BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

20
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakasanakan di Kecamatan Argomulyo, di SD Negeri Ledok 2 yang terletak di Jalan.Veteran nomor 43.Saat melakukan uji validitas soal post test, peneliti menggunakan subjek dari siswa-siswi kelas 6 SD Negeri Ledok 2. Yang terdiri dari 18 siswi perempuan, dan 16 siswa laki-laki.Sedangkan Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Ledok 2, dengan jumlah murid 42.Terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 21 siswi perempuan. Dari hasil observasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian, kondisi ruang kelas 5 cukup luas dan baik untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.Selaian itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar Pahlawan Nasional yang merupakan hasil kreativitas murid kelas 5.Selain gambar pahlawan, terdapat juga karangan puisi dan pantun yang ditempelkan di dinding kelas 5. Karakteristik siswa di kelas 5 memang berbeda, ada siswa yang aktif dalam pelajaran tetapi adabeberapa siswa yang pasif saat kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran sudah cukup baik, terkadang minat belajar siswa kurang maksimal karena siswa cenderung ramai dan berbicara sendiri. Saat ditanya guru mengenai materi pembelajaran siswa menjawab tahu dan bisa, tetapi saat diberi soal posttest, beberapa siswa yang menjawab ya dan bisa masih mendapatkan hasil yang kurang maksimal. 4.1.1 Pra Siklus Dalam kegiatan pra siklus diperoleh data hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA, terdapat beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang sudah di tetapkan yaitu 70.nilai siswa pada kondisi awal sebelum penelitian dapat dilihat pada tabel.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakasanakan di Kecamatan Argomulyo, di SD

Negeri Ledok 2 yang terletak di Jalan.Veteran nomor 43.Saat melakukan uji validitas

soal post test, peneliti menggunakan subjek dari siswa-siswi kelas 6 SD Negeri Ledok

2. Yang terdiri dari 18 siswi perempuan, dan 16 siswa laki-laki.Sedangkan Subjek

penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Ledok 2, dengan jumlah murid

42.Terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 21 siswi perempuan.

Dari hasil observasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian, kondisi

ruang kelas 5 cukup luas dan baik untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.Selaian

itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar Pahlawan Nasional

yang merupakan hasil kreativitas murid kelas 5.Selain gambar pahlawan, terdapat

juga karangan puisi dan pantun yang ditempelkan di dinding kelas 5.

Karakteristik siswa di kelas 5 memang berbeda, ada siswa yang aktif dalam

pelajaran tetapi adabeberapa siswa yang pasif saat kegiatan pembelajaran. Dalam

kegiatan pembelajaran sudah cukup baik, terkadang minat belajar siswa kurang

maksimal karena siswa cenderung ramai dan berbicara sendiri. Saat ditanya guru

mengenai materi pembelajaran siswa menjawab tahu dan bisa, tetapi saat diberi soal

posttest, beberapa siswa yang menjawab ya dan bisa masih mendapatkan hasil yang

kurang maksimal.

4.1.1 Pra Siklus

Dalam kegiatan pra siklus diperoleh data hasil belajar siswa kelas 5 pada mata

pelajaran IPA, terdapat beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang

sudah di tetapkan yaitu 70.nilai siswa pada kondisi awal sebelum penelitian dapat

dilihat pada tabel.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

48

Tabel 9

Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase

< 70 Belum Tuntas 10 24%

≥ 70 Tuntas 32 76%

Jumlah Seluruhnya 42 100%

Dari tabel 4.2. dapat dilihat bahwa Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus siswa

yang belum mencapai KKM 70 adalah 10 siswa atau 24% sedangkan siswa yang

mencapai KKM adalah 32 atau 76% siswa. Dari data diatas dapat kita lihat

presentase siswa yang sudah memenuhi KKM dalam diagram lingkaran dibawah.

Gambar 3

Ketuntasan Hasil Belajar siswa

Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian diantaranya. Peneliti

meminta Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan di pakai dalam

penelitian. Memastikan hari jam pembelajaran yang akan digunakan penelitian.

