BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL...

19
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Kabupaten Pegunungan Bintang a. Latar Belakang Berdirinya Kabupaten Pegunungan Bintang. Pemekaran adalah proses peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Sejumlah wilayah yang rakyatnya merasa kurang mendapat pelayanan dengan baik, acapkali memperjuangkan pemekaran, dengan harapan pelayanan kepada masyarakat dapat diberikan dengan baik. Tujuan utama pemekaran adalah untuk memacu pembangunan, melalui peningkatan pelayanan. Peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah sepertiang tercantum dalam UU. No. 26 tahun 2002. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, berbagai dukungan diberikan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, diantaranya dukungan dana. Kabupaten Pegunungan Bintang, merupakan salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya/Wamena. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 21 November 2002 berdasarkan UU No. 26 Tahun 2002.Pembentukan Kabupaten Pegunungan Bintang bersamaan dengan 13 kabupaten pemekaran lainnya di Papua. Namun demikian, kabupaten ini baru disahkan pelaksanaan pembentukannya pada 12 April 2003 Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan Sebelah Timur Dengan Papua New Guinea, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo, sebelah Utara dengan Kabupaten Keerom dan Selatan dengan Kabupaten Boven Digoel dengan luas wilayah 15.683 Km2 dari permukaan laut 2.000 hingga 3.000 m, curah hujan 20 hari per bulan dan kelembaban di atas 81 persen. Kabupaten ini dimekarkan agar dapat mempermudah proses peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Dengan alasan bahwa proses pelayanan dari kabupaten induk ke daerah Pegunungan Bintang sangat sulit untuk dijangkau. Yang mana pelayanannya harus melalui pesawat karena belum adanya jalan darat yang dapat menghubungkan antara ibu kota kabupaten dan berbagai kota kecamatan. Transportasi

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Kabupaten Pegunungan Bintang

a. Latar Belakang Berdirinya Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pemekaran adalah proses peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Sejumlah wilayah yang rakyatnya merasa kurang mendapat pelayanan dengan baik,

acapkali memperjuangkan pemekaran, dengan harapan pelayanan kepada masyarakat

dapat diberikan dengan baik.

Tujuan utama pemekaran adalah untuk memacu pembangunan, melalui

peningkatan pelayanan. Peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan,

dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah

sepertiang tercantum dalam UU. No. 26 tahun 2002. Dalam mewujudkan tujuan tersebut,

berbagai dukungan diberikan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, diantaranya

dukungan dana.

Kabupaten Pegunungan Bintang, merupakan salah satu kabupaten pemekaran

dari Kabupaten Jayawijaya/Wamena. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 21 November

2002 berdasarkan UU No. 26 Tahun 2002.Pembentukan Kabupaten Pegunungan Bintang

bersamaan dengan 13 kabupaten pemekaran lainnya di Papua. Namun demikian,

kabupaten ini baru disahkan pelaksanaan pembentukannya pada 12 April 2003

Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan Sebelah Timur Dengan Papua New

Guinea, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo, sebelah Utara dengan

Kabupaten Keerom dan Selatan dengan Kabupaten Boven Digoel dengan luas wilayah

15.683 Km2 dari permukaan laut 2.000 hingga 3.000 m, curah hujan 20 hari per bulan

dan kelembaban di atas 81 persen.

Kabupaten ini dimekarkan agar dapat mempermudah proses peningkatan

pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Dengan alasan bahwa proses pelayanan dari

kabupaten induk ke daerah Pegunungan Bintang sangat sulit untuk dijangkau. Yang

mana pelayanannya harus melalui pesawat karena belum adanya jalan darat yang dapat

menghubungkan antara ibu kota kabupaten dan berbagai kota kecamatan. Transportasi

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

23

udara merupakan satu-satunya jalur pelayanan dan pembangunan yang digunakan di

Kabupaten Pegunungan Bintang. Sampai saat ini belum ada jalur transportasi darat.

b. Visi Misi Kabupaten Pegunungan Bintang

Pada hakikatnya Kabupaten Pegunungan Bintang mempunyai alur atau visi dan

misi yang mendasar yang akan menjadi cikal bakal arah dan tujuan bersama dalam

meningkatkan dan mengembangkan daerah Kabupaten Pegunungan Bintang.

a) Visi

Visi pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang berbunyi: "Di Tahun 2015,

terwujud semakin kokohnya kemandirian masyarakat yang didukung oleh semangat

kerja keras dan gotong-royong dalam membangun ekonomi sosial, budaya, politik,

hukum dan agama untuk mempertahankan harkat dan martabat Manusia Ngalum.

Ketengban, Batom dan Murop".

b) Misi

Misi Pembangunan Kabupaten Pegunungan Bintang meliputi:

1) Memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada masyarakat yang

didukung oleh manajemen kelembagaan dan penyelenggaraan pemerintahan yang

efektif dan efisien.

2) Menciptakan aksesibilitas wilayah untuk mendukung mobilitas arus manusia dan

barang dari dan ke distrik/kabupaten sebagai pusat pelayanan dan pembangunan.

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia melalui pembangunan

pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi dan pendapatan masyarakat.

4) Membina, melestarikan nilai-nilai sosial budaya, adat istiadat, semangat kerja keras,

gotong royong dan kemandirian masyarakat untuk pembangunan daerah.

5) Mendorong, mengembangkan serta membing usaha kecil dan menengah dengan

menciptakan lembaga-lembaga ekonomi rakyat dan memanfaatkan potensi

sumberdaya alam yang tersedia.

6) Mendorong terciptanya stabilitas wilayah melalui kerjasama yang harmonis antara

pemerintah, lembaga adat dan gereja serta masyarakat.

