai Goa Cemara

memiliki keunggulan seperti tanaman ubi jalar yang ada berbeda

rasa dengan daerah lainnya dikarenakan kondisi tanahnya serta

tanaman buah naga yang jarang ditemui selain di lahan berpasir.

Page 81: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

129

Wisatawan yang berkunjung ke sebuah objek wisata mencari

sesuatu yang berbeda dari objek wisata lainnya. Wisata alam dapat

diupayakan dengan memanfaatkan atraksi yang sudah ada di Pantai

Goa Cemara dan didukung dengan adanya keberadaan pertanian di

sekitar objek wisata. Dukungan dari lingkungan sekitar objek

wisata sangat berpengaruh untuk mengembangkan objek wisata di

masa yang akan datang.

b. Menambah, memperbaiki dan mengganti sarana dan prasarana

yang belum optimal

Keberadaan fasilitas di objek wisata merupakan kebutuhan

yang wajib dipenuhi untuk memberikan pelayanan kepada

wisatawan. Upaya pengembangan yang dapat dilakukan untuk

memajukan sarana dan prasarana pantai adalah dengan mengganti,

menambah dan memperbaiki kondisi sarana dan prasarana yang

ada di Pantai Goa Cemara.

1) Fasilitas yang perlu ditambah

a) Tempat Parkir

Keberadaan tempat parkir di Pantai Goa Cemara belum

optimal sehingga harus ada penambahan sarana parkir dii

sekitar objek wisata. Jumlah kunjungan wisatawan yang

banyak pada akhir pekan tidak dapat menampug kendaraan

wisatawan. Upaya pengembangan yang perlu dilakukan

adalah membangun tempat parkir di sisi utara karena kondisi

Page 82: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

130

lahan yang luas dan agar akses kegaiatan para pedagang

dapat diakses oleh kedatangan wisatawan.

b) Pendopo

Pengembangan pendopo perlu dilakukan untuk

memberikan pelayanan kepada wisatawan. Jumlah pendopo

yang hanya satu membuat wisatawan harus berebut untuk

menggunakannya.

c) Tempat Pembuangan Akhir

Sampah yang ada di Pantai Goa Cemara belum memiliki

Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah di Pantai Goa

Cemara hanya ditimbun dan dibakar di sisi pantai bagian

timur, sehingga diperlukan pengelolaan yang efektif dan

effiien. Pengelolaan dapat dilakukan dengan memilah sampah

yang dapat di daur ulang maupun memisahkan antara sampah

organik dan anorganik. Pengelolaan ini bertujuan untuk

mencegah pencemaran lingkungan di kawasan pantai di masa

yang akan datang.

2) Fasilitas yang perlu diganti

a) Tempat ibadah

Kondisi tempat ibadah yang kecil harus diganti dengan

bangunan yang lebih luas. Pengembangan ini perlu

dilakukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam

melakukan kegiatan beribadah.

Page 83: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

131

b) Tempat pembuangan sampah

Tempat pembuangan sampah perlu diganti dengan tempat

sampah yang sudah ada penggolongan jenis sampahnya,

sehingga sampah dapat dikelola dengan baik. Pemisahan

jenis sampah organik dan organik diperlukan untuk

memudahkan pengelolaan sampah.

3) Fasilitas yang perlu diperbaiki

a) Toilet

Perbaikan toilet umum sangat penting untuk kebutuhan

wisatawan. Kondisi dan kebersihan perlu diperbaiki agar

wisatawan nyaman ketika menggunakannya.

b) Akses jalan

Prasarana jalan memerlukan perbaikan guna

mempermudah aksesibilitas pengunjung untuk menuju objek

wisata. Perbaikan prasarana jalan bagian selatan akan lebih

efektif untuk mengurai kemacetan ketika banyak pengunjung

yang datang. Pelebaran perlu dilakukan agar kondisi jalan

dapat dilalui oleh dua kendaraan roda empat yang saling

berpapasan.

c) Akses Transportasi

Akses transportasi umum merupakan prasarana yang

vital, sehingga keberadaannya di butuhkan oleh wisatawan

untuk menuju objek wisata. Perbaikan akses transportasi

Page 84: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

132

umum perlu dilakukan agar tercipta jalur transportasi menuju

objek wisata Pantai Goa Cemara dan mempermudah

kunjungan wisatawan.

c. Mengembangkan SDM yang terlatih, terdidik, dan terampil untuk

daya saing dalam pengembangan objek wisata

Perencanaan pengembangan di Pantai Goa Cemara perlu

didukung dengan kemamupan SDM sehingga hasil yang didapat

optimal. Peningkatan kualitas SDM bagi pengelola Pantai Goa

Cemara sangat penting unruk memberikan pelayanan kepada

wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Pantai Goa Cemara

Pengembangan SDM harus mencakup aspek terdidik, terlatih dan

terampil. Peningkatan SDM dapat diupayakan dengan memberikan

pendidikan kepariwisataan yang mendalam, sehingga pengelola

mengetahui bagaimana manjalankan industri pariwisata Pantai Goa

Cemara dengan baik dan tepat. Pendidikan kepariwisataan yang

ada juga harus didukung dengan adanya bentuk pelatihan-

pelatihan di bidang kepariwisataan misalnya memperindah kondisi

objek wisata, cara membuat media promosi, cara melayani

wisatawan, latihan memasak dsb. Adanya pelatihan tersebut akan

memberikan pengaruh karena pengelola tidak hanya memiliki

kemampuan konseptual tapi juga memiliki kemampuan teknis.

Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan bekerjasama

Page 85: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

133

dengan dinas-dinas terkait agar pengembangan objek wisata Pantai

Goa Cemara lebih maksimal.

d. Menambah dan memperluas sarana dan prasarana camping ground

dan outbound agar lebih menarik dan optimal

Area camping ground merupakan area publik yang harus

dimanfaatkan secara optimal. Perlu adanya penambahan sarana dan

prasarana di area camping ground untuk memudahkan akses

wisatawan dalam melakukan kegiatan berkemah. Sarana dan

prasarana outbond juga masih terbatas sehingga diperlukan adanya

penambahan fasilitas maupun perluasan wilayah untuk area

berkemah. Camping ground dan outbound sangat potensial untuk

dikembangkan saat liburan sekolah maupun wisatawan yang

melakukan kegiatan untuk mengisi waktu liburan. Peluang tersebut

dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kondisi camping

ground dan outbound di objek wisata Pantai Goa Cemara.

e. Meningkatkan agenda pementasan atraksi budaya untuk menarik

kunjungan wisatawan.

Atraksi budaya yang ada di Pantai Goa Cemara seperti

reog, jatilan, seni macapat, gejog lesung, dan wayang dipentaskan

setiap setahun dua sampai tiga kali. Intensitas pementasan yang

jarang dan ditambah informasi pementasan atraksi budaya yang

kurang jelas membuat wisatawan kebingungan ketika mereka ingin

menikmati atraksi budaya tersebut. Pementasan atraksi budaya

Page 86: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

134

tersebut juga tidak lengkap, biasanya atraksi wisata yang

ditampilkan setiap pentas hanya satu atau dua pertunjukan seperti

reog dan jatilan. Upaya pengembangan yang dapat dilakukan untuk

dapat menarik kunjungan wisatawan adalah pembuatan agenda

untuk pementasan atraksi budaya di Pantai Goa Cemara. Adanya

agenda tahunan yang lebih rinci akan membuat wisatawan

memiliki rencana yang tepat kapan harus berkunjung ke Objek

Wisata Pantai Goa Cemara. Pertunjukan kesenian juga harus

dikombinasikan dengan atraksi budaya yang lainnya sehingga

wisatawan tidak jenuh dengan atraksi yang dipentaskan di objek

wisata.

f. Meningkatkan intensitas promosi objek wisata ke masyarkat umum

Jumlah kunjungan wisatawan yang tergolong masih kurang

harus didukung degan strategi pemasaran yang tepat untuk

memajukan Objek Wisata Pantai Goa Cemara. Keberadaan potensi

alam dan budaya yang ada seperti jatilan, reog, wayang, seni

macapat, gejog lesung, mercusuar dan konservasi penyu memiliki

nilai jual untuk dipasarkan bagi calon wisatawan. Media promosi

yang dilakukan harus memberikan inovasi baru. Promosi dapat

dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informatika salah

satunya dengan membuat situs ataupun web mengenai pariwisata

dan potensi Pantai Goa Cemara. Di era modern masyarakat lebih

sering mengakses teknologi untuk mendapatkan informasi

Page 87: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

135

mengenai objek wisata di suatu tempat.. Media promosi lainnya

adalah memanfaatkan media elektronik seperti televisi dan radio

untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Media bergambar lebih

efektif karena menampilkan efek suara dan gambar mengenai

kondisi objek wisata, sehingga calon wisatawan dapat

mempertimbangkan untuk menjadi rencana kunjungan berwisata.

g. Mengembangkan potensi wilayah untuk mendukung keberadaan

objek wisata

Peningkatan potensi wilayah suatu daerah yang dimanfaatkan

untuk kegiatan pengembangan wisata sangat penting untuk

komunitas setempat untuk membangun aspek sosial, budaya dan

ekonominya. Pegembangan potensi wilayah dapat diprioritaskan

pada peningkatan potensi tipologi komunitas lokalnya seperi

atraksi seni (reog, jatilan, wayang, seni macapat, gejog lesung) dan

aktivitas masyrakat pertanian (buah naga, ubi jalar, sayuran).

Potensi wilayah dapat dimaksimalkan untuk mendukung

keberadaan objek wisata. Potensi yang ada harus memiliki kualitas

yang baik untuk dijual kepada wisatawan. Potensi yang dapat

dikembangkan di wilayah area Pantai Goa Cemara adalah

memberikan kualitas pertunjukan budaya yang ada dengan

pengemasan yang menarik. Peningkatan potensi masyarakat sekitar

dapat dilakukan dengan pengembangan kapasitas keterampilan

local (mata pencaharian, art & craft).

Page 88: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

136

Strategi pengembangan potensi wilayah harus dibuat

berdasarkan peluang serta potensi yang dimilki oleh suatu daerah

dengan menonjolkan kelebihan-kelebihannya. Pengelolaan yang

baik dan profesional akan berdampak positif yaitu semakin banyak

usaha baru yang berdiri, tenaga kerja semakin mudah terserap dan

meningkatkan pendapatan daerah wilayah Pantai Goa Cemara.

Page 89: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18319/6/BAB IV_10405241037.pdfBerdasarkan hasil analisis Tabel 3 diatas diperoleh data curah hujan dalam kurun waktu

137