Kemudian, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang di dalamnya terdapat

sintak pembelajaran Two Stay Two Stray.Selain menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, peneliti juga menyusun lembar observasi aktivitas guru dan lembar

observasi aktivitas murid.Setelah menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaranpeneliti dan lembar observasi peneliti bekerjasama dengan guru kelas,

dalam hal ini peneliti menjelaskan bagaimana sintak yang akan digunakan dalam

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

49

kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Selain itu, peneliti harus membuat alat peraga yang kemudian diberikan

kepada guru kelas yang akan dipakai saat menjelaskan materi dalam siklus I dan II.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1

a. Kegiatan Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Dalam

perencanaan peneliti menanyakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang

akan digunakan penelitian kepada guru kelas 5 SDN Ledok 2 Salatiga. Kemudian

menanyakan hari dan jam pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Setelah

mendapatkan SK dan KD penilit menyusun RPP yang akan digunakan dalam

penelitian, dalam penyusunan RPP, tak lupa peneliti juga membuat media

pembelajaran yang sesuai dengan materi IPA.

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai peneliti menyiapkan materi ajar,

media dan bahan ajar siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi aktivitas guru,

lembar observasi aktivitas siswa.

b. Pertemuan I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan dimana pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 3 April 2014 pukul 09.00-10.45.

Sebelum mengadakan kegiatan siklus 1, peneliti bertemu dengan Kepala Sekolah SD

Negeri Ledok 02 untuk memberikan surat keterangan penelitian skripsi. Kemudian

bertemu guru kelas dan bersama-sama menuju ruang kelas 5.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyiapkan siswa dan memberikan

kesempatan kepada sekretaris kelas untuk mengabsen dan mencatat siapa yang tidak

masuk sekolah.Kemudian guru melakukan apresepsi dengan bertanya kepada siswa

“apakah air di bumi bisa habis?Jika bisa berikan alasan kalian”.Dengan mengangkat

tangan siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan jawaban yang mereka

miliki.Ketika beberapa siswa sudah memberikan pendapatnya, guru meluruskan

pendapat siswa dengan memberikan sedikit jawaban tentang materi daur air bahwa air

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

50

di bumi tidak bisa habis, mengapa? Karena jawaban selengkapnya akan dijelaskan

guru saat menerangkan materi.

Pada kegiatan inti, guru menerangkan apa itu daur air dengan menggunakan

alat peraga berupa gambar skema daur air di bumi. Guru menjelaskan dengan baik

dan lengkap tentang materi daur air. Kemudian guru membagi siswa menjadi 7

kelompok. Dimana setiap kelompok terdiri dari 6 orang anggota kelompok dengan

cara berhitung. Kemudian guru memberikan soal kepada setiap kelompok untuk

didiskusikan. Guru memberikan waktu 25 menit untuk semua kelompok guna

mendiskusikan lembar diskusi. Dalam kegiatan diskusi beberapa kedapatan berbicara

sendiri dan asyik mengobrol dengan kelompok lain. Sehingga guru memberikan

perhatian khusus bagi siswa tersebut dengan memberikan tugas untuk mencatat

pekerjaan atau pendapat yang diutarakan oleh temannya.Waktu yang diberikan oleh

guru ternyata kurang dan siswa meminta tambahan waktu untuk menyelesaikan

lembar diskusi, sehingga guru memberikan tambahan waktu 5 menit untuk

menyelesaikan.Setelah diberikan tambahan waktu guru meminta setiap kelompok

menyiapkan 2 anggota kelompok untuk menjadi tamu yang akan mempresentasikan

hasil diskusi kepada teman di kelompok lain. Saat waktu dirasa cukup guru

mempersilahkan 2 anggota kelompok yang menjadi tamu untuk kembali ke kelompok

asal.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya pada hari

senin tanggal 7 April 2014 supaya siswa membawa artikel yang diperoleh dari Koran,

majalah, internet dan media massa lainnya yang berhubungan dengan bencana alam

di Indonesia yang disebabkan oleh air.

c. Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus pada pertemuan II adalah lanjutan dari pertemuan

I. Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Senin, pada tanggal 7 April 2013

pukul 09.00-10.45 WIB. Siswa berbaris di depan kelas sebelum memasuki ruang

kelas. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada sekretaris kelas untuk absensi

kelas.Pada pertemuan ke dua semua siswa hadir. Guru melakukan aprsepsi dengan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

51

membacakan artikel atau berita tentang kondisi alam Indonesia yang berhubungan

dengan air. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang

sudah dibacakan oleh guru, mengapa bisa terjadi peristiwa yang telah dibacakan oleh

guru.

Guru meminta siswa untuk menunjukkan artikel yang sudah dibawa dari

rumah, dan menunjuk beberapa siswa untuk membacanya. Kemudian guru enjelaskan

materi kepada siswa kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air di

bumi.Dengan menggunakan artikel siswa, guru dapat memberikan beberapa contoh

kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.

