BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil...

32
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Identitas Responden Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pengelolaan kelas di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo 2. Analisisi Data Deskriptif Hasil Penelitian. Guna mendapatkan data dalam penelitian ini sehubungan dengan pengelolaan kelas di SDN se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, dijaring dengan menggunakan angket yang diedarkan kepada 63 guru yang tersebar di SDN se Kecamatan limboto Kabupaten Gorontalo Pengelolaan kelas di SD Negeri se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yang dimaksud dengan penelitian ini adalah menggambarkan kemampuan guru di dalam pengelolaan kelas pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sementara proses pembelajaran berlangsung yang terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diembannya dengan indikator yang mencakup: (1) pengelolaan kelas secara fisik, (2) pengelolaan kelas secara non fisik, (3) hambatan-hambatan yang mempengaruhi pengelolaan kelas, (4) usaha-usaha pencegahan dalam pengelolaan kelas. Berikut ini digambarkan hasil analisis tabulasi keseluruhan alternatif jawaban 63 responden dari setiap indikator yang dijabarkan dalam 30 iatem pertanyaan pada tabel-tabel sebagai berikut: Angket yang terkumpul dari 63 orang responden dalam penelitian ini selanjutnya telah diolah seperti pada lampiran. Hasil pengelolaan data pada empat indikator, kemudian dirangkum untuk

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil...

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Identitas Responden Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran

tentang pengelolaan kelas di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

2. Analisisi Data Deskriptif Hasil Penelitian.

Guna mendapatkan data dalam penelitian ini sehubungan dengan pengelolaan kelas di

SDN se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, dijaring dengan menggunakan angket yang

diedarkan kepada 63 guru yang tersebar di SDN se Kecamatan limboto Kabupaten Gorontalo

Pengelolaan kelas di SD Negeri se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yang

dimaksud dengan penelitian ini adalah menggambarkan kemampuan guru di dalam pengelolaan

kelas pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sementara proses pembelajaran berlangsung

yang terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diembannya dengan indikator yang

mencakup: (1) pengelolaan kelas secara fisik, (2) pengelolaan kelas secara non fisik, (3)

hambatan-hambatan yang mempengaruhi pengelolaan kelas, (4) usaha-usaha pencegahan dalam

pengelolaan kelas.

Berikut ini digambarkan hasil analisis tabulasi keseluruhan alternatif jawaban 63

responden dari setiap indikator yang dijabarkan dalam 30 iatem pertanyaan pada tabel-tabel

sebagai berikut:

Angket yang terkumpul dari 63 orang responden dalam penelitian ini selanjutnya telah diolah

seperti pada lampiran. Hasil pengelolaan data pada empat indikator, kemudian dirangkum untuk

40

setiap deskriptor dan dikaitkan dengan kriteria kualitas pernyataan responden guna mengetahui

taraf kualitas dari pernyatan responden, seperti diuraikan sebagai berikut

1. Mendesain Kelas

Kegiatan pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan yang erat hubungannya dengan

pengajaran dan salah satu prasyarat untuk terciptanya proses belajar mengajar yang efektif. Hasil

pengelolaan data setiap deskriptor ini dipaparkan sebagai berikut:

a) Perencanaan Ruang Kelas

Tabel 1. Sebelum Kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan perencanaan pengelolaan

ruang kelas dapat memberikan dukungan terhadap KBM

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

26

18

16

3

104

54

32

3

41

29

25

5

Jumlah 63 193 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 1 menujukan bahwa responden perolehan pessentase dari 63 responden diperoleh

skor 193 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan selalu sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai guru melakukan perencanan pengelolaan ruang kelas, frekuensi sebesar 18

atau 29% menyatakan sering sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan

perencanan pengelolaan ruang kelas, 16 responden atau 25% menyatakan kadang-kadang

sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan perencanan pengelolaan ruang kelas,

dan 3 responden atau 3% menyatakan tidak pernah sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru

melakukan 1.Perencanan Pengelolaan Ruang Kelas.

