BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB...

33
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Sejarah singkat berdirinya madrasah Pada akhir tahun 2005 tepatnya hari Ahad 11 Desember 2005 tokoh-tokoh NU di wilayah Kecamatan Kunduran Utara, khususnya para alumi Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru KH. Mashudi, K. Machsun, K. Nurkhamid, KH. Khamzawi Faqih, K. Muntaqib, Bapak Toha, K. Saerozy, Bapak Saefuddin, Bapak Achmad Munif, S. HI. Bertemu dirumah KH. Ahmad Rosyidi ( pengasuh pondok pesantren Al- Yahya guna membahas proses kelanjutan Pendidikan di Kedungwaru khususnya mengenai pendirian MTs. Gagasan tersebut muncul karena berbagai pertimbangan yaitu : a. Umat islam di sekitar wilayah Kedungwaru Kecamatan Kunduran mayoritas adalah warga NU sehingga secara teoritis akan memberikan dukungan penuh terhadap lembaga pendidikan MTs/SMP yang didirikan oleh Nahdlatul ‘Ulama. b. Di Wilayah Kecamatan Kunduran bagian utara khususnya terdapat 1 MI 6 SD dan tidak adanya SMP/MTs kalaupun ada jaraknya jauh, hal tersebut yang secara kuantitas diharapkan dapat menjadi calon siswa baru. c. Banyak alumi MI maupun SD yang tidak bisa melanjutkan madrasah karena faktor ekonomi terutama golongan anak yatim dan fakir miskin sehingga perlu diberikan kesempatan melalui biaya murah. d. Menuntaskan program belajar Dikdas 9 tahun. 1 Dari gagasan tersebut akhirnya di adakan pertemuan yang kedua pada hari Ahad tanggal 8 Januari 2006 bertempat di Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan tokoh-tokoh yang lain, juga sebagian pengurus MI Kedungwaru, serta mengundang Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kunduran, dan Pengurus Ranting NU Kedungwaru kemudian dilanjutkan acara rapat dengan hasil sebagai berikut : 1 Data Dokumen Profil MTs NU Kedungwaru, Dikutip Pada Tanggal 28 September 2019

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

55

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek Penelitian1. Sejarah singkat berdirinya madrasah

Pada akhir tahun 2005 tepatnya hari Ahad 11 Desember2005 tokoh-tokoh NU di wilayah Kecamatan Kunduran Utara,khususnya para alumi Pondok Pesantren Al-YahyaKedungwaru KH. Mashudi, K. Machsun, K. Nurkhamid, KH.Khamzawi Faqih, K. Muntaqib, Bapak Toha, K. Saerozy,Bapak Saefuddin, Bapak Achmad Munif, S. HI. Bertemudirumah KH. Ahmad Rosyidi ( pengasuh pondok pesantren Al-Yahya guna membahas proses kelanjutan Pendidikan diKedungwaru khususnya mengenai pendirian MTs.

Gagasan tersebut muncul karena berbagai pertimbanganyaitu :a. Umat islam di sekitar wilayah Kedungwaru Kecamatan

Kunduran mayoritas adalah warga NU sehingga secarateoritis akan memberikan dukungan penuh terhadaplembaga pendidikan MTs/SMP yang didirikan olehNahdlatul ‘Ulama.

b. Di Wilayah Kecamatan Kunduran bagian utara khususnyaterdapat 1 MI 6 SD dan tidak adanya SMP/MTs kalaupunada jaraknya jauh, hal tersebut yang secara kuantitasdiharapkan dapat menjadi calon siswa baru.

c. Banyak alumi MI maupun SD yang tidak bisa melanjutkanmadrasah karena faktor ekonomi terutama golongan anakyatim dan fakir miskin sehingga perlu diberikankesempatan melalui biaya murah.

d. Menuntaskan program belajar Dikdas 9 tahun.1

Dari gagasan tersebut akhirnya di adakan pertemuanyang kedua pada hari Ahad tanggal 8 Januari 2006 bertempat diMusholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligusmengundang alumi dan tokoh-tokoh yang lain, juga sebagianpengurus MI Kedungwaru, serta mengundang Pengurus MajelisWakil Cabang (MWC) NU Kunduran, dan Pengurus RantingNU Kedungwaru kemudian dilanjutkan acara rapat denganhasil sebagai berikut :

1 Data Dokumen Profil MTs NU Kedungwaru, Dikutip Pada Tanggal28 September 2019

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

56

a. Melalui Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Musyawarinsepakat untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs).Jenis madrasah ini dipilih karena disamping mengajarkanbidang studi umum juga bidang studi agama dengan porsilebih banyak.

b. Nama yang dipilih adalah MTs NU Kedungwaru denganharapan bisa memperoleh berkah, menumbuhkan juang danmudah dikenal masyarakat khususnya warga nahdliyin.

c. Memohon kepada Lembaga Pendidikan Ma’arif NUCabang Blora untuk memfasilitasu perijinan berdirinyaMTs NU Kedungwaru.

d. Susunan panitia pendiri dan pengurus MTs NUKedungwaru : KH. Ahmad Rosyidi (penasehaat), KH.Mashudi ( Ngawenombo/Ketua), Ahmad Fauzan (WakilKetua), K. Machsun (Sekertaris), Nurkhamid (Bendahara),beberapa anggota diantaranya KH. Khamzawi Faqih, K.Yasir (Belor), Drs. Junaidi (Kepala MI), Sigit S.Pd (KepalaSD Sendangwates) Bapak Masdi, K. Muntaqib(Kedungwaru), Bapak Toha (Ranting NU), K. Muchsin, K.Sumadi (Belor), K. Saerozy, Bapak Achmad Munif S. HI (Ngawenombo ), Bapak Saefuddin, Sunardi S.Ag.(Ngaringan) Bapak Syamsul, Bapak Abu Khumaidi, BapakPurnomo (Kepala SD1 Kedungwaru).

e. Susunan awal struktur organisasi MTs NU Kedungwaru :Dra. Supadmi (Kepala Madrasah), Achmad Munif, S.HI(Waka Kurikulum), Drs. Junaidi (Waka Kesiswaan)Purnomo, S.Pd (Waka Humas), Ahmad Saerozi, A.Ma(Waka Sarpras).2

Akhirnya melalui surat permohonan rekomendasipendirian Nomor :07/Pan.P.MTs/III/2006 tertanggal 04 April2006, Kepala Kantor Departermen Agama Kabupaten Bloramelalui surat bernomor : Kd.11.16/4/PP.00.6/602/2006tertanggal 28 April 2006 memberikan rekomendasi berdirinyaMTs NU Kedungwaru, dengan Nomor Statistik :212331613043.

Selanjutnya melalui surat rekomendasi tersebut MTs NUKedungwaru menerima pendaftaran siswa baru. Selanjutnyamelalui surat permohonan Nomor : 05/Pan.P.MTss/III/2006tertanggal 17 Maret 2006. Kepala Kantor Wilayah Departermen

2 Data Dokumen Profil MTs NU Kedungwaru, Dikutip Pada Tanggal28 September 2019

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

57

Agama Profinsi Jawa tengah melalui surat bernomor :Kw.11.4/4PP.03.2.6523/2006, tertanggal 31 Oktober 2006memberikan Ijin Oprasional berdirinya MTs NU Kedungwarudengan nomor Statistik : 212331613043 dengan nomor piagam: D.Kw/MTs/93/2006.

