BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran...

31
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan SD Negeri 3 Kandangan terletak di Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah mendirikan gedung SD Negeri 3 Kandangan di atas tanah seluas 1905,75 m 2 . selama ini sudah mengalami beberapa kali perbaikan dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK), sehingga menjadikan SD Negeri 3 Kandangan mempunyai ruangan yang cukup lengkap. Meskipun letak SD Negeri 3 Kandangan berdampingan dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik. Secara umum beberapa kondisi utama sekolah dapat dikemukakan sebagai berikut. a. Kondisi Peserta Didik Jumlah peserta didik SD Negeri 3 Kandangan sebanyak 152 peserta didik. Sedangkan jumlah peserta didik kelas IV yang menjadi subyek penelitian adalah sebanyak 30 peserta didik b. Keadaan Tenaga Pendidik SD Negeri 3 Kandangan mempunyai guru dan staf pengajar sebanyak 9 orang, terdiri dari 4 orang guru PNS dan 5 orang guru wiyata Bhakti. B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Analisis hasil uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur tes yang digunakan dalam penelitian. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan analisis " corrected item to total correlation" dari masing-masing indikator empirik, dengan teknik korelasi Product Moment. Menurut Santoso (2000) angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatau angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Untuk mengujinya digunakan analisis item dengan nilai total variabel yang diuji, dalam hal ini

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan

SD Negeri 3 Kandangan terletak di Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi

Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah mendirikan

gedung SD Negeri 3 Kandangan di atas tanah seluas 1905,75 m2. selama ini sudah

mengalami beberapa kali perbaikan dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK),

sehingga menjadikan SD Negeri 3 Kandangan mempunyai ruangan yang cukup lengkap.

Meskipun letak SD Negeri 3 Kandangan berdampingan dengan rumah penduduk,

namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik. Secara umum

beberapa kondisi utama sekolah dapat dikemukakan sebagai berikut.

a. Kondisi Peserta Didik

Jumlah peserta didik SD Negeri 3 Kandangan sebanyak 152 peserta didik.

Sedangkan jumlah peserta didik kelas IV yang menjadi subyek penelitian adalah

sebanyak 30 peserta didik

b. Keadaan Tenaga Pendidik

SD Negeri 3 Kandangan mempunyai guru dan staf pengajar sebanyak 9 orang, terdiri

dari 4 orang guru PNS dan 5 orang guru wiyata Bhakti.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Analisis hasil uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur tes yang digunakan dalam

penelitian. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan analisis "corrected

item to total correlation" dari masing-masing indikator empirik, dengan teknik korelasi

Product Moment.

Menurut Santoso (2000) angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatau angket

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Untuk

mengujinya digunakan analisis item dengan nilai total variabel yang diuji, dalam hal ini

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

36

digunakan korelasi antara skor dengan skor total (corrected item to total correlation).

Menurut Azwar (1986) suatu item dikatakan valid jika diperoleh korelasi item total ≥ 0,25.

Untuk mengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Spearman

Brown dengan taraf signifikansi 5%. Suatu item dikatakn reliabel jika besarnya Alpha

Cronbach ≥ 0,70 (Azwar,1986). Analisis terhadap instrumen ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows.

Berdasarkan hasil uji validitas (lampiran) dapat diketahui hasil perhitungan besarnya

nilai rit dengan standar error 5% semuanya diatas 0,25. Oleh karena itu status setiap item

adalah valid maka instrumen memenuhi syarat reliabilitas untuk mengukur soal tes yang

digunakan. Menurut Ghozali (2004: 42) hasil uji reliabilitas diketahui bahwa bahwa soal tes

reliable karena koefisien Alpha ≥ 0,70.

a. Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri 3 Kandangan Kecamatan Grobogan

Kabupaten Grobogan yang berjumlah 30 siswa pada pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1

Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

Siswa yang tuntas 10 33,33%

Siswa yang belum tuntas 20 66,67%

Jumlah 30 100%

Rata-rata 58,67

Nilai Tertinggi 80

Nilai terendah 40

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

37

Berdasarkan nilai ulangan harian diatas dapat juga disajikan dalam bentuk tabel

interval nilai seperti tabel dibawah ini.