Guru membagi siswa kedalam 7 kelompok dimana setiap anggota

beranggotakan enam siswa. Setelah berkumpul dengan kelompoknya, guru

membagikan lembar diskusi untuk setiap anggota kelompok dan memberikan waktu

25 menit untuk mendiskusikan lembar diskusi dengan temannya.Saat diskusi

berlangsung, masih terdapat beberapa siswa yang terlihat asyik mengobrol dan

bermain dengan teman lainnya, sehingga mengganggu teman yang sedang

berdiskusi.Setelah mendengarkan dan memahami aturan pembelajaran dari

pertemuan 1, setiap anggota kelompok sudah menyiapkan 2 anggota kelompoknya

untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan kelompok

lainnya.Sehingga guru tidak perlu menjelaskan ulang kepada siswa aturan

pembelajaran berlangsung.

Setelah semua kelompok menyelesaikan presentasinya siswa diminta kembali

ke tempat duduk masing-masing. Guru bersama siswa membuat kesimpulan belajar

pada hari itu. Kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang sudah

disampaikan.Bel istirahat berbunyi semua siswa diijinkan untuk keluar kelas dengan

tertib.

d. Pertemuan III

Pada pertemuan tiga pada siklus I digunakan untuk mengevaluasi seberapa

dalam materi yang dikuasai siswa yang telah diberikan.Kegiatan awal hanya berisi

tanya jawab dan pembahasan ulang dari materi yang telah dibahas pada pertemuan I

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

52

dan II selanjutnya peneliti menyiapkan lembar soal tes dan lembar jawaban. Siswa

tetap duduk di tempatnya masing-masing.Sebelum siswa melakukan tes, guru

memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang

materi yang belum dipahami.Beberapa siswa mengajukan pertanyaan kepada guru

sebelum tes berlangsung.Setelah itu siswa mengerjakan soal secara individu.Pada tes

siklus I ini siswa lebih mandiri dalam mengerjakan soal. Peneliti menjumpai adanya

beberapa siswa yang bertanya pada siswa lain atau pun mencontek. Guru langsung

memberikan teguran dan membuat peraturan jika kedapatan siswa yang mencontek

akan di hokum mengerjakan ulangan di luar kelas. Setelah tes dilaksanakan siswa dan

guru mengadakan refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.

4.1.3 Observasi

Observasi dilakukan pada setiap pertemuan.Hasil tindakan siklus I berupa

hasil observasi praktik pembelajaran dan aktivitas siswa selama siklus I dan hasil

nilai siswa.Observasi yang dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan pada

pertemuan kedua.Sedangkan pada pertemuan ketiga tidak diadakan observasi karena

pertemuan ketiga hanya untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami materi

yang disampaikan dengan menerapkan model kooperatif tipe Two Stay Two

Stray.Observasi dilakukan olehpeneliti di SD Negeri Ledok 02.

4.1.4 Refleksi

Refleksi dilakukan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I

dari pertemuan I, II,dan III. Yaitu merefleksi semua kegiatan dalam proses

pembelajaran. Hasil refleksi dengan cara menggunakan nilai tes evaluai dan nilai

lembar hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini dilaksanakan

supaya peneliti dapat digunakan untuk menganalisis kekurangan–kekurangan yang

ada sehingga peneliti mampu merencanakan strategi yang dapat digunakan untuk

perbaikan pada siklus II dan juga sekaligus dapat digunakan untuk membandingkan

hasil tindakan pada siklus I dan sebelum menggunakan tindakan.

Secara keseluruhan penerapan model kooperatif tipe Two Stay Two

Strayterkadang mengalami hambatan karena beberapa faktor diantaranya:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

53

1. Penerapan metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray belum terbiasa

digunakan dalam pembelajaran sehingga siswa belum memahami sepenuhnya

aturan permainan dan tentunya mengalami kendala untuk dikembangkan.

2. Kelas yang digunakan untuk penelitian tergolong kelas yang cukup besar,

dimana siswa berjumlah 42. Sehingga saat berdiskusi cenderung ramai karena

kelompok besar, karena tidak ada pembeda antar anggota kelompok.

3. Terbatasnya waktu yang digunakan untuk setiap kali pertemuan, sehingga

tidak semua kelompok dapat menerima anggota kelompok yang akan

mempresentasikan.