Selanjutnya, maka berdasarkan sejarah singkat tersebutmaka pada tanggal 11 Desember 2006, dijadikan oleh pengurusdan keluarga besar MTs NU Kedungwaru sebagai hari lahirnyaMTs NU Kedung waru.3

2. Letak geografisMTs NU Kedungwaru yang merupakan suatu lembaga

pendidikan islam yang terletak didalam desa namun beradaditepi jalan desa yang mudah dijangkau. Sehingga dengan letakini posisi MTs NU Kedungwaru mudah dijangkau transportasibaik angkutan umum atau kendaraan pribadi.Adapun gedungMTs NU Kedungwaru berada di JL. Kunduran – Todanan km0,5 tepatnya di desa Kedungwaru Kecamatan KunduranKabupaten Blora.4

3. Visi dan Misi MadrasahSesuai dengan Latar belakang berdirinya,MTs NU

Kedungwaru, memiliki Visi dan Misi sebagai berikut.a. Visi MTs NU Kedungwaru

“ Menjadi lembaga pendidikan islam Bermanhaj salafahlussunah wal jama’ah yang unggul dan amanah”.5

Indikator:1. Setiap warga madrasah memiliki iman yang kuat,

sesuai dengan ajaran islam.2. Setiap warga madrasah mengamalkan ajaran Islam

dengan benar menurut Faham salaf ahlussunah waljama’ah.

3. Setiap warga madrasah memiliki akhlaqul karimah4. Peroleh NUN san nilai murni semester selalu

mengalami peningkatan.5. Setiap warga madrasah memiliki ilmu pengetahuan

yang unggul dalam nilai akademik dan non akademik.

3 Data Dokumen Profil MTs NU Kedungwaru, Dikutip Pada Tanggal28 September 2019.

4 Hasil observasi di MTs NU Kedungwaru, Pada Tanggal 27 September2019.

5 Data Dokumen Visi Dan Misi MTs NU Kedungwaru, Dikutip PadaTanggal 28 September 2019.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

58

6. Setiap warga madrasah memiliki ketrampilan (lifeskill) untuk menghadapi tantangan zaman.

7. Setiap warga madrasah melestarikan budaya Islamdan budaya bangsa.

b. Misi :1. Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan

kepada seluruh warga madrasah.2. Menumbuhkembangkan penghayatan dan

pengamalan ajaran Islam menurut fahamAhlussunnah wal jama’ah melalui kegiatan nyata danterprogram.

3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secaraefektif dan efisien sehingga setiap peserta didik dapatberkembang secara optimal sesuai potensi yangdimiliki.

4. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan(budaya kompetetif) secara intensif kepada seluruhpeserta didik sebagai upaya penguasaan ilmupengetahuan.

5. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untukmenggali potensi dirinya agar terjadi keseimbanganantara “Intregensia Quistion”, Emosional Quistion”dan Spiritual Quistions” yang dimiliki.

6. Melestarikan dan mengembangkan olahraga, seni danbudaya yang berlandaskan pada syari’at Islam danmengembangkan pribadi yang memiliki rasa cintakepada Tanah Air.

4. Tujuan PendidikanTujuan pendidikan MTs NU Kedungwaru mengacu pada

tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasarkecerdasan, pengetahuan, kepribadian, serta ketrampilan untukhidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misimadrasah, tujuan pendidikan MTs NU Kedungwaru Bloraadalah mewujudkan peserta didik yang berkualitas yangmemiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat kepada AllahSWT, memiliki akhlaq yang mulia, unggul dalam ilmupengetahuan dan teknologi, trampil dalam menjalani hidup dankehidupan serta melestarikan budaya bangsa. Pada akhir tahun

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

59

pelajaran 2019/2020, madrasah mengantarkan peserta didikuntuk:6

a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat.b. Hafal surat Ad Dhuha s.d An nas dan surat Ar Rahman

untuk kelas VII, hafalan surat Ad Dhuha s.d An Nas, suratAr Rahman, Al Waqi’ah dan al Mulk untuk kelas VIII danhafalan surat Al Waqiah, al Mulk dan Yasin untuk kelasIX.

c. Memiliki akhlaq yang mulia dalam kehidupan sehari-haribaik hubungan dengan orang tua, guru, dan teman sehinggatingkat pelanggaran peserta didik terdapat tata tertibmadrasah tidak melebihi 5%.

d. Mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mewujudkanempat pilar belajar, yaitu Learning to know, learning to do,learning to live together in peace abd harmony danlearning to beserta layanan bimbingan dan konseling yangdiprioritaskan pada kemampuan belajar dan berinovasimelalui berfikir kritis dan penyelesaian masalah, kreativitasdan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi; kemampuanliterasi digital melali penggunaan literasi informasi, literasimedia, dan literasi teknologi; kecakapan hidup melaluipendekatan fleksibilitas dan adaptabilitas, inisiatif danmandiri, interaksi lintas sosial budaya, produktivitas danakuntabilitas, kepemimpinan dn tanggung jawab; karaktermoral melalui penguatan rasa cinta tanah air, nilai-nilaibudi pekerti luhur (jujur, adil, empati, penyayang, rasahormat, kesederhanaan, pengampun dan rendah hati.

5. Struktur Organisasi SekolahAdapun struktur organisasi inti MTs NU Kedungwaru

beserta perannya meliputi:7

a. Kepala MadrasahKepala MTs NU Kedungwaru yang dijabat oleh

Bapak Imdhadhur Rochman, S.Pd memberikan peran yangsangat penting kaitannya untuk mengkordinir dan mengatursub-organ dibawahnya agar pelaksanaan kegiatan madrasahbisa berjalan dengan optimal.

6 Data Dokumen Profil MTs NU Kedungwaru, Dikutip Pada Tanggal28 September 2019.

7 Data Dokumen Struktur Organisasi Sekolah MTs NU Kedungwaru,Dikutip Pada Tanggal 28 September 2019.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

60

b. Waka KurikulumWaka Kurikulum Madrasah MTs NU Kedungwaru

yang dijabat oleh Abdul hamid, S.Pd.I bertanggung jawabpenuh mengatur standar isi materi setiap maata pelajaranserta membuat mata pelajaran muatan lokal yang menjadiciri khas dari Madrasah.

c. Waka Sarana dan Prasarana (Sarpras)Waka Sarana dan Prasarana (Sarpras) MTs NU

Kedungwaru yang dijabat oleh Achmad Munif, S.H.I.memiliki kewajiban untuk memenuhi sarana prasaranayang dibutuhkan Madrasah agar segala kegiatan pendidikanyang menjadi visi dan tujuan kepala madrasah bisatercapai.

d. Waka KesiswaanWaka Kesiswaan MTs NU Kedungwaru yang

dijabat oleh Sriyanto, S.Pd. SD yang berperan mengatursegala urusan kesiswaan dari mulai menyelenggarakanPPDB disetiap awal tahun, mengurus segala permasalahansiswa, mengelola data siswa serta mengadakan kegiatanekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkanminat, bakat dan kepribadian siswa.

e. Waka HumasWaka Humas MTs NU Kedungwaru yang dijabat

oleh Muchamad Yasar, S.Pd.I memiliki tugas pentingdalam membagun komunikasi antara Madrasah denganmasyarakat melalui kegitan-kegiatan yang bisamembangun branding image yang baik dimatamasyarakat, beberapa hal yang telah dilakukan wakaHumas diantaranya:1. Memfasilitasi antara wali kelas dengan orang tua

untuk mendiskusiakan perkembanagan prestasibelajar siswa.

2. Membuat fanpage sebagai media untukmensosialisasikan profil Madrasah kepadamasyarakat.

f. Tata UsahaSub organ Tata Usaha MTs NU Kedungwaru yang

diketuai oleh A. Cholil Zuhri memilki peran yang sangatpenting dalam hal pelayanan administrasi untuk kebutuhanMadrasah, selain itu peran tata usaha adalah mengelola

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

61

data lembaga serta membantu sub-organ lain jikadibutuhkan dalam hal keadministrasian.