Interval nilai ulangan harian kondisi awal

No Interval nilai Frekuensi

1 35 – 44 5

2 45 – 54 8

3 55 – 64 6

4 65 – 74 4

5 75 – 84 7

Dilihat dari tabel 4.1. pembelajaran belumlah efektif dengan banyaknya siswa

yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=65).

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 10 orang atau

yang belum tuntas sebanyak 20 orang atau 66,67 % dengan rata-rata 58,67. Nlai

tertinggi yang dicapai siswa adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 40.

Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas IV SD Negeri 3 Kandangan

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam Pokok Bahasan “Energi”. Berdasarkan tabel 4.1 . dapat digambarkan dalam

gambar 1

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

38

Gambar 4.5. Diagram lingkaran kondisi awal

Selanjutnya dapat disajikan pula dalam bentuk diagram batang seperti gambar 4.5 di

bawah ini :

C. Deskripsi Hasil Siklus 1

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17-18 April 2012 di kelas IV SD Negeri 3

Kandangan. Hasil penelitian pada siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut.

1. Perencanaan Tindakan

Pertemuan 1

a. Perencanaan Pendahuluan

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Sumber energi yang paling terbesar dibumi itu apa ?

- Motivasi

0

1

2

3

4

5

6

7

8

35 - 44 45 - 54 55 - 64 65 - 74 75 - 84

Diagram Frekuensi Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal

Frekuensi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

39

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

b. Perencanaan Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

Memahami istilah sumber energi panas.

Menyebutkan contoh sumber energi panas

Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas.

Memahami matahari sebagai sumber energi panas yang sangat

besar dan tidak akan habis serta fungsinya bagi kehidupan di Bumi.

Memahami bahwa panas dapat berpindah

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan

dilakukan

Guru membagi siswa kedalam kelompok besar yang terdiri dari 6

siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan

kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan

tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan

rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa.

Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru

membagikan alat yang ada seperti batu untuk membuktikan bahwa

timbulnya panas dari gesekan dua benda dan gelas, sendok dan air

panas untuk membuktikan terjadinya peristiwa konduksi ) dan

meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan

melakukan pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

40

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Perencanaan Penutup

o Menarik kesimpulan bahwa;

- Sumber energi panas terbesar adalah matahari

- Memberi evaluasi

Pertemuan 2

1. Perencanaan Pendahuluan

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Apa kalian perrnah melihat orang bemain piano,,,apa yang dihasilkan

piano itu ?

- Motivasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

41

2. Perencanaan Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

Memahami istilah sumber energi bunyi.

Menyebutkan contoh sumber bunyi

Kaleng yang dipukul akan menimbulkan bunyi

Memahami bahwa bunyi dapat merambat melalui benda cair, padat,

gas

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan

dilakukan

Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa

dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan

heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa

berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam

satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama

kelompok dilakukan oleh guru

membagikan alat dan bahan yang ada (seperti benang, botol aqua

gelas untuk membuktikan perambatan bunyi melalui benda padat)

dan meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan

melakukan pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

42

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Perencanaan Penutup

o Menarik kesimpulan bahwa;

Bunyi dapat merambat melalui benda cait, padat, gas

Memberi evaluasi

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1

a. Pelaksanaan Pendahuluan

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Sumber energi yang paling terbesar dibumi itu apa ?

- Motivasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

b. Pelaksanaan Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

Memahami istilah sumber energi panas.

Menyebutkan contoh sumber energi panas

Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas.

Memahami matahari sebagai sumber energi panas yang sangat

besar dan tidak akan habis serta fungsinya bagi kehidupan di Bumi.