4. Diskusi kelompok belum berjalan dengan maksimal. Masih banyak siswa

yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.

4.1.5 Pelaksanaan Siklus 2

Siklus II dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan tatap muka.Sama seperti yang

dilakaukan pada siklus I, sebelum melaksanakan penelitian peneliti menyusun

beberapa perencanaan yan terdiri dari yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, dan

refleksi.

a. Kegiatan Perencanaan

Pada pembelajaran siklus II pertemuan satu adalah tindak lanjut dan

perbaikan pada pembelajaran siklus I. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan

dengan menerapkan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two

Stray dan disertai hasil refleksi pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II dengan

Standar Kompetensi Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya

dengan penggunaan sumber daya dan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan

Sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai peneliti menyiapkan peralatan dan

perlengkapan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar

Observasi kegiatan siswa, Lembar observasi kegiatan guru, Lembar kerja siswa,

Lembar Penilaian, dan diorama gunung berapi yang akan digunakan untuk kegiatan

percobaan di kelas.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

54

b. Pertemuan I

Pertemuan pertaman siklus II dimulai pada Senin tanggal 14 April pukul

09.00-10.45 WIB.Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran guru merapikan siswa

berbaris, memeriksa kesiapan siswa mengikuti pembelajaran, berdoa dan memeriksa

kehadiran siswa.Pada pertemuan pertama terdapat 2 siswa yang tidak bisa mengikuti

pelajaran karena sakit.Setelah itu guru melakukan apresepsi dengan bertanya kepada

siswa “apakah diantara murid-murid ada yang pernah mengalami bencana

alam?”.Dengan mengangkat tangannya, siswa mencoba menjawab pertanyaan dari

guru.Kemudian guru menunjuk salah seorang siswa untuk menceritakan

pengalamannya berhubungan dengan bencana alam. Kmudian guru membacakan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu.

Saat kegiatan Eksplorasi, guru memberikan beberapa contoh tentang bencana

alam yang biasa terjadi di Indonesia.Dalam kesempatan tersebut guru mengambil

contoh kejadian gunung meletus.Tidak hanya menerangkan, guru juga melakukan

percobaan/mendemonstrasikan kejadian gunung meletus dengan diorama yang sudah

disiapkan oleh peneliti. Ketika melakukan percobaan di depan kelas, siswa

diperbolehkan untuk maju dan mendekat agar dapat melihat secara jelas percobaan

yang dilakukan oleh guru. Dalam kegiatan ini siswa sangat antusias. Bahkan seorang

siswa haru ditenangkan oleh karena berebut posisi yang paling depan. Ketika dirasa

semua siswa sudah siap, guru mejelaskan bagian-bagian dari diorama gunung seperti

kawah, puncak, lereng dll.Selain itu guru juga menyebutkan bahan-bahan yang

digunakan untuk membuat diorama dan bahan percobaan yang dibutuhkan.

Selesai melakukan percobaan, guru mempersilahkan siswa untuk kembali ke

tempat duduknya masing-masing.Kemudian guru membagi siswa kedalam 10

kelomppok, dimana setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.Guru memberikanlembar

diskusi tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia. Dengan waktu yang yang

diberikan 25 menit untuk mendiskusikan dengan anggota kelompok lain.Diskusi

berlangsung lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I, karena dalam diskusi ini

setiap kelompok hany beranggotakan 4 orang, sehingga semua anggota siswa benar

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

55

mendapatkan tugas yang harus dikerjakan.Selain itu guru lebih mudah untuk

mengontrol siswa yang dianggap mendapat perhatian khusus.Ketika waktu habis,

guru meminta menyiapkan 2 orang setiap kelompok untuk mempresentasikan tugas di

hadapan kelompok lainnya.Setelah selesai, siswa diminta untuk kembali ke

tempatnya masing-masing.