7) Membuka peluang investasi untuk pemanfaatan danpengelolahan potensi

sumberdaya alam (hutan dan tambang).

Untuk mengimplementasikan visi dan misi pembangunan Kabupaten Pegunungan

Bintang, maka pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Pegunungan Bintang

didasarkan pada empat (4) kebijaksanaan pembangunan yaitu kebijaksanaan sektoral,

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

24

perwilayahan dan tata ruang (infrastrutur). Arah kebijaksanaan sektoral di Kabupaten

Pegunungan Bintang dititikberatkan pada pembangunan masyarakat secara utuh dan

berkesinambungan, serta menyangkut pembangunan sektor–sector seperti: Pertanian dan

Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Tenaga Kerja, Perdagangan, Pariwisata, Koperasi

dan Usaha Mikro, Kecil dan menengah Mikro (UMKM), Transportasi serta

Pertambangan dan Energi (Perekonomi Masyarakat / Ekonomi Kerakyatan).Sedangkan

kebijakan perwilayahan merupakan hal yang harus dipedomani sebagai upaya

optimalisasi dalam upaya pembangunan semua sektor, dan kebijaksanaan pembangunan

perwilayahan harus berdasarkan pada kebutuhan optimalisasi daerah termasuk

Pendidikan dan Kesehatan yang merupakan tolok ukur kemajuan daerah.

c. Kondisi Geografis

Kabupaten Pegunungan Bintang beribukota di Oksibil yang berbatasan langsung

dengan Negara tetangga Papua New Guinie (PNG), yang didominasi pegunungan dataran

tinggi yang terjal sehingga daerah ini sulit dijangkau dibanding daerah atau wilayah lain

di Papua maupun di wilayah Indonesia lainnya.Transportasi yang dapat digunakan

menuju ke Pegunungan Bintang sebelum dan sesudah menjadi kabupaten hingga saat ini

adalah menggunakan Pesawat kecil jenis Cessna, Pilatus, Twin Otter dan Cassa.

Kemudian pada tahun 2007 dengan adanya bantuan pemerintah daerah dan kerjasama

PT. Avia Air maka dapat ditambahkan dua armada Dash7 (Dash Seven) jenis foker 27

bisa memasuki kabupaten tersebut yang pelayanannya hingga sekarang dapat berjalan

dengan lancar walaupun kondisi cuaca sering menjadi masalah.

Kabupaten Pegunungan Bintang masih tergolong kabupaten yang baru bertumbuh dan

yang masih sangat memerlukan perhatian besar oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah

Provinsi serta berbagai pihak yang ingin membangun daerah ini. Secara Geografis

kabupaten ini terletak di antara 140°05’00’-141°00’00’ bujur timur dan 3°04’00’-5°20’00’

lintang selatan dengan luas wilayah 15.683 Km³ atau 1,63% dari luas Provinsi Papua.

Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan kabupaten yang sebagian besar

wilayahnya terletak di pegunungan pada ketinggian ± 4.000 kaki dari permukaan laut.

Kondisi seperti ini menjadikan kabupaten tersebut termasuk salah satu wilayah yang masih

sulit diakses karena semua distrik hanya dapat dicapai melalui pesawat terbang kecil

sejenis Cessna dan Twin Other. Secara fisik, kabupaten ini berbatasan langsung dengan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

25

Papua New Guenea di sebelah Timur, Kabupaten Boven Digoel di sebelah Selatan,

Kabupaten Keerom di sebelah Utara dan Kabupaten Yahukimo di sebelah barat.

Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan sekitar

3.500 mm per tahun dan rata-rata hari hujan 192 hari per tahun. Namun di beberapa

wilayah, terutama di bagian selatan dan utara beriklim panas dan sedang.Sementara di

bagian barat dan tengah beriklim dingin.Menurut Badan Metereologi dan Geofisika

Jayapura, suhu udara daerah ini berkisar antara 130C – 330C.

d. Kondisi Perkembangan Pendidikan

Setelah diberlakukan Undang-undang no. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi

Khusus di Papua, ini menjadi suatu harapan dan tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk

memberdayakan seluruh potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Untuk

menjawab harapan dan tantangan tersebut di atas, dituntut membangun dan menciptakan

sumber daya manusia yang handal dan berkualitas. Pendidikan adalah awal dari

proses pembangunan yang benar-benar akan mengisi pembangunan suatu daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang menyadari akan pentingnya

pembangunan dan pengembangan SDM Pegunungan Bintang yang merupakan tulang

punggung masa depan negara dan bangsa sehingga pemerintah daerah mengadakan

kerjasama dengan berbagai instansi pendidikan di seluruh Indonesi, baik SMP, SMA,

sampai Perguruan Tinggi. Kabupaten Pegunungan Bintang mengharapkan perlu adanya

kualitas pendidikan maupun kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan

masa depan.

Umumnya keadaan pendidikan formal di kabupaten Pegunungan Bintang belum

terwujud sebagaimana daerah lain di Indonesia. Wilayah Pegunungan Bintang menjadi

bagian dari kabupaten Jayawijaya selama 40-an tahun tetapi pemerintah setempat belum

mampu menjangkau dengan alasan medannya sangat sulit dan jauh dari ibukota

kabupaten. Pembangunan fisik maupun non fisik lebih diarahkan ke bagian barat dari

ibukota kabupaten (Wamena). Akibatnya, di daerah Pegunungan Bintang tidak perna ada

perubahan yang signifikan. Keadaan ini tidak jauh bedah dengan kabupaten lain yang

ada di seluruh Papua. Pembangunan pendidikan formal yang diharapkan masih sangat

tertinggal jauh dengan daerah lain di Papua maupun Indonesia.