Memahami bahwa panas dapat berpindah

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

43

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan

dilakukan

Guru membagi siswa kedalam kelompok besar yang terdiri dari 6

siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan

kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan

tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan

rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa.

Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru

membagikan alat yang ada seperti batu untuk membuktikan bahwa

timbulnya panas dari gesekan dua benda dan gelas, sendok dan air

panas untuk membuktikan terjadinya peristiwa konduksi ) dan

meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan

melakukan pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

44

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Pelaksanaan Penutup

o Menarik kesimpulan bahwa;

- Sumber energi panas terbesar adalah matahari

- Memberi evaluasi

Pertemuan 2

1. Pelaksanaan Pendahuluan

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Apa kalian perrnah melihat orang bemain piano,,,apa yang dihasilkan

piano itu ?

- Motivasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

2. Pelaksanaan Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

Memahami istilah sumber energi bunyi.

Menyebutkan contoh sumber bunyi

Kaleng yang dipukul akan menimbulkan bunyi

Memahami bahwa bunyi dapat merambat melalui benda cair, padat,

gas

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan

dilakukan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

45

Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa

dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan

heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa

berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam

satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama

kelompok dilakukan oleh guru

membagikan alat dan bahan yang ada (seperti benang, botol aqua

gelas untuk membuktikan perambatan bunyi melalui benda padat)

dan meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan

melakukan pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

c. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3.Pelaksanaan Penutup

1. Menarik kesimpulan bahwa;

Bunyi dapat merambat melalui benda cait, padat, gas

Memberi evaluasi

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

46

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang diperoleh adalah hasil pengamatan hasil belajar IPA

yang bersumber dari nilai ulangan harian akhir siklus

Adapun nilai ulangan harian akhir siklus 1 dapat disajikan dalam bentuk tabel

interval nilai seperti tabel dibawah ini.

Interval nilai ulangan siklus I

No Interval nilai Frekuensi

1 45 – 54 5

2 55 – 64 4

3 65 – 74 6

4 75 – 84 8

5 85 – 94 7

Tabel 4.2

Hasil Evaluasi Setelah Siklus I Kelas IV SD N 3 Kandangan

Tahun Pembelajaran 2011/2012

Keterangan Jumlah Persentase (%)

Siswa yang tuntas 21 70%

Siswa yang belum tuntas 9 30%

Jumlah 30 100%

Rata-rata 72,83

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

47

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 53

Dari tabel 4.2.1 dapat dilihat bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran

STAD menunjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 21 orang atau 70%, yang belum

belum tuntas sebanyak 9 orang atau 30% dengan rata-rata 72,83. Nilai tertinggi yang

dicapai siswa adalah 93 sedangkan nilai terendahnya adalah 53. Jadi dengan KKM 65

jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa.

Tabel 4.2 dapat pula divisualisasikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.5.1. Diagran lingkaran Ketuntasan Siswa Setelah Perbaikan Siklus I

Selanjutnya dapat disajikan pula dalam bentuk diagram batang seperti di bawah ini :

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

48

Gambar.4.6

Diagram frekuensi nilai ulangan harian siklus 1

4. Refleksi

Pada kegiatan ini adalah membandingkan antara hasil kondisi awal dengan hasil

pengamatan pada siklus 1. Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama guru kelas

kemudian dilanjutkan dengan pembahasan atas hasil siklus 1. Berdasarkan hasil

kondisi awal dengan hasil siklus 1 maka dapat diasjikan tabel seperti di dibawah ini

Tabel 4.2.1

Perbandingan hasil kondisi awal dengan hasil siklus 1

No Kondisi awal Siklus 1

1

2

3

Ulangan harian pada kondisi awal :

Nilai terendah : 40

Nilai tertinggi : 80

Nilai rata-rata : 58,67

Ulangan harian pada siklus 1:

Nilai terendah : 53

Nilai tertinggi : 93

Nilai rata-rata : 72,83

0

1

2

3

4

5

6

7

8

45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94

Diagram Frekuensi Nilai Ulangan Harian Siklus 1

Frekuensi

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

49

Berdasarkan tabel dan diagram diatas diperoleh nilai terendah kondisi awal

sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif STAD hasil nilai ulangan yang diikuti 30

siswa ternyata nilai terendahnya 40. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran

kooperatif STAD secara kelompok besar, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian

ternyata diperoleh nilai terendahnya 53. Apabila kita bandingkan nilai terendah kondisi

awal dan nilai terendah siklus 1 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya

peningakatan yaitu 13 point diperoleh dari 53 – 40, apabila peningkatan tersebut kita

jadikan dalam prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai terendah dari

kondisi awal ke siklus 1 yaitu sebesar 21,6 %.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi kondisi awal sebelum

menerapkan pembelajaran kooperatif STAD hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa

ternyata nilai tertingginya 80 . Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif

STAD secara kelompok besar, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata

diperoleh nilai tertingginya 93. Apabila kita bandingkan nilai tertinggi kondisi awal dan

nilai tertinggi siklus 1 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan yaitu 13

point diperoleh dari 93 – 80, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam

prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai tertinggi dari kondisi awal ke

siklus 1 yaitu sebesar 21,6 %.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata kondisi awal sebelum

menerapkan pembelajaran kooperatif STAD hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa

ternyata nilai rata-ratanya 58,67 . Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif

STAD secara kelompok besar, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata

diperoleh nilai rata-ratanya 72,83. Apabila kita bandingkan nilai rata-rata kondisi awal

dan nilai rata-rata siklus 1 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan

yaitu 14,16 point diperoleh dari 72,83–58,67, apabila peningkatan tersebut kita jadikan

dalam prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai rata-rata dari kondisi

awal ke siklus 1 yaitu sebesar 23,6 %.

Berdasarkan deskriptif komparatif tersebut diatas ternyata nilai rata-ratanya itu

meningkat dari 58,67 menjadi 72,83 atau meningkat sebesar 14,16 Peningkatan

sebesar 14,16 termasuk kategori cukup sedang. Menurut teman sejawat hal ini

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

50

disebabkan soal yang saya buat pada siklus 1 termasuk kategori cukup sulit dan saat

ulangan harian waktunya kurang mencukupi.

Maka tindak lanjutnya nanti pada siklus 2 akan kita buat soal yang tidak terlalu

sulit dan pada waktu ulangan harian kita berikan waktu yang benar- benar sesuai.

B. Deskripsi Hasil Siklus 2

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19-20 April 2012 di kelas IV SD Negeri 3

Kandangan. Hasil penelitian pada siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut.

1. Perencanaan Tindakan

Pertemuan 1

a. Perencanaan Pendahuluan

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Pernahkah kalian melihat roket di televisi? jika pernah sekarang kita

akan belajar salah satunya tentang cara membuat roket mainan

dengan menggunakan kertas.

- Motivasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

b. Perencanaan Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

Memahami istilah tentang roket mainan

Menyebutkan contoh perubahan gerak akibat pengaruh udara

- Roket

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

51

2. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan

dilakukan

Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5

siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan

kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan

tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan

rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 6 kelompok dari 30 siswa.

Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru

Guru menginformasikan rancangan pembuatan model roket

Guru dan siswa memilih alat dan bahan yang digunakan seperti

kertas karton, spidol bekas, gunting dan lem kertas untuk membuat

roket membuktikan perubahan gerak karena pengaruh udara

Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan

melakukan pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan

siswa yang mengalami kesulitan

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

3. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

52

b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Perencanaan Penutup

1. Menarik kesimpulan bahwa;

Roket dapat terbang karena pengaruh udara

Memberi evaluasi

Pertemuan 2

a. Perencanaan Pendahuluan

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Apa kalian pernah melihat baling-baling? jika pernah kita akan belajar salah

satunya tentang pembuatan mainan baling-baling kertas

- Motivasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

b. Perencanaan Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

b. Memahami istilah baling-baling

c. Menyebutkan contoh penggunaan energi udara

Baling-baling

d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan

Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa dalam satu

kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

53

dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2

siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari

30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru

membagikan alat dan bahan yang ada dan kertas karton, sedotan mainan,

gunting, jarum pentol untuk membuat baling-baling membuktikan perubahan

gerak karena pengaruh udara

Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan

pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitan

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan

kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

c. Perencanaan Penutup

o Menarik kesimpulan bahwa;

Baling-baling dapat berputar karena pengaruh udara

Memberi evaluasi

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1

Pelaksanaan Pendahuluan

1. Pendahuluan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

54

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Pernahkah kalian melihat roket di televisi? jika pernah sekarang kita akan

belajar salah satunya tentang cara membuat roket mainan dengan

menggunakan kertas.

- Motivasi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

2. Pelaksanaan Kegiatan Inti

c. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

Memahami istilah tentang roket mainan

Menyebutkan contoh perubahan gerak akibat pengaruh udara

- Roket

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran

d. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan

Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa

dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan

heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa

berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu

kelas terdiri dari 6 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok

dilakukan oleh guru

Guru menginformasikan rancangan pembuatan model roket

Guru dan siswa memilih alat dan bahan yang digunakan seperti kertas

karton, spidol bekas, gunting dan lem kertas untuk membuat roket

membuktikan perubahan gerak karena pengaruh udara

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

55

Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan

melakukan pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa

yang mengalami kesulitan

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

e. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

i. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

ii. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Pelaksanaan Penutup

Menarik kesimpulan bahwa;

Roket dapat terbang karena pengaruh udara

Memberi evaluasi

Pertemuan 2

a. Pelaksanaan Pendahuluan

- Memberi salam.

- Mengabsen siswa

- Menyiapkan alat peraga

- Apersepsi :

Apa kalian pernah melihat baling-baling? jika pernah kita akan belajar salah

satunya tentang pembuatan mainan baling-baling kertas

- Motivasi

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

56

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

b. Pelaksanaan Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi,

Memahami istilah baling-baling

Menyebutkan contoh penggunaan energi udara

Baling-baling

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran

e. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan

Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa dalam satu

kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri

dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2

siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari

30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru

membagikan alat dan bahan yang ada dan kertas karton, sedotan mainan,

gunting, jarum pentol untuk membuat baling-baling membuktikan perubahan

gerak karena pengaruh udara

Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan

pembagian tugas

Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok

Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitan

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan

kelas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya.

Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

57

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan

terkompak

f. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Pelaksanaan Penutup

Menarik kesimpulan bahwa;

Baling-baling dapat berputar karena pengaruh udara

Memberi evaluasi

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang diperoleh adalah hasil pengamatan hasil belajar IPA yang

bersumber dari nilai ulangan harian akhir siklus 2

Adapun nilai ulangan harian akhir siklus 2 dapat disajikan seperti pada tabel 4.5

dibawah ini

Tabel 4.3

Hasil Evaluasi Setelah Siklus II Kelas IV SD N 3 Kandangan

Tahun Ajaran 2011/2012

Keterangan Jumlah Persentase (%)