Bersama siswa, guru melakukan Tanya jawab tentang materi yang sudah

diterangkan. Salah seorang siswa bertanya kepaa guru “apakah bencana alam yang

terjadi di setiap Negara itu sama?” kemudian guru menjawab “tidak semua bencana

alam bisa disamakan satu Negara dengan negara lainnya. Contoh jika di Indonesia

bisa terjadi Tsunami, lain halnya di negara Jerman.Mengapa?Karena di negara

Jerman tidak memiliki laut seperti negara Indonesia yang sebagian besar wilayahnya

adalah wilayah perairan”. Setelah dirasa cukup menjawab, guru bertanya apakah ada

yang ingin ditanyakan lagi?.Begitu seterusnya hingga dirasa sudah tidak ada

pertanyaan lagi. Kemudian guru memberikan kesimpulanpembelajarandan meminta

siswa untuk membawa sebuah artikel yang diambil dari koran, majalah, internet dll

tentang bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia.

c. Pertemuan II

Pertemuan kedua adalah tindak lanjut dari pertemuan pertama.Kegiatan

pembelajaran dilaksankan pada hari kamis 17 April 2014 dimulai pukul 09.00-10.45

WIB.Sama seperti pertemuan pertama, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran

guru merapikan siswa berbaris, memeriksa kesiapan siswa mengikuti pembelajaran,

berdoa dan memeriksa kehadiran siswa awal guru akan menyiapkan siswa, berdoa,

dan memeriksa kehadiran siswa. Pada pertemuan ini terdapat 1 orang siswa yang

tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan urusan keluarga.Apresepsi

dilakukan denganmembacakan artikel atau berita tentang kondisi alam Indonesia

yang terkena bencana alam. Kemudian .memberitahukan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai yaitu “setelah siswa berdiskusi dengan anggota kelompok lainnya,

siswa mampu memberikan saran atau usulan cara mencegah banjir dan tanah longsor.

Siswa mampu membuat laporan berdasrkan artikel yang sudah dibawa”.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

56

Guru meminta salah seorang siswa untuk membaca artikel yang sudah dibawa

dari rumah. Setelah mendengarkan salah seorang siswa membaca, kini guru

memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menanggapi mengapa bencana

tersebut bisa terjadi.Dengan mengangkat tangan siswa bergantian memberikan

jawaban dan tanggapannya.Kemudian guru membagi siswa menjadi 10 kelompok,

terdapat 1 kelompok dimana anggotanya menjadi 5 orang karena jumlah siswa yang

ganjil. Guru memberikan sebuah lembar diskusi dan diberikan kepada setiap

kelompok. Siswa diberikan waktu 20 menit untuk menulis sebanyak-banyaknya

saran, cara untuk menanggulangi bencana banjir dan tanah longsor. Ketika waktu

habis dua perwakilan kelompok menuju ke kelompok lain untuk mempresentasikan di

anggota lain hingga waktu yang ditentukan dan kembali ke kelompok masing-

masing.

Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran guru bersama siswa

menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran pada hari itu dilanjutkan dengan tanya

jawab tentang materi yang sudah diterangkan. Kemudian siswa diminta belajar untuk

pertemuan selanjutnya karena akan diadakan evaluasi hasil belajar.

d. Pertemuan III

Pertemuan ke III digunakan peneliti untuk mengadakan evaluasi dengan

mengerjakan soal–soal tes individu. Pembelajaran dibuka dengan pemberian

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya

yaitu materi pada pertemuan I dan II. Guru kemudian merespon pertanyaan yang

diajukan oleh siswa. Setelah itu dilanjutkan siswa mengerjakan soal tes

individu.Selama mengerjakan soal tes individu, guru dan peneliti mengawasi dengan

seksama bagaimana siswa mengerjakan.Ada beberapa siswa yang masih bertanya

pada teman sebangkunya. Namun sebagian besar siswa sudah mandiri dan bisa

membedakan nama yang tugas kelompok dan mana yang tugas individu. Guru

memberikan waktu 1x45 menit untuk menyelesaikan soal setelah siswa

menyelesaikan tes siswa siswa dan guru membahas tentang hal- hal yang belum

diketahui siswa dan menutup pertemuan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

57

4.1.6 Observasi

Observasi dilakukan pada setiap pertemuan.Hasil tindakan siklus I berupa

hasil observasi praktik pembelajaran dan aktivitas siswa selama siklus I dan hasil

nilai siswa.Observasi yang dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan pada

pertemuan kedua.Sedangkan pada pertemuan ketiga tidak diadakan observasi karena

pertemuan ketiga hanya untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami materi

yang disampaikan dengan menerapkan model kooperatif tipe Two Stay Two

Stray.Observasi dilakukan olehpeneliti di SD Negeri Ledok 02.