41

Tabel 2. Dalam pengelolaan kelas guru melakukan tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari

merencanakan kegiatan pembelajaran

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

29

20

12

2

116

60

24

2

46

32

19

3

Jumlah 63 202 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 2 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 202 dengan rincian 29 responden atau 46% yang menyatakan selalu dalam pengelolaan

kelas guru melakukan tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari merencanakan kegiatan

pembelajaran, 20 responden atau 32% menyatakan sering dalam pengelolaan kelas guru

melakukan tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari merencanakan kegiatan pembelajaran, 12

responden atau 19% menyatakan kadang-kadang dalam pengelolaan kelas guru melakukan

tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari merencanakan kegiatan pembelajaran dan 2 atau 3%

menyatakan tidak pernah dalam pengelolaan kelas guru melakukan tahapan-tahapan kegiatan

dimulai dari merencanakan kegiatan pembelajaran.

Tabel 3 Pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru sebelumnya mengatur dan

menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

20

24

16

3

80

72

32

3

34

38

25

5

Jumlah 63 187 100

42

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 3 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 187 dengan rincian sebanyak 24 responden atau 38% yang menyatakan sering pada

tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru sebelumny mengatur tempat dan menempatkan

siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa, 20 responden atau 34% menyatakan

selalu pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru sebelumny mengatur tempat dan

menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa, 16 responden atau

25.% menyatakan kadang-kadang pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru

sebelumny mengatur tempat dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat

pengetahuan siswa , 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah pada tahap pelaksanaan

kegiatan pembelajaran guru sebelumny mengatur tempat dan menempatkan siswa dalam kelas

sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa.

Tabel 4: Pada pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menempatkan siswa

kedalam kelompok heterogen

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

21

27

13

2

84

81

26

2

33

43

21

3

Jumlah 63 193 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 4 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 193 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% yang menyatakan sering pada

pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan siswa kedalam

kelompok heterogen, 21 responden atau 33% menyatakan selalu pada pelaksanaan pembelajaran

43

sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan siswa kedalam kelompok heterogen, 13 responden

atau 21% menyatakan kadang-kadang pada pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru

mengatur dan menenpatkan siswa kedalam kelompok heterogen, 21 responden atau 33%

menyatakan selalu pada pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan

siswa kedalam kelompok heterogen, 2 responden atau 3% tidak pernah pada pelaksanaan

pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan siswa kedalam kelompok heterogen.

Tabel 5 Dalam pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi

dalam proses pembelajaran

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

23

28

8

4

92

84

16

4

37

44

25

6

Jumlah 63 196 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 5 menujukan perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor jawaban 196

dengan rincian 28 responden atau 44% menyatakan sering dalam pelaksanaan KBM di kelas

guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi dalam proses pembelajaran, 23 responden

atau 37% menyatakan selalu dalam pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat

duduk siswa bervariasi dalam proses pembelajaran, 8 responden atau 9.68% menyatakan kadang-

kadang dalam pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi

dalam proses pembelajaran, dan 4 responden atau 6% menyatakan tidak pernah dalam

pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi dalam proses

pembelajaran.

44

Tabel 6: Setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa dalam

kegiatan belajar mengajar

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

27

20

15

1

108

60

30

1

43

32

24

2

Jumlah 63 199 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 6 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 199 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% menyatakan selalu setiap proses

pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa dalam kegiatan belajar mengajar,

20 responden atau 32% menyatakan sering setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat

mengatur tempat duduk siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 15 responden atau 24%

menyatakan kadang-kadang setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat

duduk siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 1 responden atau 2% menyatakan tidak pernah

setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa dalam kegiatan

belajar mengajar.

Tabel 7: Sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa

setiap proses pembelajaran

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

25

23

10

5

100

69

20

5

40

37

16

8

Jumlah 63 194 100

45

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 7 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 194 dengan rincian sebanyak 25 responden atau 40% menyatakan selalu sebelum

kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa setiap proses

pembelajaran, 23 responden atau 37% menyatakan sering sebelum kegiatan belajar mengajar

dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa setiap proses pembelajaran, 10 responden atau

16% menyatakan kadang-kadang sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah

tempat duduk siswa setiap proses pembelajaran, 5 responden atau 8% menyatakan tidak pernah

sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa setiap proses

pembelajaran.

Tabel 8: Kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan ventilasi yang

sesuai dengan ruang kelas

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

29

21

13

0

116

63

26

0

46

33

21

0

Jumlah 63 205 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 8 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 205 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan selalu kegiatan

belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan ventilasi yang sesuai dengan ruang

kelas, 21 responden atau 33% menyatakan sering kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru

dapat memperhatikan ventilasi yang sesuai dengan ruang kelas, 13 responden atau 21%

menyatakan kadang-kadang kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan

46

ventilasi yang sesuai dengan ruang kelas, 0 responden atau 0% menyatakan tidak pernah

kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan ventilasi yang sesuai dengan

ruang kelas.