Dengan adanya kondisi pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang yang sangat

memprihatinkan ini, maka pemerintah daerah mulai berpikir untuk mengambil langkah

– langkah konkrit. Kebijakan pemerintah pertama pada tahun 2003-2005 adalah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

26

mengirim kurang lebih 50 orang mahasiswa (S1 dan S2) di beberapa perguruan tinggi di

Indonesia, seperti, STTNAS, UPN, UJB, UNHAS, STPMD dan UGM. Kebijakan ini

terus dilakukan sambil mencari perguruan tinggi yang bisa bekerjasama dalam rangka

mempersiapakan Sumber Daya Manusia (guru) kabupaten Pegunungan

Bintang.Pemerintah daerah terus berusaha mengambilan kebijakan dalam rangka

membangun dan mempersiapkan sumber daya manusia melalui kerjasama dengan

beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia.Salah satunya adalah dengan Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2007. Kerjasama tersebut didasarkan pada Nota

Kesepahaman yang disetujui dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Sebetulnya

keadaan pendidikan formal yang dirasakan di kota–kota besar seperti Pulau Jawa

sungguh–sungguh belum pernah terjadi di seluruh Papua, apalagi Kabupaten

Pegunungan Bintang yang baru berusia 14 tahun menjalankan pemerintahannya sejak

disahkannya menjadi kabupaten pada tanggal 12 April 2003 sampai sekarang.

Kabupaten Pegunungan Bintang sebenarnya banyak sarjana yang mampu

mambangun daerah ini namun belumlah cukup. Ini merupakan tantangan pemerintah

daerah dalam menyikapi kondisi krisis pemimpin di masa kini, baik di Pegunungan

Bintang itu sendiri maupun di seluruh Indonesia.Salah satu langkah yang ditempuh oleh

pemerintah daerah adalah mau dan tidak harus bekerjasama dengan berbagai lembaga

pendidikan di seluruh Indonesia.Dengan adanya pemekaran kabupaten ini seyogynya

dapat dimanfaatkan untuk membangun dan menciptakan SDM Pegunungan Bintang

yang mampu bersaing di masa mendatang.

2. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1) Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma

a) PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)

Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof.

Moh. Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI pada

tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus

(Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.) ketika itu Ordo ini telah membuka kursus-

kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola

oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang

dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Setelah

adanya dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang

waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-

kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

27

tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember

1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris,

Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik.Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater

Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff

sebagai Wakil Dekan.

Nama "Sanata Dharma" diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu

menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali

Gereja Indonesia."Sanata Dharma" sebenarnya dibaca "Sanyata Dharma", yang berarti

"kebaktian yang sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

b) Perkembangan Selanjutnya (1958 - 1965)

Agar menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian

Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka

PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas

Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil

memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 /

1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Di atas kertas Sanata

Dharma memang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de

facto FKIP Sanata Dharma tetap berdiri sendiri.

c) Perubahan Nama dari FKIP menjadi IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993).

Untuk mengatasi kerancuan ini, pemerintah menetapkan agar FKIP harus berdiri

sendiri sehingga berubah nama menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri

PTIP No. 237 / B - Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September

1965.Sejak itu Sanata Dharma mengalami banyak perkembangan yang meliputi banyak

aspek, baik yang menyangkut perkembangan sarana dan prasarana, fisik, administrasi,

system pengajaran atau kurikulum dan visi-misi. Misalnya, IKIP Sanata Dharma

dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan

Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program

Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD

(Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

d) Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

28

Agar Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK

Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi

Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan perkembangan ini Universitas Sanata

Dharma diharapkan terus dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus

berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah

berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan

program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan

tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma

membuka beberapa fakultas baru. Hingga kini Universitas Sanata Dharma memiliki 8

Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3

Program Kursus Bersertifikat. Selain itu, sekarang ini banyak hal berkembang di

Universitas Sanata Dharma.Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik

(gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi,

manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik,

penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

2) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan

a) Visi

Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.)

provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk

b) Misi

Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang

menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat,

lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan

dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual

mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang

utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan

masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

c) Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma

Pendidikan di Universitas Santa Dharma bertujuan membantu mencerdaskan

putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik

yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

29

sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik

sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

3. Tujuan Dilakukannya Kerjasama

Tujuan dilakukakannya kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten

Pegunungan Bintang dan Universitas Sanata Dharma adalah membangun dan

menciptakan sumberdaya manusia yang mampu dan mau membangun Pegunungan

Bintang.

Tujuan kerjasama kedua pihak ini dilakukan sesuai dengan Nota Kesepahaman

Kerjasama.Isi dari Nota Kesepahaman tersebut adalah untuk meningkatkan kerjasama di

bidang pendidikan guna mewujudkan rencana Pemerintah Kabupaten Pegunungan

Bintang dalam rangka peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Para pihak

akan mewujudkan kerjasama di bidang-bidang berikut:

1) Pendidikan mahasiswa dan calon mahasiswa

2) Pengembangan kurikulum sekolah

3) Pelatihan guru

Dari ke-3 bidang tersebut di atas, kedua belah pihak sudah dan sedang dilakukan.

Durasi waktu untuk kerjasama ini adalah selama 5 tahun sejak tahun 2007 sampai

berakhir pada tahun 2012.

Kerjasama tersebut sudah dilakukan namun dalam pelaksanaannya tidak seperti yang

diharapkan oleh kedua pihak. Sampai dengan saat ini hanya bisa melaksanakan poin

pertama dari ketiga bidang yang sudah dicantumkan di atas.Untuk poin ke-2 dan poin ke-

4 yaitu pengembangan kurikulum sekolah dan pelatihan guru belum dilakukan secara

baik sesuai yang diharapkan.