4.1.7 Refleksi

Refleksi dilakukan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dan

pengamatan pada siklus II. Guru sudah bisa menerapkan model kooperatif tipe Two

Stay Two Stray dengan baik sesuai RPP. Dengan pengamatan yang dilakukan, dapat

diketahui bahwa siswa telah mengikuti pembelajaran dengan aktif.Diskusi dan

presentasi dapat berjalan dengan lancar.Siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok,

dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas

kelompok.Model pembelajaran ini diterapkan dengan sesungguh-sungguhnya

sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan.Dalam

pelaksanaan ini terlihat setiap kelompok mudah dikenali karena memakai

lambing/penanda yang digunakan setiap anggota kelompok. Sehingga saat bertamu

ke kelompok lain, guru lebih mudah untuk memperhatikan.

4.2 Hasil Penelitian

Setelah melakukan kegiatan penelitian dari kegiatan pra siklus hingga siklus 2

diperoleh data yang akan digunakan untuk mengukur dan membandingkan apakah

terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 2. Data tersebut

diperoleh dari nilai yang diperoleh siswa saat mengerjakan lembar evaluasi

siswa.Sedangkan untuk kegiatan pra siklus diperoleh melalui wawancara dengan guru

kelas.Untuk melihat terlaksananya sintak dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat

melalui lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

58

4.2.1 Deskripsi Data

a. Deskripsi Data Siklus 1

Pengukuran keberhasilan penerapan pembelajaran menggunakan model

kooperatif tipe Two Stay Two Stray berupa hasil belajar siswa.Sehingga diperoleh

nilai pada siklus I yang dapat dilihat pada tabel.

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Nilai Siklus 1

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase

1 50 – 59 2 5 %

2 60 – 69 7 17 %

3 70 – 79 14 33,5 %

4 80 – 89 13 29 %

5 90 – 99 6 15,5 %

Jumlah 42 100%

Dari tabel destribusi frekuensi diatas, dapat dilihat bahwa setelah tindakan

siklus I siswa yang memperoleh nilai 90-99 adalah 15,5% atau sebanyak 6 siswa,

yang mendapat nilai 80-89 adalah 29% atau 13 orang, siswa yang mendapatkan nilai

70-79 sebanyak 33,5% atau 14 orang siswa, yang mendapat nilai 60-69 yaitu

sebanyak 17% atau 7 orang siswa sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 50-59

adalah 5% dengan jumlah 2 orang siswa. Dapat kita lihat melalui diagram batang

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

59

Gambar 4

Diagram Batang Perolehan Nilai IPASiswa kelas 5 SD Negeri Ledok 2 tahun

ajaran 2013/2014 pada Siklus 1

Dengan data yang diperoleh, terdapat 33 siswa yang sudah memenuhi KKM

dan siswa yang tidak memenuhi KKM berjumlah 9 orang.Perbandingan tersebut

dapat kita lihat dalam tabel perbandingan nilai siswa sebagai berikut.

Tabel 11

Ketuntasan nilai siswa nilai IPA Siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 2 tahun

ajaran 2013/2014 pada Siklus 1

Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase

< 70 Belum Tuntas 9 21,5 %

≥ 70 Tuntas 33 78,5 %

Jumlah Keseluruhan 42 100%

0

2

4

6

8

10

12

14

50 – 59 Belum Tuntas

60 – 69 Belum Tuntas

70 – 79 Tuntas

80 – 89 Tuntas

90 – 99 Tuntas

Fre

kue

nsi

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

60

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 5

Perbandingan nilai siswa memenuhi KKM dan siswa yang belum memenuhi

KKM

b. Deskripsi Data Siklus 2

Pengukuran keberhasilan penerapan pembelajaran menggunakan model

kooperatif tipe Two Stay Two Stray berupa hasil belajar siswa.Sehingga diperoleh

nilai pada siklus I yang dapat dilihat pada tabel.

Tabel 12

Distribusi Frekuensi Nilai Siklus 2

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase

1 41 – 50 1 2,5 %

2 51 – 60 1 2,5 %

3 61 – 70 1 2,5 %

4 71 – 80 13 31 %

5 81 – 90 10 24 %

6 91 – 100 16 37,5 %

Jumlah 42 100 %

Dari tabel destribusi frekuensi diatas, dapat dilihat bahwa setelah tindakan

siklus I siswa yang memperoleh nilai 91-100 adalah 37,5% atau sebanyak 16 siswa,

yang mendapat nilai 81-90 adalah 24% atau 10 orang, siswa yang mendapatkan nilai

71-80 sebanyak 31% atau 13 orang siswa, yang mendapat nilai 61-70 yaitu

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

61

sebanyak 2,5% atau 1 orang siswa sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 51-