Siswa yang tuntas 26 86,67%

Siswa yang belum tuntas 4 13,33%

Jumlah 30 100%

Rata-rata 80,73

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 53

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

58

Berdasarkan nilai ulangan harian diatas dapat juga disajikan dalam bentuk tabel interval

nilai seperti tabel dibawah ini

Interval nilai ulangan siklus II

No Interval nilai Frekuensi

1 50 – 54 1

2 55 – 59 0

3 60 – 64 3

4 65 – 69 3

5 70 – 74 2

6 75 – 79 0

7 80 – 84 4

8 85 – 89 10

9 90 – 94 5

10 95 – 100 2

Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif

STAD menunjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 26 orang atau 86,67%, yang belum

tuntas sebanyak 4 orang atau 13,33% dengan rata-rata 80,73. Nilai tertinggi yang

dicapai siswa adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 53. Tabel 4.5 dapat pula

divisualisasikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

59

Gambar 4.5.2 Diagram lingkaran Nilai Siswa Setelah Perbaikan Siklus II

Berdasarkan pada diagram 3 pembelajaran menerapkan metode belajar

kelompok pada siklus II ada peningkatan dengan KKM 65 jumlah siswa yang tuntas

belajar sebanyak 26 siswa dengan persentase 86,67%.

4. Refleksi

Pada kegiatan ini adalah membandingkan antara hasil pengamatan siklus 1

dengan hasil pengamatan pada siklus 2. Kegiatan ini diawali dengan diskusi

bersama rekan sejawat kemudian dilanjutkan dengan pembahasan atas hasil siklus

2. Berdasarkan hasil siklus 1 dengan hasil siklus 2 maka dapat disajikan tabel seperti

di dibawah ini

Tabel 4.3.1

Perbandingan hasil siklus 1 dengan hasil siklus 2

No Siklus 1 Siklus 2

1

2

3

Ulangan harian pada siklus 1 :

Nilai terendah : 53

Nilai tertinggi : 93

Nilai rata-rata : 72,83

Ulangan harian pada siklus 2 :

Nilai terendah : 53

Nilai tertinggi : 99

Nilai rata-rata : 80,73

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai terendah siklus 1 setelah menerapkan

pembelajaran kooperatif STAD kelompok besar hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa

ternyata nilai terendahnya 53. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif

STAD secara kelompok kecil, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata

diperoleh nilai terendahnya 53. Apabila kita bandingkan nilai terendah siklus 1 dan nilai

terendah siklus 2 ternyata setara.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi siklus 1 setelah menerapkan

pembelajaran kooperatif STAD kelompok besar hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa

ternyata nilai tertingginya 93. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif

STAD secara kelompok kecil, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata

diperoleh nilai tertingginya 99. Apabila kita bandingkan nilai tertinggi siklus 1 dan nilai

tertinggi siklus 2 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan yaitu 7 point

diperoleh dari 93 – 99, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam prosentase

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

60

maka besarnya prosentase peningkatan nilai tertinggi dari siklus 2 ke siklus 1 yaitu

sebesar 11,6 %.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata siklus 1 setelah menerapkan

pembelajaran kooperatif STAD kelompok besar hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa

ternyata nilai rata-ratanya 72,83. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif

STAD secara kelompok kecil, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata

diperoleh nilai rata-ratanya 80,73. Apabila kita bandingkan nilai rata-rata siklus 1 dan

nilai rata-rata siklus 2 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan yaitu

7,9 point diperoleh dari 80,73 – 72,83, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam

prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai rata-rata dari siklus 1 ke

siklus 2 yaitu sebesar 13,17 %.

Berdasarkan deskriptif komparatif tersebut diatas ternyata nilai rata-ratanya itu

meningkat dari 72,83 menjadi 80,73 atau meningkat sebesar 13,17 %. Peningkatan

sebesar 13,17 % termasuk kategori kecil. Menurut teman sejawat hal ini disebabkan

pada waktu ulangan harian konsentrasi anak terganggu oleh kebisingan lain yang

sedang ditinggal oleh gurunya dan materi pada KD tersebut agak sulit bagi anak.

Maka tindak lanjutnya nanti pada waktu ulangan harian selanjutnya diusahakan

konsentrasi anak tidak terganggu oleh kelas lain ataupun hal-hal lain yang bisa

mengganggu konsentrasi anak.