4. Dasar Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan

Universitas Sanata Dharma.

Hal mendasar yang menjadi dasar kerjasama ini adalah dengan melihat kondisi

sektor pendidikan di Pegunungan Bintang yang belum menunjukan tanda-tanda

kemajuan dan merupakan kabupaten baru yang notabenenya membutuhkan sumber

daya manusia yang berkualitas baik dan mampu bersaing untuk membangun

daerah.Berdasarkan visi dan misi pemerintah daerah maupun Universitas Sanata

Dharma yang memfokuskan kepada pelayanan masyarakat dan membangun

masyarakat dengan berlandaskan pada rasa kemanusiaan maka kedua belah pihak

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

30

menyepakati untuk bekerjasama dalam membangun dan menciptakan sumber daya

manusia.

Keterbatasan sarana dan prasarana serta guru menjadi faktor utama penyebab

pelayanan pada sektor pendidikan di Kabupaten Pegunungan Bintang, sehingga proses

belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan baik. Dengan melihat kondisi ini maka

pemerintah daerah mengambil suatu kebijakan untuk bekerjasama dengan berbagai

lembaga pendidikan di seluruh Indonesia, baik dari tingkat SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi.Dengan maksud dapat menciptakan sumber daya manusia untuk waktu

mendatang. Sejauh ini pengadaan sumber daya manusia masih sangat minim.

Salah satu bentuk kerjasama adalah antara Pemerintah Daerah Kabupaten

Pegunungan Bintang dan Unversitas Sanata Dharma.Yang mana menjadi fokus utama

pemerintah daerah guna menciptakan sumber daya manusia yang mampu membangun

dan mempertahankan harkat dan martabat orang Pegunungan Bintang itu sendiri

melalui kemajuan masyarakat. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa dapat

menciptakan dan mempersiapkan sumber daya manusia untuk sepuluh sampai dua

puluh tahun ke depan. Salah satu faktor yang menjadi masalah bagi Kabupaten

Pegunungan Bintang adalah kurang tersedianya sumber daya manusia terutama tenaga

guru

B. PEMBAHASAN

A. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang

Kebijakan adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau tidak

dikerjakan. Sementara menurut Carl Friedrich dalam (Leo Agustino, 2008:7)

mengartikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh

seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu .

Kebijakan menurut pendapat Carl Friedrich yang dikutip oleh Wahab (Friedrich

dalam Wahab, 2004:3) bahwa: “Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada

tujuan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan

dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk

mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan” Kebijakan mengandung

suatu unsur tindakan untuk mencapai tujuan dan umumnya tujuan tersebut ingin

dicapai oleh seseorang, kelompok ataupun pemerintah.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

31

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar

rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak.

Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor

swasta, serta individu (Easton 1969)

Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Pegunungan Bintang telah membuat

satu program kebijakan yaitu program Matrikulasi, program kebijakan ini bermula

dari keprihatiana pemerintah daerah terhadap kurangnya ketersediaan Sumber Daya

Manusia. Sejak setelah memisahkan diri dari kabupaten induk yaitu kabupaten

Jayawijaya atau Wamena.Pada masa itu yang menjadi kebutuhan prioritas adalah di

bidang pendidikan (guru) dan kesehatan, serta membutuhkan tenaga profesi lainya.

Matrikulasi adalah siswa yang di terima sebagi calon didik peserta dan merupakan

kegiatan pembelajaran tambahan untuk menyetarakan pengetahuan peserta didik agar

dapat mengikuti program pendidikan yang akan diikuti. Matrikulasi juga biasa di sebut

sekolah persiapan untuk persiapan memasuki perguruan tinggi.

Selain pemerintah daerah membuat program matrikulasi juga pemerintah daerah

membiayai pendidikan jalur lain demi meningkatkan Sumber Daya Manusia yang

andal dan berkualitas untuk masa depan kabupaten pegunungan bintang dan

Indonesia.

Program kebijakkan ini ditandai dengan kerja sama atau kesepakatan bersama

atara ke dua bela pihak yaitu pemerintah daerah kabupaten Pegunungan Bintang

dengan Universitas Sanata Dharma atau MoU (Memorandum of Understanding),

dilaksanakan pada 27 Juli 2007. Tidak lama setelah melakukan kerja sama mulai

mengirimkan calon mahasiswa ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk

melaksanakan pendidikan matrikulasi selama setahun. Calon mahasiswa yang dikirim

adalah putra-putri lulusan terbaik yang diwakilkan dari setiap Distrik/kecamatan di

seluru wilayah kabupaten Pegunungan Bintang.

Dalam pengiriman calaon mahasiswa angkatan selanjutnya banyak persoalan

mengenai penundaan pengiriman calaon mahasiswa maupun dalam hal pembiayaan

yang sering terlambat. Hal ini disebabkan karena masa pergantian bupati dan

perombakan pejabat lama, sehingga terjadi kekeliruan penanganan mengenai program

lama yang sedang dijalankan bertabrakan dengan program baru sehingga program

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

32

lama dilupakan walaupun ada program jangka panjang yang perlu dilanjutkan seperti,

program Matrikulasi ini.

Lebih lanjut pemerintah kabupaten pegunungan bintang menyerahkan calon

mahasiswa sepenuhnya kepada pihak Universitas Sanata Dharma untuk mendidik dan

memfasilitasi dalam pelaksanaan keberlangsungan pendidikan matrikulasi selama

setahun, tidak sampai disitu setelah calon mahasiswa tersebut menyelesaikan

pendidikan matrikulasi dan melanjutkan perguruan tinggi pun pihak Universitas

Sanata Dharma masih dalam tanggungan pembiayaan samapai tamat kuliah. Tugas

Universitas Sanata Dharma adalah mengurusi dalam pembiayaan kuliah, uang saku

dan mengurusi pembiayaan kost-kosan.