6. Struktur KurikulumStruktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata

pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalammeningkatkan pembelajaran.Kedalaman muatan kurikulum tiapmata pelajaran dituangkan dalam bentuk kompetensi yaituStandar Kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD) yangdikembangkan bedasarkan Standar Kompetensi Kelulusan(SKL).8

Bedasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan peraturan pemerintahnomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atass peraturanpemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteriamengenai ruang lingkup materi dan tingkat komptensi untukmencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenispendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskanbedasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan,karakteristik satuan pendidikan dan programpendidikan.Selanjutnya tingkat kompetensi dirumusakanbedasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik,kualifikasi kompetensi Indonesia dan penguasaan kompetensiyang berjenjang.

Standar isi untuk pendidikan dasar dan menengah yangselanjutnya disebut Standar Isi terdidi dari tingkatanKompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang danjenis pendidikan tertentu.Kompetensi Inti meliputi sikapspiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan.Ruanglingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajarandirumuskan bedasarkan Tingkat Kompetensi dan KompetensiInti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjangdan jenis pendidikan tertentu.

Karena MTs NU Kedungwaru untuk kelas XImenggunakan Kurikulum 2006 untuk mata pelajaran umum danKurikulum 2013 bagi kelas VII-VIII dan mata pelajaran PAI

8 Data Dokumen Struktur Kurikulum MTs Nukedungwaru, DikutipPada Tanggal 28 September 2019.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

62

dan bahasa arab untuk semua jenjang maka kerangka dasarkurikulum dikembangkan dalam tiga kelompok tersebut.9

Tabel 4.1.Struktur Kurikulum MTs NU Kedungwaru

9 Data Dokumen Struktur Kurikulum MTs Nukedungwaru, DikutipPada Tanggal 28 September 2019.

KomponenKelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

1. Mata Pelajarana. Pendidikan Agama Islam 2 2 21) Quran Hadits 2 2 22) Aqidah Akhlaq 2 2 2

3) Fiqh 2 2 24) Sejarah Keebudayan Islam 2 2 25) Bahasa Arab 3 3 3

b. Pendidikan Kewarganegaraan 3 2 2c. Bahasa Indonesia 6 6 4d. Bahasa Inggris 4 4 4e. Matematika 5 5 4f. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 4g. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4h. Seni Budaya 1 1 2i. Prakarya 1 1 -j. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 3 3 2k. Teknologi Informasi dan

Komunikasi. 22. Muatan Lokal

a. Bahasa Jawab. Ke-NU-an/ Aswaja

22

22

22

3. Ekstra Kurikulera. Bimbingan dan Konselingb. Pramukac. Olahrga/permainand. Hadroh

Jumlah 46 46 43

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

63

7. KesiswaanPeserta didik MTs NU Kedungwaru keseluruhan

berjumlah 135.Yang terdiri dari laki-laki 83 dan perempuan52.10

Tabel 4.2.Data Kesiswaan MTs NU Kedungwaru

NO KelasJumlah

KelasKeadaan siswa

JumlahLK PR

1 VII 2 24 21 452 VIII 2 29 13 423 IX 2 30 18 48

JUMLAH 6 83 52 135

8. KepegawaianJumlah tenaga pendidik dan kependidikan di MTs NU

Kedungwaru terdiri dari 20 pegawai, yaitu sebagai berikut:11

Tabel 4.3.Data Kepegawaian MTs NU Kedungwaru

NO NAMA JABATAN1. Imhadhur Rochman,S.Pd Kepala Madrasah2. Abdul Hamid, S.Pd.I Waka Kurikulum3. Sriyanto, S.Pd SD Waka Kesiswaan

4. Muchamad Yasar,S.Pd.IWaka Humas dan

Ketanagaan5. Achmad Munif,S.H I Waka Sarpras6. Feri Kurniati,S.Pd Guru7. Khamilin,S.Pd.I Guru8. Nur Faizin,S.Pd.I Guru

9. Sunarji,SE Guru10. Eko Purnomo,S.Pd Guru11. Sri Kaswati,S.Pd Guru12. Khoesoty Guru13. Ani’matun,S.Pd.I Guru14. Titik Widayanti,S.Pd.I Guru15. Nur Khamid Guru

10 Data Dokumen Kesiswaan MTs Nukedungwaru, Dikutip PadaTanggal 29 September 2019.

11 Data Dokumen Kepegawaian MTs NU Kedungwaru, Dikutip PadaTanggal 29 September 2019.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

64

16. Mahcsun Guru17. A. Cholil Zuhri Tata Usaha

9. Sarana PrasaranaSarana dan prasarana merupakan salah satu unsur yang

sangat penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan belajarmengajar di Sekolah. Sarana dan prasarana diibaratkan sebagaimotor penggerak yang dapat berjalan dengan kecepatan sesuaidengan keinginan oleh penggeraknya. Begitu pula denganpendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karenadibutuhkan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat bergunauntuk menunjang penyelengarakan proses belajar mengajar,baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatulembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sarana danprasana pendidikan adalah salah satu sumber dan yang menjaditolak ukur mutu sekolah dan perlu peningkatkan terus menerusseiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologiyang cukup canggih.

Adapun sarana dan prasana yang ada di MTs NUKedungwaru tahun 2019/2020 adalah sebagai berikut:12

a. Data Ruang Kelas :Tabel 4.4.

Data Ruang KelasKelas Kondisi

VII 2 ruang kondisi baik

VIII 1 ruang kondisi baik1 ruang sedang

diperbaiki.IX 2 ruang kondisi baik

b. Keberadaan Bangunan :Tabel 4.5.

Data Keberadaan BangunanKelas JumlahVII 2 ruang

12 Data Dokumen Sarana Dan Prasarana MTs NU Kedungwaru,Dikutip Pada Tanggal 29 September 2019.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

65

VIII 2 ruangIX 2 ruang

c. Kondisi Ruang KelasTabel 4.6.

Data Kondisi Ruang KelasKondisi ruang Jumlah ruang

Baik 5 ruang

Sedang diperbaiki 1 ruang

Rusak ringan -

Rusak berat -

d. Jumlah RuanganTabel 4.7.

Data Jumlah Ruangan

NO Jenis Ruang Kondisi UnitBaik Rusak

RinganRusak

Berat1. Ruang Kelas 5 1 -2. Ruang Kepala

Madrasah1

3. Ruang Guru 14. Ruang Tata Usaha 15. Ruang

LaboratoriumIPA

1

6. RuangLaboratoriumKomputer

1

7. RuangLaboratoriumBahasa

1

8. RuangPerpustakaan

1

9. Ruang UKS 110. Ruang Ketrampilan 111. Ruang Kesenian 1

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

66

12. Ruang Toilet Guru 213. Ruang Toilet Siswa 2

B. Hasil Penelitian1. Deskripsi Data tentang Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT(Numbered Heads Together) Dalam MeningkatkanMotivasi Belajar Peserta Didik Pada MataPelajaran SKI Kelas VII di MTs NU Kedungwaru

Pembelajaran di MTs Kedungwaru di mulai padapukul 07.00 WIB sampai jam 13.00 WIB.13Kurikulumyang dipakai di MTs NU Kedungwaru ini sudahmenggunakan Kurikulum 2013. Sebagaimana yangdiungkapkan oleh Bapak kepala sekolah bahwa kurikulumyang diterapkan di MTs NU Kedungwaru ini sudahmenggunakan Kurikulum 2013.14

Salah satu komponen penting yang harus dikuasaiguru dalam mengajar adalah model pembelajaran. Guruadalah komponen yang sangat menentukan untukmeningkatkan motivasi peserta didik, khususnya dalampembelajaran SKI Pelaksanaan pembelajaran SKI di MTsKedungwaru terbilang lancar dikarenakan guru matapelajarannya sudah menguasai berbagai model dan teknikpembelajaran. Sebagaimana yang telah diungkapkan olehBapak kepala sekolah sebagai berikut:

“Sebagian guru yang mengajar di MTs Kedungwarusudah menggunakan berbagai macam model danmetode pembelajaran yang menunjang kerjasama dankreatifitas peserta didik dalam pembelajaran. Di sinijuga tersedia proyektor sehingga menunjang prosespembelajaran. Namun tidak saya pungkiri juga masihada beberapa guru yang masih menggunakan metodekonvensional yaitu ceramah.Semua itu tergantung dari

13 Hasil Observasi di MTs NU Kedungwaru, Pada Tanggal 30 Oktober2019.

14Imdhadur Rochman (Kepala Madrasah), Wawancara Oleh Peneliti, 27September 2019.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

67

kreatifitas setiap guru mata pelajaran dalam mengemaskegiatan pembelajaran.”15

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya modelpembelajaran dan teknik pembelajaran yang digunakanoleh guru pada saat mengajar yang bervariatif sesuaidengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Salah satumodel pembelajaran yang diterapkan adalah modelpembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe NHT(Numbered Heads Together). Hal tersebut sesuai denganyang dikatakan oleh Bapak Munif selaku guru pengampumata pelajaran SKI sebagai berikut:

“Saya sudah menerapkan beberapa tipe dalam sebuahpembelajaran, salah satunya adalah menggunakan tipeNHT dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.”16

Persiapan awal yang dilakukan sebelum prosespembelajaran adalah membuat suatu perencanaanpembelajaran, mulai dari perumusan tujuan pembelajaranyang ingin dicapai pada setiap akhir kegiatan pembelajaran.Tujuan pembelajaran ini akan dijadikan pedoman dalammenentukan langkah-langkah kegiatan pembelajaranselanjutnya, yaitu rangkaian kegiatan yang akandilaksanakan guru selama kegiatan belajar berlangsung.

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran SKI guruterlebih dahulu harus mempersiapkan materi yang akandiajarkan dan pengelolaan kelas yang akan dilakukan sertamodel dan metode pembelajaran yang akan diterapkanharus dipersiapkan, yang tertuang dalam RPP yang dibuatoleh guru. hal tersebut sebagaimana yang dikatakan olehbapak Munif selaku guru mata pelajaran SKI sebagaiberikut:

“Langkah pertama yang saya lakukan dalam kegiatanpembelajaran SKI adalah membuat RPP terlebihdahulu dan pembelajaran dilaksanakan sesuai RPPyang saya buat, biasanya didalam RPP ada langkah-langkah pembelajaran berupa kegiatan awal, kegiataninti, dan kegiatan penutup. Jika saat menggunakan

15 Imdhadur Rochman (Kepala Madrasah), Wawancara Oleh Peneliti,27 September 2019.

16 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

68

model NHT maka saya akan mempersiapkan segalasesuatu media penunjang kegiatan pembelajarantersebut di antaranya adalah membuat penomoran darikertas pelangi. Selain itu saya akan membuat pesertadidik menjadi beberapa kelompok kecil danmembentuk tempat duduknya melingkar.”17

Bedasarkan hasil observasi yang dilakukan olehpeneliti, terdapat langkah-langkah yang dilakukan olehBapak Munif selaku guru mata pelajaran SKI denganmenggunakan model pembelajaran tipe NHT pada saatkegiatan pembelajaran di kelas VII di antaranya adalahkegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir ataupenutup sebagai berikut:18

a. Kegiatan awal Guru mengucapkan salam kepada peserta didik dan

menanyakan kabar. Guru menyiapkan siswa dengan mengapsen. Guru bertanya wawasan peserta didik tentang materi

yang akan diajarkan.b. Kegiatan inti

Guru mejelaskan materi tentang KhulafaurrasyidinCermin Akhlak Rasulullah

Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok,setiap kelompok diberikan nomor yang berbeda.

Guru memberikan lembar kerja kepada tiapkelompok.

Guru mengontrol setiap kegiatan diskusi siswasampai diskusi selesai.

Guru menyebut satu nomor dan setiap siswa daritiap kelompok dengan nomor yang sama mengankattangan.

Guru memerintahkan setiap siswa yang maju untukmempersiapkan jawaban dari hasil diskusi bersamakelompoknya.

Siswa memberikan jawaban dan siswa lainmenaggapinya.

17 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

18 Hasil Observasi Saat Kegiatan Pembelajaran Di MTs NUKedungwaru, Pada Tanggal 30 September 2019

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

69

Guru memberikan pujian dan nilai atas jawaban daripeserta didik.

c. Kegiatan akhir Bersama-samaguru membuatrangkuman/kesimpulan

materi yang sudah dipelajari. Sebelum berdoa guru mengevaluasi hasil belajar

siswa selama pembelajaran. Mengajak semua siswa berdoa (untuk mengakhiri

kegiatan pembelajaran)Penelitian yang dilakukan oleh peneliti difokuskan

pada kelas VII, dalam hal ini peneliti ikut mengamatikegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VII Adan kelas VII B dengan menggunakan model pembelajarankoperatif tipe NHT pada mata pelajaran SKI materiKhulafaurrasyidin. Penerapan model pembelajarankoperatif tipe NHT pada pembelajaran SKI, dalampelaksanaannya memiliki empat tahapan yaitu; Penomoran,mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, danmenjawab.19 Hal tersebut sesuai yang dikatakan oleh BapakMunif selaku guru pengampu mata pelajaran SKI sebagaiberikut:

“Dalam pelaksanaan model pembelajaran koperatif tipeNHT biasanya saya terlebih dahulu menjelaskan tujuandari materi yang akan saya ajarkan kemudian saya bagipeserta didik kedalam beberapa kelompok kecil danmasing-masing kelompok saya kasih nomor dandipasang di kepala sebagai tanda. Kemudian saya akanmengajukan pertanyaan lalu didiskusikan oleh masing-masing kelompok. Kemudian menyuruh siswa untukberfikir bersama, sesuai yang sudah dipelajari dari LKSdan nanti saya akan memanggil secara acak nomor.Nomor yang terpilih secara acak harus menjawab daripertanyaan saya tadi maju ke depan.”20

Berdasarkan pengamatan peneliti, saat pelaksanaanpembelajaran SKI menggunakan model pembelajarankoperatif tipe NHT pada materi Khulafaurrasyidin, Bapak

19 Hasil Observasi Saat Kegiatan Pembelajaran Di MTs NUKedungwaru, Pada Tanggal 7 Oktober 2019.

20 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

70

Munif selalu memberikan motivasi belajar pada pesertadidik berupa pemberian nilai pada setiap kelompok danpujian.21Dengan demikian, pemberian motivasi belajar olehguru mampu mampu meningkatkan motivasi belajarpeserta didik kelas VII dalam belajar.