Tabel 9: Proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan

cahaya sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

32

18

10

3

128

54

20

3

51

29

16

5

Jumlah 63 205 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 9 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 205 dengan rincian sebanyak 32 responden atau 51% menyatakan selalu proses

pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan cahaya

sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif, 18 responden atau 29% menyatakan sering

proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan cahaya

sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-

kadang proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan

cahaya sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif, 3 responden atau 5% menyatakan

tidak pernah proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan

pengaturan cahaya sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif.

47

Tabel 10: Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan sebagai

fasilitas belajar siswa

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

29

27

5

2

116

81

10

2

46

43

8

3

Jumlah 63 209 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 10 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 209 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan selalu dalam

kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan sebagai fasilitas belajar

siswa, 27 responden atau 43% menyatakan sering dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru

dapat menggunakan lingkungan sebagai fasilitas belajar siswa, 5 responden atau 8% menyatakan

kadang-kadang dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan

sebagai fasilitas belajar siswa, 2 responden atau 3% menyatakan tidak pernah dalam kegiatan

belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan sebagai fasilitas belajar siswa.

48

Tabel 11: Menyedikan fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan

kondisi kelas

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

25

30

4

4

100

90

8

4

40

48

6

6

Jumlah 63 202 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 11 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 202 dengan rincian sebanyak 30 responden atau 48% menyatakan sering menyediakan

fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan kondisi kelas, 25

responden atau 40% menyatakan selalu menyediakan fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur

sarana belajar sesuai dengan kondisi kelas, 4 responden atau 6% menyatakan kadang-kadang

menyediakan fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan kondisi

kelas, 4 responden atau 6% menyatakan tidak pernah menyediakan fasilitas belajar siswa guru

dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan kondisi kelas.

Berdasarkan paparan data angket jawaban 63 responden tentang mendesain kelas dalam

kegiatan belajar mengajar di SDN se Kecamatan Limbota Kabupaten Gorontalo pada tabel 1

sampai pada tabel 12 dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

49

Tabel 12. Mendesain Kelas dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Sub Indikator Skor

Responden

Persentase

(%)

Kriteria

Penilaian

Sebelum Kegiatan pembelajaran dimulai

guru melakukan perencanaan pengelolaan

ruang kelas dapat memberikan dukungan

terhadap KBM

193 68,78 Baik

Dalam pengelolaan kelas guru melakukan

tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari

merencanakan kegiatan pembelajaran

202 75,54 Baik

Pada tahap pelaksanaan kegiatan

pembelajaran guru sebelumnya mengatur

dan menempatkan siswa dalam kelas

sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa

187 65,60 Baik

Pada pelaksanaan pembelajaran

sebelumnya guru mengatur dan

menempatkan siswa kedalam kelompok

heterogen

193 68,78 Baik

Dalam pelaksanaan KBM di kelas guru

dapat mengatur tempat duduk siswa

bervariasi dalam proses pembelajaran

196 70,37 Baik

Setiap proses pembelajaran dikelas guru

dapat mengatur tempat duduk siswa

dalam kegiatan belajar mengajar

199 71,95 Baik

Sebelum kegiatan belajar mengajar

dikelas guru dapat merubah tempat duduk

siswa setiap proses pembelajaran

194 69,31 Baik

Kegiatan belajar mengajar didalam kelas

guru dapat memperhatikan ventilasi yang

sesuai dengan ruang kelas

205 75,13 Baik

Proses pembelajaran berlangsung di

dalam kelas guru dapat memperhatikan

pengaturan cahaya sehingga pembelajaran

berlangsung secara efektif

205 75,13 Baik

50

Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas

guru dapat menggunakan lingkungan

sebagai fasilitas belajar siswa

209 77,24 Baik

Menyedikan fasilitas belajar siswa guru

dapat mengatur sarana belajar sesuai

dengan kondisi kelas

202 73,54 Baik

Jumlah 2185 791 -

Rata-Rata 198 71,94 Baik

Tabel 12 Rekapitulasi data indikator mendesain kelas dalam kegiatan belajar mengajar di

Sekolah Dsar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, diperoleh skor jawaban responden

rata-rata 198 dengan presentase 71,947%. Hasil pengeloahan data ini dikaitkan dengan kriteria

penilaian menujukan bahwa pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto

Kabupaten Gorontalo dalam mendesain kelas dalam kegiatan belajar mengajar berada pada

kategori baik dengan presentase 71,947%.

b) Mengorganisasikan Kelas

Mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar dilihat dari aspek: (a)

penempatan siswa dalam kelompok belajar ,(b) pengelompokan metode pembelajaran, (c)

mewujudkan situasi dan kondisi kelas, (d) membina siswa sesuai latar belakang sosial ,(e)

mengatasi keterbatasan sarana belajar

Tabel 13 Guru dapat menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat

perkembangan pengetahuan siswa

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu 4 27 108 42

51

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

3

2

1

25

8

3

75

16

3

40

13

5

Jumlah 63 202 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 13 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 202 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 42% menyatakan selalu guru dapat

menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan siswa,

25 responden atau 40% menyatakan sering guru dapat menempatkan siswa kedalam kelompok

sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan siswa, 8 responden atau 13% menyatakan

kadang-kadang guru dapat menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat

perkembangan pengetahuan siswa, dan 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah guru

dapat menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan

siswa.

Tabel 14: Guru dapat mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

30

25

7

1

120

75

14

1

48

40

12

2

Jumlah 63 210 100

Sumber: Olahan data primer 2012

Tabel 14 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 210 dengan rincian sebanyak 30 responden atau 48% menyatakan selalu guru dapat

mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, 25 responden atau

52

40% menyatakan sering guru dapat mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran, 7 responden atau 12% menyatakan kadang-kadang guru dapat mengelompokkan

metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, dan 1 responden atau 2% menyatakan

tidak pernah guru dapat mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran.

Tabel 15. Guru dapat mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

29

22

7

5

116

66

14

5

46

35

12

8

Jumlah 63 201 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 15 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh jawaban

201 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan selalu guru dapat mewujudkan

situasi dan kondisi kelas yang efektif, 22 responden atau 35% menyatakan selalu guru dapat

mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif, 7 responden atau 12% menyatakan kadang-

kadang guru dapat mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif, dan 5 responden atau 8%

menyatakan tidak pernah guru dapat mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif.

Tabel 16 Dalam mengorganisasikan kelas guru dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

4

3

2

23

27

9

92

81

18

37

43

14

53

Tidak Pernah 1 4 4 6

Jumlah 63 195 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 16 menujukan bahwa perolehan persentase 63 responden diperoleh skor jawaban

195 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% menyatakan sering dalam

mengorganisasikan ruang kelas guru dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial, 23

responden atau 37% menyatakan selalu dalam mengorganisasikan ruang kelas guru dapat

membina siswa sesuai latar belakang sosial, 9 responden atau 14% mengatakan kadang-kadang

dalam mengorganisasikan ruang kelas guru dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial,

dan 4 responden atau 6% menyatakan tidak pernah dalam mengorganisasikan ruang kelas guru

dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial.

Tabel 17: Pada proses pembelajaran berlangsung guru dapat menempatkan siswa sesuai latar

belakang sosial

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

18

22

20

3

72

66

40

3

29

35

32

5

Jumlah 63 181 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 17 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 181 dengan rincian sebanyak 22 responden atau 35% menyatakan sering pada saat

proses belajar mengajar berlangsung guru dapat menempatkan siswa sesuai dengan latar

belakang sosial, 20 responden atau 32% menyatakan kadang-kadang pada saat proses belajar

mengajar berlangsung guru dapat menempatkan siswa sesuai dengan latar belakang sosial, 18

54

responden atau 29% menyatakan selalu pada saat proses belajar mengajar berlangsung guru

dapat menempatkan siswa sesuai dengan latar belakang sosial, dan 3 responden atau 5%

menyatakan tidak pernahpada saat proses belajar mengajar berlangsung guru dapat menempatkan

siswa sesuai dengan latar belakang sosial.