Universitas Sanata Dharma juga merupakan Universitas Khatolik ternama di Jawa

Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, didirikan pada Tahaun (1955)oleh Prof.

Moh.Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI pada

tahun 1950-an. Universitas ini, sangat terkenal dengan lulusan-lulusan terbaiknya di

Indonesia dan lulusanya tersebut sangat mempengaruhi terhadap pengapdian terutama

mereka yang lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di mata

masyarakat terutama di wilayah Papua, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

Universitas Sanata Dharma juga menciptakan manusia-manusia yang berilmu tinggi,

berkarakter dan dedikasih tinggi dalam menjalankan pelayanan yang berlandaskan

asas iman Khatolik yang kokoh dalam impelementasi tugas dan tanggungjawab

dimana mereka bertugas.

Alasan pemerintah membuat program matrikulasi, (siswa siswinya tidak langsung

setelah lulus SMA/SMK masuk ke perguruan tinggi) karena, hampir semua lulusan

dari pedalaman Papua pegunungan, pengaruh perubahan kurikulum, dan calon

mahasiswa tersebut sebagian besar lulusan SMK sehingga, pemerintah atau pelaku

kebijakan progaram ini menginginkan agar calaon mahasiswanya mengikuti

pendidikan matrikulasi selama setahun,tidak seperti biasanya matrikulasi berlaku di

Indonesia, biasanya 1-2 minggu bahkan 1-2 bulan saja.

B. Proses Matrikulasi

Pada bagian ini merupakan hasil proses penelitian tersebut dengan melihat dan

mendengarkan pengakuan dari pembina, pembimbing dan calon mahasiswa serta alumni

mahasiswa pendidikan matrikulasi asal kabupaten Pegunungan Bintang. Ada beberapa

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

33

langkah-langkah bentuk pembinaan yang di buat oleh Universitas Sanata Dharma bagi

calom mahasiswa Pegunungan Bintang:

1. Pengenalan lingkungan

a) Pengenalan Lingkungan di Kamus Universitas Sanata Dharma

Langkah ini tidak terlepas dari Keputusan Direktur jenderal Pendidik Tinggi

Nomor 25/Dikti/Kep/2014 Tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan

Kampus Bagi Mahasiswa Baru. Para calon mahasiswa Kabupaten Pegunungan

Bintang juga melaksanakan orientasi lingkungan kampuss ebelum melaksanakan

pendidikan matrikulasi yang pertama di UniversitasSanata Dharma, juga

merupakan awal pendidikan matrikulasi dimulai. Tujuanya adalah calon

Mahasiswa tersebut terlebi dahulu mengetahui fasilitas pelayanan yang dapat

diterima selama pendidikan matrikulasi dan cara pemanfaatannya.

Pengenalan linkungan kampus para calon mahasiswa Pegunungan Bintangini

dimulai dari Universitas Sanata Dharma (USD) juga merupakantempatdimana

akan berlangsungnya pendidikan matrikulasi selama setahun. Pengenalan

kampus Universitas Sanata Dharma bersama para pembimbing yaitu dosen-dosen

USD serta mahasiswa peraktek dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FKIP dan mahasiswa Fakultas Fisikologi yang menjadi pendampingan para calon

mahasiswa selama orientasi. Hal ini dilaksanakan setiap angkatan matrikulasi

yang dikirim sebelum memulai pendidikan matrikulasi.

Di Universita Sanata Dharma sendiri memilki tiga kampus yang lokasinya

berjahuan sehingga saat pengenalan kampus tersebut membutuhkan waktu yang

lama untuk mengunjunginya. Tempat-tempat penting yang di kunjungi adalah

bagian penerimaan mahasiswa baru, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan,

ruang perpustakaan, ke ruang laboratorium ( Fisika, Biologi, Sejarah, Kimia

Dll.), dan belajar di ruang komputer untuk mengetahui dan memperaktekkan

cara-cara langsung pengoperasian komputer. Selain itu juga memperkenalkan

fasilitas diluar dalam kamus seperti lapangan bola kaki, lapangan bola basket,

lapangan bola volly dan lapangan bola pimpong.

b) Tour Wisata (kunjungan wisata)

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

34

Kaitan dengan pengenalan lingkungan maka, Para calaon mahasiswa

kabupaten Pegunungan Bintang, diajak tidak hanya diperkenalkan di lingkungan

kampus tetapi juga melaksanakan kunjungan wisata ke berbagai wisata yang

merupakan situs-situs bersejarah terkenal yang berada di Jawa Tengah

diantaranya Candi Brobudur, candi Pawon, Candi Prambanan, Candi Tikus,

Candi Kalasan, dan wisata selain situs bersejarah juga pernah berkunjung ke

kebun Binatang Gembira loka, alun-alun Malioboro dan sempat berkunjung juga

ke Gedung istana negara RI sementara di Malioboro, Pantai Parangtritis dan

Pantai baron.Kunjungan wisata ini juga merupakan menamba pengetahuan umum

tentang sejarah bangsa Indonesia dan sejarah pengaruh-pengaruh luar berupa

peninggalan-peninggalan bersejarah.