2. Deskripsi Data tentang Faktor Pendukung DanPenghambat Penerapan Model PembelajaranCooperative Learning Tipe NHT (Numbered HeadsTogether) Dalam Meningkatkan Motivasi BelajarPeserta Didik Pada Mata Pelajaran SKI Kelas VIIdi MTs NU Kedungwaru

Di dalam kegiatan pembelajaran pasti ada faktorpendukung maupun faktor penghambat, begitu pula saatdengan penerapan model pembelajaran cooperativelearning tipe NHT pada mata pelarajaran SKI di MTs NUKedungwaru. Dalam penerapan model pembelajarankooperatif tipe NHT di MTs NU Kedungwaru bertujuanuntuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Adabeberapa faktor yang mendukung guru maupun pesertadidik dalam penerapan model pembelajaran cooperativelearning tipe NHT pada mata pelajaran SKI kelas VIIyakni sebagai berikut:a. Faktor Pendukung

Pada dasarnya segala sesuatu akan membuahkanhasil yang maksimal jika ada faktor yang mendukung.Dukungan ini bisa datang dari berbagai pihak. Dalamhal ini, faktor pendukung dalam penerapan modelpembelajaran cooperative learning tipe NHT padamata pelajaran SKI kelas VII adalah sebagai berikut:1) Tenaga pendidik

Dalam proses pembelajaran guru tidakhanya berperan sebagai teladan bagi muridnya,tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran.Oleh karena itu, keberhasilan dalam penerapanmodel pembelajaran cooperative learning tipeNHT pada mata pelajaran SKI kelas VII sangatditentukan oleh kualitas dari seorang guru yaitu

21Hasil Observasi Saat Kegiatan Pembelajaran Di MTs NUKedungwaru, Pada Tanggal 30 September 2019.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

71

memahami materi yang akan diajarkan sertamenguasai model-model dalam pembelajaran.Seperti yang dikatakan oleh Bapak Munifselaku guru pengampu mata pelajaran SKIsebagai berikut:

“Tentunya sebelum menerapkan sebuahmodel pembelajaran guru harus dituntutuntuk menguasai materi pelajaran sertamenguasai model-model pembelajaranyang akan diterapkan agar kegiatanpembelajaran terlaksana dengan baik.”22

2) Keaktifan peserta didikPeserta didik adalah subjek dari

pelaksanaan dalam penerapan modelpembelajaran cooperative learning tipe NHTpada mata pelajaran SKI.Peserta didik jugadituntut untuk aktif dalam kegiatanpembelajaran dengan menggunakan tipe NHTagar pembelajaran berjalan sesuai dengan yangdiinginkan yaitu meningkatkan kemampuanpeserta didik dalam berpikir dan mendorongpeserta didik untuk lebih termotivasi dalambelajar. Seperti yang dikatakan oleh BapakMunif selaku guru pengampu mata pelajaranSKI sebagai berikut:

“Faktor pendukung dalam pelaksanaanpembelajaran tipe NHT adalah keaktifandari peserta didik itu sendiri karenakegiatan pembelajaran ini memberikankesempatan pada peserta didik untukaktif dalam memberikan pendapatnya.Kalau peserta didik tidak aktif yakegiatan pembelajaran ini tidak akanberjalan dengan baik”23

3) Sarana dan prasaranaBerdasarkan hasil wawancara dengan

Bapak Munif selaku guru pengampu mata

22 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

23 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

72

pelajaran SKI, beliau mengatakan sebagaiberikut:

“Dalam kegiatan pembelajaran tipe NHTini kita memanfaatkan fasilitasmadrasah, tentunya yang pasti ruangkelas yang memadai dan kadang kalakita menggunakan proyektor agar pesertadidik tidak jenuh dalam mengikutipembelajaran.”24

Tanpa adanya sarana dan prasaranamaka suatu kegiatan akan terganggu dan tidakbisa dilaksanakan dengan baik. Saranapendidikan adalah fasilitas yang digunakannsecara langsung dalam proses belajar mengajardalam menerapkan model pembelajarankooperatif tipe NHT guru menggunakan kelas,dan prasarana adalah segala sesuatu yangsecara tidak langsung menunjang kegiatanpembelajaran seperti perpustakaan.

b. Faktor PenghambatFaktor penghambat merupakan faktor-faktor

yang menghambat jalannya suatu kegiatan sehinggatujuan dari kegiatan tersebut belum tercapai secaramaksimal. Adapun faktor-faktor yang menghambatdalam penerapan model pembelajaran kooperatiflearning tipe NHT pada mata pelajaran SKI kelas VIIadalah sebagai berikut:1) Kurang adanya kesadaran peserta didik

Salah satu faktor penghambat dalampenerapan model pembelajaran kooperatif tipeNHT pada pelajaran SKI adalah kurangnyakesadaran peserta didik dalam mengikutipembelajaran dan masih ada peserta didik yanggaduh dan mengganggu peserta didik lainnyayang sedang berdiskusi. Seperti yang dikatakanoleh Bapak Munif sebagai berikut:

“Faktor penghambatnya ya kadang pesertadidik sulit untuk diajak serius dalampembelajaran dan masih ada peserta didik

24 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

73

yang gaduh dan tidak ikut berdiskusimalah menggangu teman yang lainnya”25

Senada dengan yang dikatakan oleh pakMunif, Ahmad Nur Arifin Ridwan peserta didikkelas VII A juga menyatakan bahwa Kendalanyakadang ada temen yang ribut sendiri, jadi susahbuat konsentrasi dalam pembelajaran.26

Namun, untuk mengatasi hal tersebut agarkegiatan pembelajaran berjalan lancar, BapakMunif memiliki solusinya. Seperti yangdikatakan beliau sebagai berikut:

“Untuk mengatasi murid yang gaduhbiasanya saya memberikan motivasikepada peserta didik agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran,kalau masih gaduh lagi saya suruh muridyang gaduh tadi untuk maju kedepan danmenjawab pertanyaan sebagai perwakilankelompoknya kalau tidak bisa jawab sayakasih nilai jelek agar peserta didik lebihtermotivasi lagi.”27

Pemberian motivasi kepada peserta didikdiharapkan agar peserta didik tidak gaduh danbersungguh-sungguh untuk mengikuti kegitanpembelajaran, kalau masih gaduh lagi pesertadidik yang gaduh tadi akan disuruh maju untukmewakili kelompoknya untuk menjawabpertanyaan dan kalau tidak bisa menjawabdikasih nilai jelek dan diharapkan dengan begitupeserta didik diharapkan akan lebih termotivasidalam kegiatan pembelajaran.

2) Kurangnya mental peserta didik untuk berbicaradi depan kelas

Tidak semua mental peserta didik itu beraniuntuk berbicara di depan kelas dan hal itu

25Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

26 Ahmad Nur Arifin Ridwan (Peserta Didik Kela VII A), WawancaraOleh Peneliti, 7 Oktober 2019.

27 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

74

menjadi salah satu faktor penghambat daripenerapan model pembelajaran kooperatif tipeNHT pada mata pelajaran SKI karena dalampenerapan tipe NHT peserta didik disuruh untukmempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas. Hal tersebut seperti yang dikatakanoleh Bapak Munif sebagai berikut:

“Kendala lainnya adalah ada beberapapeserta didik yang belum memiliki mentalyang cukup berani untuk berbicara didepan kelas dan masih malu-malu.”28

Selaras dengan yang dikatakan oleh BapakMunif, Maya Puspita Sari peserta didik kelas VIIB juga mengatakan sebagai berikut:

“Kadang saya malu kalau disuruhmempresentasikan jawaban kelompok didepan kelas kak. Malu kalau dilihat teman-teman.”29

Untuk mengatasi hal tersebut Bapak Munifmemiliki alternatif lain, yaitu Seperti yangdikatakan oleh Bapak Munif sebagai berikut:

“untuk peserta didik yang malu biasanyasaya suruh mereka membacakan hasildiskusinya. Memang butuh waktu yangagak lama untuk membuat peserta didikpercaya diri untuk berbicara di depan kelasdan saya yakin nanti lama-kelamaanpeserta didik akan percaya diri berbicaradi depan kelas karena semuanya pasti kanbutuh proses.”30

Peserta didik yang malu untuk berbicara didepan kelas dibolehkan dengan sambil membaca

28 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

29 Maya Puspita Sari (Peserta Didik Kela VII B), Wawancara OlehPeneliti, 7 Oktober 2019.

30 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

75

hasil dari diskusi kelompok. Karena menurut pakMunif dengan begitu lama-kelamaan akanmenumbuhkan rasa percaya diri pada pesertadidik untuk berbicara di depan kelas.