Tabel 18. Guru dapat mengatasi masalah yang muncul pada diri siswa guru membina sesuai

dengan latar belakang sosial

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

23

29

11

0

92

87

22

0

37

46

18

0

Jumlah 63 201 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 18 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 201 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan sering guru dapat

mengatasi masalah yang muncul pada diri siswa guru membina sesuai dengan latar belakang

sosial, 23 responden atau 37% menyatakan selalu guru dapat mengatasi masalah yang muncul

dari diri siswa guru membina sesuai dengan latar belakang sosial, 11 responden atau 18%

menyatakan kadang-kadang guru dapat mengatasi masalah yang muncul dari diri siswa guru

membina sesuai dengan latar belakang sosial dan 0 responden atau 0% menyatakan tidak pernah

kadang guru dapat mengatasi masalah yang muncul dari diri siswa guru membina sesuai dengan

latar belakang sosial.

Tabel 19 Dalam proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

55

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

26

24

10

3

104

72

20

3

41

38

16

5

Jumlah 63 199 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 19 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 199 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan selalu dalam proses

pembelajaran dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar, 24 responden atau 38%

menyatakan sering dalam proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana

belajar, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-kadang guru dapat mengatasi keterbatasan

sarana belajar dan 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah dalam proses pembelajaran

dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar.

Tabel 20 Kegiatan belajar mengajar dikelas berlangsung guru sebelumnya dapat

mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket siswa

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

28

25

10

0

112

75

20

0

44

40

16

0

Jumlah 63 207 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 20 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 207 dengan rincian sebanyak 28 responden atau 44% menyatakan selalu kegiatan

belajar mengajar dikelas berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar

56

seperti buku paket siswa, 25 responden atau 40% menyatakan sering kegiatan belajar mengajar

dikelas berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket

siswa, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-kadang kegiatan belajar mengajar dikelas

berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket siswa,

dan 0 responden atau 0% menyatakan tidak pernah kegiatan belajar mengajar dikelas

berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket siswa.

Tabel 21. Proses pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar

seperti media pembelajaran

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

20

22

14

7

80

66

28

7

32

35

22

11

Jumlah 63 181 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 21 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 181 dengan rincian sebanyak 22 responden atau 35% menyatakan sering proses

pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar seperti media

pembelajaran, 20 responden atau 32% menyatakan selalu proses pembelajaran berlangsung guru

dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar seperti media pembelajaran, 14 responden atau 22%

menyatakan kadang-kadang proses pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan

sarana belajar seperti media pembelajaran dan 7 responden atau 11% menyatakan tidak pernah

proses pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar seperti media

pembelajaran.

57

Berdasarkan paparan data angket jawaban 63 responden tentang mengorganisasikan kelas

dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

pada tabel 13 sampai dengan 17 dapat diinterprestasi data sebagai berikut:

Tabel 22 Interprestasi data indikator mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

Sub Indikator Skor

Responden

Persentase

(%)

Kriteria

Penilaian

Guru dapat menempatkan siswa kedalam

kelompok sesuai dengan tingkat

perkembangan pengetahuan siswa

202 73,54 Baik

Guru dapat mengelompokkan metode

pembelajaran sesuai dengan materi

pembelajaran

210 77,77 Baik

Guru dapat mewujudkan situasi dan

kondisi kelas yang efektif

201 73,01 Baik

Dalam mengorganisasikan kelas guru

dapat membina siswa sesuai latar belakang

sosial

195 69,84 Baik

Guru dapat mengatasi masalah yang

muncul pada diri siswa guru membina

sesuai dengan latar belakang sosial

201 62,43 Baik

Dalam proses pembelajaran dikelas guru

dapat mengatasi keterbatasan sarana

belajar

199 71,95 Baik

Kegiatan belajar mengajar dikelas

berlangsung guru sebelumnya dapat

mengelompokkan sarana belajar seperti

buku paket siswa

207 76,19 Baik

58

Proses pembelajaran berlangsung guru

dapat mengatasi keterbatasan sarana

belajar seperti media pembelajaran

181 62,43 Cukup

Jumlah 1596

Rata-Rata 199 70,89 Baik

Tabel 22 tentang interprestasi data indikator mengorganisasikan kelas dalam kegiatan

belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, diperoleh skor

jawaban responden rata-rata sejumlah 199 dengan persentase 70,89%. Hasil pengolahan data ini

dikaitkan dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dikelas dapat menciptakan suasana

kelas yang efektif dengan kriteria penilaian bahwa mengorganisasikan kelas dalam kegiatan

belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berada pada

kategori baik dengan persentase 70,89%.