Menurut beberapa anggota matrikulasi mengatakan bahwa tidak pernah

terbayangkan nama-nama candi tersebut hanya pernah kami belajar di SD atau

SMP dikampung melalui penjelasan guru-guru Sejarah kami dan pernah

menyebutkan misalnya Candi Brobudur, Candi Prambanan, tetapi sekarang kami

sendiri melihatnya dan bahkan merabahnya.

c) Sosialaisasi Di masyarakat (RT X/ RW IV) Mrican Seleman Yogyakarta

Selain pengenalan linkungan kampus dan tour wisata juga para calon

mahasiswa tersebut diperkerkenalkan terutama kehidupan di masyarakat Jawa

karena, ada sedikit perbedaan budaya dalam bersosial. Hal ini sangat penting bagi

calaon mahasiswa tersebut setelah selesai pendidikan matrikulasi akan memasuki

dunia baru yaitu memasuki perguruan tinggi dan menjadi mahasiswa baru tentu

akan mengalami yang namanya culturechok sehingga, para Pembina memberikan

kesempatan untuk bersosialisasi di masyarakat, dengan cara melaporkan kepada

kepalah RT/RW setempat dan melibatkan kegiatan apapun yang diadakan oleh

kepalah RT/RW sekitar untuk berpartisifasidan mengikutsertakan selama

pendidikan matrikulasi berlangsung. Para calon mahasiswa pada awalnya

mengalami kesulitan dalam bersosialisasi denganwarga setempat terutama

masyarakat di sekitar Seleman Yogyakarta karena perbedaan budaya membuat

para calon mahasiswa mengalami kesulitan dalam hal bersosialisasi langsung

dengan warga setempat ataupun mhasiswa, tidak hanya kebuyaan tetapi juga

penyesuaian pemakaian teknologi yang tinggi di lingkungan kampus maupun

diluarkampus, disebabkan karena calon mahasiswa ini datang langsung dari

pedalaman Papua atau Pegunungan Bintang namun, hal ini bisa diminimalisir

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

35

karena bimbingan yang baik melalui pendidikan Matrikulasi. Persoalan ini sangat

penting untukdiusahakan untuk calon mahasiswanya dipelajari untuk

membiasakan suatu ketika tinggal sediri dan menjadi seorang mahasiswa dan

menjadi anak kost di suatu tempat untuk melangsungkan kehidupan bertetangga

disekitarnya.

Semua aktifitas yang dilakukan oleh calaon mahasiswa pegunungan bintang

adalah suatu proses pembelajaran di luar materi formal sebagai pengetahuan

tambahan yang sangat penting juga untuk dipelajari.

2. Pendalaman Materi (Matrikulasi)

Tujuan pembelajaran ini tidak lain adalah untuk menyetarakan kompetensi dan

meningkatkan ketajaman ilmu, untuk mempersiapkan memasuki perguruan tinggi bagi

calon mahasiswa Pegunungan Bintang.

1) Materi SMA/SMK

Materi yang di ajarkan oleh para pembimbing matrikulasi adalah, Bahasa

Indonesian, BahasaInggris,Matematika, Ekonomi, Sejarah, Biologi,Sosiologi,

Geografi, Fisika dan Kimia. Materi–materi tersebut diajarankan selama setahun

di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Seperti biasanya belajar di SMA/SMK

sebelumnya namun, yang menjadi perbedaan adalah cara proses pembelajaran

dan para pengajar adalah dosen-dosen Universitas Sanata Dharma (USD), para

pengajar tidak hanya para dosen namun, sesuai waktu peraktek yang dijadualkan

dan lama peraktek seperti biasanya mahasiswa PPL di sekolahan. Dengan

demikian, sistem pembelajaran pun sedikit berbeda karena dosen pengajar

biasanya mengajarkan materi lebih daripada guru di SMA, jadi pengetahuan

tentang ilmu yang diajarkan itu sendiri menjadi lebih berkembang. Dosen juga

biasanya akan memberitahu aplikasi ilmu yang digunakan pada materi

matrikulasi, untuk mata kuliah kedepan, aplikasi ilmu untuk kehidupan sehari-

hari atau aplikasi ilmu pada dunia kerja.

Dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya karena yang diajarkan tidak

pada materi saja tetapi memberi pelajaran tentang pengetahuan umum

terutama memperkenalkan kehidupan kampus, tentang bagaimana

kesuksesan seseorang dalam memperjuangkan kehidupan, cara bagaimana untuk

mempertahankan mental dan spritual dalam diri sendiri.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

36

Momentum inilah para calon mahasiswa pegunungan Bintang mendapatkan

manfaat pengetahun besar yang diharafkan oleh para pelaku kebijakan maupun

para calon mahasiswa itu sendiri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan

yang lebih tinggi. Di dalam Pelaksanaan matrikulasi juga ada penyelenggaran

ujian semester sebanyak dua kali dalam setahun, nilai yang di peroleh para calon

mahasiswa matrikulasi tersebut akan diberikan kepada pemerintah daerah sebagai

laporan hasil belajar.

2) Materi Nonformal

Selain para calon mahasiswa menerima pendidikan formal, para calon

mahasiswa juga menyempatkan diri untuk mengikuti Pendidikan nonformal

diluar jam dan jadual bimbingan matrikulasi di lingkungan Universitas Sanata

Dharma. Para calon mahasiswa tersebut meluangkan waktu untuk belajar diluar

mencari pengalaman baru dan pengetahuan lain seperti kursus bahasa inggri, kurs

mengemudi, belajar taikwando, pencaksilat, dan kursus prifat lainya. Hal ini

dilakukan untuk menambah pengetahuan dan membentuk karakter yang lebih

baik sebelum terjun ke dunia perguruan tingginantinya.

3. pelatihan kepemimpinan

Disamping rutin melaksanakan pendidikan matrikulasi, diberikan juga materi

tentang kepemimpinan untuk mendukung persiapan memasuki perguruan tinggi.