60adalah 2,5% dengan jumlah 1 orang siswa. Dan siswa yang mendapatkan nilai 41-

50 adalah 2,5% dengan jumlah 1 orang siswa. Dapat kita lihat melalui diagram batang

dibawah

Gambar 5

Diagram Batang Perolehan Nilai IPA Siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 2 tahun

ajaran 2013/2014 pada Siklus 2

Dengan data yang diperoleh, dari jumlah keseluruhan siswa terdapat 39 siswa

yang sudah memenuhi KKM dan siswa yang tidak memenuhi KKM berjumlah 3

orang.Dalam fase ini terdapat peningkatan yang cukup signifikan, namun masih

terdapat siswa yang belum memenuhi KKM.Perbandingan tersebut dapat kita lihat

dalam tabel perbandingan nilai siswa sebagai berikut.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

41 – 50 Belum Tuntas

51 – 60 Belum Tuntas

61 – 70 Belum Tuntas

71 – 80 Tuntas

81 – 90 Tuntas

91 – 100 Tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

62

Tabel 13

Perbandingan Nilai siswa

Nilai Keterangan Jumlah Siswa Presentase

< 70 Belum Tuntas 3 7 %

≥ 70 Tuntas 39 93 %

Jumlah Keseluruhan 42 100%

Dapat dilihat pada diagram lingkaran, terdapat 93% siswa mampu memenuhi

KKM.Sedangkan sisanya 7% masih di bawah KKM.

Tuntas

TidakTuntas

Gambar 6

Perbandingan nilai siswa memenuhi KKM dan siswa yang belum memenuhi

KKM

4.2.2 Analisis Data

Pada bagian ini dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa mulai dari Pra

siklus,Siklus I, dan Siklus II.Nilai yang diperoleh pada pra siklus, siklus I dan siklus

II sangat berbeda.Terdapat dua jenis analisis yang digunakan yaitu, Analisis

Ketuntasan dan Analisis Komparatif.

a. Analisis Ketuntasan

Pada bagian analisis ketuntasan dapat dilihat hasil belajar yang diperoleh

siswa mulai dari Pra Siklus, Siklus 1 hingga Siklus 2.Tolak ukur analisis ketuntasan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

63

sendiri dilihat dari nilai siswa apakah sudah diatas KKM atau sebaliknya. Analisis

Ketuntasan dapat dilihat dalam tabel

Tabel 14

Ketuntasan nilai siswa Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

Waktu Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Keterangan T BT T BT T BT

Jumlah Siswa 32 10 33 9 39 3

Jumlah Keseluruhan 42 42 42

b. Analisis Komparatif

Pada bagian ini akan dibandingkan persentase pada Pra siklus,Siklus I, dan

Siklus II. Nilai yang diperoleh pada pra siklus, siklus I dan siklus II sangat

berbeda.Nilai tertinggi dan terendahnya berbeda tiap siklus.Maka dapat dibuat

destribusi frekuensi nilai pra siklus, siklus I dan siklus II seperti yang terlihat pada

tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 15

Destribusi Frekuensi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Interval nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frek (%) Frek (%) Frek (%)

40 – 49 1 2% - - 1 2,5%

50 – 59 4 9,5% 2 5% 1 2,5%

60 – 69 5 12% 7 17% 1 2,5%

70 – 79 10 24% 14 33,5% 13 31%

80 – 89 12 28,5% 13 29% 10 24%

90 - 100 10 24% 6 15,5% 16 37,5%

Jumlah 42 100% 42 100% 42 100%

Rata - Rata 76.190476 76.4285714 85.243902

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

64

Pada pra siklus, siklus I dan siklus II siswa yang memperoleh nilai 40-49 pada

pra siklus sebanyak 1 siswa atau 2% pada siklus I 0 dan siklus II 1 siswa atau 2,5%,

yang memperoleh 50-59 pada pra siklus 4 siswa atau 9,5%, pada siklus I terdapat 2

siswa atau 5%,pada siklus 2 menjadi 1 siswa atau 2,5%. Pada pra siklus siswa yang

memperoleh nilai 60-69 adalah 5 siswa atau 12% pada siklus II menjadi 7 siswa atau

17% sedangkanpada siklus II turun menjadi1 siswa atau 2,5%. Siswa yang

memperoleh nilai 70-79 pada pra siklus 10 siswa atau 24%, pada siklus I naik

menjadi 14 siswa atau 33,5%, dan pada siklus II menjadi 13 siswa atau 31%. Siswa

yang mendapat nilai 80-89 pada pra siklus ada 12 siswa atau 28,5%, pada siklus I

meningkat menjadi 13 siswa atau 29%% dan pada siklus II menjadi 10 siswa atau

24%. Siswa yang mendapatkan nila 90-100 saat pra siklus terdapat 10 siswa atau 24%

siklus 1 terdapat 6 siswa atau 15,5% dan siklus 2 meningkat menjadi 16 siswa atau

37,5%.