c. Memonitoring Dan Mengevaluasi Kelas

mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari aspek sebagai

berikut: (a) mengontrol suasana pembelajaran, (b) mengkondisikan siswa untuk belajar, (c)

membina tingkah laku siswa, (d) penciptaan kondisi sosio-emosional. Untuk memberikan

jawaban yang riil tentang jawaban responden 63 atas diuaraikan dalam tabel sebagai berikut:

59

Tabel 23. Proses pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana pembelajaran dalam

KBM

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

19

28

12

4

76

84

24

4

30

44

19

6

Jumlah 63 188 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 23 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 188 dengan rincian sebanyak 28 responden atau 44% menyatakan sering proses

pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar, 19 responden atau 30% menyatakan selalu proses pembelajaran di kelas guru dapat

mengontrol suasana pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, 12 responden atau 19%

menyatakan kadang-kadan proses pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana

pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar,g dan 4 responden atau 6% menyatakan tidak

pernahproses pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana pembelajaran dalam kegiatan

belajar mengajar.

Tabel 24. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan guru didalam kelas dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

30

26

5

2

120

78

10

2

48

41

8

3

60

Jumlah 63 210 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 24 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 210 dengan rincian sebanyak 30 responden atau 48% menyatakan selalu kegiatan

belajar mengajar dilaksanakan guru didalam kelas dapat menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, 26 responden atau 41% menyatakan sering kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan guru didalam kelas dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,

5 responden atau 10% menyatakan kadang-kadang kegiatan belajar mengajar dilaksanakan guru

didalam kelas dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dan 2 responden

atau 3% menyatakan tidak pernah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan guru didalam kelas

dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Tabel 25. Pada saat pembelajaran berlangsung dikelas guru dapat menciptakan situasi

pembelajaran yang efektif

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

35

19

7

2

140

57

14

2

56

30

11

3

Jumlah 63 213 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 25 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 213 dengan rincian sebanyak 35 responden atau 56% menyatakan selalu pada saat

pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, 19

responden atau 30% menyatakan sering pada saat pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat

menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, 7 responden atau 11% menyatakan kadang-

61

kadang pada saat pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat menciptakan situasi

pembelajaran yang efektif , dan 2 responden atau 3% menyatakan tidak pernah pada saat

pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang efektif.

Tabel 26. Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

22

27

9

5

88

81

18

5

35

43

14

8

Jumlah 63 192 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 26 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 192 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% menyatakan sering dalam kegiatan

belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar, 22 responden atau 35%

menyatakan selalu dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa

untuk belajar, 9 responden atau 14% menyatakan kadang-kadang dalam kegiatan belajar

mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar, dan 5 responden atau 5%

menyatakan tidak pernah dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan

siswa untuk belajar.

62

Tabel 27. Pada proses pembelajaran di dalam kelas guru dapat memahami kondisi siswa disaat

proses pembelajaran berlangsung

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

29

31

3

0

116

93

6

0

46

49

5

0

Jumlah 63 215 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 27 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 215 dengan rincian sebanyak 31 responden atau 49% menyatakan sering pada proses

pembelajaran di dalam kelas guru dapat memahami kondisi siswa di saat proses pembelajaran

berlangsung, 29 responden atau 46% menyatakan selalu pada proses pembelajaran di dalam

kelas guru dapat memahami kondisi siswa di saat proses pembelajaran berlangsung, 3 responden

atau 5% menyatakan kadang-kadang pada proses pembelajaran di dalam kelas guru dapat

memahami kondisi siswa di saat proses pembelajaran berlangsung, dan 0 responden atau 0%

menyatakan tidak pernah pada proses pembelajaran di dalam kelas guru dapat memahami

kondisi siswa di saat proses pembelajaran berlangsung.

Tabel 28. Dalam proses belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi lingkungan kelas

sebagai tempat belajar siswa

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

4

3

20

37

80

111

32

59

63

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

2

1

3

3

6

3

5

5

Jumlah 63 200 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 28 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 200 dengan rincian sebanyak 37 responden atau 59% menyatakan sering dalam proses

belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi lingkungan kelas sebagai tempat belajar

siswa, 20 responden atau 32% menyatakan selalu dalam proses belajar mengajar di kelas guru

dapat mengatur kondisi lingkungan kelas sebagai tempat belajar siswa, 3 responden atau 5%

menyatakan kadang-kadang dalam proses belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi

lingkungan kelas sebagai tempat belajar siswa, dan 5 responden atau 5% menyatakan tidak

pernah dalam proses belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi lingkungan kelas

sebagai tempat belajar siswa.