Proses belajar pelatihan kepemimpinan ini dilaksanakan di dalam ruangan dan diluar

ruangan

a) Di dalam rungan

Latihan kepemimpinan didalam ruangan lebih kepada belajar materi-materi yang

berkaitan dengan kepemimpina terutama belajar tentang kesiapan dan

kepribadian bagaimana layaknya menjadi seorang pemimpin yang baik antaralain

sikap dan mental.

b) Diluar ruangan

Para calon mahasiswa pegunungan bintang juga melaksanakan latihan

kepemimpinan di luar dalam bentuk out bond dan pembinaan khusus dari

Universitas Sanata Dharma sesuai jadual bimbingan matrikulasi.

C. Calon Mahasiswa Siap Mengikuti Perkuliahan

Segalah aktifitas pendidikan matrikulasi telah berakhir dengan berkesan baik dalam

tingkat kognitif, apektif dan fisiko motorik karena persiapan telah matang selama setahun,

untuk langkah selajutnya siap memasuki perguruan tinggi. Para calon mahasiswa tersebut

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

37

telah memilih perguruan tinggi sesuai dengan jurusan masing-masing tinggal tunggu

waktu tes masuk perguruan tinggi.

Bagian ini membahas hasil wawancara tentang bagaiman persiapan dan manfaat yang

telah diterima melalui pendidikan matrikulasi selama setahu serta manfaat bagi pemerintah

daerah yang telah diberikan dan akan diberikan sebagai hasil kebijakan terhadap pelaku

pembuatan program Matrikulasi yaitu Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang:

a. Calon Mahasiswa Matrikulasi

Menurut calon mahasiswa, materi yang saat ini kami terima sangat

berbedah dengan materi di SMA/SMK sebelumnya karena kami merasakan

materi yang kami dapat disini lebih rinci daripada di SMA /SMK sebelumnya

terutama penyediaan buku paket yang kurang, aktifitas guru-guru kami disana

saat mengajar hanya cerita-cerita saja tidak mengikuti pedoman pengajaran

yang baik dan tidak mengajar dengan baik dan mendalam seperti di matrikulasi

ini sehingga, nantinya dengan pendidikan matrikulasi ini akan membantu kami

untuk masuk perguruan tinggi. Progama kebijakan pemerintah tentang

matrikulasi ini kami sanagat senang, lebih-lebih kami diperkenalkan di kampus

bagaimana aktifitas mahasiswa saat sedang belajar diruangan bersama dosen

dan menunjukkan bagaimana menunjukkan di lingkungan kampus.

b. Alumni Program Matrikulasi

Menurut pandangan para alumni tentang program matrikulasi dan manfaat

yang telah diperoleh saat masih status sebagai calon mahasiswa matrikulasi di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Bahwa kami sangat senang dan sangat antusias untuk Pemerintah Daerah

membuat sebuah kebijakan ini dalam mendukung terutama pembangunan

Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Pegunungan Bintang Untuk masa

depan. Manfaat yang kami dapatkan disini sangat-sangat banyak tidak bisa

menyebutkan satu per satu hanya kami mengatakan luarbiasa. Program yang

dibuat ini menurut kami bermanfaat untuk masa depan kami dan lebih lagi

adalah persaingan dalam proses pembelajaran di kampus. Berbagai orang

mahasiswa ada disana dan kebudayaa, ras, agama serta tingkat pemahaman yang

berbedah pula. Namun demikian kenyataanya tingkat pemahaman materi dan

ilmu yang dimiliki oleh teman-teman dari daerah lain tidak jahu berbedah

dengan kami karena berkat pendidikan matrikulasi. Kami tidak perna ada

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

38

masalah di kanpus baik materi, mental maupun yang lainya. Sehingga disini

yang menjadi manfaat bagi setiap calaon mahasiswa adalah dengan pendidikan

matrikulasi ini membuka lembaran baru bagi setiap calon mahasiswa kabupaten

pegunungan bintang dalam hal pembekalan memasuki perguruan tinggi. Yang

lebih penting lagi adalah menciptakan sumber daya manusia pegunungan

bintang yang berkualitas, Berilmu tinggi, berkarakter dan bertanggung jawab

untuk masa depan kabupaten pegunungan bintang dan papua secara umum dan

Indonesia.

c. Pembina Matrikulasi

Pembina yang dimaksud adalah pembina yang di wisma tempat tinggal para

calon mahasiswa. Selain bimbingan yang dilaksanakan di kelas oleh dosen

pembimbing diluar jam dan waktu jadual bimbingan matrikulasi.

Pembina di wisama adalah juga seorag Fisikolog sehingga, dia memberikan

materi tentangpisikologi kepada para calon mahasiswa.

Pembahasan Disini dilanjutkan dengan hasil wawancara dari seorang

pembina matrikulasi diluar jam matrikulasi(di rumah/wisama). Bahwa anak-anak

pegunungan bintang ini notabene adalah anak-anak pedalaman sehingga yaa susa

untuk beradaptasi disini tetapi, anak-anak ini lama-kelamaan saya salut karena

mereka sangat cepat sekali mengikuti perinta saya dan mengikuti aturan yang ada.