Berdasarkan refleksi hasil siklus 1 dan siklus 2 tersebut diatas maka dapat dibuat

tabel seperti berikut :

Tabel 4.3.2

Perbandingan kondisi awal dengan hasil siklus 1 dan siklus 2

No Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

1.

2.

Jumlah Siswa pada

Kondisi Awal :

Tuntas : 20

Tidak Tuntas : 10

Jumlah Siswa pada Siklus

I :

Tuntas : 21

Tidak Tuntas : 9

Jumlah Siswa pada Siklus

II :

Tuntas : 26

Tidak Tuntas : 4

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

61

Dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang 4.7.2 seperti dibawah ini.

SD N 3 Kandangan Tahun Pelajaran 2011/2012

Perbandingan kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

Berdasarkan tabel diatas yang belum dibandingkan adalah antara kondisi

awal dengan kondisi akhir yang oleh peneliti disebut sebagai hasil tindakan. Dari

tabel diatas dapat kita deskripsikan bahwa :

Dari diagram batang diatas pengelompokkan nilai pada tabel 4.7.2 dapat

dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA

terbukti untuk klasifikasi Tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 20

orang. Sedangkan setelah siklus I dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 26

siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif STAD dan penggunaan alat

peraga konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada klasifikasi Tidak

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

62

Tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 10 siswa yang belum tuntas pada mata

pelajaran IPA, setelah siklus I dan siklus II hanya 4 orang yang tidak tuntas.

Berdasarkan hasil refleksi pada pembahasan/diskusi diatas maka dapat

diambil simpulan sebagai berikut :

Melalui penerapan pembelajaran kooperatif STAD dan Penggunaan Alat Peraga

Konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Negeri 3

Kandangan pada semester 2 tahun 2011/2012 dari kondisi awal nilai rata-ratanya

58,67 ke kondisi akhir nilai rata-rata 80,73 meningkat sebesar 22, 06.

E. Pembahasan/Diskusi

a. Siklus I

Fokus perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah penerapan metode

pembelajaran STAD. Metode ini merupakan penerapan metode yang

menggambarkan kerjasama dengan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Jadi

dominasi guru dalam proses pembelajaran menjadi berkurang dan siswa terlibat aktif

dalam proses pembelajaran.

Pada kegiatan inti siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru

mengerjakan soal Energi pada LKS dalam kelompok maupun individu. Guru selalu

berusaha mengoptimalkan interaksi antar siswa atau antara siswa dengan guru

melalui kegiatan kelompok. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui

kegiatan diskusi kelompok ataupun diskusi kelas. Pada akhir pembelajaran guru

memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

yang diajarkan.

Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I masih belum optimal yaitu hanya

sebesar 70,83 Siswa yang aktif dalam pembelajaran belum merata, hanya siswa

tertentu saja yang sudah aktif dalam pembelajaran dan siswa yang aktif itu pun

sebagian besar merupakan siswa yang sudah aktif sebelum dilakukan tindakan dan

juga merupakan siswa dengan tingkat kemampuan akademik tinggi. Siswa yang

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

63

belum aktif dalam pembelajaran salah satunya disebabkan karena meraka masih

merasa takut salah dan malu untuk bertanya, menjawab pertanyaan atau

mengemukakan pendapat.

Kurang optimalnya keaktifan siswa pada siklus I juga disebabkan karena

siswa belum terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran

STAD. Kerjasama antar anggota kelompok belum tampak nyata. Kegiatan siswa

dalam kelompok masih didominasi oleh siswa yang kemampuan akademiknya tinggi.

Siswa yang kurang pandai belum percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya

dalam kegiatan diskusi. Siswa tampaknya masih perlu berlatih untuk mengemukakan

pendapat dan menumbuhkan sikap percaya diri. Hal ini sesuai dengan pendapat

Winkel (1997:56) yang menyatakan bahwa belajar sebagai suatu aktivitas mental

atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif. Pendapat yang serupa juga

disampaikan Ibrahim (2001) bahwa pembelajaran STAD memerlukan waktu lebih

lama bagi siswa untuk berinteraksi mengenai ide-ide secara langsung kepada siswa

lain.