Tabel 29. Pada proses pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam

kegiatan belajar mengajar

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

18

26

13

6

72

52

26

6

29

41

21

10

Jumlah 63 156 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 29 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 156 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan sering pada proses

pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar,

64

18 responden atau 29% menyatakan selalu pada proses pembelajaran di kelas guru dapat

membina tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 13 responden atau 21%

menyatakan kadang-kadang pada proses pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah

laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan 6 responden atau 10% menyatakan tidak pernah

pada proses pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam kegiatan

belajar mengajar.

Tabel 30. Setiap kegiatan belajar mengajar dikelas perilaku siswa bervariasi guru dapat

memahami tingkah laku siswa

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

20

23

13

7

80

69

26

7

32

36

21

11

Jumlah 63 182 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 30 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 182 dengan rincian sebanyak 23 responden atau 36% menyatakan sering setiap kegiatan

belajar mengajar di kelas perilaku siswa bervariasi guru dapat memahami tingkah laku siswa, 20

responden atau 32% menyatakan selalu setiap kegiatan belajar mengajar di kelas perilaku siswa

bervariasi guru dapat memahami tingkah laku siswa, 13 responden atau 21% menyatakan

kadang-kadang setiap kegiatan belajar mengajar di kelas perilaku siswa bervariasi guru dapat

memahami tingkah laku siswa, dan 7 responden atau 11% menyatakan tidak pernah pada proses

pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

65

Tabel 31. Respon guru dalam bentuk mengadakan tindakan remedial dapat mengembalikan

kondisi belajar yang optimal

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

22

26

10

5

88

78

20

5

35

41

16

8

Jumlah 63 191 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 31 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 191 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan sering respon guru

dalam bentuk mengadakan remedial dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal, 22

responden atau 35% menyatakan selalu respon guru dalam bentuk mengadakan remedial dapat

mengembalikan kondisi belajar yang optimal, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-

kadang respon guru dalam bentuk mengadakan remedial dapat mengembalikan kondisi belajar

yang optimal, dan 5 responden atau 8% menyatakan tidak pernah respon guru dalam bentuk

mengadakan remedial dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal .

Tabel 32. Keterampilan menciptakan kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil

merspon gangguan siswa yang berkelanjutan

Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

24

28

8

3

96

84

16

3

38

44

13

5

66

Jumlah 63 199 100

Sumber: Olahan data primer, 2012

Tabel 32 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor

jawaban 199 dengan rincian sebanyak 28 responden atau 44% menyatakan sering keterampilan

menciptakan kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa

yang berkelanjutan, 24 responden atau 38% menyatakan selalu keterampilan menciptakan

kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa yang

berkelanjutan, 8 responden atau 13% menyatakan kadang-kadang keterampilan menciptakan

kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa yang

berkelanjutan, dan 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah keterampilan menciptakan

kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa yang

berkelanjutan.

Berdasarkan paparan data angket jawaban 63 responden tentang mengontrol kelas dalam

kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo pada

tabel 23 sampai dengan 32 dapat diinterprestasi data sebagai berikut:

Tabel 33. Interprestasi data indikator mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar

di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

Sub Indikator Skor

Responden

Persentase

(%)

Kriteria

Penilaian

Proses pembelajaran di kelas guru dapat

mengontrol suasana pembelajaran dalam

KBM

188 66,13 Baik

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan

guru didalam kelas dapat menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan

210 77,77 Baik

Pada saat pembelajaran berlangsung

dikelas guru dapat menciptakan situasi

pembelajaran yang efektif

213 79,36 Baik

67

Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas

guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar

192 68,25 Baik

Pada proses pembelajaran di dalam kelas

guru dapat memahami kondisi siswa disaat

proses pembelajaran berlangsung

215 80,42 Sangat

Baik

Dalam proses belajar mengajar di kelas

guru dapat mengatur kondisi lingkungan

kelas sebagai tempat belajar siswa

200 72,48 Baik

Pada proses pembelajaran di kelas guru

dapat membina tingkah laku siswa dalam

kegiatan belajar mengajar

156 49,20 Cukup

Setiap kegiatan belajar mengajar dikelas

perilaku siswa bervariasi guru dapat

memahami tingkah laku siswa

182 62,96 Baik

Respon guru dalam bentuk mengadakan

tindakan remedial dapat mengembalikan

kondisi belajar yang optimal

191 67,72 Baik

Keterampilan menciptakan kondisi belajar

yang optimal guru mampu dan terampil

merspon gangguan siswa yang

berkelanjutan

199 71,95 Baik

Jumlah 1946 696

Rata-Rata 195 69,62 Baik

Sumber Olahan Data Primer 2012

Tabel 33 tentang interprestasi data indikator mengontrol kelas dalam kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, diperoleh skor

jawaban responden rata-rata sejumlah 195 dengan persentase 69,62%. Dengan kategori baik