Saya juga sangat senangdengan keadiran mereka dan dari situ

sayamendapatkanbanyak pengetahuan dari mereka dan sebaliknya sehingga

sebenarnya kita tidak bisa dibanding-bandingkan sama siapa pun karena kita

manusia sama saja asalkan kita belajar sungguh-sungguh dan mengikuti alur yang

baik. Terakhir saya kasi tahu lagi bahwa ”di dunia ini tidak ada yang bodoh

asalkan kita berusaha dan belajar”

Dilanjutkan dengan menyangkut materi fisikologi dari hasil wawan cara

menurut para calon mahasiswa Pegunungan Bintang mengatakan bahwa

bimbingan materi Fisikologi ini sangat berbanfaat bagi kami karena mengalami

suatu perubahan yang sangat besar terjadi di diri kami masing-masing,awalnya

kami datang dari Papua dengan berbagai latarbelang orang dan datang dengan

ketidak mampuan kami, juga tidak terlepas dari perilaku yang kurang baik namun,

sampai di Universitas Sanata Dharma berubah total terutama perilaku atau

kebiasaan diPapua dengan pengaruh lingkungan sebelumnya. Itu semua karena

bimbingan materi fisikologi oleh kaka pembina .

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

39

d. Dosen Pembimbing Matrikulasi

Penulis wawancara salah satu dari semua dosen pembimbing bahwa, senang

membimbing anak-anak Pegunungan Bintang dan ia (dosen) mengatakan anak-

anak ini baik dan pintar, kebanyakan dari mereka waktu awal datang masih ragu-

ragu menjawab pertanyaan saya dan tugas yang diberikan kadang kerja kadang

tidak kerja tapi setelah satu atau dua bulan mereka suda semangat dan

mengerjakan tugas dengan baik dan pokonya mereka tiba-tiba pintar. Harapanya

kedepan anak-anak bisa berperestasi. Walaupun mereka dari pedalaman dan guru-

guru mereka disana kurang memberikan materi yang baik dan saya tahu disana

bahkan tidak ada guru di sekolah-sekolah mereka sehingga beruntung pemerintah

mereka membuat kebijakan seperti ini untuk meningkatkan sumber daya manusia

yang berkualitas dan berkarakter.

e. Pemeintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang

Manfaat program Matrikulasi terhadap pemerintah daerah kabupaten

Pegunungan Bintang adalah peningkatan Sumber Daya Manusia dan memberikan

kontribusi kepada pemerintah kabupaten pegunungan bintang dalam hal ini

menjadi penyumbang kosep pembangunan dan menamba tenaga Pegawai Negeri

Sipil (PNS) baik dalam jumlah dan menciptakan tenaga propesional di jajaran

pemerintahanya untuk mengatur dalam meningkatkan pelayanan masyarakat,

menamba jumlah mahasiswa berarti menunjukkan meningkatkan Sumber Daya

Manausia dan semua itu akan menjadi pelaku pembangunan kabupaten

pegunungan bintang ke depan karena dengan adanya tenaga professional baru

program mtrikulasi yang muncul akan ada perubahan di instansi pemerintahan

tersebut terdapat lulusan-lulusan terbaik dari program kebijakan matrikulasi .

Hasil wawancara terhadap para pelaku pembuat program matrikulasi Bapak

Theodorus Sitokdana S.pd, Phd:

dengan hadirnya sarjana-sarjana mudah alumni program matrikulasi ini sangat

membantu dan memberikan kontribusi dalam penyelengaraan pembangunan

pemerintahan di berbagai sektor dan menambah jumlah sarjana di Kabupaten

Pegunungan Bintang. Sejak kami membuat kebijakan program matrikulasi mulai

tahun 2007 sampai saat ini 2016, berjumlah 98 orang calon mahasiswa dan

menjadi mahasiswa dan sebagian besar suda tamat. Sampai saat ini hasilnya

sangat memuaskan program matrikulasi karena beberapa mahasiswa matrikukasi

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14117/4/T1_152011801_BAB IV... · Pegunungan Bintang beriklim tropis basah dengan rata-rata

40

yang telah berhasil sekitar 6 orang diantaranya, 2 orang suda menjadi pilot, 2

menjadi Dosen muda, 1 orang kerja di kementerian pusat dan 1 orang lagi keja di

pegawai dinas keuangan daerah Kabupaten Pegunungan Bintantang maka

pencapainya menurut kami pimpinan daerah suda berhasil progam pendidikan

matrikulasi ini. Para alumni program pendidikan matrikulasi ini tidak lagi

diragukan Welcome dalam karirnya dan ingin mencoba tes Pegawai Negeri

Sipilpun ditingkat pemerntah daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan tidak

meragukan karena telah terdidik dengan baik.

Di dalam pemerintahan sendiri ada pengakuan bahwa siap membuka ruang

bagi para alumni program pendidikan matrikulasi untuk bekerja di instansi

apapun sesuai profesinya baik pemerintahan atau pun swasta sangat dibutuhkan

dan siap dipakai tenaga-tenaga mereka dalam menjalankan roda pembangunan

pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang sehingga, program ini sebenarnya

program jangka pendek berdasarkan kesepakatan bentuk MoU (memorandum of

undesstending) terhadap mitra kerja sama dengan batasan waktu tetapi

matrikulsai masih dilanjutkan sampai saat ini. Program pendidikan matrikulasi ini

dan implementasi dari program ini sangat berhasil dalam mempersiapkan Sumber

Daya Manusia kabupaten Pegunungan Bintang dan menciptakan manusia-

manusia yang berkarakter, bertanggung jawab, punya intelektual yang tinggi

sehingga bisa bersaing dengan wilayah lain di indonesia.

Dari hasil kebijakan program matrikulasi ini telah beruba tingkat kinerja

kerrja dan memiliki banyak sarjana-sajana muda profesional dan telah membantu

dalam melengkapi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten Pegunungan

Bintang. Sampai saat ini sekitar 50 an sarjana yang telah selesai, ini merupakan

suatu keberhasilan pemerintah dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia

(SDM), Kabupaten Pegunungan Bintang untuk masa depan.