3) Sumber belajarSumber belajar yang dimiliki peserta didik

hanyalah LKS sehingga minimnya peserta didikmendapatkan materi yang lebih banyak danlengkap seperti yang dikatakan oleh BapakMunif sebagai berikut:

“Sumber pegangan yang dimiliki pesertadidik hanya LKS saja sehingga materiyang dipelajari peserta didik masih kuranglengkap.”31

Namun untuk mensiasati hal tersebut BapakMunif meminjamkan buku paket dariperpustakaan madrasah. Selain itu, kadangBapak Munif membuatkan klipping materi yangakan dipelajari. Seperti yang dikatakan olehBapak Munif sebagai berikut:

“kadang saya juga meminjamkan bukupaket dari perpustakaan dan kadang-kadang asaya membuat klipping mengenaimateri yang saya ajarkan”32

Hal tersebut dibenarkan oleh Ahmad Ristopeserta didik kelas VII B yaitu sebagai berikut:

“Biasanya pak Munif meminjamkan kitabuku paket dari perpustakaan danmemberikan kita potokopian materiSKI.”33

Faktor pendukung dan faktor penghambatpasti selalu ada dalam setiap kegiatanpembelajaran tergantung pada diri kita

31 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

32 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

33Ahmad Risto (Peserta Didik Kelas VII B), Wawancara Oleh Peneliti,7 Oktober 2019.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

76

bagaimana cara untuk meminimalisir faktor yangmenghambat sehingga kegiatan pembelajarantetap berjalan dengan lancar dan baik sesuaidengan tujuan yang ingin dituju.

3. Deskripsi Data tentang Efektivitas PenerapanModel Pembelajaran Cooperative Learning TipeNHT (Numbered Heads Together) DalamMeningkatkan Motivasi Belajar Peserta DidikPada Mata Pelajaran SKI Kelas VII di MTsNU Kedungwaru

Model pembelajaran adalah suatu cara yangdigunakan oleh guru untuk menyampaikan sebuahmateri pelajaran yang bertujuan untuk memudahkanpeserta didik dalam memahami suatu materi yang akandiajarkan. Model pembelajaran kooperatif diciptakanuntuk menenyesuaikan perkembangan sistempembelajaran yang ada sehingga dapat dikatakanbahwa metode pembelajaran kooperatif diciptakanuntuk menggantikan sistem pembelajaran yang pasif,dimana peserta didik hanya menerima apa yangdisampaikan oleh guru. Hal tersebut seperti yangdikatakan oleh Bapak Munif selaku guru pengampumata pelajaran SKI sebagai berikut:

“Sekarang ini kan kita sudah menggunakankurikulum 2013 yang kegiatanpembelajarannya menuntut siswa untuk aktifdalam setiap kegiatan pembelajaran. Olehkarena itu, saya menggunakan modelpembelajaran kooperatif untuk mendorongpeserta didik lebih aktif dan bekerjasamadengan teman-temannya ketika kegiatanpembelajaran.”34

Model pembelajaran kooperatif tipe NHTmelatih peserta didik untuk bekerjasama dalamkelompok yang akan mendorong munculnya gagasanyang lebih bermutu, memberi kesempatan kepada

34 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

77

peserta ddik untuk saling berbagi gagasan danmempertimbangkan jawaban yang paling tepat, sertameningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikirdan mendorong peserta didik untuk lebih termotivasidalam belajar. Tolak ukur efektivitas penerapan modelpembelajaran kooperatif learning tipe NHT salahsatunya adalah meningkatkan motivasi belajar pesertadidik. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Munifselaku guru pengampu mapel SKI sebagai berikut:

“Tujuan diterapkannya NHT adalah memberikankesempatan peserta didik untuk saling berbagigagasan. Karena setiap peserta didik memilikikemampuan berpikir yang berbeda-beda makanantinya semua peserta didik akan berpikirsecara bersama-sama sehingga peserta didikyang kurang memiliki motivasi belajar akantermotivasi oleh teman-temannya untuk giatbelajar. Dan alhamdulillah selama sayamenerapkan model pembelajaran kooperatiftipe NHT ini sangat efektif untukmeningkatkan motivasi belajar pesertadidik.”35

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkanoleh Dina Lestari peserta didik kelas VII A yangmengatakan sebagai berikut:

“Pelajaran dengan menggunakan metode NHTsangat mempermudah saya untuk memahamimateri pelajaran SKI yang selama ini sulitdipahami dan menyenangkan sehinggasekarang saya merasa senang dan bersemangatuntuk mempelari pelajaran SKI.”36

Selain itu, Ahmad saefudin Peserta didik kelas VII Bmenyatakan sebagai berikut:

“Tipe NHT dalam pelaksanannya dengan diskusikelompok dan biasanya nantinya di panggil

35 Achmad Munif (Guru Mata Pelajaran SKI), Wawancara OlehPeneliti, 30 September 2019.

36Dina Lestari (Peserta Didik Kela VII A), Wawancara Oleh Peneliti, 7Oktober 2019.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

78

gurunya secara acak untuk memberikanjawaban di depan kelas kak, kalau tidak bisajawab nanti dapat nilai jelek kak. Jadi itu sayajadikan sebagai motivasi untuk giat lagi dalambelajar agar dapat menjawab pertanyaan.”37

Bersadasarkan dari beberapa wawancara diatas menjelaskan bahwa setelah peserta didikmengikuti kegiatan pembelajaran SKI denganmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipeNHT, peserta didik mengalami dampak positif yaitumereka lebih termotivasi untuk belajar.

C. Analisis Data Penelitian1. Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered HeadsTogether) Dalam Meningkatkan Motivasi BelajarPeserta Didik Pada Mata Pelajaran SKI Kelas VIIdi MTs NU Kedungwaru

Guru sebagai transfer of knowladge harusmenguasai dan mengembangkan materi pembelajaranyang akan disampaikan kepada peserta didik. Olehkarena itu, seorang pendidik harus mempunyaikreativitas dalam pembelajaran dimana peserta didik ikutaktif dalam menangkap materi yang disampaikan. Dikelas, guru tidak hanya transfer of knowladge, tetapi jugatransfer of value sebagai usaha untuk menanamkankarakter,sikap, mental, dan pola pikir. Untuk itulah didalam proses mengajar, metode pembelajaranmempunyai arti penting.

Model merupakan cara yang digunakan untukmengimplementasikan rencana yang sudah disusundalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapaitujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuahproses yang mengandung serangkaian perbuatan gurudan siswa atas dasar hubungan timbal balik yangberlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapaitujuan tertentu. Dalam proses pembelajaran semuakomponen atau unsur terdapat dalam pembelajaran, yang

37 Ahmad Saefudin (Peserta Didik Kela VII B), Wawancara OlehPeneliti, 7 Oktober 2019.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

79

satu sama lainnya saling berhubungan dalam sebuahrangkaian untuk mencapai tujuan.38Jadi, modelpembelajaran yang digunakan hendaknya dapatmemberikan hasil yang baik, efesien, dan efektif. Olehkarena itu, guru dituntut untuk dapat menggunakanmetode pembelajaran yang dapat merangsang aktifitasdan motivasi belajar peserta didik dalam belajar sertasesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Penggunaan model pembelajaran yang bergunauntuk mempermudah penyampaian materi merupakansalah satu cara agar kegiatan pembelajaran dapatberhasil. Oleh karena itu guru harus memiliki tanggungjawab agar kegiatan belajar mengajar dikelas dapatberhasil dengan baik. Selain itu, keberhasilan kegiatanpembelajaran juga bergantung pada usaha guru untukmemotivasi minat belajar peserta didik.