Hasil pengolahan data ini dikaitkan dengan mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga kondisi belajar dapat optimal dengan kriteria penilaian bahwa mengontrol kelas dalam

kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berada

pada kategori cukup baik dengan persentase 66,62%.

68

Dari hasil interprestasi pengelolaan data keempat indikator tersebut yang digunakan

untuk mendapatkan gambaran yang rill tentang pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel dibawah

ini.

Tabel 34: Kesimpulan Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto

Kabupaten Gorontalo

Indikator Persentase (%) Klasifikasi

Penilaian

Mendesai kelas dalam kegiatan belajar mengajar 71,94 Baik

Menorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar

mengajar

70,84 Baik

Mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar 69,62 Baik

Jumlah 212

Rata-Rata 70,8 Baik

Sumber Olahan Data Primer 2012

Berdasarkan tabel 36 diperoleh gambaran bahwa pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berada pada ketegori baik dengan persentase rata-rata

sekitar 70,8%. Perolehan persentase ini merupakan akumulasi dari indikator mendesain kelas

dalam kegiatan belajar mengajar berada pada kategori baik dengan persentase 71,94%,

mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar berada pada ketegori baik dengan

persentase 70,84%, mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar berada pada kategori baik.

B. Pembahasan

Sehubungan dengan penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran yang riil tentang

pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yang diuraikan

dalam beberapa indikator yaitu:

1. Mendesai kelas dalam kegiatan belajar mengajar

Hasil pengelolaan data untuk indikator pmendesain kelas dalam kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo diperoleh persentase

69

71,94% dari frekuensi total angket. Hasil ini dihubungkan dengan kriteria penilaian angket

mendesain kelas dalam kegiatan belajar mengajar adalah baik. Dengan demikian dapat dipahami

bahwa pengelolaan kelas dapat memberikan suatu konstribusi di dalam kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas dalam hal ini guru sudah menujukan hasil kerjanya dalam menciptakan

suasana belajar sehingga siswa mendapatkan pelayanan di dalam proses pembelajaran. Namun

disisi lain pengelolaan kelas dalam pengelolaan kelas secara fisik perlu untuk lebih ditingkatkan

lagi kearah yang lebih baik, karena masih terdapat sekitar 28,06% guru belum mampu

mengelolah kelas secara fisik dalam kegiatan belajar mengajar

2. Menorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar

Hasil pengelolaan data untuk indikator menorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo diperoleh persentase

70,84% dari frekuensi total angket. Hasil ini dihubungkan dengan kriteria penilaian angket

mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar adalah baik. Dengan demikian dapat

dipahami bahwa pengelolaan kelas dapat memberikan suatu konstribusi di dalam kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas dalam hal ini guru sudah menujukan hasil kerjanya dalam

mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar dari aspek kondisi sosioemosional dan

prilaku guru dalam menjalin hubungan kerja sama antara guru dan siswa. Namun disisi lain

pengelolaan kelas dalam mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar perlu untuk

lebih ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik, karena masih terdapat sekitar 29,16% guru belum

mampu mengelolah kelas secara non fisik dalam kegiatan belajar mengajar.

3. mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar

Hasil pengelolaan data untuk indikator mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar

mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo diperoleh persentase

70

69,62% dari frekuensi total angket. Hasil ini dihubungkan dengan kriteria penilaian angket

mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar adalah baik. Dengan demikian dapat dipahami

bahwa mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi pengelolaan

kelas dalam kegiatan belajar mengajar hal ini guru sudah menujukan hasil kerjanya dalam

mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran dikelas. Namun disisi lain hambatan-hambatan yang mempengaruhi pengelolaan

kelas masih perlu untuk lebih ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik, karena masih terdapat

sekitar 30,38% guru belum mampu mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar sehingga

pembelajaran dapat efektif.