Belum optimalnya peran siswa dalam pembelajaran juga berdampak pada

kurangnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada siklus I ini

siswa yang tuntas belajar baru mencapai 70% dengan nilai rata-rata 72,83. siswa

yang turut aktif dalam menemukan konsep tentang materi yang dipelajari akan lebih

mudah paham dan mengerti dibandingkan dengan siswa yang hanya sekedar melihat

dan mengamati. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Divesta dan Thamspon

(dalam Mappa, 1994:6) mengatakan belajar merupakan perubahan yang bersifat

abadi sebagai akibat dari pengalaman.

Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan

salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu sedapat

mungkin guru harus mengupayakan agar siswa lebih aktif dan agar mereka berusaha

menemukan sendiri suatu konsep yang dipelajari. Guru hanya berperan sebagai

fasilitator yang mengarahkan siswa melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan

siswa seperti melakukan eksplorasi artikel, kegiatan diskusi maupun pengamatan

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

64

langsung. Hal ini seperti pendapat Di Vesta yang menyatakan bahwa guru sebagai

fasilitator mengembangkan belajar secara efisien dan mengubah tingkahlaku pelajar.

b. Siklus II

Perbaikan pembelajaran pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan baik

peran guru, prosentase pembelajaran maupun prosentase ketuntasan belajar.

Namun demikian hasil belajar siswa belum maksimal. Dari kegiatan refleksi

teridentifikasi bahwa yang menjadi kendalanya adalah kurang konkritnya media

pembelajaran yang digunakan, terutama contoh soal yang diberikan guru.

Selanjutnya pada siklus II penelitian perbaikan pembelajaran, difokuskan

pada penggunaan media yang dikenal siswa. Selama proses pembelajaran, siswa

tampak lebih proaktif. Hasilnya ketuntasan belajar siswa mencapai 80,73% meskipun

belum dapat mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai

ketuntasan belajar sebab telah memenuhi standar ketuntasan belajar 75%.

Sampai pada perbaikan pembelajaran siklus II, masih ditemukan beberapa

siswa dalam satu kelas yang belum berhasil mencapai nilai tuntas. Hal ini disebabkan

karena daya serap siswa terhadap materi sangat rendah dan motivasi belajarnya

kurang.

Seperti dalam hasil penelitian ini bahwa pembelajaran kooperatif STAD

dapat meningkatkan hasil belajar siswa . Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Styarini (2004) yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Metode STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran

Biologi diSMA Negeri 5 Semarang .Pokok bahasan yang diambil adalah hewan

vetebrata dan invertebrata .Styarini mengungkapkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa

,keaktifan siswa dan kinerja guru .Pada siklusI hasil belajar siswa meningkat sebesar

7,5% ,siklus II sebesar 12,66% dan siklus III sebesar 14,33% .Keaktifan belajar siswa

pada siklus I mencapai 49,16% ,siklusII mencapai 75% dan siklus III mencapai 90%

.Sedangkan kinerja guru pada siklus I mencapai 71,16% ,siklus II mencapai 81,66%

dan siklus III mencapai 89,33%. Respons yang positif oleh siswa dan guru terhadap

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/801/6/T1_292008034_BAB IV.pdf · Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah

65

model pembelajaran kooperatif metode STAD karena dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

F. Hasil Tindakan

Berdasarkan simpulan diatas, maka hasil tindakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Melalui penerapan pembelajaran kooperatif STAD dan penggunaan alat peraga

konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Negeri 3

Kandangan pada semester 2 tahun 2011/2012 dari kondisi awal nilai rata-ratanya

58,67 ke kondisi akhir nilai rata-rata 80,73 meningkat sebesar 22,06