Guru dituntut meningkatkan kualitaspembelajaran dalam bentuk kegiatan belajar yang dapatmenghasilkan pribadi yang mandiri, pelajar yang efektif.Sebagaimana dikemukakan bahwa guru yang inginmeningkatkann kualitas proses kegiatan pembelajaran dikelasharus memiliki kepekaan yang tinggi terhadapsituasi dan kebutuhan yang dibutuhkan peserta didik.Selain itu, perlu menggunakan pendekatan yang sistemikdengan melakukan perencanaan dan persiapan langkah-langkah kegiatan pembelajjaran yang tepat.

Sebagai perancang pembelajaran, gurudiharapkan mampu merancang kegiatan pembelajaransecara efektif dengan susasana yang kondusif. Guruharus memliki pengetahuan yang cukup mengenaiprinsip-prinsip belajar sebagai dasar dalam merancangkegiatan pembelajaran, seperti merumuskan tujuan,memilih metode, memilih media, melakukan evaluasipembelajaran, dan secara kreatif mampu mewujudkannyadi dalam proses pembelajaran.39Oleh karena itu, disebelum melaksanakan pembelajaran, Bapak Munifselalu membuat RPP yang disesuaikan dengan materi

38Moh. Sholeh Hamid, Metode Edutainment, (Jogjakarta: Diva Press,2011), 207.

39Binti Maunah, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016),163-164.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

80

pelajaran serta kebutuhan peserta didik.Dalam hal inipada materi Khulafaurrasyidin, Pak Munif menggunakanmodel pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Model pembelajaran bernomor dikembangkanoleh Spencer Kagan. Tipe model ini memberikankesempatan kepada siswa untuk memberikan ide–ide danmempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selainitu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkansemangat kerja sama mereka. Teknik ini juga bisadigunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semuatingkatan usia anak didik.

Numbered head together (NHT) adalah suatumodel pembelajaran yang lebih mengedepankan kepadaaktivitas siswa dalam mencari,mengelola,danmelaporkan informasi dari berbagai sumber yangakhirnya dipresentasikan didepan kelas. NHT kalipertama dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk.NHTadalah bagian dari pembelajaran kooperatif struktural,yang menekankan pada struktur-struktur khusus yangdirancang untuk mempengaruhi pola interaksisiswa.Struktur kagan menghendaki agar para siswabekerja saling bergantung pada kelompok-kelompokkecil secara kooperatif.40

Pembelajaran SKI dengan meggunakan modelkooperatif tipe NHT bertujuan untuk menciptakanpembelajaran yang menyenangkan dan membuat pesertadidik berpendapat serta menghargai pendapat orang lain.Dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHTdiharapkan bisa memberikan motivasi bagi peserta didikuntuk tetap semangat dalam mengikuti kegiatanpembelajaran, dapat meningkatkan hubungan antar pesrtadidik, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diridan orang lain, dan memberikan kesempatan pesertadidik untuk menuangkan ide yang dipikirkan.Pesertadidik tidak hanya berdiam diri saja tetapi ikut aktif dalamkegiatan pembelajaran.

Langkah-langkah NHT diantaranya, pembagiankelompok dan masing-masing peserta didik dalamkelompok diberi nomor, guru memberikan tugas atau

40Fathurrohman, Model-Model Pembelajaran Inovatif (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), 82.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

81

pertanyaan dan masing-masing kelompokmengerjakannya, kelompok berdiskusi untukmenemukan jawaban yang dianggap paling benar danmemastikan semua anggota kelompok mengetahuijawaban tersebut, serta guru memanggil salah satu nomorpeserta didik dengan nomor yang dipanggilmempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompokmereka.41Seperti itu jugalah langkah-langkaah yangdilakukan pak Munif dalam menerapkan tipe NHT padamateri Khulafaurrasyidin kelas VII.Pak Munif selakuguru pengampu mata pelajaran SKI membagi setiappeserta didik ke dalam kelompok-kelompok yangberanggotakan 4-6 peserta didik.

Sebagai pengarah pembelajaran, seorang guruberperan untuk senantiasa membangkitkan, memeliharadan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dalamhal ini guru berperan sebagai motivator keseluruhankegiatan belajar peserta didik, sehingga dituntut untukmampu membangkitkan dorongan belajar peserta didik,menjelaskan secara kongkrit kepada peserta didik tentangapa yang dapat dilakukannya setelah melakukan kegiatanpembelajaran, dan memberikan penghargaan untukprestasi yang dicapai peserta didik.42 Dalam hal ini,motivasi yang diberikan pak Munif adalah denganmemberikan pujian serta penilaian terhadap hasil diskusikelompok yang dipresentasikan.

Hal tersebut sesuai dengan teori yangmengemukakan bentuk-bentuk motivasi dalam belajar,diantaranya pemberian Angka atau nilai yang baikmemiliki potensi yang besar untuk memberikan motivasikepada peserta didik lebih giat belajar.Apalagi bila angkayang diperoleh oleh peserta didik lebih tinggi dari pesertadidik lainnya, serta memberikan pujian yang diucapkanpada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat

41Miftahul Huda, Coperatve Learning (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011), 138.

42Binti Maunah, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016),165.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

82

motivasi.43 Guru bisa memanfaatkan pujian untukmemuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakanpekerjaan sekolah. Pujian diberikan sesuai dengan hasilkerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekalidengan hasil kerja peserta didik.

2. Analisis Faktor Pendukung Dan PenghambatPenerapan Model Pembelajaran CooperativeLearning Tipe NHT (Numbered Heads Together)Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar PesertaDidik Pada Mata Pelajaran SKI Kelas VII di MTsNU Kedungwaru

Penerapan model pembelajaran dalam kegiatanpembelajaran akan berjalan dengan baik dan mencapaitujuan yang ingin dicapai bilamana ada dukungan ataufaktor pendukung. Dalam hal ini, faktor pendukungpenerapan model pembelajaran cooperative learning tipeNHT (Numbered Heads Together) dalam meningkatkanmotivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran SKIkelas VII di MTs NU Kedungwaru di antaranya adalahtenaga pendidik, keaktifan peserta didik, dan saranaprasarana.

Pertama, faktor tenaga pendidik.Dalam duniapendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alihilmu pengetahuan (transfer of knowledge) tetapi jugaberfungsi untuk menanamkan nilai (value) sertamembangun karakter (character building) peserta didiksecara berkelanjutan dan berkesinambungan. Gurumerupakankey person dalam kelas, guru yang memimpindan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik.

Sebagai perancang pembelajaran, gurudiharapkan mampu untuk merancang kegiatanpembelajaran secara efektif dengan suasana yangkondusif.Dalam menyusun rancangan pembelajaran,seorang guru perlu melibatkan peserta didik dalammengidentifikasi karakter dan kebutuhan belajar pesertadidik. Guru harus memiliki pengetahuan yang cukup

43Iskandar Dan Yuhansyah, Pengaruh Motivasi Dan KetidakamananKerja Terhadap Penilaian Kerja Yang Berdampak Kerpada Kepuasan Kerja (Surabaya: Media Sahabat, 2018), 22-24

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

83

mengenai prinsip-prinsip belajar sebagai dasar dalammerancang kegiatan pembelajaran, seperti merumuskantujuan, memilih metode, memilih media, melakukanevaluasi pembelajaran, dan secara kreatif mampumewujudkan semua itu ke dalam proses pembelajaran.44

Oleh karena itu, untuk memperoleh hasilpembelajaran yang diharapkan, seorang guru harussenantiasa berusaha mencari, merancang, mendesain danmenerapkan model pembelajaran baru berdasarkan teori-teori dan pengalamannya sesuai dengan kebutuhanbelajar peserta didik.