Tabel 16

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 76% 79 % 93 %

Belum Tuntas 24% 21 % 7 %

Jumlah 100% 100% 100%

Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran IPA pada siswa

kelas 5 SD Negeri Ledok 2 mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Ketuntasan

belajar siswa pada pra siklus 76%, meningkat menjadi 79 % pada siklus I, dan pada

siklus II meningkat lagi menjadi 93%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan

3% dari pra siklus ke siklus I. Setelah diadakan refleksi dan evaluasi selama siklus I

hasil belajar siswa kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sebesar

14%.Dari yang siklus I 79% menjadi 93% pada akhir siklus II.Peningkatan tersebut

dapat digambarkan dalam diagram batang seperti dibawah ini.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

65

Gambar 7

Perbandingan ketuntasan belajar siswa

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penggunaan metode Two Stay Two Stray terbukti dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 2 Kecamatan Argomulyo.Peningkatan

tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan tiap-tiap aspek dalam aktivitas guru

selama proses pembelajaran dan aktivitas siswa saat pembelajaran. Pada siklus I ke

siklus II mengalami peningkatan.Sedangkan hasil belajar dari awal sebelum tindakan,

siklus I, dan siklus II juga mengalami peningkatan.Indikator kinerja hasil

pembelajaran yang ditentukan oleh peneliti sudah tercapai pada siklus II.

Hambatan yang pertama terjadi karena guru dan siswa belum terbiasa

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Tetapi hal

tersebut bisa diatasi dengan baik dan melihat aktivitas guru dan siswa yang

mengalami perkembangan menjadi lebih baik. Guru memberikan usaha yang

maksimal untuk lebih baik lagi dalam membimbing siswanya melakukan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray. Guru kelas tidak sungkan bertanya pada peneliti tentang RPP dan juga tentang

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8068/4/T1_292010263_BAB IV.pdf · itu dinding-dinding kelas banyak dihiasi oleh gambar-gambar

66

kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Setiap pertemuan guru

melakukan peningkatan dalam menerapkan model ini. Hal tersebut dapat dilihat dari

adanya peningkatan positif dalam aktivitas kinerja guru selama proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay Two Stray siswa lebih berperan dalam pembelajaran dan guru hanya

membimbing dan memfasilitasi siswa. Dengan karakteristik siswa kelas 5 SD Negeri

Ledok 2 yang cukup ramai Karen kelas yang tergolong cukup besar penerapan model

kooperatif Two Stay Two Stray saja belum bisa membuat seluruh siswa aktif dalam

proses pembelajaran. Diperlukan adanya stimulus lain berupa contoh soal dan

pembahasannya.

Pada dasarnya siswa sudah bisa memahami dan pernah melihat peristiwa alam

yang ada disekitar, namun mereka mengalami kesulitan saat diminta menyebutkan

dampak yang terjadi, apa penyebab terjadinya peristiwa alam tersebut, material apa

yang dikeluarkan saat terjadi peristiwa alam dan masih banyak lagi. Untuk tipe kelas

yang ramai seperti kelas 5 SD Negeri Ledok 2 kegiatan mempresentasikan hasil kerja

kelompok menjadi lebih hidup. Siswa lain yang tidak maju aktif dalam memberikan

tanggapan dan juga saran terhadap hasil jawaban kelompok lain. Hal ini melatih

keberanian dan juga konsentrasi siswa.Ada juga beberapa siswa yang bertipe pendiam

menjadi bisa lebih aktif dalam menyampaikan pendapat.Secara keseluruhan siswa

bisa mengikuti pembelajaran dengan tertib, hanya saja beberapa siswa yang bertipe

pembuat onar harus bisa diredam oleh guru. Dengan cara diberikan beberapa

pertanyaan yang berhubungan dengan materi. Oleh karena itu mereka akan lebih

banyak berbicara tentang materi dan bukan hal lain diluar pembelajaran.