Kedua, faktor keaktifan peserta didik. Prosespembelajaran melibatkan masalah perilaku individu, baiksecara kelompok maupun individual. Pendidikanmerupakan kegiatan yang di dalamnya melibatkanindividu-individu yang melakukan interaksi dalam prosespembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.45

Keberhasilan proses pembelajaran banyak tergantungpada keaktifan peserta didik dalam mengikuti prosespembelajaran.

Guru dituntut mampu mewujudkan perilakumengajar secara tepat

Ketiga, faktor sarana dan prasarana. Padahakikatnya, sarana pendidikan adalah peralatan danperlengkapan yang secara langsung dipergunakan danmenunjang proses belajar mengajar, seperti gedung,ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan mediapengajaran. Adapun prasarana pendidikan adalah fasilitasyang secara tidak langsung menunjang jalannya prosespendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun,ruang kantor, kantin, tempat parkir, toilet, dansebagainya.46 Pada prinsipnya sarana dan prasaranapendidikan adalah perangkat penunjang yang sangatpenting dalam proses kegiatan pembelajaran agar tujuanpembelajaran tercapai.

44 Binti Maunah, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016),150-165.

45 Binti Maunah, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016),162.

46 Rusdiana, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia,2015), 212.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

84

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTsNU Kedungwaru sangat menunjang kegiatan penerapanpembelajaran SKI dengan menggunakan modelpembelajran koperatif learning tipe NHT.Dalam kegiatanpembelajaran ini, sarana dan prasarana yang dipakaiadalah ruang kelas yang luas dan nyaman sertaperpustakaan madrasah yang memadai.

Selain faktor pendukung, dalam penerapanmodel pembelajaran koperatif learning tipe NHT dalammeningkatkan motivasi belajar peserta didik pada matapelajaran SKI materi Khulafaur Rasyidin kelas VII diMTs NU Kedungwaru tentunya juga mempunyai faktor-faktor penghambat dalam penerapannya. Di antarafaktor-faktor penghambatnya adalah kurang adanyakesadaran peserta didik, kurangnya mental peserta didikuntuk berbicara di depan kelas, dan sumber belajar.

Pertama, kurang adanya kesadaran peserta didik.Salah satu faktor penghambat penerapan pembelajarankoperatif tipe NHT pada mata pelajaran SKI materKhulafaurrasyidin kelas VII adalah kurangnya kesadaranpeserta didik dalam mengikuti pembelajaran yaitupeserta didik tidak ikut partisipasi diskusi dengankelompoknya malah gaduh sendiri dan mengganggutemannya yang sedang berdisukusi. Untuk menanganihal ini, pak Munif memiliki solusinya yaitu memberikanmotivasi kepada peserta didik agarbersungguh-sungguhdalam mengikuti pembelajaran, kalau masih gaduh lagimurid yang gaduh tadi disuruh untuk maju kedepan danmenjawab pertanyaan sebagai perwakilan kelompoknyakalau tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikanpak Munif, maka peserta didik yang gaduh tadidikasihnilai jelek agar peserta didik lebih termotivasi lagi dalambelajar.

Kedua, kurangnya mental peserta didik untukberbicara di depan kelas.Gardner mengembangkansebuah teori intelegensi yang dikenal dengan istilahMultiple Intelegensi.Teori ini dikembangkan berdasarkankeyakinan Gardner bahwa intelegensi tidak hanyaditentukan oleh satu faktor yang dikenal generalintelegensiatau faktor g, akan tetapi terdiri atas sejumlahfaktor. Untuk memprediksi kemampuan manusia maka

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

85

fokus perhatian perlu dialihkan dari angka kepada proses.Teori intelegensi yang ia kembangkan berbasis skilldankemampuan dalam berbagai kelompok yang terdiri atasdelapan kelompok jenis intelegensi, yaitu: Kecerdasanvisual, kecerdasan verbal linguistic, kecerdasankoordinasi gerak tubuh, kecerdasan matematika-logis,kecerdasan musik, kecerdasan intrapersonal, dan yangterakhir kecerdasan naturalistic.47Setiap individumemliki kecerdasan yang berbeda-beda antara satu danyang lainnya. Sehingga dalam hal ini, ada peserta didikyang secara kemampuan berfikirnya bagus belum tentuberani untuk berbicara di depan kelas karena belummemiliki mental atau kemampuan menyampaikan hasildari diskusi di depan kelas dengan baik. Untuk mengatasihal tersebut, pak Munif selaku guru pengampu matapelajaran SKI memiliki solusi yaitu peserta didik yangmalu untuk berbicara di depan kelas boleh dengan sambilmembaca hasil dari diskusi kelompok dan dengandemikian lama-kelamaan peserta didik akan berani untukberbicara di depan kelas karena semuanya butuh proses.

Ketiga, sumber belajar. Salah satu faktorpenghambat lainnya yaitu keterbatasan buku sebagaisumber belajar dalam pembelajaran, yang hanya terbataspada LKS yang notabene hanya rangkuman dari materisehingga materi yang didapatkan akan minim danterbatas. Tetapi hal tersebut dapat disiasati oleh pakMunif selaku guru pengampu mapel SKI denganmenyediakan materi yang telah disiapkan oleh pak Munifsebelumnya dan meminjamkan buku paket dariperpustakaan sekolah sehingga sumber belajar tidakhanya terbatas oleh LKS saja.

47 Martini Jamaris, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), 99.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

86

3. Analisis Efektivitas Penerapan ModelPembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT(Numbered Heads Together) Dalam MeningkatkanMotivasi Belajar Peserta Didik Pada MataPelajaran SKI Kelas VII di MTs NU Kedungwaru

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu modelpembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yangberbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiapanggota saling bekerja sama dan membantu untukmemahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belumselesai jika salah satu teman dalam kelompok belummenguasai bahan pelajaran.48

Model pembelajaran kooperatif tipe NHTmelatih peserta didik untuk bekerja sama dalamkelompok yang akan mendorong munculnya gagasanyang lebih bermutu, memberi kesempatan kepada pesertadidik untuk saling berbagi gagasan danmempertimbangkan jawaban yang paling tepat, sertameningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikirdan mendorong peserta didik untuk lebih termotivasidalam belajar. Tolak ukur efektivitas penerapan modelpembelajaran kooperatif learning tipe NHT salah satunyaadalah meningkatkan kemampuan peserta didik dalamberpikir dan mendorong peserta didik untuk lebihtermotivasi dalam belajar.

Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepatatau tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatucara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yanghendak dicapai.49Dalam hal ini, tujuan diterapkannyamodel pembelajaran koperaif tipe NHT pada matapelajaran SKI kelas VII materi Khulafaurrasyidin adalahuntuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Tujuan penerapan model pembelajaran koperatiftipe NHT dalam meningkatkan motivasi belajar pesertadidik pada mata pelajaran SKI kelas VII materi

48 Husna Nashihin, Pendidikan Akhlak Kontekstual (Semarang: CV.Pilar Nusantara, 2017), 35-36.

49 M. Alie Humaedi Dkk, Etnografi Bencana ( Yogyakarta: LkisYogyakarta, 2016),43.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.iainkudus.ac.id/3197/3/BAB IV.pdf · Musholla Pondok Pesantren Al-Yahya Kedungwaru sekaligus mengundang alumi dan

87

Khulafaurrasyidin di MTs NU Kedungaru telahtercapai.Hal itu dibuktikan dengan semangat pesertadidik untuk bersungguh-sungguh dalam pembelajaranagar mendapatkan nilai bagus pada pelajaran SKI.

Motivasi secara harfiah adalah dorongan yangtimbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar,untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.Sementara itu secara psikologis, berarti usaha yang dapatmenyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerakuntuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuanyang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan denganperbuatannya.50Dalam hal ini, tujuan yang ingin dicapaipeserta didik adalah ingin mendapatkan nilai bagus.

50Erwin Widiasworo, 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi BelajarPeserta Didik (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2016),15.